Metode MRP jii.docx

19
Metode MRP : a. Fixed Order Quantity (FOQ) Pendekatan menggunakan konsep jumlah pemesanan tetap karena keterbatasan akan fasilitas. Misalnya, kemampuan gudang, transportasi, kemampuan supplier dan pabrik. FOQ sangat spesifik untuk menentukan persediaan produk. Penentuan besarnya lot sangat memperhatikan faktor luar yang tidak dapat dihitung dengan teknik algoritma penentuan lot. Biasanya metode ini digunakan apabila terdapat biaya pemesanan yang tinggi. Besarnya lot dapat dilakukan sekehendak hati, berdasarkan intuisi, faktor empirik atau berdasarkan pengalaman. Salah satu ciri FOQ adalah besarnya lot yang tetap tetapi periode pemesanan yang berubah. Contoh:

Transcript of Metode MRP jii.docx

Page 1: Metode MRP jii.docx

Metode MRP :

a. Fixed Order Quantity (FOQ)

Pendekatan menggunakan konsep jumlah pemesanan tetap karena

keterbatasan akan fasilitas. Misalnya, kemampuan gudang, transportasi,

kemampuan supplier dan pabrik. FOQ sangat spesifik untuk menentukan

persediaan produk. Penentuan besarnya lot sangat memperhatikan faktor

luar yang tidak dapat dihitung dengan teknik algoritma penentuan lot.

Biasanya metode ini digunakan apabila terdapat biaya pemesanan yang

tinggi. Besarnya lot dapat dilakukan sekehendak hati, berdasarkan intuisi,

faktor empirik atau berdasarkan pengalaman. Salah satu ciri FOQ adalah

besarnya lot yang tetap tetapi periode pemesanan yang berubah.

Contoh:

Sebagai contoh berikut, penentuan lot sebesar 180 dilakukan

dengan intuisi. Pemesanan akan dilakukan sebesar 180 apabila jumlah

kebutuhan bersih untuk beberapa periode akan datang mendekati 180.

  Periode

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1

0

11 12

Kebutuha

n bersih

20 50 10

0

80 0 10

0

40 40 2

0

5

0

70 30

Ukuran

lot

18

0

    18

0

    18

0

      18

0

 

Persediaa

n

16

0

11

0

10 11

0

11

0

10 15

0

11

0

9

0

4

0

15

0

12

0

Page 2: Metode MRP jii.docx

b. Lot for Lot (LFL)

Pendekatan menggunakan konsep atas dasar pesanan diskrit

dengan pertimbangan minimasi dari ongkos simpan, jumlah yang dipesan

sama dengan jumlah yang dibutuhkan.

Metode ini digunakan untuk kondisi dimana pola kebutuhan yang

berubah-ubah dan tidak teratur, pada sistem produksi yang mempunyai

sifat setup permanen pada proses produksinya. Dengan selalu

memperhitungkan kembali bila terjadi perubahan pada kebutuhan bersih,

maka diharapkan tidak ada persediaan di gudang sehingga biaya

penyimpanan akan menjadi nol. Dengan demikian metode ini juga cocok

untuk produk yang mempunyai biaya penyimpanan yang sangat besar.

Contoh kasus, jika lead time 2, ongkos set up $ 5.75, dan ongkos simpan

$ 0.05, maka:

Ongkos set up : 9 x $ 5.75 = $ 51.75

Ongkos simpan : = 0 +

Ongkos total = $ 51.75

c. Least Unit Cost (LUC)

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9GR 12 15 9 17 8 10 16 7 11SR 12 15POH 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0PORec 9 17 8 10 16 7 11PORel 9 17 8 10 16 7 11

Page 3: Metode MRP jii.docx

Pendekatan menggunakan konsep pemesanan dengan ongkos unit

perkecil, dimana jumlah pemesanan ataupun interval pemesanan dapat

bervariasi. Keputusan untuk pemesanan didasarkan :

ongkos perunit terkecil = (ongkos pesan per unit) + (ongkos simpan

per unit).

Contoh kasus, jika lead time 2, ongkos set up $ 5.75, dan ongkos

simpan $ 0.05, maka:

Periode

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9GR 12 15 9 17 8 10 16 7 11SR 53 POH 0 41 26 17 0 44 34 18 11 0PORec 52

PORel 52

Page 4: Metode MRP jii.docx

Ongkos set up : 2 x $ 5.75 = $ 11.50

Ongkos simpan : = $ 9.55 +

Ongkos total = $ 21.05

Page 5: Metode MRP jii.docx

J umlah Ongkos Ongkos Ongkos Ongkos Order Set up Simpan Total Per Unit

1 12 5.75 0 5.75 0.4791 – 2 27 5.75 15 x 0.05 = 0.75 6.5 0.24

15 x 0.05 + 9 x 0.1 1.65

15 x 0.05 + 9 x 0.1 +

17 x 0.15 = 4.20 1 – 5 61 5.75 5.8 11.55 0.189

5 8 5.75 0 5.75 0.7195 – 6 18 5.75 10 x 0.05 = 0.5 6.25 0.343

10 x 0.05 + 16 x 0.1 2.1

10 x 0.05 + 16 x 0.1 +

7 x 0.15 = 3.15 5 – 9 52 5.75 5.35 11.1 0.213

5 – 8 41 5.75 8.9 0.217

1 – 4 53 5.75 9.95 0.188

5 – 7 34 5.75 7.85 0.23

Periode

1 – 3 36 5.75 7.4 0.205

Page 6: Metode MRP jii.docx

d. Economic Order Quantity (EOQ)

Pendekatan menggunakan konsep minimasi ongkos simpan dan

ongkos pesan. Ukuran lot tetap berdasarkan hitungan minimasi tersebut.

