METODE PEMBELAJARAN KELOMPOK

21
5/14/2018 METODEPEMBELAJARANKELOMPOK-slidepdf.com http://slidepdf.com/reader/full/metode-pembelajaran-kelompok 1/21 METODE PEMBELAJARAN KELOMPOK TUTORIAL Tutorial Tutorial (tutoring) adalah bantuan atau bimbingan belajar yang bersifat akademik oleh tutor kepada mahasiswa (tutee) untuk membantu kelancaran proses belajar madiri mahasiswa secara perorangan atau kelompok berkaitan dengan materi ajar. Tutorial dilaksanakan secara tatap muka atau jarak  jauh berdasarkan konsep belajar mandiri. Konsep belajar mandiri dalam tutorial mengandung pengertian, bahwa tutorial merupakan bantuan  belajar dalam upaya memicu dan memacu kemandirian, disiplin, dan inisiatif diri mahasiswa dalam belajar dengan minimalisasi intervensi dari pihak pembelajar/tutor. Prinsip pokok tutorial adalah “kemandirian mahasiswa” (student’s independency). Tutorial tidak ada, jika kemandirian tidak ada. Jika mahasiswa tidak belajar di rumah, dan datang ke tutorial dengan ‘kepala kosong’, maka yang terjadi adalah “perkuliahan” biasa, bukan tutorial. Dengan demikian, secara konseptual tutorial perlu dibedakan secara tegas dengan “kuliah” (lecturing) yang umum berlaku di perguruan tinggi tatap muka, di mana peran dosen sangat besar. Peran utama tutor dalam tutorial adalah: (1) “pemicu” dan “pemacu” kemandirian belajar mahasiswa, berpikir dan berdiskusi; dan (2) “pembimbing, fasilitator, dan mediator” mahasiswa dalam membangun pengetahuan, nilai, sikap dan keterampilan akademik dan profesional secara mandiri, dan/atau dalam menghadapi atau memecahkan masalah-masalah dalam belajar mandirinya; memberikan bimbingan dan panduan agar mahasiswa secara mandiri memahami materi mata kuliah; memberikan umpan balik kepada mahasiswa secara tatap muka atau melalui alat komunikasi; memberikan dukungan dan bimbingan, termasuk memotivasi dan membantu mahasiswa mengembangkan keterampilan belajarnya. Agar tutorial tidak terjebak dalam situasi perkuliahan biasa, terbina hubungan bersetara, mampu memainkan peran-peran di atas, dan tutorial berjalan efektif, tutor perlu menyiapkan pertanyaan-  pertanyaan yang berfungsi untuk: (1) membangkitkan minat mahasiswa terhadap materi yang sedang dibahas, (2) menguji pemahaman mahasiswa terhadap materi pelajaran, (3) memancing mahasiswa agar berpartisipasi aktif dalam kegiatan tutorial, (4) mendiagnosis kelemahan- kelemahan mahasiswa, dan (5) menuntun mahasiswa untuk dapat menjawab masalah yang sedang dihadapi (Hyman, dalam Suroso, 1992). Tutor juga menstimulasi mahasiswa untk terlibat aktif dalam pembahasan: (1) masalah yang ditemukan mahasiswa dalam mempelajari modul; (2) kompetensi atau konsep esensial matakuliah; (3) persoalan yang terkait dengan unjuk kerja (praktik/praktikum) mahasiswa di dalam/di luar kelas tutorial; dan (4) masalah yang berkaitan dengan profesi keguruan yang ditemukan ketika mahasiswa menjalankan tugas sehari-hari sebagai guru. Untuk mendukung pelaksanaan peran dan fungsi-fungsi di atas, tutor perlu menguasai secara trampil sejumlah keterampilan dasar tutorial, yakni: (1) membuka dan menutup tutorial; (2)  bertanya lanjut; (3) memberi penguatan; (4) mengadakan variasi; (5) menjelaskan; (6) memimpin diskusi kelompok kecil; (7) mengelola kelas; dan (8) mengajar kelompok kecil dan perorangan. Kedelapan jenis keterampilan dasar tutorial ini pada dasarnya sama dengan keterampilan dasar mengajar, yang diadaptasi dari perangkat “Sydney Micro Skills” yang dikembangkan oleh Sydney University tahun 1973.

Transcript of METODE PEMBELAJARAN KELOMPOK

Page 1: METODE PEMBELAJARAN KELOMPOK

5/14/2018 METODE PEMBELAJARAN KELOMPOK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/metode-pembelajaran-kelompok 1/21

METODE PEMBELAJARAN KELOMPOK TUTORIAL

Tutorial

Tutorial (tutoring) adalah bantuan atau bimbingan belajar yang bersifat akademik oleh tutor kepada

mahasiswa (tutee) untuk membantu kelancaran proses belajar madiri mahasiswa secara peroranganatau kelompok berkaitan dengan materi ajar. Tutorial dilaksanakan secara tatap muka atau jarak 

 jauh berdasarkan konsep belajar mandiri.

Konsep belajar mandiri dalam tutorial mengandung pengertian, bahwa tutorial merupakan bantuan belajar dalam upaya memicu dan memacu kemandirian, disiplin, dan inisiatif diri mahasiswa

dalam belajar dengan minimalisasi intervensi dari pihak pembelajar/tutor. Prinsip pokok tutorial

adalah “kemandirian mahasiswa” (student’s independency). Tutorial tidak ada, jika kemandiriantidak ada. Jika mahasiswa tidak belajar di rumah, dan datang ke tutorial dengan ‘kepala kosong’,

maka yang terjadi adalah “perkuliahan” biasa, bukan tutorial. Dengan demikian, secara konseptual

tutorial perlu dibedakan secara tegas dengan “kuliah” (lecturing) yang umum berlaku di perguruantinggi tatap muka, di mana peran dosen sangat besar.

Peran utama tutor dalam tutorial adalah: (1) “pemicu” dan “pemacu” kemandirian belajar 

mahasiswa, berpikir dan berdiskusi; dan (2) “pembimbing, fasilitator, dan mediator” mahasiswa

dalam membangun pengetahuan, nilai, sikap dan keterampilan akademik dan profesional secaramandiri, dan/atau dalam menghadapi atau memecahkan masalah-masalah dalam belajar 

mandirinya; memberikan bimbingan dan panduan agar mahasiswa secara mandiri memahami

materi mata kuliah; memberikan umpan balik kepada mahasiswa secara tatap muka atau melaluialat komunikasi; memberikan dukungan dan bimbingan, termasuk memotivasi dan membantu

mahasiswa mengembangkan keterampilan belajarnya.

