METODOLOGI PENELITIAN
description
Transcript of METODOLOGI PENELITIAN
METODOLOGI PENELITIAN
ALFIN MUSTIKAWAN
RESEARCH
RE – (Kembali)
SEARCH – (Mencari)
Penyelidikan yang dilakukan secara hati-hati, teratur
dan terus-menerus untuk memecahkan
suatu masalah
PENGERTIAN PENELITIAN ILMIAH
Penelitian ilmiah adalah pengkajian dan penyelidikan yang hati-hati, sistematis, dan sungguh-sungguh dalam bidang ilmu tertentu.
Penelitian ilmiah adalah investigasi yang sistematis, kritis dan intensif ke arah terbentuknya pengetahuan baru atau yang lebih lengkap tentang subyek yang diteliti.
Kedua definisi di atas berkaitan dengan ilmu pengetahuan; definisi pertama menunjuk adanya kegiatan atau proses; dan yang kedua menunjuk perlunya pembentukan atau pengembangan pengetahuan (baru).
Penelitian adalah:• Sebuah investigasi sistematik yang dirancang
untuk menghasilkan suatu pengetahuan / alat / metoda
• Kegiatan meneliti dalam kehidupan sehari-hari • Contoh: - menelusuri silsilah keluarga - jajak pendapat tentang dosen
PENELITIAN
• Suatu penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan sejumlah pengetahuan.
• Suatu usaha yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban.
Tujuan melakukan penelitian
• Untuk memperoleh pengetahuan yang dapat menjawab pertanyaan atau memecahkan masalah.
Tujuan Penelitian
• Untuk mengembangkan pengetahuan (tujuan jangka panjang)• Untuk memecahkan masalah (tujuan
jangka pendek)
Cara Kerja Untuk memahami Objek Penelitian
Ilmu yang mempelajari cara untuk memahami objek penelitian
METODOLOGI PENELITIAN
METODE PENELITIAN
observable, measureble.
testable
Fase III: Pengumpulan Dt
MembuktikanObservasi
Indra
FILSAFAT POSITIVISTIK
Fase 1: Formulasi Hip
Fase II: Dpt, diuji
KEBENARAN ILMIAH
eksperimen
ASUMSI PARADIGMA POSITIVISTIK
1. Hipotesis diperoleh dari teori yang dapat dikonfirmasi atau tidak melalui observasi. Observasi harus independen terhadap teori
2. Observasi yang dilakukan bebas nilai.3. Pengujian pengetahuan hanya terbatas pada
fenomena yang diamati. 4. Fenomena yang diamati secara umum konsisten
dengan serting dan periode waktu.
POSITIVISTIKDENGAN
ASUMSI-ASUMSINYAFILOSOF
KRITIK
REVISI POST-POSITIVISTIK
PENELITIAN KUALITATIF
PENELITIAN KUANTITATIF
PERKEMBANGAN PEMIKIRAN TENTANG KEBENARAN ILMIAH
THE LOGIC OF SOCIAL SCIENCE(Walter L. Wallace)
THEORIES
EMPIRICALGENERALIZATION
HYPOTHESISMETHOD
OBSERVATION(FINDING)
LOGICAL DEDUCTION
INSTRUMENTATION & OPERATIONALIZATIONSCALLING &
MEASUREMENT
LOGICAL INDUCTION
METODE KUANTITATIF
METODE KUALITATIF
SIKLUS PENELITIAN ILMIAH
RASIONALRASIONAL
EMPIRIS EMPIRIS
KUALITA
TIF
INDUKTIF
KUANTITA
TIF-DEDUKTIFtindakan
stimulus
otak
Interpretasi/ kesimpulan
Kajian teori
Hipotesis operasional
Pengumpulan dan analisis data
Hint
Teoritisasi/ konsepsi
Masalah
Menerima/ menolak hipotesis Desain
penelitian
Hipotesis konseptual
Teori
JENIS PENELITIAN
Basic Applied
Research
Exploration Research
Research(Base on Level of Analysis)
Descriptive Research
Explanation Research
EXPERIMENT RESEARCH
Research(Base on Method)
NON EXPERIMENT RESEARCH
PreExperiment
TrueExperiment
QuasiExperiment
ExposeFacto
Correlational
Causal Comparative
Survey
Development Study
Time Series
Longitudinal
Crossectional
Descriptive
Research(Menurut filsasat)
Positivismemeliputi pokok
Phenomenologis meliputi pokok
Membatasi penelitian pada hal-hal yang positif yakni yang dapat diuji secara empirisMenggunakan bahasa yang jelas (teori arti); variabel dan atributnya perlu dijelaskan