Economic Order Quantity adalah salah satu teknik didalam metode

perhitungan yang digunakan untuk menentukan jumlah dan waktu order

suatu material sehingga biaya inventori perusahaan dapat diminimumkan.

Berikut ini adalah penjelasan mengenai metode EOQ:

TC(Q) = purchase Cost + order cost + holding cost

TC(Q) = P*D + (C*D/Q) + (h*Q)/2

Keterangan :

Q = lot size atau jumlah pesanan (unit)

D = kebutuhan bahan setiap kali pesan

C = biaya order per order (atau biaya setup kalau diproduksi sendiri)

P = harga

h = biaya simpan per unit per pesan.

Dengan menggunakan derivative total cost terhadap Q, maka didapatkan :

TC(Q) = P*D + (C*D)/Q + (h*Q) / 2

DTC/dQ = -(C*D)/Q2 + h/2

Syarat optimal titik kritis did TC/dQ = 0, maka didapatkan :

Q=√ 2×C×Dh

Page 7: Metode MRP jii.docx

Contoh soal :

EOQ model adalah Q*=

dimana D = pemakaian tahunan = 1.404

S = biaya tetap = $100

H = biaya penyimpanan (penggudangan), per tahun per unit

= $1 x 52 minggu = $52

 Q* = 73 unit

Setup = 1.404/73 = 19 per tahun

Biaya setup = 19 x $100 = $1.900

Biaya penyimpanan = x ($1 x 52 minggu) = $1.898

Biaya setup + biaya penyimpanan = $1.900 + $1.898 = $3.798

Solusi EOQ menghasilkan biaya 10 minggu adalah $730 [$3.798 x (10

minggu/52 minggu) = $730].

e. Period Order Quantity (POQ)

Page 8: Metode MRP jii.docx

Pendekatan menggunakan konsep jumlah pemesanan ekonomis

agar dapat dipakai pada periode bersifat permintaan diskrit, teknik ini

dilandasi oleh metode EOQ. Dengan mengambil dasar perhitungan pada

metode pesanan ekonomis maka akan diperoleh besarnya jumlah pesanan

yang harus dilakukan dan interval periode pemesanannya adalah setahun.

Contoh :

EOQ=74; demand/minggu = jumlah deman/jumlah periode = 27;

POQ = EOQ/D

Waktu antar pemesanan = 74/27 = 2.7 ~ 3 minggu

f. Part Period Balancing (PPB)

Pendekatan menggunakan konsep ukuran lot ditetapkan bila

ongkos simpannya sama atau mendekati ongkos pesannya. Pendekatan

PPB berusaha menyeimbangkan biaya set-up dan biaya simpan dengan

menggunakan konsep Economic Part Period (EPP)

Contoh perhitungan: jika lead time 2, ongkos set up $ 5.75, dan ongkos

simpan $ 0.05, maka:

Konversi ongkos pesan menjadi equivalent part periods (EPP)

EPP = s/k

Page 9: Metode MRP jii.docx

s = ongkos pesan

k = ongkos simpan per unit per periode.

EPP =5 . 750 . 05

=115

Periode Kebutuhan Periods Part Periods Kumulatif Carried

1 12 0 0 02 15 1 15 153 9 2 18 334 17 3 51 845 8 4 32 1166 10 5 50 166

116 mendekati EPP (=115)

g. Fixed Periode Requirement (FPR)

Pendekatan menggunakan konsep ukuran lot dengan periode

tetap, dimana pesanan dilakukan berdasarkan periode waktu tertentu saja.

Besarnya jumlah pesanan tidak didasarkan oleh ramalan tetapi dengan

cara menggunakan penjumlahan kebutuhan bersih pada interval

pemesanan dalam beberapa periode yang ditentukan.

Metode ini membuat pesanan hanya pada periode konstan tertentu

saja. Periode pemesanan dilakukan dengan intuisi dengan jumlah

pemesanan didasarkan pada jumlah kebutuhan bersih pada periode yang

Page 10: Metode MRP jii.docx

Periode dikombinasi

Trial Lot Size

Cumulative Cost

Cost per Period

2 30 200 $200.00 2,3 70 280 $140.00 2,3,4 70 280 $93.33 2,3,4,5 80 340 $85.00 2,3,4,5,6 120 660 $132.00 6 40 200 $200.00 6,7 70 260 $130.00 6,7,8 70 260 $86.67 6,7,8,9 100 440 $110.00

akan datang. Pada konsidi dimana tidak ada permintaan pada periode

pemesanan, pemesanan akan digeser pada periode berikutnya.

