Metode Baca Tulis Alquran

23
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fenomena yang terjadi di masyarakat kita, terutama di rumah-rumah keluarga muslim semakin sepi dari bacaan ayat-ayat suci Al Qur'an. Hal ini disebabkan karena terdesak denganmunculnya berbagai produk sain dan tehnologi serta derasnya arus budaya asing yang semakinmenggeser minat untuk belajar membaca Al Qur'an sehingga banyak anggota keluarga tidakbisa membaca Al Qur'an. Akhirnya kebiasaan membaca Al Qur'an ini sudah mulai langka. Yangada adalah suara-suara radio, TV, Tape recorder, karaoke, dan lain-lain.Keadaan seperti ini adalah keadaan yang sangat memprihatinkan. Belum lagi masalah akhlak, akidah dan pelaksanaan ibadahnya, yang semakin hari semakin jauh dari tuntunan Rasululloh Maka sangat diperlukan kerjasama dari semua fihak untuk mengatasinya. Yaitumengembalikan kebiasaan membaca Al Qur'an di rumah-rumah kaum muslimin dan membekalikaum muslimin dengan nilai-nilai Islam, sehingga bisa hidup secara Islami demi kebahagiaandunia dan akhirat. Pada dekade belakangan ini telah banyak metode pengajaran baca tulis Al-Qur'andikembangkan, begitu 1

Transcript of Metode Baca Tulis Alquran

Page 1: Metode Baca Tulis Alquran

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Fenomena yang terjadi di masyarakat kita, terutama di rumah-rumah

keluarga muslim semakin sepi dari bacaan ayat-ayat suci Al Qur'an. Hal ini

disebabkan karena terdesak denganmunculnya berbagai produk sain dan

tehnologi serta derasnya arus budaya asing yang semakinmenggeser minat

untuk belajar membaca Al Qur'an sehingga banyak anggota keluarga tidakbisa

membaca Al Qur'an.

Akhirnya kebiasaan membaca Al Qur'an ini sudah mulai langka. Yangada

adalah suara-suara radio, TV, Tape recorder, karaoke, dan lain-lain.Keadaan

seperti ini adalah keadaan yang sangat memprihatinkan. Belum lagi masalah

akhlak, akidah dan pelaksanaan ibadahnya, yang semakin hari semakin jauh

dari tuntunan Rasululloh Maka sangat diperlukan kerjasama dari semua fihak

untuk mengatasinya. Yaitumengembalikan kebiasaan membaca Al Qur'an di

rumah-rumah kaum muslimin dan membekalikaum muslimin dengan nilai-

nilai Islam, sehingga bisa hidup secara Islami demi kebahagiaandunia dan

akhirat.

Pada dekade belakangan ini telah banyak metode pengajaran baca tulis Al-

Qur'andikembangkan, begitu juga buku-buku panduannya telah banyak

disusun dan dicetak. Parapengajar baca tulis Al-Qur'an tinggal memilih

metode yang paling cocok baginya, paling efektifdan paling murah.Dunia

pendidikan mengakui bahwa suatu metode pengajaran senantiasa memiliki

kekuatandan kelemahan.

Keberhasilan suatu metode pengajaran sangat ditentukan oleh beberapa

hal,yaitu :

1. Kemampuan guru.

2. Siswa

3. Lingkungan.

4. Materi pelajaran.

1

Page 2: Metode Baca Tulis Alquran

5. Alat pelajaran.

6. Tujuan yang hendak dicapai.

Dalam mengajarkan baca tulis Al-Qur'an harus menggunakan

metode. Dengan menggunakanmetode yang tepat akan menjamin

tercapainya tingkat keberhasilan yang lebih tinggi dan meratabagi siswa.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Sejarah Baca Tulis Alquran?

2. Bagaimana Metode-metode baca tulis Al-Qur'an di Indonesia?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui Sejarah Baca Tulis Alquran.

