Metabolisme Primer Dan Sekunder Rev2

22
TUGAS MIKROBIOLOGI FARMASI METABOLISME PRIMER DAN SEKUNDER Disusun Oleh: PUTRI PUSPITA SARI 14082595 A FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SETIA BUDI SURAKARTA

description

Tubuh

Transcript of Metabolisme Primer Dan Sekunder Rev2

Page 1: Metabolisme Primer Dan Sekunder Rev2

TUGAS MIKROBIOLOGI FARMASI

METABOLISME PRIMER DAN SEKUNDER

Disusun Oleh:

PUTRI PUSPITA SARI 14082595 A

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SETIA BUDI

SURAKARTA

2012

Page 2: Metabolisme Primer Dan Sekunder Rev2

A. Metabolisme

Sel merupakan unit kehidupan yang terkecil, oleh karena itu sel dapat

menjalankan aktivitas hidup, di antaranya metabolisme. Metabolisme adalah

proses-proses kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup/sel.

Metabolisme disebut juga reaksi enzimatis, karena metabolisme terjadi selalu

menggunakan katalisator enzim. Pada metabolisme sel bahan dan energi

diperoleh dari lingkungan sel yang berupa cairan. Cairan yang mengelilingi

sel disebut cairan ekstrasel. Cairan ini terdiri dari ion dan gas berikut:

1. Gas (terutama O2 dan CO2)

2. Ion anorganik (terutama Na+, Cl-, K, Ca++, HCO3, PO4)

3. Zat organik (makanan dan vitamin)

4. Hormone

Mekanisme pertukaran zat dalam sel dengan cairan eksternal melalui

lima cara, yaitu difusi, osmosis, tranport aktif, endositosis, dan eksositosis.

Berdasarkan prosesnya metabolism dibagi menjadi 2, yaitu:

1. Anabolisme/Asimilasi/Sintesis

Proses pembentukan molekul yang kompleks dengan menggunakan

energy tinggi. Yaitu menggabungkan molekul-molekul kecil menjadi

makromolekul yang lebih kompleks, memerlukan energi yang disuplai

dari hidrolisis ATP.

2. Katabolisme (Dissimilasi)

Proses penguraian zat untuk membebaskan energy kimia yang tersimpan

dalam senyawa organic tersebut. Yaitu memecah molekul kompleks

menjadi molekul yang lebih sederhana, melepaskan energi yang

dibutuhkan untuk mensintesis ATP.

B. Arti Penting Metabolisme Primer Dan Sekunder

Biosintesis merupakan proses pembentukan suatu metabolit (produk

metabolisme) dari molekul yang sederhana hingga menjadi molekul yang

lebih kompleks yang terjadi pada organism hidup (Neumann et al. 1985).

Metabolisme pada makhluk hidup dapat dibagi menjadi metabolisme primer

Page 3: Metabolisme Primer Dan Sekunder Rev2

dan sekunder. Metabolisme primer menghasilkan metabolit primer sedangkan

metabolism sekunder menghasilkan metabolit sekunder.

Metabolisme primer pada tumbuhan, seperti respirasi dan fotosintesis,

merupakan proses yang esensial bagi kehidupan tumbuhan. Tanpa adanya

metabolisme primer, suatu organism akan terganggu pertumbuhan,

perkembangan, serta reproduksinya, dan akhirnya mati. Berbeda dengan

metabolisme primer, metabolism sekunder merupakan proses yang tidak

esensial bagi kehidupan organisme. Tidak ada atau hilangnya metabolit

sekunder tidak menyebabkan kematian secara langsung bagi tumbuhan, tapi

dapat menyebabkan berkurangnya ketahanan hidup tumbuhan secara tidak

langsung (misalnya dari serangan herbivore dan hama), ketahanan terhadap

penyakit, estetika, atau bahkan tidak memberikan efek sama sekali bagi

tumbuhan tersebut.

Pada fase pertumbuhan, tumbuhan utamanya memproduksi metabolit

primer, sedangkan metabolit sekunder belum atau hanya sedikit di

metabolisme. Sedangkan metabolism sekunder terjadi pada saat sel dalam

tahap diferensiasi menjadi sel yang lebih terspesialisasi (fasestasioner)

(Schripsema & Verpoorte 1994, Mohr & Schopfer 1995).

