Metode Latihan Metode Latihan Merupakan Suatu Pola Pengajaran Yang

download Metode Latihan Metode Latihan Merupakan Suatu Pola Pengajaran Yang

of 15

Transcript of Metode Latihan Metode Latihan Merupakan Suatu Pola Pengajaran Yang

Metode Latihan Metode latihan merupakan suatu pola pengajaran yang membentuk atau membina pengetahuan, sikap dan keterampilan melalui kegiatan melakukan atau mengerjakan suatu dengan berulang-ulang sehingga tercapai suatu asosiasi yang mengkondisi antara stimulus dan respon tertentu dan bersifat permanen. Metode ini menekankan upaya pembentukan pengetahuan, sikap dan keterampilan pada proses pengulangan kegiatan atau perbuatan tertentu. Metode ini diharapkan dapat menyiapkan tenagatenaga yang akan melaksanakan tugas-tugas khusus yang dispesifikasikan secara tajam. Faktor yang menunjang digunakan metode latihan ini disamping tepat untuk membentuk pengetahuan, juga karena didukung oleh perangkat pemelajaran yang menunjang kesuksesan belajar siswa, hingga memberikan keuntungan lebih bagi tenaga pendidik untuk mengaplikasikan metode ini. Maka dari itu sebagai tenaga pendidik berkewajiban untu membantu siswa didiknya dalam mengatasi masalah yang timbul baik di dalam sekolah maupun di luar sekolah dalam upaya meningkatkan kesuksesan belajar siswa. Langkah-langkah yang digunakan, berdasarkan latar belakang masalah, penulis dalam mengajar pembungkusan tidak hanya menggunakan metode demontrasi juga menggunakan metode latihan guna mencapai hasil yang maksimal, dengan menggunakan pedoman yang mendasari pelaksanaan metode latihan diantaranya: a. Merumuskan spesifikasi kerja yang akan dan harus dibina serta dihadapi peserta didik dilapangan. b. Menjabar pekerjaan/keterampilan yang sudah dispesifikasi tersebut ke dalam stimulus dan respon tertentu untuk kepentingan proses belajar mengajar. c. Stimulus dan respon yang sudah dibakukan disampaikan kepada siswa. d. Siswa meresponEDUCARE: Jurnal Pendidikan dan Budaya http://educare.e-fkipunla.net Generated: 17 November, 2008, 05:47

berkali-kali stimulus yang sama sehingga siswa terbiasa dengan mersespon tertentu untuk tertentu pula. e. Pengulangan dan pembakuan stumulus respon tertentu merupakan inti kegiatan yang harus diberi peluang secukupnya oleh guru.

Awal Buku Tamu Download Ekspresi Galeri Photo

Ragam Metode Pembelajaran InteraktifPembelajaran, Menurut Usman ( 2000 : 4 ) proses pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu Proses pembelajaran merupakan interaksi semua komponen atau unsur yang terdapat dalam pembelajaran yang satu sama lain saling berhubungan dalam sebuah rangkaian untuk mencapai tujuan. Menurut Sudjana ( 1989 : 30 ) yang termasuk dalam komponen pembelajaran adalah tujuan, bahan, metode dan alat serta penilaian Metode mengajar yang digunakan guru hampir tidak ada yang sisa-sia, karena metode tersebut mendatangkan hasil dalam waktu dekat atau dalam waktu yang relatif lama. Hasil yang dirasakan dalam waktu dekat dikatakan seabagi dampak langsung (Instructional effect) sedangkan hasil yang dirasakan dalam waktu yang reltif lama disebut dampak pengiring (nurturant effect) biasanya bekenaan dengan sikap dan nilai. (Syaiful Bahri Djamarah, 2000,194)Macam-macam Metode Pembelajaran : 1. METODE CERAMAH Metode ceramah adalah metode yang boleh dikatakan metode tradisonal. Karena sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dan anak didik dalam interaksi edukatif. a. Kelebihan Metode Ceramah 1) Guru mudah menguasai kelas. 2) Mudah dilaksanakan. 3) Dapat diikuti anak didik dalam jumlah besar. 4) Guru mudah menerangkan bahan pelajaran berjumlah besar. b. Kekurangan Metode Ceramah 1) Kegiatan pengajaran menjadi verbalisme (pengertian kata-kata). 2) Anak didik yang lebih tanggap dari sisi visual akan menjadi rugi dan anak didik yang lebih tanggap auditifnya dapat lebih besar menerimanya. 3) Bila terlalu lama membosankan. 4) Sukar mengontrol sejauhmana pemerolehan belajar anak didik. 5) Menyebabkan anak didik pasif. 2. METODE PROYEK Metode proyek adalah suatu cara mengajar yang memberikan kesempatan kepada anak didik untuk menggunakan unit-unit kehidupan sehari-hari sebagai bahan pelajarannya. Bertujuan agar anak didik tertarik untuk belajar. a. Kelebihan Metode Proyek 1) Dapat merombak pola pikir anak didik dari yang sempit menjadi lebih luas dan menyeluruh dalam memandang dan memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan. 2) Melalui metode ini, anak didik dibina dengan membiasakan menerapkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan dengan terpadu, yang diharapkan praktis dan berguna dalam kehidupan sehari-hari.