Agar tutorial tidak terjebak dalam situasi perkuliahan biasa, terbina hubungan bersetara, mampu

memainkan peran-peran di atas, dan tutorial berjalan efektif, tutor perlu menyiapkan pertanyaan- pertanyaan yang berfungsi untuk: (1) membangkitkan minat mahasiswa terhadap materi yang

sedang dibahas, (2) menguji pemahaman mahasiswa terhadap materi pelajaran, (3) memancing

mahasiswa agar berpartisipasi aktif dalam kegiatan tutorial, (4) mendiagnosis kelemahan-

kelemahan mahasiswa, dan (5) menuntun mahasiswa untuk dapat menjawab masalah yang sedangdihadapi (Hyman, dalam Suroso, 1992). Tutor juga menstimulasi mahasiswa untk terlibat aktif 

dalam pembahasan: (1) masalah yang ditemukan mahasiswa dalam mempelajari modul; (2)

kompetensi atau konsep esensial matakuliah; (3) persoalan yang terkait dengan unjuk kerja(praktik/praktikum) mahasiswa di dalam/di luar kelas tutorial; dan (4) masalah yang berkaitan

dengan profesi keguruan yang ditemukan ketika mahasiswa menjalankan tugas sehari-hari sebagai

guru.

Untuk mendukung pelaksanaan peran dan fungsi-fungsi di atas, tutor perlu menguasai secaratrampil sejumlah keterampilan dasar tutorial, yakni: (1) membuka dan menutup tutorial; (2)

 bertanya lanjut; (3) memberi penguatan; (4) mengadakan variasi; (5) menjelaskan; (6) memimpin

diskusi kelompok kecil; (7) mengelola kelas; dan (8) mengajar kelompok kecil dan perorangan.Kedelapan jenis keterampilan dasar tutorial ini pada dasarnya sama dengan keterampilan dasar 

mengajar, yang diadaptasi dari perangkat “Sydney Micro Skills” yang dikembangkan oleh Sydney

University tahun 1973.

Page 2: METODE PEMBELAJARAN KELOMPOK

5/14/2018 METODE PEMBELAJARAN KELOMPOK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/metode-pembelajaran-kelompok 2/21

B. Prinsip-prinsip Tutorial

Beberapa prinsip dasar tutorial yang sebaiknya dipahami oleh tutor agar penyelenggaraan tutorial

yang efektif, dan tidak terjebak pada situasi perkuliahan biasa, adalah:1. interaksi tutor-tutee sebaiknya berlangsung pada tingkat metakognitif, yaitu tingkatan berpikir 

yang menekankan pada pembentukan keterampilan “learning how to learn” atau “think how to

think” (mengapa demikian, bagaimana hal itu bisa terjadi, dsb).2. tutor harus membimbing tutee dengan teliti dalam keseluruhan langkah proses belajar yang

dijalani oleh tutee.

3. tutor harus mampu mendorong tutee sampai pada taraf pengertian (understanding = C2) yangmendalam sehingga mampu menghasilkan pengetahuan (create = C6) yang tahan lama.

4. tutor seyogianya menghindarkan diri dari pemberian informasi semata (transfer of 

knowledge/information), dan menantang tutee untuk menggali informasi/pengetahuan sendiri dari

 berbagai sumber belajar dan pengalaman lapangan.5. tutor sebaiknya menghindarkan diri dari upaya memberikan pendapat terhadap kebenaran dan

kualitas komentar atau sumbang pikiran (brainstroming) tutee.

6. tutor harus mampu menumbuhkan diskusi, komentar dan kritik antartutee, sehingga dapat

meningkatkan kemampuan intelektual, psikomotorik, sikap demokrasi, kerjasama, dan interaksiantartutee.

7. segala kuputusan dalam tutorial sebaiknya diambil melalui proses dinamika kelompok di manasetiap tutee dalam kelompok memberikan sumbang pikirannya.

8. tutor sebaiknya menghindari pola interaksi tutor-tutee, dan mengembangkan pola interaksi tutee-

tutee.9. tutor perlu melakukan pelacakan lebih jauh (probing) terhadap setiap kebenaran jawaban atau

 pendapat tutee, untuk lebih meyakinkan tutee atas kebenaran jawaban atau pendapat yang

dikemukakan tutee. (Anda yakin demikian, mengapa, apa alasannya?).

10. tutor seyogianya mampu membuat variasi stimulasi/rangsangan untuk belajar, sehingga tuteetidak merasa bosan, jenuh, dan/atau putus asa.

11. tutor selayaknya memantau kualitas kemajuan belajar tutee dengan mengarahkan kajian sampai pada taraf pengertian yang mendalam (indepth understanding).12. tutur perlu menyadari kemungkinan munculnya potensi masalah interpersonal dalam

kelompok, dengan segera melakukan intervensi skala kecil untuk memelihara efektivitas proses

kerja dan dinamika kelompok. tutor perlu senantiasa bekerjasama (power with) dengan tutee, danselalu bertanggungjawab atas proses belajar dalam kelompok. Akan tetapi, sewaktu-waktu tutor 

 juga harus lepas tangan (power off) bila proses belajar tutee telah berjalan dengan baik.

C. Model-model Tutorial

Model tutorial adalah suatu analog konseptual tentang tutorial yang digunakan untuk menyarankan bagaimana sebuah proses tutorial selayaknya dilakukan. Model tutorial juga dapat diartikan

sebagai sebuah struktur konseptual tentang tutorial yang dapat membantu memberikan bimbinganatau arahan kepada tutor di dalam mengelola dan mengembangkan aktivitas tutorial, agar dapatmencapai tujuan yang diharapkan secara efektif. Sebuah model tutorial, dikembangkan atas dasar 

 pertimbangan-pertimbangan filosofis, psikologis, sosial, kultural tentang hakikat tutee, tutor,

materi, dsb.

