Metabolisme Mikroba Kel 7
-
Upload
komang-dwi-pradnyani-laksmi -
Category
Documents
-
view
249 -
download
0
Transcript of Metabolisme Mikroba Kel 7
-
7/26/2019 Metabolisme Mikroba Kel 7
1/27
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam melangsungkan kehidupan, seluruh mahluk hidup memerlukan
energi yang diperoleh dari proses metabolisme. Metabolisme adalah suatu ciri
yang dimiliki makhluk hidup yang merupakan serangkaian reaksi kimia di
dalam sel. Reaksi-reaksi ini tersusun dalam jalur-jalur metabolisme yang rumit
dengan mengubah molekul-molekul melalui tahapan-tahapan tertentu. Secara
keseluruhan metabolisme bertanggung jawab terhadap pengaturan materi dan
sumber energi dari sel. Metabolisme terjadi pada semua mahluk hidup
termasuk kehidupan mikroba.
Metabolisme merupakan keseluruhan reaksi kimia yang terjadi dalam
sel hidup. Dalam metabolisme ada dua fase yaitu katabolisme dan anabolisme.
Sebagian besar katabolisme adalah respirasi seluler di mana glukosa dan
bahan bakar organik yang lain dipecah menjadi karbon dan air dengan
membebaskan energi. Energi yang diperoleh disimpan dalam molekul-molekulorganik dan digunakan untuk melakukan kerja dari sel. ebalikan dari
katabolisme adalah anabolisme, yang merupakan serangkaian reaksi-reaksi
kimia yang membutuhkan energi untuk membentuk molekul-molekul besar
dari molekul-molekul yang lebih kecil, misalnya pembentukan protein dari
asam amino.
!ila dalam suatu reaksi menghasilkan energi maka disebut reaksi
endergonik. egiatan metabolisme meliputi proses perubahan yang dilakukan
untuk sederetan reaksi en"im yang berurutan. #ntuk mempercepat laju reaksi-
reaksi diperlukan en"im-en"im tertentu pada setiap tahapan reaksi.
1 | M e t a b o l i s m e m i k r o b a
-
7/26/2019 Metabolisme Mikroba Kel 7
2/27
1.2 Rumusan Masalah
!erdasarkan latar belakang, maka masalah dapat dirumuskan sebagai
berikut.
$.%.$ !agaimana pengertian metabolisme mikroba&
$.%.% !agaimana klasifikasi en"im dan mekanisme kerjanya serta
peranannya dalam membantu metabolisme pada mikroba&
$.%.' !agaimana mekanisme mikroba dalam proses metabolisme untuk
memperoleh energi&
1.3 Tujuan
!erdasarkan latar belakang, maka tujuan penulisan adalah sebagai berikut.
$.'.$ Mengetahui dan mendeskripsikan metabolisme mikroba.
$.'.% Mengetahui dan mendeskripsikan klasifikasi en"im dan
mekanisme kerja serta peranannya dalam membantu metabolisme
pada mikroba.
$.'.' Mengetahui dan mendeskripsikan mekanisme mikroba dalam
proses metabolisme untuk memperoleh energi.
1. Man!aat
Setelah membaca makalah ini, mahasiswa diharapkan mampu
memahami metabolisme pada mikroba. Selain itu bagi pembaca akan
dapat memperluas wawasan dan pengetahuan terkait metabolisme
mikroorganisme.
BAB II
2 | M e t a b o l i s m e m i k r o b a
-
7/26/2019 Metabolisme Mikroba Kel 7
3/27
PEMBAHA"AN
2.1 Meta#$l%sme M%kr$#a
Metabolisme berasal dari kata metabole ()unani* yang berarti berubah.
Metabolisme merupakan seluruh peristiwa reaksi-reaksi kimia yang berlangsung
dalam sel makhluk hidup. +roses metabolisme terdiri atas proses perombakan
senyawa-senyawa kimia di dalam sel atau kata#$l%sme yang disertai dengan
pembebasan energi dan proses pembentukan komponen sel atau ana#$l%sme atau
biosintetesis yang memerlukan energi. Di dalam proses tersebut berlangsung
reaksi-reaksi biokimia yang kompleks dengan bantuan en&%m. Dengan demikian
en"im merupakan unit fungsi dalam metabolisme sel. (Ristiati, %.$'%*
nabolisme adalah reaksi atau proses penyusunan senyawa yang
sederhana menjadi senyawa yang lebih kompleks. +ada proses penyusunan ini
diperlukan energi dari luar. Energi yang digunakan dalam reaksi ini dapat berupa
energi cahaya ataupun energi kimia. Energi tersebut, selanjutnya digunakan untuk
mengikat senyawa-senyawa sederhana tersebut menjadi senyawa yang lebih
kompleks. /adi, dalam proses ini energi yang diperlukan tersebut tidak hilang,
tetapi tersimpan dalam bentuk ikatan-ikatan kimia pada senyawa kompleks yang
terbentuk. Energi yang digunakan dalam anabolisme dapat berupa energi cahaya
atau energi kimia. nabolisme yang menggunakan energi cahaya dikenal dengan
fotosintesis, sedangkan anabolisme yang menggunakan energi kimia dikenal
dengan kemosintesis.
atabolisme adalah reaksi atau proses pemecahan0pembongkaran
senyawa kompleks menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana dengan
menghasilkan energi yang dapat digunakan organisme untuk melakukan
akti1itasnya. 2ungsi reaksi katabolisme adalah untuk menyediakan energi dan
komponen yang dibutuhkan oleh reaksi anabolisme.
Mikroorgaisme misalnya bakteri dapat merubah "at kimia dan energi
radiasi ke bentuk yang berguna untuk kehidupannya melalui proses respirasi,
fermentasi dan fotosintesis. Dalam respirasi, molekul oksigen adalah penerima
elektron utama, sementara dalam fermentasi molekul bahan makanan biasanya
3 | M e t a b o l i s m e m i k r o b a
-
7/26/2019 Metabolisme Mikroba Kel 7
4/27
pecah menjadi dua bagian, dimana yang satu kemudian dioksidasi oleh yang
lainnya. Reaksi-reaksi tersebut diatas diiringi oleh pembentukan denosine
3riphosphate (3+*. 3+ merupakan energi yang digunakan oleh
mikroorganisme dan mahkluk tingkat tinggi dalam aktifitas tubuhnya.
