Metode Mas Ppi

download Metode Mas Ppi

of 31

Transcript of Metode Mas Ppi

  • 7/24/2019 Metode Mas Ppi

    1/31

    METODE PELAKSANAAN

    Lanjutan Pembangunan PPI Bontobahari

    Kabupaten Maros

    KEC. Bontoa

    KAB. Maros

    Metoda Pelaksanaan menentukan dari keberhasilan sebuah

    proyek diharapkan dengan adanya m etoda baku pelaksanaan pekerjaan

    dapat menghasilkan proyek yang memuaskan sesuaidengan tuntutan

    proyek dan menjaga jadwal pelaksanan serta pengelolaan pembiayaan proyek.

    WORK FLOW PELAKSANAANSecara garis besar alur pekerjaan dapat digambarkan sebagai berikut :

    SPMK

    PEKERJAAN

    PERSIAPAN

    PEK. POS JAGA 2

    UNIT

    PEK.PENGOLAHAN

    AIR LIMBAH

    PEK. GEDUNG

    GENSET

    PEKE. SARANA LUAR

    PEK. INSTALASI AIR

    BERSIH KE DERMAGA

    PEK. GERBANG

    UTAMA

    PEK. BENGKEL

    PEK. AKHIR

    SERAH TERIMA I

    MASA

    PEMELIHARAAN

    SERAH TERIMA II

  • 7/24/2019 Metode Mas Ppi

    2/31

    Seluruh langkah pekerjaan harus terjadwal dan terkoordinasi dengan baik. Master

    schedule akan diperinci kembali menjadi Schedule yang terbagi menjadi

    beberapa bagian pekerjaan sesuai dengan term kontrak dan dirinci menjadi

    Schedule Harian, Mingguan dan Bulanan. Jadwal atau kegiatan pekerjaan utamayang menjadi kegiatan khusus (misalnya pek. struktur dan pekerjaan baja dan atap

    dll) diperlakukan sebagai milestone yang memerlukan persetujuan konsultan

    pengawas kapan akan ditetapkan di dalam jadwal sehingga penjadwalan akan

    terkendali secara simultan pekerjaan yang menjadi kritikal path / work. Perlu

    dijaga Kritikal Path khusus pekerjaan utama saja. Kritikal poin lainnya yang perlu

    diperhatikan dalam pekerjaan ini adalah koordinasi yang sinergiantara user dan

    konsultan pengawas dan kontraktor perihal jadwal pelaksanaan mengingat

    terbatasnya waktu pekerjaan harus parallel, detail gambar yang belum lengkap

    perlunya pemahaman yang cepat dan pengambil keputusan bila terjadi

    penafsiran yang berbeda dalam membaca term kontrak ataupun gambar bestek.

    Hal tersebut untuk menghindari kesalahan yang menyebabkan bangunan tidakberfungsi dengan maksimal atau terjadinya bongkar pasang pekerjaan. MC 0 yang

    menjadi tolok ukur pelaksanaan akan menjadi acuan bila terjadinya CCO.

    A. LINGKUP PEKERJAANLingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan yakni :

    I. PEKERJAAN PENDAHULUAN

    II. PEKERJAAN BANGUNAN POS JAGA 2 UNIT

    III. PEKERJAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH

    IV. PEKERJAAN GEDUNG GENSET

    V. PEKERJAAN SARANA LUAR

    VI.

    PEKERJAAN INSTALASI AIR BERSIH KE DERMAGAVII. PEKERJAAN GERBANG UTAMA

    VIII. PEKERJAAN BANGUNAN BENGKEL

    IX. PEKERJAAN AKHIR

    I. PEKERJAAN PERSIAPAN

    1. PEKERJAAN PENGUKURAN

    Titik Referensi / Bench Mark (BM) dilapangan telah ditentukan oleh Pemilik

    Proyek, baik koordinat maupun elevasinya. Koordinat dan elevasi disetiap

    pekerjaan akan selalu menggunakan Bench Mark sebagai dasar acuan.Sebelum digunakan sebagai referensi Bench Mark harus dicek terlebih

    dahulu akurasiannya tentang koordinat dan elevasinya. Hasil pengecekan

    akan dilaporkan kepada Direksi Lapangan untuk mendapat persetujuan.

    Titik-titik referensi sementara akan dibuat dibeberapa tempat untuk

    memudahkan dalam melaksanakan pekerjaan. Setiap titik BM sementara harus

    berpangkal pada BM permanen yang telah ditetapkan dilapangan.

    Pematokan pada bagian-bagian yang diperlukan segera dimulai setelah

    BM sementara disetujui Direksi Lapangan.

    Kontraktor akan menyerahkan data Survey dan perhitungan awal (0 %)

    untuk mendapatkan persetujuan Direksi Lapangan yang selanjutnya data ini

    dipakai sebagai dasar perhitungan volume yang dikerjakan.

  • 7/24/2019 Metode Mas Ppi

    3/31

    Seluruh area dalam tapak bangunan harus dibersihkan dari humus,

    semak belukar dan lumpur jika ada, dengan cara melakukan stripping setebal

    minimal 30 cm.

    Material lain atau sampah yang tertanam yang berada dalam areapekerjaan harus disingkirkan.

    Semua sisa tanaman seperti akar-akar, rumput-rumput dan sebagainya

    harus dihilangkan sampai kedalaman 30 cm dibawah permukaan tanah setelah

    dilakukannya stripping.

    2. PEKERJAAN BOUWPLANK

    Prosedur :

    Pengukuran diambil pada sudut Acuan dengan Theodolite pada BenchMark yang telah ditentukan.

    5 / 7 cm 3 / 20 cm

    Tampak Atas

    Center Line

    II

    1.50 m

    1.50 m

    Muka Tanah

    Potongan I - I

    Balok 5 / 7 cm Balok 3 / 20 cm+ 0.00

    1,50 m

    Sudut Acuan

  • 7/24/2019 Metode Mas Ppi

    4/31

    Periksa ketepatan Bench Mark dan kesikuannya sesuai yang ditentukan.

    Pasang Balok ukuran 5/7 cm dan kuatkan dengan paku pada level

    0.00.

    Pasang Balok ukuran 5/7 cm dari sudut Acuan dengan jarak antara 1.50meter.

    Pasang papan ukuran 3/20 cm pada level 0.00.

    3. PEMBERSIHAN DAN PERATAAN

    Pembersihan Permukaan Tanah, Material lain atau sampah yang tertanam

    yang berada dalam area pekerjaan harus disingkirkan.

    Paku

    Balok 5/7 cm

    Bouwplank

    Papan 3/20 cm

    Center Line

    Papan 3/20 cm

    Papan 3/20 cmPapan 3/20 cm

    Paku

    Paku

    Balok 5/7 cm

    Balok 5/7 cm

    Lebar Pondasi

    Paku

    Muka Tanah

    Balok 5/7 cm

    Tanah Galian

    Balok 5/7 cm Balok 5/7 cm

    Potongan Melintang

    Papan 3/20 cm

    Center Line Tanah Galian

  • 7/24/2019 Metode Mas Ppi

    5/31

    Top soil yang dianggap oleh Pengawas dapat dipakai ditumpuk didaerah

    atau lokasi tertentu dan menyingkirkan semua hasil perataan yang tidak

    diperlukan keluar lokasi site pekerjaan.

    Area yang terkena perataan lapangan dari genangan-genangan airdengan membuat saluran-saluran ataupun pemompaan air. Lumpur bila

    ada harus dikeruk dan dikumpulkan di suatu tempat sesuai petunjuk

    Pengawas sebelum dikeluarkan dari lapangan pekerjaan.

    Areal yang memerlukan urugan harus diambilkan tanah urug dari tanah

    galian (cut) dilapangan kerja (yang disetujui Pengawas) atau dari daerah

    lain diluar lapangan yang telah disetujui oleh Pengawas.

    Setelah area land clearing telah bersih kemudian diratakan dan dipadatkan.

    4. KANTOR, BENGKEL DAN GUDANG KERJA

    Penempatan kantor Kontraktor direncanakan berdampingan dengan

    kantor Konsultan Pengawas sehingga akan memudahkan dalam koordinasi.

    Untuk menjamin kelancaran proyek, jalan kerja akan diatur

    penempatannya untuk dilalui kendaraan-kendaraan proyek dan bebas dari

    genangan akibat air hujan.

