Metabolisme Asam Amino

65

description

Metabolisme Asam Amino

Transcript of Metabolisme Asam Amino

  • Asam amino yang terdapat dalam protein:

    NAMASIMBOL1.GlisinGly (G)2.AlaninAla (A)3.ValinVal (V) dg rantai samping alifatikLeusinLeu (L)IsoleusinIle (I)SerinSer (S) dg rantai samping yg mengandung TreoninThr (T) gugus hidroksil (OH)TirosinTyr (Y)SisteinCys (C) dg rantai samping yg mengandung atom sulfurMetioninMet (M)AspartatAsp (D)AsparaginAsn (N) dg rantai samping yg mengandung GlutamatGlu (E) gugus asam / amidaGlutaminGln (Q)ArgininArg (R)LisinLys (K) mengandungHidroksilisinHyl gugus basaHistidinHis (H)FenilalaninPhe (F)TirosinTyr (Y) mengandung cincin aromatikTriptofanTrp (W)ProlinPro (P)HidroksiprolinHyp

    Di alam terdapat 300 asam amino20 asam amino terdapat di dalam protein mamalia

  • Keseluruhan sumber dan penggunaan asam amino:

    protein tubuh

    protein makanan

    asam aminoderivat2 non protein:

    glikolisis - porfirinsiklus krebs - purin- pirimidin- neurotransmitter- hormon- komplex lipid- amino sufar

    ureaNH3

    glukosa CO2keton

  • Asam amino essensial:

    Indispensable/diperlukan sekali

    Tidak dapat disintesa oleh mamalia sehingga harus diberikan dalam

    makanan (dapat disintesa oleh tumbuhan & bakteri)

    Untuk mensintesisnya perlu jumlah enzim yang banyak

    Lintasan biosintesisnya panjang

    Terdiri dari:- Arginin- Histidin - Isoleusin- Leusin- Lisin - Metionin- Fenilalanin- Treonin- Triptofan- Valin

    Arginin dan histidin tergolong semi essensial karena disintesa dalam

    jumlah yang tidak cukup untuk menunjang pertumbuhan anak

  • Asam amino non essensial/yang tidak diperlukan:

    Dapat disintesa oleh manusia dan binatang lain

    Untuk mensintesisnya perlu enzim yang sedikit

    Lintasan biosintesisnya pendek

    Terdiri dari:- Alanin- Glisin

    - Asparagin- Hidroksiprolin- Aspartat- Hidroksilisin- Sistein- Prolin- Glutamat- Serin- Glutamin- Tirosin

    Hidroksiprolin dan hidroksilisin tidak perlu untuk sintesa protein,

    tetapi dibentuk selama proses pasca sintesa kolagen

    Tirosin, sistein dan hidroksilisin dibentuk dari AA essensial, sedangkan

    yang lainnya dibentuk dari senyawa antara amfibolik

  • BIOSINTESIS ASAM AMINOBiosintesis asam amino non essensial:

    A. Dibentuk dari zat antara amfibolik1.Alaninpiruvatalanin

    glutamat-ketoglutarat(aspartat)(oksaloasetat)dibentuk dari asam piruvat melalui reaksi transaminasi

    2.Glutamat-ketoglutaratL-glutamat

    HN4+H2O

    NADPH + H+NADP+

  • disintesa dari -ketoglutarat dan dikatalisa oleh enzim glutamat dehidrogenasereaksi ini sangat penting bagi pembentukan asam amino yang lain sebab gugusan amino pada glutamat selanjutnya dapat dipindahkan ke berbagai asam keto melalui proses transaminase

    3.Glutamin-glutamat-glutaminMg2+NH4+

    ATPADP-Piglutamin dibentuk dari glutamat, berarti secara tidak langsung glutamin dapat dibentuk dari -ketoglutaratdikatalisa oleh enzim glutamin sintetase

    4.Aspartatdisintesis dari oksaloasetat melalui transaminasi (reaksinya sama dengan no 1)

  • 5.AsparaginL-aspartatL-asparagin

    R-NH2R

    ATPAMP+Ppireaksinya sama seperti no 3 tetapi yang bertindak sebagai donor gugusan amino adalah glutamin (mamalia)dikatalisa oleh asparagin sintetase

    6.Serindapat disintesis dari D-3 fosfogliserat (senyawa antara pada proses glikolisis)pada mamalia sintesis serin melalui 2 jalur: jalur senyawa terfosforilasi dan tidak terfosforilasijalur terfosforilasi merupakan jalur utama

  • D 3 - Fosfogliserat NAD + H20 NADH + H+ Pi

    As. 3 Fosfohidroksi Piruvat As. D - Gliserat

    AA NAD + KA NADH + H+

    Fosfo L SerinAsam Hidroksipiruvat H20 AA Pi KA

    L Serin

    TERFOSFORILASI TIDAK TERFOSFORILASI

  • 7.Glisindisintesis dari:- glioksilat yang mengalami transaminasi dengan glutamat dan alanin, dikatalisa oleh glisin transaminase- kholin kolin oksidase betain aldehida betain aldehida dehidrogenase betain transmetilasi Dimetilglisin Dimetilglisin oksidase sarkosin Sarkosin oksidase glisin- serinH4 folatmetilen H4 folat

    serin glisin reaksi berjalan 2 arah (reversibel) sehingga reaksi tersebut di samping untuk sintesis glisin juga untuk sintesis serin sebagai koenzim dari hidroksi metil transferase adalah piridoksil fosfat

  • B. Dibentuk dari AA non essensial lainnya1.ProlinL-glutamatNAD+NADH+H+L-glutamat Y semialdehid

    H2O2 pirolidin-5-karboksilatNADH+H+NAD+L-prolinpada mamalia dan organisme lainnya prolin disintesis dari glutamat melalui jalur reaksi kebalikan dari reaksi katabolismenya

    2.Hidroksiprolin- banyak dijumpai pada serat-serat kolagen dan berfungsi untuk menstabilkan konfigurasi triple helix sehingga bahan ini tidak rusak bila ada protease yang akan mencernanya- dapat disintesa dari hidroksilasi (penambahan gugusan OH) dan reaksinya dikatalisa oleh enzim prolil hidroksilase (didapatkan pada mikrosoma jaringan kulit, hati, paru, jantung, otot kerangka dan jaringan granulasi luka)

  • - yang berasal dari diet tidak dapat ikut terlibat dalam penyusunan rantai polipeptida kolagen karena dalam sel tubuh kita tidak ada t-RNA spesifik untuk hidroksiprolin

