METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN...

126
METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN BINA INSANI KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2019 SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Pendidikan Institut Agama Islam Negeri Salatiga Untuk Memenuhi Sebagian Prasyarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Disusun Oleh: Anis Alfiani 23010-16-0455 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2020

Transcript of METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN...

Page 1: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI

PONDOK PESANTREN MODERN BINA INSANI KECAMATAN

SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2019

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Pendidikan Institut Agama Islam

Negeri Salatiga Untuk Memenuhi Sebagian Prasyarat Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Disusun Oleh:

Anis Alfiani

23010-16-0455

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2020

Page 2: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

i

Page 3: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

ii

METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI

PONDOK PESANTREN MODERN BINA INSANI KECAMATAN

SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2019

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Pendidikan Institut Agama Islam

Negeri Salatiga Untuk Memenuhi Sebagian Prasyarat Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Disusun Oleh:

Anis Alfiani

23010-16-0455

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2020

Page 4: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

iii

Page 5: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

iv

Page 6: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

v

Page 7: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

vi

MOTTO

(5:6فإن مع العسريسرا ، إن مع العسر يسرا ) الانشرح:

“ Karena sesungguhnya, sesudah kesulitan itu ada kemudahan.

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan".

(Q.S ALINSIRAH: 6)

Page 8: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

vii

PERSEMBAHAN

Bismillahirrahmanirrahim. Puji syukur alhamdulillah kepada Allah SWT,

yang telah memberikan rahmat dan hidayan-Nya dalam menyelesaikan karya ini.

Ku persembahkan karya ini kepada:

1. Kedua orang tuaku tercinta (Bp. Ngalimun dan Ibu Sinwanah) serta kakakku

Adib Muslim. Terima kasih atas kasih sayang, cinta, dorongan, kepercayaan,

kesabaran, jerih payah serta pengorbanan tanpa pamrih.

2. Kepada keluarga besarku yang selalu menyemangati ku dalam suka maupun

duka yang selalu memberikan dukungan secara moril maupun materil,

sehingga dapat melalui kuliah dari awal sampai akhir ini.

3. Terima kasih saya ucapkan kepada teman sekaligus sahabat terbaik ku

Muhammad Firdaus yang selalu menemani, membantu dan mendoakan

sehingga dapat terselesaikannya skripsi ini.

4. Bapak dan Ibu Dosen IAIN Salatiga yang telah berbagi ilmu pengetahuan

kepada saya.

5. Terima kasih saya ucapkan kepada bapak Badrus Zaman, M.Pd.I. selaku

dosen pembimbing yang selalu memberikan motivasi dan bimbingan dalam

mengerjakan skripsi ini.

6. Terima kasih saya ucapkan kepada teman-temanku Lailyati Dzikriyah, Lilin

Harisa, Munawaroh, Fina Fatikhatul Ulfa, dan Ifadatun yang selalu

memberikan semangat, dukungan dan do’a sehingga dapat terselesaikannya

skripsi ini

Page 9: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

viii

7. Teman-teman jurusan Pendidikan Agama Islam angkatan 2016 khususnya

kelas B, yang telah memberikan semangat.

8. Pengasuh Pondok Pesantren Modern (PPM) Bina Insani Susukan yang telah

memberikan kesempatan kepada saya untuk melakukan penelitian di Pondok

Pesantren.

9. Dan Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak

membantu penulis hingga diselesaikan penyusunan skripsi ini.

Page 10: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

ix

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Illahi Rabbi, Allah SWT, yang

telah melimpahkan rahmat dan nikmat-Nya yang tidak terhitung banyaknya.

Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi

Muhammad Saw, yang telah menuntun manusia kepada jalan yang lurus untuk

mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat selesai berkat motivasi, bantuan

dan bimbingan dari berbagai pihak. Penulis mengucapkan banyak terimakasih

kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin, M.Ag. selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Prof. Dr. Mansur, M.Ag. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

IAIN Salatiga.

3. Ibu. Siti Asdiqoh M.Ag. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

(PAI).

4. Dosen Pembimbing Bapak Badrus Zaman, M.Pd.I. yang telah memberikan

bimbingan, arahan, motivasi serta pengorbanan waktunya dalam upaya

membimbing penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

5. Dosen pembimbing Akademik Bapak Muhammad Aji Nugroho, M.Pd.I. yang

telah membantu penulis selama menuntut ilmu di IAIN Salatiga.

6. Kepada Bapak dan Ibu dosen yang telah mendidik dan memberikan ilmu dan

pengalaman dengan penuh kesabaran.

Page 11: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

x

7. Karyawan-karyawan IAIN Salatiga yang telah memberikan layanan serta

bantuan.

8. Semoga amal baik dari beliau mendapatkan pahala dari Allah SWT dan

mendapatkan ridho Allah SWT. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat

bermanfaat khususnya bagi penulis pembacanya.

Page 12: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPULLUAR .....................................................................................

LEMBAR BERLOGO .................................................................................................. i

HALAMAN SAMPUL DALAM .............................................................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN KELULUSAN .............................................................. iii

DEKLARASI ................................................................................................................. iv

PERNYATAAN TULISAN ........................................................................................ v

PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................................... vi

MOTTO .......................................................................................................................... vii

PERSEMBAHAN ......................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR .................................................................................................. x

ABSTRAK ..................................................................................................................... xii

DAFTAR ISI .................................................................................................................. xiii

DAFTAR TABEL ......................................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................................................... 1

B. Fokus Penelitian ................................................................................................. 7

C. Tujuan Penelitian ............................................................................................... 7

D. Manfaat Penelitian .............................................................................................. 8

E. Penegasan Istilah ................................................................................................. 8

F. Sistematika Penulisan .......................................................................................... 13

Page 13: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

xii

BAB II Landasan Teori ............................................................................................. 15

A. Landasan Teori .................................................................................................... 15

Metode Pembelajaran ......................................................................................... 15.

Program Takhassus Al-Qur’an .......................................................................... 25

Faktor Pendukung Dan Penghambat Program Takhassus Al-Qur’an .......... 31

B. KAJIAN PUSTAKA........................................................................................... 33

BAB III METODE PENELITIAN ......................................................................... 36

A. Jenis Penelitian ................................................................................................... 37

B. Lokasi Penelitian ................................................................................................ 37

C. Sumber Data......................................................................................................... 37

D. Prosedur Pengumpulan Data ............................................................................. 38

E. Analisis Data ........................................................................................................ 39

F. Tahap-Tahap Penelitian ...................................................................................... 41

BAB IV PAPARAN DAN ANALISIS DATA ....................................................... 43

A. Paparan Data ................................................................................................ 43

1. Profil Pondok Pesantren Modern Bina Insani ........................................ 43

2. Visi, Misi, Tujuan, dan Motto PPM Bina Insani .................................... 46

3. Struktur Organisasi PPM Bina Insani ..................................................... 48

4. Daftar Pengampu dan Pengabdian PPM Bina Insani ............................. 49

5. Data Santri (Peserta) .............................................................................. 49

6. Sarana dan Prasarana .............................................................................. 52

7. Jadwal Kegiatan ...................................................................................... 53

Page 14: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

xiii

B. Analisis Data ............................................................................................... 57

1. Metode Pembelajaran Takhassus Al-Qur’an di Pondok Pesantren Modern

Bina Insani Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun 2019 ..... 57

2. Faktor Pendukung Dan Faktor Penghambat Dalam Program Takhassus Al-

Qur’an Di Pondok Pesantren Modern Bina Insani kecamatan Kabupaten

Semarang Tahun 2019 ............................................................................ 67

BAB V PENUTUP ...................................................................................................... 73

A. Kesimpulan ......................................................................................................... 73

B. Saran .................................................................................................................... 75

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 77

LAMPIRAN-LAMPIRAN ...........................................................................................

Page 15: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Data Pengampu Dan Pengabdian

Tabel 4.2 Data Para Pantri Putri

Tabel 4.3 Data Para Santri Putra

Tabel 4.4 Data Sarana Dan Prasarana Pondok Pesantren

Tabel 4.5 Data Jadwal Kegiatan

Page 16: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Tugas Pembimbing Skripsi

Lampiran 2 Lembar Konsultasi

Lampiran 3 Surat Permohonan Izin Penelitian

Lampiran 4 Surat Keterangan Setelah Penelitian

Lampiran 5 Pedoman Wawancara

Lampiran 6 Dokumentasi

Lampiran 7 Daftar Nilai Satuan Keterangan Kegiatan

Lampiran 8 Daftar riwayat hidup penulis

Page 17: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

xvi

ABSTRAK

Alfiani, Anis, 2019. Metode Pembelajaran Program Takhassus Al-Qur’an Di

Pondok Pesantren Modern Bina Insani Kecamatan Susukan

Kabupaten Semarang Tahun 2019. Skripsi: Jurusan Pendidikan

Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama

Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Badrus Zaman, M.Pd.I.

Kata Kunci: Metode Pembelajaran, Program Takhassus.

Pondok Pesantren Modern Bina Insani menyediakan Program Takhassus

Al-Qur’an tersebut adalah untuk mengajarkan para santri agar dapat mencintai

dan menjaga Al-Qur’an dimana pun dan kapan pun sehingga dapat melahirkan

generasi yang cinta dengan kitab suci Al-Qur’an. Penelitian ini bertujuan untuk

mendeskripsikan metode yang digunakan dalam Program Takhassus Al-Qur’an

dan faktor pendukung serta faktor penghambat pada Program Takhassus Al-

Qur’an di Pondok Pesantren Modern (PPM) Bina Insani Susukan.

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah jenis penelitian lapangan

(field research) dan bersifat deskriptif kualitatif. Prosedur pengumpulan data yang

digunakan dalam adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Peneliti

melakukan wawancara dalam penelitian ini kepada pengasuh Pondok Pesantren

Modern (PPM) Bina Insani Susukan, pengampu Program Takhassus Al-Qur’an,

ustadz dan ustadah pondok, dan para santri yang mengikuti Program Takhassus

Al-Qur’an di Pondok Pesantren Moden (PPM) Bina Insani Susukan.

Adapun hasil temuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Metode

pembelajaran yang digunakan dalam Program Takhassus Al-Qur’an di Pondok

Pesantren Modern (PPM) Bina Insani adalah metode muraja’ah untuk

mengulang-ulang dan mengingat hafalan Al-Qur’an dan metode wahdah untuk

memperbanyak atau menambah hafalan. Para santri wajib setoran hafalan Al-

Qur’an minimal seperempat juz. (2) Terdapat faktor pendukung dan faktor

penghambat dalam Program Takhassus Al-Qur’an. (a) Faktor pendukung dalam

Program Takhassus Al-Qur’an adalah sebagai berikut: Mendapat dukungan penuh

dari para staf lembaga pendidikan formal yang ada di Pondok Pesantren Modern

(PPM) Bina Insani, para ustadz dan ustadzah Pondok Pesantren, dan para wali

santri Pondok Pesantren. (b) Faktor penghambat dalam proses pelaksanaan

Program Takhassus Al-Qur’an yaitu kondisi fisik yang kurang sehat, mengantuk,

kurang fokus, dan ragu-ragu.

Page 18: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dari sejak dahulu hingga di era milenial seperti sekarang, ilmu

memiliki peran yang sangat penting bagi kehidupan kita. Karena ketika

seseorang akan melakukan sesuatu di kehidupan sehari-hari pastinya

menggunakan ilmu. Di dalam agama Islam pun dianjurkan untuk menuntut

ilmu yang bertujuan untuk mencapai kesejahteraan lahir dan batin serta

kesuksesan di dunia maupun di akhirat.

Manusia adalah makhluk ciptaan Allah SWT yang paling sempurna

dibandingkan makhluk lain, karena manusia memiliki akal dan pikiran yang

mampu dikembangkan untuk melakukan dan menciptakan apa saja. Selain itu

manusia memiliki potensi untuk mengembangkan ilmu seperti halnya dalam

dunia pendidikan.

Pendidikan adalah merupakan suatu proses dimana suatu bangsa

mempersiapkan generasi mudanya untuk menjalankan kehidupan dan untuk

memenuhi tujuan hidup secara efektif dan efisien. Pendidikan juga adalah

suatu proses dimana suatu bangsa atau negara membina dan mengembangkan

kesadaran diri diantara individu-individu (Zaman B, 2019: 19-20).

Pendidikan merupakan usaha belajar untuk mengembangkan potensi diri

dalam hal kecerdasan kepribadian, keagamaan, akhlak, moral, sosial, serta

ketrampilan di dalam diri. Karena pendidikan dan pengajaran adalah sesuatu

Page 19: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

2

hal yang tidak asing lagi dan memberikan beberapa pengaruh pada seseorang,

terlebih bagi orang tua yang mensyukuri adanya seorang anak, maka rasa

syukur tersebut akan diwujudkan melalui sebuah perilaku yang baik sebagai

contoh untuk anak-anaknya, sikap yang lembut sebagai rasa kasih sayang

kepada anak-anaknya, menjaga dan merawat, memenuhi kebutuhan dhohir

dan batinnya.

Pendidikan menggambarkan interaksi pendidik dengan peserta didik

guna mencapai visi pendidikan yang berlangsung dalam lembaga pendidikan

forman maupun nonformal. Pendidikan yang dilaksanakan pada dasarnya

semua sama, yakni memberi bimbingan agar peserta didik dapat hidup

mandiri sehingga dapat melanjutkan dan melestarikan tradisi serta nilai-nilai

yang berkembang di masyarakat (Badrus Zaman, 2018: 130). Melalui

pendidikan yang terprogram dan terkelola dengan baik dan intensif, titik

optimum usaha pendidikan akan terwujud. Pendidikan dikatakan berhasil

apabila mampu mengubah tingkah laku manusia ke arah yang positif

(Rochimah & Zaman B, 2018: 31).

Seorang anak yang telah dikehendaki lahir oleh Allah SWT adalah

sebuah karunia bagi setiap orang tua. Seorang anak harus mendapatkan

sebuah pendidikan, yaitu pendidikan formal maupun non formal untuk

mencetak generasi muda yang berkualitas.

Maka kebutuhan kita yang langsung bersentuhan dengan dunia

pendidikan adalah kebutuhan aktualisasi diri dan kebutuhan untuk

mengetahui juga mengerti. Kebutuhan aktualisasi diri tersebut tidak lain

Page 20: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

3

adalah kebutuhan untuk menerima pendidikan secara tepat dan efektif. Begitu

pula kebutuhan untuk mengetahui dan mengerti. Setiap anak memiliki rasa

ingin tahu (natural curiousity), dan mengerti tentang sesuatu hal. Maka dari

itu antara guru dan siswa harus bisa saling berkesinambungan, yang

membedakan hanya posisi seorang guru dan peserta didik (Sudhita, 2014: 8).

Al-Qur’an merupakan kitab suci Agama Islam yaitu yang berarti

“bacaan”. Al-Qur’an adalah Wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi

Muhamad SAW. secara berangsur-angsur melalui malaikat Jibril dan

membaca Al-Qur’an adalah suatu ibadah (Kemenag, 2014: 4)

Al-Qur’an memiliki keistimewaan yang sangat besar, yaitu merupakan

satu-satunya kitab suci yang dapat dihafalkan manusia. Karena Al-Qur’an

merupakan kitab suci yang dijaga keasliannya oleh Allah SWT. Dalam firman

Allah SWT pada Q. S. Al-Hijr/15: 9 :

إنا نحن ن حزالنحا ٱلذ كرح وحإنا لحهۥ لححفظونح

Artinya:“Sesungguhnya Kami-lah yang menurnikan Al-Qur’an dan

sesungguhnya kami benar-benar memeliharanya ” (Abdulwaly, 2016: 17).

Al-Qur’an merupakan salah satu pembelajaran yang diajarkan oleh

seorang guru dengan peserta didik. Agar guru dapat menyampaikan materi

yang dapat dengan mudah dipahami dan diaplikasikan oleh peserta didik,

maka guru membutuhkan sebuah metode.

Page 21: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

4

بيل رحب كح بلكمحة وحالمحوعظحة الحسحنحة وح ادع ال ادلم بل ت هيح اححسحن. انا سح جح

بيله وحهوح احعلحم بلمهتحدينح ) ( 125رحباكح هوح احعلحم بحن ضحلا عحن سح

Artinya : “ Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan

pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.

Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang

tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang

mendapat petunjuk” (Q.S. An-Nahl :125) (Safaruddin, 1997: 268).

Metode merupakan cara atau sarana untuk mencapai tujuan suatu

pembelajaran. Metode adalah salah satu hal yang penting dalam pembelajaran

untuk mendukung seorang guru dalam mencapai suatu tujuan pembelajaran,

maka seorang guru harus betul-betul menguasai suatu metode. Karena metode

pembelajaran tidak hanya satu saja maka Metode yang digunakan bisa lebih

dari satu. Dan disinilah seorang guru memiliki peran penting untuk mendidik

peserta didiknya.

Tentu dalam menjalankan sebuah kewajiban, pastinya akan menemui

sebuah kendala dan masalah. Maka seseorang akan membutuhkan pegangan

hidup yang akan menuntunnya pada jalan yang lurus. Al-Qur’an akan

menjadikan perjalanan hidup manusia terarah, tentunya dengan mengikuti

ajaran yang terkandung di dalamnya (Kemenag,2014: 3).

Pondok Pesantren yang menjadi objek penelitian ini adalah Pondok

Pesantren Modern Bina Insani Susukan merupakan Pondok pesantren

campuran antara modern dan salaf. Pondok Pesanten Modern Bina Insani ini

merupakan pondok yang berdiri di tengah-tengah pemukiman warga, yang

Page 22: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

5

mana bukan hanya berdiri bangunan untuk pondok saja, akan tetapi juga

untuk pendidikan formal yaitu SMP dan SMA Islam Plus Bina Insani.

Meskipun Pondok Pesantren Modern Bina Insani terdapat di tengah

pemukiman warga, akan tetapi para santri tidak boleh keluar masuk pondok

tanpa ada izin dan alasan yang jelas dengan pihak pondok. Maka dari itu,

setiap santri yang telah pulang dari kegiatan pembelajaran, baik itu formal

atau non formal harus segera pulang ke asrama.

Di Pondok Pesantren Modern Bina Insani Susukan memiliki salah

satu program baru yaitu program takhassus Al-Qur’an yang diminati oleh

santri di pondok pesantren modern Bina Insani. Sebelum mengikuti Program

Takhassus Al-Qur’an tentunya terdapat program tersendiri agar santri dalam

hal membaca Al-Qur’an, dapat memahami dan mengaplikasikan tajwid serta

makhorijul huruf dalam Al-Qur’an. Karena jika belum lancar maka tentunya

belum bisa mengikuti Program Takhassus Al-Qur’an tersebut.

