METODOLOGI PENELITIAN KOMUNIKASI KUANTITATIF

35
METODOLOGI PENELITIAN KOMUNIKASI KUANTITATIF BAB 10 - Teknik Analisa & Intepretasi

description

METODOLOGI PENELITIAN KOMUNIKASI KUANTITATIF. BAB 10 - Teknik Analisa & Intepretasi. Nilai dari Analisa dan Intepretasi Data. Kekuatan riset dan nilai terletak pada intepretasi data - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of METODOLOGI PENELITIAN KOMUNIKASI KUANTITATIF

Page 1: METODOLOGI PENELITIAN  KOMUNIKASI  KUANTITATIF

METODOLOGI PENELITIAN KOMUNIKASI KUANTITATIF

BAB 10 - Teknik Analisa & Intepretasi

Page 2: METODOLOGI PENELITIAN  KOMUNIKASI  KUANTITATIF

Nilai dari Analisa dan Intepretasi Data

• Kekuatan riset dan nilai terletak pada intepretasi data

• Riset yang bagus adalah yang dapat menjelaskan dan menjawab permasalahan penelitian (research problem) yang ada.

• Penilaian riset dengan menggunakan pendekatan teori sebagai pisau analisis.

Page 3: METODOLOGI PENELITIAN  KOMUNIKASI  KUANTITATIF

Beda Ilmu Alam dengan Sosial

Beda penelitian sosial dengan ilmu alam terletak pada analisis dan intepretasi data. Pada penelitian ilmu alam, kebenaran itu mutlak dan bersifat tunggal.

Pada ilmu sosial kebenaran itu bersifat multidimensi, sehingga analisisnya bersifat banyak (multi analysis). Perbedaan dalam ilmu sosial adalah kekayaan dan kenikmatan

Page 4: METODOLOGI PENELITIAN  KOMUNIKASI  KUANTITATIF

Keunikan Ilmu Sosial

Oleh sebab itu dalam ilmu sosial biasanya analisis dan intepretasi tidak tunggal dan multianalysis, semua tergantung kacamata (frame) si peneliti.

Page 5: METODOLOGI PENELITIAN  KOMUNIKASI  KUANTITATIF

Analisis Data Kuantitatif

Page 6: METODOLOGI PENELITIAN  KOMUNIKASI  KUANTITATIF

Analisis dan Intepretasi Data Deskriptif Kebanyakan riset mahasiswa

menggunakan model deskriptif. Selain mudah dan sangat multi

intepretasi Tidak ada ukuran kebenaran dan

semua tergantung cara pandang (paradigma peneliti)

Page 7: METODOLOGI PENELITIAN  KOMUNIKASI  KUANTITATIF

Analisis Data Deskriptif

Analisis Data deskriptif sering disamakan dengan penelitian survei pendapat umum

Penelitian tentang pemirsa (audiens) atau polling pada suatu acara untuk menentukan rating

Penelitian yang didasarkan pada pemirsa, khalayak dan masyarakat secara umum terhadap sesuatu

Page 8: METODOLOGI PENELITIAN  KOMUNIKASI  KUANTITATIF

Riset Survei

Riset survei sering diasosiasikan dengan penelitian tentang audiens (pemirsa), konsumer dan voter dalam kehidupan.

Riset survei ini dikaitkan dengan masyarakat atau khalayak umum yang menjadi fokus dari penelitian

Page 9: METODOLOGI PENELITIAN  KOMUNIKASI  KUANTITATIF

Kegunaan Riset Survei

Berguna sebagai masukkan bagi pembuat kebijakan dalam bisnis, kelompok pelaksana kegiatan dan sosialisasi kampanye terhadap kegiatan rutin mereka.

Survei dapat digunakan sebagai hasil evaluasi dan laporan terhadap reaksi dari masyarakat terhadap kegiatan.

Page 10: METODOLOGI PENELITIAN  KOMUNIKASI  KUANTITATIF

Prinsip Dalam Survei

Prinsip dengan menggunakan konsep ‘polling’ atau penjumlahan suara terbanyak dalam temuan data.

Perlu perencanaan dan desain yang ketat secara metodologis terhadap riset yang dilakukan.

