metode sokratik

12
BAB II METODA DAN TEKNIK PENYULUHAN KESEHATAN MASYARAKAT A. Pengertian Dalam proses penyampaian materi pendidikan atau proses belajar mengajar, metoda yang dipergunakan berperan penting terhadap berhasil atau tidaknya proses yang dilaksanakan. Mengenai istilah metode penyuluhan dan teknik penyuluhan seringkali orang mempersamakan, sehingga tak jelas perbedaannya. Menurut Prof. Dr. Sutrisno Hadi, metode adalah cara yang utama untuk mencapai suatu tujuan dengan mempergunakan teknik serta alat - alat tertentu. Robert. L. Wendel, menyatakan bahwa metode adalah kerangka kerja dan dasar pemikiran yang mendasari digunakannya tehnik - tehnik khusus dalam menyelenggarakan belajar - mengajar. Berdasarkan batasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa : Metode komunikasi adalah suatu cara utama yang digunakan dalam kegiatan komunikasi, misalnya ceramah, diskusi, pameran, dll. Teknik komunikasi dapat diartikan sebagai cara khusus dalam menerapkan suatu metode yang digunakan, misalnya cara menyelenggarakan ceramah, diskusi, pameran, dll. B. Macam Metode Penyuluhan Ditinjau dari segi jumlah sasaran yang ditangani, dapat dibagi dalam 3 jenis, yaitu : 1) Metode penyuluhan masa (mass teaching method) , yaitu metode yang digunakan untuk menyampaikan pesan kepada masa, misalnya siaran radio, televisi, surat kabar, majalah selebaran, dsb. 2) Metode penyuluhan kelompok (group teaching method) yaitu metode yang digunakan untuk menyampaikan pesan dengan sasaran kelompok, misalnya ceramah, diskusi, brain storming (sumbang saran), round robin (sumbang saran tunjuk), dsb. 8

description

ASKEP

Transcript of metode sokratik

Page 1: metode sokratik

BAB IIMETODA DAN TEKNIK

PENYULUHAN KESEHATAN MASYARAKAT

A. Pengertian

Dalam proses penyampaian materi pendidikan atau proses belajar mengajar, metoda yang dipergunakan berperan penting terhadap berhasil atau tidaknya proses yang dilaksanakan. Mengenai istilah metode penyuluhan dan teknik penyuluhan seringkali orang mempersamakan, sehingga tak jelas perbedaannya.

Menurut Prof. Dr. Sutrisno Hadi, metode adalah cara yang utama untuk mencapai suatu tujuan dengan mempergunakan teknik serta alat - alat tertentu. Robert. L. Wendel, menyatakan bahwa metode adalah kerangka kerja dan dasar pemikiran yang mendasari digunakannya tehnik - tehnik khusus dalam menyelenggarakan belajar - mengajar.

Berdasarkan batasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa :

Metode komunikasi adalah suatu cara utama yang digunakan dalam kegiatan komunikasi, misalnya ceramah, diskusi, pameran, dll.

Teknik komunikasi dapat diartikan sebagai cara khusus dalam menerapkan suatu metode yang digunakan, misalnya cara menyelenggarakan ceramah, diskusi, pameran, dll.

B. Macam Metode Penyuluhan

Ditinjau dari segi jumlah sasaran yang ditangani, dapat dibagi dalam 3 jenis, yaitu :

1) Metode penyuluhan masa (mass teaching method) , yaitu metode yang digunakan untuk menyampaikan pesan kepada masa, misalnya siaran radio, televisi, surat kabar, majalah selebaran, dsb.

2) Metode penyuluhan kelompok (group teaching method) yaitu metode yang digunakan untuk menyampaikan pesan dengan sasaran kelompok, misalnya ceramah, diskusi, brain storming (sumbang saran), round robin (sumbang saran tunjuk), dsb.

3) Metode penyuluhan individual (individual teaching method) yaitu metode yang digunakan untuk menyampaikan pesan secara individual. Misalnya interview, konsultasi, dsb.

