BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Jenis metode ...
metode penelitian
-
Upload
jijieeoong -
Category
Documents
-
view
217 -
download
0
description
Transcript of metode penelitian
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Semesta
Alam karena atas izin dan kehendakNya jualah makalah sederhana
ini dapat kami rampungkan tepat pada waktunya.
Penulisan dan pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi
tugas mata kulyah METODE PENELITIAN.
Dalam makalah ini kami sudah berusaha semaksimal mungkin.Tapi
kami yakin makalah ini masih banyak kekurangan disana-sini. Oleh
karena itu kami mengharapkan saran dan juga kritik membangun
agar lebih maju di masa yang akan datang.
Harap kami, makalah ini dapat menjadi track record dan menjadi
referensi bagi kami dalam mengarungi masa depan. Kami juga
berharap agar makalah ini dapat berguna bagi orang lain yang
membacanya.
Banda Aceh, 24 februari 2015
i
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang..............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................3
1.3 Tujuan............................................................................................................3
1.4 Manfaat..........................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................5
2.1 Pengertian.......................................................................................................5
2.2 Jenis Data yang Dianalisis..............................................................................6
2.3 Teknik-teknik Analisis Data...........................................................................8
2.4 Langkah-langkah Analisis Data...................................................................13
2.5 Menginterprestasikan...................................................................................14
BAB III PENUTUP...............................................................................................17
3.1 KESIMPULAN............................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................18
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penelitian merupakan kegiatan yang terencana untuk mencari jawaban
yang obyektif atas permasalahan manusia melalui prosedur ilmiah (Tri Wahyulis,
2010). Untuk itu didalam suatu penelitian dibutuhkan suatu proses analisis data
yang berguna untuk menganalisis data-data yang telah terkumpul. Data yang
sudah terkumpul namun belum dianalisis merupakan data mentah. Dalam
kegiatan penelitian, data mentah akan memberi arti bila dianalisis dan ditafsirkan.
Sehingga analisis data sangat memegang peranan penting dalam penelitian. Data
yang dapat dikumpulkan banyak sekali seperti catatan di lapangan, gambar, foto,
dokumen, laporan, biografi, artikel, dan sebagainya.
Pekerjaan analisis data dalam hal ini ialah mengatur, mengurutkan,
mengelompokkan, memberikan kode, dan mengategorikannya. Pengorganisasian
dan pengelolaan data tersebut bertujuan menemukan tema dan hipotesis kerja
yang akhirnya diangkat menjadi teori substantif oleh karena itu, analisis
data merupakan bagian yang amat penting karena dengan analisislah suatu data
dapat diberi arti dan makna yang berguna untuk masalah penelitian. Data yang
telah dikumpulkan oleh peneliti tidak akan ada gunanya apabila tidak dianalisis
terlebih dahulu. Dalam proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data
yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu dari wawancara, pengamatan yang
sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi,
gambar, foto, dan sebagainya (Moleong, 2007 dalam Wahyulis, 2010).
1
Walaupun begitu penting dalam dunia pendidikan, analisis data
merupakan suatu kegiatan yang membutuhkan kemampuan dan pemahaman
tertentu untuk dapat menyelesaikannya. Menurut Nasution (dalam Sugiyono,
2010: 88) “melakukan analisis adalah pekerjaan yang sulit, memerlukan kerja
keras. Analisis memerlukan daya kreatif serta kemampuan intelektual yang tinggi.
tidak ada cara tertentu yang dapat diikuti untuk mengadakan analisis, sehingga
setiap peneliti harus mencari sendiri metode yang dirasakan cocok dengan sifat
penelitinya. Bahan yang sama bisa diklasifikasikan lain oleh peneliti yang
berbeda”. Dari paparan diatas, dapat dikatakan bahwa analisis data memang
memerlukan kemampuan khusus dalam melaksanakannya. Tidak semua orang
dapat melakukan penganalisisan data dengan baik. Tergantung tingkat
pemahaman dan kemampuan intelegensi yang dimilikinya.