Dalam menghafalkan Al-Qur’an tentunya harus menggunakan cara

untuk mempermudah proses menghafalkan, maka dari itu dibutuhkan suatu

metode. Seperti yang telah diungkapkan oleh pengasuh Pondok Pesantren

Modern Bina Insani yaitu Ibu Nyai Mir’atul Munawarah, bahwa

menghafalkan itu dapat dilakukan apabila menggunakan cara atau metode

yang menurut para santri nyaman untuk menghafalkan Al-Qur’an. Beliau

juga mengungkapkan bahwa metode juga digunakan bukan hanya untuk

menghafalkan, akan tetapi juga digunakan untuk mengingat hafalan yang

sudah lama dihafalkan.

Page 23: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

6

Program Takhassus Al-Qur’an memiliki peran penting bagi generasi

penerus bangsa. Karena selain mendapat pahala membaca Al-Qur’an, tentunya

untuk menekan banyaknya angka kenakalan remaja yang terjadi seperti

sekarang ini. Dengan suaru lembaga agama yang diharapkan dapat membantu

para orang tua untuk mendidik anak-anaknya agar tidak terjerumus ke jalan

yang salah. Pondok Pesantren adalah salah satu jawaban dan cara bagi para

orang tua yang mengharapkan anaknya agar tidak mengikuti kenakalan remaja

yang semakin marak saat ini.

Para orang tua memilihkan lembaga agama atau Pondok Pesantren

yang menurut mereka tepat bagi anak-anaknya. Dan tentunya didukung

dengan program-program yang terdapat pada Pondok Pesantren. Salah satu

program yang saat ini diminati oleh para orang tua ataupun para santri yaitu

Program Takhassus Al-Qur’an yang terdapat di Pondok Pesantren Modern

Bina Insani, yang menjadi salah satu program unggulannya.

Para orang tua mendukung adanya Program Takhassus Al-Qur’an di

Pondok Pesantren Modern Bina Insani dengan harapan anak-anaknya menjadi

putra dan putri yang ahli Al-Qur’an dan berakhlakul karimah. Seperti yang

telah diungkapkan oleh beliau ustadzah Ana Nasirotu bahwa program yang

unggulan di Pondok Pesantren Modern Bina Insani adalah Program

Takhassus Al-Qur’an yang mendukung para santri untuk menghafalkan Al-

Qur’an.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Pondok Pesantren

Modern Bina Insani seperti yang telah diungkapkan oleh beliau ibu Nyai

Page 24: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

7

Mir’atul Munawarah bahwa dibuatnya Program Takhassus Al-Qur’an

dikarenakan banyaknya minat para santri yang ingin menghafalkan Al-

Qur’an. dan juga yang telah diungkapkan oleh ustadzah Ana Para santri yang

mengikuti Program Takhassus Al-Qur’an adalah santri yang masih

menempuh pendidikan formal atau sekolah, maka diperbolehkan mengikuti

Program Takhassus Al-Qur’an dengan syarat siap melanjutkan hafalannya

hingga khatam di Pondok Pesantren Modern Bina Insani walaupun telah lulus

pendidikan formal atau sekolah yang ada di lingkungan Pondok Pesa

Pesantren Modern Bina Insani.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, penulis

bermaksud melakukan penelitian pada Metode Pembelajaran dan Faktor

pendukung serta penghambat yang terdapat pada Program Takhassus Al-

Qur’an di Pondok Pesantren Modern Bina Insani Kecamatan Susukan

Kabupaten Semarang.

B. Fokus Penelitian

Setiap metode tidak ada yang paling sempurna dan tidak ada yang

paling buruk. karena setiap penggunaan metode memiliki kelebihan dan

kelemahan. Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, masalah yang

akan diungkap dalam penelitian ini adalah:

1. Metode pembelajaran apa yang digunakan pada Program Takhassus Al-

Qur’an di Pondok Pesantren Modern Bina Insani Kecamatan Susukan

Kabupaten Semarang ?

Page 25: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

8

2. Apa saja yang menjadi faktor pendukung dan penghambat Program

Takhassus Al-Qur’an di Pondok Pesantren Modern Bina Insani Kecamatan

Susukan Kabupaten Semarang ?

C. Tujuan Penelitian

Setiap kegiatan atau aktivitas pastinya memiliki suatu tujuan tertentu,

begitu pula penulis dengan tujuan penelitian ini sebagai berikut:

1. Agar peneliti dapat mendeskripsikan metode pembelajaran yang

digunakan dalam Program Takhassus Al-Qur’an di Pondok Pesantren

Modern Bina Insani Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang.

2. Untuk mendeskripsikan apa saja yang menjadi faktor pendukung dan

penghambat Program Takhassus Al-Qur’an di Pondok Pesantren Modern

Bina Insani Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Untuk menambah wawasan ilmu Agama dalam hal pembelajaran

Al-Qur’an terutama metode pembelajaran Al-Qur’an Program Takhassus

Al-Qur’an di Pondok Pesantren Modern Bina insani yang menjadi obyek

peneliti. Serta dapat memberikan manfaat dan motivasi untuk terus

menghafalkan Al-Qur’an.

Page 26: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

9

2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis merupakan bahan pertimbangan dan masukan agar

dapat mengembangkan serta meningkatkan pembelajaran dan hafalan Al-

Qur’an di Pondok Pesantren.

E. Penegasan Istilah

Untuk menghindari pemahaman yang berbeda antara pembaca dengan

peneliti mengenai istilah-istilah yang terdapat dalam pembahasan, maka

penulis akan lebih memperjelas beberapa istilah. Adapun istilah-istilah

tersebut, yaitu:

1. Metode Pembelajaran

Metode adalah suatu sarana atau alat pembantu dalam

melaksanakan pembelajaran, yang biasa digunakan saat penyampaian

materi. Jadi metode ini digunakan atau dimanfaatkan oleh para tenaga

pendidik untuk membantu atau mempermudah jalannya pembelajaran di

dalam kelas (Maesaroh, 2013 :155).

Berdasarkan pemaparan pengertian metode dapat disimpulkan

bahwa metode merupakan cara untuk mempermudah para guru atau

pendidik dalam menyampaikan materi di dalam kelas.

Pembelajaran adalah suatu proses yang penjelasan materi dan

interaksi yang berlangsung antara guru dan siswa di suatu tempat atau

lingkungan. Dalam proses pembelajaran, seorang guru harus memiliki cara

agar anak dapat berfikir kritis dan logis (Kamsinah, 2008 :105). Bukan

Page 27: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

10

hanya untuk menyampaikan materi, akan tetapi juga ingin mencapai tujuan

tertentu, yaitu pembelajaran yang menghasilkan hal-hal yang baik

(Prihatini, 2017 :173).

Jadi metode pembelajaran adalah jalan atau cara untuk membantu

guru dalam menyampaikan materi atau bahan ajar kepada peserta didik di

dalam kelas agar peserta didik mudah untuk memahami dan menangkap

materi yang disampaikan oleh guru, yaitu dengan fasilitas ruangan untuk

pelaksanaan Program Takhassus Al-Qur’an dan metode muraja’ah serta

metode wahdah yang digunakan untuk menghafalkan Al-Qur’an .

2. Program Takhassus Al-Qur’an

Program Takhassus Al-Qur’an adalah program yang mencetak

generasi Qur’ani yang berprestasi, berakhlakul karimah, cerdas, unggul,

kreatif, dan mandiri. merupakan program salah satu program bidang

keagamaan yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas membaca Al-

Qur’an dan kuantitas menghafal Al-Qur’an (Wicagsono, 2017: 160).

Metode program takhassus Al-Qur’an yang ada di pondok

pesantren sekarang ini menggunakan metode yang beragam. Dengan

metode yang beragam, para santri di pondok pesantren ditekankan untuk

untuk berusaha segera menyelesaikan hafalannya dengan semaksimal

mungkin, dan para santri tentunya diberikan materi yang berkaitan dengan

hafalan Al-Qur’an. Tidak seperti dulu, pondok pesantren hanya

mengajarkan hafalan saja, tidak dengan materi atau ilmu yang lain (Atabik,

2014: 172).

Page 28: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

11

Dalam menjalani program takhassus Al-Qur’an, para santri harus

memiliki komitmen untuk bersungguh-sungguh dalam menghafalkan Al-

Qur’an. Karena dalam menghafalkan Al-Qur’an itu lebih mudah

menghafalkannya dari pada menjaga hafalan. Untuk menjaga hafalan Al-

Qur’an, maka para santri diwajibkan untuk menyetorkan hafalannya,

memuroja’ah, melakukan sima’an Al-Qur’an, dan lain-lain (Atabik, 2014:

173).

3. Pondok Pesantren

Pondok Pesantren adalah tempat seorang murid atau santri

menuntut ilmu dengan seorang guru atau kyai di sebuah bangunan atau

asrama. Di pondok pesantren merupakan tempat dimana para murid atau

santri menuntut ilmu agama.

Pada abad ke-16, Pondok pesantren muncul pertama kali dibawah

asuhan Sunan Ampel yang terdapat di Ampel Denta, yang pada waktu itu

Sunan Ampel mengutus para murid atau santrinya untuk menyebarkan

Islam di Nusantara dan juga di negara-negara tetangga. Dan pada masa

Syekh Kholil Bangkalan, pada saat itu adalah puncaknya penyebaran

agama Islam dan munculnya para kyai NU (Nahdlatul Ulama) yang

mendirikan pesantren di Nusantara, yaitu pada abad ke-19 dan awal abad

ke-20 (Muhakamurrohman, 2014: 111).

Pondok pesantren terbagi menjadi dua, yaitu pondok pesantren

tradisional merupakan lembaga pendidikan agama tertua di Indonesia

dengan sistem pengajaran tradisional dan diurus atau dipimpin oleh

Page 29: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

12

seorang kyai. Dengan sistem pengajaran tradisional dapat dilihat dari

keseharian para santri yang hidup penuh dengan kesederhanaan, semangat

dalam menuntut ilmu agama, dan dapat menerima satu sama lain

(solidaritas yang tinggi) (Muhakamurrohman, 2014: 112).

Dengan kesederhanaan seorang kyai di pondok pesantren dengan

sistem tradisional dapat mengajarkan kepada para santri yang nantinya

harus dapat berbaur dengan masyarakat. Para santri yang belajar di pondok

pesantren dengan sistem tradisional biasanya belajar agama pada waktu

pagi, siang, sore, dan malam hari. Dari sinilah yang menggiring opini

masyarakat bahwa seorang santri dengan yang jebolan dari pesantren

dengan sistem tradisional akan dapat mengayomi dan mencukupi

kebutuhan spiritual masyarakat.

Sedangkan Pondok Pesantren yang kedua adalah Pondok pesantren

Modern adalah perkembangan dari pondok pesantren tradisional dan disini

yang mengurus bukan hanya seorang kyai saja, akan tetapi juga pengurus

pondok. Walaupun tidak lepas dari seorang kyai, Pondok Pesantren

Modern dapat dilihat perbedaanya dengan pondok pesantren tradisional.

Dalam perkembangannya Pondok Pesantren Modern dilihat dari sistem

pembelajarannya yang bukan hanya dari ilmu agama saja tetapi juga dari

ilmu umum yang dimasukkan ke dalam kurikulum pesantren.

Dengan adanya Pondok Pesantren Modern tersebut, yaitu untuk

menyiapkan para santri yang untuk bisa menghadapi era modern, yaitu

santri dituntut untuk dapat mengembangkan ilmu agama dan bakat-bakat

Page 30: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

13

yang dimiliki oleh para santri. Karena dari situlah kemampuan santri dan

potensi-potensi pondok pesantren modern bisa berdiri dan meluas di

berbagai daerah (Muhakamurrohman, 2014: 113).

Dari hasil observasi di Pondok Pesantren Modern Bina Insani

Susukan, pada tanggal 14 Desember 2019 dengan ibu Nyai Mira’atul

Munawarah selalu pengasuh Pondok Pesantren Modern Bina Insani bahwa

Program Takhassus Al-Qur’an adalah salah satu program hafalan Al-

Qur’an untuk menciptakan generasi Qur’ani yang dapat menjaga dan

memuliakan kitab suci Al-Qur’an.

ibu Nyai sendiri menyatakan bahwa para santri yang ingin masuk

atau mengikuti program takhassus Al-Qur’an harus sudah lancar membaca

Al-Qur’an, karena kalau belum lancar dalam membaca Al-Qur’an maka

belum bisa mengikuti Program Takhassus Al-Qur’an. Dalam mengikuti

Program Takhassus Al-Qur’an ijin dari kedua orang tua merupakan hal

yang sangat penting, karena jika tidak mendapat restu dari kedua orang tua

akan sulit untuk menghafalkan Al-Qur’an. Ibu Nyai sendiri selain sebagai

pengasuh Pondok Pesantren Modern Bina Insani juga sebagai guru di

Program Takhassus Al-Qur’an.

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan merupakan paparan atau gambaran umum

tentang penulisan skripsi ini, secara ringkas mengenai isi dari masing–masing

Page 31: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

14

bab dalam penulisan skripsi ini. Adapun bagian dari sistematika penulisan

skripsi ditulis dalam bentuk paragraf.

BAB I: Pendahuluan

Dalam pendahuluan berisi tentang Latar Belakang Masalah, Fokus

Penelitian, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Penegasan Istilah, Dan

Sistematika Penulisan.

BAB II: Landasan Teori

Landasan teori merupakan teori-teori yang relevan, lengkap, sejalan

dengan permasalahan, dan sebagai dasar dari jawaban sementara terhadap

rumusan masalah yang diajukan dan penyusunan rancangan penelitian.

Landasan teori ini membahas tentang 3 variabel yaitu, variabel

pertama pengertian metode pembelajaran yang meliputi pengertian metode

pembelajaran, dan macam-macam metode pembelajaran Program Takhassus

Al-Qur’an. Variabel kedua Program Takhassus.

BAB III: Metode Penelitian

Dalam metode penelitian memuat tentang berbagai metode dan

langkah penelitian: jenis penelitian, lokasi penelitian, sumber data, prosedur

pengumpulan data, analisis data, dan pengecekan keabsahan data.

BAB IV : PAPARAN DAN ANALISIS DATA

Paparan Data

Pada bab ini peneliti berisi tentang: yang pertama Sejarah berdirinya

Pondok Pesantren Modern Bina Insani, letak geoagrafis Pondok Pesantren

Modern Bina Insani, visi dan misi, struktrur organisasi guru dan karyawan,

Page 32: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

15

sistem pembelajaran Program Takhassus, sarana dan prasarana. Dan yang

kedua berisi: Data hasil wawancara meliputi metode pembelajaran Program

Takhassus Al-Qur’an di Pondok Pesantren Modern Bina Insani Susukan, dan

Faktor apa saja yang menjadi pendukung dan penghambat berjalannya

Program Takhassus Al-Qur’an di Pondok Pesantren Modern Bina Insani

Susukan.

BAB V : PENUTUP

Pada bab ini merupakan bab penutup atau akhir dari hasil penelitian

yaitu dengan kesimpulan, saran, dan penutup.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 33: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

16

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Landasan Teori

1. Metode Pembelajaran

a. Pengertian Metode Pembelajaran

Menurut Fred Percival dan Henry Ellington metode berasal dari

kata method yaitu jalan atau cara untuk menyampaikan materi kepada

peserta didik atau cara untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Sedangkan menurut Tardif, metode adalah sebuah prosedur untuk

menyajikan sebuah materi pelajaran kepada peserta didik (Sunhaj,

2006: 6).

Dari berbagai pendapat para ahli mengenai metode maka dapat

diambil kesimpulan, bahwa metode adalah sebuah cara atau prosedur

dalam suatu pembelajaran untuk mempermudah guru menyampaikan

suatu materi dan mempermudah siswa untuk menerima materi dari

guru.

Adapun pengertian pembelajaran, menurut ketentuan Undang-

Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen,

konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator,

dan sebutan yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi

dalam menyelenggarakan pendidikan (Kirom, 2017: 70). Sementara

Page 34: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

17

itu,Chauhan menyatakan adalah upaya seorang guru dalam

memberikan suatu rangsangan, bimbingan, pengarahan, dan dorongan

kepada siswa agar lebih giat belajar (Sunhaji, 2014: 33).

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, pembelajaran adalah

suatu aktifitas atau proses pendidikan yang terjadi antara guru dan

peserta didik yang didasari suatu tujuan, baik berupa pengetahuan

(knowledge), maupun sikap dan keterampilan.

Berdasarkan definisi-definisi dari metode dan pembelajaran,

maka yang dimaksud dengan metode pembelajaran adalah suatu cara

dan teknik yang digunakan seorang pendidik dalam suatu proses

pembelajaran agar mencapai suatu tujuan pembelajaran atau

kompetensi yang telah dirumuskan dalam silabus (Sumaryanto, 2014:

594).

b. Macam-Macam Metode

Adapun metode pembelajaran Al-Qur’an yang digunakan

dalam Program Takhassus Al-Qur’an di Pondok Pesantren Modern

Bina Insani adalah sebagai berikut:

1) Metode Muraja’ah

Metode Muraja’ah Secara etomoligi muraja’ah berasal dari

kata raja’a-yuraji’u-raj’an yang berarti kembali. Sedangkan secara

terminologi muraja’ah adalah mengulang kembali sesuatu hal yang

telah dihafalkan. Muraja’ah bisa disebut dengan metode

pengulangan berkala, ada beberapa materi pelajaran yang perlu

Page 35: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

18

dihafalkan dan setelah dihafalkan masih perlu diulang atau

muraja’ah. Dalam pengulangan berkala yang perlu dilakukan yaitu

mencatat dan membaca kembali catatan (Fauziyah, 2018: 23).

Muraja’ah adalah metode yang digunakan para penghafal

Al-Quran untuk mengulang dan mengingat kembali hafalan yang

telah disetorkan atau dihafalkan di depan guru atau kyai agar tidak

mudah lupa dengan hafalannya.

