METODOLOGI BERPIKIR TAQIYUDDIN AL-NABHANI DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/17599/1/BAB I, V, DAFTAR...

41
METODOLOGI BERPIKIR TAQIYUDDIN AL-NABHANI DALAM KITAB AL-TAFKIR Oleh : MOH. AYYUB NIM : 1320510022 TESIS Diajukan kepada Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Magister dalam Ilmu Agama Islam Program Studi Agama dan Filsafat Konsentrasi Filsafat Islam YOGYAKARTA 2015

Transcript of METODOLOGI BERPIKIR TAQIYUDDIN AL-NABHANI DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/17599/1/BAB I, V, DAFTAR...

Page 1: METODOLOGI BERPIKIR TAQIYUDDIN AL-NABHANI DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/17599/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · DALAM KITAB AL-TAFKIR Oleh : MOH. AYYUB ... (library research). Materi

METODOLOGI BERPIKIR TAQIYUDDIN AL-NABHANI

DALAM KITAB AL-TAFKIR

Oleh :

MOH. AYYUB

NIM : 1320510022

TESIS

Diajukan kepada Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh

Gelar Magister dalam Ilmu Agama Islam Program Studi Agama dan Filsafat

Konsentrasi Filsafat Islam

YOGYAKARTA

2015

Page 2: METODOLOGI BERPIKIR TAQIYUDDIN AL-NABHANI DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/17599/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · DALAM KITAB AL-TAFKIR Oleh : MOH. AYYUB ... (library research). Materi

ii

MOTTO

“Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum sebelum ia sendiri

yang merubah apa yang ada pada dirinya”

(al-Qur’an)

“Barang siapa yang berjalan, pasti akan sampai”

“Mallaleng lettu’, temmallaleng tellettu’”

(Pribahasa Bugis)

Page 3: METODOLOGI BERPIKIR TAQIYUDDIN AL-NABHANI DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/17599/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · DALAM KITAB AL-TAFKIR Oleh : MOH. AYYUB ... (library research). Materi

iii

Page 4: METODOLOGI BERPIKIR TAQIYUDDIN AL-NABHANI DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/17599/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · DALAM KITAB AL-TAFKIR Oleh : MOH. AYYUB ... (library research). Materi

iv

Page 5: METODOLOGI BERPIKIR TAQIYUDDIN AL-NABHANI DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/17599/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · DALAM KITAB AL-TAFKIR Oleh : MOH. AYYUB ... (library research). Materi

v

Page 6: METODOLOGI BERPIKIR TAQIYUDDIN AL-NABHANI DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/17599/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · DALAM KITAB AL-TAFKIR Oleh : MOH. AYYUB ... (library research). Materi

vi

Page 7: METODOLOGI BERPIKIR TAQIYUDDIN AL-NABHANI DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/17599/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · DALAM KITAB AL-TAFKIR Oleh : MOH. AYYUB ... (library research). Materi

vii

Page 8: METODOLOGI BERPIKIR TAQIYUDDIN AL-NABHANI DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/17599/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · DALAM KITAB AL-TAFKIR Oleh : MOH. AYYUB ... (library research). Materi

viii

ABSTRAK Penelitian ini muncul atas dasar kegelisahan penulis akan munculnya banyak aliran dan kelompok dalam Islam. Di mana masing-masing kelompok dan aliran-aliran yang ada memiliki konsep dan motodologi masing-masing dalam memahami ajaran Islam. Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif (library research). Materi disajikan dalam bentuk deskriptif, komparatif, analisis dan sintesis. Penelitian ini mengkaji tentang metodologi berpikir Taqiyuddin al-Nabhani dalam kitab al-Tafki>r. Taqiyuddin al-Nabhani adalah tokoh dan pendiri Hizbal-Tahri>r. Ia banyak menulis kitab tentang berbagai persoalan. Salah satunya adalah kitab tentang berpikir yang berjudul al-Tafki>r. Penjelasan sederhana tentang metodologi berpikir Taqiyuddin al-Nabhani adalah bahwa Taqiyuddin al-Nabhani dalam merealisasikan ide-ide dan pemikiran-pemikirannya menjadikan metode rasional sebagai landasan berpikirnya. Ia menolak menjadikan metode ilmiah sebagai landasan berpikir. Metode rasional dalam pandangannya adalah pemindahan penginderaan terhadap fakta melalui panca indera ke dalam otak, disertai dengan adanya sejumlah informasi terdahulu yang akan digunakan untuk menafsirkan fakta tersebut. Selanjutnya, otak akan memberikan penilaian terhadap fakta tersebut. Penilaian ini adalah pemikiran (fikr) atau kesadaran rasional (al-idra>k al-‘aqli). Metode rasional adalah metode berpikir yang diperoleh langsung oleh manusia. Objeknya adalah hal-hal yang bersifat material dan non-material.

Hasil dari penelitian ini adalah menjadikan metode rasional sebagai metode yang layak dijadikan sebagai asas berpikir dan layak diterapkan pada segala pembahasan. Oleh karena itu, metode rasional wajib dijadikan sebagai asas berpikir. Melalui metode rasionallah muncul sebuah pemikiran. Tanpa melalui metode rasional, tidak akan mungkin muncul pemikiran baru. Dengan perantaraan metode rasional akan diperoleh pemahaman tentang berbagai fakta ilmiah, dengan jalan pengamatan, percobaan, dan penyimpulan. Dengan perantaraan metode rasional akan diperoleh pemahaman tentang fakta-fakta logis, fakta-fakta sejarah, berikut pembedaan antara yang benar dan yang salah dari fakta-fakta sejarah tersebut. Dengan perantaraan metode rasional pula akan diperoleh pemikiran yang menyeluruh tentang alam semesta, manusia, dan kehidupan, serta hakikat ketiganya.

Upaya rekonstruksi yang dilakukan dalam penelitian ini dimaksudkan untuk menjadikan metode rasional perspektif Taqiyuddin al-Nabhani tetap up to date di era globalisasi saat ini. Metode progresif ijtihadi Abdullah Saeed dijadikan sebagai landasan teori dalam merekonstruksi metodologi berpikir Taqiyuddin al-Nabhani. Konstribusi nyata yang diberikan dari hasil penelitian ini adalah menyajikan relevansi berpikir Taqiyuddin al-Nabhani terhadap problematika kontemporer di luar konsep khilafah. Sehingga wujud Islam rahmatan lil ‘alamîn akan tampak secara nyata. Kata Kunci : Taqiyuddin al-Nabhani, Metode Rasional, at-Tafki>r

Page 9: METODOLOGI BERPIKIR TAQIYUDDIN AL-NABHANI DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/17599/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · DALAM KITAB AL-TAFKIR Oleh : MOH. AYYUB ... (library research). Materi

ix

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN

Transliterasi kata-kata Arab yang dipakai dalam penyusunan tesis ini

berpedoman pada Surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 158/1987 dan

0543b/U/1987.

