Metode Pembelajaran Bahasa Arab Al-Miftah Menik Mahmudah ...

11
141 Metode Pembelajaran Bahasa Arab Al-Miftah Menik Mahmudah Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Yasini [email protected] Abstrak: Metode Pembelajaran Bahasa Arab masa kini sangat beraneka ragam. Pengajar Bahasa Arab berlomba-lomba untuk membuat metode pembelajaran bahasa Arab yang menarik demi menunjang minat pembelajar Bahasa Arab. Salah satunya adalah metode tersebut adalah Al-Miftah yang biasa disebut dengan Metode Al- Miftah. Metode pemebelajaran Bahasa Arab Al-Miftah adalah metode untuk pembelajaran bahasa Arab dari segi kaidahnya, meliputi nahwu dan shorrof yang dikemas secara peraktis dan disampaikan dengan cara yang menarik. Dua ilmu kaidah ini merupakan fondasi penting dalam memahami teks bahasa Arab. Oleh karenanya, metode ini diupayakan dapat membantu pembelajar bahasa Arab dalam memahami kaidah bahasa Arab secara cepat dan menyenangkan, sehingga pembelajar bahasa Arab dapat mengerti tentang teks-teks bahasa Arab klasik (kitab kuning) maupun teks bahasa Arab sederhana dalam buku buku literatur bahasa Arab, ataupun dalam percakapan bahasa Arab sederhana baik yang tertulis atau tidak. Pembahasan dalam artikel ini meliputi perencanaan pelaksaan dan evaluasi dari metode pembelajaran Bahasa Arab Al-Miftah. Kata Kunci: Metode Al-Miftah, Pembelajar Bahasa Arab, Kaidah Bahasa Arab Metode Pembelajaran Bahasa Arab masa kini sangat beraneka ragam. Pengajar Bahasa Arab berlomba-lomba untuk membuat metode pembelajaran bahasa Arab yang menarik demi menunjang minat pembelajar Bahasa Arab. Salah satunya adalah metode tersebut adalah Al-Miftah yang biasa disebut dengan Metode Al-Miftah. Metode pemebelajaran Bahasa Arab Al-Miftah adalah metode untuk pembelajaran bahasa Arab dari segi kaidahnya, meliputi nahwu dan shorrof yang dikemas secara peraktis dan disampaikan dengan cara yang menarik. Dua ilmu kaidah ini merupakan fondasi penting dalam memahami teks bahasa Arab. Oleh karenanya, metode ini diupayakan dapat membantu pembelajar bahasa Arab dalam memahami kaidah bahasa Arab secara cepat dan menyenangkan, sehingga pembelajar bahasa Arab dapat mengerti tentang teks-teks bahasa Arab klasik (kitab kuning) maupun teks bahasa Arab sederhana dalam buku buku literatur bahasa Arab, ataupun dalam percakapan bahasa Arab sederhana baik yang tertulis atau tidak. Salah satu tujuan dibuatnya metode ini agar siswa mudah belajar dalam membaca kitab klasik atau kajian bahasa Arab yang lain. Harapannya siswa bisa memahami kaidah bahasa Arab secara cepat dengan menggunakan metode ini. Dan metode ini dikemas dengan sangat menyenangkan agar siswa tidak bosan dalam belajar kaidah bahasa arab khususnya nahwu dan shorof. Salah satu hal menyenangkan dalam belajar kaidah bahasa Arab dalam metode al- Miftah ini adalah siswa diajak bernyanyi. Nyanyian ini bukan sembarang nyanyian melainkan kaidah bahasa arab dilantunkan dengan bernyanyi mengikuti lagu-lagu di Indonesia yang populer. Hal itu dilakukan agar mereka bisa menghafal kaidah bahasa Arab dengan mudah dan cepat. METODE PEMBELAJARAN BAHASA ARAB AL- MIFTAH Metode Pembelajaran Bahasa Arab Al- Miftah atau yang biasa disebut dengan Metode Al-Miftah dibuat oleh ustad Qusairi dari pondok pesantren Miftahul Ulum Sidogiri. Bertempat di desa Sidogiri, kecamatan Kraton, kabupaten Pasuruan, Provinsi

Transcript of Metode Pembelajaran Bahasa Arab Al-Miftah Menik Mahmudah ...

Page 1: Metode Pembelajaran Bahasa Arab Al-Miftah Menik Mahmudah ...

141

Metode Pembelajaran Bahasa Arab Al-Miftah

Menik Mahmudah

Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Yasini

[email protected]

Abstrak: Metode Pembelajaran Bahasa Arab masa kini sangat beraneka ragam.

