METODE PENELITIAN METODE PENELITIAN SOSIAL EKONOMISOSIAL EKONOMI

(MATERI KULIAH PERTAMA(MATERI KULIAH PERTAMA

TUJUAN MEMPELAJARI TUJUAN MEMPELAJARI METODE PENELITIANMETODE PENELITIAN

Oleh : Oleh :

Prof. Prof. Dr. Ir. Juraemi, M.SiDr. Ir. Juraemi, M.Si

TUJUAN MEMPELAJARI METODE PENELITIAN TUJUAN MEMPELAJARI METODE PENELITIAN

“AGAR DAPAT MENGUASAI PELAKSANAAN “AGAR DAPAT MENGUASAI PELAKSANAAN PENELITIAN SESUAI DENGAN KAIDAH-PENELITIAN SESUAI DENGAN KAIDAH-

KAIDAH ILMIAH SEHINGGA HASIL KAIDAH ILMIAH SEHINGGA HASIL PENELITIAN YANG DIPEROLEH BERSIFAT PENELITIAN YANG DIPEROLEH BERSIFAT

ILMIAH (KEBENARAN ILMIAH)”ILMIAH (KEBENARAN ILMIAH)”

DASAR METODOLOGIDASAR METODOLOGI

DASAR METODOLOGI ADALAH FILSAFAT DASAR METODOLOGI ADALAH FILSAFAT ILMU.ILMU.

INTI DARI FILSAFAT ILMU :INTI DARI FILSAFAT ILMU :- ONTOLOGI - ONTOLOGI - EFISTIMOLOGI- EFISTIMOLOGI- AKSIOLOGI- AKSIOLOGI

METODOLOGI MERUPAKAN BAGIAN DARI METODOLOGI MERUPAKAN BAGIAN DARI EFISTEMOLOGI, SEDANGKAN EFISTEMOLOGI EFISTEMOLOGI, SEDANGKAN EFISTEMOLOGI BAGIAN DARI FILSAFAT ILMU. BAGIAN DARI FILSAFAT ILMU.

METODOLOGI ADALAH METODE-METODE METODOLOGI ADALAH METODE-METODE DAN TEKNIK-TEKNIK PENELITIAN.DAN TEKNIK-TEKNIK PENELITIAN.

DI DALAM FILSAFAT ILMU DAPAT DI DALAM FILSAFAT ILMU DAPAT DIPELAJARI TENTANGDIPELAJARI TENTANG

KEDUDUKAN PENGETAHUAN DAN ILMU.KEDUDUKAN PENGETAHUAN DAN ILMU. SIFAT-SIFAT DASAR DAN ASUMSI DASAR SIFAT-SIFAT DASAR DAN ASUMSI DASAR

ILMU.ILMU. KOMPONEN-KOMPONEN ILMU.KOMPONEN-KOMPONEN ILMU. UPAYA MEMBANGUN ILMU YANG BELUM UPAYA MEMBANGUN ILMU YANG BELUM

DIKETAHUI.DIKETAHUI. MEMPERBAIKI ILMU YANG DIRAGUKAN MEMPERBAIKI ILMU YANG DIRAGUKAN

KEBENARANNYA.KEBENARANNYA. KEGUNAAN ATAU MANFAAT ILMUKEGUNAAN ATAU MANFAAT ILMU

MEMBANGUN ILMU DAN MEMPERBAIKI MEMBANGUN ILMU DAN MEMPERBAIKI KEBENARAN ILMU TIDAKLAH DILAKUKAN KEBENARAN ILMU TIDAKLAH DILAKUKAN

SEMENA-MENA, MELAINKAN SEMENA-MENA, MELAINKAN MELALUI MELALUI PROSEDUR TERTENTU, YAITU BERUPA PROSEDUR TERTENTU, YAITU BERUPA

LANGKAH-LANGKAH YANG SISTEMATIS. LANGKAH-LANGKAH YANG SISTEMATIS. LANGKAH-LANGKAH SISTEMATIS LANGKAH-LANGKAH SISTEMATIS

DIMAKSUD ADALAH METODE PENELITIAN DIMAKSUD ADALAH METODE PENELITIAN (SECARA METODOLOGIS).(SECARA METODOLOGIS).

KEDUDUKAN PENGETAHUAN DAN KEDUDUKAN PENGETAHUAN DAN ILMUILMU

PENGETAHUAN DAN ILMU (ILMU = PENGETAHUAN ILMIAH).

PENGETAHUAN ADALAH PEMBENTUKAN PEMIKIRAN ASSOSIATIF YANG MENGHUBUNGKAN ATAU MENJALIN SEBUAH PIKIRAN DENGAN KENYATAAN ATAU DENGAN PIKIRAN LAIN BERDASARKAN PENGALAMAN YANG BERULANG-ULANG TANPA PEMAHAMAN MENGENAI KAUSALITAS (SEBAB-AKIBAT) YANG HAKIKI DAN UNIVERSAL.

ILMU ADALAH AKUMULASI PENGETAHUAN YANG MENJELASKAN KAUSALITAS (HUBUNGAN SEBAB AKIBAT) DARI SUATU OBJEK MENURUT METODE-METODE TERTENTU YANG MERUPAKAN SUATU KESATUAN SISTEMATIS.

ILMU ILMU ADALAHADALAH PENGETAHUAN PENGETAHUAN TETAPI TIDAK SEMUATETAPI TIDAK SEMUA

PENGETAHUAN PENGETAHUAN ADALAHADALAH ILMU ILMU

BAGAIMANA UPAYA MENCARI BAGAIMANA UPAYA MENCARI

PENGETAHUAN ?PENGETAHUAN ? CONTOH :CONTOH :

GEJALA-GEJALA ATAU FENOMENA-FENOMENA YANG GEJALA-GEJALA ATAU FENOMENA-FENOMENA YANG TERDAPAT DI ALAM SEMESTA DITANGKAP OLEH MANUSIA TERDAPAT DI ALAM SEMESTA DITANGKAP OLEH MANUSIA MELALUI PANCA INDERA, BAHKAN ADA PULA YANG MELALUI PANCA INDERA, BAHKAN ADA PULA YANG DITANGKAP OLEH INDERA KEENAM (DITANGKAP OLEH INDERA KEENAM (EXTRA-SENSORYEXTRA-SENSORY).).