Mengulang-ulang bacaan Al-Qur’an merupakan suatu

usaha para penghafal Al-Qur’an untuk menjaga hafalannya jika

sewaktu-waktu hafalannya hilang. Target utama setelah dapat Al-

Qur’an dapat dihafalkan secara tuntas adalah sering-sering

mengulang hafalannya, tidak hanya dari segi lancar dan kuatnya

hafalan, karena lancar dan kuat dalam hafalan adalah suatu bonus

ketika sering membaca Al-Qur’an. Maka, jika ada penghafal Al-

Qur’an yang kurang lancar dalam menghafalkan Al-Qur’an namun

masih sering mengulang-ulang bacaannya itu lebih baik dari pada

penghafal Al-Qur’an yang lancar hafalannya akan tetapi jarang

mengulangnya (Abdulwaly, 2016: 54).

Manusia memang tidak bisa melepaskan sifat lupa, maka

agar tetap terjaga hafalan Al-Qur’an yang sudah dicapai dengan

susah payah, yaitu dengan mengulang hafalan secara teratur

(Falakhudin, 2018: 23). Ada dua macam metode pengulangan,

yaitu:

Page 36: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

19

a) Mengulang dalam hati yaitun dengan cara membaca Al-Qur’an

di dalam hati tanpa diucapkan melalui mulut. Metode ini

merupakan suatu kebiasaan para ulama untuk menguatkan dan

meningkatkan hafalannya. Dan dengan metode ini, para

penghafal Al-Qur’an lebih terbantu mengingat ayat-ayat yang

telah dihafalkan sebelumnya.

b) Mengulang dengan melafadzkan atau mengucapkannya yaitu

dengan metode ini juga dapat membantu para penghafal Al-

Qur’an dalam memperkuat hafalannya. Dengan

melafadzkanatau mengucapkan ayat-ayat yang dihafalkan,

maka secara tidak langsung akan melatih mulut dan

pendengarannya dalam melafadzkan serta mendengarkan

bacaanya sendiri. Para penghafal Al-Qur’an akan bertambah

semangat dan terus berusaha melakukan pembenaran-

pembenaran ketika terjadi kesalahan dalam melafadzkan

bacaannya (Falakhudin, 2018: 23).

Adapun cara mengulang hafalan yang telah dikumpulkan

dalam hati ada banyak cara, namun pada umumnya dibagi menjadi

dua, yaitu :

a) Mengulang hafalan baru adalah mengulang hafalan yang baru

atau belum lama dihafal dan masih belum kuat, bisa dilakukan

saat setelah shalat fardhu, dapat mengulang sekali atau

Page 37: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

20

beberapa kali setelah bangun tidur, dan membacanya ketika

sedang shalat malam.

b) Mengulang hafalan yang lama adalah mengulang hafalan yang

sudah lama dihafal dengan sifat yang lebih fleksibel yaitu bisa

dilakukan dimana saja, kapan saja, dan saat beraktifitas apapun

bisa diulang-ulang kembali hafalannya. Kenikmatan dapat

mengulang-ulang hafalannya yang sudah lama tentunya

didukung ketika proses awal memulai hafalan dengan bacaan

yang bagus dan lancar (Abdulwaly, 2016: 65).

Selain banyak cara untuk mengulang-ulang hafalan,

terdapat juga metode mengulang atau memuraja’ah hafalan Al-

Qur’an, yaitu:

a) Mengulang sendiri yaitu mengulang hafalan Al-Qur’an dengan

memilih yang paling sesuai dan tepat untuk dirinya tanpa harus

menyesuaikan atau meniru orang lain. Metode ini mengulang

sendiri juga merupakan metode yang paling dilakukan para

penghafal Al-Qur’an.

b) Mengulang dalam shalat adalah metode yang sangat

dianjurkan, karena selain untuk mengulang hafalan, tentunya

akan mendapat pahala ibadah shalat. Para ulama biasanya

mengulang hafalan Al-Qur’an saat shalat malam atau saat

shalat tarawih pada bulan Ramadhan.

Page 38: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

21

c) Mengulang dengan alat bantu adalah metode yang

memanfaatkan media seperti CD yang berisi murotal Al-

Qur’an, kaset atau MP3 yang didalamnya terdapat rekaman

bacaan Al-Qur’an para guru, kyai atau syaikh yang tentunya

bagus bacaanya. Metode ini, tentunya dapat dilakukan dimana

saja dan kapan saja.

d) Mengulang dengan sesama penghafal Al-Qur’an adalah metode

yang dilakukan oleh penghafal Al-Qur’an, tentunya dengan

teman yang juga menghafal Al-Qur’an, membuat kesepakatan

waktu, surat yang ingin diulang, dan pengulangan yang telah

disepakati, seperti saling bergantian menghafal setiap halaman

atau setiap surat. Mengulang hafalan dengan sesama penghafal

Al-Qur’an dapat membantu membenarkan dan memperbaiki

jika ada kesalahan saat menghafal Al-Qur’an tanpa disadari

oleh penghafal (Abdulwaly, 2016: 67).

Tujuan dari muraja’ah hafalan yaitu supaya hafalan yang

sudah dihafalkan dan terbentuk dengan baik, agar tetap terjaga

dengan baik, kuat dan lancar (Abdulwaly, 2016: 71). Adapun

kelebihan dalam metode muraja’ah sebagai berikut:

a) Sudah Lancar Membaca Al-Qur’an

Dalam menghafal Al-Qur’an para santri tentunya harus

sudah lancar dalam membaca Al-Qur’an. Apabila belum lancar

Page 39: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

22

membaca Al-Qur’an maka belum bisa untuk menghafalkan, Al-

Qur’an karena akan kesulitan ketika menghafal Al-Qur’an.

b) Memiliki Sifat Sabar

Sabar merupakan suatu kunci kesuksesan untuk meraih

cita-cita, termasuk cita-cita dan keinginan untuk menghafal Al-

Qur’an. Kesulitan akan dihadapi jika tidak mempunyai sifat

sabar dalam menghafal Al-Qur’an. Maka, seorang hafidz dan

hafidzoh tidak boleh mengeluh dan patah semangat ketika

menjumpai dan mengalami kesulitan saat memuraja'ah hafalan

Al-Qur’annya.

c) Motivasi dari orang-orang terdekat seperti Ustadz atau Guru

Orang yang menghafalkan Al-Qur’an, tentunya sangat

membutuhkan motivasi dari orang-orang terdekat, Ustadz atau

Ustadzah. Dengan adanya sebuah motivasi, ia akan lebih

bersemangat dalam menghafalkan Al-Qur’an (Solo, 2018:

132).

Adapun kelemahan dalam metode muraja’ah adalah,

sebagai berikut:

a) Tidak mendapatkan motivasi dari orang-orang terdekat (orang

tua atau keluarga)

Orang yang menghafalkan Al-Qur’an, tentunya sangat

membutuhkan motivasi dari orang-orang terdekat, kedua orang

Page 40: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

23

tua, keluarga dan kerabat. Dengan adanya motivasi, ia akan

lebih bersemangat dalam menghafalkan Al-Qur’an.

b) Belum Istiqomah

Para penghafal Al-Qur’an tentunya akan mengalami

kesulitan dalam menjalani proses menghafal Al-Qur’an, tidak

ada yang sanggup melakukannya kecuali orang yang memiliki

keistiqomahan yang tinggi dan tekad yang kuat serta keinginan

yang membara, layaknya orang yang siap mencapai sebuah

kesuksesan.

c) Ayat-ayat yang sudah dihafalkan lupa lagi

Salah satu kelemahan atau penghambat yang dialami

para penghafal Al-Qur’an adalah lupa lagi dengan ayat-ayat

yang sudah dihafalnya (Solo, 2018: 133).

2) Metode Wahdah

Metode wahdah adalah metode menghafal Al-Qur’an

dengan cara menghafal satu persatu ayat Al-Qur’an. Setiap ayat

bisa dibaca sepuluh kali atau bahkan lebih, sehingga proses dari

metode wahdah dapat membentuk pola dalam fikiran, akan tetapi

hingga benar-benar membentuk gerak refleks pada lisannya.

Setelah benar-benar hafal satu ayat, maka dapat melanjutkan pada

ayat berikutnya dan begitupun selanjutnya, hingga dapat mencapai

satu muka (Sucianti, 2016: 11).

Page 41: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

24

Ketika sudah dapat menghafalkan satu muka, maka setelah

itu dapat mengingat urutan ayat yang sedang dihafalkan dengan

disesuaikan kemampuan masing-masing penghafal Al-Qur’an

dapat menghafalkan satu, dua, atau tiga halaman setiap harinya.

Kegiatan ini dilakukan setiap hari dan diulang-ulang hingga dirasa

benar-benar lancar dan hafal (Munjahid, 2007: 119).

Dalam proses pelaksanaan metode wahdah ini, tentunya

terdapat tahapan-tahapan yang harus dilaksanakan, diantaranya

adalah:

a) Menyiapkan materi atau ayat yang akan dihafalkan.

b) Membaca ayat perayat

c) Menghafal ayat perayat.

d) Menginat urutan ayat yang sedang dihafalkan.

e) Mengulang-ulang hafalan setiap hari hingga sudah lancar

(Munjahid, 2007: 115)

Di dalam metode wahdah terdapat kelebihan dan

kelemahannya, adapun kelebihannya yaitu:

a) Lebih teliti terhadap bunyi bacaan ayat-ayatnya.

b) Dapat lebih teliti dalam menghadapi ayat-ayat yang hampir

sama redaksinya (bacaanya) akan tetapi di awal dan di akhir

ayatnya berbeda.

c) Orang yang menghafalkan Al-Qur’an dengan metode wahdah

akan lebih mudah melafadzkannya.

Page 42: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

25

Namun dalam metode wahdah tentunya terdapat

kelemahan, adapun kelemahannya yaitu mengalami kesulitan

dalam menyambung urutan ayat (Munjahid, 2007: 119).

2. Program Takhassus

a. Pengertian Program Takhassus Al-Qur’an

Program Takhassus Al-Qur’an adalah program yang mencetak

generasi Qur’ani yang berprestasi, berakhlakul karimah, cerdas,

unggul, kreatif, dan mandiri. Program Takhassus Al-Qur’an

merupakan program salah satu program bidang keagamaan yang

bertujuan untuk memperbaiki kualitas membaca Al-Qur’an dan

kuantitas menghafal Al-Qur’an (Wicagsono, 2017: 160).

Di Indonesia pesantren tahfidz semakin besar dan semakin

pesat pertumbuhannya. Hal ini dibuktikan dengan semakin banyaknya

santri-santri yang telah hafal (hafîdz) telah mengabdikan dirinya dalam

masyarakatnya baik dengan membangun pondok tahfidz baru, menjadi

generasi penerus orang tuanya yang telah mempunyai pesantren

maupun sebagai imam-imam, da’i, dan pengajar Al-Qur’an di masjid

daerahnya (Atabik, 2014: 171).

Berdasarkan pemaparan Program Takhassus Al-Qur’an dapat

disimpulkan, bahwa program Takhassus Al-Qur’an merupakan

program hafalan Al-Qur’an atau tahfidzul Qur’an yang terdapat di

suatu lembaga baik di Pondok Pesantren atau pun di lembaga formal

Page 43: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

26

guna menciptakan generasi Qur’ani yang berprestasi, berakhlaqul

karimah, cerdas, unggul, kreatif, dan mandiri.

b. Syarat-Syarat bagi Para Penghafal Al-Qur’an

Program Takhassus merupakan salah satu program hafalan Al-

Qur’an yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan formal

(sekolah) dan lembaga non formal (Pondok Pesantren). Sebelum

menghafalkan Al-Qur’an tentunya penghafal Al-Qur’an harus siap

memenuhi beberapa syarat. Adapun syarat-syarat tersebut adalah

sebagai berikut:

1) Persiapan Pribadi

Persiapan pribadi yang harus dipersiapkan adalah niat yang

ikhlas dan tulus dari calon penghafal Al-Qur’an, keinginan,

pandangan dan usaha keras serta tanpa adanya paksaan dari

siapapun. Apabila hal ini dapat diamalkan para penghafal Al-

Qur’an, tentunya dapat mengatasi segala kesulitan yang sedang

dihadapi.

2) Bacaan Al-Qur’an yang baik dan benar

Dalam menghafalkan Al-Qur’an, tentunya diutamakan

memiliki kemampuan membaca yang baik dan benar. Dengan

bacaan yang baik dan benar, akan mempermudah para penghafal

Al-Qur’an untuk terus menghafalkan Al-Qur’an (Sugianto, 2004:

52).

Page 44: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

27

3) Mendapatkan izin dari orang tua atau wali, dan suami bagi wanita

yang sudah menikah

Ridho dari kedua orang tua dan suami bagi wanita yang

telah menikah adalah hal yang penting bagi para penghafal Al-

Qur’an. Karena izin atau ridho dari kedua orang dan suami dapat

menjadi salah satu pendukung bagi para penghafal Al-Qur’an.

4) Memiliki sifat mahmudah (terpuji)

Dengan menjauhi larangan dan segala hal yang dibenci oleh

Allah SWT adalah salah satu cara bagi para santri menjaga

kesucian Al-Qur’an dan hafalan Al-Qur’annya (Sugianto, 2004:

53).

5) Kontiunitas (istiqomah) dalam menghafal Al-Qur’an

Salah satu cara agar para penghafal Al-Qur’an dapat terus

menjaga dan menambah hafalannya, maka para penghafal Al-

Qur’an harus terus mengulang-ulang hafalannya agar tidak mudah

lupa dan dapat terus menghafalkan hafalannya. Maka kesabaran

saat menghafalkan Al-Qur’an agar tetap istiqomah dalam menjaga

dan menghafalkan Al-Qur’an.

6) Memiliki mushaf sendiri

Agar tidak tejadi kesalahan dan kesulitan saat

menghafalkan Al-Qur’an, maka para penghafal Al-Qur’an

diusahakan untuk tidak mengganti Al-Qur’annya dari awal mulai

Page 45: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

28

menghafal hingga akhir atau khatam dan hanya menggunakan satu

mushaf saja (Sugianto, 2004: 54).

c. Etika Menghafalkan Al-Qur’an

Seseorang yang menghafalkan Al-Qur’an tentunya memiliki

Etika dalam menghafalkan Al-Qur’an dibagi menjadi dua, yaitu :

1) Etika Umum

a) Seseorang yang menghafalkan Al-Qur’an sebaiknya menjauhi

dari hal-hal yang dilarang oleh oleh Allah SWT.

b) Selalu tawadlu’ terhadap orang-orang yang shaleh dan

menghormati para guru serta kedua orang tua (Munjahid, 2007:

76).

c) Orang yang sedang menghafalkan Al-Qur’an sebisa mungkin

tidak membebani orang lain.

d) Membiasakan diri melakukan hal-hal yang positif agar dapat

mengendalikan hawa nafsunya dan menjaga hafalannya.

Seperti halnya bangun pada tengah malam untuk melakukan

shalat malam, melaksanakan puasa sunnah, membatasi

bersenang-senang, menjaga diri dari tertawa hingga terbahak-

bahak, dan lainnya.

e) Seseorang yang sedang menghafalkan Al-Qur’an sebaiknya

tidak mengincar atau menginginkan suatu jabatan yang akan

membuat seseorang menghafalkan Al-Qur’an menjadi gila

Page 46: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

29

jabatan dan berpengaruh yang buruk pada hafalan Al-

Qur’annya (Munjahid, 2007: 77)

2) Etika Khusus

a) Para penghafal Al-Qur’an yang sudah khatam sebaiknya tidak

menjadikan hafalan Al-Qur’annya sebagai profesi atau cara

untuk mencari uang. Karena perbuatan tersebut sama saja

menyimpang dengan tujuan awal untuk beribadah dan

mendekatkan diri kepada Allah SWT (Munjahid, 2007: 78).

b) Seseorang yang menghafalkan Al-Qur’an agar dapat

memanfaatkan waktu luang dengan sebaik-baiknya untuk

menambah hafalan dan mengulang-ulang hafalannya agar tetap

terjaga (Munjahid, 2007: 81).

c) Para penghafal Al-Qur’an dapat memperbanyak bacaan Al-

Qur’annya pada waktu malam hari. Terutama setelah shalat

tahajud. Karena pada saat itu adalah waktu yang tenang dan

khusyu’ untuk menghafalkan Al-Qur’an (Munjahid, 2007: 83).

d) Setiap orang yang menghafalkan Al-Qur’an sebaiknya selalu

bersungguh-sungguh untuk menjaga hafalannya agar tidak

mudah lupa (Munjahid, 2007: 85).

d. Keutamaan Menghafal Al-Qur’an

1) Seseorang yang menghafalkan Al-Qur’an akan mendapatkan

kedudukan yang tinggi dan terhormat dibandingkan dengan

manusia lainnya.

Page 47: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

30

2) Termasuk sebaik-baik umat (Sugianto, 2004: 37).

3) Seseorang yang menghafalkan Al-Qur’an akan selalu

mendapatkan Rahmat dari Allah SWT, selalu mengagungkan

kalam Allah, dan mendapatkan cahaya Allah SWT (Sugianto,

2004: 38).

4) Seseorang yang menghafalkan Al-Qur’an merupakan suatu hal

yang dapat menyibukkan diri dengan Al-Qur’an. Dan pahalanya

lebih besar dari yang lainnya (Sugianto, 2004: 40).

3. Faktor-Faktor Pendukung dan Penghambat Program Takhassus Al-

Qur’an

a. Faktor Pendukung

1) Faktor tujuan seseorang menghafalkan Al-Qur’an

Tujuan merupakan sesuatu hal yang akan dicapai dalam

suatu proses. Untuk mencapai hal tersebut maka dibutuhkan usaha

dan doa.

2) Kecerdasan santri

Peserta didik yang mempunyai kecerdasan rendah dalam

menghafal al-Quran akan lamban dalam proses menghafal, mereka

membutuhkan waktu yang lama dalam menghafal. Berbeda dengan

peserta didik yang memiliki kecerdasasan yang lebih tinggi akan

lebih membutuhkan waktu yang lebih sedikit.

Page 48: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

31

3) Faktor lingkungan

Lingkungan yang kondusif adalah salah satu faktor yang

menjadi pendukung pada suatu suatu pembelajaran yang di

dalamnya terdapat sarana dan prasarana, guru, teman serta

lingkungan keluarga. Salah satunya adalah Teman merupakan

faktor yang dapat menjadi motivasi untuk terus menghafalkan

(Umar, 2017: 17).

b. Faktor Penghambat

1) Tingginya kemalasan santri

Kemalasan santri merupakan salah satu faktor penghambat

dalam menghafalkan Al-Qur’an. Rasa malas muncul karena

aktivitas sehari-hari yang padat dan kurangnya istirahat yang

mengakibatkan kejenuhan sehingga timbul rasa malas.

