Metode penelitian

27
Oleh : Dr. Bambang Heru P, M.S. APLIKASI METODE STATISTIKA (KUANTITATIF) DAN METODE KUALITATIF DALAM PENELITIAN SOSIAL

Transcript of Metode penelitian

Page 1: Metode penelitian

Oleh :Dr. Bambang Heru P, M.S.

APLIKASI METODE STATISTIKA (KUANTITATIF) DAN METODE KUALITATIF DALAM

PENELITIAN SOSIAL

Page 2: Metode penelitian

I. ARTI STATISTIK DAN STATISTIKA

STATISTIK : telah dipakai untuk menyatakan kumpulan fakta, umumnya berbentuk angka yang disusun dalam tabel dan atau diagram yang melukiskan atau menggambarkan suatu persoalan.

STATISTIKA : pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan fakta, pengolahan serta penganalisaannya, penarikan kesimpulan serta pembuatan keputusan yang cukup beralasan berdasarkan fakta dan penganalisaan yang dilakukan

METODE STATISTIKA (KUANTITATIF)

Page 3: Metode penelitian

II. PERANAN STATISTIKA

1. Digunakan untuk penelitian dan riset2. Dapat digunakan untuk menilai hasil pembangunan3. Pengambilan keputusan

Yang akan dibahas disini No. 1 dan dinamakan Metode Statistika

III. DATA STATISTIK

Data Statistik adalah keterangan atau fakta mengenai sesuatu persoalan, bisa berbentuk kategori, misalnya : rusak, baik, senang, puas, berhasil, gagal dsb, atau juga berbentuk bilangan

Data yang berbentuk bilangan disebut data kuantitatif harganya berubah-ubah atau bersifat variabel.

Penelitian kuantitatif mencakup setiap jenis penelitian yang didasarkan atas perhitungan persentase rata-rata, ci kuadrat, dan perhitungan statistik lainnya.

Page 4: Metode penelitian

A. KONSEP DASAR METODOLOGI KUALITATIF

ISTILAH YANG DIGUNAKAN UNTUK PENELITIAN KUALITATIF, AL: INQUIRI NATURALISTIK, ETNOGRAFI, INTERAKSIONIS SIMBOLIK, PERSPEKTIF KE DALAM, ETNOMETODOLOGI, THE CHICAGO SCHOOL, FENOMENOLOGIS, STUDI KASUS, INTERPRETATIF, EKOLOGIS, DAN DESKRIFTIF (BOGDAN DAN BIKLEN)

METODOLOGI PENELITIAN KUALITATIF

Page 5: Metode penelitian

1. PENGERTIAN METODE PENELITIAN KUALITATIF

BOGDAN DAN TAYLOR

METODOLOGI KUALITATIF SEBAGAI PROSEDUR PENELITIAN YANG MENGHASILKAN DATA DESKRIPTIF BERUPA KATA-KATA TERTULIS ATAU LISAN DARI ORANG-ORANG DAN PERILAKU YG DAPAT DI AMATI.

KIRK DAN MILLER:

PENELITIAN KUALITATIF ADALAH TRADISI TERTENTU DALAM ILMU PENGETAHUAN SOSIAL YANG SECARA FUNDAMENTAL BERGANTUNG PADA PENGAMATAN PADA MANUSIA DALAM KAWASAN SENDIRI YANG BERHUBUNGAN DENGAN ORANG-ORANG.

Page 6: Metode penelitian

WILLIAMS:

PENELITIAN KUALITATIF ADALAH PENGUMPULAN DATA PADA SUATU LATAR ALAMIAH, DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALAMIAH, DAN DILAKUKAN OLEH ORANG ATAU PENELITI YANG TERTARIK SECARA ALAMIAH.

DENZIN DAN LINCOLN:

PENELITIAN KUALITATIF ADALAH PENELITIAN YANG MENGGUNAKAN LATAR ALAMIAH, DENGAN MAKSUD MENAFSIRKAN FENOMENA YANG TERJADI DAN DILAKUKAN DENGAN JALAN MELIBATKAN BERBAGAI METODE YANG ADA.