SEGALA YANG DITANGKAP OLEH INDERA DIMASUKKAN SEGALA YANG DITANGKAP OLEH INDERA DIMASUKKAN KE DALAM PIKIRAN DAN PERASAAN, DENGAN SEGALA KE DALAM PIKIRAN DAN PERASAAN, DENGAN SEGALA KEYAKINAN ATAU KEPERCAYAAN DITARIKLAH KEYAKINAN ATAU KEPERCAYAAN DITARIKLAH KESIMPULAAN-KESIMPULAN YANG DIANGGAP BENAR. KESIMPULAAN-KESIMPULAN YANG DIANGGAP BENAR.

KESIMPULAN YANG DIANGGAP BENAR INI MERUPAKANKESIMPULAN YANG DIANGGAP BENAR INI MERUPAKAN PENGETAHUAN (ILMU, SENI DAN AGAMA)PENGETAHUAN (ILMU, SENI DAN AGAMA)..

CARA MENDAPATKAN PENGETAHUANCARA MENDAPATKAN PENGETAHUAN

CARA MENDAPATKAN PENGETAHUAN DAPAT CARA MENDAPATKAN PENGETAHUAN DAPAT DIBEDAKAN ANTARA UPAYA YANG BERSIFAT DIBEDAKAN ANTARA UPAYA YANG BERSIFAT AKTIFAKTIF DAN DAN PASIFPASIF..

UPAYA UPAYA AKTIFAKTIF YAITU UPAYA MELALUI PENALARAN YAITU UPAYA MELALUI PENALARAN

PIKIRAN (LOGIKA), SEDANGKAN UPAYA PIKIRAN (LOGIKA), SEDANGKAN UPAYA PASIFPASIF YAITU UPAYA MELALUI PERASAAN DAN YAITU UPAYA MELALUI PERASAAN DAN KEYAKINAN ATAU KEPERCAYAAN TERHADAP KEYAKINAN ATAU KEPERCAYAAN TERHADAP KEBENARAN SESUATU YANG DIWARTAKAN KEBENARAN SESUATU YANG DIWARTAKAN (DIBERITAKAN).(DIBERITAKAN).

KESIMPULAN YANG DIPEROLEH MELALUI KESIMPULAN YANG DIPEROLEH MELALUI ALUR KERANGKA PIKIRANALUR KERANGKA PIKIRAN LOGIS LOGIS

(PENALARAN) ADALAH BERSIFAT (PENALARAN) ADALAH BERSIFAT LOGIS LOGIS DAN ANALITISDAN ANALITIS, SEDANGKAN YANG , SEDANGKAN YANG

DIPEROLEH MELALUI PERASAAN DAN DIPEROLEH MELALUI PERASAAN DAN KEYAKINAN ATAU KEPERCAYAANKEYAKINAN ATAU KEPERCAYAAN BERSIFATBERSIFAT TIDAK LOGIS DAN TIDAK TIDAK LOGIS DAN TIDAK

ANALITISANALITIS..

DARI HASIL PENALARAN DARI HASIL PENALARAN LOGISLOGIS DAN DAN ANALITISANALITIS DIPEROLEH PENGETAHUAN YANG DIPEROLEH PENGETAHUAN YANG DISEBUT DISEBUT ILMU ATAU ILMU PENGETAHUANILMU ATAU ILMU PENGETAHUAN, ,

SEDANGKAN DARI SEDANGKAN DARI PERASAANPERASAAN DAN DAN KEYAKINANKEYAKINAN ATAU ATAU KEPERCAYAANKEPERCAYAAN DISEBUT DISEBUT

PENGETAHUANPENGETAHUAN,, SENI SENI DAN DAN AGAMAAGAMA..

BINGUNGBINGUNG

ADA DUA PENDEKATAN UNTUK ADA DUA PENDEKATAN UNTUK MENDAPATKAN PENGETAHUAN DAN ILMU MENDAPATKAN PENGETAHUAN DAN ILMU (ILMU PENGETAHUAN) YANG BENAR ATAU (ILMU PENGETAHUAN) YANG BENAR ATAU

KEBENARANKEBENARAN ILMU ILMU

PENDEKATAN NON-ILMIAHPENDEKATAN NON-ILMIAH PENDEKATAN ILMIAHPENDEKATAN ILMIAH

PENDEKATAN NON-ILMIAH PENDEKATAN NON-ILMIAH

● ● AKAL SEHAT AKAL SEHAT

● ● PRASANGKA PRASANGKA

● ● INTUISIINTUISI

● ● WAHYUWAHYU

● ● PENEMUAN KEBETULAN DAN PENEMUAN KEBETULAN DAN COBA-COBA COBA-COBA

● ● PENDAPAT OTORITAS ILMIAHPENDAPAT OTORITAS ILMIAH

AKAL SEHAT (AKAL SEHAT (COMMON SENSECOMMON SENSE) :) :

AKAL SEHAT AKAL SEHAT ADALAH SERANGKAIANADALAH SERANGKAIAN KONSEPKONSEP DANDAN BAGAN KONSEPBAGAN KONSEP UNTUK PENGGUNAAN UNTUK PENGGUNAAN PRAKTIS BAGI KEMANUSIAAN.PRAKTIS BAGI KEMANUSIAAN.

KONSEPKONSEP ADALAH KATA YANG MENYATAKAN ADALAH KATA YANG MENYATAKAN

ABSTRAKSI YANG DIGENERALISASIKAN DARI ABSTRAKSI YANG DIGENERALISASIKAN DARI HAL-HAL YANG KHUSUS.HAL-HAL YANG KHUSUS.

BAGAN KONSEPBAGAN KONSEP ADALAH YANG DIRANGKAIKAN ADALAH YANG DIRANGKAIKAN

DENGAN DALIL-DALIL HIPOTESIS DAN TEORITIS.DENGAN DALIL-DALIL HIPOTESIS DAN TEORITIS.

