METODE PELAKSANAAN.pdf

13
BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang : Adanya kebutuhan warga Kota Surabaya akan sarana dan prasarana Saluran Pematusan yang baik. Maksud dan Tujuan : Untuk meningkatkan sarana dan prasarana Saluran Pematusan di Kota Surabaya menjadi lebih baik. Lokasi : Kota Surabaya Nama Kegiatan : Pembangunan, Penyediaan Dan Rehabilitasi Sarana Prasarana Pematusan Nama Paket Pekerjaan : Saluran Batu Kali Dimensi 40/60 Dilengkapi Pelat Untuk Lebar Jalan 2m -3m ( Jl. Gg. RT 2 RW 7 No. 01 RT. 2 ( Kel. Babat Jerawat, Kec. Pakal )) Lokasi Dana : Kota Surabaya Sumber Dana : APBD Pemerintah Kota Surabaya Tahun Anggaran : 2015 Lingkup Pekerjaan : I. PEKERJAAN PENDAHULUAN 1 Persiapan dan Sewa Direksi Keet 2 Pembuatan Bouwplank 3 Pasang rambu pengaman 4 Uitzet Dengan waterPass / Theodolit 5 Test Hole II. PEKERJAAN TANAH 1 Penggalian Tanah Konstruksi 2 Pembongkaran Pelat Existing 3 Bongkar Pasangan Lama 4 Pengurugan Pasir Padat 5 Urugan Tanah Kembali 6 Pengangkutan Tanah Keluar proyek III. PEKERJAAN PASANGAN 1 Pengadaan U-Ditch Uk. 60.80.120 ( Fabrikasi ) Gandar 5T 2 Pemasangan U-Ditch Uk. 60.80.120 ( Fabrikasi ) 3 Pengadaan Cover Uk. 60.80.120 ( Fabrikasi ) 4 Pemasangan Cover Uk. 60.80.120 ( Fabrikasi ) 5 Pengadaan U-Ditch Uk. 80.100.120 ( Fabrikasi ) Gandar 10T 6 Pemasangan U-Ditch Uk. 80.100.120 ( Fabrikasi ) 7 Pengadaan Cover Uk. 80.100.120 ( Fabrikasi ) 8 Pemasangan Cover Uk. 80.100.120 ( Fabrikasi ) 9 Pengadaan U-Ditch Uk. 100.100.120 ( Fabrikasi ) Gandar 10T 10 Pemasangan U-Ditch Uk. 100.100.120 ( Fabrikasi ) 11 Pengadaan Cover Uk. 100.100.120 ( Fabrikasi ) 12 Pemasangan Cover Uk. 100.100.120 ( Fabrikasi ) 13 Pekerjaan Beton Rabat ( 1Pc : 3Pc : 6Kr ) 14 Pemasangan Pipa Buangan Rumah Tangga Pipa PVC 4" V. PEKERJAAN LAIN-LAIN 1 Pembersihan Lapangan / Lokasi 2 Dewatering 3 Pembongkaran Paving Lama dipakai Kembali 4 Pemasangan Paving Stone Lama 5 Pemasangan Terucuk Bambu D 8-12 P. 1,5m BAB II. METODE PENYELESAIAN PEKERJAAN Dalam waktu Secepat-cepatnya 7 hari serta selambat-lambatnya 14 hari setelah Surat Kerja (SPK) turun, Kontraktor harus mengajukan sebuah rencana kerja atau action plan tertulis lengkap dengan gambar- gambar pendukung metode kerja, sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan seperti yang disebutkan dalam dokumen tender, menjelaskan secara terperinci urusan pekerjaan dan cara melaksanakan pekerjaan tersebut termasuk hal-hal khusus bila diperlukan, persiapan-persiapannya, peralatan, pekerjaan sementara yang ada sejauh mana hal tersebut mencakup lingkup dari pekerjaannya dan harus mendapatkan persetujuan dari Direksi, pengawas dan pihak-pihak atau instansi yang terkait dengan kelangsungan proyek tersebut di atas. Tempat Kerja Bilamana diperlukan tempat kerja, dan tempat kerja tersebut di luar daerah pengawasan proyek, dimana harus membayar sewa/dikeluarkan biaya ganti rugi, maka Kontraktor harus menyelesaikannya tanpa membebani Direksi dengan pembiayaan tambahan. Tanggung Jawab Kontraktor Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor wajib memeriksa kekuatan konstruksi lama yang akan dilaksanakan dan harus mengkonsultasikan dengan Konsultan Perencana dan Konsultan Pengawas. Segala sesuatu kerusakan yang timbul akibat kelalaian Kontraktor tidak melaksanakan pemeriksaan kekuatan maka hal tersebut menjadi tanggung jawab Kontraktor . Pada keadaan apapun, dimana pekerjaan-pekerjaan yang dilaksanakan telah mendapat persetujuan Direksi Lapangan tidak berarti membebaskan Kontraktor atas tanggung jawab pada pekerjaannya sesuai dengan isi kontrak. Tenaga Kerja Tenaga-tenaga kerja yang digunakan hendaknya dari tenaga-tenaga yang ahli/terlatih dan berpengalaman pada bidangnya dan dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik sesuai dengan ketentuan / petunjuk Direksi Lapangan. METODE PELAKSANAAN

Transcript of METODE PELAKSANAAN.pdf

  • BAB I. PENDAHULUANLatar Belakang :Adanya kebutuhan warga Kota Surabaya akan sarana dan prasarana Saluran Pematusan yang baik.Maksud dan Tujuan :Untuk meningkatkan sarana dan prasarana Saluran Pematusan di Kota Surabaya menjadi lebih baik.Lokasi :Kota Surabaya

    Nama Kegiatan : Pembangunan, Penyediaan Dan Rehabilitasi Sarana Prasarana Pematusan

    Nama Paket Pekerjaan : Saluran Batu Kali Dimensi 40/60 Dilengkapi Pelat Untuk Lebar Jalan 2m -3m

    ( Jl. Gg. RT 2 RW 7 No. 01 RT. 2 ( Kel. Babat Jerawat, Kec. Pakal ))Lokasi Dana : Kota SurabayaSumber Dana : APBD Pemerintah Kota SurabayaTahun Anggaran : 2015Lingkup Pekerjaan :

    I. PEKERJAAN PENDAHULUAN

    1 Persiapan dan Sewa Direksi Keet

    2 Pembuatan Bouwplank

    3 Pasang rambu pengaman

    4 Uitzet Dengan waterPass / Theodolit

    5 Test Hole

    II. PEKERJAAN TANAH

    1 Penggalian Tanah Konstruksi

    2 Pembongkaran Pelat Existing

    3 Bongkar Pasangan Lama

    4 Pengurugan Pasir Padat

    5 Urugan Tanah Kembali

    6 Pengangkutan Tanah Keluar proyek

    III. PEKERJAAN PASANGAN

    1 Pengadaan U-Ditch Uk. 60.80.120 ( Fabrikasi ) Gandar 5T

    2 Pemasangan U-Ditch Uk. 60.80.120 ( Fabrikasi )

    3 Pengadaan Cover Uk. 60.80.120 ( Fabrikasi )

    4 Pemasangan Cover Uk. 60.80.120 ( Fabrikasi )

    5 Pengadaan U-Ditch Uk. 80.100.120 ( Fabrikasi ) Gandar 10T

    6 Pemasangan U-Ditch Uk. 80.100.120 ( Fabrikasi )

    7 Pengadaan Cover Uk. 80.100.120 ( Fabrikasi )

    8 Pemasangan Cover Uk. 80.100.120 ( Fabrikasi )

    9 Pengadaan U-Ditch Uk. 100.100.120 ( Fabrikasi ) Gandar 10T

    10 Pemasangan U-Ditch Uk. 100.100.120 ( Fabrikasi )

    11 Pengadaan Cover Uk. 100.100.120 ( Fabrikasi )

    12 Pemasangan Cover Uk. 100.100.120 ( Fabrikasi )

    13 Pekerjaan Beton Rabat ( 1Pc : 3Pc : 6Kr )

    14 Pemasangan Pipa Buangan Rumah Tangga Pipa PVC 4"

    V. PEKERJAAN LAIN-LAIN

    1 Pembersihan Lapangan / Lokasi

    2 Dewatering

    3 Pembongkaran Paving Lama dipakai Kembali

    4 Pemasangan Paving Stone Lama

    5 Pemasangan Terucuk Bambu D 8-12 P. 1,5m

    BAB II. METODE PENYELESAIAN PEKERJAANDalam waktu Secepat-cepatnya 7 hari serta selambat-lambatnya 14 hari setelah Surat Kerja (SPK) turun, Kontraktor harus mengajukan sebuah rencana kerja atau action plan tertulis lengkap dengan gambar-gambar pendukung metode kerja, sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan seperti yang disebutkan dalam dokumen tender, menjelaskan secara terperinci urusan pekerjaan dan cara melaksanakan pekerjaan tersebut termasuk hal-hal khusus bila diperlukan, persiapan-persiapannya, peralatan, pekerjaan sementara yang ada sejauh mana hal tersebut mencakup lingkup dari pekerjaannya dan harus mendapatkan persetujuan dari Direksi, pengawas dan pihak-pihak atau instansi yang terkait dengan kelangsungan proyek tersebut di atas.

    Tempat KerjaBilamana diperlukan tempat kerja, dan tempat kerja tersebut di luar daerah pengawasan proyek, dimana harus membayar sewa/dikeluarkan biaya ganti rugi, maka Kontraktor harus menyelesaikannya tanpa membebani Direksi dengan pembiayaan tambahan.

    Tanggung Jawab KontraktorSebelum pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor wajib memeriksa kekuatan konstruksi lama yang akan dilaksanakan dan harus mengkonsultasikan dengan Konsultan Perencana dan Konsultan Pengawas. Segala sesuatu kerusakan yang timbul akibat kelalaian Kontraktor tidak melaksanakan pemeriksaan kekuatan maka hal tersebut menjadi tanggung jawab Kontraktor . Pada keadaan apapun, dimana pekerjaan-pekerjaan yang dilaksanakan telah mendapat persetujuan Direksi Lapangan tidak berarti membebaskan Kontraktor atas tanggung jawabpada pekerjaannya sesuai dengan isi kontrak.

