METODE CERAMAH

41
METODE CERAMAH Ceramah adalah penuturan atau penerangan secara lisan oleh guru terhadap kelas. Alat interaksi yang terutama dalam hal ini adalah “berbicara". Dalam ceramahnya kemungkinan guru menyelipkan pertanyaan pertanyaan, akan tetapi kegiatan belajar siswa terutama mendengarkan dengan teliti dan mencatat pokok pokok penting, yang dikemukakan oleh guru; bukan menjawab pertanyaan-pertanyaan siswa. Dalam lingkungan pendidikan modern, ceramah sebagai metode mengajar telah menjadi salah satu persoalan yang cukup sering diperdebatkan. Sebagian orang menolak sama sekali dengan alasan bahwa cara sebagai metode mengajar kurang efisien dan bertentangan dengan cara manusia belajar. Sebaliknya, sebagian yang mempertahankan berdalih, bahwa ceramah lebih banyak dipakai sejak dulu dan dalam setiap pertemuan di kelas guru tidak mungkin meninggalkan ceramah walaupun hanya sekedar sebagai kata pengantar pelajaran atau merupakan uraian singkat di tengah pelajaran. Kalau kita teliti lebih lanjut, sebenarnya alasan-alasan tersebut di atas tidaklah sama sekali salah, tetapi juga tidak sama sekali benar. Hal yang sebenarnya adalah bahwa dalam situasi-situasi tertentu, metode ceramah merupakan metode yang paling baik, tetapi dalam situasi lain mungkin sangat tidak efisien. Guru yang bijaksana senantiasa menyadari kondisi-kondisi yang berhubungan situasi pengajaran yang dihadapinya, sehingga ia dapat menetapkan bilamanakah metode ceramah sewajamya digunakan, dan bilakah sebaiknya dipakai metode lain. Tidak jarang guru menunjukkan kelemahannya, karena ia hanya mengenal satu atau dua macam metode saja dan karenanya ia selalu saja menggunakan metode ceramah untuk segala macam situasi. Kelemahan ini juga merupakan salah satu sebab mengapa metode ceramab dikritik orang, dan sering dirangkaikan dengan sifat verbalistis ( kata - kata tetapi tidak mengerti artinya ).

Transcript of METODE CERAMAH

Page 1: METODE CERAMAH

METODE CERAMAH

Ceramah adalah penuturan atau penerangan secara lisan oleh guru terhadap kelas. Alat interaksi yang terutama dalam hal ini adalah “berbicara". Dalam ceramahnya kemungkinan guru menyelipkan pertanyaan pertanyaan, akan tetapi kegiatan belajar siswa terutama mendengarkan dengan teliti dan mencatat pokok pokok penting, yang dikemukakan oleh guru; bukan menjawab pertanyaan-pertanyaan siswa.

Dalam lingkungan pendidikan modern, ceramah sebagai metode mengajar telah menjadi salah satu persoalan yang cukup sering diperdebatkan. Sebagian orang menolak sama sekali dengan alasan bahwa cara sebagai metode mengajar kurang efisien dan bertentangan dengan cara manusia belajar. Sebaliknya, sebagian yang mempertahankan berdalih, bahwa ceramah lebih banyak dipakai sejak dulu dan dalam setiap pertemuan di kelas guru tidak mungkin meninggalkan ceramah walaupun hanya sekedar sebagai kata pengantar pelajaran atau merupakan uraian singkat di tengah pelajaran.

Kalau kita teliti lebih lanjut, sebenarnya alasan-alasan tersebut di atas tidaklah sama sekali salah, tetapi juga tidak sama sekali benar. Hal yang sebenarnya adalah bahwa dalam situasi-situasi tertentu, metode ceramah merupakan metode yang paling baik, tetapi dalam situasi lain mungkin sangat tidak efisien. Guru yang bijaksana senantiasa menyadari kondisi-kondisi yang berhubungan situasi pengajaran yang dihadapinya, sehingga ia dapat menetapkan bilamanakah metode ceramah sewajamya digunakan, dan bilakah sebaiknya dipakai metode lain.

Tidak jarang guru menunjukkan kelemahannya, karena ia hanya mengenal satu atau dua macam metode saja dan karenanya ia selalu saja menggunakan metode ceramah untuk segala macam situasi. Kelemahan ini juga merupakan salah satu sebab mengapa metode ceramab dikritik orang, dan sering dirangkaikan dengan sifat verbalistis ( kata - kata tetapi tidak mengerti artinya ).

Situasi di bawah ini sesuai untuk penggunaan metode ceramah : Kalau guru akan menyampaikan fakta atau pendapat dimana tidak terdapat bahan

bacaan yang merangkum fakta yang dimaksud. Sebagai contob: di suatu kelas SMP, guru mengajarkan Sejarah terbentuknya candi Borobudur. Di perpustakaan sekolah tidak tersedia bukti yang menggambarkan sejarah candi tersebut. Maka tepatlah bila guru memberikan penjelasan dengan metode ceramah

Jika guru akan menyampaikan pengajaran kepada sejumlah siswa yang besar ( misalnya sekitar 75 orang atau lebih ), maka metode ceramah Iebih efisien dari pada metode lain seperti diskusi, demonstrasi atau eksperimen. Sebab dengan diskusi, guru harus mengatur siswa berkelompok dengan mengubah susunan kursi, sudah tentu dibutuhkan kelas yang besar. Juga guru akan mengalami kesulitan dalam mengawasi kelompok - kelompok yang berjumlah besar. Demikian pula untuk penyelenggaraan demonstrasi atau eksperimen untuk jumlah besar, selain alat-alat yang tidak mencukupi, pengelolaan pengajaran juga mengalami kesulitan

Page 2: METODE CERAMAH

Kalau guru adalah pembicara yang bersemangat sehingga dapat memberi motivasi kepada siswa untuk mengerjakan suatu pekerjaan. Dalam keadaan tertentu, sebuah pembicaraan yang bersemangat akan menggerakkan hati siswa untuk menimbulkan tekad baru. Misalnya ceramah tentang sejarah perjuangan bangsa Indonesia

Jika guru akan menyimpulkan pokok - pokok penting yang telah diajarkan, sehingga memungkinkan siswa untuk melihat lebih jelas hubungan antara pokok yang satu dengan lainnya. Misalnya, setelah guru selesai mengajarkan sejarah perjuangan bangsa, kepada para siswa ia memberi tugas untuk menjawab beberapa pertanyaan yang dikerjakan di rumah. Kemudian pada pelajaran berikutnya, guru membicarakan bersama tugas yang telah dikerjakan siswa, dan guru menyimpulkan garis besar sejarah tersebut

Kalau guru akan memperkenalkan pokok bahasan baru. Dalam sebuah kelas, siswa telah sampai pada bagian tata bahasa yang membicarakan tata kata. Untuk itu guru akan menjelaskan perbedaan antara fonetik dan fonemik dengan berbagai contoh

Kelebihan dan kelemahan metode ceramah :

Kelebihan :  Guru menguasai arah pembicaraan seluruh kelas : Kalau kelas sedang berdiskusi,

sangatlah mungkin bahwa seorang siswa mengajukan pendapat yang berbeda dengan anggota kelompok yang lain, hal ini dapat mempengaruhi suasana dan diskusi jadi berkepanjangan bahkan sering menyimpang dari pokok bahasan. Tetapi pada metode ceramah hanya guru yang berbicara, maka ia dapat menentukan sendiri arah pembicaraan.

Organisasi kelas sederhana : Dengan ceramah, persiapan satu-satunya bagi guru adalah buku catatannya. Pada seluruh jam pelajaran ia berbicara sambil berdiri atau kadang-kadang duduk. Cara ini paling sederhana dalam hal pengaturan kelas, jika dibandingkan dengan metode demonstrasi dimana guru harus mengatur alat - alat. Atau dibandingkan dengan kerja kelompok, dimana guru harus membagi kelas ke dalam beberapa kelompok, ia harus merubah posisi kelas. 

Kelemahan : Guru tak dapat mengetahui sampai di mana siswa telah mengerti pembicaraannya

Kadang - kadang guru beranggapan bahwa kalau para siswa duduk diam mendengarkan atau sambil mengangguk - anggukkan kepalanya, berarti mereka telah mengerti apa yang diterangkan guru. Padahal anggapan tersebut sering meleset, walaupun siswa memperlihatkan reaksi seolah-olah mengerti, akan tetapi guru tidak mengetahui sejauh mana penguasaan siswa terhadap pelajaran itu. Oleh karena itu segera setelah ia berceramah, harus diadakan evaluasi, misalnya dengan tanya jawab atau tes.

Kata-kata yang diucapkan guru, ditafsirkan lain oleh siswa. Dapat terjadi bahwa siswa memberikan pengertian yang berlainan dengan apa yang dimaksud oleh guru. Kiranya perlu kita sadari bahwa tidak ada arti yang mutlak untuk setiap kata tertentu. 

Page 3: METODE CERAMAH

Kata-kata yang diucapkan hanyalah bunyi yang disetujui penggunaannya dalam suatu masyarakat untuk mewakili suatu pengertian. Misalnya: kata modul, bagi siswa SLTP Terbuka dan mahaiswa UT diartikan sebagai salah satu bentuk bahan belajar yang berwujud buku materi pokok. Sedangkan bagi para astronout, modul diartikan sebagai salah satu komponen dari pesawat luar angkasa. Itulah sebabnya maka setiap anak harus membentuk perbendaharaan bahasanya berdasarkan pengalaman hidupnya sehari-hari. Selama ada persamaan pendapat antara pembicara dengan pendengar, maksud pembicaraan akan dimengerti oleh pendengar.

