METODE ASESMEN IBT FASA TUNGGAL (STUDI KASUS GITET …

34
METODE ASESMEN IBT FASA TUNGGAL (STUDI KASUS GITET PEDAN) SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada Jurusan Teknik Elektro jenjang Strata-1 Fakultas Teknik Universitas Widya Dharma Klaten Disusun oleh : Nama : Tito Yoga Pratama NIM 1542100506 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN 2020

Transcript of METODE ASESMEN IBT FASA TUNGGAL (STUDI KASUS GITET …

Page 1: METODE ASESMEN IBT FASA TUNGGAL (STUDI KASUS GITET …

METODE ASESMEN IBT FASA TUNGGAL (STUDI KASUS GITET

PEDAN)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada Jurusan

Teknik Elektro jenjang Strata-1 Fakultas Teknik Universitas Widya Dharma

Klaten

Disusun oleh :

Nama : Tito Yoga Pratama

NIM 1542100506

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN

2020

Page 2: METODE ASESMEN IBT FASA TUNGGAL (STUDI KASUS GITET …
Page 3: METODE ASESMEN IBT FASA TUNGGAL (STUDI KASUS GITET …
Page 4: METODE ASESMEN IBT FASA TUNGGAL (STUDI KASUS GITET …
Page 5: METODE ASESMEN IBT FASA TUNGGAL (STUDI KASUS GITET …

v

MOTTO

1. Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya

bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai (dari

sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain). Dan hanya

kepada Tuhanmulah engkau berharap. (QS. Al-Insyirah, 6-8)

2. Wahai orang orang yang beriman! Jika kamu menolong agama Allah, niscaya

Dia akan menolong dan meneguhkan kedudukanmu.(QS. Muhammad, 7-8)

3. Sesuatu mungkin mendatangi mereka yang mau menunggu, namun hanya

didapatkan oleh mereka yang bersemangat mengejarnya. (Abraham Lincoln).

4. Ide yang dibangun dan diwujudkan dalam tindakan jauh lebin penting dari

pada ide yang cuma sekedar ide. (Buddha)

5. Hiduplah seolah-olah kamu mati besok. Belajarlah seolah-olah kamu hidup

selamanya. (Mahatma Gandhi).

Page 6: METODE ASESMEN IBT FASA TUNGGAL (STUDI KASUS GITET …

vi

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini dipersembahkan kepada :

1. Allah SWT, yang telah memberikanku kesempatan, kekuatan serta

membekaliku dengan ilmu. Atas karunia serta kemudahan yang engkau

berikan akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

2. Kedua Orang tua saya, Sutoto & Hastuti Setiya Winarsih yang tak pernah

lelah memberikan semangat dan do’a. Serta yang selalu membimbing dan

mengingatkan untuk belajar, ibadah, dll.

3. Anak saya, Asysyabi Atharjingga Pratama yang selalu memberikan semangat

dan hiburan.

4. Istri saya, Daranita Aprilia Listianingrum yang selalu mendukung saya dalam

keadaan apapun.

5. Adik saya Laksmana Widi Prasetya dan Raihan Maulana Syafiq yang selalu

memberikan semangat dan dukungan.

6. Teman dan sahabat seperjuangan yang turut serta membantu dalam penelitian

saya.

7. Almamater Universitas Widya Dharma Klaten.

8. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam

menyelesaikan skripsi ini.

Page 7: METODE ASESMEN IBT FASA TUNGGAL (STUDI KASUS GITET …

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah, saya bisa menyelesaikan skripsi yang berjudul

“METODE ASESMEN IBT FASA TUNGGAL (STUDI KASUS GITET

PEDAN)” sebagai syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada Jurusan Teknik

Elektro jenjang Strata-1 Fakultas Teknik Universitas Widya Dharma Klaten.

Dalam penyusunan skripsi ini saya menyadari tanpa bantuan, bimbingan dan

dukungan dari berbagai pihak, saya tidak akan bisa menyelesaikan skripsi ini. Oleh

karena itu, saya ucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Triyono, M.Pd, selaku Rektor Universitas Widya

Dharma Klaten.

2. Bapak Harri Purnomo, S.T.,M.T, selaku Dekan Fakultas Teknik

Universitas Widya Dharma Klaten sekaligus Dosen Pembimbing II.

3. Bapak Dr. Sutiyo, S.T., M.Eng, selaku Ketua Program Studi Teknik

Elektro, Fakultas Teknik Universitas Widya Dharma Klaten.

4. Bapak Sugeng Santoso, S.T. M.Eng, selaku Dosen Pembimbing I.

5. Bapak I Wayan Angga Wijaya Kusuma, S.T. M.Eng. selaku Pengelola

Laboratorium Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik

Universitas Widya Dharma Klaten.

6. Bapak/Ibu Dosen, khususnya Dosen Jurusan Teknik Elektro serta

seluruh staf karyawan Universitas Widya Dharma Klaten, yang dengan

setulus hati memberikan bantuan dan bimbingan selama menyelesaikan

studi.

Page 8: METODE ASESMEN IBT FASA TUNGGAL (STUDI KASUS GITET …

viii

7. Kedua orang tua dan seluruh keluarga saya yang selalu mendo’akan dan

memberi dukungan baik material maupun moral.

8. Seluruh sahabat saya yang telah memberikan dukungan dan semangat

dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Seluruh pegawai PT PLN ( Persero ) UPT Salatiga yang telah banyak

membantu dalam penelitian maupun penulisan skripsi ini

10. Seluruh teman-teman Mahasiswa Teknik Elektro Universitas Widya

Dharma Klaten yang telah banyak membantu dalam penelitian maupun

penulisan skripsi ini.

11. Serta seluruh pihak yang telah banyak membantu dalam skripsi ini yang

tidak bisa saya sebut satu persatu

Untuk kesempurnaan penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu kritik dan saran

yang sifatnya membangun sangat diharapkan. Semoga skripsi ini dapat

memberikan bermanfaat bagi penulis khususnya dan semua pihak yang

memerlukan.