2) Faktor teman

teman dapat menjadi faktor pendukung bagi seseorang yang

menghafalkan Al-Qur’an. akan tetapi teman juga dapat menjadi

faktor penghambat bagi seseorang yang sedang menghafalkan Al-

Qur’an. Pergaulan akan menjadikan faktor yang menentukan,

karena pada saat menghafalkan Al-Qur’an tentunya lebih banyak

membutuhkan dukungan dari orang-orang terdekat seperti teman

sebaya lebih bisa dipercaya menurut mereka.

Page 49: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

32

3) Pengelolaan kelas yang kurang maksimal

Kondisi kelas yang seadanya tanpa dikondisikan dengan

baik akan menghasilkan lingkungan komunikasi yang kurang baik,

sehingga dalam proses pembelajaran anak-anak kurang nyaman.

Komunikasi dan suasana yang kurang nyaman menyebabkan santri

kurang antusias dalam menghafal. Perlu diberi motivasi dan

dorongan dalam mengikuti program tahfidz Al-Qur’an (Umar,

2017: 18).

B. Kajian Pustaka

Kajian hasil penelitian ini mengambil dari skripsi sebelumnya yang

mempunyai relevansi dengan judul penelitian ini, yaitu :

1. Irma Maulida Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Universitas Islam

Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang Jurusan Pendidikan Agama Islam

Tahun 2019 yang berjudul ”Implementasi Program Takhassus Al-Qur’an

(Studi Kasus Di Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Putri Desa Kesilir

Kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember)” skripsi ini membahas tentang

program takhassus Al-Qur’an sebagai salah satu program yang ada di

Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Putri Desa Kesilir Kecamatan

Wuluhan Kabupaten Jember bahwa program takhassus adalah program

unggulan yang diperuntukkan bagi santri yang ingin mendalami dalam

bidang hafalan Al-Qur’an dan santri yang mengikuti Program Takhassus

itu sendiri dipilih berdasarkan kemampuan membaca Al-Qur’an serta

Page 50: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

33

minat orang tua. Kesepakatan orang tua menjadi hal yang penting untuk

penataan kelas yang berbeda dengan kelas menghafal seperti biasanya.

2. Siti Shobah Fauziyah Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Universitas

Islam Indonesia Yogyakarta Jurusan Pendidikan Agama Islam Tahun 2018

yang berjudul ”Efektivitas Metode Muraja’ah Dalam Peningkatan

Hafalan Al-Qur’an Santri Di Komplek Hindun Pondok Pesantren Ali

Maksum Krapyak Yogyakarta” skripsi ini membahas tentang pelaksanaan

metode muraja’ah di Pondok Pesantren Ali Maksum Yogyakarta tepatnya

di Komplek Hindun terdapat tiga tahap dalam metode muraja’ah, yaitu

yang pertama persiapan untuk menyetorkan hafalan biasanya dilakukan

pada malam hari, yang kedua pelaksanaan metode muraja’ah yang

dilakukan dihadapan guru, ustadzah dan kelompok. Dan yang ketiga

adalah evaluasi hafalan dengan tes lisan setiap genap 10 juz. Metode

muraja’ah yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Ali Maksum

Yogyakarta tepatnya di Komplek Hindun dinilai sudah efektif karena

sudah sesuai tujuan hafalan Al-Qur’an yaitu penghafal Al-Qur’an mampu

disima’ secara keseluruhan hafalannya dengan baik.

3. Ni’mah Khoriyah Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan (FTIK) Institut

Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga Program Studi Pendidikan Agama

Islam Tahun 2016/2017 yang berjudul ”Metode Menghafal Al-Qur’an

(Studi Komparasi Pondok Pesantren Sabilul Huda Banyubiru Dan Pondok

Pesantren Nazzalal Furqon Salatiga)” skripsi ini membahas tentang

Metode Pembelajaran Menghafal Al-Qur’an yang digunakan di Pondok

Page 51: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

34

Pesantren Sabilul Huda yaitu tidak menerapkan metode khusus dan para

santri menggunakan metode wahdah, metode takrir, dan metode Sima’an.

Sedangkan di Pondok Nazzalal Furqon menggunakan metode menghafal

AL-Qur’an tidak menerapkan metode khusus dan para santri menggunakan

beberapa metode untuk memperbanyak hafalan, yaitu metode wahdah,

metode takrir, metode sima’an sesama teman tahfidz, metode murajaah

kelompok, dan metode deresan wajib seperempat juz.

Dari uraian pustaka yang telah dilakukan, penulis ingin

mengemukakan bahwa penelitian oleh peneliti terdapat kesamaan dan

perbedaan dengan penelitian yang telah diuraikan di atas. Adapun

persamaanya dengan penelitian di atas adalah penelitian kualitatif tentang

metode menghafal Al-Qur’an. Adapun perbedaan dalam penelitian yang

dilakukan oleh peneliti dengan penelitian yang dilakukan oleh Fauziyah yaitu

evaluasi yang ada dalam penelitian Fauziyah akan dilakukan tes lisan apabila

hafalan Al-Qur’annya telah genap 10 juz. Sedangkan evaluasi yang terdapat

dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti, evaluasi akan diadakan pada

minggu kedua disetiap bulannya. Dalam Program Takhassus Al-Qur’an di

Pondok Pesantren Modern Bina Insani tersebut tidak menekankan metode,

akan tetapi para santri berinisiatif menggunakan metode wahdah untuk

menghafalkan Al-Qur’an dan juga menggunakan metode muraja’ah untuk

mengingat dan menjaga hafalannya.

Page 52: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

35

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian yang akan digunakan adalah penelitian kualitatif. Bogdan

dan Taylor dalam Agustinova (2015: 9) menyatakan bahwa penelitian

kualitatif merupakan salah satu prosedur penelitian yang hasilnya adalah data

deskriptif berupa lisan atau tulisan dan sikap seseorang yang diamati.

Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang hasilnya adalah

penemuan yang tidak dapat dicapai dengan menggunakan cara

kuantifikasinya. Penelitian ini dapat digunakan untuk meneliti kehidupan

masyarakat, sejarah, tingkah laku, fungsionalisasi organisasi, gerakan sosial

atau hubungan kekerabatan (Agustinova, 2015: 10).

Karena penelitian ini menggambarkan suatu kondisi yang apa adanya,

maka jenis penelitian tersebut merupakan adalah penelitian kualitatif

deskriptif. Untuk mengetahui metode yang digunakan pada Program

Takhassus Al-Qur’an, data-data yang dapat dikumpulkan melalui wawancara

dengan pengasuh Pondok pesantren, pengabdian, santri yang mengikuti

Program Takhassus Al-Qur’an dan didukung dengan data-data yang lainnya.

Page 53: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

36

B. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di Pondok Pesantren Modern Bina

Insani yang terdapat di Dukuh Baran, Desa Ketapang, Kecamatan Susukan,

Kabupaten Semarang. Dipilihnya lokasi ini karena untuk mengetahui metode

pembelajaran Program Takhassus Al-Qur’an dan faktor pendukung serta

penghambat program tersebut. Waktu pelaksanaan penelitian yaitu dari bulan

Oktober - Desember 2019.

C. Sumber Data

1. Sumber Data Primer

Sumber data primer merupakan sumber data yang pertama

diperoleh peneliti langsung dari tangan pertama atau yang berkaitan

langsung dengan dengan penelitian, yaitu:

1) Pengasuh Pondok Pesantren Modern Bina Insani merupakan orang

yang berpengaruh dalam bidang Program Takhassus Al-Qur’an.

2) Ustadz dan ustadzah Pondok Pesantren Modern Bina Insani.

3) Santri-santri yang mengikuti Program Takhassus Al-Qur’an.

2. Sumber Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang dapat diperoleh dari berbagai

sumber bacaan dan sumber lainnya yaitu dari surat-surat pribadi dan

berbagai sumber lainnya. Peneliti menggunakan data sekunder untuk

memperkuat hasil penelitian dan sebagai pelengkap informasi dengan

melalui wawancara dan pengamatan.

Page 54: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

37

Berkaitan dengan sumber data sekunder, peneliti akan mencari

dokumen penting lain yang berkaitan dengan judul penelitian yaitu:

sejarah Pondok Pesantren Modern Bina Insani.

D. Prosedur Pengumpulan Data

Beberapa teknik pengumpulan data, yaitu:

1. Wawancara (Interview)

Menurut Irawan dalam Nugroho (2014: 61), metode wawancara

merupakan suatu alat mengumpulkan data yang digunakan dengan

instrumen lainnya. Tetapi sebagai metode, wawancara adalah salah satu

alat yang diperlukan berpusat pada informan (responden).

Dalam hal ini, peneliti mewawancarai Pengasuh Pondok Pesantren

Modern Bina Insani dan sekaligus sebagai guru atau yang membimbing

Program Takhassus Al-Qur’an untuk mendapatkan data yang berkaitan

dengan Pondok Pesantren Modern Bina Insani Susukan, visi, misi, dan

lain-lain.

2. Observasi

Menurut Nasution, observasi adalah awal dari semua ilmu

pengetahuan. Data tersebut dikumpulkan dengan bantuan berbagai alat

yang sangat canggih, sehingga benda-benda yang sangat kecil dan yang

jauh dapat di lihat dengan jelas. Marshall menyatakan bahwa, melalui

observasi, peneliti belajar tentang perilaku, dan makna dari perilaku

tersebut (Sugiyono, 2018: 226).

Page 55: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

38

Dalam hal ini, peneliti melakukan observasi .untuk mencari data

dan mencatat hal-hal lain yang penting seperti suasana dan perilaku saat

menyetorkan hafalan kepada pengasuh dan guru program takhassus Al-

Qur’an.

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan suatu data atau bukti yang berupa

gambar, suara, video, dan tulisan dari peristiwa yang terjadi saat penelitian

berlangsung. Dokumentasi ini akan digunakan peneliti sebagai pedoman

untuk mencari data atau bukti dari beberapa hal saat penelitian.

Adapun data atau bukti dokumentasi yaitu jadwal kegiatan

Program Takhassus Al-Qur’an dan Al-Qur’an yang digunakan.

E. Analisis Data

Analisis penelitian ini, menggunakan analisis data model Miles dan

Huberman, yaitu:

1. Data Reduction (Reduksi data)

Reduksi data berarti mencatat atau merangkum dengan teliti data-

data dengan memfokuskan hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya.

Maka data yang diperoleh akan memberikan gambaran yang lebih jelas,

dan memberikan kemudahan bagi peneliti untuk melakukan

mengumpulkan data selanjutnya, serta mencarinya bila diperlukan.

Page 56: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

39

2. Data Display (Penyajian Data)

Setelah mereduksi data, selanjutnya adalah menyiapkan data.

Dengan mendisplaykan atau menyajikan data untuk mempermudah

peneliti memahami apa yang terjadi, selain itu untuk merencanakan

langkah selanjutnya berdasarkan apa yang telah disusun sejak awal.

3. Penarikan Kesimpulan (Conclusion)

Penarikan kesimpulan dan verifikasi adalah Kesimpulan awal yang

masih bersifat sementara, dan akan berubah apabila tidak ditemukan suatu

bukti yang kuat untuk mendukung pada tahap pengumpulan data

berikutnya. Akan tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap

awal di dukung dengan bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti

kembali ke lapangan mengumpulkan data (Sugiyono, 2018: 247).

4. Pengecekan Keabsahan data

Dalam pengecekan keabsahan data menggunakan teknik

triangulasi. Triangulasi dalam pengecekan data dari berbagai sumber, cara,

dan berbagai waktu. Dengan demikian terdapat triangulasi sumber,

triangulasi teknik pengumpulan data, dan waktu (Sugiyono, 2018: 273).

a. Triangulasi teknik adalah cara untuk menguji kebenaran sebuah data

penelitian yaitu dengan mengecek data dari sumber yang sama tetapi

dengan teknik yang berbeda. Data yang diperoleh dengan wawancara,

kemudian di cek dengan data-data observasi.

b. Triangulasi sumber adalah cara untuk menguji kebenaran data yang

dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui

Page 57: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

40

beberapa sumber. Sumber yang dimaksud adalah pengasuh Pondok

Pesantren Bina insani, ustadz dan ustadzah, dan para santri yang

mengikuti program takhassus Al-Qur’an.

F. Tahap-Tahap Penelitian

1. Tahap Pra-Lapangan

Dalam tahap ini adalah tahap untuk merancang susunan penelitian,

memilih lokasi untuk penelitian, mengurus perizinan, mengunjungi lokasi

penelitian, memilih responden atau informan untuk wawancara, dan juga

perlengkapan untuk penelitian. Untuk penelitian di Pondok Pesantren

Modern Bina Insani, peneliti menyusun rancangan penelitian kegiatan

yang akan dilakukan ketika penelitian. Memilih dan menentukan informan,

serta menyiapkan segala hal yang dibutuhkan ketika penelitian.

2. Tahap Pekerjaan Lapangan

Pada tahap pekerjaan lapangan ini, tentunya peneliti harus siap dari

segi fisik, penampilan yang sopan dan rapi, dan rancangan yang sudah

disusun untuk penelitian di Pondok Pesantren Modern Bina Insani. Dan

ketika sudah berada di lokasi penelitian, maka harus bisa membaur dengan

warga atau orang-orang yang ada di tempat penelitian tersebut. Untuk

mendapatkan informasi atau data yang jelas dari informan, maka alangkah

baiknya peneliti menggunakan bahasa yang baik dan santun. Dan ketika

mulai wawancara, maka peneliti hendaknya mencatat informasi atau data

yang telah didapat dari informan.

Page 58: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

41

3. Tahap Analisis Data

Analisis data adalah suatu teknik yang dimulai dengan

merumuskan dan menjelaskan suatu masalah, sebelum memulai penelitian

lapangan dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian. Dalam

tahap ini peneliti mengatur, mengurutkan, dan mengelompokkan atau

mengkategorikannya. Pada tahap ini peneliti memperoleh data melalui

lisan maupun tulisan yang akan diperoleh dari data, wawancara dengan

pengasuh pondok, pengabdian (ustadzah), para santri yang bermukim di

Pondok Pesantren Modern (PPM) Bina Insani Susukan, dan juga melalui

data observasi.

Page 59: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

42

BAB IV

PAPARAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Paparan Data

1. Profil Pondok Pesantren Modern Bina Insani Susukan

a. Letak Geografis

Berdasarkan informasi yang diterima oleh peneliti, letak

geografis Pondok Pesantren Modern (PPM) Bina Insani Kecamatan

terletak di Dk. Baran, Ds. Ketapang, Kec. Susukan, Kab. Semarang,

Jawa Tengah 50777, Email : [email protected] Call Center

(0298) 615145. Kecamatan Susukan beriklim tropis dengan cuaca

yang sejuk dan segar udaranya. Berikut ini peta lokasi Pondok

Pesantren Modern Bina Insani Susukan.

b. Sejarah Berdirinya

Pondok Pesantren Bina Insani terletak di Dusun Baran Desa

Ketapang Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Jawa Tengah.

Awalnya pondok ini merupakan sebuah pengajian malam ba`da

maghrib yang dilaksanakan di Masjid Al-Huda Baran. Adapun materi

yang diajarkan belajar membaca Al-Qur`an secara musafahah dan

fasholatan. Kegiatan ini telah ada sejak masjid tersebut didirikan pada

tahun 1959. Sedangkan peserta didiknya (santrinya) adalah anak-anak

dari lingkungan masjid itu sendiri dan anak-anak dari warga dusun

tetangga. Pengasuhnya adalah imam dan ta`mir masjid seperti Bapak

Page 60: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

43

Kamsu Abdul Rasyid, Bapak Muhlison Katsiran, Bapak Uri Abdul

Rasyid, Bapak Sarman dan lainnya.

sekitar tahun 1992 pengajian tersebut lebih dikembangkan lagi

menjadi TKA, TPA, dan Madrasah Diniyah Masjid Al-Huda Baran

yang dikelola oleh Remaja Masjid dengan sistem sekolahan. Materi

pelajaran bukan hanya belajar membaca Al-Qur`an dan fasholatan saja

tapi sudah di kembangkan dalam kurikulum TKA-TPA, dan kurikulum

Madrasah Diniyyah dengan kegiatan ektrakurikuler musik rebana

klasik, Seni baca Al-Qur`an, muhadharah dan drum band. Tahun demi

tahun menunjukkan adanya peningkatan baik dari kualitas maupun

kuantitas, dari segi kualitas pada tahun 1997 pernah juara umum lomba

Fektival Anak Sholih (FASI) tingkat Kab. Semarang dan kota Salatiga

yang diselenggarakan oleh TPA Ananda Salatiga, dan lomba-lomba

lain di tingkat lokal sedangkan dari segi kuantitas menunujukkan

adanya peningkatan dan jumlah santri yang awalnya sekitar 20-an anak

hingga mencapai 300 anak. Adapun dari fasilitas sarana dan prasarana

lembaga ini menempati gedung yang dibangun di atas tanah waqaf dari

almarhum Bapak Kamsu Abdul Rasyid, Bapak Muhlisan Katsiran dan

Bapak Muh. Uri Abdul Rasyid sedangkan gedung fisiknya adalah di

bangun oleh Simbah Haji Umar (sesepuh desa), sedangkan mebelnya

dari Bapak Haji Suwandi (tokoh masyarakat) dan keluarga Simbah

Haji Ahmad Tamin Said. Seorang warga Jakarta yang peduli

pendidikan Islam di dusun Baran.

Page 61: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

44

Semakin berkembangnya Pengajian tersebut, atas masukan para

kyai dan tokoh-tokoh masyarakat agar mendirikan Pondok Pesantren

yang dimana ada pendidikan formalnya, maka pada tahun 1999

dibentuklah tim perumus dan tim pendiri Pondok Pesantren sekaligus

yayasan yang akan menaungi lembaga tersebut, dan telah disepakati

bahwa nama dari pondok tersebut adalah Pondok Pesantren Modern

Bina Insani dibawah naungan Yayasan Pendidikan Islam Haji Ahmad

Tamin Said. Pondok Pesantren ini resmi berdiri dan didaftarkan di akta

notaris Hendrati Prasetyosiwi, S.H. pada tanggal 12 Juni 1999.

