metode penambangan endapan bijih tembaga

15
METODE PENAMBANGAN ENDAPAN BIJIHTEMBAGA (Cu) PENDAHULUAN Kegiatan produksi terutama untuk endapan bijih tembaga (Cu) meliputi kegiatan penambangan dan kegiatan pengolahan atau proses konsentrasi bijih tembaga. Yang akan dibahas disini adalah kegiatan penambangan tembaga di Gunung Bijih Timur Freeport Indonesia. Lokasi Penambangan Penambangan tembaga di Gunung Bijih Timur terletak di sebelah timur sejauh 1,5 km dari lokasi open pit mine Gunung Bijih (ertsberg) yang merupakan singkapan tembaga yangberupa bukit yang muncul dari permukaan tanah setinggi 130 m dan di bawah permukaan 140 m, ditemukan oleh geologist Belanda, Jean Jaques D. tahun 1936. Gunung Bijih terletak pada 4 o 3’00” LS dan 137 o 4’48”BT. Keadaan Geologi Endapan Gunung Bijih Timur termasuk endapan dalam seri breksi dan skarn yang secara regional terbentuk akibat intrusi batuan seri diorit pada jaman tersier terhadap gamping tersier. Akibat terjadinya intrusi maka terjadilah kontak metamorfisme yang menghasilkan formasi hornfels, skarn dan marbles. Kawasan tersebut merupakan tektonik aktif yang mengakibatkan peretakan batuan disusul alterasi dan mineralisasi. Mineral-mineral yang terdapat adalah sulfida terutama bornit (Cu 2 FeS 4 ), kalkosit (Cu 2 S), kalkopirit (CuFeS 2 ) dan pengkayaan sekunder seperti idiate (cu 5 FeS 5 ), kovelit (CuS). Kadar bijih antra 1,5 – 2,5 % Cu. Kondisi batuan bijih dikelompokkan menjadi 6 seri batu utama, yaitu marbles, hornfels, breksia, garnet dan seri diorit hybrid. Sistim Penambangan Sistim penambangan banyak dipengaruhi oleh kondisi batuan badan bijih. Batuan dan kondisi badan bijih secara umum yang bisa dilakukan penambangan secara block caving ialah : Batuan mempunyai karakter mudah ambruk. Cadangan atau badan bijih berukuran besar. Badan bijih mempunyai kemiringan lebih besar dari 60 o . Tidak mudah dikotori oleh batuan samping. Perubahan kadar tidak terlalu besar. Kegiatan penambangan dibagi dua, yaitu: Kegiatan development. Adalah kegiatan untuk menyiapkan bijih mulai dari dalam bentuk cadangan menjadi siap untuk dilakukan penambangan dan pengangkutan. Kegiatan ini meliputi dari pembuatan lubang buka (drift) dan peledakan (undercut blasting) untuk menciptakan ambrukan pada badan bijih. Kegiatan penarikan dan pengangkutan bijih. Pada penarikan bijih alat yang dipakai adalah slusher dan LHD (muat-angkut- tuang). Dimana bijih berasal dari lombong amrukan dialirkan melalui finger raise ke tempat draw point. Keuntungan slusher : Waktu dan development lebih sedikit.

description

proses pengolahan tembaga

Transcript of metode penambangan endapan bijih tembaga

Page 1: metode penambangan endapan bijih tembaga

METODE  PENAMBANGAN ENDAPAN BIJIHTEMBAGA

(Cu)

PENDAHULUANKegiatan produksi terutama untuk endapan bijih tembaga (Cu) meliputi kegiatan penambangan dan kegiatan pengolahan atau proses konsentrasi bijih tembaga.Yang akan dibahas disini adalah kegiatan penambangan tembaga di Gunung Bijih Timur Freeport Indonesia.Lokasi PenambanganPenambangan tembaga di Gunung Bijih Timur terletak di sebelah timur sejauh 1,5 km dari lokasi open pit mine Gunung Bijih (ertsberg) yang merupakan singkapan tembaga yangberupa bukit yang muncul dari permukaan tanah setinggi 130 m dan di bawah permukaan 140 m, ditemukan oleh geologist Belanda, Jean Jaques D. tahun 1936. Gunung Bijih terletak pada 4o3’00” LS dan 137o4’48”BT.Keadaan GeologiEndapan Gunung Bijih Timur termasuk endapan dalam seri breksi dan skarn yang secara regional terbentuk akibat intrusi batuan seri diorit pada jaman tersier terhadap gamping tersier. Akibat terjadinya intrusi maka terjadilah kontak metamorfisme yang menghasilkan formasi hornfels, skarn dan marbles. Kawasan tersebut merupakan tektonik aktif yang mengakibatkan peretakan batuan disusul alterasi dan mineralisasi.Mineral-mineral yang terdapat adalah sulfida terutama bornit (Cu2FeS4), kalkosit (Cu2S), kalkopirit (CuFeS2) dan pengkayaan sekunder seperti idiate (cu5FeS5), kovelit (CuS). Kadar bijih antra 1,5 – 2,5 % Cu.Kondisi batuan bijih dikelompokkan menjadi 6 seri batu utama, yaitu marbles, hornfels, breksia, garnet dan seri diorit hybrid.Sistim PenambanganSistim penambangan banyak dipengaruhi oleh kondisi batuan badan bijih. Batuan dan kondisi badan bijih secara umum yang bisa dilakukan penambangan secara block caving ialah :