Page 11: METODOLOGI PENELITIAN  KOMUNIKASI  KUANTITATIF

Keuntungan Melakukan Survei

1. Dapat digunakan untuk menyelidiki masalah dalam setingan yang realistis. (Tidak seperti penelitian lab. Yang penuh dengan kondisi artifisial

2. Biaya riset masuk akal dan ada kemungkina sejumlah data dapat diperoleh.

Page 12: METODOLOGI PENELITIAN  KOMUNIKASI  KUANTITATIF

Keuntungan Riset Survei

3. Riset ini melibatkan sejumlah data yang besar dikumpulkan dari beraneka orang

4. Ada sejumlah data yang dapat mendukung untuk realitas melakukan sensus, seperti data Pemerintah (tentang sensus penduduk), Rating radio, televisi dan buku dan daftar nama pemilih

Page 13: METODOLOGI PENELITIAN  KOMUNIKASI  KUANTITATIF

Kelemahannya

1. Independen variabel tidak bisa dimanipulasi seperti model riset laboratorium

2. Pertanyaan dalam kuesioner kadang mengandung bias yang sangat tinggi.

3. Dalam survei kerap terjadi sampel yang tidak dimaksudkan

4. Penelitian ini sangat tergantung dari partisipasi responden

Page 14: METODOLOGI PENELITIAN  KOMUNIKASI  KUANTITATIF

Pengolahan Data Riset Survei Dalam Pengolahan Kerap Mahasiswa

Melakukan riset ini dan semua tergantung pada analisis deskripsif yang ada.

Kemampuan mengintepretasikan data dan mengkaitkan dengan kajian teoritik yang ada adalah yang diutamakan dalam hal ini.

Page 15: METODOLOGI PENELITIAN  KOMUNIKASI  KUANTITATIF

Ingat Analisis Data dan pengolahan

Data Berikut ini dari bahan sebelumnya

Page 16: METODOLOGI PENELITIAN  KOMUNIKASI  KUANTITATIF

Pengukuran Indeks

1. Distribusi Frekuensi Distribusi Frekuensi

Biasanya digunakan prosentase untuk menjelaskan nilai terbanyak dan terpilih oleh responden

Paling Banyak digunakan orang dalam riset

No Pelanggaran HAKI

N %

1. Jiplak tema 30 15

2. Tokoh sama 70 35

3. Alur Cerita 60 30

4. Setting/Latar

40 20

Total 200 100

Page 17: METODOLOGI PENELITIAN  KOMUNIKASI  KUANTITATIF

Pengukuran Indeks

2. Operasi Mean, Median, Modus (Central Tedensy)

Operasi Mean hampir sama dengan distribusi frekuensi (rata-rata)

Operasi Median adalah nilai tengah

Operasi modus adalah yang paling sering keluar

Jenis Sarana Pelayanan

PERNYATAAN Nilai Rata-rata

PELAYANAN RESEPSIONIS

Resepsionis dapat memberikan informasi yang anda butuhkanResepsionis selalu ada ditempat tugas Resepsionis cepat tanggap untuk melayani anda.

2,65002,68332,7833

PELAYANAN OPERATOR TELEPON

Operator selalu ada dan cepat melayani saat anda hubungi

2,3500

PELAYANAN KONTAK PERSON

Selalu ada contact person yang ditunjuk untuk melayani anda.Kontak person tersebut selalu siap melayani kebutuhan anda dengan baik.

2,48332,7333

Page 18: METODOLOGI PENELITIAN  KOMUNIKASI  KUANTITATIF

Tingkat Pengukuran Indeks

3. Spearman Rank Pembuatan sistem

peringkat atas jawaban yang paling dianggap tepat dengan tidak oleh si responden

Penentuan rank ditentukan oleh si peneliti dengan patokan pada jawaban responden

No Isu Berita Rank

1. BBM 1

2. Pemilu 2

3. Banjir 3,5

4. Konflik PKB 3,5

5. Bill Gates 4

6. Demonstrasi 5,5

7. Buku Murah 5,5

Page 19: METODOLOGI PENELITIAN  KOMUNIKASI  KUANTITATIF

Hasil Pengolahan Deskriptif

Bagaimana Mengolah Data Survei?

