metodologi penelitian
-
Upload
wini-oktaviani -
Category
Documents
-
view
62 -
download
0
description
Transcript of metodologi penelitian
![Page 1: metodologi penelitian](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022062314/55cf9694550346d0338c748e/html5/thumbnails/1.jpg)
TUGAS AKHIR
RANCANG BANGUN SISTEM KEAMANAN GERBANG
MENGGUNAKAN SCAN SIDIK JARI BERBASIS MIKROKONTROLER
DENGAN SMS SEBAGAI REPORT
Disusun Oleh:
WINI OKTAVIANI
NIM : D312084
PROGRAM STUDI D-III TEKNIK TELEKOMUNIKASI
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM
PURWOKERTO
2014
![Page 2: metodologi penelitian](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022062314/55cf9694550346d0338c748e/html5/thumbnails/2.jpg)
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sekarang ini sistem biometri sudah berkembang pesat. Sistem
biometri ini kebanyakan dikembangkan untuk teknologi pengamanan.
Teknologi biometri dikembangkan untuk keamanan karena dapat
memenuhi dua fungsi yaitu identifikasi dan verifikasi, disamping itu
biometri memiliki karakteristik seperti tidak dapat hilang, tidak dapat lupa
dan tidak mudah dipalsukan karena keberadaanya melekat pada manusia,
dimana satu dengan yang lain tidak akan sama, maka keunikannya akan
lebih terjamin. Diantara sistem teknologi biometri sidik jari, geometri
tangan, retina (mata), suara, wajah dan bau badan sistem yang sudah
banyak digunakan adalah sistem sidik jari yaitu dengan mengenali pola
dari sidik jari. Dengan menggunakan pola sidik jari ini memiliki tingkat
keamanan yang tinggi, terbukti sistem ini sudah banyak digunakan di
perkantoran, perusahaan, sekolah, pemerintahan, rumah sakit. Selain
memiliki tingkat keamanan yang tinggi, sistem pola sidik jari ini juga
sudah mudah dalam penggunaannya.
Akan tetapi keamanan menggunakan sistem biometri ini masih
jarang ditemukan di sekitar lingkungan kita. Sebagai contoh keamanan
pintu yang menggunakan sistem biometri sebagai pengamannya masih
jarang ditemukan. Baik pintu rumah, pintu kantor, dll. Padahal keamanan
dari pintu sangat penting bagi ruangan yang bersangkutan. Kebanyakan di
Indonesia pengamanan pintunya masih menggunakan kunci yang manual.
Maka dikembangkanlah teknologi biometri yaitu suatu metode keamanan
database dengan menggunakan anggota badan seperti sidik jari, geometri
tangan, retina (mata), suara dan wajah dan bau badan sebagai pengganti
password.
Di pasaran juga sudah banyak dijual peralatan yang menggunakan
sistem biometri. Akan tetapi kebanyakan yang dijual dipasaran adalah
absensi sidik jari. Biasanya absensi sidik jari ini sensor dengan
![Page 3: metodologi penelitian](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022062314/55cf9694550346d0338c748e/html5/thumbnails/3.jpg)
pemrograman sudah menjadi satu. Jadi fungsi alat absensi sidik jari ini
hanya dipergunakan untuk absensi saja. Banyak perusahaan yang sudah
memproduksi absensi sidik jari ini salah satunya adalah Finger Sport.
Disini penulis mencoba membuat pengaman pintu dengan menggunakan
sensor sidik jari itu sendiri. Sensor yang digunakan untuk pengaman pintu
ini berdiri sendiri artinya belum diprogram dari perusahaannya. Dengan
memanfaatkan sensor sidik jari yang belum diprogram ini maka bisa
dibuat mesin handal lainnya.