Menggunakan logika; argumentasi ilmiahnya perlu memenuhi syarat logika
Menunjukkan cara untuk justifikasi; menyajikan rancangan pengujian empiris serta melakukan pengujian empiris (teori pengetahuan
Ilmu alam dan ilmu sosial praktis semuanya menggunakan metoda dengan dasar positivisme (positivisme logika)
Menyeluruh (wholistic), tidak melihat sasaran penelitian dalam bagian-bagiannya
Manusia sebagai pengukur sehingga manusia melakukan observasi
Hasil observasi diungkapkan dalam bentuk uraian kualitatif
Sasaran menurut pilihan, biasanya, suatu sasaran yang cukup sempit
Ilmu budaya sering menggunakan dasar penelitian secara phenomenologis
ResearchMenurut Logika
PENELITIAN INDUKTIF
•Dari data yang sangat banyak dan sangat lama menemukan adanya keteraturan•Memastikan keteraturan itu•Menemukan penjelasan dari keteraturan itu (teori baru)•Dilanjutkan dengan penelitian deduktif
Menggunakan teori, hukum, atau premis lainnya untuk menemukan jawaban pada satu hal tertentu (hipotesis)
Menguji hipotesis itu secara empiris
PENELITIAN DEDUKTIF
PROSES PENELITIAN
Experi mental designed
Relevant theories and concept
Final report Findings
Problem
Hypotheses (with variables labeled)
Predic tions
Relevant findings
Measurement devices
reading
thinking
literature search
deduction
induction
operationally and
defining variable
designing Operationalizing
data collection and analysis
1. Identifikasi masalah; 2. Kajian literatur;3. Merumuskan hipotesis;4. Mengidentifikasi dan
membuat label-label variabel;
5. Merumuskan definisi operasional variabel;
6. Memanipulasi dan mengkontrol variabel;
7. Merancang (desain) penelitian;
8. Menentukan subyek penelitian (populasi dan sampel)
TAHAP-TAHAP PROSES PENELITIAN
9. Mengidentifikasi dan merancang instrumen dan kelengkapan observasi;
10. Membuat instrumen (contohnya kuesioner dan cara apengambilan data;
11. Pengolahan data12. Menentukan analisisnya
(analisis statistiknya);13. Menulis hasil penelitian.
1. Identifikasi masalah;
• Gap antara apa yg seharusnya (Das Sollen) dan apa yg ada dalam kenyataan (Das Sein)
• Teori tidak sesuai dg kenyataan• Realisasi tidak mencapai sasaran • Situasi berjalan kurang dari apa yang seharusnya• Fenomena yg tidak sepenuhnya difahami
Pengertian : Permasalahan
2. Kajian literatur;
SUMBER: • UMUM (TEXTBOOK: TEORI, HUKUM, DALIL, DLL)• KHUSUS (LAPORAN PENELITIAN, JOURNAL : BERBAGAI
HASIL PENELITIAN YANG RELEVAN)
KAJIAN LITERATUR BERISI:
• LANDASAN TEORI• BERBAGAI HASIL PENELITIAN
MODEL KONSEPTUAL DROP OUT SISWA DARI ROM BEAN AND MATZNER
(1985)
Background and definishing variables
Age
EnrollmentStatus
Residence
EducationalGoals
High SchoolPerformance
EthnicityGender
Academic variablesStudy habits
Academic advisingAbsenteeism
Major certaintyCourse availability
Environmental variables :
FinancesHours of employment
Outside encouragementFamily responsibility
Opportunity to transfer
Academicoutcome
G P A Intent to leave
Psichologycal outcomes
UtilitySatisfaction
Goal commitmentStress
Drop out
Social integration variables
WH. Mosley and Lincoln C. Chen , 1983 . An Analytical Framework for the Study of Child Survival in Developing
Countries, Determinan sosial ekonomi
Faktor ibu Faktor pencemaran lingkungan
Faktor tersedianya gizi
Faktor luka
Sehat Sakit
Hambatan pertumbuhan
Mati
Faktor pengendalian penyakit perorangan
