Metoda Estimasi Biaya Proyek

20
UNSUR-UNSUR BIAYA Suatu perkiraan biaya akan lengkap bila mengandung unsur berikut: 1. Biaya pembelian material dan peralatan Untuk memperkirakan biaya pembelian material, dapat dilakukan dengan menentukan spesifikasi, membuat daftar supplier/pemasok, memilih supplier/pemasok (pelelangan), dan membayar harga material yang dibeli. Material dan peralatan terdiri dari material curah, peralatan utama yang akan menjadi bagian dari bangunan secara fisik, dan material untuk pekerjaan sementara, dan lain-lain. 2. Biaya penyewaan dann pembelian peralatan konstruksi Biaya ini akan meliputi biaya peralatan penunjang, yang tidak akan menjadi bagian tetap dari pabrik atau instalasinya. Biaya dump truck, forklift, crane, motor grader, stamper, dan beberapa peralatan konstruksi lain, termasuk dalam biaya ini. 3. Upah Tenaga Kerja Umumnya upah tenaga kerja mencapai 25 – 35 % dari total biaya proyek. Terdiri dari tenaga kerja kantor pusat, yang terdiri dari tenaga ahli bidang engineering, tenaga konstruksi, dan pengawas lapangan. Memperkirakan biaya tenaga kerja/jam orang

Transcript of Metoda Estimasi Biaya Proyek

Page 1: Metoda Estimasi Biaya Proyek

UNSUR-UNSUR BIAYA

Suatu perkiraan biaya akan lengkap bila mengandung unsur berikut:

1. Biaya pembelian material dan peralatan

Untuk memperkirakan biaya pembelian material, dapat dilakukan dengan menentukan

spesifikasi, membuat daftar supplier/pemasok, memilih supplier/pemasok (pelelangan), dan

membayar harga material yang dibeli. Material dan peralatan terdiri dari material curah,

peralatan utama yang akan menjadi bagian dari bangunan secara fisik, dan material untuk

pekerjaan sementara, dan lain-lain.

2. Biaya penyewaan dann pembelian peralatan konstruksi

Biaya ini akan meliputi biaya peralatan penunjang, yang tidak akan menjadi bagian tetap dari

pabrik atau instalasinya. Biaya dump truck, forklift, crane, motor grader, stamper, dan

beberapa peralatan konstruksi lain, termasuk dalam biaya ini.

3. Upah Tenaga Kerja

Umumnya upah tenaga kerja mencapai 25 – 35 % dari total biaya proyek. Terdiri dari tenaga kerja

kantor pusat, yang terdiri dari tenaga ahli bidang engineering, tenaga konstruksi, dan pengawas

lapangan. Memperkirakan biaya tenaga kerja/jam orang dapat dilakukan dengan mengkaji

lingkup proyek. Semua terkait dengan produktivitas tenaga kerja, beban kerja tenaga kerja,

tingkat gaji dan kompensasi, dan lain-lain.

4. Biaya Subkontrak

Pekerjaan subkontrak adalah paket kerja yang terdiri dari jasa dan material yang disediakan

oleh subkontraktor, dan belum termasuk di dalam klasifikasi di atas.

5. Biaya Transportasi

Page 2: Metoda Estimasi Biaya Proyek

Termasuk seluruh biaya transportasi material, peralatan, tenaga kerja yang berkaitan dengan

penyelenggaraan proyek.

6. Overhead dan Admlnlstrasi

Komponen ini meliputi pengeluaran operasi perusahaan yang dibebankan kepada proyek

(menyewa kantor, membayar listrik, telepon, biaya pemasaran) dan pengeluaran untuk pajak,

asuransi, royalti, uang jaminan, dan lain-lain.

7. Fee/Laba dan Kontigensi

Setelah semua komponen biaya terkumpul, kemudian diperhitungkan jumlah

kontigensi dan fee atau laba.

