metode RKB SDN.docx

33
5 1 MET O DE P E L AKS A NAAN PEKERJAAN : REVITALISASI/REHABILITASI SDN 02 KOTO BARU A. PENDAHULUAN Setelah kontrak ditandatangani kami akan menghubungi aparat pemerintahan desa/kecamatan terkait memberitahukan baik secara lisan maupun tulisan bahwa pekerjaan : akan segera dimulai, dimana kami sebagai kontraktor memohon bantuan dan kerja sama dari aparat dimaksud dalam hal sosial kemasyarakatan maupun utylitas yang mungkin terdapat pada lokasi pekerjaan yang bisa menganggu pelaksanaan pekerjaan nantinya Sarana dan Prasarana - Fasilitas akomodasi bagi pelaksana proyek dan tenaga supaya tercapai efisiensi dari segi waktu perlu dibuatkan sarana pemondokan atau barak. Sementara untuk key personnel disediakan sarana akomodasi sekitar lokasi selain menghemat tenaga dan waktu juga efisien dalam budget perusahaan sementara kantor perwakilan / representative berada disekitar lokasi sebagai Korespodensi site dengan pusat. - Direksi Keet sebagai kantor lapangan diperlukan untuk pengawasan dan site office dan meeting koordinasi yang rutin setiap minggu ataupun setiap bulannya. Direksi keet diperlukan dengan ditunjang dengan sarana kursi dan meja dan buku tamu sebagai korespendensi di lapangan dalam menunjang kegiatan sehari-hari. - Fasilitas penyimpanan material dan workshop adalah penunjang project untuk mengamankan peralatan kerja dari cuaca maka workshop minimum keperluan gudang dengan lahan untuk material curah ditempatkan sekitar bangunan yang tidak mengganggu akses mobilitas itu sendiri selain itu gudang / workshop harus dibuat sedemikian rupa tidak terganggu oleh cuaca dan aman terhadap bahaya-bahaya lainnya yang akan terjadi. Persiapan terpal harus terencana mengingat akan memasuki musim penghujan nantinya. - Sarana Air bersih dan drainase serta penerangan kerja diperlukan untuk mengantisipasi pekerjaan malam bila diperlukan dan penerangan keseharian yang diperlukan. - Keamanan sangat diperlukan mengingat lahan yang terbuka akan memudahkan hal-hal yang tidak terduga bisa terjadi. Perlunya koordinasi dengan pihak berwenang dan warga setempat sangat dibutuhkan.

Transcript of metode RKB SDN.docx

METODE PELAKSANAANPEKERJAAN :REVITALISASI/REHABILITASI SDN 02 KOTO BARU

A. PENDAHULUAN

Setelah kontrak ditandatangani kami akan menghubungi aparat pemerintahan desa/kecamatan terkait memberitahukan baik secara lisan maupun tulisan bahwa pekerjaan : akan segera dimulai, dimana kami sebagai kontraktor memohon bantuan dan kerja sama dari aparat dimaksud dalam hal sosial kemasyarakatan maupun utylitas yang mungkin terdapat pada lokasi pekerjaan yang bisa menganggu pelaksanaan pekerjaan nantinya

Sarana dan Prasarana

Fasilitas akomodasi bagi pelaksana proyek dan tenaga supaya tercapai efisiensi dari segi waktu perlu dibuatkan sarana pemondokan atau barak. Sementara untuk key personnel disediakan sarana akomodasi sekitar lokasi selain menghemat tenaga dan waktu juga efisien dalam budget perusahaan sementara kantor perwakilan / representative berada disekitar lokasi sebagai Korespodensi site dengan pusat.

Direksi Keet sebagai kantor lapangan diperlukan untuk pengawasan dan site office dan meeting koordinasi yang rutin setiap minggu ataupun setiap bulannya. Direksi keet diperlukan dengan ditunjang dengan sarana kursi dan meja dan buku tamu sebagai korespendensi di lapangan dalam menunjang kegiatan sehari-hari.

Fasilitas penyimpanan material dan workshop adalah penunjang project untuk mengamankan peralatan kerja dari cuaca maka workshop minimum keperluan gudang dengan lahan untuk material curah ditempatkan sekitar bangunan yang tidak mengganggu akses mobilitas itu sendiri selain itu gudang / workshop harus dibuat sedemikian rupa tidak terganggu oleh cuaca dan aman terhadap bahaya-bahaya lainnya yang akan terjadi. Persiapan terpal harus terencana mengingat akan memasuki musim penghujan nantinya.

Sarana Air bersih dan drainase serta penerangan kerja diperlukan untuk mengantisipasi pekerjaan malam bila diperlukan dan penerangan keseharian yang diperlukan.

Keamanan sangat diperlukan mengingat lahan yang terbuka akan memudahkan hal-hal yang tidak terduga bisa terjadi. Perlunya koordinasi dengan pihak berwenang dan warga setempat sangat dibutuhkan.

Administrasi dan foto dokumentasi sebagai bahan pelaporan harian mingguan dan bulanan.K 3

Bagian ini mencakup ketentuan-ketentuan penanganan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) konstruksi kepada setiap orang yang berada di tempat kerja yang berhubungan dengan :1. Pemindahan bahan baku, penggunaan peralatan kerja konstruksi, proses produksi dan lingkungan sekitar tempat kerja.2.Penanganan K3 mencakup penyediaan sarana pencegah kecelakaan kerjadan perlindungan Kesehatan kerja konstruksi maupun penyediaan personil yang kompeten dan organisasi pengendalian K3 Konstruksi sesuai dengan tingkat resiko yang ditetapkan oleh Pengguna Jasa.3.Pihak Kami akan mengikuti ketentuan-ketentuan pengelolaan K3 yang tertuang dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 09/PRT/M/2009 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum, UNDANG-UNDANG KESELAMATAN KERJA Lembaran Negara No. 1 Tahun 1970 (Tambahan Lembaran Negara No. 1918) dan peraturan terkait lainnya.

Pengendalian proyek

1. Pengendalian Waktu,2. Pengendalian Mutu,

3. Pengendalian Biaya.

Tahapan pengendalian proyek merupakan tahapan penting dalam mencapai tujuan proyek dengan meninjau dari segi pelaksanaan, biaya, kualitas.

Adapun factor-faktor yang mempengaruhi dalam keberhasilan pengendalian tersebut diatas adalah ;

1. FaktorTenaga Ahli,2. Faktor Jumlah Tenaga Kerja,3. FaktorPeralatan,4. Faktor Keberadaan dan Kelancaran Material,5. FaktorKeuangan6. FaktorCuaca(Hujan)

1. Pengendalian WaktuPengendalian waktu pelaksanaan proyek dilakukan dengan mengadakan rapat rapat periodik yang diselenggarakan setiap satu kali seminggu dan bertempat di kantor proyek (siteoffice).

Untuk memudahkan kontrol pengendalian waktu pelaksanaan proyek dilakukan penjadwalan waktu kerja(timeschedule) yang dibuat sesuai dengan urutan pelaksanaan pekerjaan. Penjadwalan kerja dilakukan agar waktu pelaksanaan yang telah ditentukan dapat dimanfaatkan secara optimal sehingga pekerjaan yang dilaksanakan dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Penjadwalan waktu kerja(TimeSchedule) yang dibuat antaralain: MasterSchedule :Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan yang disusun berdasarkan urutan pekerjaan dari saat proyek dimulai hingga proyekselesai.Dengan Master Schedule dibuat kurva-S perencanaan dan kurva-S aktual. MonthlySchedule :Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan yang disusun pada minggu terakhirsetiap bulan yang berisir encana pelaksanaan berbagai bagian pekerjaan yang akan dilaksanakan untuk bulan berikutnya. WeeklySchedule :Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan yang disusun untuk dilaksanakan dalam waktu satu minggu. DailySchedule :Rencana kerja harian yang disusun dengan mengacu padaweeklyschedule.