• KERANGKA PIKIRDinyatakan dalam skema/
diagram
• Uraian hubungan antar variabel yang terkait dengan masalah yang akan diteliti
• Sesuai dengan rumusan masalah dan tinjauan kepustakaan
• Penjelasan bentuk narasi mencakup identifikasi variabel, jenis dan hubungan antar variabel
KERANGKA KONSEP
MASALAH PENELITIAN
TEORI
HASIL PENELITIAN
HIPOTESIS
TEORI DAN HIPOTESIS
• The Traditional Image of Science
RESEARCH PROBLEM
HYPOTHESIS
THEORITICALUNDERSTANDING
KERANGKA KONSEP
kematian bayi
pendidikanibu
pekerjaan ibu
jumlah anak
perilaku kesehatan ibu
kesa ki tan
jarak kelahiran
sanitasi lingkungan
4. IDENTIFIKASI DAN MEMBUAT LABEL VARIABEL
VARIABEL YANG DIKAJI: 1. Pendidikan ibu2. Pekerjaan ibu3. .......4. Kematian bayi
LABEL VARIABEL:X1 = Pendidikan ibuX2 = Pekerjaan ibuX3 = .....Y = Kematian bayi
3. Merumuskan hipotesis;
Konsep hipotesis:Hipotesis penelitian adalah dugaan yang perlu Diverifikasi atau dibuktikan benar Salahnya
RUMUSAN HIPOTESIS1. Jelas (clear).2. Dapat diukur.3. Spesifik, operasional antar variabel.4. Dapat diuji secara empiris (empirical testing).5. Dan hipotesis selalu engambil kalimat pernyataan (deklaratif) dan menghubungkan secara umum
ataupun khusus variabel satu dengan yang lain
HIPOTESIS TIDAK DITERIMA Disebabkan:1. Landasan teorinya kurang tepat.2. Sampelnya kurang representatif.3. Instrumen penelitiannya kurang valid dan reliabel.4. Rancangan (desain) penelitiannya kurang tepat.5. Salah hitung.6. Kurang tepat memilih variabel.7. Ada variabel lain yang lepas dari perhatian peneliti
(tidak terkontrol).
Klasifikasi variabel
Dependent variable
Intervening variable
Independent variable
Moderator variable
Controle variable
random variable
confounding variable
Anticedent variable
5. Merumuskan definisi operasional variabel;
Dirumuskan secara operasional, dalam definisi operasional sudah dapat menunjukkan jenis data, instrumen, cara pengumpulan data, skala data.
Contoh:Kematian bayi adalah jumlah bayi yang meninggal yang pernah dilahirkan seorang ibu yang meninggal sebelum umur satu tahun.Tingkat pendidikan ibu adalah jenjang pendidikan formal terakhir seorang ibu yang dibuktikan dengan dokumen ijazah.
• DEFINISI OPERASIONAL• Memudahkan pengumpulan data dan
menghindarkan perbedaan interpretasi serta membatasi ruang lingkup variabel
• Definisi variabel kunci / penting yang dapat diukur secara operasional dan dipertanggungjawabkan (referensi jelas)
• Memuat batasan variabel bebas dan variabel terikat, serta istilah yang dipakai untuk menghubungkan variabel-variabel
SKALA PENGUKURAN
NOMINAL
ORDINAL
INTERVAL
RATIO
N O I R
SKALA NOMINAL :
Karakteristik Skala Nominal: 1. Bersifat kategorial 2. Angka yang tertera hanya berupa label
tidak punya makna
3. Tidak memiliki order (tingkatan)
Contoh:
Jenis kelamin: W – L
Pendapat : ya-tidak
Warna: Merah-Kuning-Hijau,
SKALA ORDINAL :
Karakteristik skala Ordinal:
1. Bersifat kategorial
2. Sudah ada orde (tingkatan)
3. Mempunyai inteval tidak sama
Contoh:
Kepangkatan Militer : Jenderal (4), Letnan Jenderal
(3) Mayor Jenderal (2) dan Brigadir Jenderal (1)
Skala sikap: sangat setuju (5), setuju (4), ragu-ragu
3), tidak setuju (2), sangat tidak setuju (1)
SKALA INTERVAL :
Karakteristik skala interval:
1. Ada orde (tingkatan)
2. Mempunyai interval sama
3. Mempunyai nilao nol tidak mutlak
Contoh: temperatur udara (4oC, -10oC, 0oC)
ketinggian tempat ( 25 m dpl,
-50 m dpl, 0 m dpl)
skor ujian siswa 6, 8, 9, dst.