  Batuan mempunyai karakter mudah ambruk.  Cadangan atau badan bijih berukuran besar.  Badan bijih mempunyai kemiringan lebih besar dari 60o.  Tidak mudah dikotori oleh batuan samping.  Perubahan kadar tidak terlalu besar.

Kegiatan penambangan dibagi dua, yaitu:  Kegiatan development.

Adalah kegiatan untuk menyiapkan bijih mulai dari dalam bentuk cadangan menjadi siap untuk dilakukan penambangan dan pengangkutan. Kegiatan ini meliputi dari pembuatan lubang buka (drift) dan peledakan (undercut blasting) untuk menciptakan ambrukan pada badan bijih.

  Kegiatan penarikan dan pengangkutan bijih.Pada penarikan bijih alat yang dipakai adalah slusher dan LHD (muat-angkut-tuang). Dimana bijih berasal dari lombong amrukan dialirkan melalui finger raise ke tempat draw point.Keuntungan slusher :

         Waktu dan development lebih sedikit.         Jumlah raise grizzly dan chute yang diperlukan sedikit.

Kerugian slusher :         Diperlukan penggalian besar.         Sulit menghitung bijih hasil penarikan.

Page 2: metode penambangan endapan bijih tembaga

         Diperlukan pekerja dengan skill baik.         Diperlukan banyak peralatan tambahan.

Pada penarikan bijih dengan LHD (pemuatan, pengangkutran dan pencurahan), ukuran rata-rata bijih yang bisa ditarik lebih besar dibandingkan cara slusher sehingga pengontrolannya mdah. Cara ini dibantu alat tambahan yang berupa pemecah batu (rock breaker).

Keuntungan LHD :         Development lebih cepat.         Produktivitas tinggi.         Biaya rendah dan mudah menangani bongkahan.

      Kerugian LHD :         Memerlukan bukaan lebar         Diperlukan operator dan bagian perawatan yang harus lebih berpengalaman.

Jakarta, EnergiToday – Inilah Sepuluh Besar Perusahaan Tambang Dunia

1. BHP Bulliton

Perusahaan yang berkantor pusat di Melbourne, Australia didirikan pada tahun 1855 sebagai perusahaan sumber daya alam. Sejak 1860 Billiton telah menjadi pemimpin dalam logam dan industri pertambangan produksi alumunium dan alumina.

2. Vale

Vale selalu runner up di daftar ini, perusahaan asal Brasil ini menguasai produksi bijih besi dan plat. Kemudian urutan kedua dalam memproduksi nikel dan tembaga, alumunium dan alumina

3. Rio Tinto

Keberuntungan Rio Tinto tidak banyak berubah sejak percobaan dan hukuman dari empat karyawan Rio Tinto atas tuduhan penyuapan. Lebih dari 60.000 karyawan mereka di 40 negara terus mendominasi pruduksi alumunium, inti besi, tembaga, uranium, batubara dan berlian.

Page 3: metode penambangan endapan bijih tembaga

4. Anglo American

Mengkomersilkan pada keterlibatan masyarakat dan perawatan karyawan, Anglo American memulai kampanye iklan Agustus lalu untuk personalisasi perusahaan. Tim yang membentuk salah satu perusahaan tambang terbesar di dunia membantu untuk mengamankan aset utama dalam tembaga, bijih besi, batubara, nikel dan batubara thermal di Inggris, Australia, Brasil dan Afrika Selatan.