Selain membuatTimeSchedule pengendalian waktu pelaksanaan proyek juga dilakukan dengan membuat Bar Chart dan NetworkPlanning(NWP). BarChart berisi kegiatan pelaksanaan pekerjaan dan waktu pelaksanaannya dalam waktu satuan minggu yang dikemas dalam bentuk table. Sedangkan NWP dibuat untuk menggambarkan jalur jalur yang menghubungkan satu kegiatan dengan kegiatan lainnya dengan durasi dan waktu paling awal/akhiruntuk memulai/mengakhiri kegiatan tersebut. Dengan NWP dapat ditentukan kegiatan kegiatan yang termasuk dalam lintasan kritis ( critical part ) yaitu kegiatan yang jika mengalami keterlambatan dapat mempengaruhi kegiatan lain.

2. Pengendalian BiayaPengendalian biaya merupakan salah satu point perhatian tersendiri,dimana disetiap tahapan pekerjaan akan mengeluarkan biaya untuk melaksanakannya. Pengendalian biaya biasanya dilakukan dengan melalui system pembayaran. Dalam hal ini sebelum dilakukan pembayaran harus dilakukan pengecekan dan perhitungan bersama dengan pihak owner, pengawas(MK), dan Konsultan Perencana. Hasil dari perhitungan bersama yang disepakati dituangkandalam bentuk Progress prestasi pekerjaan yang dituangkan di setiap akhir minggu,dan di berita acarakan serta ditanda tanganI bersama-sama.

Pengendalian Biayai dalam internal pelaksanaan sangat penting terkait dengan tingkat prioritas, jumlah dan jenis kebutuhan material yang sudah disepakati dalam forumrapat dan RKS yang ada.

3. Pengendalian MutuPengendalian mutu bahan/material merupakan bentuk pengawasan terhadap kesesuaian material dengan RKS yang direncanakan. Pengendalian mutu bahan/material dilakukan oleh Quality Control sebelum tahapan pekerjaan dimulai.Bahan yang akan digunakan harus diusulkan terlebih dahulu dan mendapatkan persetujuan bersama konsultan pengawas, konsultan perencanadan owner.

Bahan/material yang sudah disetujui harus tersimpan dan terdokumentasikan dengan benar, terawat dengan baik. Pengendalian disini bersifat sebelum pelaksanaan pekerjaan. Pengendalian mutu bahan/material ini dilakukan di setiap kedatangan material.

Tahap pengendalian mutu bahan/material selanjutnya dilanjutkan dengan tahapan pelaksanaan pekerjaan. Tahapan atau proses di setiap pekerjaan harus dilakukandengan metode yang benar sesuai yang disyaratkan.Di setiap tahapan yang harus dilalui dilakukan pengawasan oleh pelaksana lapangan yang mengerti teknis pekerjaan. Kesalahan pelaksanaanakan berakibat pada hasil kualitas pekerjaan.

Kualitas hasil pekerjaan harus dituangkan dalam bentuk daftar checklist.Pekerjaan-pekerjaan yang mutu akhirny akurang sesuai standard harus dilakukan perbaikan sampai mendapatkan hasil sesuai dengan standard yang diinginkan.

Inti dari tahapan ini adalah selalu dilakukan pengecekan terhadap pemakaian material, proses tahapan pekerjaan dan pengecekan akhir pekerjaan.

Tahapan pekerjaan agar sesuai yang distandarkan sebelum pelaksanaannya harus dijelaskan dalam bentuk metode pelaksanaan masing-masing pekerjaan. Metode pelaksanaan pekerjaan ini harus juga mempertimbangkan factor keselamatan pekerjaan dan lingkungan sekitarnya( termasuk orang yang mungkin lalu lalang disekitarpekerjaan/proses belajar mengajar). Rambu-rambu pengamanan harus dibuat sejelas-jelasnya agar setiap orang dapat bersikap waspadadan hati-hati.

Pelaksanaan Pekerjaan

Seluruh jenis pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan elevasi, dimensi dan detail yang ditampakkan pada Gambar Konstruksi yang sudah disyahkan. Apabila diperlukan oleh MK untuk melaksanakan suatu item pekerjaan tertentu, maka kami juga akan menyampaikan uraian-uraian material yang diperlukan, peralatan yang dibutuhkan, denah konstruksi, standard dan tata laksana kerja yang berhubungan dengan gambar-gambar konstruksi tersebut untuk disyahkan oleh MK.

Didalam metode pelaksanaan ini kami menguraikan seluruh item pekerjaan berdasarkan urutan yang terdapat pada RAB, sedang urutan pelaksanaan pekerjaan sesungguhnya kami uraikan dalam jadwal pelaksanaan, begitupun didalam metode pelaksanaan ini ada beberapa item pekerjaan yang kami gabung penyampaian metode pelaksanaannya karena kebutuhan bahan, tenaga kerja dan tata laksana pengerjaannya relatif sama.

URAIAN PEKERJAAN

MATA PEMBAYARAN UMUM

A. Pekerjaan persiapan1. Biaya perijinan (IMB)Izin mendirikan bangunan (IMB) pengurusanya adalah melalui dinas yang terkait.Kami akan melengkapi persyaratan yang dibutuhkan untuk pengurusan IMB, seperti permohonan dan dokumen lain yang disyaratkan dan melunasi biaya pengurusan/pembayaran. Lalu mendatangi dinas/badan terkait untuk melakukan pengurusan.2. Plang nama proyekPapan nama kegiatan akan kami buat sesuai dengan bahan, format dan ukuran yang terdapat pada spesifikasi khusus.Lalu dipasang dengan menggunakan tiang dan penyokong yang terdiri dari balok 5/7.Papan nama kegiatan dipasang pada tempat yang mudah dilihat guna memudahkan masyarakat terkait mendapatkan informasi tentang pekerjaan yang dilaksanakan.

3. Pekerjaan pengukuran dan pemasangan bouwplankPekerjaan pengukuran dilakukan untuk mengetahui batas-batas lokasi, ketinggian, penetapan dan penentuan ukuran yang tepat dari rencana pembangunan sesuai dengan gambar rencana kerja. Pekerjaan ini memegang peranan penting dalam penentuan letak as as bangunan, letak lantai dan penetuan vertikal bangunan serta level setiap bangunan yang akan dikerjakan. As-as bangunan diperlukan sebagai pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan yang didasarkan dari gambar rencana proyek. Penentuan titik-titik as diawali dengan mendapatkan informasi mengenai Bench Mark (BM) atau titik-titik yang telah diketahui elevasi koordinatnya. BM (Bench Mark) harus mendapatkan persetujuan konsultan pengawas dan owner.Setelah didapat peil bangunan dipasang bouwplank yang terbuat dari kayu usuk serta papan, untuk menentukan tinggi acuan bangunan serta as-as bangunan, bouwplank terbuat dari patok patok dan papan yang diberi tanda/notasi dengan cat yang juga sebagai patokan/referensi untuk mengukur kedalaman/ketinggian dan bentuk dari pasangan yang akan dilaksanakan, sehingga dalam melaksanakan pekerjaan selanjutnya sudah mendapatkan pedoman yang pasti sesuai dengan gambar, RKS dan Aanvulling.