2.2 'las%!%kas% (an Mekan%sme 'erja En&%m
a. 'las%!%kas% En&%m
En"im adalah suatu katalisator biologis yang dihasilkan oleh sel-sel hidup
dan dapat membantu mempercepat reaksi biokimia. (Ristiati, %.$''*.
En"im terdiri atas, bagian yang berupa protein dan bagian lain yang bukan
protein. !agian yang berupa protein biasanya bersifat termolabil atau tidak
tahan panas, yang disebut apoen"im. !agian yang bukan protein adalah
bagian yang aktif. En"im dapat mempercepat terjadinya reaksi biokimia
sehingga energi yang digunakan dalam proses raksi substrat lebih kecil.
Energi ini sering disebut dengan energi akti1asi.
a.1 )%r%*+%r% En&%m ,
1. Sebagai katalis hayati, yaitu kemampuan untuk mempercepat
berlangsungnya proses metabolisme.
2. En"im merupakan senyawa organik yang dihasilkan oleh sel-sel hidup.
3. Merupakan suatu protein.
4. !ekerja secara khusus atau spesifik (bekerja pada substrat yang cocok*5. En"im tidak dapat menentukan arah dari reaksi.
6. En"im tersusun atas dua komponen yaitu bagian protein yang disebut
apoen"im dan bukan protein yang disebut gugus prostetik.
7. Diperlukan dalam jumlah sedikit
8. En"im dapat bertindak sebagai akti1ator dan inhibitor
kti1ator ("at penggiat* merupakan "at yang dapat memacu kegiatan
suatu en"im. da beberapa jenis "at penggiat, seperti ion kobalt,
mangan, magnesium, klor, nikel, dan garam-garam dari logam alkali
dan alkali tanah dalam konsentrasi encer (%4-54*.
6nhibitor ("at penghambat* merupakan "at yang dapat menghambat
kerja en"im. 7ontoh "at penghambat yang terkenal antara lain yodium,
asetat, fluorida, sianida, asida, dan karbon monoksida. da dua macam
inhibitor yaitu inhibitor kompetitif dan inhibitor nonkompetitif
9. En"im memiliki % cara kerja yaitu sesuai dengan teori Lock and Key
Theory danInduced Ft Theory.
a.2 "%stem Tatanama En&%m
4 | M e t a b o l i s m e m i k r o b a
-
7/26/2019 Metabolisme Mikroba Kel 7
5/27
3atanama en"im telah diresmikan menurut +ersetujuan 6nternasional dengan
bantuan 7ommission of En"ymes of the 6nternational of !iochemistry. Setiap
en"im memiliki dua nama yaitu nama yang dianjurkan dan nama sistematik.
8ama yang dianjurkan merupakan nama yang mudah dimengerti karena dibuat
dengan cara menambahkan akhiran ase pada nama substratnya. Misalnya en"im
yang membantu mengubah lipid dinamai lipase, en"im yang membantu
mempercepat pengubahan maltose disebut maltase. 8ama sistematik merupakan
nama yang jelas menunjukkan reaksi yang dikatalisnya. !erdasarkan nama
sistematiknya ada 9 kelompok en"im seperti pada tabel berikut
Ta#el I. 'las%!%kas% "%stemat%k En&%m (an Reaks% -ang D%katal%s%s
N$ Nama s%stemat%k en%s reaks% -ang (%katal%s
$ :ksidoreduktase Mempercepat reaksi oksidasi-reduksi misalnya
dehidrogenase,oksidase, dan peroksidase
% 3ransferase Mempercepat pemindahan gugus atom dari satu
senyawa ke senyawa lain misalnya transaminase
' ;idrolase Membantu mempercepat reaksi hidrolisis ikatan ester,
ikatan peptide misalnya lipase, peptidase
< =iase Membantu melepaskan suatu gugusan "at kimia dari
substrat atau menambah suatu gugusan kepada ikatan
rangkap misal dekarboksilasi
5 6somer Reaksi isomerase yaitu membantu mengubah gugusan
dalam molekul sehingga menjadi bentuk isomerik
misal epimerase
9 =igase +embentukan ikatan ko1alen yaitu membantu
mengembangkan % molekul atau lebih menjadi satu.
Reaksi ini memerlukan energi yang berasal dari
ikatan fosfat pada 3+ contoh asetat tiokinase
#. Mekan%sme 'erja En&%m
5 | M e t a b o l i s m e m i k r o b a
-
7/26/2019 Metabolisme Mikroba Kel 7
6/27
#.1 Mekan%sme 'erja En&%m
En"im sebagai suatu katalisator biologis (biokatalisator* akan
bergandengan dan menyatu dalam suatu substrat yang sesuai membentuksuatu kompleks en"im-substrat. +roses terbentuknya kompleks en"im-
substrat ini diakibatkan oleh adanya sisi aktif yang dapat mengait substrat
yang sesuai. Reaksi en"imatis berlangsung apabila substrat tersedia dan
bagian sisi aktif en"im dalam keadaan kosong. Substrat memasuki bagian
sisi aktif en"im dan bagian sisi aktif tersebut mengalami perubahan bentuk
dengan mengelilingi substrat. emudian terbentuklah ikatan lemah en"im-
substrat. Di dalam sisi aktif, substrat diubah menjadi produk, selanjutnya
dilepaskan dari en"im. !egitu seterusnya sampai bagian sisi aktif tersebut
dapat ditempati oleh substrat yang lain.
En"im bekerja dengan beberapa mekanisme yaitu
$. Menurunkan energi akti1asi dengan menciptakan suatu lingkungan yang
mana keadaan transisi terstabilisasi. 7ontohnya mengubah bentuk substratmenjadi konformasi keadaan transisi ketika terikat dengan en"im.