    Tenaga KerjaTenaga-tenaga kerja yang digunakan hendaknya dari tenaga-tenaga yang ahli/terlatih dan berpengalaman pada bidangnya dan dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik sesuai dengan ketentuan / petunjuk Direksi Lapangan.

    METODE PELAKSANAAN

  • Request for inspection / Ijin TahapanUntuk setiap tahapan pekerjaan yang akan dilaksanakan kontraktor diwajibkan membuat ijin tahapan pekerjaan yang diajukan kepada direksi dan atas persetujuan direksi maka pekerjaan baru boleh dilaksanakan.

    Gambar-gambar dan Ukurana. Gambar-gambar yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan adalah:1. Gambar yang termasuk dalam dokumen tender2. Gambar perubahan yang disetujui Direksi3. Gambar lain yang disediakan dan disetujui Direksib. Gambar-gambar proyek berukuran A3 disimpan oleh Direksi. Kontraktor diberi 2 (dua) set dari semua

    gambar-gambar tanpa pungutan biaya. Permintaan Kontraktor akan tambahan dari gambar-gambartersebut akan dikenakan biaya.

    c. Kontraktor diharuskan menyimpan satu set di kantor lapangan untuk dipergunakan setiap saat apabila diperlukan.

    d. Gambar-gambar pelaksanaan (shop drawing) dan detailnya harus mendapat persetujuan Direksi sebelum dipergunakan dalam pelaksanaan pekerjaan.

    e. Pada penyerahan terakhir pekerjaan yakni sesudah selesainya masa pemeliharaan harus disertai Gambar hasil pelaksanaan (as built drawing).

    f. Semua ukuran dinyatakan dalam sistem metrik.g. Kalau terdapat perbedaan dengan spesifikasi maka yang benar dan berlaku adalah yang ditetapkan

    oleh Direksi.

    Wilayah Kerjaa. Secara umum Kontraktor dilarang menimbun atau menempatkan bahan-bahan bangunan di tepi jalan

    umum karena jalan umum tidak termasuk wilayah kerja Kontraktor kecuali ada pertimbangan khusus dan atas persetujuan dari Direksi.

    b. Apabila tidak terdapat tempat kosong yang sesuai untuk menimbun atau menyimpan bahan-bahan bangunan di sekitar lokasi proyek, maka bahan bangunan harus didatangkan dari gudang Kontraktor atau Leveransir setiap hari dengan jumlah yang cukup untuk pekerjaan satu hari.

    c. Apabila di dalam pelaksanaan pekerjaan, terdapat jaringan utilitas kontraktor harus berkoordinasi dengan instansi yang terkait sehubungan dengan jaringan utilitas yang ada.

    Bahan-bahan dan Mutu Pekerjaana. Semua bahan yang dipergunakan untuk melaksanakan setiap jenis pekerjaan harus terdiri dari kualitas

    tinggi sesuai dengan yang tercantum dalam syarat-syarat kualitas bahan masing-masing bagian pekerjaan.Hasil pekerjaan dan mutu termasuk bahan bahan yang terpakai harus diterima dan disetujui Direksi.

    b. Semua bahan yang dipergunakan harus memenuhi persyaratan yang tercantum dalam peraturan standaryang berlaku di Indonesia. Standar peraturan yang berlaku adalah edisi yang terakhir. Untuk bahan-bahan yang mutunya belum diatur dalam peraturan standar maupun ketentuan dalam spesifikasi teknis, harus mendapat persetujuan dari Direksi sebelum dipergunakan.

    c. Untuk bahan-bahan yang mutunya masih berdasarkan standar Internasional, apabila diperlukan, Direksi dapat meminta Kontraktor untuk menunjukkan sertifikat tes dari agen, distributor yang menjual atau pabrik yang memproduksi bahan yang bersangkutan.

    d. Apabila diperlukan, Direksi dapat meminta copy atau tembusan dari perintah pembelian (faktur) yangdipesan Kontraktor kepada leveransir atau distributor untuk pembelian bahan-bahan yang akan dipakai.

    e. Sebelum bahan-bahan yang dipesan dikirim ke lokasi proyek, Kontraktor harus menunjukkan contoh dari bahan bersangkutan kepada Direksi untuk diperiksa dan diteliti mengenai jenis, mutu, berat, kekuatan dan sifat-sifat penting lainnya dari bahan tersebut.

    f. Apabila bahan-bahan yang dikirim ke lokasi proyek ternyata tidak sesuai dengan contoh yang ditunjukkan, baik dalam hal mutu, jenis, berat maupun kekuatannya, maka Direksi berwenang untuk menolak bahan tersebut dan mengharuskan Kontraktor untuk menyingkirkannya dan diganti dengan bahan-bahan yang sesuai dengan contoh yang telah diperiksa terdahulu.

    g. Semua bahan yang disimpan di lokasi proyek harus diletakkan dan dilindungi sedemikian rupa sehingga tidak akan terjadi kontaminasi atau mengalami proses lainnya yang dapat mengakibatkan rusaknya atau menurunnya mutu bahan-bahan tersebut.

    h. Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, Kontraktor dilarang menyimpan bahan-bahan berbahaya sepertiminyak, cairan lainnya yang mudah terbakar, gas dan bahan kimia sedemikian rupa sehingga keselamatan orang dan keamanan lingkungan sekitarnya dapat dijamin.

    i. Penggunaan bahan-bahan dalam pelaksanaan pekerjaan harus mengikuti pedoman atau petunjuk dari pabrik yang memproduksinya. Kelalaian dalam hal ini merupakan tanggung jawab Kontraktor .

    j. Direksi berhak menunjuk seorang ahli dalam memeriksa mutu bahan-bahan yang diajukan oleh Kontraktor ,baik di lokasi proyek maupun di gudang leveransir atau dilokasi pabrik atau produsen. Dalammelaksanakan tugasnya ahli mempunyai wewenang untuk mewakili Direksi dalam menguji dan menilai bahan-bahan yang diajukan Kontraktor.

    Pelaksanaan Pekerjaan Dalam Keadaan Keringa. Apabila pada keadaan tertentu Direksi memandang perlu untuk melaksanakan pekerjaan

    pada kondisi tanah yang kering, maka Kontraktor diharuskan membuat bangunan atautanggul sementara dan menyediakan pompa air berkapasitas cukup beserta alat Bantu danpelengkapnya untuk menjamin agar dasar galian, dasar pondasi dan permukaan tanahlainnya tetap kering selama pekerjaan berlangsung. Semua sarana untuk mengeringkandasar galian, dasar pondasi dan bidang permukaan lainnya adalah beban Kontraktor .

  • b. Kondisi muka air tanah yang tinggi dan jenis tanah yang kurang kedap air dapatmenyebabkan derasnya rembesan air tanah ke dalam galian. Dalam hal ini pelaksanaanpekerjaan menuntut kemajuan pekerjaan yang cepat dan Direksi dapat menginstruksikanuntuk menambah pompa-pompa agar dasar galian tetap dalam keadaan kering.

    c. Kelalaian Kontraktor dalam menyediakan pompa dan bangunan sementara lainnya yangdapat mengakibatkan rusaknya konstruksi yang telah dibuat adalah tanggung jawabKontraktor sepenuhnya. Dalam hal ini semua biaya perbaikan ditanggung Kontraktor .

    d. Air hujan yang mengalir ke dalam galian yang mengakibatkan kerusakan Kontruksipondasi yang masih dalam pelaksanaan termasuk resiko Kontraktor .Hujan lebat yangmengakibatkan genangan pada galian tidak dianggap Force Majeure, dan perbaikan ataskerusakan yang terjadi adalah beban Kontraktor

    e. Direksi dapat menginstruksikan Kontraktor untuk membuat saluran atau sudetansementara untuk mengalirkan air hujan agar pekerjaan dapat tetap dilaksanakan dalamkeadaan kering. Apabila pekerjaan telah dianggap selesai, maka Kontraktor harusmenimbun kembali saluran dan sudetan sementara seperti keadaan semula.

    f. Untuk pembuatan pasangan talud ( plengsengan ) pada saluran-saluran yang sudah ada,Kontraktor diharuskan membuat tanggul ( kisdam ) sepanjang talud dengan ukuran danKontruksi yang disetujui oleh Direksi. Tanggul / kisdam harus dibuat cukup kuat, tidakmudah rusak akibat kikisan air. Sebelum pelaksanaan pembuatan tanggul dimulai,Kontraktor harus mengajukan gambar detail talud beserta spesifikasi bahan yang akandigunakan untuk mendapatkan persetujuan Direksi.

    g. Persetujuan Direksi seperti tersebut pada gambar tidak mengurangi tanggung jawabKontraktor, jika sewaktu-waktu talud mengalami kerusakan. Perbaikan talud serta akibatlainnya menjadi tanggung jawab Kontraktor .

    h. Perlu koordinasi antar Kontraktor dalam pelaksanaan pekerjaan guna mengendalikanaliran air di saluran.

