Metode Titrimetri / Volumetri

21
Metode Titrimetri / Volumetri Prosedur analisis kimia yang didasarkan pada pengukuran jumlah larutan titran yang bereaksi dengan analit. Larutan titran : larutan yang digunakan untuk mentitrasi, biasanya digunakan suatu larutan standar Larutan standar: larutan yang telah diketahui konsentrasinya titrasi dilakukan dengan menambahkan sedikit demi sedikit titran ke dalam analit

description

Metode Titrimetri / Volumetri. Prosedur analisis kimia yang didasarkan pada pengukuran jumlah larutan titran yang bereaksi dengan analit. Larutan titran : larutan yang digunakan untuk mentitrasi, biasanya digunakan suatu larutan standar - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Metode Titrimetri / Volumetri

Page 1: Metode Titrimetri  /  Volumetri

Metode Titrimetri / Volumetri

Prosedur analisis kimia yang didasarkan pada pengukuran jumlah larutan titran yang bereaksi dengan analit.

Larutan titran : larutan yang digunakan untuk mentitrasi, biasanya digunakan suatu larutan standar

Larutan standar: larutan yang telah diketahui konsentrasinya

titrasi dilakukan dengan menambahkan sedikit demi sedikit titran ke dalam analit

Page 2: Metode Titrimetri  /  Volumetri

ISTILAH

Analat : bahan yang dianalisis Larutan baku : bahan/larutan yang

diketahui konsentrasinya/jumlah mol dengan teliti

Titran: Larutan yang ditambahkan dari buret.

Titrat : larutan yang ditambah titran

Page 3: Metode Titrimetri  /  Volumetri

buret

Level volume titran

Klem

Stopcock

erlenmeyer

magnet Pengaduk

Larutan analit

aA + tT produksejumlah a molekul analit A bereaksi dengan t molekul reagensia T (titran). Penambahan titran dilakukan sedikit demi sedikit melalui buret.

Titik ekuivalenTitik dimana jumlah titran yang ditambahkan ekuivalen dengan jumlah analit secara stoikhiometri

Page 4: Metode Titrimetri  /  Volumetri

Persamaan rx jelas, berlangsung sempurna, tunggal

Cepat & reversibelrx tdk cepat titrasi lama, rx semakin lambat krn konsentrasi titrat medekati nol, irreversibel akhir titrasi tidak tegas

Ada penunjuk akhir titrasi/indikator Larutan baku harus stabil

**SYARAT TITRASI

Page 5: Metode Titrimetri  /  Volumetri

Molaritas (M)

M =mol A

Liter larutan=

mmol A

mL larutan

M =mol

V

Untuk mencari gram zat terlarut: g = M x V x BM

Konsentrasi Larutan

Page 6: Metode Titrimetri  /  Volumetri

• Hitung molaritas suatu larutan H2SO4 yang mempunyai densitas 1,30 g/ml dan mengandung 32,6% berat SO3. BM SO3=80,06

• Jawab: 1 liter larutan mengandung 1,30 g/ml x 1000ml/L x 0,326 = 424 g SO3

M =(424g) / (80,06 g/mol)

1 liter = 5,3 mol/L

Karena 1 mol SO3 menghasilkan dalam air maka ada 5,3 mol/L H2SO4 dalam larutan itu

Soal:

Page 7: Metode Titrimetri  /  Volumetri

Soal

Berapa gram Na2SO4 (142,1 g/mol) diperlukan untuk membuat larutan sebanyak 250 mL dengan konsentrasi 0,683 M

Page 8: Metode Titrimetri  /  Volumetri

Normalitas (N)

N =ek A

Liter larutan=

mek A

mL larutan

ek =gram

Berat EkuivalenN =ekV

Untuk mencari gram zat terlarut: g = N x V x BE

Page 9: Metode Titrimetri  /  Volumetri

Hitung berapa gram Na2CO3 murni diperlukan untuk membuat 250 ml larutan 0,150 N. Natrium karbonat itu dititrasi dengan HCl menurut persamaan :

CO32- + 2H+ H2CO3

• Jawab: tiap Na2CO3 bereaksi dengan 2H+ , maka berat ekuivalennya setengah BMnya, 106/2 = 53 g/ek jadi, banyaknya Na2CO3 yang diperlukan:

ek = g/BEg = (0,15 ek/L) x (0,25 L) x (53 g/ek) = 1,99 g

Soal:

Page 10: Metode Titrimetri  /  Volumetri

Persen Berat gram zat terlarut dalam 100 g larutan

% =g zat terlarut

g zat terlarut + g pelarutx 100%

g = M x V x BM =(0,100 mol/L) x (1 L) x(36,5g/mol) = 3,65 gram dalam 1 ml HCl pekat terdapat : = 1,19 g/ml HCl x 0,37 = 0,44 g/ml