    Penempatan stock material, pabrikasi pembesian, pabrikasi bekisting

    akan disesuaikan dengan lahan dan jalan kerja yang ada, dimana Gudang

    sebagai tempat stock material mampu melindungi material dari pengaruh

    gangguan keamanan maupun cuaca. Konstruksi harus kokoh dengan

    kapasitas memadai yang menampung arus supply material untuk keperluan

    pelaksanaan.Selama pelaksanaan pekerjaan sampai dengan sebelum penyerahan

    pekerjaan adalah :

    Pembuatan Papan Nama Proyek

    Pembuatan Foto-foto dan laporan

    Kebersihan/Keleluasaan lapangan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K-3)

    Penyimpanan Barang-barang, Material dan Contoh barang.

    Pembuatan Shop Drawing dan As Built Drawing ;

    Pembersihan lokasi proyek, pembongkaran kantor lapangan, barak kerja,

    gudang dan fasilitas lainnya setelah pekerjaan selesai pelaksanaan proyek.

    a.

    AIR KERJAUntuk pengadaan air kerja akan digunakan dari pompa sumur dalamyang dibuat di sekitar lokasi pekerjaan. Air kerja harus bersih dan tidak

    mengandung zat-zat kimia (garam-garam) yang merusak. Air untuk

    pembuatan dan perawatan beton tidak boleh mengandung minyak,

    asam, garam-garam, bahan-bahan organik atau bahan-bahan lain yang

    dapat merusak beton/baja tulangan.

    b. LISTRIK KERJAPengadaan listrik proyek untuk pelaksanaan pekerjaan akan diadakan

    dari penggunaan Generator Set (Genset) yang ditempatkan pada lokasi

    yang sedemikian rupa, sehingga tidak menyebabkan kebisingan.

  • 7/24/2019 Metode Mas Ppi

    6/31

    Sebagian Listrik untuk perkantoran, bila memungkinkan akan digunakan

    sumber daya dari PLN serta ijin-ijin dengan Pihak terkait.

    c.

    MANAJEMEN PROYEK

    Rencana pengelolaan pelaksanaan pekerjaan pada proyek ini akan

    ditangani oleh tenaga-tenaga terampil dari PT. MAHKOTA AURA SUKSESyangtelah berpengalaman dalam menangani proyek-proyek besar dan dapat

    menjamin keberhasilan pelaksanaan pekerjaan sesuai yang diharapkan oleh

    semua pihak.

    a. STRUKTUR ORGANISASI

    Pengelolaan proyek akan dikelola oleh suatu tim manajemen yang

    dipimpin oleh seorang Kepala Proyek, dan dibantu oleh beberapa tenaga stafkantor dan beberapa tenaga pelaksana lapangan. Kepala Proyek memimpin

    seluruh kegiatan proyek baik dibidang administrasi, teknik maupun kegiatan

    pelaksanaan dilapangan. Kepala Proyek bertanggung jawab kepada Direktur

    dan Pimpinan Perusahaan

    Adapun tugas-tugas dari tenaga staf yang diperbantukan di proyek dapat

    dikelompokkan sebagai berikut :

    Untuk masalah teknis/engineering dan quality control, Kepala Proyek

    dibantu oleh Bagian Teknik beserta stafnya. Untuk masalah keuangan, administrasi umum dan personalia, Kepala

    Proyek dibantu oleh Bagian Personalia dan Keuangan beserta stafnya.

    Untuk masalah Logistik dan peralatan, Kepala Proyek dibantu olehBagian Logistik dan Peralatan beserta stafnya.

    Adapun untuk masalah pelaksanaan dilapangan, Kepala Proyek

    dibantu oleh Kepala Pelaksana beserta Pelaksananya.

    b. SISTEM PENGENDALIAN PROYEK

    Sarana pengendalian merupakan hal yang sangat diperlukan dalam

    menjamin keberhasilan pelaksanaan pekerjaan. Untuk itu sebelum dimulainya

    pelaksanaan pekerjaan, segala sesuatu yang berhubungan dengan

    pengendalian yang berupa Barchart, Jadwal Pelaksanaan, disamping jadwal

    peralatan, jadwal material dan jadwal tenaga kerja. Jadwal-jadwal tersebutdiatas akan diuraikan lebih detail lagi dalam bentuk jadwal mingguan dan

    jadwal bulanan. Semua jadwal kegiatan yang telah dibuat tersebut akan

    dipantau aktivitasnya dan dilaporkan realisasinya dalam laporan mingguan

    dan laporan bulanan.

    c. KOORDINASI

    Untuk memperlancar pelaksanaan diharapkan agar pihak Konsultan

    Pengawas dapat mengadakan koordinasi berupa :

  • 7/24/2019 Metode Mas Ppi

    7/31

    - Rapat Koordinasi dapat dilaksanakan minimal seminggu sekali untuk

    membahas dan mengkoordinasikan pelaksanaan pekerjaan,

    membahas permasalahan yang terjadi dan penyelesaiannya serta

    rencana pelaksanaan selanjutnya.- Program dan scheduling.

    d. TEST MATERIAL

    Pengendalian mutu sangat diperlukan untuk menjamin diperolehnya hasil

    kerja yang baik sesuai dengan mutu yang disyaratkan.

    Pengendalian mutu ini dilakukan dengan melakukan kontrol terhadap

    hal-hal dibawah ini :

    - Tenaga Kerja

    - Perawatan Peralatan

    -

    Material yang digunakan- Test-test terhadap material, baik yang dilakukan di lapangan maupun

    yang dilakukan dilaboratorium.

    Melakukan pemeriksaan secara teratur, baik terhadap bahan-bahan

    yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan maupun terhadap cara

    pelaksanaannya. Dalam pelaksanaan akan ditunjuk petugas khusus quality

    control (Proses ISO 9002) dan menggunakan prosedur yang telah dijalankan

    pada proyek-proyek Sebelumnya.

    5. MOBILISASI PERALATAN

    Mobilisasi dan pemasangan peralatan ke lokasi proyek yang akandigunakan pada pelaksanaan pekerjaan. Peralatan Disesuaikan dengan

    kebutuhan Percepatan Pelaksanaan Pekerjaan diantaranya Excavator dan

    Mobil Crane.

    6. PPPK / K3

    Menyiapkan Peralatan P3K dan Pemadam Kebakaran ditempat-tempat

    yang strategis. Untuk keselamatan kerja akan dilakukan pengawasan

    terhadap pemakaian alat-alat keselamatan kerja seperti topi pengaman,

    sabuk pengaman, sepatu, sarung tangan dan sebagainya.

    7.

    KEAMANAN PROYEK

    Pagar sementara proyek akan dibuat/dibangun disekeliling lahan

    pekerjaan dengan pengaturan letak pintu utama disesuaikan dengan lalu

    lintas jalan utama. Demikian juga halnya dengan pos jaga/pos keamanan

    akan dibangun di pintu masuk proyek dengan dibantu pos-pos kecil ditempat-

    tempat strategis dengan menempatkan tenaga-tenaga pengamanan proyek

    sesuai dengan kebutuhan.

    II. PEKERJAAN PONDASI

    a. PEKERJAAN GALIAN TANAH PONDASI POER DAN SLOEF

    `

  • 7/24/2019 Metode Mas Ppi

    8/31

    Galian tanah dilakukan dengan menggunakan alat Excavator.

    Setelah Galian tanah mencapai peil yang dikehendaki, terlebih dahulu

    badan tanah hasil galian tersebut dipadatkan dengan Stamper.

    Untuk pengerjaan Pondasi Poer, siapkan alat-alat yang diperlukan.

    Menggali tanah dengan ukuran lebar sama dengan lebar pondasi,

    Jalan atau Saluran yang akan dipasang dengan penampang leher

    galian kiri dan kanan dimiringkan 10 derajat kearah luar pondasi.

    Penggalian ini dilakukan secara manual.

    Dasar dari semua galian harus waterpass, bilamana pada dasar setiap

    galian masih terdapat akar-akar pohon, segala macam rumput, bahan-bahan organik atau bagian tanah yang gembur maka ini harus digali

    keluar, sedang lubang-lubang tadi diisi kembali dengan pasir yang

    disiram dan dipadatkan sehingga mendapatkan dasar yang waterpass

    dengan ketebalan 5 cm.

    Setelah mendapatkan dasar yang waterpass dilanjutkan dengan

    Pemasangan aan stamping pasangan batu kosong dan selanjutnya

    pembuatan lantai kerja.

    Mutu Beton pondasi footplat menggunakan K-225.

    Semua tanah yang berasal dari pekerjaan galian, setelah mencapai

    jumlah tertentu harus segera ke tempat yang telah ditentukan.

    Cek posisi, lebar, kedalaman, dan kerapiannya sesuai rencana.

    b. PEKERJAAN URUGAN KEMBALI BEKAS GALIANProsedur :

    Untuk pengurugan kembali lubang galian pondasi, dapat digunakan

    tanah bekas galian/tanah yang atau didatangkan dari luar yang tidak

    mengandung bahan-bahan organis dan memenuhi spesifikasi material

    yang disyaratakan.

