Metode Penelitian Kualitatif

34
tm 10: 10: metodologi metodologi riset riset Metode Penelitia n Kualitati f Oleh: Oleh: Jawoto Sih Setyono Jawoto Sih Setyono MPWK Undip Semarang MPWK Undip Semarang ©2004 All rights reserved ©2004 All rights reserved

description

Metode Penelitian Kualitatif

Transcript of Metode Penelitian Kualitatif

tm10: 10: metodologimetodologi risetriset

Metode Penelitian Kualitatif

Oleh:Oleh:Jawoto Sih SetyonoJawoto Sih SetyonoMPWK Undip SemarangMPWK Undip Semarang©2004 All rights reserved©2004 All rights reserved

Metodologi Riset – tm10tm10 2

Pokok-pokok bahasanPokok-pokok bahasan• Dasar-dasar metode kualitatif

– Strategies of inquiry– Peran peneliti dalam penelitian kualitatif

• Metode penelitian kualitatif– Prosedur pencatatan data– Analisis dan interpretasi data

• Validasi hasil penelitian

Metodologi Riset – tm10tm10 3

Strategies of inquiryStrategies of inquiry• Kajian tentang hal-hal individual;

– Naratif, fenomenologi• Mengungkap proses, kegiatan, kejadian;

– Studi kasus, grounded theory• Belajar perilaku/kultur individu atau

kelompok– Etnografi

Metodologi Riset – tm10tm10 4

Tugas untuk memilih prosedurTugas untuk memilih prosedur• Identifikasi strategy of inquiry tertentu yang akan

digunakan• Sediakan latar belakang informasi yang terkait dengan

strategi– Apa latar belakang keilmuan– Bagaimana aplikasinya– Definisi/ruang lingkup strategi yang dimaksud

• Berikan penjelasan mengapa strategi tersebut cocok untuk tema penelitian

• Identifikasi bagaimana penggunaan strategi akan mempengaruhi desain studi– Tipe pertanyaan– Bentuk/cara pengumpulan data– Tahapan dalam analisis– Penulisan akhir

Metodologi Riset – tm10tm10 5

Perbedaan Tiga Jenis Penelitian

HASIL

METODE

MASALAH

Bersama : para aktor dan peneliti profesional

Klien (terutama)Peneliti profesionalSIAPA

Perubahan situasi, peningkatan pengetahuan dan kemampuan para aktor untuk melihat dan mengubah situasi mereka

Laporan (kepada klien) atau publi-kasi (bila peneliti melakukan negosiasi)

Publikasi (presentasi dalam seminar para ahli)APA

Bersama : para aktor dan peneliti profesional

Peneliti profesional

Peneliti profesionalSIAPA

Desain riset berdasar konsensus, peman-faatan instrumen empatik, metode analisis kompleks

Desain riset lapangan quasi-eksperimental, instrumen andal, dan analisis statistik

Desain riset eksperimental, pemanfaatan instrumen andal, dan analisis statistik

APA

Bersama : para aktor dan peneliti profesional

Klien (yang berada diluar permasalahan)

Peneliti profesionalSIAPA

Pilihan ditentukan atas dasar permasa-lahan yang langsung dirasakan

Pilihan ditentukan atas dasar berbagai kebutuhan administratif klien

Didasarkan atas kepen-tingan dan disiplin peneliti profesional

APA

PARTISIPASIKEBIJAKAN/EVALUASIAKADEMISLANGKAH

RISET

HASIL

METODE

MASALAH

Bersama : para aktor dan peneliti profesional

Klien (terutama)Peneliti profesionalSIAPA

Perubahan situasi, peningkatan pengetahuan dan kemampuan para aktor untuk melihat dan mengubah situasi mereka

Laporan (kepada klien) atau publi-kasi (bila peneliti melakukan negosiasi)

Publikasi (presentasi dalam seminar para ahli)APA

Bersama : para aktor dan peneliti profesional

Peneliti profesional

Peneliti profesionalSIAPA

Desain riset berdasar konsensus, peman-faatan instrumen empatik, metode analisis kompleks

Desain riset lapangan quasi-eksperimental, instrumen andal, dan analisis statistik