b. Kekurangan Metode Proyek 1) Kurikulum yang berlaku di negara kita saat ini, baik secara vertikal maupun horizontal, belum menunjang pelaksanaan metode ini; 2) Organisasi bahan pelajaran, perencanaan, dan pelaksanaan metode ini sukar dan memerlukan keahlian khusus dari guru, sedangkan para guru belum disiapkan untuk ini; 3) Harus dapat memilih topik unit yang tepat sesuai kebutuhan anak didik, cukup fasilitas, dan memiliki sumber-sumber belajar yang diperlukan; 4) Bahan pelajaran sering menjadi luas sehingga dapat mengaburkan pokok unit yang dibahas. 3. METODE EKSPERIMEN Metode eksperimen adalah metode pemberian kesempatan kepada anak didik perorangan atau kelompok, untuk dilatih melakukan suatu proses atau percobaan. Dengan metode ini anak didik diharapkan sepenuhnya terlibat merencanakan eksperimen, melakukan eksperimen, menemukan fakta, mengumpulkan data, mengendalikan variabel, dan memecahkan masalah yang dihadapinya secara nyata. a. Kelebihan Metode Eksperimen 1) Metode ini dapat membuat anak didik lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaannya sendiri daripada hanya menerima kata guru atau buku; 2) Anak didik dapat mengembangkan sikap untuk mengadakan studi eksplorasi (menjelajahi) tentang ilmu dan teknologi, suatu sikap yang dituntut dari seorang ilmuwan; dan 3) Dengan metode ini akan terbina manusia yang dapat membawa terobosan-terobosan baru dengan penemuan sebagai hasil percobaannya yang diharapkan dapat bermanfaat bagi kesejahteraan hidup manusia. b. Kekurangan Metode Eksperimen 1) Tidak cukupnya alat-alat mengakibatkan tidak setiap anak didik berkesempatan mengadakan eksperimen; 2) Jika eksperimen memerlukan jangka waktu yang lama, anak didik harus menanti untuk melanjutkan pelajaran; serta 3) Metode ini lebih sesuai untuk menyajikan bidang-bidang ilmu dan teknologi. 4. METODE PEMBERIAN TUGAS DAN RESITASI Pemberian tugas dengan arti guru menyuruh anak didik misalnya membaca, tetapi dengan menambahkan tugas-tugas seperti mencari dan membaca buku-buku lain sebagai perbandingan, atau disuruh mengamati orang/masyarakatnya setelah membaca buku itu. Dengan demikian, pemberian tugas adalah suatu pekerjaan yang harus anak didik selesaikan tanpa terikat dengan tempat. a. Kelebihan Metode Pemberian Tugas dan Resitasi 1) Pengetahuan yang anak didik peroleh dari hasil belajar sendiri akan dapat diingat lebih lama; dan 2) Anak didik berkesempatan memupuk perkembangan dan keberanian mengambil inisiatif, bertanggung jawab, dan berdiri sendiri.

