Metode Berdasarkan Pendekatan Massal
-
Author
prila-puspita-handayani-ii -
Category
Documents
-
view
211 -
download
26
Embed Size (px)
description
Transcript of Metode Berdasarkan Pendekatan Massal

METODE PENYULUHAN PERTANIAN
METODE PENYULUHAN DENGAN METODE MASSAL
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metode Penyuluhan
Massal
Disusun Oleh :
Alivia Puti Yusfeny 4441131536
Mia Nuramalia 4441120718
Natasa Eka Prislia 4441121110
Prila Puspita Handayani 4441131490
Siti Munawaroh 4441131610
JURUSAN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
SERANG
2015
Metode berdasarkan pendekatan massal

Metode pendekatan massal atau mass approach. Sesuai dengan namanya, metode ini
dapat menjangkau sasaran dengan jumlah yang cukup banyak. Dipandang dari segi penyampaian
informasi, metode ini cukup baik, namun terbatas hanya dapat menimbulkan kesadaran dan
keingintahuan semata. Hal ini disebabkan karena pemberi dan penerima pesan cenderung
mengalami proses selektif saat menggunakan media massa sehingga pesan yang diampaikan
mengalami distorsi (Van den Ban dan Hawkins, 1999). Termasuk dalam metode pendekatan
massal antara lain adalah rapat umum, siaran radio, kampanye, pemutaran film, penyebaran
leaflet, folder atau poster, surat kabar, dan lain sebagainya.
Beragamnya metode penyuluhan bukan berarti kita harus memilih yang paling baik dari
sekian metode yang ada, tetapi bagaimana metode tersebut cocok atau sesuai dengan tujuan yang
ingin dicapai dalam penyuluhan. Berikut ini beberapa keuntungan dan kerugian dari ketiga
metode tersebut (Setiana, 2005), yakni:
Tabel 1. Keuntungan dan Kerugian Metode Penyuluhan
Metode Keuntungan Kerugian
Penyuluhan massal - Tidak terlalu resmi
– Penuh kepercayaan
- Memakan waktu lebih banyak
- Biaya lebih besar
- Bersifat kurang efisien pengaruhnya
Dalam hal ini penyuluh berhubungan dengan kelompok sasaran, seperti:
Pertemuan (contoh : di rumah, di saung, di balai desa, dan lain lain)
Perlombaan.
Metode dengan pendekatan massal. Dalam hal ini penyuluh menyampaikan pesannya
secara langsung maupun tidak langsung kepada sasaran dengan jumlah banyak secara sekaligus,
contoh: Rapat (pertemuan umum) Siaran pedesaan melalui Radio/TV

Pembuatan film/slide Penyebaran bahan tulisan : (brosur, leaflet, folder, booklet dan sebagainya)
Pemasangan Foster dan Spanduk Pertunjukan Kesenian.
Penggolongan berdasarkan indera penerima. Metode-metode yang dilakukan dengan
jalan memperlihatkan. Dalam hal ini pesan dilampirkan melalui penglihatan, contoh : Pesan yang
tertulis, Pesan yang bergambar, Pesan yang terproyeksi seperti film/slide tanpa penjelasan
vocal/bisu.
Metode-metode yang disampaikan melalui pendengaran. Dalam hal ini pesan diterima
oleh sasaran melalui indera pendengaran, contoh Siaran pedesaan melalui radio/TV, Hubungan
telpon, Pidato, ceramah, rapat.
Metode yang disampaikan melalui beberapa macam alat indera secara kombinasi. Dalam
hal ini pesan diterima oleh sasaran bisa melalui pendengaran, penglihatan, diraba, dicium
ataupun dikecap secara sekaligus, contohnya demonstrasi, peragaan dengan penjelasan, dan lain-
lain.
Pertemuan-umum
Lisan,media-cetakmedia terproyeksi
Langsung Masal
Pameran Lisan,media-cetakmedia terproyeksi
Langsung Masal
Pertunjukan/ Sandiwara/ Role Playing
LisanLangsung.Tak-langsung
Masal
Radio, Kaset, CD
Lisan Tak-langsung Masal
TV, Film, VCD, DVD,Film-strip
Lisan,media terproyeksi
Tak-langsung Masal
Media-cetak media-cetak Tak-langsung Masal
Metode penyuluhan massa