2. Untuk mengetahui Metode-metode baca tulis Al-Qur'an di Indonesia.

2

Page 3: Metode Baca Tulis Alquran

BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Baca Tulis Alquran

Setelah wafat Utsman, Mushhaf Al-Imam tetap merupakan satu-satunya

mushhaf yang dijadikan pegangan umat Islam dalam pembacaan Alquran,

meskipun demikian terdapat juga beberapa perbedaan dalam pembacaan

tersebut, sebab-sebab timbulnya perbedaan tersebut dapat juga disimpulkan

dalam dua hal.Pertama : Penulisan Alquran itu sendiri. Kedua   : Perbedaan

lahjah (dialek) orang-orang Arab

Penulisan Alquran itu dapat menimbulkan perbedaan pembacaan, oleh

karena Mushhaf Al-Imam ditulis oleh sahabat-sahabat yang tulisannya belum

dapat dimasukkan kedalam golongan tulisan yang baik, sebagaimana

diterangkan oleh Ibnu Khaldun dalam bukunya “Muqaddimah Ibnu Khaldun”

bahwa “Perhatikanlah akibat-akibat yang terjadi disebabkan oleh tulisan

mushhaf yang ditulis sendiri oleh sahabat-sahabat dengan tangannya”. Tulisan

itu tidak begitu baik, sehingga kadang-kadang terjadilah beberapa kesalahan

dalam penulisan, jika ditinjau dari segi tulisan yang baik dan bagus.

Untuk mengambil berkat, para tabiin dalam menyalin Alquran mengikuti

saja bentuk tulisan Mushhaf Al-Imam. Karena Mushhaf itu ditulis oleh

sahabat Rasulullah sendiri yang menerima Alquran langsung dari Nabi.

Di samping itu penulisan Mushhaf Al Imam adalah tanpa titik dan baris.

Adapun perbedaan lahjah orang-orang Arab telah menimbulkan macam-

macam qiraat(bacaan), sehingga pada tahun 200 H. Muncullah ahli-ahli qiraat

yang tidak terhitung banyaknya, seperti qiraat Ibnu Mas’ud.

Sebagaimana diterangkan di atas, Alquran mula-mula ditulis tanpa titik

dan baris. Namun demikian hal ini tidak mempengaruhi pembacaa Alquran ,

karena para sahabat dan para tabiin adalah orang-orang yang fasih dalam

bahasa Arab. Oleh sebab itu mereka dapat membacanya dengan baik dan

tepat. Akan tetapi setelah ajaran agama Islam tersiar dan banyak bangsa yang

3

Page 4: Metode Baca Tulis Alquran

bukan bangsa Arab memeluk agama Islam, sulitlah bagi mereka membaca

Alquran tanpa titik dan baris itu.

Apabila keadaan demikian dibiarkan, dikhawatirkan bahwa hal ini akan

menimbulkan kesalahan-kesalahan dalam pembacaan Alquran.Maka Abu

Aswad Ad-Duwali  mengambil inisiatif untuk memberi tanda-tanda dalam

Alquran dengan tinta yang berlainan warnanya dengan tulisan Alquran.

Tanda-tanda itu adalah titik diatas untuk fat-hah, titik di bawah untuk kasrah,

titik di sebelah kiri atas untuk dhammah, dan dua titik untuk tanwin, hal ini

terjadi pada masa Muawiyah.

Kemudian di masa khalifah Abdul Malik bin Marwan (685-705 M),

Nashir bin Ashimdan Yahya bin Ya’mar menambahkan tanda-tanda untuk

huruf-huruf yang bertitik dengan tinta yang sama dengan tulisan Alquran. Itu

adalah untuk membedakan antara maksud dari titik Abul Aswad ad Duali

dengan titik yang baru ini. Titik Abul Aswad adalah untuk tanda baca dan titik

Nashir bin Ashim adalah titik huruf. Cara penulisan seperti ini tetap berlaku

pada masa bani Umayyah, dan pada permulaan abbasiyah, bahkan tetap

dipakai pula di Spanyol  sampai pertengahan abad ke 4 H. behwa kemudian

ternyata cara pemberian tanda seperti ini menimbulkan kesulitan bagi para

pembaca Alquran, karena terlalu banyak titik, sedang titik itu lama-kelamaan

hampir menjadi serupa warnanya.