b. Kekurangan Metode Pemberian Tugas dan Resitasi 1) Seringkali anak didik melakukan penipuan di mana anak didik hanya meniru hasil pekerjaan orang lain tanpa mau bersusah payah mengerjakan sendiri; 2) Terkadang tugas itu dikerjakan orang lain tanpa pengawasan; dan 3) Sukar memberikan tugas yang memenuhi perbedaan individual. 5. METODE DISKUSI Diskusi adalah memberikan altematif jawaban untuk membantu memecahkan berbagai problem kehidupan. Dengan catatan persoalan yang akan didiskusikan harus dikuasai secara mendalam. a. Kelebihan Metode Diskusi 1) Menyadarkan anak didik bahwa masalah dapat dipecahkan dengan berbagai jalan dan bukan satu jalan (satu jawaban saja). 2) Menyadarkan anak didik bahwa dengan berdiskusi mereka saling mengemukakan pendapat secara konstruktif sehingga dapat diperoleh keputusan yang lebih baik. 3) Membiasakan anak didik untuk mendengarkan pendapat orang lain sekalipun berbeda dengan pendapatnya sendiri dan membiasakan bersikap toleran. b. Kekurangan Metode Diskusi 1) Tidak dapat dipakai pada kelompok yang besar; 2) Peserta diskusi mendapat informasi yang terbatas; 3) Dapat dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara; dan 4) Biasanya orang menghendaki pendekatan yang lebih formal. 6. METODE LATIHAN Metode latihan (driil) disebut juga metode training, yaitu suatu cara mengajar untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu. Juga, sebagai sarana untuk memelihara kebiasaan-kebiasaan yang baik. Selain itu, metode ini dapat digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan, dan keterampilan. a. Kelebihan Metode Latihan 1) Dapat untuk memperoleh kecakapan motoris, seperti menulis, melafalkan huruf, membuat dan menggunakan alat-alat. 2) Dapat untuk memperoleh kecakapan mental, seperti dalam perkalian, penjumlahan, pengurangan, pembagian, tanda-tanda/simbol, dan sebagainya. 3) Dapat membentuk kebiasaan dan menambah ketepatan dan kecepatan pelaksanaan. b. Kekurangan Metode Latihan 1) Menghambat bakat dan inisiatif anak didik karena anak didik lebih banyak dibawa kepada penyesuaian dan diarahkan kepada jauh dan pengertian. 2) Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan. 3) Kadang-kadang latihan yang dilaksanakan secara berulang-ulang merupakan hal yang monoton dan mudah membosankan. 4) Dapat menimbulkan verbalisme.

7. PICTURE AND PICTURE Langkah-langkah : 1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai 2. Menyajikan materi sebagai pengantar 3. Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan materi 4. Guru menunjuk/memanggil siswa secara bergantian memasang/mengurutkan gambargambar menjadi urutan yang logis 5. Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gambar tersebut 6. Dari alasan/urutan gambar tersebut guru memulai menamkan konsep/materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai 7. Kesimpulan/rangkuman 8. NUMBERED HEAD TOGETHER ((KEPALA BERNOMOR) (SPENCER KAGAN, 1992) Langkah-langkah : 1. Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor 2. Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya 3. Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya/mengetahui jawabannya 4. Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerjasama mereka 5. Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk nomor yang lain 6. Kesimpulan 9. COOPERTIVE SCRIPT (DANSEREAU CS., 1985) Skrip kooperatif : metode belajar dimana siswa bekerja berpasangan dan bergantian secara lisan mengikhtisarkan, bagian-bagian dari materi yang dipelajari Langkah-langkah : 1. Guru membagi siswa untuk berpasangan 2. Guru membagikan wacana/materi tiap siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan 3. Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar 4. Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin, dengan memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasannya. Sementara pendengar : Menyimak/mengoreksi/menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap Membantu mengingat/menghafal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya atau dengan materi lainnya 5. Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya. Serta lakukan seperti diatas. 6. Kesimpulan Siswa bersama-sama dengan Guru 7. Penutup