Oleh karena latar belakang diatas, maka penulis mengambil sebuah
judul “RANCANG BANGUN SISTEM KEAMANAN GERBANG
MENGGUNAKAN SCAN SIDIK JARI BERBASIS
MIKROKONTROLER DENGAN SMS SEBAGAI REPORT”
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian diatas maka dapat diketahui permasalahan yang
perlu dikaji lebih lanjut yaitu :
1. Bagaimana cara merancang sebuah desain dan membuat pengaman
pintu dengan menggunakan sidik jari dan menghasilkan report berupa
sms ?
C. TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulisan laporan tugas akhir ini adalah membuat rancang
bangun system keamanan gerbang secara otomatis dengan menggunakan
scan sidik jari sebagai pengaman.
D. BATASAN MASALAH
Pada penulisan Tugas Akhir (TA) ini, penulis hanya membatasi
pada :
1. Sensor yang digunakan untuk mengambil data sidik jari adalah sensor
U.are.U 2000.
2. Sifat pengamanan pintu ini hanya untuk pintu khusus bukan untuk
pintu umum.
![Page 4: metodologi penelitian](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022062314/55cf9694550346d0338c748e/html5/thumbnails/4.jpg)
E. BATASAN MASALAH
Manfaat pengerjaan proyek Tugas Akhir ini yaitu :
1. Alat ini dapat digunakan sebagai langkah awal keamanan pada rumah.
2. Alat ini diharapkan dapat membuat keamanan dan kenyamanan pada
pemilik rumah.
3. Alat ini diharapkan bisa mengurangi tindak pencurian.
F. METODOLOGI PENELITIAN
Guna mewujudkan dan agar tercapainya kesempuranaan dalam
membuat penulisan ilmiah ini, maka penulis menggunakan beberapa
metode-metode yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Metode penelitian
Meetode penelitian yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah
merancang dan membuat system keamanan pintu gerbang dengan
scan sidik jari sebagai pengaman atau password untuk membuka dan
mengunci pintu gerbang serta mengirim SMS sebagai report.
2. Metode pegambilan data
Metode pegambilan data adalah dengan cara pengamatan atau
observasi secara langsung terhadap system kerja alat tersebut dan cara
mengirim pemberitahuan berupa SMS sebagai report.
3. Instrumen penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa alat yang
terdiri dari kompone-komponen elektronika, sensor sidik jari U are U
2000, relay, motor DC dan mikrokontroler ATMega8535 sebagai
pengendali juga sebagai penyambung antara hasil sensor dengan
ponsel.
4. Parameter yang diamati
Parameter yang diamati adalah terbuka dan terkuncinya pintu
secara otomatis dengan sensor sidik jari tersebut sebagai kunci atau
password pada pintu, data yang diperoleh dari sensor tersebut akan
![Page 5: metodologi penelitian](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022062314/55cf9694550346d0338c748e/html5/thumbnails/5.jpg)
dikendaliakan oleh mikrokontroler, selanjutnya akan dikirmkan data
report pada ponsel penerima berupa SMS.
5. Variabel Penelitian
Variable penelitian pada alat ini merupakan sidik jari dan
kebenaran data report.
6. Metode Analisa
Dalam penelitian ini, metode yang digunakan yaitu metode
deskriptif, yang memaparkan mengenai pengujian alat dari tiap-tiap
blok agar diketahui kekurangan dan kelebihannya.