Desain riset eksperimental, pemanfaatan instrumen andal, dan analisis statistik

APA

Bersama : para aktor dan peneliti profesional

Klien (yang berada diluar permasalahan)

Peneliti profesionalSIAPA

Pilihan ditentukan atas dasar permasa-lahan yang langsung dirasakan

Pilihan ditentukan atas dasar berbagai kebutuhan administratif klien

Didasarkan atas kepen-tingan dan disiplin peneliti profesional

APA

PARTISIPASIKEBIJAKAN/EVALUASIAKADEMISLANGKAH

RISET

Metodologi Riset – tm10tm10 6

Elemen penting terkait peran penelitiElemen penting terkait peran peneliti

• Masukkan pernyataan tentang pengalaman masa lalu, sehingga jelas kelihatan bagaimana dan siapa peneliti, setting, dan partisipan

• Hubungan antara peneliti dengan partisipan dan dengan lokasi penelitian dijelaskan

• Jelaskan tahapan yang dilakukan untuk masuk ke dalam setting penelitian– Mengapa lokasi tersebut dipilih– Kegiatan apa yang terjadi di lokasi selama penelitian– Akankah penelitian berdampak negatif– Bagaimana penelitian akan dilaporkan

• Etika penelitian semestinya dijelaskan dan bagaimana dilaksanakan selama penelitian

Metodologi Riset – tm10tm10 7

Karakteristik Penelitian Phenomenologi

Peka/mudah disesuaikan terhadap kenyataan ganda (saling tumpang tindih/saling melengkapi)

Hakekat hubungan antara peneliti dan obyek yang diteliti

4. MENGGUNAKAN METODE KUALITATIF

Mengungkapkan makna, arti, alasan, penyebab dibalik sesuatu yang nampak (fenomena) melalui wawancara mendalam, silang dan berulang

Hubungan intensif (kental) antara subyek (peneliti) dan obyek (yang diteliti)

3. MENGHADIRKAN PENGETAHUAN YANG MASIH TERSEMBUNYI (TACIT KNOWLEDGE)

Peneliti merupakan alat pengumpul data utama (tidak bisa diwakili dengan alat lain)

Menuntut pengamatan terlibat (melihat, merasakan, mendengar, membaui, berbagi rasa, dsb)

2. MANUSIA SEBAGAI INSTRUMEN PENELITIAN

Kenyataan tidak dapat dipahami sebagai keutuhan apabila dipisahkan dari konteksnya

Peneliti harus melibatkan diri pada (dalam) obyek yang diteliti

1. LATAR BELAKANG

Peka/mudah disesuaikan terhadap kenyataan ganda (saling tumpang tindih/saling melengkapi)

Hakekat hubungan antara peneliti dan obyek yang diteliti

4. MENGGUNAKAN METODE KUALITATIF

Mengungkapkan makna, arti, alasan, penyebab dibalik sesuatu yang nampak (fenomena) melalui wawancara mendalam, silang dan berulang

Hubungan intensif (kental) antara subyek (peneliti) dan obyek (yang diteliti)

3. MENGHADIRKAN PENGETAHUAN YANG MASIH TERSEMBUNYI (TACIT KNOWLEDGE)

Peneliti merupakan alat pengumpul data utama (tidak bisa diwakili dengan alat lain)

Menuntut pengamatan terlibat (melihat, merasakan, mendengar, membaui, berbagi rasa, dsb)

2. MANUSIA SEBAGAI INSTRUMEN PENELITIAN

Kenyataan tidak dapat dipahami sebagai keutuhan apabila dipisahkan dari konteksnya

Peneliti harus melibatkan diri pada (dalam) obyek yang diteliti

1. LATAR BELAKANG

Metodologi Riset – tm10tm10 8

Data disajikan dalam bentuk deskripsi (gambaran konteks/sifat natural)

Data yang dikumpulkan berupa kata-kata, penjelasan, gambaran, sketsa-sketsa, foto-foto dengan catatan, naskah wawancara, hasil pengamatan, pencatatan, video, dll.