Haji Ahmad Tamin Said adalah eyang dari Ibu Dra. Hj. Siti

Nuraini, M.Ag. merupakan warga Jakarta yang menyumbangkan

hartanya untuk mendirikan Pondok tersebut. Nama Bina Insani sendiri

dipilih untuk menjadi nama pondok dan sekolahan. Kata Bina dalam

kamus besar Bahasa Indonesia artinya membina, membangun,

sedangkan Insani yaitu Kemanusiaan, bersifat, dan manusiawi. Tujuan

didirikannya Pondok Pesantren Modern yaitu agar dapat membangun

dan mencetak insan seutuhnya, calon ilmuwan, dan ulama'

kepesantrenan, ketrampilan dan penanaman akhlak islami, memadukan

sistem pendidikan tradisional serta modern dengan spesialisasi yang

jelas dan terarah.

Agar dapat mewujudkan pesantren yang memadukan sistem

pendidikan Islam tradisional dan modern, dengan spesialisasi yang

jelas dan terarah, dengan disesuaikan tuntutan dan kebutuhan

Page 62: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

45

masyarakat Islam pada era millenial ini. Secara umum pengajaran

Pondok Pesantren Modern Bina Insani dibagi menjadi dua, yaitu paket

sekolah dan paket umum dalam. Pengaplikasiannya merupakan

perpaduan dari keduanya. Seluruh paket tersebut disampaikan dengan

sistem klasikal berjenjang, yaitu paket pesantren diikuti oleh semua

santri dibagi berdasarkan perkelas.

Adapun pendidikan yang disediakan oleh Pondok Pesantren

Modern Bina Insani adalah SMP Islam Plus Bina Insani yang didirikan

pada tahun ajaran 1999/2000 dan SMA Islam Plus Bina Insani

didirikan pada tahun ajaran 2002/2003. Siswa dari SMP maupun SMA

berasal dari masyarakat setempat.

Adanya perpaduan yang baik antara kurikulum pondok dan

kurikulum Diknas yang diharapkan mampu melahirkan ulama yang

berkognitif beraktif, berpsikomotorik, ideal, berbudaya, berperadaban,

konsisten terhadap Aqidah dan Syariat Islam, serta Panca Jiwa

Pondok.

2. Visi, Misi, Tujuan dan Motto Pondok Pesantren Modern (PPM) Bina

Insani

a. Visi

“Mewujudkan Insan Yang Beriman, Berbudaya, Berilmu, dan

Berprestasi”.

Page 63: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

46

b. Misi

1) Mengkaji, Menghayati, dan Mengamalkan Ajaran-Ajaran Islam

Yang Komprehensip dan Rahmatallil ‘Alamin

2) Menyelenggarakan Sistem Pendidikan Efektif, Kompetitis,

Inovatif, dan Dinamis, Dengan Berorientasi Pada Masyarakat.

3) Mengupayakan Pengadaan, Pemanfaatan dan Pemeliharaan

Fasilitas Pendidikan Secara Optimal.

4) Melaksanakan Kegiatan Pencapaian Ketuntasan Kompetensi

Kelulusan Baik Pengetahuan, Ketrampilan, Sikap, dan Perilaku.

5) Melaksanakan Managemen Berbasis Sekolah Secara Mantap.

6) Mengupayakan Pengembangan Pembiayaan Untuk Mendukung

Kegiatan Persekolahan Secara Menyeluruh.

7) Melaksanakan Penelitian Secara Menyeluruh dan

Berkesinambungan Untuk Mendapatkan Hasil Yang Sebenarnya.

c. Tujuan

1) Menghasilkan generasi yang beriman, bertaqwa dan berakhlaqul

karimah.

2) Menggali Potensi dan meningkatkan kemampuan santri sesuai

dengan perkembangan IPTEK.

3) Mewujudkan efisiensi dan efektifitas proses belajar mengajar

(PBM) dalam rangka mencapai prestasi akademis yang optimal.

4) Meningkatkan sarana dan prasarana representative.

Page 64: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

47

d. Motto

1) Berbudi Tinggi

2) Berbadan Sehat

3) Berpengetahuan Luas

4) Berpikiran Bebas

3. Struktur Organisasi Pondok Pesantren Modern Bina Insani Susukan

Adapun struktur organisasi yang ada di Pondok Pesantren Modern

Bina Insani Susukan adalah sebagai berikut :

a. Pimpinan/Pengasuh Pondok Pesantren

1) Ketua Yayasan : K.H. Dr. Zuhroni, M.A.

2) Pengasuh Pondok : Nyai Mir'atul Munawarah

3) Pengawas Pondok : Dra. Hj. Siti Nur Riani, M.Ag.

4) Penasehat : Basyari

b. Kepala Biro Pendidikan : Muhammad Munzaini, S.Ag.M.Pd.I

c. Kepala Biro Keuangan : Siti Maesaroh, A.Md.E.I

d. Kepala Biro Administrasi dan : Afis Sunani, A.P

Tata Usaha

e. Kepala Biro Kerjasama : Drs. Mustofa

Kelambagaan

f. Kepala Biro Bidang Usaha : Musyafa’, S.Pd.

g. Tenaga Pendidik : Asatid dan Asatidzah

h. Tenaga kependidikan : 57

Page 65: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

48

4. Daftar Pengampu dan Pengabdian Program Takhassus Al-Quran

NO. NAMA KETRANGAN

1. Nyai Mir’atul Munawarah Pengasuh Pondok Pesantren dan ketua

Program Takhassus Al-Quran putri

2. Ust. Nurul Yaqin Ketua Program Takhassus Al-Quran

putra

3. Fajriani Dwi Febrianti Pengabdian Putri

4. Mayang Pratiwi Pengabdian putri

5. Choirunnisa Sajidah Pengabdian Putri

6. Ana Nasrotu Millatina Pengabdian Putri

7. Latifah milaussaadah Pengabdian Putri

Tabel 4.1 Data Pengampu dan Pengabdian

5. Data Santri (Peserta)

Adapun santri putri yang mengikuti program takhassus Al-Quran

adalah sebagai berikut:

NO. NAMA KETRANGAN

1. Nur Ikajayanti Ningsih Kelas XII MIPA I

2. Naila Saadah Kelas XII MIPA I

3. Mar’atussolikhah Kelas XII MIPA I

4. Lutfi Anida Kumala Kelas XII MIPA I

5. Iin Nur Khasanah Kelas XII MIPA I

6. Laili Nur Arifah Kelas XII MIPA I

Page 66: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

49

7. Durroh Silviani Atiqoh Kelas XII MIPA I

8. Indah Sri Wahyuni Kelas XII MIPA I

9. Nurhidayah Dwi Arum Kelas XII IPS I

10. Mutiara Silla Nur Fadila Kelas XII MIPA I

11. Laili Nur Afifah Kelas XII IPS I

12. Lutfi Nur Afifah Kelas XII IPS

13. Irma Cahyaningtyas Kelas XI MIPA II

14. Choirunnisa Adya Azzahra Kelas XI MIPA II

15. Alfiya Nikmatul Fadila Kelas XI IPS I

16. Putri Ananta Kelas XI IPS I

17. Fadyah Ayu Wulandari Kelas XI IPS I

18. Annisa Ikhsani Nur Fadilla Kelas XI IPS I

19. Zahro Nabilatummuna Kelas XI IPS I

20. Aliyatul Isma Kelas XI MIPA I

21. Fina Aminatuzzahro Kelas XI MIPA I

22. Kurnia Dwi Juliyanti Kelas XI IPS I

23. Zidna Aulia Wabaroka Kelas XI IPS I

24. Fiky Nabila Altofah Bilqis A. Kelas X MIPA

25. Habibah Nayil Muna Kelas X MIPA

26. Ririn Ana Rahmawati Kelas X MIPA

27. Nurul Hidayah Kelas X IPS

28. Lois Widyaningrum Kelas X IPS

Page 67: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

50

29. Afifatul Fauziyah Kelas IX B

30. Ulya Annisatur Rosyidah Kelas IX C

31. Sofie Dwi Damayanti Kelas IX C

32. Shaula Mauladina Kelas IX C

33. Fatimatuzzahro Kelas VIII

34. Salvia Firna Kelas VIII

35. Nanda Okta Kelas VIII

36. Shafa Saida Kelas VIII

37. Afifatul Alya Kelas VIII

38. Andin Aini Intan Kelas VIII

39. Muhibah Zahrotu Kelas VIII

40. Qurottu Aininnabila Kelas VIII

41. Anggi Diva Tarifka Kelas VIII

42. Devi Novita

Tabel 4.2 Data Para Santri Putri Yang Mengikuti Program Takhassus Al-Qur’an

Dan adapun santri putra yang mengikuti Program Takhassus Al-

Quran adalah sebagai berikut :

NO NAMA KETERANGAN

1. Hamzah Yusuf Rifa’i Kelas X MIPA

2. Ahmad Erfanudin Kelas X MIPA

3. M. Wafa Amsof Ahnaf Ijlal Kelas X MIPA

4. Nahja Dīnal Musthofa Kelas IX

Tabel 4.3 Data Para Santri Putra Yang Mengikuti Program Takhassus Al-Qur’an

Page 68: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

51

6. Sarana dan Prasarana

Tentunya demi menunjang proses kegiatan belajar mengajar

berjalan dengan baik tentunya didukung dengan sarana dan prasarana

yang memadai. Adapun keadaan sarana dan prasarana di Pondok Pesantren

Modern (PPM) Bina Insani cukup memadai.

NO. SARANA DAN

PRASARANA

JUMLAH KEADAAN

1. Ruang Administrasi 1 Baik

2. Masjid 1 Baik

3. Musola Santri Putri 1 Baik

4. Ruang Ustadz 1 Baik

5. Ruang Ustadzah 1 Baik

6. Ruang Ustadzah 1 Baik

7. Kamar Ustadzah 1 Baik

8. Kamar Mandi Santri Putra 1 Baik

9. Kamar Mandi Santri Putri 1 Baik

10. Tempat Halaqah 1 Baik

11. Tempat Sima’an 1 Baik

12. Dapur 1 Baik

13. Ruang Makan Santri Putra 1 Baik

14. Ruang Makan Santri Putri 1 Baik

Tabel 4.4 Sarana dan Prasarana Di Pondok Pesantren Modern Bina Insani

Page 69: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

52

7. Jadwal Kegiatan

NO. WAKTU KEGIATAN

1. 03.00-05.00 Bangun, Qiyamul lail, Shalat Subuh

Berjamaah

Pada pukul 02.45 – 03.00 WIB, para santri

akan dibangunkan oleh pengelola untuk

mengikuti program yang pertama, yaitu

shalat tahajud atau shalat malam. Para santri

diwajibkan untuk melaksanakan shalat

tahajud secara berjamaah. Shalat tahajud

dilaksanakan sebanyak dua rakaat. Setelah

para santri melaksanakan shalat tahajud

mereka membaca atau memurajaah ayat

yang akan disetorkan atau yang telah

disetorkan. Waktu yang dihabiskan biasanya

± 30 menit.

Page 70: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

53

2. 05.00-07.00 Murajaah hafalan yang akan disetorkan

Setoran Hafalan

Para santri setelah melaksanakan shalat

subuh memurajaah hafalan yang akan

disetorkan. Menyetorkan hafalan baru paling

sedikit seperempat juz kepada pengampu

Program Takhassus Al-Quran.

3. 07.00-09.00 Setoran hafalan dengan ibu nyai

Menyetorkan hafalan kepada ibu nyai.

4. 09.00-13.00 Istirahat

Setelah setoran hafalan biasanya digunakan

para santri untuk istirahat atau kegiatan

mereka sehari-hari.

5. 13.00-15.00 Melanjutkan setoran dan murajaah

Setelah shalat dhuhur dan makan siang bagi

santri yang mengikuti Program Takhassus

Al-Quran melanjutkan kegiatannya yaitu

melanjutkan setoran bagi yang belum setoran

pagi hari dan muraja’ah bagi yang sudah

setoran pagi hari

Page 71: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

54

5. 15.00-16.30 Shalat ashar berjamaah dan istirahat

Setelah setoran murajaah para santri

diwajibkan melaksanakan shalat ashar

berjamaah. Dan setelah itu diberikan waktu

istirahat.

6.

16.30-18.00

Persiapan shalat maghrib

Para santri diwajibkan untuk sholat maghrib

berjamaah di masjid.

7. 18.00-20.00 Murajaah hafalan

Setelah melaksanakan shalat maghrib

berjamaah masing-masing santri yang

mengikuti program takhassus biasanya

muraja’ah hafalannya sendiri-sendiri.

8. 20.00-21.00 Shalat isyak berjamaah dan makan

malam

Para santri diwajibkan untuk melaksanakan

shalat isyak berjamaah dan setelah itu makan

malam.

Page 72: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

55

9. 21.00-22.00 Belajar malam

Rata-rata yang mengikuti program takhassus

Al-Qur’an adalah santri yang masih sekolah,

maka pada jam 21.00-22.00 dimanfaatkan

untuk belajar malam.

10. 22.00-23.00 Mujahadah bersama

Mujahadah bersama adalah salah satu

kegiatan yang wajib diikuti oleh para santri

putra maupun putri.

11. 23.00-03.00 Istirahat atau tidur malam

Semua santri diwajibkan beristirahat atau

tidur malam di kamar masing-masing karena

waktu yang disediakan untuk beristirahat

hanya sekitar 4 jam saja. Dan harus

dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

Tabel 4.5 Data Jadwal Kegiatan Para Santri Yang Mengikuti Program Takhassu Al-Qur’an

Page 73: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

56

B. Analisis Data

1. Metode Pembelajaran Program Takhassus Al-Qur’an Di Pondok

Pesantren Modern Bina Insani Kecamatan Susukan Kabupaten

Semarang

a. Program Takhassus Al-Qur’an

Program Takhassus Al-Qur’anadalah program yang mencetak

generasi Qur’ani yang berprestasi, berakhlakul karimah, cerdas,

unggul, kreatif, dan mandiri (Wicagsono, 2017: 160).

Jadi Program Takhassus Al-Qur’an di Pondok Pesantren

Modern Bina Insani merupakan salah satu sarana untuk membimbing

para santri agar dapat menjadi generasi yang mencintai serta menjaga

kitab suci Al-Qur’an.

Seperti yang telah diungkapkan oleh beliau ibu Nyai Mir’atul

Munawaroh selaku pengasuh Pondok Pesantren Modern Bina Insani :

“Program Takhassus Al-Qur’an adalah Program yang

diharapkan dapat dapat melahirkan generasi yang mencintai

serta menjaga kitab suci Allah yaitu Al-Qur’an. Apabila ada

yang ingin mengikuti Program Takhassus Al-Qur’an syaratnya

hanya ikhlas dan Lillahi Ta’ala. Siapa saja boleh ikut Program

Takhassus Al-Qur’an ini. Ibu juga berharap dengan hafalan Al-

Qur’an bisa mendapatkan barokahnya Al-Qur’an” (ibu Nyai

Mir’atul Munawaroh, 14-12-2019).

Hal ini juga diperkuat oleh bapak Nurul Yakin selaku

pengampu Program Takhassus Al-Qur’an di Pondok Pesantren

Modern Bina Insani, sebagai berikut :

“Program Takhassus Al-Qur’an merupakan wadah bagi santri

yang ingin menghafalkan Al-Qur’an. jadi para santri dapat

Page 74: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

57

memanfaatkan Program Takhassus Al-Qur’an ini sebagai

sarana untuk menghafalkan Al-Qur’an” (bapak Nurul Yakin,

01-02-2020)

Terdapat syarat yang ada pada Program Takhassus Al-Qur’an

di Pondok Pesantren Modern Bina Insani, seperti yang diungkapkan

oleh ustadzah Ana Selaku pengabdian atau staf pembantu Program

Takhassus Al-Qur’an sebagai beriku :

“Dalam Program Takhassus Al-Qur’an ini memang terbuka

bagi santri yang ingin menghafalkan Al-Qur’an, karena

memang dari pengasuh Pondok Pesantren Bina Insani ini

menginginkan memiliki anak-anak atau generasi santri yang

mencintai dan menjaga kitab suci Al-Qur’an. Dalam Program

Takhassus Al-Qur’an ini terdapat syarat yang dari awal sudah

disampaikan kepada para santri harus dengan niat yang ikhlas,

Lillahi Ta’ala, mendapatkan izin dari oran tua, sudah lancar

membaca Al-Qur’an dan bacaannya bagus, serta siap

mengkhatamkan sampai 30 juz di Pondok Pesantren Modern

Bina Insani ini. Apabila para santri yang masih sekolah dan

belum bisa mengkhatamkan hafalannya sampai lulus sekolah

maka belum boleh keluar dari Pondok Pesantren Bina Insani

ini” (ustadzah Ana, 14-12-2019).

Pelaksanaan Program Takhassus Al-Qur’an di Pondok

Pesantren Modrern Bina Insani untuk santri putri pada pagi hari pukul

07.00-09.00WIB dan juga siang pada pukul 01.00-03.00 WIB.

Sedangkan santri putra dilaksanakan pada pagi hari pukul 07.00-09.00.

Seperti yang disampaikan oleh ibu Nyai Mir’atul Munawaroh adalah

sebagai berikut:

“Pelaksanaan Program Takhassus Al-Qur’an biasanya dimulai

pada pukul 07.00-09.00 WIB dan siang pada pukul 01.00-03.00

WIB. Para santri membuat hafalannya ba’da shalat malam

pada pukul 03.00 WIB. Dan para santri memuraja’ah hafalan

biasanya ketika ada waktu luang. Para santri yang

menghafalkan Al-Qur’an minimal menyetorkan hafalannya

Page 75: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

58

seperempat juz. Dan Al-qur’an yang digunakan hanya satu yaitu

Al-Qur’an Rasm Ustmani atau Al-Qur’an Kuddus” (Ibu Nyai

Mir’atul Munawaroh, 14-12-2020).

Hal iu juga diperkuat oleh Mutiara santri putri yang mengikuti

Program Takhassus Al-Qur’an di Pondok Pesantren Modern Bina

Insani adalah sebagai berikut :

“Biasanya saya membuat hafalan Al-Qur’an setelah shalat

malam dan ba’da subuh. Dan menyetorkannya pada ibu Nyai

pada jam 07.00 pagi. Apabila ada waktu luang saya gunakan

untuk memuraja’ah hafalan” (Mutiara, 01-02-2020).

Sedangkan pada santri putra Program Takhassus Al-Qur’an

juga dilaksanakan setiap hari pada pagi hari pukul 07.00-09.00. Seperti

yang telah diungkapkan oleh bapak Nurul Yakin adalah sebagai

berikut :

“Setoran hafalan Al-Qur’an pada Program Takhassus Al-

Qur’an khususnya santri putra dimulai pada 07.00-09-00 pagi.