PRASANGKA :PRASANGKA : PENCAPAIAN KEBENARAN PENCAPAIAN KEBENARAN

PENGETAHUAN MELALUI AKAL SEHAT PENGETAHUAN MELALUI AKAL SEHAT SERING DIWARNAI OLEH SERING DIWARNAI OLEH KEPENTINGAN KEPENTINGAN ORANG YANG MELAKUKANNYAORANG YANG MELAKUKANNYA,, MAKA MAKA HAL ITU MENYEBABKAN AKAL SEHAT HAL ITU MENYEBABKAN AKAL SEHAT BERUBAH MENJADI PRASANGKA.BERUBAH MENJADI PRASANGKA.

PENGETAHUAN YANG DIPEROLEH DARI PENGETAHUAN YANG DIPEROLEH DARI

PRASANGKA KEBENARANNYA MASIH PRASANGKA KEBENARANNYA MASIH BERSIFAT BERSIFAT HIPOTETISHIPOTETIS,, KARENA ITU BISA KARENA ITU BISA SALAH, BISA BENAR.SALAH, BISA BENAR.

INTUISI :INTUISI :

PADA PENDEKATAN INTUITIF ORANG PADA PENDEKATAN INTUITIF ORANG MENENTUKAN PENDAPAT MENGENAI SESUATU MENENTUKAN PENDAPAT MENGENAI SESUATU BERDASAR ATAS PENGETAHUAN YANG BERDASAR ATAS PENGETAHUAN YANG LANGSUNG ATAU DIDAPAT DENGAN CEPAT LANGSUNG ATAU DIDAPAT DENGAN CEPAT MELALUI PROSES YANG MELALUI PROSES YANG TIDAK DISADARI TIDAK DISADARI ATAU ATAU YANG YANG TIDAK DIPIKIRKAN TIDAK DIPIKIRKAN TERLEBIH DAHULU.TERLEBIH DAHULU.

MELALUI INTUISI ORANG MEMBERIKAN MELALUI INTUISI ORANG MEMBERIKAN

PENILAIAN TANPA DIDAHULUI SESUATU PENILAIAN TANPA DIDAHULUI SESUATU RENUNGAN. PENCAPAIAN PENGETAHUAN YANG RENUNGAN. PENCAPAIAN PENGETAHUAN YANG DEMIKIAN ITU DEMIKIAN ITU SUKAR DIPERCAYAISUKAR DIPERCAYAI. DISINI TIDAK . DISINI TIDAK TERDAPAT LANGKAH-LANGKAH YANG TERDAPAT LANGKAH-LANGKAH YANG SISTEMATIS DAN TERKENDALI.SISTEMATIS DAN TERKENDALI.

WAHYU :WAHYU :

KURANG LEBIH SAMA DENGAN INTUISI, KURANG LEBIH SAMA DENGAN INTUISI, TETAPI KHUSUS DIMILIKI OLEH PARA TETAPI KHUSUS DIMILIKI OLEH PARA NABI DAN RASUL YANG MENDAPAT NABI DAN RASUL YANG MENDAPAT WAHYU DARI YANG MAHA KUASA. WAHYU DARI YANG MAHA KUASA.

PENEMUAN KEBETULAN DAN COBA-COBA :PENEMUAN KEBETULAN DAN COBA-COBA :

SEPANJANG SEJARAH MANUSIA PENEMUAN SECARA SEPANJANG SEJARAH MANUSIA PENEMUAN SECARA KEBETULAN BANYAK TERJADI, DAN DIANTARANYA BANYAK KEBETULAN BANYAK TERJADI, DAN DIANTARANYA BANYAK YANG SANGAT BERGUNA.YANG SANGAT BERGUNA.

PENEMUAN SECARA KEBETULAN DIPEROLEH TANPA PENEMUAN SECARA KEBETULAN DIPEROLEH TANPA

RENCANA, TIDAK PASTI SERTA TIDAK MELALUI LANGKAH-RENCANA, TIDAK PASTI SERTA TIDAK MELALUI LANGKAH-LANGKAH SISTEMATIS DAN TIDAK TERKENDALI.LANGKAH SISTEMATIS DAN TIDAK TERKENDALI.

PENEMUAN COBA-COBA DIPEROLEH TANPA KEPASTIAN AKAN PENEMUAN COBA-COBA DIPEROLEH TANPA KEPASTIAN AKAN

DIPEROLEHNYA SUATU KONDISI TERTENTU ATAU PEMECAHAN DIPEROLEHNYA SUATU KONDISI TERTENTU ATAU PEMECAHAN SUATU MASALAH.SUATU MASALAH.

PENEMUAN SECARA KEBETULAN DAN COBA-COBA UMUMNYA PENEMUAN SECARA KEBETULAN DAN COBA-COBA UMUMNYA

TIDAK EFISIEN DAN TIDAK TERKONTROL.TIDAK EFISIEN DAN TIDAK TERKONTROL.

PENDAPAT OTORITAS ILMIAH :PENDAPAT OTORITAS ILMIAH :

OTORITAS ILMIAH BIASANYA ADALAH ORANG-ORANG YANG OTORITAS ILMIAH BIASANYA ADALAH ORANG-ORANG YANG TELAH MENEMPUH PENDIDIKAN FORMAL TERTINGGI ATAU TELAH MENEMPUH PENDIDIKAN FORMAL TERTINGGI ATAU YANG MEMPUNYAI PENGALAMAN KERJA ILMIAH DALAM YANG MEMPUNYAI PENGALAMAN KERJA ILMIAH DALAM SUATU BIDANG CUKUP BANYAK.SUATU BIDANG CUKUP BANYAK.