Jangkauan yang dapat dicapai dari masing - masing kelompok metode :Berdasarkan asumsi bahwa proses perubahan perilaku atau adopsi dari suatu ide baru yang mengikuti tahapan - tahapan AIETA (awareness, interest, evalution, trial dan adoption), maka masing - masing metode menurut jumlah individu sasaran tersebut memiliki efektifitas yang berbeda.

mass teaching method mencapai tahap awareness, tetapi apabila komunikasi dilakukan berulang - ulang bisa sampai pada tahap interest ( AI ).

group teaching method dapat mencapai awareness, interest dan trial dan adoption ( AIETA ) Individual method sampai tahap awareness, interest, evaluation, trial dan adoption ( AIETA )

8

Page 2: metode sokratik

Ditinjau dari arah penyampaian ide Ditinjau dari arah penyampaian ide atau pesan, metode komunikasi dibagi dalam dua jenis,

yaitu :a) Metoda Didaktik (One Way Methode)b) Metoda Sokratik (Two Way Methode

a) Metoda Didaktik ( One Way Method )Pada metoda ini komunikasi yang terjadi bersifat satu arah, maksudnya hanya pendidik saja yang aktif, sedangkan sasarannya / warga belajar tidak. Yang termasuk ke dalam metoda ini adalah :1. Ceramah, adalah teknik penyajian materi pendidikan secara lisan, disampaikan oleh seorang komunikator (penceramah) kepada sekelompok sasaran / warga belajar.

Kelebihan : persiapannya relatif mudah, lebih mudah menguasai medan (sasaran), memerlukan waktu yang relatif singkat, mudah diarahkan, sasaran relatif banyak (kelompok), memungkinkan penyajian materi yang banyak dalam waktu yang relatif singkat

Kelemahan : suasana yang monoton/membosankan, peserta relatif lebih pasif, komunikasi satu arah, cenderung bersifat informatif saja.

Teknik penerapan Persiapan : rumuskan tujuan dengan jelas, penyusunan materi bahas Pelaksanaan : dalam penyampaian materi diperhatikan hal - hal sebagai berikut :

Pendahuluan : tujuan & lingkup bahasan Penyajian : penguasaan materi, kejelasan, sistematika, bahasa & humor Penutup : tanya jawab bila memungkinkan, kesimpulan pembahasan

2. Siaran melalui mass media, seperti radio, televisi, pemutaran slide, film, penyebaran pamflet, booklet, pemasangan spanduk, baliho dan sebagainya.Siaran televisi adalah metode komunikasi searah dengan sasaran masa melalui media elektronik televisi (stasiun pemancar dan televisi penerima).

Kelebihan : menjangkau sasaran yang luas / banyak, suasana lebih hidup dan lebih menarik, mengatasi jarak dan tempat.

Kelemahan : biaya mahal, komunikasi searah, perlu keahlian khusus.

Teknik penerapan : Persiapan : tentukan tujuan dengan jelas, siapkan konsep (materi bahas), susun

skenario, pelaksanaan shooting. Pelaksanaan : siarkan melalui pemancar / stasiun tertentu, monitor bila ada tanggapan

b) Metoda Sokratik ( Two Way Methode )Pada metoda ini komunikasi terjadi secara dua arah, yang aktif bukan hanya pendidik saja, melainkan sasaran / warga belajar juga berperan serta. Yang termasuk metoda ini adalah :

1. Wawancara (Interview)

9

Page 3: metode sokratik

Wawancara atau interview adalah komunikasi perorangan (face to face) yang dilaksanakan secara dua arah oleh seorang komunikator (pewawancara = interviewer) dengan satu atau dua orang komunikan (interviewee).

Ciri – cirinya adalah : Insiatif dan aktivitas ada pada pihak interviewer (pewawancara) Metoda dua arah, suasana informal Bertujuan untuk menyampaikan ataupun mengoreksi informasi Tidak dihasilkan rumusan hasil wawancara.