    C. Dibentuk dari AA essensial1.Sistein- pada mamalia disintesis dari metionin (AA essensial) dan serin (AA non essensial)- kelainan genetika: gangguan sintesa enzim sistationin sintetase > terjadi kemunduran mental disertai homosistinuria kelainan sintesis sistationin liase > timbul gejala sistationuria

    2.Tirosin- dibentuk dari fenilalanin melalui reaksi yang dikatalisa oleh fenilalanin hidroksilase (monooksigenase)- dalam reaksi tersebut butuh reduktor tetrahidro biopterin

    3.Hidroksilisin- seperti hidroksiprolin AA didapat pada serat kolagen- dibentuk dari hidroksilasi lisin yang dikatalisa oleh lisil hidroksilase

  • Biosintesis asam amino essensial

    Oleh bakteri dan tumbuh-tumbuhanTidak terjadi dalam jaringan mamaliaDari:

    - glutamatarginin (bakteri): untuk pertumbuhan normal- aspartatmetionin, treonin, lisin, isoleusinbakteri dan ragi dapat mensintesis lisin dari alfa ketoglutarat danasetil Ko-A- zat amfiboliklisin (bakteri dan ragi)leusin, valin, isoleusinhistidin: semi essensial (seperti arginin), reaksinya mirip dengan reaksi permulaan biosintesis purin

  • KATABOLISME ASAM AMINO

    Katabolisme AA pada vertebrata sebagian besar di hati, berjalan aktif di ginjal dan relatif tidak aktif di jaringan otot kerangkaAA yang mengalami katabolisme berasal dari diet dan pemecahan protein jaringanKatabolisme AA dibagi 2 bagian:A. katabolisme atom Nitrogen (N) gugusan aminonyaB. katabolisme kerangka atom karbon (C) nya

    A. KATABOLISME ATOM NITROGEN DARI AA

    Orang dewasa perlu 30-60 g protein atau AA per hari yang ekuivalenPergantian protein manusia dewasa sehat 1-2% dari protein tubuh total per hariTidak ada bentuk cadangan untuk kelebihan AAAA > nitrogen > ureaMakan AA dalam jumlah berlebihan merupakan pemborosan karena kelebihan akan dikatabolisme untuk membentuk energiKelebihan AA dari yang dibutuhkan untuk biosintesis protein tidak dapat disimpan, tidak juga dapat diekskresikan sebagai AA

  • Pada golongan organisme UREOTELIK (mamalia) sebagai end product dari katabolisme tersebut adalah urea, sedangkan pada organisme URIKOTELIK (reptil dan burung) adalah asam urat dan pada organisme AMMONOTELIK (ikan bertulang) adalah amoniakAmoniak toksis terhadap SSP oleh mekanisme yang belum seluruhnya dimengertiUrea: senyawa yang mudah larut dan tidak toksikAsam sitrat dan garam-garamnya bersifat tidak larut dan mengendap dalam jaringan dan cairan bila konsentrasinya lebih dari beberapa mg/100ccHubungan kuantitatif antara turnover protein dan AA: protein tubuhdegradasi proteinpenggunaan kembali untuk20-35 g/hr nitrogensintesis protein baru15-28 g/hr nitrogen asam amino

    katabolisme (5-7 g/hr nitrogen)

  • Proses pembentukan urea (biosintesis) dibagi 4 tahap:

    1.TransaminasiPada tahap ini gugusan amino suatu AA dipindahkan ke atom C alfa suatu asam keto sehingga terbentuk AA baru dan asam keto baruReaksi transaminasi ini dikatalisa oleh enzim aminotransferase atau transaminaseKoenzim dari enzim tersebut adalah piridoksal fosfat yang berperan sebagai pembawa (carier) gugusan amino yang dipindahkanAda 2 jenis transaminase yang dapat dijumpai hampir di setiap jaringan tubuh mamalia:a. alanin transaminase (alanin-piruvat transaminase)b. glutamat transaminase (glutamat-ketoglutarat transaminase)Reaksi transaminasi berjalan secara reversibel dengan konstanta keseimbangan = 1 dan dapat terlibat baik pada proses katabolisme maupun anabolismeAA lisin, treonin, prolin dan hidroksiprolin tidak dapat ikut reaksi transaminasiReaksi transaminasi tidak terbatas pada gugusan amino C alfa saja, tetapi juga dapat terjadi pada C (ornitin)Pada penerapan pemeriksaan lab.klinik, kadar enzim transaminase dalam darah merupakan indikator penyakit-penyakit tertentu:

  • SGOT=Serum Glutamic Oxalacetic Transaminase, jantung > hatiSGPT=Serum Glutamic Pyruvic Transaminase, jantung < hati

    2.Deaminasi oksidatifPada tahap ini hanya glutamat yang ikut terlibat sehingga gugusan amino dari berbagai AA yang mengalami proses katabolisme harus ditransfer melalui glutamat sebelum dibentuk menjadi ureaDi samping ikut terlibat pada reaksi deaminasi oksidatif, glutamat dapat memberikan gugusan aminonya kepada oksaloasetat sehingga menjadi aspartat, dimana AA ini dibutuhkan pada siklus ureaDeaminasi oksidatif yang berkaitan dengan proses katabolisme N asam amino dikatalisa oleh glutamat dehidrogenase, sedangkan deaminasi oksidatif lain yang sampai saat ini belum diketahui fungsinya, dikatalisa oleh oksidase AAGlutamat dehidrogenase:- bekerja aktif di berbagai jaringan tubuh mamalia dan dijumpai di sitoplasma dan mitokondria- di jaringan hati enzim ini berperan sebagai enzim pengendali dan aktivitasnya dipengaruhi oleh ALLOSTERIC MODIFIER- sebagai inhibitor: ATP, GTP, NADH- sebagai aktivator: ADP, GDP

  • NAD(P)+NAD(P)H+H+

    NH3

    L-glutamat-ketoglutarat

    Pembentukan dan transport amoniakAmoniak disintesa:a. di berbagai jaringan tubuhb. diproduksi oleh bakteri usus (dalam jumlah besar) sebagai hasil proses pembusukan sisa-sisa protein dalam dietc. dari urea yang disekresi dalam cairan ususAmoniak yang diserap usus masuk ke dalam darah v.porta ke hati (amoniak dibersihkan dari darah sehingga tidak terjadi intoksikasiKadar amoniak di v.porta > darah sistemikNormal: kadar amoniak dalam darah tepi (perifer) = 10-20 g/dLDalam kadar relatif kecil amoniak dalam darah sistemik dapat menyebabkan keracunan (intoksikasi) dengan gejala:- gangguan bicara- gangguan pengelihatan- flapping tremor- koma sampai kematian (mirip gejala sindroma koma hepatikum)