8. DESKRIPSI

Pembuatan teori berdasarkan data (pembuatan abstraksi dari pengelompokan data)

7. TEORI LAPANGAN (GROUNDED THEORY)

Mengelompokkan/mengkategorikan kasus-kasus/topik-topik yang mirip (likely)

Menggambarkan makna/arti/nilai dibalik kategori-kategori yang ada

6. ANALISIS DATA SECARA INDUKTIF

Sampel tidak boleh ditentukan (jenis dan jumlahnya) sebelum masuk ke lapangan

Ditentukan setelah pengamatan kasus Yang boleh ditentukan (sementara) adalah fokus, tema atau

topik

5. SAMPLE PURPOSIVE

Data disajikan dalam bentuk deskripsi (gambaran konteks/sifat natural)

Data yang dikumpulkan berupa kata-kata, penjelasan, gambaran, sketsa-sketsa, foto-foto dengan catatan, naskah wawancara, hasil pengamatan, pencatatan, video, dll.

8. DESKRIPSI

Pembuatan teori berdasarkan data (pembuatan abstraksi dari pengelompokan data)

7. TEORI LAPANGAN (GROUNDED THEORY)

Mengelompokkan/mengkategorikan kasus-kasus/topik-topik yang mirip (likely)

Menggambarkan makna/arti/nilai dibalik kategori-kategori yang ada

6. ANALISIS DATA SECARA INDUKTIF

Sampel tidak boleh ditentukan (jenis dan jumlahnya) sebelum masuk ke lapangan

Ditentukan setelah pengamatan kasus Yang boleh ditentukan (sementara) adalah fokus, tema atau

topik

5. SAMPLE PURPOSIVE

Metodologi Riset – tm10tm10 9

Hasil penelitian haarus dikonfirmasikan dengan sumber-sumber data/informasi

Untuk menghindari bias/reduksi/simplifikasi

12. HASIL PENELITIAN DINEGOSIASIKAN DAN DISEPAKATI BERSAMA

Kredibilitas peneliti dan keterpercayaan cara mendapatkan data

Konfirmabilitas data (dapat dikonfirmasikan pada sumber-sumber data/informasi)

11. KRITERIA KHUSUS UNTUK VALIDITAS DATA

Fokus dapat berupa domain/tema keilmuan, misalArsitektur dan Perancangan Kota : public space, infrastruktur, building style, morphologi ruang/bangunan, detail ruang/bangunan, dsb

10. ADANYA BATAS YANG DITENTUKAN OLEH FOKUS

Tidak kaku, tapi berkembang, sesuai kenyataan di lapangan9. RANCANGAN YANG BERKEMBANG (DESAIN SEMENTARA)

Hasil penelitian haarus dikonfirmasikan dengan sumber-sumber data/informasi

Untuk menghindari bias/reduksi/simplifikasi

12. HASIL PENELITIAN DINEGOSIASIKAN DAN DISEPAKATI BERSAMA

Kredibilitas peneliti dan keterpercayaan cara mendapatkan data

Konfirmabilitas data (dapat dikonfirmasikan pada sumber-sumber data/informasi)

11. KRITERIA KHUSUS UNTUK VALIDITAS DATA

Fokus dapat berupa domain/tema keilmuan, misalArsitektur dan Perancangan Kota : public space, infrastruktur, building style, morphologi ruang/bangunan, detail ruang/bangunan, dsb

10. ADANYA BATAS YANG DITENTUKAN OLEH FOKUS

Tidak kaku, tapi berkembang, sesuai kenyataan di lapangan9. RANCANGAN YANG BERKEMBANG (DESAIN SEMENTARA)

Pengumpulan DataPengumpulan Data

Metodologi Riset – tm10tm10 11

1. MEMPERKIRAKAN : KEBUTUHAN DATA

Dasar-dasar pertimbangan :• Tema, topik, isu• Fokus, lingkup• Tujuan, harapan• Keterbatasan

2. SUMBER-SUMBER DATA :

• Formal/official/institusi• Nara sumber/kontak person• Populasi/masyarakat/community• Lingkungan kehidupan/alam/ buatan• Literatur/cerita/legenda• Mediamasa/lournal/naskah