PENDAPAT-PENDAPAT MEREKA SERING DITERIMA ORANG PENDAPAT-PENDAPAT MEREKA SERING DITERIMA ORANG

TANPA DIUJI, KARENA DIPANDANG BENAR.TANPA DIUJI, KARENA DIPANDANG BENAR. NAMUN PENDAPAT OTORITAS ILMIAH TIDAK SELAMANYA NAMUN PENDAPAT OTORITAS ILMIAH TIDAK SELAMANYA

BENAR, ADA KALANYA, BAHKAN SERING, PENDAPAT MEREKA BENAR, ADA KALANYA, BAHKAN SERING, PENDAPAT MEREKA ITU KEMUDIAN TERNYATA TIDAK BENAR, KARENA PENDAPAT ITU KEMUDIAN TERNYATA TIDAK BENAR, KARENA PENDAPAT TERSEBUT TIDAK BERASAL DARI HASIL PENELITIAN, TERSEBUT TIDAK BERASAL DARI HASIL PENELITIAN, MELAINKAN HANYA DIDASARKAN ATAS PEMIKIRAN LOGIS.MELAINKAN HANYA DIDASARKAN ATAS PEMIKIRAN LOGIS.

PENDEKATAN ILMIAHPENDEKATAN ILMIAH

PENGETAHUAN YANG DIPEROLEH MELALUI PENDEKATAN PENGETAHUAN YANG DIPEROLEH MELALUI PENDEKATAN ILMIAH DIPEROLEH DARI ILMIAH DIPEROLEH DARI PENELITIAN ILMIAH PENELITIAN ILMIAH DANDAN DIBANGUN DIBANGUN DI ATAS TEORI TERTENTUDI ATAS TEORI TERTENTU..

TEORI BERKEMBANG MELALUI PENELITIAN ILMIAH, YAITU TEORI BERKEMBANG MELALUI PENELITIAN ILMIAH, YAITU

PENELITIAN YANG PENELITIAN YANG SISTEMATIKSISTEMATIK DAN DAN SRKONTROLSRKONTROL BERDASAR BERDASAR ATAS ATAS DATA EMPIRISDATA EMPIRIS..

DENGAN PENDEKATAN ILMIAH ORANG BERUSAHA UNTUK DENGAN PENDEKATAN ILMIAH ORANG BERUSAHA UNTUK

MEMPEROLEH MEMPEROLEH KEBENARAN ILMIAHKEBENARAN ILMIAH, YAITU PENGETAHUAN , YAITU PENGETAHUAN YANG KEBENARANNYA TERBUKA UNTUKYANG KEBENARANNYA TERBUKA UNTUK DIUJI DIUJI OLEH SIAPA OLEH SIAPA SAJA YANG MENGHENDAKI UNTUK MENGUJINYA.SAJA YANG MENGHENDAKI UNTUK MENGUJINYA.

PENGETAHUAN YANG DIPEROLEH MELALUI METODE ILMIAH PENGETAHUAN YANG DIPEROLEH MELALUI METODE ILMIAH

DISEBUT DISEBUT ILMUILMU, SEDANGKAN MELALUI NON-ILMIAH DISEBUT , SEDANGKAN MELALUI NON-ILMIAH DISEBUT PENGETAHUAN, SENI DAN AGAMAPENGETAHUAN, SENI DAN AGAMA..

(MATERI KULIAH (MATERI KULIAH KEDUAKEDUA

METODE PENELITIAN METODE PENELITIAN SOSIAL EKONOMISOSIAL EKONOMI

Oleh : Oleh :

Prof. Prof. Dr. Ir. Juraemi, M.SiDr. Ir. Juraemi, M.Si

SIFAT DASAR ILMUSIFAT DASAR ILMU

ILMU MENJELAJAHI ILMU MENJELAJAHI DUNIA EMPIRIKDUNIA EMPIRIK SEJAUH SEJAUH DAPAT DITANGKAP OLEH DAPAT DITANGKAP OLEH PANCA INDERAPANCA INDERA..

TINGKAT KEBENARAN YANG DICAPAINYA TINGKAT KEBENARAN YANG DICAPAINYA ADALAH ADALAH RELATIFRELATIF ATAU TIDAK SAMPAI KEPADA ATAU TIDAK SAMPAI KEPADA TINGKAT KEBENARAN YANG MUTLAK.TINGKAT KEBENARAN YANG MUTLAK.

ILMU MENEMUKAN ILMU MENEMUKAN PROPOSISI-PROPOSISIPROPOSISI-PROPOSISI (HUBUNGAN SEBAB AKIBAT) YANG TERUJI (HUBUNGAN SEBAB AKIBAT) YANG TERUJI SECARA EMPIRIK.SECARA EMPIRIK.

ASUMSI DASAR ASUMSI DASAR ILMUILMU

DUNIA INI DUNIA INI ADAADA ( (MANIPULABLEMANIPULABLE).).

FENOMENA-FENOMENA YANG DITANGKAP OLEH INDRA FENOMENA-FENOMENA YANG DITANGKAP OLEH INDRA MANUSIA MANUSIA BERHUBUNGANBERHUBUNGAN SATU DENGAN LAINNYA. SATU DENGAN LAINNYA.

PERCAYA AKAN PERCAYA AKAN KEMAMPUANKEMAMPUAN INDERA - INDERA YANG INDERA - INDERA YANG MENANGKAP FENOMENA - FENOMENA ITU.MENANGKAP FENOMENA - FENOMENA ITU.

ILMU ITU MERUPAKAN ILMU ITU MERUPAKAN BELIEF SYSTEMBELIEF SYSTEM.. ILMU MERUPAKAN PENGETAHUAN YANG ILMU MERUPAKAN PENGETAHUAN YANG SISTEMSISTEMATISATIS, ,

ATAU ILMU ITU MERUPAKAN SUATU ATAU ILMU ITU MERUPAKAN SUATU SISTEMSISTEM..

KOMPONEN - KOMPONEN KOMPONEN - KOMPONEN PEMBANGUN ILMUPEMBANGUN ILMU

FENOMENA DAN KONSEPFENOMENA DAN KONSEP FAKTA DAN TEORIFAKTA DAN TEORI

● ● FENOMENA (GEJALA ATAU KEJADIAN) FENOMENA (GEJALA ATAU KEJADIAN) YANG DITANGKAP OLEH INDERA YANG DITANGKAP OLEH INDERA MANUSIA MANUSIA DIABSTRAKSIKANDIABSTRAKSIKAN MENJADI MENJADI KONSEP-KONSEP.KONSEP-KONSEP.