Maka Al-Khalil mengambil inisiatif, untuk membuat tanda-tanda yang

baru, yaitu  huruf  waw kecil (و) di atas untuk tanda dhammah, huruf alif kecil

untuk tanda (ا) fatha, huruf yaa kecil (يي) untuk tanda kasrah, kepala huruf

syin ( س ) untuk tanda syiddah, kepala ha ( ح ) untuk sukun dan kepala ‘ain (ع

)  untuk hamzah,

Kemudian tanda-tanda ini dipermudah, dipotong dan ditambah sehingga

menjadi bentuk yang ada sekarang ini. Adapun Alquran yang telah dibukukan

yang sampai pada kita sekarang ini khususnya yang ada di Indonesia

ditulis berdasarkan bahasa Quraisy.

4

Page 5: Metode Baca Tulis Alquran

B. Metode-metode baca tulis Al-Qur'an di Indonesia.

Metode-metode pembelajaran baca tulis Al-Qur'an telah banyak berkembang

di Indonesiasejak lama.

1. Metode Baghdadiyah.

Metode ini disebut juga dengan metode “ Eja “, berasal dari

Baghdad masa pemerintahan khalifah Bani Abbasiyah. Tidak tahu dengan

pasti siapa penyusunnya. Dan telah seabad lebih berkembang secara

merata di tanah air.

Secara dikdatik, materi-materinya diurutkan dari yang kongkrit ke

abstrak, dari yangmudah ke yang sukar, dan dari yang umum sifatnya

kepada materi yang terinci ( khusus ). Secaragaris besar, Qoidah

Baghdadiyah memerlukan 17 langkah. 30 huruf hijaiyyah selalu

ditampilkansecara utuh dalam tiap langkah. Seolah-olah sejumlah tersebut

menjadi tema central denganberbagai variasi. Variasi dari tiap langkah

menimbulkan rasa estetika bagi siswa (enak didengar )karena bunyinya

bersajak berirama. Indah dilihat karena penulisan huruf yang sama.

Metode inidiajarkan secara klasikal maupun privat.

a. Beberapa kelebihan Qoidah Baghdadiyah antara lain :

1) Bahan/materi pelajaran disusun secara sekuensif.

2) 30 huruf abjad hampir selalu ditampilkan pada setiap langkah

secara utuh sebagai tema sentral.

3) Pola bunyi dan susunan huruf (wazan) disusun secara rapi.

4) Ketrampilan mengeja yang dikembangkan merupakan daya tarik

tersendiri.

5) Materi tajwid secara mendasar terintegrasi dalam setiap langkah.

b. Beberapa kekurangan Qoidah baghdadiyah antara lain :

1) Qoidah Baghdadiyah yang asli sulit diketahui, karena sudah

mengalami beberapa modifikasi kecil.

2) Penyajian materi terkesan menjemukan.

3) Penampilan beberapa huruf yang mirip dapat menyulitkan

pengalaman siswa.

5

Page 6: Metode Baca Tulis Alquran

4) Memerlukan waktu lama untuk mampu membaca Al-Qur'an

2. Metode Iqro’.

Metode Iqro’ disusun oleh Bapak As'ad Humam dari Kotagede

Yogyakarta dandikembangkan oleh AMM ( Angkatan Muda Masjid dan

Musholla ) Yogyakarta denganmembuka TK Al-Qur'an dan TP Al-Qur'an.

Metode Iqro’ semakin berkembang dan menyebarmerata di Indonesia

setelah munas DPP BKPMI di Surabaya yang menjadikan TK Al-Qur'an

danmetode Iqro’ sebagai sebagai program utama perjuangannya.Metode

Iqro’ terdiri dari 6 jilid dengan variasi warna cover yang memikat

perhatian anak TK Al-Qur'an.

a. sifat buku Iqro’ adalah :

1) Bacaan langsung.

2) CBSA

3) Privat

4) Modul

5) Asistensi

b. Bentuk-bentuk pengajaran dengan metode Iqro’ antara lain :