Klaten, 6 Juli 2020

Penyusun,

Tito Yoga Pratama

Page 9: METODE ASESMEN IBT FASA TUNGGAL (STUDI KASUS GITET …

ix

INTISARI / ABSTRAK

TITO YOGA PRATAMA, NIM : 1542100506, Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Widya Dharma Klaten, Skripsi: “METODE ASESMEN IBT

FASA TUNGGAL (STUDI KASUS GITET PEDAN)”.

GITET 500 kV Pedan merupakan salah satu Obvitnas (Objek Vital Nasional)

yang memiliki 4 (empat) Interbus Transformer (IBT) 500 kV, yaitu IBT 1, IBT 2, IBT 3 dan IBT 4 yang masing – masing berkapasitas 500 MVA. Secara sistem kelistrikan, sistem Jawa Tengah dan DIY terdiri dari 4 (empat) sub sistem, yaitu sub sistem Ungaran, sub sistem Tanjung Jati, sub sistem Pedan 1-2 dan sub sistem pedan 3-4. Pada tanggal 29 Agustus 2017 UPT Salatiga mendeklarasikan kesiapan MVA IBT 2 GITET 500 kV Pedan mengalami derating sesuai dengan Surat No.

0144/TRS.00.04/UPT SLTG/2017. Deklarasi IBT 2 sebesar 87% atau sama dengan beban 1500 Ampere di sisi sekunder (150 kV). Penyebab derating adalah beban

sudah mencapai lebih dari 80%, suhu belitan IBT mencapai 103 oC dengan setting

alarm sebesar 110 oC dan setting trip sebesar 120 oC pada IBT 2 phase S.

Berdasarkan deklarasi derating tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Single Phase Interbus Transformer (IBT) 2 phase S tidak dalam kondisi normal sehingga harus dilakukan analisa untuk menentukan kelayakan operasi dari Single Phase Interbus Transformer (IBT) 2 phase S.

Untuk menentukan kondisi dari Single Phase Interbus Transformer (IBT) 2

phase S diperlukan data hasil pemeliharaan dan history dari IBT tersebut. Data

pemeliharaan berdasarkan inspeksi level 1, 2 dan 3 yang akan digunakan untuk

menentukan kondisi dari IBT tersebut dikumpulkan dan dianalisa dengan metode

pengumpulan data dan analisa data yang merupakan pengembangan dari metode

FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) dan FMECA (Failure Mode Effect and

Critical Analysis) yang telah mencantumkan faktor bobot nilai kondisi trafo serta

probabilitas indeks.

Dari hasil analisa didapatkan kesimpulan bahwa terjadi pemburukan pada

minyak isolasi trafo ditambah hasil uji DGA diperoleh kondisi TDCG berada pada

Level 2 dengan peningkatan pada C2H6 dan H2 mengindikasikan adanya

overheating in oil < 300˚C. Hasil uji Tahanan Isolasi dari tahun 2009 sampai

dengan 2020 Fasa S mengalami penurunan indeks polarisasi. Hasil uji Rasio pada

Tap -4 sampai dengan +2 terdapat error deviasi > 0,5%. Hasil pengujian SFRA

menunjukkan bahwa IBT 2 phase S telah mengalami Obvious Distortion di zona Medium frequency (100 kHz – 600 kHz) pada belitan sekunder dan tersier, yang

artinya trafo sudah mengalami perubahan/deformasi antara belitan dengan tap

belitan. Sedangkan berdasarkan perhitungan probabilitas indeks diperoleh nilai

5,07976 atau kategori sedang.

Kata kunci : Derating, IBT 2, Pemeliharaan, Analisa Kondisi, Probabilitas Indeks

Page 10: METODE ASESMEN IBT FASA TUNGGAL (STUDI KASUS GITET …

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................i

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................ ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .................................................. iii

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................iv

MOTTO.................................................................................................................... v

HALAMAN PERSEMBAHAN..............................................................................vi

KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii

INTISARI / ABSTRAK ......................................................................................... ix

DAFTAR ISI ............................................................................................................ x

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xv

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1

1.2 Perumusan Masalah .................................................................................. 2

1.3 Batasan Masalah ....................................................................................... 3

1.4 Tujuan ....................................................................................................... 3

1.5 Manfaat Penelitian .................................................................................... 4

1.6 Kajian Pustaka .......................................................................................... 4

1.7 Sistematika Penulisan ............................................................................. 10

BAB II DASAR TEORI ......................................................................................... 12

2.1 Tinjauan Pustaka ..................................................................................... 12

Page 11: METODE ASESMEN IBT FASA TUNGGAL (STUDI KASUS GITET …

xi

2.2 Asesmen .................................................................................................. 13

2.3 Single Phase Interbus Transformator ..................................................... 14

2.4 Phase S .................................................................................................... 14

2.5 GITET ( Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi ) ................................... 15

2.6 SK Dir 520 PT PLN (Persero) ................................................................ 15

2.7 FMEA and FMECA ................................................................................ 16

2.8 Bagian – Bagian Transformator.............................................................. 20

2.8.1 Electromagnetic Circuit (Inti Besi) ................................................. 20

2.8.2 Current Carrying Circuit (Belitan) .................................................. 21

2.8.3 Bushing ............................................................................................ 21

2.8.4 Pendingin ......................................................................................... 22

2.8.5 Oil Preservation & Expansion (Konservator) ................................. 23

2.8.6 Dielectric ( Minyak Isolasi Trafo dan Isolasi Kertas ) .................... 24

2.8.7 Tap Changer ..................................................................................... 25

2.8.8 NGR ( Neutral Grounding Resistor ) .............................................. 26

2.8.9 Proteksi Trafo .................................................................................. 26

2.9 Inspeksi Level 1,2 dan 3 ......................................................................... 28

2.9.1 Inspeksi Level 1 ............................................................................... 28

2.9.2 Inspeksi Level 2 ............................................................................... 28

2.9.2 Inspeksi Level 3 ............................................................................... 29

2.10 Pengaruh Gempa Terhadap Belitan ...................................................... 30

BAB III METODE PENELITIAN ......................................................................... 31

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................................. 31