Pengajar Bahasa Arab berlomba-lomba untuk membuat metode pembelajaran bahasa

Arab yang menarik demi menunjang minat pembelajar Bahasa Arab. Salah satunya

adalah metode tersebut adalah Al-Miftah yang biasa disebut dengan Metode Al-

Miftah. Metode pemebelajaran Bahasa Arab Al-Miftah adalah metode untuk

pembelajaran bahasa Arab dari segi kaidahnya, meliputi nahwu dan shorrof yang

dikemas secara peraktis dan disampaikan dengan cara yang menarik. Dua ilmu kaidah

ini merupakan fondasi penting dalam memahami teks bahasa Arab. Oleh karenanya,

metode ini diupayakan dapat membantu pembelajar bahasa Arab dalam memahami

kaidah bahasa Arab secara cepat dan menyenangkan, sehingga pembelajar bahasa

Arab dapat mengerti tentang teks-teks bahasa Arab klasik (kitab kuning) maupun teks

bahasa Arab sederhana dalam buku buku literatur bahasa Arab, ataupun dalam

percakapan bahasa Arab sederhana baik yang tertulis atau tidak. Pembahasan dalam

artikel ini meliputi perencanaan pelaksaan dan evaluasi dari metode pembelajaran

Bahasa Arab Al-Miftah.

Kata Kunci: Metode Al-Miftah, Pembelajar Bahasa Arab, Kaidah Bahasa Arab

Metode Pembelajaran Bahasa Arab masa kini sangat beraneka ragam. Pengajar

Bahasa Arab berlomba-lomba untuk membuat metode pembelajaran bahasa Arab yang

menarik demi menunjang minat pembelajar Bahasa Arab. Salah satunya adalah metode

tersebut adalah Al-Miftah yang biasa disebut dengan Metode Al-Miftah. Metode

pemebelajaran Bahasa Arab Al-Miftah adalah metode untuk pembelajaran bahasa Arab

dari segi kaidahnya, meliputi nahwu dan shorrof yang dikemas secara peraktis dan

disampaikan dengan cara yang menarik. Dua ilmu kaidah ini merupakan fondasi penting

dalam memahami teks bahasa Arab. Oleh karenanya, metode ini diupayakan dapat

membantu pembelajar bahasa Arab dalam memahami kaidah bahasa Arab secara cepat

dan menyenangkan, sehingga pembelajar bahasa Arab dapat mengerti tentang teks-teks

bahasa Arab klasik (kitab kuning) maupun teks bahasa Arab sederhana dalam buku buku

literatur bahasa Arab, ataupun dalam percakapan bahasa Arab sederhana baik yang

tertulis atau tidak.

Salah satu tujuan dibuatnya metode ini agar siswa mudah belajar dalam membaca

kitab klasik atau kajian bahasa Arab yang lain. Harapannya siswa bisa memahami kaidah

bahasa Arab secara cepat dengan menggunakan metode ini. Dan metode ini dikemas

dengan sangat menyenangkan agar siswa tidak bosan dalam belajar kaidah bahasa arab

khususnya nahwu dan shorof.

Salah satu hal menyenangkan dalam belajar kaidah bahasa Arab dalam metode al-

Miftah ini adalah siswa diajak bernyanyi. Nyanyian ini bukan sembarang nyanyian

melainkan kaidah bahasa arab dilantunkan dengan bernyanyi mengikuti lagu-lagu di

Indonesia yang populer. Hal itu dilakukan agar mereka bisa menghafal kaidah bahasa

Arab dengan mudah dan cepat.

METODE PEMBELAJARAN BAHASA ARAB AL- MIFTAH

Metode Pembelajaran Bahasa Arab Al- Miftah atau yang biasa disebut dengan

Metode Al-Miftah dibuat oleh ustad Qusairi dari pondok pesantren Miftahul Ulum

Sidogiri. Bertempat di desa Sidogiri, kecamatan Kraton, kabupaten Pasuruan, Provinsi

Page 2: Metode Pembelajaran Bahasa Arab Al-Miftah Menik Mahmudah ...

142

Jawa Timur. Metode ini tercipta karena keresahan para guru yang melihat siswa nya tak

kunjung bisa membaca kitab. Hal itu sebabkan lemahnya pemahaman terhadap kaidah

bahasa Arab.

Selama ini belajar kaidah bahasa Arab yakni Shorof dan Nahwu dianggap sangat

sulit. Oleh karena nya untuk menerapkan pada kitab kitab salafi sangatlah susah. Rata-

rata siswa yang bisa membaca kitab dengan baik dan benar adalah siswa yang sudah besar

kisaran umur 15 tahun keatas. Metode al-miftah ini diciptakan agar siswa bisa mengerti

kaidah bahasa Arab sedini mungkin. Sehingga bisa membaca kitab salafiyah klasik sejak

dini.