G. LANGKAH KERJA
Langkah kejra dalam rancangan tugas akhir yang akan disusun ini
digambarkan dalam flowchart berikut ini :
Gambar 1.1 Flowchart Perancangan Alat
H. JADWAL PELAKSANAAN
![Page 6: metodologi penelitian](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022062314/55cf9694550346d0338c748e/html5/thumbnails/6.jpg)
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Mikrokontroler ATMega8535
ATMega8535 adalah mikrokontroler CMOS 8 bit daya rendah
berbasis arsitektur RISC. Instruksi dikerjakan pada satu siklus clock,
ATMega8535 mempunyai throughput mendekati 1 MIPS per MHz, hal ini
membuat ATMega8535 dapat bekerja dengan kecepatan tinggi walaupun
dengan penggunaan daya rendah. Mikrokontroler ATmega8535 memiliki
beberapa fitur atau spesifikasi yang menjadikannya sebuah solusi
pengendali yang efektif untuk berbagai keperluan. Fitur-fitur tersebut antara
lain:
a) Saluran I/O sebanyak 32 buah, yang terdiri atas Port A, B, C dan D
b) ADC (Analog to Digital Converter)
c) Tiga buah Timer/Counter dengan kemampuan perbandingan
d) CPU yang terdiri atas 32 register
e) Watchdog Timer dengan osilator internal
f) SRAM sebesar 512 byte
g) Memori Flash sebesar 8kb dengan kemampuan read while write
h) Unit Interupsi Internal dan External
i) Port antarmuka SPI untuk men-download program ke flash
j) EEPROM sebesar 512 byte yang dapat diprogram saat operasi
k) Antarmuka komparator analog
l) Port USART untuk komunikasi serial.
Gambar 2.1 Mikrokontroler ATMega8535
![Page 7: metodologi penelitian](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022062314/55cf9694550346d0338c748e/html5/thumbnails/7.jpg)
2.1.1 Konfigurasi Pin ATMega8535
Mikrokontroler AVR ATMega memiliki 40 pin dengan 32 pin
diantaranya digunakan sebagai port paralel. Satu port paralel terdiri dari 8
pin, sehingga jumlah port pada mikrokontroler adalah 4 port, yaitu port A,
port B, port C dan port D. Sebagai contoh adalah port A memiliki pin
antara port A.0 sampai dengan port A.7, demikian selanjutnya untuk port
B, port C, port D. Diagram pin mikrokontroler dapat dilihat pada gambar
berikut:
Gambar 2.2 Diagram Pin ATMega8535
Berikut ini merupakan tabel penjelasan mengenai pin yang terdapat
pada mikrokontroler ATMega8535:
Tabel 2.1 Penjelasan pin mikrokontroler ATMega8535
Nama Pin Keterangan
Vcc Tegangan suplai (5 volt)
Ground Ground
RESET
Input reset level rendah, pada pin ini selama lebih dari
panjang pulsa minimum akan menghasilkan reset walaupun
clock sedang berjalan. RST pada pin 9 merupakan reset dari
AVR. Jika pada pin ini diberi masukan low selama minimal 2
machine cycle maka sistem akan di-reset
XTAL 1Input penguat osilator inverting dan input pada rangkaian
operasi clock internal
XTAL 2 Output dari penguat osilator inverting
![Page 8: metodologi penelitian](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022062314/55cf9694550346d0338c748e/html5/thumbnails/8.jpg)
Avcc
Pin tegangan suplai untuk port A dan ADC. Pin ini harus
dihubungkan ke Vcc walaupun ADC tidak digunakan, maka
pin ini harus dihubungkan ke Vcc melalui low pass filter
Aref pin referensi tegangan analog untuk ADC
AGNDpin untuk analog ground. Hubungkan kaki ini ke GND,
kecuali jika board memiliki analog ground yang terpisah
2.1.2 DIAGRAM BLOK ATMEGA8535
Pada diagram blok ATMega8535 digambarkan 32 general purpose
Working register yang dihubungkan secara langsung dengan Arithmetic
Logic Unit (ALU). Sehingga memungkinkan dua register yang berbeda
dapat diakses dalam satu siklus clock.