AKURASI PERKIRAAN BIAYA

Akurasi dari suatu perkiraan biaya yang berkaitan dengan kelengkapan unsur-

unsurnya, dan tergantung pada hal-hal berikut.

a. Tersedianya data dan informasi

b. Teknik atau metode yang digunakan

c. Kecakapan dan pengalaman estimator

d. Tujuan pemakaian perkiraan biaya

Data dan informasi sangat menentukan kualitas perkiraan biaya yang dihasilkan. Bila

data dan informasi kurang lengkap atau belum tersedia, maka perkiraan biaya yang

dihasilkan baru merupakan perkiraan kasar saja. Didasarkan atas tersedianya data dan in-

formasi, akurasi, dan tujuan pemakaiannya. Hal-hal tersebut akan dibahas lebih jauh pada Bab

10. Untuk menghitung biaya total proyek, hal yang harus dilakukan pertama kali adalah

mengidentifikasi lingkup kegiatan yang akan dikerjakan, kemudian mengkalikannya dengan

biaya masing-masing lingkup yang dimaksud- Hal ini memerlukan kecakapan, pengalaman

serta judgment dari estimator. Pada masa awal proyek itulah di mana segala sesuatu masih

dalam bentuk konseptual, kecakapan dan pengalaman estimator untuk mengambil

judgment yang tepat amat menentukan hasil akhir suatu perkiraan biaya.

Page 3: Metoda Estimasi Biaya Proyek

METODA PERKIRAAN BIAYADikenal beberapa metode perkiraan biaya di antaranya yang sering dipakai adalah sebagai

berikut ini.

1. Metode parametrik

2. Memakai daftar indeks harga dan informasi proyek terdahulu

3. Metode menganalisis unsur-unsurnya

4. Menggunakan metode faktor

5. Quantity take-off

6. Unit price

7. Memakai data dan informasi proyek yang bersangkutan

A. METODA PARAMETRIK

Metoda ini menggunakan hubungan matematis antara biaya atau jam-orang dengan karakteristik

fisik tertentu, misalnya dengan volume, berat, luas, daya atau watt, panjang, dan besaran-besaran

fisik lainnya. Sebagai contoh, hubungan yang sering digunakan adalah: jumlah murid per kelas

untuk bangunan sekolah, meter persegi luas lantai untuk bangunan rumah, volume kapasitas

penyimpanan untuk pergudangan, kapasitas produksi untuk pabrik, atau jumlah pasien untuk

rumah sakit, dan sebagainya.

Hubungan dinyatakan secara matematis dalam bentuk kurva linier maupun kurva pangkat. Untuk

kurva linier umumnya dinyatakan dengan rumus

y = ax atau

y = px + q

dimana

y = Biaya

x = Variabel bebas yang berupa karakter fisik tertentu

Page 4: Metoda Estimasi Biaya Proyek

a, p, q = Parameter yang menunjukkan hubungan antara y dan x

Contoh:

Bila y adalah perkiraan biaya untuk membangun rumah sakit (dalam rupiah), dan x adalah jumlah

pasien atau kapasitas rumah sakit (dalam orang), dan a adalah biaya pembangunan rumah sakit per

pasien, misalnya Rp 4 juta,-; maka hubungan antara harga atau biaya rumah sakit dan jumlah

pasien dapat dinyatakan dalam rumus: y = (Rp 4 juta) x

Bila kurva pangkat yang dipakai, maka bentuk persamaannya adalah :

Dimana

Y1 = Biaya pembangunan instalasi A

Y2 = Biaya pembangunan instalasi B

X1 = Kapasitas instalasi A

X2 = Kapasitas instalasi B

n = Indeks harga yang lazimnya = 0,6

Page 5: Metoda Estimasi Biaya Proyek

Contoh:

Akan dibangun suatu pabrik pakaian jadi (konveksi, garment), dengan kapasitas produksi sekitar

1000 lusin pakaian jadi per tahun. Biaya untuk membangun pabrik sejenis dengan kapasitas

produksi 300 lusin pakaian jadi per tahun adalah Rp 120.000.000,-. Perkiraan biaya yang harus

disiapkan untuk membangun pabrik yang baru tersebut !

Jawab:

Dengan menggunakan rumus kurva pangkat, akan diperoleh:

= Rp 247.120.340

Maka, perkiraan harga pabrik yang baru = Rp 247.120.340

B. DAFTAR INDEKS HARGA DAN INFORMASI PROYEK TERDAHULU

Indeks harga adalah angka perbandingan antara harga pada suatu waktu {tahun tertentu)

terhadap harga pada waktu (tahun) yang digunakan sebagai dasar.

