METODE MATRIK

download METODE  MATRIK

of 83

Transcript of METODE MATRIK

  • 7/25/2019 METODE MATRIK

    1/83

    DIDAPAT DARI DOSEN UNIVERSITAS GUNADARMA

    SULARDI., ST., MT.

    METODE MATRIK

    APLIKASI METODE MATRIK

    UNTUK ANALISA STRUKTUR BALOK

    1. PENGERTIAN UMUMMetode matrik adalah suatu pemikiran baru pada analisa struktur, yang berkembang

    bersamaan dengan populernya penggunaan computer otomatis untuk operasi perhitungan

    aritmatika.

    Hal utama dalam analisa untuk menenentukan baik itu deformasi ataupun stress pada

    struktur, ialah sampai jauh mana sudah diketahui sifat karakteristik hubungan gaya dan

    deformasi dari elemen-elemen struktur, dan memaksakan terpenuhinya syarat-syarat

    kompatibiliti dan kesetimbangan, ada tiga hal yang mendasari analisis ini, yaitu :

    1. kesetimbangan

    2. hubungan stress dan strain, atau gaya dalam dan deformasi

    3. kompatibiliti,atau kontinuitas dari deformasi

    dalam analisis matrik dikenal ada dua cara :

    1. metode kekakuan (stiffness method, atau displacement method )

    2. metode fleksibilitas (flexibility method, atau force method)

    1. 1 METODE KEKAKUAN

    engan metode kekakuan ini sebenarnya dicari hubungan gaya dengan lendutan,

    dinyatakan secara matematis :

    { } [ ]{ }DKQ = !1.1"

  • 7/25/2019 METODE MATRIK

    2/83

    dimana :

    { }Q # gaya yang timbul pada titik-titik diskrit akibat adanya lendutan.

    { }D # lendutan pada titik-titik diskrit

    [ ]K # menyatakan kekakuan dari struktur

    metode kekakuan ini juga disebut metode lendutan (displacement method), karena analisa

    dimulai dengan $ lendutan% sehingga dengan demikian urutan kerjanya secara garis besar

    adalah sebagai berikut :

    1. kompabiliti& yaitu mencari hubungan antara deformasi dengan lendutan, atau

    secara tegasnya mencari deformasi apa yang terjadi pada elemen-elemen

    dititik-titik diskrit akibat diberikannya lendutan pada struktur dititik-titik

    tersebut.

    2. persamaan hubungan stress dan strain, yaitu mencari hubungan mengenai

    gaya-gaya dalam yang timbul sebagai akibat adanya deformasi pada elemen-

    elemen pada struktur tersebut.

    3. kesetimbangan, langkah terakhir yang menyatakan hubungan gaya luar dititik

    diskrit dengan gaya-gaya dalam atau mencari berapa besar gaya luar di ujung

    elemen-elemen yang tepat diimbangi oleh gaya-gaya dalam elemen titik-titik

    diskrit.

    Metode kekakuan ialah suatu cara untuk analisa struktur dimana dalam proses

    perumusan dari analisanya diambil lendutan di titik-titik diskrit sebagai besaraan $anu%

    yang hendak dicari.dalam proses menganalisa akan mengenal beberapa matri' yang

    penting sebagai berikut :

    1. matrik deformasi [ ]A suatu matyrik yang menyatakan hubungan

    kompatibiliti atau hubungan deformasi dan lendutan :

    { } [ ]{ }DAd = !1.2"

    dimana :

    { }d # menyatakan deformasi dari elemen struktur

    [ ]A # adalah matrik deformasi

    [ ]D # menyatakan lendutan ditik diskrit

  • 7/25/2019 METODE MATRIK

    3/83

    2. matrik kekokohan internen [ ]S , suatu matri' yang memenuhi hokum hooke

    dalam mana dinyatakan hubungan antara gaya dan deformasi :

    { } [ ]{ }dS = !1.3"

    dimana :

    { } # menyatakan gaya dalam elemen

    [ ]S # adalah matri' kekokohan intern elemen

    { }d # menyatan deformasi elemen

    3. matri' satis [ ]! , suatu matri' yang menyatakan kesetimbangan antara gaya

    luar dan gaya dalam :

    { }Q # [ ]{ }! !1.("

    dimana :

    { }Q # menytakan gaya luar yang bekerja dititik diskrit

    [ ]! # matri' statis

    { } # gaya dalam elemen

    Maka ketiga matri' di atas digabungkan, maka akan didapatkan hubungan :

    { } [ ]{ }{ } [ ][ ]{ }{ } [ ][ ] [ ]{ }( ){ } [ ][ ][ ]{ }

    { } [ ]{ }DKQDAS!Q

    dAS!Q

    dS!Q

    !Q

    =

    =

    =

    =

    =

    ").1!

    "*.1!

    "+.1!

    ",.1!

    "-.1!

    ersamaan !1.)" merupakan persamaan inti dari metode kekakuan ini, dimana [ ]K

    adalah matri' kekakuan struktur, dengan pengertian :

  • 7/25/2019 METODE MATRIK

    4/83

    [ ] [ ][ ][ ]AS!K = !1.1/"

    0adi salah satu tujuan terminal yang penting adalah proses analisa ini ialah dapat

    menurunkan matrik kekakuan struktur [ ]K menurut persamaan !1.1/". elanjutnya akan

    mudah dicapai tujuan akhir, yaitu analisa lendutan dan gaya dalam elemen.

    1.2 DERAJAT KETIDAKTENTUAN KINEMATIS

    ntuk analisa ini akan dimulai dengan mengambil lendutan di titik-titik diskrit sebagai

    sasaran yanmg harus dihitung.

    ntuk mengetahui dimana harus $dipasang% besaran lendutan yang akan dicari tersebut,

    maka harus diketahui dahulu beberapa derajat ketidak tentuan kinematis atau istilah

    lainnya derajat kebebasan (de"ree of freedom)dari struktur.erajat ketidak-tentuan kinematis ialah suatu besaran yang menytakan jumlah komponen

    bebas dari lendutan dititik diskrit yang mungkin terjadiyang berhubungan dengan

    diberikannya suatu pembebanan pada struktur. i baah ini diberikan beberapa macam

    struktur bidang yang akan ditujukkan berapa derajat ketidak-tentuan kinematisnya.

  • 7/25/2019 METODE MATRIK

    5/83

  • 7/25/2019 METODE MATRIK

    6/83

    4ambar 1.1 derajat ketidak-tentuan kinematis dari struktur ditunjukkan oleh banyaknya

    5ector lendutan yang mungkin terjadi di titik bebas, dimana arah 5ector pada gambar

    menunjukkan arah 5ector yang positif.

  • 7/25/2019 METODE MATRIK

    7/83

    1.! DASAR PER"ITUNGAN

    alam pasal ini, akan dijelaskan secara mendetail urut-urutan analisa dari suatu

    konstruksi bidang !dua dimensi" dengan berdasarkan pada metode kekakuan.

    ekarang terlihat satu konstruksi seperti seperti ditunjukkan pada gambar 2.!a"

    selanjutnya akan diikuti urutan dari proses analisa.