3. PENGAMBILAN DATA :

• Kutipan/cuplikan• Survey/wawancara/penyebaran

questioner• Observasi/pengamatan• Penghayatan

4. VALIDITAS DAN : RELIABILITAS

• Dapat dipercaya (sumber, substansi)• Ada kaitan/relevansi (topik,

pembahasan)

TEKNIK TEKNIK PEREKAMAN DATAPEREKAMAN DAN ANALISA DATA

Metodologi Riset – tm10tm10 12

Pengumpulan data: observasiPengumpulan data: observasi

PilihanPilihan Keunggulan Keunggulan Keterbatasan Keterbatasan

Complete participantPeneliti menyembunyikan peran

Peneliti memiliki pengalaman pertama dengan partisipan

Peneiti bisa dianggap sebagai penyusup

Observer as participantPeran peneliti diketahui

Peneliti dapat mencatat informasi dengan sangat terbuka

Informasi “pribadi” bisa diobservasi sehingga peneliti tidak bisa melaporkannya

Participants as observerObservation role secondary to participant role

Aspek-aspek yang tidak lazim dapat dilihat selama observasi

Peneliti mungkin tidak mempunyai kemampuan untuk mengamati dan menghadiri

Complete observerPeneliti mengamati tanpa berpartisipasi

Berguna untuk menguak topik yang mungkin tidak enak bagi partisipan untuk mengungkapkannya

Partisipan tertentu (anak-anak, orang tua) akan kesulitan untuk diperoleh data/catatannya

Metodologi Riset – tm10tm10 13

Pengumpulan data: wawancaraPengumpulan data: wawancara

PilihanPilihan Keunggulan Keunggulan Keterbatasan Keterbatasan

Tatap mukaEmpat mata, wawancara secara personal

Berguna ketika partisipan tidak bisa diobservasi secara langsung

Mungkin beberapa informasi dapat disaring dulu oleh partisipan, sesuai dengan pandangannya

TeleponPeneliti mewawancarai dengan telepon

Partisipan bisa memberikan data-data/informasi yang bersifat kronologis/sejarah

Kehilangan kesempatan untuk memperoleh gambaran nyata tentang natural setting

GroupPeneliti mewawancarai partisipan dalam kelompok

Memberikan kesempatan kepada peneliti untuk mengendalikan arah pembicaraan

• Kehadiran peneliti bisa berakibat kepada respon yang bias

• Participan tidak dapat terakomodasi pendapatnya dengan baik

Metodologi Riset – tm10tm10 14

Pengumpulan data: dokumenPengumpulan data: dokumenPilihanPilihan Keunggulan Keunggulan Keterbatasan Keterbatasan

Dokumen publik seperti notulen hasil pertemuan dan surat kabar

Dapat diakses setiap waktu, sesuai dengan keinginan dan waktu yang tersedia dari peneliti

Peneliti harus menelusuri informasi sampai ke tempat-tempat yang tidak mudah untuk diakses

Dokumen privat, seperti misalnya catatan harian, jurnal, surat-surat

• Peneliti mampu memperoleh bahasa dan kata-kata dari partisipan

• Data-data yang didapat sangat penting, karena dikompilasi sendiri oleh partisipan

• Ada beberapa informasi yang diproteksi untuk kepentingan publik

• Membutuhkan waktu lama untuk proses transkripsi

• Bahan-bahan bisa jadi tidak lengkap

Diskusi lewat e-mail/suratSebagai bukti tertulis, model ini akan memudahkan peneliti untuk melakukan proses transkripsi

Dokumen bisa saja tidak asli atau akurat

Metodologi Riset – tm10tm10 15

Pengumpulan data: bahan audiovisualPengumpulan data: bahan audiovisual

PilihanPilihan Keunggulan Keunggulan Keterbatasan Keterbatasan

• Fotografi/gambar• Kaset video• Obyek-obyek seni• Perangkat lunak• Film

• Bisa menjadi cara pengumpulan data yang kurang bisa dipercaya

• Ada kesempatan bagi partisipan untuk mengemukakan realitasnya

• Kreatif, dalam konteks informasi tersebut dapat menghasilkan kesan secara visual