Kalau guru menggunakan kata - kata abstrak seperti “keadilan”, “kepribadian”, “kesusilaan”, mungkin bagi setiap siswa tidak sama pengertiannya, atau sangat kabur mengartikan kata - kata itu. Lebih-lebih lagi bila kata-kata itu dirangkaikan dalam kalimat, akan semakin banyak kemungkinan salah tafsir dari pembicaraan guru. Itulah sebabnya mengapa sering terjadi siswa sama sekali tidak memperoleh pengertian apapun dari pembicaraan guru. Oleh karena itu bila guru ingin menjelaskan sesuatu yang kiranya masih asing bagi siswa, guru dapat menyertakan peragaan dalam caramahnya. Peragaan tersebut dapat berbentuk benda yang sesungguhnya, model-model dari benda, menggambarkan dengan bagan atau diagram di papan tulis.

Mempersiapkan bahan ceramah yang efektif :

a. Langkah - langkah di bawah ini dapat dipakai sebagai petunjuk untuk mempertinggi hasil metode ceramah :

Tujuan pembicaraan ( ceramah ) harus dirumuskan dengan jelas Setelah menetapkan tujuan, harus diteliti apakah metode ceramah merupakan

metode yang sudah tepat digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Sering terjadi setelah melihat tujuan dan metode ternyata untuk keperluan ini lebih tepat digunakan metode lain.

b. Menyusun ceramah dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut : Bahan ceramah dapat dimengerti dengan jelas, maksudnya setiap pengertian dapat

menghubungkan pembicaraan dengan pendengar dengan tepat. Dapat menangkap perhatian siswa Memperlihatkan kepada pendengar bahwa bahan yang mereka peroleb berguna

bagi kehidupan mereka.

c. Menanamkan pengertian yang jelas.

Hal ini dapat dilaksanakan dengan berbagai jalan. Salah satu diantaranya adalah : guru memulai pembicaraan dengan suatu ikhtisar / ingkasan tentang pokok -p okok yang akan diuraikan. Kemudian menyusul bagian dari pokok bahasan yang merupakan inti, dan akhimya disimpulkan kembali pokok - pokok yang penting dari pembicaraan itu. Jalan lain yang dapat ditempuh misalnya, untuk setiap ungkapan sulit, terlebih dahulu dikemukakan contoh-contoh. Atau guru terlebih dahulu mengemukakan suatu cerita singkat bersifat ilustratif, sehingga dapat menggambarkan dengan jelas apa yang dimaksud.

Page 4: METODE CERAMAH

d. Menangkap perhatian siswa dengan menunjukkan penggunaannya.

Siswa akan tertarik bila mereka melihat bahwa apa yang di pelajari berguna bagi kehidupan. Sebuah teknik yang sering dapat menguasai perhatian siswa pada awal ceramah sampai selesai adalah dengan menghadapkan siswa pada pertanyaan. Dengan pertanyaan itu mereka diajak berpikir dan seterusnya mengikuti pembicaraan guru.

Metode drill adalah suatu cara mengajar di mana siswamelaksanakan kegiatan-kegiatan latihan, agar siswa memiliki ketangkasanatau ketrampilan yang lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari.Metode latihan (drill) pada umumnya digunakan untuk memperolehsuatu ketangkasan atau ketrampilan dari apa yang dipelajari.  Latihanyang praktis, mudah dilakukan, serta teratur melaksanakan pembinaankepada anak didik dalam meningkatkan sebuah ketrampilan akan lebihmemungkinkan anak didik memiliki ketrampilan dengan sempurna. Hal inijuga menunjang anak didik untuk berprestasi dalam bidang tertentu.Metode drill biasanya digunakan dengan tujuan agar peserta didik:1) Memiliki ketrampilan motoris atau gerak; seperti menghafalkan katakata,menulis, mempergunakan alat-alat atau membuat suatu benda;melaksanakan gerak dalam olah raga.2) Mengembangkan kecakapan intelek, seperti mengalikan, membagi,menjumlahkan, mengurangi. Mengenal benda atau bentuk dalampelajaran matematika, ilmu pasti, ilmu kimia, tanda baca dansebagainya.3) Memiliki kemampuan menghubungkan antara satu keadaan denganhal lain, seperti hubungan sebab akibat, antara tanda huruf dan bunyi,dan penggunaan lambang atau simbol di dalam peta dan lain-lain

Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2145663-pengertian-metode-latihan-drill/#ixzz1LLUXAOtl

Metode Drill dan Pembelajaran Matematika (1)

Penggunaan istilah latihan, sering disamakan artinya dengan istilah ulangan. Sebenarnya berbeda, ulangan adalah suatu tindakan untuk sekedar mengetahui sejauh mana siswa telah menyerap pelajaran yang telah diberikan oleh guru. Sedangkan latihan dimaksudkan agar pengetahuan dan kecakapan tertentu menjadi milik siswa dan dapat dikuasai sepenuhnya.

Adapun metode drill (latih siap) itu sendiri menurut beberapa pendapat memiliki arti sebagai berikut;

Page 5: METODE CERAMAH

a. Suatu teknik yang dapat diartikan sebagai suatu cara mengajar di mana siswa melaksanakan kegiatan-kegiatan latihan, siswa memiliki ketangkasan atau keterampilan yang lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari. (Roestiyah N.K, 1985:125).b. Suatu metode dalam pendidikan dan pengajaran dengan jalan melatih anakanak terhadap bahan pelajaran yang sudah diberikan. (Zuhairini, dkk, 1983: 106).c. Suatu kegiatan dalam melakukan hal yang sama secara berulang-ulang dan sungguh-sungguh dengan tujuan untuk memperkuat suatu asosiasi atau menyempumakan suatu keterampilan supaya menjadi permanen. (Shalahuddin, dkk, 1987: 100).

Dari beberapa pendapat di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa metode drill (latihan siap) adalah suatu cara menyajikan bahan pelajaran dengan Jalan melatih siswa agar menguasai pelajaran dan terampil. Dari segi pelaksanaannya siswa teriebih dahulu telah dibekali dengan pengetahuan secara teori secukupnya. Kemudian dengan tetap dibimbing oleh guru, siswa disuruh mempraktikkannya sehingga menjadi mahir dan terampil.

1. Tujuan Metode drill (latihan Siap)Tujuan metode drill (latihan siap) adalah untuk memperoleh suatu ketangkasan, keterampilan tentang sesuatu yang dipelajari anak dengan melakukannya secara praktis pengetahuan-pengetahuan yang dipelajari anak itu. Dan siap dipergunakan bila sewaktu-waktu diperlukan. (Pasaribu dan B. Simandjuntak, 1986: 112). Sedangkan menurut Roestiyah N.K (1985: 125-126) dalam strategi belajar mengajar teknik metode drill (latihan siap) ini biasanya dipergunakan untuk tujuan agar siswa:a. Memiliki keterampilan motoris/gerak, seperti menghafal kata-kata, menulis, mempergunakan alat atau membuat suatu benda; melaksanakan gerak dalam olah raga.b. Mengembangkan kecakapan intetek, seperti mengalikan, membagi, menjumlahkan, mengurangi, menarik akar dalam hitungan mencongak. Mengenal benda/bentuk dalam pelajaran matematika, ilmu pasti, ilmu kimia, tanda baca dan sebagainya.c. Memiliki kemampuan menghubungkan antara sesuatu keadaan dengan hal lain, seperti sebab akibat banjir – hujan; antara tanda hurufdan bunyi -ing, -ny dan lain sebagainya; penggunaan lambang/simbol di dalam peta dan tarn-lain.

Dari keterangan-keterangan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan dari metode drill (latihan siap) adalah untuk melatih kecakapan-kecakapan motoris dan mental untuk memperkuat asosiasi yang dibuat.

2. Kebaikan Metode drill (Latihan Siap)Menurut Yusufdan Syaifiil Anwar (1997: 66) kebaikan metode drill (latihan siap) adalah;a. Dalam waktu yang tidak lama siswa dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan.b. Siswa memperoleh pengetahuan praktis dan siap pakai, mahir dan lancar.c. Menumbuhkan kebiasaan belajar secara kontinue dan disiplin diri, melatih diri, belajar mandiri.d. Pada pelafalan agama dengan melalui metode latihan siap ini anak didik menjadi terbiasa dan menumbuhkan semangat untuk beramal kepada Allah.

Page 6: METODE CERAMAH

Sedangkan menurut Zuhairini, dkk, (1983: 107) menguraikan hal tersebut sebagai berikut:a. Dalam waktu relatif singkat, cepat dapat diperoleh penguasaan dan keterampilan yang diharapkanb. Para murid akan memiliki pengetahuan siap.c. Akan menanamkan pada anak-anak kebiasaan belajar secara rutin dan disiplin.

3. Kekurangan Metode Drill (Latihan Slap)Team Kurikulum Didakt’k Metodik Kurikulum IKIP Surabaya (1981: 45-46) dalam Pengantar Didaktik Metodik Kurikulum PBM menguraikan tentang kekurangan dari metode drill sebagai berikut:a. Menghambat bakat dan inisiatif siswaMengajar dengan metode drill berarti minat dan inisiatif siswa dianggap sebagai gangguan dalam belajar atau dianggap tidak layak dan kemudian dikesampingkan. Para siswa dibawa kepada kofomuitas dan diarahkan menjadi uniformitas.b. Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkunganPerkembangan inisiatif di dalam menghadapi situasi baru atau masalahbaru pelajar menyelesaikan persoalan dengan cara statis. Hal mi bertentangan dengan prinsip belajar di mana siswa seharusnya mengorganisasi kembali pengetahuan dan pengalaman sesuai dengan situasi yang mereka hadapi.c. Membentuk kebiasaan yang kakuDengan metode latihan siswa belajar secara mekanis. Dalam memberikan respon terhadap suatu stimulus siswa dibiasakan secara otomatis. Kecakapan siswa dalam memberikan respon stimulus dilakukan secara otomatis tanpa menggunakan vintelegensi. Tidaklah itu irrasional, hanyaberdasarkan routine saja.d. Menimbulkan verbalismeSetetah mengajarkan bahan pelajaran siswa berulang kali, guru mengadakan ulangan lebih-lebih jika menghadapi ujian. Siswa dilatih menghafal pertanyaan-pertanyaan (soal-soal). Mereka harus tahu, dan menghafal jawaban-jawaban atau pertanyaan-pertanyaan tertentu. Siswa harus dapat menjawab soal-soal secara otomatis. Karena itu maka proses belajar yang lebih realistis menjadi terdesak. Dan sebagai gantinya timbullah responrespon yang melalui bersifat verbalistis.