Menurut (Van den Ban dan Hawkins, 1999) Metode pendekatan massal
atau mass approach. Sesuai dengan namanya, metode ini dapat menjangkau sasaran
dengan jumlah yang cukup banyak. Dipandang dari segi penyampaian informasi,
metode ini cukup baik, namun terbatas hanya dapat menimbulkan kesadaran dan
keingintahuan semata. Hal ini disebabkan karena pemberi dan penerima pesan
cenderung mengalami proses selektif saat menggunakan media massa sehingga pesan
yang diampaikan mengalami distorsi.
Metode massa adalah salah satu metode penyuluhan, yang mana metode yang lain
diantaranya yaitu metode penyuluhan kelompok, metode penyuluhan perorangan dan metode
massa dalam metode ini penyampaian informasi ditujukan kepada masyarakat yang sifatnya
massa atau public. Oleh karena sasaran bersifat umum dalam arti tidak membedakan golongan
umur, jenis kelamin, pekerjaan, status ekonomi, tingkat pendidikan dan sebagainya, maka pesan
kesehatan yang akan disampaikan harus dirancang sedemikian rupa sehingga dapat ditangkap
oleh massa tersebut.
Pada umumnya bentuk pendekatan masa ini tidak langsung, Jika penyuluh berkomunikasi
secara tidak langsung atau langsung dengan sejumlah sasaran yang sangat banyak bahkan
mungkin tersebar tempat tinggalnya. Dengan metode ini penyuluh pertanian tertuju kapada para
petani umumnya di kampung-kampung dan di pedesaan-pedesaan, agar mereka dapat
mendengarkan penyuluhan pertanian.
Dipandang dari segi penyampaian informasi memang metode ini baik, akan tetapi
dipandang dari keberhasilan adalah kurang efektif karena pada dasarnya hanya dapat
menimbulkan tahap kesadaran dan tahap minat pada para petani pendengar penyuluhan, itupun
kalau pendekatannya dapat dilakukan dengan baik, dapat menarik perhatian para petani kepada
suatu hal yang lebih menguntungkan oleh karena itu kita menggunakan media massa Beberapa
contoh yang Termasuk dalam metode pendekatan massal antara lain adalah rapat umum, siaran
radio, kampanye, pemutaran film, penyebaran leaflet, folder atau poster, surat kabar, dan lain
sebagainya.
Ini adalah beberapa penjelasan mengenai contoh metode penyuluhan massa yaitu yang
pertama adalah Kampanye merupakan metode dan teknik penyuluh secara massal yang

dilaksanakan dalam periode waktu tertentu, dengan menggunakan berbagai sumber daya secara
terkoordinasi untuk memusatkan perhatian masyarakat (sasaran) terhadap permasalahan tertentu
dan pemecahannya.
Kedua adalah Pameran merupakan metode dan teknik penyuluhan pertanian secara massal
yang dilakukan dengan jalan mempertunjukkan secara sistematis berbagai teknologi baru/inovasi
pada suatu tempat tertentu.
Metode dan teknik penyuluhan melalui media cetak digunakan untuk menjangkau jumlah
sasaran yang tak terbatas. Media cetak yang lazim dipakai adalah brosur, leaflet/folder, majalah,
dan surat kabar. Brosur berupa buku yang diperuntukkan para penyuluh, leaflet dan folder
ditujukan kepada sasaran/petani. Surat kabar untuk masyarakat secara luas dan majalah untuk
masyarakat luas yang telah dikelompokkan menjadi sasaran yang lebih spesifik.
Beragamnya metode penyuluhan bukan berarti kita harus memilih yang paling
baik dari sekian metode yang ada, tetapi bagaimana metode tersebut cocok atau sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai dalam penyuluhan. Oleh karena itu kita harus dapat
mengetahui metode mana yang paling efektif dan yang kurang efektif, metode mana
yang memerlukan perlakuan-perlakuan intensif dan mana pula yang kurang intensif.
Penyuluhan yang dilakukan dengan metode pendekatan massal menyampaikan para
petani yang mengikuti atau menyimaknya ke tahap kesadaran akan tetapi belum
memahaminya secara mendalam. Penyuluhan yang dilakukan dengan metode
pendekatan kelompok mulai menarik para petani ke tahapan minat, tahapan menilai
atau mempertimbangkan, bahkan mncobanya pula. Sedangkan penyuluhan yang
dilakukan dengan metode pendekatan perorangan akan menyampaikan petani ke tahap
penerapan, ia mulai menerapkan teknologi baru yang diajarkan atau dikembangkan
penyuluh
Metode pendekatan massal ini memakan waktu lebih banyak, biaya lebih besar, namun
metode ini langsung dapat dirasakan oleh oleh khalayak sasaran. Ditinjau dari efisiensinya
penyampaian pesan atau informasi melalui media penyiaran radio ini memang sangat tepat
karena dapat menjangkau seluruh wilayah binaan masingmasing BIP yang ada di Kabupaten
Kampar.

