Metoda Penelitian 1

49
1 KERANGKA PEMIKIRAN & HIPOTESIS Oleh Dr SUKA DWI RAHARDJA, SpPA Bagian PA FK Unlam/ RSUD Ulin Banjarbaru-Banjarmasin

description

kuliah metpen

Transcript of Metoda Penelitian 1

  • KERANGKA PEMIKIRAN&HIPOTESISOlehDr SUKA DWI RAHARDJA, SpPABagian PA FK Unlam/ RSUD UlinBanjarbaru-Banjarmasin

  • Kerangka pemikiranMerupakan alur pikiran pada penelitianDibuat setelah peneliti membuat tinjauan pustaka, dan selanjutnya dibuat rangkumannya sebagai dasar membuat kerangka pemikiran/ konseptualDibuat dalam bentuk diagram/ flow chart, yang menunjukkan jenis serta hubungan antara variabel yang diteliti dengan variabel lainnya yang terkait dan akan berpengaruh terhadap hasil penelitian

  • Kerangka pemikiranPada penelitian tanpa variabel atau variabel tidak diukur, maka perlu kerangka pemikiran yang digambarkan dalam batas-batas lingkup penelitianDapat memberikan informasi yang jelasMemudahkan untuk memilih desain penelitian dan hipotesis serta uji hipotesisKerangka pemikiran tidak sama dengan alur penelitian

  • Perbedaan kerangka pemikiran dan alur penelitian

  • Tingkat representatif hasil pengambilan Pap smear oleh bidan dan dokter kebidanan di Kalimantan Selatan

  • Langka 1Baca semua jurnal, buku kuliah, hand-out, texk book, klipping, internet dll yang berhubungan dengan Pap SmearApa yang dimaksud dengan representatif hasilBerapa prosen oleh bidan dan dokter kandunganSistim pelaporan hasil Pap smearFaktor-faktor apa yang mempengaruhi tingkat representatifAlat-alat dan cara pengambilan Pap smeardll

  • Langka 2Buat tinjauan pustakaPendahuluan (kanker serviks, epidemiologi, deteksi dini dll)Pap SmearSel-sel normal yang terlihatSistim pelaporanMetoda/ alat-alatdll

  • Langka 3Buat variabel penelitiannya, berdasarkan judul yang dibuatTingkat representatif hasil pengambilan Pap smear oleh bidan dan dokter kebidanan di Kalimantan SelatanVariabel bebas, ada 2 (Pap smear yang diambil bidan dan dokter kandungan)Variabel tergantung, ada 1 (representatif hasil Pap smear)

  • Langka 4Variabel terikat/ tergantung (tingkat representatif) sebagai pusat pembuatan kerangka pemikiranHubungkan hal-hal yang dapat mempengaruhi variabel tergantung tersebut dengan semua variabel bebas yang ada tulis di tinjauan pustaka dan yang tidak anda tulis di tinjauan pustaka (misalnya umur, tingkat pendidikan dll)Khusus variabel bebas yang ada di tinjauan pustaka harus ada pada kerangka pemikiran

  • Langka 5Variabel-variabel yang berhubungan langsung dengan hasil representatif dibuat hubungan dengan tanda panah tidak putus-putusVariabel yang tidak ada hubungan langsung dengan tingkat representatif, dibuat tanda panah dengan putus-putus

  • PAP SMEAR(REPESENTATIF)ADA/ TIDAK SEL MEWAKILI ENDOSSERVIK:SEL METAPLASTIKdan atauSEL ENDOSERVIKSUSIA:Massa suburMenopauseMIKROSKOPIK:Terlalu tebalBanyakl sel radangBan yak darahBanyak kotoranKaca kotorDllPEMBACA:PengalamanSkinnerSitolog/ PatologSistim pelaporanTEHNIK PENGAMBILAN:Klasik/ spatula AyreSitobrushServekbrushThinprepDllFIKSASI:Alkohol 95%Fiksasi keringAlkohol encerTerlambat fiksasiTerlalu lamaPENGIRIMAN:PecahLengketTergoresdllSISTIM PELAPORAN:Sistim PapaniculaouSistim WHOSistim Bethesda 1991Sistim Bethesda 2001