    Urugan tanah dipadatkan lapis demi lapis dengan tamping rammer

    atau alat yang disetujui oleh Direksi Pengawas.

    Pemadatan disekeliling tepi luar pondasi, urugan tanah hasil galian

    dilakukan lapis demi lapis.

    3. PEKERJAAN URUGAN PASIRProsedur :

    Untuk pengurugan lubang hasil galian pondasi (Rib-Rib) sampai dengan

    elevasi yang ditentukan pada gambar kerja menggunakan pasir urug

    yang dipadatkan. Untuk urugan pasir lapis bawah dituntut kepadatan minimal 90% dari

    kpadatan optimal (Standar Proctor Test). Sedangkan untuk urugan pasir lapis atas dituntut kepadatan minimal 95%

    dari kepadatan optimal.

  • 7/24/2019 Metode Mas Ppi

    9/31

    Pada saat melakukan pengurugan pasir, mengingat umur beton masih

    muda, maka harus dijaga perbedaan tinggi urugan antara petak yang

    bersebelahan tidak lebih dari 20 cm.

    III. PEKERJAAN BETON

    a. BETON

    Konsistensi adukan harus sesuai dengan nilai slump.

    Beton kolom yang berhubungan dengan batu pasangan bata harus

    dipasang angker dengan jarak satu sama lainnya minimal 50 cm.

    Tinggi jatuhnya adukan beton tidak boleh lebih tinggi dari satu meter,

    kalau lebih harus menggunakan talang agar adukan beton tidak

    terpisah satu sama lain.

    Untuk melanjutkan pengecoran pada celah-celah sambungan bidangpermukaan beton yang akan disambung harus dibasahi terlebih dahulu

    dengan pasta semen yang cukup, sehingga penyambungan beton

    dapat dijamin kelekatannya antara beton baru dan beton lama.

    Untuk mencegah timbulnya rongga-rongga kosong dan sarang-sarang

    kerikil, adukan beton harus dipadatkan selama pengecoran dengan

    alat Concrete Vibrator.

    Selama pemadatan beton dengan Concrete Vibrator harus dijaga

    agar jarum penggetar tidak mengenai bekisting atau beton yang

    sudah mengeras.

    Setelah pengecoran dilakukan, beton senantiasa harus dilindungi

    terhadap perubahan temperatur dan air hujan selama minimum 14(empat belas) hari dengan dibasahi secara kontinyu.

    Beton selama dalam proses pengerasan tidak diperkenankan untuk

    dibebani, termasuk penyetelan, pemasangan steger diatasnya.

    Bekisting

    Bekisting yang digunakan harus cukup kuat, tidak bergoyang, tidak

    melendut dan rata (waterpass), atau bekisting yang dipergunakan terdiri

    dari kayu kelas dua atau setara (Kayu Meranti) dengan ukuran 5/7, 5/10

    dan 6/12.

  • 7/24/2019 Metode Mas Ppi

    10/31

    BEKISTING BALOK

    `

    BEKISTING KOLOM

    Besi Beton

    FORM TIE

    KEPALA KOLOM

    Pembesian

    Form-tie

    Sabuk kolom

    Kaso 5/7double

    Pipe Support

    Multipleks 15 mmKaso 5/7

    BADAN KOLOM

    Plywood

    BALOK 8 x 12

    STAGGER TIAP JARAK 60 cm

  • 7/24/2019 Metode Mas Ppi

    11/31

    Mutu besi beton yang bisa digunakan untuk proyek gedung ini adalah

    besi Polos (U-24) dan (U-30)

    Sebelum melakukan pemotongan dan pembengkokan besi, akan

    dibuatkan daftar pembengkokan dan pemotongan besi agar didalampabrikasi tidak terjadi pemborosan akibat kesalahan pemotongan.

    Pemotongan dan pembengkokan besi ini sebaiknya dilaksanakan di

    workshop.

    Pekerjaan pembesian akan dilaksanakan mengikuti kondisi dimana

    dapat ditempatkan sesudah setting bekisting, khususnya untuk balok dan

    lantai. Sedangkan untuk kolom dan dinding/wall didahulukan sebelum

    penutupan bekisting.

    Kebutuhan peralatan untuk pekerjaan pembesian ini adalah :

    Bar Bender

    Bar Cutter

    Pekerjaan Kolom Pedestal

    Kolom adalah konstruksi untuk meneruskan semua beban ke pondasi.

    Prosedurnya sebagai berikut :

    Pekerjaan kolom harus membentuk kesinambungan dengan kolom

    bawah dan dilaksanakan setelah beton sloof selesai.

    Tanda posisi kolom harus dikontrol dengan bantuan bouwplank atau

    bentuk yang lain.

    Tempatkan pembesian kolom dengan menggunakan dowel bar padabagian bawahnya, kemudian besi beugel ditempatkan dan diikat kuat

    pada saat yang sama dan jarak antara besi beugel disesuaikan dengan

    gambar konstruksi.

    Jaga agar pembesian dan bekisting tetap pada tempatnya.

    Pengecoran dilaksanakan setelah mendapat persetujuan direksi.

    Sebelum pelaksanaan, ambil sample beton untuk digunakan sebagai

    sample test compressive strength di laboratorium.

    Selama pelaksanaan pengecoran, dibantu dengan concrete vibrator

    (electric) secara periodik agar didapatkan hasil beton yang padat dan

    tidak keropos.

    Sebelum Pengecoran Pembesian Kolom Harus di cek bersama-samapihak Konsultan dan disesuaikan dengan bestek

    Sebelum Dicor Besi Kolom Di Las dengan besi Angkur dan disesuaikan

    posisix dengan Lubang mall Plat yang akan diduduki Kolom Baja IWF.

    Level Plat dan Posisi angkur harus diperhatikan agar Kolom Baja IWF bisa

    terpasang dengan baik dan lurus.

  • 7/24/2019 Metode Mas Ppi

    12/31

    Pengecoran Kolom

    Pekerjaan Balok dan Plat Lantai

    Karena konstruksi dan kemudahan dalam pelaksanaannya, pengecoran

    dilaksanakan secara menerus. Prosedurnya adalah sebagai berikut :

    Pengelasan Besi Angker pada Kolom Pedestal

  • 7/24/2019 Metode Mas Ppi

    13/31

    Beton Plat/Balok dilaksanakan setelah semua beton kolom selesai

    dilaksanakan, paling sedikit dua tiang. Balok sesuai spek dipasang

    bersamaan Kolom Baja Erection yaitu berupa baja IWF 200

    Setelah balok baja terpasang dan erection maka Steel Deck / PlatBondek dipasang diatas sirip baja IWF dan sambungan steel deck harus

    berada di as/tengah sirip baja IWF tersusun lurus antara sambungan satu

    dengan yang lainnya

    Scaffolding dan pipa penyokong harus digunakan untuk menempatkan

    bekisting.

    Penempatan bekisting harus dimulai dari elevasi yang terbawah dan

    posisi elevasi harus dikontrol untuk elevasi selanjutnya agar sesuai dengan

    gambar rencana.

    Penempatan harus dilanjutkan sampai kedinding balok dan akhirnya ke

    plat.

    Setelah Stell Deck sudah pada bentuk, elevasi yang benar, dilanjutkandengan pemasangan pembesian.

    Penempatan dan dilanjutkan dengan pembesian plat dan perhatikan

    pembesian yang berada dia area Kolom Baja

    Jaga posisi pembesian baik diameter dan jaraknya agar sesuai dengan

    gambar rencana, dan kekuatan bekisting terhadap beban beton basah.

    Pengecoran dilaksanakan setelah mendapat persetujuan direksi.

    Methode pengecoran dengan menggunakan Concrete Pump dan

    Concrete Pipe yang dapat dipindah-pindahkan mengikuti lokasi

    pengecoran.

    Sebelum pelaksanaan, ambil sample beton untuk digunakan sebagai

    sample test compressive strength di laboratorium. Selama pelaksanaan pengecoran, dibantu dengan Concrete Vibrator

    (electric) secara periodik agar didapatkan hasil beton yang padat dan

    tidak keropos.

    Setelah Pengecoran beton dilakukan pemeliharaan dengan cara

    penyiriman secara berkala

    Pekerjaan

    Lantai Kerja

  • 7/24/2019 Metode Mas Ppi

    14/31

    Pekerjaan Pengecoran Lantai Rabat Keliling Bangunan Dilaksanakan Setelah

    Kolom Hollow dan Ringbalk besi telah terpasang diatas dan telah Erection.