Model pembelajaran yang tepat untuk peserta didik

Posted on 12 October 2010.

Tujuan pembelajaran yang diinginkan tentu optimal, karena itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pendidik, salah satunya adalah metodologi mengajar. Pembelajaran/pengajaran merupakan istilah kunci yang hampir tidak pernah luput dari pembahasan mengenai pendidikan karena hubungan yang erat antara keduanya. Metodologi pembelajaran/pengajaran harus dimiliki oleh pendidik, karena keberhasilan proses belajar mengajar (PBM) bergantung pada cara mengajar pendidik. Jika menurut peserta didik, cara mengajar pendidik menarik, peserta didik akan tekun, rajin, dan

Page 7: METODE CERAMAH

antusias menerima pelajaran yang diberikan, sehingga diharapkan akan terjadi perubahan pada peserta didik baik tutur kata, tingkah laku, motorik, dan gaya hidupnya.Banyaknya metodologi pembelajaran mengharuskan pendidik memiliki metode mengajar yang beragam. Dalam proses belajar mengajar, pendidik tidak menggunakan hanya satu metode, tetapi harus bervariasi, yaitu disesuaikan dengan tipe belajar peserta didik dan kondisi serta situasi yang ada pada saat itu. Dengan demikian, tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan oleh pendidik dapat terwujud/tercapai.

Kata metodologi berasal dari bahasa Latin yakni meta yang berarti jauh (melampaui) dan hodos yang berarti jalan (cara). Metodologi adalah ilmu mengenai cara mencapai tujuan. Dengan demikian, metodologi pengajaran adalah ilmu yang mempelajari cara untuk melakukan aktivitas yang sistematis dari sebuah lingkungan yang terdiri dari pendidik dan peserta didik untuk saling berinteraksi dalam melakukan suatu kegiatan sehingga proses belajar berjalan dengan baik, yang berarti tercapainya tujuan pengajaran. Agar tujuan pengajaran tercapai sesuai dengan yang telah dirumuskan oleh pendidik, pendidik harus mengetahui, mempelajari, dan mempraktikkan beberapa metode mengajar pada saat mengajar.

Pembelajaran atau PengajaranArifin (1978) mendefinisikan bahwa mengajar adalah suatu rangkaian kegiatan penyampaian materi ajar kepada siswa agar dapat menerima, menanggapi, menguasai, dan mengembangkan bahan pelajaran itu. Tyson dan Caroll (1970) mengemukakan bahwa mengajar adalah “A way working with students…a process of interaction, the teacher does something to student, the students do something in return”, Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa mengajar merupakan suatu cara dan sebuah proses hubungan timbal balik antara siswa dan guru yang sama-sama aktif melakukan kegiatan. Nasution (1986) berpendapat bahwa mengajar adalah suatu aktivitas mengorganisir atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkannya dengan anak, sehingga terjadi proses belajar.

Tardif (1989) mendefinisikan mengajar sebagai tindakan yang dilakukan seseorang (pendidik) dengan tujuan membantu atau memudahkan orang lain (peserta didik) melakukan kegiatan belajar. Biggs (1991), seorang ahli psikologi membagi konsep mengajar menjadi tiga macam pengertian yaitu:

KuantitatifMengajar diartikan sebagai transmission of knowledge, yakni penyebaran pengetahuan. Dalam hal ini, guru hanya perlu menguasai pengetahuan bidang studinya dan menyampaikan kepada peserta didik dengan sebaik-baiknya. Masalah berhasil atau tidaknya peserta didik bukan tanggung jawab pendidik.

InstitusionalMengajar adalah penataan segala kemampuan mengajar secara efisien. Dalam hal ini, pendidik dituntut untuk selalu siap menyesuaikan berbagai teknik mengajar terhadap peserta didik yang memiliki berbagai macam tipe belajar, bakat, kemampuan, dan kebutuhan.

Page 8: METODE CERAMAH

KualitatifMengajar adalah upaya memfasilitasi pembelajaran (facilitation of learning), yaitu upaya membantu memudahkan kegiatan belajar peserta didik mencari makna dan pemahamannya sendiri.

Metode Pembelajaran atau Pengajaran Metode ceramahMetode ceramah (preaching method) adalah sebuah metode pengajaran dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan kepada sejumlah siswa, yang pada umumnya mengikuti secara pasif (Syah M., 2000). Metode ceramah dapat dikatakan sebagai satu-satunya metode yang paling ekonomis untuk menyampaikan informasi, dan paling efektif dalam mengatasi kelangkaan literatur atau rujukan yang sesuai dengan jangkauan daya beli serta daya paham peserta didik. Beberapa kelemahan metode ceramah adalah:

1. Membuat peserta didik pasif.2. Mengandung unsur paksaan kepada peserta didik.3. Mengandung sedikit daya kritispeserta didik (Daradjat, 1985).4. Bagi peserta didik dengan tipe belajar visual akan lebih sulit menerima pelajaran dibandingkan dengan peserta didik yang memiliki tipe belajar audio.5. Sukar mengendalikan sejauh mana pemahaman belajar peserta didik.6. Kegiatan pengajaran menjadi verbalisme.7. Jika terlalu lama dapat membuat jenuh (Djamarah, S.B., 2000).

Beberapa kelebihan metode ceramah adalah:1. Pendidik mudah menguasai kelas.2. Pendidik mudah menerangkan banyak bahan ajar berjumlah besar.3. Dapat diikuti oleh peserta didik dalam jumlah besar.4. Mudah dilaksanakan (Djamarah, S.B., 2000).

Metode diskusiMuhibbin Syah (2000), mendefinisikan metode diskusi sebagai metode mengajar yang sangat berkaitan dengan pemecahan masalah (problem solving). Metode ini sering disebut sebagai diskusi kelompok dan resitasi/pelafalan bersama (socialized recitation). Tujuan metode diskusi dalam proses belajar mengajar adalah:1. Mendorong peserta didik berpikir kritis.2. Mendorong peserta didik mengekspresikan pendapatnya secara bebaS.3. Mendorong peserta didik menyumbangkan buah pikirnya untuk memecahkan masalah bersama.4. Mengambil satu atau beberapa alternatif jawaban untuk memecahkan masalah berdasarkan pertimbangan yang cermat.

Kelebihan metode diskusi adalah:1. Menyadarkan peserta didik bahwa masalah dapat dipecahkan dengan berbagai jalan.2. Menyadarkan peserta didik bahwa dengan berdiskusi mereka saling mengemukakan pendapat secara konstruktif sehingga dapat diperoleh keputusan yang Iebih baik.

Page 9: METODE CERAMAH

3. Membiasakan peserta didik untuk mendengarkan pendapat orang lain sekalipun berbeda dengan pendapatnya dan membiasakan peserta didik bersikap toleransi (Djamarah, S.B., 2000).

Kelemahan metode diskusi adalah:1. Tidak dapat digunakan dalam kelompok yang besar.2. Peserta diskusi mendapat informasi yang terbatas.3. Cenderung dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara.4. Biasanya orang menghendaki pendekatan yang lebih formal (Djamarah, S. B., 2000).

Metode demontrasiMetode demonstrasi adalah metode pengajaran dengan cara memperagakan benda, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan (Syah M., 2000). Metode demonstrasi adalah metode yang digunakan untuk memperlihatkan sesuatu proses atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan bahan ajar (Djamarah, S. B., 2000).

Manfaat psikologis pengajaran dari metode demonstrasi adalah:1. Perhatian peserta didik dapat lebih dipusatkan.2. Proses belajar peserta didik lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari.3. Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri peserta didik (Daradjat, 1985).Kelebihan metode dernonstrasi adalah:1. Membantu peserta didik memahami dengan jelas jalannya suatu proses atau kerja suatu benda.2. Memudahkan berbagai jenis penjelasan.3. Kesalahan yeng terjadi dari hasil ceramah dapat diperbaiki melalui pengamatan dan contoh konkret, dengan menghadirkan objek sebenarnya (Djamarah, S. B., 2000).

Kelemahan metode demonstrasi sebagai berikut:1. Peserta didik kadang kala sukar melihat dengan jelas benda yang akan diperagakan.2. Tidak semua benda dapat didemonstrasikan.3. Sukar dimengerti jika didemonstrasikan oleh pengajar yang kurangmenguasai apa yang didemonstrasikan (Djamarah, S. B., 2000).

Metode ceramah plusMetode ceramah plus adalah metode pengajaran yang menggunakan lebih dari satu metode, yakni metode ceramah yang dikombinasikan dengan metode lainnya. Terdapat tiga macam metode ceramah plus yaitu:

1. Metode ceramah plus tanya jawab dan tugasMetode ini adalah metode pengajaran yang menggabungkan antara ceramah dan tanya jawab serta pemberian tugas. Tata Cara metode campuran ini adalah:a. Penyampaian materi oleh pendidik.b. Pemberian peluang tanya jawab antara pendidik dan siswa.

Page 10: METODE CERAMAH

c. Pemberian tugas kepada siswa.

