Metode Delphi

22
Metode Delphi

Transcript of Metode Delphi

Page 1: Metode Delphi

Metode Delphi

Page 2: Metode Delphi

Review Analisis Keputusan

• Apa itu Analisis Keputusan?• Mengapa kita harus mengambil

Keputusan?• Contoh keputusan dalam perencanaan?

Page 3: Metode Delphi

PENGANTAR• Aktivitas perencanaan merupakan seperangkat kegiatan

untuk mengkomunikasikan ide-ide pada masyarakat (Faludi, 1983 dan Branch, 1998)

• Proses komunikasi tersebut bertujuan untuk mendapatkan konsensus untuk mengakomodasi berbagai opini publik.

• Model yang dikembangkan adalah dengan menggunakan opini stakeholder sebagai gambaran perwakilan opini publik.

• Dalam model ini, proses pembangunan konsensus digunakan untuk memilih skenario alternatif seperti pada strategi pembangunan ekonomi, proyeksi jumlah penduduk dan distribusinya, dan konsep tata guna lahan dan rencana struktur tata ruang.

• Salah satu metode untuk membangun konsensus adalah dengan menggunakan Metode Delphi (Adams, 2001:26).

Page 4: Metode Delphi

Ciri Delphi

Metode Delphi mempunyai tiga ciri, diantaranya :

1. anonimitas (anonymity),

2. iterasi dengan umpan balik yang terkontrol (iteration with controlled feedback), dan

3. respon statistik (statistical response) (Dickey, 1978:217).

Page 5: Metode Delphi

anonimitas (anonymity)

• Anonimitas berarti bahwa metode ini tidak mengijinkan anggota komite mengetahui satu sama lain untuk mencegah kemungkinan keberpihakan pada salah satu opini seseorang atau dominasi panelis.

• Anonimitas membuat keaslian dari suatu ide dapat berubah tanpa dipengaruhi anggota lainnya.

• Tiap anggota memberikan opini secara independen.

Page 6: Metode Delphi

iterasi• Iterasi dengan umpan balik yang terkontrol bertujuan

untuk mencegah anggota komite membuat keputusan hanya berdasar dari opini pribadi.

• Interaksi diantara anggota komite menggunakan kuesioner sebagai media, memungkinkan mereka mengetahui posisi dalam pengumpulan opini, apakah mendukung atau menolak argumen.

• Anggota komite harus bekerja dalam tujuan awal tanpa dipengaruhi tujuan individu.

• Setiap putaran dalam metode delphi ada ringkasan yang memuat masukan sebagai respon dari kuesioner yang disebarkan.

• Tujuan untuk mencapai konsensus para pakar.

Page 7: Metode Delphi

respon statistik

• Respon statistik diperlukan untuk mengukur derajat perbedaan opini yang mungkin ada dalam komite.

• Respon statistik dapat berupa istilah, misal median, rata-rata (mean), jangkauan interkuartil, dan standar deviasi.

• Setiap opini dibuat untuk dihitung ke dalam median atau rata-rata, dan persebaran opini di tampilkan menggunakan jangkauan interkuartil atau standar deviasi.

Page 8: Metode Delphi

PROSEDUR DELPHI

Metode Delphi terdiri dari prosedur interaktif berikut:

1. Kuesioner yang memuat pertanyaan respon sistem nyata terhadap input tertentu atau perubahan struktural dikirim ke setiap anggota panel.

2. Didasarkan pada respon akan kuesioner pertama, kuesioner kedua dibentuk yang akan menarik respon lebih spesifik dari panel.

3. Kuesioner baru dikirimkan ke panel bersamaan dengan pemurnian respon panel akan pertanyaan dari tahap sebelumnya.

Page 9: Metode Delphi

DIAGRAM ALIR

Mulai

Definisi Masalah

Memilih Anggota Panel berdasarkan keahlian yang diperlukan

Persiapan dan Penyebaran Kuesioner

Analisis Tanggapan Kuesioner

Sesuai dengan Konsensus yang Ingin

Dicapai

Menyediakan informasi yang diperlukan dan tabulasi respon

Tidak

Ya

Penyusunan Laporan Akhir

Page 10: Metode Delphi

Definisi Masalah

• Dimulai dengan mengidentifikasi masalah. Dalam tingkatan ini, tujuan dan target harus sudah dengan jelas terdefinisi.