%. Menurunkan energi dalam keadaan transisi tanpa mengubah bentuk
substrat dengan menciptakan lingkungan yang memiliki distribusi muatan
yang berlawanan dengan keadaan transisi.
'. Menyediakan lintasan reaksi alternatif. 7ontohnya bereaksi dengan
substrat sementara waktu untuk membentuk kompleks en"im-substrat
antara.
-
7/26/2019 Metabolisme Mikroba Kel 7
7/27
Mekanisme kerja en"im dapat dijelaskan dengan dua hipotesis, yaitu hipotesis
gembok dan anak kunci !Lock and Key" dan hipotesis kecocokan yang
terinduksi !Induced Ft".
1. ;ipotesisLock and Key
Menurut hipotesis yang dikemukakan oleh Emil 2ischer ($>?>*,
bagian sisi aktif en"im mempunyai bentuk spesifik dan tidak fleksibel.
Suatu en"im hanya dapat ditempati oleh substrat tertentu saja. En"im dan
substrat bergabung bersama membentuk kompleks, seperti kunci yang
masuk dalam gembok. Di dalam kompleks, substrat dapat bereaksi dengan
energi akti1asi yang rendah. Setelah bereaksi, kompleks lepas dan
melepaskan produk serta en"imnya. ;al ini menyebabkan en"im disebut
bekerja secara spesifik.
@ambar $. Mekanisme kerja en"im berdasarkanLock and Key Theory
Sumber http00waynesword.palomar.edu0images0en"yme5.gif
2. ;ipotesisInduced Ft
Menurut hipotesis ini, bagian sisi aktif en"im bersifat fleksibel terhadap
substrat yang masuk. pabila ada substrat yang masuk ke bagian sisi aktif,
maka bagian ini mengalami perubahan bentuk mengikuti substrat. etika
produk sudah terlepas dari kompleks, selanjutnya en"im tidak aktif
7 | M e t a b o l i s m e m i k r o b a
http://waynesword.palomar.edu/images/enzyme5.gifhttp://waynesword.palomar.edu/images/enzyme5.gif -
7/26/2019 Metabolisme Mikroba Kel 7
8/27
menjadi bentuk yang lepas. Sehingga, substrat yang lain kembali bereaksi
dengan en"im tersebut.
@ambar %. Mekanisme kerja en"im berdasarkanInduced Ft TheorySumber http00www.classhelp.info0!iology0!iochemistry0En"yme.jpg
Sisi aktif bersifat fleksibel dalam menyesuikan struktur substrat, sehingga
ikatan antara en"im dan substrat dapat berubah menyesuaikan dengan substrat.
#.2 /akt$r -ang Mem0engaruh% 'erja En&%m
2aktor-faktor yang berpengaruh pada kerja en"im adalah suhu, p;, "at
penghambat (inhibitor*, konsentrasi substrat dan hasil akhir.
$. Suhu
+eningkatan suhu dapat meningkatkan kecepatan reaksi sampai batas suhu
tertentu. ;al ini disebabkan jika molekul bergerak lebih cepat, maka
substrat juga berikatan lebih cepat pada sisi aktif. Setelah melewati batas
suhu tertentu, en"im mengalami denaturasi atau kerusakan.
%. Derajat easaman (p;*
En"im bekerja optimal pada p; tertentu, umumnya pada p; netral. +ada
kondisi asam atau basa, kerja en"im terhambat. gar en"im dapat bekerja
secara maksimal, pada penelitian0percobaan yang menggunakan en"im,
kondisi p; larutan dijaga agar tidak berubah, yaitu dengan menggunakan
larutan penyangga (buffer*.
8 | M e t a b o l i s m e m i k r o b a
eterangan
$ Sisi aktif
!$ Substrat
!% Substrat
-
7/26/2019 Metabolisme Mikroba Kel 7
9/27
'. Aat +enghambat (6nhibitor*
Aat yang dapat menghambat kerja en"im disebut inhibitor. Aat tersebut
memiliki struktur seperti en"im yang dapat masuk ke substrat atau ada
yang memiliki struktur seperti substrat sehingga en"im salah masuk ke
penghambat tersebut. ;ambatan en"im dapat dikelompokkan ke dalam
tipe re1ersible (dapat balik* dan non-re1ersible (tidak dapat balik*.
6nhibitor re1ersibel adalah "at penghambat yang tidak berkaitan secara
kuat dengan en"im, sedangkan inhibitor irre1ersible merupakan
penghambat yang berkaitan dengan sisi aktif en"im secara kuat sehingga
tidak dapat terlepas. ;ambatan re1ersible dibagi menjadi inhibitor
kompetitif dan non kompetitif. 6nhibitor kompetitif merupakan senyawa
kimia yang menyerupai substrat yang dapat bereaksi dengan sisi aktif
en"im. /ika sisi aktif en"im sudah terisi oleh inhibitor kompetitif, maka
substrat tidak dapat berikatan dengan en"im. #ntuk mengatasi hal ini,
jumlah substrat harus ditingkatkan sehingga substrat mempunyai
kesempatan dalam bersaing memperebutkan sisi aktif en"im. 6nhibitor
nonkompetitif merupakan senyawa kimia yang menghambat kerja en"im
dengan melekat pada bagian selain sisi aktif. ;al ini menyebabkan
terjadinya perubahan bentuk en"im. kibatnya bagian sisi aktif en"im sulit
berikatan dengan substrat dan en"im tidak dapat mengubah substrat
menjadi produk.
-
7/26/2019 Metabolisme Mikroba Kel 7
10/27
Mikroba untuk mendapatkan energi melakukan berbagai macam cara
metabolisme misalnya dengan cara fermentasi, respirasi, aerobik maupun
anaerobik dan fotosintesis
1 Res0%ras%
Respirasi merupakan proses disimilasi, yaitu proses penguraian "at
yang membebaskan energi kimia yang tersimpan dalam suatu senyawa
organik. Dalam proses ini, terjadi pembongkaran suatu "at makanan
sehingga menghasilkan energi yang diperlukan oleh organisme tersebut.