Akan tetapi cara seperti ini sering kali mengalami distorsi karena informasi yang
disampaikan bersifat penerangan dan tidak mengena kepada aspek kognitif dan psikomotorik
dari khalayak sasarannya.
Umpan balik yang diterima dalam metode pendekatan massal ini menggunakan media
elektronik radio ini adalah umpan balik tidak langsung dimana penyuluh pertanian selaku
komunikator tidak mengetahui dengan pasti efek yang ditimbulkan dari penyampaian pesan
inovasi tersebut. Metode penyuluhan yang digunakan oleh pihak Balai Informasi Penyuluhan
(BIP) Kecamatan Bangkinang Barat pada pendekatan perorangan, kelompok maupun massal,
metode yang digunakan tersebut dipertimbangkan sebelum turun ke lapangan dan sekali sebulan
mereka menyusun topic of visit agar apa yang akan disampaikan nantinya sewaktu turun ke
lapangan tidak mengambang. Pada waktu turun ke lapangan penyuluh tidak sembarang
menyampaikan informasi kepada komunikan atau petani tetapi mereka mengacu kepada topic of
visit yang telah dibuat sebelumnya. Materi yang akan disampaikan nantinya disesuaikan dengan
permasalahan yang terjadi di lapangan dan disesuaikan dengan kebutuhan para petani pada saat
itu, misalnya apabila mereka kurang mengetahui tentang cara pemupukan pada tanaman padi
sawah maka penyuluh akan menyampaikan materi tersebut kepada petani. Walaupun nantinya
materi yang akan disampaikan tersebut tergantung pada kebutuhan petani pada saat itu di
lapangan namun materi yang akan disampaikan tersebut telah tertuang semuanya ke dalam topic
of visit.
Video merupakan media elektronik yang mampu menggabungkan teknologi audio dan
visual secara bersama sehingga menghasilkan suatu tayangan yang dinamis dan menarik. Video
dapat dikemas dalam bentuk VCD dan DVD sehingga mudah dibawa kemana-mana, mudah
digunakan, dapat menjangkau audiens yang luas dan menarik untuk ditayangkan. Media video
memiliki fungsi sebagai media pembelajaran yaitu fungsi atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif
dan fungsi kompensatoris (Arsyad 2002). Fungsi atensi yaitu media video dapat menarik
perhatian dan mengarahkan konsentrasi audiens pada materi video. Fungsi afektif yaitu media
video mampu menggugah emosi dan sikap audiens. Fungsi kognitif dapat mempercepat
pencapaian tujuan pembelajaran untuk memahami dan mengingat pesan atau informasi yang
terkandung dalam gambar atau lambang. Sedangkan fungsi kompensatoris adalah memberikan
konteks kepada audiens yang kemampuannya lemah dalam mengorganisasikan dan mengingat

kembali informasi yang telah diperoleh. Dengan demikian media video dapat membantu audiens
yaitu petani yang lemah dan lambat menangkap suatu pesan menjadi mudah dalam menerima
dan memahami inovasi yang disampaikan, hal ini disebabkan karena video mampu
mengkombinasikan antara visual (gambar) dengan audio (suara). Pemilihan video sebagai media
penyebarluasan inovasi selain mampu mengkombinasikan visual dengan audio juga dapat
dikemas dengan berbagai bentuk, misalnya menggabungkan antara komunikasi tatap muka
dengan komunikasi kelompok, menggunakan teks, audio dan musik.
Menurut Sudjana dan Rivai (1992) manfaat media video yaitu: (1) dapat menumbuhkan
motivasi; (2) makna pesan akan menjadi lebih jelas sehingga dapat dipahami oleh petani dan
memungkinkan terjadinya penguasaan dan pencapaian tujuan penyampaian informasi; (3)
Metode penyuluhan akan bervariasi tidak semata-mata melalui komunikasi ceramah; (4) Audiens
akan lebih banyak melakukan aktivitas selama kegiatan belajar tidak hanya mendengar tetapi
juga mengamati, mendemonstrasikan, melakukan langsung dan memerankan. Mahasiswa
Fakultas Pertanian Universitas Jambi sebagai kaum intelektual yang merupakan bagian dari
masyarakat luas memiliki tanggung jawab untuk menyampaikan inovasi atau pengetahuan yang
mereka peroleh dibangku kuliah dengan menggunakan alat bantu media. Kegiatan pengabdian
ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada mahasiswa tentang
pemanfaatan video sebagai media penyebaran inovasi pertanian. Hal ini disebabkan karena
keterbatasan waktu dan alat untuk edit video pada matakuliah teknologi informasi dan
multimedia yang masih terbatas padahal mahasiswa diharapkan berperan aktif dalam
menyampaikan inovasi pertanian melalui penyelesaian tugas seperti penelitian, praktek karya
mahasiswa, pembuatan laporan, membantu dosen untuk melengkapi hasil penelitian dengan
membuat dokumen dalam bentuk video dan mengikuti perlombaan festival video penyuluhan
yang direncakanan akan dilaksanakan setahun sekali oleh Dekan Fakultas Pertanian Universitas
Jambi. Perumusan Masalah Berdasarkan fenomena yang ada pada latar belakang yaitu
diperlukan media penyuluhan yang mampu menyampaikan pesan-pesan tentang inovasi
pertanian, maka mahasiswa sebagai bagian dari masyarakat yang nantinya akan turun ke
masyarakat perlu dibekali dengan pengetahuan tentang pemanfaatan video sebagai media untuk
menyebarluaskan inovasi pertanian kepada masyarakat luas terutama petani. Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada
mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Jambi tentang pemanfaatan video sebagai media