  • Hal-hal yang mempermudah terjadinya intoksikasi amoniak:- cirrhosis hepatis: kolateral yang menghubungkan v.porta dengan v.cava- Eck fistula: tindakan pembedahan yang menghubungkan v.porta dengan v.cava- keadaan di atas terjadi jalan pintas aliran darah tanpa melalui hati sehingga amoniak dalam darah belum dikeluarkan- keadaan ini menjadi lebih berat bila penderita makan diet kaya protein dan dengan porsi besarKadar amoniak dalam darah v.renalis > a.renalis menunjukkan bahwa ginjal juga memproduksi amoniakSel-sel tubulus ginjal memproduksi amoniak yang diekskresikan melalui urine sebagai garam-garam ammoniumTubulus ginjal membentuk amonia dari glutamin dan reaksinya dikatalisa oleh glutaminaseAsidosis metabolik: produksi amoniak di tubulus ginjal meningkatAlkalosis metabolik: produksi amoniak di tubulus ginjal menurunGlutamin akan disintesis kembali di dalam mitokondria sel-sel tubulus ginjal dan gutamat bertindak sebagai prekursornya, reaksi ini dikatalisa enzim glutamin sintetaseGlutamin sintetase dan glutaminase merupakan enzim menyerupai (analog) enzim heksokinase dan glukosa-P-ase pada glikolisis

  • ATP ADP+Pi Mg2+As.L-glutamat glutamin sintetaseL-glutamin

    Glu+ATPADP+Pi

    glutamin sintetase

    NH3glutamin glutaminase

    GluH2OAmoniak di organ hati sebagian besar diubah menjadi urea dan sebagian yang lain diubah menjadi glutamin dan glutamatPada beberapa jenis tumor, banyak membutuhkan glutamin dan asparagin untuk pertumbuhannya sehingga enzim yang dapat merusak AA tersebut (glutaminase dan asparaginase) dapat digunakan sebagai obat tumor tersebut

    4.Reaksi siklus (daur) ureaSebagian besar hasil katabolisme Nitrogen akan diekskresikan tubuh melalui urine dan pada manusia 80-90% dari senyawa tersebut adalah dalam bentuk urea

  • Otak dan ginjal dapat membentuk urea tetapi dalam jumlah yang sangat kecilBiosintesis 1 mol urea berasal dari 1 mol NH3 + 1 mol CO2 +1 gugusan amino dari aspartatSecara keseluruhan biosintesis urea merupakan reaksi endergonik, dimana pada proses tersebut dibutuhkan 3 mol ATPEnzim yang terlibat dalam sintesis urea:- karbamoil fosfat sintetase- ornitin transkarbamoilase- argininosuksinat sintetase- argininosuksinatase- arginaseAsam amino yang terlibat dalam sintesis urea:- N-asetil glutamat: sebagai aktivator enzim daripada zat antara- aspartatdalam protein- argininsebagai carrier/pembawa- ornitintidakatom2 yg akhirnya- sitrulindalammenjadi urea- argininosuksinatprotein

  • Ada 5 reaksi:1. reaksi pembentukan karbamoil fosfat dari NH3, CO2 dan ATP- dikatalisa oleh karbamoil fosfat sintetase (yang terdapat dalam sitoplasma sel hati berfungsi pada biosintesis pirimidin dan yang terdapat di mitokondria sel hati berfungsi pada siklus urea)2.- reaksi pembetukan sitrulin, yang terjadi setelah pemindahan gugusan karbamoil ke ornitin- dikatalisa oleh ornitin transkarbamoilase (terdapat di mitokondria)3.- reaksi pembentukan argininosuksinat dari penggabungan sitrulin dengan gugusan amino dari aspartat yang membutuhkan 1 mol ATP- dikatalisa oleh argininosuksinat sintetase4.- reaksi pemecahan argininosuksinat menjadi arginin dan fumarat- dikatalisa oleh argininosuksinase (terdapat di hati dan ginjal mamalia)- fumarat yang terbentuk tadi diubah menjadi oksaloasetat oleh enzim fumarat dan malat dehidrogenase (TCA cycle)- oksaloasetat kemudian diubah menjadi aspartat kembali melalui reaksi transaminasi5.- reaksi pemecahan arginin menjadi ornitin dan urea akan melengkapi reaksi-reaksi siklus urea

  • - dikatalisa oleh arginase (terdapat di hati organisme ureotelik) yang dalam jumlah kecil terdapat di ginjal, kel.mamae, otak, testis dan kulit

    Gambar reaksi-reaksi dan zat-zat antara biosintesis urea:

  • CO2 + NH3

    Karbamoil Fosfat 2 ATP Sintetase UreaH2O Mg2+ 1 5 2 ADP + 2 Pi Arginase ORNITINARGININ

    Karbamoil Ornitin Transkar-Fosfat bamoilase As. Fumarat 2 4 Pi Arginino Sukrinase

    SITRULINAGRININOSUKSINAT

    As. Argininosuksinat Sintetase 3

    Mg2+ ATP AMP + PPiAs. Aspartat

  • Pengendalian sintesis urea: reaksi 1, 2 dan 5 merupakan reaksi-reaksi yang mempunyai kecepatan terbatas (rate limitting) sehingga dapat berfungsi sebagai pengendali pada siklus ureaPenyakit akibat gangguan pada siklus urea: karena defisiensi enzim yang terlibat pada siklus urea sehingga pembentukan urea terhambat dan mengakibatkan kadar amoniak meningkat dan terjadi intoksikasiIntoksikasi akan lebih parah bila gangguan tersebut mengenai reaksi 1 dan 2 dimana amoniak belum membentuk ikatan kovalen dengan rantai karbonTerjadi penigkatan kadar amoniak dan kadar substrat dari enzim yang mengalami defisiensi tadiGejala klinis: muntah pada bayi, ataksia intermitten, lethargy, mental retardation, irritability, menolak (intoleransi) terhadap diet kaya proteinGangguan metabolik tersebut adalah:1. Hiperammonia tipe I- akibat defisiensi karbamoilfosfat sintetase- mungkin juga ada faktor keturunan2.Hiperammonia tipe II- akibat defisiensi ornitin transkarbamoilase- bersifat X-chromosome linked- kadar glutamin dalam darah dan cairan serebrospinalis dan urine akan meningkat yang mencerminkan adanya peningkatan sintesis glutamin akibat kenaikan amoniak dalam jaringan