Hasil metabolism dalam organism hidup dapat dibagi menjadi dua

kelompok besar: metabolit primer dan sekunder. Yang tergolong dalam

metabolit primer adalah senyawa-senyawa yang diproduksi dan terlibat pada

jalur metabolisme primer (contohnya glikolisis, siklus asam sitrat/siklus

Krebs, dan fotosintesis). Contoh metabolit primer adalah protein, karbohidrat,

lipid, asam amino, nukleotida, danasetil CoA (Siegler 1998). Karbohidrat

biasa disebut hidrat arang. Terdiri dari dua reaksi pembentukan dan

pemecahan karbohidrat. Tersusun atas monomer molekul-molekul gula

sederhana. Reaksi pemecahan terjadi di membrane sel yang melibatkan proses

respirasi dan fermentasi. Reaksi pembentukan terjadi di dalam kloroplas yang

melibatkan penggunaan karbondioksida untuk menghasilkan monomer gula

sederhana (misal: sukrosa). Protein merupakan salah satu metabolit primer

yang menyusun tubuh organisme. Menurut dogma biologi molekuler, DNA

Page 4: Metabolisme Primer Dan Sekunder Rev2

akan ditranskripsi menjadi RNA, RNA ditranslasi menjadi triplet kodon yang

membentuk asam amino, polimer asam amino merupakan protein. Lipida

merupakan salah satu metabolit promer hasil dari jalur oksidasi pentose fosfat.

Reaksi pembentukan lipida terjadi di dalam sitosol tanaman. Lipida tersusun

atas asam lemak dan gliserol pada umumnya. Asam nukleat merupakan

metabolit primer yang menjadi dasar pembentuk materi genetic baik

DNA/RNA dan juga turunannya dapat membentuk protein. Asam nukleat

berperan dalam membentuk purin dan pirimidin.

Metabolit sekunder tanaman merupakan senyawa dengan berat

molekul rendah yang diproduksi tanaman sebagai respon terhadap ancaman

lingkungan dan patogen. Hasil studi menunjukkan bahwa produk metabolit

sekunder merupakan senyawa yang diturunkan dari metabolit primer, yaitu

karbohidrat, protein, lipid, dan asam nukleat. Secara sederhana, metabolit

sekunder tanaman terbagi atas tiga golongan besar, yaitu fenolik, senyawa

bernitrogen, dan terpenoid (Edwards & Gatehouse 1999).

Metabolit sekunder tidak digunakan untuk proses pertumbuhan dan

unik untuk setiap organisme. Pada umumnya senyawa metabolit sekunder

berfungsi sebagai mekanisme pertahanan diri, misalnya sebagai pelindung

(protectant) dari gangguan hama untuk tumbuhan itu sendiri atau

lingkungannya. Selain sebagai pelindung, dapat juga berfungsi sebagai

penarik (attractan) atau penolak (repellant) dari serangga atau herbivora.

Contoh metabolit sekunder lainnya pada tumbuhan adalah pigmen-pigmen,

senyawa antibiotik, senyawa bioaktif, dan senyawaaromatik (Siegler 1998).

Produksi senyawa metabolit primer maupun sekunder saat ini sangat

penting, misalnya dalam bidang industri, kesehatan, atau pangan. Sebagai

contoh, saat ini senyawa metabolit sekunder telah banyak digunakan sebagai

zat warna, racun, aroma makanan, obat-obatan, dan sebagainya. Dengan

mempelajari jalur biosintesis ini memungkinkan untuk melakukan modifikasi

dari jalur tersebut sehingga dapat diproduksi metabolit dalam jumlah yang

lebih banyak dalam waktu yang lebih singkat, mengetahui struktur metabolit

Page 5: Metabolisme Primer Dan Sekunder Rev2

yang dihasilkan, dan dapat dilakukan sintesis untuk menghasilkan derivatnya

(Lisdawati et al. 2007).

C. Metabolisme Primer

Metabolism primer disebut juga metabolit primer seperti protein

karbohidrat lemak, yang digunakan sendiri oleh tumbuhan untuk

pertumbuhannya, maupun sebagai sumber bahan senyawa metabolic sekunder

seperti terpenoid, flavonoid, alkaloid, steroid.

Beberapa contoh senyawa metabolit primer antara lain:

1. Protein

Protein (akar kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang

paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi

yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang

dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein

mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur

serta fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel

makhluk hidup dan virus.

Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis

protein lain berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya

protein yang membentuk batang dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat

dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam

bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga

dalam transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan

sebagai sumber asam amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk

asam amino tersebut (heterotrof).

Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa, selain

polisakarida, lipid, dan polinukleotida, yang merupakan penyusun utama

makhluk hidup. Selain itu, protein merupakan salah satu molekul yang

paling banyak diteliti dalam biokimia. Protein ditemukan oleh Jöns Jakob

Berzelius pada tahun 1838. Biosintesis protein alami sama dengan ekspresi

genetik. Kode genetik yang dibawa DNA ditranskripsi menjadi RNA, yang

Page 6: Metabolisme Primer Dan Sekunder Rev2

berperan sebagai cetakan bagi translasi yang dilakukan ribosom. Sampai

tahap ini, protein masih "mentah", hanya tersusun dari asam amino

proteinogenik. Melalui mekanisme pascatranslasi, terbentuklah protein

yang memiliki fungsi penuh secara biologi.

2. Karbohidrat

Karbohidrat ('hidrat dari karbon', hidrat arang) atau sakarida (dari

bahasa Yunani σάκχαρον, sákcharon, berarti "gula") adalah segolongan

besar senyawa organik yang paling melimpah di bumi. Karbohidrat

memiliki berbagai fungsi dalam tubuh makhluk hidup, terutama sebagai

bahan bakar (misalnya glukosa), cadangan makanan (misalnya pati pada

tumbuhan dan glikogen pada hewan), dan materi pembangun (misalnya

selulosa pada tumbuhan, kitin pada hewan dan jamur). Pada proses

fotosintesis, tetumbuhan hijau mengubah karbondioksida menjadi

karbohidrat.

Secara biokimia, karbohidrat adalah polihidroksil-aldehida atau

polihidroksil-keton, atau senyawa yang menghasilkan senyawa-senyawa ini

bila dihidrolisis.[2] Karbohidrat mengandung gugus fungsi karbonil

(sebagai aldehida atau keton) dan banyak gugus hidroksil. Pada awalnya,

istilah karbohidrat digunakan untuk golongan senyawa yang mempunyai

rumus (CH2O)n, yaitu senyawa-senyawa yang n atom karbonnya tampak

terhidrasi oleh n molekul air.[3] Namun demikian, terdapat pula

karbohidrat yang tidak memiliki rumus demikian dan ada pula yang

mengandung nitrogen, fosforus, atau sulfur. Bentuk molekul karbohidrat

paling sederhana terdiri dari satu molekul gula sederhana yang disebut

monosakarida, misalnya glukosa, galaktosa, dan fruktosa. Banyak

karbohidrat merupakan polimer yang tersusun dari molekul gula yang

terangkai menjadi rantai yang panjang serta dapat pula bercabang-cabang,

disebut polisakarida, misalnya pati, kitin, dan selulosa. Selain

monosakarida dan polisakarida, terdapat pula disakarida (rangkaian dua

monosakarida) dan oligosakarida (rangkaian beberapa monosakarida).

Page 7: Metabolisme Primer Dan Sekunder Rev2

3. Lemak

Lemak atau Lipid tidak sama dengan minyak. Orang menyebut

lemak secara khusus bagi minyak nabati atau hewani yang berwujud padat

pada suhu ruang. Lemak juga biasanya disebutkan kepada berbagai minyak

yang dihasilkan oleh hewan, lepas dari wujudnya yang padat maupun cair.1

gram lemak menghasilkan 39.06 kjoule atau 9,3 kcal. Lemak terdiri atas

unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen.

Karena struktur molekulnya yang kaya akan rantai unsur karbon(-

CH2-CH2-CH2-)maka lemak mempunyai sifat hydrophob. Ini menjadi

alasan yang menjelaskan sulitnya lemak untuk larut di dalam air. Lemak

dapat larut hanya di larutan yang apolar atau organik seperti: eter,

Chloroform, atau benzol. Secara umum dapat dikatakan bahwa lemak

biologis memenuhi 3 fungsi dasar bagi manusia, yaitu:

1. Penyimpan energi

2. Transportasi metabolik sumber energi

3. Sumber zat untuk sintese bagi hormon, kelenjar empedu serta

menunjang proses pemberian signal Signal transducing.