Saat molekul terurai menjadi molekul yang lebih kecil, terjadi pelepasan
energi, reaksinya disebut ek#or$enk. Respirasi merupakan salah satu dari
reaksi katabolik. !erdasarkan kebutuhan terhadap oksigen bebas, respirasi
dibedakan atas dua macam, yaitu
Respirasi aerob% yaitu respirasi yang membutuhkan oksigen bebas.
+ada proses ini, oksigen merupakan senyawa penerima hidrogen akhir.
Respirasi anaerob, yaitu respirasi yang tidak membutuhkan oksigen
bebas. +ada proses ini, senyawa seperti asam piru1at dan asetaldehid
berfungsi sebagai penerima hidrogen terakhir.
A. Res0%ras% Aer$#Respirasi secara aerob, terjadi didalam sitoplasma dan berlangsung melalui
empat tahap, yaitu
$. @likolisis
@likolisis merupakan pengubahan glukosa menjadi piru1at dan 3+ tanpa
membutuhkan oksigen. +roses glikolisis terdiri atas $ tahap, yaitu
3ahap $
@lukosa yang masuk kedalam sel mengalami fosfolirasi dengan bantuan
en"im heksokinase dan menghasilkan glukosa 9-fosfat. #ntuk keperluan
ini 3+ diubah menjadi D+ agar diperoleh energi.
3ahap %
@lukosa 9-fosfat diubah oleh en"im fosfoglukoisomerase menjadi bentuk
isomernya berupa fruktosa 9-fosfat.
3ahap '
Dengan menggunakan energi hasil perubahan 3+ menjadi D+, fruktosa
9-fosfat diubah oleh en"im fosfofruktokinase menjadi fruktosa $,9-bifosfat
3ahap
-
7/26/2019 Metabolisme Mikroba Kel 7
11/27
3ahap 5
3erjadi perubahan reaksi bolak balik antara dihidroksi aseton fosfat dengan
gliseraldehid fosfat sehingga akhirnya hanya gliseraldehid fosfat saja yang
digunakan untuk reaksi berikutnya.3ahap 9
Melalui bantuan en"im triosofosfat dehidrogenase, terjadi perubahan dari
gliseraldehid fosfat menjadi $,'-bifogliserat. Dalam tahap ini juga terjadi
transfer elektron sehingga 8D berubah menjadi 8D;, serta pengikatan
fosfat anorganik dari sitoplasma.
3ahap
3erjadi perubahan dari $,'-bifogliserat menjadi '-fosfogliserat dengan
bantuan en"im fosfogliserokinase. +ada tahap ini juga terjadi pembentukan
dua molekul 3+ dengan menggunakan gugus fosfat yang sudah ada pada
reaksi sebelumnya.
3ahap >
3erjadi perubahan '-fosfogliserat menjadi %-fosfogliserat karena en"im
fosfogliseromutase memindahkan gugus fosfatnya.
3ahap ?
3erjadi pembentukan fosfoenol piru1at (+E+* dan %-fosfogliserat dengan
bantuan en"im enolase, sekaligus juga terjadi pembentukan % molekul air.
3ahap $
3erjadi perubahan fosfoenol piru1at (+E+* menjadi asam piru1at dengan
en"im piru1atkinase, serta terjadi pembentukan % molekul 3+
Dengan demikian, pada akhir glikolisis dihasilkan % molekul asam piru1at
yang berkarbon ', % 3+ dan % 8D; dari setiap perubahan $ molekul glukosa.
%. Dekarboksilasi :ksidatif sam +iru1at
Dekarboksilasi oksidatif asam piru1at berlangsung didalam mitokondria
dan merupakan reaksi kimia yang mengawali siklus rebs. Dalam
peristiwaini terjadi perubahan asam piru1at menjadi molekul asetil-o.
setil o merupakan senyawa berkarbon dua. Dalam dua peristiwa ini
juga dihasilkan satu molekul 8D; untuk setiap pengubahan molekul
asam piru1at menjadi asetil-o.
'. Siklus rebs (Daur sam Sitrat*
ondisi aerob dalam organisme berlangsung pada dua tahapan berikutnya,
yaitu siklus rebs dan transpor elektron. +ada organisme eukariotik,
11 | M e t a b o l i s m e m i k r o b a
-
7/26/2019 Metabolisme Mikroba Kel 7
12/27
proses ini berlangsung pada matriks dalam mitokondira sedangkan pada
prokariotik, berlangsung dalam sitoplasma. 3ahapan siklus rebs adalah
sebagai berikut
sam piru1at dari proses glikolisis, selanjutnya masuk ke siklus
rebs setelah bereaksi dengan 8D (8ikotinamida adenine
dinukleotida* dan ko-en"im atau o-, membentuk asetil o-.
Dalam proses ini, 7:% dan 8D; dibebaskan. +erubahan
kandungan 7 dari '7 (asam piru1at* menjadi %7 (asetil o-*.
Reaksi antara asetil o- (%7* dengan asam oksalo asetat (
-
7/26/2019 Metabolisme Mikroba Kel 7
13/27
penambahan gugus posfat anorganik ke molekul D+. Dalam transpor
elektron, yang menjadi penerima elektron terakhir adalah oksigen
sehingga pada akhir peristiwa ini terbentuk :. 8D; dan 2D; dalam
transpor elektron berfungsi sebagai senyawa pereduksi yangmenghasilkan
ion hidrogen. Setiap molekul 8D; yang memasuki rantai transpor
elektron akan menghasilkan ' molekul 3+, dan setiap molekul 2D
akan menghasilkan % molekul 3+.