    Adapapun Tahapan Pekerjaan Ini Dilaksanakan Dimana Selesai Urugan

    Tanah Bawah Lantai Yang Telah Dipadatkan Kemudian Pekerjaan Urugan

    Pasir Bawah Lantai Yang Sudah Dipadatkan. Barulah Pekerjaan Rabat Beton

    Keliling Bangunan Dimana Beton Yang Dipakai Disini Adalah Beton Tanpa

    Tulangan Dengan Campuran 1 : 3 : 5 Dari Ujung Selasar Bangunan Sampai

    Disisi Ujung Yang Satunya Kita Menarik Benang Timbang Dan benang Untuk

    Acuan Ketebalan Beton Yang Sudah Ditentukan Pada Gambar Rencana.

    Dan Disetujui Oleh Direksi Proyek. Sudah Itu Barulah Kita Melakukan

    Campuran Beton Yang Bahannnya terdiri dari : Pasir, Cipping Dan Semen.

    Dimana Bahan Bahan Yang Akan Dipakai ini Dicek Dan Diperiksa Oleh

    Konsultan Atau Direksi Apakah Layak Dipakai Atau tidak dan terbebas daribahan-bahan organik yang dapat mengurangi kekuatan beton. Setelah

    Semua bahan Dicek Barulah Kita Melakukan Campuran Untuk melakukan

    pengecoran Rabat.Adapun Pelaksanaan Pengecoran Ini Ketebalan Dan

    Batasnyya mengacu pada Benang Yang Sudah diPasasang sebagai bahan

    Acuan. Setelah Selesai Pengecoran, Dan Campuran Masih Agak Basah

    Maka Kita Membuat Tali Air Diatas Permukaan Beton .

    IV. PEKERJAAN BESI DAN BAJA

    Kolom Pedestal yang telah di cor kemudian telah cukup umur beton makasiap untuk dipasangi Kolom IWF 300 dengan cara di masukkan di mur

    angker yang telah dicor kemudian di pas / di cocokan lubang mur pada

    plat besi kolom yang telah di las dan di potong mengikuti gambar kerja.

    Setelah itu di pasang baut pada drat mur kemudian dikencangkan

    menggunakan kunci pas dengan memperhatikan timbangan horizontal

    tegak dengan menggunakan waterpass magnet yang ditempelkan di

    besi IWF.

    Penyetelan Kolom IWF pada Angker

  • 7/24/2019 Metode Mas Ppi

    15/31

    Besi Baja IWF dipabrikasi dan dipotong-potong menggunakan mesin gurinda

    atau mesin cutting pemotong besi sesuai bestek dan gambar rencana yang

    ada keudian dilas membentuk kuda-kuda dengan kemiringan dan

    Cremona/kuda-kuda yang sesuai gambar kerja.

    Kemudian di las full setiap pertemuan sambungan besi Besi Baja IWF

    sehingga tidak ada cela antara pertemuan besi dan dipasang baut sesuai

    gambar kerja.

    Setelah kuda-kuda atau Balok Besi Baja IWF selesai dipabrikasi kemudian

    dipasang pada kolom Besi Baja IWF yang telah berdiri, pada tahap ini

    pelaksana harus memperhatikan sudut pertemuan besi ringbalk/ kuda-kuda

    dengan Besi Baja IWF sehingga membentuk sudut yang sesuai gambar kerja.

    Setelah sudut pertemuan besi telah level atau pas kemudian Pasang baut

    baja dan mur pada pertemuan besi Besi Baja IWF dan Besi Kolom Besi BajaIWF.

    Pada saat Penyetelan balok / kuda-kuda ringbalk dibantu alat berupa boom

    crane atau mobil crane.

    Kemudian metode ini dilakukan seterusnya pada kolom dan ringbalk lain

    yang selesai dipabrikasi. Setelah dikencangkan dengan baut dan erection

    maka pelaksana harus mengecek kembali level dari tiang dan kuda-kuda

    /balok dengan menempelkan waterpass magnet pada tiang kolom untuk

    memastikan apakah tiang kolom dan balok baja sudah benar-benar level /

    lurus.

    V. PEKERJAAN ATAP1. PEKERJAAN RANGKA ATAP BAJA

    Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,

    peralatan dan alat bantu lainnya yang dibutuhkan. Pembuatan shop drawing. Mempersiapkan bahan dengan Gording CNP 125 Untuk Base Plat Mengikuti gambar Rencana Listplank dibuat dari Calsiboard 6 mm dengan rangka dari holow Pabrikasi dilakukan di lokasi pekerjaan, selama pelaksanaan pabrikasi

    dilakukan pengecekan bersama-sama dengan Engineer, KonsultanPengawas dan Kontraktor. Sebelum pabrikasi dilakukan kontraktor harus

    membuat fabrication manual procedure dan procedure quality control

    kepada Pengawas untuk disetujui. Setelah pelaksanaan pabrikasi selesai, material dibawa ke site untuk

    dilakukan erection/pemasangan rangka atap. Sebelum diangkat dan dilakukan pemasangan ditempat rencana

    pemasangan, harus dilakukan tahapan pemeriksaan dan rencana

    penyetelan/pemasangan

    2.

    PEKERJAAN ATAP

  • 7/24/2019 Metode Mas Ppi

    16/31

    Bahan atap yang akan dipergunakan adalah atap ONDULINE sesuai

    spesifkasi.

    Sebelum pemasangan atap dilaksanakan, ONDULINE harus diperiksa

    dahulu dengan tidak mengalami kerusakan menjaga kebocoran dankap/kuda-kuda/gording harus dicat Anti Karat.

    Pemasangan Spandek dimulai dari atas agar jarak genteng tetap pada

    posisi..

    Pemasangan Wall FlashingPemasangan Nok Atas persegi

    VI. PEKERJAAN LISTRIK

    a. PEKERJAAN PIPA INSTALASI

    Pipa untuk instalasi digunakan pipa Conduit dengan ukuran

    20mm/19mm, dan pada saat pemasangan pipa instalasi sebelumnyapipa harus ditandai terlebih dahulu sebelum dilakukan penginstalan agar

    mudah untuk dikenali jenis saluran yang sudah diinstal di dalam

    langit-langit/plafon yang selesai, atau penginstalan pada lantai beton

    yang paralel dengan sudut siku-siku terhadap dinding bangunan,

    penempatan pipa instalasi harus jelas letaknya agar mudah untuk

    dikenali dimana pada saat terjadi kesalahan/kerusakan dapat lebih

    mudah untuk perbaikan pada saat proyek sudah selesai.

    * Pemasangan Pipa Instalasi pada lantai,

    Porsi tekukan yang dibengkokkan tidak akan kelihatan di atas

    lantai pada saat pemasangan lantai finishing.

    * Tekukan/Pembendingan

    Buatan lekukan dengan arah atau sesuai dengan simetris

    menekuk sesuai dengan lekukan yang diinginkan, dengan menggunakan

    mesin conduit-bending. Yang nantinya dapat memudahkan pada saat

    penginstalan, Cegahlah jangan sampai bekas plesteran, sampah atau

    kotoran masuk dalam pipa instal .

    * Koneksi fleksibel

    Koneksi fleksibel digunakan apabila lekukan terlalu tajam dan

    panjang pendeknya (maksimum 1.800 mm) dan digunakan untukperalatan yang bergetar, suara gaduh transmisi, atau pergerakan untuk

    jenis semua motor.

    * Pemasangan Kabel Instalasi

    Pada saat penginstal kabel dalam pipa Counduit, tarikan kabel

    di dalam pipa saluran kosong di mana kabel diharapkan untuk diinstall

    sesuai dengan jenis dan kelompoknya bukan tercampur dengan lainnya.

    tarikan kabel di haruskan tidak lebih dari 1.6 mm garis tengah pipa

    conduit dan mempunyai berat kurang dari 90 kg kekuatan-tarik tidak

    kurang dari 300 mm pada masing-masing akhir penarikan kabel.

    * Saluran Instal di dalam Lantai Beton

  • 7/24/2019 Metode Mas Ppi

    17/31

    Penempatan pipa saluran sebaiknya ditata dengan sempurna

    sehingga tidak mempengaruhi kekuatan struktural beton lantai, dan

    jangan memasang pipa saluran pada tumpukan pertengahan sepertiga

    dari lantai beton. Ruang/spasi pipa saluran yang secara horisontal tidaksemakin dekat dibanding garis tengah kolom/ balok.

    * Pemasangan Kabel Dalam Ruangan/Gedung

    Pada saat penginstalan dalam gedung harus sesuai dengan

    desain gambar pelaksanaan, dengan menggunakan standar PUIL th.