5. Freeport-McMoran

Sebuah perusahaan berbasis Phoenix yang memiliki kekuatan Internasional, Freeport-McMoran memisahkan diri dari para pesaingnya dengan cara portofolio luas. Dengan Grasberg mineral Kabupaten di Indonesia, pertambangan operasi di Amerika Utara dan Selatan, yang Tenke Fungurume mineral di Kongo dan operasi di Atlantic Cooper.

6. Barrick Gold

Barrick adalah pemimpin industri dalam produksi emas, cadangan dan kapasitas pasar. Perusahaan ini beroperasi secara global, dengan potofolio dari 27 tambang yang beroperasi dan maju eksplorasi dan pengembangan proyek yang berlokasi di seluruh dunia, dan posisi tanah yang luas pada beberapa tren mineral yang paling produktif dan prospektif.

7. Teck

Dengan fokus hanya di bidang pertambangan, Teck adalah perusahaan pertambangan terbesar terdiversifikasi Kanada. Tertarik dengan eksplorasi, pengembangan, pengolahan, peleburan dan pemurnian metalurgi, batu bara, tembaga dan seng, Teck Cominco Limited memiliki 13 tambang di seluruh Kanada, Amerika Serikat, Chili dan Peru.

8. Goldcorp

Goldcorp adalah salah satu produsen emas paling cepat berkembang di dunia. Dengan wilayah operasi dan proyek-proyek pembangunan yang terletak di yurisdiksi yang aman di seluruh Amerika. Sebuah perusahaan Kanada yang berkantor pusat di vancouver, British Columbia, Goldcorp mempekerjakan lebih dari 14.000 orang di seluruh dunia.

9. Newmont Mining Corp

Page 4: metode penambangan endapan bijih tembaga

Menetapkan standar untuk praktek-praktek berkelanjutan dan strategi bisnis industri pertambangan emas, Newmont Mining adalah perusahaan pertambangan emas pertama untuk membuat Dow Jones Sustainability World Index.

10. Alcoa

Alcoa merupakan produsen terkemuka alumunium primer di dunia, serta penambang terbesar di dunia untuk bauksit dan alumina refiner. Selain menciptakan industri alumunium modern, Alcoa berinovasi dalam dirgantara, otomotif, kemasan, bangunan dan konstruksi, transportasi komersial, elektronik, dan pasar industri selama lebih dari 125 tahun.

 

PT. Freeport Indonesia – Perusahaan Penghasil Emas Dan Tembaga Terbesar Di Dunia

PT. Freeport Indonesia adalah sebuah perusahaan pertambangan yang mayoritas sahamnya

dimilikiFreeport-McMoRan Copper & Gold Inc.(AS). Perusahaan ini adalah pembayar pajak

terbesar kepada Indonesia dan merupakan perusahaan penghasil emas terbesar di dunia

melalui tambang Grasberg.Freeport Indonesia telah melakukan eksplorasi di dua tempat di Papua,

masing-masing tambang Erstberg (dari 1967) dan tambang Grasberg (sejak 1988), di kawasan

Tembaga Pura, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua.

wilayah kerja PT. Freeport Indonesia

Freeport berkembang menjadi perusahaan dengan penghasilan 2,3 miliar dolar AS. Menurut Freeport,

keberadaannya memberikan manfaat langsung dan tidak langsung kepada Indonesia sebesar 33 miliar

dolar dari tahun 1992–2004. Angka ini hampir sama dengan 2 persen PDB Indonesia. Dengan harga

Page 5: metode penambangan endapan bijih tembaga

emas mencapai nilai tertinggi dalam 25 tahun terakhir, yaitu 540 dolar per ons, Freeportdiperkirakan

akan mengisi kas pemerintah sebesar 1 miliar dolar.

Mining International, sebuah majalah perdagangan, menyebut tambang emas Freeport

sebagai yang terbesar di dunia.

Freeport Indonesia sering dikabarkan telah melakukan penganiayaan terhadap para penduduk

setempat. Selain itu, pada tahun 2003 Freeport Indonesia mengaku bahwa mereka telah membayar

TNI untuk mengusir para penduduk setempat dari wilayah mereka. Menurut laporan New York

Times pada Desember 2005, jumlah yang telah dibayarkan antara tahun 1998 dan 2004 mencapai

hampir 20 juta dolar AS.

I. Pemegang saham

* Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc. (AS) – 81,28%

* Pemerintah Indonesia – 9,36%

* PT. Indocopper Investama – 9,36%

II. Bahan Tambang yang dihasilkan

-Tembaga

-Emas

-Silver

-Molybdenum

-Rhenium

kawah-freeport.

