METODE PENGUKURAN TIMBULAN-KOMPOSI SAMPAH … · Metode pengukuran timbulan / komposisi sampah...

3
Metode pengukuran timbulan / komposisi sampah METODE PENGUKURAN TIMBULAN-KOMPOSI SAMPAH KOTA Timbulan Komposisi Karakteristik 8 hari berturut-turut dan 2 musim a. Pemilihan dan jumlah sampel Prinsip acak (random): setiap anggota populasi berkesempatan sama untuk menjadi sampel sesuai strata stratified: geografi, administratif, social- ekonomi, dsb proporsional terhadap strata yang ditentukan Jumlah sampel: 10% dari populasi (kalau bisa) metode sampling n = σ 2 /σ x 2 menggunakan metode SNI Indonesia, paling sering digunakan: n = Cd.Cj populasi dari “jiwa” jadikan KK (rumah) b. Titik sample: di Sumber: Rumah tangga (RT) dan non-RT TPS, atau titik transfer dari gerobak ke truk pengangkut Pengolahan atau di TPA c. Pengukuran timbulan di sumber RT Bagikan kantong plastik minimum 40 liter Setiap hari rutin diambil Catat jumlah jiwa per-rumah Bila langsung diukur apa adanya l/orang/hari dan kg/orang/hari, densitas dinyatakan sebagai as-received Bila diukur menggunakan SNI, kotak sampling 40 liter gunakan kotak sampling 40 liter (35 cm x 35 cm x 40 cm) angkat 20 cm, lalu jatuhkan, lakukan 3 x diperoleh l atau kg/orang/hari, dengan densitas di sumber Bila diukur menggunakan SNI, kotak sampling 500 liter (simulasi gerobak) gunakan kotak sampling 500 liter (100 cm x 50 cm x t=100 cm) angkat 20 cm, lalu jatuhkan, lakukan 3 x diperoleh l atau kg/orang/hari, dengan densitas gerobak Hasil seluruh data sampel selama 8 hari, ambil hanya 7 hari, akan diperoleh: rata-rata RT: l atau kg/orang/hari, dengan standard deviasi Bila rata-rata tsb x jumlah penduduk, diperoleh m3 atau ton per-hari sampah dari permukiman d. Pengukuran timbulan di sumber non-RT Prinsip = rumah tangga, tetapi dengan kantong plastik yangsesuai kebutuhan Timbulan sampah dapat dinyatakan sebagai: l atau kg per-unit-satuan perhari unit satuan: per-m’ (jalan), per-m2 (pasar, industri, dsb), pe-pelajar, per- produk industri (yard kain, ton barang, …), per-tempat tidur (hotel, RS) Bila langsung diukur apa adanya l/unit/hari dan kg/unit/hari, densitas dinyatakan sebagai as-received Bila diukur menggunakan SNI kotak sampling 500 liter (simulasi gerobak) gunakan kotak sampling 500 liter (100 cm x 50 cm x t=100 cm)

Transcript of METODE PENGUKURAN TIMBULAN-KOMPOSI SAMPAH … · Metode pengukuran timbulan / komposisi sampah...

Page 1: METODE PENGUKURAN TIMBULAN-KOMPOSI SAMPAH … · Metode pengukuran timbulan / komposisi sampah berlabel keterangan, tanggal, nomor, dsb, untuk dibawa ke laboratorium guna analisa

Metode pengukuran timbulan / komposisi sampah

METODE PENGUKURAN TIMBULAN-KOMPOSI SAMPAH KOTA • Timbulan • Komposisi • Karakteristik • 8 hari berturut-turut dan 2 musim

a. Pemilihan dan jumlah sampel

• Prinsip acak (random): setiap anggota populasi berkesempatan sama untuk menjadi sampel

sesuai strata stratified: geografi, administratif, social- ekonomi, dsb proporsional terhadap strata yang ditentukan

• Jumlah sampel: 10% dari populasi (kalau bisa) metode sampling n = σ2/σx

2 menggunakan metode SNI Indonesia, paling sering digunakan: n = Cd.Cj √ populasi dari “jiwa” jadikan KK (rumah)

b. Titik sample: di Sumber: Rumah tangga (RT) dan non-RT TPS, atau titik transfer dari gerobak ke truk pengangkut Pengolahan atau di TPA c. Pengukuran timbulan di sumber RT

• Bagikan kantong plastik minimum 40 liter • Setiap hari rutin diambil • Catat jumlah jiwa per-rumah • Bila langsung diukur apa adanya l/orang/hari dan kg/orang/hari, densitas

dinyatakan sebagai as-received • Bila diukur menggunakan SNI, kotak sampling 40 liter

gunakan kotak sampling 40 liter (35 cm x 35 cm x 40 cm) angkat 20 cm, lalu jatuhkan, lakukan 3 x diperoleh l atau kg/orang/hari, dengan densitas di sumber

• Bila diukur menggunakan SNI, kotak sampling 500 liter (simulasi gerobak) gunakan kotak sampling 500 liter (100 cm x 50 cm x t=100 cm) angkat 20 cm, lalu jatuhkan, lakukan 3 x diperoleh l atau kg/orang/hari, dengan densitas gerobak

• Hasil seluruh data sampel selama 8 hari, ambil hanya 7 hari, akan diperoleh: rata-rata RT: l atau kg/orang/hari, dengan standard deviasi

• Bila rata-rata tsb x jumlah penduduk, diperoleh m3 atau ton per-hari sampah dari permukiman

d. Pengukuran timbulan di sumber non-RT

• Prinsip = rumah tangga, tetapi dengan kantong plastik yangsesuai kebutuhan • Timbulan sampah dapat dinyatakan sebagai: l atau kg per-unit-satuan perhari

unit satuan: per-m’ (jalan), per-m2 (pasar, industri, dsb), pe-pelajar, per-produk industri (yard kain, ton barang, …), per-tempat tidur (hotel, RS)