penyebaran inovasi pertanian kepada masyarakat luas terutama petani. Manfaat yang diharapkan
dari kegiatan ini adalah memberikan motivasi, menumbuhkan inspirasi kepada mahasiswa untuk
dapat menciptakan video penyuluhan yang lebih baik dari yang telah mereka buat sewaktu
diperkuliahan dan meningkatkan keterampilan mahasiswa tentang teknik pengambilan gambar
untuk pembuatan video. MATERI DAN METODE Pengabdian ini dilaksanakan Aula Rektorat
Lantai 3 Kampus Mendalo Darat pada tanggal 29 Oktober 2011, yang diikuti oleh mahasiswa
Fakultas Pertanian Univeristas Jambi yang telah mengontrak mata kuliah teknologi informasi
dan multimedia. Materi kegiatan terdiri dari: fungsi, peranan, pemanfaatan video sebagai media
penyebaran inovasi pertanian dan teknik pengambilan gambar untuk pembuatan video.
Selanjutnya mahasiswa dilatih mengenai teknik pengambilan gambar untuk pembuatan video.
HASIL DAN PEMBAHASAN Video merupakan salah satu media massa jenis elektronik yang
berfungsi untuk menyampaikan informasi kepada audiens sasaran agar terjadi perubahan
pengetahuan, sikap dan keterampilan (Kuswadi 1996). Terdapat beberapa unsur penting dalam
media massa yaitu: (1) adanya sumber informasi; (2) isi pesan; (3) saluran informasi (media); (4)
audiens sasaran (masyarakat); (5) umpan balik audiens sasaran (Karlinah 1996)
Video berfungsi untuk merekam informasi gambar dan suara dari sumber-sumber sinyal
video kedalam pulsa-pulsa pita magnetik berlapis oksida kemudian informasi yang telah direkam
dikonversi kembali kedalam bentuk gambar nyata pada layar monitor (Gozali 1986).
Perkembangan pada bidang teknologi video menyebabkan pemakaian medium ini semakin
meluas. Video telah mengalami perubahan bentuk menjadi CD atau DVD yang mampu
menampilkan pesan menggunakan gambar, suara, musik dan teks. Video mempunyai
keunggulan sebagai media penyebaran inovasi pertanian yaitu: (1) memperlihatkan gerak; (2)
memperpendek jarak dan waktu; (3) memperlihatkan fenomena yang tidak dapat dilihat dengan
mata; (4) mengkomunikasikan pesan kepada pemirsa (audiens) yang spesifik; (5) dapat
digunakan berulang-ulang kali; (6) dapat mengurangi sequence secara akurat; (7) mampu
memancing emosi; (8) berisi visualisasi dan suara (Pribadi 2003). Video sebagai media
penyebaran inovasi pertanian merupakan upaya seorang ahli untuk menyampaikan pesan
sehingga terjadi perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan audiens yang menyaksikan
tayangan video. Pengambilan gambar untuk dijadikan tayangan dalam video berorientasi pada
tujuan pembuatan video, karakteristik audiens, sarana dan prasarana yang digunakan. Tujuan
pembuatan video yaitu aspek perubahan apa yang dikehendaki oleh audiens setelah menyaksikan

tayangan video yang terdiri dari aspek perubahan kognitif, afektif dan konatif. Karakteristik
audiens yaitu sifat-sifat yang melekat pada audiens yang menjadi sasaran pembuatan video
misalnya tingkat pendidikan, minat, pengalaman, umur dan pekerjaan. Sedangkan sarana dan
prasarana yaitu kelengkapan yang digunakan ketika melakukan pengambilan gambar yang terdiri
dari kamera, objek yang akan diambil, software yang digunakan untuk mengedit video dan
sumber daya manusia yang digunakan pada waktu pengambilan gambar dan editing. Tayangan
video yang menarik memerlukan pengetahuan, keterampilan dan seni untuk memadukan gambar
menjadi kumpulan tayangan yang menarik sehingga mampu merubah pengetahuan audiens dari
tidak tahu menjadi tahu, merubah sikap audiens dari tidak berminat menjadi minat dan merubah
keterampilan audiens dari tidak terampil menjadi terampil. Teknik pengambilan gambar untuk
pembuatan video dimulai dengan mengenali dan memahami kamera yang digunakan dan
rekaman video yang layak untuk dilihat dan disimpan sesuai dengan tujuan pembuatan video
dengan memenuhi kaidah-kaidah: (1) Keseimbangan, frame dan komposisi; (2) Sudut
pengambilan gambar; (3) Tipe pengambilan gambar; (4) Pergerakan kamera; (5) Sudut
pengambilan gambar; Pengambilan gambar oleh kamera; (6) Jangkauan kamera. Rekaman video
yang siap untuk diedit menjadi sebuah video melewati tahapan-tahapan sebagai berikut: (1) Pra
produksi: meliputi proses perencanaan dan persiapan produksi sesuai dengan kebutuhan, tujuan
dan audiens sasaran yang terdiri dari persiapan fasilitas dan teknik produksi, mekanisme
operasional dan desain kreatif (riset, penulisan outline, skenario, storyboard); (2) Produksi:
meliputi proses pengambilan gambar dilapangan (shooting); (3) Pasca produksi: meliputi
diseminasi media (Pribadi 2003).
METODE DENGAN PENDEKATAN MASSA