A. Konsonan Tunggal

Fonem konsonan bahasa Arab, yang dalam sistem tulisan Arab

dilambangkan dengan huruf, dalam tulisan transliterasi ini sebagian

dilambangkan dengan huruf, sebagian dengan tanda, dan sebagian dengan huruf

dan tanda sekaligus, sebagai berikut:

Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama

Alif Tidak dilambangkan Tidak dilambangkan ا

Ba’ B Be ب

Ta’ T Te ت

Tsa S| Es (dengan titik atas) ث

Jim J Je ج

Ha H} Ha (dengan titik di bawah) ح

Kha Kh Ka dan ha خ

Dal D De د

Dzal Z| Zal (dengan titik diatas) ذ

Ra R Er ر

Page 10: METODOLOGI BERPIKIR TAQIYUDDIN AL-NABHANI DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/17599/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · DALAM KITAB AL-TAFKIR Oleh : MOH. AYYUB ... (library research). Materi

x

Zai Z Zet ز

Sin S Es س

Syin Sy Es dan ye ش

Sad Ṣ Es (dengan titik di bawah) ص

Dad Ḍ De (dengan titik di bawah) ض

Ta Ṭ Te (dengan titik di bawah) ط

Za Ẓ Zet (dengan titik di bawah) ظ

ain ‘ Koma terbalik (di atas)‘ ع

Ghain G Ge غ

Fa F Ef ف

Qaf Q Qi ق

Kaf K Ka ك

Lam L El ل

Mim M Em م

Nun N En ن

Wau W We و

� Ha H Ha

Hamzah ‘ Apostrof ء

Ya’ Y Ya ي

Page 11: METODOLOGI BERPIKIR TAQIYUDDIN AL-NABHANI DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/17599/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · DALAM KITAB AL-TAFKIR Oleh : MOH. AYYUB ... (library research). Materi

xi

1. Vokal

a. Vokal tunggal

Tanda vokal Nama Huruf latin Nama

Fathah A A

Kasrah I I

Dammah U U

b. Vokal Rangkap

Tanda Nama Huruf latin Nama

Fathah dan ya Ai a-i

Fathah dan wau Aw a-w

Contoh:

kaifa______آ$# Qawlun_____"!ل

B. Konsonan rangkap (syaddah atau tasydid) ditulis rangkap, baik ketika berada

di awal atau di akhir kata.

&'(!)* Ditulis Mutawassi�ah

Ditulis Al-birru ا-,+

C. Ta’ Marbutah hidup ditulis “t” dan ta’ marbutah mati ditulis “h”

Ditulis raw�ah al-‘ilmi رو2& ا-0/.

’Ditulis Karāmah al-awliyā آ+ا*& ا4و-$3ء

Page 12: METODOLOGI BERPIKIR TAQIYUDDIN AL-NABHANI DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/17599/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · DALAM KITAB AL-TAFKIR Oleh : MOH. AYYUB ... (library research). Materi

xii

Ditulis Al-madīnah al-munawwarah ا-6897& ا-67!رة

Ditulis ‘ubiadah :,$9ة

D. Vocal Panjang (Maddah)

Tanda Nama Huruf latin Nama

Fathah dan alif A<<<> A dengan garis di atas أ

Fathah dan ya’ A> A dengan garis di atas ي

Kasrah dan ya’ I> I dengan garis di atas ي

Dammah dan و

wawu

U> U dengan garis di atas

Contoh:

ja>’a <$"-------qi>la----------;3ء

yaju>zu-------8<!ز <sara----------)+ى

E. Vocal Pendek yang berurutan dalam satu kata dipisahkan dengan apostrof

?-30@ Ditulis Ta’âla

Ditulis A’lamu أ:/.

.@+BC DE- Ditulis La’in syakartum

Page 13: METODOLOGI BERPIKIR TAQIYUDDIN AL-NABHANI DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/17599/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · DALAM KITAB AL-TAFKIR Oleh : MOH. AYYUB ... (library research). Materi

xiii

F. Kata Sandang Alif+Lam

Kata sandang “ال” ditransliterasikan dengan “al” diikuti dengan tanda

penghubung “-”, baik ketika bertemu dengan huruf qamariyyah maupun

huruf syamsiyyah.

Ditulis Al-kitâb ا-B(3ب

Ditulis Al-Nujūm ا-6<!م

Ditulis Al-Ra’d ا-+:9

G. Huruf Kapital

Meskipun tulisan Arab tidak mengenal huruf kapital, tetapi dalam

transliterasi huruf kapital digunakann untuk awal kalimat, nama diri, dan

sebagainya seperti ketentuan dalam EYD. Awal kata sandang pada nama

diri tidak ditulis dengan huruf kapital, kecuali jika terletak kepada

permulaan kalimat.

?(!* 3F9:ووا Ditulis Wawâ’adnâ Mūsâ

&6G-اه> ا Ditulis Ahl al-sunnah

Page 14: METODOLOGI BERPIKIR TAQIYUDDIN AL-NABHANI DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/17599/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · DALAM KITAB AL-TAFKIR Oleh : MOH. AYYUB ... (library research). Materi

xiv

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil ‘alamin segala puji bagi Allah Tuhan Sang Pencipta

alam semesta, Sang Maha Pemilik Kekuatan sekaligus Pengatur bagi para

makhluknya. Berkat ridha dan pertolongan-Nyalah hamba sebagai penulis dapat

menyelesaikan penulisan tesis ini. Semoga tesis ini dapat memberikan manfaat

dan motivasi bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada tauladan umat yakni

nabi Muhammad Saw., belau adalah Rasul utusan Allah, pemimpin umat manusia

sekaligus satu-satunya tokoh yang berhasil mengubah peradaban dunia dari

peradaban yang berafiliasi kepada berhala menjadi peradaban yang bersandarkan

ilahiah. Muhammad Saw., adalah seorang Rasul Allah yang diturunkan

kepadanya sebuah kitab yang mampu menghidupkan jiwa dan menenteramkan

hati. Dengan izin Allah, Kitab ini bisa mengeluarkan manusia dari kegelapan

menuju cahaya; yaitu jalan Dzat yang Maha Perkasa lagi Terpuji. Siapa yang

berkata dengan menggunakannya, pasti akan terpercaya. Siapa saja yang

mengamalkannya, pasti akan beruntung. Siapa saja yang memutuskan hukun

dengannya, pasti akan adil, dan siapa yang mendakwahkannya, pasti akan

mendapatkan hidayah ke jalan yang lurus, itulah kitab Al-Qur’an yang menjadi

petunjuk bagi seluruh umat manusia. Semoga kita temasuk orang-orang yang

manjadikan Al-Qur’an sebagai petunjuk dan selalu berada dalam barisan Islam

serta berjuang demi tegaknya Izzah Islam Wal Muslimin.

Page 15: METODOLOGI BERPIKIR TAQIYUDDIN AL-NABHANI DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/17599/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · DALAM KITAB AL-TAFKIR Oleh : MOH. AYYUB ... (library research). Materi

xv

Sebagai langkah awal dari penyusunan tesis ini, penulis menyadari

sepenuhnya akan kelemahan dan kekurangan, karena itu semua qudrah selaku

hamba yang faqir akan ilmu pengetahuan, dan masih buta dalam kehidupan serta

sangat butuh akan bimbingan, bantuan, baik moril maupun materil. Dari itu

penulis sangat berterima kasih kepada :

1. Ibunda tercinta Hj. Fatimah yang tersayang beserta Ayahanda H.Ahmad

yang telah mengasuh dan merawat diri ini hingga dewasa, walaupun

dalam keadaan susah payah yang jika mengenangnya akan selalu

meneteskan air mata. Di tengah kesulitan ekonomi dan segala

keterbatasan mereka membesarkan, mendidik dan membimbing diri ini

dengan penuh kesabaran dan tanpa menyerah. Mengajarkan ilmu,

memperkenalkan Allah dan Rasul-Nya. Ibunda dan Ayahanda yang ku

sayangi! Anakmu ini menyadari dan merasakan bahwa untaian doa di

siang dan malam dalam sujudmu memberikan motivasi dan pengaruh

yang sangat dahsyat dalam hidupku. Ibunda yang tersayang! Insya Allah,

engkau akan mendapatiku sebagai anak yang sholeh yang selalu

mendoakanmu… “Ya Allah,sayangilah mereka berdua di Dunia dan di

Akhirat” amiin. Teristimewa buat Istriku tercinta Elsetriana, ZR, M.Psi,

Psikolog dan buah hati kami Anisah Faqiha Ayyub.

2. Bapak Prof. Drs. Akh. Minhaji, MA, Ph.D, selaku Rektor Universitas

Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta yang memberikan kesempatan,

kemudahan dan bantuan, baik moril maupun materil kepada penulis untuk

Page 16: METODOLOGI BERPIKIR TAQIYUDDIN AL-NABHANI DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/17599/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · DALAM KITAB AL-TAFKIR Oleh : MOH. AYYUB ... (library research). Materi

xvi

mengikuti pendidika Program S2 pada Konsentrasi Filsafat Islam,

Program Studi Agama Islam Pascasarjana.