    !a" gambar konstruksi statis tak tentu

    !b" derajat ketidak-tentuan kinematis : 3

    !c" diagram gaya luar eki5alen Q yang koresponding dengan lendutan

    sebagai pengganti darisistem pembebanan pada gambar !a"

    !d" truktur dasar yang merupakan struktur yang dikekang

  • 7/25/2019 METODE MATRIK

    8/83

    !e" diberikan 1D # 1 satuan

    !f" diberikan 2D #1 satuan

    !g" diberikan 3D #1 satuan

    !h" diagram H-d, dimana { } merupakan reaksi elemen yang dikekang

    terhadap diberikannya deformasi.

    !i" diagram kesetimbangan

    4ambar 1. 2 6nalisa balok di atas beberapa perletakan.

  • 7/25/2019 METODE MATRIK

    9/83

    7onstruksi ini ialah balok menerus di atas empat perletakan, satu jepit dan tiga sendi,

    merupakan suatu konstruksi dengan derajat ketidak-tentuan kinematis sebesar 3 !gambar

    2.b"

    8angkah pertama ialah menyelidiki kompatibilitas dari struktur, dengan jalan

    memberikan berturut-turut lendutan 1,1 21 == DD dan 13 =D !gambar 2.e, 2.f, dan 2.g".

    Mudah dapat kita lihat, baha :

    /1

    3,

    2-(

    132

    =

    =

    ==

    ==

    d

    Dd

    Ddd

    Ddd

    atau disusun secara sistematis :

    3

    2-

    2(

    13

    12

    1 /

    Dd

    Dd

    Dd

    Dd

    Dd

    d

    =

    =

    =

    =

    =

    =

    bila dinyatakan dalam hubungan matri' :

    =

    3

    2

    1

    ,

    -

    (

    3

    2

    1

    1//

    /1/

    /1/

    //1

    //1/1/

    D

    D

    D

    d

    d

    d

    d

    d

    d

    !1.11"

    atau

    { } [ ]{ }DAd = !1.12"

  • 7/25/2019 METODE MATRIK

    10/83

    { }

    111

    1//

    /1/

    /1/

    //1

    //1

    ///

    321

    -

    (

    3

    3

    2

    1

    ===

    =

    DDD

    d

    d

    d

    d

    d

    d

    A!1.13"

    8angkah keduaialah menyelidiki hubungan gaya dalam dan deformasi dengan melihat

    tiap-tiap elemen sebagai bagian yang diskrit, seperti pada gambar 2.h.

    ari sifat elastis elemen, didapatkan hubungan :

    1

    12

    1

    112

    1

    12

    1

    111

    3

    1

    ,

    1

    ,

    1

    3

    1

    #$

    %

    #$

    %d

    #$

    %

    #$

    %d

    +=

    =

    !1.1("

    dimana :

    1d # menyatakan deformasi yang terjadi di ujung elemen

    # menyatakan gaya dalam yang ada di ujung elemen, dalam hal ini

    momen lentur

    sebenarnya pers.! 1.1( " ini sudah bukan hal yang asing lagi karena sudah sering dijumpai

    dalam analisa struktur dengan metode perputaran sudut !sloop deflection method".

    9ila pers. ! 1.1( " diin5erskan, akan didapat :

    2

    1

    11

    1

    11

    2(d

    %

    #$d

    %

    #$ +=

    2

    1

    11

    1

    12

    (2d

    %

    #$d

    %

    #$ += , !1.1"

    6nalog dengan pers !!1.1", akan didapatkan :

    (

    2

    23

    2

    13

    2(

    d%

    #$

    d%

    #$

    += !1.1"

    (

    2

    23

    2

    2(

    (2d

    %

    #$d

    %

    #$ +=

    ,

    3

    3-

    3

    3-

    2(d

    %

    #$d

    %

    #$ +=

  • 7/25/2019 METODE MATRIK

    11/83

    ,

    3

    3-

    3

    3,

    (2d

    %

    #$d

    %

    #$ += !1.1+"

    9ila hubungan ini dinyatakan dalam bentuk matri', maka :

    =

    ,

    -

    (

    3

    2

    1

    3

    3

    3

    3

    3

    3

    3

    3

    2

    2

    2

    2

    2

    2

    2

    2

    1

    1

    1

    1

    1

    1

    1

    1

    ,

    -

    (

    3

    2

    1

    (2////

    2(

    ////

    //(2

    //

    //2(

    //

    ////(2

    ////2(

    d

    d

    d

    d

    d

    d

    %

    #$

    %

    #$

    %

    #$

    %

    #$

    %

    #$

    %

    #$

    %

    #$

    %

    #$

    %

    #$

    %

    #$

    %

    #$

    %

    #$

    atau :

    { } [ ]{ }dS = !1.1*"

    dimana matri' [ ]S merupakan band matri' :

    [ ]S #

    3

    3

    3

    3

    3

    3

    3

    3

    2

    2

    2

    2

    2

    2

    2

    2

    1

    1

    1

    1

    1

    1

    1

    1

    (2////

    2(////

    //(2

    //

    //2(

    //

    ////(2

    ////

    2(

    %

    #$

    %

    #$%

    #$

    %

    #$

    %

    #$

    %

    #$

    %

    #$

    %

    #$

    %

    #$

    %

    #$

    %

    #$

    %

    #$

    ,

    -

    (

    3

    2

    1

    ,-(321dddddd

    !1.1)"

  • 7/25/2019 METODE MATRIK

    12/83

    0adi sebenarnya matri' [ ]S ialah suatu matri' yang menyatakan berapa besar gaya dalam

    [ ] yang timbul diujung elemen bila di titik-titik tersebut diberikan satu satuan

    deformasi { }d .

    8angkah ketiga adalah menyelidiki tentang kesetimbangan gaya luar dan gaya dalam :

    Melihat gambar

    ,3

    -(2

    -21

    Q

    Q

    Q

    =

    +=

    +=

    !1.2/"

    9ila dinyatakan secara matrik :

    =

    ,

    -

    (

    3

    2

    1

    3

    2

    1

    1/////

    /11///

    ///11/

    Q

    Q

    Q

    !1.21"

    atau :

    { } [ ]{ }!Q = !1.22"

    dimana :

    [ ] =!

    -(321

    3

    2

    1

    1/////

    /11///

    ///11/

    Q

    Q

    Q

    !1.23"

    atu hubungan terminal, adalah mendapatkan hubungan :

    { } [ ]{ }DKQ = !1.2("

    dimana menurut persamaan !1.1/" dapat dinyatakan :

    [ ] [ ][ ]{ }AS!K = !1.2"

    untuk mendapatkan lendutan, maka persamaan ! 1.2( " dapat diin5erskan sebagai :

    { } [ ] { }QKD 1= !1.2"

    dimana :

  • 7/25/2019 METODE MATRIK

    13/83

    { }Q # menyatakan gaya-gaya luar yang bekerja di titik-titik diskrit.

    { }=D menyatakan lendutan di titik bersangkutan yang berkoresponding dengan

    gaya { }Q .

    ari persamaan ! 1.13" dan ! 1.23", ternyata didapatkan :

    [ ] [ ]&A! = !1.2"

    persamaan ! 1.2"" ini dapat dibuktikan dengan prinsip kerja 5irtual.

    a. gaya luar 5irtual

    b. lendutan aktuil

    4amabar 1.3 konstruksi balok menerus pada mana dikerjakan gaya 5irtual.

    Misalnya pada konstruksi yang sedang dibahas tersebut dikerjakan gaya 5irtual Q

    gambar !1.3a " sehingga timbul gaya dalam pada elemennya, maka dari prinsip kerja

    5irtuil akan didapatkan hubungan !yang dinyatakan dalam perkalian matri'".