Penyuluhan pertanian merupakan pendidikan non formal bagi petani beserta keluarganya agar mereka mau dan mampu meningkatkan kesejahteraan mereka. Penyuluhan pertanian mempunyai potensi yang besar untuk memperluas jangkauan pendidikan bagi masyarakat pedesaan karena terbatasnya pendidikan formal yang ada dan pada waktu yang sama dapat meningkatkan produktifitas serta kualitas usaha tani dalam menngkatkan standar hidup mereka.
Pendekatan kelompok menjadi sangat penting terutama pada masyarakat yang masih didominasi oleh norma-norma tradisional karena berbagai alasan :
1. Inisiatif dari seseorang harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu oleh kelompok sebelum penerapannya.
2. Penerapan usulan perbaikan-perbaikan yang diperlukan khususnya dalam peningkatan usaha taniseringkalo memerlukan kegiatan bersama dari anggota-anggota kelompok yang ada.
3. Tanpa persetujuan dan keterlbatan kelompok dalam penerapan sesuatu kegiatan atau teknologi baru yang dianjurkan kepadanya, maka perkembangannya tidak banyak diharapkan.
4. Tindakan-tindakan kelompokm seringkali menggangu usaha-usaha anggota kelompok-kelompok yang memiliki pemkiran progresif (lebih maju) dalam memanfaatkan kesempatan yang ditawarkan karena adanya pembangunan yang mampu menjangkau daerah tersebut.
Metode penyuluhan seringkali digolongkan menurut target orang yang menghadiri kegiatan penyuluhan yang dilakukan oleh penyuluh lapangan. Penggolongan metode penyuluhan ini dapat dinyatakan sebagai berikut:
1. Metode perorangan2. Metode kelompok3. Metode massa
Kegiatan penyuluhan menggunakan metode ini mengarahkan sasaran kegiatannya pada masyarakat tani pada umumnya. Dalam pelaksanaan penyuluhan menggunakan metode ini terjadi tatap muka secara langsung antara penyuluh lapangan dengan petani; misalnya dalam memperkenalkan proyek baru seperti supra insus, proyek PIR atau proyek-proyek baru lainnya pada suatu daerah tertentu. Namun dapat juga tidak terjadi kontak secara langsung antara petani dengan penyuluh lapangan karena penyuluh lapangan menggunakan media radio, televise, atau sarana komunikasi lainnya. Metode ini dapat dapat menggugah kesadaran dan ketertarikan khalayak sasaran terhadap suatu inovasi. Melalui pertemuan ini diharapkan akan dapat menjangkau kelompok sasaran yang lebih besar. Karena demikian halnya makan kriteria kelompok sasaran menjadi kurang jelas, semua orang yang berminat dapat mengikutinya.

Akibatnya materinya juga menjadi lebih bersifat umum dapat mengena bagi semua orang yang hadir. Melalui pendekatan ini peserta tidak memiliki kesempatan untuk mengajukan pertanyaan atau saran atau kritikan tentang materi yang disajikan. Semua proses berlangsung satu arah. Pendekatan massal seperti siaran televisi, wayang, penyebaran brosur, leaflet, folder, poster, spanduk, sandiwara, ceramah atau rapat, siaran pedesaan, pertunjukan film, dan pameran.
Seringkali dalam penyelenggaraan kegiatan penyuluhan ini menggunakan berbagai metode penyuluhan yang ada secara silmutan. Suatu hal penting yang harus diingat oleh penyuluh lapangan dalam memilih metode penyuluhan yang sesuai yaitu keterlibatan petani dalam proses belajar dan mengjarnya.
Proses penerimaan inovasi oleh petani :
1. Tahap mengetahui inovasi
2. Tahap memperhatikan
3. Tahap melakukan penlaian
4. Tahap mencoba
5. Tahap menerapkan dan menolak inovasi
Kemampuan indera manusia untuk menerima sesuatu inovasi dapat diklasifikasikan sebaga berikut :
1. Indera mata 83%
2. Indera pendengaran 11%
3. Indera penciuman 3,5%
4. Indera perasa 1,5%
5. Indera pengecap 1%
Untuk memulai perubahan terhadap kondisi yang dialami petani :
1. Membina hubungan yang baik dengan petani
2. Mencari dukungan dar pemimpin setempat
3. Menginventarisir masalah yang dihadapi oleh petani
4. Mengkoordinasikan hasil inventarisasi masalah
5. Membangun dari budaya masyarakat