Terdapat banyak jenis indeks harga, seperti untuk harga-harga peralatan industri, upah tenaga

kerja, bahan bangunan, dan komoditi yang lain. Salah satu yang erat berkaitan dengan proyek

Page 6: Metoda Estimasi Biaya Proyek

dan memiliki perincian (komposit) adalah Chemical dan Process Engineering Cost Index yang

diterbitkan di Inggris, dengan rumus sebagai berikut.

I = 0,37 Im + 0,081 Ie + 0,10 Ic + 0,19 Is + 0,26 Io

di mana:

I = total/komposit indeks

Im = indeks engineering mekanik

Ie = indeks engineering listrik

Ic = indeks engineering civil/sipil

Is = indeks engineering lapangan (site)

Io = indeks overhead

Daftar indeks harga dari berbagai penerbitan.

1 2 3

Tahun Engineering News Record

(indeks konstruksi) 1967 = 100

Marshall & Swift Installed

Equipment (Industri)

Chemical Engineering Plant

Cost Index1959 = 100

1975 207 444 1821976 224 472 1921977 241 505 2041978 259 545 2191979 281 599 2391980 303 660 2611981 330 721 2971982 357 746 3141983 380 761 3171984 387 780 3231985 392 790 3251986 401 798 3181987 412 814 3241988 422 852 3431989 429 895 3551990 435 904 356

Page 7: Metoda Estimasi Biaya Proyek

Contoh Soal:

Harga pembelian sebuah kompresor multi stage adalah US$ 15.000, pada tahun 1985. Perkirakan harga

tahun 1990.

Jawaban:

Indeks harga peralatan tersebut pada tahun 1985 = 790 dan indeks harga peralatan yang sama/ sejenis

tahun 1990 = 904, maka perkiraan harga tahun 1990 adalah:

Harga tahun 1990 = US$15.000 x (904/790) = US$17.164

Angka indeks dapat digunakan untuk membuat perkiraan kasar, hanya saja perlu diingat bahwa

tidak semua faktor tercakup di dalamnya, misalnya adanya terobosan kemajuan teknologi yang

besar dampaknya terhadap biaya produksi dan harga barang yang bersangkutan.

Penggunaan metode di atas dianggap paling baik untuk menyiapkan perkiraan biaya

pendahuluan karena menghasilkan angka-angka yang masih dalam batas kewajaran, tanpa

usaha yang banyak mengeluarkan biaya dan tenaga.

C. METODA MENGANALISIS UNSUR-UNSURNYA (ELEMENTAL ANALYSIS OF

COST ESTIMATING)

Dalam metoda ini, proyek diuraikan menjadi unsure-unsur menurut fungsinya. Klasifikasi fungsi

menghasilkan bagian atau komponen lingkup proyek yang berfungsi sama. Misalnya kolom

dapat dibuat dari kayu, besi, atau beton, tetapi fungsinya adalah sama sebagai tiang penyangga.

Pemilihan fungsi umumnya didasarkan pada:

a. Ada hubungan yang jelas antar komponen-komponen proyek, dan bila telah diberi beban

biaya menunjukkan komponen biaya proyek

b. Dapat dibandingkan dengan komponen biaya proyek lain sejenis

c. Mudah diukur atau diperhitungkan dan dinilai perbandingan (rasio) terhadap data standar.

Contoh pengelompokan berdasarkan fungsi dari proyek gedung

Page 8: Metoda Estimasi Biaya Proyek

Menurut Means Menurut Engineering News Record

Substruktur Pekerjaan lahan (site) Dinding interior

Super struktur Pondasi Pintu

Eksterior Lantai Pemipaan

Interior Kolom interior Listrik

Sistem conveying Atap Sistem HVAC

Sistem pemipaan Dinding eksterior Sistem conveying

Sistem HVAC Glazed opening Mark-up

Listrik

Pondasi

Fixed equipment

Persiapan site

Kontingensi

Bila pengelompokan fungsi telah tersusun, dapat dihitung perkiraan biaya mulai dari awal

proyek (taksiran kasar), sampai anggaran definitif.

