METODE PELAKSANAAN Bintang.doc

10
METODE PELAKSANAAN KEGIATAN : OPTIMALISASI FUNGSI JARINGAN IRIGASI YANG TELAH DIBANGUN PEKERJAAN : PENINGK. SALURAN SEKUNDER BINTANG BBT.16 – BBT.18 (OTSUS) LOKASI : KABUPATEN PIDIE PROVINSI ACEH A. PENDAHULUAN 1. LINGKUP PEKERJAAN Lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan pada Peningk. Saluran Sekunder Bintang BBT.16 – BBT.18 (OTSUS) meliputi : 1. Pekerjaan Persiapan 2. Pekerjaan Saluran 2. PERENCANAAN LAPANGAN ( SITE PLAN) Perencanaan kegiatan lapangan (site Plan) direncanakan untuk mengatur penempatan peralatan, penyimpanan material dan sarana penunjang lainnya yang akan digunakan dalam pelaksanaan pembanguanan, misalnya: Direksi keet, gudang, barak kerja, posisi peralatan. Dalam menempatkan material untuk kebutuhan pelaksanaan, baik di gudang maupun di lokasi terbuka akan diatur sedemikian rupa sehingga : .Tidak mengganggu kelancaran dalam pelaksanaan . Memudahkan pemeriksaaan dan pengecekan . Mudah dalam pengambilannya . Memudahkan pelaksanaan pekerjaan . Tidak menimbulkan masalah kesehatan dan keselamatan kerja . Terjamin kebersihannya Lalu lintas keluar masuk kenderaan proyek akan diberi rambu- rambu sehingga tidak menimbulkan gangguan lalu lintas. 3. MANAJEMEN PROYEK

Transcript of METODE PELAKSANAAN Bintang.doc

METODE PELAKSANAAN IRIGASI

METODE PELAKSANAAN

KEGIATAN : OPTIMALISASI FUNGSI JARINGAN IRIGASI YANG TELAH DIBANGUN

PEKERJAAN : PENINGK. SALURAN SEKUNDER BINTANG BBT.16 BBT.18 (OTSUS)LOKASI: KABUPATEN PIDIE PROVINSI ACEHA. PENDAHULUAN

1. LINGKUP PEKERJAAN

Lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan pada Peningk. Saluran Sekunder Bintang BBT.16 BBT.18 (OTSUS) meliputi :1. Pekerjaan Persiapan

2. Pekerjaan Saluran 2. PERENCANAAN LAPANGAN ( SITE PLAN)Perencanaan kegiatan lapangan (site Plan) direncanakan untuk mengatur penempatan peralatan, penyimpanan material dan sarana penunjang lainnya yang akan digunakan dalam pelaksanaan pembanguanan, misalnya: Direksi keet, gudang, barak kerja, posisi peralatan.

Dalam menempatkan material untuk kebutuhan pelaksanaan, baik di gudang maupun di lokasi terbuka akan diatur sedemikian rupa sehingga :

.Tidak mengganggu kelancaran dalam pelaksanaan

. Memudahkan pemeriksaaan dan pengecekan

. Mudah dalam pengambilannya

. Memudahkan pelaksanaan pekerjaan

. Tidak menimbulkan masalah kesehatan dan keselamatan kerja

. Terjamin kebersihannya

Lalu lintas keluar masuk kenderaan proyek akan diberi rambu-rambu sehingga tidak menimbulkan gangguan lalu lintas.

3. MANAJEMEN PROYEK

Pengelolaan Pelaksanaan pekerjaan akan ditangani oleh tenaga-tenaga terampil yang sudah berpengalaman dalam penanganan bidangnya, sehingga keberhasilan pelaksanaan pekerjaan akan benar-benar terjamin,sesuai dengan apa yang diharapkan

a. Struktur OrganisasiProyek dikelola oleh suatu tim manajemen yang dipimpin kepala proyek, dibantu oleh beberapa tenaga staf dan beberapa tenaga pelaksana lapangan beserta pembantu pembantunya. Struktur organisasi proyek tersebut adalah sebagaimana struktur dibawah ini sedangkan personil dapat dilihat dilampiran lain.

b. Koordinasi

Dalam kegiatan pelaksanaan proyek akan terjadi interaksi antara perusahaan dengan pihak lain antara lain owner, pengawas, suplier dan pihak lainnya yang berkaitan dengan pelaksaan proyek. Dalam interaksi tersebut diperlukan adanya koordinasi antar pihak dalam mengelola proyek, agar pekerjaan menjadi lancar.