Selama ini hasil bahan yang di tambang tidak-lah jelas karena hasil tambang tersebut di

kapal-kan ke luar indonesia untuk di murnikan

Page 6: metode penambangan endapan bijih tembaga

sedangkan molybdenum dan rhenium adalah merupakan sebuah hasil samping dari

pemrosesan bijih tembaga.

III. Sejarah

Peta lokasi Freeport Indonesia

Dahulu di tengah masyarakat ada mitologi menyangkut manusia sejati, yang berasal dari sebuah Ibu,

yang menjadi setelah kematiannya berubah menjadi tanah yang membentang sepanjang daerah

Amungsal (Tanah Amugme), daerah ini dianggap keramat oleh masyarakat setempat, sehingga secara

adat tidak diijinkan untuk dimasuki.

Sejak tahun 1971, Freeport Indonesia, masuk ke daerah keramat ini, dan membuka tambang Erstberg.

Sejak tahun 1971 itulah warga suku Amugme dipindahkan ke luar dari wilayah mereka ke wilayah kaki

pegunungan.

Page 7: metode penambangan endapan bijih tembaga

Tambang Erstberg ini habis open-pit-nya pada 1989, dilanjutkan dengan penambangan pada

wilayahGrasberg dengan ijin produksi yang dikeluarkan Mentamben Ginandjar Kartasasmita pada

1996. Dalam ijin ini, tercantum pada AMDAL produksi yang diijinkan adalah 300 ribu /ton/hari

IV. Kontroversi

Menurut karyawan dan bekas karyawan Freeport, selama bertahun-tahun James R. Moffett, seorang

ahli geologi kelahiran Louisiana (Amerika Serikat), yang juga adalah pimpinan perusahaan ini, dengan

tekun membina persahabatan dengan Presiden Soeharto, dan kroni-kroninya. Ini dilakukannya

untuk mengamankan usaha Freeport. Freeport membayar ongkos-ongkos mereka berlibur, bahkan

biaya kuliah anak-anak mereka, termasuk membuat kesepakatan-kesepakatan yang memberikan

manfaat bagi kedua belah pihak.

Surat-surat dan dokumen-dokumen lain yang diberikan kepada New York Times oleh para pejabat

pemerintah menunjukkan, Kementerian Lingkungan Hidup telah berkali-kali memperingatkan

perusahaan ini sejak tahun 1997, Freeport melanggar peraturan perundang-undangan tentang

lingkungan hidup. Menurut perhitungan Freeport sendiri, penambangan mereka dapat

menghasilkan limbah/bahan buangan sebesar kira-kira 6 miliar ton (lebih dari dua kali

bahan-bahan bumi yang digali untuk membuat Terusan Panama). Kebanyakan dari limbah

itu dibuang di pegunungan di sekitar lokasi pertambangan, atau ke sistem sungai-sungai

yang mengalir turun ke dataran rendah basah, yang dekat dengan Taman Nasional

Lorentz, sebuah hutan hujan tropis yang telah diberikan status khusus oleh PBB.

Gbr. citra satelit tambang Freeport

Sebuah studi bernilai jutaan dolar tahun 2002 yang dilakukan Parametrix, perusahaan konsultan

Amerika, dibayar oleh Freeport dan Rio Tinto, mitra bisnisnya, yang hasilnya tidak pernah diumumkan

mencatat, bagian hulu sungai dan daerah dataran rendah basah yang dibanjiri dengan limbah

tambang itu sekarang tidak cocok untuk kehidupan makhluk hidup akuatik. Laporan itu diserahkan

Page 8: metode penambangan endapan bijih tembaga

ke New York Times oleh Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia. New York Times berkali-

kali meminta izin kepada Freeport dan pemerintah Indonesia untuk mengunjungi tambang dan daerah

di sekitarnya karena untuk itu diperlukan izin khusus bagi wartawan. Semua permintaan itu ditolak.

Freeport hanya memberikan respon secara tertulis. Sebuah surat yang ditandatangani oleh Stanley S

Arkin, penasihat hukum perusahaan ini menyatakan, Grasberg adalah tambang tembaga, dengan

emas sebagai produk sampingan, dan bahwa banyak wartawan telah mengunjungi pertambangan itu

sebelum pemerintah Indonesia memperketat aturan pada tahun 1990-an.