Page 12: METODE ASESMEN IBT FASA TUNGGAL (STUDI KASUS GITET …

xii

3.2 Langkah Penelitian ................................................................................. 31

3.2.1 Metode Pengumpulan Data .............................................................. 31

3.2.2 Metode Analisa Data........................................................................ 33

3.3 Pengujian IBT ......................................................................................... 36

3.3.1 Karakteristik Minyak ........................................................................ 36

3.3.1.1 Kadar Air ............................................................................ 36

3.3.1.2 Tegangan Tembus .............................................................. 38

3.3.1.3 Kadar Asam ........................................................................ 38

3.3.1.4 Interfacial Tension (IFT).................................................... 38

3.3.1.5 Warna ................................................................................. 39

3.3.1.6 Sedimen .............................................................................. 40

3.3.1.7 Titik Nyala ......................................................................... 40

3.3.2 Dissolved Gas Analysis (DGA) ........................................................ 41

3.3.3 Furan ................................................................................................ 42

3.3.4 Dirana ............................................................................................... 43

3.4.4.1 FDS (Frequency Domain Spectroscopy) ........................... 43

3.4.4.2 PDC (Polarization and Depolarization Current) .............. 43

3.3.5 Tan Delta .......................................................................................... 44

3.4.5.1 Insulation Power Factor Test............................................. 44

3.4.5.2 Capacitance........................................................................ 45

3.3.6 Tahanan Isolasi ................................................................................. 45

3.3.7 Ratio Test .......................................................................................... 46

3.3.8 Sweep Frequency Response Analysis (SFRA) .................................. 47

Page 13: METODE ASESMEN IBT FASA TUNGGAL (STUDI KASUS GITET …

xiii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISA ................................................. 51

4.1 Data Riwayat Pengoperasian .................................................................. 51

4.2 Analisa Subsistem Bushing ..................................................................... 55

4.2.1 IL 1 Bushing..................................................................................... 55

4.2.2 Thermovisi Bushing ......................................................................... 55

4.2.3 Tan Delta Bushing ........................................................................... 55

4.3 Analisa Subsistem Dielektrik .................................................................. 56

4.3.1 IL 1 Dielektrik .................................................................................. 56

4.3.2 DGA Dielektrik ................................................................................ 57

4.3.3 Ageing Dielektrik ............................................................................. 58

4.3.4 Kadar Air Dielektrik ........................................................................ 60

4.3.5 BDV Dielektrik ................................................................................ 61

4.3.6 Kadar Asam Dielektrik .................................................................... 61

4.3.7 IFT Dielektrik................................................................................... 62

4.3.8 Sedimen Dielektrik .......................................................................... 63

4.4 Analisa Subsistem EMC CCU ................................................................ 63

4.4.1 IL 1 EMC CCU ................................................................................ 63

4.4.2 DGA EMC CCU .............................................................................. 69

4.5 Analisa Subsistem OLTC ....................................................................... 69

4.6 Analisa Subsistem Pendingin ................................................................. 70

4.7 Analisa Subsistem Pernafasan ................................................................ 71

4.7 Analisa Subsistem Struktur Mekanik ..................................................... 71

4.8 Analisa Kondisi IBT 2 Fasa S................................................................. 72

Page 14: METODE ASESMEN IBT FASA TUNGGAL (STUDI KASUS GITET …

xiv

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 76

5.1 Kesimpulan ............................................................................................. 76

5.2 Saran ....................................................................................................... 78

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 76

LAMPIRAN

Page 15: METODE ASESMEN IBT FASA TUNGGAL (STUDI KASUS GITET …

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Faktor Bobot Nilai Kondisi Trafo ...................................................... 17

Gambar 2.2 Sebaran Probabilitas Index ................................................................. 19

Gambar 2.3 Winding Transformator ..................................................................... 21

Gambar 2.4 Bushing Transformator ...................................................................... 22

Gambar 2.5 Radiator Transformator...................................................................... 23

Gambar 2.6 Konservator Transformator................................................................ 24

Gambar 2.7 OLTC Transformator ......................................................................... 25

Gambar 2.8 NGR Transformator ........................................................................... 26

Gambar 3.1 Algoritma Pengumpulan Data ............................................................ 31

Gambar 3.2 Algoritma Analisa Data 1 ................................................................... 34

Gambar 3.3 Algoritma Analisa Data 2 ................................................................... 35

Gambar 3.4 Wilayah Frekuensi SFRA ................................................................... 49

Gambar 4.1 IBT 2 Fasa S GITET Pedan ................................................................ 51

Gambar 4.2 Grafik Suhu Winding dan Oil IBT 2 Fasa S GITET Pedan ............... 53

Gambar 4.3 Grafik penurunan TDCG .................................................................... 58

Gambar 4.4 Grafik penurunan C2H4 dan C2H2 .................................................................................. 58

Gambar 4.5 Interpretasi hasil uji SFRA sisi belitan primer dengan metode time

comparison fasa S .................................................................................................. 64

Gambar 4.6 Interpretasi hasil uji SFRA sisi sekunder dengan metode time

comparison fasa S .................................................................................................. 65

Page 16: METODE ASESMEN IBT FASA TUNGGAL (STUDI KASUS GITET …

xvi

Gambar 4.7 Interpretasi hasil uji SFRA sisi tersier dengan metode time

comparison fasa S .................................................................................................. 65

Gambar 4.8 Grafik pengujian RDC belitan fasa S ................................................. 66

Gambar 4.9 Grafik penurunan Indeks Polaritas Tahanan Isolasi ........................... 68

Gambar 4.10 Pengolahan hasil pengujian dirana tahun 2020 ................................ 71

Gambar 4.11 Kebocoran Bushing Primer IBT 2 Phase S ...................................... 72

Page 17: METODE ASESMEN IBT FASA TUNGGAL (STUDI KASUS GITET …

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Deklarasi kesiapan MVA bulan September 2017 .................................... 2

Tabel 1.2 Kajian Pustaka Peneliti Pendahulu........................................................... 4

Tabel 2.1 Kriteria Kondisi Peralatan Instalasi Tenaga Listrik ............................... 20

Tabel 3.1 Kondisi Minyak Trafo Berdasarkan Kadar Air (ppm) ........................... 37

Tabel 3.2 Tegangan Tembus .................................................................................. 38

Tabel 3.3 Kadar Asam ............................................................................................ 38

Tabel 3.4 Validitas ................................................................................................. 39