Melihat kondisi ini, selaku mahasiswa yang nantinya akan bermuara pada
kegiatan penelitian yang akan dilakukan, tentu menjadi hal yang penting dalam
memahami konsep analisis data. Konsep ini dapat dijadikan pedoman mahasiswa
dalam melakukan penelitian dalam pendididkan khususnya bagi mahasiswa
jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (PENJASKESREK).
Menyimak lebih dalam mengenai hal yang dipaparkan diatas, penulis bermaksud
memberikan sebuah gagasan berupa pembuatan karya tulis (makalah) yang
berjudul “Analisis Data”. Karya tulis ini diharapkan mampu memeberikan
tambahan informasi kepada pembaca khususnya mahasiswa Jurusan Pendidikan
Jasmani Kesehatan dan Rekreasi mengenai pengertian, analisis data, bentuk data
yang dianalisis, teknik yang digunakan, langkah-langkah penganalisisan serta
2
bagaimana bentuk interprentasi data hasil analisis untuk dilakukan implementasi
dalam konteks belajar mengajar di bangku perkuliahan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat diuraikan rumusan
masalah sebagai berikut.
1. Apakah yang dimaksud dengan analisis data?
2. Apa saja bentuk data yang dianalisis?
3. Bagaimanakah teknik analisis data?
4. Bagaimanakah lagkah-langkah analisis data?
5. Bagaimanakah penginterprentasi data hasil analisis?
1.3 Tujuan
Berdasarkan uraian rumusan masalah diatas, maka dapat diuraikan tujuan
yang ingin dicapai dalam pembuatan karya tulis ini sebagai berikut.
1. Mendeskripsikan pengertian analisis data.
2. Mendeskripsikan bentuk data yang dianalisis.
3. Mendeskripsikan teknik analisis data.
4. Mendeskripsikan lagkah-langkah analisis data.
5. Mendeskripsikan penginterprentasi data hasil analisis.
3
1.4 Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari luaran karya tulis ini sebagai berikut.
1. Bagi Mahasiswa
Mampu dipahaminya pengertian dan deskripsi mengenai analisis data,
bentuk data yang dianalisis, teknik yang digunakan, langkah-langkah
penganalisisan serta bagaimana bentuk interprentasi data hasil analisis. Sehingga
mampu menciptakan pemahaman yang lebih mendalam mengenai teknik analisis
data dalam penelitian.
2. Bagi Penulis
Menambah pemahaman mengenai pengertian, analisis data, bentuk data
yang dianalisis, teknik yang digunakan, langkah-langkah penganalisisan serta
bagaimana bentuk interprentasi data hasil analisis untukdilakukan implementasi
dalam konteks belajar mengajar di bangku perkuliahan.
3. Bagi Pembaca
Menambah wawasan baru mengenai pengertian analisis data, bentuk data
yang dianalisis, teknik yang digunakan, langkah-langkah penganalisisan serta
bagaimana bentuk interprentasi data hasil analisis dalam kehidupan sehari-
hari yang berkaitan dengan penganalisisan data.
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Susan Stainback (dalam Sugiyono, 2006: 88) mengemukakan bahwa
“Data analysis is critical to the qualitative research process. It is to recognition,
study, and understanding of interrelationshp and concept in your data that
hypotheses and assertions can be developed and evaluated” Analisis data
merupakan hal yang kritis dalam proses penelitian kualitatif, data sehingga
hipotesis dapat dikembangkan dan dievaluasi. Selain itu, Spradley (dalam
Sugiyono, 2006: 89) menyatakan bahwa analsis dalam penelitian jenis apapun,
adalah merupakan cara berfikir kritis. Hal itu berkaitan dengan pengujian secara
sistematis terhadap sesuatu untuk menentukan bagian, hubungan antar bagian,
dan hubungannya dengan keseluruhan. Analisis adalah untuk mencari pola.