Pada dasarnya, terdapat ragam model tutorial yang dikenal dalam kepustakaan tutorial. Beberapamodel tutorial yang bisa digunakan oleh para tutor secara terampil untuk keperluan tutorial di

Page 3: METODE PEMBELAJARAN KELOMPOK

5/14/2018 METODE PEMBELAJARAN KELOMPOK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/metode-pembelajaran-kelompok 3/21

Universitas Terbuka di antaranya model-model tutorial tersebut sengaja dikembangkan dalam

rangka Program Akreditasi Tutor UT (PAT-UT), yakni: (1) PAT-UT I, (2) PAT-UT II, dan (3)

PAT-UT III. Selain itu para tutor juga dapat menggunakan model-model tutorial yang aktif-kreatif inovatif yang banyak berkembang dan digunakan dalam pembelajaran di Indonesia seperti:

Cooperative Learning, Jigsaw I dan II, Konstruktivisme, Pemecahan Masalah/Studi Kasus, Model

Kreatif & Produktif, Latihan Keterampilan, Simulasi & Bermain Peran, atau Model PembelajaranOrang Dewasa.

D. Modus Tutorial

Ada empat modus tutorial, yakni: tutorial tatap muka (TTM); tutorial tertulis (tutis) lewat surat-

menyurat/krespondensi; tutorial elektorik (tutel) lewat televisi, radio, media massa, dan internet;dan tutorial online (tuton) lewat internet. Bagi mahasiswa PENDAS ada dua modus tutorial yang

disediakan, yaitu (1) Tutorial Tatap muka (TTM), meliputi Tutorial Tatap Muka Wajib (TTM) dan

Tutorial Tatap Muka Atas Dasar Permintaan Mahasiswa (TTM-ATPEM).dan (2) tutorial online

(tuton) lewat internet.

Diskusi kelompok terbimbing dengan model tutur merupakan kelompok diskusi yang beranggotakan 5-6 siswa pada setiap kelas di bawah bimbingan guru mata pelajaran dengan

menggunakan tutor sebaya. Tutur sebaya adalah siswa di kelas tertentu yang memiliki kemampuandi atas rata-rata anggotanya yang memiliki tugas untuk membantu kesulitan anggota dalam

memahami materi ajar. Dengan menggunakan model tutor sebaya diharapkan setiap anggota lebih

mudah dan leluasa dalam menyampaikan masalah yang dihadapi sehingga siswa yang bersangkutan terpacu semangatnya untuk mempelajari materi ajar dengan baik.

E Langkah-langkah

Untuk menghidupkan suasana kompetitif, setiap kelompok harus terus dipacu untuk menjadi

kelompok yang terbaik. Oleh karena itu, selain aktivitas anggota kelompok, peran ketua kelompok atau tutor sangat besar pengaruhnya terhadap keberhasilan kelompok dalam mempelajari materiajar yang disajikan. Ketua kelompok dipilih secara demokratis oleh seluruh siswa. Misalnya, jika

di suatu kelas terdapat 46 siswa, berarti ada 9 kelompok dengan catatan ada satu kelompok yang

terdiri atas 6 siswa. Sebelum diskusi kelompok terbentuk, siswa perlu mengajukan calon tutor.Seorang tutor hendaknya memiliki kriteria: (1) memiliki kemampuan akademis di atas rata-rata

siswa satu kelas; (2) mampu menjalin kerja sama dengan sesama siswa; (3) memiliki motivasi

tinggi untuk meraih prestasi akademis yang baik; (4) memiliki sikap toleransi dan tenggang rasadengan sesama; (5) memiliki motivasi tinggi untuk menjadikan kelompok diskusinya sebagai yang

terbaik; (6) bersikap rendah hati, pemberani, dan bertanggung jawab; dan (7) suka membantu

sesamanya yang mengalami kesulitan.

Tutor atau ketua kelompok memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: (1) memberikantutorial kepada anggota terhadap materi ajar yang sedang dipelajari; (2) mengkoordinir proses

diskusi agar berlangsung kreatif dan dinamis; (3) menyampaikan permasalahan kepada guru

 pembimbing apabila ada materi ajar yang belum dikuasai; (4) menyusun jadwal diskusi bersamaanggota kelompok, baik pada saat tatap muka di kelas maupun di luar kelas, secara rutin dan

insidental untuk memecahkan masalah yang dihadapi; (4) melaporkan perkembangan akademis

kelompoknya kepada guru pembimbing pada setiap materi yang dipelajari.Peran guru dalam metode diskusi kelompok terbimbing model tutor sebaya hanyalah sebagai

Page 4: METODE PEMBELAJARAN KELOMPOK

5/14/2018 METODE PEMBELAJARAN KELOMPOK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/metode-pembelajaran-kelompok 4/21

fasilitator dan pembimbing terbatas. Artinya, guru hanya melakukan intervensi ketika betul-betul

diperlukan oleh siswa.

http://zaifbio.wordpress.com/2009/06/20/metode-pembelajaran-kelompok-tutorial/

A tutorial is one method of transferring knowledge and may be used as a part of a learning 

 process. More interactive and specific than a book or a lecture; a tutorial seeks to teach by example

and supply the information to complete a certain task.

Depending on the context a tutorial can take one of many forms, ranging from a set of instructionsto complete a task to an interactive problem solving session (usually in academia).

Academia

A tutorial is one method of transferring knowledge and may be used as a part of a learning  process. More interactive and specific than a book or a lecture; a tutorial seeks to teach by example

and supply the information to complete a certain task.

Depending on the context a tutorial can take one of many forms, ranging from a set of instructions

to complete a task to an interactive problem solving session (usually in academia).

Internet

Internet computer tutorials can take the form of a screen recording, a written document (either 

online or downloadable), or an audio file, where a person will give step by step instructions on

how to do something.

Tutorials usually have the following characteristics:

• A presentation of content, usually with an example or examples, often broken up into

discrete modules or sections.

• Some method of review that reinforces or tests understanding of the content in the related

module or section.

• A transition to additional modules or sections that builds on the instructions already

 provided. Tutorials can be linear or branching .

While many writers refer to a mere list of instructions or tips as a tutorial, this usage can bemisleading.

Computer

In computer-based education, a tutorial is a computer program whose purpose it is

to assist users in learning how to use (parts of) a software product such as an office

suite or any other application, operating system interface, programming tool, or

Page 5: METODE PEMBELAJARAN KELOMPOK

5/14/2018 METODE PEMBELAJARAN KELOMPOK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/metode-pembelajaran-kelompok 5/21

game. There are two kinds of software tutorials: movie tutorials that the user views;

and interactive tutorials where the user follows on-screen instructions (and—in some

cases—watches short instruction movies), whereupon he/she does the tutorial

exercises and receives feedback depending on his/her actions. Some computer based

tutorials can also be put up on the Web.

http://en.wikipedia.org/wiki/Tutorial

Macam-Macam Metode PembelajaranOPINI | 08 June 2009 | 21:45 71221 5

1 dari 1 Kompasianer menilai bermanfaat

Metode adalah cara yang digunakan oleh guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di

kelas sebagai upaya untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

Metode ceramah.