NASUTION:

PENELITIAN KUALITATIF/NATURALISTIK BERSIFAT INDUKTIF DAN MENCOBA MENCARI DAN MENEMUKAN SUATU TEORI BERDASARKAN DATA YANG DIKUMPULKAN.

Page 7: Metode penelitian

BERPIKIR INDUKTIF DAN DEDUKTIF

Induktif : Di dalam observasi itu fakta-fakta dari fenomena dikumpulkan, diamati, diklasifikasi, disusun secara tetutup (sistematis) kemudian ditarik generalisasi-generalisasi sebagai kesimpulannya, maka terwujudlah hukum-hukum, dalil-dalil, dan teori-teori dari suatu sistem itu.

Deduktif : Berangkat dari hal yang umum (dari induksi teori/dalil, hukum) kepada hal-hal yang khusus

Deduktif Induktif

Teori Teori

Realita

Page 8: Metode penelitian

2. KEGUNAAN PENELITIAN KUALITATIF

DIMANFAATKAN OLEH PENELITI YANG BERMINAT MENELITI TENTANG MOTIVASI , NILAI, SIKAP, DAN PERSEPSI.

KEPERLUAN EVALUASI UNTUK PENELITIAN KONSULTATIF DIGUNAKAN OLEH PENELITI YANG BERMAKSUD MENELITI

SESUATU SECARA MENDALAM.

Page 9: Metode penelitian

3. KARAKTERISTIK PENELITIAN KUALITATIF

LATAR ALAMIAH MANUSIA SEBAGAI ALAT (INSTRUMEN) METODE KUALITATIF ANALSIS DATA SECARA INDUKTIF TEORI DARI DASAR (GROUNDED THEORY) DESKRIPTIF LEBIH MEMENTINGKAN PROSES DARIPADA HASIL ADANYA BATAS YANG DITENTUKAN OLEH FOKUS ADANYA KRITERIA KHUSUS UNTUK KEABSAHAN DATA DESAIN YANG BERSIFAT SEMENTARA HASIL PENELITIAN DIRUNDINGKAN DAN DISEPAKATI BERSAMA

Page 10: Metode penelitian

JENIS-JENIS PENELITIAN MENURUT TUJUAN, METODE, TINGKAT EKSPLANASI DAN JENIS DATA

TujuanTujuan MetodeMetode Tingkat Tingkat EksplanasiEksplanasi

Analisis & Jenis Analisis & Jenis DataData

A.A. MurniMurni

B.B. TerapanTerapan

A.A. SurveySurvey

B.B. Ex. Post FactoEx. Post Facto

C.C. EksperimenEksperimen

D.D. NaturalistikNaturalistik

E.E. Policy ResearchPolicy Research

F.F. Action ResearchAction Research

G.G. EvaluasiEvaluasi

H.H. SejarahSejarah

1.1. DeskriptifDeskriptif

2.2. KomparatifKomparatif

3.3. AsosiatifAsosiatif

1.1. KuantitatifKuantitatif

2.2. KualitatifKualitatif

3.3. GabunganGabungan

Page 11: Metode penelitian
Page 12: Metode penelitian

Teknik sampling

Populasi (N)

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan

Sampel (n)

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan tenaga, dana dan waktu, maka dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.

Sampel adalah sebagian dari populasi yang ingin diteliti, yang ciri-ciri dan keberadaannya diharapkan mampu mewakili atau menggambarkan ciri-ciri dan keberadaan populasi yang sebenarnya.

Page 13: Metode penelitian

Teknik Sampling

Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian.

Beberapa Kelompok Teknik Sampling

PROBABILITY SAMPLING NON PROBABILITY SAMPLING

1. Simpel random sampling (SRS)

2. Proportionale Stratified Random Sampling (PSRS)

3. Disproportionale Stratified Random Sampling (DSRS)

4. Area (Cluster) sampling (sampling menurut daerah)

1. Sampling Sistematis

2. Sampling Kuota

3. Sampling Aksidental

4. Purposive Sampling

5. Sampling Jenuh

6. Snowball Sampling

TEKNIK SAMPLING

Page 14: Metode penelitian

A. PROBABILITY SAMPLING

Probability sampling adalah teknik sampling (teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel).