Tabel 3.5 Klasifikasi Warna ................................................................................... 39

Tabel 3.6 Klasifikasi Sedimen ............................................................................... 40

Tabel 3.7 Titik Nyala Api ...................................................................................... 41

Tabel 3.8 Analisa tingkat kelembaban berdasarkan klasifikasi IEC 60422 ........... 44

Tabel 3.9 Pergerakan Perkabelan Kumparan atau Tap .......................................... 49

Tabel 3.10 Klasifikasi Kondisi Trafo (Distortion) SFRA merk Megger ............... 50

Tabel 4.1 DataTeknik IBT 2 GITET 500 kV Pedan .............................................. 52

Tabel 4.2 Riwayat Gangguan dan Anomali ........................................................... 52

Tabel 4.3 Riwayat Gangguan Penyulang IBT ........................................................ 54

Tabel 4.4 Hasil Pengujian tan delta bushing IBT 2 GITET Pedan ........................ 56

Tabel 4.5 Hasil analisa pengujian warna minyak isolasi ....................................... 56

Tabel 4.6 Hasil analisa pengujian DGA metode TDCG ........................................ 57

Tabel 4.7 Hasil Pengujian Furan tahun 2017 ........................................................ 58

Tabel 4.8 Hasil Pengujian Furan tahun 2020 ........................................................ 58

Page 18: METODE ASESMEN IBT FASA TUNGGAL (STUDI KASUS GITET …

xviii

Tabel 4.9 Hasil pengujian tan delta IBT 2 Fasa S GITET Pedan........................... 60

Tabel 4.10 Hasil analisa pengujian kadar air ......................................................... 61

Tabel 4.11 Hasil analisa pengujian BDV ............................................................... 61

Tabel 4.12 Hasil analisa pengujian kadar asam ..................................................... 62

Tabel 4.13 Hasil analisa IFT dan flashpoint .......................................................... 63

Tabel 4.14 Hasil analisa sedimen ........................................................................... 63

Tabel 4.15 Hasil Pengujian RDC IBT 2 Fasa S ..................................................... 67

Tabel 4.16 Hasil Pengujian tahanan isolasi IBT 2 GITET Pedan .......................... 68

Tabel 4.17 Hasil analisa DGA 4 metode ................................................................ 69

Tabel 4.18 Hasil Pengujian rasio IBT 2 Fasa S ..................................................... 70

Tabel 4.19 Faktor bobot subsistem IBT 2 Phase S ................................................ 72

Tabel 5.1 Rujukan Analisa Kesimpulan................................................................. 77

Page 19: METODE ASESMEN IBT FASA TUNGGAL (STUDI KASUS GITET …

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

GITET 500 kV Pedan merupakan salah satu Obvitnas (Objek Vital Nasional)

yang memiliki 4 (empat) Inter Bus Transformator ( IBT ) 500 kV, yaitu IBT 1, IBT

2, IBT 3 dan IBT 4 yang masing – masing berkapasitas 500 MVA. Secara sistem

kelistrikan, sistem Jawa Tengah dan DIY terdiri dari 4 (empat) sub sistem, yaitu

sub sistem Ungaran, sub sistem Tanjung Jati, sub sistem Pedan 1-2 dan sub sistem

pedan 3-4.

Pada bulan Mei 2017 beban IBT 2 fasa S mencapai 1680 Ampere (98%) di

sisi 150 kV dengan suhu winding mencapai 103oC dan suhu minyak 90oC. Suhu

winding tersebut bila dikalkulasikan dengan setting alarm hanya berselisih 7oC,

mengingat setting alarm belitan adalah 110 oC, sehingga pada tanggal 29 Agustus

2017 UPT Salatiga mendeklarasikan kesiapan MVA IBT 2 GITET 500 kV Pedan

mengalami derating sesuai dengan Surat No. 0144/TRS.00.04/UPT SLTG/2017.

Deklarasi IBT 2 sebesar 87% atau sama dengan beban 1500 Ampere di sisi sekunder

(150 kV). Penyebab derating adalah beban sudah mencapai lebih dari 80%, suhu

belitan IBT mencapai 103oC dengan setting alarm sebesar 110oC dan setting trip

sebesar 120oC. Pembatasan pembebanan diatur oleh standar IEEE std C57.91-2011

(IEE Guide For Loading Mineral-Oil-Immersed Transformer and Step Voltage

Regulator) dan dituliskan dalam Tabel 1.1 tentang deklarasi kesiapan Trafo IBT 2

GITET Pedan.

1

Page 20: METODE ASESMEN IBT FASA TUNGGAL (STUDI KASUS GITET …

2

Tabel 1.1 Deklarasi kesiapan MVA bulan September 2017

Dari informasi tersebut dapat disimpulkan bahwa kondisi dari trafo IBT 2 fasa

S tidak dalam kondisi yang baik atau bisa disebut anomali. Hal tersebut diperkuat

dengan adanya data anomali yang menuliskan tentang adanya kebocoran pada

flendes bushing, inrush current serta anomali-anomali yang lain. Sedangkan demi

menjaga keandalan suatu sistem kelistrikan diperlukan sebuah justifikasi yang kuat

dalam menentukan kelayakan operasi dari suatu peralatan. Salah satu metode yang

digunakan untuk menentukan kondisi dari suatu peralatan adalah metode FMEA

(Failure Mode Effect Analysis) dan FMECA (Failure Mode Effect Critical

Analysis). Metode FMEA dan FMECA dapat dikembangkan menjadi metode

pengumpulan data dan analisa data yang lebih efisien serta mempermudah dalam

proses justifikasi. Pengembangan metode tersebut diperlukan data-data pendukung.

Data pendukung tersebut antara lain data riwayat pengoperasian, data hasil inspeksi

peralatan, dan data hasil pengujian peralatan. Penyusunan data menggunakan

flowchart akan memudahkan dalam pengumpulan data dan proses analisa data.

1.2 Perumusan Masalah

Dari latar berlakang tersebut menimbulkan beberapa permasalahan, yaitu :

Page 21: METODE ASESMEN IBT FASA TUNGGAL (STUDI KASUS GITET …

3

1. Bagaimana cara membuat metode pengumpulan data untuk menentukan

kondisi suatu IBT?