  • 3. Sitrulinemia- akibat defisiensi argininosuksinat sintetase- jarang dijumpai- diduga akibat faktor keturunan yang bersifat resesif- terjadi peningkatan kadar sitrulin di darah dan cairan serebrospinalis- juga diekskresikan dalam urine dalam jumlah besar (1-2 g/dL)4. Argininosuksinat asiduria- akibat defisiensi argininosuksinase- akibat faktor keturunan yang bersifat resesif- kadar argininosuksinat dalam darah, cairan serebrospinalis dan urine meningkat- gejala: trichorrhexia nodosa (rambut mudah patah dan menggerombol di bagian ujungnya)- tipe: akut dan kronis- gejala timbul pada umur 2 tahun dan pada umumnya diakhiri dengan kematian- aktivitas enzim ini pada jaringan otak, hati, ginjal, eritrosit dan fibroblas kulit kecil atau tidak ada sama sekali

  • 5. Hiperargininemia- akibat defisiensi arginase- kadar arginin dalam darah dan cairan serebrospinalis meningkat- patron asam amino dalam urine menunjukkan adanya lisin sistinuria, mungkin akibat adanya kompetisi antara arginin, lisin dan sistin pada proses absorbsi tubulus ginjalPengobatan ke 5 gangguan metabolik tersebut di atas:1. Pemberian diet rendah protein agar kerusakan jaringan otak dapat dihindari2. Pemberian makanan porsi kecil agar tidak terjadi peningkatan kadar amoniak darah secara mendadak3. Pemberian antibiotika untuk membunuh bakteri-bakteri usus sehingga produksi amoniak dalam usus dihindari

  • B. KATABOLISME KERANGKA ATOM KARBON (C) AA

    Kerangka atom C asam amino akan mengalami katabolisme menjadi 7 senyawa amfibolik, yaitu:1. Piruvat5. Suksinil Ko-A2. Asetil Ko-A6. Fumarat3. Asetoasetil Ko-A7. Oksaloasetat4. -ketoglutaratSelanjutnya dapat diubah menjadi senyawa lain atau dioksidasi lebih lanjut menjadi tenagaDalam keadaan normal tubuh tidak akan menimbun atau mengekskresi AA yang berlebihan dalam tubuhRangka atom karbon masing-masing AA diubah menjadi zat antara amfibolik yang membentuk:1. Asam amino glikogenik (glikogen) = AA glukogenik- adalah AA yang kerangka atom C nya dapat membentuk piruvat, suksinil Ko-A, -ketoglutarat, fumarat dan oksaloasetat yang selanjutnya dapat diubah menjadi glikogen atau glukosa- yaitu: alanin, arginin, aspartat, sistin, glutamat, glisin, histidin, hidroksiprolin, metionin, prolin, serin, treonin, valin

  • 2. Asam amino ketogenik (lemak)- adalah AA yang kerangka atom C nya dapat membentuk asetil Ko-A atau asetoasetil Ko-A, yang selanjutnya diubah menjadi badan keton atau lemak- yaitu: leusin3. Bersifat campuran ketogenik dan glikogenik (glikogen dan lemak)- terjadi pemutusan kerangka atom C dimana satu fragmen bersifat ketogenik dan fragmen yang lain bersifat glikogenik- yaitu: isoleusin, lisin, fenilalanin, triptofan, tirosin

    AA yang membentuk oksaloasetat: asparagin dan aspartat H2O NH3 Pyr Ala

    L-asparagin asparaginase As.L-aspartat transaminase As.Oksaloasetat

    AA yang membentuk -ketoglutarat:- glutamin dan glutamat reaksinya analog dengan katabolisme asparagin dan aspartat H2O NH3 Pyr Ala

    L-glutamin glutaminase As.L-glutamat transaminase As.-ketoglutarat

  • - prolin: ke 5 atom C dari prolin membentuk -ketoglutarat- arginin: arginin dihidrolisa lebih dahulu menjadi ornitin, kemudian ornitin mengalami transaminasi peda gugusan aminonya dan akhirnya menjadi -ketoglutarat- histidin:*histidin dapat diubah menjadi -ketoglutarat*senyawa antara N-formiminoglutamat (FIGLU) dapat digunakan sebagai indikator pada keadaan defisiensi as.folat, dimana pada kelainan tersebut FIGLU tidak dapat dikatabolisme lebih lanjut sehingga FIGLU menumpuk dan diekskresi melalui urine*sebelum dilakukan pemeriksaan, pada penderita diberikan histidin dalam jumlah besar

  • AA yang membentuk asam piruvat:- alanin: alanin diubah menjadi piruvat melalui reaksi transaminasiL-treonin

    glisin

    L-serinL-sistin

    L-alaninpiruvatL-sistein

    asetil Ko-A- serin: perubahan serin menjadi piruvat dikatalisa serin dehidratase yang mempunyai koenzim piridoksal fosfat

    serin serin dehidratase as.piruvat transaminase alanin

    - glisin:*untuk merubah glisin mejadi piruvat, lebih dahulu diubah menjadi serin kemudian serin diubah menjadi piruvat*katabolisme glisin terjadi di dalam mitokondria sel-sel hati vertebrata

  • *organisme urikotelik: metilen tetrahidrofolat akan diubah menjadi senyawa pirimidin*organisme ureotelik dan ammonotelik: senyawa tersebut dapat diubah menjadi serin atau dioksidasi menjadi CO2*pada manusia dan beberapa vertebrata lainnya: pemecahan glisin merupakan jalur utama katabolisme serin*pada keadaan fisiologis, jaringan hati manusia akan segera merubah glisin menjadi CO2, NH3, metilen H4 folat di samping membentuk serin*biopsi hati penderita hiperglisinemia, ternyata reaksi pemecahan glisin tersebut berjalan amat lambat sehingga terjadi penumpukan glisin- sistein dan sistin:*sistin merupakan dimer dari sistein yang dihubungkan dengan ikatan disulfida*sistin reduktase merubah 1 mol sistin menjadi 2 mol sistein NADH+H+ NAD+L-sistin2 L-sistein sistin reduktase

  • *perubahan sistein menjadi piruvat dapat melalui 3 jalur: a. reaksi yang dikatalisa sistein desulfhidrase b. reaksi transaminasi dan pelepasan H2S c. reaksi oksidasi gugusan sulfhidril membentuk sistein sulfinat, kemudian transaminasi dan kehilangan atom S yang terdapat pada atom C terminal