3. Bapak Prof. Noorhaidi Hasan, MA., M.Phil, Ph.D selaku Direktur

Pascasarjana,

4. Bapak Dr. Moch. Nur Ichwan, MA selaku ketua Prodi Agama dan Filsafat

dan Bapak Dr. Mutiullah, M.Hum selaku sekretaris Prodi Agama dan

Filsafat.

5. Bapak Dr. Robby Habiba Abror, M.Hum selaku Pembimbing dalam

penulisan tesis ini.

6. Bapak Dr. H. Zuhri, M.Ag selaku penguji peneliti dalam sidang

Munaqasah.

7. Seluruh dosen yang ada di Konsentrasi Filsafat Islam khususnya dan

Pascasarjana pada umumnya, semoga Allah tetap menjadikan kita hamba-

hamba-Nya yang istiqamah dalam menapaki perjuangan di dunia

akademik untuk terus melahirkan pemikir-pemikir muslim handal.

8. Teman-teman seangkatan dan seperjuangan di Konsentrasi Filsafat Islam

yang senantiasa bersama-sama dalam menjalankan aktivitas perkuliahan

dan saling mengisi kekurangan, teman dan sahabatku Saifurrahman,

S.Fil.I, M.Hum, Muhammad Said, S.Th.I, M.Hum, Naibin, S.Pd.I,

M.Hum, Qowwim Musthafa, S.Th.I, M.Hum, Syafrizalmi Ishak, S.Ud,

M.Hum, Ishak Hariyanto, S.Sos.I, M.Hum, Moh. Habibi, S.Fil.I, M.Hum,

Muhammad Chamim, SH.I, M.Hum, Ilya Vdovin, M.Hum dan teman-

teman yang tidak disebut namanya.

Page 17: METODOLOGI BERPIKIR TAQIYUDDIN AL-NABHANI DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/17599/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · DALAM KITAB AL-TAFKIR Oleh : MOH. AYYUB ... (library research). Materi

xvii

9. Teman-teman kos, Fadhli Lukman, S.Th.I, M.Hum, Muttaqin, S.Th.I,

M.Hum, dan Fikri Muallimin, S.Th.I, M.Hum. Terima kasih atas saran

dan masukannya selama ini.

Atas dorongan dan bantuan mereka semua, mudah-mudahan dapat

menjadi amal baik bagi mereka dan mendapatkan balasan kebaikan dari Allah

Swt., serta Allah berkati mereka, dimudahkan dalam segala urusannya. Amiin.

Yogyakarta, 27 Mei 2015

Penulis

Moh. Ayyub

NIM: 1320510022

Page 18: METODOLOGI BERPIKIR TAQIYUDDIN AL-NABHANI DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/17599/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · DALAM KITAB AL-TAFKIR Oleh : MOH. AYYUB ... (library research). Materi

xviii

DAFTAR ISI

MOTTO .................................................................................................... i

PERNYATAAN KEASLIAN ................................................................... ii

PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI ...................................................... iii

NOTA DINAS PEMBIMBING ................................................................ iv

PENGESAHAN ......................................................................................... v

PERSETUJUAN TIM PENGUJI ............................................................ vi

ABSTRAK ................................................................................................ vii

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN ................................... viii

KATA PENGANTAR .............................................................................. xiii

DAFTAR ISI ............................................................................................. xvii

BAB I : PENDAHULUAN...................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................ 1 B. Rumusan Masalah ........................................................................... 8 C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian .................................................... 9 D. Kajian Pustaka ................................................................................. 10 E. Karangka Teoritik ........................................................................... 11 F. Metode Penelitian............................................................................ 12 G. Sistematika Penulisan ..................................................................... 14

BAB II : BIOGRAFI TAQIYUDDIN AL-NABHANI ........................... 16

A. Kehidupan Awal.............................................................................. 16 B. Riwayat Studi .................................................................................. 17 C. Aktivitas Politik .............................................................................. 20 D. Karakteristik Pemikiran ................................................................. 24 E. Karya-karyanya ............................................................................... 36

BAB III : METODE BERPIKIR TAQIYUDDIN AL-NABHANI ....... 40

A. Akal : Definisi dan Fakta ................................................................ 40 B. Jenis-Jenis Metode Berfikir............................................................. 46

1. Metode Rasional........................................................................ 47 2. Metode Ilmiah ........................................................................... 50 3. Logika ....................................................................................... 59

C. Kritik Taqiyuddin Al-Nabhani terhadap Para Pemikir Lain ........... 61 1. Kritik terhadap Para Pemikir Komunis ..................................... 62 2. Kritik terhadap Para Pemikir Barat dan Eropa .......................... 67

D. Metode Rasional dalam memahami Teks-teks Hukum .................. 71

Page 19: METODOLOGI BERPIKIR TAQIYUDDIN AL-NABHANI DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/17599/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · DALAM KITAB AL-TAFKIR Oleh : MOH. AYYUB ... (library research). Materi

xix

BAB IV : ANALISIS METODE BERPIKIR TAQIYUDDIN AL-NABHANI DARI SUDUT PANDANG PROGRESIF IJTIHADI ABDULLAH SAEED .............................................. 81

A. Dari Konservatif ke Progresif ......................................................... 81 B. Implikasi Metode Berpikir Taqiyuddin Al-Nabhani di Era

Globalisasi ....................................................................................... 102

BAB V : Penutup ....................................................................................... 108

A. Kesimpulan ..................................................................................... 108 B. Saran ................................................................................................ 110

Daftar Pustaka ........................................................................................... 111

Daftar Riwayat Hidup .............................................................................. 115

Page 20: METODOLOGI BERPIKIR TAQIYUDDIN AL-NABHANI DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/17599/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · DALAM KITAB AL-TAFKIR Oleh : MOH. AYYUB ... (library research). Materi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Berpikir adalah bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia.

Bahkan eksistensi manusia di alam jagad raya ini secara hakiki diukur dari

berpikirnya. Selain itu, salah satu keutamaan manusia dibandingkan dengan

makhluk lainnya adalah karena keberadaan akalnya. Sampai-sampai dikatakan

bahwa manusia lebih utama daripada malaikat. Akal yang merupakan potensi

untuk berpikir inilah yang mengangkat kedudukan manusia dan sekaligus

menjadikan manusia sebagai makhluk yang paling utama.

Berbagai macam ilmu, seni, sastra, filsafat, hukum, ilmu bahasa, ilmu

alam, dan lain-lainnya, semua itu tidak lain produk akal yang konsekuensinya juga

merupakan hasil proses berpikir. Oleh karena itu tidak salah jika seorang filosof

Perancis, Rene Descartes, mengatakan dengan ungkapan yang sangat populer

cogito ergo sum1 (saya berpikir, maka saya ada). Cogito ergo sum ini menjadi

landasan filosofis dalam epistemologi rasionalisme Rene Descartes. Ia memulai

pemikiran filosofisnya dengan menyangsikan segala sesuatu, termasuk dirinya

sendiri. “kesangsian” digunakan oleh Descartes sebagai metode untuk

mendapatkan kepastian dan kebenaran yang kokoh, metode itu disebutnya sebagai

metode kesangsian.2 Ungkapan cogito ergo sum menunjukkan bahwa di mata

filosof keberadaan manusia itu ditandai dengan berpikirnya. Namun, apabila

1 Rene Descartes, Diskursus dan Metode, terj. Ahmad Farid Ma’ruf, (Yogyakarta:

IRCiSoD, 2012), hlm. 73-74. 2 Ibid.

Page 21: METODOLOGI BERPIKIR TAQIYUDDIN AL-NABHANI DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/17599/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · DALAM KITAB AL-TAFKIR Oleh : MOH. AYYUB ... (library research). Materi

2

manusia tidak berpikir, walaupun ia masih hidup secara maknawi, tapi secara

hakiki ia telah mati.

