Metode Praktis Penetapan Nisab Zakat

8
Arti kel Artikel Hary di www.haryjav.co.nr Metode Praktis Penetapan Nisab Zakat Didasari semangat pengembangan yang bersifat ijtihadi yang sarat ditemukan di ranah zakat yang telah dipelopori oleh Syaikh Prof.Dr.Yusuf Al-Qardhawi melalui disertasi ilmiahnya yang dipertahankan dihadapan para syaikh Al-Ahzar Kairo dengan hasil Summa Cum Laude. Seiring dengan perkembangan inflasi dan disparitas ekonomi masyarakat serta beragamnya kondisi ekonomi berbagai daerah yang diindikasikan oleh berbagai indikator ekonomi, sering muncul pertanyaan mengenai akurasi nisab zakat. Terutama dengan memperhatikan faktor indeks Kebutuhan Hidup Layak (KHL) yang diterbitkan oleh biro statistik masing- masing daerah tingkat provinsi dan nilai emas yang dikonversikan kedalam mata uang domestik untuk secara mudah merasakan tingkat laju inflasi. Sekilas kisah sejarah pada zaman ke-khalifahan, terdapat bukti bahwa tiap ketetapan yang Allah SWT. turunkan mengandung kebaikan bagi umat manusia. Dapat dilihat bagaimana pada zaman Khalifah Ummar bin Khattab dan Ummar bin Abdul Aziz bahwa tidak satu pun orang miskin yang harus menerima zakat pada masanya. Mengenai zakat dan penerapannya, bila dilakukan dengn sungguh-sungguh mampu menghasilkan kondisi perekonomian umat yang baik. Karena Muzakki yang mengeluarkan zakat dan pendistribusiannya tidak sebatas pada kegiatan konsumtif, tetapi juga pada kegiatan-kegiatan produktif. Zakat ditinjau dari segi bahasa memiliki beberapa arti, yaitu al-barakatu (keberkahan), al-nama (pertumbuhan dan perkembangan), ath-thaharatu (kesucian), dan ash-shalahu (keberesan). Menurut istilah, zakat berarti bagian dari harta dengan persyaratan tertentu yang diwajibkan Allah SWT. untuk 1 Arti kel

Transcript of Metode Praktis Penetapan Nisab Zakat

Page 1: Metode Praktis Penetapan Nisab Zakat

Artikel

Hary

Artikel Hary di www.haryjav.co.nr

Metode Praktis Penetapan Nisab Zakat

Didasari semangat pengembangan yang bersifat ijtihadi yang sarat ditemukan di ranah zakat yang telah dipelopori oleh Syaikh Prof.Dr.Yusuf Al-Qardhawi melalui disertasi ilmiahnya yang dipertahankan dihadapan para syaikh Al-Ahzar Kairo dengan hasil Summa Cum Laude. Seiring dengan perkembangan inflasi dan disparitas ekonomi masyarakat serta beragamnya kondisi ekonomi berbagai daerah yang diindikasikan oleh berbagai indikator ekonomi, sering muncul pertanyaan mengenai akurasi nisab zakat. Terutama dengan memperhatikan faktor indeks Kebutuhan Hidup Layak (KHL) yang diterbitkan oleh biro statistik masing-masing daerah tingkat provinsi dan nilai emas yang dikonversikan kedalam mata uang domestik untuk secara mudah merasakan tingkat laju inflasi.

Sekilas kisah sejarah pada zaman ke-khalifahan, terdapat bukti bahwa tiap ketetapan yang Allah SWT. turunkan mengandung kebaikan bagi umat manusia. Dapat dilihat bagaimana pada zaman Khalifah Ummar bin Khattab dan Ummar bin Abdul Aziz bahwa tidak satu pun orang miskin yang harus menerima zakat pada masanya. Mengenai zakat dan penerapannya, bila dilakukan dengn sungguh-sungguh mampu menghasilkan kondisi perekonomian umat yang baik. Karena Muzakki yang mengeluarkan zakat dan pendistribusiannya tidak sebatas pada kegiatan konsumtif, tetapi juga pada kegiatan-kegiatan produktif.