    { } { } { } { }dDQ && = !1.2+"

    dengan melihat :

  • 7/25/2019 METODE MATRIK

    14/83

    { } [ ]{ }

    { } [ ]{ }

    { } { } [ ]&&& !Q

    !Q

    DAd

    =

    =

    =

    "3/.1!

    "2).1!"2*.1!

    maka persamaan ! " bisa ditulis &

    { } [ ] { } { } [ ]{ }DAD! &&& = !1.31"

    9ila disederhanakan, akan memberikan :

    [ ] [ ]

    [ ] [ ]&

    &

    A!

    A!

    =

    =

    "33.1!

    "32.1!

    engan demikian persamaan ! 1.33", bisa ditulis :

    [ ] [ ] [ ][ ]ASAK &= !1.3("

    engan demikian persamaan ! 1.1/" telah dipermudahkan, yaitu untuk menurunkan

    matri' kekakuan [ ]K , cukup hanya menurunkan dua matrik penbentuknya, yaitu matri'

    deformasi [ ]A dan matri' kekokohan intern elemen [ ]S .

    ntuk menghitung gaya dalam digunakan hubungan :

    [ ] [ ]{ }dS = !1.3"

    atau { } [ ][ ]{ }DAS = !1.3"

    dimana :

    { }D # matrik lendutan dititik diskrit yang diperoleh perhitungan

    berdasarkan persamaan ! 1.2".

    !.# APLIKASI

    !.#.1 KONSTRUKSI BALOK MENERUS

    selanjutnya akan diberikan beberapa contoh pemakaian metode kekakuan ini pada analisa

    struktur.

  • 7/25/2019 METODE MATRIK

    15/83

    ontoh 3.1

    ibaah ini akan dibahas secara singkat analisa dengan metode kekakuan dengan derajat

    ketidak-tentuan kinematik tingkat 1.

    !a" konstruksi yang akan dianalisa

    !b" konstruksi dasar yang dikekang

    !c" mopmen primer (fixed'end moment)

    Momen primer :m("))

    m("))

    *!!*

    !AA!

    .32//(.//.12

    1

    .-///.//.12

    1

    2

    2

    ===

    ===

    !d" derajat ketidak-pastian kinematis : 1

    // kg;m6

    9

  • 7/25/2019 METODE MATRIK

    16/83

    !e" gaya luar eki5alen dititik diskrit yang koresponding dengan lendutan 1D .

    ".!32//-///1 m("Q =

    !f" diberikan 11 =D satuan

    !g" diagram H - d

    !h" diagram kesetimbangan

    4ambar 1.( balok diatas tiga tumpuan

  • 7/25/2019 METODE MATRIK

    17/83

    Melihat gambar 1.( !f", dengan mudah akan didapatkan :

    [ ]

    1

    1

    (

    3

    2

    1

    /

    1

    1

    /

    =

    =

    D

    d

    d

    d

    d

    A

    gari gambar 1.( !g" :

    [ ]

    (321

    *

    (

    *

    2//

    *

    2

    *

    (//

    //1/

    (

    1/

    2

    //1/

    2

    1/

    (

    dddd

    #$#$

    #$#$

    #$#$

    #$#$

    S

    =

  • 7/25/2019 METODE MATRIK

    18/83

    [ ]

    =

    -./2-.///

    2-./-.///

    //(./2./

    //2./(./

    S

    dari persamaan !1.3(" :

    [ ] [ ] [ ][ ]ASAK &=

    # { }/11/

    -./2-.///

    2-./-.///

    //(./2./

    //2./(./

    #$

    /

    1

    1

    /

    # { }2-./-./(./2./ #$

    /

    1

    1

    /

    [ ] [ ]

    [ ]

    =

    =

    #$K

    #$K

    )./

    1

    )./

    1

    engan mengubah gaya < menjadi gaya titik eki5alen di ujung elemen !gambar 1.(.c dan

    e" dan dengan melihat persamaan !1.2" :

    { } [ ] { }

    [ ] { }

    #$D

    #$D

    QKD

    2///

    1*//)./

    1

    1

    1

    1

    =

    =

    =

    dari persamaan !1.3" :

    { } [ ][ ]{ }DAS =

    { }

    =

    -./2-.///2-./-.///

    //(./2./

    //2./(./

    #$

    #$ 2///.

    /1

    1

    /

    # 2///.

    2-./

    -./

    (./

    2./

  • 7/25/2019 METODE MATRIK

    19/83

    =

    -//

    1///

    *//

    (//

    (

    3

    2

    1

    m("

    m("

    m("

    m("

    .-//

    .1///

    .*//

    .(//

    (

    3

    2

    1

    =

    =

    =

    =

    4ambar 1. istribusi gaya dalam

    hasil yang ditunjukkan oleh gambar 1. ialah menytakan besarnya momen lentur !dalam

    hal ini sebagai momen batang, bukan sebagai momen titik" yang didistribusikan ke

    batang elemen 69 dan 9 sesuai dengan kekakuan masing-masing . jadi gaya dalam

    { } yang didapat dari hasil perhitungan ini bukan merupakan memen lentur yang

    sebenarnya bekerja.

    Momen lentur yang sebenarnya bekerja bisa diperoleh dengan mengurangi gaya dalam

    { } dengan momen primer elemen struktur.

    m(")

    m(")

    m(")

    m(")

    *

    !*

    !A

    A

    .2+//"32//!-//

    .(2//"32//!1///

    .(2//"-///!*//

    .-(//"-///!(//

    =++=

    +=+=

    =++=

    +=+=

    enting untuk dicatat pula di sini, baha hasil momen akhir ini juga menyatakan momen

    batang bukan momen titik.

    ontoh 1.2

  • 7/25/2019 METODE MATRIK

    20/83

    ebagai contoh kedua akan dibahas suatau konstruksi kinematis tertentu seperti pada

    gambar 1. !a".

    !a" konstruksi yang akan dianalisa dengan beban Q

    !b" struktur dasar yang dikekang

    !c" derajat ketidak-tentuan kinematis : 2

    !d" diberikan 1D # 1 satuan

    !e" diberikan 2D # 1 satuan

  • 7/25/2019 METODE MATRIK

    21/83

    !f" diagram H-d

    !g" diagram kesetimbangan

    4ambar 1. balok di atas 2 tumpuan

    8angkah pertama yang dilakukan ialah menganggap konstruksi ini terdiri atas dua elemen

    diskrit. 6 dan 9 ! gambar 3. b". titik segai titik diskrit mempunyai dua derajat

    kebebasan, yaitu translasi dan rotasi.