SKALA RATIO; Karakteristik skala rasio:
Skala pengukuran yang mempunyai nilai nol mutlak dan mempunyai jarak yang sama.
Contoh:
•Tingkat pendapatan per bulan (Rp)
•Umur seseorang
Artinya seseorang tidak dapat berumur mulai nol tahun
dan seseorang harus memiliki berat badan di atas nol.
•berat badan, tinggi pohon, tinggi badan, jarak, panjang dll.
6. Memanipulasi dan mengkontrol variabel;
VARIABEL EKSTERNAL PERLU DIKENDALIKAN DENGAN CARA MATCHING DUA KELOMPOK
MANIPULASI (INTERVENSI) VARIABEL YANG DITELITI
7. MERANCANG (DESAIN) PENELITIAN
DESAIN:
1. EKSPERIMEN 2. NON EKSPERIMEN
CONTOH DESAIN: E O1 --- x ---- O2R K O3 --- - ---- O4
PRE-POST CONTROLED EXPERIMENTAL DESIGNED
E= KEL EXPK = KEL KONTROLO1 = PRETEST SEBELUM PERLAKUAN KEL EXPO2 = POSTTEST SETELAH PERLAKUAN KEL EXPO3 = PRETEST KEL KONTROLO4 = POSTTEST KEL KONTROLX = INTERVENSI (DIBERI PERLAKUAK METODE DISKUSI- = TIDAK ADA PERLAKUAN
DESAIN
• Untuk menjawab pertanyaan penelitian• Meminimalkan kesalahan dengan memaksimalkan
reliabilitas dan validitas. • Jenis tergantung dari permasalahan diketahui/sumber data
didapat • Eksperimental (studi intervensi, murni atau
kuasi/perbandingan:uji klinik, laboratori, intervensi masyarakat,kebijakan program) atau
• Non eksperimental (observasional/non-intervensi: eksploratif, deskriptif, analitik).
KEPUITUSAN MEMILIH METODE DAN RANCANGAN PENELITIAN
1. Cause-Effect Relationship?
2. Independent Variable Manipulated?
3. Relationship Prediction?
4. Current Condition?
No
Experimental
Yes
No
Yes
Causal-ComparativeNo
Yes Correlational
No
YesDescriptive
Historical
8. Menentukan subyek penelitian (populasi dan sampel)
SUBYEK PENELITIAN
SEKOMPOK SUBYEK YANG MEMPUNYAIKARAKTERITIK SAMA = POPULASI POPULASI PENELITIAN PERLU DEFINISIKAN:• KRITERIA INKLUSI• KRITERIA EKSLUSI
• KRITERIA INKLUSI• Persyaratan umum dapat diikutsertakan
kedalam penelitian
• Dinyatakan dengan jelas dan logis
• Mencakup karakteristik subyek, demografis, geografis, dan periode waktu
KRITERIA EKSKLUSI
• Keadaan yang menyebabkan subyek yang memenuhi kriteria inklusi tidak dapat diikursertakan
• Dinyatakan dengan jelas dan logis• Penelitian klinis: adanya kontra indikasi, penyakit
lain, kepatuhan pasien, pasien menolak diteliti, dan masalah etik
SAMPELSampel: Individu subyek yang mewakili populasinya, senyawa
atau sistem BESAR SAMPEL?
CARA MENGAMBIL SAMPEL?