• Bisa jadi sangat sulit untuk melakukan interpretasi terhadap informasi

• Mungkin informasi tersebut tidak dapat diakses oleh umum

• Kehadiran peneliti untuk mengambil gambar bisa berakibat negatif, dan menyinggung partisipan

Metodologi Riset – tm10tm10 16

Prosedur pencatatan data #1Prosedur pencatatan data #1• Penggunaan protokol pengamatan (observational

protocol) untuk mencatat data-data hasil pengamatan– Catatan deskriptif; bagaimana kondisi yang ada– Catatan reflektif; catatan peneliti, berisikan persepsi tentang

partisipan– Informasi umum (lokasi, demografi, dll.)

• Penggunaan protokol wawancara (interview protocol)– Instruksi untuk pewawancara– Pertanyaan kunci penelitian– Catatan tambahan untuk pertanyaan kunci– Pesan-pesan transisi untuk pewawancara– Ruang kosong untuk komentar dan refleksi peneliti

Metodologi Riset – tm10tm10 17

Prosedur pencatatan data #2Prosedur pencatatan data #2• Peneliti mencatat informasi dari wawancara dengan

tulisan tangan, tape, atau video– Selama proses wawancara peneliti seharusnya mencatat semua

hasil wawancara– Teknik pentranskripsian harus dilakukan dengan persiapan yang

baik• Pencatatan bahan-bahan dokumen dan audiovisual

harus distrukturkan sebelumnya oleh peneliti– Sumber informasi/data primer dipisahkan dengan sumber

informasi/data sekunder– Catatan peneliti bisa mencerminkan ide pokok yang keluar dari

partisipan dan mencerminkan juga kata kunci tema utama penelitian

Metodologi Riset – tm10tm10 18

1. TEKNIK PETA : • Distribusi spasial• Interaksi spasial antar tema/topik

2. TEKNIK CHECK-LIST : MATRIKS

• Daftar data yang dimungkinkan akan ada/didapat

• Diberi tanda mana yang ada dan tidak ada3. TEKNIK PEREKAMAN : DESKRIPTIF

• Deskripsi, tampilan fisik• Deskripsi rekonstruksi (hasil wawancara)• Deskripsi kejadian atau aktivitas (yang

dilihat/diamati/didengar)• Deskripsi peneliti (tangkapan, yang

dirasakan, yang dipikirkan, dll)4. TEKNIK PEREKAMAN : REFLEKTIF

• Menampilkan refleksi/komentar peneliti, kerangka pikir/ide

• Menampilkan pertanyaan, kesimpulan sementara, hipotesis kerja, keragu-raguan, kerancuan-kerancuan, konflik-konflik, langkah/program selanjutnya

• Menghubungkan berbagai data, menambahkan ide, catatan, pemikiran

• Refleksi tentang metode (bertanya, mengamati, dll)

TEKNIK PEREKAMAN DATA

CONTOH FORMAT PEREKAMAN DATA

TEMA TOPIK DESKRIPSI REFLEKSI

Analisis Data

Metodologi Riset – tm10tm10 21

KONTROLPROSES PEROLEHAN DAN PENJELASAN

PENGETAHUAN

Sumber : Walter Fernandes dan Rajesh Tandon (1993). “Riset Partisipatoris Riset Pembebasan”

Riset Partisipatif-03

RISET KLASIK

PenelitiProfesional

Situasi PelakuSosial (Obyek)

RISET PARTISIPATIF

Para Pelaku(Subyek)

Situasi PenelitiSosial

Metodologi Riset – tm10tm10 22

Tuntutan para pelaku dalam situasi masalah

Desain riset bersama

Pelaksanaan rencana perubahan

Persetujuan antara peneliti dan para pelaku dalam situasi

Koleksi data gabungan

Analisis data bersama

Berbagi dengan para pelaku dalam situasi masalah

Perkembangan dari rencana -rencana yang berubah

Kelompok kecil bertanggung jawab atas lingkaran riset

Konsolidasi dari belajar

Sumber : Walter Fernandes dan Rajesh Tandon (1993). “Riset Partisipatoris Riset Pembebasan”

LANGKAH PENDEKATAN RISET PARTISIPATORIS YANG "IDEAL"