    Persiapan dan Sewa Direksi Keeta. Kontraktor harus menyediakan kantor lapangan untuk dipergunakan oleh Direksi selama

    pelaksanaan pekerjaan, alat komunikasi serta gudang untuk menyimpan bahan danperalatannya.

    b. Lokasi untuk membangun gudang dan kantor lapangan akan ditentukan oleh Direksi.c. Ukuran dan bentuk gudang, kantor lapangan beserta perlengkapannya akan ditentukan

    sebagai berikut : Ukuran = 3 m x 6 m Lantai = Rabatan beton Dinding = Triplek tb. 4 mm finish cat tembok Rangka = Kayu meranti 5/7 Atap = Asbes gelombang kecil

    d. Syarat-syarat minimum yang harus dipenuhi untuk pembuatan gudang dan kantorlapangan adalah penyediaan sarana sanitasi air bersih, sambungan listrik, alat pemadamapi dan kotak pertolongan pertama.

    e. Pemeliharaan, kebersihan dan keamanan gudang dan kantor lapangan merupakantanggung jawab Kontraktor.

    f. Tempat kosong untuk parkir kendaraan proyek harus disediakan di sekitar kantorlapangan.

    g. dibongkar oleh Kontraktor atas biaya sendiri dan semua peralatan dan perlengkapan tetapmenjadi milik Kontraktor.

    h. Bangunan untuk kantor Direksi yang diuraikan dalam pasal di atas akan dibayar secaraharga unit price untuk sewa direksi keet, dimana harus dianggap bahwa pembayarandilaksanakan secara penuh baik untuk pekerjaan pembangunan, pengadaan, pelayanan,pembersihan maupun pekerjaan pembongkaran bangunan setelah selesai penangananpekerjaan.

    i. Untuk keperluan air kerja kontraktor harus menyediakan sendiri air tawar yang bersih dantidak mengandung minyak, garam, alkali dan bahan-bahan organis atau bahan lain yangdapat merusak pelaksanaan pekerjaan.

    j. Kontraktor harus menyediakan generator sebagai daya listrik secukupnya, guna kebutuhanpenerangan proyek dan keperluan pelaksanaan pekerjaan.

    k. Kontraktor bertanggung jawab atas semua biaya pengadaan fasilitas tersebut pada butir adan b.

    l. Bangunan tersebut harus dapat dijamin agar di dalamnya bebas dari air hujan dan sinarmatahari, termasuk dapat melindungi material yang tersimpan.

    m. Kontraktor harus mengisi perabotan maupun perlengkapan lain berupa buku hariann. Kontraktor membuat dan memasang papan nama proyek dilokasi dengan ukuran 0,9 m x 1,2 m

    Uitzet Dengan waterPass / TheodolitJaringan dan Permukimana. Jaringan dan permukiman diambil berdasarkan referensi titik tetap (patok beton) yang

    dipasang oleh Dinas Tata Kota Kotamadya Surabaya yang terdekat.b. Semua elevasi yang ditunjukkan dan tercantum dalam gambar adalah elevasi yang

    dikaitkan dengan ketinggian patok titik tetap seperti yang dijelaskan pada butir di atas.c. Patok titik tetap yang dipergunakan sebagai referensi dalam proyek ini tercantum dalam

    gambar-gambar rencana atau akan ditunjukkan oleh Direksi di lapangan.

    Pekerjaan Pengukuran dan Survey Lapangan1. Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor harus menggerakkan personil tekniknya untuk

    melakukan survey dan membuat laporan mengenai kondisi fisik lapangan khususnyalokasi rencana konstruksi apakah terdapat ketidaksesuaian. Kontraktor bersama-sama

  • dengan Direksi harus secara bersama-sama mengambil peil permukaan dan sounding arealkerja dan menyetujui semua kekhususan terhadap mana semua pekerjaan didasarkan.

    2. Kontraktor harus menyediakan dan merawat stasion survey yang diperlukan untukpelaksanaan pekerjaan dan harus membongkarnya setelah pekerjaan selesai.

    3. Kontraktor harus memberitahu Direksi sekurang-kurangnya 24 jam dimuka, bila akanmengadakan levelling pada semua bagian daripada pekerjaan.

    4. Kontraktor harus menyediakan atas biaya Kontraktor, semua bantuan yang diperlukanDireksi dalam pengadaan pengecekan levelling tersebut.

    5. Pekerjaan dapat dihentikan beberapa saat oleh Direksi bila dipandang perlu untukmengadakan penelitian kelurusan maupun level dari bagian-bagian pekerjaan.

    6. Kontraktor harus membuat peil/titik-titik tanda (bench mark) permanen di tiap-tiap bagianpekerjaan dan peil ukuran ini harus diberi pelindung dan dirawat selama berlangsungnyapekerjaan agar tidak berubah.

    7. Kontraktor harus menyediakan alat-alat ukur selama pekerjaan berlangsung berikut ahliukur yang berpengalaman sehingga apabila dianggap perlu setiap saat siap mengadakanpengukuran ulang.

    8. Pengukuran titik ketinggian dan sudut-sudut hanya dilakukan dengan alat optik dan sudahditera kebenarannya/dikalibrasi.

    9. Apabila terdapat perbedaan antara elevasi yang tercantum dalam gambar dengan hasilpengukuran ulang, maka Direksi akan memutuskan hal itu kemudian.

    10. Apabila terdapat kesalahan dalam pengukuran kembali, maka pengukuran ulang menjaditanggung jawab Kontraktor. Kontraktor harus mengukur ukang lagi dan dikoreksi olehpihak Direksi.

    11. Pengukuran kembali juga dilakukan setelah pekerjaan selesai.12. Hasil pengukuran kembali berupa gambar Long Section dan Cross Section per titik. Tiap

    Titik adalah sejarak 25 meter.13. Hasil pengukuran lengkap mengenai peil elevasi, sudut, koordinat, serta letak patok patok

    harus dibuat gambarnya dan dilaporkan kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan.Kebenaran dari hasil laporan tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor.

    14. Jika menurut pendapat Direksi kemajuan Kontraktor tidak memuaskan untukmenyelesaikan pekerjaan survey ini tepat pada waktunya atau dalam hal Kontraktor tidakmemulai pekerjaan atau melakukan pekerjaan tidak dengan standar yang ditentukan.Direksi dapat menunjuk stafnya sendiri atau pihak lain untuk mengerjakan surveylapangan dan membebankan seluruh biayanya kepada Kontraktor.

    15. Jika diperlukan untuk mengetahui kondisi tanah (tekstur, jenis tanah dan daya dukungtanah) , kontraktor diwajibkan melakukan test penyelidikan tanah dengan menunjuk pihak/ lembaga yang bergerak dalam tes penyelidikan tanah yang bersertifikasi.

    Pasang Rambu Pengamana. Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai sampai selesai Pekerjaan, Kontraktor harus

    Memasang Rambu Pengaman.b. Adapun Bentuk Rambu yang dipasang berupa Papan Peringatan, Garis Batas Pekerjaan,

    Segita Pengaman, atapun tanda tanda dalam bentuk lain yang bisa mendukung kegiatanini.

    c. Adapun Isi dari pada dalam bentuk papan peringatan menyesuaikan dengan kondisilapangan baik manyatakan ada kegiatan, peringatan dan permohonan maaf ada kegiatanproyek.

    Pematokan dan Pekerjaan Bouwplanka. Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai, Kontraktor harus melaksanakan pematokan dan

    pemasangan bouwplank sesuai petunjuk Direksi.b. Bouwplank harus dibuat tegak lurus sumbu saluran dan harus dibuat melebihi lebar dasar

    pondasi jembatan.c. Patok dan bouwplank harus dibuat kokoh, tidak mudah rusak dan tidak bergerak serta

    harus dijaga agar tidak rusak/hilang selama pelaksanaan pekerjaan dengan jarak antarpatok 1,5 meter.

    d. Elevasi yang tercantum dalam bouwplank dan patok akan menjadi dasar pelaksanaanpekerjaan baik dalam penentuan lebar jembatan, tinggi jembatan maupun tebalpasangan/konstruksi lainnya.

    Test Hole1. Kontraktor harus melakukan Test Hole minimal sejumlah 2 titik. Hal ini bertujuan

    untuk mengetahui apakah di area yang akan dikerjakan saluran terdapat utilitas yang dapatmengganggu kelancaran pekerjaan.

    Mobilisasi dan DemobilisasiMobilisasi dan Demobilisasi berkaitan dengan proses pengadaan material pre cast dan alat berat, tenaga dan alat. Mobilisasi dan demobilisasi sepenuhnya menjadi tanggung jawab kontraktor . Alat berat yang sudah tidak diperlukan harus segera dikembalikan agar tidak mengganggu aktivitas proyek lainnya, ataupun aktivitas warga sekitar proyek.

    DewateringPada Bagian-bagian tertentu dari jenis pekerjaan yang dilaksannakan, areal pekerjaankadang-kadang suatu saat tidak bisa bebas sama sekali dari adanya air. Pada keadaan ini,kontraktor diwajibkan mengeringkan atau membebaskan areal pekerjaan yang akan dipakaisebagai kedudukan konstruksi dari genangan air atau pengaruh air, karena bisa menyebabkanturunnya kualitas pekerjaan akibat pengaruh air tersebut. Pada prinsipnya selama amsapelaksanaan pekerjaan, semua lokasi yang akan dipakai sebagai kedudukan bangunan harusdijaga agar tetap kering, bebas dari genangan ataupun rembesan air.Pekerjaan pengeringan yang dimaksud di sini adalah, termasuk sistem drainase lingkungan

  • pekerjaan, sehingga tidak menimbulkan dampak yang negatif terutama pada masyarakat danlingkungan setempat.Untuk pekerjaan-pekerjaan menurut sifatnya dipandang oleh Pemilik Pekerjaan tidakdiperlukan adanya sistem pengeringan khusus maka semua biaya yang timbul akibatpekerjaan pengeringan ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab dan beban ker, serta sudahharus diperhitungkan termasuk Overhead pada analisa harga satuan pekerjaan.Pada jenis pekerjaan yang dipandang oleh Pemilik Pekerjaan memerlukan adanya konstruksipengertian sifatnya khusus dan memerlukan penanganan tersendiri, maka perhitugan volumedan pembayaran untuk pelakasannaan pekerjaan pengeringan tersebut diatas, diperhitungkandalam satuan (unit) M untuk pekerjaan coferring atau kisdam dan Lump sum untukpekerjaan dewatering, sedangkan harga satuan pekerjaan yang ditawarkan, sudah harusmeliputi upah tenaga, bahan material yang dipakai peralatan yang dipergunakan, Overheaddan keuntungan Kontraktor.

    Bongkar Pasangan Lama + Pelat Inrit+Pembongkaran PavingPekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, alat - alat dan pengangkutan yang dibutuhkanuntuk menyelesaikan semua pekerjaan pembongkaran pasangan lama, plat inrit , dan paving seperti tertera pada gambarrencana dan juga pembersihan lokasi pembongkaran dari sisa material lama.