PROBABILITAS1. SIMPLE RANDOM SAMPLING2. SYSTEMATIC RANDOM SAMPLING3. STRATIFIED RANDOM SAMPLIMNG4. CLUSTER RANDOM SAMPLING5. MULTISTAGE RANDOM SAMPLING ATAU AREA SAMPLING
L ∑ Ni
2 piqi/wi
i =1N = L N2D + ∑ Ni
2 piqi/wi
i =1
NON PROBABILITAS
1. PURPOSIVE 2. SNOWBALL3. INCIDENTAL4. QUATO5. CONVINIENCE
• PEMILIHAN dan ESTIMASI BESAR SAMPELSampling: • Pemilihan sejumlah unit penelitian dari populasi penelitian
• Perlu diketahui kelompok populasi yang akan diteliti dan yang mana akan diambil sebagai sampel
• Disusun kerangka sampling
• Simple random sampling, systematic sampling, stratified sampling, cluster sampling, multistage sampling
• ESTIMASI BESAR SAMPEL• Perhitungan besar sampel disesuaikan dengan tujuan dan
desain penelitian
• Mempergunakan rumus
• Penelitian yang hanya mengamati sejumlah kecil individu, dapat melibatkan semua subyek penelitian dalam kelompok tersebut
• Penelitian yang melibatkan kelompok populasi yang besar, mungkin hanya dapat dilakukan terhadap sebagian anggota populasi yang diteliti dengan pengambilan sampel dari populasi total
9. Mengidentifikasi dan merancang instrumen dan kelengkapan observasi;
• JENIS INSTRUMEN• KUESIONER• TEST• DLL
BENTUK INSTRUMENUJI INSTRUMEN• VALIDITAS• RELIABILITAS• SENSITIFITAS
IX. INSTRUMEN PENELITIANJENIS INSTRUMEN- KUESIONER- TEST- DLL
BENTUK INSTRUMENUJI INSTRUMEN- VALIDITAS- RELIABILITAS- SENSITIFITAS
9 PENGOLAHAN DATA
EDITINGCODINGTABULATING
XI. ANALISIS DATA
STATISTIK
DESKRIPTIFANALITIK
ANALITIKPARAMETRIKNON PARAMETRIK
ANALISISKORELASIONAL (MENGHUBUNGKAN)KOMPARASI (MEMBANDINGKAN)
SKALA DATA?NOMINALORDINALINTERVAL RASIO
PERSYARATAN UJI DAN UJI ASUMSI
Perbedaan dgn metoda kuantitatif
• Paradigma dasar: –Metoda kuantitatif : paradigma positivism
(fakta-fakta “benar” dan dapat diukur)–Metoda kualitatif : paradigma interpretivism
(socially constructed, kompleks, dan selalu berubah)
• Tujuan penelitian, peran peneliti
Penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai dengan menggunakan prosedur statistik atau cara-cara lain dari kuantifikasi (pengukuran) (Strauss dan Corbin. 1997)
Penelitian kualitatif adalah salah satu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan perilaku oranbg yang diamati (Bogdan dan Taylor, 1992)
PERKEMBANGAN PEMIKIRAN PENELITIAN KUALITATIF
1. Model interpretatif dari Gertz2. Model Grounded Research3. Ethnographik-Ethnometodologik4. Model Interaksi simbolik
Metoda Kuantitatif
Tujuan : 1. Kejelasan variabel2. Kaitan / hubungan antar variabel3. Besarnya masalah 4. Faktor-faktor penyebab 5. Generalisasi
Metoda Kuantitatif
PENTING : • Strategi pemilihan sampel• Yang diunggulkan: Disain eksperimen dan
RCT (randomized controlled trial)
PERAN PENELITI :• Mengamati dan mengukur
Metoda Kuantitatif
PROSES : • Relatif tetap• Data seobyektif mungkin
LAPORAN :• Mereduksi data menjadi angka• Bentuk dan gaya presentasi : formal
Metoda Kualitatif
Tujuan : Memahami, menginterpretasi bagaimana responden dalam lingkungan sosialnya membentuk dunia di sekeliling mereka
• Deskripsi suatu fenomena• Arti / interpretasi fenomena tersebut• Teori berdasarkan interpretasi
Metoda Kualitatif
PENTING : • Akses ke berbagai perspektif dari responden• Disain studi mengutamakan interaksi lama
dan mendalam
PERAN PENELITI :• Alat penelitian / instrumen
“Walau mengetahui nama latin bunga mawar, namun bila tak pernah
mencium baunya, kita akan luput memahami sebagian besar hakikat
mawar tersebut”
(Eisner 1981,9)
Metoda Kualitatif
PROSES : • Evolusi