1) TK Al-Qur'an

2) TP Al-Qur'an

3) Digunakan pada pengajian anak-anak di masjid/musholla

4) Menjadi materi dalam kursus baca tulis Al-Qur'an

5) Menjadi program ekstra kurikuler sekolah

6) Digunakan di majelis-majelis taklim

3. Metode Qiro’ati

Metode baca al-Qu ran Qira'ati ditemukan KH. Dachlan Salim

Zarkasyi (w. 2001 M) dariSemarang, Jawa Tengah. Metode yang

disebarkan sejak awal 1970-an, ini memungkinkan anakanakmempelajari

al-Qur'an secara cepat dan mudah. Kiai Dachlan yang mulai mengajar al-

Qur'an pada 1963, merasa metode baca al-Qur'anyang ada belum

memadai. Misalnya metode Qa'idah Baghdadiyah dari Baghdad Irak,

yangdianggap metode tertua, terlalu mengandalkan hafalan dan tidak

6

Page 7: Metode Baca Tulis Alquran

mengenalkan cara baca tartil(jelas dan tepat, red.) Kiai Dachlan kemudian

menerbitkan enam jilid buku Pelajaran Membaca al-Qur'anuntuk TK al-

Qur'an untuk anak usia 4-6 tahun pada l Juli 1986. Usai

merampungkanpenyusunannya, KH. Dachlan berwasiat, supaya tidak

sembarang orang mengajarkan metodeQira'ati. Tapi semua orang boleh

diajar dengan metode Qira'ati.Dalam perkembangannya, sasaran metode

Qiraati kian diperluas. Kini ada Qiraati untukanak usia 4-6 tahun, untuk 6-

12 tahun, dan untuk mahasiswa.

Secara umum metode pengajaran Qiro’ati adalah :

a. Klasikal dan privat

b. Guru menjelaskan dengan memberi contoh materi pokok bahasan,

selanjutnya siswa membaca sendiri ( CBSA)

c. Siswa membaca tanpa mengeja.

d. Sejak awal belajar, siswa ditekankan untuk membaca dengan tepat dan

cepat.

4. Metode Al Barqy

Metode al-Barqy dapat dinilai sebagai metode cepat membaca al-

Qur'an yang palingawal. Metode ini ditemukan dosen Fakultas Adab IAIN

Sunan Ampel Surabaya, MuhadjirSulthon pada 1965. Awalnya, al-Barqy

diperuntukkan bagi siswa SD Islam at-Tarbiyah,Surabaya. Siswa yang

belajar metode ini lebih cepat mampu membaca al-Qur'an. Muhadjir

lantasmembukukan metodenya pada 1978, dengan judul Cara Cepat

Mempelajari Bacaan al-Qur'an al-Barqy.

Muhadjir Sulthon Manajemen (MSM) merupakan lembaga yang

didirikanuntuk membantu program pemerintah dalam hal pemberantasan

buta Baca Tulis Al Qur’an dan Membaca Huruf Latin. Berpusat di

Surabaya, dan telah mempunyai cabang di beberapa kotabesar di

Indonesia, Singapura & Malaysia.Metode ini disebut ANTI LUPA karena

mempunyai struktur yang apabila pada saatsiswa lupa dengan huruf-huruf

suku kata yang telah dipelajari, maka ia akan dengan mudahdapat

mengingat kembali tanpa bantuan guru. Penyebutan Anti Lupa itu sendiri

7

Page 8: Metode Baca Tulis Alquran

adalah dari hasilpenelitian yang dilakukan oleh Departemen Agama

RI.Metode ini diperuntukkan bagi siapa saja mulai anak-anak hingga

orang dewasa. Metodeini mempunyai keunggulan anak tidak akan lupa

sehingga secara langsung dapat mempermudah dan mempercepat anak /

siswa belajar membaca. Waktu untuk belajar membaca Al Qur’an menjadi

semakin singkat.

Keuntungan yang di dapat dengan menggunakan metode ini adalah

:

a. Bagi guru ( guru mempunyai keahlian tambahan sehingga dapat

mengajar dengan lebih baik, bisa menambah penghasilan di waktu

luang dengan keahlian yang dipelajari),

b. Bagi Murid ( Murid merasa cepat belajar sehingga tidak merasa bosan

dan menambah kepercayaan dirinya karena sudah bisa belajar dan

mengusainya dalam waktu singkat, hanya satu level sehingga biayanya

lebih murah),

c. Bagi Sekolah (sekolah menjadi lebih terkenal karena murid-muridnya

mempunyai kemampuan untuk menguasai pelajaran lebih cepat

dibandingkan dengan sekolah lain).