4.1 Menyadap e-mail

Menurut seorang pejabat dan dua bekas pejabat perusahaan yang terlibat dalam mengembangkan

suatu program rahasia, Freeport selama ini menyadap e-mail para aktivis lingkungan yang melawan

perusahaan ini untuk memata-matai apa yang mereka lakukan. Freeport menolak mengomentari hal

ini. Freeport bergandengan tangan dengan perwira-perwira intelijen TNI, mulai menyadap

korespondensi e-mail dan percakapan telepon lawan-lawan aktivis lingkungannya. Hal ini dikatakan

oleh seorang karyawan Freeport yang terlibat dalam kegiatan ini dan bertugas membaca e-mail-e-mail

tersebut.

Menurut bekas karyawan dan karyawan Freeport, perusahaan ini juga membuat sistemnya sendiri

untuk mencuri berita-berita melalui e-mail. Caranya adalah dengan membentuk sebuah kelompok

pecinta lingkungan gadungan, yang meminta mereka yang berminat untuk mendaftar

secara online dengan menggunakan kode rahasia (password) tertentu. Banyak di antara mereka yang

mendaftar itu menggunakan password yang sama seperti yang mereka gunakan untuk e-mail mereka.

Dengan cara ini, Freeport dengan gampang mencuri berita. Menurut seseorang yang waktu itu bekerja

untuk perusahaan ini, awalnya para pengacara Freeport khawatir dengan pencurian ini. Tetapi,

mereka kemudian memutuskan, secara legal perusahaan itu tidak dilarang untuk membaca e-mail

pihak-pihak di luar negeri.

4.2 Hubungan Freeport dan TNI

Selama bertahun-tahun, Freeport memiliki unit pengamanannya sendiri, sementara militer Indonesia

memerangi perlawanan separatis yang lemah dan rendah gerakannya. Kemudian kebutuhan

keamanan ini mulai saling terkait.

Tidak ada investigasi yang menemukan keterkaitan Freeport secara langsung dengan pelanggaran

HAM, tetapi semakin banyak orang-orang Papua yang menghubungkan Freeport dengan tindak

kekerasan yang dilakukan oleh TNI, dan pada sejumlah kasus kekerasan itu dilakukan dengan meng-

gunakan fasilitas Freeport. Seorang ahli antropologi Australia, Chris Ballard, yang pernah bekerja

untuk Freeport, dan Abigail Abrash, seorang aktivis HAM dari Amerika Serikat, memperkirakan,

sebanyak 160 orang telah dibunuh oleh militer antara tahun 1975–1997 di daerah tambang dan

sekitarnya.

Page 9: metode penambangan endapan bijih tembaga

Pada bulan Maret 1996, kemarahan terhadap perusahaan pecah dalam bentuk kerusuhan ketika senti-

men anti-perusahaan dari beberapa kelompok yang berbeda bergabung.

Freeport menyadap berita-berita dalam e-mail. Menurut dua orang yang membaca e-mail-e-mail itu

pada saat itu, ada unit-unit militer tertentu, masyarakat setempat, dan kelompok-kelompok lingkung-

an hidup yang bekerjasama. Sebuah pertukaran informasi dengan menggunakan e-mail antara

seorang tokoh masyarakat dengan pimpinan organisasi lingkungan hidup penuh dengan taktik intelijen

militer. Dalam e-mail yang lain, seorang pimpinan organisasi lingkungan meminta para anggotanya

mundur karena demonstrasi telah berubah menjadi kerusuhan.

Dari wawancara yang dilakukan, bekas pejabat dan pejabat Freeport menyatakan, mereka terkejut

melihat sejumlah orang dengan potongan rambut militer, mengenakan sepatu tempur dan meng-

genggam radio walkie-talkie di antara para perusuh itu. Orang-orang itu terlihat mengarahkan

kerusuhan itu, dan pada satu ketika, mengarahkan massa menuju ke laboratorium Freeport yang ke-

mudian mereka obrak-abrik.

4.3 Keamanan

Dokumen-dokumen Freeport menunjukkan, dari tahun 1998 sampai 2004 Freeport memberikan

hampir 20 juta dolar kepada para jenderal, kolonel, mayor dan kapten militer dan polisi, dan unit-unit

militer. Setiap komandan menerima puluhan ribu dolar, bahkan dalam satu kasus sampai mencapai

150.000 dolar, sebagaimana tertera dalam dokumen itu.