D. METODA FAKTOR

Metode lain untuk memperkirakan biaya proyek adalah dengan memakai asumsi bahwa

terdapat angka korelasi (faktor) di antara harga peralatan utama dengan komponen-kom-ponen

yang terkait. Di sini biaya komponen tersebut dihitung dengan cara memakai faktor perkalian

terhadap harga peralatan utama. Peralatan utama proyek E-MK adalah reaktor, regenerator,

kolom destilasi, dapur (kiln), separator, penukar panas, dan lain-lain. Untuk maksud ini perlu

dikerjakan desain engineering sampai tahap tertentu, sampai diperoleh data dan informasi

mengenai jumlah, ukuran dan spesifikasi peralatan utama sehingga dapat diperhitungkan

perkiraan harganya. Karena merupakan unsur penentu maka harga peralatan utama hendaknya

telah diperhitungkan atau diperoleh secara mantap, misalnya penawaran dari pabrik atau

manufacturer.

Sistematika metode faktor terlihat di gambar di bawah, yang garis besarnya adalah sebagai

berikut.

Tentukan harga pasti dari peralatan utama sampai ke lokasi proyek.

Page 9: Metoda Estimasi Biaya Proyek

Hitung biaya pemasangan sampai peralatan utama berfungsi. Perhitungan ini dilakukan

dengan menggunakan berbagai faktor yang tergantung dari jenis proses dan material

yang dikerjakan.

Hitung biaya engineering (fe), biaya kontigensi (fc), dan fee untuk kontraktor (ff)

maka akan diperoleh modal tetap proyek.

Total biaya proyek = modal tetap + modal kerja. Sedangkan modal kerja diperkirakan

sebesar 5 - 10% dari modal tetap. Dengan demikian dapat dihitung jumlah total biaya

proyek.

Langkah-langkah perkiraan biaya dengan metoda Lang

1 PCE = Harga pengadaan peralatan utama (sampai di site)

2Peralatan terpasang PPC = PCE ( 1 + f1 + f2+ … + fn )

Diperhitungkan faktor pemakaian material dan jam orang sampai peralatan berfungsi

3Modal tetap = PPC ( 1 + fe + fc + ff )

Diperhitungkan faktor biaya engineering, kontingensi, dan fee

4 Modal kerja = (5 – 10 %) x Modal tetap

5 Total biaya proyek = Modal tetap + Modal kerja

a. Rumus Lang

Rumus Lang menyederhanakan pendekatan di atas dengan menggunakan angka yang

disebut faktor Lang yaitu:

Page 10: Metoda Estimasi Biaya Proyek

Modal Tetap = FL x PCE

di mana,

PCE = harga pembelian peralatan

FL = Faktor Lang

Berbagai angka untuk metode faktor.

No. Komponen BiayaProses

Fluida Fluida-padat Padat

f1 Memasang peralatan 0,40 0,45 0,50

f2 Pipa terpasang 0,70 0,45 0,20

f3 Instrumen terpasang 0,20 0,15 0,10

f4 Alatat listrik 0,10 0,10 0,10

f5 Bangunan 0,30 0,20 0,15

f6 Utiliti 0,50 0,45 0,25

f7 Tempat penampungan 0,15 0,20 0,25

f8 Pekerjaan tanah 0,05 0,05 0,05

fe Desain engineering 0,30 0,25 0,20

fc Kontigensi 0,10 0,10 0,10

ff Fee kontraktor 0,05 0,05 0,15

Angka faktor Lang adalah sebagai berikut:

FL = 3,1 untuk instalasi yang memproses material yang sebagian besar padat

FL = 4,7 untuk instalasi yang memproses material yang sebagian besar cair

FL = 3,6 untuk instalasi yang memproses material campuran padat dan cair

Dengan didapatkan angka jumlah modal tetap, angka untuk modal kerja dapat diperkirakan

yaitu sebesar 5-10% dari modal tetap. Dengan demikian, total perkiraan biaya proyek dapat

diketahui yaitu modal tetap plus modal kerja.

Contoh:

Hitunglah total biaya proyek industry yang memproses bahan cair bila biaya peralatan utama terpasang

berjumlah Rp 1000 juta,-.