2. Metode ceramah plus diskusi dan tugasMetode ini dilakukan secara tertib sesuai dengan urutan pengombinasiannya, yaitu pertama pendidik menguraikan materi ajar, kemudian mengadakan diskusi, dan akhirnya memberi tugas.

3. Metode ceramah plus demonstrasi dan latihan (CPDL)Metode ini merupakan kombinasi antara kegiatan menguraikan dan memperagakan materi serta latihan keterampilan.

Metode resitasiMetode resitasi adalah suatu metode pengajaran dengan mengharuskan siswa membuat resume dengan kalimat sendiri.

Kelebihan metode resitasi adalah (Djamarah, S. B., 2000):1. Pengetahuan yang diperoleh peserta didik dari hasil belajar sendiri akan dapat diingat lebih lama.2. Peserta didik memiliki peluang untuk meningkatkan keberanian, inisiatif, bertanggung jawab, dan mandiri.

Kelemahan metode resitasi adalah sebagai berikut:1. Kadang kala peserta didik melakukan penipuan, yakni peserta didik hanya meniru hasil pekerjaan temannya tanpa mau bersusah payah mengerjakan sendiri.2. Kadang kala tugas dikerjakan oleh orang lain tanpa pengawasan.3. Sukar memberikan tugas yang memenuhi perbedaan individual.

Metode eksperimentalMetode eksperimental atau percobaan adalah metode pemberian kesempatan kepada peserta didik perorangan atau kelompok, untuk dilatih melakukan suatu proses atau percobaan (Djamarah, S. B., 2000). Metode eksperimental merupakan suatu metode mengajar yang menggunakan alat tertentu dan dilakukan lebih dari satu kali, misalnya percobaan kimia di laboratorium.

Kelebihan metode eksperimental adalah:1. Metode ini dapat membuat peserta didik lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaannya sendiri daripada hanya menerima kata pendidik/pengajar atau buku.2. Peserta didik dapat mengembangkan sikap untuk mengadakan studi eksplorasi tentang ilmu dan teknologi.3. Dengan ini, diharapkan terbina peserta didik yang akan menciptakan terobosan atau penemuan baru yang dapat bermanfaat bagi kesejahteraan hidup manusia.

Kelemahan metode eksperimental adalah:1. Tidak cukupnya ketersediaan alat menyebabkan tidak setiap peserta didik berkesempatan mengadakan eksperimen.

Page 11: METODE CERAMAH

2. Jika eksperimen memerlukan jangka waktu yang lama, peserta didik harus menunggu untuk melanjutkan pelajaran.3. Metode ini lebih sesuai untuk menyajikan bidang-bidang ilmu dan teknologi.

Metode study tourStudy four (karya wisata) adalah metode mengajar dengan mengajak peserta didik mengunjungi suatu objek guna memperluas pengetahuan dan selanjutnya peserta didik membuat laporan dan mendiskusikan serta membukukan basil kunjungan tersebut dengan didampingi oleh pendidik.Kelebihan metode study tour adalah:1. Metode ini menerapkan prinsip pengajaran modern yang memanfaatkan lingkungan nyata dalam pengajaran.2. Membuat materi yang dipelajari di sekolah menjadi lebih relevan dengan kenyataan dan kebutuhan yang ada di masyarakat.3. Pengajaran dapat lebih merangsang kreativitas anak.

Kelemahan metode study tour adalah:1. Memerlukan persiapan yang melibatkan banyak pihak.2. Memerlukan perencanaan dengan persiapan yang matang.3. Dalam study tour, unsur rekreasi sering kali lebih menjadi prioritas daripada tujuan utama, sehingga unsur studi terabaikan.4. Memerlukan pengawasan yang lebih ketat terhadap setiap gerak-gerik peserta didik di lapangan.5. Biayanya cukup mahal.6. Memerlukan tanggung jawab pengajar/pendidik dan sekolah atas kelancaran metode ini dan keselamatan peserta didik, terutama untuk study tour jangka panjang dan jauh.

Metode latihan keterampilan (drill method)metode latihan keterampilan adalah suatu metode mengajar dengan memberikan pelatihan keterampilan secara berulang kepada peserta didik, dan mengajaknya langsung ke tempat latihan keterampilan untuk melihat proses tujuan, fungsi, kegunaan dan manfaat sesuatu (mis, membuat tas dari mute). Metode ini bertujuan membentuk kebiasaan atau pola yang otomatis pada peserta didik.

Kelebihan metode latihan keterampilan adalah:1. Meningkatkan kecakapan motorik, seperti menulis, melafalkan huruf, membuat dan menggunakan alat-alat.2. Meningkatkan kecakapan mental, seperti dalarn perkalian, penjumlahan, pengurangan, pembagian, tanda-tanda simbol.3. Dapat membentuk kebiasaan dan meningkatkan ketepatan dan kecepatan pelaksanaan.

Kelemahan metode latihan keterampilan adalah:1. Menghambat bakat dan inisiatif peserta didik karena peserta didik lebih sering diarahkan untuk melakukan kebiasaan bukan keterampilan nalisis.2. Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan.

Page 12: METODE CERAMAH

3. Kadang kala latihan yang dilaksanakan secara berulang-ulang merupakan hal yang monoton dan menjenuhkan.4. Dapat menimbulkan verbalisme.

Metode pengajaran beregu (team teaching method)Metode pengajaran beregu adalah suatu metode mengajar dengan jumlah pendidik lebih dari satu orang, yang masing-masing mempunyai tugas. Biasanya salah seorang pendidik ditunjuk sebagai kordinator. Cara pengujiannya, masing-masing pendidik membuat soal, kemudian digabungkan. Jika ujian lisan, peserta didik yang diuji harus langsung berhadapan dengan tim pendidik tersebut.

Peer teaching methodMetode peer teaching atau pengajaran oleh teman sejawat adalah suatu metode mengajar yang dibantu oleh temannya sendiri.

Metode pemecahan masalah (problem solving method)Metode ini adalah suatu metode mengajar dengan memberikan soal latihan kepada peserta didik kemudian diminta pemecahannya.

Project methodProject method atau metode perancangan adalah suatu metode mengajar dengan meminta peserta didik merancang suatu proyek yang akan diteliti sebagai objek kajian.

Kelebihan project method adalah:1. Memperluas pola pikir peserta didik dan menyeluruh dalam memandang serta memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan.2. Melalui metode ini, peserta didik dibina dengan membiasakan menerapkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan dengan terpadu, yang diharapkan praktis dan berguna dalam kehidupan sehari-hari.

Kelemahan project method adalah:1. Kurikulum yang berlaku di negara kita scat ini, baik secara vertikal maupun horizontal, belum menunjang pelaksanaan metode ini.2. Pengaturan penyusunan materi pelajaran, perencanaan, dan pelaksanaan metode ini sukar dan memerlukan keahlian khususdari pendidik.3. Harus dapat memilih topik unit yang tepat sesuai kebutuhan peserta didik, cukup fasilitas, dan memiliki sumber-sumber belajar yang diperlukan.4. Materi pelajaran sering menjadi luas sehingga dapat mengaburkan pokok unit yang dibahas.

Teileren methodTeileren method atau metode bagian adalah suatu metode mengajar dengan memberikan materi secara bertahap/sebagian-sebagian, misalnya paragraf per paragraf kemudian dilanjutkan lagi dengan paragraf lainnya yang tentu saja berkaitan dengan masalahnya.

Page 13: METODE CERAMAH

Metode global (Gauze method )Metode global adalah suatu metode mengajar dengan meminta peserta didik membaca keseluruhan materi kemudian membuat resume atau kesimpulan dari apa yang mereka baca.

Nah, dari semua model pembelajaran yang sudah diterangkan di atas, manakah model pembelajaran yang tepat untuk peserta didik Anda?

Daftar PustakaBuku Ajar Pendidikan dalam Keperawatan Oleh Ns. Roymond H. Simamora, M.Kep

METODE PEMBELAJARAN EKSPOSITORI, LATIHAN PRAKTIK (DRILL AND PRACTICE), PENEMUAN DAN INKUIRI

Kategori: PendidikanDiposting oleh widyastuti pada Minggu, 22 Agustus 2010 [4624 Dibaca] [2 Komentar]

1. Metode Pembelajaran Ekspositori

Pengertian

Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal. Dalam strategi ini materi pelajaran disampaikan langsung oleh guru. Karena strategi ekspositori lebih menekankan kepada proses bertutur, maka sering juga dinamakan strategi "chalk and talk".

Karakteristik Pembelajaran Ekspositori

Terdapat beberapa karakteristik strategi ekspositori di antaranya:

· Strategi ekspositori dilakukan dengan cara menyampaikan materi pelajaran secara verbal, artinya bertutur secara lisan merupakan alat utama dalam melakukan strategi ini, oleh karena itu sering orang mengidentikkannya dengan ceramah.

· Biasanya materi pelajaran yang disampaikan adalah materi pelajaran yang sudah jadi, seperti data atau fakta, konsep-konsep tertentu yang harus dihafal sehingga tidak menuntut siswa untuk berpikir ulang.

Page 14: METODE CERAMAH

· Tujuan utama pembelajaran adalah penguasaan materi pelajaran itu sendiri. Artinya, setelah proses pembelajaran berakhir siswa diharapkan dapat memahaminya dengan benar dengan cara dapat mengungkapkan kembali materi yang telah diuraikan.

· Strategi pembelajaran ekspositori merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada guru (teacher centered approach). Fokus utama strategi ini adalah kemampuan akademik (academic achievement) siswa. Metode pembelajaran dengan kuliah merupakan bentuk strategi ekspositori.