Dalam melaksanakan interview ada beberapa sikap yang harus diperhatikan oleh interviewer, yaitu :- Seorang interviewer harus bersikap sopan dan menghormati interviewee.- Harus terbuka, jujur dan dapat dipercaya.- Dapat mengandalkan diri dan menunjukkan pengertian terhadap jawaban – jawaban dari

interviewee.- Mudah menyesuaikan diri dan bersikap mendidik.

Kelebihan : dapat menjangkau semua tahap AIETA (awareness, interest, evaluation, trial, adoption), pemecahan masalah sampai tuntas, mengatasi masalah yang bersifat pribadi atau rahasia

Kelemahan : sasarannya relatif kecil (perorangan), perlu waktu dan tenaga yang relatif banyak, perlu keahlian khusus (dalam human relationship)

Teknik penerapan : Persiapan : menentukan tujuan wawancara, menentukan isi pesan materi wawancara,

menentukan tempat dan waktu. Pelaksanaan wawancara : tumbuhkan suasana yang baik (informal, kekeluargaan, tidak kaku

tetapi terarah) ; mulai wawancara dengan menggunakan bahasa sederhana (sesuai dengan sasaran ), mulailah dengan persoalan yang mereka (sasaran) perhatikan, beri kesempatan bicara seluas - luasnya, jadilah pendengar yang baik dan sopan santun.

2. Bimbingan dan Penyuluhan (Guidance and Counselling)Bimbingan dan penyuluhan disebut juga wawancara terapi. Pada konseling terdapat dua pihak yaitu konselor (orang yang dianggap profesional dibidang konseling) dan konseli / klien (orang yang membutuhkan pelayanan konseling).Tujuan konseling adalah untuk membantu konseli mengambil keputusan yang terbaik bagi dirinya sesuai dengan keadaan konseli itu sendiri.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melaksanakan konseling adalah :a) Tata ruang tempat konseling harus diperhatikan; ruangannya harus nyaman, tidak gaduh dan

aman, sehingga konseli dapat mengungkapkan permasalahannya tanpa khawatir rahasianya didengar atau diketahui oleh pihak lain

b) Ciptakan keakraban dan hubungan baik dengan konseli.c) Biarkan dia bicara dengan bebas, jangan dibantah ataupun dikritik.d) Dengarkan dengan penuh perhatian dan ingatkan jika ada sesuatu yang dia lupakan ataupun

ingin dia bicarakan tetapi tidak dapat mengatakannya.e) Bicarakan atau bertanya hanya pada waktu yang tepat.

10

Page 4: metode sokratik

f) Bantulah dia untuk dapat memahami kebutuhan emosinya.g) Bimbinglah agar dia dapat menentukan rencana pemecahan masalah yang dialaminya

tersebut.

3. Curahsaran (Brainstorming)Curahsaran (brain storming) atau sumbang saran tunjuk (round robin) adalah suatu teknik dalam komunikasi kelompok yang bertujuan untuk memperoleh gagasan sebanyak – banyaknya dari para peserta dalam waktu yang sesingkat – singkatnya. Ciri – cirinya : Kelompok terdiri dari 5 – 15 orang, suasana informal. Masing – masing peserta berkaitan erat dengan masalah yang dibahas dan kedudukan

mereka tidak jauh berbeda. Duduk melingkar sehingga dapat berkomunikasi face to face. Para peserta mengemukakan pendapatnya. Antara para peserta tidak boleh saling menyanggah. Ada ketua kelompok yang mengatur pembicaraan, memancing pendapat peserta dan

menyimpulkan hasil pembicaraan. Dibuat rumusan hasil pembicaraan yang dibacakan di depan sidang akhir pembicaraan.

Kelebihan : diperoleh saran pemikiran yang banyak dalam waktu yang singkat untuk satu pemecahan masalah, pemikiran berdasarkan latar belakang keahlian yang berbeda, saling menghargai pendapat setiap pemberi saran (tidak ada sangahan)

Kelemahan : pemikiran belum bersifat komprehensif karena ditinjau dari sisi / latar belakang peserta yang berbeda, tidak ada sanggahan, tidak ada komunikasi antar anggota kelompok kecuali mereka yang seprofesi yang membentuk sub kelompok.