Page 11: Metoda Estimasi Biaya Proyek

Jawab:

PCE = Rp 1000 juta

f1 + f2+ … + f8 = 2,4

PPC = (Rp 1000 juta) x ( 1 + 2,4 ) = Rp 3.400 juta

fe + fc + ff = 0,45

Modal tetap = (Rp 3.400 juta)x ( 1 + 0,45 ) = Rp 4.930 juta

Total biaya proyek = Rp 4.930 juta + (10% x Rp 4.930 juta) = Rp 5.423 juta

b. Faktor Tenaga Kerja

Pengelompokan lain dari metode faktor adalah dengan memisahkan tenaga kerja, seperti

terlihat di tabel berikut:

Metode faktor dengan rentang rendah, menengah, dan tinggi.

Komponen Biaya

Faktor

FaktorRendah Menengah Tinggi

1. Pembelian peralatan utama 100 100 100

2. Material curah 76 95 152

3. Tenaga kerja yang berkaitan dengan peralatan 10 13 21

4. Tenaga kerja yang berkaitan dengan material

curah

62 77 123

5. Kepenyeliaan konstruksi 8 10 16

6. Biaya konstruksi tidak langsung 16 20 32

7. Biaya kantor pusat (termasuk engineering) 28 35 56

Total. 300 350 500

c. Rumus Hirsch dan Glazier

Rumus tersebut amat kompleks, sesuai untuk dikerjakan dengan komputer.

I = E [A (1 + Fl + Fp + Fm) + B + C]

di mana:

I = Total investasi

Page 12: Metoda Estimasi Biaya Proyek

A = Total biaya pembelian-fob

B = Total biaya terpasang

C = Biaya material alloy untuk mencegah korosi

E = Biaya tidak langsung (overhead, engineering, pengendalian kontigensi

dan laba). Dipakai angka 1,4

Fl = Faktor biaya tenaga kerja lapangan

Fm = Faktor biaya untuk bermacam-macam butir (instrumen, isolasi,

pondasi, bangunan sipil, dan lain-lain tidak termasuk pipa)

Fp = Faktor biaya untuk pipa

Hubungan Fl, Fm, dan Fp ditunjukkan dengan persamaan berikut.

Log Fl = 0,635 - 0,154 log Ao - 0,992 (e/A) + 0,506 ( I/A)

Log Fm = - 0,266 - 0,014 log Ao - 0,156(e/A) + 0,566 (p/A)

Log Fp = 0,344 + 0,033 log Ao + 1,194 (t/A)

Dimana:

Ao = Harga alat penukar panas

f = Harga kolom yang difabrikasi di lokasi proyek

p = Harga pompa plus motor penggeraknya

t = Harga menara (tower)

E. QUANTITY TAKE-OFF

Teknik menyusun perkiraan biaya yang lain adalah quanti ty take-off, yaitu membuat

perkiraan biaya dengan mengukur kuantitas komponen-komponen proyek dari gambar,

spesifikasi, dan perencanaan. Untuk maksud tersebut, prosedur yang ditempuh adalah

klasifikasi komponen pekerjaan;

diskripsi dari butir-butir komponen pekerjaan;

dimensi dari butir-butir pekerjaan;

memberi beban jam-orang;

memberi beban biaya.

Teknik di atas bila dikerjakan dengan benar akan mendukung hal-hal berikut.

Page 13: Metoda Estimasi Biaya Proyek

Perencana dan penyelia lebih memahami struktur proyek yang akan ditangani;

meminimalkan kemungkinan adanya butir-butir yang terlewatkan;

memudahkan meneliti dan mengkonfir-masikan hasil-hasilnya maupun proses

membuatnya.

Urutan komponen-komponennya dise-suaikan dengan macam proyek, misalnya untuk

pembangunan gedung dimulai dari menyiapkan lahan, membuat pondasi, slope, struktur

penyangga, lantai, dinding, plumbing, listrik, atap, interior, finishing dan selanjutnya. Setelah

daftar quantity take-off selesai dikerjakan, kemudian memberi perkiraan jam -orang dan

pembebanan biaya yang di-perlukan. Pendekatan dengan teknik quantity take-off harus

menunggu sampai berbagai spesifikasi dan gambar-gambar yang diper-lukan tersedia,

demikian pula perkiraan jam-orang dan harga-harga material yang bersangkutan.