Dalam metode ceramah proses belajar mengajar yang dilaksanakan oleh guru umumnya

didominasi dengan cara ceramah.

Dalam pembelajaran Pendidikan Teknologi Dasar (TIK), ada beberapa motode yang umumdigunakan, diantaranya adalah :

a. Metode Tanya jawab

Metode tanya jawab adalah suatu cara mengelola pembelajaran dengan

mengahasilkan pertanyaan-pertanyaan yang mengarahkan siswa memahami

materi tersebut. Metoda Tanya Jawab akan menjadi efektif bila materi yang

menjadi topik bahasan menarik, menantang dan memiliki nilai aplikasi tinggi.

Pertanyaaan yang diajukan bervariasi, meliputi pertanyaan tertutup (pertanyaan

yang jawabannya hanya satu kemungkinan) dan pertanyaan terbuka (pertanyaan

dengan banyak kemungkinan jawaban), serta disajikan dengan cara yang

menarik.

b. Metode Diskusi

Metode diskusi adalah suatu cara mengelola pembelajaran dengan penyajian

materi melalui pemecahan masalah, atau analisis sistem produk teknologi yang

pemecahannya sangat terbuka. Suatu diskusi dinilai menunjang keaktifan siswa

bila diskusi itu melibatkan semua anggota diskusi dan menghasilkan suatu

pemecahan masalah.

Jika metoda ini dikelola dengan baik, antusiasme siswa untuk terlibat dalam forum

ini sangat tinggi. Tata caranya adalah sebagai berikut: harus ada pimpinan

Page 6: METODE PEMBELAJARAN KELOMPOK

5/14/2018 METODE PEMBELAJARAN KELOMPOK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/metode-pembelajaran-kelompok 6/21

diskusi, topik yang menjadi bahan diskusi harus jelas dan menarik, peserta diskusi

dapat menerima dan memberi, dan suasana diskusi tanpa tekanan.

c. Metode Pemberian Tugas

Metode pemberian tugas adalah cara mengajar atau penyajian materi melalui

penugasan siswa untuk melakukan suatu pekerjaan. Pemberian tugas dapatsecara individual atau kelompok. Pemberian tugas untuk setiap siswa atau

kelompok dapat sama dan dapat pula berbeda.

 Agar pemberian tugas dapat menunjang keberhasilan proses pembelajaran,

maka: 1) tugas harus bisa dikerjakan oleh siswa atau kelompok siswa, 2) hasil dari

kegiatan ini dapat ditindaklanjuti dengan presentasi oleh siswa dari satu kelompok

dan ditanggapi oleh siswa dari kelompok yang lain atau oleh guru yang

bersangkutan, serta 3) di akhir kegiatan ada kesimpulan yang didapat.

d. Metode Eksperimen

Metode eksperimen adalah suatu cara pengelolaan pembelajaran di mana siswa

melakukan aktivitas percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri

suatu yang dipelajarinya. Dalam metode ini siswa diberi kesempatan untuk

mengalami sendiri atau melakukan sendiri dengan mengikuti suatu proses,

mengamati suatu obyek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan

sendiri tentang obyek yang dipelajarinya. Di dalam TIK, percobaan banyak

dilakukan pada pendekatan pembelajaran analisis sistem terhadap produk teknik

atau bahan.

Percobaan dapat dilakukan melalui kegiatan individual atau kelompok. Hal ini

tergantung dari tujuan dan makna percobaan atau jumlah alat yang tersedia.

Percobaan ini dapat dilakukan dengan demonstrasi, bila alat yang tersedia hanya

satu atau dua perangkat saja.

e. Metode Demonstrasi

Metode demonstrasi adalah cara pengelolaan pembelajaran dengan

memperagakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi,

benda, atau cara kerja suatu produk teknologi yang sedang dipelajari. Demontrasi

dapat dilakukan dengan menunjukkan benda baik yang sebenarnya, model,

maupun tiruannya dan disertai dengan penjelasan lisan.

Demonstrasi akan menjadi aktif jika dilakukan dengan baik oleh guru dan

selanjutnya dilakukan oleh siswa. Metoda ini dapat dilakukan untuk kegiatan yang

alatnya terbatas tetapi akan dilakukan terus-menerus dan berulang-ulang olehsiswa.

f. Metode Tutorial/Bimbingan

Metode tutorial adalah suatu proses pengelolaan pembelajaran yang dilakukan

melalui proses bimbingan yang diberikan/dilakukan oleh guru kepada siswa baik

secara perorangan atau kelompok kecil siswa. Disamping metoda yang lain,

Page 7: METODE PEMBELAJARAN KELOMPOK

5/14/2018 METODE PEMBELAJARAN KELOMPOK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/metode-pembelajaran-kelompok 7/21

dalam pembelajaran Pendidikan Teknologi Dasar, metoda ini banyak sekali

digunakan, khususnya pada saat siswa sudah terlibat dalam kerja kelompok.

Peran guru sebagi fasilitator, moderator, motivator dan pembimbing sangat

dibutuhkan oleh siswa untuk mendampingi mereka membahas dan menyelesaikan

tugas-tugasnya

Penyelenggaraan metoda tutorial dapat dilakukan seperti contoh berikut ini:

- Misalkan sebuah kelas dalam bahan ajar Pengerjaan Kayu 2, jam pelajaran

pertama digunakan dalam bentuk kegiatan klasikal untuk menjelaskan secara

umum tentang teori dan prinsip.

- Kemudian para siswa dibagi menjadi empat kelompok untuk membahas

pokok bahasan yang berbeda, selanjutnya dilakukan rotasi antar kelompok.

- Sementara para siswa mempelajari maupun mengerjakan tugas-tugas, guru

berkeliling diantara para siswa, mendengar, menjelaskan teori, dan

membimbing mereka untuk memecahkan problemanya.

- Dengan bantuan guru, para siswa memperoleh kebiasaan tentang bagaimana

mencari informasi yang diperlukan, belajar sendiri dan berfikir sendiri.

Perhatian guru dapat diberikan lebih intensif kepada siswa yang sedang mengoperasikan alat-alat yang belum biasa digunakan.

http://umum.kompasiana.com/2009/06/08/macam-macam-metode-pembelajaran/

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam pembelajaran matematika sebenarnya telah banyak upaya yang dilakukan oleh guru

kelas untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Namun usaha itu belum menunjukan hasil yang

optimal. Rentang nilai siswa yang pandai dengan siswa yang kurang pandai terlalu mencolok.