Kepala proyek dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh antara lain :

Untuk masalah teknik engineering dan quality control, kepala proyek dibantu oleh bagian teknik beserta stafnya.

Urusan keuangan, administrasi umum dan personalia, dibantu oleh bagian personalia dan keuangan beserta stafnya

Urusan logistik dan peralatan, dibantu oleh Bagian Logistik dan peralatan.

Secara organisasi perusahaan, Kepala Proyek bertanggung jawab langsung kepada Direktur yang bertindak sebagai pengelola operasional Perusahaan.

Kepala Proyek mempunyai tanggung jawab dan diberi kewenangan penuh dalam pengelolaan proyek dan mempunyai wewenang bertindak atas nama perusahaan. Dengan sistim organisasi seperti tersebut, maka pelaksanaan proyek akan berjalan dengan lancar.

4. METHODE PENCAPAIAN SASARANUntuk menjamin sistem manjemen dapat berlangsung dengan baik, kami melaksanakan setiap item pekerjaan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan.

a. Sistem pengendalian ProyekSarana pengendalian merupakan sesuatu yang sangat diperlukan untuk menjamin keberhasilan pelaksanaan pekerjaan. Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai, segala sesuatu yang ada hubungannya dengan pengendalian dipersiapkan dan dituangkan dalam bentuk daftar

Program utama yang telah dituangkan di dalam barchart tersebut, dilapangan dijabar lagi secara lebih rinci. Dibuat Program mingguan, yang realisasinya dipantau dengan daftar-daftar isian laporan kegiatan pekerjaan.

Untuk memandu pelaksanaan pekerjaan dilapangan, dibuat methode kerja yang rinciannya dilengkapi dengan gambar-gambar pelaksanaan (Shop Drarwing) yang mudah dibaca dan dimengerti oleh setiap petugas yang terlibat didalam pelaksanaan pekerjaan.b. Pemilihan AlatPemilihan peralatan yang tepat baik dari jenis, jumlah maupun kapasitasnya serta sesuai dengan kondisi lapangan akan menjamin tercapainya sasaran pelaksanaan pekerjaan yakni biaya hemat, mutu akurat dan waktu tepat. Kebutuhan peralatan minimun yang ditentukan merupakan syarat mutlak dalam pelaksanaan.

c. MaterialKebutuhan pokok bahan pada proyek ini yang merupakan material pabrikan adalah semen dan dan besi. Disamping itu ada material penunjang non pabrikan seperti : pasir, kerikil, batu gunung, dll. Atau material yang harus diolah dulu di suatu plant.

Sumber material :

Pasir dan kerikil/agregat didatangkan dari sumber terdekat yang dapat memenuhi spesifikasi teknis

Batu Gunung/Kali didatangkan dari beberapa sumber terdekat yang dapat memenuhi spesifikasi teknis

Material lain yang bersifat khusus akan didatangkan dari tempat khusus

Sebelum digunakan, material diperiksa terhadap kualitasnya, atau jika dipersyaratkan untuk uji laboratorium maka akan dilakukan pengujian. Material harus sudah didatangkan sebelum jadwal pemakaian, sehingga tidak terjadi keterlambatan pekerjaan hanya karena material belum datang.

Jadwal mobilisasi material akan dibuat setelah mempelajari kondisi lapangan secara detail dan sarana angkutan yang ada.

d. Tenaga Kerja Tenaga Kerja yang digunakan dalam penanganan proyek ini terdiri atas ;

Tenaga pimpinan dan staf manajemen proyek

Tenaga operasional lapangan, pelaksana, pengawas,mekanik dan operator.