    Pekerjaan bongkaran dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut :a. Pembongkaran harus dilaksanakan secara tertib dan hati-hati sehingga tidak merusak

    bagian lainnya yang tidak semestinya dibongkar dan tidak membahayakan manusia,baik orang lain, personel yang terlibat dalam pelaksanaan ini maupun pekerjaannyasendiri.

    b. Semua Material bekas bongkaran diangkut keluar proyek.c. Untuk pembongkaran paving dilakukan secara hati2 karena paving yang lama akan dipakai kembali

    sebagai rekondisi pekerjaan paving.

    Pekerjaan Galian Tanah Konstruksi, Tanah Cadas dan Galian Tanah Lumpur Umum1. Pekerjaan ini harus mencakup penggalian, pembuangan tanah atau material lain bila ada

    dari tempat kerja atau sekitarnya yang perlu, untuk penyelesaian yang memuaskan daripekerjaan dalam kontrak ini.

    2. Pekerjaan ini umumnya diperlukan untuk pembuatan pondasi, untuk pembuangan materialyang tidak terpakai atau humus, dan untuk pembentukan secara umum garis, ketinggianpenampang yang ditunjukkan dalam gambar atau yang diperintahkan oleh Direksi.

    Perbaikan dari Pekerjaan Galian yang tidak MemuaskanPekerjaan galian yang tidak memenuhi toleransi yang diberikan, harus diperbaiki olehKontraktor sebagai berikut : Material yang berlebihan harus dibuang dengan menggali lebih lanjut Daerah dimana digali lebih atau daerah retak atau lepas, harus diurug kembali dengantimbunan pilihan atau lapis pondasi agregat seperti yang diperintahkan oleh Direksi.

    Prosedur Penggalian1. Penggalian harus dilaksanakan hingga garis ketinggian dan elevasi yang ditentukan dalamgambar atau ditunjukkan oleh Direksi dan harus mencakup pembuangan seluruh materialdalam bentuk apapun yang dijumpai termasuk tanah, padas, lumpur, batu bata, batu beton dan lain-lain. Pekerjaan galian harus dilakukan dengan seminimal mungkin gangguan terhadapmaterial di bawah dan di luar batas galian.2. Seluruh galian harus dijaga agar bebas dari air dan kontraktor harus menyediakan seluruhmaterial yang diperlukan, perlengkapan dan buruh untuk pengeringan, panggalian saluranair dan pembangunan saluran sementara, tembok ujung dan cofferdam. Pompa agar siap ditempat kerja setiap saat untuk menjamin tak ada gangguan dalam prosedur pengeringandengan pompa.

    Jaminan Keselamatan Pekerjaan Galian1. Kontraktor harus memikul seluruh tanggung jawab untuk menjamin keselamatan pekerja

    yang melaksanakan pekerjaan galian.2. Selama masa pekerjaan galian, kontraktor harus menjaga setiap saat suatu lereng yang

    stabil yang mampu menahan pekerjaan sekitarnya. Bila diperlukan, kontraktor harusmenahan atau menyangga struktur di sekitarnya yang jika tidak dilakukan dapat menjaditidak stabil atau rusak oleh pekerjaan galian.

    3. Pada setiap saat dimana kedalaman galian melebihi ketinggian di atas kepala, kontraktorharus menempatkan pengawas keamanan pada tempat kerja yang tugasnya hanyamemonitor kemajuan dan keamanan. Pada setiap saat peralatan galian cadangan sertaperlengkapan P3K harus tersedia di tempat kerja galian.

    4. Seluruh tepi galian terbuka harus diberi penghalang yang cukup untuk mencegah pekerjaatau orang lain terjatuh kedalamnya dan setiap galian terbuka pada badan jalan atau bahuharus ditambah dengan bamboo pada malam hari dengan drum dicat putih atau lampukuning sesuai dengan ketentuan Direksi.

    Pengangkutan Tanah Keluar Proyek1. Seluruh material yang telah digali dalam batas volume yang telah ditentukan, dan

    apabila tidak bisa dibuang secara langsung , maka untuk sementara dapat diletakandidaerah sekitar saluran.

    2. Penempatan hasil Galian tersebut jangan sampai menggangu sekitarnya.3. Walapupun ditempatkan sementara, tanah hasil galian tidak dibenarkan berada pada

    tempat tersebut sampai 1 ( satu hari )4. Seluruh hasil material bekas galian drainase harus dibuang dan tempat bekas

    penempatan sementara hasi galian, ditinggalkan dalam keadaan rapih dan bersih.5. Alat transportasi yang digunakan untuk mengangkut tanah sisa galian adalh Dump Truk

    dengan kapasitas muat 6 m3 atau bila kondisi jalan / area yang tidak memungkinkanbisa menggunakan kendaraan kecil dengan seijin pengawas lapangan

    6. Kontraktor harus melaporkan kepada Direksi setiap kali akan mengadakan

  • pengangkutan material sisa galian keluar proyek, serta harus mencatat berapa m3volume dari material yang telah diangkut setiap ada pekerjaan pengangkutan.

    PEMASANGAN TRUCUK BAMBU 8-12 cm - P.1,5 M1. Pekerjaan ini dilakukan sebelum pekerjaan pasangan batu kali/U-Ditch/Top Bottom pada saluran. Pekerjaan

    ini dimaksudkan untuk meningkatkan daya dukung tanah yang ada pada dasar salurantersebut sehingga diharapkan daya dukungnya menjadi lebih besar dari keadaansebelumnya.

    2. Material yang digunakan adalah Bambu Bongkotan dengan diameter min 8 cm .Panjangmasing - masing bambu 1,5 meter

    3. Terucuk Bambu dipasang arah pada masing - masing sisi dipasang 1 buah terucuksejajar, dengan jarak sesuai dengan gambar rencana.Untuk Pemancangannya adalah sebagai berikut :

    a. Alat pemancang dipakai Drop Hammer kapasitas 100 kg yang dilengkapi dengankonstruksi kaki tiga dari pipa besi dan katrol dengan ketinggian jatuh 2 meter.Trucuk bambu dipancangkan dalam keadaan baik, tidak cacat yang dapat mengurangikekokohan pekerjaan.

    b. Apabila pamancangan tidak bisa terbenam seluruhnya (belum sesuai dengan gambarrencana) maka drop hammer diganti dengan yang lebih berat sehingga kedalaman tiangtrucuk dapat dipancangkan sesuai dengan gambar rencana.

    c. Apabila dari hasil pemancangan tersebut di atas menurut Direksi hasilnya meragukanmisalnya tiang trucuk miring, pecah dan sebagainya maka Kontraktor harus mencabuttiang trucuk tersebut dan diharuskan melakukan pemancangan ulang.

    d. Segala kerugian yang ditimbulkan akibat hal tersebut di atas adalah menjadi tanggungjawab kontraktor sepenuhnya.

    URUGAN PASIR ( PADAT )1. Bahan yang digunakan sebagai urugan adalah Pasir Urug2. Mutu Bahan.

    - Pasir Urug harus terbebas dari Lumpur, Oli, Air, bahan organic maupun an organic.3. Prosedur Pelaksanaan

    - Pelaksanaan Urugan Pasir Padat sepanjang Pasangan Batu Kali/U-Ditch/Top Bottom

    U-DITCH Uk. 60.80.120, 80.100.120, 100.100.120 PRE CAST (FABRIKAN) Top Bottom yang dimaksud adalah Box Culvert Precast yang berasal dari pabrikasi yang mampu menahan beban kendaraan 5 Ton/m2 dan 10 ton/m2.1. Top Bottom menggunakan mutu beton K-350 dengan mutu baja BJTD-40, Diameter min. 8 mm dengan toleransi dimensi max 2 mm2. Kontraktor harus memesan untuk pembuatan Top Bottom Precast tersebut pada sebuah pabrik, yang telah disetujui oleh pihak Direksi3. Mutu, Dimensi serta Detail Top Bottom Precast yang dipesan harus sesuai dengan gambar perencanaan yang sudah disetujui oleh Direksi4. Syarat diterimanya beton precast, pihak penyedia diwajibkan mengundang pihak pengguna untuk melakukan inspeksi / tinjauan ke produsen melihat tahapan dan pemakaian bahan pabrikasi5. Bila mutu pabrikasi dibawah / tidak sesuai dengan spesifikasi teknis, maka pihak pengguna berhak menolak produk beton precast6. Kontraktor diharuskan dapat memberikan Jaminan Spesikasi Pemesanan Top Bottom Precast ( yang berisi Job Mix Formula ) serta Surat Dukungan dari Pabrik ( dengan melampirkan analisa harga satuan pabrikasi) yang dikeluarkan oleh Pabrik, kepada Direksi dan Pengawas.7. Biaya transportasi Top Bottom Precast yang sudah dipesan, sepenuhnya ditanggung oleh Kontraktor.

    PEMASANGAN PIPA PEMBUANGAN1. Material yang digunakan adalah Pipa PVC type AW dengan diameter 4 .Panjang

    masing - masing pipa 1,2 meter2. Dengan Adanya pelaluan drainase memperkokoh struktur dari rembesa atau aliran air

    tanah. Sehingga struktur Saluran Batu kali tidak terjadi guling.

    URUGAN TANAH KEMBALIBahan :Bahan yang digunakan sebagai urugan adalah tanah dari hasil galian tanah konstruksi

    Mutu Bahan :Tanah yang digunakan adalah tanah yang telah dipilih yang bebas dari lumpur dan tidakberair.

    Prosedur Pelaksanaan :Pekerjaan urugan tanah kembali tidak boleh dilakukan sebelum pekerjaan pasangan batu kaliitelah diselesaikan dan diperiksa serta disetujui oleh Direksi. Penimbunan dilakukan mendatarlapis demi lapis yang dipadatkan dengan menggunakan peralatan pemadat. Urugan dilakukandengan tenaga manusia.