  • HIPOTESIS PENELITIAN

  • Hipotesis Defisnisi: pernyataan sebagai jawaban sementara atas pertanyaan penelitian, yang harus diuji validitasnya secara empirisJadi Hipotesis tidak dinilai benar atau salahYang diuji adalah valid (sahih) atau tidakTidak semua penelitian perlu hipotesisPenelitian deskriptif, tidak perlu hipotesisPenelitian analitik, perlu hipotesis

  • Hipotesis Dibuat, setelah rumusan masalah penelitian dibuatPerlu-tidaknya penelitian dapat dilihat dari pertanyaan penelitian (rumusan masalah)Pertanyaan penelitian harus ada kata-kata sbb, bila harus ada hipotesis:Lebih besar/ lebih kecilBerhubungan denganDibandingkan denganMenyebabkan dll

  • Syarat-syarat hipotesis yang baikDinyatakan dalam kalimat deklaratif yang jelas dan sederhana, tidak bermakna gandaPunya landasan teori, pengalaman yang kuatMenyatakan hubungan antara satu variabel bebas dan satu variabel terikat, kecuali penelitian/ analisis multivariat (lebih dari 1 variabel bebas dan hanya 1 variabel terikat Memungkinkan diuji secara empirisRumusan hipotesis harus bersifat khas dan mengambarkan variabel-variabel yang diukurDibuat sebelum penelitian dimulai

  • 3. Analisis multivariat Hipotesis yang punya lebih dari satu variabel bebas (analisis multivariat)

    Contoh: apakah terdapat hubungan antara merokok (lama merokok, jenis rokok, cara merokok, banyak roko dll) terhadap kanker paru

  • 3. Hipotesis komplek Bagaimana dengan hipotesis yang punya lebih dari satu variabel terikat (hipotesis kompleks)

    Harus dipecah jadi 2 atau lebih hipotesis dengan 2 penelitian/ 2 mahasiswa

  • Contoh hipotesis komplek

  • Jumlah variabel bebas = 1 (tingkat pendidikan ibu)Jumlah variabel terikat = 1 (tumbuh kembang anak), tetapi paramaternya sangat banyakBerat-badanIQTinggi badan, DllHipotesis dipecah jadiTingkat pendidikan ibu berperan terhadap berat badan anakTingkat pendidikan ibu berperan terhadap tinggi badan anakTingkat pendidikan ibu berperan terhadap IQ, dll

  • 4. Memungkinkan diuji secara empirisHal ini mutlak dilakukanContoh: Anak yang sama sekali tidak pernah berkomunikasi dengan orang dewasa akan mengalami hambatan mental yang beratPengujian secara empiris mustahil dapat dilakukan, karena tidak ada anak yang tidak pernah berkomunikasi dengan orang dewasa

  • 5. Rumusan hipotesis harus bersifat khas dan mengambarkan variabel-variabel yang diukurRumusan terlalu umum dan bermakna ganda harus dihindariContoh: pemberian obat X dapat memperbaiki gangguan fungsi pencernaanHipotesis ini terlalu umum dan sifatnya ganda, yaitu fungsi pencernaan yang mana akan diperiksaJadi harusnyapemberian obat X dapat memperbaiki gangguan fungsi SGOT/ SGPTpemberian obat X dapat memperbaiki gangguan fungsi Gula darah puasapemberian obat X dapat memperbaiki gangguan fungsi defekasi, dll

  • 5. Rumusan hipotesis harus bersifat khas dan mengambarkan variabel-variabel yang diukurRumusan hipotesis terlalu sempit menjadi sulitn digeneralisasikan, karena tidak sesuai dengan keadaan sebenarnyaContoh: pada pasien gagal jantung, pemberian infus obat A dimulai dari 2,5 mikrogram/ kg/ menit akan meningkatkan maksimal peak flow velocyti pada jalan keluar ventrikel kiri dari 1,5 m/ dtk menjadi 2,0 m/ dtk

  • 5. Rumusan hipotesis harus bersifat khas dan mengambarkan variabel-variabel yang diukurKritik:maksimal peak flow velocyti, merupakan parameter curah jantung, maka cukup disebut meningkatkan curah jantung sajaDosis

    Pada pasien dengan gagal jantung, pemberian infus obat A berhubungan dengan peningkatan curah jantung

  • Tidak ada perbedaan tingkat representatif hasil pengambilan Pap smear oleh bidan dan dokter kandungan dengan alat spatula Ayre dan Sitobrush di Kalimantan Selatan