Res0%ras% anaer$#%k
+ada umumnya respirasi selalu menggunakan oksigen, tetapi beberapa
mikroba dapat pula melakukan respirasi tanpa menggunakan oksigen dari luar
tetapi menggunakan bahan anorganik dalam substrat. !ahan- bahan anorganik ini
bertindak sebagai aseptor elektron terakhir.
Mikroba yang melakukan respirasi anaerobik menghasilkan energi yang
lebih sedikit bila dibandingkan dengan mikroba yang melakukan respirasi aerobik,
tetapi biasanya menghasilkan energi lebih banyak dari pada mikroba yang
melakukan fermentasi.
Meta#$l%sme l%t$tr$!%k atau aut$tr$!%k
+ada respirasi anaerobik senyawa-senyawa anorganik dapat digunakan
sebagai aseptor elektron, maka beberapa bakteri dapat menggunakan senyawa-
senyawa anorganik sebagai donor elektron. Metabolisme semacam ini disebut
metabolisme litotrofik, sedangkan metabolisame yang menggunakn senyawa
organik sebagai donor elektron disebut metabolisme organotrofik. Senyawa-
senyawa anorganik yang dapat digunakan oleh bakteri lototrofik sebagai donor
elektron misalnya senyawa nitrogen, nitrit, sulfur, besi dan kadang-kadang gas
hidrogen. !akteri-bakteri ini biasanya menggunakan karbondioksida sebagai
sumber utama 7. 7ontoh dari beberapa bakteri litotrofik yang menggunakan
senyawa anorganik misalnya bakteri nitrifikasi, bakteri sulfur, dan bakteri besi.
Bakter% n%tr%!%kas% terdiri dari % jenis yaitu 'tro#omona# #(, yang
mengoksidasi amonia menjadi nitrit, dan 'trobacter #(, yang
mengoksidasi nitrit menjadi nitrat sebagai berikut
% 8;' ' :% % 8:%- % ; % ;%:
13 | M e t a b o l i s m e m i k r o b a
Nitrosomonas
-
7/26/2019 Metabolisme Mikroba Kel 7
14/27
(monia* (8itrit*
% 8:%- :% % 8:'
-
(86trit* (8itrat*
Bakter% sul!ur tidak berwarna misalnya Thobacllu# #(% dapat
mengoksidasi beberapa senyawa yang mengandung sulfur misalnya
% ;%S :%F % S % ;%:
!akteri sulfur yang lain misalnya )e$$atoa #(, dan Thothr* #( dapat
menyimpan sulfur di dalam selnya sebagai hasil oksidasi dari ;%S. /ika persediaan
;%S habis maka sulfur persediaan tersenut akan digunakan untuk metabolisame
dan dioksidasi menjadi sulfat
Bakteri besi termasuk Ferrobacllu# #( dapat mengoksidasi besi fero
menjadi ferri sebagai berikut
< 2e% < ; :%F < 2e'
% ;%:
1 /$t$s%ntes%s
2otosintesis adalah suatu proses biokimia pembentukan "at makanan
karbohidrat yang dilakukan oleh tumbuhan, terutama tumbuhan yang
mengandung "at hijau daun atau klorofil. Selain tumbuhan berklorofil,
makhluk hidup non-klorofil lain yang berfotosintesis adalah alga dan beberapa
jenis bakteri. :rganisme ini berfotosintesis dengan menggunakan "at hara,
karbon dioksida dan air serta bantuan energi cahaya matahari.
3erjadi pada algae, tumbuhan dan beberapa prokariotik
$. 3erdiri atas % reaksi utama +hotophosphorylation (reaksi terang* dan
fiksasi karbon dioksida (reaksi gelap*.
a. +hoto(ho#(horylaton(Reaksi terang*
+ada reaksi terang, cahaya mengenai klorofil a yang menyebabkan
elektron tereksitasi sehingga mempunyai energi lebih tinggi. Dalam satu
rangkaian reaksi kimia, energi tersebut diubah menjadi 3+ dan 8D+;.
ir terurai dan melepaskan oksigen sebagai satu produk reaksi. 3+ dan
8D+; digunakan untuk membuat karbohidrat pada reaksi gelap.
b. 2iksasi arbon Dioksida (Reaksi @elap*
14 | M e t a b o l i s m e m i k r o b a
Nitrobacter
-
7/26/2019 Metabolisme Mikroba Kel 7
15/27
2iksasi karbon dikenal sebagai reaksi gelap. Enam molekul gas
asam arang masuk ke dalam sel melalui stomata dan diikat oleh ribulosa
bifosfat (Ru!+*. Ru!+ merupakan suatu senyawa berkarbon 5 yang
diubah menjadi satu molekul gula. +eristiwa ini terjadi di dalam stroma
dan telah diperkenalkan oleh Mel1in 7al1in sehingga selanjutnya dikenal
dengan siklus 7al1in.
+ada kelompok bakteri dapat dibedakan atas ano*y$enc dan o*y$enc
(hoto#ynthe##.
$. ,no*y$enc +hoto#ynthe##
+roses fotosintesis yang tidak menghasilkan :% dan ;%S berperan sebagai
donor elektron.,no*y$enc (hoto#ynthe##ditemukan pada
-reen #ul&ur bactera(e.g. hlorobum*
-reen non#ul&ur bactera(e.g. hloro&le*u#*
+ur(le #ul&ur bactera(e.g. hromatum*
+ur(le non#ul&ur bactera(e.g./hodobacter*
Donor Electron ber1ariasi
;%S atau senyawa organik pada$reen dan(ur(le #ul&ur bactera.
;% atau senyawa organik pada$reen and(ur(le non#ul&ur bactera.
;anya memiliki satu fotosistem
+ada green bacteria, photosystem sama dengan +S6.
+ada purple bacteria, photosystem sama dengan +S66.
2ungsi utama adalah menghasilkan 3+ melalui cyclc (hoto(ho#(horylaton.
%. 0*y$enc (hoto#ynthe##
+roses fotosintesis yang menghasilkan :% dan ;%S berperan sebagai donor
elektron.