    Melihat gambar 3., akan didapat hubungan-hubungan sebagai berikut :

  • 7/25/2019 METODE MATRIK

    22/83

    [ ]

    12

    1

    (

    3

    2

    1

    /(

    1

    1(

    1

    1

    ,

    1

    /,

    1

    ==

    =

    DD

    d

    d

    d

    d

    A

    =

    ,

    -

    (

    3

    2

    1

    3

    3

    3

    3

    3

    3

    3

    3

    2

    2

    2

    2

    2

    2

    2

    2

    1

    1

    1

    1

    1

    1

    1

    1

    ,

    -

    (

    3

    2

    1

    (2////

    2(////

    //(2//

    //2(

    //

    ////(2

    ////2(

    d

    d

    d

    d

    d

    d

    %

    #$

    %

    #$

    %

    #$

    %

    #$

    %#$

    %#$

    %

    #$

    %

    #$

    %

    #$

    %

    #$

    %

    #$

    %

    #$

  • 7/25/2019 METODE MATRIK

    23/83

    [ ]

    =

    (

    (

    (

    2//

    (

    2

    (

    (//

    //,

    (

    ,

    2

    //,

    2

    ,

    (

    #$S { } [ ]{ }dS =

    (321

    (

    3

    2

    1

    12

    1//

    2

    11//

    //

    3

    2

    3

    1

    //3

    1

    3

    2

    = #$

    selanjutnya dihitung matri' kekakuan [ ]K :

    [ ] [ ] [ ][ ]ASAK &=

  • 7/25/2019 METODE MATRIK

    24/83

    #

    12

    1//

    2

    11//

    //3

    2

    3

    1

    //3

    1

    3

    2

    /11/

    (

    1

    (

    1

    ,

    1

    ,

    1

    /(

    1

    1(

    1

    1,

    1

    /,

    1

    =>

    # #$

    /(

    1

    1(

    1

    1,

    1

    /,

    1

    2

    11

    3

    2

    3

    1*

    3

    *

    3

    ,

    1

    ,

    1

    [ ] #$K

    =

    +.12/*3./

    2/*3./2(3/./

    [ ]

    =

    2(3/./2/*3./

    2/*3./+.1

    31+./

    11

    #$K

    =

    #$

    #$

    D

    D

    *).-+-

    *-.(,/+

    2

    1

    selanjutnya akan bisa dihitung gaya dalam :

    { } [ ][ ]{ }DAS =

    # =>

    12

    1//

    211//

    //3

    2

    3

    1

    //3

    1

    3

    2

    /(

    1

    1(1

    1,

    1

    /,

    1

    #$

    #$

    *).-+-

    *-.(,/+

  • 7/25/2019 METODE MATRIK

    25/83

    # =>

    2

    1

    *

    3

    1*

    33

    2

    ,

    13

    1

    ,

    1

    #$

    #$*).-+-

    *-.(,/+

    =

    1((/

    11-2

    11-2

    ),/

    (

    3

    2

    1

    4ambar 1.+ istribusi gaya dalam

    Maka didapatkan hasil analisa &

    m("))

    m(")m(")

    *!*A

    !

    A

    .11-2

    .1((/.)/

    ==

    ==

    9ila dibandingka hasil ini dengan rumus yang sudah diketahui :

    m(")

    m(")

    !

    A

    .1((/1/

    (.,.1///

    .),/1/

    (.,.1///

    2

    2

    2

    2

    ==

    ==

    ?ernyata hasilnya sama

    ontoh 1.3

    ada contoh soal selanjutnya ini, akan diperlihatkan bagaimana proses analisa bila

    konstruksi pada contoh 1.2 dikombinasikan dengan suatu perletakan elastis di titik .

  • 7/25/2019 METODE MATRIK

    26/83

    !a" konstruksi yang akan dianalisa, dengan satu perletakan elastis dimana k # /. =>

    !b" derajat ketidak-tentuan kinematsi : 2

  • 7/25/2019 METODE MATRIK

    27/83

    !c" deberikan 1D # 1 satuan

    !d" gaya eki5alen dititik diskrit yang koresponding dengan lendutan 1D

    !e" penyederhanaan dari gambar !d"

    4ambar 1.* konstruksi balok menerus di atas perletakan elastis.

  • 7/25/2019 METODE MATRIK

    28/83

    ersoalan pada contoh ini sebenarnya sama dengan contoh 1.2, karena memunyai elemen

    batang yang sama dengan derajat kebebasan yang sama pula . maka proses analisa tidal

    akan mendetail dibahas lagi disini, dan langsung akan matrik kekakuan :

    [ ] #$K

    = +.12/*3./

    2/*3./2(3/./

    [ ]

    =

    2(3/./2/*3./

    2/*3./+.1

    31+./

    11

    #$K

    roses selanjutnya akan terlihat adanya perbedaan dengan analisa contoh soal yang lalu,

    yaitu dalam menetapklan 5ector gaya yang bekerja, yang disamping ditentukan oleh gaya

    luar yang dikethui ,1///("Q= juga dipengaruhi oleh gaya pegas 1(D .

    { } [ ] { }QKD 1=

    =

    2

    1

    D

    D

    2(3/./2/*3./

    2/*3./+.1

    31+./

    1

    #$

    /

    "1///! 1(D

    =1

    D#$31+./

    1"1///!+.1. 1(D

    11

    11

    3/(.2(/*

    "-./1///!31+./

    +.1

    D#$

    D

    #$D#$

    D

    =

    =

    #$D

    #$D

    +.13)(

    (/*3/(.3

    1

    1

    =

    =

    ""+.13)(

    -./1///!2/*3./!31+./

    12

    #$#$

    #$D +=

    #$D

    3.1+(2 =

    berdasarkan hasil lendutan 1D dan 2D yang didapat, bisa dihitung gaya dalam yang

    timbul pada elemen struktur.

  • 7/25/2019 METODE MATRIK

    29/83

    { } #=>

    2

    1

    *

    3

    1*

    33

    2

    ,

    13

    1

    ,

    1

    #$

    #$3.1+(

    +.13)(

    =

    ).(3-

    +.3*(

    +.3(*

    -.2)/

    (

    3

    2

    1

    engan demikian didapatkan hasil analisa :

    m(")

    m(")

    m(")

    m(")

    !

    *!

    *A

    A

    .).(3-

    .+.3(*

    .+.3(*

    .-.2)/

    =

    =

    =

    =

    1.! KONSTRUKSI PORTAL BIDANG TANPA PENGGO$ANGAN PADA MANA

    DI%ORMASI AKSIAL DIABAIKAN

    alam hal ini akan dibahas analisa dari konstruksi portal bidang. iketahui dua

    macam konstruksi portal bidang , yaitu portal tanpa penggoyangan dan portal dengan

    penggoyangan, seperti ditunjukkan oleh gambar 1.2.

    alam pasal ini akan dicoba dibahas analisa portal bidang tanpa pergoyangan,

    dimana deformasi aksial dari elemen-elemennya diabaikan.

    !a" ortal tanpa penggoyangan.

  • 7/25/2019 METODE MATRIK

    30/83

    !b" portal menerus tanpa pergoyangan

    !c" portal dengan penggoyangan

    4ambar 1.2 konstruksi portal dengan titik hubung kaku

    ontoh 1.1

    alam pasal ini akan dibahas analisa portal bidang tanpa pergoyangan, dimana deformasi

    aksial dari elemen-elemennmya diabaikan.

  • 7/25/2019 METODE MATRIK

    31/83

    !a" portal bidang yang akan dianalisa, dengan bentuk konstruksi dan system pembebanan

    yang simetris

    ! b" struiktur dasar yang dikekang

    Momen primer :

    m(")A! .2**-

    2.3.,//2

    2

    ==

    =!A) m(".(32-

    2.3.//2

    2

    +=

  • 7/25/2019 METODE MATRIK

    32/83

    m("))*!!* .,2--.3//.