• Setelah itu, anggota komite -panelis- dipilih berdasarkan keahlian yang diperlukan terkait dengan tujuan dan target yang ingin dicapai.

Page 11: Metode Delphi

Memilih Anggota Panel

Teknik yang digunakan adalah sebagai berikut (Gordon, 1994:6):

1. Menggunakan buletin untuk mengakomodasi suara dalam situasi yang tidak resmi untuk menjelaskan diri mereka

2. Mendapat rekomendasi dari seseorang yang layak, misal professor, dosen senior, dsb.

3. Persiapan partisipan dan persiapan poin-poin penting dalam kuesioner dilakukan pada tahapan awal Metode Delphi.

Page 12: Metode Delphi

Persiapan dan Penyebaran Kuesioner

• Panelis akan ditanya tentang respon terhadap kuesioner tanpa mengetahui siapa saja yang masuk dalam kelompok atau untuk kepentingan kelompok mana respon tersebut ditujukan.

• Secara umum, ronde pertama kuesioner relatif tidak terstuktur dan sifatnya terbuka (Dickey, 1978:128) karena ingin mendapatkan sebanyak mungkin opini dan argumen pendukung.

• Koordinator (peneliti) harus dapat menggolongkannya ke dalam seperangkat kelompok opini.

• Dalam kasus beberapa panelis memberikan opini secara naratif, koordiator harus dapat merumuskannya dalam pernyataan terstruktur (structured statement) dan menganalisis argumen tersebut.

• Opini yang ekstrim harus diklarifikasi dengan bertanya langsung pada panelis yang mengeluarkan pendapat.

Page 13: Metode Delphi

Contoh SederhanaResponden…………………….. Iterasi ke ……….

Alternatif / Kriteria

Even 1 (Trans Semarang)

Even 2(Pelebaran Jalan)

Even 3(monorail)

Even 4(apa adanya)

Derajat kepentingan(1-10)

Alasan

Keterangan :

Jumlah even sesuai kebutuhan

Derajat kepentingan juga sesuai kebutuhan (bisa -20 – 20)

Alasan dicantumkan untuk mengetahui mengapa responden memillih derajat tertentu

Page 14: Metode Delphi

Analisis Tanggapan Kuesioner dan Iterasi

• Jika konsensus dapat dicapai dalam ronde pertama, proses dapat berakhir saat itu juga.

• Artinya : –skenario– telah disepakati. • Jika belum, tingkatan selanjutnya dilakukan untuk

mendapatkan informasi yang masih diinginkan dan tabulasi respon yang akan diiterasi (dihilangkan jika tidak diperlukan).

• Kemudian kelompok opini dan argumen pendukung bersamaan dikirim kembali pada panelis.

• Mereka harus menentukan keberpihakan terhadap suatu opini dan diijinkan untuk mengubah opini sesuai keinginan mereka.

• Proses iterasi dilakukan sampai tercapai konsensus (kesepakatan).

Page 15: Metode Delphi

Ronde 1: Menemukan ukuran dalam suatu opiniHasil merupakan kelompok opini : E1, E2, E3, dan E4

Ronde 2 : PeramalanHasil : Pendapat Panelis

EventPanelis Statistik

1 2 3 4 5 6 7 8 MD X IQR S

E1 5 1 7 6 4 12 10 6 6 6,4 4,5 – 8,5 3,4

E2 5 0 0 3 1 10 12 5 4 4,5 0,5 – 7,5 4,5

E3 -8 -15 -2 -5 -1 0 7 -6 -3,5 3,8 -7,0 – 0,5 6,5

E4 -5 -20 -4 -6 -15 -2 0 -10 -5,5 -7,8 -12,5 – -3,0 6,8

Ronde 3 dan 4: Peramalan

Ronde EventPanelis Statistik

1 2 3 4 5 6 7 8 MD X IQR S

3 E1 5 3 7 6 4 8 10 6 6 6,1 4,5 – 7,5 2,2

4 E1 5 4 6 7 4 6 10 6 6 6,0 4,5 – 6,5 1,9

Sumber: Dickey, 1978: 219 dengan sedikit modifikasiKeterangan: MD adalah Median, X adalah rata-rata, IQR adalah jangkauan interkuartil (interquartile range) dan S adalah standar deviasi

Page 16: Metode Delphi

Penjelasan Tabel• Dalam tabel diatas, hasil ronde pertama adalah

sekelompok opini, disebut event-1 (E1), E2, E3 dan E4.