  • H2S L Sistein KA Transaminase 0 AA CH2 Asam C - NH2L Sisteinsulfinat COOH

    Asam Transa- KA Sistein Tiolpiruvat minase AA Desulfhidrase

    +2H Asam Sulfinilpiruvat CH3Transul- C = NHFurase H2O COOH

    H2S Asam PiruvatNH3

  • - treonin: treonin dipecah menjadi asetaldehida dan glisin, kemudian asetaldehida membentuk asetil ko-A- hidroksiprolin: 3 atom C dari hidroksiprolin diubah menjadi piruvat dan sisanya menjadi glioksilat

    AA yang membentuk Asetil-KoA:- tirosin: tirosin diubah menjadi fumarat dan asetoasetat tirosin transaminase L-tirosin as.p-hidroksifenil piruvat -kg glu askorbat Cu2+ CO2 homogentisat oksidase as.maleil asetoasetat as.homogentisatas.fumarat

    fumaril asetoasetat hidrolase as,fumaril asetoasetat +H2O as.asetoasetat

    Co-A sh

    asetil Ko-A + asetat

  • pada defisiensi as.askorbat (vit C) juga dapat menyebabkan gangguan katabolisme tirosin

    - fenilalanin:*sebelum dikatabolisme lebih lanjut, fenialanain diubah lebih dahulu menjadi tirosin dan selanjutnya mengalami nasib yang sama dengan katabolisme tirosin*end product katabolisme fenilalanin identik dengan end product katabolisme tirosin, yaitu: as.fumarat, as.asetoasetat dan CO2- lisin:*proses katabolismenya tidak diawali dengan transaminasi*lisin akan diubah menjadi glutaril Ko-A dan pada mamalia katabolisme lebih lanjut dari senyawa ini belum diketahui dengan jelas*lisin termasuk dalam golongan AA ketogenik dan glikogenik- triptofan:*katabolisme triptofan terjadi melalui jalur kinurenin-antranilat, dan jalur ini juga digunakan sebagai jalur biosintesis niasin dari triptofan*piridoksal fosfat merupakan koenzim dari kinureninase sehingga pada defisiensi vitamin B6 terjadi penumpukan derivat-derivat kinurenin dan senyawa ini setelah di luar hati diubah menjadi as.xanturenat yang diekskresi ke dalam urine

  • *oleh karena triptofan dapat diubah menjadi asam nikotinat (B5), maka pada beberapa binatang tidak membutuhkan vitamin ini di dalam dietnya*pada tikus, kelinci, anjing dan babi, triptofan sepenuhnya dapat menggantikan kebutuhan akan nikotinat, sedangkan pada manusia dan beberapa hewan lainnya, triptofan dapat meningkatkan ekskresi derivat-derivat asam nikotinat dalam urine seperti N-metil nikotinamida*pada defisiensi vitamin B6 biosintesis NAD dan NADP akan terganggu sehingga biosintesis nukleotida juga dapat terganggu, bila penderita tersebut diberikan diet kaya nikotinat maka biosinteis nukleotida akan menjadi normal kembali biarpun tidak diberikan vitamin B6

  • O2 H2OFormatL Triptofan N Formil Kinurenin Triptofan Kinurenin Kinurenin Pirolase Formilase O Kinurenin NADPH Hidoksilase

    O2 L - AlaninAs. 2 aki- 3 Hidroksi antranilat oksidase As. 3 - hi- Kinureninasae 3 HidroksikinureninLeil aminodroksiFumaratantranilat

    CO2 NAD+ NADH + H+ NAD(P)H + H+ NAD(P)+As. 2 amino As. Oksalo- As. KetoadipatMukonat - 6 lokrotonatsemi aldehida NH3

    Asetoasetil KoA

  • AA yang membentuk suksinil Ko-A:

    AA metionin, isoleusin & valin mengalami katabolisme menjadi suksinil Ko-AGugusan karboksil dari ke 3 AA tersebut di atas menjadi CO2, 2 atom C terminal isoleusin membentuk asetil Ko-A, gugusan metil S dilepaskan dan bergabung dengan senyawa lain. Rantai C sisa yang berasal dari metionin dan isoleusin diubah menjadi propionil-koA, sedangkan yang berasal dari valin diubah menjadi metilmalonil-koA. Kemudian propionil-koA melalui metilmalonil-koA diubah menjadi suksinil-koA

    metionin isoleusin valin - S - CH3 CO2 CO2 - NH3 asetil koA

    dekarboksilasi biotin-ketobutirat propionil koA metilmalonil koA karboksilasi CO2 butuh vit.B12 suksinil koA

  • Metionin: bersama ATP akan membentuk S-adenosil metionin atau lazim disebut metionin aktif dan akan mentransfer gugusan metil S nya ke berbagai senyawa akseptorLeusin, valin dan isoleusin struktur molekulnya mirip dan mempunyai tahap awal katabolisme yang sama pula

    Tahap awal katabolismenya terdiri dari 3 reaksi kimia:Transaminasi: pada asam amino bercabang ini pada mamalia mungkin hanya dikatalisa oleh 1 jenis transaminase sajaDekarboksilasi oksidatif:- merupakan reaksi menghasilkan tioester asil-koA dan CO2 (analog dengan perubahan piruvat menjadi asetil-koA)- ke3 AA tsb di atas hanya dikatalisa oleh 1 macam dekarboksilase- penyakit: maple syrup urine diseaseDehidrogenasi:- merupakan reaksi membentuk tioester , asil-koA tidak jenuh- untuk ke3 AA tersebut di atas, reaksi ini dikatalisa hanya oleh 1 jenis enzim dehidrogenase

  • Leusin, valin, isoleusin 1 (transaminasi) As. keto yang sesuai 2 (dekarboksilasi)~ Maple syr urine disease CO2 + Tioester Asil koA yang sesuai 3 (dehidrogenase)~ Isovalerat asidemia Tioester asil koA tak jenuh yang sesuai

    LEU VAL ILE

    -Hidroksi- Suksinil Propionil-koAmetil glutaril-koA koA + Asetil-koA

    Reaksi-reaksi katabolisme berikutnya mempunyai jalur-jalur yang terpisah sesuai dengan jenis AA-nya

  • LEUSINKatabolisme selanjutnya membentuk asetoasetat dan asetil-koA

    ADP ATPCO2 HO2 As. Asetoasetat Biotinyl - CO2 Biotin Hidroksi- metil glutaril- + Metil-metil gluta koAKrotonil-koAkonil koA Asetil-koA

    VALINKatabolisme lebih lanjut pada valin akan membentuk asam -amino-isobutirat yang diekskresikan ke dalam urine dan suksinil-koAPada defisiensi vitamin B12 enzim metil malonil-koA mutase tidak dapat berfungsi dengan baik (vitamin B12 bertindak sebagai koenzimnya), sehingga pada binatang memamah biak (ruminansia) tidak dapat menggunakan propionat sebagai sumber makan karena terjadi gangguan metabolismenya