    12

    1 2 ===

    m(")) !A*D .(32==

    m("))A!*D

    .2**+==

    !c" Momen primer

    !d" derajat ketidak-pastian kinematis : 2

  • 7/25/2019 METODE MATRIK

    33/83

    !e" gaya eki5alen dititik yang koresponding dengan lendutan

    m("Q

    m("Q

    .1)3(322-

    .1)32-(32

    2

    1

    ==

    ==

    !f" diberikan #1 satuan

  • 7/25/2019 METODE MATRIK

    34/83

    !g" diberikan 2D # 1 satuan

    !h" iagram H-d

    !i " diagram kesetimbangan

    4ambar 1.3 ortal simetris

  • 7/25/2019 METODE MATRIK

    35/83

    engan memperhatikan gambar 1.3 akan didapatkan :

    [ ]

    11

    //

    1/

    1/

    /1

    /1

    //

    21

    ,

    -

    (

    3

    2

    1

    =

    =

    =

    DD

    d

    d

    d

    d

    d

    d

    A

    [ ]

    =

    -

    (

    -

    2////

    -

    2

    -

    (////

    //-

    "2!(

    -

    "2!2//

    //-

    "2!2

    -

    "2!(//

    ////-

    (

    -

    2

    ////-

    2

    -

    (

    #$S

    #-

    2#$

    -

    (

    3

    2

    1

    21////

    12////

    //(2//

    //2(//

    ////21

    ////12

    -(321

    engan demikian :

    [ ] [ ] [ ][ ]ASAK &=

  • 7/25/2019 METODE MATRIK

    36/83

    #

    /11///

    ///11/

    -

    2#$

    21////

    12////

    //(2//

    //2(//

    ////21

    ////12

    //

    1/

    1/

    /1

    /1

    //

    #-

    2#$

    12(2//

    //2(21

    //

    1/

    1/

    /1

    /1

    //

    [ ]K #-

    2#$

    2

    2

    engan mengubah gaya-gaya luar menjadi gaya eki5alen terpusat di ujung

    elemen atau di titik-titik diskrit ! 1. 3.c dan e ", dan dengan melihat persamaan :

    { } [ ] { }QKD 1=

    (3,

    1.

    2

    -

    2

    1

    =

    #$D

    D

    1)3

    1)3

    2

    2

    #

    1-((

    1-((

    (

    -

    #$

    2

    1

    D

    D#

    #$

    #$

    *

    ),-*

    ),-

    0adi putaran sudut dititik 9 dan ialah sebesar :

    #$DD

    *

    ),-21

    ==

    ari persamaan ! 1.3"

    { } [ ][ ]{ }DAS =

  • 7/25/2019 METODE MATRIK

    37/83

    ##$2

    -

    21////

    12////

    //(2//

    //2(//

    ////21

    ////12

    //

    1/

    1/

    /1

    /1

    //

    +

    #$

    #$

    *

    ),-*

    ),-

    #

    (

    1)3(

    1)3

    1/

    2/

    (2

    2(

    /2

    /1

    ,

    -

    (

    3

    2

    1

    #

    2-.(*

    -.)

    -.)

    -.)

    -.)

    2-.(*

    Melihat momen primernya pada gambar !1.3.c", maka akan didapat :

    m(")

    m(")

    m(")m(")

    m(")

    m(")

    D

    *D

    *!

    !*

    !A

    A!

    .+-.23)"2**!2-.(*

    .-/.-2*"(32!-/.)

    .-/.-2*"2-!-/.)

    .-/.-2*"2-!-/.)

    .-/.-2*"(32!-/.)

    .+-.23)"2**!2-.(*

    =++=

    +=+=

    =++=+==

    =+=

    +==

    ontoh 1.2 :

    Momer .primer

  • 7/25/2019 METODE MATRIK

    38/83

    ekarang akan dibahas analisa portal pada gambar !1.(" di baah ini :

    !a" ortal yang dianalisa

    !b" truktur dasar yang dikekang

    Momen primer :m(")

    #D

    .*//2.(// ==

    m(")) +##+ .12-/-.*//.12

    1 2 ===

    m(")) *++* .12-/-.//.12

    1 2 ===

  • 7/25/2019 METODE MATRIK

    39/83

    m(")) !++! .-//(.1///.*

    1 ===

    !c" Momen primer

    !d" erajat ketidak-tentuan kinematsi : 2 !deformasi aksial diabaikan"

  • 7/25/2019 METODE MATRIK

    40/83

    !e" 4aya eki5alen @ dititik diskrit yang koresponding dengan lendutan

    !f" iberikan 1D # 1 satuan

    !g" iberikan 2D # 1 satuan

  • 7/25/2019 METODE MATRIK

    41/83

    !h" iagram H-d

    4ambar 1.( ortal menerus tanpa penggoyangan

    imulai dengan menghitung matrik [ ]A dan [ ]S

    [ ]

    11

    //

    1/

    //

    1/

    1/

    /1

    /1

    //

    21

    *

    +

    ,

    -

    (

    3

    2

    1

    =

    =

    =

    DD

    d

    d

    d

    d

    d

    d

    d

    d

    A

  • 7/25/2019 METODE MATRIK

    42/83

    [ ]

    =

    -

    "2!(

    -

    "2!2//////

    -

    "2!2

    -

    "2!(//////

    //((

    (2////

    //(

    2

    (

    (////

    ////-

    "2!(

    -

    "2!2//

    ////-

    "2!2

    -

    "2!(//

    //////-

    (

    -

    2

    //////-

    2

    -

    (

    #$S

    #

    *

    +

    -(

    3

    2

    1

    1**//////

    *1//////

    //-1/////

    //-1/////////*1//

    ////*1//

    //////*(

    //////(*

    1/

    #$

    Matrik kekakuan struktur dapat dihitung berdasarkan persamaan :

    [ ] [ ] [ ][ ]ASAK &=

  • 7/25/2019 METODE MATRIK

    43/83

    #

    /1/11///

    /////11/

    1/

    #$

    1**//////

    *1//////

    //-1/////

    //-1/////

    ////*1//

    ////*1//

    //////*(

    //////(*

    //

    1/

    //

    1/

    1/

    /1

    /1

    //

    #

    *1-1/1*//

    ////*1*(

    1/

    #$

    //

    1/

    //

    1/

    1/

    /1

    /1

    //

    [ ] =K1/

    #$

    (2*

    *2(

    =1K1/

    #$

    )((

    1x

    2(*

    *(2

    #

    12((21

    23-#$

    =

    2

    1

    D

    D

    12(

    (21

    23

    -

    #$

    -//

    (-/

  • 7/25/2019 METODE MATRIK

    44/83

    =

    2

    1

    D

    D

    #$23

    -

    (2//

    +(-/

    #$D

    #$D

    2321///

    23

    3+2-/

    2

    1

    =

    =

    { } [ ][ ]{ }DAS =

    #1/

    #$

    1**//////

    *1//////

    //-1/////

    //-1/////

    ////*1//

    ////*1//

    //////*(

    //////(*

    //

    1/

    //

    1/

    1/

    /1

    /1

    //

    #$

    #$

    23,

    21///23,

    3+2-/

    #

    */1/

    -/

    1//

    1*

    *1

    /*

    /(

    23,

    21///23,

    3+2-/

    { }

    =

    1).+1

    3*.1(2

    ().((

    )*.**

    (.2*

    +3.323

    2+.12

    1(.3

    engan memperhatikan momen primer dari elemen-elemen struktur maka akan didapat :

    m(")A

    .1(.3/1(.3 ==

    m(")#A .2+.12/2+.12 ==

    m(")#D .*//"*//!/ =+=

  • 7/25/2019 METODE MATRIK

    45/83

    m(")#+ ..2+.)2,"12-/!+3.323 ==

    m(")+# .,(.1-1*"12-/!,(.2,* =+=

    m(")+! ./2.(11"-//!)*.** ==

    m(")+* .2.11/+"12-/!3*.1(2 ==m(")! .().-(("-//!().(( =+=

    m(")* .1).1321"12-/!1).+1 =+=

    ekarang ditinjau apakah kesetimbangan dititik-titik pertemuhan terpenuhi :