Dokumen-dokumen itu diberikan kepada New York Times oleh seseorang yang dekat dengan Freeport,

dan menurut bekas karyawan maupun karyawan Freeport sendiri, dokumen-dokumen itu asli alias

otentik. Dalam respon tertulisnya kepada New York Times, Freeport menyatakan bahwa perusahaan

itu telah mengambil langkah-langkah yang perlu sesuai dengan undang-undang Amerika Serikat dan

Indonesia untuk memberikan lingkungan kerja yang aman bagi lebih dari 18.000 karyawannya

maupun karyawan perusahaan-perusahaan kontraktornya. Freeport juga mengatakan tidak punya

Page 10: metode penambangan endapan bijih tembaga

alternatif lain kecuali tergantung sepenuhnya kepada militer dan polisi Indonesia dan keputusan-

keputusan yang diambil dalam kaitannya dengan hubungan dengan pemerintah Indonesia dan

lembaga-lembaga keamanannya, adalah kegiatan bisnis biasa.

Dalam waktu singkat, Freeport menghabiskan 35 juta dolar untuk membangun infrastruktur militer —

barak-barak, kantor-kantor pusat, ruang-ruang makan, jalan — dan perusahaan juga memberikan para

komandan 70 buah mobil jenis Land Rover dan Land Cruiser, yang diganti setiap beberapa tahun.

Semua memperoleh sesuatu, bahkan juga angkatan laut dan angkatan udara. Menurut bekas

karyawan dan karyawan Freeport, ketika itu perusahaan ini sudah merekrut seorang bekas agen

lapangan CIA, dan atas rekomendasinya, perusahaan kemudian mendekati seorang atase militer di

Kedubes Amerika Serikat di Jakarta dan memintanya untuk bergabung. Kemudian dua orang bekas

perwira militer Amerika Serikat direkrut, dan sebuah departemen khusus, yang diberi nama

Perencanaan Operasi Darurat (Emergency Planning Operation) didirikan untuk menangani hubungan

baru Freeport dengan militer Indonesia.

Departemen Perencanaan Operasi Darurat yang baru ini mulai melakukan pembayaran bulanan

kepada para komandan TNI, sementara kantor Pengelolaan Risiko Keamanan (Security Risk

Management office) mengatur pembayaran kepada polisi. Informasi ini diperoleh dari dokumen-

dokumen perusahaan dan keterangan bekas karyawan dan karyawan Freeport. Menurut dokumen

perusahaan, Freeport membayar paling sedikit 20 juta dolar (sekitar Rp 184 miliar) kepada militer dan

polisi di Papua dari tahun 1998 sampai bulan Mei 2004. Kemudian ada juga tambahan 10 juta dolar

(sekitar Rp 92 miliar) yang juga dibayarkan kepada militer dan polisi pada jangka waktu itu sehingga

totalnya sekitar Rp 276 miliar.

New York Times menerima dokumen keuangan Freeport selama tujuh tahun dari seorang yang dekat

dengan perusahaan itu. Tambahan dokumen selama tiga tahun diberikan oleh Global Witness, sebuah

LSM yang mengeluarkan laporan pada bulan Juli, yang berjudul Paying for Protection (Bayaran

Perlindungan) [1] tentang hubungan Freeport dengan militer Indonesia. Diamird 0′Sullivan, yang

bekerja untuk Global Witness di London, mengkritik pembayaran yang dilakukan Freeport itu.

Menurut perusahaan, semua pengeluaran yang dilakukannya itu harus melalui proses pemeriksaan

anggaran. Catatan yang diterima New York Times menunjukkan adanya pembayaran kepada perwira-

Page 11: metode penambangan endapan bijih tembaga

perwira militer secara perseorangan yang didaftarkan di bawah topik-topik seperti biaya makanan,

jasa administrasi dan tambahan bulanan. Para komandan yang menerima dana tersebut tidak

diharuskan menandatangani tanda terima.

Pendeta Lowry, yang pensiun dari Freeport pada bulan Maret 2004 tetapi tetap menjadi konsultan

sampai bulan Juni, mengatakan, sebetulnya tidak ada alasan yang cukup bagi Freeport untuk

memberikan dana secara langsung kepada para perwira militer itu.

Catatan perusahaan menunjukkan, penerima terbesar adalah komandan pasukan di daerah

Freeport,Letnan Kolonel Togap F. Gultom. Selama enam bulan tahun 2001, ia diberikan hanya

kurang sedikit dari 100.000 dolar untuk biaya makanan, dan lebih dari 150.000 dolar di tahun

berikutnya. Di tahun 2002, Freeport juga memberikan uang kepada paling tidak 10 komandan lainnya

mencapai lebih dari 350.000 dolar untuk biaya makan.