4. Pekerjaan pembongkaran dan pembersihan bangunan lamaPada prinsipnya pekerjaan pembongkaran dilaksanakan dengan memperhatikan faktor keselamatan pekerja, yaitu pekerjaan dilaksanakan dengan hati-hati dan dengan peralatan keselamatan kerja yang memadai, seperti safety belt, helm kerja dll. Pembongkaran diusahakan seminimal mungkin menghindari kerusakan dari komponen-komponen yang terkait dengan pembongkaran.Diusahakan material bekas bongkaran bisa dipergunakan untuk keperluan lain. Adapun peralatan yang dipergunakan untuk pekerjaan pembongkaran ini adalah peralatan konvensional seperti linggis, martil, pahat beton, cangkul, sekop, martil besar (godam), skrap dan zat additive soda soda api untuk memudahkan pengelupasan cat.Diperlukan alat bantu untuk pembongkaran plafond, piri-piri dan rangka berupa scafolding atau steger. Terlebih dahulu dilakukan pembongkaran perabung, atap, bola-bola atap dan jurai. Dilanjutkan dengan pembongkaran kuda-kuda, rangka kuda-kuda(gording), listplank, dan singap. Lalu pembongkaran plafond, piri-piri dan rangka. Dilanjutkan dengan pembongkaran batu bata dan keramik dinding Lalu pembongkaran dinding partisi existing Lalu pembongkaran keramik lantai existing

MATA PEMBAYARAN UTAMAB. Pekerjaan strukturPekerjaan galian dan urugan1. Pekerjaan galian tanah pondasi2. Pekerjaan galian tanah pas. bata (keliling bangunan)Pekerjaan ini meliputi seluruh pekerjaan galian pondasi seperti yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar atau sesuai dengan petunjuk Manajemen Konstruksi, termasuk di dalamnya adalah pekerjaan galian untuk septictank, reservoir, pit, saluran-saluran dan pekerjaan-pekerjaan lain sesuai gambar.

Galian tanah untuk pondasi, khususnya pondasi setempat (foot plat), dilaksanakan sesuai dengan yang ditentukan dalam gambar rencana. Dalamnya semua galian sesuai dengan gambar dan mendapat persetujuan dari Manajemen Konstruksi sebelumnya. Dasar galian bebas dari lumpur, humus dan air, dalam keadaan bersih dan padat, sampai dapat diberi lapisan pasir urug sesuai gambar.Penggalian dilakukan sesuai dengan kebutuhan lebar lantai kerja pondasi, dimana lereng tanah disebelah kiri-kanan galian dimiringkan keluar arah pondasi, dengan sudut kemiringan yang aman dan stabil sehingga tidak menimbulkan keruntuhan.Kecuali dinyatakan lain dalam gambar rencana, dasar dari galian datar (waterpass). Jika pada dasar galian terdapat akar-akar kayu, kotoran-kotoran dan bagian-bagian tanah yang berongga (tidak padat), maka bagian itu dikeluarkan seluruhnya, dan lubang yang terjadi diisi dengan pasir.Setiap kelebihan galian di bawah permukaan yang telah ditentukan diurug kembali sampai permukaan semula (yang direncanakan) dengan pasir , untuk mencegah turunnya struktur atas yang akan dikerjakan.Air yang tergenang di lapangan atau galian yang ditimbulkan oleh mata air, hujan, kebocoran pipa-pipa, atau sebab-sebab lainnya selama pelaksanaan pekerjaan, dikeringkan dan dipompa keluar atas biaya pihak Kami, dimana hal ini sudah diperhitungkan dan termasuk dalam harga satuan pekerjaan.

Jika tanah galian longsor secara terus menerus, maka Pihak Kami membuat turap penahan tanah atau sheet pile atas biaya Pihak Kami. Hal ini juga sudah diperhitungkan dan termasuk dalam harga satuan galian di dalam penawaran.

3. Pekerjaan urugan pasir bawah pondasi t = 5 cm4. Pekerjaan urugan pasir pas. bata (keliling bangunan)Urugan pasir dilakukan di bawah semua pondasi, foot plat, atau lantai yang berhubungan langsung dengan tanah, dengan ketebalan sesuai gambar, termasuk lantai rabat beton.Urugan pasir disiram air kemudian ditumbuk hingga padat.Bahan urugan pasir bersih, dan disetujui oleh Manajemen Konstruksi

5. Pekerjaan urugan tanah kembali bekas galianPengurukan dilakukan dengan tanah bekas galian pondasi, bila tanah galian ternyata tidak baik atau kurang dari jumlah yang dibutuhkan, maka penyedia mendatangkan tanah urug yang baik dan cukup jumlahnya serta mendapatkan persetujuan dari Manajemen Konstruksi.

Pengurukan dilakukan setelah selesai pondasi setempat, pondasi lajur dan sloof.

Pengurugan kembali dari pondasi lajur atau pondasi setempat dilaksanakan dengan mengurug dan memadatkan tanah urug dalam lapisan- lapisan setebal maksimum 20 cm. Pengurugan ini tidak akan dilaksanakan sebelum diperiksa dan disetujui oleh Manajemen Konstruksi.

Pekerjaan pondasi dan sloof1. Pekerjaan lantai kerja bawah pondasi t = 5 cm2. Pek. Lantai kerja pas. 1 bata (keliling bangunan) t = 5 cmKarena konstruksi beton bertulang/pasangan bata pondasi menerus akan langsung terletak di atas tanah, maka dibawahnya dibuat lantai kerja yang rata.Sebelum lantai kerja ini dibuat, maka semua lapisan tanah di bawahnya akan dipadatkan dan diratakan dengan baik, serta kemudian dilapisi dengan lapisan pasir setebal yang disyaratkan dalam gambar. Lapisan pasir inijuga selanjutnya dipadatkan sesuai dengan prosedur pemadatan, sampai didapatkan permukaan yang padat dan rata, hal mana diperiksa dan disetujui oleh Manajemen Konstruksi.Untuk memadatkan tanah digunakan alat pemadat tanah yang disetujui oleh Manajemen Konstruksi.Lantai kerja dibuat dari beton mutu K-100..Tebal dan peil lantai kerja sesuai dengan gambar.

3. Pekerjaan beton pondasi PT4. Pekerjaan beton pondasi PT1Untuk persiapan pembetonan foot plat, maka dasar galian perlu terlebih dahulu dilapisi dengan lapisan pasir setebal yang disyaratkan dalam gambar rencana, dan yang kemudian dipadatkan sesuai prosedur pemadatan.Hasil pelapisan dan pemadatan pasir tersebut diperiksa dan mendapatkan persetujuan Manajemen Konstruksi.Selanjutnya sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar, dibuat lantai kerja dengan ukuran dan tebal seperti yang disyaratkan dalam gambar.Lantai kerja dibuat dari beton dengan mutu fc = 10 MPa menurut SKSNI-T15-1991, atau lebih kurang setara dengan K-100 menurut N1-2. Peil akhir lantai kerja diperiksa kembali terhadap level ketinggian yang disyaratkan dalam gambar rencana.

Bahan beton untuk pondasi fooot plat dilaksanakan dengan standar mutu bahan sebagai berikut :

Beton : Mutu Minimal dengan kuat tekan silinder fc = 20 MPa, artinya mempunyai kuat tekan hancur karakteristik sebesar 20 MPa pada benda uji silinder dengan diamater 150 mm dan tinggi 300 mm, saat umur beton 28 hari. Kuat tekan tersebut diatas adalah lebih kurang setara dengan mutu beton K-200, pada NI-2, yaitu kuat tekan hancur karakteristik sebesar 200 kg/cm2 pada benda uji kubus dengan sisi 150 mm, saat umur beton 28 hari.