METODE AL- MIFTAH

Metode Al-Miftah ini mulai lauching pada tahun 2011. Dipondok pesantren

Sidogiri khususnya dikelas i’dadiyah. Motto dari metode ini adalah mudah belajar

membaca kitab. Motto ini selalu dicantumkan dalam cover buku al-Miftah. Dan juga

menjadi do’a sekaligus harapan bagi pembuat buku sekaligus metode ini agar siapa saja

yang menggunakan metode ini bisa cepat belajar membaca kitab.

Pembelajaran kaidah bahasa Arab dengan menggunakan metode al-Miftah tidak

lagi menggunakan bahasa Arab seperti biasanya. Karena metode al-Miftah dikemas

dengan menggunakan bahasa indonesia namun masih tetap menggunakan istilah istilah

yang ada dalam ilmu nahwu dan shorof. Sehingga siswa masih bisa mengikuti secara

lanjut bila mana belajar sendiri kitab kitab kaidah bahasa Arab saat selesai dan lulus

belajar kaidah bahasa Arab dengan metode al-Miftah.

Pembelajaran bahasa asing (khususnya bahasa arab) apalagi pembelajaran kaidah

bahasa lazimnya berlangsung secara formal, perlu diciptakan atau dikondisikan suasana

informal, sehingga proses pemerolehan informasi dan kemahiran berbahasa secara lebih

alami dapat terjadi pada diri siswa (Asrori, 2013: 4). Dan suasana informal yang dibuat

metode al-Miftah ini adalah mengajak siswa membaca nadzom dan bernyanyi, sehingga

tanpa mereka sadari mereka akan hafal dengan sendirinya kaidah berbahasa Arab karena

sering menyanyikan lagu yang berisikan kaidah bahasa Arab tersebut.

Tak ayal, banyak santri dari luar pondok pesantren yang ikut belajar memakai

metode yang ditemukan pada 2011 itu. Semula Al Miftah tidak diajarkan di luar pondok

pesantren, tetapi mulai 2015 semua ponpes diperbolehkan menggunakan (Syairwan,

2015). Bahkan madrasah diniyah di desa-desa pun yang ranting dengan pondok Sidogiri

ataupun tidak, ikut menggunakan metode al- Miftah ini.

PENGARANG AL-MIFTAH

Pengarang sekaligus Penggagas metode al-Miftah adalah Ahmad Qusyairi Ismail.

Beliau lahir di Sampang (Madura) pada tanggal 12 April 1980 (Anisah, 2016: 37). Beliau

juga mondok di Sidogiri setelah menyelesaikan pendidikan sekolah dasarnya. Guna

menambah pemahaman dan memperdalam ilmu agama. Hingga beliau menjadi salah satu

guru di pondok pesantren Miftahul Ulum Sidogiri. Sebagaimana disebutkan pada

paragraf sebelumnya bahwa munculnya keresahan guru saat melihat anak didiknya tak

kunjung bisa membaca kitab kuning. Dari situlah beliau tergerak hatinya untuk membuat

metode al-Miftah ini.

BUKU-BUKU AL-MIFTAH

Metode ini terbagi menjadi 4 golongan buku panduan yakni: (1) Buku Panduan

Siswa, (2) Buku Panduan Guru, (3) Buku Nadzoman, dan (4) Buku Edisi Tashrif . Adapun

Page 3: Metode Pembelajaran Bahasa Arab Al-Miftah Menik Mahmudah ...

143

Buku Panduan Siswa terdiri dari 4 buku, yang mana buku tersebut diatur secara

bertingkat. Sehingga siswa yang belajar harus memulai dari buku jilid 1. Mereka tidak

bisa belajar kaidah bahasa Arab dengan menggunakan metode al- Miftah langsung loncat

ke jilid yang kedua atau langsung ke 3 begitu pun seterusnya. Jadi memang harus

berurutan. Buku Panduan Guru juga berisi 4 buku. Sama dengan Buku Panduan Siswa,

hanya saja Buku Panduan Guru dibuat hanya untuk pegangan guru demi menunjang dan

melengkapi materi yang ada di Buku Panduan Siswa. Buku Nadzoman hanya berisi 1

buah buku saja. Dicetak dengan ukuran A6 yakni 10,5 cm x 14,8 cm (ukuran A6). Begitu

juga Buku Edisi Tashrif hanya ada 1 buah buku saja.

Sebagaimana disebutkan diatas, Buku Panduan Siswa terdiri dari 4 buku yang

digunakan secara bertahap. Semua buku yakni buku panduan siswa, panduan guru, dan

buku tasrif dicetak dengan ukuran a5 yakni 14,8 cm x 21 cm (ukuran a5) tidak terlalu

tipis dan tidak terlalu tebal, sehingga mudah digunakan siswa dan guru serta bisa dibawa

kemana pun. Hanya saja untuk buku panduan guru, cuma guru yang bisa memilikinya

dan memegangnya.