LAPORAN :• Seni Menulis
LANGKAH-LANGKAHPermasalahan
Deskripsi – Pembuktian – Evaluasi – Interpretasi – Prediksi
Studi Literatur Menyusun kerangka pikir – mempertajam fokus – mendisain proposal – menentukan metoda pengumpulan data – menentukan metoda analisis
Lokasi StudiTempat dan Populasi penelitian
Catatan :Studi kualitatif klasik seyogyanya tidak dilakukan di “rumah – halaman” sendiri
Daya tarik : akses mudah, dekat, hasil langsung
Kerugian : peran peneliti baur, responden tidak memberi penjelasan lengkap, etika, politik
STUDI PENDAHULUAN
PentingBersifat terbuka
Proses pendekatan• Sangat penting – building raport• Identifikasi “informan”• Cover story : siapa, maksud, tujuan, dsb• Kejujuran yang terukur
METODA PENGUMPULAN DATA
1) Observasi partisipatori2) Wawancara mendalam3) Pengumpulan dokumen4) Diskusi Kelompok Terarah
Observasi partisipatori Pengamat (observer) – Pengamat yang berpartisipasi – Partisipan / responden yang mengamati – Partisipan / responden
Tujuan :• Memahami pola, norma dan makna
perilaku• Peneliti belajar dari responden
(Spradley 1979, 3)
Wawancara Mendalam (in-depth interview) :• Studi pendahuluan sangat bermanfaat• Topik “pemanasan”• Topik spesifik• Pertanyaan penutup
Hal-hal prinsip : • Terbuka• Mempunyai pedoman• Mendalam• Perencanaan – persiapan (alat, mental, dsb)• Nyaman – Mudah - Pantas
Hal-hal yang membantu lancarnya wawancara :
Sikap antisipatif Memupuk kepercayaan Naif Analitik Peran paradoks Non-reaktif, non-direktif, non-judgmental Terapetik Gigih mengikuti jawaban Sabar
Masalah dalam wawancara :
Responden tidak konsentrasi Responden tidak kooperatif – menolak
berbicara Responden sangat suka berbicara Masalah teknis (alat perekam, catatan)
Pengumpulan dokumen Pengumpulan catatan / dokumen yang relevan
Tujuan :• Membantu memahami fenomena• Membantu membuat interpretasi• Membantu menyusun teori• Membantu validasi data
Diskusi Kelompok Terarah
Diskusi dengan karakteristik :
• Kelompok kecil (8 – 12 orang)• Homogen (sex, umur, sos-ek, pendidikan, dll)• Diskusi bebas-spontan, fokus tertentu• Dipimpin fasilitator• Dibantu beberapa asisten
Manfaat a.l. :
• Memfokuskan penelitian• Menentukan topik-topik wawancara• Pelengkap hasil wawancara• Mengembangkan teori• Istilah-istilah khusus
Persiapan :
• Menetapkan tujuan DKT• Menetapkan topik-topik diskusi (fleksibel)• Pemilihan / mengundang peserta• Tempat – pengaturan duduk - nama• Asisten – pembagian tugas• Alat perekam
Fasilitator :
• Pembukaan: mencairkan suasana, menetapkan aturan main, rendah hati
• Tugas: memimpin dan menjaga alur diskusi• Penutup: komentar, terimakasih
Asisten :1. Proses diskusi, proses perekaman2. Membuat catatan: tanggal, jam mulai dan
selesai, keterangan singkat dan deskripsi tentang peserta, tempat DKT dan komentar
3. Dinamika kelompok, jalannya DKT4. Topik yang disukai, tidak disukai5. Istilah lokal, sikap responden6. Mengingatkan fasilitator: topik, dominasi
responden, dll
ANALISIS DATA
Selama penelitian
1. Penulisan Memo (catatan pribadi - kontemplasi)
2. Transkripsi hasil rekaman / catatan3. Evaluasi harian / mingguan / bulanan4. Kodifikasi awal5. Cara menyusun data
ANALISIS DATALangkah-langkah
1. Kategorisasi2. Membuat matriks3. Matematik sederhana4. Ringkasan dari tiap responden5. Kontekstualisasi6. Analisis naratif7. Susun teori
ANALISIS DATA1. Proses validasi : Triangulasi – Subyek (responden) – Metoda pencarian data– Teori / kerangka konsep
2. Untuk memastikan reliabilitas :– Deskripsi tebal– Sampel responden dari semua kemungkinan