Pekerja diambil tenaga kerja lokal yang banyak terdapat didaerah sekitar lokasi proyek untuk menghindari kesenjangan sosial, sedangkan untuk pekerja yang terampil dan terlatih bila ada akan diambil dan didatangkan dari daerah lain.

e. Pengaman ( Security )

Untuk pengawas dan pengamanan proyek, kami sebagai pelaksana kegiatan akan menyediakan tenaga keamanan dan keselamatan sesuai dengan kebutuhan, yang bertugas untuk :

1.Pengawas terhadap para pekerja

2.Pengawasan terhadap bahan-bahan dan peralatan untuk mencegah pencurian.

3.Mencegah dan menghindari terjadinya hal-hal yang tidak didinginkan di proyek, baik ditempat pekerjaan maupun dikantor proyek..

4.Melakukan pengawasan terhadap pemakaian alat-alat keselamatan kerja.5.Melakukan pengawasan dan menyiapkan rambu-rambu pengamanan ditempat tempat yang berbahaya maupun yang sifatnya menganggu kegiatan proyek.6.Mengawasi pemakaian peralatan untuk mencegah terjadinya kecelakaan.

7.Menjaga keamanan para petugas proyek terhadap gangguan/ancaman dari pihak luar, serta mencegah kemungkinan terjadi keributan di lingkungan proyek.

Untuk menjaga keselamatan kerja seluruh staf dan pekerja yang terlibat dalam kegiatan proyek, akan dibentuk unit K-3 yang akan membuat program seperti tersebut di atas dan akan diawasi oleh tenaga keamanan.

Sebagai sarana komunikasi di proyek, digunakan handy talky (HT), baik oleh para petugas Keamanan, para pelaksana (Supervisor) dan petugas-petugas lain yang memerlukan hubungan secara menerus.f. Pengendalian Mutu ( Quality Control )Untuk menjamin agar diperoleh hasil kerja yang baik sesuai dengan mutu yang disyaratkan, perlu dilakukan pengendalian mutu (quality control) dengan cara melakukan pemeriksaan secara telaten dan teratur baik terhadap bahan-bahan yang digunakan dalam pelaksanaan pekerja.

Alat ukur secara berkala dikalibrasi agar selalu dapat berfungsi dengan akurat. Peralatan yang lain setiap selesai digunakan dibersihkan dan bagian bagian yang secara berkala perlu dilumasi. Setiap bagian diperiksa barangkali ada suku cadang yang perlu.

Meskipun untuk hal hal tersebut diatas sudah ada penanggung jawabnya langsung, kiranya ditunjuk petugas khusus quality control yang dikoordinasi oleh bagian teknik.

B. METODE PELAKSANAAN

I. Pekerjaan Persiapan

1. Pembersihan Areal Pekerjaan/Lapangan

Semua lokasi kerja yang akan dikerjakan diadakan pembersihan. Lokasi kerja dibersihkan dari semua pohon-pohon, semak dan bahan yang mengganggu lainnya dan bahan tersebut akan dibuang ketempat yang telah disediakan. Sisa-sisa bongkaran bangunan harus dibuang ketempat sesuai persetujuan Direksi. Kerusakan terhadap pekerja atau bangunan masyarakat atau Pemerintah yang disebabkan pelaksana kontraktor didalam pembersihan akan diperbaiki atau diganti atas biaya kontraktor.

2. Pekerjaan Dewatering/ KisdamPekerjaan di dalam air perlu dilakukan pengamanan dengan cara melakukan pengalihan aliran air dengan pembuatan kisdam agar tidak mengganggu pekerjaan didalam air. Kisdam dibuat dengan baik sehingga tidak terjadi rembesan air pada saat pekerjaan. Peralatan pengeringan seperti pompa air akan disediakan dengan jumlah yang cukup oleh kontraktor. Setelah pekerjaan pengeringan selesai, kisdam akan dibongkar kembali.