Semua buku al-Miftah berkonsep full colour atau penuh warna. Sangat berbeda

dengan buku buku kaidah bahasa arab pada umumnya yang hanya menggunakan warna

hitam sebagai warna tulisannya. Tapi buku al-Miftah didesain dengan kertas yang bagus

dan tulisan yang penuh warna serta beraneka ragam, ada bagan, ada tabel, ada nadzom,

ada latihan soalnya juga dan skema secara keseluruhan. Hal ini tentunya membuat

pembaca baik dari siswa dan guru atau siswa yang sudah besar atau masih kecil semakin

suka menggunakan buku ini, serta terlihat sangat menarik dan menggelitik mata untuk

terus ingin membacanya.

Semua buku al-Miftah pada bagian cover tersedia semacam nametag, sehingga

santri bisa menuliskan namanya, nama ayahnya dan juga alamatnya. Sehingga

meminimalisir buku ini rawan hilang, tidak diketahui pemiliknya atupun tertukar. Selain

Page 4: Metode Pembelajaran Bahasa Arab Al-Miftah Menik Mahmudah ...

144

itu, buku ini ada didahului dengan basmalah dan dilanjutkan tawassul fatiha sebelum

belajar dan doa sebelum belajar. Dan disela-sela materi dan di akhir buku ada latihan

soalnya. Namun sayangnya dalam semua buku ini tidak ada daftar isi. Tapi tidak adanya

daftar isi tidak menutupi bagusnya buku metode al-Miftah. Dan harga dari semua paket

buku al-Miftah ini dibandrol 100 ribu rupiah saja. Harga yang cukup ekonomis dan tidak

terlalu mahal untuk kualitas buku yang bisa menarik perhatian ini.

(Gambar semua cover buku almiftah)

Adapun buku pertama yakni jilid 1 dengan cover berwarna hijau terdiri dari 50

halaman yang sudah termasuk cover depan belakang. Sebagai mana yang dijelaskan

pada paragraf sebelumnya, bahwasannya buku al-Miftah dicetak dengan menggunakan

kertas yang bagus sehingga tidak mudah kusut dan robek. Buku al-Miftah jilid 1 terdiri

dari 2 bab yang berisi tentang membedakan kalimat isim, kalimat fi’il, dan kalimat

huruf pada bab 1. Selanjutnya pada bab 2 menentukan kalimat isim antara mabni dan

mu’rob.

(gambar cover buku jilid 1 dan skema secara keseluruhan jilid 1)

Selain itu, ada lagu-lagu untuk melengkapi materi jilid 1. Lagu-lagu ini bisa dilihat

di buku nadzoman. Fungsinya lagu-lagu ini dibuat untuk membuat siswa bisa lebih cepat

hafal materi yang ada, dan juga membuat siswa lebih rileks dan senang dalam

mempelajari kaidah bahasa arab. Berikut ini lagu-lagu yang ada di jilid 1 serta

diaransemen dari lagu indonesia apa dan juga penyanyinya:

No. Nama Lagu Al-Miftah Aransemen Lagu Indonesia Penyanyi

1. Rukun-rukun Kalam dan

Kalimat

Aku yang Dulu Tegar

2. Mu’rob dan Mabni Kisah Sang Rasul Habib Syekh

3. Arti Isim Mu’rob

4. Isim-Isim yang Lima Balonku A.T. Mahmud

5. Macam-macam Isim

Ghoiru Munshorif

Caca Marica Lagu Nusa

Tenggara

6. Wazan-wazan Isim Ghoiru

Munshorif

Naik Delman Istimewa Trio Kwek-Kwek

7. Tanda I’rob Isim Shalatullah Salamullah Wali Band

Page 5: Metode Pembelajaran Bahasa Arab Al-Miftah Menik Mahmudah ...

145

Buku kedua yakni jilid 2 dengan cover berwarna biru terdiri dari 71 halaman yang

sudah termasuk cover depan belakang. Buku jilid ini terlihat lebih tebal dari buku jilid 1

dan buku jilid yang lainnya karena terdiri dari 3 sub bab. Sub bab 1 yaitu qoidah isim 2

yakni menentukan isim makrifat dn isim nakirah. Sub bab 2 yaitu qoidah isim 3 yakni

menentukan isim mudzakar dan isim muannats. Sedangkan sub bab 3 yaitu qoidah isim

4 menentukan isim jamid dan musytaq.