  Periode

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Kebutuhan bersih

20 50 100 80 0 100 40 40 20 50 70 30

Ukuran lot 70   180     140   60   120   30

Persediaan 50 0 80 0 0 40 0 20 0 70 0 0

h. Least Total Cost (LTC)

Pendekatan menggunakan konsep ongkos total akan

diminimasikan apabila untuk setiap lot dalam suatu horison perencanan

hampir sama besarnya. Hal ini dapat dicapai dengan memesan ukuran lot

yang memiliki ongkos simpan per unit-nya hampir sama dengan ongkos

pengadaannya/ unitnya.

Contoh:

Ongkos total = (ongkos simpan) + (ongkos pengadaan)

Page 11: Metode MRP jii.docx

Contoh kasus, jika lead time 2, ongkos set up $ 5.75, dan ongkos

simpan $ 0.05, maka:

Ongkos set up : 2 x $ 5.75 = $ 11.50

Ongkos simpan : 179 x $ 0.05 = $ 8.95 +

Ongkos total = $ 20.45

Perhitungan untuk penyelesaian LTC:

Periode

Unit Periods Period Carrying Cost Kumulatif

Carried

1 12 0 12 x 0.05 x 0 = 0.00 02 15 1 15 x 0.05 x 1 = 0.75 0.753 9 2 9 x 0.05 x 2 = 0.90 1.654 17 3 17 x 0.05 x 3 = 2.55 4.2

PD 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 GR 35 30 40 0 10 40 30 0 30 55 On Hand 35 0 50 10 10 0 30 0 0 55 POR 80 70 85

Periode

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9GR 12 15 9 17 8 10 16 7 11SR 61 POH 0 49 34 25 8 0 34 18 11 0PORec 44PORel 44

Page 12: Metode MRP jii.docx

5 8 4 8 x 0.05 x 4 = 1.60 5.8

Jadi, kebutuhan untuk periode 2 sampai 5 harus dipesan pada periode 1

adalah = 12 + 15 + 9 + 17 + 8 = 61.

Perhitungan yang sama akan menghasilkan pemesanan pada periode 6

sebanyak 44.

i. Wagner Within (WW)

Pendekatan menggunakan konsep ukuran lot dengan prosedur

optimasi program linear, bersifat matematis. Pada prakteknya ini sulit

diterapkan dalam MRP karena membutuhkan perhitungan yang rumit.

Fokus utama dalam penyelesaian masalah ini adalah melakukan minimasi

penggabungan ongkos total dari ongkos set-up dan ongkos simpan dan

berusahan agar ongkos set-up dan ongkos simpan tersebut mendekati

nilai yang sama untuk kuantitas pemesanan yang dilakukan.

Berikut ini adalah contoh soal Wagner-Whitin:

Data permintaan

J 1 2 3 4 5

Dt 20 50 10 50 50

At 100 100 100 100 100

Ht 1 1 1 1 1

Page 13: Metode MRP jii.docx

j menunjukkan periode, yang dapat berupa hari, minggu, atau

bulan. Pada soal ini, j merupakan periode dalam satuan bulan.

Dt menunjukkan jumlah permintaan pada periode tersebut.

At menunjukkan setup cost, pada soal di atas merupakan nilai dalam

satuan dollar

Ht menunjukkan holding cost, pada soal di atas merupakan nilai

dalam satuan dollar.

Langkah 1:

Z1* = A1= 100

J1* = 1

Karena ini merupakan data pertama, periode optimal adalah periode1

Langkah 2:

Periode 1 masih yang terkecil, jadi permintaan barang periode 2

akan dipesan pada periode 1.

Langkah 3:

Page 14: Metode MRP jii.docx

Periode 1 masih yang terkecil, jadi permintaan barang periode 2

dan 3 akan dipesan pada periode 1.

Langkah 4:

270

Periode 4 yang terkecil, jadi permintaan barang periode 4 akan

dipesan pada periode ini.

.j. Silver Meal (SM)

Menitik beratkan pada ukuran lot yang harus dapat

meminimumkan ongkos total per periode. Dimana ukuran lot didapatkan

dengan cara menjumlahkan kebutuhan beberapa periode yang berturut-

turut sebagai ukuran lot yang tentatif (bersifat sementara), penjumlahan

dilakukan terus sampai ongkos totalnya dibagi dengan banyaknya periode

Page 15: Metode MRP jii.docx

yang kebutuhannya termasuk dalam ukuran lot tentatif tersebut

meningkat. Besarnya ukuran lot yang sebenarnya adalah ukuran lot

tentative terakhir yang ongkos total periodenya masih menurun.

(sumber: http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/67/jbptunikompp-gdl-s1-2006-donikustia-3317-bab-2.pdf