Prinsip Penggunaan Strategi Pembelajaran Ekspositori

Dalam penggunaan strategi pembelajaran ekspositori terdapat beberapa prinsip berikut ini, yang harus diperhatikan oleh setiap guru.

a. Berorientasi pada Tujuan

Walaupun penyampaian materi pelajaran merupakan ciri utama dalam strategi pembelajaran ekspositori melalui metode ceramah, namun tidak berarti proses penyampaian materi tanpa tujuan pembelajaran. Justru tujuan itulah yang harus menjadi pertimbangan utama dalam penggunaan strategi ini.

b. Prinsip Komunikasi

Proses pembelajaran dapat dikatakan sebagai proses komunikasi, yang menunjuk pada proses penyampaian pesan dari seseorang (sumber pesan) kepada seseorang atau sekelompok orang (penerima pesan).

c. Prinsip Kesiapan

Siswa dapat menerima informasi sebagai stimulus yang kita berikan, terlebih dahulu kita harus memposisikan mereka dalam keadaan siap baik secara fisik maupun psikis untuk menerima pelajaran.

d. Prinsip Berkelanjutan

Proses pembelajaran ekspositori harus dapat mendorong siswa untuk mau mempelajari materi pelajaran lebih lanjut. Ekspositori yang berhasil adalah manakala melalui proses penyampaian dapat membawa siswa pada situasi ketidakseimbangan (disequilibrium), sehingga mendorong mereka untuk mencari dan menemukan atau menambah wawasan melalui proses belajar mandiri.

2. Metode Pembelajaran Latihan Praktik (Drill and Practice)

Page 15: METODE CERAMAH

Pengertian

Metode latihan yang disebut juga metode training, merupakan suatu cara mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu. Juga sebagai sarana untuk memelihara kebiasaan-kebiasaan yang baik. Selain itu, metode ini dapat juga digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan, dan keterampilan. Sebagai suatu metode yang diakui, banyak mempunyai kelebihan, juga tidak dapat disangkal bahwa metode latihan mempunyai beberapa kelemahan. Maka dari itu, guru yang ingin mempergunakan metode latihan ini kiranya tidak salah bila memahami karakteristik metode ini.

Tujuan dan Manfaat

Drill and Practice pertama kali digunakan oleh sekolah-sekolah tua di Amerika sebagai cara untuk:

1. Memacu kemampuan dasar motorik

2. Memacu kebiasaan dan mental agar yang dipelajari siswa dapat lebih mengena atau berarti, tepat, dan berguna. Hal-hal tersebut di atas dapat berhasil apabila siswa juga mengerti konteks keseluruhan dari akibat drill and practice atau kegunaan bagi dirinya.

Drill and Practice sangat efektif karena dapat dikerjakan individu atau berkelompok, maupun kelompok besar dalam skala satu kelas.

Secara umum teknik mengajar latihan ini biasanya digunakan untuk tujuan agar siswa:

a. Memiliki ketrampilan motoris/gerak; seperti menghafalkan kata-kata, menulis, mempergunakan alat/membuat suatu benda; melaksanakan gerak dalam olah raga;

b. Mengembangkan kecakapan intelek, seperti mengalikan, membagi, menjumlahkan, mengurangi, menarik akar dalam hitung mencongak.

c. Memiliki kemampuan menghubungkan antara sesuatu keadaan dengan hal lain, seperti hubungan sebab akibat banyak hujan – banjir; antara tanda huruf dan bunyi – ng – ny dan sebagainya; penggunaan lambang/simbol di dalam peta dan lain-lain.

Kelebihan dan Kekurangan

Kelebihan metode pembelajaran Drill Practice adalah:

Page 16: METODE CERAMAH

1. Bahan yang diberikan secara teratur

2. Adanya pengawasan, bimbingan dan koreksi yang segera diberlkan oleh guru memungkinkan murid untuk segera melakukan perbaikan terhadap kesalahan-kesalahannya.

3. Pengetahuan atau keterampilan siap yang telah terbentuk sewaktu-waktu dapat dipergunakan dalam keperluan sehari-hari, baik untuk keperluan studi maupun untuk bekal hidup di masyarakat kelak.

4. Metode ini memungkinkan kesempatan untuk lebih memperdalam kemampuan secara spesifik.

5. Dapat menambah kesiapan siswa dan meningkatkan kemampuan respon yang cepat.

6. Berbagai macam strategi dapat menambah dan meningkatkan kemampuan

Kekurangannya adalah:

1. Dapat membentuk kebiasaan yang kaku. Respon yang terbentuk secara otomatis akan mempengaruhi tindakan yang bersifat irrasionil, rutine serta tidak menggunakan akal.

2. Menimbulkan adaptasi mekanis terhadap lingkungannya. Di dalam menghadapi masalah, siswa menyelesaikan secara statis.

3. Menimbulkan verbalisme. Respons terhadap stimulus yang telah terbentuk dengan latihan itu akan, berakibat kurang digunakannya rasio sehingga, inisiatif pun terhambat.

4. Latihan yang terlampau berat akan menimbulkan perasaan benci, baik kepada mata pelajaran maupun kepada gurunya.

5. Menimbulkan kebosanan dan kejengkelan. Akhirnya anak enggan berlatih dan malas atau mogok belajar.

6. Menghambat bakat dan inisiatif siswa., karena siswa lebih banyak dibawa kepada penyesuaian dan diarahkan jauh dari pengertian.

3. Metode Pembelajaran Penemuan

Pengertian

Page 17: METODE CERAMAH

Menurut Ruseffendi (1988) metode penemuan adalah metode mengajar yang mengatur pengajaran sedemikian rupa sehingga anak memperoleh pengetahuan yang sebelumnya belum diketahuinya itu tidak melalui pemberitahuan: sebagian atau seluruhnya ditemukan sendiri.

Ruseffendi juga menyatakan belajar penemuan itu penting, sebab matematika adalah bahasa yang abstrak : konsep dan lain-lainnya itu akan lebih melekat bila melalui penemuan dan dapat meningkatkan kemampuan memecahkan masalah.

Karakteristik Metode Penemuan

Biknell-Holmes dan Hoffman dalam Ardhiprabowo menjelaskan tiga ciri utama belajar menemukan

1. Mengeksplorasi dan memecahkan masalah untuk menciptakan, menggabungkan dan menggeneralisasi pengetahuan.

2. Berpusat pada siswa.

3. Kegiatannya untuk menggabungkan pengetahuan baru dan pengatahuan yang sudah ada.

Pada metode penemuan konsep dan prosedur yang dipelajari siswa merupakan hal yang baru, belum diketahui sebelumnya. Oleh karena itu beberapa instruksi atau petunjuk perlu diberikan kepada siswa apabila mereka belum mampu menunjukkan ide atau gagasan. Dalam menemukan konsep dan prosedur yang dipelajari, sebaiknya siswa tidak dilepas begitu saja bekerja untuk menemukan, tetapi diberikan bimbingan agar siswa tidak tersesat. Bimbingan tersebut dapat dimulai dengan mengajukan beberapa pertanyaan dan dengan memberikan informasi secara singkat.

Belajar melalui penemuan berpusatkan pada siswa. Belajar menemukan, menyebabkan siswa berkembang potensi intelektualnya. Dengan menemukan hubungan dan keteraturan dari materi yang sedang dipelajari, siswa menjadi lebih mudah mengerti struktur materi yang dipelajari. Siswa lebih mudah mengingat konsep, struktur atau rumus yang telah ditemukan. Untuk sampai kepada konsep yang harus ditemukan, sangat tergantung kepada pengetahuan siap mahasiswa dan pengetahuan baru siswa yang baru saja diperolehnya. Oleh karena itu metode penemuan yang diterapkan dalam proses pembelajaran adalah metode penemuan terbimbing dan dibawakan melalui bekerja dalam

Page 18: METODE CERAMAH

kelompok. Dengan kata lain metode penemuan terbimbing dengan setting belajar kooperatif.

Kelebihan dan Kelemahan Metode Penemuan

Dahar dalam Ardhiprabowo menyatakan beberapa keuntungan belajar menemukan yaitu pengetahuan bertahan lama atau lebih mudah ingat. Hasil belajar penemuan mempunyai efek transfer yang lebih baik dengan kata lain konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang dijadikan milik kognitif seseorang lebih mudah diterapkan pada situasi-situasi baru. Secara menyeluruh belajar penemuan meningkatkan penalaran siswa dan kemampuan untuk berpikir bebas.

Selain beberapa keuntungan dari belajar menemukan seperti yang dijelaskan di atas, belajar menemukan juga mempunyai kelemahan yaitu belajar menemukan membutuhkan waktu persiapan dan belajar yang lebih lama dibandingkan dengan belajar menerima, kelas tidak terlalu besar agar siswa mendapat perhatian guru, dan belajar menemukan tidak menjangkau seluruh materi yang dianjurkan oleh kurikulum. Hal ini sejalan dengan pendapat Dreyfus dalam Ardhiprabowo yang menyatakan bahwa belajar dengan penemuan menghabiskan waktu dan ini salah satu alasan mengapa guru cenderung tidak menggunakan penemuan. Melihat kelemahan belajar penemuan, maka diperlukan kombinasi dalam pembelajarannya, yaitu guru tidak sepenuhnya melepas siswa untuk menemukan konsep, prosedur dan prinsip sendiri melainkan dapat berkolaborasi dengan teman. Untuk memperkecil (mengurangi) kelemahan-kelemahan tersebut maka diperlukan bantuan guru.