2. Bagaimana cara membuat metode analisa data untuk menentukan kondisi suatu

IBT?

3. Bagaimana cara menentukan kondisi IBT 2 fasa S GITET Pedan?

1.3 Batasan Masalah

Dalam penelitian ini pembahasan masalah dibatasi pada hal-hal berikut :

1. Obyek yang dipelajari dan diukur adalah Single Phase Inter Bus Transformator

2 (IBT 2) Phase S GITET Pedan 500kV dengan merk Elin tahun pembuatan

1997 type TEQ-205R55F9K-99.

2. Data pemeliharaan atau pengujian yang digunakan dari tahun 2009 hingga

2020.

3. Penentuan kondisi IBT 2 Phase S GITET Pedan 500kV menggunakan standar

pengujian buku pedoman peralatan SK Dir 520 (PT PLN Persero) dengan

metode pengembangan dari FMEA dan FMECA.

1.4 Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini antara lain :

1. Membuat metode pengumpulan data untuk menentukan kondisi IBT

2. Membuat metode analisa data untuk menentukan kondisi IBT

3. Mengetahui kondisi IBT 2 fasa S GITET Pedan

Page 22: METODE ASESMEN IBT FASA TUNGGAL (STUDI KASUS GITET …

4

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian analisis kondisi IBT 2 fasa S GITET Pedan 500 kV

ini antara lain :

1. Sebagai dasar pertimbangan Manajemen UPT Salatiga dan Unit Induk

Transmisi Jawa Bagian Tengah dalam menentukan kelayakan operasi IBT 2

fasa S GITET Pedan.

2. Sebagai rujukan untuk penelitian lanjutan.

3. Sumbangsih nyata untuk dari penulis untuk dunia pendidikan.

1.6 Kajian Pustaka

Kajian pustaka yang digunakan sebagai rujukan untuk melakukan analisis

kondisi IBT 2 fasa S GITET Pedan 500 kV ini ditunjukkan pada Tabel 1.2 antara

lain :

Tabel 1.2 Kajian Pustaka Peneliti Pendahulu

No Judul Penulis Metode Data Analisa Kesimpulan

1. Analisis

kondisi

hasil

Pengukuran

IBT 1

500/150kV

dalam

Keadaan

Padam Pada

GITET

Gandul

Bahri Zen.

2011.

Universitas

Indonesia

Studi

Literature,

Observasi/

Pengamatan

, dan

Wawancara

Langsung

Hasil uji

tangen delta,

Tahanan

isolasi, RDC,

Contiunity

OLTC Test dan

tegangan

tembus minyak

transformator

Analisis data

hasil

pengukuran

Transformator

IBT 1 GITET

Gandul dalam

kondisi padam

meliputi

perhitungan

Indeks

polaritas

tahanan isolasi,

Tegangan

tembus

minyak, tangen

delta, RDC

dan Contiunity

Pengujian Transformator

dalam kondisi

padam

dilakukan pada

bagian-bagian

yang vital

Rekondisi

belitan agar

terhindar dari

short-circuit

karena

penurunan

tahanan isolasi

Daya yang diserap suatu bahan

Page 23: METODE ASESMEN IBT FASA TUNGGAL (STUDI KASUS GITET …

5

Lanjutan Tabel 1.2

No Judul Penulis Metode Data Analisa Kesimpulan

OLTC Test berbanding

lurus dengan

tegangan,

frekuensi,

kapasitansi dan

sudut

kehilangan.

Penggantian minyak

transformator

akibat

penuruanan

tegangan

tembus

Pengujian RDC untuk

memastikan

tidak adanya

open-circuit

pada belitan OLTC

2. Analisis

Kondisi

Hasil

Pengujian

Transformat

or III

150/20kV

16MVA GI

Jajar Dalam

Keadaan

Padam

Miranti

Fajarwati.

2018.

Universitas

Muhammad

iyah

Surakarta

Studi

Literature,

Pengumpula

n data,

Pengujian,

Analisa

Data dan

Pembahasan

kesimpulan

Data

Transformator,

hasil uji

tahanan

isolasi,

pengujian tan

delta (tan

delta belitan

trafo dan tan

delta bushing),

pengujian

rasio,

pengujian rele

buchol z,

pengujian rele

sudden

pressure

Analisa data

pengujian

tahanan isolasi

dengan

perhitungan

Indeks

Polarisasi, Tan

delta belitan

dan bushing,

rasio dengan

perbandingan

nameplated,

resistansi dan

uji fungsi Rele

Bucholz dan

sudden

pressure

Tahanan isolasi trafo dalam

kondisi baik

tapi cenderung

mengalami

penurunan

Bushing dalam kondisi baik

berdasarkan tan

delta

Rasio belitan

kondisi baik

Resistansi rele

sudden pressure

dalam kondisi

baik

Trafo III 150/20kV

16MVA GI

Jajar dalam

keadaan baik

dan masih layak digunakan

Page 24: METODE ASESMEN IBT FASA TUNGGAL (STUDI KASUS GITET …

6

Lanjutan Tabel 1.2

No Judul Penulis Metode Data Analisa Kesimpulan

namun perlu

beberapa

pengujian

lanjutan dan

perbaikan

3. Analisa

Pengujian

Isolasi

Transformat

or Daya

60MVA

Pada Gardu

Induk Jajar.

Dwi Ari

Wibowo.

2018.

Universitas

Muhammad

iyah

Surakarta

Studi

Literature,

Pengumpula

n data,

Analisis

Data,

Perhitungan

, Pengujian

Minyak

Trafo,

Pembuatan

laporan

Data

transformator

daya, hasil

pengukuran

tahanan isolasi,

tangen delta,

BDV minyak

isolasi

Analisa data

pengujian

tahanan isolasi

dengan

perhitungan

Indeks

Polarisasi,

tangen delta,

BDV pada

minyak

maintank dan

OLTC

Berdsarkan

hasil

pengukuran

transformator

daya dalam

keadaan baik

Hasil perhitungan

Indeks

Polarisasi

diantara 1,25-2

menandakan

kondisi baik

Tangen delta dibawah 0,5%

atau kondisi

baik

Minyak maintank dan

OLTC trafo

masuk kategori cukup/wajar

4. Analisis

Pengujian

Kinerja

Minyak

Isolasi Pada

Transformat

or Tenaga

70kV.