(gambar cover buku jilid 2 dan skema secara keseluruhan jilid 2)

Selain itu, di jilid 2 juga ada lagu-lagu pelengkap materi. Sebagaimana yang sudah

dijelaskan Lagu-lagu ini bisa dilihat di buku nadzoman. Fungsinya lagu-lagu ini sama

dibuat untuk membuat siswa bisa lebih cepat hafal materi yang ada, dan juga membuat

siswa lebih rileks dan senang dalam mempelajari kaidah bahasa arab. Berikut ini lagu-

lagu yang ada di jilid 2 serta diaransemen dari lagu indonesia apa dan juga penyanyinya:

No. Nama Lagu Al-Miftah Aransemen Lagu

Indonesia Penyanyi

1. Isim Ma’rifat Tombo Ati Opick

2. Shilah dan ‘Aid Sayonara Trio Kwek-kwek

3. Isim Isyaroh Nggak Laku-laku Wali Band

4. Kalimat yang Biasa

Mudhof Diobok-obok Joshua Suherman

5. Tanda-tanda Perempuan Buleh Nekah Reng Lagu Madura

6. Isim ‘Adad Aku Anak Joshua Suherman

7. Aku Anak I’dadiyah

8. Jamid dan Musytaq Baju Baru Dhea Ananda

9. Wazan-wazan Isim

Musytaq Tol Jaenak Koes Plus

10. Wazan-wazan Isim

Mubalaghah

Buku ketiga yakni jilid 3 dengan cover berwarna ungu terdiri dari 68 halaman

yang sudah termasuk cover depan belakang. Buku jilid ini terlihat lebih tebal dari jilid 1

dan lebih tipis dari jilid 2. Hal tersebut dikarnakan pada buku jilid 3 ini mengkhususkan

pada pembahasan fi’il (kata kerja) saja beserta i’robnya. Dalam pembahasan fi’il dalam

buku al-Miftah jilid 3 ini terdiri dari 5 sub pembahasan dengan tambahan pembagian

i’rob kalimat fi’il yang terdiri dari i’rob rafa’, nashob dan jer. Sub 1 membahas tentang

fi’il madhi, fi’il mudhori’ dan fi’il amar. Sub 2 membahas tentang fi’il mujarrod dan

fi’il mazid. Sub 3 membahas tentang fi’il muta’addi dan fi’il lazim. Sub bab 4

Page 6: Metode Pembelajaran Bahasa Arab Al-Miftah Menik Mahmudah ...

146

membahas tentang fi’il ma’lum dan fi’il majhul. Sub bab 5 membahas tentang fi’il

shohih dan fi’il mu’tal.

(gambar cover buku jilid 3 dan skema secara keseluruhan jilid 3)

Selain itu, ada lagu-lagu untuk melengkapi materi jilid 3. Lagu-lagu ini bisa juga

dilihat di buku nadzoman. Begitu juga fungsinya lagu-lagu ini dibuat untuk membuat

siswa bisa lebih cepat hafal materi yang ada, dan juga membuat siswa lebih rileks dan

senang dalam mempelajari kaidah bahasa arab. Berikut ini lagu-lagu yang ada di jilid 3

serta diaransemen dari lagu indonesia apa dan juga penyanyinya:

No. Nama Lagu Al-Miftah Aransemen Lagu Indonesia Penyanyi

1. Fi’il Mu’rob dan Fi’il

Mabni

Shalatullah Salamullah Wali Band

2. Af’alul Khomsah Balonku A.T Mahmud

3. Amil Nashob untuk Fi’il

Mudhori’

Selamat Ulang Tahun

4. Idza, Idzma, Annaa Muhammadku Hadad Alwi

5. Fi’il Amar

6. Huruf-huruf Illat Caca Marica

Buku keempat yakni buku jilid 4 dengan cover berwarna oren terdiri dari 62

halaman yang sudah termasuk cover depan belakang. Buku jilid 4 ini terlihat lebih tebal

dari jilid 1 dan lebih tipis dari jilid 2 dan 3. Hal tersebut dikarnakan buku pada jilid 4

terdiri dari 3 bab. Bab 1 berisi tentang isim-isim yang dibaca rafa’ (marfu’atul asma’).

Bab 2 berisi tentang isim-isim yang dica nasab (manshubatul asma’). Bab 3 berisi

tentang isim-isim yang dibaca jer (makhfudzotul asma’).

(gambar cover buku jilid 4 dan skema secara keseluruhan jilid 4)

Page 7: Metode Pembelajaran Bahasa Arab Al-Miftah Menik Mahmudah ...

147

Sama halnya pada jilid jilid sebelumnya, jilid 4 juga ada lagu-lagu untuk

melengkapi materi. Lagu-lagu ini juga bisa dilihat di buku nadzoman. adapun fungsinya

sama, lagu-lagu ini dibuat untuk membuat siswa bisa lebih cepat hafal materi yang ada,

dan juga membuat siswa lebih rileks dan senang dalam mempelajari kaidah bahasa arab.