Gambar 2.3 Diagram Blok ATMega8535
![Page 9: metodologi penelitian](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022062314/55cf9694550346d0338c748e/html5/thumbnails/9.jpg)
2.2 SENSOR SIDIK JARI
Sensor yang digunakan untuk mendeteksi sidik jari menggunakan
system optikal, dimana pendeteksian dilakukan dengan pembacaan kontur
(tinggi rendahnya permukaan) sidik jari dan listrik statis tubuh. Hal ini
menghasilkan tingkat keamanan yang tinggi karena tidak dapat dipalsukan
dengan fotocopy sidik jari atau sidik jari tipuan. Sensor ini memiliki
lapisan kaca yang tahan lama dan juga memiliki sensor gerak, yaitu jika
ada jari yang menempel pada sensor maka sensor akan langsung menyala
untuk mengambil sidik jari. Pada kondisi tidak dipakai maka sensor akan
padam, dengan demikian usia sensor akan lebih awet karena sensor hanya
menyala pada saat dipakai saja.
Gambar 2.4 Sensor U.are.U 2000
2.3 RELAY
Relay adalah saklar elektronik yang dapat membuka atau menutup
rangkaian dengan menggunakan kontrol dari rangkaian elektronik lain.
Sebuah relay tersusun atas kumparan, pegas, saklar (terhubung pada
pegas) dan 2 kontak elektronik (normally close dan normally open).
a. Normally close (NC) : saklar terhubung dengan kontak ini saat relay
tidak aktif atau dapat dikatakan saklar dalam kondisi terbuka.
b. Normally open (NO) : saklar terhubung dengan kontak ini saat relay
aktif atau dapat dikatakan saklar dalam kondisi tertutup.
Gambar 2.5 Bentuk dan Simbol Relay
![Page 10: metodologi penelitian](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022062314/55cf9694550346d0338c748e/html5/thumbnails/10.jpg)
Berdasarkan pada prinsip dasar cara kerjanya, relay dapat bekerja
karena adanya medan magnet yang digunakan untuk menggerakkan saklar.
Saat kumparan diberikan tegangan sebesar tegangan kerja relay maka akan
timbul medan magnet pada kumparan karena adanya arus yang mengalir
pada lilitan kawat. Kumparan yang bersifat sebagai elektromagnet ini
kemudian akan menarik saklar dari kontak NC ke kontak NO. Jika
tegangan pada kumparan dimatikan maka medan magnet pada kumparan
akan hilang sehingga pegas akan menarik saklar ke kontak NC.
2.4 MODEM WAVECOM
Kegunaan Modem Wavecom untuk SMS gateaway dan Server
Pulsa. Wavecom adalah pabrikkan Perancis (berbasis di Issy-les-
Moulineaux, Prancis), Wavecom SA berdiri sejak tahun 1993, yang
dimulai sebagai sebuah konsultasi teknik dan kantor sistem GSM jaringan
nirkabel dan pada tahun 1996 mulai desain Wavecom Wireless GSM
modul pertama dan didirikan pada tahun 1997, modul GSM-GSM berbasis
pertama dan pengkodean pada perintah. Hal ini sulit untuk menemukan
referensi untuk tipe navigasi modul sebagai yang pertama dari Wavecom
SA.
Gambar 2.4 modem wavecom
![Page 11: metodologi penelitian](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022062314/55cf9694550346d0338c748e/html5/thumbnails/11.jpg)
2.5 MOTOR DC
Motor listrik merupakan perangkat elektromagnetis yang
mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini
digunakan untuk, misalnya memutar impeller pompa, fan atau blower,
menggerakan kompresor, mengangkat bahan,dll. Motor listrik digunakan
juga di rumah dan di industri. Motor listrik kadangkala disebut “kuda
kerja” nya industri sebab diperkirakan bahwa motor-motor menggunakan
sekitar 70% beban listrik total di industri.
Motor DC memerlukan suplai tegangan yang searah pada
kumparan medan untuk diubah menjadi energi mekanik. Kumparan medan
pada motor dc disebut stator (bagian yang tidak berputar) dan kumparan
jangkar disebut rotor (bagian yang berputar). Jika terjadi putaran pada
kumparan jangkar dalam pada medan magnet, maka akan timbul tegangan
(GGL) yang berubah-ubah arah pada setiap setengah putaran, sehingga
merupakan tegangan bolak-balik. Prinsip kerja dari arus searah adalah
membalik phasa tegangan dari gelombang yang mempunyai nilai positif
dengan menggunakan komutator, dengan demikian arus yang berbalik
arah dengan kumparan jangkar yang berputar dalam medan magnet.