karakteristik yang ada– Sampel waktu– Pendekatan lama dan erat
HASIL ANALISIS
• berbentuk cerita• bersifat personal• deskripsi tebal• naratif• seluruh cerita seorang / lebih responden• dapat dibantu tabel frekuensi distribusi
Penelitian IlmiahKualitas Penelitian
1. Komponen kualitas penelitianPatokan pada penelitian adalah kualitasyang mencakup
• Kualitas substansi• Kualitas penalaran• Kualitas metoda atau prosedur• Kualitas literatur• Kualitas format penulisan• Kualitas bahasa• Kualitas tata tulis• Kualitas presentasi
2. Indikator Kualitas Penelitian
Indikator kualitas penelitian mencakup, di antaranya
• OriginalitasKeaslian, yakni apakah baru pertama kali diteliti orang, menunjukkan kualitas tinggi
• VariabelMakin abstrak (ke arah konstruk) sehingga makin luas keberlakuannya makin tinggi kualitasnya
• Kaitan variabelMakin banyak variabel (multivariat) makin sulit
• LiteraturMakin menyentuh otoritas ilmu dari penulis makin baik
• GeneralisasiMakin general (rampat) makin baik
Penelitian IlmiahPublikasi
Publikasi Hasil Penelitian
1. Jenis publikasiHasil penelitian dipublikasi sehingga diketahui oleh para pakar
serumpunJenis publikasi meliputi
•Laporan hasil penelitian•Seminar ilmiah•Artikel di jurnal ilmiah
Yang paling tinggi nilainya adalah artikel ilmiah di jurnal
Laporan Hasil Penelitian
FungsiFungsi laporan penelitian mencakup
• Sebagai dokumentasi• Sebagai pertanggungjawaban• Sebagai sumber informasi
Penulisan• Biasanya ada format baku tentang penulisan laporan yang ditentukan
oleh bidang ilmu dan lembaga• Biasanya bentuk tulisan adalah esei• Biasanya mengikuti salah satu aturan tata tulis yang ditentukan oleh
lembaga
Seminar Ilmiah
Ada beberapa jenis seminar ilmiah, mecakup
• Seminar tingkat lembagaBiasanya dilakukan di lembaganya sendiri
• Seminar tingkat lokalBiasanya di antara rekan seilmu yang dekat (mis. di fakultas)
• Seminar tingkat nasionalDihadiri oleh pakar nasional
• Seminar tingkat regionalDihadiri oleh pakar regional
• Seminar internasionalDihadiri oleh pakar internasional
Disajikan sebagai makalah yang dipresentasikan atau sebagai poster
Artikel di Jurnal
Prosedur• Perlu melewati seleksi oleh dewan editor• Biasanya hanya sebagian yang diterima
Jenis Jurnal• Ada yang agak umum di satu bidang ilmu, seperti jurnal ilmu komputer• Ada yang sangat spesifik, misalnya, Jurnal Pemuliaan Tanaman
Tingkat• Lokal• Nasional• Regional• internasional
Penelitian IlmiahPublikasi
Catatan kaki• Kutipan diberi nomor urut• Di kaki halaman (ada kalanya di akhir tulisan, sebagai catatan akhir)
dicatat sumber bacaan: nama penulis, judul tulisan, dan fakta publikasinya
Catatan nama tanggal• Di kutipan diberi tanda kurung dan di dalam tanda kurung itu ditulis
nama penulis dan tahun terbitannya• Keterangan lengkap dari sumber dapat dilihat di daftar pustaka pada
nama dan tanggal itu
Catatan numerik• Di kutipan diberi kurung siku dan di dalam kurung siku ditulis nomor
urut • Keterangan lengkap dari sumber dapat dilihat di daftar pustaka pada
nomor urut itu
Jurnal Ilmiah di Indonesia
Diterbitkan oleh perguruan tinggi dan oleh organisasi profesi ilmiah (OPI)
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi mengakreditasi jurnal ilmiah dengan peringkat• A• B• C• Tidak terakreditasi
Angka kredit untuk jenjang jabatan akademik dosen yang mempublikasikan karya ilmiah ditentukan oleh status akreditasi jurnal ilmiah
Etika
Jenis etika•Etika penelitian•Etika publikasi