  • telaahJumlah variabel bebas ada berapa, sebutkan?Jumlah variabel terikat ada berapa, sebutkan?Buat hubungan antara variabel tersebut, bila perlu dengan variabel pengangguBuat minimal 4 hipotesis, dan judul penelitiannya4 makalah tanpa hipotesis dan judul penelitiannya

  • telaahJumlah variabel bebas ada berapa, sebutkan?Variabel bebas ada 4BidanDokter kandunganAlat spatula AyreAlat sitobrushJumlah variabel terikat ada berapa, sebutkan?Variabel terikat ada 1, yaitu representatif hasil Pap smear

  • telaahBuat hubungan antara variabel tersebut, bila perlu dengan variabel pengangguREPRESENTATIFHASIL PAP SMEARBIDANDOKTERKANDUNGAN1.SPATULA AYRE2.SITOBRUSH

  • telaahBuat minimal 4 hipotesis, dan judul penelitiannyaTIDAK ADA PERBEDAAN TINGKAT REPRESENTATIF HASIL PAP SMEAR ANTARA BIDAN DAN DOKTER KANDUNGANTIDAK ADA PERBEDAAN TINGKAT REPRESENTATIF HASIL PAP SMEAR ANTARA SPATULA AYRE DENGAN SITOBRUSHTIDAK ADA PERBEDAAN TINGKAT REPRESENTATIF HASIL PAP SMEAR ANTARA BIDAN DAN BUKAN BIDANTIDAK ADA PERBEDAAN TINGKAT REPRESENTATIF HASIL PAP SMEAR ANTARA DOKTER KANDUNGAN DAN BUKAN DOKTER KANDUNGANHIPOTESIS 1 & 2 BERMUTU

  • telaahBuat minimal 4 makalah tanpa hipotesis dan judul penelitiannyaTingkat representatif hasil pengambilan Pap Smear di KalselTingkat representatif hasil pengambilan Pap Smear oleh bidan di KalselTingkat representatif hasil pengambilan Pap Smear oleh dokter kebidanan di KalselTingkat representatif hasil pengambilan Pap Smear dengan metoda spatula Ayre di KalselTingkat representatif hasil pengambilan Pap Smear dengan metoda sitobrush di KalselTingkat representatif hasil pengambilan Pap Smear dengan metoda kombinasi spatula Ayre dan sitobrush di Kalsel

  • HUBUNGAN ANTARA PEMERIKSAAN KLINIK, RADIOLOGI, FNAB, CORE BIOPSI DAN HISTOPATOLOGI PADA TUMOR PAYUDARA DI RSUD ULIN BANJARMASIN

    DASAR PEMIKIRAN:Untuk membuat diagnosis keganasan payudara perlu pemeriksaan seperti semua diatasYang sebagai gold diagnosis adalah histopatologiBUAT JUDUL PENELITIAN:AnalitikDeskriptikUji hipotesa

  • DESKRIPTIK vs ANALITIKOlehDr Suka Dwi Rahardja, Sp.PABagian PA FK Unlam/ RSUD UlinBanjarbaru-Banjarmasin

  • KLASLIFIKASI PENELITIANBerdasarkan ruang lingkup penelitian:Penelitian klinikPenelitian lapanganPenelitian laboratoriumBerdasarkan waktu penelitianTranversal (cross sectional)ProspektifRetrospektifLongitudinalProspektifretrospektif

  • Berdasakan pada subtansinyaPenelitian dasarPenelitian terapanBerdasarkan ada-tidaknya hubungan antara avariabelPenelitian deskriptifPenelitian analitikBerdasarkan ada tidaknya perlakuanObservasional (tidak ada perlakuan)Eksperimental (ada perlakuan)Desain khususUji diagnostikAnalisis kesintesaan (survival analysis)meta-analisis

  • KLASLIFIKASI PENELITIANCatatanSistim klasifikasi ini pada penelitian bisa saling tumpang-tindih, contohPenelitian dasar mungkin deskriptif atau analitikPenelitian klinik dapat bersifat transversal atau longitudinal Penelitian terapan mungkin analitik dan uji diagnosis, dllPaling sering adalah deskriptik dan analitik, tetapi sering rancu, sebab sifatnya deskriptik tetapi dilakukan analisis data/ uji statistik