    BETON RABAT Beton rabat ini digunakan sebagai pengunci dari pemasangan U-Gutter + Cover. Pembuatan beton rabat ini sama denganhal pembuatan pelat beton dengan perbandingan 1Pc : 3Ps : 6 Kr.

    PELAT BETON COR SETEMPAT-PELAT WIREMEST DAN PLAT INJAK BETON K-250Pekerjaan Struktur BetonPekerjaan TulanganUmum.Seluruh pekerjaan tulangan yang dilaksanakan menurut spesifikasi ini dan seluruh maksudyang bertalian yang mungkin ditentukan oleh Direksi. Harus terdiri dari bahan-bahan yangdiperinci disini. Syarat-syarat dan ketentuan yang dinyatakan disini akan berlaku untuksemua pekerjaan tulangan, kecuali ada ketentuan lain dari Direksi untuk pekerjaan tertentu.

  • Material ( Baja Tulangan )Besi yang dipakai adalah besi Tulangan dengan diameter sesuai dengan yang sisyaratkan, adapada gambar perncanaan. Untuk mendapatkan jaminan akan kualitas besi yang diminta,Kontraktor diwajibkan untuk memperlihatkan data katalog tentang sertifikasi besi tulanganyang didapatkan dari supplier.

    Pembengkokan dan Pelaksanaan1. Semua tulangan di bentuk sesuai dengan bentuk dan ukuran seperti tercantum dalam

    gambar dan mengikuti syarat - syarat dalam P.B.I dan diletakkan sesuai dengan gambardengan memperhatikan selimut beton yang tetap.

    2. Tulangan yang mempunyai cacat atau pembengkokan yang tidak sesuai dengan gambartidak boleh digunakan. Bila terdapat radius tertentu untuk bengkokan atau hook harusdibuat sekeliling paku yang mempunyai diameter empat (4) kali dari tulangan yang akandibengkok.

    3. Kawat baja digunakan untuk mengikat tulangan hendaknya mempunyai diameter tidaklebih kecil dari 1, 6 mm dengan ikatan dari kawat harus dimasukkan dalam penampungbeton Beugel-beugel harus diikat pada tulangan utama dan jaraknya harus sesuai dengangambar. Tulangan tidak boleh disokong diatas tulangan baja yang keluar dari permukaanbeton, diatas sokongan kayu atau tidak juga diatas agregat kasar

    4. Precast mortar spacing block hendaknya digunakan untuk penahan jarak yang tepatterhadap tulangan dan minimum mempunyai kekuatan beton yang akan dicor.

    5. Bentuknya harus dibuat sepraktis mungkin dalam penggunaannya. Precast mortar spacingblock ini hendaknya dibuat dengan kawat baja dicor bersama-sama, maksudnya untukmengikatnya pada tulangan.

    6. Sebelum digunakan harus direndam dahulu dalam air. Sebelum pengecoran, semuapenulangan harus betul-betul bersih dari semua kotoran-kotoran.

    7. Penulangan yang ditempatkan pada suatu penampang dari pekerjaan harus disetujui olehDireksi, sebelum beton dicor pada penampang tersebut.

    8. Harap diperhatikan sebelum pengecoran dimulai harus diberikan waktu yang cukupuntuk pemeriksaan.

    Pekerjaan BekestingUmumPekerjaan ini adalah pembuatan begesting-begesting untuk cetakan konstruksi beton. Dandikerjakan menurut spesifikasi ini dan seluruh maksud yang bertalian yang mungkinditentukan oleh Direksi.

    Bahan-bahanKayu Papan / MultipleksKayu papan atau multipleks yang digunakan harus sesuai dengan syarat-syarat danspesifikasi yang telah ditentukan atau menurut petunjuk Direksi.

    Pelaksanaan.1. Begesting-begesting tidak boleh bocor dan cukup untuk mencegah perpindahan tempat

    atau kelongsoran dari penyangga. Permukaan Bekesting harus halus dan rata, tidak bolehmelendut. Sambungan-sambungan pada begesting harus diusahakan lurus dan rata dalamarah horisontal dan vertikal.

    2. Bout-bout dan tierod yang diperlukan untuk ikatan-ikatan dalan beton harus diatursedemikian sehingga bila begesting dibongkar kembali, maka semua besi tulangan harusberada 4 cm dari permukaan beton.

    3. Semua begesting harus dibersihkan sebelum dipergunakan kembali. Pekerjaan harussedemikian rupa sehingga tidak akan terjadi kemungkinan adanya beton yang keroposdan lain-lain kerusakan beton.

    4. Semua sisipan, deretan paku-paku, celah angker, dan lain-lain harus dibuat didalambeton.

    5. Segara sebelum beton dicor pada beberapa bagian dari begesting, bagian dalam daribagian itu harus dibersihkan dari semua material lain, termasuk air.

    6. Tiap-tiap bagian dari begesting, bagian-bagian yang strukturil harus diperiksa olehDireksi segera sebelum beton dicor pada bagian itu.

    7. Pelapisan (coating) ; Sebelum pemasangan besi beton bertulang, begesting yangdipergunakan untuk beton yang tidak perlu diplester lagi (exposed concrete) harusdilapisi dengan minyak yang tidak meninggalkan bekas pada beton.

    8. Begesting untuk beton biasa (yang perlu diplester lagi permukaannya) harus dibasahi airdengan seksama sabagai pengganti minyak segera sebelum dicor.

    9. Pembongkaran Begesting ; Bangunan tidak boleh mengalami perubahan bentuk,kerusakan atau pembebanan yang melebihi beban rencana dengan adanya pembongkaranbegesting pada beton.

    10. Pertanggungan jawab atas keselamatan pada waktu pembongkaran tiap bagian begestingatau penyangga berada dipihak pemborong. Waktu minimum untuk pembongkaranbegesting ; Waktu minimum dari saat selesainya pengecoran beton sampai denganpembongkaran begesting dari bagian - bagian struktur harus ditentukan dari percobaankubus benda uji yang memberikan kuat desak minimum seperti tercantum pada daftaratau sebagai berikut :

    BAGIAN STRUKTUR WAKTU MINIMUM PEMBONGKARAN BEGESTING ( HARI )

    Sisi balok dan dinding 3Penyangga pelat lantai 21Penyangga balok 21

    Pekerjaan BetonUmum1. Semua beton yang dikehendaki untuk digunakan bagi semua bangunan instalasi

    pengolahan lumpur tinja yang akan dikerjakan dengan spesifikasi ini dan untuk semuamaksud yang berhubungan dan sebagaimana diminta oleh Direksi harus diperinci dari

  • bahan-bahan yang diperinci disini dan harus dicampur dengan perbandingan yang sesuaidengan ketentuan-ketentuan yang disebut di sini.

    2. Setiap syarat dan ketentuan yang tidak termaktub di sini harus sesuai dengan StandarIndonesia untuk beton N.I.2 P.B.I. 1971.

    Bahan1. Semua portland harus sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang

    ditetapkan dalam semen portland.2. Semua besi beton harus sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang

    ditetapkan tentang besi beton.3. Semua pasir dan agregat kasar yang digunakan dalam beton, spesi/mortel dan spesi injeksi

    dalam spesifikasi ini harus disediakan oleh Kontraktor sesuai dengan syarat-syarat yangsudah diterangkan

    4. Air yang dipakai harus sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan di depan.

    Kelas dan Mutu BetonKelas dan mutu dari beton harus sesuai dengan Standar Beton Indonesia N.I2-P.B.I. 1971,menurut tabel di bawah ini.

    Tabel Standar Mutu Dan Kelas Beton Mutu dan Kelas Beton

    KategoriKls Mutu bk bm Dari Kualitas Kekuatan

    Kg/cm2 Kg/cm2 Bangunan Agregat Tekanan(tujuan)

    Pemeriksaan Tidak adaI Bo - - Non dengan Pengujian

    Strukturil mata

    Pemeriksaan Tidak adaII Bl - - Strukturil dengan Pengujian

    teliti

    Pengujian Pengujian akanK125 125 200 Strukturil mendetail diadakan

    dengan analisameyakinkan

    Pengujian Pengujian akanK175 175 250 Strukturil mendetail diadakan

    dengan analisameyakinkan

    Pengujian Pengujian akanK225 225 300 Strukturil mendetail diadakan

    dengan analisameyakinkan

    Pengujian Pengujian akanIII K225 225 300 Strukturil mendetail diadakan

    dengan analisameyakinkan

    Pengujian Pengujian akanK275 275 350 Strukturil mendetail diadakan

    dengan analisameyakinkan

    Pengujian Pengujian akanIV K300 300 350 Strukturil mendetail diadakan

    dengan analisameyakinkan

    Pengujian Pengujian akanK350 350 400 Strukturil mendetail diadakan

    dengan analisameyakinkan

    Dilakukan pengujian kekuatan tekan beton yang diperoleh dari pemeriksaan benda uji kubuspada umur 28 hari.

    Pencampuran dan Pengecoran Beton.Komposisi/Campuran Beton1. Beton harus dibentuk dari semen portland, pasir, kerikil/batu pecah, air seperti yang

    ditentukan sebelumnya, semuanya dicampur dalam perbandingan yang serasi dan diolahsebaik-baiknya sampai pada kekentalan yang tepat/baik.

    2. Untuk beton mutu Bo campuran yang biasa untuk pekerjaan non struktural dipakaiperbandingan dari semen portland, terhadap pasir dan agregat kasar tidak boleh kurangdari 1 : 8. Banyaknya semen untuk tiap m3 sedikitnya harus 225 kg.

    3. Untuk beton mutu K 350, campuran nominal dari semen Portland, pasir dan kerikil/batupecahan harus digunakan dengan perbandingan volume 1 : 2 : 3 atau banyaknya semenuntuk tiap m3 beton minimum harus sampai 325 kg.

    4. Untuk mutu beton lainnya yang lebih tinggi harus dipakai campuran yang direncanakan(designed mix). Campuran yang direncanakan diketemukan dari percobaan-percobaan

    Pengawasan terhadap

  • campuran yang memenuhi kekuatan karakteristik yang disyaratkan. Banyaknya semenuntuk tiap m3 beton paling tidak harus 325 kg.