    2000. Untuk kabel instalasi menggunakan kabel jenis NYA dan disarung

    denga pipa pvc dengan jaruk pengeclampman minimum 1.000mm,

    untuk instalasi penerangan dan stop kontak dengan penetralan

    mendasar. Setelah pekerjaan selesai akan dilakukan pengujian menurut

    kelompok-kelompoknya.

    * Pemasangan Kabel Di Luar Gedung

    Desain Gambar akan memudahkan pelaksanaan pekerjaan

    nyata dan penjelasan terhadap pemberi tugas agar di suatu waktu

    adanya perbaikan. Penguji terhadap kondisi-kondisi dan sebab-sebab

    lain sebelum menyelesaikan pekerjaan semua, pekerjaan akan

    dieksekusi menurut pemasangan kabel di luar praktek dari otoritas lokal.

    * Pemasangan Kabel Tanam

    Di dalam parit kabel harus dilindungi dengan pipa GIP yang

    mampu melindungi dari kabel tersebut dan kabel akan terlindungi

    secara aman dalam tanah. Kabel akan ditanam dengan kedalamanminimum 1,000 mm dari permukaan tanah. Dan untuk kabel yang

    melintasi jalan umum akan ditanam dengan kedalaman 1.200mm dari

    permukaan jalan.

    2. POWER SYSTEM

    Sistem ini menyupply voltase tegangan rendah dari panel

    distribusi utama ( LVMDP) ke panel distribusi sekunder ( SDP), dan panel

    cabang ( LP), sampai kepada tiap-tiap titik konsumen ( penerangan,

    sakelar, stop kontak, dll).

    Jenis: menempel di dinding

    Tiap-tiap komponen akan mudah didapat dari daerah lokasi

    Box Panel terbuat dar plat besi dengan ketebalan tidak kurang dari 2

    mm. Pemasangan busbar dan metoda koneksi akan disesuaikan dengan

    ketentuan standar PUIL 2000. material dengan kelas elektrik, jenis penyiku

    menjulang di dalam kutub isolator.

    Busbar disediakan dengan baik dan dicat di dalam standard

    pengecatan untuk mengenali kode Phase. Ujung kabel akan di beri

    sepatu kabel dari tembaga.

    Kabel Tray ( Rak kabel)

  • 7/24/2019 Metode Mas Ppi

    18/31

    Untuk kabel feeder dalam gedung di instal melalui kaber

    tray/dibuatkan rak kabel, agar mudah dalam penginstalan diatas langit-

    langit.

    3. LIGHTING SYSTEM

    * Semua pengukur cahaya secara normal menggunakan daya dari PLN,

    dan suatu ketika PLN mati maka beberapa pengukur cahaya

    menggunakan daya dari generator diesel yang bertenaga mesin.

    Instalasi :

    Apabila ruang tanpa pagu/langit-langit, pipa saluran akan

    dimasukkan/disisipi kedalam beton exposse (dikoordinir dengan

    penyelesaian pekerjaan).

    Apabila ruang dengan instalasi pagu/langit-langit akandimasukkan/disisipi ke dalam dinding dan dinding akan dipugar. Sakelar

    akan dipasang dengan ketinggian 1500 mm dari lantai Untuk di luar,

    instalasi akan dipasang 600 mm dari bawah tanah. Instalasi Kabel akan

    disarungkan di dalam PVC lewat pipa sampai 200 mm dari bangunan

    tepi, setelah 2 meter, kabel akan secara langsung ditanam.

    4. PEMASANGAN SAKLAR DAN STOP KONTAK

    Marking jalur konduit pada dinding

    Bobok Dinding Batu.

    Pasang conduit dan inbow dos

    Tunggu sampai pelaksanaan plesteran terakhir

    Sambungkan Saklar, Stop Kontak dengan Instalasinya

    Pasang Saklar dan Stop Kontak, gunakan waterpass agar rata.

  • 7/24/2019 Metode Mas Ppi

    19/31

    VII. PEKERJAAN DINDING, LANTAI DAN SANITASI

    a.

    PASANGAN BATA

    Batu Bata direndam sebelum dipasang.

    Pemasangan Batu Bata dengan menggunakan acuan benang.

    Pemasangan dilakukan dengan bertahap.

    Pondasi

    Kolom

    Muka Tanah

    Batu BataBenang

    Benang

    benang

    Batu Bata

    Spesi 1 : 4

  • 7/24/2019 Metode Mas Ppi

    20/31

    Pasang batu kearah posisi masing-masing secara horisontal.

    Pasang benang kearah horisontal diatas batu.

    Pasang unting-unting kearah vertikal

    Periksa pertemuan antara sudut batu (kesikuan pasangan).

    PASANGAN TRASRAAM

    Dipergunakan adukan 1 Pc : 2 Psr dan dilaksanakan pada pekerjaan :

    Semua pasangan bata mulai dari sloof, balok dan plat lantai hingga 30

    cm diatas permukaan lantai.

    Semua dinding KM/WC, Urinoir, dinding-dinding dimana terdapat bak air

    dan dinding-dinding yang secara langsung berhubungan dengan air.

    b. PEKERJAAN PLESTERAN

    Lokasi kerja harus bersih, bebas dari perancah dan genangan air. Mempersiapkan Bahan dan Peralatan Kerja. Memasang papan spesi pada bagian bawah lokasi pelaksanaan

    plesteran. Membuat ukuran-ukuran (elevasi) sesuai dengan gambar kerja

    plesteran dinding pada lokasi pemasangan. Untuk pasangan dinding, kolom balok atau kombinasinya yang mana

    pekerjaannya tidak rata dan elevasinya tidak benar, maka perlu

    diatur kembali elevasi dan tarik benang. Bidang yang menonjol ataukelebihan dilakukan cipping atau grinding dahulu untuk mengurangi

    ketebalan rencana plesterannya Membuat adukan plesteran dengan :

    - Plesteran biasa dengan adukan 1 Pc : 3 Psr.

    - Plesteran Trasraam dengan adukan 1 Pc : 2 Psr.

    - Plesteran Beton dengan adukan 1 Pc : 3 Psr.

    Membuat caplakan yang berfungsi sebagai pedoman elevasi

    kepalaan plesteran dinding. Caplakan terbuat dari adukan berbentuk

    bujursangkar ukuran 8x10 cm dengan diberi tripleks 2x5 cm diatasnya. Membuat kepalaan plesteran horizontal pada sisi atas dan bawah

    dinding. Sisi atas pada elevasi langit-langit agar hubungan langit-langit dengan dinding tidak berongga atau bidang teratas dari

    dinding (jika tanpa langit-langit, sisi bawah pada elevasi plint/jika plint

    tidak menonjol), diatas elevasi plint (plint rata permukaan dinding)

    dan jika tanpa plint dibuat diatas lantai. Membuat kepalaan vertikal dengan jarak 1.5 m dari atas kebawah

    dan berjarak 30 cm dari batas bidang dinding. Memasang relat (acuan kerataan pada sudut luar dinding dan

    sekeliling kusen) dari bawah alumunium atau kayu keras yang telah

    diketam rata. Tunggu kepalaan kering minimal 24 jam, setelah itu baru

    melaksanakan plesteran dinding Membasahi dinding bata atau beton yang akan diplester.

  • 7/24/2019 Metode Mas Ppi

    21/31

    Memplester dinding dari bidang kepalaan atau kebidang yang lain. Mengontrol kerataan plesteran dengan jidar alumunium 2 m yang

    digesekkan dengan toleransi rongga 2 mm

    Tunggu plesteran kasar kering 3-4 hari, agar penyusutan merata, barudilanjutkan pekerjaan acian.

    Plesteran pada bidang yang kedua ujungnya berupa sudut luar

    berjarak kurang dari 1.5 m, cukup diberi relat pada kedua ujungnya

    sebagai acuan. Untuk plesteran sudut dalam, salah satu sisi harus diplester terlebih

    dahulu, baru bidang yang lain dengan membentuk sudut siku. Sebelum acian dilaksanakan, plesteran beraben disiram dahulu. Mengaci dinding secara tipis, rata dan halus, diratakan dengan trowel

    dan setelah setengah kering digosok dengan spon/busa agar

    mendapatkan bidang yang halus, rata tetapi tidak licin.

    Setelah pekerjaan plesteran selesai diusahakan permukaan plesterantetap basah selama 7 hari terhitung sejak tanggal plesteran selesai.

    c. PASANGAN DINDING KERAMIK

    Sortir Bahan Keramik, Dimensi, Cacat /Tidak dan Keseragaman

    warnanya.

    Rendam keramik yg akan dipasang ke dalam bak air selama 1 jam.

    Keramik dianginkan setelah proses perendaman.