Fungsi metabolit primer bagi tumbuhan :

1. Diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dasar hidup bagi tumbuhan.

2. Untuk pertumbuhan atau perkembangan bagi tumbuhan tersebut.

3. Sebagai cadangan makanan.

D. Metabolisme Sekunder

Metabolit sekunder merupakan suatu senyawa sangat penting bagi

kehidupan tumbuhan penghasilnya untuk mempertahankan diri dari serangan

oleh makhluk lain.

1. Golongan Senyawa yang Dihasilkan dari Metabolisme Sekunder

a. Glikosida

Glikosida merupakan salah satu kandungan aktif tanaman yang

termasuk dalam kelompok metabolit sekunder. Di dalam tanaman

glikosida tidak lagi diubah menjadi senyawa lain, kecuali bila memang

Page 8: Metabolisme Primer Dan Sekunder Rev2

mengalami peruraian akibat pengaruh lingkungan luar (misalnya

terkena panas dan teroksidasi udara).

Glikosida adalah senyawa yang terdiri atas gabungan dua

bagian senyawa, yaitu gula dan bukan gula. Keduanya dihubungkan

oleh suatu bentuk ikatan berupa jembatan oksigen (O – glikosida,

dioscin), jembatan nitrogen (N-glikosida, adenosine), jembatan sulfur

(S-glikosida, sinigrin), maupun jembatan karbon (C-glikosida,

barbaloin). Bagian gula biasa disebut glikon sedangkan bagian bukan

gula disebut sebagai aglikon atau genin. Apabila glikon dan aglikon

saling terikat maka senyawa ini disebut sebagai glikosida.

Biosintesis Glikosida

Apabila bagian aglikon dari suatu glikosida juga merupakan

gula, maka glikosida ini disebut hollosida, sedang kalau bukan gula

disebut heterosida. Pembicaraan tentang biosintesa dari heterosida

umumnya terdiri dari dua bagian yang penting. Yang pertama adalah

reaksi umum bagaimana bagian gula terikat dengan bagian aglikon,

diperkirakan reaksi transfer ini sama pada semua sistem biologik. Ini

kemudian dilanjutkan dengan pembicaraan secara mendetail tentang

jalannya reaksi biosintesa untuk berbagai jenis aglikon yang akan

menyusun glikosida.

Hasil-hasil penyelidikan telah menunjukkan bahwa jalan reaksi

utama dari pembentukan glikosida meliputi pemindahan (transfer)

gugusan uridilil dari uridin trifosfat kesuatu gula-l-fosfat. Enzim-enzim

yang bertindak sebagai katalisator pada reaksi ini adalah uridilil

transferase (a) dan telah dapat diisolasi dari binatang, tanaman dan

mikroba. Sedang gula fosfatnya dapat pentosa, heksosa dan turunan

gula lainnya. Pada tingkat reaksi berikutnya enzim yang digunakan

adalah glikolisis transferase (b), dimana terjadi pemindahan (transfer)

Page 9: Metabolisme Primer Dan Sekunder Rev2

gula dari uridin difosfat kepada akseptor tertentu (aglikon) dan

membentuk glikosida

Apabila glikosida telah terbentuk, maka suatu enzim lain akan

bekerja untuk memindahkan gula lain kepada bagian monosakarida

sehingga terbentuk bagian disakarida. Enzim serupa terdapat pula

dalam tanaman yang mengandung glikosida lainnya yang dapat

membentuk bagian di-, tri- dan tetrasakarida dari glikosidanya dengan

reaksi yang sama.

b. Tanin

Tanin merupakan substansi yang tersebar luas dalam tanaman ,

seperti daun, buah yang belum matang, batang dan kulit kayu. Pada

buah yang belum matang ,tanin digunakan sebagai energi dalam proses

metabolisme dalam bentuk oksidasi tannin.Tanin yang dikatakan

sebagai sumber asam pada buah.

Sifat-sifat Tanin :

1. Dalam air membentuk larutan koloidal yang bereaksi asam dan

sepat

2. Mengendapkan larutan gelatin dan larutan alkaloid.

3. Tidak dapat mengkristal.

4. Larutan alkali mampu mengoksidasi oksigen.

5. Mengendapkan protein dari larutannya dan bersenyawa dengan

protein tersebut sehingga tidak dipengaruhi oleh enzim protiolitik.