Para santri menyetorkan hafalannya minimal seperempat juz”

(Bapak Nurul Yakin, 01-02-2020).

Hal itu juga diperkuat oleh santri putra yang mengikuti

Program yaitu Hamzah Program Takhassus Al-Qur’an di Pondok

Pesantren Modern Bina Insani adalah sebagai berikut :

“Biasanya saya menghafalkan Al-Qur’an setelah shalat tahajud

dan disetorkan pada jam 07.00 pagi” (Hamzah,01-02-2020).

Pada Program Takhassus yang ada di Pondok Pesantren

Modern Bina Insani juga ada pelaksanaan sima’an hafalan Al-Qur’an.

Pelaksanaan sima’an bagi santri putri dilaksanakan secara berjama’ah

Page 76: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

59

atau sima’an bersama dengan mengumpulkan walisantri di masjid,

guna meninjauh sejauh mana anak-anaknya menghafalkan Al-Qur’an.

Sima’an bersama tersebut dilaksanakan pada minggu kedua disetiap

bulannya dengan menghafalkan minimal 3 lembar secara bergantian di

depan para wali santri menggunakan microphone. Dan satu minggu

sebelumnya digunakan untuk persiapan para santri yang akan

melaksanakan sima’an bersama yaitu dengan menghafalkan atau

sima’an secara mandiri menggunakan microphone di ruangan yang

telah disediakan dan minimal menghafalkan 1 juz.

Seperti yang telah diungkapkan oleh Ibu Nyai Mir’atul

Munawaroh sebagai berikut :

“Para santri yang mengikuti Program Takhassus Al-Qur’an ini,

khususnya santri putri juga diadakan sima’an bersama dengan

mengundang para wali santri yang anaknya mengikuti Program

Takhassus Al-Qur’an guna mengevaluasi dan melihat

perkembangan para santri yang mengikuti program takhassus

Al-Qur’an di Pondok Pesantren Modern Bina Insani ini.

Sima’an berjamaah tersebut dilaksanakan pada minggu kedua

disetiap bulannya. Sima’an berjamaah dilaksanakan pada pagi

hari biasanya pukul 09.00-selesai. Para santri menghafalkan

hafalannya menggunakan mic minimal 3 lembar dengan

bergantian di depan para wali santri. Dan satu minggu sebelum

melaksanakan sima’an berjamaah tersebut para santri saya

wajibkan untuk sima’an secara mandiri dengan mic minimal 1

juz dan bergantian” (ibu Nyai Mir’atul Munawaroh, 14-12-

2019).

Bukan hanya santri putri saja yang melaksanakan sima’an, akan

tetapi para santri putra yang mengikuti Program Takhassus Al-Qur’an

di Pondok Pesantren Modern Bina Insani juga melaksanakan sima’an

hafalan Al-Qur’an dengan sistem sima’an mandiri di setiap

Page 77: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

60

minggunya. Para santri menghafalkan minimal 1 juz atau

menyesuaikan. Seperti yang telah diungkapkan oleh bapak Nurul

Yakin sebagai berikut :

“Sima’an pada Program Takhassus Al-Qur’an khususnya santri

putra belum ada sima’an secara berjamaah seperti santri putri

dikarenakan peminatnya masih sedikit, yang penting santrinya

bisa istiqomah dalam menghafalkan. Akan tetapi disetiap

minggunya saya buat untuk sima’an perorangan minimal 1 juz

atau sesuai dengan yang dihafalkan dengan menggunakan mic.

Sima’an itu juga saya gunakan untuk melatih mental mental

para santri agar ketika besok diadakan sima’an secara

berjamaah mereka tidak takut dan grogi” (bapak Nurul Yakin,

01-02-2020).

Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa Program

Takhassus Al-Qur’an di Pondok Pesantren Modern Bina Insani

dilaksanakan setiap hari dan minimal menyetorkan hafalan Al-

Qur’annya adalah seperempat juz. Bagi santri putri Program Takhassus

Al-Qur’an dilaksanakan pada pagi hari pukul 07.00-09.000 dan pada

siang hari pukul 01.00-03.00. Selain itu pada Program Takhassus Al-

Qur’an terdapat pelaksanaan sima’an hafalan Al-Qur’an, bagi santri

putri dilaksanakan sima’an bersama-sama pada minggu kedua disetiap

bulannya dengan mengumpulkan masing-masing wali santri dan untuk

santri putra dilaksanakan sima’an mandiri yang dilakukan setiap

minggu.

b. Metode Pembelajaran Program Takhassus Al-Qur’an

Menurut Fred Percival dan Henry Ellington metode berasal dari

kata method yaitu jalan atau cara untuk menyampaikan materi kepada

Page 78: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

61

peserta didik atau cara untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Sedangkan menurut Tardif, metode adalah sebuah prosedur untuk

menyajikan sebuah materi pelajaran kepada peserta didik (Sunhaji,

2006: 6).

Jadi metode adalah seorang guru atau pendidik untuk

menyampaikan materi agar murid tersebut dapat menangkap

penjelasan dari guru dan memahaminya dengan baik. Sementara itu,

Chauhan menyatakan adalah upaya seorang guru dalam memberikan

suatu rangsangan, bimbingan, pengarahan, dan dorongan kepada siswa

agar lebih giat belajar (Sunhaji, 2014: 33).

Sementara itu, Chauhan menyatakan adalah upaya seorang guru

dalam memberikan suatu rangsangan, bimbingan, pengarahan, dan

dorongan kepada siswa agar lebih giat belajar (Sunhaji, 2014: 33).

Berdasarkan pengertian metode pembelajaran Program

Takhassus Al-Qur’an di Pondok Pesantren Modern Bina Insani adalah

cara untuk mencapai suatu keberhasilan. Oleh karena itu metode

sangatlah penting dan dibutuhkan ketika pembelajaran.

Program Takhassus Al-Qur’an di Pondok Pesantren Modern

Bina Insani sebenarnya tidak ditekankan untuk menggunakan suatu

metode dalam menghafalkan Al-Qur’an agar para santri tidak tertekan

dan merasa nyaman menghafalkan Al-Qur’an dengan metode yang

digunakan oleh para santri. Seperi yang diungkapkan ibu Nyai Mir’atul

Munwaroh yaitu :

Page 79: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

62

“Para santri yang mengikuti Program Takhassus Al-Qur’an di

Pondok Pesantren Modern Bina Insani tidak ditekankan suatu

metode untuk menghafalkan Al-Qur’an. Semampunya para

santri saja, dan senyamannya mereka saja. Agar para santri

tidak merasa terbebani dan tertekan dalam menghafalkan Al-

Qur’an” (ibu Nyai Mir’atul Munawaroh, 14-02-2020).

Hal tersebut juga diperkuat oleh pernyataan bapak Nurul Yakin

yaitu :

”Para santri yang mengikuti Program Takhassus Al-Qur’an

khususnya santri putra, tidak saya tekankan untuk menggunakan

metode apapun untuk menghafalkan Al-Qur’an. yang penting

mereka nyaman dan bisa istiqomah dalam menghafalkan”

(bapak Nurul Yakin, 01-02-2020).

1) Metode Muraja’ah

Metode Muraja’ah Secara etomoligi muraja’ah berasal dari

kata raja’a-yuraji’u-raj’an yang berarti kembali. Sedangkan secara

terminologi muraja’ah adalah mengulang kembali sesuatu hal yang

telah dihafalkan (Fauziyah, 2018: 23).

Walaupun dalam Program Takhassus Al-Qur’an tidak

ditekankan suatu metode apapun untuk menambah atau

menghafalkan Al-Qur’an, akan tetapi tetap dianjurkan agar

menggunakan metode muraja’ah untuk mengulang-ulang hafalan

yang lama maupun yang masih baru dan belum kuat hafalannya.

Seperti yang telah diungkapkan oleh beliau ibu Nyai Mir’atul

Munawaroh khususnya untuk santri putri adalah sebagai berikut :

“Metode yang ibu anjurkan dalam Program Takhassus Al-

Qur’an di Pondok Pesantren Modern Bina Insani khususnya

santri putri yaitu metode muroja’ah agar tidak mudah lupa.

Page 80: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

63

Diawal ketika para santri yang mengikuti Program Takhassus

Al-Qur’an ini ibu sudah mengingatkan bahwa orang yang

menghafalkan Al-Qur’an itu seperti memelihara dan menjaga

macan. Apabola macan tersebut dirawat dan dijaga dengan

baik maka akan memberi manfaat kepada kita dan keluarga”

(ibu Nyai Mir’atul Munawaroh, 14-12-2019).

ustadzah Ana juga mengungkapkan sebagai berikut :

“Para santri yang mengikuti Program Takhassus Al-Qur’an

menggunakan metode muraja’ah agar hafalan Al-Qur’annya

tetap terjaga dengan baik dan tidak mudah lupa. Dan dari ibu

Ndalem pun juga menganjurkan untuk menggunakan metode

muraja’ah” (ustadzah Ana, 14-12-2019).

Hal tersebut juga diperkuat bapak Nurul Yakin terkait metode

muraja’ah yaitu :

“Bagi para santri yang mengikuti Program Takhassus Al-

Qur’an memang tidak saya tekankan untuk menggunakan

suatu metode. Akan tetapi hafalan Al-Qur’an apabila tidak

diulang-ulang maka akan mudah lupa. Jadi metode muraja’ah

tetap digunakan untuk mengingat-ingat hafalannya agar tidak

mudah lupa” (bapak Nurul Yakin, 01-02-2020).

Dari pernyataan-pernyataan di atas lebih diperkuat dengan

adanya pernyataan dari para santri yang mengikuti Program

Takhassus Al-Qur’an yaitu Mar’atus Solikhah :

“Cara saya untuk menjaga hafalan Al-Qur’an agar tidak

mudah lupa yaitu dengan mengulang-ulang hafalan yang

sudah lama disetorkan kepada ibu Nyai atau hafalan yang

baru saja disetorkan dengan ibu Nyai. Karena jika tidak

diulang-ulang hafalannya pasti hafalannya akan mudah lupa”

(Mar’atus Solikhah, 01-02-2020).

Page 81: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

64

Begitupun juga dengan pernyataan Hamzah sebagai berikut :

“Agar hafalan saya tetap terjaga dan tidak mudah lupa,

maka saya menggunakan metode muraja’ah. Karena jika

tidak dimuraja’ah maka akan hafalan yang sudah saya

hafalkan selama ini akan mudah hilang” (Hamzah, 01-02-

2020).

Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa metode

muraja’ah adalah cara yang digunakan oleh para santri yang

mengikuti Program Takhassus Al-Qur’an di Pondok Pesantren

Modern Bina Insani untuk menjaga hafalan Al-Qur’an agar tidak

mudah lupa dengan cara mengulang-ulang hafalan Al-Qur’an yang

telah dihafalkan.

2) Metode Wahdah

Metode wahdah adalah metode menghafal Al-Qur’an dengan

cara menghafal satu persatu ayat Al-Qur’an. Setiap ayat bisa dibaca

sepuluh kali atau bahkan lebih, sehingga proses dari metode wahdah

dapat membentuk pola dalam fikiran, akan tetapi hingga benar-benar

membentuk gerak refleks pada lisannya. Setelah benar-benar hafal

satu ayat, maka dapat melanjutkan pada ayat berikutnya dan

begitupun selanjutnya, hingga dapat mencapai satu muka (Sucianti,

2016: 11).

Jadi metode wahdah adalah metode menghafalkan Al-Qur’an

dengan membaca ayat-perayat hingga benar-benar lancar, dapat

membentuk pola hafalan dalam fikiran dan dapat membentuk refleks

pada lisan para santri.

Page 82: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

65

Seperti yang diungkapkan oleh beliau ustadzah Ana adalah

sebagai berikut :

“Pada Program Takhassus Al-Qur’an di Pondok Pesantren

Modern Bina Insani ini, tidak menekankan para santri untuk

menggunakan suatu metode saat para santri menambah

hafalan mereka. Biasanya para santri menghafalkan Al-

Qur’an dengan membaca ayar-perayat sampai lancar dan

hafal. Dan cara itu adalah dari para santri sendiri” (ustadzah

Ana, 14-12-2019).

Mar’atus Solikhah juga mengungkapkan yaitu :

“Untuk cara yang saya gunakan saat menghafal Al-Qur’an

dengan membaca ayat-perayat dulu. Jika sudah, saya hafalkan

ulang dari ayat pertama sampai ayat terakhir yang dihafalkan.

Al-Qur’an yang diguunakan Al-Qur’an”Rasm Ustmani

(Mar’atus Solikhah, 01-02-2020).

Nur Ika sebagai santri putri yang mengikuti Program Takhassus

Al-Qur’an di Pondok Pesantren Modern Bina Insani juga sebagai

berikut :

“Untuk metode yang saya gunakan dalam menghafalkan Al-

Qur’an yaitu dengan membaca ayat pertama yang dihafalkan

secara berulang-ulang kemudian dihafalkan berulang-ulang

sampai hafal, lalu pindah pada ayat yang berikutnya sampai

ayat terakhir yang dihafalkan. Setelah hafal 1 halaman,

diulang hafalan tersebut dari ayat pertama sampai ayat

terakhir” (Nur Ika, 01-02-2020).

Begitu pun dengan Nahja santri Putra yang mengikuti Program

Takhassus Al-Qur’an di Pondok Pesantren Modern Bina Insani juga

mengungkapkan sebagai berikut :

“Metode yang saya gunakan dalam menghafalkan Al-Qur’an

yaitu dibaca satu satu halaman dulu lalu dihafalkan ayat-

perayat sampai setengah halaman. Setelah itu saya ulangi

Page 83: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

66

hafalannya dari awal sampai akhir. Dan juga memuraja’ah

hafalan saya agar tidak lupa” (Nahja, 01-02-2020).

Hamzah juga mengungkapkan sebagai berikut :

“Cara yang saya gunakan untuk menghafalkan Al-Qur’an

yaitu dengan membaca satu-persatu ayat yang akan saya

hafalkan dan dihafalkan secara berulang-ulang. Jika sudah

sampai ayat terakhir baru saya ulangi beberapa kali dari ayat

pertama sampai ayat terakhir yang dihafalkan” (Hamzah, 01-

02-2020).

Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa metode wahdah

merupakan metode yang digunakan untuk menghafalkan Al-Qur’an

para santri yang mengikuti Program Takhassus Al-Qur’an di Pondok

Pesantren Modern Bina Insani. Metode wahdah adalah metode

menghafalkan dengan ayat-perayat.

2. Faktor Pendukung Dan Penghambat Dalam ProgramTakhassus Al-

Qur’an Di Pondok Pesantren Modern Bina Insani

Pada Pelaksanaan Program Takhassus Al-Qur’an di Pondok

Pesantren Modern Bina Insani tidak mengalami kesulitas atau masalah

yang terlalu berat, akan tetapi ada beberapa faktor pendukun dan juga

faktor penghambat yang menghambat pelaksanaan Program Takhassus Al-

Qur’an di Pondok Pesantren Modern Bina Insani.

a. Faktor Pendukung

Beberapa faktor yang dapat mendukung pelaksanaan Program

Takhassus Al-Qur’an di Pondok Pesantren Modern Modern Bina

Insani diantaranya adalah :

Page 84: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

67

1) Dukungan dari para staf dan guru lembaga pendidikan yang terdapat

di Pondok Pesantren

Untuk menjalankan Program Takhassus Al-Qur’an tentunya

membutuhkan dukungan dari pihak lain yang ada di Pondok

Pesantren Modern Bina Insani, yaitu para staf dan guru dan staf

lembaga formal yang ada di Pondok Pesantren Modern Bina Insani.

Seperti yang diungkapkan oleh beliau ibu Nyai Mir’atul Munawaroh

adalah sebagai berikut :

“Dalam menjalankan program takhassus Al-Qur’an ini

Alhamdulillah mendapat dukungan penuh dari pihak guru-

guru dan staf sekolahan yang ada di Pondok Pesantren

Modern Bina Insani ini” (ibu Nyai Mir’atul Munawaroh, 14-

12-2020).

2) Mendapat Dukungan Dari Para Pengabdian Pondok

Para ustadz dan ustadzah atau pengabdia Pondok Pesantren

Modern Bina Insani juga mendukung dalam pelaksanaan Program

Takhassus Al-Qur’an tersebut. Seperti yang telah diungkapkan oleh

ustadzah Ana adalah sebagai berikut :

“Tentunya kami dari ustadz dan ustadzah Pondok Pesantren

Modern Bina Insani sangat mendukung dan senang sekali

dengan adanya Program Takhassus Al-Qur’an” (ustadzah

Ana, 14-12-2019).

3) Mendapat dukungan dari para wali santri

Para santri yang putra dan putrinya mengikuti Program

Takhassus Al-Qur’an tentunya tak lepas dari ridho dan dukungan

Page 85: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

68

para wali santri. Seperti yang diungkapkan oleh beberapa santri yang

mengikuti Program Takhassus Al-Qur’an di Pondok Pesantren

Modern Bina Insani adalah sebagai berikut :

a) Mar’atus Solikhah

“faktor yang mendukung saya untuk mengikuti Program

Takhassus Al-Qur’an adalah orang tua saya. Karena dukungan

orang tua lah yang membuat saya semakin semangat untuk

menghafalkan Al-Qur’an dan membahagiakan orang tua saya”

(Mar’atus Solikhah, 01-02-2020).

b) Mutiara

“Yang menjadi faktor pendukung ketika saya mengikuti

Program Takhassus Al-Qur’an di Pondok Pesantren Modern

Bina Insani ini adalah kedua orang tua saya. Dengan ridho dari

kedua orang tua saya, maka Allah SWT juga akan meridhoi

saya untuk hafalan Al-Qur’an” (Mutiara, 01-02-2020).

c) Nur Ika

“Ketika saya mengikuti Program Takhassus Al-Qur’an di

Pondok Pesantren Modern Bina Insani ini adalah kedua orang

tua saya. Kedua orang tua saya yang telah mendukung dan

memberikan ridho kepada saya untuk mengikuti Program

Takhassus Al-Qur’an dan bisa menghafalkan Al-Qur’an. Dan

saya juga ingin membahagiakan kedua orang tua saya” (Nur

Ika, 01-02-2020).

d) Hamzah

“faktor pendukung saya dalam mengikuti Program Takhassus

Al-Qur’an di Pondok Pesantren Modern Bina Insani yaitu

kedua orang tua saya, lingkungan yang mendukung, dan juga

teman yang sering mengajak muraja’ah bersama secara

bergantian” (Hamzah, 01-02-2020).

e) Nahja

“faktor pendukung bagi saya mengikuti Program Takhassus Al-

Qur’an adalah kedua orang tua saya, keluarga saya, dan guru

saya. Saya ingin membahagiakan kedua orang tua saya dan

juga keluarga saya” (Nahja, 01-02-2020).