● ● KONSEPKONSEP ADALAH ISTILAH ATAU ADALAH ISTILAH ATAU

SIMBUL-SIMBUL YANG MENGANDUNG SIMBUL-SIMBUL YANG MENGANDUNG PENGERTIAN SINGKATPENGERTIAN SINGKAT DARI FENOMENA, DARI FENOMENA, ATAU KONSEP ADALAH ATAU KONSEP ADALAH PENYEDERHANAANPENYEDERHANAAN DARI FENOMENA DARI FENOMENA ATAU ABSTRAKSI DARI FENOMENA.ATAU ABSTRAKSI DARI FENOMENA.

BILA KONSEP SECARA SENGAJA DAN SECARA BILA KONSEP SECARA SENGAJA DAN SECARA SADAR DIBUAT SERTA DIPERGUNAKAN UNTUK SADAR DIBUAT SERTA DIPERGUNAKAN UNTUK TUJUAN ILMIAH, IA DISEBUT TUJUAN ILMIAH, IA DISEBUT KOSTRUKKOSTRUK YAITU YAITU KONSEP YANG DAPAT DIAMATI DAN DIUKUR. KONSEP YANG DAPAT DIAMATI DAN DIUKUR.

MENGUKUR MENGUKUR KONSEPKONSEP YANG YANG ABSTRAKABSTRAK MENJADI MENJADI KONSTRUKKONSTRUK DISEBUT DISEBUT OPERASIONALISASIOPERASIONALISASI..

JIKA JIKA KONSTRUKKONSTRUK DIBERI NILAI-NILAI DIBERI NILAI-NILAI TERTENTU DISEBUT TERTENTU DISEBUT VARIABELVARIABEL, YAITU , YAITU

KONSTRUK YANG SIFAT-SIFATNYA KONSTRUK YANG SIFAT-SIFATNYA SUDAH SUDAH DIBERI NILAI DIBERI NILAI DALAM BENTUK BILANGAN DALAM BENTUK BILANGAN

ATAU KATAGORIAL BAIK KUALITATIF ATAU KATAGORIAL BAIK KUALITATIF MAUPUN KUANTITATIF.MAUPUN KUANTITATIF.

ADA TIGA KATAGORI VARIABELADA TIGA KATAGORI VARIABEL

● ● VARIABEL VARIABEL BEBASBEBAS DAN VARIABEL DAN VARIABEL TAK TAK BEBASBEBAS..

● ● VARIABEL VARIABEL AKTIFAKTIF DAN VARIABEL DAN VARIABEL ATRIBUTATRIBUT..

● ● VARIABEL VARIABEL KONTINYUKONTINYU DAN VARIABEL DAN VARIABEL DISKRETDISKRET..

VARIABEL VARIABEL BEBASBEBAS ADALAH VARIABEL YANG DIDUGA SEBAGAI ADALAH VARIABEL YANG DIDUGA SEBAGAI PENYEBAB ATAU PENDAHULU DARI VARIABEL YANG LAIN, PENYEBAB ATAU PENDAHULU DARI VARIABEL YANG LAIN, SEDANGKAN VARIABEL SEDANGKAN VARIABEL TAK BEBASTAK BEBAS ADALAH VARIABEL YANG ADALAH VARIABEL YANG DIDUGA SEBAGAI AKIBAT ATAU YANG DIPENGARUHI OLEH DIDUGA SEBAGAI AKIBAT ATAU YANG DIPENGARUHI OLEH VARIABEL YANG MENDAHULUINYA.VARIABEL YANG MENDAHULUINYA.

JIKA X, MAKA Y, JIKA X, MAKA Y, X VARIABEL BEBAS, DAN X VARIABEL BEBAS, DAN

Y VARIABEL TAK BEBAS.Y VARIABEL TAK BEBAS.

JADI KLASIFIKASI VARIABEL BEBAS DAN VARIABEL TAK JADI KLASIFIKASI VARIABEL BEBAS DAN VARIABEL TAK

BEBAS TERGANTUNG PADA BEBAS TERGANTUNG PADA MAKSUDMAKSUD DAN DAN TUJUANTUJUAN PENELITIAN.PENELITIAN.

VARIABEL VARIABEL AKTIFAKTIF ADALAH VARIABEL YANG ADALAH VARIABEL YANG DAPAT DIMANIPULASIKAN (DIKENDALIKAN). DAPAT DIMANIPULASIKAN (DIKENDALIKAN).

CONTOH CONTOH : : FREKUENSI PENYULUHAN PERTANIAN, FREKUENSI FREKUENSI PENYULUHAN PERTANIAN, FREKUENSI

PEMUPUKAN, FREKUENSI PANENAN.PEMUPUKAN, FREKUENSI PANENAN.

VARIABEL VARIABEL ATRIBUTATRIBUT ADALAH VARIABEL YANG ADALAH VARIABEL YANG TIDAK DAPAT DIMANIPULASIKAN (TIDAK DAPAT TIDAK DAPAT DIMANIPULASIKAN (TIDAK DAPAT DIKENDALIKAN).DIKENDALIKAN).

CONTOH CONTOH : : IKLIM, UMUR PETANI, DAN JENIS KELAMIN.IKLIM, UMUR PETANI, DAN JENIS KELAMIN.

VARIABEL VARIABEL KONTINYUKONTINYU ADALAH VARIABEL YANG ADALAH VARIABEL YANG SECARA TEORITIS MEMPUNYAI NILAI BILANGAN SECARA TEORITIS MEMPUNYAI NILAI BILANGAN PECAHAN. PECAHAN.

CONTOH CONTOH : : TINGGI TANAMAN KELAPA 10,15 M, 10,25 M, 15,50 M, TINGGI TANAMAN KELAPA 10,15 M, 10,25 M, 15,50 M,

DAN SETERUSNYA.DAN SETERUSNYA.

VARIABEL VARIABEL DISKRETDISKRET ADALAH VARIABEL YANG TIDAK ADALAH VARIABEL YANG TIDAK MEMPUNYI NILAI BILANGAN PECAHAN.MEMPUNYI NILAI BILANGAN PECAHAN.

CONTOHCONTOH : : JUMLAH KELURGA PETANI 3, 4, 5, 6, 7, DAN JUMLAH KELURGA PETANI 3, 4, 5, 6, 7, DAN

SETERUSNYA.SETERUSNYA.