Menurut para bekas karyawan dan karyawan Freeport, pembayaran-pembayaran tersebut dilakukan

kepada para perwira itu, kepada istri-istri dan anak-anak mereka, secara perorangan. Yang berpangkat

jenderal terbang di kelas satu atau kelas bisnis, dan para perwira yang lebih rendah pada kelas

ekonomi, demikian kata Brigadir Jenderal Ramizan Tarigan yang menerima tiket senilai 14.000

dolar pada tahun 2002 untuk dirinya dan anggota keluarganya.

Jenderal Tarigan yang menduduki posisi senior di kepolisian mengatakan, para perwira polisi

dibolehkan menerima tiket pesawat udara karena gaji mereka sangat rendah tetapi adalah melanggar

peraturan kepolisian untuk menerima pembayaran uang tunai. Pada bulan April 2002, Freeport

membayar perwira senior militer di Papua, Mayor Jenderal Mahidin Simbolon, lebih dari 64.000

dolar untuk yang disebut dalam buku keuangan Freeport sebagai “dana untuk rencana proyek militer

tahun 2002″.

Delapan bulan kemudian, di bulan Desember, Jenderal Simbolon menerima lebih dari 67.000 dolar

untuk proyek aksi sipil kemanusiaan. Pembayaran-pembayaran ini pertama kali dilaporkan Global

Witness. Jenderal Simbolon, yang kini menjadi Inspektur Jenderal Angkatan Darat Indonesia,

menolak permohonan untuk diwawancarai.

emas batangan yang diperoleh PT. Freeport

Pada tahun 2003, sesudah terjadinya skandal Enron dan disahkannya Undang-undang Sarbanes-

Oxley, yang mengharuskan praktek-praktek akuntansi keuangan yang lebih ketat pada perusahaan-

perusahaan, Freeport mulai melakukan pembayaran kepada unit-unit militer ketimbang kepada para

perwira secara individu. Demikian menurut catatan yang tersedia dan seperti yang dituturkan oleh

bekas karyawan dan karyawan perusahaan ini.

Page 12: metode penambangan endapan bijih tembaga

Menurut catatan, perusahaan membayar unit-unit polisi di Papua sedikit di bawah angka 1 juta dolar

di tahun 2003, didaftarkan di bawah topik-topik seperti “tambahan pembayaran bulanan,” “biaya

administrasi” dan “dukungan administratif.” Freeport menyatakan kepada New York Times, di dalam

menentukan jenis dukungan yang dapat diberikan, adalah merupakan kebijakan perusahaan untuk

memperhitungkan kemungkinan terjadinya pelanggaran HAM.” Menurut catatan yang diterima

oleh New York Times, pasukan paramiliter polisi, yaitu Brigade Mobil (Brimob), yang sering dikutip

oleh Departemen Luar Negeri Amerika Serikat karena kekejamannya, menerima lebih dari 200.000

dolar di tahun 2003.

4.4 Sumber

* Laporan investigatif wartawan New York Times Jane Perlez, Raymond Bonner dan kontributor Evelyn

Rusli, “Below a Mountain of Wealth, a River of Waste”, 27 Desember 2005. [2]

* Disunting dan diberitakan dalam bahasa Indonesia oleh Rakyat Merdeka dengan judul “Menyusuri

Sungai Limbah Di Kaki Gunung Emas Freeport” secara bersambung pada 16-22 Februari 2006 [3]

V. Peristiwa

* 21 Februari 2006, terjadi pengusiran terhadap penduduk setempat yang melakukan pendulangan

emas dari sisa-sisa limbah produksi Freeport di Kali Kabur Wanamon. Pengusiran dilakukan oleh aparat

gabungan kepolisian dan satpam Freeport. Akibat pengusiran ini terjadi bentrokan dan penembakan.

Penduduk sekitar yang mengetahui kejadian itu kemudian menduduki dan menutup jalan utama

Freeport di Ridge Camp, di Mile 72-74, selama beberapa hari. Jalan itu merupakan satu-satunya akses

ke lokasi pengolahan dan penambangan Grasberg. [4] [5]

* 22 Februari 2006, sekelompok mahasiswa asal Papua beraksi terhadap penembakan di Timika sehari

sebelumnya dengan merusak gedung Plasa 89 di Jakarta yang merupakan gedung tempat PT Freeport

Indonesia berkantor.