Stefan

Heryanto.

2014.

Universitas

Indonesia.

Studi

literature,

eksperimen,

dan analisis

Data sampel

trafo, warna

minyak, kadar

air, tegangan

antar muka,

kadar asam,

tegangan

tembus, gas

terlarut

Warna bukan

suatu point

kritis untuk

menilai

kondisi

minyak, air

berpengaruh

pada tegangan

tembus, asam

berasal dari

hasil oksidasi

minyak itu

sendiri,

tegangan

tembus

menunjukan kemampuan

Transformator

1 GI Gandaria

masih bisa

beroperasi

dengan normal

tetapi struktur

minyak sudah

mengalami

dekomposisi

Transformator

2 GI Gandaria

masih bisa

beroperasi

dengan normal

tetapi perlu

pemantauan lebih lanjut

Page 25: METODE ASESMEN IBT FASA TUNGGAL (STUDI KASUS GITET …

7

Lanjutan Tabel 1.2

No Judul Penulis Metode Data Analisa Kesimpulan

minyak

sebagai isolasi,

DGA

menggunakan

TDCG

Transformator 2 masih berjalan

normal dengan

hasil pengujian

DGA dengan

metode TDCG

masih dalam

kategori 2

Pengujian minyak

diperlukan

untuk

mengetahui

sampai kapan

transformator

itu dapat

beroperasi

Data hasil

pengujian

minyak dengan

berbagai

metode saling menunjang.

4. Analisis

Kondisi

Trafo II

150/20kV

60MVA GI

Pedan

Melalui

Hasil

Pengujian

SFRA

(Sweep

Frequency

Response

Analysis)

Menggunak

an

FRAXvs2.5

Dyah Sekar

Arum.

2018.

Universitas

Muhammad

iyah

Surakarta.

Studi

Literature,

Pengumpula

n data,

Pengujian,

Analisa

Data dan

Pembahasan

kesimpulan

Data pabrik

atau

nameplated

Trafo 2 GI

Pedan, hasil uji

SFRA

Interpreatsi

SFRA HV-LV

open dan short

dengan

standart DL/T

911-2004, LV-

HV open dan

short dengan

standart DL/T

911-2004,

Interpretasi uji

SFRA HV-LV

open

mengindikasika

n adanya

gangguan

sedang (obvious

deformation)

pada inti besi

Pada sisi LV- HV open

mengindikasika

n adanya

gangguan

ringan (light

deformation)

pada struktur

clamping

bushing trafo.

Pada sisi HV-

LV short

Page 26: METODE ASESMEN IBT FASA TUNGGAL (STUDI KASUS GITET …

8

Lanjutan Tabel 1.2

No Judul Penulis Metode Data Analisa Kesimpulan

mengindikasika

n adanya

gangguan

ringan (light

deformation)

pada struktur

clamping

bushing trafo

Hasil pengujian

pada nilai

rentang

frekuensi

rendah

mengindikasika

n adanya

gangguan

sedang (obvious

deformation)

terhadap phasa

w yang terletak

pada inti besi

trafo dan

rentang

frekuensi

menengah

mengindikasika

n adanya

gangguan

ringan (light

deformation)

5. Analisis

Pengaruh

Kenaikan

Temperatur

dan Umur

Minyak

Transformat

or Terhadap

Degradasi

Tegangan

Tembus

Minyak

transformat

or

Iwa

Garniwa

dan

Jonathan

Fritz S.

2018.

Universitas

Indonesia

Studi

Literature,

Pengumpula

n informasi,

Pengujian,

Analisa,

Kesimpulan

Hasil

pengujian

tegangan

tembus minyak

baru, 1 tahun,

2 tahun dan 5

tahun

Dengan

penggabungan

dua variabel

didaptkan hasil

semakin tinggi

dan tua umur

dari minyak

transformator

maka tegangan

tembus

semakin

rendah, umur

transformator

yang semakin

Semakin tinggi

temperatur

minyak maka

tegangan

tembus semakin

kecil

Kenaikan

temperatur

memberikan

penurunan

kualitas isolasi

dari minyak

transformator

Tegangan

Page 27: METODE ASESMEN IBT FASA TUNGGAL (STUDI KASUS GITET …

9

Lanjutan Tabel 1.2

No Judul Penulis Metode Data Analisa Kesimpulan

tua

mempengaruhi

vikositas dan

resistivitas dari

minyak

transformator.

tembus minyak transformator yang paling rendah terdapat pada temperatur

120oC dan yang paling tinggi

pada suhu 80oC

Semakin tua umur minyak

transformator

kualitas

isolasinya

semakin buruk

Semakin tinggi

temperatur dan

semakin tua

umur minyak

maka akan

semakin

memperburuk

kemapuan

isolasi Minyak

transformator

yang berumur 5

tahun dan

dipanaskan

120oC memiliki

tegangan

tembus paling

buruk yaitu 38.9kV

6. Pengujian

Kondisi

Isolasi Main

Transformat

or GTG 1.1

Dengan

Metode

Dielectric

Response

Analysis

(DIRANA)

Erlina dan

Muhlas.

2016.

Sekolah

Tinggi

Teknik PLN

Studi

Literature,

Pengumpula

n informasi,

Pengujian,

Analisa

hasil

pengukruan,

Kesimpulan

Hasil ukur

kondisi isolasi

transformator

dengan metode

Frequency

Domain

Spectroscopy ,

Polarization

and

depolarization

current, dan

Dielectric

FDS (Frequency

Domain

Spectroscopy)

faktor dissipasi

system isolasi

terukur dangan

sweep

frequency,

PDC

(Polarization

and

DIRANA merupakan

salah satu alat

untuk

menganalisa

kondisi isolasi

dan moisture

pada trafo

dengan

menggabungkan

dua metode pengukuran

Page 28: METODE ASESMEN IBT FASA TUNGGAL (STUDI KASUS GITET …

10

Lanjutan Tabel 1.2

No Judul Penulis Metode Data Analisa Kesimpulan

Response

Analysis.