FAKTA DAN TEORIFAKTA DAN TEORI

HUBUNGAN-HUBUNGAN YANG TELAH DITEMUKAN DAN HUBUNGAN-HUBUNGAN YANG TELAH DITEMUKAN DAN DITUNJANG OLEH DITUNJANG OLEH DATA EMPIRIK DATA EMPIRIK DISEBUT DENGAN DISEBUT DENGAN FAKTAFAKTA..

ILMU MENUNJUKKAN FAKTA-FAKTA, SEDANGKAN ILMU MENUNJUKKAN FAKTA-FAKTA, SEDANGKAN JALINAN JALINAN

FAKTA-FAKTAFAKTA-FAKTA KESELURUHANNYA DISEBUT DENGAN KESELURUHANNYA DISEBUT DENGAN TEORITEORI.. LEBIH JELASNYA, LEBIH JELASNYA, TEORI TEORI ADALAH SEPERANGKAT KONSEP, ADALAH SEPERANGKAT KONSEP,

ASUMSI, DEFINISI, DAN PROPOSISI-PROPOSISI YANG ASUMSI, DEFINISI, DAN PROPOSISI-PROPOSISI YANG BERHUBUNGAN SATU SAMA LAIN, YANG MENUNJUKKAN BERHUBUNGAN SATU SAMA LAIN, YANG MENUNJUKKAN FENOMENA SECARA SISTEMATIS, DAN BERTUJUAN UNTUK FENOMENA SECARA SISTEMATIS, DAN BERTUJUAN UNTUK MENJELASKAN (MENJELASKAN (EXPLANATIONEXPLANATION) DAN MERAMALKAN ) DAN MERAMALKAN ((PREDICTIONPREDICTION) SUATU FENOMENA.) SUATU FENOMENA.

ADA 3 ASPEK YANG DIKANDUNG ADA 3 ASPEK YANG DIKANDUNG OLEH TEORI :OLEH TEORI :

● ● TEORI ADALAH SERANGKAIAN PROPOSISI ANTAR TEORI ADALAH SERANGKAIAN PROPOSISI ANTAR KONSEP-KONSEP YANG SALING BERHUBUNGAN.KONSEP-KONSEP YANG SALING BERHUBUNGAN.

●● TEORI MENERANGKAN SECARA SISTEMATIS TEORI MENERANGKAN SECARA SISTEMATIS SUATU FENOMENA DENGAN CARA MENENTUKAN SUATU FENOMENA DENGAN CARA MENENTUKAN HUBUNGAN ANTAR KONSEP.HUBUNGAN ANTAR KONSEP.

●● TEORI MENERANGKAN FENOMENA TERTENTU TEORI MENERANGKAN FENOMENA TERTENTU DENGAN CARA MENENTUKAN KONSEP MANA YANG DENGAN CARA MENENTUKAN KONSEP MANA YANG BERHUBUNGAN DENGAN KONSEP LAINNYA DAN BERHUBUNGAN DENGAN KONSEP LAINNYA DAN BAGAIMANA BENTUK HUBUNGANNYA.BAGAIMANA BENTUK HUBUNGANNYA.

PERANAN FAKTA TERHADAP TEORIPERANAN FAKTA TERHADAP TEORI

● ● FAKTA MEMULAI TEORI FAKTA MEMULAI TEORI : TEORI BERPIJAK PADA SATU-DUA : TEORI BERPIJAK PADA SATU-DUA FAKTA HASIL PENEMUAN (FAKTA HASIL PENEMUAN (DISCOVERYDISCOVERY), KADANG-KADANG ), KADANG-KADANG DARI FAKTA HASIL PENEMUAN YANG TIDAK DISENGAJA DARI FAKTA HASIL PENEMUAN YANG TIDAK DISENGAJA (SECARA KEBETULAN = (SECARA KEBETULAN = SERENDIVITY PATTERNSERENDIVITY PATTERN).).

● ● FAKTA MENOLAK DAN MEREFORMULASI TEORI YANG TELAH FAKTA MENOLAK DAN MEREFORMULASI TEORI YANG TELAH ADA ADA : BILA ADA FAKTA YANG BELUM TERJELASKAN OLEH : BILA ADA FAKTA YANG BELUM TERJELASKAN OLEH TEORI, KITA DAPAT MENOLAK ATAUPUN MEREFORMULASI TEORI, KITA DAPAT MENOLAK ATAUPUN MEREFORMULASI TEORI ITU SEDEMIKIAN RUPA SEHINGGA DAPAT TEORI ITU SEDEMIKIAN RUPA SEHINGGA DAPAT MENJELASKAN FAKTA TERSEBUT.MENJELASKAN FAKTA TERSEBUT.

● ● FACTS REDEFINE AND CLARIFY THEORYFACTS REDEFINE AND CLARIFY THEORY : FAKTA-FAKTA : FAKTA-FAKTA DAPAT MENDEFINISIKAN KEMBALI ATAU MEMPERJELAS DAPAT MENDEFINISIKAN KEMBALI ATAU MEMPERJELAS DEFINISI-DEFINISI YANG ADA DALAM TEORI.DEFINISI-DEFINISI YANG ADA DALAM TEORI.

PROPOSISI SEBAGAI BANGUN PROPOSISI SEBAGAI BANGUN TEORI/ILMU :TEORI/ILMU :

PEKERJAAN YANG BERSIFAT TEORITIS : ADALAH PEKERJAAN PEKERJAAN YANG BERSIFAT TEORITIS : ADALAH PEKERJAAN YANG MELANGKAH DARI FAKTA KEPADA TEORI. HAL INI BERARTI YANG MELANGKAH DARI FAKTA KEPADA TEORI. HAL INI BERARTI KITA AKAN MENGUNGKAPKAN HUBUNGAN (KITA AKAN MENGUNGKAPKAN HUBUNGAN (RELATIONSHIPRELATIONSHIP) YANG ) YANG BERLAKU UMUM.BERLAKU UMUM.