Takaran Pelaksanan penakaran semen dan agregat dengan kotak-kotak takaran yang volumenya sama sesuai hasil trial mixes dan disetujui oleh Manajemen Konstruksi.

Banyaknya air untuk campuran beton sesuai dengan trial mixes, sedemikian rupa sehingga tercapai sifat kemudahan kerja (workability) yang sesuai dengan penggunaannya.Adukan beton dibuat dengan menggunakan mesin pengaduk beton (batch mixer), dimana tipe dan kapasitasnya mendapatkan persetujuan Manajemen Konstruksi .Kecepatan pengadukan sesuai dengan rekomendasi dari pembuat mesin tersebut.Jumlah adukan beton tidak melebihi kapasitas mesin pengaduk.Lama pengadukan tidak kurang dari 5 menit sesudah semua bahan berada dalam mesin pengaduk.Mesin pengaduk yang tidak dipakai lebih dari 30 menit dibersihkan duludari sisa-sisa beton lama sebelum dimulainya adukan beton yang baru.

Selama proses pengecoran, perlu dilakukan uji slump dan pengambilan contoh benda uji, dengan disaksikan persetujuan dari Manajemen Konstruksi. Prosedur uji slump, jumlah dan cara pengambilan

contoh benda uji dan contoh cetakannya sesuai dengan SKSNI, dan terlebih dahulu mendapat persetujuan dari ManajemenKonstruksi. Namun dalam segala hal jumlah benda uji yang diambil tidak kurang dari 30 (tiga puluh) buahuntuk pengecoran dengan mutu beton yang sama, yang diambil minimal 1 buah benda uji setiap 5 m3 pengecoran beton untuk volume pengecoran yang kurang dari 300 m3.

Acuan pengecoran betona. Perlu sangat diperhatikan perencanaan kinerja beton yang dicor, agar bisa menunjang kecepatan, keamanan dan kualitas pelaksanaan sistem acuan ini, terutama yang berhubungan dengan usaha keseragaman waktu setting beton, terlebih lagi bila digunakan admixture semacam retarder, yang seringkali perlu diberikan untuk meningkatkan kinerja beton pada saat pengecoran. Kondisi pengerasan beton yang tidak merata yang bisa mengakibatkan retak-retak atau pecahnya beton pada saat pendongkarakan acuan ini.

b.Oleh sebab itu, minimal dua minggu sebelum pelaksanaan pengecoran, sudah menyerahkan kepada Manajemen Konstruksi semua prosedur pelaksanaan pengecoran, lengkap dengan gambar kerjanya, untuk mendapatkan persetujuan Manajemen Konstruksi. Acuan beton menghasilkan konstruksi akhir yang mempunyai bentuk ukuran dan batas-batas yang sesuai dengan yang ditunjukkan oleh gambar maupun yang diinstruksikan oleh Manajemen Konstruksi. Apabila acuan memikul beban-beban yang besar atau mempunyai bentang besar yang bebas, maka membuat perhitungan dan gambar rencana yang khusus. Disamping kekuatan dan kekakuannya, stabilitas dari acuan juga diperhitungkan dengan baik.

5. Pekerjaan pondasi lajur 1 bata6. Pekerjaan plesteran pondasi lajur 1 bata7. Pekerjaan pas. bata (keliling bangunan)8. Pekerjaan plesteran pas. bata (keliling bangunan)Untuk pondasi menerus pasangan batu bata 1 batu/1/2 batu adukan 1:2 diplester kasar (rabben) dengan adukan 1 : 2. Tinggi dan lebar pasangan kami berpedoman pada gambar bestek. Pekerjaan pondasi 1 bata/1/2 bata ini kami lakukan dibawah sloof sesuai dengan gambar rencana. Bata yang kami gunakan harus sudah mendapat persetujuan dari direksi terlebih dahulu. Fungsi dari pasangan pondasi 1 bata ini adalah sebagai kedudukan Sloof beton dan Penahan beban yang disalurkan oleh Sloof dan dinding.

9. Beton sloof S1 15/18Pekerjaan sloof beton bertulang terdiri dari Beton sloof 15/18, pemakaian besi beton ketentuan campuran maupun adukan setiap masing masing pekerjaan beton disesuaikan dengan gambar rencana serta ketentuan pemakaian bahan yang ditentukan dalam RKS. Pekerjaan sloof kami lakukan setelah pekerjaan pondasi 1 batu bata telah selesai dikerjakan. Sloof dibuat dengan ukuran sesuai dengan gambar kerja dan detail sloof. Campuran adukan K - 200 dengan pembesian tulangan kami sesuaikan dengan gambar detail penulangan sloof. Sloof dipasang diatas pasangan pondasi batu bata yang berfungsi untuk menghubungkan/mengikat antara pondasi setempat yang satu dengan yang lain. Sloof juga sebagai penyalur beban dinding ke pondasi. Hasil akhir yang diharapkan adalah sloof terpasang lurus dengan dimensi sesuai ukuran yang telah ditentukan.

Pekerjaan Beton1. Pekerjaan kolom beton CS 15/182. Pekerjaan kolom beton CS1 18/183. Pekerjaan kolom beton KP 11/114. Pekerjaan balok latay B1 11/185. Pekerjaan balok latay B2 15/36

Beton : Mutu Minimal dengan kuat tekan silinder fc = 20 MPa, artinya mempunyai kuat tekan hancur karakteristik sebesar 20 MPa pada benda uji silinder dengan diamater 150 mm dan tinggi 300 mm, saat umur beton 28 hari. Kuat tekan tersebut diatas adalah lebih kurang setara dengan mutu beton K-200, pada NI-2, yaitu kuat tekan hancur karakteristik sebesar 200 kg/cm2 pada benda uji kubus dengan sisi 150 mm, saat umur beton 28 hari.

Takaran Pelaksanan penakaran semen dan agregat dengan kotak-kotak takaran yang volumenya sama sesuai hasil trial mixes dan disetujui oleh Manajemen Konstruksi.

Banyaknya air untuk campuran beton sesuai dengan trial mixes, sedemikian rupa sehingga tercapai sifat kemudahan kerja (workability) yang sesuai dengan penggunaannya.Adukan beton dibuat dengan menggunakan mesin pengaduk beton (batch mixer), dimana tipe dan kapasitasnya mendapatkan persetujuan Manajemen Konstruksi .Kecepatan pengadukan sesuai dengan rekomendasi dari pembuat mesin tersebut.Jumlah adukan beton tidak melebihi kapasitas mesin pengaduk.Lama pengadukan tidak kurang dari 5 menit sesudah semua bahan berada dalam mesin pengaduk.Mesin pengaduk yang tidak dipakai lebih dari 30 menit dibersihkan duludari sisa-sisa beton lama sebelum dimulainya adukan beton yang baru.

Selama proses pengecoran, perlu dilakukan uji slump dan pengambilan contoh benda uji, dengan disaksikan persetujuan dari Manajemen Konstruksi. Prosedur uji slump, jumlah dan cara pengambilan

contoh benda uji dan contoh cetakannya sesuai dengan SKSNI, dan terlebih dahulu mendapat persetujuan dari ManajemenKonstruksi. Namun dalam segala hal jumlah benda uji yang diambil tidak kurang dari 30 (tiga puluh) buahuntuk pengecoran dengan mutu beton yang sama, yang diambil minimal 1 buah benda uji setiap 5 m3 pengecoran beton untuk volume pengecoran yang kurang dari 300 m3.