4. Metode Pembelajaran Inkuiri

Pengertian

Secara umum, inkuiri merupakan proses yang bervariasi dan meliputi kegiatan-kegiatan mengobservasi, merumuskan pertanyaan yang relevan, mengevaluasi buku dan sumber-sumber informasi lain secara kritis, merencanakan penyelidikan atau investigasi, mereview apa yang telah diketahui, melaksanakan percobaan atau eksperimen dengan menggunakan alat untuk memperoleh data, menganalisis dan menginterpretasi data, serta membuat prediksi dan mengkomunikasikan hasilnya. Sebagai strategi pembelajaran, inkuiri dapat diimplementasikan secara terpadu dengan strategi lain sehingga dapat membantu pengembangan pengetahuan dan pemahaman serta kemampuan melakukan kegiatan inkuiri oleh siswa.

Page 19: METODE CERAMAH

Langkah-langkah Pembelajaran dalam Inkuiri

Langkah pembelajaran inkuri, merupakan suatu siklus yang dimulai dari:

1. Observasi atau pengamatan terhadap berbagai fenomena alam

2. Mengajukan pertanyaan tentang fenomena yang dihadapi

3. Mengajukan dugaan atau kemungkinan jawaban

4. Mengumpulkan data yang terkait dengan pertanyaan yang diajukan

5. Merumuskan kesimpulan-kesimpulan berdasarkan data.

Sasaran Pembelajaran Inkuiri

Sasaran pembelajaran yang dapat dicapai dengan penerapan inkuiri adalah:

Sasaran kognitif

1. Memahami bidang khusus dari materi pelajaran

2. Mengembangkan keterampilan proses sains

3. Mengembangkan kemampuan bertanya, memecahkan masalah dan melakukan percobaan

4. Menerapkan pengetahuan dalam situasi baru yang berbeda.

5. Mengevaluasi dan mensintesis informasi, ide dan masalah baru

6. Memperkuat keterampilan berpikir kritis

Sasaran afektif

1. Mengembangkan minat terhadap pelajaran dan bidang ilmu

2. Memperoleh apresiasi untuk pertimbangan moral dan etika yang relevan dengan bidang ilmu tertentu.

3. Meningkatkan intelektual dan integritas

Page 20: METODE CERAMAH

4. Mendapatkan kemampuan untuk belajar dan menerapkan materi pengetahuan.

Referensi:

Ardhiprabowo. 2009. Pembelajaran dengan Penemuan diakses dari http://blog.unnes.ac.id/ardhi/2009/08/26/pembelajaran-dengan-penemuan-discovery-learning/ tanggal 9 Januari 2010

NN. 2007. Drill and Practice diakses dari http://blog.persimpangan.com/blog/2007/08/15/drill-and-practice/ tanggal 9 Januari 2010

NN. 2009. Model Pembelajaran Inkuiri diakses dari http://gurupemula.co.cc/model-pembelajaran-inkuiri/ tanggal 9 Januari 2010

NN. 2010. Strategi Pembelajaran Ekspositori diakses dari http://www.pgsd.co.cc/2010/02/strategi-pembelajaran-ekspositori_08.html tanggal 9 Januari 2010

Ruseffendi, E.T. (1988). Pengantar kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam Pendidikan Matematika untuk Meningkatkan CBSA. Bandung : Tarsito

METODE LATIHAN ( DRILL )

Drill merupakan suatu cara mengajar dengan memberikan latihan - latihan terhadap apa yang telah dipelajari siswa sehingga memperoleh suatu keterampilan tertentu. Kata latihan mengandung arti bahwa sesuatu itu selalu diulang - ulang, akan tetapi bagaimanapun juga antara situasi belajar yang pertama dengan situasi belajar yang realistis, ia akan berusaha melatih keterampilannya. Bila situasi belajar itu diubah - ubah kondisinya sehingga menuntut respons yang berubah, maka keterampilan akan lebih disempurnakan.

Ada keterampilan yang dapat disempurnakan dalam jangka waktu yang pendek dan ada yang membutuhkan waktu cukup lama. Perlu diperhatikan latihan itu tidak diberikan begitu saja kepada siswa tanpa pengertian, jadi latihan itu didahului dengan pengertian dasar.

Drill wajar digunakan untuk :Kecakapan motoris, misalnya : menggunakan alat-alat ( musik, olahraga, menari, pertukangan dan sebagainya )Kecakapan mental, misalnya: Menghafal, menjumlah, menggalikan, membagi dan sebagainya

Page 21: METODE CERAMAH

Hal - hal yang perlu diperhatikan :Tujuan harus dijelaskan kepada siswa sehingga selesai latihan mereka diharapkan dapat mengerjakan dengan tepat sesuai apa yang diharapkanTentukan dengan jelas kebiasaan yang dilatihkan sehingga siswa mengetahui apa yang harus dikerjakanLama latihan harus disesuaikan dengan kemampuan siswaSelingilah latihan agar tidak membosankanPerhatikan kesalahan - kesalahan umum yang dilakukan siswa untuk perbaikan secara kiasikal sedangkan kesalahan perorangan dibetulkan secara perorangan pulaKelebihan dan kelemahan :

Kelebihan :Pengertian siswa lebih luas melalui latihan berulang-ulangSiswa siap menggunakan keterampilannya karena sudah dibiasakanKelemahan :Siswa cenderung belajar secara mekanisDapat rnenyebabkan kebosananMematikan kreasi siswaMenimbulkan verbalisme ( tahu kata - kata tetapi tak tahu arti )

Drill And PracticeWednesday, August 15th, 2007 | Education Resources

PengertianSeorang siswa perlu memiliki ketangkasan atau ketrampilan dalam sesuatu, misalnya dalam lari cepat, atletik, berenang; atau berkebun. Sebab itu di dalam proses mengajar belajar, perlu diadakan latihan untuk menguasai ketrampilan tersebut. Maka salah satu teknik penyajian pelajaran untuk memenuhi tuntutan tersebut ialah teknik latihan atau drill. Ialah suatu teknik yang dapat diartikan sebagai suatu cara mengajar dimana siswa melaksanakan kegiatan-kegiatan latihan, agar siswa memiliki ketangkasan atau ketrampilan yang lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari. Latihan yang praktis, mudah dilakukan, serta teratur melaksanakannya membina anak dalam meningkatkan penguasaan ketrampilan itu; bahkan mungkin siswa dapat memiliki ketangkasan itu dengan sempurna. Hal ini menunjang siswa berprestasi dalam bidang tertentu, misalnya juara lari, juara sepak bola; juara bersepeda dan sebagainya. Teknik ini memang banyak digunakan untuk pelajaran olah raga. Dalam hal ini banyak cabang olah raga yang memerlukan latihan khusus dan teratur, serta pengawasan dari trainer yang baik.

Kemampuan untuk mencapai keberhasilan belajar secara akurat dan tuntas adalah dengan berlatih dan melakukan praktek, yang diterapkan pada berbagai subjek mata pelajaran.

Page 22: METODE CERAMAH

Berlatih juga bisa dikatakan bagian dari praktek sebagai prosedur pembelajaran, corntohnya:Drill (berlatih) : mengeja kata, menghapal, dsb.Practice (praktek) : menulis, melaksanakan gerak dalam olahraga, dll.Sehingga sering pula dikatakan bahwa berlatih dan, praktek itu dikategorikan menjadi satu strategi karena di kelas dipakai bersamaan.Sehingga dapat disimpulkan bahwa Drill adalah latihan dengan praktek yang dilakukan berulang kali atau kontinyu/untuk mendapatkan keterampilan dan ketangkasan praktis tentang pengetahuan yang dipelajari. Lebih dari itu diharapkan agar pengetahuan atau keterampilan yang telah dipelajari itu menjadi permanen, mantap dan dapat dipergunakan setiap saat oleh yang bersangkutan.Harus disadari sepenuhnya bahwa apabila penggunaan metodc tersebut tidak/kurang tepat akan menimbulkan hal-hal yang negatif; anak kurang kreatif dan kurang dinamis.Metode ini dalam beberapa sumber juga sering disebut sebagai metode latihan yang disebut juga metode training, yang merupakan suatu cara mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu. Juga sebagai sarana untuk memelihara kebiasaan-kebiasaan yang baik. Selain itu, metode ini dapat juga digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan, dan keterampilan.Sebagai suatu metode yang diakui, banyak mempunyai kelebihan, juga tidak dapat disangkal bahwa metode latihan mempunyai beberapa kelemahan. Maka dari itu, guru yang ingin mempergunakan metode latihan ini kiranya tidak salah bila memahami karakteristik metode ini.Metode latihan yang disebut juga metode training, merupakan suatu cara mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu. Juga sebagai sarana untuk memelihara kebiasaan-kebiasaan yang baik. Selain itu, metode ini dapat juga digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan, dan keterampilan.Sebagai suatu metode yang diakui, banyak mempunyai kelebihan, juga tidak dapat disangkal bahwa metode latihan mempunyai beberapa kelemahan. Maka dari itu, guru yang ingin mempergunakan metode latihan ini kiranya tidak salah bila memahami karakteristik metode ini.