RELATIONSHIPRELATIONSHIP DIMAKSUD ADALAH HUBUNGAN SEBAB-AKIBAT DIMAKSUD ADALAH HUBUNGAN SEBAB-AKIBAT

(KAUSALITAS), DAN HUBUNGAN SEBAB-AKIBAT YANG BERLAKU (KAUSALITAS), DAN HUBUNGAN SEBAB-AKIBAT YANG BERLAKU UMUM INI DISEBUTUMUM INI DISEBUT PROPOSISI PROPOSISI..

PROPOSISI YANG DALAM WUJUDNYA BERUPA UNGKAPAN/ PROPOSISI YANG DALAM WUJUDNYA BERUPA UNGKAPAN/

KALIMAT YANG TERDIRI DARI DUA VARIABEL ATAU LEBIH, YAITU KALIMAT YANG TERDIRI DARI DUA VARIABEL ATAU LEBIH, YAITU UPAYA MELALUI PENALARAN PIKIRAN DAN PERASAAN UPAYA MELALUI PENALARAN PIKIRAN DAN PERASAAN MERUPAKAN MERUPAKAN BANGUN DARI TEORI ATAU ILMUBANGUN DARI TEORI ATAU ILMU..

PROPOSISI BERBEDA DENGAN DEFINISI. JIKA DEFINISI PROPOSISI BERBEDA DENGAN DEFINISI. JIKA DEFINISI

MENJAWAB PERTANYAAN “MENJAWAB PERTANYAAN “APAAPA”, MAKA PROPOSISI MENJAWAB ”, MAKA PROPOSISI MENJAWAB PERTANYAAN “PERTANYAAN “MENGAPAMENGAPA”.”.

EMPAT KAIDAH ILMU :EMPAT KAIDAH ILMU :

ORDEORDE DETERMINISMEDETERMINISME PARSIMONIPARSIMONI EMPIRISMEEMPIRISME

(INILAH (INILAH RUKUN IMANNYARUKUN IMANNYA PARA ILMUWAN). PARA ILMUWAN).

ORDEORDE : :

ILMU PERCAYA BAHWA ALAM INI TERATUR DAN TIDAK ILMU PERCAYA BAHWA ALAM INI TERATUR DAN TIDAK SERAMPANGAN. PERISTIWA-PERISTIWA YANG TERJADI DI SERAMPANGAN. PERISTIWA-PERISTIWA YANG TERJADI DI DUNIA INI MENGIKUTI ATURAN YANG TERATUR, DALAM SUATU DUNIA INI MENGIKUTI ATURAN YANG TERATUR, DALAM SUATU POLA (TATANAN ATAU ORDE) TERTENTU.POLA (TATANAN ATAU ORDE) TERTENTU.

GERHANA MATA HARI PADA SAAT TERTENTU DAPAT GERHANA MATA HARI PADA SAAT TERTENTU DAPAT

DIRAMALKAN, KARENA MATA HARI BEREDAR DALAM POLA DIRAMALKAN, KARENA MATA HARI BEREDAR DALAM POLA EDAR YANG TERTENTU.EDAR YANG TERTENTU.

ILMU KEDOKTERAN AKAN BERANTAKAN BILA MASING-ILMU KEDOKTERAN AKAN BERANTAKAN BILA MASING-

MASING TUBUH MANUSIA BERJALAN SENDIRI-SENDIRI.MASING TUBUH MANUSIA BERJALAN SENDIRI-SENDIRI.

TANPA ORDE, ILMU TIDAK DAPAT MENEMUKAN HUKUM-TANPA ORDE, ILMU TIDAK DAPAT MENEMUKAN HUKUM-HUKUM YANG BERLAKU UMUM (GENERALISASI).HUKUM YANG BERLAKU UMUM (GENERALISASI).

DETERMINISMEDETERMINISME : : ILMUWAN PERCAYA SETIAP PERISTIWA MEMPUNYAI ILMUWAN PERCAYA SETIAP PERISTIWA MEMPUNYAI

SEBAB, DETERMINAN, ATAU ANTESEDEN (PENDAHULU) SEBAB, DETERMINAN, ATAU ANTESEDEN (PENDAHULU) YANG DAPAT DISELIDIKI. WALAU TIDAK SEMUA ILMUWAN YANG DAPAT DISELIDIKI. WALAU TIDAK SEMUA ILMUWAN SETUJU DENGAN ISTILAH SETUJU DENGAN ISTILAH SEBABSEBAB, SEMUA SEPAKAT BAHWA , SEMUA SEPAKAT BAHWA HUBUNGAN DI ANTARA BEBERAPA PERISTIWA DAPAT HUBUNGAN DI ANTARA BEBERAPA PERISTIWA DAPAT DITEMUKAN.DITEMUKAN.

AHLI GENETIKA PERCAYA STRUKTUR RNA DAN DNA AHLI GENETIKA PERCAYA STRUKTUR RNA DAN DNA

MENENTUKAN BAGAIMANA SEL-SEL BERFUNGSI DAN MENENTUKAN BAGAIMANA SEL-SEL BERFUNGSI DAN BERPRODUKSI, MENENTUKAN WARNA RAMPUT, WARNA BERPRODUKSI, MENENTUKAN WARNA RAMPUT, WARNA KULIT, ATAU JENIS KELAMIN MANUSIA.KULIT, ATAU JENIS KELAMIN MANUSIA.

PSIKOLOG PERCAYA BAHWA TINGKAH LAKU MANUSIA PSIKOLOG PERCAYA BAHWA TINGKAH LAKU MANUSIA

DITENTUKAN OLEH PENGALAMANNYA TERDAHULU.DITENTUKAN OLEH PENGALAMANNYA TERDAHULU.

PARSIMONI PARSIMONI

(KESEDERHANAAN) :(KESEDERHANAAN) : KAIDAH PARSIMONI MENUNJUKKAN BAHWA ILMUWAN LEBIH MENYUKAI KAIDAH PARSIMONI MENUNJUKKAN BAHWA ILMUWAN LEBIH MENYUKAI

PENJELASAN YANG SEDERHANA DARIPADA PENJELASAN YANG PENJELASAN YANG SEDERHANA DARIPADA PENJELASAN YANG KOMPLEKS BILA KEDUA-DUANYA SAMA-SAMA MENJELASKAN FAKTA.KOMPLEKS BILA KEDUA-DUANYA SAMA-SAMA MENJELASKAN FAKTA.