Acuan pengecoran betonb. Perlu sangat diperhatikan perencanaan kinerja beton yang dicor, agar bisa menunjang kecepatan, keamanan dan kualitas pelaksanaan sistem acuan ini, terutama yang berhubungan dengan usaha keseragaman waktu setting beton, terlebih lagi bila digunakan admixture semacam retarder, yang seringkali perlu diberikan untuk meningkatkan kinerja beton pada saat pengecoran. Kondisi pengerasan beton yang tidak merata yang bisa mengakibatkan retak-retak atau pecahnya beton pada saat pendongkarakan acuan ini.

b.Oleh sebab itu, minimal dua minggu sebelum pelaksanaan pengecoran, sudah menyerahkan kepada Manajemen Konstruksi semua prosedur pelaksanaan pengecoran, lengkap dengan gambar kerjanya, untuk mendapatkan persetujuan Manajemen Konstruksi. Acuan beton menghasilkan konstruksi akhir yang mempunyai bentuk ukuran dan batas-batas yang sesuai dengan yang ditunjukkan oleh gambar maupun yang diinstruksikan oleh Manajemen Konstruksi. Apabila acuan memikul beban-beban yang besar atau mempunyai bentang besar yang bebas, maka membuat perhitungan dan gambar rencana yang khusus. Disamping kekuatan dan kekakuannya, stabilitas dari acuan juga diperhitungkan dengan baik.

c. Untuk bekisting balok tiang-tiang acuan dari kayu dipasang di atas papan kayu yang kokoh dan dapat disetel dengan mudah dan dengan ketepatan yang baik. Sangat penting sebelum pengecoran mengecek ketepatan axis dan elevasinya.

Balok latey untuk perkuatan dinding dan kusen pengecorannya kami sesuaikan dengan gambar teknis yang terdapat pada dokumen lelang.

d. Vertikalitas kolom dan axisnya terhadap kolom keseluruhan dijamin dengan struktur penopang ( support ) yang diberikan empat arah dan dijamin kuat menahan goyangan. Untuk kolom menggunakan form work dari kayu-kayu dan multypleks feno film 18 mm yang dengan mudah dapat dibongkar dan dipasang kembali yang sebelumnya di lapisi oleh mould oil agar mudah dalam pembongkaran dan tidak lengket yang dapat merusak beton.

Untuk kolom praktis pengecorannya kami sesuaikan dengan dengan ketinggian pasangan batu bata dinding sesuai dengan spesifikasi teknis.

Pembongkaran acuan1.Pembongkaran acuan dilaporkan dan mendapat persetujuan Manajemen Konstruksi, serta dilakukan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Sebelum pembongkaran, meyakini bahwa bagian-bagian konstruksi yang akan dibongkar acuannya sudah dapat memikul berat sendiri dan beban- beban pelaksanaan.2.Apabila setelah acuan dibongkar ternyata terdapat bagian-bagian beton yang keropos atau cacat lainnya, yang akan mempengaruhi kekuatan konstruksi tersebut, maka penyedia segera memberitahukan kepada Manajemen Konstruksi untuk meminta persetujuan Manajemen Konstruksi mengenai cara pengisian, perbaikan

atau penutupannya. Semua resiko yang terjadi sebagai akibat pekerjaan tersebut dan biaya-biaya pengisian,perbaikan atau penutupan bagian tersebut menjadi tanggungan penyedia.3.Bila beton yang keropos atau cacat tersebut diragukan mutunya, maka Manajemen Konstruksi berhak untuk meminta melaksanakan uji coba non destruktif seperti Ultrasonic Pulse Velocity Test, atau kalau dianggap perlu, mengadak pengujian dengan melakukan core drilling pada bagian beton yang benda ujinya gagalmemenuhi syarat spesifikasi. Dalam hal ini, coring beton dilakukan oleh tenaga ahli yang berpengalaman agar bisa didapat hasil coring yang baik, serta juga persiapan dan pemotongan benda uji (hasil coring) yang memenuhi syarat, untuk bisa mendapatkan hasil uji mutu beton yang obyektif. Ketentuan penerimaan atau lolos tidaknya hasil uji tekan dan uji lainnya yang dianggap perlu dari specimen coring mengikuti peraturan beton Indonesia yang berlaku.4.Acuan hanya boleh dibongkar apabila bagian konstruksi yang ditopangnya telah mencapai umur dan kekuatan yang cukup untuk memikul berat sendiri dan beban-beban pelaksanaan yang akan bekerja padanya. Kekuatan iniditunjukkan dengan hasil pemeriksaan benda uji yang bersangkutan. Apabila untuk menentukan saatpembongkaran tidak dibuat benda-benda uji seperti ditentukan di atas, maka acuan baru boleh dibongkarsetelah beton berumur minimal 2 minggu. Khusus untuk cetakan samping boleh dibongkar setelah beton berumur minimal 5 hari, kecuali bila dapat dibuktikan sebaliknya atau bila diijinkan oleh Manajemen Konstruksi.

Tulangan baja :Tulangan bebas dari kotoran-kotoran seperti lemak, karet lepas, tanah, serta bahan-bahan atau kotoran yang bisa mengurangi daya rekatnya. Semua besi beton bebas dan bersih dari karat sesuai dengan ukuran pabrik, bersih pula dari olie, gemuk, cat dan lain sebagainya, atau hal lain yang dapat menyebabkan berkurangnya daya ikat besi beton terhadap beton. Apabila diinginkan atau dipandang perlu, maka Manajemen Konstruksi akan memerintahkan untuk menyikat dengan sikat kawat untuk membersihkan besi beton tersebut sebelum dipergunakan.

Sama sekali tidak mengadakan pengecoran beton sebelum besi yang terpasang telah diperiksa dan disetujui oleh Manajemen KonstruksiAcuan dipasang sesuai dengan ukuran-ukuran jadi yang ada di dalam gambar dan menjamin bahwa ukuran- ukuran tersebut tidak akan berubah sebelum dan selama pengecoran. Acuan juga dipasang sedemikian rupa sehingga tidak akan terjadi kebocoran atau hilangnya air selama pengecoran.

Pemasangan dan penyetelan tulangan baja dilakukan berdasarkan ukuran, bentuk dan peil yang sesuai dengan gambar rencana.Kami harus mengadakan/membuat adukan beton menurut komposisi adukan dan proporsi campuran yang baik, dan bertanggung jawab penuh atas kekuatan beton yang diisyaratkan. Penggunaan air sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan beton dengan kinerja yang baik.

Sebelum pengecoran dimulai, maka tempat yang akan dicor terlebih dahulu dibersihkan dari segala kotoran (potongan kayu, batu, tanah dan lain-lain) dan dibasahi dengan air semen.Pengecoran dilakukan secara berlapis dan kontinyu, atau dengan metode pengecoran yang diusulkan Pihak Kami dan disetujui oleh Manajemen Konstruksi. Dalam segala hal tidak dibenarkan untuk menuangkan adukan dengan menjatuhkan dari suatu ketinggian yang terlampau tinggi sehingga bisa menimbulkan pengendapan agregat, yang dengan demikian akan menurunkan mutu dan kinerja beton.

Agar supaya kualitas beton yang digunakan dapat dikontrol dengan baik sesuai spesifikasi dan standar yang ada, maka selama proses pengecoran perlu dilakukan uji slump dan pengambilan contoh benda uji, dengan disaksikan oleh Manajemen Konstruksi. Jumlah benda uji yang diambil akan ditentukan oleh Manajemen Konstruksi, sesuai dengan volume pengecoran. Prosedur uji slump, pengambilan contoh benda uji dan contoh cetakannya sesuai dengan SKSNI dan terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Manajemen Konstruksi.Selama proses pengecoran berlangsung, beton dipadatkan dengan menggunakan vibrator, yang dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak merusak acuan maupun posisi tulangan.Setelah selesainya pengecoran, beton dilindungi dan dirawat (concrete curing) selama berlangsungnya proses pengerasan, terutama terhadap panas matahari, angin, hujan atau aliran air dan juga pengeringan sebelum waktunya.