1. Etika PenelitianPenelitian dapat berdampak
•Membahayakan diri dan mental manusia•Melanggar privacy orang•Mengganggu tradisi budaya•Membayakan masyarakat•Mencemari lingkungan hidup•Merusak lingkungan alam
Dewan etika•Proposal penelitian perlu diperiksa oleh dewan etika (di perguruan tinggi ada juga dewan etika)
2. Etika Publikasi• Dilarang plagiat atau kutipan tanpa menyebut sumber kutipan• Dilarang publikasi ganda (di dua tempat, kecuali disebut di publikasi
itu)• Memperhatikan privacy nama responden di dalam penelitian
(gunakan kode)• Semua nama peneliti (jika lebih dari satu) harus ditulis semuanya• Urutan nama peneliti (jika lebih dari satu) harus tetap
menempatkan nama peneliti utama di awal urutan
Kejujuran Ilmiah Penelitian dan Publikasi• Penelitian dan publikasi harus dilakukan secara jujur tanpa
manipulasi data
PERTIMBANGAN IJIN DAN ETIK (KOMISI ETIK)• Ijin penelitian dari pemerintah daerah penelitian
sesuai dengan peraturan yang berlaku
• Pertimbangan etik penelitian (subyek manusia dan hewan coba) dan persetujuan dari subyek penelitian (informed consent) setelah mendapat penjelasan dari peneliti
• Surat Persetujuan Pelaksanaan Penelitian (SP3) diterbitkan setelah ada persetujuan Komisi Etik
Dalam lingkungan Lembaga Penelitian, yang menekan-kan kepada pemanfaatan berbagai bidang ilmu untuk: memahami
masalah-masalah yang dipandang penting dalam
kehidupan;
mengembangkan pilihan-pilihan cara dan sarana yang diharapkan
dan dimaksudkan untuk dapat menjawab persoalan yang ada di
masyarakat.
Kelompok kajian
Pusat-pusat Penelitian dalam lingkungan Lembaga Penelitian adalah:– Pusat Penelitian Lingkungan Hidup (PPLH) – Pusat Penelitian/kajian tentang Timur Tengah – Pusat Penelitian/Studi Wanita/PSG– Pusat Penelitian ..................................
Program Unggulan di Bidang Penelitian
Oleh karena terbatasnya sumber daya manusia dan sumber pendanaan penelitian maka pengembangan penelitian harus diarahkan pada program – program unggulan dengan kriteria seperti yang sudah disebutkan di atas.
Menetukan arah kebijakan penelitian (road map penelitian) sertamenentukan topik-topik unggulan tidaklah mudah.
Beberapa topik-topik unggulan yang mungkin dikembangkan adalah:
• Kajian tentang sosial budaya• Kajian tentang filsafat islam• Kajian tentang manajemen pendidikan islam• Kajian tentang sain dan islam• Kajian tentang Ekonomi Islam • Kajian tentang spirituality in Economics and Management.
Program payung: Kajian tentang Ekonomi Islam Area research/tema:1. Koperasi islam2. Perbankan Islam
Program payung: Kajian tentang manajemen pendidikan islamArea research/tema:3. Manajemen pendidikan di pondok pesantren4. Pemodelan pendidikan berbasis kultur Islam
Program payung: Kajian tentang sain dan islam5. Biologi reproduksi dan Islam6. Bahan kimia produk makanan dan minuman yang
dianjurkan Islam7. Astrifisika/Ilmu Falakh
Dll
Kelompok peneliti• Kajian tentang sosial budaya• Kajian tentang filsafat islam• Kajian tentang manajemen pendidikan islam• Kajian tentang sain dan islam• Kajian tentang Ekonomi Islam • Kajian tentang spirituality in Economics and
Management.
PUSAT KAJIANEK ISLAM
PUSAT KAJIANSOSBUD
PUSAT KAJIANSAIN DNA ISLAM
LEMBAGA PENELITIAN
PUBLIKASI
JURNAL
SEMINAR
D
O S
E
N
KOMISI ETIK
PUBLIKASI
JURNAL
PUBLIKASI
JURNAL
PUSAT KAJIAN.................
DISIMINASI
STRATEGI PENELITIAN BERDAMPAK
TINGGI
KUALITAS DAN RELEVANSI
PENELITIAN
EVALUASI, ADAPTASI,
DAN ADOPSI HASIL PENELITIAN
+DAMPAK
KESEJAHTERAAN
PENGELOLAAN SDA
IMAN DAN TAQWA