Selanjutnya Sugiyono mendefinisikan pengertian analisis data adalah proses
mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil
wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan
data ke dalam katagori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa,
menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan mana yang akan
dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri
maupun orang lain.
Berdasarkan paparan para ahli diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa
analisis data dapat diartikan sebagai suatu bentuk pola pikir untuk melaksanakan
mengolah data, dengan tujuan menjadikan data tersebut sebagai suatu informasi,
5
sehingga karakteristik atau sifat-sifat datanya dapat dengan mudah dipahami dan
bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan
penelitian. Analisis data merupakan salah satu langkah penting dalam rangka
memproleh temuan-temuan hasil penelitian. Hal ini disebabkan data akan
menuntun kita kearah temuan ilmiah, bila dianalisis dengan teknik-teknk yang
tepat. Data yang belum dianalisis merupakan data mentah. Dalam kegiatan
penelitian, data mentah akan memberi arti bila dianalisis dan ditafsirkan. Sehingga
analisis data sangat memegang peranan penting dalam penelitian. Dalam rangka
analisis dan interpretasi data, perlu dipahami tentang keberadaan data itu sendiri.
Secara garis besar, keberadaan data dapat digolongkan ke dalam dua jenis, yaitu
data bermuatan kualitatif dan data bermuatan kuantitatif yang akan dijelaskan
pada sub bab selanjutnya.
2.2 Jenis Data yang Dianalisis
Seperti yang diketahui bahwa, penelitian dilakukan untuk mendapatkan
data. Data yang didapatkan peneliti beragam. Macam-macam data yang dimaksud
oleh Sugiyono (2011: 5-8) dijelaskan bahwa secara garis besar jenis data
dibedakan atas data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif merupakan data
yang berbentuk kata, kalimat, gerak tubuh, ekspresi wajah, bagan, gambar dan
foto (Sugiyono, 2011: 7). Data bermuatan kualitatif disebut juga dengan data
lunak. Data semacam ini diperoleh melalui penelitian yang menggunakan
pendekatan kualitatif, atau penilaian kualitatif.
6
Keberadaan data bermuatan kualitatif adalah catatan lapangan yang berupa
catatan atau rekaman kata-kata, kalimat, atau paragraf yang diperoleh dari
wawancara menggunakan pertanyaan terbuka, observasi partisipan, atau
pemaknaan peneliti terhadap dokumen atau peninggalan. Sedangkan kuantitatif
adalah data yang berbentuk angka.Keberadaan data bermuatan kuantitatif adalah
angka-angka (kuantitas), baik diperoleh dari jumlah suatu penggabungan ataupun
pengukuran.
Data bermuatan kuantitatif yang diperoleh dari jumlah suatu
penggabungan selalu menggunakan bilangan cacah. Contoh data seperti ini adalah
angka-angka hasil sensus, angka-angka hasil tabulasi terhadap jawaban terhadap
angket atau wawancara terstruktur. Adapun data bermuatan kuantitatif hasil
pengukuran adalah skor-skor yang diperoleh melalui pengukuran, seperti skor tes
prestasi belajar, skor skala motivasi, skor timbangan, dan semacamnya.
Selanjutnya data kualitatif dibedakan atas data kualitatif emperis dan data
kualitatif bermakna. Dimana data kualitatif emperis merupakan data sebagaimana
adanya (tidak diberi makna) dan data kualitatif bermakna adalah data dibalik fakta
yang tampak. Selanjutnya yaitu data kuantitaif yang dibedakan atas data diskrit
dan data kontinum. Data diskrit atau data nominal merupakan data kualitatif yang
satu sama lain terpisah, tidak dalam satu garis kontinum. Sedangkan data
kontinum merupakan data kualitatif yang satu sama lainnya saling
berkesinambungan dalam satu garis. Kemudian data kontinum dijabarkan kembali
menjadi data ordinal, interval dan ratio. Data ordinal merupakan data kualitatif
yang berbentuk peringkat/ranking. Kemudian data interval merupakan data
kualitatif kontinum yang jaraknya sama, tetapi tidak mempunyai nilai nol absolut.