C. Pekerjaan atap1. Pekerjaan kuda-kuda & rangka atap baja ringanTerlebih dahulu kontraktor menyiapkan struktur balok penopang dengan kondisi rata air (waterpass level) untuk kedudukan kuda-kuda sesuai dengan design sistem rangka atap dengan kekuatan yang terjamin.Dalam pekerjaan ini digunakan balok yang telah ada (existing)Perakitan kuda-kuda dilakukan di workshop permanen dengan menggunakan mesin rakit, dan pemasangan skrup dilakukan dengan mesin screw driver yang dilengkapi dengan control torsi. Pembuatan dan pemasangan kuda-kuda dan bahan lain yang terkait disesuaikan dengan gambar dan design yang telah dihitung dengan aplikasi khusus perhitungan baja ringan.

2. Penutup atap metap roofKontraktor menyiapkan beberapa lembar atap genteng metal yang akan dipakai sebagai penutup atap agar pihak penyedia konstruksi baja ringan dapat memasang reng dengan jarak yang setepat mungkin. Atap yang dipergunakan adalah atap Metal roof sesuai dengan jenis atau standard dan ketebalan yang telah ditentukan dalam gambar rencana. Pemasangan penutup atap dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan kebocoran dan betul betul rapi dan kuat.

3. Perabung genteng metalDipasang pada setiap pertemuan ujung atap agar tidak terjadi kebocoran.Apabila diperlukan untuk lebih menjaga keamanan dari kebocoran pada saat terjadinya hujan dan angin dipasang material karpet yang sesuai dengan standard dan kebutuhan.

4. Listplank GRCLisplang GRC dipasang pada sesuai dengan gambar dan petunjuk pengawas dan direksi. Listplank yang dipakai adalah berbahan GRC yang bermutu baik dengan bentuk dan ukuran sesuai gambar kerja. Papan listplank tersebut harus lurus dan lot serta tidak boleh retak ataupun pecah.

5. Singap papanSingap kayu terdiri dari bahan kayu yang bermutu baik, sehingga tidak terjadi penyusutan pada bahagian yang sudah terpasang. Pengerjaan dan penempatan singap kayu disesuaikan dengan gambar rencana.

6. Bola-bola atapBola-bola atap bertujuan untuk menghindari kebocoran yang dipasang pada bahagian pinggir atap atau disesuaikan dengan gambar rencana.

D. Pekerjaan arsitekurPekerjaan dinding dan plesteran1. Pasangan dinding bata 1 : 4Sebelum batu bata dipasang, batu bata tersebut direndam dalam air sampai gelembung udara tidak terlihat lagi. Batu bata yang dipasang utuh, kecuali untuk pasangan sudut dapat memakai batu bata pecahan.Mengerjakan pengukuran bangunan (uitzet) secara teliti dan sesuai gambar, memasang profil yang terdiri dari papan atau balok yang muka kerjanya diserut halus dan lurus dipasang tegak lurus dengan penopang yang kuat pada keempat sisinya. Padakayu profil diberi tanda/notasi sebagai pedoman pemasangan sampai dengan batas akhir dari elevasi pasngan.Selama 1 (satu) hari pemasangan dinding bata tidak boleh lebih dari 1 (satu) meter dan pengakhiran pemasangan pada satu hari dibuat bertangga menurun dan tidak tegak bergigi, untuk menghindari retaknya dinding dikemudian hari.Pada semua pasangan bata batu, satu sama lain dapat mengikat dengan sempurna, tidak dilakukan menggunakan batu bata pecahan kecuali untuk pasangan sudut/las-lasan.Pada pasangan batu bata 1 batu dan pasangan yang lebih tebal disusun sesuai dengan petunjuk/peraturan yang seharusnya.Pada tiap pertemuan tegak lurus terdapat ikatan pemasangan yang sempurna kecuali di tiap-tiap pertemuan dimana ada tiang-tiang beton yang merupakan bingkai.Bidang dinding yang luasnya lebih dari 10 m2 ditambah kolom dan balok penguat (beton praktis) dengan ukuran 11x11 cm, pembesian 4 bh 10 mm, beugel (ring) 8 mm tiap jarak 15 cm.Seluruh keliling kosen-kosen pintu dan jendela, diberi kolom dan balok beton dengan ukuran 11x11 cm, pembesian 4 bh 10 mm, beugel (ring) 8 mm tiap jarak 15 cm.

Semua pasangan baru, dijaga tidak terkena sinar matahari langsung dan Pihak Kami menyediakan karung- karung yang digunakan untuk menutup pasangan serta keadaannya basah, selain karung goni, juga dapat digunakan kajang bogor atau lainnya untuk menutup pasangan tersebut.Pembuatan lubang pada pasangan dinding untuk steger sama sekali tidak akan dilakukan.Bagian pasangan dinding yang berhubungan dengan setiap bagian pekerjaan beton (kolom, balok, listplank beton dan lain-lain) diberi stek-stek besi beton 10 mm jarak 60 cm, yang terlebih dahulu ditanam dengan baik pada bagian kolom beton dan pada bagian yang tertanam dalam pasangan batu bata sekurang-kurangnya 40 cm, kecuali ditentukan lain oleh Manajemen Konstruksi/Pengawas, pemasangan stek besi dilakukan sebelum beton dicor.Di tempat yang akan terdapat kosen pintu, kosen jendela, lubang ventilasi dan lain-lain, penempatanpasangan batu bata hendaknya disesuaikan.Lubang-lubang untuk instalasi listrik, plumbing, AC atau lainlain dimana diperlukan adanya instalasi listrik, plumbing, AC dan lain-lainnya, yang ditanam pada dinding, maka dibuat pahatan secukupnya, pahatan tersebut setelah dipasang pipa ditutup dengan adukan yang sama, bila pahatannya untuk diisi lebih dari 1 (satu) pipa, lubang pahatan tersebut dibungkus kawat nyamuk.