HCl pekat (BM 36,5) mempunyai densitas 1,19 g/ml dan mengandung 37% berat HCl. Berapa ml asam pekat ini harus diambil dan diencerkan menjadi 1 liter untuk membuat larutan 0,100 M

ml = 3,65 g0,44 g/ml

= 8,3 ml

Berapa M HCl pekat? M = mol/L = g/(BM x V)

gram HCl := (1,19 g/ml) x (1000ml/L) x 0,37 = 440 g/LM = 440 g / {(36,5 g/mol) x 1 L }= 12,055 M

V1=M2 x V2

M1

=12,055

0,1 x 1

= 0,0083 L = 8,3 ml

A

B

A

B

Page 11: Metode Titrimetri  /  Volumetri

V1 x M1 = V2 x M2

V1 = Volume awal M1 = Konsentrasi awal V2 = volume akhir M2 = konsentrasi akhir

Page 12: Metode Titrimetri  /  Volumetri

Jenis - jenis titrasi

Titrasi asam - basa titrasi redoks titrasi pembentukkan kompleks titrasi pengendapan

Page 13: Metode Titrimetri  /  Volumetri

Titrasi Asam - Basa

Titran merupakan asam atau basa kuat titrasi asam kuat - basa kuat titrasi basa kuat - asam kuat titrasi asam lemah - basa kuat titrasi basa lemah - asam kuat

Indikator: zat yang ditambahkan ke dalam larutan analit untuk mengetahui titik akhir titrasi

Page 14: Metode Titrimetri  /  Volumetri

Penentuan titik akhir titrasi

Perhatikan perubahan warna

Page 15: Metode Titrimetri  /  Volumetri

10 20 30 40 50 60 70

121110 9 8 7 6 5 4 3 2 1

pH

ml NaOH

Fenolftalein

Biru bromtimol

Merah metil

Titik ekuivalen

Kurva Titrasi Asam Kuat - Basa Kuat

Page 16: Metode Titrimetri  /  Volumetri

misalkan 50ml HCl 0,1 M dititrasi dengan NaOH 0,1MHCl(aq) + NaOH(aq) NaCl(aq) + H2O(l) atau H+

(aq) + OH-(aq) H2O(l)

sebelum penambahan NaOHHCl adalah asam kuat dan terdisosiasi lengkap, jadi [H+] = 0,1pH = - log [H+] = 1

Setelah penambahan 10 ml NaOHreaksi yang terjadi selama titrasi adalahH+

(aq) + OH-(aq) H2O(l)

(50 ml) x (0,1 mmol/ml) H= bereaksi dengan (10 ml) x (0,1 mmol/ml) OH-

H+(aq) + OH-

(aq) H2O(l)

5,00 mmol 1,00 mmol1,00 mmol 1,00 mmol

4,00 mmol 0

dalam kesetimbangan terdapat 4,00 mmol H= dalam 60 ml larutan. Jadi,[H+] = 4,00 mmol / 60ml = 6,67 x 10-2 mmol/mlpH = - log [H+] = 2 - log 6,67 = 1,18

hitung pH larutan setelah penambahan 20, 30, 40, 45 dan 49,9 ml NaOH

Titrasi asam kuat - basa kuat

Page 17: Metode Titrimetri  /  Volumetri

Setelah penambahan 50 ml NaOHreaksi berlangsung sempurna, garam yang dihasilkan yaitu NaCl tidak asam dan dan tidak pula basa dalam larutan air (tidak dihidrolisis), maka larutan itu netral; [H+] = [OH-] = 1,0 x 10-7 pH = 7

Setelah penambahan 60 ml NaOH

H+(aq) + OH-

(aq) H2O(l)

5,00 mmol 6,00 mmol5,00 mmol 5,00 mmol 0 1,00 mmoldalam kesetimbangan terdapat 1,00 mmol OH- dalam 110 ml larutan. Jadi,[OH-] = 1,00 mmol / 110ml = 9,1 x 10-

3 mmol/mlpOH = - log [OH-] = 3 - log 9,1 = 2,04pH = 14 - pOH = 11,96

Perhatikan: setelah titik ekuivalen tercapai (besar pH = 7,00), penambahan 0,05 ml titran akan merubah pH menjadi 9,7 nilai tersebut diperoleh dariH+

(aq) + OH-(aq) H2O(l)

5,00 mmol 5,05 mmol5,00 mmol 5,00 mmol 0 0,05 mmoldalam kesetimbangan terdapat 0,05 mmol OH- dalam 100,05 ml larutan. Jadi,[OH-] = 0,05 mmol / 100,05 ml = 0,0005 mmol/mlpOH = - log [OH-] = 3,30125pH = 14 - pOH = 9,7

hitung pH larutan setelah penambahan 51, 70, 80, 100 ml NaOH

Page 18: Metode Titrimetri  /  Volumetri

Perubahan warna pada fenolftalien

Perubahan warna terjadi pada pH 8,3 - 10

Page 19: Metode Titrimetri  /  Volumetri

Perubahan warna pada biru bromtimol

Perubahan warna terjadi pada pH 6 - 7,6

Page 20: Metode Titrimetri  /  Volumetri

Perubahan warna pada merah metil

Perubahan warna terjadi pada pH 4,2 - 6,3

Page 21: Metode Titrimetri  /  Volumetri

INDIKATOR ASAM-BASA