15 | M e t a b o l i s m e m i k r o b a
-
7/26/2019 Metabolisme Mikroba Kel 7
16/27
Ditemukan pada 7yanobacteria (blue$reen al$ae* dan organisme eukariotik yang
memiliki kloroplas.
Donor electron adalah ;%: teroksidasi membentuk :%, Melalui % fotosistem
yaitu +S6 dan +S66, 2ungsi umum menghasilkan 8D+; dan 3+ untuk fiksasi
karbon.
Pem#entukan ATP
Energi yang dihasilkan oleh sel dengan cara pemecahan substrat atau
katabolisme kemudian dapat digunakan untuk melaksanakan reaksi-reaksi
biosintesis di dalam sel. Energi yang dihasilkan tersebut sebagaian besar terdapat
dalam bentuk ikatanG-ikatan kimia yang mempunyai energi tinggi. Salah satu
gugusan kimia yang mempunyai energi tinggi adalah 3+. Didalam sintesis
biologi 3+ digunakan untuk menyimpan atau mengangkut energi, oleh karena itu
dapat digunakan sebagai sumber tenaga didalam metabolisme. +ada mikroba
terdapat tiga macam mekanisme dasar pembentukan 3+ yaitu sebagai berikut
$. 2osforilasi tingkat substrat
%. 2osforilasi oksidatif
'. 2osforilasi fotosintetik
/$s!$r%las% t%ngkat su#strat ialah pembentukan 3+ dengan cara
pemberian gugus fosfat oleh substrat terfosforilasi kepada molekul D+. Misalnya
pada perubahan $,' difosfogliserat menjadi ' fosfogliserat, maka D+ menerima
gugus fosfat sehingga membentuk 3+.
/$s!$r%las% $ks%(at%!ialah pembentukan 3+ yang terjadi ketika elektron
berpindah dari satu pembawa ke pembawa elektron yang lain dalam sistem
transfor electron (E3SG electron transport system*. /alur terakhir produksi energi
dari respirasi sel secara aerob adalah 2osforilasi :ksidatif. +roses ini merupakan
rangkaian transfer energi dari elektron dan proton yang terikat pada 8D; dan
2D; hasil reaksi glikolisis dan siklus krebs. +roses ini dikenal sebagai Elektron
3ransport System (E3S*.
+roses E3S ini berlangsung di mitokondria. Mitokondria terdiri dari %
membran yaitu membran luar yang membungkus mitokondria dan membran
dalam mitokondria yang terdiri dari lipatan-lipatan membran. Reaksi E3S
berlangsung pada membran dalam mitokondria. Struktur dari membran dalam
16 | M e t a b o l i s m e m i k r o b a
-
7/26/2019 Metabolisme Mikroba Kel 7
17/27
mitokondria terdapat kompleks en"im yaitu 7ompleH 6, 7ompleH 66, 7ompleH 666,
7ompleH 6I, dan sub unit protein yang mengikat 3+ sintase. +roduksi 3+
merupakan suatu bentuk reaksi yang berlangsung secara beruntun.
Elektron yang dibawa oleh 8D; memasuki reaksi en"im pada 7ompleH
6. Energi berupa electron selanjutnya ditangkap oleh 7o en"im J. Elektron
dari 2D;%memasuki 7ompleH 66 yang kemudian ditangkap oleh 7oen"im J. 7o
en"im J mentransfer elektrok ke 7ompleH 666. +ada 7ompleH 666 electron
kembali lepas dan kemudian ditangkap oleh cytochrome c. 7ytochrome c
memindahkan electron ke 7ompleH 6I. +ada posisi 7ompleH 6I electron
ditransfer ke :ksigen.
!ersama dengan pelepasan elektron pada compleH 6, 666, dan 6I proton (;*
dipompakan ke ruang intermembran. Membran dalam mitokondria secara umum
tidak permeable terhadap ion khususnya proton, sehingga proton yang dilepaskan
akan menumpuk di ruang intermembran dan menimbulkan selisih potensial
elektrokimia. Selisih potensial elektrokimia menyebabkan proton bergerak
melewati kompleks 2-2$ yang memiliki en"im 3+ sintetase. +roton yang
mengalir melalui kompleks 2-2$ menyebabkan pembentukan 3+ dari D+ +i
dengan bantuan 3+ sintetase.
Elektron yang terbentuk pada 7ompleH 6I ditransferkan ke
senyawa :%sehingga terbentuk :%- +eristiwa ini diikuti dengan penangkapan dua
proton yang dipompakan melalui 2-2$ sehingga terbentuk $ molekul senyawa
;%:. +ada respirasi anaerobik, aseptor elektron terakhir bukan oksigen melainkan
senyawa lain seperti nitart, sulfat, asetat, atau karbondioksida. 8amun senyawa-
senyawa ini biasanya tidak dapat langsung digunakan sebagai aseptor karena ini
senyawa-senyawa ini biasanya direduksi terlebih dahulu oleh bakteri sehinggadapat menerima elektron hasil elektron transfer.
/$s!$r%las% !$t$s%ntet%k ialah pembentukan 3+ dengan menggunakan
energi yang dibawa elektron yang berasal dari klorofil. +embentukan 3+ persis
sama dengan pembentukan 3+ pada fosforilasi oksidatif kecuali bahwa pada
2osforilasi fotosintetik energi cahaya matahari digunakan untuk mengoksidasi
molekul klorofil srhingga melepaskan elektron. Elektron yang terlepas akan
berpindah dari satu pembawa electron yang lain sehingga dibebaskan energi yang
17 | M e t a b o l i s m e m i k r o b a
-
7/26/2019 Metabolisme Mikroba Kel 7
18/27
dapat dipakai untuk mensintesis 3+. +roses pembentukan 3+ dengan cara ini
disebut dengan 2osforilasi fotosintetik atau fotofosforilasi. 2otofosforilasi
dibedakan menjadi % yaitu fotofosforilasi siklik dan nonsiklik.