II. Pekerjaan Saluran1. Galian Tanah

Galian dilakukan pada lokasi yang ditentukan pada gambar atau petunjuk dari direksi. Galian dimulai dari permukaan tanah dan turun sedemikian rupa sehingga mencapai elevasi yang diinginkan. Pada galian saluran akan dilaksanakan dengan cara yang tepat sehingga stabilitas kemiringan lereng dapat terjamin. Permukaan sisi tanggul akan dirapikan sesuai dengan kemiringan yang ada dalam gambar. Bahan hasil galian yang tidak sesuai atau tidak bisa digunakan lagi untuk timbunan, akan diangkut ketempat yang tidak mengganggu pekerjaan.

2.Timbunan Tanah Dari Hasil Galian

Bahan timbunan berasal dari hasil galian yang masih dapat digunakan untuk timbunan, dikerjakan sampai mencapai elevasi yang telah ditentukan oleh Direksi atau yang tertera di gambar. Timbunan akan diletakkan pada bagian belakang konstruksi atau pada bagian tanggul.

3. Timbunan Tanah Didatangkan Bahan timbunan didatangkan akan ditempatkan/digunakan sebagai bahan pembuatan tanggul. Pekerjaan timbunan akan dikerjakan sampai mencapai elevasi yang telah ditentukan oleh Direksi atau yang tertera di gambar. Bahan timbunan di ambil dari tempat yang telah setujui oleh pihak Direksi dan diangkut dengan menggunakan dump truck ke lokasi pekerjaan. Bahan timbunan sampai di lokasi penimbunan diturunkan dan akan dihampar.

4. Pasangan Batu 1 : 4Material batu yang akan digunakan untuk pekerjaan pasangan batu berupa batu belah atau batu alam yang bersih, keras dan tahan lama. Batu diambil dari sumber yang disetujui oleh Direksi.

Pengadukan campuran mortal dilakukan dengan alat pengaduk semen dan alat bantu lainnya. Pelaksanaan tidak dilanjutkan selama hujan yang cukup lebat atau cukup lama, kecuali bila ada usaha-usaha lain yang memungkinkan, sehingga lokasi pekerjaan tidak terkena hujan.

Batu yang akan digunakan akan dibersihkan dari kotoran yang dapat mengganggu mutu pasangan. Batu yang akan dipasang dibasahi dengan air sampai basah merata sebelum dipasang. Pelaksanaan pemasangan batu akan dilakukan dengan cara manual/tenaga manusia dengan jumlah pekerja sesuai kebutuhan/volume pekerjaan.

Pemasangan akan dilakukan dengan menyusun batu satu demi satu dengan menempatkan adukan semen/mortal diantara batu. Pasangan akan dibuat sesuai dengan ukuran yang tertera dalam gambar rencana.

5.Plesteran 1 : 3Pekerjaan plesteran dilaksanakan pada bangunan setelah pasangan batu bagian luar atau teratas selesai. Permukaan yang akan diplester dibersihkan dari kotoran yang menempel, adukan dilabur pada permukaan objek dengan menggunakan raskam sambil digosok-gosok dengan sedikit menekan. Campuran plesteran yang akan digunakan adalah 1 semen : 3 pasir. Jumlah tenaga kerja yang digunakan disesuaikan dengan kebutuhan/volume pekerjaan.6. Pekerjaan Drain Hole Dia. 1 Untuk mengurangi tekanan air tanah pada bagian dinding dipasang pipa drainase (Drain Hole). Drain hole yang digunakan adalah berdiameter 1 dengan panjang 50 cm yang dipasang pada lening saluran. Pipa yang akan dipasang diberikan ijuk yang diikat dengan kawat dan diberi kerikil secukupnya pada sebelah dalam agar tidak masuk kotoran, posisi pemasangan agak miring agar air yang masuk dapat mengalir dengan lancar.

.

7. Pekerjaan Beton Bertulang 1 : 2 : 3a. Pekerjaan Beton 1 : 2 : 3

Beton dibentuk dari semen Portland, pasir, kerikil dan air sesuai dengan spesifikasi. Mutu beton yang akan digunakan akan disesuaikan dengan penggunaannya sesuai dengan gambar rencana. Jenis Beton yang akan digunakan pada pekerjaan ini adalah beton 1 : 2 : 3, Adukan beton dibuat menurut komposisi campuran yang sesuai dengan mutu dan kekuatan beton yang disyaratkan menurut jenis pekerjaan. Pengadukan dilakukan di dalam suatu mesin pengaduk dengan jenis yang telah disetujui.