Page 86: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

69

b. Faktor Penghambat

Adapun faktor penghambat dalam Program Takhassus Al-

Qur’an di Pondok Pesantren Modern Bina Insani diantaranya :

1) Kondisi fisik yang kurang sehat

Kesehatan sangatlah penting dan diperlukan bagi para santri

serta pengampu Program Takhassus Al-Qur’an. Karena jika

kondisi fisik yang kurang sehat juga mempengaruhi baik bagi para

santri yang menghafalkan Al-Qur’an serta pengampu Program

Takhassus Al-Qur’an.

a) Ibu Nyai Mir’atul Munawaroh

“Selama menjalankan Program Takhassus Al-Qur’an ini

belum mengalami masalah atau kendala yang sangat serius.

Paling hanya kondisi fisik saja yang terkadang kurang

memungkinkan. Akan tetapi itu bukan suatu masalah yang

serius. Ibu akan tetap mengusahakan untuk menyimak setoran

hafalan para santri” (ibu Nyai Mir’atul Munawaroh, 14-12-

2019).

b) Bapak Nurul Yakin

“Alhamdulillah selama saya mengampu Program Takhassus

Al-Qur’an disini, belum ada hambatan yang serius. Hanya

saja terkadang kondisi fisik yang sedang kurang fit. Tapi saya

tetap mengusahakan menyimak para santri yang ingin setoran

hafalannya. Agar mereka dapat terus istiqomah hafalannya”

(bapak Nurul Yakin, 01-02-2020).

c) Nahja

“Hambatan selama saya mengikuti Program Takhassus Al-

Qur’an yaitu karena kurangnya istirahat sehingga kondisi fisik

saya kurang fit (Nahja, 01-02-2020).

Page 87: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

70

2) Mengantuk

Mengantuk menjadi salah satu faktor penghambat dalam

Program Takhassus Al-Qur’an. Salah satu penyebabnya yaitu

kurangnya tidur dan istirahat. Seperti yang diungkapkan oleh

Mar’atus Solikhah adalah sebagai berikut :

“Hambatan yang selama ini saya alami itu karena kurang

tidur dan istirahat sehingga saya sering mengantuk saat

setoran hafalan dalam Program Takhassus Al-Qur’an”

(Mar’atus Solikhah, 01-02-2020).

3) Kurang fokus

Para santri juga membutuhkan konsentrasi agar tetap dapat

fokus menghafalkan Al-Qur’an. Jika para santri kurang fokus

dalam menghafalkan Al-Qur’an maka akan mengalami kesulitan

tersendiri dalam menghafalkan Al-Qur’an. Seperti yang

diungkapkan oleh Mutiara adalah sebagau berikut :

“Faktor penghambat selama saya mengikuti Program

Takhassus Al-Qur’an di Pondok Pesantren Modern Bina

Insani ini karena saya sering kurang fokus dengan ayat yang

saya hafalkan. Sehingga saya sulit untuk menghafalkan Al-

Qur’an” (Mutiara, 01-02-2020).

4) Ragu-ragu

Dalam menghafalkan Al-Qur’an diperlukan keyakinan

dalam hati. Namun apabila muncul keragu-raguan maka akan

mempersulit menghafalkan Al-Qur’an. Seperti yang diungkapkan

oleh Hamzah adalah sebagai berikut :

“Faktor yang menjadi penghambat saat akan menghafalkan

yaitu karena ativitas yang padat jadi terkadang saya ragu-

Page 88: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

71

ragu jika ingin menghafalkan ayat-ayat yang akan dihafalkan”

(Hamzah, 01-02-2020).

Dari penjelasan diatas dapat diketahui bahwa faktor

pendukung dalam Program Takhassus Al-Qur’an yaitu mendapat

dukungan penuh dari para guru dan staf lembaga pendidikan di

Pondok Pesantren Modern Bina Insani, mendapat dukungan dari

ustadz dan ustadzah atau pengabdian Pondok Pesantren, dan juga

para wali santri yang anak-anaknya mengikuti Program Takhassus

Al-Qur’an. Sedangkan faktor penghambat dalam Program

Takhassus Al-Qur’an yaitu kondisi fisik yang kurang sehat baik

dari pengampu dan para santri, mengantuk ketika sedang setoran

hafalan hafalan, kurang fokus dengan yang dihafalkan, dan ragu-

ragu.

Page 89: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

72

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan seluruh uraian yang berkaitan dengan penelitian ini yaitu

tentang Metode Pembelajaran Program Takhassus Al-Qur’an di Pondok

Pesantren Modern (PPM) Bina Insani Susukan, peneliti dapat menarik

kesimpulan sebagai berikut:

1. Pada Program Takhassus Al-Qur’an yang terdapat di Pondok Pesantren

Modern Bina Insani tersebut merupakan program khsusuts bagi para santri

yang ingin menghafalkan Al-Qur’an. Dalam Program Takhassus Al-

Qur’an di Pondok Pesantren menggunakan metode muraja’ah untuk

mengulang-ulang dan mengingat hafalan Al-Qur’an serta metode wahdah

untuk menambah hafalan Al-Qur’an. Metode muraja’ah adalah metode

yang digunakan pada umumnya penghafal Al-Qur’an untuk mengulang

dan mengingat hafalan yang telah di setorkan kepada guru atau pengampu

agar tetap terjaga dan tidak mudah lupa. Para santri di Pondok Pesantren

Modern Bina Insani yang mengikuti Program Takhassus Al-Qur’an

biasanya menggunakan metode muraja’ah pada saat waktu luang. Metode

wahdah adalah metode menghafal dengan cara ayat-perayat. Setiap ayat

yang dihafalkan dapat dibaca beberapa kali terlebih dahulu, dari ayat

pertama sampai ayat terakhir yang dihafalkan. Sehingga dapat membentuk

pola hafalan di dalam fikiran. Para santri yang mengikuti Program

Page 90: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

73

Takhassus Al-Qur’an di Pondok Pesantren Modern (PPM) Bina Insani

menggunakan metode wahdah untuk membuat atau menambah hafalan Al-

Qur’an. dengan membaca beberapa kali terlebih dahulu ayat-ayat yang

akan dihafalkan sampai benar-benar mantab untuk dihafalkan, setelah itu

dapat menghafalkan ayat-ayat yang dihafalkan. Jika dirasa sudah cukup

hafal, maka dapat mengulang hafalannya dari ayat pertama sampai ayat

yang terakhir.

2. Pada Program Takhassus Al-Qur’an di Pondok Pesantren Modern (PPM)

Bina Insani ini terdapat faktor pendukung dan penghambat. Adapun faktor

pendukung dan penghambat Program Takhassus Al-Qur’an di Pondok

Pesantren Modern (PPM) Bina Insani ini adalah sebagai berikut :

a. Faktor pendukung

1) Mendapat dukungan penuh dari para staf atau para guru lembaga

pendidikan formal yang ada di Pondok Pesantren Modern (PPM)

Bina Insani Susukan, para ustadz dan ustadzah, serta para santri,

sehingga Program Takhassus Al-Qur’an dapat berjalan dengan

baik.

2) Para wali santri yang mendukung penuh putra dan putrinya

mengikuti Program Takhassus Al-Qur’an di Pondok Pesantren

Modern Bina Insani Susukan.

Page 91: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

74

b. Faktor penghambat :

1) Kondisi fisik yang terkadang kurang memungkinkan.

2) Hafalan yang kurang maksimal.

3) Kurangnya istirahat sehingga mengantuk.

4) Kurang dapat mengontrol diri dari rasa bosan dan malas.

B. Saran

Dengan tidak mengurangi hormat dari peneliti kepada pengasuh

Pondok Pesantren, ustadz dan ustadzah, serta para santri Pondok Pesantren

Modern Bina Insani Susukan, peneliti berusaha memberikan saran atau

rekomendasi berdasarkan hasil penelitian tentang Metode Pembelajaran

Program Takhassus Al-Qur’an di Pondok Pesantren Modern Bina Insani.

Adapun saran tersebut adalah sebagai berikut :

1. Pondok Pesantren

Diharapkan Pondok Pesantren dapat lebih menambah dan

menggerakkan program takhassus Al-Qur’an sebagai wadah atau sarana

untuk santri yang ingin menghafalkan dan sedang menghafalkan Al-

Qur’an, karena mereka masih ada yang kesulitan untuk membaca dan

menghafalkan Al-Qur’an.

2. Bagi Pengabdian (Ustadz dan Ustadzah)

Dimohon para ustadz dan ustadzah agar lebih meluangkan waktu

untuk dapat membantu para pengampu program takhassus Al-Qur’an.

Page 92: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

75

dapat juga menyimak para santri sebelum setoran hafalan agar saat setoran

di depan pengampu lebih baik bacaanya.

3. Bagi Santri

Untuk para santri yang mengikuti program takhassus Al-Qur’an

yang ada di Pondok Pesantren Modern Bina Insani Susukan, agar selalu

bersungguh-sungguh dalam mengikuti program takhassus Al-Qur’an.

Jangan lupa untuk memurajaah hafalannya agar tidak lupa.

Para santri juga diharapkan dapat istiqomah dalam menghafalkan

Al-Qur’an pada program takhassus Al-Qur’an ini. Selain itu para santri

diharapkan mampu mengendalikan dirinya dari hawa nafsu dan menjauhi

rasa malasnya. Agar dapat fokus pada program takhassus Al-Qur’an.

Page 93: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

76

DAFTAR PUSTAKA

Abdulwaly, Cece. 2015. 120 Hari Hafal Al-Qur’an Saya Yain Anda Bisa !.

Yogyakarta: Diandra Creative.

Abdulwaly, Cece. 2016. Ramzuttikrar Kunci Nikmatnya Menjaga Hafalan Al-

Qur’an. Yogyakarta: Diandra Creative.

Agustinova, Danu Eko. 2015. Memahami Metode Penelitian Kualitatif Teori dan

Praktik. Yogyakarta: PT. Calpulis.

Atabik, Ahmad. 2014. The Living Qur’an: Potret Budaya Tahfiz Al-Qur’an Di

Nusantara.Jurnal pendidikan, Vol. 4, No. 1.

Falakhudin. 2018. Implementasi Metode Muraja’ah Untuk Keberhasilan Belajar

Dalam Program Unggulan Tahsin Dan Tahfidz Al-Qur’an Siswa-Siswi SD

Islam Al Madinah Kalongan Ungaran Timur. Skripsi Falakhudin, Fakultas

Ilmu Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan, Program Pendidikan Agama Islam, ,

Universitas Islam Negeri Walisongo, Semarang.

Fauziyah, Siti Shobah, 2018. “Efektivitas Metode Muraja’ah Dalam Peningkatan

Hafalan Al-Qur’an Santri Di Komplek Hindun Pondok Pesantren Ali

Maksum Krapyak Yogyakarta”. Skripsi Siti Shobah Fauziyah, Fakultas

Ilmu Agama Islam, Program Studi Pendidikan Agama Islam, Universitas

Islam Indonesia, Yogyakarta.

Fuad, Anis dan Nugroho, Kandung Sapto. 2014. Panduan Praktis Penelitian

Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Page 94: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

77

Kamsinah. 2008. Metode Dalam Proses Pembelajaran :Studi Tentang Ragam dan

Implementasinya. Lentera Pendidikan, Vol. 11, No. 1.

Kemenag. 2014. Buku Siswa Al-Qur’an Hadis. Jakarta : Kementrian Agama.

Kerubun, Ajuslan. 2017. Menghafal Al-Qur’an Dengan Menyenangkan.

Yogyakarta: CV. Absolute Media.

Kirom, Askhabul. 2017. Peran Guru Dan Peserta Didik Dalam Proses

PembelajaranBerbasis Multikultural. Program Studi Pendidikan Agama

Islam. Jurnal Pendidikan Agama Islam, Vol. 3, No.1.

Maesaroh, Siti. 2013. Peranan Metode Pembelajaran Terhadap Minat dan Prestasi

Belajar Pendidikan Agama Islam. Magister Pendidikan Agama

Islam.Jurnal Kependidikan, Vol. 1, No. 1.

Muhakamurrohman, Ahmad. 2014. Pesantren: Santri, Kiai, Dan Tradisi. Al-Azhar

Kairo, Ibda’. Jurnal Kebudayaan Islam, Vol. 12, No. 2.

Munjahid. 2007. Strategi Menghafal Al-Qur’an10 Bulan Khatam (Kiat-Kiat

Sukses Menghafal Al-Qur’an) . Yogyakarta: IDEA Press.

Prihatini, Effiyanti. 2017. Pengaruh Metode Pembelajarn Dan Minat Belajar

Terhadap Hasil Belajar Ipa.Jurnal Formatif, Vol. 7, No. 2.

Rianto, Milan. 2006. Pendekatan, Strategi, dan Metode Pembelajaran. Malang:

Pusat Pengembangan Penataran Guru IPS Dan PMP Malang.

Rochimah, Nur Apriliya & Badrus Zaman. (2018). Pendidikan Moral Anak

Jalanan. Yogyakarta: Trussmedia Grafika.

Safaruddin. 1997. Al-Qur’an Dan Terjemah Ma’nanya Dalam Bahasa Indonesia.

Semarang: CV. Wicaksana Pustaka

Page 95: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

78

Solo, Ahlan Abdullah. 2018. Upaya Santri Dalam Pemeliharaan Hafal Al-Qur’an

Di MANU Kota Gede Yogyakarta. Jurnal Ulumuddin,Vol.8, No.2.

Sucianti, Cucu. 2016. Efaktivitas Metode Talaqqi Dalam Meningkatkan

Kemampuan Menghafal Al-Qur’an Anak Usia Dini.Jurnal Tunas

Siliwangi, Vol.2, No.1.

Sudhita, I Wayan Romi. 2014. Pengantar Pendidikan. Yogyakarta : PT. Graha

Ilmu.

Sugianto, Ilham Agus. 2004. Kiat Praktis Menghafal Al-Qur’an. Bandung:

Mujahid Press.

Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Sumaryanto, Purwidi. 2014. Metode Pembelajaran Discovery Learning Dengan

Pendekatan Saintifik Pada Pembelajaran Matematika Zakat Dan Faraidh.

STIAI Al Hidayah Bogor, Program Studi Pendidikan Agama Islam,

Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam, Vol.3, No.6.

Sunhaji. 2014. Konsep Manajemen Kelas Dan Implikasinya Dalam Pembelajaran.

Jurnal Kependidikan, Vol.2, No.2.

Umar. 2017. Implementasi Pembelajaran Tahfidz Al-Qur’an Di SMP Luqman Al-

Hakim. Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Agama Islam,

Universitas Muhammadiyah Surabaya. Tadarus: Jurnal Pendidikan Islam,

Vol. 6, No. 1.

Page 96: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

79

Wicagsono, Muhammad Arif. 2017. Efektifitas Metode Yanbu’a Dalam

Meningkatkan Kemampuan Tahfidz Al-Qur’an Di SMP IT Al-Anis

Kartasura Tahun Pelajaran 2017/2018. Jurnal Suhuf, Vol. 30, No. 2.

Zaman, Badrus. (2018). Pendidikan Akhlak pada Anak Jalanan di Surakarta.

Jurnal Inspirasi Vol. 2 No. 2 Undaris Ungaran.

Zaman, Badrus. 2019. Urgensi Pendidikan Karakter yang sesuai dengan Falsafah

Bangsa Indonesia. Jurnal Al Ghazali Vol. 2 No. 1 STAINU Purworejo.

Page 97: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

PEDOMAN WAWANCARA

A. Narasumber :Pengasuh Pondok Pesantren Modern (PPM) Bina Insani

Dan Pengampu

1. Program Takhassus Al-Qur’an di Pondok Pesantren Modern Bina Insani

ini program yang seperti apa ?

2. Al-Qur’an apa yang digunakan ketika menghafalkan A-Qur’an ?

3. Kapan para santri dapat menyetorkan hafalannya dan apakah ada

ketentuan berapa banyak yang harus disetorkan ?

4. Bagaimana sistem sima’an yang terdapat dalam Program Takhassus Al-

Qur’an di Pondok Pesantren Modern Bina Insani Susukan ?

5. Metode apa yang digunakan pada Program Takhassus Al-Qur’an ?

6. Metode apa yang baik agar hafalan Al-Qur’an para santri tidak mudah

lupa?

7. Apakah ada faktor pendukung dan penghambat dalam Program Takhassus

Al-Qur’an ?

Page 98: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

PEDOMAN WAWANCARA

B. Narasumber :Pengasuh Pondok Pesantren Modern (PPM) Bina Insani

Dan Pengampu

1. Program Takhassus Al-Qur’an itu program yang seperti apa ?

2. Kapan waktu setoran hafalan dan apakah ada ketentuan minimal hafalan ?

3. Bagaimana sistem sima’an pada santri putra yang mengikuti Program

Takhassus Al-Qur’an ?

4. Metode apa yang diigunakan pada Program Takhassus Al-Qur’an

Khususnya yang putra ?

5. Metode apa yang digunakan untuk menjaga hafalan Al-Qur’an para santri?

6. Apa yang menjadi faktor penghambat dalam pelaksanaan Program

Takhassus Al-Qur’an tersebut ?

Page 99: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

PEDOMAN WAWANCARA

C. Narasumber : Pengabdian Pondok Pesantren Modern (PPM) Bina

Insani Susukan

1. Apa syarat-syarat bagi para santri yang ingin mengikuti Program

Takhassus Al-Qur’an di Pondok Pesantren Modern Bina Insani

2. Metode apa yang digunakan untuk menjaga hafalan Al-Qur’an ?

3. Apa yang jadi faktor pendukung dan penghambat ?

Page 100: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

PEDOMAN WAWANCARA

D. Narasumber : Para Santri Yang Mengikuti Program Takhassus Al-

Qur’an

1. Metode apa yang digunakan untuk mrnjaga hafalan Al-Qur’an agar tidak

mudah lupa ?

2. Metode apa yang digunakan untuk menghafalkan Al-Qur’an dalam

Program Takhassus Al-Qur’an ?

3. Apa saja yang menjadi faktor pendukung dan faktor penghambat dalam

Program Takhassus Al-Qur’an di Pondok Pesantren Modern (PPM) Bina

Insani?