depolarization

current)

tegangan DC

diinjeksikan

pada sistem

isolasi untuk

mengukur arus

polarisasi dan

depolarisasi,

DIRANA

(Dielectric

Response

Analysis)

FDS dan PDC Pada pengujian

CHL moisture

Main

Transformator

(MT) GT 1.1

kategori dry

Nilai konduktivitas

minyak trafo

masuk dalam

kategori baik

menurut standar

kriteria

kandungan

moisture pada kertas isolasi

Kajian pustaka pada Tabel 1.2 diatas sebagian besar peneliti dalam

menentukan kondisi dari suatu transformator melakukan pengumpulan data

tahanan isolasi, pengujian karakteristik minyak, pengujian RDC dan pengujian

SFRA, yang pada dasarnya data tersebut juga digunakan oleh penulis dalam

menentukan analisa kondisi. Metode yang digunakan peneliti, sebagian besar

adalah studi literature, pengumpulan data, pengujian,, analisa hasil pengujian dan

kesimpulan. Berdasarkan pada kajian pustaka yang telah dikumpulkan tersebut,

dapat dipastikan belum ada yang melakukan penelitian terhadap IBT 2 fasa S

GITET Pedan dengan metode pengembangan dari FMEA dan FMECA

1.7 Sistematika Penulisan

Sebagai gambaran penulisan skripsi ini penulis membuat sistematika

penulisan terbagi atas lima bab yang isinya diuraikan sebagai berikut:

Page 29: METODE ASESMEN IBT FASA TUNGGAL (STUDI KASUS GITET …

11

1. BAB I Pendahuluan, memuat latar belakang masalah, rumusan masalah,

batasan masalah, tujuan yang hendak dicapai, manfaat penelitian, tinjauan

pustaka penelitian terdahulu, dan sistematika penulisan.

2. BAB II Dasar Teori, pada bab dua ini memuat tentang tinjauan pustaka,

pengertian IBT, Asesmen, GITET, Phase S, SKDir 520, FMEA (Failure

Mode and Effect Analysis) and FMECA (Failure Mode and Critical Effect

Analysis), pengertian dan fungsi komponen Transformator, Inspeksi Level 1,

2 dan 3.

3. BAB III Metode Penelitian, menguraikan tentang langkah penelitian, waktu

dan tempat penelitian, dan pengujian IBT.

4. BAB IV Pembahasan dan Hasil Penelitian, Pada bab empat yaitu menjelaskan

pembahasan dan hasil penelitian dari masing masing bagian transformator

yang telah dibandingkan dengan standar, lalu dianalisa dan disimpulkan

dengan metode asesmen IBT fasa tunggal.

5. BAB V Kesimpulan dan Saran, pada bab ini merupakan kesimpulan dari hasil

penelitian skripsi ini dan saran untuk penelitian yang akan datang.

Page 30: METODE ASESMEN IBT FASA TUNGGAL (STUDI KASUS GITET …

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa data diperoleh kesimpulan :

1. Metode pengumpulan data disusun menggunakan algoritma dengan sistem

pengelompokan data per tahun. Data yang digunakan untuk penentuan kondisi

IBT 2 Fasa S antara lain Inspeksi Level 1, 2 dan 3, Analisa karakteristik

minyak, Dissolved Gas Analysis (DGA), Furan, Dielectric Response Analysis

(Dirana), Tan Delta, Tahanan Isolasi, Ratio test, dan Sweep Frequeny

Response Analysis (SFRA).

2. Metode analisa data dengan pengembangan metode FMEA dan FMECA yang

digunakan sebagai penentuan kondisi akhir IBT 2 fasa S menggunakan data

tahun terakhir dengan cara membandingkan hasil analisa yang telah berbentuk

angka dengan perhitungan probabilitas indeks.

3. Kondisi IBT 2 phase S GITET Pedan yang telah diukur dengan perhitungan

probabilitas indeks diperoleh nilai 5,07976 atau kategori sedang, yang artinya

kondisi trafo dapat diterima, tetapi tidak berarti bebas cacat atau kondisi trafo

sama dengan dan atau berubah yang tidak signifikan menuju ke pemburukan,

dengan rujukan analisa sebagai berikut :

a. Pemburukan pada minyak isolasi yang dibuktikan dengan adanya peningkatan

kadar air dan kadar asam dalam minyak serta hasil pengujian tegangan

antarmuka dan flashpoint yang buruk.

76

Page 31: METODE ASESMEN IBT FASA TUNGGAL (STUDI KASUS GITET …

77

b. Hasil uji DGA Fasa S kondisi TDCG berada pada Level 2 dengan peningkatan

pada C2H6 dan H2 mengindikasikan adanya overheating in oil < 300˚C.

c. Hasil uji Tahanan Isolasi dari tahun 2009 sampai dengan 2020 Fasa S

mengalami penurunan indeks polarisasi.

d. Hasil uji Rasio IBT 2 phase S mengalami pemburukan dengan kenaikan error

dibandingkan tahun 2017 dan 2019 bahkan pada Tap -4 sampai dengan +2

terdapat error deviasi > 0,5%.

e. Hasil pengujian SFRA menunjukkan bahwa IBT 2 phase S telah mengalami

Obvious Distortion di zona Medium frequency (100 kHz – 600 kHz) pada

belitan sekunder dan tersier, yang artinya transformator sudah mengalami

perubahan/deformasi antara belitan dengan tap belitan.

f. Hasil uji Tan Delta, Dirana dan Furan Fasa IBT 2 phase S masih dalam kondisi

baik.

Tabel 5.1 Rujukan Analisa Kesimpulan

NO Pengujian Hasil Kesimpulan

1 Analisa Karakteristik

Minyak

Peningkatan Kadar Air, Kadar

Asam, Flashpoint dan

penurunan IFT

Minyak telah mengalami

pemburukan sehingga perlu

dilakukan penggantian atau purifikasi

2 DGA Overheating in oil < 300˚C Kenaikan TDCG atau

konsentrasi gas mudah

terbakar dalam minyak

merupakan suatu indikasi

telah terjadi beban berlebih

pada transformator. Perlu

dilakukan pengujian

lanjutan untuk mengetahui

kondisi sebenarnya

3 Tahanan Isolasi Penurunan IP dan isolasi Primer-Tanah dibawah

Sudah terjadi penurunan pada kualitas isolasi

Page 32: METODE ASESMEN IBT FASA TUNGGAL (STUDI KASUS GITET …

78

Lanjutan Tabel 5.1

NO Pengujian Hasil Kesimpulan Standar transformator.