• Bila langsung diukur apa adanya l/unit/hari dan kg/unit/hari, densitas dinyatakan sebagai as-received

• Bila diukur menggunakan SNI kotak sampling 500 liter (simulasi gerobak) gunakan kotak sampling 500 liter (100 cm x 50 cm x t=100 cm)

Page 2: METODE PENGUKURAN TIMBULAN-KOMPOSI SAMPAH … · Metode pengukuran timbulan / komposisi sampah berlabel keterangan, tanggal, nomor, dsb, untuk dibawa ke laboratorium guna analisa

Metode pengukuran timbulan / komposisi sampah

angkat 20 cm, lalu jatuhkan, lakukan 3 x diperoleh l atau kg/unit/hari, dengan densitas gerobak

• Hasil seluruh data sampel selama 8 hari, ambil hanya 7 hari, akan diperoleh: sampah non-RT: l atau kg/unit/hari, dengan standard deviasi

• Bila rata-rata tsb x jumlah unit, diperoleh m3 atau ton per-hari sampah dari non-permukiman

e. Timbulan sampah kota: rekap pengukuran (c) dan (d)

• Total sampah kota (m3 atau ton per-hari): jumlah sampah permukiman + jumlah sampah non-permukiman, misalnya A

• Bila A dibagi jumlah penduduk kota, akan diperoleh y liter atau kg per-ekivalen penduduk per-hari, atau dikenal sebagai MSW = liter atau kg/cap-day

• Cara lain bila sulit untuk mendapatkan data jenis dan jumlah unit sumber non-RT di kota tsb, dengan asumsi: • Asumsi porsi sampah RT terhadap totral sampah kota, atau diambil dari

nilai data sebelumnya, atau diambil dari nilai dari kota yang sejenis, misalnya 60%

• Maka total sampah kota adalah = total sampah RT : 0,60 f. Pengukuran timbulan di TPS

• Menentukan lokasi TPS yang akan dijadikan titik sampel dengan pendekatan yang sama seperti di atas: acak, terstratifikasi dan proporsional

• Jumlah sampel gerobak dari sebuah TPS juga ditentukan seperti di atas • Ukur volume sampah dalam gerobak demikian juga beratnya • Bila sulit mengukur semua sampah dalam gerobak, maka ukur sebagian saja,

misalnya ¼-nya, dengan catatan berat sampah yang akan diukur adalah benar-benar mempunyai volume ¼ gerobak

• Dapatkan data KK yang dilayani oleh gerobak tersebut. Mungkin gerobak yang sama melayani KK yang berbeda setiap harinya

• Dapatkan rata-rata jiwa per-KK • Dari sana akan diperoleh data rata-rata timbulan sampah: liter atau

kg/orang/hari • Hal yang sama dilakukan pada gerobak atau mobil pengumpul lainnya yang

melayani sumber non-RT • Jumlah timbulan sampah kota atau rata-rata MSW dihitung dengan cara

seperti di atas g. Pengambilan sampel untuk komposisi dan karaketeristik

• Sampel untuk timbulan dan atau karakteristik biasanya dilakukan di TPS atau di TPA

• Bila metodenya adalah sampling dari rumah ke rumah, maka seluruh sampel terkumpul diangkut dengan gerobak ke TPS, lalu sampah tsb dituang di pelataran datar dengan alas plastik, diaduk agar merata

• Bila metodenya adalah sampling dari gerobak, maka sampah dalam gerobak setelah tiba di TPS kemudian dituang di pelataran datar dengan alas plastik

• Timbunan sampah tsb kemudian secara metode kuadran, diambil sebagian membentuk timbunan baru, aduk, lalu bentuk kuadran lagi, ambil sampel sampai terkumpul sekitar 500 liter (200 kg-an), lalu bentuk kuadran lagi, aduk, ambil sampel sekitar 10-15 liter (3-5 kg), masukkan dalam kantong plastik

Page 3: METODE PENGUKURAN TIMBULAN-KOMPOSI SAMPAH … · Metode pengukuran timbulan / komposisi sampah berlabel keterangan, tanggal, nomor, dsb, untuk dibawa ke laboratorium guna analisa

Metode pengukuran timbulan / komposisi sampah

berlabel keterangan, tanggal, nomor, dsb, untuk dibawa ke laboratorium guna analisa karakteristik

• Sampel sampah semula (500 liter setelah diambil sampel untuk karakteristik), lalu timbang (misalnya X kg)

• Lalu dipilah berdasarkan komponen (komposisi) penyusunnya: sisa makanan, kertas, plastik dsb. Kalau perlu masing-masing jenis komponen tsb dipilah lagi lebih detail, kalau perlu dipilah mana bagian plastik yang bisa didaur-ulang. Biasanya ini melibatkan pemulung yang sudah terbiasa.

• Masing-masing komponen komposisi tsb kemudian ditimbang. Akan ada bagian yang sulit terindentifikasi, misalnya abu dan bagian hilang lainnya. Maka komponen terakhir dari komposisi biasanya dinyatakan sebagai “dan lain-lain”, dengan total semua tetap = X kg

• Berat masing-masing komposisi tsb kemudian ditimbang, atau bila akan diukur volume-nya, gunakan metode SNI wadah 40 liter. Nyatakan hasilnya dalam: % berat basah, atau % volume (densitas sumber)

Bandung, 7 September 2007 Enri Damanhuri