    5. Tingkat agregat yang kasar untuk kelas II - derajat K.125 dan untuk kelas II- derajat K.175- beton harus berada dalam batas yang telah ditentukan di atas dan Kontraktor harusmemperoleh derajat yang patut apabila perlu akan dites oleh Direksi, denganmengkombinir ukuran agregat yang proporsionil, agar supaya diperoleh derajat yangsepatutnya.

    6. Perbandingan antara bahan-bahan pembentuk beton yang dipakai untuk berbagai pekerjaan(sesuai kelas mutu) harus dipakai dari waktu ke waktu selama berjalannya pekerjaan,demikian juga pemeriksaan terhadap agregat dan beton yang dihasilkan.

    7. Perbandingan campuran dan faktor air semen yang tepat akan ditetapkan atas dasar betonyang dihasilkan, juga mempunyai kepadatan yang tepat, kekedapan, awet dan kekuatanyang dikehendaki, dengan tidak memakai semen terlalu banyak.

    8. Faktor air semen dari beton (tidak terhitung air yang dihisap oleh agregat) tidak bolehmelampaui 0,55 (dari beratnya) untuk kelas III dan jangan melampaui 0,60 (dari beratnya)untuk kelas lainlainnya. Pengujian dari beton akan dilakukan oleh Direksi danperbandingan-perbandingan campuran harus diubah jika perlu untuk tujuan ataupenghematan yang dikehendaki, kegairahan bekerja, kepadatan, kekedapan, awet ataukekuatan dan Kontraktor tidak berhak atas penambahan konpensasi disebabkan perubahanyang demikian.

    Perlengkapan MengadukKontraktor harus menyediakan peralatan dan perlengkapan yang mempunyai ketelitian yangcukup untuk menetapkan dan mengawasi jumlah dari masing-masing bahan pembentukanbeton. Perlengkapan-perlengkapan tersebut dan cara pengerjaannya selalu harusmendapatkan persetujuan Direksi.

    Mengaduk1. Bahan-bahan pembentukan beton harus dicampur dan diaduk dalam mesin pengaduk beton

    yaitu Batch Mixer atau Portable Continuous Mixer selama sedikitnya 1 menitsesudah semua bahan (kecuali untuk air dalam jumlah yang penuh) ada dalam mixer.Waktu pengadukan ditambah, bila mesin pengaduk berkapasitas lebih besar dari 1,5 m3,Direksi berwenang untuk menambah waktu pengadukan jika pemasukan bahan dan carapengadukan gagal untuk mendapatkan hasil adukan dengan susunan kekentalan dan warnayang merata/seragam. Beton harus seragam dalam komposisi dan konsistensi dari adukanke adukan, kecuali bila dimintakan adanya perubahan dalam komposisi atau konsistensi.Air harus dituangkan lebih dahulu dan selama pekerjaan mencampur. Pengadukan yangberlebih-lebihan (lamanya) yang membutuhkan penambahan air untuk mendapatkankonsistensi beton yang dikehendaki tidak diperkenankan.

    2. Pencampuran dengan tangan diperkenankan apabila pada lokasi-lokasi tertentu sebuahPortable Mixer tak mungkin dipergunakan menurut pandangan Direksi. Untukmempermudah pencampuran ini Kontraktor akan membuat beton masif dengan ketebalantidak kurang dari 5 cm, licin, rata dengan luas 2 cm2, diliputi dengan parapet setinggi 10 cm.

    3. Penutup saluran dari beton harus dicor pada tempat lain yang berdekatan dengan lokasi,tidak boleh dicor langsung pada saluran.

    SuhuSuhu beton sewaktu dicor/dituang, tidak boleh lebih dari 32 Celcius dan tidak kurang dari4,5 C. Bila suhu dari beton yang ditaruh berada antara 27 C dan 32 C, beton harus diadukditempat pekerjaan untuk kemudian langsung dicor. Bila beton melebihi 32 C, sebagai yangditetapkan oleh Direksi, Kontraktor harus mengambil langkah-langkah yang efektif, misalnyamendinginkan agregat dengan mencampur air dan mengecor pada waktu malam hari bilaperlu, mempertahankan suhu beton, untuk dicor pada suhu dibawah 32 C.

    Cetakan Beton1. Cetakan haruslah sesuai dengan berbagai bentuk, bidang-bidang, batas-batas dan ukuran

    dari hasil beton yang diinginkan sebagaimana pada gambar-gambar yang diusulkan olehKontraktor dan yang sudah disetujui oleh Direksi.

    2. Cetakan untuk mencetak beton dan membuatnya menurut model yang dikehendaki harusdigunakan bila perlu. Cetakan dapat dibuat dari lembaran Plywood, papan yang diserut/diketam rata dan halus, dalam keadaan baik sebagaimana dikehendaki untuk menghasilkanpermukaan yang sempurna seperti terperinci disini.

    3. Permukaan yang rata dari beton adalah yang dikehendaki dimanapun juga baik salurandrinase ataupun tutup beton. Cetakan untuk permukaan yang demikian dapat dibuat darikayu dan harus didalam segala hal benar-benar berbentuk dan berukuran yang dikehendakidan harus berkekuatan dan berkakuan yang tetap pada tempat dan bentuknya selamapembebanan dan berlangsungnya pekerjaan vibrasi pemadatan beton. Semua percetakankayu harus diketam rata/digosok dengan kertas pasir untuk menghilangkan tanda-tandabekas dari cetakan sejauh hal ini dapat dikerjakan. Usaha yang sesuai dan efektif harusdikerahkan dalam pekerjaan cetakan untuk menguatkan pinggiran batas dan ujung lainnyadalam arah yang tepat untuk menghindari terbentuknya pelengkungan-pelengkungan sisi-sisi pinggiran tersebut atau kerusakan-kerusakan permukaan beton yang telah diselesaikan.

    4. Semua cetakan yang dibangun harus teguh. Alat-alat dan usaha-usaha yang sesuai dancocok untuk membuka cetakan-cetakan tanpa merusak permukaan dari beton yang selesaiharus tersedia. Sebelum beton dicor, permukaan dari cetakan-cetakan harus diminyakidengan minyak yang biasa diperdagangkan yang mencegah secara efektif lekatnya beton,semua material untuk melepaskan lekatan harus dipakai hanya setelah disetujui olehDireksi. Penggunaan minyak cetakan harus berhati-hati untuk kontak dengan besi betonyang mengakibatkan kurangnya daya lekat.

    5. Semua cetakan harus betul-betul teliti dan kuat kedudukannya sehingga tidak adaperubahan atau gerakan lain selama penuangan beton. Penyangga cetakan (perancah) harusbersandar pada pondasi yang baik sehingga tidak akan ada kemungkinan penurunancetakan selama pelaksanaan.

    6. Pada pekerjaan saluran longsor harus dalam daerah yang kering maka harus dibatasidengan cofferdam diudik dan di hilir, serta disediakan pompa untuk memompa air

  • rembesan dari cofferdam. Air yang setiap hari mengalir harus dialihkan lewat talang diatasaluran yang akan dibangun.

    Pengecoran1. Beton tidak boleh dicor sebelum semua pekerjaan cetakan, baja tulangan beton,

    penyokongan dan pengikatan dan penyiapan-penyiapan permukaan yang berhubungandengan pengecoran yang telah disetujui oleh Direksi.

    2. Segera sebelum pengecoran beton, semua permukaan pada tempat pengecoran (cetakan,lantai kerja) harus bersih dari air yang menggenang, reruntuhan atau bahan lepas.

    3. Permukaan-permukaan beton yang lebih dahulu dicor pada mana beton baru akan dicor,permukaan mana telah begitu mengeras sehingga beton baru tidak akan berpadu dengansempurna, ditentukan disini, sebagai Construction Joints (hubungankonstruksi/pelaksana). Permukaan-permukaan Construction Joints harus bersih danlembab ketika ditutup dengan beton baru atau adukan. Pembersihan harus berupapembuangan semua kotoran, beton-beton yang mengelupas atau rusak, bahan-bahan asingyang menutupinya. Permukaan-permukaan Construction Joints harus dibersihkan dengancara-cara yang disetujui dan kemudian dicuci seluruhnya dengan penyemprotan air dengantekanan udara segera sebelum pengecoran beton baru. Pembersihan dan pencucian harusdilaksanakan pada kesempatan terakhir dari pengecoran beton. Semua genangan-genanganair harus dibuang dari permukaan Construction Joints sebelum beton baru dicor.

    4. Cara-cara dan alat-alat yang digunakan untuk pengangkutan beton harus sedemikiansehingga beton dengan komposisi dan kekentalan yang diinginkan dapat dibawa ke tempatpekerjaan tanpa adanya pemisahan dan kehilangan bahan yang menyebabkan perubahannilai slump.

    5. Beton dicor hanya pada waktu Direksi atau wakilnya yang ditunjuk serta pengawasKontraktor yang setaraf ada ditempat kerja. Setelah permukaan disiapkan baik-baik,permukaan Construction Joints dimana beton baru akan dicorkan harus dilapisi denganpenutup yang terbuat dari adukan semen (air hasta semen) atau ditutup dengan lapisanspesi/mortar harus mempunyai perbandingan semen dan pasir seperti campuran betonyang bersangkutan kecuali ditentukan lain, demikian juga konsistensinya.

    6. Beton harus dicor pada adukan yang baru (fresh). Dalam pengecoran beton padaConstruction Joints yang telah terbentuk, penjagaan khusus harus dijalankan untukmenjamin agar beton yang baru menjadi rapat betul dengan permukaan joints (sambungan)dengan Pembobokan dan peralatan dengan memakai alat-alat yang cocok.