Untuk itu perlu diupayakan pula agar rentang nilai antar siswa tersebut tidak terlalu jauh yaitu

dengan memanfaatkan siswa yang pandai untuk menularkan kemampuannya pada siswa lain yang

kemampuannya lebih rendah. Tentu saja guru yang menjadi perancang model pembelajaran harus

mengubah bentuk pembelajaran yang lain.

Pembelajaran tersebut adalah pembelajaran tutor sebaya.Sisi lain yang menjadikan matematika

Page 8: METODE PEMBELAJARAN KELOMPOK

5/14/2018 METODE PEMBELAJARAN KELOMPOK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/metode-pembelajaran-kelompok 8/21

dianggap siswa pelajaran yang sulit adalah bahasa yang digunakan oleh guru. Dalam hal tertentu

siswa lebih paham dengan bahasa teman sebayanya daripada bahasa guru.

Kemudian Pendekatan pemecahan masalah merupakan fokus dalam pembelajaran matematika

yang mencakup masalah tertutup dengan solusi tunggal, masalah terbuka dengan solusi tidak 

tunggal, dan masalah dengan berbagai cara penyelesaian. Untuk meningkatkan kemampuan

memecahkan masalah perlu dikembangkan keterampilan memahami masalah.

Dari latar belakang yang telah disebutkan di atas maka penulis tertarik untuk membahas model

dari pembelajaran matematika yaitu tentang “Tutor Sebaya dan Problem Solving”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka rumusan permasalahannya adalah:

1. Apa yang dimaksud dengan model pembelajaran tutor sebaya?

2. Bagaimana prosedur/langkah-langkah pelaksanaan tutor sebaya

3. Apa keunggulan dan kelemahan dari model pembelajaran tutor sebaya ?

4. Apa yang dimaksud dengan model pembelajaran problem solving?

5. Apakah hakikat masalah dalam problem solving?

6. Bagaimanakah langkah-langkah pelaksanaan problem solving?

7. Apa keunggulan dan kelemahan dari model pembelajaran problem solving?.

C. Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui maksud dari model pembelajaran tutor sebaya

2.  Untuk mengetahui prosedur/langkah-langkah pelaksanaan model pembelajaran tutor 

sebaya

Page 9: METODE PEMBELAJARAN KELOMPOK

5/14/2018 METODE PEMBELAJARAN KELOMPOK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/metode-pembelajaran-kelompok 9/21

3. Untuk mengetahui keunggulan dan kelemahan model pembelajaran tutor sebaya

4. Untuk mengetahui maksud dari model pembelajaran problem solving

5. Untuk mengetahui hakikat masalah dalam problem solving

6.  Untuk mengetahui langkah-langkah pelaksanaan dari model pembelajaran problem

solving

7.  Untuk mengetahui keunggulan dan kelemahan dari model pembelajaran problem

solving.

BAB II

MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA

A. PENGAJARAN TEMAN SEBAYA

Untuk meningkatkan keberhasilan suatu program pengajaran di sekolah tidak hanya

disebabkan oleh satu macam faktor saja, tetapi dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor yang

dapat menunjang keberhasilan. Begitu juga dengan sumber belajar, sumber belajar bukan hanya

guru. Orang lain yang bukan guru juga dapat dijadikan sebagai sumber belajar, seperti teman

sekelas, teman dari kelas yang lebih tinggi atau keluarga di rumah.

Sumber belajar yang bukan guru dan berasal dari orang yang lebih pandai disebut tutor. Tutor 

dibagi pula menjadi dua macam, yaitu tutor sebaya dan tutor kakak. Tutor sebaya adalah teman

sebaya yang lebih pandai, dan tutor kakak adalah tutor dari kelas yang lebih tinggi. Ada beberapa

 pendapat mengenai tutor sebaya, diantaraya adalah:

Dedi Supriyadi (1985, h. 36) mengemukakan bahwa:

“Tutor sebaya adalah seorang atau beberapa orang siswa yang ditunjuk dan ditugaskan untuk 

membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar. Tutor tersebut diambil dari kelompok yang

 prestasinya lebih tinggi”.

Page 10: METODE PEMBELAJARAN KELOMPOK

5/14/2018 METODE PEMBELAJARAN KELOMPOK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/metode-pembelajaran-kelompok 10/21

Ischak dan Warji (1987, h.44) mengemukakan bahwa:

“Tutor sebaya adalah kelompok siswa yang telah tuntas terhadap bahan pelajaran,

memberikan bantuan kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami bahan pelajaran

yang dipelajarinya”.

Sedangkan Conny Semiawan, dkk. (1987, h.70) mengemukakan bahwa tutor sebaya itu

adalah: “siswa yang pandai dapat memberikan bantuan belajar kepada siswa yang kurang pandai.

Bantuan tersebut dapat dilakukan kepada teman-teman sekelasnya di luar sekolah”.

Jadi secara umum tutor sebaya ialah sumber belajar selain guru, yaitu teman sebaya yang lebih

 pandai yang memberikan bantuan belajar kepada teman-teman sekelasnya di sekolah.

Prosedur penyelenggaraan tutor sebaya1

a.  Student to tutor 

[1]

Page 11: METODE PEMBELAJARAN KELOMPOK

5/14/2018 METODE PEMBELAJARAN KELOMPOK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/metode-pembelajaran-kelompok 11/21

 b.  Group to tutor 

c. 

Student to student

Tutor Sebaya dikenal dengan pembelajaran

teman Sebaya atau antar peserta didik, hal ini

  bisa terjadi ketika peserta didik yang lebih

mampu menyelesaikan pekerjaannya sendiri dan

kemudian membantu peserta didik lain yang

kurang mampu. Metode ini banyak sekali

manfaatnya baik dari sisi siswa yang berperan sebagai tutor maupun bagi siswa yang diajarkan.

Peran guru adalah mengawasi kelancaran pelaksanaan metode ini dengan memberi pengarahan dan

lain-lain.