* 23 Februari 2006, masyarakat Papua Barat yang tergabung dalam Solidaritas Tragedi Freeport

menggelar unjuk rasa di depan Istana, menuntuk presiden untuk menutup Freeport Indonesia. Aksi

yang sama juga dilakukan oleh sekitar 50 mahasiswa asal Papua di Manado.

* 25 Februari 2006, karyawan PT Freeport Indonesia kembali bekerja setelah palang di Mile 74 dibuka.

* 27 Februari 2006, Front Persatuan Perjuangan Rakyat Papua Barat menduduki kantor PT Freeport

Indonesia di Plasa 89, Jakarta. Aksi menentang Freeport juga terjadi di Jayapura dan Manado.

* 28 Februari 2006, Demonstran di Plasa 89, Jakarta, bentrok dengan polisi. Aksi ini mengakibatkan 8

orang polisi terluka.

* 1 Maret 2006, demonstrasi selama 3 hari di Plasa 89 berakhir. 8 aktivis LSM yang mendampingi

mahasiswa Papua ditangkap dengan tuduhan menyusup ke dalam aksi mahasiswa Papua [6] [7].

Puluhan mahasiswa asal Papua di Makassar berdemonstrasi dan merusak Monumen Pembebasan Irian

Barat.

* 3 Maret 2006, masyarakat Papua di Solo berdemonstrasi menentang Freeport.

Page 13: metode penambangan endapan bijih tembaga

* 7 Maret 2006, demonstrasi di Mile 28, Timika di dekat bandar udara Moses Kilangin mengakibatkan

jadwal penerbangan pesawat terganggu.

* 14 Maret 2006, massa yang membawa anak panah dan tombak menutup checkpoint 28 di Timika.

Massa juga mengamuk di depan Hotel Sheraton.

* 15 Maret 2006, Polisi membubarkan massa di Mile 28 dan menangkap delapan orang yang dituduh

merusak Hotel Sheraton. Dua orang polisi terkena anak panah.

* 16 Maret 2006, aksi pemblokiran jalan di depan Kampus Universitas Cendrawasih, Abepura,

Jayapura, oleh masyarakat dan mahasiswa yang tergabung dalam Parlemen Jalanan dan Front Pepera

PB Kota Jayapura, berakhir dengan bentrokan berdarah, menyebabkan 3 orang anggota Brimob dan 1

intelijen TNI tewas dan puluhan luka-luka baik dari pihak mahasiswa dan pihak aparat. [8] [9]

* 17 Maret 2006, Tiga warga Abepura, Papua, terluka akibat terkena peluru pantulan setelah beberapa

anggota Brimob menembakkan senjatanya ke udara di depan Kodim Abepura [10]. Beberapa

wartawan televisi yang meliput dianiaya dan dirusak alat kerjanya oleh Brimob.

* 22 Maret 2006, satu lagi anggota Brimob meninggal dunia setelah berada dalam kondisi kritis selama

enam hari

* 23 Maret 2006, lereng gunung di kawasan pertambangan terbuka PT Freeport Indonesia di Grasberg,

longsor dan menimbun sejumlah pekerja. 3 orang meninggal dan puluhan lainnya cedera [11].

* 23 Maret 2006, Kementerian Lingkungan Hidup mempublikasi temuan pemantauan dan penataan

kualitas lingkungan di wilayah penambangan PT Freeport Indonesia. Hasilnya, Freeport dinilai tak

memenuhi batas air limbah dan telah mencemari air laut dan biota laut.[12] [13]

* 18 April 2007, sekitar 9.000 karyawan Freeport mogok kerja untuk menuntut perbaikan

kesejahteraan. Perundingan akhirnya diselesaikan pada 21 April setelah tercapai kesepakatan yang

termasuk mengenai kenaikan gaji terendah [14]

Pranala luar

* (id) Situs resmi PT. Freeport Indonesia

* (en) “Paying For Protection”, laporan Global Witness

* (en) Freeport named one of 10 worst companies of 1996

Page 14: metode penambangan endapan bijih tembaga

* (en) Citra satelit tambang Freeport

* (en) The Mining giant in Timika West Papua

* (en) Freeport and Indonesia’s Security Forces: Troubling New Questions

* (id) Siaran pers Kementerian Negara Lingkungan Hidup mengenai pencemaran lingkungan oleh PT.

Freeport Indonesia