ILMUWAN JUGA MENYUKAI PENJELASAN YANG MENCAKUP LEBIH ILMUWAN JUGA MENYUKAI PENJELASAN YANG MENCAKUP LEBIH

BANYAK FENOMENA DARIPADA PENJELASAN YANG TERBATAS PADA BANYAK FENOMENA DARIPADA PENJELASAN YANG TERBATAS PADA FENOMENA TERTENTU.FENOMENA TERTENTU.

PARSIMONI ERAT KAITANNYA DENGAN GENERALISASI PENEMUAN PARSIMONI ERAT KAITANNYA DENGAN GENERALISASI PENEMUAN

ILMIAH.ILMIAH. BEBERAPA DISIPLIN ILMU, SEPERTI ILMU-ILMU ALAM (BEBERAPA DISIPLIN ILMU, SEPERTI ILMU-ILMU ALAM (NATURAL NATURAL

SCIENCESSCIENCES), LEBIH MEMENUHI KAIDAH PARSIMONI.), LEBIH MEMENUHI KAIDAH PARSIMONI. ILMUWAN ILMU SOSIAL LEBIH BERHATI-HATI DALAM MELAKUKAN ILMUWAN ILMU SOSIAL LEBIH BERHATI-HATI DALAM MELAKUKAN

GENERALISASI. WALAUPUN BEGITU, PENJELASAN YANG BERLAKU GENERALISASI. WALAUPUN BEGITU, PENJELASAN YANG BERLAKU LEBIH GENERAL TETAP DIDAHULUKAN TERHADAP PENJELASAN YANG LEBIH GENERAL TETAP DIDAHULUKAN TERHADAP PENJELASAN YANG BERLAKU SPESIFIK.BERLAKU SPESIFIK.

EMPIRISMEEMPIRISME : : EMPIRISME MENUNJUKKAN KEPERCAYAAN PADA OBSERVASI ATAU EKSPERIMEN. EMPIRISME MENUNJUKKAN KEPERCAYAAN PADA OBSERVASI ATAU EKSPERIMEN.

KESIMPULAN-KESIMPULAN TENTANG ILMU HARUSLAH DIDASARKAN PADA PENGALAMAN KESIMPULAN-KESIMPULAN TENTANG ILMU HARUSLAH DIDASARKAN PADA PENGALAMAN YANG DAPAT DIAMATI PADA PERISTIWA-PERISTIWA YANG EMPIRIS. INFORMASI ILMIAH YANG DAPAT DIAMATI PADA PERISTIWA-PERISTIWA YANG EMPIRIS. INFORMASI ILMIAH TIDAK BOLEH BERDASARKAN SPEKULASI YANG TIDAK DAPAT DIAMATI.TIDAK BOLEH BERDASARKAN SPEKULASI YANG TIDAK DAPAT DIAMATI.

OBSERVASI ILMIAH DAPAT BERSIFAT LANGSUNG ATAU TIDAK LANGSUNG. UDARA, ANGIN, OBSERVASI ILMIAH DAPAT BERSIFAT LANGSUNG ATAU TIDAK LANGSUNG. UDARA, ANGIN,

SUHU, TIDAK DAPAT DIAMATI TETAPI EFEKNYA DAPAT DIAMATI.SUHU, TIDAK DAPAT DIAMATI TETAPI EFEKNYA DAPAT DIAMATI. EMPIRISME JUGA BERARTI BAHWA OBSERVASI TIDAK BOLEH SUBJEKTIF, TETAPI HARUS EMPIRISME JUGA BERARTI BAHWA OBSERVASI TIDAK BOLEH SUBJEKTIF, TETAPI HARUS

BERSIFAT PUBLIK. PERISTIWA YANG DIAMATI HARUS TERJADI PADA TEMPAT, WAKTU, DAN BERSIFAT PUBLIK. PERISTIWA YANG DIAMATI HARUS TERJADI PADA TEMPAT, WAKTU, DAN CARA YANG MEMUNGKINKAN ORANG LAIN MELAKUKAN OBSERVASI. CARA YANG MEMUNGKINKAN ORANG LAIN MELAKUKAN OBSERVASI.

ERAT KAITANNYA DENGAN OBJETIVITAS, OBSERVASI ILMIAH HARUS DAPAT DIULANGI. ERAT KAITANNYA DENGAN OBJETIVITAS, OBSERVASI ILMIAH HARUS DAPAT DIULANGI. REPLIKASI ATAU PENGULANGAN OBSERVASI OLEH PENGAMAT-PENGAMAT LAIN, REPLIKASI ATAU PENGULANGAN OBSERVASI OLEH PENGAMAT-PENGAMAT LAIN, MENJAMIN ADANYA OBSERVASI YANG DAPAT DIPERCAYA.MENJAMIN ADANYA OBSERVASI YANG DAPAT DIPERCAYA.

PENGALAMAN-PENGALAMAN MISTIS TIDAK DAPAT DIKATAKAN ILMIAH KARENA SIFATNYA PENGALAMAN-PENGALAMAN MISTIS TIDAK DAPAT DIKATAKAN ILMIAH KARENA SIFATNYA YANG INDIVIDUAL DAN SUKAR DIULANGI OLEH ORANG LAIN PADA TEMPAT, WAKTU, DAN YANG INDIVIDUAL DAN SUKAR DIULANGI OLEH ORANG LAIN PADA TEMPAT, WAKTU, DAN CARA YANG SAMA.CARA YANG SAMA.

EMPIRISME MEMUNGKINKAN ILMU SELALU DIUJI, DIULANGI, SEHINGGA KOMUNIKABILITAS EMPIRISME MEMUNGKINKAN ILMU SELALU DIUJI, DIULANGI, SEHINGGA KOMUNIKABILITAS

DAN AKUMULASI INFORMASI DAPAT DILAKUKAN SECARA SISTEMATIS.DAN AKUMULASI INFORMASI DAPAT DILAKUKAN SECARA SISTEMATIS.