Hal ini diperkuat dengan bukti sejarah, bahwa manusia berkembang dari

masa kemasa karena ia berpikir dan manusia akan terus berkembang selagi ia

terus berpikir. Lihat saja Barat dan Eropa, dengan mengembangkan metode sains,

mereka berkembang dan terus maju. Hal ini karena mereka terus berpikir hingga

melahirkan temuan-temuan baru yang pada akhirnya mereka menjadi bangsa yang

besar dan disegani, paling tidak hingga hari ini.

Islam berkembang dan menjadi salah satu agama terbesar di dunia juga

karena pemikiran. Al-Qur’an sebagai kitab suci umat Islam betapa sangat

menghargai kegiatan berpikir. Bahasa al-Qur’an yang berarti “berpikir” cukup

banyak terdapat di dalam al-Qur’an. Seperti kata nazhara dalam surat Qaaf (50)

ayat 6-7, surat al-Thâriq (86) ayat 5-7, surat al-Ghâsyiah (88) ayat 17-20. Kata

tadabbara seperti yang terdapat di dalam surat Shâd (38) ayat 29, surat

Muhammad (47) ayat 24. Kata tafakkara seperti dalam surat al-Nahl (16) ayat 69,

surat al-Jâtsiah (45) ayat 13. Selain itu, konsep berpikir juga terdapat dalam kata,

faqiha, tadzakkara, fahima, dan ‘aqala seperti di dalam surat al-An’am (6) ayat

98, al-Taubah (9) ayat 122 dan al-Isrâ’ (17) ayat 4.3 Ayat-ayat seperti ini lebih

dari 140 banyaknya.

Selain itu, Hadits Nabi SAW., juga banyak yang menjelaskan perlunya

akal digunakan dan dikembangkan. Di dalam kitab-kitab Hadits, kata akal

3 Harun Nasution, Akal Dan Wahyu Dalam Islam, (Jakarta: UI Press, 1982), hlm. 39-45.

Page 22: METODOLOGI BERPIKIR TAQIYUDDIN AL-NABHANI DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/17599/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · DALAM KITAB AL-TAFKIR Oleh : MOH. AYYUB ... (library research). Materi

3

biasanya diungkapkan dalam kata al-‘ilmu.4 Hadits sebagai sumber kedua dari

ajaran Islam sangat memberi kedudukan tinggi pada akal. Sudah jelas dikatakan:

agama adalah penggunaan akal, tiada agama bagi orang yang tak berakal. Dalam

Hadits qudsi Allah berfirman kepada akal: demi kekuasaan dan keagungan-Ku,

tidaklah Kuciptakan makhluk lebih mulia dari engkau. Karena engkau Aku

mengambil dan meberi dan karena engkau Aku menentukan pahala dan

menjatuhkan hukuman.5

Dalil-dalil naql itu mempunyai kekuatan yang amat dahsyat mendorong

orang Islam untuk menggunakan dan mengembangkan akalnya. Ini sekaligus

menjadi landasan rasional dan semangat untuk terus memaksimalkan potensi akal

dengan tidak henti-hentinya terus berpikir. Hasilnya, seperti dapat dilihat dalam

sejarah, ialah berkembangnya Filsafat dan sains dalam Islam.

Filsafat muncul pertama kali di Yunani sekitar tahun 600 SM dan mulai

masuk ke dunia Islam pada masa kepemimpinan khalifah al-Mansur, kemudian

khalifah Harun al-Rasyid dan dilanjutkan oleh putranya, khalifah al-Ma’mun,

yaitu pada tahun 750 M. Akibat masuknya Filsafat dan sains Yunani ke dalam

Dunia Islam, berkembanglah ilmu pengetahuan. Di antaranya ilmu hitung, ilmu

ukur, aljabar, ilmu falak, kedokteran, kimia, ilmu alam, geografi, sejarah dan

bahasa serta sastra Arab di samping Filsafat itu sendiri. Terkenallah pula nama-

nama besar seperti Ibn Mûsâ al-Khawârizmî (780-850 M), al-Birûni (973-1048

M), Umar al-Khayyam (1048-1123 M), Zakaria al-Râzî (865-925 M), dan Ibnu

Sîna (filosof dan dokter, 980-1037 M) dan lain-lainnya.

4 Ahmad Tafsir, Filsafat Umum; Akal dan Hati Sejak Thales Sampai James, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1998), hlm. 210.

5 Harun Nasution, Islam Rasional, (Jakarta: Penerbit Mizan, 1994), hlm. 55

Page 23: METODOLOGI BERPIKIR TAQIYUDDIN AL-NABHANI DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/17599/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · DALAM KITAB AL-TAFKIR Oleh : MOH. AYYUB ... (library research). Materi

4

Jika mengamati sejarah perkembangan Filsafat di dunia Islam dengan

memberdayakan potensi akal, maka akan terlihat bahwa penghargaan al-Qur’an

terhadap akal telah melahirkan banyak pemikir handal dan menciptakan kemajuan

yang sangat besar di dunia Islam. Bahkan pada masa itu disebut-sebut sebagai

puncak kejayaan Islam. Sehingga orang-orang Barat banyak yang belajar kepada

pemikir-pemikir Islam. Oleh karena itu, tidak salah jika dikatakan bahwa

kemajuan Barat pada saat ini tidak terlepas dari konstribusi ilmu pengetahuan para

pemikir Islam terdahulu.

Di sisi lain, sebagaimana dijelaskan oleh Taqiyuddin al-Nabhani, bahwa

umat Islam pernah mengalami stagnasi berpikir selama kurang lebih 10 abad.

Yaitu berlangsung mulai abad ke 4 H hingga abad ke 14 H/20 M. Pada masa itu

disebut oleh sebagian ulama sebagai masa-masa umat Islam mendapat cobaan

yang berat. Hal ini terjadi karena sekitar abad ke 4 H, ada beberapa ulama yang

berusaha untuk menghapus kegiatan berpikir di tengah-tengah umat Islam.

Mereka menyerukan bahayanya berpikir atas Islam dan kaum muslimin. Mereka

menyerukan agar umat Islam menutup pintu ijtihad, berusaha mencegah ijtihad,

dan meyakinkan manusia akan bahayanya ijtihad. Akibatnya para ulama pun tidak

mau berijtihad dan para pemikir juga takut dengan ijtihad, serta orang pun tidak

senang kalau di kalangan mereka terdapat para mujtahid. Pada masa itu kegiatan

berpikir pun berhenti di kalangan umat Islam dan mereka merasa cukup hanya

dengan bertaklid.6

6 Taqiyuddin al-Nabhani, al-Tafkir, terj. Taqiyuddin as-Siba’i, (Bogor: Pustaka Thariqul

Izzah, 2008), hlm. 198-199.

Page 24: METODOLOGI BERPIKIR TAQIYUDDIN AL-NABHANI DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/17599/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · DALAM KITAB AL-TAFKIR Oleh : MOH. AYYUB ... (library research). Materi

5

Pada masa itulah umat Islam beransur-ansur mengalami kemunduran

setelah berada pada masa kejayaannya. Hal ini berlangsung hingga abad ke 14 H.

Mereka mengalami kemunduran karena meninggalkan kegiatan berpikir. Maka

benarlah kata Descartes di atas, walau mereka masih hidup namun pada

hakikatnya mereka telah mati.

Memasuki abad ke-14 H, para ulama muncul dan mencoba

membangkitkan kembali tradisi berpikir umat Islam dengan kembali membuka

pintu ijtihad. Salah satunya adalah Taqiyuddin al-Nabhani, tokoh Islam yang

mungkin tidak banyak dikenal orang. Namun, dari sekian banyak karya-karyanya

menunjukkan bahwa ia adalah ulama yang memiliki pemikiran cemerlang dan

terpandang serta patut untuk dikedepankan.

Salah satu karya terpenting Taqiyuddin al-Nabhani adalah kitab al-Tafkir.

Dalam karyanya ini al-Nabhani mencurahkan pemikirannya tentang bagaimana

sebenarnya proses berpikir di tengah umat Islam setelah berhenti selama 10 abad?