5. Metode Tilawati.

Metode Tilawati disusun pada tahun 2002 oleh Tim terdiri dari

Drs.H. Hasan Sadzili, Drs H. Ali Muaffa dkk. Kemudian dikembangkan

oleh Pesantren Virtual Nurul Falah Surabaya.

Metode Tilawati dikembangkan untuk menjawab permasalahan

yang berkembang di TK-TPA, antara lain : Mutu Pendidikan Kualitas

santri lulusan TK/TP Al Qur’an belum sesuai dengan target.

Metode Pembelajaran Metode pembelajaran masih belum

menciptakan suasana belajar yang kondusif. Sehingga proses belajar tidak

efektif. Pendanaan Tidak adanya keseimbangan keuangan antara

pemasukan dan pengeluaran. Waktu pendidikan Waktu pendidikan masih

terlalu lama sehingga banyak santri drop out sebelum khatam Al-Qur'an.

Kelas TQA Pasca TPA TQA belum bisa terlaksana.

8

Page 9: Metode Baca Tulis Alquran

Metode Tilawati memberikan jaminan kualitas bagi santri-

santrinya, antara lain :

a. Santri mampu membaca Al-Qur'an dengan tartil.

b. Santri mampu membenarkan bacaan Al-Qur'an yang salah.

c. Ketuntasan belajar santri secara individu 70 % dan secara kelompok

80%.

Prinsip-prinsip pembelajaran Tilawati :

a. Disampaikan dengan praktis.

b. Menggunakan lagu Rost.

c. Menggunakan pendekatan klasikal dan individu secara seimbang.

d. Metode Iqro’ Dewasa

6. Metode Iqro’ Terpadu

Kedua metode ini disusun oleh Drs. Tasrifin Karim dari

Kalimantan Selatan. Iqro’ terpadu merupakan penyempurnaan dari Iqro’

Dewasa. Kelebihan Iqro’ Terpadu dibandingkan dengan Iqro’ Dewasa

antara lain bahwa Iqro’ Dewasa dengan pola 20 kali pertemuan sedangkan

Iqro’ Terpadu hanya 10 kali pertemuan dan dilengkapi dengan latihan

membaca dan menulis.

Kedua metode ini diperuntukkan bagi orang dewasa. Prinsip-

prinsip pengajarannya seperti yang dikembangkan pada TK-TP Al-Qur'an.

7. Metode Iqro’ Klasikal

Metode ini dikembangkan oleh Tim Tadarrus AMM Yogyakarta

sebagai pemampatan dari buku Iqro’ 6 jilid. Iqro’ Klasikal diperuntukkan

bagi siswa SD/MI, yang diajarkan secara klasikal dan mengacu pada

kurikulum sekolah formal.

8. Dirosa ( Dirasah Orang Dewasa )

Dirosa merupakan sistem pembinaan islam berkelanjutan yang

diawali dengan belajar baca Al-Qur’an. Panduan Baca Al Qur’an pada

Dirosa disusun tahun 2006 yang dikembangkan Wahdah Islamiyah Gowa.

Panduan ini khusus orang dewasa dengan sistem klasikal 20 kali

pertemuan. Buku panduan ini lahir dari sebuah proses yang panjang, dari

9

Page 10: Metode Baca Tulis Alquran

sebuah perjalanan pengajaran Al Qur'an di kalangan ibu-ibu yang dialami

sendiri oleh Pencetus dan Penulis buku ini. Telah terjadi proses pencarian

format yang terbaik pada pengajaran Al Qur'an di kalangan ibu-ibu selama

kurang lebih 15 tahun dengan berganti-ganti metode.

Dan akhirnya ditemukanlah satu format yang sementara dianggap

paling ideal, paling baik dan efektif yaitu memadukan pembelajaran baca

Al-Qur'an dengan pengenalan dasar-dasar keislaman. Buku panduan

belajar baca Al-Qur'annya disusun tahun 2006. Sedangkan buku-buku

penunjangnya juga yang dipakai pada santri TK-TP Al-Qur'an. Panduan

Dirosa sudah mulai berkembang di daerah-daerah, baik Sulawesi,

Kalimantan maupun beberapa daerah kepulauan Maluku; yang dibawa

oleh para da,i . Secara garis besar metode pengajarannya adalah Baca-

Tunjuk-Simak-Ulang, yaitu pembina membacakan, peserta menunjuk

tulisan, mendengarkan dengan seksama kemudian mengulangi bacaan tadi.