  • As. Aminoisobutirat KA H2O H2O Ko A AAMetilakrilil Hidroksi As. - As. Metil malonat Ko A Isobutiril Hidroksi semialdehida Ko A Isobutirat

    B12 Coenzyme H2O Ko A Suksinil Ko A Metil malonil Ko A ATP As. Metil malonat

  • IsoleusinKatabolisme lebih lanjut akan membentuk asetil-koA (ketogenik) dan propionil-koA (glikogenik) H2O 2H Ko A SH Asetil Ko ATiglil KoA -metil metil (Ketogenik) -Hidroksi asetoasetil + butiril Ko A Ko A Propionil Ko A (Glikogenik)

    Sebagai garis besar katabolisme kerangka atom C AA sbb :

  • ALACYSARGGLY GlutamatHISHYPGLNSERPROTHRTRP - Ketoglutarat

    ILELEUPiruvatTRPILESITRAT Suksinil Ko AMETVAL Aseril Ko A SIKLUS SITRAT

    TYR Oksaloasetat FumaratPHEAsetoasetil Ko A

    LEU Aspartat LYS PHE TRP ASN TYR

  • KELAINAN METABOLIK PADA METABOLISME AA

    Sering pada bayi, mematikan pada usia yang sangat mudaMengakibatkan kerusakan otak yang irreversibleKelainan metabolik ini adalah akibat perubahan kode genetika yang menyebabkan pembentukan protein dengan perubahan struktur primer

    GLISINa. Glisinuria- kelainan metabolisme glisin- ditemukan hanya pada 1 keluarga- ekskresi glisin dalam urine yang berlebihan (600-1000 mg/hr)- dihubungkan dengan kecenderungan pembentukan batu ginjal oksalat (walaupun jumlah oksalat yang diekskresi dalam urine adalah normal)- diturunkan secara X-linked- kadar glisin dalam plasma normal- ditimbulkan karena kelainan transport glisin pada tubulus ginjal dimana penyerapan kembali glisin oleh tubulus ginjal yang menurun memungkinkan AA ini keluar melalui urine dalam jumlah yang sangat meningkat

  • b. Hiperoksaluria primer- ekskresi terus menerus oksalat dalam urine yang tinggi, yang tidak ada hubungannya dengan intake oksalat dalam makanan- kematian pada anak atau dewasa muda karena payah ginjal atau hipertensi- oksalat yang berlebihan berasal dari endogen (dari glisin)- dianggap sebagai kelainan metabolisme glioksilat, dihubungkan dengan kegagalan untuk mengubah glioksilat menjadi format atau mengubahnya menjadi glisin dengan transaminasi- penyakit metabolik yang diturunkan- karena defisiensi glisin transaminase dan beberapa kegagalan oksidasi glioksilat menjadi asam format- defisiensi vitamin B menyebabkan ekskresi oksalat meningkat, sebab reaksi ? Glutamat atau alanin glioksilat transaminase memerlukan vitamin B

    FENILALANIN > Fenilketonuria:- diturunkan (1 : 10.000 kelahiran)- karena tidak adanya aktivitas komponen fungsional I fenilalanin hidroksilase (sehingga penderita tidak mampu mengubah fenilalanin menjadi tirosin)

  • - adanya asam keton fenil piruvat dalam urine yang menyebabkan penyakit ini disebut fenilketonuria- menyebabkan retardasi mental- diagnosa: a. ukur fenilalanin plasma dengan metode mikro automatik (perlu darah (20 L) b. screening test: mendeteksi kenaikan kadar fenilpiruvat dalam urine dengan ferri-klorida- kadar fenialanin yang abnormal tinggi tidak terjadi pada bayi dengan fenilketonuria sampai usia 3-4 hari- tes positif palsu dapat terjadi pada bayi prematur karena pematangan yang terlambat dari enzim-enzim yang diperlukan untuk katabolisme fenilalanin- khas pada orang tua penderita fenilketonuria: toleransi abnormal rendah terhadap fenilalanin yang disuntikkan dan kadar fenilalanin yang tinggi waktu puasa

    TIROSINa. Tirosinosis- tidak adanya hidroksifenilpiruvat hidroksilase hati atau aktivitas tirosin transaminase- ekskresi tirosin dalam urine meningkat (1,5-3 g/hr)

  • b. Tirosinemia- > 100 kasus- kadar tirosin dalam plasma meningkat- penemuan klinik yang sering ditemukan adalah hepatosplenomegali, cirrhosis noduler dari hati, kelainan metabolisme tirosin dan metionin, hidroksifenillaktat asiduria, gangguan multipel pada penyerapan kembali tubulus ginjal, rakhitis, hiperfosfaturia, proteinuria, aminoasiduriac. Alkaptonuria- herediter- manifestasi klinik: urin yang gelap bila kena udara (homogentisat dioksidasi oleh udara menjadi pigmen coklat hitam); pada penyakit yang lanjut terdapat pigmentasi jaringan penyambung (okronosis) yang menyeluruh dan sejenis artritis- penyebab: kekurangan aktivitas homogentisat oksidase

  • HISTIDINa. Histidinemia- herediter- kadar histidin yang meningkat dalam darah dan urine, juga kenaikan ekskresi asam imidazol piruvat (yang pada tes warna dengan ferri klorida dapat disalahartikan dengan asam fenilpiruvat sehingga dibuat kesalahan dengan fenilketonuria)- pemeriksaan: aktivitas histidase dalam hati yang kurang, yang akan gagal mengubah histidin menjadi urokanat- kehamilan normal: terjadi kenaikan ekskresi histidin (tetapi tidak terjadi pada toksemia gravidarum), karena terjadi perubahan fungsi ginjalb. Imidazol aminoasiduria- mengekskresi karnosin, anserin, histidin, l-metil histidin dalam jumlah besar (20-100 mg/hr)- terjadi degenerasi serebromakuler- diturunkan secara genetika ( sebagai trait dominan) dan degenerasi serebromakuler (sebagai trait resesif)- mirip dengan penyakit Hartnup (kelainan transport indol)- kelainan transport imidazol

  • PROLIN & HIDROKSIPROLINa. Prolinemia- ditandai dengan kenaikan kadar prolin dalam plasma dan ekskresi prolin, hidroksiprolin dan serin dalam urine yang sangat besar- tipe I: defisiensi prolin hidroksilase- tipe II: kekurangan enzim yang berhubungan dengan katabolisme selanjutnya dari pirolin 5-karboksilatb. Hidroksiprolinemia- tidak adanya enzim yang mengkatalisa perubahan 4-hidroksi L-prolin menjadi pirolin 3-hidroksi karboksilat- gejala klinis: retardasi mental yang berat, kenaikan kadar hidroksiprolin dalam plasma, ekskresi hidroksiprolin dan peptida hidroksiprolin dalam urine yang banyak