Riset Partisipatif-04

Metodologi Riset – tm10tm10 23

Analisis dan interpretasi dataAnalisis dan interpretasi data• Proses yang terus berjalan berkaitan dengan

– Refleksi terhadap data– Mempertanyakan pertanyaan analitik– Menuliskan memo selama studi berlangsung

• Berkaitan dengan data yang bersifat open-ended, sehingga pertanyaan umum dan kerangka analisis harus berkaitan dengan jelas

• Peneliti perlu “menjahit/merajut” dengan baik data-data yang diperoleh sesuai dengan pendekatan penelitian – Penelitian grounded theory memerlukan pengkodean (coding)

yang terstruktur– Penelitian studi kasus/etnografi memerlukan deskripsi detail

tentang setting, individu sesuai dengan tema yang diangkat– Penelitian fenomenologi memerlukan analisis pernyataan

penting, sehingga bisa melihat esensi (maknawi) dari penjelasan

Metodologi Riset – tm10tm10 24

MODEL ANALISIS PENJELASAN KATEGORI

 Theoretical Descriptive

  Descriptive Narrative

 Teori digunakan untuk melakukan analysis secara analogis

 Arahnya menuju pada pilihan paradigma / perspektif 

Research

 Descriptive Empiric

 

 Presentasi teori hanya terbatas pada penentuan lingkup, fokus dan definisi suatu obyek

 Sifatnya adalah case studyResearch

 Theoretical Analytic

 

 Konstruksi teori dibuat untuk melandasi perumusan hipotesis

 Sifat teori menentukan materi penelitian (mengikat) Research

 Empirical Analytic

 Kedudukan teori hanya membatasi lingkup, fokus dan definisi suatu obyek Research

Jenis-jenis Model Analisis-1

Metodologi Riset – tm10tm10 25

Jenis-jenis Model Analisis-2MODEL

ANALISIS PENJELASAN KATEGORI

Prescriptive

 

 Kedudukan teori hanya membatasi lingkup dan definisi suatu obyek

 Sifatnya preskriptif dan tidak diikat teori (boleh menggunakan teknik- teknik preskripsi)

Planning

Evaluation  

 Kedudukan teori hanya membatasi lingkup dan definisi suatu obyek

 Sifatnya komparasi antara tujuan dan sasaran suatu rencana/program dengan pelaksanaan/hasil

 Menilai dampak/hasil dari suatu program/rencana/ rancangan arsitektur

 Kedudukan teori mengikat materi penelitian  Perumusan hipotesis didasarkan pada teori Sifatnya pengujian suatu teori terhadap suatu praktek rencana/program/ rancangan arsitektur

 

Research

Metodologi Riset – tm10tm10 26

Langkah umum analisis #1Langkah umum analisis #1• Menyiapkan dan mengorganisasikan data• Membaca semua data yang diperoleh

– Apakah ada sebuah general sense yang mengarah kepada ditemukannya makna umum?

– Apa kesan umum, kredibilitas data yang didapatkan?• Proses yang lebih detail dengan melakukan

pengkodean (coding)– Pengkodean adalah proses pengorganisasian bahan ke dalam

sesuatu yang “solid”, sebelum proses memberikan makna untuk yang “solid” itu

– Membawa teks, gambar, label ke dalam kategori tertentu yang akan membawa kepada bahasa tertentu yang mewakili apa yang terjadi pada partisipan

Metodologi Riset – tm10tm10 27

Langkah umum analisis #2Langkah umum analisis #2• Menggunakan proses pengkodean untuk merumuskan

deskripsi setting atau orang, juga untuk kategori atau tema analisis– Deskripsi berkaitan dengan klarifikasi detail terhadap informasi

orang-orang, tempat, atau kejadian dalam setting tertentu– Dengan menggunakan pengkodean, deskripsi dilanjutkan

dengan perumusan sejumlah tema atau kategori• Mengembangkan deskripsi dan tema dalam narasi

kualitatif, yang merupakan hasil (findings) dari penelitian yang dilakukan– Bentuknya bisa dalam alur cerita (penelitian naratif), model

teoritis (grounded theory), atau deskripsi secara umum (fenomenologi)