Bentuk motor paling sederhana memiliki kumparan satu lilitan yang bisa
berputar bebas di antara kutub-kutub magnet permanen.
2.5 BAHASA PEMROGRAMAN ATMEGA8535
Pemrograman mikrokontroler ATmega8535 dapat menggunakan
low level language (assembly) dan high level language (C, Basic, Pascal,
dan JAVA) tergantung compiler yang digunakan. Bahasa Assembler
mikrokontroler AVR memiliki kesamaan instruksi, sehingga jika
pemrograman satu jenis mikrokontroler AVR sudah dikuasai, maka akan
dengan mudah menguasai pemrograman keseluruhan mikrokontroler jenis
mikrokontroler AVR. Namun bahasa assembler relatif lebih sulit dipelajari
dari pada bahasa C.
Untuk pembuatan tugas akhir memakan waktu yang lama serta
penulisan programnya akan panjang. Sedangkan bahasa C memiliki
![Page 12: metodologi penelitian](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022062314/55cf9694550346d0338c748e/html5/thumbnails/12.jpg)
keunggulan dibanding bahasa assembler yaitu independent terhadap
hardware serta lebih mudah untuk menangani project yang besar. Bahasa
C memiliki keuntungan-keuntungan yang dimiliki bahasa assembler
(bahasa mesin), hampir semua operasi yang dapat dilakukan oleh bahasa
mesin, dapat dilakukan dengan bahasa C dengan penyusunan program
yang lebih sederhana dan mudah. Bahasa C terletak diantara bahasa
pemrograman tingkat tinggi dan assembly.
![Page 13: metodologi penelitian](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022062314/55cf9694550346d0338c748e/html5/thumbnails/13.jpg)
BAB III
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM
3.1 PERANCANGAN SISTEM
Secara umum sistem identifikasi sidik jari untuk membuka pintu
secara otomatis ini terdiri dari input, kontroler, dan output. Bagian
masukan (inputan) dari sistem ini adalah sensor sidik jari. Bagian
kontroler dari sistem ini adalah PC/ computer. Bagian keluaran (output)
digunakan relay untuk menggerakkan motor DC dan mengirim report
berupa sms ke ponsel.
Gambar 3.1 Perancangan Sistem
Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa bagian terpenting
dalam sistem ini adalah mencocokan database sidik jari yang sudah
tersimpan dalam program visual basic dengan sidik jari yang diletakan di
sensor untuk membuka pintu. Ketika ada sidik jari yang diletakan di
sensor sidik jari tersebut maka inputan berupa sidik jari akan dicocokkan
dengan database yang sudah tersimpan, jika sidik jari tersebut cocok
dengan salah satu record pada database yang ada pada computer/notebook
maka computer/notebook akan memberikan sinyal keluaran berupa kode
angka 13. Sinyal berupa kode 13 tersebut akan memberi perintah pada
mikrokontroler untuk membuka pintu sesuai dengan program yang sudah
diload pada IC nya. Mikrokontroler pada sistem minimum akan bekerja
SENSOR SIDIK JARI
LAPTOP/ PC
MIKROKONTROLER
MOTOR
DCPONSEL
![Page 14: metodologi penelitian](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022062314/55cf9694550346d0338c748e/html5/thumbnails/14.jpg)
menggerakkan relay. Relay inilah yang bertugas menggerakkan motor DC
sehingga bisa membuka dan menutup pintu secara otomatis. Setelah itu
mikrokontroler akan mengirimkan report berupa sms ke ponsel.