Beberapa hal yang perlu diperhatikan melalui pendekatan ini, adalah:
1) Materi yang disajikan harus menarik perhatian peserta.2) Pembicara harus menarik dan bila mungkin populer dalam masyarakat.3) Pembicara harus memiliki kualifikasi yang ahli dalam berpidato (orator), propaganda,
atau sebagai penggerak massa.4) Perlu dilakukan publikasi yang seluas-luasnya5) Perlu diikuti dengan pertunjukan-pertunjukan lainnya seperti seni tari, musik, dan
lain-lain sehingga lebih menarik.6) Dilaksanakan pada waktu yang tepat dan tempat yang strategis.7) Perlu didukung dengan pengeras suara yang berkualitas.
Beberapa kelemahaman dari metoda ini:
1) Materi yang dapat diserap oleh peserta kurang optimal.2) Kelompok sasaran kurang konsentrasi tentang materi yang disampaikan, apalagi bila
diikuti dengan pertunjukan lain.3) Tempat pelaksanaan membutuhkan lapangan yang luas.
Penjelasan masing-masing contoh pendekatan massa :
1. Pertemuan umum, ceramah, diskusi
Pada pertemuan umum pesertanya campuran dan banyak, sedangkan informasinya tertentu untuk dipertimbangkan lagi dan dilaksanakan kemudian hari. Pada ceramah, pesertanya lebih homogen, baik dalam pengetahuan maupun kepentingannya. Materi yang disampaikan lebih spesifik dan lebih mendalam, dapat segera dipertimbangkan untuk pengadopsiannya. Pada diskusi, para pesertanya lebih terbatas dan terjadi tukar pendapat, baik pengetahuan maupun pengalamannya. Metode diskusi dipandang efektif dan efisien di dalam menumbuhkan kreativitas dan tanggungjawab dan mempercapat proses adopsi karena terjadi interaksi diantara anggota kelompok.
Pertemuan umum adalah suatu pertemuan dengan peserta campuran dimana di sampaikan beberapa informasi tertentu tentang kesehatan untuk dilaksanakan oleh masyarakat sasaran.
Cara melakukannya dengan perencanaan dan persiapan yang baik, seperti :
- Rundingkan dahulu dengan orang-orang yang terkait
- Konsultasi dengan tokoh-tokoh setempat dan buatlah agenda acara sementara

- Jaminan kedatangan para nara sumber lainnya (bila diperlukan)
- Usahakan ikut sertanya semua golongan di tempat itu.
Hal-hal perlu diperhatikan :
- Rapat diselenggarakan ditempat yang letaknya strategis, dengan penerangan dan udara yang segar
- Waktu yang dipilh adalah waktu luang masyarakat
- Pada siang hari, bila tempat-tempat tinggal orang berjauhan
- Tepat memulai dan mengakhiri pertemuan
- Perhatikan ditujukan kepada tujuan pertemuan dengan memberikan kesempatan untuk berdiskusi. Hindari pertengkaran pendapat
- Anjuran mempergunakan alat-alat peraga
- Usaha-usaha menarik perhatian, menggugah hai dan mendorong kegiatan
- Memberikan penghargaan kepada semua golongan yang hadir
- Libatkan tokoh-tokoh masyarakat setempat
- Usahakan kegiatan lanjutan (bila ada)
- Berikan selembaran-selembaran yang sesuai dengan materi yang didiskusikan
Kelebihan metode ini adalah :
- Banyak orang yang dicapai
- Menjadi tahap persiapan untuk metode lainnya
- Perkenalan pribadi dapat ditingkatkan
- Segala macam topik/judul dapat diajukan
- Adopsi suatu anjuran secara murah/sedikit biaya
Kekurangan / keterbatasannya :
- Tempat dan sarana pertemuan tidak selalu cukup
- Waktu untuk diskusi biasanya terbatas sekali
- Pembahasan topik sedikit lebih sulit karena peserta yang hadir adalah campuran