Tehnik ini dilakukan bukan hanya bagi bacaan pembina, tetapi juga bacaan

dari sesama peserta. Semakin banyak mendengar dan mengulang, semakin

besar kemungkinan untuk bisa baca Al-Qur'an lebih cepat.

9. PQOD ( Pendidikan Qur’an Orang Dewasa )

Dikembangkan oleh Bagian dakwah LM DPP WI, yang hingga

saat ini belum diekspos keluar. Diajarkan di kalangan anggota Majlis

Taklim dan satu paket dengan kursus Tartil Al- Qur'an .

10. Pembahasan efektivitas metode baca tulis Al-Qur'an.

Seorang pengajar baca tulis Al-Qur'an , tidak serta merta

mengadopsi metode yang baru dikenalnya, apalagi jika hanya

mendapatkan informasi saja tentang metode tersebut . Para

Pembina harus melakukan kajian yang mendalam, sebelum menetapkan

metode apa yang akan dipakai dalam mengajarkan baca tulis Al-Qur'an

kepada santri.

Beberapa pertimbangan dalam pemilihan metode pengajaran antara

lain :

10

Page 11: Metode Baca Tulis Alquran

a. Mudah dan murahnya mendapatkan pelatihan-pelatihan bagi para

pembina.

b. Mudah dikuasai oleh mayoritas Ustadz/ah

c. Mudah dan murah mendapatkan buku panduan

d. Mudah dan sederhana pengelolaan pengajarannya. Jika beberapa

metode lolos pertimbangan di atas, maka ditentukan pemilihan

berdasarkan skala prioritas.

11

Page 12: Metode Baca Tulis Alquran

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Metode apapun yang berkembang, masing-masing mempunyai kelebihan

dan kekurangan. Efektifitas, efisiensi, cepat mudahnya sebuah metode

pengajaran berbeda-beda ditiap daerah. Banyak faktor yang

mempengaruhinya.

Penggabungan beberapa metode pengajaran belum tentu membuahkan

hasil yang baik. Perlu konsistensi bagi pembina dalam menerapkan sebuah

metode apabila telah dipilih, Sebab ganti-ganti metode akan menyebabkan

kebingungan bagi pembina, terlebih lagi bagi santri.

B. Saran

Penulis telah berusaha maksimal dengan kemampuan yang ia punya, tentu

masih banyak kekurangan yang tanpa sengaja, untuk itu penulis terbuka untuk

menerima kritik dan saran yang membangun demi penyempurnaan penulisan-

penulisan selanjutnya.

12

Page 13: Metode Baca Tulis Alquran

KATA PENGANTAR

Dalam pembuatan makalah ini kami menyadari masih banyak kekurangan

dan kekeliruan baik dalam penulisan maupun materi yang disajikan, oleh karena

itu kami sangat mengharapkan masukan serta kritik dan saran dari semua pihak

demi kesempurnaan dalam pembuatan makalah selanjutnya. Atas kritik dan saran

yang disampaikan nantinya kami ucapkan terima kasih.

Begkulu, Mei 2014

Penulis

13

i

Page 14: Metode Baca Tulis Alquran

DAFTAR ISI

Halaman Judul

Kata Pengantar......................................................................................................i

Daftar Isi ...............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .......................................................................................1

B. Rumusan Masalah ..................................................................................2

C. Tujuan.....................................................................................................2

BAB II  PEMBAHASAN

A. Sejarah Baca Tulis Alquran....................................................................3

B. Metode-metode baca tulis Al-Qur'an di Indonesia.................................5

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ...........................................................................................12

B. Saran ......................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... iii

14

ii

Page 15: Metode Baca Tulis Alquran

MAKALAH

FIQIH IBADAH

“Shalat Jama’, Qasar dan Jum’at”

Disusun Oleh :

Feli Apriani

Sanjaya

Dosen Pembimbing :

Adam Nasution, M.Pd

15

Page 16: Metode Baca Tulis Alquran

JURUSAN TARBIYAH

FAKULTAS TARBIYA DAN TADRIS

INTSITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

BENGKULU

2014

16