    OK

    OK

    Jidar aluminium

    OK

    OK

    Jidar aluminium

    IN

    OUT

    IN

    OUT

  • 7/24/2019 Metode Mas Ppi

    22/31

    Basahi pasangan dinding yang akan dikeramik.

    Pasang benang/ senar utk kepalaan, dan benang harus di cek secara

    periodik baik kekencangan/ elevasi.

    Pasang perekat ( acian/ air + semen ) pada permukaan dinding.

    Beri acian pada seluruh permukaan sisi belakang keramik dan

    tempelkan keramik pada posisinya. Atur jarak nad dengan lebar sesuai gambar kerja, supaya ukuran nad

    bisa seragam dan rapi diharuskan menggunakan plastic cross sebagai

    pengatur jarak nad.

    Cek kerataan pasangan keramik dengan Waterpass.

    Bersihkan permukaan keramik yg telah terpasang dengan kain

    pembersih basah

    Lakukan pengecoran nad dengan material grouting nad dng alat

    busa dan setelah mengering bersihkan sekitar pasangan keramik

    tersebut.

    WaterpassWaterpass

  • 7/24/2019 Metode Mas Ppi

    23/31

    d. WATERPROOFING

    Lantai yang akan dikerjakan dibersihkan agar bebas dari kotoran

    terutama minyak, olie, dll, lalu permukaan lantai dilapisi primer yangdapat dilakukan dengan menggunakan kwas roll, spay gun, dll.

    Setelah lapisan primer kering, langkah berikutnya adalah

    pengerjaan/applikasi coating waterproofing.

    Pengerjaan/applikasi dilakukan dengan menggunakan kwas atau roll

    sebanyak 3 lapis. Untuk memastikan ketidak bocoran hasil pemasangan

    waterproofing baik jenis membrane maupun coating setelah 2 (dua)

    hari selesai pengerjaan dilakukan test genangan.

    Pengetesan dilakukan minimal 12 (dua belas) jam dalam kondisi

    tergenang seluruh permukaan yang di waterproofing.

    Setelah semua hasil pengetesan tidak terjadi kebocoran, maka dapat

    dilakukan pemasangan screed untuk menutupi waterproofing. Screed lantai diatas waterproofing diatur kemiringannya sehingga jika

    terjadi hujan akan cepat kering permukaannya.

    e. PEKERJAAN LANTAI KERAMIK

    Lapisan dasar dibawah lantai keramik terdiri dari pasir urug yang

    dipadatkan kemudian dibuatkan lantai kerja diatasnya dari pasangan

    rabat beton yang diplester kasar. Pembuatan marking. Pembuatan delatasi tiap 64 m2 untuk mencegah piping.

    Pemasangan kepalaan keramik. Chek posisi kepalaan. Pemasangan keramik dengan adukan pengikat dengan campuran 1

    Pc : 2 Psr ditambah bahan perekat atau dapat digunakan acian PC

    ditambah bahan perekat. Pembersihan permukaan keramik dari adukan. Menutup/melindungi pasangan keramik basah dengan tripleks dan

    diberi tanda peringatan. Pengisian nad/pembatas. Pembersihan keramik dari material nad dan kotoran.

    f.

    KUSEN ALUMINIUM Bahan dari Aluminium framing system, Ex. 0YKK, alcan setara dengan

    lebar profil 7 cm dan 4,5 cm. Pemotongan aluminium hendaknya dijauhkan dari material besi untuk

    menghindarkan penempelan debu besi pada permukaan. Akhir bagian kusen harus disambung dengan kuat dan teliti dengan

    sekrup, rivet, stapo dan harus cocok. Angkur-angkur untuk rangka/kusen aluminium terbuat dari steel plate

    setebal 2-3 mm dan ditempatkan pada interval 600 mm. Untuk fitting hardware dan reinforcing materials yang kusen aluminium

    akan kontak dengan besi tembaga atau lainnya maka permukaan

    metal yang bersangkutan harus diberi lapisan chormium untukmenghindari kontak korosi.

  • 7/24/2019 Metode Mas Ppi

    24/31

    g. PEKERJAAN KACA DAN PEMASANGANNYA

    Lokasi kerja harus bersih, bebas dari perancah dan genangan air. Mempelajari Gambar Kerja. Mempersiapkan Bahan dan Peralatan Kerja. Melindungi/menutupi perlengkapan/peralatan yang telah terpasang

    disekitar lokasi dengan kertas atau tape. Sebelum memasang kaca, lubang-lubang pemasangan pada kusen

    atau rangka pintu/jendela dibersihkan dari debu atau kotoran dan

    harus kering. Perhatikan lebar lubang kaca pada kusen atau rangka pintu/jendela

    terhadap ketebalan kaca karena antara kaca dengan tepi kusen atau

    rangka pintu/jendela harus ada jarak 5 mm pada kedua sisinya untuk

    diisi dengan material sealant atau karet. Cek jenis, ukuran, letak, posisi dan bentuk kaca yang akan dipasang

    sesuai dengan gambar kerja dan spesifikasi teknis. Cek tepi kaca hasil pemotongan apakah bebas dari goresan/gompel

    (chipping) dan telah digosok menggunakan sander pada tingkat 120

    mesh atau lebih. Pasang kaca yang telah dipilih dan sesuai dengan hati-hati dan

    diusahakan agar kaca yang dipasang tidak bersentuhan langsung

    dengan rangkanya. Angkat kaca keatas lalu pasang balok perletakannya (setting blok)

    dibagian bawah dari pemasangan kacanya sebanyak 2 buah pada

    seperempat panjang kaca pada ujung. Pasang material back up pada sisi-sisi kaca yang berhubungan dengan

    kusen atau rangka hingga tersisa ruang 5 mm antara ujung atas kusen

    atau rangka dengan bagian atas material back up. Sealant sekeliling kaca untuk memegang kaca agar tidak goyang dan

    mencegah masuknya air dari celah antara kaca dengan kusen atau

    rangkanya kedalam. Jaga keamanan selama menunggu lapisan sealant sekeliling kaca

    mengering dan keras. Bersihkan sekitar lokasi kerja dan hasil pekerjaannya.

    Pemipaan Air Kotor :

    Untuk instalasi air kotor, biasanya langsung melalui buangan dari

    closed dan Terminal, sedangkan untuk air buangan adalah sisa air

    buangan melalui wastafel, Urinoir yang mengalir secara gravitasi dari masing-

    masing genitor menuju bak penampungan.

    Dalam rangka menginstal peralatan tetap (wall-mounted) pada

    dinding dalam hal ini pemasangan pada dinding batu tela dengan

    menggunakan baut/ dinabuold untuk menempelkan peralatan yang akandipasang.

  • 7/24/2019 Metode Mas Ppi

    25/31

    Pemasangan Air bersih Marking jalur pipa sesuai shop drawing dan koordinasikan dengan

    jalur pekerjaan lain sepertijalur pipa AC, Air kotor, Tray Cable. Potong pipa sesuai ukuran kebutuhan

    Pasang Pipa 2 dan 3

    Pasang gantungan maupun Support pipa sesuai hasil marking.

    Gunakan benang dan water pass untuk mengukur kelurusan pipa.

    Lakukan pekerjaan pengecatan untuk daerah sambungan pipa.

    Lakukan test tekan pipa dengan tekanan sesuai spesifikasi yang

    berlaku.

    Untuk pemasangan pipa di dinding, harus dikoordinasikan dahulu

    dengan pekerjaan keramik (arsitek dan sanitary)

    Lakukan test tekan ulang jika pipa di dinding telah terpasang.

    VIII. PEKERJAAN AKHIRa. PEKERJAAN PENGECATAN

    Prosedure Pengecatan Besi :

    Permukaan bidang besi yang akan dilakukan pengecatan harus

    sudah kering. Permukaan bidang besi dibersihkan dari kotoran dan debu. Mempersiapkan bahan dan peralatan kerja. Bidang besi yang kering dan bersih, diamplas dan disapu como primer

    satu lapis.

    Setelah kering, 2 jam kemudian di finish dengan gardex dua lapisdengan tenggang waktu 12 jam speading 13 - 16 m2/liter.

    Prosedure Pengecatan Dinding :

    Bidang dinding (plester acian) interior yang akan dilakukan

    pengecatan harus sudah kering (minimal umur 7 hari). Permukaan dinding dibersihkan dari kotoran dan debu. Mempersiapkan bahan dan peralatan kerja. Dinding yang sudah kering dan benar-benar bersih, dilapis dengan

    jotasealer-07 satu lapis. Setelah lapis primer kering kira-kira 12 jam kemudian dilapis finish

    dengan jotaplast dua lapis dengan tenggang waktu 2 jam speading 9- 1 m2/liter

    b. PEKERJAAN PEMBERSIHAN

    Pembersihan halaman harus dilaksanakan sebagai bagian pekerjaan

    sampai masa pemeliharaan berakhir.