    #+#D#A# )))) ++=

    # -12.2+-*//A)2.2+

    # / !terpenuhi"

    +*+!+## )))) ++=

    # -11*.( A (11./2 A 11/+.2

    # / !terpenuhi"

    KONSTRUKSI PORTAL BIDANG DENGAN PERGO$ANGAN DIMANA

    DE%ORMASI AKSIAL DIABAIKAN

    etelah pada pasal yang lalu dibahas analisa portal tanpa penggoyangan, sekarang akan

    dicoba menganalisa kostruksi portal dengan pergoyangan, dimana deformasi aksial masih

    diabaikan.

    ontoh 1 :

    i baah ini diberikan satu contoh analisa portal sederhana dengan penggoyangan

    kesamping. engan memperhatikan gambar ! ", selanjutnya diturunkan [ ]A dan [ ]S

  • 7/25/2019 METODE MATRIK

    46/83

  • 7/25/2019 METODE MATRIK

    47/83

  • 7/25/2019 METODE MATRIK

    48/83

  • 7/25/2019 METODE MATRIK

    49/83

    [ ]

    321

    ,

    -

    (

    3

    2

    1

    //(

    1

    1/(

    1

    1//

    /1/

    /1(

    1

    //(

    1

    DDD

    d

    d

    d

    d

    d

    d

    A

    =

    [ ]

    =

    (

    (

    (

    2////

    (

    2

    (

    (////

    //(

    "2!(

    (

    "2!2//

    //(

    "2!2

    (

    "2!(//

    ////((

    (2

    ////(

    2

    (

    (

    #$S

  • 7/25/2019 METODE MATRIK

    50/83

  • 7/25/2019 METODE MATRIK

    51/83

    #*

    #$

    2(*3

    *2(3

    333

    [ ]

    =

    31-(*1-3(*

    (*(*-12

    12(*

    1

    .

    *1

    #$K

    [ ]

    =

    31-(*

    1-3(*

    (*(*-12

    1-

    11

    #$K

    etelah [ ]K dan [ ] 1K dihitung, maka besar lendutan dan gaya-gaya dalam akan dapat

    dengan mudah ditentukan.

    { }D [ ] { }QK 1=

    =

    3

    2

    1

    D

    D

    D

    31-(*

    1-3(*

    (*(*-12

    1-

    1

    #$

    -//

    -//

    1///

    =

    3

    2

    1

    D

    D

    D

    #$1-

    1

    )///

    *+///

    -12///

    #$D ;/-.32*21=

    #$D ;,).--+2 =

    #$D ;).-+3 =

    { }2

    #$ =

    21////

    12////

    //(2//

    //2(//

    ////21

    ////12

    //(

    1

    1/(

    11//

    /1/

    /1(

    1

    //(

    1

    #$

    #$

    #$

    ;).-+

    ;).--+

    ;/-.32*2

  • 7/25/2019 METODE MATRIK

    52/83

    # 2

    1

    1/(

    1

    2/(

    1(2/

    2(/

    /2(

    3

    /1(

    3

    ).-+).--+

    /-.32*2

    { }

    -

    (

    3

    2

    1

    )2.12/1

    /+.11+3

    /+.+3

    /+.11+3

    /+.+3

    )2.)-1

    =

    engan memperhatikan momen primer dari elemen-elemen struktur, maka akan didapat :

    m(")A

    .)2.)-1/)2.)-1 ==

    m(")*A ./+.+3//+.+3 ==

    m(")*D ./+.+3"-//!/+.11+3 ==

    m(")D* ./+.11+3"-//!/+.+3 =+=

    m(")D! ./+.11+3//+.11+3 ==

    m(")! .)2.12/1/)2.12/1 ==

    ontoh 2

    ibaah ini akan dicoba menganalisa satu portal sederhana dengan pergoyangan satu

    arah yaitu mendataryang dikombinasikan dengan pegas, dengan kontanta pegas k. 9eban-

    beban dan ukuran konstruksi diambil sama dengan contoh : 1.

  • 7/25/2019 METODE MATRIK

    53/83

  • 7/25/2019 METODE MATRIK

    54/83

    ersoalan kekakuan struktur pada contoh soal ini adalah sama dengan contoh 1, jadi

    proses menghitung kekakuan [ ]K adalah sama dengan contoh tersebut.

    [ ] =K #*

    #$

    2(*3

    *2(3

    333

    [ ]

    =

    31-(*

    1-3(*

    (*(*-12

    1-11#$

    K

    { }D [ ] { }QK 1=

  • 7/25/2019 METODE MATRIK

    55/83

    =

    3

    2

    1

    D

    D

    D

    31-(*

    1-3(*

    (*(*-12

    1-

    1

    #$

    -//

    -//

    .1/// 1D(

    { }D [ ] { }QK 1=

    =

    3

    2

    1

    D

    D

    D

    +

    +

    1

    1

    1

    .(*)///

    (*3+///

    .-12-12///

    1-,

    1

    D(

    (D

    D(

    #$

    ".-12-12///!1-

    111 D(

    #$D =

    untuk #$((

    1=

    11 /*2/-;/-.32*2 D#$D =

    #$D ;/-.32*2*2/-.11=

    #$D ;*2.1*/21= ("(D +/.(-/1=

    2D # ";*2.1*/2.

    (

    1.(**+///!

    1-

    1#$#$

    #$+

    #$D ;/1.(1)2 =

    ";*2.1*/2.(

    1.(*)///!

    1-

    13

    #$#$#$

    D +=

    #$D ;)*.*/3=

    { } [ ][ ]{ }DAS =

    #

    #$

    #$

    #$#$

    ;)*,.*/

    ;/1.(1)

    ;*2.1*/2

    1/(

    3

    2/(

    3(2/

    2(/

    /2(

    3

    /1(

    3

    2

  • 7/25/2019 METODE MATRIK

    56/83

    { }

    =

    --.+1

    /(.+-+

    /(.2-+

    /(.+-+

    /(.2-+

    --.(

    engan memperhatikan momen primer dari elemen-elemen struktur , maka akan

    didapatkan :

    m(")A .--.(=

    m(")*A ./(.2-+=

    m(")*D ./(.2-+"-//!/(.+-+ ==

    m(")D* ./(.+-+"-//!/(.2-+ =+=

    m(")D! ./(.+-+=

    m(")! .--.+1=

    ontoh 3

    4ambar 3.1( menunjukkan satu portal yang dapat bergoyang pada arah mendatar, dimana

    satu kakinya 9 miring, dengan sudut kemiringan .

    engan memperhatikan gambar 3,1( dan memperhatikan baha deformasi aksial

    akibat diberikannya lendutan 2D dan 3D adalah sama dengan contoh-contoh yang lalu,

    maka akan dapat menurunkan matrik [ ]A dan matrik [ ]S .