    LISINa. Hiperlisinemia dengan hiperamonemia yang bersangkutan, penyebab?b. Hiperlisinemia persisten- kadar lisin plasma meningkat- kadar sakaropin plasma meningkat (katabolit L-lisin)- hiperamonemia tidak terdapat- retardasi mental tetap tidak dapat dihubungkan dengan penyakit ini

  • ASAM AMINO YANG MENGANDUNG SULFURa. Sistinuria (sistin-lisinuria)- ekskresi sistin dalam urine meningkat 20-30x- ekskresi lisin, arginin dan ornitin meningkat- karena kelainan transport ginjal (kelainan mekanisme penyerapan kembali ginjal untuk 4 asam amino di atas)- sistin tidak larut air sehingga pada penderita sistinuria dapat mengendap dalam tubuli ginjal dan membentuk batu sistin- transport lisin dan arginin mengalami kelainan pada jaringan penderita, tetapi transport sistin adalah normalb. Sistinosis (penimbunan sistin)- kristal sistin tertimbun pada banyak jaringan dan organ (khususnya sistim retikuloendotel) di seluruh tubuh- pada umumnya disertai dengan amino asiduria umum, dimana semua asam amino meningkat banyak dalam urine- terjadi GGAc. Homosistinuria- kelainan katabolisme metionin (kadar dalam plasma meningkat)- herediter 1 : 160.000 kelahiran- gejala klinis: trombosis, osteoporosis, dislokasi lensa mata, retardasi mental- ada 2 bentuk: yang responsif terhadap vitamin B6 dan yang tidak- terapi: diet rendah metionin dan tinggi sistin- kegagalan aktivitas sistationin sintase

  • ASAM AMINO RANTAI CABANG (LEUSIN, VALIN, ISOLEUSIN)1 : 5-10 juta kelahirana. Hipervalinemia- kenaikan kadar valin plasma (tetapi tidak dari leusin atau isoleusin)- menggambarkan ketidakmampuan transaminasi valin menjadi -ketoisovalerat, tetapi transaminasi leusin dan isoleusin tidak terganggu- diet rendah valin: mencegah muntah-muntah, memperbaiki BB, mengurangi hiperkinesiab. Maple syrup urine disease- bau urine mirip sirup maple atau gula yang dibakar- kadar leusin, isoleusin, valin, asam-asam -ketoglutarat meningkat dalam plasma dan urine, sehingga disebut ketonuria rantai cabang- gejala klinis: bayi muntah, sukar diberi makan, letargi yang nyata- karena tidak adanya asam -ketodekarboksilasec. Ketonuria rantai cabang intermitten- merupakan bentuk lain dari maple syrup urine disease- menggambarkan modifikasi struktural yang kurang dari asam -ketodekarboksilased. Isovalerat asidemia- bau seperti keju pada nafas dan cairan tubuh- gejala klinis: muntah, asidosis, koma karena makan protein yang berlebihan atau karena penyakit infeksi- terganggunya isovaleril koA dehidrogenase

  • TRIPTOFAN > penyakit Hartnup:- kelainan herediter- ditandai oleh kelainan kulit (pellagra), ataksia serebelar intermitten, gangguan mental- urine penderita mengandung triptofan dan asam indolasetat

    KELAINAN METABOLISME PROPIONAT, METILMALONAT & VIT.B12a. Propionat asiduria- defisiensi propionil koA karboksilase- kadar propionat serum tinggib. Metilmalonat asiduriaada 2 bentuk:- sembuh dengan pemberian suntikan dosis fisiologis vitamin B12- sembuh dengan dosis besar (1 g/hr)

  • PRODUK KHUSUS

    Produk khusus yang terbentuk dapat berasal dari kerangka atom C AA, AA itu sendiri atau dari bagian AAHampir semua produk khusus bukan merupakan AA

    GLISIN dapat terlibat pada:a. Biosintesis heme- atom C alfa dan atom N glisin digunakan untuk sintesis porfirin dari Hb- N cincin pirol berasal dari N glisin dan atom C yang menghubungkan cincin-cincin pirol berasal dari atom C alfa glisin, pembentukan asam amino levulinat (amlev) sebagai prazat porfirin berasal dari glisin dan suksinil-koAb. Biosinteis purinseluruh molekul glisin digunakan untuk pembentukan kerangka cincin purinc. Biosintesis glutationglisin merupakan prazat dari tripeptidad. Reaksi konjugasi di hati- glisin mengkonjugasikan asam kholat menjadi glikokholat dan mengkonjugasi asam benzoat menjadi hipurat- reaksi ini dulu dipakai untuk tes fungsi hati

  • ALANIN- bersama-sama dengan glisin, alanin merupakan N gugusan amino terbanyak di dalam plasma darah manusia- merupakan komponen penting dinding sel bakteri- -alanin merupakan bagian dari asam pantotenat dan merupakan hasil akhir dari katabolisme pirimidin

    SERIN- dalam fosfoprotein didapatkan sebagai fosfoserin- terlibat pada sintesis sfingosin- ikut serta pada biosintesis purin dan pirimidin

    TREONIN- tidak ikut serta pada reaksi transaminasi sehingga isomer D dan asam ketonya tidak digunakan oleh mamalia- terdapat dalam protein sebagai fosfotreonin

    METIONIN- merupakan donor gugusan metil- dalam bentuk aktifnya S-adenosilmetionin merupakan sumber utama gugusan metil dalam tubuh

  • SISTEIN- L-sistein digunakan pada biosinteis koenzim A dan merupakan prazat dari taurin (senyawa yang berfungsi untuk mengkonjugasi asam empedu)- atom S dari sistein maupun dari metionin merupakan fraksi terbesar ekskresi senyawa sulfat melalui urine dan ratio antara jumlah sulfat dan nitrogen dalam urine dapat dipakai sebagai parameter/indeks konsumsi protein pada manusia

    ARGININ- merupakan prazat pada pembentukan kreatin yang memegang peranan penting pada penyediaan tenaga dalam otot rangka- oleh bakteri usus (pada proses pembusukan) arginin dapat diubah jadi putresin dan spermin- dalam bentuk sebagai arginin fosfat pada otot invertebrata berfungsi analog dengan kreatin-P pada amamalia