    Halaman sekitar bangunan diatur sedemikian rupa sehingga bersih

    dan rapih serta bebas dari sisa-sisa bahan bangunan dan tanah

    galian.

    MANAJEMEN MUTU

  • 7/24/2019 Metode Mas Ppi

    26/31

    Penyusunan Rencana Mutu Kerja merupakan standar PT. MAHKOTA AURASUKSES dalam melaksanakan setiap kontrak kerja. Mekanisme penyusunan sendiri

    merupakan aplikasi darimanajemen perusahaan yang sudah di sertifikasi denganISO 1900. Aplikasinya mengacu padastandar instruksi kerja yang sudah disetujui oleh

    management

    KEBIJAKAN DAN SASARANDALAM PELAKSANAAN PEKERJAAN PEMBANGUNAN Lanjutan Pembangunan PPIBontobahari Kabupaten Maros DISUSUN MANAJEMEN MUTU GUNA MEMENUHITARGET DAN TEPAT WAKTU AKAN MELAKUKAN DAN MENERAPKAN YAITU KEBIJAKAN

    MUTU DAN SASARAN MUTU

    1. Kebijakan Mutu,bertekad memenuhi kepuasan pemilik proyek ( owner )

    dengan menerapkan system Manajemen Mutu secara konsisten.2. Sasaran Mutu, melaksanakan Proyek secara tepat waktu dengan mutu

    produksi sesuaispesifikasi teknis.

    ORGANISASI PROYEK

    Untuk mencapai target Managemen Mutu, Perusahaan sebagai pelaksana

    dilapangan akan mengikuti prosedur dan instruksi standar berdasarkan Struktur

    Organisasi Proyek yang sudah ditetapkan. Petugas pengawasan

    yang bertanggung jawab yang ditunjuk Pemimpin Proyek /Kepala Satuan Kerja

    atau yang sebagai Pejabat Pembuat Komitmen Pelaksanaan proyek Perusahaan

    akan menyiapkan team yang dituang dalam struktur organisasi, dan merupakanpenanggung jawab pekerjaan sedang dilaksanakan sesuai dengan tugas serta

    tanggung jawabnya. Pemilihan key personil proyek mengacu pada prosedur baku

    untuk memastikan kompetensi di bidang masing masing. Field Manager, sebagai

    penanggung jawab proyek secara keseluruhan yang dilaksanakan,Memimpin dan

    mengendalikan proyek agar efisien dan efektif mencapai hasil yang

    optimal.Membuat strategi pelaksanaan proyek yang berkaitan dengan

    pengendalian mutu proyek.

    Technical Engineer, Tenaga ahli Arsitektur, sebagai penanggung jawab langsung

    dalam pelaksanaan Pekerjaan yang menyangkut finishing dan struktur bangunan

    pekerjaan. Mengendalikan dan menganalisa masalah masalah teknis kebutuhanproyek, baik material, tenaga kerja, peralatan serta biaya yang dibutuhkan.

    Membuat Rencana Mutu Kontrak, yaitu Master schedule, dan Metode Kerja

    Pelaksanaan.

    Quantity Engineer, Tenaga ahli yang bertanggung jawab membuat perhitungan/

    estimate anggaran proyek dan membuat laporan pelaksanaan sesuai dengan

    pekerjaan yang sudah ditentukan. Membuat laporan harian, mingguan dan bulan

    pada masing-masing bangunan, serta rencana kerja setiap harinya yang akan

    dikerjakan. Mengontrol dan mengatur pemakaian material, alat dan tenaga kerja

    sesuai dengan kebutuhan.

    Quality Engineer, Tenaga ahli yang bertanggung jawab mengontrol kegiatan

    lapangan,memberikan analisa rencana mutu kontrak. Membuat justifikasi yang

  • 7/24/2019 Metode Mas Ppi

    27/31

    menyangkut pekerjaan diproyek serta mengaplikasi analisa semua

    pehitungan/estimasi anggaran proyek. Team yang akanmembantu dalam

    menyiapkan Rencana Mutu Kontrak .

    Surveyor, Membuat pengukuran pekerjaan baik pekerjaan yang akan dilaksanakan

    maupunpekerjaan yang sudah dikerjakan.

    Pengawas / Supervisor, Melakukan pengawasan terhadap pekerjaan dan

    mengontrol terhadappenggunaan material, tenaga kerja sehinga pekerjaan dapat

    berjalan dengan baik

    Adm & Keuangan, membantu membuat laporan yang bersipat administrasi ,

    membuat laporankeuangan serta, serta mengatur dan melakukan pembayaran.

    PENGENDALIAN MUTU PROYEK

    Seluruh Key personil yang terlibat di proyek adalah Gugus tugas pengendalian

    mutu, sehinggasecara otomatis prosedur kendali mutu yang ditetapkan

    perusahaan menjadi tanggung jawabnya. Proyek star up meting sudah harus

    dilakukan selambatnya 3 minggu sebelum dimulainya proyek.

    Hal yang dibahas adalah :

    Pengangkatan key personil penanggung jawab proyek.

    Pembahasan detail scope kontrak

    Strategi eksekusi yang mencakup : Kontruksi & Procurement

    Prosedur Kendali Mutu di Lapangan

    Hasil akhir dari startup meeting adalah detail RENCANA PELAKSANAAN PROYEK,

    yang mencakup: Contract master and detailed scheduledprocurement and construction

    schedule.

    Material control List.Project Cost estimate and cash flow.

    Spesifikasi Teknis

    Jadwal serta Prosedur Tes dan Inspeksi

    Satgas kerja awal yang harus segera berjalan

    KONTROL MATERIAL

    INSPEKSI PENERIMAAN DILAPANGAN

    Inspeksi Penerimaan di Lapangan untuk peralatan dan material harus dilakukan

    oleh Material Controller yang dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi yang berlaku

    agar bisa menjamin bahwa item-item yang diterima telah sesuai dengan

    persyaratan dari perintah pembelian (PO) untuk point-point berikut :

    Identifikasi dengan catatan pengiriman- Kondisi Packing

    Tampilan

    Kuantitas

    Kerusakan yang ditemukan pada saat inspeksi penerimaan di lapangan harus

    dilaporkan oleh Material Controller kepada Koordinator Kendali Mutu Lapangan.

    Koordinator Kendali Mutu Lapangan harus mengkonfirmasikan kondisi kerusakan

  • 7/24/2019 Metode Mas Ppi

    28/31

    tersebut dan melaporkannya ke Engeener lapangan serta mengambil langkah

    langkah lanjutan seperlunya.

    PENYIMPANAN DAN PERAWATAN PERALATAN DAN MATERIAL DILAPANGAN

    Peralatan dan Material yang sudah lolos pemeriksaan harus disimpan sesuai

    dengan spesifikasidan / atau instruksi yang berlaku untuk mencegah terjadinya

    kerusakan. Tempat penyimpananharus diklasifikasikan menjadi gudang dan tempat

    terbuka berdasarkan kategori, tipe dan uk ran. Peralatan dan material yang

    diterima harus dicatat pada lembaran pengontrolan material. Status dari tempat

    penyimpanan harus di cek oleh Warehouseman dengan cara pengecekan fisik

    secara periodik, stocktaking, dll.

    PENGELUARAN PERALATAN DAN MATERIAL

    Pengeluaran peralatan dan material haruslah dilaksanakan berdasarkan

    permintaan tertulis yangtelah disetujui oleh pengawas yang berwewenang.Pengeluaran peralatan dan material harusdisaksikan oleh Warehouseman.

    KONTROL PADA PROSES KONTRUKSI

    Pengendalian mutu di lapangan merupakan langkah langkah yang dilakukan

    untuk menjaga mutudan kualitas proyek.

    TES DAN INSPEKSI

    Jadwal inspeksi dan Tes sudah di definisikan dalam rencana detil pelaksanaan

    proyek. Dimanatercamtum jenis material , metoda pengujian, dan kapan

    dilakukan. Pengujian metoda langsungdilapangan harus di saksian oleh konsultan

    pengawas.

    PENGUJIAN STANDAR LABOTARIUM

    Pengujian mutu untuk produk/material yang memerlukan pengujian oleh pihak ke -

    3 untukmemastikan telah sesuai dengan spesifikasi kontrak dan standard baku yang

    berlaku. Pihak ke 3 yang melakukan pengujian adalah yang ditunjuk atau

    disetujui oleh pemilik pekerjaan. Pembuktian dari pengujian adalah sertifkat yang

    sah sesuai ketentuan yang berlaku.