Berikut ini lagu-lagu yang ada di jilid 4 serta diaransemen dari lagu indonesia apa dan

juga penyanyinya:

No. Nama Lagu Al-Miftah Aransemen Lagu

Indonesia

Penyanyi

1. Marfu’atul Asma’ Sepotong Kayu Ust Jefri (Alm)

2. Manshubatul Asma’ Sepotong Kayu Ust Jefri (Alm)

3. Jer’e Mubtada’ dan Khobar

4. Mubtada’ Boleh Nakiroh Childern of World Yusuf Islam

5. Kalimat-kalimat Dhorof

6. Ma’nanya Dhorof 1 Helli Chika Koswoyo

7. Amil Nawasikh Allahu Allah Habib Syekh

8. Untuk Ma’na Ya Rasulallah Habib Syekh

9. Na’at

10. La Linafyil Jinsi

11. Mustatsnanya Illa AbaTaTsa Wali Band

Buku nadzoman dengan cover berwarna warna dasar biru mudah serta ada

semburan warna kuning, hijau mudah, hijau tua, oren mudah, dan oren tua. Terdiri dari

63 halaman yang sudah termasuk cover depan belakang. Buku nadzoman ini berfungsi

sebagai buku pelengkap materi untuk keempat jilid buku diatas. Berisi Nadzoman yang

disarikan dari nadzoman alfiyah dan imrithi. Serta lagu-lagu yang berisi materi al-

Miftah yang diaransemen lagu-lagu daerah maupun lagu indonesia yang terkenal.

(gambar cover buku nadzoman dan contoh salah satu lagu)

Buku edisi tashrif dengan cover berwarna kuning terdiri dari 50 halaman yang

sudah termasuk cover depan belakang. Buku edisi tashrif ini juga berfungsi sebagai

pelengkap materi untuk jilid ke 3 yang khusus membahas kalimat fi’il. Tidak semua

wazan ditampilkan dalam buku ini sebagaimana yang ada di buku amtsilatut tashrifiyah.

Dalam buku ini hanya menampilkan wazan-wazan tertentu yang sering muncul dalam

kitab kitab salafi pada umumnya. Selain itu, juga ada latihan soal untuk siswa agar bisa

mentashrif sendiri berdasarkan mengikuti wazan yang sudah ada.

Page 8: Metode Pembelajaran Bahasa Arab Al-Miftah Menik Mahmudah ...

148

(gambar cover buku edisi tashrif dan contoh tashrifan nya)

Namun dari semua buku panduan al-Miftah sangat disayangkan sangat minim

sekali latihan soal secara tertulis, rata-rata latihan soalnya secara lisan. Jadi rata-rata

pembelajarannya menggunakan metode dril yang berupa melontarkan pertanyaan-

pertanyaan sehingga membentuk anak agar hafal dengan kaidah bahasa Arab. Selain itu,

dari semua buku nya tidak ada daftar isi sehingga kadang aga kesulitan dalam mencari

materi tertentu.

Suatu pembelajaran akan terasa hambar sekali tidak menyenangkan dan monoton

jika tidak adanya sistem dalam pembelajaran. Jika guru hanya masuk dan menyampaikan

pelajaran lalu pulang, begitu juga dan siswa datang mendengarkan lalu pulang tidak ada

target yang harus dipenuhi, tidak ada tujuan pembelajaran yang harus dicapai, dan juga

tidak ada cara bagaimana melihat perembangan siswa maka pembelajaran tidak akan

efekif. Oleh karena nya dibutuhkanlah kompetensi yang harus dimiliki oleh guru agar

pembelajaran menjadi lebih efektif. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Coper (1997)

tiga kompetensi yang harus dimiliki oleh guru sebagai pengambil keputusan (dicision

maker) dalam pembelajaran (dalam Ainin, 2013: 193). Ketiga kompetensi tersebut adalah

perencanaan, implementasi (pelaksanaan), dan evaluasi. Dan ketiga kompetensi dalam

metode al-miftah akan dijelaskan sebagaimana berikut:

1. Perencanan Metode Al- Miftah

Perencanaan dalam metode Al-Miftah ini tidak sedetail seperti kegiatan

belajar-mengajar pada umumnya. Ini merupakan salah satu dari kekurangan

metode al-Miftah. Namun baiknya, dalam metode al-Miftah ini ada semacam

pembinaan guru sebelum melakukan kegiatan belajar mengajar dengan

menggunakan metode al-Miftah.