    7. Pencampuran/penumbukan kembali beton tidak diperkenankan.8. Beton yang sudah mengeras dalam hal mana pengecoran yang tepat tidak mungkin dijamin

    harus dibuang dan tidak dibayar untuk pekerjaan terbuang semacam itu. Transportasi daripengadukan sampai pengecoran beton jangan terlalu jauh sehingga memungkinkanpemisahan bahan dan pengerasan beton.

    9. Kecuali ada penyetopan/pemotongan oleh hubungan/joints, semua penuangan beton harusselalu kira-kira berlapis-lapis horizontal dan umumnya tebalnya tidak lebih dari 50 cm.Direksi mempunyai hak untuk mengurangi tebal tersebut apabila pengecoran dengan teballapisanlapisan 50 cm tidak dapat memenuhi spesifikasi-spesifikasi ini.

    10. Pengecoran beton tidak diperkenankan selama hujan deras atau lama sedemikian sehinggaspesi/ mortar terpisah dari agregat kasar. Selama hujan air semen atau spesi tidak bolehdihamparkan pada construction joints dan air semen atau spesi yang hanyut dan terhamparharus dibuang dan diganti sebelum pekerjaan dilanjutkan. Suatu pengecoran tersebut tidakboleh terputus sebelum bagian tersebut selesai.

    11. Ember-ember/bocket beton yang dipakai harus sanggup menuang dengan tepat padaslump yang rendah dan memenuhi syarat-syarat campuran pada mana mekanismepembuangan harus dibuat dengan kapasitas sedikitnya 0,35 m3 sekali tuang. Ember betonharus mudah untuk diangkat/ diletakkan dengan alat-alat lainnya dimana diperlukanterutama bagi lokasi-lokasi yang terbatas.

    12. Keadaan construction joints harus mendekati horizontal jika tidak ada ketentuan lain dariyang ditunjukkan pada gambar atau diperintahkan oleh Direksi.

    13. Setiap lapisan beton harus dipadatkan sampai kepadatan maksimum yang mungkin,sehingga ia bebas dari kantong-kantong kerikil, dan menutup rapat-rapat pada semuapermukaanpermukaan dari cetakan dan material yang dilekatkan. Dalam pemadatan setiaplapisan dari beton, kepala, alat penggetar(vibrator) harus dapat menenmbus danmenggetarkan kembali beton pada bagian atas dari lapisan yang terletak dibawah. Semuabeton harus dipadatkan dengan alat penggetar type immersion beroperasi dengankecepatan paling sedikit 7000 putaran per menit ketika dbenamkan dalam beton.

    Pembukaan Cetakan dan Pemeliharaan.Waktu dan Cara-cara Pembukaan Cetakan1. Waktu dan cara pembukaan dan pemindahan cetakan harus dikerjakan dengan hati-hati

    untuk menghindarkan kerusakan pada beton. Beton yang masih muda tidak diijinkan untukdibenahi. Beton yang baru dibuka cetakannya diperlihatkan kepada Direksi untuk dinilaikualitas pengecorannya, beton yang hasilnya banyak keropos sampai tulangan terlihat,maka harus mendapatkan penanganan tersendiri atas petunjuk Direksi.

    2. Umumnya, diperlukan waktu minimum dua hari sebelum cetakan dibuka untuk dinding-dinding yang tidak bermuatan dan cetakan-cetakan samping lainnya; tujuh hari untukdinding-dinding pemikul dan saluran-saluran,14 hari untuk dek-dek jembatan ataugorong-gorong jalan.

    Perawatan1. Semua beton harus dirawat (cured) dengan air seperti ditentukan disini. Direksi berhak

    menentukan cara perawatan bagaimana yang harus digunakan pada bagian-bagianpekerjaan.

    2. Beton harus tetap basah paling sedikit 14 hari terus menerus (segera setelah beton cukupkeras untuk mencegah kerusakan) dengan cara menutupnya dengan bahan yang dibasahiair atau cara-cara yang disetujui yang akan menjaga agar permukaan selalu basah.

    3. Air yang digunakan dalam perawatan (curing) harus memenuhi maksud-maksudspesifikasispesifikasi air untuk campuran beton.

  • Perlindungan (Protection)Kontraktor harus melindungi semua beton terhadap kerusakan-kerusakan sebelumpenerimaan terakhir oleh Direksi. Permukaan beton yang terbuka harus dilindungi terhadapsinar-sinar matahari yang langsung paling sedikit 3 hari sesudah pengecoran. Perlindungansemacam itu dibuat efektif dan secepatnya dilaksanakan sesudah pengecoran beton atausesudah pembukaan cetakan cetakan.

    Penyelesaian-penyelesaian dan Penyempurnaan1. Penyempurnaan permukaan-permukaan beton harus dilaksanakan oleh tukang yang ahli

    dan disaksikan oleh Direksi. Permukaan-permukaan beton akan diuji/ ditest oleh Direksidimana perlu untuk menentukan apakah ketidakteraturan permukaan berada dalam batas-batas yang ditentukan disini. Ketidakteraturan digolongkan sebagai sekonyong-konyong(abrupt) atau lambat laun (gradual).

    2. Offset yang disebabkan oleh pemindahan atau penempatan cetakan yang salah yangmembentuk garis-garis, yang disebabkan mata kayu lepas pada cetakan atau kerusakanlain dari kayu, akan dianggap sebagai ketidakteraturan yang sekonyong-sekonyong(abrupt) dan akan diuji dengan menggunakan pengukuran langsung. Semuaketidakteraturan lainnya dapat dianggap sebagai ketidakteraturan yang gradual dan akandiperiksa dengan teliti oleh Direksi, kalau perlu dengan menggunakan peralatanpengetesan beton. Sebelum menerima pekerjaannya, Kontraktor harus membersihkansemua permukaan yang terbuka dari kerak-kerak dan kotoran yang lainnya.

    Perbaikan Permukaan Beton1. Bila sesudah pembukaan cetakan ada beton yang tidak tercetak menurut gambar atau

    diluar garis atau permukaan tidak rata atau keropos, ternyata ada permukaan yang rusakatau keluar dari garis, hal itu dianggap sebagai tidak sesuai dengan spesifikasi ini.Ketidaksesuaiannya akan mendapat penilaian tersendiri yang akan diberikan oleh Direksidan kalau Direksi memerintahkan untuk dibongkar maka beton harus dibuang dan digantioleh Kontraktor atas bebannya sendiri kecuali bila Direksi memberikan ijinnya untukmenambal tempat yang rusak, dalam hal mana penambalan harus dikerjakan seperti yangtelah tercantum dalam pasal-pasal berikut.

    2. Kerusakan yang memerlukan pembongkaran dan perbaikan ialah yang terdiri dari sarangkerikil, kerusakan karena cetakan, lobang-lobang karena keropos, lubang-lubang baut,ketidakrataan oleh pengaruh sambungan-sambungan cetakan, dan bergeraknya cetakan.Ketidakrataan dan bengkok harus dibuang dengan pemahat atau dengan alat lain danseterusnya digosok dengan batu gerinda. Semua lubang harus terus menerus dibasahiselama 24 jam sebelum dicor dan seterusnya disempurnakan.

    3. Jika menurut pendapat Direksi Hal-hal yang tidak sempurna pada bagian bangunan-bangunan yang akan terlihat sedemikian, sehingga dengan penambalan saja tidak akanmenghasilkan sebuah dinding yang tidak memuaskan kelihatannya, Kontraktor diwajibkanuntuk menutupi seluruh dinding (dengan spesi plester), sesuai dengan instruksi dariDireksi.

    4. Cacat lubang-lubang tempat cukilan dari sarang kerikil atau keropos kecil yang akandiperbaiki, harus diisi dengan spesi/ mortel tambalan yang kering yang disusun dari satubagian semen Portland dengan dua bagian pasir beton bersama dengan bahan pengisi yangtidak susut, yang disetujui oleh Direksi, dalam jumlah yang diperinci oleh pabrik dandengan air yang cukup sehingga sesudah bahanbahan spesi dicampur akan melekat satusama lain dan apabila diremas-remas menjadi bola dan ditekan dengan tangan tidak akanmengeluarkan air. Spesi penambal harus dikerjakan dengan lapisan-lapisan yang tipis danselalu dipadatkan dengan alat yang cocok.

    LAPISAN RESAP PENGIKAT DAN LAPIS PEREKAT1. Pekerjaan ini harus mencakup penyediaan dan pemasangan material aspal pada

    permukaan yang telah dipersiapkan sebelumnya untuk penghamparan pelaburanaspal atau lapisan campuran aspal.

    2. Lapis Resap Pengikat digunakan pada permukaan yang tidak beraspal,dengan bahanaspal dari jenis aspal semen AC - 10 ( yang kurang lebih ekivalenAspal penetrasi80/100 ) atau jenis AC - 20 (yang kurang lebih ekivalenAspal penetrasi 60/70 ),mematuhi ASSHTO N226 -80, dicairkan dengan minyak tanah. Dipasang hanya padapermukaan yang kering atau sedikit berlembab.

    3. Lapis Perekat digunakan pada permukaan yang beraspal,dengan bahan aspal darijenis aspal semen AC - 10 atau AC - 20 yang memenuhi ASSHTO M226 - 80 ,diencerkan dengan 25 sampai 30 bagian minyak tanah per 100 bagian aspal.Dipasang hanya pada permukaan yang benar - benar kering.

    4. Pekerjaan Lapisan Resap Pengikat dan Lapis Perekat harus tidak dilaksanakan waktuangin kencang, hujan atau akan turun hujan. Kecuali mendapat persetujuan lain dariDireksi.

    5. Lapisan yang telah selesai harus menutup keseluruhan permukaan yang dilapi dantampak merata, tanpa lokasi yang tidak tertutup atau beralur atau berlebihanaspalnya.

    LAPIS ATB DAN AC1. Pekerjaan ini harus mencakup penyediaan dan pemasangan material aspal pada

    permukaan yang telah dipersiapkan sebelumnya untuk penghamparan pelaburan aspalatau lapisan campuran aspal.