Page 20: METODOLOGI PENELITIAN  KOMUNIKASI  KUANTITATIF

1. Tabulasi Tunggal

(biasa disebut dengan distribusi frekuensi biasa). Rumus yang umum digunakan adalah:

P =fi.xi x 100%

fifi = frekuensi tengah

xi = variabel

P = Prosentase

fi = jumlah semua frekuensi

Page 21: METODOLOGI PENELITIAN  KOMUNIKASI  KUANTITATIF

Contoh Tabulasi Tunggal:

Uang Jaj an Mi ngguan

48 41. 0 41. 0 41. 0

50 42. 7 42. 7 83. 8

9 7. 7 7. 7 91. 5

10 8. 5 8. 5 100. 0

117 100. 0 100. 0

< Rp 60. 000

Rp 60. 000 - Rp 90. 000

Rp 90. 000 - Rp 120. 000

> Rp 120. 000

Tot al

ValidFrequency Percent Valid Percent

Cumulat ivePercent

Page 22: METODOLOGI PENELITIAN  KOMUNIKASI  KUANTITATIF

Diagram/Bagan

Uang Jajan Mingguan

8. 5%

7. 7%

42. 7%

41. 0%

> Rp 120. 000

Rp 90. 000 - Rp 120. 0

Rp 60. 000 - Rp 90. 00

< Rp 60. 000

Page 23: METODOLOGI PENELITIAN  KOMUNIKASI  KUANTITATIF

Analisis/Intepretasi Dari data di atas dapat dilihat bahwa kebanyakan responden

mendapatkan uang jajan dari orangtuanya dalam rentang Rp 60.000,- sampai Rp 90.000,- (42.7%) per minggu, disusul dengan rentang di bawah Rp 60.000,- per minggu (41%). Dua respon lainnya sangat rendah dan hampir sama, secara berturut-turut rentang di atas Rp 120.000,- per minggu (8.5%) dan rentang Rp 90.000,- sampai Rp 120.000 per minggu (7.7%).

Diperkirakan bahwa orangtua yang sanggup memberikan anak-anak mereka uang jajan dalam jumlah besar adalah yang berstrata sosial Upper Middle Class sampai Lower Upper Class. Dengan demikian, konsep cinta yang didapat dalam riset ini adalah konsep yang dianut strata sosial Upper Middle sampai Lower Upper class. Artinya sikap dan perilaku sangat dipengaruhi oleh strata sosial ekonomi (Sunarto, 2000: 90).

Page 24: METODOLOGI PENELITIAN  KOMUNIKASI  KUANTITATIF

2. Tabulasi Silang

Adalah penggolongan menurut jenis kategori yang dipilih oleh peneliti. Gunanya untuk membandingkan (komparasi) satu dengan yang lain.

Tabulasi silang untuk melihat keunikan dari perbagian bila di komparasikan satu dengan yang lain

Page 25: METODOLOGI PENELITIAN  KOMUNIKASI  KUANTITATIF

Contoh Tabulasi Silang

Per nah/ Ti daknya Responden Baca 'Teen Li t ' * Ci nt a adal ah Sesuat u yang Dat ang Ti ba- t i ba Cr osst abul at i on

2 10 2 14

14. 3% 71. 4% 14. 3% 100. 0%

18 56 29 103

17. 5% 54. 4% 28. 2% 100. 0%

20 66 31 117

17. 1% 56. 4% 26. 5% 100. 0%

Count

% wit hin Per nah/ TidaknyaResponden Baca 'TeenLit '

Count

% wit hin Per nah/ TidaknyaResponden Baca 'TeenLit '

Count

% wit hin Per nah/ TidaknyaResponden Baca 'TeenLit '

Tidak

Ya

Per nah/ TidaknyaResponden Baca'Teen Lit '

Tot al

Tidak Set uju Set uju Sangat Set uju

Cint a adalah Sesuat u yang Dat angTiba- t iba

Tot al

Page 26: METODOLOGI PENELITIAN  KOMUNIKASI  KUANTITATIF

Diagram/BaganCinta Adalah Sesuatu yang Datang Tiba-tiba

Pe rn a h /Ti d a k n y a Re s p o n d e n Ba c a ' Te e n L i t'

YaTidak

Co

un

t60

50

40

30

20

10

0

Cin ta 1

Tidak Set uju

Set uju

Sangat Set uju

29

56

10

18

Page 27: METODOLOGI PENELITIAN  KOMUNIKASI  KUANTITATIF

Analisis/Intepretasi Dari data di atas, didapati bahwa sebagian besar dari responden

yang sudah membaca Teen Lit (54,4%) maupun yang tidak pernah membaca Teen Lit (71,4%) menyatakan setuju dengan pernyataan pertama. Yang sudah membaca Teen Lit dan menyatakan sangat setuju berjumlah 28,2% sedangkan sisanya yang 17,5% menyatakan tidak setuju. Yang tidak pernah membaca Teen Lit jumlah responden yang mengaku sangat setuju maupun tidak setuju berimbang, yakni 14,3%.