Tujuan & ManfaatDrill and Practice pertama kali digunakan oleh sekolah-sekolah tua di Amerika sebagai cara untuk:a. Memacu kemampuan dasar motorikb. memacu kebiasaan dan mental agar yang dipelajari siswa dapat lebih mengena atau berarti, tepat, dan berguna.Hal “hal tersebut di atas dapat berhasil apabila siswa juga mengerti konteks keseluruhan dari akibat drill and Practice/kegunaan bagi dirinya. Pakar pendidikan, Hover, mengatakan bahwa :1. pembelajaran itu sebenarnya efektif bagi masing masing siswa2. pembelajaran pada dasarnya adalah proses mengatasi masalah sehingga siswa ditegaskan agar dapat mencari hubungan akan sesuatu hal dengan Drill & Practice sehingga ia dapat mencapai standar minimumnya sendiri untuk objek yang ia teliti dan guru hanya berperan sebagai fasilitator.Drill & Practice sangat efektif karena dapat dikerjakan individu atau berkelompok,

Page 23: METODE CERAMAH

maupun kelompok besar dalam skala satu kelas.Secara umum teknik mengajar latihan ini biasanya digunakan untuk tujuan agar siswa:a. Memiliki ketrampilan motoris/gerak; seperti menghafalkan kata-kata, menulis, mempergunakan alat/membuat suatu benda; melaksanakan gerak dalam olah raga;b. Mengembangkan kecakapan intelek, seperti mengalikan, membagi, menjumlahkan, mengurangi, menarik akar dalam hitung mencongak. Mengenal benda/bentuk dalam pelajaran matematika, ilmu pasti, ilmu kimia, tanda baca dan sebagainya.c. Memiliki kemampuan menghubungkan antara sesuatu keadaan dengan hal lain, seperti hubungan sebab akibat banyak hujan – banjir; antara tanda huruf dan bunyi – ng – ny dan sebagainya; penggunaan lambang/simbol di dalam peta dan lain-lain.

Langkah-Langkah penerapan Drill & PracticeUntuk kesuksesan pelaksanaan teknik latihan itu perlu instruktur/guru memperhatikan langkah-langkah/prosedur yang disusun demikian:a. Gunakanlah latihan ini hanya untuk pelajaran atau tindakan yang dilakukan secara otomatis, ialah yang dilakukan siswa tanpa menggunakan pemikiran dan pertimbangan yang mendalam. Tetapi dapat dilakukan dengan cepat seperti gerak refleks saja, seperti: menghafal, menghitung, lari dan sebagainya.b. Guru harus memilih latihan yang mempunyai arti luas ialah yang dapat menanamkan pengertian pemahaman akan makna dan trujuan latxhan sebeHm mexeka melakukan. Latihan itu juga rtyampu menyadarkan siswa akan kegunaan bagi kehidupannya saat sekarang ataupun di masa yang akan datang. Juga dengan latihan itu siswa merasa perlunya untuk melengkapi pelajaran yang diterimanya.c. Di dalam latihan pendahuluan instruktur harus lebih menekankan pada diagnosa, karena latihan permulaan itu kita belum bisa mengharapkan siswa dapat menghasilkan ketrampilan yang sempurna. Pada latihan berikutnya guru perlu meneliti kesukaran atau hambatan yang timbul dan dialami siswa, sehingga dapat mernilih/menentukan latihan mana yang perlu diperbaiki. Kemudian instruktur menunjukkan kepada siswa response/tanggapan yang telah benar dan memperbaiki response-response yang salah. Kalau perlu guru mengadakan variasi latihan dengan mengubah situasi dan kondisi latihan, sehingga timbul response yang berbeda untuk peningkatan dan penyempurnaan kecakapan atau ketrampilannya.d. Perlu mengutamakan ketepatan, agar siswa melakukan latihan secara tepat, kemudian diperhatikan kecepatan; agar siswa dapat melakukan kecepatan atau ketrampilan menurut waktu yang telah ditentukan; juga perlu diperhatikan pula apakah response siswa telah dilakukan dengan tepat dan cepat.e. Guru memperhitungkan waktu/masa latihan yang singkat saja agar tidak meletihkan dan membosankan, tetapi sering dilakukan puda kesempatan yang lain. Masa latihan itu harus menyenangkan dan menarik, bila perlu dengan mengubah situasi dan kondisi sehingga meni~nbulkan optimisme pada siswa dan kemungkinan rasa gembira itu bisa menghasilkan ketrampilan yang baik.f. Guru dan siswa perlu memikirkan dan mengutamakan prosesproses yang esensial/yang pokok atau inti; sehingga tidak tenggelam pada hal-hal yang rendah/tidak perlu kurang diperlukan.g. Instruktur perlu memperhatikan perbedaan individual siswa;Sehingga kemampuan dan kebutuhan siswa masing-masing tersalurkan/dikembangkan.

Page 24: METODE CERAMAH

Maka dalam pelaksanaan latihan guru perlu mengawasi dan memperhatikan latihan perseorangan.Dengan langkah-langkah itu diharapkan bahwa latihan akan betul-betul bermanfaat bagi siswa untuk menguasai kecakapan itu. Serta dapat menumbuhkan pemahaman untuk melengkapi penguasaan pelajaran yang diterima secara teori dan praktek di sekolah.Keuntungan Drill & PracticeDi antara keuntungan Metode Drill adalah :a. Bahan yang diberikan secara teratur, tidak loncat-loncat dan step by step akan lebih melekat pada diri anak dan benar-benar menjadi miliknya.b. Adanya pengawasan, bimbingan dan koreksi yang segera diberlkan oleh guru memungkinkan murid untuk segera melakukan perbaikan terhadap kesalahan-kesalahannya. Dengan demikian juga akan menghemat waktu belajamya.c. Pengetahuan atau keterampilan siap yang telah terbentuk sewaktu-waktu dapat dipergunakan dalam keperluan sehari-hari, baik untuk keperluan studi maupun untuk bekal hidup di masyarakat kelak.d. Untuk memperoleh kecakapan motoris, seperti menulis, melafalkan huruf, kata-kata atau kalimat, membuat alat-alat, menggunakan alat-alat (mesin perinainan dan atletik), dan terampil menggunakan peralatan olah raga.e. Untuk memperoleh kecakapan mental seperti dalam perkalian; menjumlah, pengurangan, pembagian, tanda-tanda (simbol), dan sebagainya.f. Untuk memperoleh kecakapan dalam bentuk asosiasi yang dibuat, seperti hubungan huruf-huruf dalam ejaan, penggunaan simbol, membaca peta, dan sebagainya.g. Pembentukan kebiasaan yang dilakukan dan menambah ketepatan serta kecepatan pelaksanaan.h. Pemanfaatan kebiasaan-kebiasaan yang tidak memerlukan konsentrasi dalam pelaksanaannya.i. Pembentukan kebiasaan-kebiasan membuat gerakan gerakan yang kornpleks, rumit, menjadi lebih otomatis.j. Metode ini memungkinkan kesempatan untuk lebih memperdalam kemampuan secara spesifik.k. Dapat menambah minat siswa terhadap pelajaran mereka.l. Metode metode difokuskan kepada satu komponen yang spesifk sehingga siswa dapat konsentrasi pada suatu kemampuan dalam waktu singkatm. Dapat menambah kesiapan siswa dan meningkatkan kemampuan respon yarg cepat. Misalnya, beberapa ejaan kata dapat dieja tanpa harus berulang kali membuka kamus.n. Dapat mernbangkitkan perasaan sukses bagi siswa yang dapat menguasai lebih dari satu kemampuan yang spesifik.o. Memungkinkan tiap individu untuk mengaplikasikan, mengembangkan, dan mengkaitkan beberapa situasi atau problema yang ada.p. Berbagai macam strategi dapat menambah dan meningkatkan kemampuanq. Kedua unsur guru dan siswa dapat mengena lebih jauh kegunaan dari ketrampilan yang sedang dikembangkan itu.r. Berlatih sudah merupakan teknik ang tidak asing lagi dan digunakan di berbagai lingkungan masyarakat sebagai strategi pembelajaran yang valid

Page 25: METODE CERAMAH

Kerugian Drill & Practicea. Dapat membentuk kebiasaan yang kaku. Respon yang terbentuk secara otomatis akan mempengaruhi tindakan yang bersifat irrationil, routine serta tidak menggunakan akal.b. Menimbulkan adaptasi mekanis terhadap lingkungannya. Di dalam menghadapi masalah, siswa menyelesaikan secara statis.c. Menimbulkan verbalisme. Respons terhadap stimulus yang telah terbentuk dengan latihan itu 1 akan, berakibat kurang digunakannya rasio sehingga, inisiatif pun terhambat.d. Latihan yang terlampau berat akan menimbulkan perasaan benci, baik kepada mata pelajaran maupun kepada gurunya.e. Latihan yang dilakukan dengan pengawasan yang ketat dan dalam suasana yang serius mudah sekalif. menimbulkan kebosanan dan kejengkelan. Akhirnya anak enggan berlatih dan malas atau mogok belajar.g. Menghambat bakat dan inisiatif siswa., karena siswa lebih banyak dibawa kepada penyesuaian dan diarahkan jauh dari pengertian.h. Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan.i. Kadang-kadang latihan yang dilaksanakan secara berulang-ulang merupakan hal yang monoton, mudah membosankan.j. Membentuk kebiasaan yang kaku, karena bersifat otomatis.k. Dapat menimbulkan verbalisme.l. Drill and Practice di kelas jika tidak diberi perhatian dapat menimbulkan kesalahan atau respon yang tidak pada tempatnya.m. Dapat menyebabkan kebosanan bila siswa tidak tahu kegunaan dan dari latihan itu di masa yang akan datang.n. Drill and Practice menuntut persiapan apa saja yang matang dengan perti’mbangan memberikan sesuatu yang dibutuhkan oleh siswa.o. Strategi ini memungkinkan terlihat sebagai sebuah gambaran pembelajaran yang terlalu menekankan kemampuan sesuai kenyataan yang ada saat ini.