Page 12: METODE PEMBELAJARAN KELOMPOK

5/14/2018 METODE PEMBELAJARAN KELOMPOK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/metode-pembelajaran-kelompok 12/21

Tutor Sebaya merupakan salah satu strategi pembelajaran untuk membantu memenuhi

kebutuhan peserta didik. Ini merupakan pendekatan kooperatif bukan kompetitif. Rasa saling

menghargai dan mengerti dibina di antara peserta didik yang bekerja bersama.[2]

Tutor Sebaya akan merasa bangga atas perannya dan juga belajar dari pengalamannya. Hal

ini membantu memperkuat apa yang telah dipelajari dan diperolehnya atas tanggung jawab yang

dibebankan kepadanya. Ketika mereka belajar dengan “Tutor Sebaya”, peserta didik juga

mengembangkan kemampuan yang lebih baik untuk mendengarkan, berkonsentrasi, dan

memahami apa yang dipelajari dengan cara yang bermakna. Penjelasan Tutor Sebaya kepada

temannya lebih memungkinkan berhasil dibandingkan guru. Peserta didik melihat masalah dengan

cara yang berbeda dibandingkan orang dewasa dan mereka menggunakan bahasa yang lebih akrab.

Bantuan belajar oleh teman sebaya yang lebih pandai dapat menghilangkan kecanggungan

dan bahasa teman sebaya lebih mudah dipahami. Dengan teman sebaya tidak ada rasa enggan,

rendah diri, malu, dan sebagainya untuk bertanya atau meminta bantuan.[3]

Dalam penggunaan metode pembelajaran tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan,

seperti halnya tutor sebaya. Uraian di atas adalah beberapa kelebihan dari metode tutor sebaya

sementara kekurangan metode ini antara lain:

1. Tidak semua siswa dapat menjelaskan kepada temannya.

2. Tidak semua siswa dapat menjawab pertanyaan temannya.[4]

Menurut Hisyam Zaini (2001:1) (dalam Amin Suyitno, 2004:34) maka langkah-langkah

 pelaksanaan metode tutor sebaya adalah sebagai berikut:

1. Pilih materi yang memungkinkan materi tersebut dapat dipelajari siswa secara mandiri.

Materi pengajaran dibagi dalam sub-sub materi (segmen materi). Misalnya siswa diberi

soal latihan tentukan KPK dan FPB dari pasangan bilangan 24 dan 18, maka segmen materi

yang diberikan adalah sebagai berikut. Kelipatan dari 24 adalah : 24, 48,…,…,(diisi oleh

siswa) , Kelipatan dari 18 adalah : 18, 36,…,…,(diisi oleh siswa). Faktor dari 24 adalah :

…,…,…,(diisi oleh siswa). Faktor dari 18 adalah : …,…,…,(diisi oleh siswa)

Page 13: METODE PEMBELAJARAN KELOMPOK

5/14/2018 METODE PEMBELAJARAN KELOMPOK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/metode-pembelajaran-kelompok 13/21

2. Bagilah para siswa menjadi kelompok-kelompok kecil yang heterogen, sebanyak sub-sub

materi yang akan disampaikan guru. Siswa-siswa pandai disebar dalam setiap kelompok 

dan bertindak sebagai tutor sebaya.

3. Masing-masing kelompok diberi tugas mempelajari satu sub materi. Setiap kelompok 

dibantu oleh siswa yang pandai sebagai tutor sebaya.

4. Beri mereka waktu yang cukup untuk persiapan, baik di dalam kelas maupun di luar kelas.

5. Setiap kelompok melalui wakilnya menyampaikan sub materi sesuai dengan tugas yang telah

diberikan. Guru bertindak sebagai nara sumber utama.

6. Setelah semua kelompok menyampaikan tugasnya secara barurutan sesuai dengan urutan submateri, beri kesimpulan dan klarifikasi seandainya ada pemahaman siswa yang perlu

diluruskan.

Dari uraian tersebut di atas selanjutnya dapat dikembangkan dalam bentuk soal yang lain

untuk dijadikan bahan pembelajaran dalamkelompokkelompok kecil. Dengan demikian oleh model

 pembelajaran ini dalam diri siswa akan tertanam kebiasaan saling membantu antar teman sebaya.

[5]

B. PROBLEM SOLVING

1. Konsep Dasar SPBM atau Problem Solving

Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah (SPBM) atau yang dikenal dengan istilah Problem

Solving adalah suatu cara mengajar dengan mengahadapkan siswa kepada suatu masalah agar 

dipecahkan atau diselesaikan. Metode ini menuntut kemampuan untuk melihat sebab akibat,

mengobservasi problem, mencari hubungan antara berbagai data yang terkumpul kemudianmenarik kesimpulan yang merupakan hasil pemecahan masalah.

Untuk mengaplikasikan SPBM, guru perlu memilih bahan pelajaran yang memiliki

 permasalahan yang dapat dipecahkan. Guru bisa mengambil permasalahan tersebut dari buku teks

Page 14: METODE PEMBELAJARAN KELOMPOK

5/14/2018 METODE PEMBELAJARAN KELOMPOK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/metode-pembelajaran-kelompok 14/21

atau dari peristiwa-peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitar, dari peristiwa keluarga atau

 peristiwa kemasyarakatan.

Adapun strategi pembelajaran dengan pemecahan masalah dapat diterapkan:

1.  Manakala guru menginginkan agar siswa tidak hanya sekedar dapat mengingat

materi pelajaran, akan tetapi menguasai dan memahaminya secara penuh.

2.  Apabila guru bermaksud untuk mengembangkan keterampilan berpikir rasional

siswa, yaitu kemampuan menganalisis situasi, menerapkan pengetahuan yang

mereka miliki dalam situasi baru, mengenal adanya perbedaan antara fakta dan

 pendapat.

3. Manakala guru menginginkan kemampuan siswa untuk memecahkan masalah serta

membuat tantangan intelektual siswa.

4. Jika guru ingin mendorong siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam belajarnya.

5. Jika guru ingin agar siswa memahami hubungan antara apa yang dipelajari dengan

kenyataan dalam kehidupannya (hubungan antara teori dengan kenyataan).[6]

2. Hakikat Masalah dalam SPBM

Antara strategi pembelajaran inkuiri (SPI) dan strategi pembelajaran berbasis masalah (SPBM)

menmiliki perbedaan. Perbedaan tersebut terletak pada jenis serta tujuan yang ingin dicapai.

Masalah dala SPI adalah masalah yang bersifat tertutup. Artinya, jawaban dari masalah itu sudah

 pasti, oleh sebab itu jawaban dari masalah yang dikaji itu sebenarnya guru sudah mengetahui dan

memahamiya, namun guru tidak secara lansung menyampaikannya kepada siswa . Tugas guru

menggiring siswa melalui proses tanya jawab kepada jawaban yang sebenarnya sudah pasti.Tujuan yang ingin dicapai oleh SPI menumbuhkan keyakinan dalam diri siswa tentang jawaban

dari suatu masalah.