Teknik penerapan : Persiapan : tentukan tujuan yang akan dicapai, tentukan gambaran latar belakang

profesi / keahlian / pengalaman peserta. Pelaksanaan : siarkan materi yang telah direkam, dicek serta disempurnakan, dimonitor

apabila ada tanggapan dari pendengar.

4. Diskusi Kelompok (Group Discussion)Adalah suatu komunikasi kelompok yang bertujuan untuk mencari pemecahan suatu masalah dengan menghimpun pendapat para peserta.

Ciri – cirinya : Kelompok terdiri dari 5 – 20 orang, suasana informal Masing – masing peserta berkaitan erat dengan masalah yang dibahas, dan kedudukan

mereka tidak jauh berbeda Duduk melingkar sehingga dapat berkomunikasi face to face. Aktivitas harus terbagi rata diantara para peserta. Ada ketua kelompok yang mengatur lalu lintas pembicaraan, penulis yang mencatat hasil

diskusi dan perumus yang menyusun rumusan akhir hasil diskusi. Rumusan hasil diskusi dibacakan oleh ketua kelompok pada akhir sidang.

Kelebihan : mengembangkan inisiatif dan kreatifitas, membina kerjasama dan saling menghargai, motivasi untuk belajar lebih banyak, melatih emosional.

11

Page 5: metode sokratik

Kelemahan : kadang - kadang sulit dikendalikan, waktu yang diperlukan cukup panjang, memerlukan persiapan yang mantap, pengarah harus menguasai materi.

5. Permainan SimulasiAdalah sejenis diskusi kelompok dengan 8 – 15 pemain dan sejumlah penonton . Pemainnya terdiri dari :- satu orang pemimpin diskusi yang disebut fasilitator- satu orang penulis yang bertugas mencacat hasil diskusi dan lain – lainnya.- 1 – 3 orang pemegang peran : sebagai juru penerang (Jupen), penyuluh pertanian, bidan,

dokter dan sebagainya, sesuai dengan pokok permasalahan yang sedang dibahas.- 5 – 10 orang anggota yang berdiskusi setelah menjawab / menanggapi masalah – masalah

yang ditulis dalam beberan.

Kelebihan : peserta terlibat secara aktif, informasi - informasi yang penting perlu penekanan telah disiapkan dalam bentuk pertanyaan, membuka kesempatan untuk setiap peserta berargumentasi.

Kelemahan : diperlukan persiapan yang matang, perangkat dan rancangan pertanyaan - pertanyaan yang menarik.

Teknik penerapan : Persiapan : rumuskan tujuan simulasi secara jelas, siapkan materi yang dibutuhkan

(beberan, dadu, perangkat jawaban pertanyaan), siapkan peserta serta peranan masing - masing.

Pelaksanaan : undilah untuk mendapatkan suatu pertanyaan, peserta secara berurutan memberi tanggapan / jawaban terhadap pertanyaan yang sesuai dengan nomor undian, memberi kesempatan kepada peserta lain termasuk penonton untuk memberi tanggapan (dilakukan oleh fasilitator)

6. PameranPameran adalah penyajian suatu koleksi berupa benda asli, gambar, foto, bacaan, tulisan, skema, diagram, atau bahan - bahan informasi yang lainnya yang disajikan dengan cara tertentu sehingga menarik minat sasaran untuk membantu belajar mereka.

Kelebihan : menarik perhatian / minat pengunjung untuk mengetahui lebih banyak, dapat menangkap informasi yang banyak.

Kelemahan : biaya mahal, perlu tenaga dan waktu yang banyak untuk persiapan, perlu koordinasi yang baik.

Teknik penerapan : Persiapan : tentukan tema dan tujuan pameran secara jelas

sesuai dengan sasarannya, siapkan sarana yang dibutuhkan, siapkan tempat yang strategis dan tenaga yang cukup.