F. METODA MEMAKAI HARGA SATUAN (UNIT PRICE)

Memperkirakan biaya berdasarkan harga satuan, dilakukan bilamana angka yang

menunjukkan volume total pekerjaan belum dapat ditentukan dengan pasti, tetapi biaya per

unitnya (per meter persegi, per meter kubik) telah dapat dihitung. Hal ini sering dijumpai

pada pekerjaan civil seperti membuat jalan, membangun kanal, pekerjaan tanah, memasang

pipa, dan lain-lain. Praktek yang dipersiapkan di sini adalah membuat paket kerja dan

memberikan beban biaya kepada paket kerja tersebut sehingga dapat diserahkan kepada

pelaksana.

Paket kerja dengan harga satuan.

Pekerjaan Memasang Pipa

Page 14: Metoda Estimasi Biaya Proyek

No. Komponen Keglatan Perkiraan Jumlah

Harga satuan (Proposal)

(Rp)

Total HargaProposal

(Rp Ribu)1 Menggali tanah tempat pipa

• material• jam - orang

25.000 m3 2.000 50.000

2 Meletakkan pipa dan memasang isolasi• material• jam - orang

5.000 m 20.000 100.000

3 Menimbun kembali• material• jam - orang

20.000 m3 2.500 50.000

Total 200.000

Sebagai contoh adalah paket kerja memasang pipa dengan unit price-nya yang rinciannya

terdapat pada tabel di atas. Pada contoh tersebut, satuan harga pekerjaan memasang pipa per

satuan panjang (m) = (Rp200 juta) (1/5.000) = Rp40.000,-. Misalnya pekerjaan sesungguhnya

adalah 5.500 m maka biayanya adalah (5.500) (Rp40.000) = Rp22 juta. Persyaratan menyusun

unit price suatu paket adalah pekerjaan desain engineering sudah sampai pada tahap tertentu,

sehingga dapat dilakukan penjumlahan material (quantity take-off) dan jam-orar\g sebaik-baiknya.

G. MEMAKAI DATA DAN INFORMASI PROYEK YANG BERSANGKUTAN

Metode ini memakai masukan dari proyek yang sedang ditangani. Dengan demikian angka-

angka yang diperoleh mencerminkan keadaan yang sesungguhnya. Hanya saja metode ini

memerlukan waktu cukup lama, sampai kemajuan desain engineering dan pembelian

mencapai taraf tertentu, sehingga perhitungan biaya dapat dilakukan secara akurat Misalnya

telah diselesaikan rancangan peralatan utama, jumlah dan satuan harga sebagian besar material

curah, telah masuk data mengenai produktivitas tenaga kerja, bahkan telah pula masuk

berbagai angka penawaran lelang peralatan utama dan sub kontrak yang bernilai besar.

RANGKUMAN Total biaya proyek dapat diuraikan menjadi modal tetap dan modal kerja. Modal kerja untuk

Page 15: Metoda Estimasi Biaya Proyek

proyek industri umumnya sekitar 10% dari modal tetap. Modal tetap diperinci lebih lanjut

menjadi keperluan untuk biaya langsung dan tidak langsung.

Agar diperoleh angka yang realistis, dalam menyusun perkiraan biaya hendaknya didahului

dengan survei untuk mengkaji kondisi lokasi, keperluan akomodasi, jalur logistik, sarana

komunikasi, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan rencana implementasi.

Suatu perkiraan biaya yang lengkap akan meliputi unsur-unsur yang terdiri dari biaya untuk

material dan peralatan, peralatan konstruksi, tenaga kerja, subkontrak, h-ansportasi, overhead

dan administrasi, kontigensi, dan fee.

Faktor utama yang menentukan kualitas suatu perkiraan biaya adalah data dan informasi

yang tersedia, teknik dan metode, serta kecakapan estimator. Dalam pada itu, tujuan

penggunaan perkiraan biaya juga mempengaruhi sejauh mana kualitas atau akurasi yang

diperlukan.

Dikenal berbagai metode dan teknik memperkirakan biaya, di antaranya yang terpenting adalah

metode parametriks, memakai indeks harga, metode faktor, analisis unsur-unsurnya, quantity

take-off, dan penggunaan data serta informasi proyek yang bersangkutan.