  • Protein - keto ariginin Urea

    Protein Arginin

    OrnitinArginin P (Tdp di otot Prolin invertebrata) Putresin Sintesis terjadi pdGlutamat - y - Spermin E. Coli Semialdehida (Untuk Visum et repertum pd mayat)

    Glutamat

  • HISTIDIN- merupakan prazat dari histamin, yang reaksi pembentukannya dikatalisa oleh enzim histidin dekarboksilase (khusus) dan -amino aromatik dekarboksilase (umum)- derivat-derivat histidin: argotionein (terdapat di sel darah merah), karnosin dan anserin (terdapat dalam otot)- histamin dan derivat histidin (karnosin dan anserin) mempunyai efek menurunkan tekanan darah- l-metil histidin banyak dijumpai di dalam otot kelinci, sehingga pada manusia yang makan daging kelinci senyawa tersebut dapat dijumpai dalam urinnya- secara normal manusia mengekskresikan 3-metil histidin melalui urinnya (50 mg/dL), tetapi pada penderita penyakit Wilson ekskresi senyawa ini sangat rendah

  • TRIPTOFANProduk khusus yang berasal dari triptofan dapat berupa:a. Serotonin- jalur sekunder dari metabolisme triptofan adalah reaksi hidroksilasi kemudian diikuti dengan dekarboksilasi membentuk serotonin- pembentukan serotonin dari 6-hidroksitriptofan terjadi di ginjal (babi dan marmut), hati dan lambung- merupakan vasokonstriktor yang kuat dan merupakan stimulator kontraksi otot-otot polos- juga merupakan suatu neurotransmitter (senyawa yang berperan dalam sistim penghantaran impuls pada sistim saraf)- bila enzim yang memecah serotonin (MAO = monoamin oksidase) dihambat oleh suatu inhibitor (iproniazid) maka serotonin yang tidak segera dikatabolismekan ini dapat menimbulkan rangsangan psikis dan bertindak sebagai anti depressant- hasil degradasi berupa 5-hidroksi indolasetat, diekskresi dalam urine (kadar normal 2-8 mg/hr)- pada tumor karsinoid ganas (argentaffinoma) terjadi peningkatan produksi serotonin secara besar-besaran, padahal dalam keadaan normal triptofan yang diubah menjadi serotonin hanya 1%- produksi nikotinat dari triptofan menurun mnimbulkan terjadinya pellagra dan keseimbangan nitrogen menjadi negatif

  • b. Melatonin- adalah hormon yang diproduksi oleh pineal body (di otak) dan saraf perifer manusia, kera dan sapi- menyebabkan warna melanosit (sel pewarna) menjadi lebih pucat karena menghambat kerja MSH (melanocyte stimulating hormone)- menghambat ACTH- merupakan derivat dari serotonin, melalui proses asetilasi atom N kemudian diikuti metilasi pada gugusan 5-hidroksi yang terjadi di pineal bodyc. Derivat indol dalam urine- triptofan diubah menjadi beberapa derivat indol, di antaranya didapatkan di dalam urine berupa 5-hidroksi indol asetat (dari hidroksi serotonin) dan indol-3-asetat (dari indol piruvat = bentuk keto dari triptofan)- hati dan ginjal mamalia maupun bakteri tinja manusia melakukan dekarboksilasi triptofan menjadi triptamin, kemudian mengalami oksidasi menjadi indol-3-asetat

  • FENILALANIN & TIROSINHanya berbeda pada gugus OH-nya (fenilalanin tidak mempunyai gugus OH)a. Melanin- derivat dari tirosin dan berfungsi sebagai pigmen kulit, rambut dan iris mata- dalam sel melanosit, tirosin mengalami hidroksilasi menjadi DOPA (3, 4-dihidroksi fenilalanin) yang dikatalisa enzim tirosinase (Cu), selanjutnya DOPA diubah menjadi dopaquinon oleh enzim DOPA oksidase, kemudian mengalami reaksi pembentukan cincin dan terbentuklah dihidroksi indol dan senyawa intermediatenya, senyawa ini kemudian mengalami polimerisasi membentuk pigmen melanin- reaksi pembentukan melanin terjadi di dalam sel melanositb. Epinefrin dan norepinefrin- tirosin merupakan prazat dari epinefrin dan norepinefrin- suatu hormon yang dapat dibentuk di serat-serat saraf maupun di medulla adrenalis- pembentukan senyawa antara DOPA di dalam sel melanosit dan di dalam sel saraf dikatalisa oleh enzim yang berbeda- pada biosintesis epinefrin/norepinefrin, pembentukan DOPA dikatalisa oleh tirosin hidroksilase yang tidak tergantung adanya Cu, tetapi menggantungkan adanya tetrahidro biopterinTirosin juga merupakan prazat dari hormon tiroid (triiodotironin = T3 & tiroksin = T4)

  • METABOLISME KREATIN & KREATININ- kreatin didapatkan di dalam otot, otak, darah, baik dalam bentuk fosfokreatin maupun dalam bentuk bebas, dalam jumlah yang sangat sedikit dapat dijumpai di dalam urine- end product dari kreatin adalah kreatinin, suatu bentuk anhidrida dari kreatin dan dapat dijumpai dalam jumlah besar di otot- jumlah ekskresi kreatinin di dalam urine selama 24 jam pada seseorang ternyata relatif konstan dari hari ke hari dan secara proporsional sesuai dengan massa ototnya- kreatin fosfat yang terbentuk di hati mempunyai peranan penting sebagai sumber tenaga cadangan di dalam jaringan otot mamalia dan dengan katalisa enzim kreatin kinase mengubah ADP menjadi ATP yang dibutuhkan untuk kontraksi otot- ekskresi kreatinin pada orang laki-laki dewasa 15 mg/hr- pada otot yang mengalami degenerasi (paralisis, distrofi) ekskresi kreatinin urine akan menurun- kreatinin dalam darah biasanya segera diekskresi melalui ginjal sehingga bila terjadi peningkatan kadar kreatinin darah menunjukkan adanya gangguan ekskresi pada ginjal, sebab di dalam ginjal senyawa tersebut tidak diabsorbsi maupun disekresi oleh tubulus ginjal

  • METABOLISME GABA (-amino butiric acid)GABA merupakan salah satu neurotransmitter yang terdapat dalam vesikel sinap dan disintesis dari glutamat

  • As. Glutamat - KA Transaminase AA

    CO2

    As. -hidroksibutirat

    As. -Aminobutirat As. ketoglutarat

    O NAD+ Laktat dehidrogenase

    NADH + H+ CO2 Suksinat semialdehidaNH3 dehidrogenase Suksinat As. Suksinat semialdehida NAD+ NADH+H+