1. Simple Random Sampling (SRS)

Dikatakan simpel (sederhana) karena pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yanga da dalam populasi itu. Cara ini dilakukan bila populasi dianggap homogen.

PopulasiHomogen

Sampel yang Representatif

Page 15: Metode penelitian

2. Proportionale Stratified Random Sampling (PSRS)

Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional.

Contoh : Pegawai yang lulus S-1 = 45, S-2 = 30, STM = 800,

ST = 900, SMEA = 400, SD = 300

Jumlah sampel yang diambil meliputi strata pendidikan tersebut.

Diambil secaraRandom

ProporsionalPopulasi berstrata Sampel yang

Representatif

Page 16: Metode penelitian

3. Disproportionale Stratified Random Sampling (DSRS)

DSRS digunakan untuk menentukan jumlah sample, bila populasi berstrata tetapi kurang proporsional.

Contoh : S-3 = 3 orang, S-2 = 4, S-1 = 90, SMU=800, SMP=700

Lulusan S-3 dan S-2 karena jumlahnya kecil maka diambil sebagai sampel.

4. Cluster Sampling (Area Sampling)

Teknik sampling ini untuk menentukan sampel bila objek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas, misalnya penduduk dari suatu negara, propinsi atau kabupaten. Untuk menentukan penduduk mana yang akan dijadikan sumber data, maka pengambilan sampelnya berdasarkan daerah.

Populasi yang sudah ditetapkan, misal : di Indonesia = 27 propinsi (N), n=10 propinsi dilakukan secara random.

karena propinsi-propinsi di Indonesia itu berstrata maka pengambilan sampelnya menggunakan SRS

Page 17: Metode penelitian

Teknik sampling digunakan 2 tahap :

1) Menentukan sampel daerah

2) Menentukan orang-orang yang ada di daerah

AB

CE

D

GH

F

I

A C

D F

Populasi Daerah

Diambil dgn

Random

Tahap I Tahap 2

Diambil dgn

Random

Sampel DaerahSampel Individu

Page 18: Metode penelitian

B. NON PROBABILITY SAMPLING

Non Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.

1. Sampling Sistematis

Sampling Sistematis adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang didasarkan urutan dari anggota populasi yang diberi nomor urut, misal : anggota populasi yang terdiri dari 100 orang. Dari semua anggota itu diberi nomor urut, yaitu no. 1 s/d. no. 100.

pengambilan sampel dapat dilakukan dengan no ganjil saja, genap saja, atau kelipatan dengan bilangan tertentu. Misal : kelipatan dari bilangan 5. maka sampel adalah no. 1 – 5 – 10 – 15 – 20 dst sampai 100.

N = 100n dengan no ganjil saja = 3, 5, 7, 9, 11, 13, 15, 17 …. 100N = 100n dengan no genap saja = 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16 …. 100N = 100n dengan kelipatan 5 = 5, 10, 15, 20, 25, 30, 35, 40 …. 100

Page 19: Metode penelitian

2. Sampling Kuota (Jumlah)

Sampling kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampi jumlah (kuota) yang diinginkan.

Contoh : Penelitian pendapat masyarakat terhadap produk industri tertentu. Jumlah sampel yang ditentukan 500 orang. Pengumpulan data harus sejumlah 500 orang. Bila pengumpulan data dilahirkan secara kelompok, harus menghubungi 100 orang anggota sampel.

3. Sampling Aksidental (Kebetulan)

Teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang ditemui itu cocok sebagai sumber data.

4. Sampling Purposive (Orang Ahli)

Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Misal : akan melakukan penelitian tentang kualitas makanan, maka sampel sumber datanya adalah orang yang ahli makanan. Lebih cocok digunakan untuk penelitian kuantitatif.