Pembinaan ini biasa dilakukan seminggu sekali, biasanya dilakukan

dihari libur di setiap madrasah. Sedangkan libur tiap madrasah itu berbeda-beda,

ada yang hari jum’at ada juga yang hari ahad (minggu). Hal ini dilakukan agar

tidak menyita waktu guru dalam menjalankan aktifitas mengajar di Madrasah,

bila mana mengambil hari aktif untuk kegiatan pembinaan guru.

Metode al-Miftah ini ditargetkan 8 bulan selesai. Oleh karenanya segala

persiapan dilakukan. Mulai dari pembinaan guru hingga pembinaan cara

mengevaluasi. Pada hakikatnya pengelolahan kelas tetap diserahkan pada guru

semata. Hanya saja cara mengajarkan al-Miftah cara mengevaluasinya guru

dibantu dengan adanya pembinaan namun untuk pemahaman siswa terhadap

materi guru bebas memodifikasi cara mengajar, strategi mengajar, ataupun

Page 9: Metode Pembelajaran Bahasa Arab Al-Miftah Menik Mahmudah ...

149

media sesuai dengan kebutuhan siswa di kelas demi siswa faham terhadap

materi. Dan tentunya sebelum guru mengajar, beliau memikirkan cara apa yang

sesuai untuk mengajarkan materi dengan tepat dan siswa bisa segera

memahaminya.

2. Pelaksanaan Metode Al- Miftah

Pelaksanaan pembelajaran bahasa Arab dengan menggunakan metode al-

Miftah terbagi menjadi 3 bagian yakni: Pendahuluan, Kegiatan Inti, dan Penutup.

Semuanya akan dijelaskan sebagaimana berikut:

a. Pendahuluan

Dalam kegiatan pendahuluan ini guru memulai dengan

salam.Kemudian guru melanjutkan membaca tawassul al-fatihah dan diikuti

oleh para siswa. Lalu pembacaan doa bersama seperti yang ada pada awal

buku al-Miftah. Setelah itu baru pembacan nadzom yang ada di buku

nadzoman al-Miftah bersama –sama. Setelah semua selesai guru menanyakan

tentang apa yang sudah dipelajari sebelumnya. Mengingatkan siswa kembali

materi yang lalu dengan memberi pertayaan kepada siswa. Barulah untuk

menyinggung materi baru guru mengaitkan materi sebelumnya dengan materi

baru.

b. Kegiatan Inti

Dalam kegiatan inti, guru mengajarkan materinya sesuai dengan

panduan dan ajaran yang diperoleh saat bimbingan guru. Awal mula guru

menjelaskan materi. Lalu guru memberikan waktu beberapa menit untuk

berdiskusi dengan temannya. Kemudian guru menanyakan apa yang belum

difahami terkait materi yang sudah disampaikan. Setelah itu guru mendril

siswa dengan memberi petanyaan pertanyaan serta mengaitkan dengan

nadzom dan lagu lagu yang ada dimetode al-miftah. Agar mereka lebih

memahami dan menghafal materi yang sudah disampakan.

c. Penutup

Dalam kegiatan penutup ini siswa ditanya kembali apa yang sudah

dipelajari hari ini. Kemudian mengulas kembali materi yang sudah diajarkan

dengan menampilkan contoh lain sehingga diulas dengan materi yang sudah

dipelajari. Setelah semua selesai barulah guru menutup dengan do’a.

3. Evaluasi Metode Al-Miftah

Evaluasi atau penilaian pembelajaran mencakup penilaian capaian hasil

belajar siswa dan penilaian terhadap proses pembelajaran (Taufiq, 2018: 30).

Evaluasi sangat penting dilakukan agar mengetahui apakah siswa bisa mencapai

tujuan pembelajaran dengan baik. Bagi seorang guru, evaluasi pembelajaran

adalah media yang tidak terpisahkan dari kegiatan mengajar, karena melalui

evaluasi seorang guru akan mendapatkan informasi tentang pencapaian hasil

belajar (Sholihan, 2018: 14).

Jadi evaluasi dalam metode al-Miftah ini ada 3 macam yaitu evaluasi

usai pembelajaran, evaluasi kenaikan jilid, dan evaluasi kelulusan. Dan bentuk

evaluasinya ada dua yaitu evaluasi tulis dan lisan. Adapun evaluasi usai

pembelajaran adalah evaluasi yang dilakukan saat materi sudah disampaikan.

Evaluasi kenaikan jilid dilakukan saat salah satu jilid dar 4 jilid tersebut selesai

disampaikan. Jadi misalnya sat jilid satu selesai maka akan ada evaluasi untuk

mengukur pemahaman siswa terhadap jilid satu tersebut. Jika lulus maka dia

berhak untuk lanjut ke jilid 2 begitu pun seterusnya. Sedangkan evaluasi

Page 10: Metode Pembelajaran Bahasa Arab Al-Miftah Menik Mahmudah ...