3.2 SISTEM BLOK
Berdasarkan perencanaan sistem diatas, maka di bawah ini akan
dijelaskan perencanaan perangkat keras dan perencanaan perangkat lunak
pada sistem ini. Pada sistem ini digunakan sensor sidik jari, program
visual basic untuk mengolah masukan dari sensor, max 232 untuk
menghubungkan antara laptop/PC dengan mikrokontroler dengan kata lain
USB to Serial, Mikrokontroler ATMega8535 untuk menggerakkan relay,
relay untuk menggerakkan motor DC yang terpasang pada pintu. Blok
diagram sistem ini akan ditunjukkan pada Gambar 3.2
Gambar 3.2 Blok Diagram Sistem
Penjelasan masing-masing blok:
1. Sensor sidik jari :
Sensor yang dipakai adalah sesnsor U.are.U 2000, sensor ini
digunakan untuk mendeteksi sidik jari menggunakan system optikal,
dimana pendeteksian dilakukan dengan pembacaan kontur (tinggi
rendahnya permukaan) sidik jari dan listrik statis tubuh
SENSOR SIDIK JARI
LAPTO
MIKROKONTROLER
MOTOR
DC RELAY
SERIAL (RS
PONSEL
![Page 15: metodologi penelitian](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022062314/55cf9694550346d0338c748e/html5/thumbnails/15.jpg)
2. Laptop atau PC :
Laptop atau PC digunakan untuk membuat program dan memasukan
program pada alat tersebut.
3. Serial (RS 232) :
Berfungsi sebagai konektor untuk menghubungkan antara laptop
dengan mikrokontroler dengan kata lain USB to Serial.
4. Mikrokontroler :
Berfungsi sebagai mikropengendali yang berisikan program untuk
menjalankan alat.
5. Relay :
Berfungsi sebagai penggerak motor DC yang diperintah oleh
mikrokontroler.
6. Motor DC :
Motor DC digunakan untuk menggerakan pintu secara otomatis,
sehingga pintu dapat membuka dan menutup secara otomatis.
7. Ponsel :
Ponsel atau handphone berfungsi sebagai penerima report dari alat,
jika alat berjalan sesuai yangg telah diprogram maka modem wavecom
akan mengirim sms sebagai report secara otomatis.
3.3 RANGKAIAN SISTEM
Pada bagian ini dijabarkan rangkaian sistem minimun mengenai
“RANCANG BANGUN SISTEM KEAMANAN GERBANG
MENGGUNAKAN SCAN SIDIK JARI BERBASIS
MIKROKONTROLER DENGAN SMS SEBAGAI REPORT”.
Berdasarkan diagram blok diatas maka dapat dijelaskan perancangan
hardware adalah dimulai dari sensor sidik jari. Modul sensor sidik jari
berupa biometric sensor dengan koneksi USB yang mana terdapat empat
kabel yaitu +5V , d+, d-, ground. Yang mana kaki +5V untuk vcc, kaki
ground untuk ground, kaki d+ dan d- untuk pertukaran data. Karena sensor
sidik jari menggunakan koneksi USB maka sensor bisa langsung diakses
oleh PC. PC akan mengatur agar sensor sidik jari dapat mendeteksi jari
![Page 16: metodologi penelitian](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022062314/55cf9694550346d0338c748e/html5/thumbnails/16.jpg)
dan mengambil datanya untuk dibandingkan dengan data sidik jari yang
telah diambil contohnya pada saat registrasi. Jika data sidik jari sesuai
maka dari PC akan mengeluarkan kode 13 yang merupakan kode untuk
membuka pintu. Jika data tersebut (13) diterima oleh mikrokontroler maka
mikro akan menggerakkan relay yang akan menjalankan motor untuk
membuka dan menutup pintu.. Untuk menghubungkan PC ke
mikrokontroler maka diperlukan port serial. Maka diperlukan converter
USB to serial untuk menghubungkan dari PC ke mikrokontroler.