Page 101: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

HASIL WAWANCARA

Narasumber : Ibu Nyai Mir’atul Munawarah Muhson

Jenis Kelamin : Perempuan

Jabatan : Pengasuh dan Pengampu Program

Takhassus Al-Qur’an Putri

No. PERTANYAAN JAWABAN

1. Program Takhassus Al-Qur’an

itu program yang seperti apa ?

Program Takhassus Al-Qur’an di PPM Bina

Insani merupakan program yang dibuat agar

dapat melahirkan generasi yang cinta dan

menjaga Al-Qur’an.

2. Kapan para santri dapat

menyetorkan hafalan dan apakah

ada ketentuan minimal setoran

hafalan ?

Para santri dapat menyetorkan hafalannya

pada pukul 07.00-09.00 WIBdan siang pada

pukul 01.00-03.00 WIBserta para santi dapat

menggunakan waktu luang dengan

sebaikbaiknya. Dan para santri menyetorkan

hafalan minnimal seperempat juz.

3. Al-Qur’an apa yang digunakan

ketika menghafalkan A-Qur’an ?

Al-Qur’an yang digunakan untuk hafalan Al-

Qur’an para santri yaitu Al-Qur’an Rasm

Ustami atau Al-Qur’an kudus.

Page 102: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

4. Bagaimana sistem sima’an yang

terdapat dalam Program

Takhassus Al-Qur’an di Pondok

Pesantren Modern Bina Insani

Susukan.

Untuk sistem sima’an sendiri dilakukan setiap

satu bulan sekali pada minggu kedua. Sima’an

tersebut dilakukan secara berjamaah. Para

santri akan disimak orang tuanya masing-

masding. Minimal setoran hafalan 3 halaman

yang dilakukan secara bergantian. Dan satu

minggu sebelum sima’an dimulai, para santri

melaksanakan sima’an mandiri dengan

menggunakan microphon serta minimal

menghafalkan 1 juz.

5. Metode apa yang digunakan

pada Program Takhassus Al-

Qur’an ?

Dalam Progrm Takhassus Al-Qur’an di

Pondok Pesantren Modern Bina Insani Tidak

menekankan untuk menggunakan suatu

metode agar para santri tidak tertekan.

6. Metode apa yang baik agar

hafalan Al-Qur’an para santri

tidak mudah lupa ?

Metode yang dianjurkan digunakan adalah

metode murajaah untuk mengulang-ulang dan

mengingat hafalan.

Page 103: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

7. Apakah ada faktor pendukung

dan penghambat dalam Program

Takhassus Al-Qur’an ?

Terdapat faktor pendukung dalam

menjalankan Program Takhassus Al-Qur’an di

Pondok Pesantren Modern Bina Insani yaitu

mendapat dukungan penuh dari pihak guru-

guru dan staf sekolahan yang ada di Pondok

Pesantren Modern Bina Insani. Dan untuk

faktor penghambatnya sendiri belum ada

kendala yang serius, hanya terkadang atau

kurang sehat. Akan tetapi akan tetap

diusahakan untuk menyimak setoran hafalan

para santri.

Page 104: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

HASIL WAWANCARA

Narasumber : Bapak Nurul Yakin

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Jabatan : Pengampu Program Takhassus Al-Qur’an

Putra

No. PERTANYAAN JAWABAN

1. Program Takhassus Al-Qur’an

itu program yang seperti apa ?

Program Takhassus Al-Qur’an merupakan

wadah bagi santri yang ingin menghafalkan

Al-Qur’an. jadi para santri dapat

memanfaatkan Program Takhassus Al-Qur’an

ini sebagai sarana untuk menghafalkan Al-

Qur’an.

2. Kapan waktu setoran hafalan dan

apakah ada ketentuan minimal

hafalan ?

Para santri khususnya putra dapat

menyetorkan hafalan pada pukul 07.00-09-00

WIB dan para santri dapat menyetorkan

hafalannya minimal seperempat juz.

Page 105: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

3. Bagaimana sistem sima’an pada

santri putra yang mengikuti

Program Takhassus Al-Qur’an ?

Sistem sima’an pada santri putra untuk saat ini

belum diadakan, karena masih awal dan masih

sedikit yang mengikuti program takhassus Al-

Qur’an. Akan tetapi setiap minggunya ada

latihan sima’an menggunakan microphone

minimal 1 juz atau menyesuaikan.

4. Metode apa yang diigunakan

pada Program Takhassus Al-

Qur’an Khususnya yang putra ?

Metode yang digunakan pada Program

Takhassus Al-Qur’an khususnya santri putra

walaupun tidak ditetapkan metode khusus

dalam Program Takhassus Al-Qur’an.

5. Metode apa yang digunakan

untuk menjaga hafalan Al-

Qur’an para santri ?

Metode yang digunakan untuk menjaga

hafalan Al-Qur’an pada Program Takhassus

Al-Qur’an di Pondok Pesantren Modern Bina

Insai yaitu metode muraja’aah, yaitu dengan

mengulang-ulang hafalan Al-Qur’annya.

6. Apa yang menjadi faktor

penghambat dalam pelaksanaan

Program Takhassus Al-Qur’an

tersebut ?

Belum ada hambatan yang serius dalam

pelaksanaan Program Takhassus Al-Qur’an

tersebut. Hanya saja terkadang kondisi fisik

yang kurang sehat.

Page 106: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

HASIL WAWANCARA

Narasumber : Ustadzah Ana Nasirotu

Jenis Kelamin : Perempuan

Jabatan : Pengabdian Pondok

No. PERTANYAAN JAWABAN

1. Apa syarat-syarat bagi para santri

yang ingin mengikuti Program

Takhassus Al-Qur’an di Pondok

Pesantren Modern Bina Insani ?

Dalam Program Takhassus Al-Qur’an

memiliki beberapa syarat bagi santri yang

ingin mengikuti program tersebut yaitu

niat yang ikhlas, Lillahi Ta’ala,

mendapatkan izin dari oran tua,

sudahlancar membaca Al-Qur’an dan

bacaannya bagus, serta siap

mengkhatamkan sampai 30 juz di Pondok

Pesantren Modern Bina Insani ini. Apabila

para santri yang masih sekolah dan belum

bisa mengkhatamkan hafalannya sampai

lulus sekolah maka belum boleh keluar

dari Pondok Pesantren Bina Insani ini

Page 107: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

2. Metode apa yang digunakan untuk

menjaga hafalan Al-Qur’an ?

Metode yang digunakan para santri untuk

menghafalkan Al-Qur’an yaitu metode

wahdah atau dengan membaca dan

menghafalkan dari ayat-perayat.

3. Apa yang jadi faktor pendukung

dan penghambat ?

Faktor pendukung dalam mengikuti

Program Takhassus Al-Qur’an yaitu para

ustadz dan ustadzah di Pondok Pesantren

Modern Bina Insani mendukung penuh

dengan adanya Program Takhassus Al-

Qur’an.

Page 108: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

HASIL WAWANCARA

Narasumber : Mar’atus Solikhah

Jenis Kelamin : Perempuan

Jabatan : Santri Putri

No. PERTANYAAN JAWABAN

1. Bagaimana cara atau metode yang anda

gunakan agar hafalan Al-Qur’annya

tidak lupa ?

Memuraja’ah atau mengulang-ulang

hafalan Al-Qur’an yang sudah lama atau

hafalan yang masih baru.

2. Metode apa yang digunakan dalam

menghafalkan Al-Qur’an dalam

Program Takhassus Al-Qur’an di

Pondok Pesantren Modern Bina ?

Dalam Program Takhassus Al-Qur’an

menggunakan metode wahdah atau

menghafalkan ayat-perayat. dengan

membaca ayat-perayat terlabih dahulu.

Jika sudah, dihafalkan ulang dari ayat

pertama sampai ayat terakhir yang

dihafalkan.

Page 109: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

3. Apa saja yang menjadi faktor

pendukung dan penghambat pada

Program Takhassus Al-Qur’an di

Pondok Pesantren Modern Bina Insani ?

Faktor pendukung dalam mengikuti

Program Takhassus Al-Qur’an adalah

orang tua saya yang membuatsemakin

semangat untuk menghafalkan Al-Qur’an

dan membahagiakan orang tua. Sedangkan

faktor penghambatnya yaitu kurang tidur

dan istirahat sehingga sering mengantuk

saat setoran hafalan dalam Program

Takhassus.

Page 110: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

HASIL WAWANCARA

Narasumber : Nur Ika

Jenis Kelamin : Perempuan

Jabatan : Santri Putri

No. PERTANYAAN JAWABAN

1. Metode apa yang digunakan

dalam menghafalkan Al-Qur’an

dalam Program Takhassus Al-

Qur’an di Pondok Pesantren

Modern Bina ?

Metode menghafal Al-Qur’an yang

digunakan dalam Program Takhassus Al-

Qur’an yaitu metode wahdah atau membaca

satu ayat berulang-ulang beberapa kali, jika

sudah bisa dihafalkan beberapa kali dan jika

sudah bisa dilanjutkan ke ayat yang

berikutnya. Kemudian diulang dari ayat

pertama yang duhafalkan.

2. Apa saja yang menjadi faktor

pendukung dan penghambat pada

Program Takhassus Al-Qur’an di

Pondok Pesantren Modern Bina

Insani ?

Faktor pendukung dalam mengikuti Program

Takhassus Al-Qur’an yaitu kedua orang tua.

Sedangkan faktor penghambatnya yaitu

kurang fokusnya pikiran sehingga sulit

untuk menghafalkan dan kondisi fisik yang

kurang mendukung.

Page 111: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

HASIL WAWANCARA

Narasumber : Hamza

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Jabatan : Santri Putra

No. PERTANYAAN JAWABAN

1. Kapan waktu anda menghafalkan

dan menyetorkan hafalan Al-

Qur’an ?

Biasanya menghafalkan Al-Qur’an setelah

shalat tahajud dan menyetorkan hafalan

pada pukul 07.00.

2. Metode apa yang digunakan untuk

menjaga hafalan Al-Qur’an ?

Metode yang untuk menjaga hafalan

hafalan Al-Qur’an yaitu metode muraja’ah

dengan mengulang-ulang hafalannya agar

tidak mudah hilang atau lupa.

3. Metode apa yang digunakan untuk

menghafalkan Al-Qur’an ?

Metode menghafalkan Al-Qur’an Dalam

Program Takhassus Al-Qur’an yaitu

metode wahdah atau membaca ayat-

perayat terlebih dahulu kemudian

dihafalkan ayat-perayat. Dan diulang

hafalannya dari awal sampai akhir

Page 112: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

4. Apa saja yang menjadi faktor

pendukung dan penghambat pada

Program Takhassus Al-Qur’an di

Pondok Pesantren Modern Bina

Insani ?

Faktor pendukung dalam mengikuti

Program Takhassus Al-Qur’an yitu kedua

orang tua, lingkungan yang mendukung,

dan juga teman yang sering mengajak

muraja’ah bersama secara bergantian.

Sedangkan faktor penghambatnya yaitu

karena ativitas yang padat, terkadang

membuat ragu-ragu apabila ingin

menghafalkan ayat-ayat yang akan

dihafalkan.

Page 113: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

HASIL WAWANCARA

Narasumber : Mutiara Silla Nur Fadilla

Jenis Kelamin : Perempuan

Jabatan : Santri Putri

No. PERTANYAAN JAWABAN

5. Kapan waktu anda menghafalkan

dan menyetorkan hafalan Al-

Qur’an ?

Biasanya menghafalkan setelah shalat

subuh dan menyetorkan hafalan pada

pukul 07.00 pagi.

Dalam mengikuti Program Takhassus Al-

Qur’an baru 2,5tahun dan menggunakan

metode yang sama dengan lainnya, yaitu

membaca dan menghafalkan ayat-perayat.

Kemudian dihafalkan ulang dari awal.

6. Apa saja yang menjadi faktor

pendukung dan penghambat pada

Program Takhassus Al-Qur’an di

Pondok Pesantren Modern Bina

Insani ?

Faktor pendukung dalam mengikuti

Program Takhassus Al-Qur’an yaitu ridho

dan dukungan dari orang tua untuk

mengikuti Program Takhassus Al-Qur’an.

Sedangkan faktor penghambatnya, kurang

fokus dengan ayat yang akan dihafalkan.

Sehingga kesulitan untuk menghafalkan.

Page 114: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

HASIL WAWANCARA

Narasumber : Nahja

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Jabatan : Santri Putra

No. PERTANYAAN JAWABAN

1. metode apa yang digunakan dalam

menghafalkan Al-Qur’an ?

metode yang digunakan sama dengan

para santri lainya, yaitu membaca

dengan ayat-perayat, dan dihafalkan

ulang dari atas atau metode wahdah.

2. Apakah saat menghafalkan dan

setoran hafalan menggunakan ayat

yang berbeda atau sama ?

Cukup satu mushaf saja agar tidak

bingung ketika murajaah.

3. Apa saja yang menjadi faktor

pendukung dan penghambat pada

Program Takhassus Al-Qur’an di

Pondok Pesantren Modern Bina

Insani ?

Faktor pendukung dalam mengikuti

Program Takhassus Al-Qur’an yaitu

kedua orang tua yang menjadi faktor

untuk mengikuti Program Takhassus

Al-Qur’an. Sedangkan faktor

penghambatnya yaitu terkadang kurang

mendukungnya kondisi fisik.

Page 115: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

DOKUMENTASI PENELITIAN

Gambar I Wawancara dengan santri putri

Gambar II Wawancara dengan Ustadzah

Page 116: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

Gambar III Wawancara dengan pengasuh PPM Bina Insani dan Pengampun Program Takhassus

Al-Qur’an

Gambar IV Wawancara dengan pengampu Program Takhassus Al-Qur’an putra

Page 117: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

Gambar V Al-Qur’an Rasm Ustmani (Al-Qur’an Al-Quddus)

Gambar VI Al-Qur’an Terjemahan Rasm Utsmani (Al-Qur’an Al-Quddus

Page 118: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN
Page 119: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN
Page 120: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN
Page 121: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

SATUAN KETERANGAN KEGIATAN

Nama : Anis Alfiani Jurusan : PAI

NIM : 23010160045 Dosen P.A. : Muhammad Aji Nugroho,

LC., M.Pd.I.

No. Jenis kegiatan Tanggal Pelaksanaan Sebagai Nilai

1.

Orientasi Pengenalan

Akademik Dan

Kemahasiswaan (OPAK)

“Reaktualisasi Gerakan

Mahasiswa Menuju Era

Kompetisi Global

18-19 Agustus 2016 Peserta 3

2.

Orientasi Pengenalan

Akademik Dan

Kemahasiswaan

“Peranan Budaya Di

Perguruan Tinggi Dalam

Membentuk Karakter

Pendidik Yang Profesional

Dan Bermartabat”

22-23 Agustus 2016 Peserta 3

3.

UPT Perpustakaan

“Library User Education

(Pendidikan Pustakawan)”

30 Agustus 2016 Peserta 3

4. Orientasi Kepramukaan

Mahasiswa 02-03 Juli 2019 Peserta 3

5.

Seminar Nasional

“Sinau Politik

Mengembangkan Kader

Politik Yang Profesional”

06 September 2016 Peserta 4

6. Seminar Internasional

“Petani Untuk Negeri” 24 September Peserta 10

7.

Seminar Internasional

“Menjadi Mobilepreuneur

Dalam Era E-commerce”

25 April 2017 Peserta 10

Page 122: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

8.

Seminar Internasional

“ Menjadi Mobilepreuneur

Dalam Era E-commerce”

25 April 2017 Peserta 10

9.

Penerimaan Anggota Baru

(PAB)

“JQH Sebagai Wadah

Lestari Seni Islami”

02-03 Desember 2017 Peserta 3

10.

Badan Koordinasi Taman

Pendidikan Al-Qur’an

(BADKO TKQ/TPQ/TQA)

“Workshop Kurikulum TPQ

Dan Sosialisasi Akreditasi

TPQ Tingkat Kabupaten

Semarang

22 Oktober 2017 Peserta 6

11.

Seminar Nasional Dalam

Acara Seminar Jurnalistik

“Melawan Narasi Hoax Dan

Hate Speech Untuk

Memperkokoh Pilar

Demokrasi”

28 Oktober 2018 Peserta 8

12.

Seminar Nasional

“Radikalisme Dan Politik :

Peran Dakwah Sebagai

Penangkal Isu Sara Dalam

Menjaga Ke-Bhinekaan”

08 Oktober 2018 Peserta 8

13. Kongres Amdin Ke-IV 08-10 Oktober 2018 Peserta 3

14.

Seminar Nasional Hari

Bumi 22 April

“Dengarkan Bisikan Alam

Tentang Manusia”

24-27 Desember 2016 Peserta 8

15. Piagam Penghargaan Panitia

Pesantren Kilat 24-27 Desember 2016 Peserta 3

16. Piagam Penghargaan Panitia

Pesantren Kilat 25-28 Desember 2017 Peserta 3

17. Piagam Penghargaan Panitia

Pesantren Kilat 22-25 Desember 2018 Peserta 3

Page 123: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN

18.

Surat Keputusan

“Pengangkatan Sebagai

Tenaga Kerja Pengajar

(Guru) TPQ Bustanul

Mubtadiin”

19 Agustus 2016 Peserta 4

19.

Surat Keputusan

“Pengangkatan Sebagai

Tenaga Kerja Pengajar

(Guru) TPQ Bustanul

Mubtadiin”

19 Agustus 2017 Peserta 4

20.

Surat Keputusan

“Pengangkatan Sebagai

Tenaga Kerja Pengajar

(Guru) TPQ Bustanul

Mubtadiin”

19 Agustus 2018 Peserta 4

21.

Surat Keputusan

“Pengangkatan Sebagai

Tenaga Kerja Pengajar

(Guru) TPQ Bustanul

Mubtadiin”

19 Agustus 2019 Peserta 4

22.

Seminar Nasional

“Eskalasi Mental Spiritual

Aktivis Santri Nusantara

Dalam

Mengimpletentasikan Nilai-

Nilai Kebangsaan Di Era

Marking Indonesia 4.0

14 Juni 2017 Peserta

8

Jumlah 119

Salatiga, 13 Maret 2020

Mengetahui,

Wakil Dekan Bidang

Kemahasiswaandan Kerjasama

Hammam, M.Pd., Ph.D.

NIP. 19730610200003 1 001

Page 124: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN
Page 125: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN
Page 126: METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8184/3/fix... · METODE PEMBELAJARAN PROGRAM TAKHASSUS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MODERN