Page 20: Metode penelitian

5. Sampling Jenuh

Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel.

6. Snowball Sampling

Snowball sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar. Dalam penentuan sampel, pertama-tama dipilih satu atau dua orang, kemudian dua orng itu disuruh memilih temuan-temuan untuk dijadikan sampel. Begitu seterusnya, sehingga jumlah sampel semakin besar. Pada penelitian kuantitatif banyak digunakan sampel purposive atau snowball.

Page 21: Metode penelitian

Sampel Pertama

Snowball SamplingBiasa dilakukan terhadap penelitian kualitatif

Page 22: Metode penelitian

MENENTUKAN UKURAN SAMPEL

Jumlah anggota sampel sering dinyatakan dengan ukuran sampel

Makin besar jumlah mendekati populasi, maka peluang kesalahan generalisasi semakin kecil dan sebaliknya makin kecil jumlah sampel menjauhi populasi, maka makin besar kesalahn generalisasi.

Berapa jumlah anggota sampel yang paling tepat digunakan dalam penelitian. Jawabannya tergantung pada tingkat kesalahan yang diinginkan. Hal ini tergantung pada dan, waktu dan tenaga yang tersedia.

Makin besar tingkat kesalahan maka akan semakin kecil ε sampel yang diperlukan Contoh 10% - n kecil

Namun bila semakin kecil tingkat kesalahan maka semakin besar ε sampel

Contoh : 1% - n besar

Page 23: Metode penelitian

Rumus-rumus Menentukan Ukuran Sampel

Isaac dan Michael :

S =2ג . N . P . Q

D2(N-1) + 2ג . P . Q

2ג dengan dk=1, taraf kesalahan 1%, 5%, 10%

P=Q=0,5 d=0,05 s=jumlah sampel

Perhatikan tabel Isaac dan Michael

Jika tidak Homogen dan berstrata :

Contoh : N = 1000

dk = 1% = 399

= 5% = 258

= 10% = 213

Bila N tak terhingga > 1.000.000

Maka s (anggota sampel) untuk :

dk = 1% = 664

= 5% = 349

= 10% = 272

Page 24: Metode penelitian

Contoh menentukan sampel yang tidak homogen dan berstrata :

N = 1000 (Kelompok masyarakat)

Kelompok pendidikan : S-1 = 50, D3 = 300, SMK = 500, SMP = 100, SD = 50

dk = 5% (kesalahan)

Perhatikan : masing-masing sampel untuk tingkat pendidikan harus proporsional

S-1S-1 ==5050

10001000XX 258258 == 12,912,9 == 1313

D3D3 ==300300

10001000XX 258258 == 77,477,4 == 7777

SMKSMK ==500500

10001000XX 258258 == 129129 == 129129

SMPSMP ==100100

10001000XX 258258 == 25,825,8 == 2626

SDSD ==5050

10001000XX 258258 == 12,912,9 == 1313

Page 25: Metode penelitian
Page 26: Metode penelitian

Sevile : Populasi Homogen

n =N

1 + N 2ג

Contoh : Populasi pegawai pelayanan pajak Bandung Cibeunying.

N = 107

dk = 1%

nn ==107107

1 + 107(0,1)21 + 107(0,1)2

nn ==107107

1 + 1,071 + 1,07

nn ==107107

2,072,07

nn == 51,6951,69 52

Page 27: Metode penelitian

Jumlah Responden yang dijadikan anggota sampel sebagai berikut :

No.No. JabatanJabatanSampelSampel

StratumStratum

1.1.

2.2.

3.3.

Kepala SeksiKepala Seksi

Koordinator PelaksanaKoordinator Pelaksana

PelaksanaPelaksana

66

1010

3636

JumlahJumlah 5252

Slovin : Teknik Cluster Random Sampling

n =N

1 + N(0,10)2

N = 2816

Contoh :

Anggota populasi : Guru Bantu 1600

Kepala Sekolah 1098

Pengawas SD 118

dk = 10%