7
Dan data ratio merupakan data kualitatif kontinum yang jaraknya sama dan
mempunyai nilai nol absolut/mutlak.
2.3 Teknik-teknik Analisis Data
Teknik analisis data ada dua, yaitu teknik analisis data kuantitatif dan
teknik analisis data kualitatif. Bagi data yang bersifat kuantitatif (numerical) tentu
saja analisis data yang digunakan adalah analisis kuantitatif dengan ukuran-
ukuran statistik (Wina, 2002: 296). Untuk analisis data kuantitatif dalam
penggunaan statistik deskriptif dapat disesuaikan dengan ruang lingkup yang
hendak dicapai. Apakah mengharuskan data untuk memiliki normalitas,
homogenitas atau syarat lainnya. Wina menyebutkan pula, untuk mempermudah
kerja dalam penganalisisan data, sudah terdapat perangkat lunak komputer berupa
SPSS. Perangkat ini dapat membantu mempercepat kegiatan penganalisisan data
yang dikehendaki. Teknik analisis data kuantitatif berbeda dengan
kualitatif. Dalam teknik analisis data menggunakan statistik, terdapat dua macam
statistik yang digunakan pada data kuantitatif, yaitu statistik deskriptif dan
inferensial.
a. Deskriptif
Mengukur tedensi sentral
Mean
Median
Modus
8
Mengukur variabilitas
Quartil
Desil
Persentil
Standar deviasi
Varian
Penyajian data
Tabel, Diagram, Grafik
b. Inferensial
Parametrik
Statistik parametrik adalah cabang ilmu statistik inferensial yang
digunakan untuk menganalisis data-data yang memiliki sebaran normal saja.
Diartikan pula ilmu statistik yang berhubungan dengan inferensi statistik yang
membahas parameter-parameter populasi; jenis data interval atau rasio; distribusi
data normal atau mendekati normal (Asep, tt). Statistik parametrik tidak dapat
dipergunakan sebagai metode statistik apabila data yang akan dianalisis tidak
menyebar secara normal. Dengan kata lain, data yang ingin di analisis harus
ditransformasikan terlebih dahulu. Transformasi yang dimaksud adalah data ubah
mengikuti sebaran normal.
Transformasi dapat dilakukan dengan mengubah data ke dalam bentuk
logaritma natural, menggunakan operasi matematik (membagi, menambah, atau
mengali dengan bilangan tertentu), dan mengubah skala data dari nominal
menjadi interval. Spesifikasi ini disebabkan karena metode statistik parametrik
9
memiliki tingkat akurasi ketepatan yang lebih tinggi dibandingkan statistik non
parametrik (akan dijelaskan selanjutnya). Untuk itulah penyajian data dengan
sebaran normal harus dilakukan untuk mendapatkan analisis data yang akurat.
Contoh statistik parametrik yaitu Normalitas, Homogenitas, Uji T, dan Anava.
Non-parametrik
Statistik nonparametrik disebut juga statistik bebas sebaran. Statistik
nonparametrik tidak mensyaratkan bentuk sebaran parameter populasi. Statistik
nonparametrik dapat digunakan pada data yang memiliki sebaran normal atau
tidak. Statistik nonparametrik biasanya digunakan untuk melakukan analisis pada
data nominal atau ordinal. Keunggulan dari statistik nonparametrik yaitu, tidak
membutuhkan asumsi normalitas; secara umum metode statistik non-parametrik
lebih mudah dikerjakan dan lebih mudah dimengerti jika dibandingkan dengan
statistik parametrik karena ststistika non-parametrik tidak membutuhkan
perhitungan matematik yang rumit seperti halnya statistik parametrik; statistik
non-parametrik dapat digantikan data numerik (nominal) dengan jenjang
(ordinal); kadang-kadang pada statistik non-parametrik tidak dibutuhkan urutan
atau jenjang secara formal karena sering dijumpai hasil pengamatan yang
dinyatakan dalam data kualitatif; pengujian hipotesis pada statistik non-parametrik
dilakukan secara langsung pada pengamatan yang nyata.