Metodologi Riset – tm10tm10 28

Langkah umum analisis #2Langkah umum analisis #2• Melakukan interpretasi atau pemaknaan

(meaning) terhadap data– Apa yang bisa dipelajari (lessons learned), yang

ditangkap, dari esensi gagasan yang muncul– Pelajaran tersebut bisa berupa interpretasi pribadi

peneliti– Pelajaran bisa juga berupa perbandingan antar-

berbagai informasi dan antara informasi dengan literatur

– Informasi yang didapatkan juga dapat dikembangkan menjadi sebuah pertanyaan baru, yang mengarah kepada sebuah makna dan temuan baru

Metodologi Riset – tm10tm10 29

Beberapa klasifikasi kode yang mungkinBeberapa klasifikasi kode yang mungkin

• Kode yang berkaitan dengan setting dan konteks• Perspektif yang berkembang pada setiap subyek• Cara pikir obyek terhadap subyek tertentu• Kode yang berkaitan dengan proses (interaksi, sosial,

konflik)• Kode yang berkaitan dengan kegiatan (aktivitas)

obyek/partisipan• Kode yang berkaitan dengan strategi/tata cara• Kode yang berkaitan dengan struktur dan hubungan

sosial• Kode lain yang telah ditentukan sebelumnya

Validasi Data

Metodologi Riset – tm10tm10 31

Validasi keakuratan hasil penelitianValidasi keakuratan hasil penelitian

• Validitas dalam penelitian kualitatif tidak sama dengan pengertian yang sama untuk penelitian kuantitatif– Dalam kuantitatif, validitas selalu dikaitkan dengan

reliability (keandalan) – yaitu kekonsistenan dan stabilitas hasil analisis

– Dalam kualitatif, validitas lebih dilihat sebagai wahana untuk meyakinkan apakah temuan (findings) akurat dari sudut pandang peneliti, partisipan, dan komunitas pembaca sebagai audiens

• Validitas umumnya dipersepsi dalam beberapa istilah di antaranya: trustworthiness (dapat dipecaya), credibility, dan authenticity (keaslian)

Metodologi Riset – tm10tm10 32

Strategi untuk mengecek validitasStrategi untuk mengecek validitas

• TriangulasiTriangulasi berbagai sumber data yang berbeda, dengan menguji bukti-bukti dari sumber-sumber tersebut untuk mencapai koherensi

• Member-checkingMember-checking, mengembalikan hasil kepada partisipan untuk mendapatkan persetujuan apakah hasil tersebut akurat

• Rich, thick descriptionRich, thick description, mengajak pembaca untuk melihat sendiri lokasi penelitian

• Klarifikasi biasKlarifikasi bias, yang mungkin muncul dari peneliti dengan memberikan penjelasan secara jujur dalam laporan

Metodologi Riset – tm10tm10 33

Strategi untuk mengecek validitasStrategi untuk mengecek validitas

• Kemukakan negative or discrepant informationnegative or discrepant information, pendapat/informasi yang yang berlawanan dengan tema

• Luangkan waktu sebanyak-banyaknya (prolonged)sebanyak-banyaknya (prolonged) pada lokasi penelitian, untuk memperoleh gambaran yang mendalam tentang daerah penelitian

• Pergunakan peer debriefingpeer debriefing, meminta orang lain (peer debriefer) datang ke lokasi penelitian

• Penggunaan external auditorexternal auditor, orang lain yang diminta untuk memeriksa secara menyeluruh proses penelitian

Metodologi Riset – tm10tm10 34

Narasi penelitian kualitatifNarasi penelitian kualitatif• Variasi penggunaan kutipan (panjang, pendek,

kombinasi)• Percakapan dalam berbagai bahasa penting untuk

merefleksikan keragaman• Informasi teks dalam bentuk tabel (matriks)• Menggunakan kata-kata dari partisipan• Penggunaan indentasi dan format khusus ketika

mengutip sesuatu dari partisipan• Penggunaan kata “saya” atau “kami”• Menggunakan metafora• Menggunakan pendekatan naratif yang sesuai dengan

strategy of inquiry tertentu