Sifat kimia Tanin :

1.Merupakan senyawa kompleks dalam bentuk campuran polifenol

yang sukar dipisahkan sehingga sukar mengkristal.

2. Tanin dapat diidentifikasikan dengan kromotografi.

Page 10: Metabolisme Primer Dan Sekunder Rev2

3. Senyawa fenol dari tanin mempunyai aksi adstrigensia, antiseptic

dan pemberi warna.

Identifikasi Tanin dapat dilakukan dengan cara :

1. Diberikan larutan FeCl3 berwarna biru tua / hitam kehijauan.

2. Ditambahkan Kalium Ferrisianida + amoniak berwarna coklat.

3. Diendapkan dengan garam Cu, Pb, Sn, dan larutan Kalium Bikromat

berwarna coklat.

Kegunaan Tanin :

1. Sebagai pelindung pada tumbuhan pada saat masa pertumbuhan

bagian tertentu pada tanaman, misalnya buah yang belum matang,

pada saat matang taninya hilang.

2. Sebagai anti hama bagi tanaman sehingga mencegah serangga dan

fungi.

3. Digunakan dalam proses metabolisme pada bagian tertentu tanaman.

4. Efek terapinya sebagai adstrigensia pada jaringan hidup misalnya

pada gastrointestinal dan pada kulit.

5. Efek terapi yang lain sebagai anti septic pada jaringan luka,

misalnya luka bakar, dengan cara mengendapkan protein.

6. Sebagai pengawet dan penyamak kulit.

7. Reagensia di Laboratorium untuk deteksi gelatin, protein dan

alkaloid.

8. Sebagai antidotum (keracunan alkaloid) dengan cara mengeluarkan

asam tamak yang tidak larut.

Hidrolisa Tanin : Tanin apabila dihidrolisa akan menghasilkan fenol

polihidroksi yang sederhana. Hidrolisa :

1. Asam Gallat terurai pirogalol

2. Asam Protokatekuat Katekol 3. Asam Ellag dan Tenol-fenol lain.

(Asam Ellag dapat disamak kulit bentuk bunga)

c. Flavanoid

Senyawa flavanoid adalah senyawa yang mengandung C15

terdiri atas dua inti fenolat yang dihubungkan dengan tiga satuan

Page 11: Metabolisme Primer Dan Sekunder Rev2

karbon. Cincin A memiliki karakteristik bentuk hidroksilasi

phloroglusinol atau resorsinol, dan cincin B biasanya 4-, 3,4- atau

3,4,5-terhidroksilasi. Dalam gambar dibawah ini menunjukkan struktur

dasar flavanoid.

d. Terpenoid

Terpenoid merupakan bentuk senyawa dengan keragaman

struktur yang besar dalam produk alami yang diturunkan dan unit

isoprena (C5) yang bergandengan dalam model kepala ke ekor (head-

to-tail), sedangkan unit isoprena diturunkan dari metabolisme asam

asetat oleh jalur asam mevalonat (mevalonic acid : MVA).

Terpenoid dapat dikelompokkan sebagai berikut :

Terpena merupakan suatu golongan hidrokarbon yang banyak

dihasilkan oleh tumbuhan dan terutama terkandung pada getah dan

vakuola selnya. Pada tumbuhan, senyawa-senyawa golongan terpena

dan modifikasinya, terpenoid, merupakan metabolit sekunder. Terpena

Page 12: Metabolisme Primer Dan Sekunder Rev2

dan terpenoid dihasilkan pula oleh sejumlah hewan, terutama serangga

dan beberapa hewan laut. Di samping sebagai metabolit sekunder,

terpena merupakan kerangka penyusun sejumlah senyawa penting bagi

makhluk hidup. Sebagai contoh, senyawa-senyawa steroid adalah

turunan skualena, suatu triterpena; juga karoten dan retinol. Nama

"terpena" (terpene) diambil dari produk getah tusam, terpentin

(turpentine). Terpena dan terpenoid menyusun banyak minyak atsiri

yang dihasilkan oleh tumbuhan. Kandungan minyak atsiri

mempengaruhi penggunaan produk rempah-rempah, baik sebagai

bumbu, sebagai wewangian, serta sebagai bahan pengobatan,

kesehatan, dan penyerta upacara-upacara ritual. Nama-nama umum

senyawa golongan ini seringkali diambil dari nama minyak atsiri yang

mengandungnya. Lebih jauh lagi, nama minyak itu sendiri diambil dari

nama (nama latin) tumbuhan yang menjadi sumbernya ketika pertama

kali diidentifikasi. Sebagai misal adalah citral, diambil dari minyak

yang diambil dari jeruk (Citrus). Contoh lain adalah eugenol, diambil

dari minyak yang dihasilkan oleh cengkeh (Eugenia aromatica).