Pelaksanaan : upaya menarik perhatian dengan suara, warna, gerakan atau hentakan, serasikan pengaturan tata ruang, siapkan selebaran, leaflet, brooklet, dsb, evaluasi, tenaga penjaga & alat peraga yang menarik.

12

Page 6: metode sokratik

7. DemonstrasiDemonstrasi atau peragaan adalah suatu metode penyajian materi pendidikan yang dilaksanakan dengan jalan memperlihatkan bagaimana suatu alat atau bagaimana suatu proses dan prosedur suatu kegiatan dilaksanakan.

Kelebihan : menarik minat karena pasti menggunakan alat peraga, dapat memberi keyakinan kepercayaan terhadap ide yang dilontarkan, mendorong untuk belajar dan menggunakan prosedur tertentu.

Kelemahan : perlu persiapan matang, biayanya relatif besar, perlu tenaga dan waktu yang lebih banyak

Teknik penerapan : Persiapan : menyusun tujuan yang jelas sesuai dengan waktu yang ada dan

sasarannya, menyusun urutan kegiatan, menentukan / menyiapkan AVA yang digunakan. Pelaksanaan : tunjukkan proses kegiatan berjalan sesuai dengan prosedur, beri

kesempatan pada satu atau dua peserta / sasaran untuk mempraktekkannya (mengulangi). Penilaian : pertanyaan langsung atau dengan kuisioner mengenai materinya,

penguasaan metode/ prosedur, suasana/ lingkungan.

8. Widya Wisata (Study Tour, Field Trip)Adalah cara belajar dengan mengunjungi / melihat langsung obyek belajar di lapangan / diluar kelas. Disebut juga karya wisata atau kunjungan lapangan.

9. Studi Kasus (Case Study) Adalah cara belajar dengan membahas dan mencari pemecahan suatu kasus (peristiwa) secara berkelompok, kemudian hasilnya disajukan / dipresentasikan dalam suatu pertemuan.Studi kasus dapat memberikan pengertian yang mendalam kepada peserta, akan tetapi hanya dapat dilakukan oleh orang – orang yang sudah mempunyai dasar pengetahuan tentang kasus yang bersangkutan.

10. Praktek Kerja Lapangan (Field Training)Adalah cara belajar dengan jalan berpartisipasi langsung dalam proses pekerjaan yang sesungguhnya. Disini warga belajar diberi kesempatan untuk mempraktekkan ilmu – ilmu dan teori yang diterima di kelas, dibawah bimbingan petugas yang sudah profesional.

11. ForumMerupakan salah satu bentuk komunikasi kelompok, dimana seorang pakar suatu cabang ilmu pengetahuan membahas suatu masalah yang menyangkut kepentingan umum di depan sejumlah peserta / audience, yang kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab.Ciri – cirinya : Hanya ada seorang pembicara, mengemukakan bahasan di depan audience. Pembahasan terpusat pada pembicara tersebut (tidak didiskusikan). Dilanjutkan dengan tanya jawab dengan audience. Adanya moderator yang mengatur jalannya dialog. Tidak dirumuskan hasil pembahasan.

13

Page 7: metode sokratik

12. SimposiumMerupakan diskusi kelompok, dimana beberapa pakar cabang ilmu pengetahuan yang berbeda mendiskusikan suatu pokok bahasan di depan audience.Ciri – cirinya : Pembicara (disebut panelis) terdiri dari 3 – 7 pakar. Diskusi dilaksanakan di depan sejumlah hadirin yang disebut floor. Pembahasan terpusat pada masalah yang menjadi pokok pembicaraan. Kadang – kadang juga dilanjutkan dengan tanya jawab dengan floor. Ada moderator yang duduk ditengah panelis yang mengatur pembicaraan pada panelis dan

floor (jika diadakan tanya jawab). Tidak dibuat rumusan hasil diskusi atau keputusan sidang.