10. KEPALA BERNOMOR STRUKTUR (MODIFIKASI DARI NUMBER HEADS) Langkah-langkah : 1. Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor 2. Penugasan diberikan kepada setiap siswa berdasarkan nomor terhadap tugas yang berangkai Misalnya : siswa nomor satu bertugas mencatat soal. Siswa nomor dua mengerjakan soal dan siswa nomor tiga melaporkan hasil pekerjaan dan seterusnya. 3. Jika perlu, guru bisa menyuruh kerja sama antar kelompok. Siswa disuruh keluar dari kelompoknya dan bergabung bersama beberapa siswa bernomor sama dari kelompok lain. Dalam kesempatan ini siswa dengan tugas yang sama bisa saling membantu atau mencocokkan hasil kerja sama mereka 4. Laporkan hasil dan tanggapan dari kelompok yang lain 5. Kesimpulan 11. JIGSAW (MODEL TIM AHLI) (ARONSON, BLANEY, STEPHEN, SIKES, AND SNAPP, 1978) Langkah-langkah : 1. Siswa dikelompokkan ke dalam = 4 anggota tim 2. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda 3. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan 4. Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/sub bab yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan sub bab mereka 5. Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang sub bab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh 6. Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi 7. Guru memberi evaluasi 8. Penutup 12. ARTIKULASI Langkah-langkah : 1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai 2. Guru menyajikan materi sebagaimana biasa 3. Untuk mengetahui daya serap siswa, bentuklah kelompok berpasangan dua orang 4. Menugaskan salah satu siswa dari pasangan itu menceritakan materi yang baru diterima dari guru dan pasangannya mendengar sambil membuat catatan-catatan kecil, kemudian berganti peran. Begitu juga kelompok lainnya 5. Menugaskan siswa secara bergiliran/diacak menyampaikan hasil wawancaranya dengan teman pasangannya. Sampai sebagian siswa sudah menyampaikan hasil wawancaranya 6. Guru mengulangi/menjelaskan kembali materi yang sekiranya belum dipahami siswa 7. Kesimpulan/penutup 13. MIND MAPPING Sangat baik digunakan untuk pengetahuan awal siswa atau untuk menemukan alternatif jawaban Langkah-langkah :

1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai 2. Guru mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapi oleh siswa dan sebaiknya permasalahan yang mempunyai alternatif jawaban 3. Membentuk kelompok yang anggotanya 2-3 orang 4. Tiap kelompok menginventarisasi/mencatat alternatif jawaban hasil diskusi 5. Tiap kelompok (atau diacak kelompok tertentu) membaca hasil diskusinya dan guru mencatat di papan dan mengelompokkan sesuai kebutuhan guru 6. Dari data-data di papan siswa diminta membuat kesimpulan atau guru memberi perbandingan sesuai konsep yang disediakan guru 14. MAKE - A MATCH (MENCARI PASANGAN) Langkah-langkah : 1. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review, sebaliknya satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban 2. Setiap siswa mendapat satu buah kartu 3. Tiap siswa memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang 4. Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya (soal jawaban) 5. Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin 6. Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya 7. Demikian seterusnya 8. Kesimpulan/penutup 15. THINK PAIR AND SHARE (FRANK LYMAN, 1985) Langkah-langkah : 1. Guru menyampaikan inti materi dan kompetensi yang ingin dicapai 2. Siswa diminta untuk berfikir tentang materi/permasalahan yang disampaikan guru 3. Siswa diminta berpasangan dengan teman sebelahnya (kelompok 2 orang) dan mengutarakan hasil pemikiran masing-masing 4. Guru memimpin pleno kecil diskusi, tiap kelompok mengemukakan hasil diskusinya 5. Berawal dari kegiatan tersebut, Guru mengarahkan pembicaraan pada pokok permasalahan dan menambah materi yang belum diungkapkan para siswa 6. Guru memberi kesimpulan 7. Penutup 16. BERTUKAR PASANGAN Langkah-langkah : 1. Setiap siswa mendapat satu pasangan (guru bisa menunjuk pasangannya atau siswa memilih sendiri pasangannya). 2. Guru memberikan tugas dan siswa mengerjakan tugas dengan pasangannya. 3. Setelah selesai setiap pasangan bergabung dengan satu pasangan yang lain. 4. Kedua pasangan tersebut bertukar pasangan, kemudian pasangan yang baru ini saling menanyakan dan mencari kepastian jawaban mereka. 5. Temuan baru yang didapat dari pertukaran pasangan kemudian dibagikan kepada pasangan semula.