Terpenoid disebut juga isoprenoid. Hal ini dapat dimengerti karena

kerangka penyusun terpena dan terpenoid adalah isoprena (C5H8 )

e. Steroid

Sebagaimana senyawa organik lainnya, tata nama sistematika

dari steroid didasarkan pada struktur dari hidrokarbon steroid tertentu.

Nama hidrokarbon steroid itu ditambahi awalan atau akhiran yang

menunjukkan jenis substituen. Sedangkan, posisi dari substituen itu

ditunjukkan oleh nomor atom karbon, dimana substituen itu terikat.

Jenis-jenis hidrokarbon induk dari steroid adalah sebagai berikut

Page 13: Metabolisme Primer Dan Sekunder Rev2

2. Fungsi Metabolit Sekunder :

Bagi tumbuhan penghasilnya :

a. Dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam ekosistem.

b. Dapat membentuk penyebaran dari tumbuhan → senyawa penarik

serangga.

Contoh : - minyak atsiri dari bunga.

Bagi manusia :

a. Dapat dimanfaatkan sebagai obat

b. Sebagai sumber vitamin

c. Penyamak kulit dalam industri mis. Tannin

Page 14: Metabolisme Primer Dan Sekunder Rev2

E. Hubungan Metabolisme Primer Dan Sekunder

F. Perbedaan Antara Metabolit Primer Dan Metabolit Sekunder

Sifat Metabolit Primer Sifat Metabolit Sekunder

Universal / umum Langka / khusus (tertentu)

Seragam Beraneka ragam

Koservatif / dianggap kuno Adaptatif / untuk menyesuaikan

diri

Sangat diperlukan, mutlak untuk

pertumbuhan dan perkembangan

Tidak diperlukan untuk

pertumbuhan, tapi sangat

diperlukan untuk eksistensi dan

pertahanan dalam ekosistem

Metabolit Primer Metabolit SekunderMetabolit Sentral

Polisakarida

Polisakarida

Glukosa Glikosida

PentosaTetrosa

Asam amino Aromatik

Fenil propanoidAlkaloidFlavonoid

Protein

Lemak

Asam nukleat Siklus krebs

Asam asetat

Triosa Asam amino Alifatik Poliketida

Asam mevalonatTerpenKarotenoid

Tetrapirol

Asetil CoA

Page 15: Metabolisme Primer Dan Sekunder Rev2

DAFTAR PUSTAKA

Achmad. S.A, 1986, Kimia Organik Bahan Alam, Universitas Terbuka, Jakarta

Darwis.D, 2001, Teknik Isolasi dan Karakterisasi Senyawa Metabolit Sekunder, Workshop Peningkatan Sumber Daya Manusia Untuk Pemanfaatan Sumber Daya Alam Hayati dan Rekayasa Bioteknologi, FMIPA Universitas Andalas padang

Duke.J, 2005, Phytochemical and Etnobotanical Databases, Maryland, Beltsuille Agricultural Researah Center

Harborne.J.B, 1987, Metode Fitokimia, Penuntun Modern Menganalisa Tumbuhan, terbitan ke-2, Terjemahan Kosasih Padmawinata dan iwang Soediro, ITB Bandung

Herbert. R.B, 1995, Biosintesis Metabolit Sekunder, Edisi ke-2, cetakan ke-1, terjemahan Bambang Srigandono, IKIP Press semarang

Makin. H.L, 1977, Biochemistry of Steroids Hormines, London, Nlack Well Scientific Oxford Ikan. R, 1991, Natural products A nd Laboratory Guide, 2 edition, Unioversity of Jerusalem

Mannito.P, 1981, Biosynthesis of Natural Products, Terjemahan PG Sammes, Chicster Ellis Horwood Ltd

Sastrohamidjojo Hardjono, 1996 , “Sintesis Bahan Alam” FMIPA Universitas Gadjah Mada, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.