  • 7/25/2019 METODE MATRIK

    57/83

  • 7/25/2019 METODE MATRIK

    58/83

  • 7/25/2019 METODE MATRIK

    59/83

  • 7/25/2019 METODE MATRIK

    60/83

    [ ]

    21

    /

    "-"!3!

    -

    /"-"!3!

    -

    /"("!3!

    (

    1"("!3!

    (

    1(

    1

    /(1

    DD

    A

    =

  • 7/25/2019 METODE MATRIK

    61/83

    #

    //3

    1

    1/3

    1

    1/3

    1

    /13

    1

    /1(

    1

    //(

    1

    [ ]

    =

    -

    (

    -

    2////

    -

    2

    -

    (////

    //(

    "2!(

    (

    "2!2//

    //(

    "2!2

    (

    "2!(//

    ////(

    (

    (

    2

    ////

    (

    2

    (

    (

    #$S

    #1/

    #$

    -(321

    -

    (

    3

    2

    1

    *(////

    (*////

    //2/1///

    //1/2///

    ////1/-

    ////-1/

    elanjutnya :

    [ ] [ ] [ ][ ]ASAK &=

  • 7/25/2019 METODE MATRIK

    62/83

  • 7/25/2019 METODE MATRIK

    63/83

    [ ]

    =

    1*.2)+-*.+(-.11+

    -*.+(*2.2++11-

    -.11+11-+(/

    1+.*+/

    1.

    1/1

    #$K

    #

    (33./1/)./1+1./1/)./(/(./1+./

    1+1./1+.///+.11

    #$

    { } [ ] { }QKD 1=

    =

    3

    2

    1

    D

    D

    D

    (33./1/)./1+1./

    1/)./(/(./1+./

    1+1./1+.///+.11

    #$

    -//

    1//

    3(.333

    =

    3

    2

    1

    D

    D

    D

    #$

    #$

    #$

    ;1-2.2*(

    ;)21.3*

    ;*23.(2+

    { } [ ][ ]{ }DAS =

    #

    //3

    1

    1/3

    1

    1/31

    /13

    1

    /1(

    1

    //(

    1

    *(////

    (*//////2/1///

    //1/2///

    ////1/-

    ////-1/

    1/

    #$

    #$

    #$

    #$

    ;1-2.2*(

    ;)21.3*

    ;*23.(2+

    #

    (/(

    */(

    2/1/1/

    1/2/1/

    /1/(

    1-

    /-(

    1-

    1/#$

    #$

    #$

    #$

    ;1-2.2*(

    ;)21.3*

    ;*23.(2+

  • 7/25/2019 METODE MATRIK

    64/83

    { }

    =

    +)/.2*(

    (-1.3)*

    -,/.1/1

    -1(.122

    -13.121

    )+3.1(/

    Momen akhir :

  • 7/25/2019 METODE MATRIK

    65/83

    primer

    )omen

    m("

    m("

    m("

    m("

    m("m("

    m("

    )

    )

    )

    )

    ))

    )

    !

    D!

    D*

    *D

    *#

    *A

    A

    =

    =

    =

    =

    ==

    =

    +

    =

    =

    =

    =

    ==

    =

    .+)/.2*(

    .((/.3*)

    .((/.3*)

    .(*+.2+*

    .(//.-13.121

    .)+3.1(/

    "-//!

    "-//!

    "(//!

    +)/.2*(

    (-1.3)*

    -,/.1/1

    -1(.221

    -13.121

    )+3.1(/

    !. KONSTRUKSI RANGKA BATANG DENGAN TITIK "UBUNG ENGSEL

    ada pasal-pasal yang lalu, telah dibahas analisa struktur dengan sambungan kaku

    dimana deformasi normal masih diabaikan.ekarang akan dapat dianalisa konstruksi rangka batang yang justru dianggap

    hanya mengalami deformasi normal !aksial" saja.

    ebenarnya proses analisanya adalah sama dengan yang tealah dilakuakan pada

    pasal-pasal yang lalu, hanya berbeda pada cara memberikan 5ector lendutan, dimana

    hanya ada 5ector lendutan translasi saja, dan matrik yang meyatakan hubungan gaya

  • 7/25/2019 METODE MATRIK

    66/83

    dalam dan deformasi, baik gaya dalam maupun deformasi yang timbul hanyalah bersifat

    aksial saja. ontoh terliha di baah ini.

  • 7/25/2019 METODE MATRIK

    67/83

  • 7/25/2019 METODE MATRIK

    68/83

    4amnbar 3.1 7onstruksi Bangka 9atang

    Memperhatikan gambar 3.1, akan dengan mudah dapat ditentukan matrik [ ]A , yaitu

    matrik yang menyatakan hubungan deformasi dan lendutan.

    ari gambar 3.1 e, untuk 11=D

    /

    /

    1

    /

    /

    -

    (

    3

    2

    1

    =

    =

    =

    =

    =

    d

    d

    d

    d

    d

    ari gambar (.1.f, untuk 12 =D

    /

    /

    /

    1

    /

    -

    (

    3

    2

    1

    =

    =

    ==

    =

    d

    d

    d

    d

    d

    ari gambar (.1.g, untuk 13 =D

    -

    3.1

    -3.1

    1

    /

    -

    (

    3

    2

    1

    ==

    ==

    =

    =

    =

    Sind

    Sind

    d

    d

    d

    ari gambar (.1.h, untuk 1( =D

  • 7/25/2019 METODE MATRIK

    69/83

    -

    (.1

    -

    (.1

    /

    /

    /

    -

    (

    3

    2

    1

    ==

    ==

    =

    =

    =

    *osd

    *osd

    d

    d

    d

    0adi matrik [ ]A :

    [ ]

    1111

    -

    (

    -

    3//

    -

    (

    -

    3//

    /1/1//1/

    ////

    (321

    -

    (

    3

    2

    1

    =

    =

    =

    =

    =

    DDDD

    d

    d

    d

    d

    d

    A

  • 7/25/2019 METODE MATRIK

    70/83

    esuai dengan apa yang telah disinggung di bagian depan pada pasal ini, maka elemen-

    elemen pada konstruksi rangka batang ini hanya menderita deformasi aksial saja, yanmg

    dengan demikian hanya menimbulkan gaya dalam normal saja. 7arena disini membahas

    konstruksi yang elastis, maka hokum Hooke akan berlaku karenanya.

    4ambar 3.1 9atang yang menderita gaya normal H dan mengalami deformasi aksial d

    Melihat 4ambar 3.1,

    A#

    %d=

    engan demikian :

    d%

    A#=

    dimana%

    A#menyatakan kekakuan aksial dari batang pada gambar.

    engan melihat persamaan ! ", maka jelas dapat diketahui baha matrik [ ]S , akan

    terdirin dari elemen-elemen kekakuan aksial, yaitu :

  • 7/25/2019 METODE MATRIK

    71/83

    [ ]

    111

    ///

    ///

    //

    //

    //

    321

    (

    3

    33

    2

    22

    1

    11

    =

    =

    =

    =

    ddd

    %

    A

    %

    #A

    %

    #A

    %

    #A

    S

    engan demikian sekaran sudah dapat dihitung matrik kekakuan [ ]K , yaitu:

    [ ] [ ] [ ][ ]ASAK &=

  • 7/25/2019 METODE MATRIK

    72/83

    ( )