17. SNOWBALL THROWING Langkah-langkah : 1. Guru menyampaikan materi yang akan disajikan 2. Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi 3. Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya 4. Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja, untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok 5. Kemudian kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain selama 15 menit 6. Setelah siswa dapat satu bola/satu pertanyaan diberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian 7. Evaluasi 8. Penutup 18. TEBAK KATA Media : Buat kartu ukuran 10X10 cm dan isilah ciri-ciri atau kata-kata lainnya yang mengarah pada jawaban (istilah) pada kartu yang ingin ditebak. Buat kartu ukuran 5X2 cm untuk menulis kata-kata atau istilah yang mau ditebak (kartu ini nanti dilipat dan ditempel pada dahi ataudiselipkan di telinga. Langkah-langkah : 1. Guru menjelaskan kompetensi yang ingin dicapai atau materi 45 menit. 2. Guru menyuruh siswa berdiri berpasangan di depan kelas 3. Seorang siswa diberi kartu yang berukuran 1010 cm yang nanti dibacakan pada pasangannya. Seorang siswa yang lainnya diberi kartu yang berukuran 52 cm yang isinya tidak boleh dibaca (dilipat) kemudian ditempelkan di dahi atau diselipkan ditelinga. 4. Sementara siswa membawa kartu 1010 cm membacakan kata-kata yang tertulis didalamnya sementara pasangannya menebak apa yang dimaksud dalam kartu 1010 cm. jawaban tepat bila sesuai dengan isi kartu yang ditempelkan di dahi atau telinga. 5. Apabila jawabannya tepat (sesuai yang tertulis di kartu) maka pasangan itu boleh duduk. Bila belum tepat pada waktu yang telah ditetapkan boleh mengarahkan dengan kata-kata lain asal jangan langsung memberi jawabannya. 6. Dan seterusnya CONTOH KARTU Perusahaan ini tanggung-jawabnya tidak terbatas Dimiliki oleh 1 orang Struktur organisasinya tidak resmi Bila untung dimiliki,diambil sendiri NAH SIAPA AKU ? JAWABNYA : PERUSAHAAN PERSEORANGAN 19. KELILING KELOMPOK Maksudnya agar masing-masing anggota kelompok mendapat kesempatan untuk

memberikan kontribusi mereka dan mendengarkan pandangan dan pemikiran anggota lainnya Caranya.? 1. Salah satu siswa dalam masing-masing kelompok menilai dengan memberikan pandangan dan pemikirannya mengenai tugas yang sedang mereka kerjakan 2. Siswa berikutnya juga ikut memberikan kontribusinya 3. Demikian seterusnya giliran bicara bisa dilaksanakan arah perputaran jarum jam atau dari kiri ke kanan 20. COURSE REVIEW HORAY Langkah-langkah : 1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai 2. Guru mendemonstrasikan/menyajikan materi 3. Memberikan kesempatan siswa tanya jawab 4. Untuk menguji pemahaman, siswa disuruh membuat kotak 9/16/25 sesuai dengan kebutuhan dan tiap kotak diisi angka sesuai dengan selera masing-masing siswa 5. Guru membaca soal secara acak dan siswa menulis jawaban di dalam kotak yang nomornya disebutkan guru dan langsung didiskusikan, kalau benar diisi tanda benar () dan salan diisi tanda silang (x) 6. Siswa yang sudah mendapat tanda vertikal atau horisontal, atau diagonal harus berteriak horay atau yel-yel lainnya 7. Nilai siswa dihitung dari jawaban benar jumlah horay yang diperoleh 8. Penutup Sumber : Djamarah, Bahri, Syaiful. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, Jakarta : PT Rineka Cipta, 2000. Sagala, H.Syaiful. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : CV Alfabeta, 2006. Usman, Uzer, Menjadi Guru Profesional. Bandung : Remaja Rosda karya, 2000. Sudjana, Nana dan Ibrahim, Penelitian dan Penelitian Pendidikan. Bandung : Sinar Baru, 1989. ________, ktsp.diknas.go.id/download/ktsp_sma/14.ppt

5 Tanggapan ke Ragam Metode Pembelajaran Interaktif1. widayanti Berkata:September 9, 2008 pukul 10:21 am

saya cuma mau tanya mengenai kartu soal, bagaimana sih, pembelajaran menggunakan kartu soal. langkah-langkah pembelajarannya, terus prosedur. kalo perlu gambaran mengenai kartu soal itu sendiri bagaimana?

2.

widayanti Berkata:September 9, 2008 pukul 10:31 am

terus apakah benar pembelajran ini bisa diterapkan dilingkungan sekolah lain, misalnya di daerah terpencil ato di desa2 gitu? 3. Dos Berkata:September 11, 2008 pukul 8:59 am