Walaupun pada statistik non-parametrik tidak terikat pada distribusi
normal populasi, tetapi dapat digunakan pada populasi berdistribusi normal.
Contoh statistik nonparametrik yaitu Kolerasi Spearman (Spearman Rank Order
Correlation) dan Chi Square.
10
Berbeda halnya dengan analisis data kualitatif. Menurut Sugiyono (2010)
analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki
lapangan, selama di lapangan dan setelah selesai di lapangan.
a. Analisis Sebelum di Lapangan
Penelitian kualitatif telah melakukan analisis data sebelum peneliti
memasuki lapangan. Analisis dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan
yang akan digunakan untuk menentukan fokus penelitian. Fokus penelitian ini
masih bersifat sementara dan berkembang setelah memasuki dan selama di
lapangan.
b. Analisis Selama di Lapangan dan Setelah Selesai di Lapangan
Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan
data berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode
tertentu. Pada saat wawancara, peneliti sudah melakukan analisis terhadap
jawaban yang diwawancarai. Bila jawaban yang diwawancarai setelah dianalisis
terasa belum memuaskan, maka peneiti akan melanjutkan pertanyaan lagi, sampai
tahap tertentu sihingga dipeoleh data yang dianggap kredibel. Miles and
Huberman (dalam, Sugiyono 2010), mengemukakan bahwa aktivitas dalam
analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus
menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Analisis data dilakukan
melalui 3 tahap, yaitu data reduction (reduksi data), data display (penyajian data),
dan Conclusion Drawing / Verification.
11
Data Reduction (Reduksi Data)
Reduksi data berarti merangkum, memilih hal yang pokok, memfokuskan
pada hal yang penting, dicari pola dan temanya. Misalkan pada bidang
pendidikan, setelah peneliti memasuki setting sekolah sebagai tempat penelitian,
maka dalam meraduksi data peneliti akan memfokuskan pada murid yang
memiliki kecerdasan tinggi dengan mengkatagorikan pada aspek gaya belajar,
perilaku social, interalsi dengan keluarga dan lingkungan.
Data Display (penyajian data)
Data display berarti mendisplay data yaitu menyajikan data dalam bentuk
uraian singkat, bagan, hubungan antar katagori, dsb. Menyajikan data yang sering
digunakan dalam penelitian kualitatif adalah bersifat naratif. Ini dimaksudkan
untuk memahami apa yangterjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan
apa yang dipahami.
Conclusion Drawing / Verification
Langkah terakhir dari model ini adalah penarikan kesimpulan dan
verifikasi. Kesimpulan dalam penelitian mungkin dapat menjawab rumusan
masalah yang dirumuskan sejak awal namun juga tidak, karena masalah dan
rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan
berkembang setelah peneliti ada di lapangan. Kesimpulan penelitian kualitatif
merupakan temuan baru yang sebelumnya belum ada yang berupa deskripsi atau
gambaran yang sebelumnya belum jelas menjadi jelas dapat berupa hubungan
kausal / interaktif dan hipotesis / teori.