Pa(a !$t$!$s!$r%las% s%kl%k, oleh pengaruh sinar matahari dan hasil reaksi
fotokimia elektron-elektron dilepaskan dari klorofil sehingga klorofil menjadi
bermuatan positif. Elektron-elektron yang dilepaskan tersebut ditangkap oleh E3S
dan melalui E3S elektron kembali lagi ke klorofil sehingga klorofil dapat
mengulangi pekerjaannya kembali. +embawa electron di dalam E3S adalah
sitokrom yang serupa dengan sitokrom yang digunakan di dalam proses respirasi.
-ambar 7 klu# &oto&o#&orla# #klk
umber:htt(.$oo$le.com#earch$ambar: &oto&o#&orla# #klk
;#ourcede7;rl#com.mcro#o&ten
-
7/26/2019 Metabolisme Mikroba Kel 7
19/27
Semua sel eukariotik dan sebagaian besar bakteri menjalankan proses
metabolism yang bersifat khemoorganotropik yaitu mengoksidasi bahan organik
sebagai sumber energinya. Dalam oksidasi bahan organik, sebagaian energi yang
dibebaskan disimpan dalam bentuk 3+ yang disintesis melalui fosforolasi
tingkat substrat ataupun secara fofoforilasi oksidatif. !ahan organik yang
digunakan terutama sekali adalah karbohidrat karena banyak mengandung energi
yang dapat dipakai ntuk mensisntesis 3+. $ molekul glukosa yang dioksidasi
menjadi 7:%dan air dapat menghasilkan '> 3+.
-ambar 8 kema &oto&o#&orla# non #klk
umber htt(.$oo$le.com#earch$ambar: &oto&o#&orla# non#klk
;#ourcede7;rl#com.mcro#o&ten
-
7/26/2019 Metabolisme Mikroba Kel 7
20/27
3./ermentas%
:rganisme anaerobik juga menghasilkan energi, yaitu melalui reaksi-
reaksi yang disebut fermentasi yang menggunakan bahan organik sebagai donor
dan aseptor elektron. !akteri anaerobik fakultatif dan bakteri anaerobik obligat
menggunakan berbagai macam fermentasi untuk mengghasilkan energi. Salah satu
yang khas adalah fermentasi laktat oleh bakteri streptococcus lactis dan
fermentasi etanol oleh saccharomyeces cereviceae
/ermentas% laktat
-ambar 9 &ermenta# laktat
umber, htt(.$oo$le.com#earch$ambar: &ermenta# laktat
;#ourcede7;rl#com.mcro#o&ten
-
7/26/2019 Metabolisme Mikroba Kel 7
21/27
-ambar &ermenta# etanol
Sumber htt(.$oo$le.com#earch$ambar: &ermenta# etanol
;#ourcede7;rl#com.mcro#o&ten
-
7/26/2019 Metabolisme Mikroba Kel 7
22/27
mengalami reaksi fosforilasi yaitu penambahan gugus fosfat dengan bantuan
en"im heksokinase glukokinase dan menghasilkan senyawa glukosa 9 fosfat.
Dalam reaksi fosforilasi ini 3+ diperlukan sebagai donor fosfat sehingga 3+
akan dipecah menjadi D+ dan disertai dengan hilangnya energi bebas sebagai
panas.
Selanjutnya senyawa glukosa 9 fosfat akan diubah menjadi fruktosa 9-
fosfat dengan bantuan en"im fosfoheksosa isomerase yang melibatkan suatu
reaksi isomerasi aldosa-ketosa. En"im ini hanya bekerja pada anomer K glukosa 9
fosfat. Reaksi ini kemudian diikuti oleh proses fosforilasi lain dengan 3+ dan
dikatalisis oleh en"im fosfofruktokinase menjadi fruktosa $-9 bisfosfat. 2ruktosa
$-9 bisfosfat akan dipecah oleh en"im aldolase menjadi % senyawa triosa fosfat
yaitu Dihidroksiaseton fosfat dan gliseraldehid ' fosfat. +ada tahapan ini tidak
terbentuk 3+ dan reaksiLreaksi yang terjadi merupakan reaksi yang dikatalis
dengan en"im.
3ahap kedua gliseraldehid '-fosfat mengalami oksidasi menjadi $-'
bisfosfogliserat. Senyawa dihidroksiaseton fosfat mengalami interkon1ersi dengan
en"im fosfotriosa isomerase sehingga senyawa ini juga dapat dioksidasi menjadi
$-' bisfosfogliserat melalui jalur glseraldehid ' fosfat.
+roses oksidasi gliseraldehid ' fosfat dikatalisis oleh en"im gliseraldehid '
fosfat dehidrogenase, yang merupakan en"im yang bergantung pada 8D. En"im
ini mempunyai rumus bangun yang terdiri atas empat polipeptida (monomer*
identik sehingga membentuk tetramer. +ada setiap polipeptidanya, terdapat empat
gugus S; yang berasal dari residu sistein di dalam rantai polipeptida, satu gugus
S; terletak pada sisi aktif en"im. substrat mula-mula akan bergabung dengan
gugus S; ini sehingga terbentuk senyawa tiohemiasetal yang kemudian diubahmenjadi senyawa ester tiol berenergi tinggi melalui oksidasi. tom hydrogen yang
dikeluarkan dalam oksidasi ini dipindahkan ke senyawa 8Dyang terikat pada
en"im. 8D; yang terbentuk pada en"im ini tidak berikatan seerat
ikatan 8Ddengan en"im sehingga 8D; ini mudah digantikan
oleh 8Dlain. Selanjutnya melalui proses fosforilasi, fosfat anorganik
ditambahkan pada senyawa gliseraldehid ' fosfat sehingga terbentuk $-'
bisfosfogliserat, dan en"im bebas dengan gugus S; kembali dibebaskan. ;asil
22 | M e t a b o l i s m e m i k r o b a
-
7/26/2019 Metabolisme Mikroba Kel 7
23/27
akhir dari fosforilasi ini adalah terbentuknya gugus fosfat yang terikat pada posisi
$ senyawa $-' bisfosfogliserat.