150

kenaikan adalah evaluasi yang dilakukan saat siswa menyelesaikan keempat jilid

buku dari pembelajaran kaidah bahasa arab dengan metode al-Miftah. Selain itu,

evaluasi ini ada yang dilaksanakan oleh guru kelas sendiri dan ada juga yang

memangil langsung dari guru pakar al-Miftah dari sidogiri. Biasaanya hal itu

terjadi saat ujian kelulusan.

Adapun bentuk evaluasi al-miftah sebagaimana yang sudah disebutkan

ada dua macam yaitu evaluasi atau test tulis dan lisan berikut ini contoh dari

keduanya:

(contoh test atau evaluasi secara lisan)

ن لموم سم

م ال

Kalimat apa? Kalimat isim

Apa tanda kalimat isimnya? Diawali oleh AL

Kalimat ada berapa? Tiga

Sebutkan! Isim, Fi’il, Huruf

Sebutkan semua tanda kalimat isim! Tanwin, AL, diawali huruf Jer, bisa dijerkan

(contoh test atau evaluasi secara lisan)

Tuliskan ISIM MUFROD dari contoh-contoh ISIM TATSNIYAH!

جيرنصبرفع التثنية

ان الب ط ..................طالب

ان ت اهد ...........................ج

*tulisan yang berwarna hijau adalah jawaban siswa

KESIMPULAN

Intinya dikarnakan banyaknya keresahan guru melihat siswanya yang tak kunjung

bisa membaca kitab klasik atau kitab kuning maka salah satu ustad dari pondok pesantren

miftahul ulum sidoiri bernama ustad Qusairi menciptakan metode al-Miftah. Metode al-

Miftah adalah metode yang diciptakan sebagai terobosan baru untuk pembelajaran kaidah

bahasa arab secara cepat. Hingga saat ini metode al-Miftah tidak hanya digunakan oleh

madrasah di pondok pesantren sidogiri aja. Namun semua madrasah baik yang ranting

kepada pondok pesantren sidogiri atau pun tidak, ikut menggunakan metode tersebut.

Metode al-miftah pun tidak hanya mengeluarkan buku saja namun juga ada

pembinaan guru. Hal ini dilakukan agar pembelajaran kaidah bahasa Arab dengan

menggunakan metode al-Miftah tersampaikan sesuai denga harapan pengarang nya. Pada

metode al-Miftah ini pun terdapat sistem yang baik. Sehinga benar-benar membuat output

siswa yang mengerti dan memahami serta hafal kaidah bahasa Arab. Diantara sistemnya

adalah adanya perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

Adapun perencanaan metode al-Miftah salah satunya al-miftah memiliki target 8

bulan harus selesai selain itu, juga ada pembinaan guru hingga pembinaan cara

mengevaluasi siswa. Pelaksanaan terbagi menjadi tiga tahapan kegiatan yaitu:

pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup. Evaluasi dalam metode al-Miftah ini ada 3

macam yaitu evaluasi usai pembelajaran, evaluasi kenaikan jilid, dan evaluasi kelulusan.

Sedangkan bentuk evaluasinya ada dua yaitu evaluasi tulis dan lisan.

Page 11: Metode Pembelajaran Bahasa Arab Al-Miftah Menik Mahmudah ...

151

DAFTAR RUJUKAN

Ainin, Moh. 2013. Metodologi Penelitian Bahasa Arab. Malang: CV Bintang Sejahtera.

Asrori, Imam. 2013. 1000 Permainan Penyegar Pembelajaran Bahasa Arab. Malang: CV

Bintang Sejahtera Press.

Anisah, Luluk. 2016. Tathbiq Al-Miftah Lil Ulum Sidogiri Litashili Qiroati kutubi

Turotsi Bi Madrasati Miftahul Ulum Diniyah Sukodani Pasuruan. Pasuruan:

Stai Alyasini.

Taufiq, Akhmad. Dkk. 2018. Pedoman Perencanaan, Pelaksanaan dan Penilaian

Pembelajaran di Lingkungan Universitas Jember. Jember: Kementrian Riset,

Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Universitas Jember.

Syairwan, Irwan. 2015. Al-Miftah Permudah Santri Membaca Kitab Kuning. Surabaya:

Surabaya Tribun News. Online: https://surabaya.tribunnews.com

Sholihan. 2018. Strategi Pembelajaran Kitab Kuning Melalui Bantuan Materi Al-Miftah

Lil Ulum Di Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan. STAI Hasan Jufri Bawean:

CENDEKIA: Jurnal Studi Keislaman. Online: https://moraref.kemenag.go.id