  • PENELITIAN DESKRIPTIKAdalah penelitian yang bertujuan untuk melakukan deskripsi mengenai fenomena data yang ditemukan, baik yang berupa faktor resiko atau hasil.Data hasil penelitian disajikan apa adanya, tanpa dilakukan analisis mengapa hal itu terjadiTidak perlu hipotesis dan uji statistikContoh: survai angka kesakitan, kematianGambaran morfologi kanker payudaraGambaran klinik laboratorium/ sindromaLaporan retrospektif hasil pengobatan, tanpa kontrol, dll

  • PENELITIAN ANALITIKPenelitian untuk mencari hubungan antar variabelData dilakukan analisisPerlu hipotesis dan uji statistik atau analisis lainnyaPada penelitian analitik, sebaiknya dilakukan penelitian deskriptik lebih dulu untuk menganalisis data (bukan penelitian deskriptik analitik)

  • DATA PENELITIANOlehDr SUKA DWI RAHARDJA, SpPABagian PA FK Unlam/ RSUD UlinBanjarbaru-Banjarmasin

  • Data adalah angka-angka atau keterangan (informasi) yang merupakan hasil pengamatan atau pengukuran secara obyektif atas suatu sobyek penelitianKlasifikasi dataJenis dataData kualitatifData kuantitatifDiskretKontinyu Sumber dataData primerData sekunderData tersierSkala pengukuran (NOIR)Skala pengukuran NominalSkala pengukuran ordinalSkala pengukuran intervalSkala pengukuran rasio

  • JENIS DATAData kualitatif, ialah data yang memperlihatkan kualitas, mutu, sifat dari obyek penelitianContoh: jenis kelamin, agama, warna baju dllData kuantitatif, ialah data yang mengambarkan besaran, kuantitas dari obyek penelitian dan dinyatakan dgn angkaKuantitatif deskret, berupa angka bulat tanpa desimal. Contoh: jumlah anak, jumlah mahasiswa dllKuantitatif kontinyu, berupa angka dengan desimal. Contoh: tinggi badan, berat badan dll

  • SUMBER DATAData primer, ialah data yang dikumpulkan sendiri secara langsung oleh peneliti dari obyek yang diteliti. Merupakan data kasar dan belum diolah. Contoh: peneliti sendiri mengukur tinggi badan obyek penelitianData sekunder, ialah data yang diperoleh dari instansi, institusi dan lain-lain. Data itu sudah diolah, biasanya merupakan laporan bulanan, tahunan dll dari instansi. Contoh: laporan 10 penyakit utama di PKM dllData tersier, ialah data yang diperoleh dari teksbook, hasil penelitian orang lain, jurnal dll. Data ini sudah diolah dan telah dibuat kesimpulannya oleh orang lain

  • SKALA PENGUKURANNominalMerupakan skala pengukuran paling sederhanaAngka yang didapat tidak mempunyai makna besaran, hanya suatu labelAngka tersebut tidak dapat di urutkan (rangking), dijumlahkan dllContoh:Jenis kelamin (Laki-laki-Perempuan)Agama (Islam-Katolik-Kristen-Budha, dll)Golongan darah (A-0-B-AB)DIKOTOM (YA-TIDAK)

  • SKALA PENGUKURANORDINALAngka yang diberikan dapat disusun menurut besaranyaAngka tersebut dapat diurutkan (rangking)Antara dua angka yang diberikan tidak menunjukkkan jarak yang samaContoh:Tingkat ekonomi:RendahMenengahTinggiTingkat keganasanRinganSedangBerat , dll

  • SKALA PENGUKURANINTERVALAngka yang diberikan dapat diurutkan (rangking)Antara dua angka yang diberikan menunjukkan jarak yang sama pada sifat yang diukurBesarnya interval dapat dijumlahkan atau kurangiTidak punya titik nol absolutContoh:Suhu badan (35, 36, 37 dll)Tingkat IQKadar gula darah, dllIngat jenis data (tanpa desimal dan dgn desimal)

  • SKALA PENGUKURANRASIOMerupakan tingkat pengukuran yang paling tinggiMempunyai sifat lebih tinggi dari skala pengukuran sebelumnyaMempunyai titik nol absolutAngka-angka yang diberikan menunjukkan besaran sifat yang diukur sebenarnyaSemua perhitungan matematik dapat digunakan (tambah, kurang, kali dan bagi)Contoh:Perbadingan tinggi badan dan berat badanPenghasilan per bulan dll