Metode diatas adlah meripakan sebagian cara dari sekian banyak metode yang bisa digunakan dalam pembelajaran. tujuan =nya dalah untuk menciptakan pembelajaran yang akt if dan kreatif sehiingga terjalin interaksi belajar yang menyenangkan. Penggunaan metode tentunya disesuaikan dengan sikon di lapangan, sifat materi pelajaran, atau anak itu sendiri. sehingga tidak bisa dikatan metode bagus atau jelek, semua metode pembelajaran pada dasarnya dapat diterapkan di dalam proses pembelajaran, semua tergantung dari apa yg di jelaskan di atas, sikon sekolah, kelas, anak guru, sifat bahan atau materi bahasan. Nah mungkin itu yang bisa saya jawab, terima kasih atas perhatian dan kunjungannya 4. hannan Berkata:Oktober 6, 2008 pukul 6:04 pm

ada literatur ttg make a match ga? tlg bls ke email saya ya. lagi perluuuu bangettt,, tlg ya..,,, trmksh bnyk ya. 5. Ridha Berkata:Oktober 22, 2008 pukul 8:34 pm

Ada literatur tentang snowball throwing ga? aq lagi butuh banget nih !!!!! please dong secepatnya dengan penjelasan segala hal mengenai snowball throwing oke !!! Thanks ya !

Tinggalkan BalasanNama (wajib) Surat (tidak akan dipublikasikan) (wajib) Situs web

Jumlah Pengunjungsejak 12 Maret 2008 :

Ekspresi

Yang sedang online

peta pengunjung

Ekspresi Halamano o

o

Buku Tamu Download Kumpulan Materi Pelajaran SMP Kumpulan Soal Latihan Ujian Nasional Ekspresi Agenda Setting Media Akui Kegagalan Aliran Informasi dalam Organisasi Apakah yang dimaksud dengan Metode Ilmiah Bagaimana kita bisa survive dalam hidup? Etika Komunikasi Massa

o

Faktor-Faktor Penunjang Komunikasi Efektif filsafat Komunikasi Gegar Budaya sebagai proses Komunikasi Antar Budaya Komunikasi Antarbudaya Komunikasi Transendental Manipulasi Komunikasi Memahani Karya Satra, Menyerap Nilai Budi Pekerti Membongkar Ideologi Di Balik Penulisan Berita Dengan Analisa Framing Mengapa Karya Tulis Ilmiah Ditolak? Model Pembelajaran Portofolio : Sebuah Tinjauan Kritis Paradigma Kepemimpinan Pembelajaran dengan model permainan Monopoly Pakem Pemimpin yang didambakan Pengaruh Tayangan Televisi pada perilaku Anak Pengelolaan Pembelajaran Tutor Sebaya Penggunaan Metode Tutor Sebaya (contoh Proposal PTK) Ragam Metode Pembelajaran Interaktif Sebuah Pengalaman Silogisme dan Generalisasi (kajian tugas makalah) Sukses Adalah Buah dari Kerja Keras Galeri Photo Foto KBM Foto NR

Galeri Photo

Kolom sponsorYour Ad Here

Yang Sering dibacao o o o o

Ragam Metode Pembelajaran Interaktif Penggunaan Metode Tutor Sebaya (contoh Proposal PTK) Kumpulan Materi Pelajaran SMP Penggunaan Metode Tutor Sebaya (contoh Proposal PTK) Apakah yang dimaksud dengan Metode Ilmiah Agustus 2008 (2) Juni 2008 (4) April 2008 (9) Maret 2008 (19) Komunikasi dalam bisnis Stikom Wangsa Jaya Serang-Banten Depdiknas Depdiknas - NISN Depdiknas - NUPTK Jardiknas LPMP Banten LPMP Jabar Sertifikasi Alumni 08 Bantencorners Weblog Ide dan Pemikiran Integrated Marketing Communications Kajian Etika dan Filsafat Pengantar Periklanan Masuk log RSS Entri RSS Komentar WordPress.org

Arsipo o o o

Sekolaho o o o o o o o o o o o o o o

Situs Penting

Situs Tetangga

Metao o o o

Komentar Terakhir

arin syah di Apakah yang dimaksud dengan Me TRIS SUMIRAT di Buku Tamu Iis Kusaeri di Sebuah Pengalaman ofik di Manipulasi Komunikasi MION di Penggunaan Metode Tutor Sebaya Ridha di Ragam Metode Pembelajaran takao di Silogisme dan Generalisasi (ka HANDY di Kumpulan Materi Pelajaran Qinimain Zain di Etika dan Filsafat Komuni hannan di Ragam Metode Pembelajaran

KalenderNopember 2008 S S R K J S M Agt 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

Subscribe

Spam Blocked156 komentar spam diblokir oleh Akismet

Tema : Contempt oleh Vault9. Blog pada WordPress.com.