Sedangkan di dalam mikrokontroler sendiri diperlukan DB9 untuk
menerima data serial dari PC. Selain DB9 di dalam mikrokontroler
diperlukan IC Max 232 untuk merubah tegangan. Jika program dalam
mikrokontroler berjalan sesuai dengan perintah maka mikrokontroler akan
menggerakkan motor dc melalui relay. Kemudian mikrokontroler akan
mengirimkan report berupa sms ke ponsel. Gambar rangkaian system
minimum dapat dilihat sebagai berikut :
Gambar 3.3 Rangkaian Sistem Minimun
IC mikrokontroler dirangkai agar dapat berhubungan dengan serial
port dan dapat menggerakan motor dc untuk membuka dan menutup pintu.
Agar dapat disambungkan ke PC dengan interface serial RS-232, maka
pada microcontroller perlu ditambahkan IC Max 232 yang berfungsi untuk
![Page 17: metodologi penelitian](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022062314/55cf9694550346d0338c748e/html5/thumbnails/17.jpg)
mengubah level tegangan TTL ke RS-232 dan selanjutnya dihubungkan
melalui konektor DB9. Dari DB9 inilah mikrokontroler menerima kode 13
dari PC yang selanjutnya kode 13 tersebut akan dibawa ke IC 89S51.
Dalam IC 89S51 inilah akan diproses program-program yang sudah
dimasukkan sebelumnya dalam IC tersebut. Jika program berjalan sesuai
dengan perintah maka mikrokontroler akan mengirim arus pada relay.
Relay tidak bisa digerakkan hanya dengan mengandalkan arus dari
mikrokontroler karena arus dari mikrokontroler tidak akan cukup untuk
menggerakkan relay, oleh karena itu perlu di tambah transistor. Jika arus
di alirkan ke kaki basis pada transistor dari mikrokontroler maka transistor
akan on sehingga dapat menggerakkan relay. Mikrokontroler diprogram
agar setelah relay on akan menghasilkan report berupa SMS ke ponsel.
3.4 PEMBUATAN SISTEM
Pada bagian ini dijabarkan rangkaian sistem minimun mengenai
“RANCANG BANGUN SISTEM KEAMANAN GERBANG
MENGGUNAKAN SCAN SIDIK JARI BERBASIS
MIKROKONTROLER DENGAN SMS SEBAGAI REPORT” dengan
dua tahap, yaitu :
3.4.1 Pembuatan Perangkat Keras (Hardware).
Tahap pertama ini meliputi semua proses pembuatan
perangkat keras untuk mewujudkan rancangan yang telah dibuat
menjadi sistem yang siap dioperasikan. Langkah-langkah pada
bagian ini meliputi :
- Pembuatan perangkat elektronika dengan perencanaan
rangkaian yang telah dibuat
- Percobaan sementara,
- Pembuatan Papan Rangkaian Tercetak (PCB),
- Pemasangan komponen-komponen.
3.4.2 Pembuatan Perangkat Lunak (Software)
![Page 18: metodologi penelitian](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022062314/55cf9694550346d0338c748e/html5/thumbnails/18.jpg)
Tahap kedua yaitu mencakup semua hal yang berkaitan
dengan perangkat lunak bagi sistem. Pada pembuatan perangkat
lunak (software) menggunakan bahasa pemrograman C dengan
target processor keluarga AVR. Bahasa pemrograman C
merupakan perangkat lunak yang menjadi bagian dari sistem yang
berupa program yang mengatur kerja dari mikrokontroler
ATMega8535 dan keseluruhan perangkat keras (hardware) yang
dihubungkan dengan mikrokontroler ATMega8535. Langkah –
langkah pembuatan program tersebut adalah sebagai berikut :
- Membuat diagram alir (flowchart) dari program yang akan dibuat.
- Membuat program menggunakan pemrograman Basic dengan
referensi diagram alir.