    KONTROL DOKUMEN

    Dokumen proyek merupakan instrumen kontrol dan menjadi alat pembuktianprogres proyek kepemilik pekerjaan. Seluruh dokumen pengujian dan persetujuan

    menjadi bagian daridokumentasi proyek, yang pada saat tertentu harus diserahkan

    pada pemilik proyek.

    KESELAMATAN KEAMANAN KESEHATAN DAN LINGKUNGAN

    Komitment Management PT. MAHKOTA AURA SUKSESuntuk penerapan programkesehatankeselamatan kerja dan lingkungan hidup dalam setiap aktivitas

    perusahaan secara nyata danterukur sesuai dengan pernyataan Komitment dan

    kebijaksanaan perusahaan.

  • 7/24/2019 Metode Mas Ppi

    29/31

    Kebijakan PT. MAHKOTA AURA SUKSES dalam menetapkan tujuan-tujuan yanghendak dicapaidalam rangka menciptakan dorongan serta acuan yang kuat bagi

    terwujudnya LK3 yangdiharapkan adalah bertujuan :

    - Menyelesaikan proyek tanpa adanya korban kecelakaan.

    - Menyelesaikan proyek tanpa ada kerusakan atau kehilangan harta benda.

    - Menyelesaikan proyek tanpa berdampak buruk kepada lingkungan sekitarnya

    - Memastikan seluruh pekerja mendapatkan fasilitas yang memadai bagi

    kesehatan maupunkeselamatannya.

    - Memastikan bahwa setiap pekerja memiliki kemampuan yang memadai sesuai

    denganpenugasannya.

    - Menerapkan komunikasi yang terintegrasi mulai dari tingkat bawah hingga

    tingkat atas.Mendorong cara-cara yang mengarah kepada unjuk kerja yang

    menyeluruh termasuk aspekkeselamatan.

    -

    Menciptakan perilaku yang positif terhadap keselamatan dan kesehatan sertameningkatkankesadaran yang tinggi di semua tingkatan organisasi.

    PROGRAM KESELAMATAN

    Tidak ada satu orangpun menginginkan dirinya terluka. Sebagian besar terjadinya

    kecelakaanadalah diakibatkan karena kesalahan manusia terutama dalam

    memahami mengenai bahayayang ada disekitarnya. Kesalahan-kesalahan

    tersebut antara lain disebabkan oleh hal-hal berikut:

    - Tidak adanya pengarahan/petunjuk. Setiap pekerja yang melaksanakan

    pekerjaan tanpamengetahui jelas apa yang harus dilakukannya akan

    mendorong kreatifitas pekerja untuk membuat arahan sendiri yang mungkindapat menyesatkan.

    - Pengabaian bahaya, kurangnya budaya membaca prosedur, mematuhi

    peraturan, tidakmendengarkan pengarahan yang diberikan, dapat

    menciptakan keadaan -keadaan tidakaman dalam bekerja

    Dengan mempertimbangkan hal tersebut di atas sebagai faktor penyebab

    yang mengarahkankepada tindakan dan keadaan tidak aman dimana pada

    gilirannya dapat mengakibatkan terjadinya kecelakaan. Hal yang perlu

    dilakukan guna mengatasinya adalah mengendalikanperilaku pekerja. Berikut

    ini adalah tiga langkah dasar yang ditujukan untuk melakukan tindakanaman

    yang diperlukan bagi pencegahan kecelakaan. :

    -

    BERSIKAP WASPADA DAN MELIHAT JAUH KE DEPAN- PERSIAPKAN DIRI DALAM MENGHADAPI SEGALA KEMUNGKINAN

    - LAKUKAN TINDAKAN DENGAN BERHATI-HATI

    Berikut ini adalah program-program yang termasuk dalam program keselamatan

    yang direncanakan untuk diterapkan dalam proyek ini.

    ALAT PELINDUNG DIRI DAN PELINDUNG KESELAMATAN

    Memastikan dan menjamin tenaga kerjanya bekerja dalam kondisi aman dari

    bahaya kerja. Untuk keperluan tersebut akan menyediakan alat pelindung diri (PPE)

    bagi seluruh tenaga kerja yang terlibat dalam pekerjaan. PPE yang disediakan

    harus memenuhi standar kualitas yang diperlukan. PERUSAHAAN akan

  • 7/24/2019 Metode Mas Ppi

    30/31

    menyediakan pengaman pada peralatan / instalasi atau tempat yang

    berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja.

    PERLINDUNGAN TERHADAP KEBAKARAN

    Melakukanupaya-upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran. Untuk

    menunjang upayaini akan menyediakan peralatan pencegah dan

    penanggulangan kebakaran sesuai denganpotensi bahaya kebakaran pada

    lokasi kerja tersebut.

    PEMILIHAN SUMBER DAYA

    Sumber daya merupakan elemen penting dalam sistem proyek. Sumber daya yang

    baikmerupakan bahan dasar yang baik bagi berlangsungnya suatu sistem. Yang

    pada akhirnya akanmenghasilkan produk yang baik. Itulah sebabnya pemilihan

    sumber daya harus dilaksanakansecara seksama. Tiga sumber daya yang harus

    dipertimbangkan, yaitu tenaga kerja, Peralatan dan material. Tenaga kerja yang

    baik harus memenuhi persyaratan pekerjaan baik ketrampilan ,pengetahuan, fisik

    maupun mental. Peralatan dan material juga harus memenuhi persyaratan

    keselamatan. Dalam rangka memenuhi kebutuhan ini akan melakukan pemilihan

    sumberdaya secara bersungguh-sungguh sebagai upaya mencapai penyelesaian

    proyek sesuai dengan sasaran.

    MATERIALSetiap bahan kimia yang disediakan baik dalam bentuk padat maupun cair harus

    memilikiMaterial Safety Data Sheet (MSDS). MSDS harus disimpan ditempat yang

    mudah ditemukan dandibuatkan salinannya, serta dikumpulkan dan disimpan

    dalam filing tersendiri.

    SISTEM MANAJEMEN BAHAYA

    Pada dasarnya sistem manajemen bahaya terdiri dari 4 aktifitas sebagai berikut:

    - Identifikasi bahaya

    - Analisa resiko dan penetapan sistem pengendalian bahaya, untuk

    menilai probabilitaskejadian serta besarnya akibat yang ditimbulkan oleh suatu

    kejadian dan atas dasarprobabilitas dan akibat ini ditetapkan sistem

    pengendalian bahaya yang diperlukan.

    - Penerapan sistem pengendalian bahaya- Evaluasi, untuk menilai keefektifan sistem pengendalian yang telah ditetapkan

    Melalui sistem ini semua bahaya proyek termasuk pekerjaan perancah,

    peralatan operasi,perkakas kerja, lalu lintas, penanganan material berbahaya,

    pengelasan dan pemotongan,pekerjaan listrik, bekerja di ruang tertutup, dan

    lain-lain diharapkan dapat teridentifikasi,dianalisa dan dikendalikan.

    MANAJEMEN INSIDEN

    Semua insiden akan di selidiki dan dianalisa untuk merumuskan tindak perbaikan

    yangdiperlukan untuk mencegah terulangnya kembali suatu kejadian. Setiap

    insiden harusdidokumentasikan secara lengkap termasuk dengan dengan hasilinvestigasi, besar kerugian dantindakan perbaikan (corrective action). Hal ini

  • 7/24/2019 Metode Mas Ppi

    31/31

    dilakukan untuk digunakan sebagai dasarmenganalisa kecenderungan serta

    peningkatan program keselamatan.

    TANGGAP KEADAAN DARURAT

    Kebijakan tanggap keadaan darurat diperlukan untuk menyediakan perlindungan

    terbaik bagipekerja dalam keadaan darurat.

    Adapun kebijakan tanggap darurat didasarkan padaurutan prioritas sebagai

    berikut:

    Penyelamatan nyawa manusia Perlindungan masyarakat sekitar dan

    lingkungan.Penyelamatan harta benda

    Menindaklanjuti kebijakan ini maka sasaran tanggap darurat adalah

    mempersiapkan sistem yangterdiri dari seluruh pekerja, tim tanggap darurat, dan

    fasilitas pendukung agar dapat menanggapi keadaan darurat dengan baik.

    PENUTUPMetode pelaksanaan ini kami sampaikan sebagai lampiran dokumen pendukung

    RMK yang diharapkan dapat menunjukan pemahaman dan kemampuan personel

    sebagai pelaksana pekerjaan dimaksud.

    MAKASSAR, 12 OKTOBER 2015

    PT. MAHKOTA AURA SUKSES

    PITHER SAMPEDIREKTUR