    2. Lapis ATB digunakan sebagai lapis pertama pada rekondisi jalan dalam pekerjaan ini (setelah penghamparan tack coat ),

    3. Lapis AC digunakan sebagai lapis kedua pada rekondisi jalan dalam pekerjaan ini(juga sebagai lapisan tas, yang bersentuhan langsung dengan beban yang melintas).

    4. Pekerjaan Lapisan ATB dan AC tidak bisa dilaksanakan waktu angin kencang, hujanatau akan turun hujan. Kecuali mendapat persetujuan lain dari Direksi.

    5. Lapisan yang telah selesai harus menutup keseluruhan permukaan yang dilapi dantampak merata, tanpa lokasi yang tidak tertutup atau beralur atau berlebihan aspalnya.

  • BAB III. URAIAN PEKERJAAN UTAMA

    GALIAN TANAH KONSTRUKSIVolume pekerjaan = 565,0150 m3Waktu pelaksanaan = 14,0000 mgVolume pekerjaan/hr = 5,7655 m3

    Pemakaian Tenaga, Bahan, dan AlatMandor = 0,0250 x 5,7655 = 0,1441 OHBuruh Tak Terampil = 0,7500 x 5,7655 = 4,3241 OH

    ANGKUTAN TANAH KELUAR PROYEKVolume pekerjaan = 327,2350 m3Waktu pelaksanaan = 14,0000 mgVolume pekerjaan/hr = 3,3391 m3

    Pemakaian Tenaga, Bahan, dan AlatBuruh Tak Terampil = 0,2500 x 3,3391 = 0,8348 OHSewa Dump truck 5T ( min 5 jam )= 0,2500 x 3,3391 = 0,8348 Jam

    PENGADAAN DAN PEMASANGAN U-DITCH PRECAST UK. 60.80.120 FABRIKASIVolume pekerjaan = 513,0000 bhWaktu pelaksanaan = 14,0000 MGVolume pekerjaan/hr = 5,2347 bh

    Dibulatkan 5,0000 bh

    Pemakaian Tenaga, Bahan, dan Alat

    Mandor = 0,0038 x 5,0000 = 0,0190 O H

    Buruh tak terampil = 0,0381 x 5,0000 = 0,1905 O H

    Operator = 0,1736 x 5,0000 = 0,8680 O H

    Sewa Forklift = 1,0000 x 5,0000 = 5,0000 Jam

    Sewa Alat Bantu (1 set @ 3 alat)= 0,1000 x 5,0000 = 0,5000 JamU-Ditch Uk. 60.80.120.12.50 = 1,0000 x 5,0000 = 5,0000 Bh

    PENGADAAN DAN PEMASANGAN COVER PRECAST UK. 60.80.120 FABRIKASIVolume pekerjaan = 513,0000 bhWaktu pelaksanaan = 14,0000 MGVolume pekerjaan/hr = 5,2347 bh

    Dibulatkan 5,0000 bh

    Pemakaian Tenaga, Bahan, dan Alat

    Mandor = 0,0038 x 5,0000 = 0,0190 O H

    Buruh tak terampil = 0,1500 x 5,0000 = 0,7500 O H

    Sewa Alat Bantu Chain Block= 1,0000 x 5,0000 = 5,0000 JamCover Uk. 60.80.120 = 1,0000 x 5,0000 = 5,0000 Bh

    PENGADAAN DAN PEMASANGAN U-DITCH PRECAST UK. 80.100.120 FABRIKASIVolume pekerjaan = 78,0000 bhWaktu pelaksanaan = 14,0000 MGVolume pekerjaan/hr = 0,7959 bh

    Dibulatkan 1,0000 bh

    Pemakaian Tenaga, Bahan, dan Alat

    Mandor = 0,0038 x 1,0000 = 0,0038 O H

    Buruh tak terampil = 0,0381 x 1,0000 = 0,0381 O H

    Operator = 0,1736 x 1,0000 = 0,1736 O H

    Sewa Forklift = 1,0000 x 1,0000 = 1,0000 Jam

    Sewa Alat Bantu (1 set @ 3 alat)= 0,1000 x 1,0000 = 0,1000 JamU-Ditch Uk. 80.100.120.12.50 = 1,0000 x 1,0000 = 1,0000 Bh

    PENGADAAN DAN PEMASANGAN COVER PRECAST UK. 80.100.120 FABRIKASIVolume pekerjaan = 78,0000 bhWaktu pelaksanaan = 14,0000 MGVolume pekerjaan/hr = 0,7959 bh

    Dibulatkan 1,0000 bh

    Pemakaian Tenaga, Bahan, dan Alat

    Mandor = 0,0038 x 1,0000 = 0,0038 O H

    Buruh tak terampil = 0,1500 x 1,0000 = 0,1500 O H

    Sewa Alat Bantu Chain Block= 1,0000 x 1,0000 = 1,0000 JamCover Uk. 80.100.120 = 1,0000 x 1,0000 = 1,0000 Bh

    PENGADAAN DAN PEMASANGAN U-DITCH PRECAST UK. 100.100.120 FABRIKASIVolume pekerjaan = 12,0000 bhWaktu pelaksanaan = 14,0000 MGVolume pekerjaan/hr = 0,1224 bh

    Dibulatkan 1,0000 bh

  • Pemakaian Tenaga, Bahan, dan Alat

    Mandor = 0,0038 x 1,0000 = 0,0038 O H

    Buruh tak terampil = 0,0381 x 1,0000 = 0,0381 O H

    Operator = 0,1736 x 1,0000 = 0,1736 O H

    Sewa Forklift = 1,0000 x 1,0000 = 1,0000 Jam

    Sewa Alat Bantu (1 set @ 3 alat)= 0,1000 x 1,0000 = 0,1000 JamU-Ditch Uk. 100.100.120.12.50= 1,0000 x 1,0000 = 1,0000 Bh

    PENGADAAN DAN PEMASANGAN COVER PRECAST UK. 100.100.120 FABRIKASIVolume pekerjaan = 12,0000 bhWaktu pelaksanaan = 14,0000 MGVolume pekerjaan/hr = 0,1224 bh

    Dibulatkan 1,0000 bh

    Pemakaian Tenaga, Bahan, dan Alat

    Mandor = 0,0038 x 1,0000 = 0,0038 O H

    Buruh tak terampil = 0,1500 x 1,0000 = 0,1500 O H

    Sewa Alat Bantu Chain Block= 1,0000 x 1,0000 = 1,0000 JamCover Uk. 100.100.120 = 1,0000 x 1,0000 = 1,0000 Bh

    BAB IV. URAIAN PEKERJAAN PENUNJANGPEKERJAAN LAIN - LAINYang dimaksud pekerjaan lain-lain adalah pekerjaan yang belum tercantum dalam RKS ini,tetapi masih berhubungan dengan pekerjaan di lapangan yang harus diselesaikan : misalnyapembersihan lokasi / pengembalian sesuatu yang rusak akibat pekerjaan di lapangan DanPembongkaran Saluran Lama. Untuk pembentukan dasar saluran dengan meratakan sesuaikemiringan dasar saluran rencana pada permukaan tanah galian saluran

    Bongkar Dan Pasang Kembali Paving LamaPada bagian-bagian tertentu dari jenis pekerjaan yang dilaksanakan, pada area tertentu karena aktivitas pekerjaan akan ada jalan paving yang rusak dan dibongkar. Kontraktor harus melakukan rekondisi paving tersebut dengan menggunakan paving lama dan dipasang kembali. Bahan paving yang dipakai harus dipilih yang masih utuh dan tidak pecah. Pemasangan paving harus mengikuti petunjuk direksi atau pengawas lapangan.

    Pekerjaan Pembersihan Lapangan Selama Proyek Berlangsung.Yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah pembersihan lingkungan area kerja selama proyekberlangsung termasuk material yang harus dibuang dari areal lokasi pekerjaan sesuai denganpetunjuk Direksi pekerjaan.Setelah pelaksanaan pekerjaan selesai semua, lokasi arealpekerjaan juga harus dibersihkan dari sisa-sisa semua material yang tidak terpakai, serta arealdiratakan dan dirapikan kembali. Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan sepenuhnyamenjadi tanggung jawab dan beban Kontraktor, serta sudah harus diperhitungkan termasukOverhead pada analisa harga satuan pekerjaan

    Dokumentasi

    dilakukan pada kondisi tahap kegiatan pelaksanaan pekerjaan : awal sampai akhir (0% s/d 100%).

    BAB V. PENUTUPPeraturan ini harus dipelajari seksama oleh Penyedia Barang/Jasa yang selanjutnya akanmerupakan bagian yang mengikat dalam pelaksanaan pekerjaan ini. Hal-hal yang belum diatur dalam RKS ini, akan dijelaskan pada pelaksanaan penjelasan pekerjaan dan semua tambahan atas Penjelasan dalam dokumen pengadaan, akan dibuat dalam Berita Acara Penjelasan Pekerjaanyang ditanda tangani Gugus Tugas Pengadaan dan merupakan pedoman dalam proses pelaksanaan berikutnya.

    Hal-hal yang belum tercantum dalam penjelasan ini akan dilaksanakan di lapangan sesuai putunjuk direksi.

    direksi dan sudah harus bisa memberikan gambaran secara garis besar kegiatan pelaksanaan seluruh pekerjaan. Foto dokumentasi

    tersebut, pengambilan pelaksanaannya

    Sejak awal akan dimulainya melaksanakan pekerjaan selama masa pelaksanaan pekerjaan dan pada akibat pelaksanaan pekerjaan

    diwajibkan membuat dokumentasi kegiatan pelaksanaan pekerjaan yang diwujudkandalam bentuk foto dokumentasi. Foto dokumentasi kegiatan pelaksanna

    pekerjaan tersebut harus bisa memberikan gambaran lengkap dan menyeluruh mengenai kegiatan pelaksanaan pekerjaan sejak awal sampai akhir pelaksanaan pekerjaan,

    sehingga secara kronologi bisa merupakan satu gambaran tujuan yang dicapai oleh kegiatan tersebut. Foto dokumentasi dilaksanakan pengambilannya dari tiga titik tetap

    yang berbeda atau sesuai dengan pengarahan