12
2.4 Langkah-langkah Analisis Data
Menurut Sukardi (2003), ada beberapa langkah yang perlu dilalui agar proses
analisis menjadi lebih terarah, yakni skoring, tabulasi, mendeskripsikan data, dan
melakukan uji statistika.
a. Skoring
Skoring adalah pemberian nilai pada setiap jawaban yang dikumpulkan
peneliti dari instrumen yang telah disebarkan. Setiap item pertanyaan yang
dimunculkan pada instrumen dikuantifikasikan dalam bentuk angka. Misalnya,
pada saat angket disebarkan aternatif jawaban yang diberikan masih berupa
kualitatif, maka pada tahap ini harus dikuantifikasikan. Pada tahap ini peneliti
memberikan nilai atau bobot pada setiap alternatif jawaban.
Contoh alternatif jawaban pada angket.
Selalu : 3
Belum tentu : 2
Tidak : 1
b. Tabulasi
Setelah tahap skoring, hasilnya ditransfer dalam bentuk yang lebih ringkas
dan mudah dilihat. Mencatat skor secara sistematis akan memudahkan
pengamatan data yang diperoleh. Apabila analisis data membandingkan dua
kelompok, maka data ditempatkan dalam kolom yang berbeda. Dengan
menggunakan prinsip tabulasi ini, seorang peneliti akan dapat menentukan arah
selanjutnya teknik analisis apa yang diperlukan, tergantung pada tujuan analisis
data yang hendak dicapai.
13
c. Mendeskripsikan data
Mendeskripsikan data adalah menggambarkan data yang ada guna
memperoleh bentuk nyata dari responden, sehingga lebih dimengerti oleh peneliti
atau seseorang yang tertarik dengan hasil penelitian yang dilakukan. Analisis data
yang paling sederhana dan sering digunakan oleh peneliti atau pengembang
adalah mmenganalisis data yang ada dengan menggunakan prinsip-prinsip
deskriptif. Dengan menganalisis secara deskriptif dapat mendeskripsikan data
secara lebih ringkas, sederhana, dan lebih mudah dimengerti. Yang termasuk
analisis deskriptif antara lain mean, median, modus, quartil, desil, persentil,
standar deviasi, dan varian.
d. Melakukan uji statistika
Uji statistika atau analisis inferensial merupakan pengolahan data yang
diperoleh dengan menggunakan rumus-rumus atau aturan-aturan
yang berlaku, sesuai dengan pendekatan penelitian atau desain yang diambil.
Penggunaan rumus atau aturan-aturan tersebut hendaknya mampu mengukur dan
sesuai dengan tujuan atau hasil penelitian yang ingin peneliti capai.
2.5 Menginterprestasikan
Penafsiran atau interpretasi tidak lain dari pencarian pengertian yang lebih
luas tentang penemuan-penemuan. Penafsiran data tidak dapat dipisahkan dari
analisis, sehingga sebenarnya penafsiran merupakan aspek tertentu dari analisis,
dan bukan merupakan bagian dari analisis. Interpretasi data perlu dilakukan untuk
memberikan arti mengenai hasil dari analisis data yang telah dilakukan
sebelumnya. Menurut Moh.Nazir (dalam, Wahyulis 2010) ada beberapa
pengertian penafsiran data adalah sebagai berikut.
14
a. Penafsiran adalah penjelasan yang terperinci tentang arti yang sebenarnya dari
materi yang dipaparkan. Data yang telah dalam bentuk tabel, perlu diberikan
penjelasan tang terperinci dengan tujuan untuk untuk menegakkan
keseimbangan suatu penelitian, dalam pengertian menghubungkan hasil suatu
penelitan dengan penemuan penelitian lainnya, Untuk membuat atau
menghasilkan suatu konsep yang bersifat menerangkan atau menjelaskan.
b. Penafsiran dapat menghubungkan suatu penemuan studi exsploratif menjadi
suatu hipotesis untuk suatu percobaan yang lebih teliti lainnya. Misalnya,
seorang peneliti sesang mempelajari sikap dari para transmigran yang berasal
dari Jawa Timur, Bali terhadap penduduk setempat di Aceh, maka dari data
penelitian di Aceh perlu dibuat penafsiran untuk menyajikan kesinambungan
penemuan tentang pengaruh pergaulan pribadi antara anggota transmigran dari
kelompok sosial yang berbeda tersebut di daerah lain, misalnya di Sulawesi
dengan penemuan di Aceh.