    =

    -

    (

    -

    3//

    -

    (

    -

    3//

    ///1

    //1/

    //1/

    -

    2////

    /-

    2///

    //3

    2//

    ///

    2

    1/

    ////2

    1

    -

    (

    -

    (///

    -

    3

    -

    31//

    ///11

    //1//

    A#

    =

    2-

    *

    2-

    *///

    2-

    ,

    2-

    ,

    3

    2//

    ///21

    21

    //3

    2//

    A#

    [ ]

    =

    12-

    ,(///

    /3+-

    3-*/

    3

    2//1/

    /3

    2/

    3

    2

    A#K

    [ ]

    =

    ,(

    12-///

    /

    3,

    12-/

    3,

    12-//1/

    /3,

    12-/

    3,

    1+)

    11

    A#K

    untuk menghitung lendutan dipakai persamaan :

    { } [ ] { }QKD 1=

  • 7/25/2019 METODE MATRIK

    73/83

    [ ]

    =

    (

    3

    2

    1

    1

    (

    3

    2

    1

    Q

    Q

    Q

    Q

    K

    D

    D

    D

    D

    =

    2///

    /

    /

    1///

    ,(

    12-///

    /3,

    12-/

    3,

    12-//1/

    /3,

    12-/

    3,

    1+)

    1

    (

    3

    2

    1

    A#

    D

    D

    D

    D

    =

    2-.3)/,

    22.3(+2

    /

    22.()+2

    1

    (

    3

    2

    1

    A#

    D

    D

    D

    D

    elanjutnya

    [ ] [ ][ ]{ }DAS =

    =

    ,+.(1,

    33.2/*3

    1///

    /

    /

    -

    (

    3

    2

    1

    0adi gaya batang nomor :

    =

    2-.3)/,

    22.3(+2

    /

    22.()+2

    2-

    *

    2-

    ,//

    2-*

    2-,//

    /3

    2/

    3

    2

    //2

    1/

    //2

    1/

    -

    (

    3

    2

    1

  • 7/25/2019 METODE MATRIK

    74/83

    ("

    ("

    ("

    +.(1:(

    33.2/*3:(

    1///:3

    /:2

    /:1

    -

    (

    3

    2

    1

    =

    =

    =

    =

    =

    &onto' !.1(

  • 7/25/2019 METODE MATRIK

    75/83

  • 7/25/2019 METODE MATRIK

    76/83

  • 7/25/2019 METODE MATRIK

    77/83

    Memperhatikan gambar di atas, akan didapat matrik matrik deformasi[ ]A

    4ambar d, untuk 11 =D

    1

    *./

    /

    /

    *./

    -

    (

    3

    2

    1

    =

    =

    =

    =

    =

    d

    d

    d

    d

    d

    4ambar e, untuk 12 =D

    /

    ./

    /

    /

    ./

    -

    (

    3

    2

    1

    =

    =

    =

    =

    =

    d

    d

    d

    d

    d

  • 7/25/2019 METODE MATRIK

    78/83

    4ambar f, untuk 13 =D

    1

    /

    3*-./

    3*-./

    /

    -

    (

    3

    2

    1

    ==

    =

    =

    =

    d

    d

    d

    d

    d

    4ambar g, untuk 1( =D

    /

    /

    )23./

    )23./

    /

    -

    (

    3

    2

    1

    =

    =

    =

    =

    =

    d

    d

    d

    d

    d

    4ambar h, untuk 1- =D

    /

    ./

    /23./

    /

    /

    -

    (

    3

    2

    1

    =

    =

    =

    =

    =

    d

    d

    d

    d

    d

    0adi atrik [ ]A :

    [ ]

    =

    //1/1

    .///./*./

    )23./)23./3*-.///

    /)23./3*-.///

    ///./*./

    A

    Matrik [ ]S terdiri dari elemen-elemen kekakuan aksial, yaitu :

  • 7/25/2019 METODE MATRIK

    79/83

    [ ]

    =

    -

    --

    (

    ((

    3

    33

    2

    22

    1

    11

    ////

    ////

    ////

    ////

    ////

    %

    #A

    %

    #A

    %

    #A

    %

    #A

    %

    #A

    S

    [ ]

    =

    --/.,

    --////

    ////

    //,-/.(

    ,-//

    ///,-/.(

    ,-/

    ////1///.2

    2-

    #

    #

    #

    #

    S

    [ ]

    =

    33.33////

    /2-///

    //-///

    ///-//

    ////2-

    2///

    #$S

    Matrik kekakuan [ ]K :

    [ ] [ ] [ ][ ]ASAK &=

  • 7/25/2019 METODE MATRIK

    80/83

    =

    /./)23.///

    //)23./)23.//

    1/3*-./3*-././

    /.///./

    1*.///*./

    2///

    33.33////

    /2-///

    //-///

    ///-//

    ////2-

    #$

    //1/1

    .///./*./

    )23./)23./3*-.///

    /)23./3*-.///

    ///./*./

    [ ]

    =

    .-2/.(2++.++)12

    /.(21).*-///

    ++.++/1-.(*/33.33

    )//1*/

    12/33.33/33.-

    2///

    #K

    [ ]

    =

    2.3+*(.1*)(.2)/(.1*).21+

    2.11*2.1(-.)(*.1/*

    2.2*+2.1(-*.1))

    *.2/-*.1/*

    .1+2

    11symetris

    #K j

    8endutan yang terjadi :

    { } [ ] { }QKD 1=

    { } [ ]

    =

    /

    /

    /

    /

    1///

    1KD

    { }

    +

    +

    +

    =

    .21+

    *.1/*

    *.1))

    *.1/*

    .1+2

    1////

    #D

  • 7/25/2019 METODE MATRIK

    81/83

    elanjutnya :

    { } [ ][ ]{ }DAS =

    #

    # 1////

    .21+

    *.1/**.1))

    *.1/*

    .1+2

    //33.33/33.33

    1-//1-2/1-.(1-.(2-.1)//

    /1-.(2-.1)//

    ///1-2/

    2///

    =

    { }

    -

    (

    3

    2

    1

    (-33

    )1//

    *.-*+(

    *.-*+(

    1)//

    =

    0adi dapat gaya-gaya &

    "!

    "!

    "!

    "!

    "!

    (-33

    )1//

    *.-*+(

    *.-*+(

    )1///

    -

    (

    3

    2

    1

    tari(

    te(an

    tari(

    tari(

    te(an

    ("

    ("

    ("

    ("

    ("

    =

    =

    =

    =

    =

    SOAL UJIAN TENGA" ) AK"IR SEMESTER

    Mata 7uliah : Methode Matrik ?anggal :Cakultas : C? Daktu : 1*/ menit

    0enjang; jurusan : 1; ?eknik ipil osen : ulardi, ?, M?

    ?ingkat ; 7elas : 3 ?6 /1 ifat jian : 9uka 9ukuemester ; ?ahun : E> ; 2//*;2//) 0mlh oal : 1 soal

  • 7/25/2019 METODE MATRIK

    82/83

    Soa* +

    iketahui portal bidang tanpa pergoyangan kesamping pada gambar di atas, dimana

    deformasi aksial diabaikan dari elemen-elemennya.

    Petan-aan +

    Hitung momen akhir dari masing-masing elemen, dengan methode matrik

  • 7/25/2019 METODE MATRIK

    83/83

    Soa* +2

    iketahui portal bidang dengan pergoyangan kesamping pada gambar di atas, dimana

    deformasi aksial diabaikan dari elemen-elemennya.

    Petan-aan +

    Hitung momen akhir dari masing-masing elemen, dengan methode matrik