Metode berpikir seperti apa yang harus digunakan agar umat Islam bisa bangkit

kembali dan maju melampui umat lain sehingga terwujudlah umat yang terbaik?

Mungkin pertanyaan-pertanyaan di atas telah dijawab oleh sebagaian pemikir

Islam, namun, penulis tertarik untuk mengetengahkan dan meneliti seperti apa

metodologi berpikir yang ditawarkan oleh Taqiyuddn al-Nabhani dalam kitab al-

Tafkir. Karena menurut pengamatan penulis, karya-karya Taqiyuddin al-Nabhani

masih sangat minim dikaji secara akademis.

Dalam kitabnya al-Tafkir, Taqiyuddin al-Nabhani mengkritik motode

berpikir Barat dan Eropa, serta para pemikir komunis. Bahkan Taqiyuddin al-

Page 25: METODOLOGI BERPIKIR TAQIYUDDIN AL-NABHANI DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/17599/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · DALAM KITAB AL-TAFKIR Oleh : MOH. AYYUB ... (library research). Materi

6

Nabhani terang-terangan mengatakan bahwa motode berpikir yang digunakan

oleh mereka adalah keliru dan sangat fatal. Taqiyuddin al-Nabhani mengklaim

bahwa hanya metode rasional yang layak dijadikan sebagai landasan atau asas

dalam berpikir. Sementara Barat dan Eropa, menurutnya, menggunakan metode

ilmiah sebagai asas berpikir. Sebab itulah Taqiyuddin al-Nabhani menyebut

bahwa metode berpikir mereka dengan menjadikan metode ilmiah sebagai asas

berpikir adalah salah.

Taqiyuddin al-Nabhani sebenarnya tidak menolak metode ilmiah apabila

digunakan secara tepat dan pada objek yang tepat. Karena metode ilmiah hanya

bisa digunakan pada objek-objek materi yang bisa dijadikan sebagai eksprimen.

Apabila digunakan di luar dari objek-objek tesebut, maka akan menghasilkan

kesimpulan yang keliru. Untuk menunjukkan kekeliruan berpikir menurut

Taqiyuddin al-Nabhani, berikut ini peneliti paparkan beberapa contoh kesalahan

berpikir pemikir Komunis menurut Taqiyuddin al-Nabhani:

Para pemikir Komunis memandang bahwa alam merupakan satu kesatuan

yang tidak bisa dibagi-bagi yang senantiasa mengalami perubahan secara kontinu.

Perubahan-perubahan tersebut akan berlangsung melalui kontradiksi-kontradiksi

yang pasti ada pada berbagai benda dan peristiwa.7 Bisa dimaklumi jika pemikir

Komunis memiliki pandangan seperti ini, karena memang mereka menganut

faham materialisme. Materialisme memandang bahwa yang nyata hanyalah materi

dan hanya alamlah yang berada. Oleh karena itu manusia adalah makhluk yang

alamiah. Segala usahanya didorong oleh nafsu alamiahnya, yaitu dorongan untuk

7 Ibid, hlm. 40.

Page 26: METODOLOGI BERPIKIR TAQIYUDDIN AL-NABHANI DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/17599/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · DALAM KITAB AL-TAFKIR Oleh : MOH. AYYUB ... (library research). Materi

7

hidup. Pada manusia yang terpenting bukan akalnya, tetapi usahanya. Sebab

pengetahuan hanyalah alat untuk menjadikan semua manusia berhasil.

Kebahagiaan manusia dapat dicapai di dalam dunia ini. Oleh karena itu, faham

materialisme ini menolak agama dan hal-hal yang berbau metafisika.8

Menurut Taqiyuddin al-Nabhani kontradiksi-kontradiksi yang dimaksud

oleh pemikir Komunis ini, seandainya benar ada pada benda-benda, sesungguhnya

tidak terjadi pada seluruh benda, sebab ada sejumlah objek yang di dalamnya

tidak dijumpai kontradiksi-kontradiksi. Di dalam tubuh makhluk hidup, yang

menurut pemikir Komunis, ada kontradiksi-kontradiksi, karena di dalamnya

terdapat sel-sel hidup dan sel-sel mati. Padahal, menurut al-Nabhani, pada tubuh

makhluk hidup sesungguhnya tidak ditemukan kontradiksi-kontradiksi. Apa yang

dapat dilihat bahwa dalam tubuh makhluk hidup ditemukan sel-sel mati dan sel-

sel hidup, sebenarnya bukanlah kontradiksi-kontradiksi, akan tetapi yang ada

adalah segala sesuatu itu lahir dan mati, ada yang hancur dan ada yang muncul.

Tidak berarti ini adalah kontradiksi-kontradiksi. Semua itu merupakan akibat dari

kuat dan lemahnya sel-sel, serta mampu dan tidaknya sel-sel tersebut

mempertahankan diri. Ini bukanlah kontradiksi-kontradiksi. Lebih dari itu, pada

objek-objek yang tidak hidup, ditemukan proses perusakan, tetapi tidak ada proses

kelahiran kembali.9

Taqiyuddin al-Nabhani melanjutkan bahwa seandainya pun jika klaim

mereka diterima bahwa di dalam berbagai benda selalu ditemukan adanya

kontradiksi-kontradiksi, maka proses semacam ini sesungguhnya tidak terjadi

8 Sudarsono, Ilmu Filsafat, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2001), hlm. 334. 9 Taqiyuddin al-Nabhani, Tafkir... hlm. 41.

Page 27: METODOLOGI BERPIKIR TAQIYUDDIN AL-NABHANI DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/17599/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · DALAM KITAB AL-TAFKIR Oleh : MOH. AYYUB ... (library research). Materi

8

pada berbagai peristiwa yang ada. Ia mencontohkan seperti aktivitas jual-beli,

sewa-menyewa, perkongsian, dan yang sejenisnya. Semua itu, menurutnya,

berlangsung tanpa adanya kontradiksi-kontradiksi. Demikian pula aktivitas shalat,

puasa, ibadah haji, dan sebagainya. Seluruhnya berjalan tanpa melalui proses

kontradiksi-kontradiksi.10

Itulah salah satu kritikan Taqiyuddin al-Nabhani terhadap para pemikir

Komunis. Sebenarnya masih banyak kritikan lain yang ia lontarkan kepada para

pemikir lain. Namun pada intinya adalah ketika Taqiyuddin al-Nabhani berani

mengkritik bahkan menyalahkan pemikiran para pemikir lain maka sudah barang

tentu bahwa Taqiyuddin al-Nabhani memiliki pemikiran tersendiri.

Setelah menunjukkan kesalahan-kesalahan berpikir para pemikir Komunis

dan para pemikir Barat dan Eropa, Taqiyuddin al-Nabhani kemudian menawarkan

metode berpikir yang diklaimnya sebagai metode berpikir benar (shawab). Inilah

yang akan menjadi fokus kajian dalam penelitian ini yaitu, bagaimana metodologi

berpikir Taqiyuddin al-Nabhani dalam kitab al-Tafkir. Kemudian dengan melalui

proses analisis, peniliti akan menguraikan tentang bagaimana implikasi motode

berpikir Taqiyuddin al-Nabhani di era globalisasi.

B. Rumusan Masalah

Berangkat dari dinamika yang terangkum dalam latar belakang masalah di

atas, maka rumusan masalah yang diberikan kepada penelitian ini adalah:

10 Ibid.

Page 28: METODOLOGI BERPIKIR TAQIYUDDIN AL-NABHANI DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/17599/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · DALAM KITAB AL-TAFKIR Oleh : MOH. AYYUB ... (library research). Materi

9

1. Bagaimana metodologi berpikir Taqiyuddin al-Nabhani dalam kitab al-

Tafkir?

2. Apa implikasinya dalam kehidupan masyarakat Islam di era globalisasi?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan metodologi berpikir

Taqiyuddin al-Nabhani yang terdapat dalam kitab al-Tafkir. Pemikiran

Taqiyuddin al-Nabhani dipilih karena karya-karyanya masih jarang diteliti di

dunia akademik. Sementara itu, karya-karyanya sangat banyak dan pengaruhnya

juga cukup besar di dunia Islam.

2. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan atau manfaat penelitian ini antara lain:

a. Secara teoritis, penelitian ini sangat penting dan berguna untuk menambah

khazanah keilmuan dan referensi tentang hakekat akal, peroses berfikir, dan

metode berpikir. Terutama metodologi berpikir dalam perspektif Taqiyuddin

al-Nabhani.

b. Secara praktis, penelitian ini berguna untuk menjadi tuntunan atau paling tidak

perbandingan bagi masyarakat, khususnya umat Islam dan umumnya

masyarakat luas dalam berpikir.

Page 29: METODOLOGI BERPIKIR TAQIYUDDIN AL-NABHANI DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/17599/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · DALAM KITAB AL-TAFKIR Oleh : MOH. AYYUB ... (library research). Materi

10

c. Penelitian ini diharapkan mampu melahirkan pemikiran baru tentang berpikir.

Karena sejauh peneliti ketahui belum ada seorangpun yang meneliti kitab al-

Tafkir karya Taqiyuddin al-Nabhani ini secara ilmiah.

D. Kajian Pustaka

Catatan tentang pemikiran Taqiyuddin al-Nabhani, memang telah ada

beberapa orang yang telah mengkajinya. Namun, sejauh pengamatan peneliti,

motodologi berpikir Taqiyuddin al-Nabhani dalam kitab al-Tafkir belum ada yang

pernah mengkaji secara ilmiah. Berikut ini adalah beberapa karya ilmiah yang

menulis tentang pemikiran Taqiyuddin al-Nabhani:

Edi Sabara Manik, Konsep Baiat Menurut Taqiyuddin al-Nabhani. Dalam

skripsi ini, penulis memaparkan tentang bagaimana konsep baiat menurut

Taqiyuddin al-Nabhani.11

Nella Lucky, Demokrasi Perspektif Taqiyuddin al-Nabhani. Dalam skripsi

ini penulis menguraikan bagaimana konsep demokrasi menurut perspektif

Taqiyuddin al-Nabhani.12

Nella Lucky, HAM Dalam Pandangan Taqiyuddin al-Nabhani. Dalam

tesis ini penulis memaparkan konsep HAM menurut Taqiyuddin al-Nabhani.13

11 Edi Sabara Manik, “Baiat Dalam Perspektif Taqiyuddin al- Nabhani”, tidak diterbitkan,

UIN Sultan Syarif Kasim Riau, 2006. 12 Nella Lucky, “Demokrasi Perspektif Taqiyuddin an Nabhani”, Skripsi, tidak

diterbitkan, UIN Sultan Syarif Kasim Riau, 2010. 13 Nella Lucky, “HAM Perspektif an Nabhani dan Implikasikan Dalam Kehidupan

Sosial”, tidak diterbitkan, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2012.

Page 30: METODOLOGI BERPIKIR TAQIYUDDIN AL-NABHANI DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/17599/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · DALAM KITAB AL-TAFKIR Oleh : MOH. AYYUB ... (library research). Materi

11

Moh. Ayyub, Konsep Qadha dan Qadar menurut Taqiyuddin al-Nabhani.

Dalam skripsi ini penulis mendeskripsikan konsep qadha dan qadar menurut

Taqiyuddin al-Nabhani.14

Dari beberapa karya ilmiah di atas, tampak jelas bahwa belum ada

seorangpun yang meneliti tentang metodologi berpikir Taqiyuddin al-Nabhani

dalam kitab al-Tafkir. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa penelitian yang

akan dilakukan oleh penulis yang berjudul metodologi berpikir Taqiyuddin al-

Nabhani dalam kitab al-Tafkir adalah murni penelitian ilmiah yang belum pernah

diteliti sebelumnya.

E. Kerangka Teoritik

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode progresif ijtihadi

Abdullah Saeed sebagai landasan teori. Sebagaimana diketahui bahwa Abdullah

Saeed sangat concern dengan dunia Islam kontemporer, metode progresif ijtihadi

yang ditawarkannya memungkinkan untuk mengkombinasikan pemikiran muslim

tradisional dengan pemikiran Barat modern. Menggunakan progresif ijtihadi

sebagai landasan teori dimaksudkan untuk merekonstruksi metode berpikir

taqiyuddin al-Nabhani dengan metode progresif ijtihadi. Metode progresif

ijtihadi yang dimaksud oleh Abdullah Saeed yaitu para pemikir modern atas

agama yang berupaya menafsir ulang ajaran agama agar bisa menjawab kebutuhan

masyarakat modern. progressif ijtihadis adalah sebuah metode berpikir yang lahir

dari para intelektual dan pemikir Islam modern.15

14 Moh. Ayyub, “Konsep Qadha dan Qadar Menurut Taqiyuddin al-Nabhani”, tidak

diterbitkan, UIN Sultan Syarif Kasim Riau, 2009. 15 Abdullah Saeed, Islamic Thought; An Introduction, (London and New York:

Routledge, 2006), hlm. 142-150.

Page 31: METODOLOGI BERPIKIR TAQIYUDDIN AL-NABHANI DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/17599/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · DALAM KITAB AL-TAFKIR Oleh : MOH. AYYUB ... (library research). Materi

12

Adapun model ijtihad yang digunakan oleh progresif ijtihadi adalah

context-based ijtihad, yaitu sebuah sebuah model ijtihad yang mencoba memahami

masalah-masalah hukum dalam konteks kesejarahan dan konteks kekiniannya.

Pada umum dan biasanya, pendapat akhirnya akan mengacu pada kemaslahatan

umum sebagai maqasid al-syari'ah.16

Dengan menjadikan progresif ijtihadi sebagai landasan teori dalam

meneliti metode berpikir Taqiyuddin al-Nabhani diharapkan akan melahirkan

pemikiran kontemporer yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat Islam di

era globalisasi saat ini.

F. Metode Penelitian

Agar penelitian ini diperoleh dengan hasil yang komprehensif dan dapat

diajukan serta dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah-akademis, maka

penelitian ini harus mampu untuk mengeksplorasi dan menganalisis berbagai

sumber data yang diperoleh secara akuntabel. Metode yang dimaksud di sini

adalah suatu cara, jalan, petunjuk pelaksanaan atau petunjuk teknis, sehingga

memiliki sifat yang praktis.17

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif (library

research). Yaitu dengan cara mengumpulkan data, informasi dan berbagai macam

materi lainnya yang terdapat dalam kepustakaan.18 Term kualitatif juga

dimaksudkan agar penelitian ini terfokus pada analisis atau pemahaman terhadap

16 Ibid. 17 Kaelan, M.S., Metode Penelitian Kualitatif Bidang Filsafat, (Yogyakarta: Paradigma,

2005), hlm. 7. 18 Joko Subagyo, Metodologi Penelitian dan Praktek, (Jakarta: Rhineka Cipta, 1991),

hlm. 109.

Page 32: METODOLOGI BERPIKIR TAQIYUDDIN AL-NABHANI DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/17599/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · DALAM KITAB AL-TAFKIR Oleh : MOH. AYYUB ... (library research). Materi

13

tulisan Taqiyuddin al-Nabhani dalam kitabnya, khususnya kitab al-Tafkir, dalam

rangka memunculkan konsep tentang makna dan aktualisasi metodologi berpikir

Taqiyuddin al-Nabhani. Dengan menyampaikan jenis penelitian ini, diharapkan

fokus dan langkah-langkah yang akan dilakukan menjadi jelas.

1. Teknik Pengumpulan Data

Peneliti akan mencari sumber-sumber data yang terbagi menjadi dua.