Zakat ditinjau dari segi bahasa memiliki beberapa arti, yaitu al-barakatu (keberkahan), al-nama (pertumbuhan dan perkembangan), ath-thaharatu (kesucian), dan ash-shalahu (keberesan). Menurut istilah, zakat berarti bagian dari harta dengan persyaratan tertentu yang diwajibkan Allah SWT. untuk diberikan pada yang berhak menerimanya sesuai dengan ketentuan pada Al-Qur’an Surat At-Taubah (9):60 :

Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan,

1

Artikel

Hary

Page 2: Metode Praktis Penetapan Nisab Zakat

Artikel

Hary

Artikel Hary di www.haryjav.co.nr

sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.

Zakat merupakan Rukun Islam keempat yang wajib ditunaikan kaum Muslim yang memiliki harta tertentu dengan persyaratan tertentu. Diantara kedudukan dan beberapa fungsi zakat adalah bahwa zakat membersihkan dan menyucikan jiwa, zakat sebagai upaya meraih ridha Allah SWT., dan zakat mendatangkan pertolongan dan rahmat Allah SWT. Dengan persyaratan sebagai berikut :

1. Kepemilikan penuh.2. Harta berkembang.3. Mencapai nisab.4. Lebih dari kebutuhan.5. Bebas dari hutang.6. Mencapai Haul.

Sumber-sumber dan jenis zakat yang wajib dikeluarkan adalah sebagai berikut :

a. Zakat Emas dan Perak.Ketentuan:1. Mencapai haul (satu tahun).2. Mencapai nisab 85 gram emas (20 dinar) atau 672 gram perak (200 dirham).3. Nilai zakat 2,5%.

b. Zakat perdagangan.Ketentuan:1. Telah mencapai satu tahun.2. Mencapai nisab 85 gram emas.3. Besar zakat 2,5%.4. Dapat dibayar dengan barang atau uang.5. Berlaku untuk perdagangan secara individu atau badan usaha (CV, PT, Koperasi).

c. Zakat pertanian.Ketentuan:1. Mencapai nisab 520 kg (5 wasaq), jika yang dihasilkan adalah makanan pokok.2. Jika selain makanan pokok, maka nisabnya disamakan dengan makanan pokok

paling umum di daerah.3. Kadar zakat apabila dialiri dengan air hujan, sungai, atau mata air, maka 10%.4. Kadar zakat jika dialiri dengan cara disiram atau irigasi maka zakatnya 5%.5. Zakat pertanian dikeluarkan setiap kali panen.

d. Zakat rikaz (barang temuan).Ketentuan:1. Tanpa disyarat nisab dan haul.

2

Page 3: Metode Praktis Penetapan Nisab Zakat

Artikel

Hary

Artikel Hary di www.haryjav.co.nr

2. Besar zakat 20%.e. Zakat binatang ternak.

Ketentuan:1. Mencapai haul.2. Mencapai nisab.3. Digembalakan dan mendapat makanan di lapangan (tempat penggembalaan)

terbuka. Tidak dipekerjakan.4. Tidak memberikan ternak yang cacat dan tua.5. Pembiayaan operasional ternak dapat mengurangi dan menggugurkan zakat

ternak.f. Zakat fitrah.

Ketentuan:1. Besarnya zakat fitrah adalah 1 sha’ atau setara dengan 2,5 kg beras. Menurut Abu

Hanifah, boleh membayarkan sesuai dengan harga makanan pokok yang berlaku.2. Orang yang wajib membayar zakat fitrah adalah semua muslim tanpa

membedakan laki-laki atau perempuan; bayi, anak-anak, dewasa; kaya atau miskin.

3. Waktu mengeluarkan zakat fitrah boleh sejak awal bulan Ramadhan; tetapi waktu wajib zakat fitrah adalah setelah terbenamnya matahari pada akhir bulan Ramadhan atau setelah terbit fajar sampai menjelang shalat Idul Fithri.