13. SeminarMerupakan diskusi kelompok dalam bentuk jumpa ilmiah yang berusaha memecahkan suatu masalah sosial, diselenggarakan dengan sejumlah cendikiawan (biasanya 10 – 30 orang).Ciri – cirinya : Beberapa pakar menyajikan makalah sesuai keahlian masing – masing, didepan peserta. Kemudian peserta dibagi atas kelompok – kelompok dan mengadakan diskusi kelompok. Hasil kelompok disajikan dalam sidang pleno untuk dibahas. Sidang kelompok dipimpin oleh pimpinan sidang kelompok, dan sidang pleno dipimpin oleh

pimpinan sidang pleno. Sumber informasi : perpustakaan. Harus menghasilkan rumusan hasil seminar. Disini para peserta diundang untuk diminta partisipasi pemikirannya, buakn hadir untuk

menimba pengetahuan.

14. Lokakarya (Work Shop)Adalah komunikasi kelompok dimana beberapa pakar dari cabang ilmu pengetahuan yang bereda – beda mengemukakan bahasan/ makalah didepan peserta untuk kemudian didiskusikan dalam rangka memecahkan suatu masalah.Ciri – cirinya : Beberapa pakar menyajikan makalah sesuai keahliannya didepan peserta (biasanya terdiri

dari 10 – 30 orang). Kemudian peserta dibagi atas kelompok – kelompok dan mengadakan diskusi kelompok. Hasil sidang kelompok disajikan dalam sidang pleno untuk dibahas. Sidang kelompok dipimpin oleh pimpinan kelompok dan sidang pleno dipimpin oleh

pimpinan sidang pleno. Sumber informasi adalah nara sumber. Lokakarya menghasilkanb rumusan hasil lokakarya. Berbeda dengan seminar, pada lokakarya para peserta hadir untuk menimba ilmu.

15. Permainan Peran (Role Playing)Permainan peran ( role playing ) adalah semacam sandiwara yang dimainkan oleh 2 - 3 orang pemeran (role), yang biasanya dipilih diantara peserta sendiri atau dimainkan oleh kelompok teater yang profesional, bertujuan untuk menyajikan suatu permasalahan yang akan dibahas selanjutnya.

14

Page 8: metode sokratik

Kelebihan : dapat untuk melatih peserta (sasaran) dalam sikap atau keterampilan tertentu, peserta aktif, pendorong peserta untuk menguasai suatu pengetahuan lebih baik.Kelemahan : memerlukan waktu yang lama, perlu persiapan yang matang, sangat tergantung peserta (pemain).

Teknik penerapan : Persiapan : tentukan tujuan dan pokok permasalahan utama yang digunakan untuk tema permainan peran, siapkan pemain - pemainnya dan peranan masing - masing Pelaksanaan : laksanakan permainan sandiwara, mintalah umpan balik kepada peserta yang lain.

16. SosiodramaAdalah permainan peran denagn alur cerita yang lengkap, menggambarkan keadaan – keadaan atau kejadian – kejadian yang sesungguhnya dalam masyarakat. Contohnya ludruk dan sandiwara.Dalam pertunjukan sosiodrama dapat diselipkan dialog – dialog yang berisi pesan – pesan pendidikan, yang tidak jarang dapat lebih menarik dan mudah diterima oleh penonton / masyarakat, dibandingkan dengan sarana – sarana pendidikan yang lain.

17. WayangWayang ada bermacam – macam, misalnya wayang kulit (Jateng, jatim, Bali), wayang gedhog (Jateng, Jatim), wayang golek (Jabar) dan wayang potayhi (Cina).Wayang berarti bayangan atau gambaran . Cerita wayang sarat dengan bermacam – macam pendidikan, misalnya sopan santun, etika, sosiologi, ketatanergaraan, patriotisme sampai pada filsafat.Disamping itu melalui dalangnya kita dapat menitipkan pesan – pesan pendidikan untuk penonton / masyarakat, melalui dialog dari tokoh – tokoh tertentu dari wayang tersebut.Wayang, ludruk, ketoprak dan pertunjukan lainnya merupakan media tradisional yang sering kali sangat efektif untuk menyampaikan berbagai informasi kepada masyarakat luas.

15