Cetakan yang akan dibuat sesuai dengan bentuk dan ukuran yang ada dalam gambar. Cetakan dibuat dengan kokoh dan aman kedudukannya sehingga dapat mencegah pengembangan atau pergerakan selama pengecoran.

Semua beton cor yang telah selesai dikerjakan akan dilakukan perawatan dan perlindungan dengan cara menyiram atau membuat beton tetap basah selama 14 hari secara terus menerus.

Permukaan beton yang diekpose akan dilakukan perapihan yang akan dilakukan oleh tenaga terampil.

b. Pekerjaan Besi

Besi/tulangan yang akan dipasang bebas dari kotoran, minyak dan lapisan lain yang dapat mengurangi mutu. Pembentukan dilakukan sesuai dengan gambar rencana, dengan penempatan seperti yang ditentukan dalam gambar dengan menggunakan ikatan kawat besi pada persilangan dan diganjal dengan kepingan beton sesuai dengan keperluan. Bentuk dan ukuran besi yang akan digunakan sesuai dengan yang ditentukan dalam gambar rencana.

Tulangan akan ditempatkan secara tepat dan dijamin terhadap penggesekan dengan menggunakan ikatan kawat ikat yang cocok pada persilangan dan akan diganjal dengan kepingan beton atau logam sesuai dengan keperluan konstruksi.

Untuk tulangan didalam plat beton di atas tanah akan ditopang dengan beton yang dicor sebelumnya (beton tahu) dengan permukaan datar beton 5 7,5 cm, Sedangkan untuk permukaan pondasi, plat, dinding dan konatruksi pokok lainnya yang dicor langsung terhadap dasar, tulangan harus mempunyai lapisan penutup beton min. 7,5 cm.

Untuk pekerjaan sambungan besi tulangan, panjang sambungan akan dibuat min. 40 x diameter besi yang digunakan.

c. Pekerjaan Bekisting / cetakan

Bentuk dan disain cetakan disesuaikan dengan bentuk dan ketinggian dari bangunan yang akan dikerjakan. Bahan yang digunakan terdiri dari kayu atau papan halus yang dalam kondisi baik.

Cetakan dibuat dengan kokoh dan aman kedudukannya sehingga dapat mencegah pengembangan atau pergerakan selama pengecoran. Semua cetakan untuk permukaan yang akan dilalui air akan dibuat rata dan bersih. Kekuatan dan keefektifan harus terjamin sehingga konatruksi seluruh cetakan dapat mengikat sisi yang berdampingan dengan ujung dari panel-panel dan membentuk penampang yang tepat. Semua ini dilakukan untuk membentuk dan menghasilkan beton yang halus pada saat pembongkaran cetakan.

Semua cetakan akan dibuat rapat ketikan dipasang agar diperoleh hasil yang cocok dan baik pada saat pembongkaran. Sebelum beton dituang kepermukaan cetakan akan diberi oli yang akan secara efektif mencegah pelekatan dari beton dengan cetakan dan tidak akan menodai beton.

Pembongkaran cetakan dan perancah dilakukan dengan teliti untuk menghindari kerusakan beton. Penunjang dan perancah serta cetakan tidak akan dibongkar sebelum umur beton mencukupi dan cukup untuk memikul beban berat sendiri dan ditambah muatan yang diperkirakan diatasnya.

Setelah pekerjaan selesai dilaksanakan, semua bangunan, sampah dan kotoran selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung akan dibersihkan, menimbun kembali lubang-lubang dan merapikan tempat-tempat yang berongga yang ada selama pelaksanaan pekerjaan sebelum meninggalkan wilayah kerja seperti semula.Banda Aceh, 12 Maret 2010PT. INDRAPURINDO MARGA BAKTI UTAMARIZAL FAHMIDirektur Utama

ADM TEKNIK

ADM UMUM & KEUANGAN

JURU GAMBAR

JURU UKUR

SITE MANAGER

PENGAWAS LAPANGAN