Untuk itu, penafsiran data sangat penting kedudukannya dalam proses
analisis data penelitian karena kualitas analisis dari suatu peneliti sangat
tergantung dari kualitas penafsiran yang diturunkan oleh peneliti terhadap data.
15
Stringer (dalam, Wahyulis 2010) mengemukakan beberapa teknik
menginterpretasikan hasil analisis data kualitatif adalah sebgai berikut:
a. Memperluas analisis dengan mengajukan pertanyaan. Hasil analisis mungkin
masih miskin dengan makna, dengan pengajuan beberapa pertanyaan hasil
tesebut bisa dilihat maknanya. Pertanyaan dapat berkenaan dengan hubungan
atau perbedaan antara hasil analisis, penyebab, aplikasi dan implikasi dari
hasil analisis.
b. Hubungan temuan dengan pengalaman pribadi. Penelitian tindakan sangat erat
kaitanya dengan pribadi peneliti. Temuan hasil analisis bisa
dihubungkan dengan pengalaman-pengalaman pribadi peneliti yang cukup
kaya.
c. Minat nasihat dari teman yang kritis. Bila mengalami kesulitan dalam
menginterpretasikan hasil analisis, mintalah pandangan kepada teman yang
seprofesi dan memiliki pandangan yang kritis.
d. Hubungkan hasil-hasil analisis dengan literatur. Factor eksternal yang
mempunyai kekuatan dalam memberikan interpretasi selain teman, atau kalau
mungkin ahli adalah literature. Apakah makna dari temuan penelitian menurut
pandangan para ahli, para peneliti dalam berbagai literature.
e. Kembalikan pada teori. Cara lain utuk menginterpretasikan hasil dari analisis
data adalah hubungkan atau tinjaulah dari teori yang relevan dengan
permasalahan yang dihadapi.
16
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Analisis data merupakan proses mengorganisasikan dan mengurutkan data
ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema
dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang didasarkan oleh data.
Dalam rangka analisis dan interpretasi data, perlu dipahami tentang
keberadaan data itu sendiri. Secara garis besar, keberadaan data dapat
digolongkan ke dalam dua jenis, yaitu : data bermuatan kualitatif dan data
bermuatan kuantitatif
Teknik analisis data ada dua, yaitu teknik analisis data kuantitatif dan
teknik analisis data kualitatif yaitu teknik analisis data kuantitatif dengan
menggunakan statistik, meliputi statistik deskriptif dan inferensial. Statistik
inferensial meliputi statistik parametris dan non parametris. Teknik analisis data
kualitatif dilakukan dari sebelum penelitian, selama penelitian, dan sesudah
penelitian yang meliputi analisis sebelum di lapangan, teknik analisis selama di
lapangan model Miles dan Huberman dan teknik analisis data menurut Spradley.
Secara garis besar, analisis data meliputi 4 langkah, yaitu : Persiapan (scoring),
tabulasi, mendesktripsikan data dan melakukan uji statistika. Penafsiran data
sangat penting kedudukannya dalam proses analisis data penelitian karena kualitas
analisis dari suatu peneliti sangat tergantung dari kualitas penafsiran yang
diturunkan oleh peneliti terhadap data.
17
DAFTAR PUSTAKA
Prihanto, Asep. tt. Pengantar Statistik Non Parametrik. Bandung: Universitas
Brawijaya.
Sanjaya, Wina. 2002. Penelitian Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group
Sugiyono. 2006. Memahami Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kombinasi. Bandung: Alfabeta
Sukardi. 2003. Metodelogi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Wahyulis, Tri. 2010. Analisis Data. Malang: Tidak diterbitkan
18