4 Rasio Tap -4 sampai dengan +2

terdapat error deviasi > 0,5%

Rasio belitan transformator

sudah mengalami

pemburukan pada tap rendah.

5 SFRA Obvious Distortion di zona

Medium frequency (100 kHz –

600 kHz) pada belitan sekunder dan tersier

Transformator sudah

mengalami

perubahan/deformasi antara belitan dengan tap belitan

6 Tan Delta Power factor dan nilai

kapasitansi masih baik

Kondisi isolasi minyak dan

kertas masih dalam kondisi baik

7 Furan Konsentrasi 2FAL masih baik Isolasi kertas masih dalam kondisi baik

8 Dirana Moisture in paper 0,9% dan masuk kategori Dry

Kertas isolasi masih dalam kondisi kering

5.2 Saran

Saran penulis untuk pengembangan analisa penelitian yang merujuk dari

hasil kesimpulan :

1. Dilakukan pengukuran thermovisi, DGA dan karakteristik minyak secara

intensif untuk mengetahui trending kondisi trafo IBT 2.

2. Dilakukan pencatatan pembebanan trafo dan kenaikan OTI WTI untuk

dilakukan analisa lanjutan.

3. Dilakukan overhaul terhadap Single Phase Interbus Transformator Phase S

berupa purifikasi minyak isolasi dan perbaikan flendes bushing primer.

4. Rekomendasi untuk dilakukan perbaikan, dikarenakan trafo sudah mengalami

penurunan berdasarkan data hasil pengujian.

5. Untuk data OTI WTI perlu dilakukan cek validitas data untuk memperkuat

hasil analisa

Page 33: METODE ASESMEN IBT FASA TUNGGAL (STUDI KASUS GITET …

DAFTAR PUSTAKA

Arby, James E. 2007. Kajian Dekomposisi Minyak Transformator untuk Menentukan Internal Fault. Malang: Politeknik Negeri Malang.

Arum, Dyah Sekar. 2018. Analisis Kondisi Trafo II 150/20kV 60MVA GI Pedan

Melalui Hasil Pengujian SFRA (Sweep Frequency Response Analysis)

Menggunakan FRAXvs2.5. Surakarta: Universitas Muhammadiyah

Surakarta.

Erlina dan Muhlas. 2016. Pengujian Kondisi Isolasi Main Transformator GTG 1.1

Dengan Metode Dielectric Response Analysis (DIRANA). Cengkareng:

Sekolah Tinggi Teknik PLN.

IEEE C57.91-2011, Guide For Loading Mineral-Oil-Immersed Transformer and

Step Voltage Regulator, 1995.

Fajarwati, Miranti. 2018. Analisis Kondisi Hasil Pengujian Transformator III

150/20kV 16MVA GI Jajar dalam Keadaan Padam. Surakarta: Universitas

Muhammadiyah Surakarta.

Fathoni, Dimas & Chairul Gagarin Irianto. 2017. Sweep Frequency Response

Analysis Untuk Analisis Awal Gangguan Mekanis Pada Transformator

Distribusi. Jakarta Barat: Universitas Trisakti.

Garniwa, Iwan dan Jonathan Fritz S. 2018. Analisis Pengaruh Kenaikan

Temperatur dan Umur Minyak Transformator Terhadap Degradasi

Tegangan Tembus Minyak Transformator. Depok: Universitas Indonesia.

Heryanto, Stefan. 2014. Analisis Pengujian Kinerja Minyak Isolasi Pada

Transformator Tenaga 70kV. Depok: Universitas Indonesia.

Nasucha, H. Yakub dkk. 2012. Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis

Ilmiah. Yogyakarta: Media Perkasa.

Nazir, Moh. 2017.Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.

Purwiot, Eka dan Fitrizawati 2015. Analisis Gangguan Hubung Singkat Trafo

Tenaga 60 MVA. Purwokerto: STT Wiworotomo Purwokerto.

SKDIR 0520-2.K/DIR/2014, 2014, Buku Pedoman Pemeliharaan Transformator

Tenaga. No dokumen : PDM/PGI/07:2014, PT PLN (Persero), Jakarta.

Indonesia

79

Page 34: METODE ASESMEN IBT FASA TUNGGAL (STUDI KASUS GITET …

80

SKDIR 216.K/DIR/2013, 2013, Standarisasi Spresifikasi Teknis Material Transmisi Utama (MTU) dan Penjelasannya No dokumen : 216.K/DIR/2013,

PT PLN (Persero), Jakarta. Indonesia

SKDIR 114.K/DIR/2010, 2010, Himpunan Buku Petunjuk Batasan Operasi Dan

Pemeliharaan Penyaluran Tenaga Listrik - Buku Pedoman Pemeliharaan

Pemutus Tenaga No dokumen : 7-22/ HARLUR-PST/2009, PT PLN

(Persero), Jakarta. Indonesia.

Solikhudin, M. 2010. Studi Gangguan Interbus Transformer (IBT-1) 500/150 kV di

GITET 500 kV Kembangan-Jakarta Barat. Depok: Fakultas Teknik Program

Pasca Sarjana Bidang Ilmu Teknik Universitas Indonesia.

Suripto. 2016. Pengujian Karakteristik Minyak Transformator Gedung 72 Batan

Serpong. Tangerang Selatan: Pusat Rekayasa Fasilitas Nuklir-BATAN.

Sutaryono, Gaffar Lutfi. 2015. Analisa Indeks Kesehatan Transformator Daya

Berbasis Neural Network Untuk Mereduksi Jumlah Test Pada Trafo.

Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Wibowo, Dwi Ari. 2018. Analisa Pengujian Isolasi Transformator Daya 60MVA

Pada Gardu Induk Jajar. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Zen, Bahri. 2011. Analisis Kondisi Hasil Pengukuran IBT 1 500/150kV Dalam

Keadaan Padam Pada GITET Gandul. Depok: Universitas Indonesia.