- Kejadian-kejadian di luar kekuasaan seperti cuaca buruk, dsb dapat mengurangi jumlah Kehadiran
2. Pameran
Metode pameran adalah untuk memperlihatkan secara sistematis tentang model, contoh, barang, peta, grafik, gambar benda hidup sebagai hasil dari suatu kegiatan yang dianjurkan. Pameran meliputi tiga tahap maksud komunikasi, yaitu: menarik perhatian, menggugah hati, dan membangkitkan keinginan.
Berbeda dengan metoda-metoda lainnya, penyuluhan melalui pameran dapat disampaikan melalui lisan, tertulis, pemutaran film, proyektor bahkan dengan demontrasi atau peragaan-peragaan seperti yang sudah dijelaskan di atas.
Dapat dijelaskan di sini bahwa metoda pameran jauh lebih luas cakupannya dibandingkan dengan metoda demontrasi. Ada beberapa tujuan dari pameran dalam pelayanan sosial, yaitu:
1) Mengenalkan sesuatu yang belum pernah dilihat atau didengar atau dilakukan atau belum banyak diketahui tentang yang dipamerkan tersebut.
2) Menggugah kesadaran kelompok sasaran sehingga mau perduli dan berpartisipasi dalam penganan permasalahan sosial.
3) Meminta dukungan dan keterlibatan kelompok sasaran sehingga mau berpartisipasi baik langsung dan tidak langsung dalam penanganan permasalahan sosial.
4) Mangajak kelompok sasaran untuk aktif dan menjadi pelopor penanganan permasalahan sosial baik secara individu maupun secara kelompok.
Keefektifan dari metoda ini tidak saja hanya karena dapat dilakukan melalui berbagai cara seperti yang disebutkan di atas, tetapi karena kelompok sasaran:
1) Dapat berkomunikasi langsung dengan para penyuluh atau petugas pameran guna memperoleh penjelasan yang lebih rinci tentang materi penyuluhan yang diampaikan.
2) Dapat mengamati peragaan yang yang disajikan.3) Dapat mencoba sendiri peragaan yang tampilkan.4) Dapat menilai secara langsung bagaimana kualitas materi yang disajikan.5) Dapat melibatkan orang banyak sekaligus

Sekalipun metoda ini dipangang efektif dalam proses penyuluhan tersebut, metoda ini juga memiliki kelemahaman:
1) Memerlukan biaya yang tinggi.2) Kelompok sasaran sangat heterogen, sehingga materi yang disajikan bersifat umum3) Ada media lain yang lebih menarik dan modern.Dalam pelaksannnya harus melibatkan
banyak elemen atau unsur, sulit dilaksanakan secara sendiri.
Penerapan: Fasilitator mempertunjukkan hasil-hasil karya para PMKS yang sudah ada selama ini.
3. Siaran melalui radio
Metode ini ditujukan khusus kepada petani dan keluarganya yang dapat mendengarkan acara siaran melalui radio dengan topic-topik pembicaraan tertentu. Agar metode ini lebih efektif, sebaiknya dikembangkan melalui pembinaan kelompok pendengar yang melakukan diskusi kelompok di tempat kediamannya.
4. Kampanye
Kampanye biasanya dilakukan dalam satu wilayah dan jangka waktu tertentu apabila terdesak untuk melakukan sesuatu bagi kepentingan masyarakat. Syarat agar kegiatan tersebut berhasil, maka kampanye harus bermata acara tunggal dan dilancarkan sebagai jawaban terhadap masalah yang dihadapi bersama oleh sebagian besar petani.
5. Pertunjukan Seni
Pertunjukan seni adalah metoda yang menggunakan kesenian masyarakat baik yang bersifat tradisional maupun yang bersifat modern dalam penyampaian pesan-pesan materi penyuluhan. Untuk beberapa daerah tertentu metoda pertunjukan seni yang bersifat tradisional cukup efektif dalam penyampaian materi penyuluhan tersebut karena berkaitan langsung dengan budaya kelompok sasaran, seperti: pertunjukan wayang golek di Jawa. Untuk pertunjukan seni yang bersifat modern juga cukup efektif untuk kondisi tertentu, seperti yang dapat dilihat di Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta, dan dibeberapa tempat lainnya, seperti permainan organ tunggal (dangdutan). Agar metoda ini efektif maka materi penyuluhan tersebut harus dirancang sedemikian rupa sehingga saling bersinergi dengan pertunjukan seni tersebut.
Penerapan: Fasilitator memutar film tentang bagaimana suatu proses pertunjukan seni baik yang bersifat tradional maupun yang bersifat modern.