Sumber zakat kontemporer adalah sebagai berikut :1) Zakat penghasilan atau profesi.2) Zakat simpanan.3) Zakat surat-surat berharga (saham, sukuk/obligasi syariah, Unit Penyertaan

Reksadana).4) Zakat undian atau kuis berhadiah.5) Zakat investasi.6) Zakat hadiah dan sejenisnya.

Diantara yang berhak menerima zakat (mustahik) adalah :1) Fakir.2) Miskin.3) Amil.4) Muallaf.5) Riqab.6) Gharimin.7) Fi sabilillah.8) Ibnu Sabil.

3

Page 4: Metode Praktis Penetapan Nisab Zakat

Artikel

Hary

Artikel Hary di www.haryjav.co.nr

Dasar pengambilan nisab zakat adalah pada emas. Karena emas relatif stabil dan menjadi barang berharga yang berlaku di seluruh dunia.

Yang menjadi inti permasalahan disini adalah bagaimana kita menentukan nisab zakat kita ??, karena KHL disetiap daerah atau provinsi pastilah berbeda.

Begini cara perhitungannya :

% toleransi=(KHL daerah−rerata KHL)

rerata KHLX 100 %

Nisab daerah A =(% toleransi x nilai 85 gram emas) + nilai nisab 85 gram

Sehingga diperoleh nilai nisab untuk setiap daerah.

Contoh PerhitunganNilai emas per gram = Rp282.766,00.Nilai 85 gram emas = Rp24.035.071,00 (nisab per tahun).Nilai KHL 2008 DKI Jakarta = Rp1.055.276,00.Nilai rata-rata KHL Nasional = Rp748.396,00.

Maka diperoleh:% toleransi = 41%.Nisab DKI Jakarta = Rp33.889.450,00/tahun atau Rp2.824.120,00/bulan.

Perhitungan diatas haruslah memperhatikan dinamika perubahan nilai harga emas dan cukupnya kebutuhan informasi tiap daerah untuk Data KHL. Berikut data yang diperoleh untuk KHL di tahun 2008 untuk tiap provinsi di Indonesia.

No.

Provinsi Nisab (Rp)

1. Nanggroe Aceh Darussalam 3.029.202

2. Sumatera Utara 1.976.555

3. Sumatera Barat 2.198.696

4. Riau 2.059.012

5. Kepulauan Riau 2.330.062

6. Jambi 1.853.289

4

Page 5: Metode Praktis Penetapan Nisab Zakat

Artikel

Hary

Artikel Hary di www.haryjav.co.nr

7. Sumatera Selatan 2.776.769

8. Bangka Belitung 2.470.617

9. Bengkulu 1.804.269

10. Lampung 1.956.360

11. Jawa Barat 1.550.636

12. DKI Jakarta 2.663.870

13. Banten 2.149.471

14. Jawa Tengah 1.545.456

15. DI Yogyakarta 1.734.552

16. Jawa Timur 1.373.635

17. Bali 1.795.052

18. Nusa Tenggara Barat 1.836.913

19. Nusa Tenggara Timur 1.975.207

20. Kalimantan Barat 1.961.227

21. Kalimantan Selatan 1.994.225

22. Kalimantan Tengah 2.082.577

23. Kalimantan Timur 2.361.364

24. Maluku 2.985.168

25. Maluku Utara 2.751.846

26. Gorontalo 2.016.570

27. Sulawesi Utara 2.024.605

28. Sulawesi Tenggara 1.615.575

29. Sulawesi Tengah 1.850.338

30. Sulawesi Selatan 1.905.580

5

Page 6: Metode Praktis Penetapan Nisab Zakat

Artikel

Hary

Artikel Hary di www.haryjav.co.nr

31. Sulawesi Barat 2.145.685

32. Papua 4.136.744

Untuk perkembangan data KHL di tahun selanjutnya dapat dilihat di situs Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Adapun untuk perkembangn harga emas dunia dapat di lihat di www.kitco.com. Semoga bermanfaat.

Wallahu a’lam bishshawab

6