Berbeda dengan SPI, masalah dalam SPBM adalah masalah yang bersifat terbuka. Artinya

  jawaban dari masalah tersebut belum pasti. Setiap siswa, bahkan guru, dapat mengembangkan

Page 15: METODE PEMBELAJARAN KELOMPOK

5/14/2018 METODE PEMBELAJARAN KELOMPOK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/metode-pembelajaran-kelompok 15/21

kemungkinan jawaban. Dengan demikian, SPBM memberikan kesempatan pada siswa untuk 

 bereksplorasi mengumpulkan dan menganalisis data secara lengkap untuk memecahkan masalah

yang dihadapi. Tujuan yang ingin dicapai oleh SPBM adalah kemampuan siswa untuk berpikir 

kritis, analitis, sistematis, dan logis untuk menemukan alternatif pemecahan masalah melalui

eksplorasi data secara empiris dalam rangka menumbuhkan sikap ilmiah.

Hakikat masalah dalam SPBM adalah  gap atau kesenjangan antara situasi nyata dan kondisi

yang diharapkan, atau antara kenyataan yang terjadi dengan apa yang diharapkan. [7]

Problem yang dihadapkan kepada murid harus mengandung kesulitan baik yang bersifat psikis

atau fisik. Maksudnya persoalan itu memerlukan otak/otot untuk dapat memecahkannya. Problem

atau masalah yang dihadapkan kepada siswa itu hendaknya:

1. Jelas, bersih dari kesalahan dan tidak memiliki dua pengertian yang berbeda.

2.  Sesuai dengan kemampuan anak, tidak terlalu mudah dan juga tidak terlalu sulit

sehingga tidak bisa dipecahkan oleh para siswa.

3. Menarik minat anak.

4.  Sesuai dengan pelajaran anak diwaktu yang lalu, sekarang maupun dimasamendatang.

5. Praktis dalam arti mungkin dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.[8]

3. Tahapan-tahapan SPBM

Seorang ahli pendidikan berkebangsaan Amerika menjelaskan 6 langkah SPBM yang kemudian

dia namakan metode pemecahan masalah ( problem solving), yaitu:

a. Merumuskan masalah, yaitu langkah siswa menentukan masalah yang akan dipecahkan.

 b. Menganalisis masalah, yaitu langkah siswa meninjau masalah secara kritis dari berbagai

sudut pandang.

Page 16: METODE PEMBELAJARAN KELOMPOK

5/14/2018 METODE PEMBELAJARAN KELOMPOK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/metode-pembelajaran-kelompok 16/21

c.  Merumuskan hipotesis, yaitu langkah siswa merumuskan berbagai kemungkinan

 pemecahan sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya.

d.  Mengumpulkan data, yaitu langkah siswa mencari dan menggambarkan informasi yang

diperlukan untuk pemecahan masalah.

e. Pengujian hipotesis, yaitu langkah siswa mengambil atau merumuskan kesimpulan sesuai

dengan penerimaan dan penolakan hipotesis yang diajukan.

f.  Merumuskan rekomendasi pemecahan masalah, yaitu langkah siswa menggambarkan

rekomendasi yang dapat dilakukan sesuai rumusan hasil pengujian hipotesis dan

rumusan kesimpulan.

Sesuai dengan tujuan SPBM adalah untuk menumbuhkan sikap ilmiah, dari beberapa bentuk 

SPBM yang dikemukakan oleh para ahli maka secara umum SPBM bisa dilkukan degan langkah-

langkah:

a.  Menyadari Masalah

Implementasinya SPBM harus dimulai dengan kesadaran adanya masalah yang harus

dipecahkan. Pada tahapan ini guru membimbing siswa pada kesadaran adanya masalah yangharus dipecahkan. Pada tahapan ini guru membimbing siswa pada kesadaran adanya

kesenjangan atau gap yang dirasakan oleh manusia atau lingkungan sosial. Kemampuan yang

harus dicapai oleh siswa pada tahapan ini adalah siswa dapat menentukan atau menangkap

kesenjangan yang terjadi dari berbagai fenomena yang ada.

b.  Merumuskan Masalah

Rumusan masalah sangat penting, sebab selanjutnya berhubungan dengan kejelasan dankesamaan persepsi tentang masalah dan berkatian dengan data-data apa yang harus

dikumpulkan untuk menyelesaikannya. Kemampuan yang diharapkan dari siswa dalam tahap

ini adalah siswa dapat menentukan prioritas masalah. Siswa dapat memanfaatkan

 pengetahuannya untuk menguji, memerinci, dan menganalisis masalah sehingga pada akhirnya

muncul rumusan masalah yang jelas, spesifik, dan dapat dipecahkan.

Page 17: METODE PEMBELAJARAN KELOMPOK

5/14/2018 METODE PEMBELAJARAN KELOMPOK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/metode-pembelajaran-kelompok 17/21

c.  Merumuskan Hipotesis

Kemampuan yang diharapkan dari siswa dalam tahap ini adalah siswa dapat menentukan

sebab akibat dari masalah yang ingin diselesaikan, yang pada akhirnya siswa dapat

menentukan berbagai kemungkinan dari penyelesaian masalah tersebut.

d.  Mengumpulkan Data

Menentukan cara penyelesaian masalah sesuai dengan hipotesis yang diajukan harus sesuai

dengan data yang ada. Oleh karena itu pada tahapan ini siswa didorong untuk mengumpulkan

data yang relevan. Mengumpulkan dan memilah data, kemudian memetakan dan menyajikan

dalam berbagai tampilan sehingga mudah dipahami.

e.  Menguji Hipotesis

Berdasarkan data yang diterima dan ditolak siswa dapat menentukan hipotesis mana yang

diterima dan hipotesis mana yang ditolak. Kemampuan siswa yang diharapkan dalam tahapan

ini adalah kecakapan menelaah data dan sekaligus membahasnya untuk melihat hubungannya

dengan masalah yang dikaji.

 f.  Menentukan Pilihan Penyelesaian

Ini merupakan tahap terakhir dari proses SPBM. Kemampuan yang diharapkan dari

tahapan ini adalah kecakapan memilih alternatif penyelesaian yang memungkinkan dapat

dilakukan serta dapat memperhitungkan kemungkinan yang akan terjadi sehubungan dengan

alternatif yang dipilihnya.[9]

4. Keunggulan dan Kelemahan SPBM

a. Keunggulan

Sebagai suatu strategi pembelajaran, SPBM memiliki beberapa keunggulan, diantaranya:

1)  Pemecahan masalah (problem solving) merupakan teknik yang cukup bagus untuk 

lebih memahami isi pelajaran.