- Mengkompilasi program yang telah dibuat sampai tidak terjadi
kesalahan.
- Pengisian program pada mikrokontroler ATMega8535.
3.5 ALAT DAN BAHAN
Alat dan bahan yang digunakan adalah :
1. Mikrokontroler ATMega8535
2. Laptop/PC
3. Relay
4. Reisitor
5. Diode
6. PCB
7. IC Max 232
8. Wavecom
9. Motor DC
10. Sensor UareU 2000
11. Relay
12. Software CodeVision AVR
13. Solder
![Page 19: metodologi penelitian](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022062314/55cf9694550346d0338c748e/html5/thumbnails/19.jpg)
BAB IV
HASIL PENGUJIAN DAN ANALISA
Setelah melakukan perancangan, maka dalam bab ini akan dibahas tentang
pengujian alat. Pengujian alat ditujukan supaya mengetahui alat yang dibuat
sesuai dengan perencaan dan perancangan system.
A. Hasil Pengujian Alat
1. Sensor sidik jari U.are.U 2000
Pengujian dilakukan untuk mengetahui sensor sidik jari sudah
terkoneksi dengan program belum, dan untuk mengetahui sudah
terkoneksi dengan database atau belum. Setelah itu dilakukan
pencocokan sidik jari yang sudah terprogram tersebut.
2. Report SMS
Saat pengujian alat sensor sidik jari mikrokontroler akan mendeteksi
pencocokan sidik jari tersebut dan memberikan report berupa pesan
atau sms kepada admin.
B. Analisa
Dalam pencocokan sidik jari langkah pengujiannya yaitu menempelkan
sidik jari pada sensor. Jika sidik jari yang ditempelkan sudah terdaftar dan
cocok maka data nama, nama jari1, nama jari2 akan dimasukkan ke dalam
database transaksi dan akan ditamilkan pada form pencocokan. Selain
menyimpan data dalam database transaksi program dari visual basic akan
mengirimkan kode 13 pada port serial. Kode 13 yang akan dikirimkan ke
mikrokontroler yang akan membuka dan menutup pintu. Jika sidik jari yang
ditempelkan belum terdaftar dan tidak cocok maka mikrokontroler akan
mengirim report berupa pesan atau sms. Saat pintu sudah membuka pintu
maka sensor open akan mematikan motor sehinggga pintu akan berhenti
bergerak. Selang waktu antara membuka penuh dengan mulai menutup yaitu
salam lima detik. Selang waktu lima detik setelah pintu membuka penuh maka
motor akan bergerak lagi sehingga pintu akan bergerak menutup. Saat pintu
sudah menutup penuh yang ditandai pintu sudah menyentuh sensor close maka
sensor close akan menghentikan motor sehingga pintu tidak bergerak.
![Page 20: metodologi penelitian](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022062314/55cf9694550346d0338c748e/html5/thumbnails/20.jpg)
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil pengujian dan pembahasan, dapat diambil beberapa
keimpulan sebagai berikut:
1. Sistem ini haedware nya menggunakan mikrokontroler ATMega8535
sebagai otak dari rangkaian yang akan membuka dan menutup pintu.
2. Sistem yang dibuat bisa menyimpan banyak data sidik jari bergantung
pada database yang digunakan.
3. Untuk melakukan registrasi maka harus menjadi admin terlebih dahulu
B. Saran
Rancang bangun system pengaman pintu dengan sidik jari ini masih terlalu
sederhana. Karena hanya digunakan untuk membuka pintu saja. Sistem ini
bisa dikembangkan untuk system yang multifungsi dan pengaman yang lebih
terjamin. Selain itu system ini bisa dikembangkan untuk system perkuliahan
yaitu sebagai contoh mahasiswa mecetak krs, pengambilan khs dengan
menggunakan ferifikasi sidik jari ini, dan masih banyak lagi system yang bisa
dikembangkan dari sidik jari ini.