2. Pekerjaan plester dinding 1 : 4Permukaan dinding yang akan diplester dibersihkan dari kotoran, debu, dan partikel lain. Pencampuran menggunakan mesin mixer.Pencampuran air secara bertahap dan diaduk sampai rata selama 3-4 menit.Pekerjaan plesteran dapat dilaksanakan bilamana pekerjaan pasangan telah selesai dipasang, kolom dan ring balok telah dicor, bobokan untuk instalasi listrik (pipa), AC, instalasi air bersih dan instalasi lainnya telah ditanam dalam dinding.Dinding pasangan bata yang akan diplester, sebelumnya selalu disirami air sampai jenuh selama 3 hari, agar adukan plesteran dapat melekat dengan baik pada dinding.Plesteran halus (acian) dapat dilaksanakan sesudah plesteran berumur 8 hari (kering benar).Pasangan kepala plesteran dibuat pada jarak 100 cm, dipasang tegak lurus dan menggunakan potongan kecil kayu plywood, untuk patokan kerataan dinding, potongan plywood tersebut dilepas apabila kepala plesteran telah mongering.Ketebalan plesteran mencapai ketebalan permukaan dinding/kolom yang dinyatakan dalam gambar. Tebal plesteran 15-20 mm. Jika ketebalan melebihi dari 2 cm diberi tambahan kawat ayam (wire mesh), untuk memperkuat daya lekat plesteran.Seluruh pertemuan bidang plesteran dengan keliling kosen dibuat tali air ukuran 5 x 5 mm, atau 6 x 6 mm atau sesuai permintaan, hasil pengerjaan lurus, rata, rapih, baik dan tidak bergelombang.Untuk permukaan yang datar, mempunyai toleransi lengkung atau cembung tidak melebihi 5mm untuk setiap jarak 200 cm. Jika melebihi, berkewajiban memperbaikinya dengan biaya atas tanggungan Pihak Kami.Kelembaban plesteran dijaga sehingga pengeringan berlangsung wajar, tidak terlalu tiba-tiba dan membasahi permukaan plesteran setiap kali terlihat kering dan dilindungi dari terik matahari langsung dengan bahan penutup yang dapat mencegah penguapan air secara cepat.Jika terjadi keretakan sebagai akibat pengeringan yang tidak baik, atau akibat lainnya, maka plesteran tersebut dibongkar dan diperbaiki sampai dinyatakan dapat diterima oleh Manajemen Konstruksi / Pengawas dengan biaya atas tanggungan Pihak Kami. Selama 7 (tujuh) hari setelah pengacian selesai penyedia selalu menyiram dengan air sampai jenuh sekurangkurangnya 1 kali sehari.Sudut-sudut luar dinding : - Seluruh sudut vertical, dikerjakan dengan baik, tegak dan lurus.Pekerjaan finishing (pengecatan) dapat dilakukan apabila plesteran telah berumur lebih dari 21 (dua puluh satu) hari, dan plesteran tersebut sudah benar-benar dalam keadaan kering.

3. Pekerjaan dinding keramik 40X40 cm4. Pekerjaan plin keramik 10X40 cmPemasangan Pemasangan dilakukan setelah pekerjaan instalasi air bersih/air kotor yang berada pada dinding telah selesai dikerjakan dan telah ditest. Permukaan dinding telah diplester kasar memakai adukan 1pc: 2psr. Pemasangan keramik menggunakan Drymix Tile. Siar-siar / naad rata dan sama besar, lebar naad dibuat sekecil mungkin dan setiap perpotongan siar membentuk 2 (dua) garis lurus yang saling tegak lurus. Pemotongan unit keramik menggunakan mesin potong. Adukan yang menempel segera dibersihkan sebelum mengering. Sebelum pengisian naad dilakukan, permukaan dinding keramik bersih dari berbagai macam kotoran, bila sudah bersih naad-naad keramik diisi ibagrout, setelah diisi lalu dibersihkan dengan lap yang bersih. Kerusakan-kerusakan selama proyek berlangsung yang diakibatkan oleh pekerjaan lainnya, maka perbaikan dinding keramik tersebut menjadi tanggung jawab kontraktor sepenuhnya. Untuk itu Pihak Kami menjaga keramik yang telah terpasang sampai penyerahan I (Pertama).

5. Pasangan bata dinding kolom6. Pekerjaan plester dinding kolom7. Pekerjaan profil kolomPasangan bata dinding kolom adalah digunakan untuk penebalan kolom pada kolom yang telah ditentukan. Pasang bata disesuaikan dengan ukuran yang terdapat pada shop drawing. Selesai pemasangan batu bata diplester.Pekerjaan profil kolom adalam merupakan pekerjaan finishing yang merupakan ornament dan bahagian dari kolom kolom yang ada disekeliling bangunan. Pengerjaannya harus rapi sesuai dengan gambar rencana dan petunjuk pengawas dan direksi pekerjaan.

Pek. Kusen pintu/jendela & partisi, lengkap assesories1. Pasang kusen+pintu type PJ12. Pasang kusen+jendela type J1Pek. kuzen kayu untuk kuzen pintu dan jendela harus terbuat dari kayu kelas I atau yang bermutu baik , seperti kayu kulim, resak atau sejenis. Sedangkan kayu untuk papan ventilasi dapat menggunakan kayu kelas II seperti borneo, meranti batu , kayu Balam , dsb . Pekerjaan kuzen harus dilakukan dengan teliti , permukaan kayu diketam halus dengan ukuran lebar dan ketebalan yang sesuai dengan gambar rencana . Padabagian kayu yang berhubungan dengan dinding diberi tapak atau sepatu kuzen .Supaya kuzen pintu dan jendela lebih kokoh dan kuat dipasangkan angker kuzen, neut kuzen kayu , serta disetiap sudut diberi kuping kuzen. Seluruh permukaan kayu kuzen harus diberi cat meni supaya kedap air dan tidak dimakan rayap. Pek. pintu terdiri dari pintu panel dari kayu kelas II dan pasangan ram jendela bingkai dan pasangan kaca mati jendela bingkai. Material kayu yang dipergunakan harus betul betul sudah kering supaya tidak terjadi penyusutan. Seluruh permukaan kayu harus di ketam dengan rapi dan tidak ada permukaan kayu yang berlobang atau cacat. Pekerjaan pasangan pintu panel kayu dan jendela bingkai serta kaca mati harus di sesuaikan dengan ketentuan yang ada dalam gambar dan bestek serta mendapat persetujuan dari direksi.Pekerjaan plafond1. Pekerjaan plafond PVC 8,5 mm, list + rangka furing (dalam)2. Pekerjaan plafond PVC 8,5 mm, list + rangka furing (luar)

Penutup plafon untuk ruangan , selasar dan piri piri overstek dan singap atap memper gunakan plafon PVC dengan ketebalan 8 mm. Pemasangan penutup plafon harus di sesuaikan dengan gambar dan bestek serta mendapat persetujuan dari pengawas .

Pemasangan Dibuat garis elevasi/marking garis elevasi permukaan plafond sesuai dengan gambar. DiPasang benang acuan pada arah sumbu X dan memotongkannya dengan benangacuan kearah sumbu Y yang sesuai dengan elevasi pada gambar rencana. Jarak rangka maximal 60 x 60 cm, dipasang rata, tidak bergelombang. Konstruksi dan posisi rangka seperti lampu, exsourse fan dll sesuaikan dengan gambar kerja. Rangka plafond digantung dengan baik dan kokoh, diikatkan pada dinabolt atau raam set yang tertanam kuat pada beton pelat lantai. Ukuran dan pola plafond disesuaikan dengan gambar atau mendapat persetujuan Direksi. Sebelum pemasangan penutup plafond akan dilakukan kontrol elevasi permukaaan rangka plafond terhadap benang acuan yang telah terpasang pada saat pekerjaan pekerjaan rangka. Buat marking jarak pasangan/naat dengan memasang benang lurus pada sumbu X dan Y, pemasangan skrup harus diputar dengan mata bor sampai kepala skrup harus tertanam minimal 3 mm ke dalam permukaan papan tanpa merusak kertas permukaannya. Diameter dan jarak skrup harus sesuai spesifikasi teknis dimana pada bagian tengah jarak pasangan skrup 400 mm dan bagian ujung 200 mm.

Pekerjaan lantai1. Urugan tanah peninggian peil bangunanPengurugan tanah dibentuk sesuai dengan peil ketinggian, kemiringan dan ukuran-ukuran yang tercantum dalam gambar rencana atau sebagaimana yang diperintahkan oleh Manajemen Konstruksi.

Untuk mendapatkan hasil pemadatan yang baik, tanah urug ditempatkan dalam lapisan-lapisan setebal maksimum 20 cm dan dipadatkan sebaik baiknya dengan penambahan air secukupnya sehingga didapat pemadatan yang optimum.