Pertama: sumber data primer. Data primer yang dimaksud adalah data yang

berkenaan langsung dengan objek penelitian,19 dalam hal ini adalah kitab al-Tafkir

karya Taqiyuddin al-Nabhani yang secara khusus membahas tentang metodologi

berpikir. Kedua, sumber data skunder, yaitu karya-karya ilmiah yang ada

relevansinya dengan judul penelitian ini. Terutama tentang metodologi berpikir,

baik berbentuk buku, majalah, jurnal dan lain-lain.

2. Teknik Analisis Data

Untuk menelaah pemikiran Taqiyuddin al-Nabhani tentang metodologi

berpikir, maka pertama-tama metode yang peneliti pergunakan adalah deskriptif,

kemudian komparatif, analisis dan sintesis untuk datang pada suatu kesimpulan.

Dengan cara deskriptif dimaksudkan, bahwa semua ide pemikiran tentang

metodologi berpikir Taqiyuddin al-Nabhani peneliti uraikan kembali sebagaimana

adanya, dengan maksud untuk memahami jalan pikiran dan makna yang

terkandung dalam pikirannya.

19 Anton Bakker dan Achmad Charis Zubair, Metodologi Penelitian Filsafat,

(Yogyakarta: Kanisius, 2005), hlm. 61.

Page 33: METODOLOGI BERPIKIR TAQIYUDDIN AL-NABHANI DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/17599/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · DALAM KITAB AL-TAFKIR Oleh : MOH. AYYUB ... (library research). Materi

14

Cara komparatif dimaksudkan, bahwa pemikiran Taqiyuddin al-Nabhani

tentang metode berpikir di atas peneliti perbandingkan dengan metode berpikir

progresif ijtihadi Abdullah Saeed. Hal ini untuk mengetahui adanya persamaan

dan perbedaan dari suatu ide tertentu, sehingga dapat diketahui benang merah

yang menghubungkan ide-ide pemikiran Taqiyuddin al-Nabhani dan Abdullah

Saeed. Selanjutnya dengan cara analisis dimaksukan bahwa pemikiran Taqiyuddin

al-Nabhani dan progresif ijtihadi Abdullah Saeed akan diteliti secara kritis,

sehingga diketahui persamaan dan perbedaan dalam pemikiran mereka. Ini

sebagai langkah untuk menemukan pengertian-pengertian yang lebih tepat dan

lengkap mengenai metodologi berpikir Taqiyuddin al-Nabhani.

Akhirnya dengan cara sintesis dari kedua metodologi di atas di ambil suatu

kesimpulan dalam bentuk kesatuan pendapat yang lebih utuh dan lengkap dalam

kerangka pencapaian tujuan serta manfaat penelitan yang telah ditentukan.

Metode analisis ini akan digunakan untuk mengungkap tujuan dan maksud dari

motodologi berpikir Taqiyuddin al-Nabhani dalam kitab al-Tafkir, kemudian

dikaji secara komperehensif.

G. Sistematika Penulisan

Agar pembahasan ini dapat diuraikan secara sistematis, maka perlu adanya

gambaran secara singkat tentang bagaimana sistematika pembahasan yang akan

diuraikan dalam penelitian ini. Penelitian ini disusun menjadi lima BAB yang

terdiri dari beberapa sub bahasan. Sistematika pembahasan yang akan diuraikan

sebagai berikut:

Page 34: METODOLOGI BERPIKIR TAQIYUDDIN AL-NABHANI DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/17599/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · DALAM KITAB AL-TAFKIR Oleh : MOH. AYYUB ... (library research). Materi

15

BAB I : Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, telaah pustaka, metode penelitian

karangka teoritik, dan sistematika pembahasan.

BAB II : Biografi Taqiyuddin al-Nabhani : yang berisikan kehidupan

awal, riwayat studi, aktivitas politik, karakteristik pemikiran, dan karya-karyanya.

BAB III : Metodologi berpikir Taqiyuddin al-Nabhani, yang berisikan

akal: definisi dan fakta, jenis-jenis metode berpikir, kritik Taqiyuddn al-Nabhani

terhadap pemikir lain, dan metode rasional dalam memahami teks-teks hukum.

BAB IV : Analisis metode berpikir Taqiyuddin al-Nabhani dari sudut

pandang progresif ijtihadi, yang berisikan dari konservatif menuju progresif dan

implikasi metode berpikir Taqiyuddin al-Nabhani di era globalisasi.

BAB V : Penutup yang berisikan kesimpulan dan saran.

Page 35: METODOLOGI BERPIKIR TAQIYUDDIN AL-NABHANI DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/17599/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · DALAM KITAB AL-TAFKIR Oleh : MOH. AYYUB ... (library research). Materi

16

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Rumusan metodologi berpikir Taqiyuddin al-Nabhani bertolak dari

definisi yang akal yang ia rumuskan. definisi akal menurutnya adalah pemindahan

penginderaan terhadap fakta melalui panca indeara ke dalam otak yang disertai

adanya informasi-informasi terdahulu yang akan digunakan untuk menafsirkan

fakta tersebut. Berangkat dari definisi akal tersebut, maka ada empat syarat utama

agar terjadinya proses berpikir. Syarat yang dimaksud adalah fakta atau realitas,

otak manusia yang normal, panca indera, dan informasi terdahulu. Tanpa adanya

keempat komponen ini, proses berpikir tidak akan terjadi. Dalam proses berpikir

yang terjadi adalah pemindahan penginderaan panca indera terhadap fakta. Bukan

refleksi panca indera terhadap fakta. Jadi, selain keempat kompen di atas,

penginderaan juga musti ada dalam proses berpikir. Proses penginderaan berlaku

pada objek-objek material maupun non-material seperti objek-objek yang bersifat

maknawi atau spiritual (ruhani).

Taqiyuddin al-Nabhani mengakui ada dua metode yang digunakan akal

dalam berpikir. Metode yang dimaksud adalah metode rasional dan metode

ilmiah. Sementara logika tidak termasuk dalam kategori berpikir. Logika hanya

sebagai salah satu teknik berpikir dari metode rasional. Metode rasional memiliki

kesamaan dengan definisi akal itu sendiri. Yaitu metode rasional bisa dilakukan

108

Page 36: METODOLOGI BERPIKIR TAQIYUDDIN AL-NABHANI DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/17599/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · DALAM KITAB AL-TAFKIR Oleh : MOH. AYYUB ... (library research). Materi

17

pada objek-objek material maupun non-material. Sementara metode ilmiah hanya

bisa dilakukan pada objek-objek material saja.

Metode ilmiah merupakan metode berpikir yang benar. Metode ini tidak

salah. Akan tetapi ia adalah metode yang benar dalam penelitian ilmiah saja.

Penggunaan metode ilmiah harus dibatasi hanya pada penelitian ilmiah (scientific

research), yakni hanya pada penelitian terhadap suatu materi yang tunduk pada

percobaan (eksperimen). Penggunaan metode ilmiah pada selain penelitian ilmiah

atau pada selain benda (materi) yang tunduk pada percobaan, adalah sebuah

kesalahan.

Metode rasional layak diterapkan pada segala pembahasan. Oleh karena

itu, metode rasional wajib dijadikan sebagai asas berpikir. Melalui metode

rasionallah muncul sebuah pemikiran. Tanpa melalui metode rasional, tidak akan

mungkin muncul pemikiran baru. Dengan perantaraan metode rasional akan

diperoleh pemahaman tentang berbagai fakta ilmiah, dengan jalan pengamatan,

percobaan, dan penyimpulan. Dengan kata lain, dengan perantaraan metode

rasional, akan diperoleh metode ilmiah itu sendiri. Dengan perantaraan metode

rasional pula akan diperoleh pemahaman tentang fakta-fakta logis, fakta-fakta

sejarah, berikut pembedaan antara yang benar dan yang salah dari fakta-fakta

sejarah tersebut. Dengan perantaraan metode rasional pula akan diperoleh

pemikiran yang menyeluruh tentang alam semesta, manusia, dan kehidupan, serta

hakikat ketiganya.