Page 18: METODE PEMBELAJARAN KELOMPOK

5/14/2018 METODE PEMBELAJARAN KELOMPOK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/metode-pembelajaran-kelompok 18/21

2)  Pemecahan masalah (problem solving) dapat menantang kemampuan siswa serta

memberikan kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru bagi siswa.

3)  Pemecahan masalah (problem solving) dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran

siswa.

4)  Pemecahan masalah (problem solving) dapat membantu siswa bagaimana

mentransfer pengetahuan mereka untuk memahami masalah dalam kehidupan

nyata.

5)  Pemecahan masalah (problem solving) dapat membantu siswa untuk 

mengembangkan pengetahuan barunya dan bertanggung jawab dalam pembelajaran

yang mereka lakukan.

6)  Melalui pemecahan masalah (problem solving) bisa memperlihatkan kepada siswa

  bahwa setiap mata pelajaran (matematika, IPA, sejarah, dan lain-lain), pada

dasarnya merupakan cara berpikir, dan sesuatu yang harus dimengerti oleh siswa,

 bukan hanya sekadar belajar dari guru atau dari buku-buku saja.

7)  Pemecahan masalah (problem solving) dianggap lebih menyenangkan dan disukai

oleh siswa.

8)  Pemecahan masalah (problem solving) dapat mengembangkan kemampuan siswa

untuk berpikir kritis.

9)  Pemecahan masalah (problem solving) dapat memberikan kesempatan pada siswa

untuk mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia nyata.

10)  Pemecahan masalah (problem solving) dapat mengembangkan minat siswa untuk secara terus-menerus belajar sekalipun belajar pada pendidikan formal telah

 berakhir.

b. Kelemahan

Page 19: METODE PEMBELAJARAN KELOMPOK

5/14/2018 METODE PEMBELAJARAN KELOMPOK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/metode-pembelajaran-kelompok 19/21

Di samping keunggunlan, SPBM juga memiliki kelemahan, di caranya:

1)  Manakala siswa tidak memiliki minat atau kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari

sulit untuk dipecahkan, maka mereka akan merasa enggan untuk mencoba.

2) Keberhasilan strategi pembelajaran melalui problem solving membutuhkan cukup waktu

untuk persiapan.

3) Tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha untuk memecahkan masalah yang sedang

dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa yang mereka ingin pelajari.[10]

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Secara umum tutor sebaya ialah sumber belajar selain guru, yaitu teman sebaya yang lebih

 pandai yang memberikan bantuan belajar kepada teman-teman sekelasnya di sekolah.

2. Prosedur penyelenggaraan tutor sebaya ada 3 macam:

a) Student to tutor 

 b) Group to tutor 

c) Student to student

3.  Problem Solving adalah suatu cara mengajar dengan mengahadapkan siswa kepada suatu

masalah agar dipecahkan atau diselesaikan.

4. Hakikat masalah dalam SPBM adalah  gap atau kesenjangan antara situasi nyata dan kondisi

yang diharapkan, atau antara kenyataan yang terjadi dengan apa yang diharapkan.

5. Secara umum SPBM bisa dilkukan degan langkah-langkah:

Page 20: METODE PEMBELAJARAN KELOMPOK

5/14/2018 METODE PEMBELAJARAN KELOMPOK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/metode-pembelajaran-kelompok 20/21

a) Menyadari masalah

 b) Merumuskan masalah

c) Merumuskan hipotesis

d) Menguji hipotesis

e) Menentukan pilihan penyelesaian.

6. Keunggulan dan kelemahan SPBM (problem solving)

a. Keunggulan

1) Problem solving merupakan teknik yang cukup bagus untuk lebih memahami isi

 pelajaran.

2) Problem solving dapat menantang kemampuan siswa serta memberikan kepuasan

untuk menemukan pengetahuan baru bagi siswa.

3) Problem solving dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa.

4)  Problem solving dapat membantu siswa bagaimana mentransfer pengetahuan

mereka untuk memahami masalah dalam kehidupan nyata.

5)  Problem solving dapat membantu siswa untuk mengembangkan pengetahuan

 barunya dan bertanggung jawab dalam pembelajaran yang mereka lakukan.

6)  Problem solving bisa memperlihatkan kepada siswa bahwa setiap mata

  pelajaran,pada dasarnya merupakan cara berpikir, dan sesuatu yang harus

dimengerti oleh siswa, bukan hanya sekadar belajar dari guru atau dari buku-

 buku saja.

7) Problem solving dianggap lebih menyenangkan dan disukai oleh siswa.

8) Problem solving dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis.

Page 21: METODE PEMBELAJARAN KELOMPOK

5/14/2018 METODE PEMBELAJARAN KELOMPOK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/metode-pembelajaran-kelompok 21/21

9)  Problem solving dapat memberikan kesempatan pada siswa untuk 

mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia nyata.

10)  Problem solving dapat mengembangkan minat siswa untuk secara terus-

menerus belajar sekalipun belajar pada pendidikan Di samping keunggunlan,

SPBM juga memiliki kelemahan, di caranya:

11)  Manakala siswa tidak memiliki minat atau kepercayaan bahwa masalah yang

dipelajari sulit untuk dipecahkan formal telah berakhir.

 b. Kelemahan

1)  Manakala siswa tidak memiliki minat atau kepercayaan bahwa masalah yangdipelajari sulit untuk dipecahkan, maka mereka akan merasa enggan untuk 

mencoba.

2)  Keberhasilan strategi pembelajaran melalui problem solving membutuhkan cukup

waktu untuk persiapan.

3)  Tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha untuk memecahkan masalah yang

sedang dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa yang mereka ingin pelajari.

B. Saran

Demikianlah makalah ini penulis sampaikan. Mudah-mudahan dapat menambah pengetahuan

 pembaca tentang model pembelajaran matematika yaitu tentang tutor sebaya dan problem solving.

 Namun penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan.

Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk 

 perbaikan dimasa yang akan datang.

http://matahariku-fijra.blogspot.com/2011/04/v-behaviorurldefaultvml-o.html