2. Urugan pasir bawah lantai t = 5 cmUrugan pasir dilakukan di bawah semua pondasi, foot plat, atau lantai yang berhubungan langsung dengan tanah, dengan ketebalan sesuai gambar, termasuk lantai rabat beton.Urugan pasir disiram air kemudian ditumbuk hingga padat.Bahan urugan pasir bersih, dan disetujui oleh Manajemen Konstruksi.

3. Lantai kerja beton K 100Karena konstruksi beton bertulang/pasangan bata pondasi menerus akan langsung terletak di atas tanah, maka dibawahnya dibuat lantai kerja yang rata.Sebelum lantai kerja ini dibuat, maka semua lapisan tanah di bawahnya akan dipadatkan dan diratakan dengan baik, serta kemudian dilapisi dengan lapisan pasir setebal yang disyaratkan dalam gambar. Lapisan pasir inijuga selanjutnya dipadatkan sesuai dengan prosedur pemadatan, sampai didapatkan permukaan yang padat dan rata, hal mana diperiksa dan disetujui oleh Manajemen Konstruksi.Untuk memadatkan tanah digunakan alat pemadat tanah yang disetujui oleh Manajemen Konstruksi.Lantai kerja dibuat dari beton mutu K-100..Tebal dan peil lantai kerja sesuai dengan gambar.

4. Pekerjaan lantai keramik 40X40 cmPemasanganPemasangan dikerjakan oleh pekerja yang ahli dan terampil dalam pemasangan

Pemasangan mengacu pada : Gambar kerja telah disetujui Manajemen Konstruksi / Pengawas / Perencana. Bahan keramik yang akan dipasang diajukan kepada Manajemen Konstruksi/Pengawas/Perencana untuk mendapatkan persetujuan lalu dibuatkan mock-up di proyek, ukuran 40X40 cm, untuk mengetahui pola pemasangan, lebar naad dan warna grouting. Peil lantai telah diteliti kebenarannya dan telah dilaporkan kepada Manajemen Konstruksi/Pengawas. Peil lantai yang akan dipasang telah bersih dari berbagai macam kotoran. Pemasangan memakai perekat keramik merk/jenis Drymix Tile. Sebelum pemasangan keramik dimulai, seluruh permukaan lantai beton diratakan / di screed memakai Drymix Screed tebal + 3,5 cm. Siar-siar (naad) dibuat sekecil mungkin, rata dan sama besar. Seluruh pertemuan lantai dengan dinding diberi plint Roman tinggi 10 cm dan di finish cat plint, pada permukaan lantai harus segera dibersihkan sebelum mengering. Pengisian naad/grouting setelah pemasangan lantai selesai dipasang dan telah mengering. Setelah selesai dipasang dan digrouting, maka lantai tersebut dijaga kebersihannya sampai penyerahan pertama. Bahan-bahan yang dapat merusak lantai keramik harus segera dijauhkan dan tidak diperkenankan disimpan pada ruang-ruang yang telah selesai dipasang keramik.

5. Pekerjaan acian lantai rabat (keliling bangunan)Campuran semen dan air dengan kekentalan yang sesuai digelar pada lantai yang telah selesai di cor.Adukan diratakan dengan jidar alumunium atau gosokan dengan merata, setelah sedikit kering lantai digosok dengan kertas kantong semen untuk menghaluskan.

Pekerjaan Finishing & pengecatan1. Pekerjaan pengecatan dinding luar setara dulux2. Pekerjaan pengecatan dinding dalam setara catylax dulux3. Pekerjaan pengecatan listplank GRC4. Pekerjaan pengecatan Singap papan5. Pekerjaan penngecatan kozen pintu, jendela dan jalusiAplikasi pengecatan, dilakukan oleh tenaga yang telah berpengalaman dan telah mendapatkan rekomendasi dari Manajemen Konstruksi/Pengawas atau dari produksi cat.memberikan surat jaminan yang dikeluarkan oleh pabrik cat, bahwa cat yang dipakai, mulai dari cat dasar dan cat akhir adalah benar dari produksi yang sama.

Pengecatan Dinding yang akan dicat sudah diplester dan diaci dengan baik, dan telah mengering dengan sempurna. Warna cat telah disetujui Manajemen Konstruksi/Pengawas/Perencana. Permukaan dinding diamplas sampai halus, abu-abu yang melekat dibersihkan. Setelah dibersihkan, lalu diberi lapisan cat Dasar Dulux sebanyak 1 lapis sampai benar-benar rata. Setelah lapisan alkali resisting primer mengering, lalu diamplas halus. Setelah seluruh permukaan dinding diamplas halus, lalu diberi lapisan cat Dulux sampai benar-benar rata warnanya dan hasilnya dapat diterima oleh Manajemen Konstruksi / Pemberi Tugas/Perencana. Cara pengecatan mengikuti technical data dari Dulux. Pengecatan menggunakan roller, sedangkan kwas hanya pada tempat-tempat tertentu saja. Cara-cara pengecatan mengikuti petunjuk/spesifikasi yang dikeluarkan oleh pabrik cat.

E. Pekerjaan elektrikal

1. Inst. Titik lampu dan stop kontak2. Stop kontak3. Saklar ganda4. Lampu SE 11 watt + fitting5. Lampu SE 23 watt + fitting6. Box NCB komplit terpasang

Pengetesan dan JaminanSeluruh peralatan dan instalasi secara keseluruhan dijamin atas kerusakan material dan tampak instalasi (ketatalaksanaan kerja) selama kurun waktu 12 bulan dari saat serah terima awal (PHO) sampai serah terima akhir (FHO). Selama kurun waktu masa pemeliharaan ini seluruh kerusakan dan cara instalasi yang tidak bagus diperbaiki oleh atas tanggungan biaya sendiri.

Pentanahan (Grounding)Menginstalasi grounding utama keseluruh titik listrik dengan menggunakan ukuran kawat tembaga sesuai dengan yang disyaratkan

KabelSeluruh kabel diinstalasi didalam pembungkus yang standard apabila kabel masuk kedalam beton atau dinding bata, panel kayu, kolom dll. Ukuran minimum kabel NYM 2 dan 3 x2.5 mm pembungkus kabel jenisPVC ukuran 1.25 cm.Apabila tidak ditentukan lain, maka seluruh saklar dan stop kontak dipasang dengan ketinggian dari permukaan lantai seperti berikut :- Saklar di dinding 1.40m- Stop kontak 0.40m

Perlengkapan peneranganPihak Kami menyiapkan dan meng instalasi pelengkap penerangan secara lengkap untuk setiap saklar lampu dan stop kontak dengan jenis, kualitas dan ukuran yang sesuai yang ditunjukkan dalam gambar atau BOQ.

MATA PEMBAYARAN LAI-LAIN

Pekerjaan lain-lain1. Pekerjaan pembersihan akhirPembersihan lokasi akan dilakukan setelah pekerjaan fisik selesai dilaksanakan, yaitu dengan membersihkan puing-puing, sisa material dan sampah juga membongkar seluruh instalasi penunjang pelaksanaan pekerjaan sehingga lokasi pekerjaan tampak bersih.

PEKERJAAN MOBILLERMobiler didatangkan dalam keadaan baru, dipak dan disegel, lalu dipasang dan disusun sesuai dengan yang ditentukan dalam RKS atau sebagaimana yang diperintahkan direksi pekerjaan.Kontraktor akan mengganti dengan mobiller yang baru seandainya terdapat kerusakan waktu pengiriman.

PEKERJAAN :REVITALISA/REHABILITASI SDN 02 KOTO BARU20156.

CV.MUARA KEMILAUHal. 12

PEKERJAAN :REVITALISA SD 01 MUARALEMBU2015

PT.MUARA SEJATIHal. 28

.

1.

.