Page 37: METODOLOGI BERPIKIR TAQIYUDDIN AL-NABHANI DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/17599/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · DALAM KITAB AL-TAFKIR Oleh : MOH. AYYUB ... (library research). Materi

18

Kelemahan motodologi berpikir Taqiyuddin al-Nabhani ini adalah

melahairkan pemikiran yang rigid terhadap kelompok dan agama lain. Pemikiran

seperti ini melahirkan sikap truth claim yang pada akhirnya mudah mengkafirkan

kelompok lain. Pemikiran seperti ini sangat sulit bertemu apalagi berdialog

dengan non-muslim. Padahal, padahal memasuki era globalisasi saat ini, tembok-

tembok dikotomi antara kelompok dan antar agama telah hancur lebur dengan

berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi.

Metodologi berpikir Taqiyuddin al-Nabhani bisa dibilang telah melahirkan

pemikiran yang terstruktur secara sistematis. Hanya saja untuk memenuhi tuntutan

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di era modern ini, pemikiran

Taqiyuddin al-Nabhani perlu direkonstruksi. Hadirnya progresif ijtihadi Abdullah

Saeed sebagai rekonstruksi metode berpikir Taqiyuddin al-Nabhani, melahirkan

sebuah pemikiran Islam yang paripurna serta mampu menjawab berbagai

tantangan zaman di era globalisasi saat ini.

B. Saran

Penelitian terhadap pemikiran Taqiyuddin al-Nabhani tentang metode

berpikirnya tentu jauh dari kesempurnaan. Masih banyak permasalahan yang

belum dibahas terkait dengan persoalan ini. Terutama pada aspek operasionalisasi.

Di dalam kitab al-Tafkir, sebagian sudah dipaparkan, namun operasionaliasasi

metode berpikir yang sebenarnya adalah terdapat di dalam kitab-kitab yang di

halaqahkan oleh pengkut Hizbut Tahrir itu sendiri. Seperti operasionalisasi di

Page 38: METODOLOGI BERPIKIR TAQIYUDDIN AL-NABHANI DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/17599/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · DALAM KITAB AL-TAFKIR Oleh : MOH. AYYUB ... (library research). Materi

19

bidang ekonomi, politik, sosial, dan lainnya. Oleh karena itu, perlu adanya

penelitian lanjutan dari penelitian ini.

Page 39: METODOLOGI BERPIKIR TAQIYUDDIN AL-NABHANI DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/17599/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · DALAM KITAB AL-TAFKIR Oleh : MOH. AYYUB ... (library research). Materi

20

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Hamid A. Sulayman, Abdul, Towards ad Islamic Theory of International Relations: New Direction for Methodology and Thought Herdon, Virginia: IIT, 1993.

Abdullah, Amin, Mempertautkan Ulum al-Diin, al-Fikr al-Islamiy dan Dirasat

Islamiyyah: Sumbangan Keilmuan Islam untuk Peradaban Global, artikel. _____________, Hak Kebebasan beragama dan Berkeyakinan: Pendekatan

Filsafat Sistem Dalam Ushul Fiqih Sosial, PDF, Vol. 14, No. 1 Januari-Juni 2011.

Al-Jabiri, Muhammad ‘Abid, Formasi Nalar Arab; Kritik Tradisi Menuju

Pembebasan dan Pluralisme Wacana Interreligius, Yogyakart: IRCISoD, 2003.

Al-Nabhani, Taqiyuddin, Ad-Daulah al-Islamiyah, Beirut: Da al-Ummah, 1994. ___________________, al-Syakhsiyah al-Islamiyah, terj. Zakia Ahmad, tp:Dar

al-Ummah,1994. ___________________, Mafahim siyasah li Hizbut at-tahrir, tp:Hizbut at-

Tahrir,1969. ___________________, Membangun Sistem Ekonomi Alternatif Perspektif Islam,

Terj. Muhammad Maghfur Wachid Surabaya:Risalah Gusti,1996. ___________________, al-Tafkir, terj. Taqiyuddin as-Siba’i, Bogor: Pustaka

Thariqul Izzah, 2008. ___________________, Nizham al-Islam, terj. Abu Amin, dkk, bogor: Pustaka

Thariqul Izzah, 2003 Anton Bakker dan Achmad Charis Zubair, Metodologi Penelitian Filsafat,

Yogyakarta: Kanisius, 2005. Descartes, Rene, Diskursus dan Metode, terj. Ahmad Farid Ma’ruf, Yogyakarta:

IRCiSoD, 2012. Jhon.M.Echols dan Hasan Shadily, Kamus Inggris-Indonesia, Jakarta: Gramedia

Purtaka Utama, 1996.

Page 40: METODOLOGI BERPIKIR TAQIYUDDIN AL-NABHANI DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/17599/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · DALAM KITAB AL-TAFKIR Oleh : MOH. AYYUB ... (library research). Materi

21

Kaelan, M.S., Metode Penelitian Kualitatif bidang Filsafat, Yogyakarta: Paradigma, 2005.

Laporan konferensi yang dilaksanakan oleh The Institute of Defence and Strategic

Studies (IDSS) pada tanggal 7-8 Maret 2006 di Marina Mandarin Singapore dengan tema “Progressive Islam and The State in Contemporary Muslim Societies”.

Lucky, Nella, “Demokrasi Perspektif Taqiyuddin an Nabhani”, Skripsi, tidak

diterbitkan, UIN Sultan Syarif Kasim Riau, 2010. ____________, “HAM Perspektif an Nabhani dan Implikasikan Dalam

Kehidupan Sosial”, tidak diterbitkan, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2012.

M. Abdurrahman, Al-Tafkeer, terj. Abu Faiz, Bogor: Pustaka Thariqul Izzah,

2014. Mufidah Ch, Dr. Hj., M.Ag, Gender di Pesantren Salaf, Why Not...?, Malang:

UIN-Maliki Press, 2009. Nasution, Harun, Akal Dan Wahyu Dalam Islam, Jakarta: UI Press, 1982. _____________, Islam Rasional, Jakarta: Penerbit Mizan, 1994. _____________, Teologi Islam; Aliran-Aliran Sejarah Analisa Perbandingan,

Jakarta: UI-Press, 1986. Ramadan, Tariq, Western Muslims and the Future of Islam, New York: Oxford

University Press, 2004. Rasyid, Daud, Pembaharuan dalam Islam dan Orientalisme Dalam Sorotan,

Jakarta: Usamah Press, 2003. Rogers, Rebecca, editor, An Introduction to Critical Discourse Analysis in

Education, London: Lawrence Erlbaum Associates, 2004. Sabara Manik, Edi, “Baiat Dalam Perspektif Taqiyuddin al- Nabhani”, tidak

diterbitkan, UIN Sultan Syarif Kasim Riau, 2006. Saeed, Abdullah, Islamic Thought ; An Introduction, London and New York:

Routledge, 2006. Safi, Omid, What is Progressive Islam?, America, Isim Newsletter, Desember,

2003.

Page 41: METODOLOGI BERPIKIR TAQIYUDDIN AL-NABHANI DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/17599/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · DALAM KITAB AL-TAFKIR Oleh : MOH. AYYUB ... (library research). Materi

22

Samarah, Ihsan, Mafhum al-‘Adalah al-Ijtima’iyyah fi al-Fikri al-Islami al-Mu’ashir, Terj. Muhammad Siddiq al-Jawi, Bogor: Al-Azhar Press, 2003.

Shabir Ahmed dan Abid Karim, The Roots of Nationalism In The Muslim World,

terj. Zettira Media Rahmad Bangil: Al-Izzah, 1997. Soleh, A. Khudori, Wacana Baru Filsafat Islam, Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

2012. Subagyo, Joko, Metodologi Penelitian dan Praktek, Jakarta: Rhineka Cipta, 1991. Sudarsono, Ilmu Filsafat, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2001. Tafsir, Ahmad, Filsafat Umum; Akal dan Hati Sejak Thales Sampai James,

Bandung: Remaja Rosdakarya, 1998. Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Depdikbud, 1990. http://www.artikelsiana.com/2015/01/pengertian-globalisasi-penyebab-dampak-

globalisasi.html