Dilihat bahwa baik responden yang sudah maupun tidak pernah membaca Teen Lit sebagian besarnya (56,4%) setuju bahwa cinta adalah sesuatu yang datang secara tiba-tiba, disusul dengan yang mengaku sangat setuju (26,5%), sedangkan yang tidak setuju hanyalah 17,1%.

Nyata bahwa pernah-tidaknya membaca Teen Lit kurang berpengaruh, karena sebagian besar responden setuju atau sangat setuju bahwa cinta datang secara tiba-tiba terlepas dari pernah-tidaknya mereka membaca Teen Lit. Sesuai pendapat Gurevitch (1997) media massa berpengaruh terbatas pada pemirsa tertentu.

Page 28: METODOLOGI PENELITIAN  KOMUNIKASI  KUANTITATIF

3. Pengolahan Dengan Rumus Mean

N Minimum Maximum Mean

F1 60 2.00 3.00 2.4833 F1.K 60 4.00 5.00 4.4500 F2 60 2.00 3.00 2.7333 F3 60 4.00 5.00 4.4833 F3.K 60 3.00 4.00 3.3167 F4 60 3.00 5.00 4.4167 F4.K 60 2.00 4.00 3.0000 F.RATA 60 4.00 3.50 2.8833 F.K.RATA 60 4.00 5.00 4.4625 Valid N (listwise) 60

Page 29: METODOLOGI PENELITIAN  KOMUNIKASI  KUANTITATIF

Bagan/Diagram (Intepretasi)

Keterangan : Variabel yang bertanda K menunjukkan nilai tingkat kepentingan, sedangkan yang

tidak bertanda, menunjukkan nilai kenyataan yang diterima oleh responden. Keterangan: Variabel KP1 = 2,4833 (Kuadran 4) Variabel KP2 = 2,7333 (Kuadran 1) Variabel KP3 = 3,3167 (Kuadran 3) Variabel KP 4 = 3,0000 (Kuadran 2) (Nilai rata-rata X = 2,8833 dan Y = 4,4625)

Matrik Kepuasan-Kepentingan

2.4833

2.7333

3.3167

3

2.8833

4.4

4.42

4.44

4.46

4.48

4.5

4.52

0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5

Kepuasan

Kep

en

tin

gan

Page 30: METODOLOGI PENELITIAN  KOMUNIKASI  KUANTITATIF

Contoh Nyata

Pengaruh Media Massa Terhadap Khalayak dengan Menggunakan Konsepsi AIDA (Attention-interest-Desire Action)

Attention ; Mengenal dan diketahui secara kognitif

Interest ; Ketertarikan dan sudah masuk ke perasaan.

Page 31: METODOLOGI PENELITIAN  KOMUNIKASI  KUANTITATIF

KONSEPSI AIDA

Desire ; Perasaan sudah terpengaruh dan sangat ada keinginan kuat

Action ; Langsung melakukan dengan tindakan tanpa ada perasaan lain (terpengaruh)

Page 32: METODOLOGI PENELITIAN  KOMUNIKASI  KUANTITATIF

Posisi dalam Riset

NEGATIF POSITIF

KATEGORI

ATTENTIONINTEREST

KATEGORI

DESIREACTION

Page 33: METODOLOGI PENELITIAN  KOMUNIKASI  KUANTITATIF

Pengukuran AIDA

Dalam Riset Deskriptif semuanya di mean (rata-rata)

Misalnya, diketahui;Kategori Attention = 4,5 Interest = 5,6

Page 34: METODOLOGI PENELITIAN  KOMUNIKASI  KUANTITATIF

Pengukuran AIDA

Desire = 3,5 Action = 6,7

Dengan demikian, maka dari analisis deskriptif dapat diketahui bahwa yang tertinggi kategori ACTION, maka media massa sangat mempengaruhi pemirsa

Page 35: METODOLOGI PENELITIAN  KOMUNIKASI  KUANTITATIF

Terima kasih