Hal-hal yang perlu diperhartikan dalam Drill and Practice

Dalam penggunaan teknik latihan agar bila berhasil guna dan berdaya guna perlu ditanamkan pengertian bagi instruktur maupun siswa ialah:a. Tentang sifat-sifat suatu latihan, bahwa setiap latihan harus selalu berbeda dengan latihan yang sebelumnya. Hal itu disebabkan karena situasi dan pengaruh latihan yang lalu berbeda juga. Kemudian perlu diperhatikan juga adanya perubahan kondisi/situasi belajar yang menuntut daya tanggap/ response yang berbeda pula. Bila situasi latihan berubah, sehingga timbul tantangan yang dihadapi berlainan dengan situasi sebelumnya, maka memerlukan tanggapan/sambutan yang berbeda pula. Perlu pula disadari bahwa dalam segala perbuatan manusia; kadang-kadang ada ketrampilan yang sederhana yang bisa dikuasai dalam waktu singkat, seperti menanak nasi, mengepel lantai, dalam waktu singkat latihan minimal itu segera dikuasai, tetapi sebaliknya ada ketrampilan yang sukar; sehingga memerlukan latihan dengan jangka waktu lama serta latihan yang maksimal, seperti memperbaiki mesin motor, membangun rumah dan sebagainya.b. Guru perlu memperhatikan dan memahami nilai dari latihan itu sendiri serta kaitannya dengan keseluruhan pelajaran di sekolah. Dalam persiapan sebelum memasuki latihan

Page 26: METODE CERAMAH

guru harus memberikan pengertian dan perumusan tujuan yang jelas bagi siswa, sehingga mereka mengerti dan memahami apa tujuan latihan dan bagaimana kaitannya dengan pelajaran-pelajaran lain yang diterimanya. Persiapan yang baik sebelum Iatihan mendorong/mernotivasi siswa agar responsif yang fungsional, berarti dan bermakna bagi penerima pengetahuan dan akan lama tinggal dalam jiwanya karena sifatnya permanen, serta siap untuk digunakan/dimanfaatkan oleh siswa dalam kehidupan.Bagaimana Latihan di Berikana. Sesuatu yang dilatihkan harus berarti, menarik dan dihayati murid sebagai kebutuhannya.b. Sebelum latihan dilaksanakan perlu diketahui lebih dahulu arti dan kegunaan latihan serta perlunya diadakan latihan.c. Latihan hendaklah diberikan secara sistematis, tertib dan tidak loncat-loncat.d. Latihan hendaklah diberikan mulai dari dasar atau dari permulaan.e. Mana yang telah diberikan supaya selalu diulangi, dipakai, ditamrinkan dan ditanyakan (murid selalu ditagih).f. Guru hendaklah pandai membuat bermacam-macam latihan agar murid tidak jemu atau bosan.g. Guru janganlah mudah-mudah melangkah ke pelajaran berikutnya sebelum pelajaran yang terdahulu masak benar.h. Latihan yang diberikan secara perorangan akan lebih baik daripada latihan bersama. Sebab, dengan perorangan guru dapat mengetahui kemajuan siswanya, memudahkan mengontrol dan mengoreksi. Latihan yang diberikan secara bersama harus diikuti dengan latihan individu.i. Latihan hendaklah diselenggarakan dalam suasana yang menyenangkan. Jangan diberikan dalam suasana yang penuh ketegangan dan ketakutan.

Saat menggunakan strategi Drill and Practice, guru biasanya meneliti kebiasaan atau keadaan seperti di bawah ini:1. Cara memeriksa apakah siswa sudah mengerti akan bahan yang akan dilatih dan dipraktekkan.2. Cara menanamkan apakah siswa, baik individual maupun ke!ompok:1. menyadari kegunaan dari Drill and Practice tersebut?2. apakah motivasi untuk memulainya?3. apakah siswa senang akan kegunaan dari kegiatan ini?3. Cara memilah-milah jenis Drill and Practice yang tepat pada siswa agar kegiatan belajar sukses (siswa dapat menangkap objek materinya)4. Klasifikasikan rencana kemajuan seperti ‘pemanasan’ atau demo materi terlebih dahulu, kemudian baru meningkat ke jenjang yang lebih sulit. Contohnya dengan pemberian soal.5. Mengkondisikan Drill and Practice pada kondisi sebenarnya sehingga kemampuan yang dimiliki siswa akan lebih berguna.6. Menggunakan acuan waktu untuk tes kemampuan / kecepatan / ketepatan pemahaman siswa dengan Drill and Practice.7. Drill and Practice harus vaiiatif (siswa menemukan sendiri objek yang akan dibahas).8. Memotivasi siswa untuk terus berlatih dan berpraktek, bik itu dengan sentuhan, suara, (musik), dan lain-lain.

Page 27: METODE CERAMAH

9. Gunakan penguatan penekanan lisan ang positif, contohnya pemberian pujian10. Gunakan penekanan nonverbal, misalnya dengan tersenyum11. Melihat /memperhatikan tingkat kemajuan atau perkembangan masing-masing siswa . Misalnya, berjalan-jalan di antara bangku siswa untuk melihat sejauh mana pekerjaan mereka.12. Memberikan materi tambahan bagi siswa yang bermasalah.13. Memberi semangat bagi siswa yang memiliki kompetensi lebih untuk melokukan latihan dan praktek secara mandiri baik, di dalam , maupun di luar kelas.14. Menjadwalkan evaluasi sesuai tahap kemampuan dalam Drill and Practice. Contohnya: pretest, posttest, midtest, dll.

Contoh Ilustrasi1. Sekolah DasarSeorang guru harus dapat membagi kegiatan antar siswa sehingga tidak terpaku hanya dengan satu tugas saja, tetapi harus pula diperhatikan ketepatan waktu dan keterampilan siswa.Apabila seorang guru sedang sibuk dengan sekelompok siswa di depan kelas dengan menilai presentasi hasil membaca mereka, maka siswa-siswi lainnya yang belum mendapat giliran harus mengerjkan tugas di buku mereka masing-masing. Setelah selesai, mereka boleh beraktivitas apa saja dengan menggunakan fasilitas yang ada di kelas tersebut. Ada sekelompok anak yang membaca buku dari perpustakaan, mengulang kembali jawaban hitungan dari tes aritmetika dengan menggunakan tiga cara yang sudah disiapkan dari rumah, ada pula yang memberikan makan ikan karena memang saat inilah gilirannya. Sekelompok anak juga terlihat sedang bereksperimen dengan mikroskop yang ada di sudut kelas, bahkan ada ang berlatih mengeja kata dengan temannya. Hal ini menunjukkan sekolah benar-benar digunakan sebagai sarana pendidikan karena guru dapat mengatur waktu dan kegiatan siswa sedemikian rupa sehingga berguna bagi siswa.

2. Sekolah Menengah PertamaStrategi pembelajaran di SMP sebenarnya ditujukan untuk membangun kernampuan mental secara umum dan jiwa kemandirian mulai diterapkan. Sebagai ilustrasi, digambarkan berikut ini:Seorang guru sudah menyambut murid-muridnya dengan tugas yang sudah tertera di papan tulis. Hal ini dimaksudkan untuk merasakan mereka menghadapi tugas sehingga tidak malas. Setelah tugas dikerjakah selama beberapa menit, maka mulailah ‘pemanasan’ untuk memeriksa daya tangkap siswa itu sendiri. Apubila ada siswa yang menjawab dengan benar, maka guru tersebut akan tersenyum sambil dikuatkan dengan pernyataan verbal (baik, betul, bagus) untuk memotivasi siswa.Setelah selesai ‘pemanasan’, guru memberikan instruksi bagi setiap siswa untuk berlatih sekaligus praktek dengan tujuan melatih kecepatan keterampilan mereka dengan petunjuk khusus untuk mengasah kemampuan mereka. Tentunya kegiatan ini juga diberi batasan waktu agar kemampuan siswa terukur.Apabila kegiatan di atas berakhir tetapi masih ada waktu luang, maka guru dapat membuat suatu kuis berkclornpok yang didalamnya diharapkan selain dapat mengetahui sejauh mana pemahaman anak, juga dapat memberikan semangat kompetisi pada siswa.Dengan mengacu pada bebrapa ilustrasi di atas, kombinasi dari Drill and Practice dapat

Page 28: METODE CERAMAH

dijadikan sebagi prosedur pembelajaran untuk membantu siswa terhadap dirinya sendiri.

PENUTUP

Kesimpulan

Drill adalah latihan dengan praktek yang dilakukan berulang kali atau kontinue/ untuk mendapatkan keterampilan dan ketangkasan praktis tentang pengetahuan yang dipelajari. Metode ini mempunyai keuntungan dan kerugian, Penggunaan metode Drill and Practice yang kurang tepat akan menimbulkan hal-hal yang negatif misalnya anak menjadi kurang kreatif dan kurang dinamis. Tetapi latihan yang praktis, mudah dilakukan, serta teratur melaksankannya membina anak dalam meningkatkan penguasaan keterampilan itu, bahkan mungkin siswa dapat memiliki ketangkasan itu dengan sempurna. Metode ini lebih banyak digunakan dalam bidang pelajaran olahraga karena dalam bidang ini banyak memerlukan latihan khusus dan teratur, serta pengawaasan dari trainer yang baik.Metode Drill and Practice umumnya digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan atau keterampilan dari materi yang dipelajari. Karena itu, metode ceramah dapat digunakan sebelum maupun sesudah latihan dilakukan. Tujuan dari ceramah untuk memberikan penjelasan kepada siswa mengenai bentuk keterampilan tertentu yang akan dilakukannya.Sedangkan demonstrasi disini dimaksudkan untuk memperagakan atau mempertunjukkan suatu keterampilan yang akan dipelajari siswa. Misalnya belajar tari jaipong. Siswa sebelum berlatih jaipongan diberikan penjelasan dulu seluruh geraklan tangan, gerakan badan, dan sebagainya melalui ceramah. Lalu guru mendemonstrasikan tari jaipongan dan siswa memperhatikan demonstrasi tersebut. Setelah itu baru siswa mulai latihan jaipongan seperti yang dilakukan guru. Akhirnya selain kombinasi sebagaimana disebutkan di depan, masih terbuka kemungkinan adanya kombinasi yang lain. Bahkan tidak mustahil kombinasi metode mengajar dapat dibuat untuk dua atau empat metode mengajar.