+roses selanjutnya adalah pembentukan 3+ dari D+ dan gugus fosfat
pada posisi$ senyawa $-' bisfosfogliserat dengan dikatalisis oleh fosfogliserat
kinase. Senyawa $-' bisfosfogliserat berubah menjadi senyawa '-fosfogliserat.
Dlam proses ini dihasilkan dua molekul 3+ per molekul glukosa karena sertiap
molekul glukosa yang menjalani glikolisis menghasilkan dua molekul triosa
fosfat. Senyawa '-fosfogliserat yang terbentuk diubah menjadi %-fosfogliserat
oleh en"im fosfogliserat mutase.
3ahap berikutnya dikatalisis oleh en"im enolase dan melibatkan dehidrasi
serta pendistribusian kembali energi di dalam molekul, menaikkan 1alensi fosfat
pada posisi % ke status berenergi tinggi sehingga terbentuk fosfoenolpiru1at.
2osfat berenergi tinggi pada fosfoenolpiru1at dipindahkan kepada D+ oleh
en"im piru1at kinase sehingga menghasilkan % 3+ per molekul glukosa. ;asil
akhir dari @likolisis adalah terbentuknya % senyawa +iru1at per molekul glukosa.
Dalam proses glikolisis ini total senyawa 3+ yang dihasilkan adalah < molekul,
sedangkan 8D; yang dihasilkan adalah % molekul.
Senyawa piru1at ini merupakan senyawa intermediet yang penting. !ila
terdapat oksigen senyawa piru1at dapat digunakan dalam proses respirasi dan
masuk ke dalam siklus 3ricarboHylic cid 7ycle (37* sedangkan bila tidak
terdapat oksigen, bakteri dapat menggunakan senyawa piru1at untuk melakukan
fermentasi menghasilkan lebih banyak 3+ (tahapan ketiga*.
23 | M e t a b o l i s m e m i k r o b a
-
7/26/2019 Metabolisme Mikroba Kel 7
24/27
BAB III
PENUTUP
3.1 "IMPULAN
Dari beberapa penjelasan diatas, adapun kesimpulannya adalah sebagai berikut
$. Metabolisme berasal dari kata metabole ()unani* yang berarti berubah.
eseluruhan proses kimiawi suatu organism disebut metabolisme.
Metabolisme merupakan akti1itas hidup yang selalu terjadi pada setiap sel
hidup. +ada metabolisme sel, bahan dan energi diperoleh dari lingkungan
sel, yang berupa cairan.%. En"im adalah biokatalisator, yang artinya dapat mempercepat reaksi-reaksi
biologi tanpa mengalami perubahan struktur kimia. En"im terdiri atas,
bagian yang berupa protein dan bagian lain yang bukan protein. Dan
adapun ciri-ciri en"im adalah sebagai berikut sebagai katalis hayati,
Merupakan suatu protein, !ekerja secara khusus atau spesifik, Diperlukan
dalam jumlah sedikit, En"im dapat bertindak sebagai akti1ator dan
inhibitor.
24 | M e t a b o l i s m e m i k r o b a
-
7/26/2019 Metabolisme Mikroba Kel 7
25/27
'. Mikroba untuk mendapatkan energi melakukan berbagai macam cara
metabolism misalnya dengan cara fermentasi, respirasi, aerobik maupun
anaerobic dan fotosintesis. Res0%rasi dapat juga disebut osidatif
phophorilation, yang berarti fosforilasi yang menyertakan reaksi oksidatif
atau memerlukan adanya oksigen atau senyawa lain sebagai aseptor
electron, /$t$s%ntes%s mengandung suatu urutan reduksi-oksidasi, yang
menunjukkan bahwa karbondioksida tereduksi membentuk karbohidrat
dengan menggunakan sejenis donor hidrogen yang terakti1asi oleh cahaya
(reaksi terang*, /ermentas%adalah suatu reaksi oksidasi-reduksi di dalam
sistem biologi yang menghasilkan energi, dimana sebagai donor dan
aseptor electron digunakan senyawa organic. Senyawa organi yang biasa
digunakan adalah karbohidrat dalam bentuk glukosa. Energi dalam sel
yang berupa 3+ terbentuk dari proses fermentasi, respirasi, dan
fotosintesis. 2ermentasi disebut juga fosforilasi tingkat substrat,
menghasilkan energi dari reaksi reduksi-oksidasi substrat yang melepas
fosfat dan digunakan untuk membentuk 3+. Respirasi dibedakan menjadi
respirasi aerobik dan respirasi anaerobik, tergantung aseptor elektron
akhirnya. +ada proses respirasi, energi terbentuk dari reaksi pompa
elektron dan kerja en"im 3+ sintase. Selain dua metabolisme
pembentukan energi di atas, terdapat beberapa bakteri yang dapat
melakukan fotosintesis untuk menghasilkan 3+.
3.2 "aran
ami berharap dengan dibuatnya makalah ini, dapat meningkatkan
pengetahuan dan pemahaman pembaca mengenai metabolisme mikroba.
Sehingga dengan makalah ini para pembaca lebih termoti1asi dalam
meningkatkan pemahaman mengenai proses metabolisme mikroba pada
khususnya.
25 | M e t a b o l i s m e m i k r o b a
-
7/26/2019 Metabolisme Mikroba Kel 7
26/27
DA/TAR PU"TA'A
7ampbell, 8.., /.!. Reece, =.. #rry, M.=. 7hain, S.. asserman, +.I.
Minorsky, and R.!. /ackson. %$$. am(bell )olo$y. ?th Edition. !enjamin7ummings. San 2rancisco.
Madigan, M.3., /.M. Martinko, D.. Stahl, and D.+. 7lark. %$%.)rock )olo$y
o& =croor$an#m#. $'th Edition. !enjamin 7ummings. San 2rancisco.
Ristiati, 8i +utu. %. +en$antar =krobolo$
-
7/26/2019 Metabolisme Mikroba Kel 7
27/27