6. Media CetakPenyuluhan melalui media cetak adalah kegiatan yang dilakukan dengan menggunakan
media cetak seperti: pamflet, leaflet, brosur, tulisan, gambar, buku, dan sejenisnya. Kelebihan metoda ini adalah metoda ini relatif murah dan dapat dibaca dan dipraktekkan secara berulang-ulang. Dapat menjangkau kelompok sasaran dalam jumlah besar. Sedangkan kelemahannya adalah bahwa kelompok sasaran masih sulit untuk dapat belajar mandiri tanpa bimbingan para penyuluh. Metoda ini kurang dapat dimanfaatkan oleh kelompok sasaran yang tergolong buta huruf.
Dalam metode ini penyampaian informasi ditujukan kepada masyarakat yang sifatnya massa atau public. Oleh karena sasaran bersifat umum dalam arti tidak membedakan golongan umur, jenis kelamin, pekerjaan, status ekonomi, tingkat pendidikan dan sebagainya, maka pesan atau materi yang akan disampaikan harus dirancang sedemikian rupa sehingga dapat ditangkap oleh massa tersebut. Pada umumnya bentuk pendekatan masa ini tidak langsung, biasanya menggunakan media massa.
Materi atau pesan yang disampaikan kepada sasaran hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan kesehatan dari individu, keluarga, kelompok dan masyarakat, sehingga materi yang disampaikan dapat dirasakan langsung manfaatnya. Materi yang disampaikan sebaiknya menggunakan bahasa yang mudah dimengerti, tidak terlalu sulit untuk dimengerti oleh sasaran, dalam penyampaian materi sebaiknya menggunakan metode dan media untuk mempermudah pemahaman dan untuk menarik perhatian sasaran
7. Media Elektronik
Selain media tradisional lewat pertunjukan seni yang sudah dipaparkan sebelumnya, ada beberapa media elektronik yang dapat digunakan dalam proses penyuluhan sosial. Dalam prakteknya media ini memiliki keunggulan dan kelemahan dalam proses penerapannya.
1) Radio
Metoda melalui radio adalah kegiatan penyuluhan yang dilakukan dengan menggunakan siaran radio. Dalam penerapan metoda penyuluh menyampaikan berbagai materi-materi penyuluhan yang berkaitan dengan permasalahan sosial. Pada awalnya metoda penyuluhan melalui siaran radio hanya dilakukan melalui satau arah, karena alat komunikasi telepon yang tersedia masih terbatas. Tetapi sekarang ini, metoda penyuluhan melalui radio dapat dilakukan melalui dua arah karena saran komunikasi sudah cukup tersedia sekarang ini, seperti telepon rumah, hand phone, dan sejenisnya.
Ada beberapa kelemahan metoda ini:
a) Hanya orang yang memiliki radio yang dapat mendegarnya, sedangkan mereka yang tidak memiliki radio belum terjangkau oleh metoda ini.

b) Kelompok sasaran yang berpendidikan rendah relatif sulit memahami pean-pesan penyuluhan yang disampaikan.
c) Sering terjadi gangguan dalam proses penyiaran sehingga pesan-pesan yang disampaikan menjadi tidak jelas.
2) Kaset
Metoda penyuluhan melalui kaset adalah kegiatan penyuluhan yang dilakukan dengan menggunakan kaset rekaman yang sudah dipersiapkan dengan materi-materi tertentu.
Dibandingkan dengan metoda radio, metoda kaset memiliki beberapa kelebihan, yaitu:
a) Materi yang disajikan dalam kaset dapat diulang-ulang oleh kelompok sasaran hinga memahaminya.
b) Kelompok sasaran dapat memilih materi mana yang sesuai dngan kebutuhannya.
c) Materi dapat didengar lebih jelas karena tidak ada gangguan suara karena gangguan frekwensi.
d) Materi kaset dapat didengar oleh beberapa orang sekaligus atau kelompok dan langsung diskusikan secara berulang-ulang.
Sedangkan kelemahannya:
a) Tidak semua kelompok sasaran memiliki tape recorder yang bisa memutar kaset.
b) Biaya besar karena harus menggunakan tape recorder dan bateray kering, karena beberapa tempat kelompok sasaran belum terjangkau oleh listrik.
Penerapan:
a) Fasilitator menunjukkan kaset yang berisi rekaman penyuluhan dan tape recorder yang dapat memutar kaset tersebut.
b) Fasilitator mencoba mengoperasikan kaset tersebut dan meminta peserta untuk membuat interpretasi.
3) Televisi
Metoda melalui televisi kurang lebih sama dengan metoda melalui radio. Hanya saja perbedaannya televisi adalah bahwa kelompok sasaran selain mendengar dapat melihat dan menyaksikan segala cara proses yang dilakukan secara langsung. Dibandingkan dengan radio metoda penyuluhan melalui televisi jauh lebih unggul karena kelompok sasaran lasung melihat apa yang terjadi. Bagaimanapun proses seperti ini akan lebih efektif dalam mempengaruhi sikap dan perilaku kelompok sasaran tersebut.

Beberapa kelemahan dari metoda melalui televisi antara lain:
a) Memerlukan biaya yang mahal karena harus melibatkan banyak pihak.
b) Memerlukan persiapan yang lama
c) Belum semuanya masyarakat memiliki televisi
Penerapan:
a) Fasilitator meminta peserta untuk menyaksikan tayangan program televise yang berkaitan dengan permasalahan sosial.
b) Peserta diminta untuk memberikan komentar.