metodologi penelitian

3

Click here to load reader

description

tugas analisis masalah berdasarkan urutan metodologi penelitian

Transcript of metodologi penelitian

Page 1: metodologi penelitian

NAMA : SURYAMANNO. REGISTRASI : 5415111865PRODI : PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNA (R 2011)TUGAS : METODOLOGI PENELITIAN

JUDUL

“ Perbedaan Kuat Tekan Beton Yang Dicampurkan Dengan Bahan Serat Ijuk Dibandingkan Dengan Beton Standar (SNI) “

TUGAS !

1. Perumusan Masalah Apakah ada perbedaan kuat tekan beton yang dicampurkan dengan bahan serat ijuk dengan beton standar (SNI) ?

2. Hipotesis PenelitianAda perbedaan kuat tekan beton yang dicampurkan dengan bahan serat ijuk dengan beton standar (SNI)

3. Hipotesis StatistikH0 : μ1 = μ2 // H0 : μ1 – μ2 = 0 Ha : μ1 ≠ μ2 // Ha : μ1 – μ2 ≠ 0

Keterangan : μ1 = Kuat tekan beton yang dicampurkan dengan bahan serat ijuk μ2 = Kuat tekan beton standar (SNI)

4. Variabel PenelitianVariabel Bebas : Kuat tekan beton yang dicampurkan dengan bahan serat ijukVariabel Terikat : Kuat tekan beton (SNI)

5. Populasi dan Sampel Populasi Seluruh beton yang akan diuji yaitu beton yang dicampurkan bahan serat ijuk dan beton standar (SNI) yang berjumlah 8 buah.

Page 2: metodologi penelitian

Sampel Beton yang akan diuji kuat tekan yaitu beton yang dicampurkan bahan serat ijuk dan beton standar (SNI) yang berjumlah 2 buah.

6. Instrumen PenelitianInstrument penialaian berupa perbuatan yaitu, percobaan pada laboratorium untuk mendapatkan data primer dengan menggunakan: a) Bahan : semen, pasir, kerikil, air, dan serat ijuk b) Alat : ayakan mesin siever, timbangan, molen, talam baja, kerucut Abmma, mistar,

jangka sorong, piknometer, oven, tongkat penumpuk, bak air, mesin Los Angeles, alat Compression Testing Machine, flexural and transverting machine, dan alat uji impact. Peralatan penunjang yaitu spidol, sekop, cetakan beton dengan tiga jenis ukuran balok 15x15x15 cm; silinder diameter 10x20 cm; dan plat 15x40x40 cm.

7. Uji Persyaratan Analisisa) Analisa agregat : Hasil pengujian laboratorium agregat halus (pasir), agregat kasar

(kerikil) dan serat ijuk b) Analisa saringan, hasil analisa saringan c) Analisa berat volume serat ijuk, berat volume serat ijuk didapatkana dari perbandingan

berat serabut dan volume air raksa yang volumenya sama dengan volume serat ijuk. d) Analisis kuat tekan beton. Pengujian kuat tekan akan dilakukan untuk mencari

konsentrasi penambahan serat terhadap kuat tekan beton yang optimum. Alat yang digunakan adalah Compression Testing Machine, pengujian dilakukan setelah benda uji berusia 28 hari

e) Analisis modulus runtuh beton. Pengujian dimaksudkan untuk menghitung kuat tarik beton murni tanpa tulangan baja, dalam hal ini tulangan digantikan serat ijuk. Alat yang digunakan yaitu Flexural dan Transverting Machine.

8. Metode Pengujian Hipotesis a) Pemeriksaan gradasi campuran beton dengan serat ijuk b) Pengujian berat jenis beton c) Pengujian berat satuan betond) Pengujian kadar air beton e) Pengujian penyerapan air beton f) Pengujian pemeriksaan kadar lumpur g) Pengujian ketahanan aus agregat kasar dengan mesin Los Angeles h) Pengujian kuat tekan beton dilakukan dengan menggunakan alat Compression Testing.