• Tiap kelompok siap dinilai oleh panelis. • Daftar tiap kelompok opini diberikan kembali pada

panelis untuk diukur (dinilai). • Hasil yang ditampilkan pada ronde kedua adalah

pendapat panel. • Dari pengukuran statistic, E1 mempunyai standar

deviasi terkecil (3,4) dan jangkauan terdekat opini menuju median.

Page 17: Metode Delphi

Penjelasan Tabel• Dalam ronde ke-tiga, setelah panelis merevisi opininya,

pengukuran kelompok E1 semakin mendekati median. • Dapat dilihat jangkauan IQR, misal 4,5 – 8,5 versus 4,5

– 7,5. • Panelis 2 mempunyai nilai terendah dari 1-3, sedangkan

panelis 6 mengurangi pendapatnya dari 12 menuju 8. • Panelis 7 tetap mempertahankan nilainya pada tingkatan

10. • Dari sisi ini, panelis 7 akan diberikan pertanyaan

tambahan untuk memperjelas mengapa opininya tetap dipertahankan.

Page 18: Metode Delphi

Penjelasan Tabel• Pada ronde ke-empat daftar event (E) dengan deskripsi statistik

dan argumen diberikan kembali pada panelis. • Hasilnya menunjukkan bahwa kesepakatan telah berhasil

diselesaikan, ditandai dengan nilai standar deviasi dan rentang IQR lebih kecil dibanding sebelumnya.

• Selain itu, nilai median juga sama dengan rata-rata (mean) pada tingkat 6.

• Kecuali panelis 7 yang tetap mempertahankan opini, panelis lain berusaha mendekatkan opini pada rentang 4 sampai 7.

• Hal ini lebih baik jika dibandingkan dengan ronde ke-dua yang berada pada tingkat 1 sampai 12.

Page 19: Metode Delphi

Penjelasan Tabel

• Perubahan opini dari tiap panelis dapat dengan mudah dilihat pada gambar langkah panelis. Dalam gambar terlihat panelis 6 secara signifikan mengubah nilai dari 12 ke 6, sedangkan panelis 1 meningkatkan dari 2 menuju 4. Beberapa panelis (panelis 1, 5, 7, 8) tidak mengubah opini dari ronde dua hingga ronde ke-empat.

Page 20: Metode Delphi

Uji Konsistensi• Uji konsistensi jawaban responden dilakukan dengan uji W-Kendall.

Koefisien yang dihasilkan dari hasil uji tersebut menunjukkan indeks konsistensi (IK) berkisar antara 0 sampai 1.

• Semakin mendekati 1 maka semakin baik. • Koefisien W-Kendall diperoleh dari persamaan:

W = s

. N2. (K3 – K)112

Keterangan:W = Koefisien Kendalls = Jumlah kuadrat deviasiN = Banyaknya pasangan sampel (baris)K = Banyaknya sampel (kolom)

Page 21: Metode Delphi

Kriteria Penentuan Konsensus

Dalam mencapai tujuan konsensus, ukuran penentuannya didasarkan pada pertimbangan:

1. konsensus tercapai jika 60% responden setuju bahwa kejadian tertentu akan punya kemungkinan 50-90% untuk terjadi (Hill & Fowles, 1975)

2. konsensus terjadi jika rang antarkuartil kurang dari 2 unit (Cunningham, 1982)

3. stabil, artinya responden tidak mengubah jawabannya dalam putaran yang berurutan

4. dua distribusi yang menunjukkan perubahan kurang dari 15% dapat dikatakan mencapai kondisi stabil (Linstone & Turoff, 1975)

Page 22: Metode Delphi

SELAMAT MENCOBA..