MET Proposal
-
Upload
agusetiyawan -
Category
Documents
-
view
45 -
download
0
Transcript of MET Proposal
A. Judul : Hubungan Antara Tingkat Pendidikan Orang Tua dengan
Motivasi Anak Untuk Melanjutkan ke Perguruan Tinggi Kelas III di
SMK Annuroniyah Sulang Kabupaten Rembang Tahun Pelajaran
2012/2013.
B. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan proses budaya untuk meningkatkan harkat dan
martabat manusia. Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di
dalam lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. karena itu pendidikan
merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan
pemerintah.
Pendidikan pada umumnya dilaksanakan di sekolah, karena sekolah
dipandang sebagai lembaga yang bertugas meneruskan nilai – nilai terpilih
yang terakumulasi dalam masyarakat kepada generasi muda. Sekolah sebagai
pusat pendidikan, lahir, tumbuh dan berkembang dari dan untuk masyarakat.
Sekolah mempunyai peranan sebagai pengembang misi pendidikan bagi
masyarakat. Proses pendidikan di sekolah melalui beberapa tahapan dan
berjenjang mulai dari Taman Kanak – Kanak sampai Perguruan Tinggi. Anak
dapat melaksanakan pendidikan di sekolah mulai dari dasar sampai Perguruan
Tinggi tidak terlepas dari pengaruh pendidikan didalam keluarga.
Kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan tinggi untuk
mencapai status sosial ekonomi yang lebih tinggi dan meningkatnya jumlah
lulusan SLTA negeri maupun swasta setiap tahunnya menyebabkan pihak
pemerintah atau swasta mendirikan Perguruan Tinggi Swasta di berbagai
tempat baik di kota besar maupun di kota kecil untuk menampung masyarakat
yang membutuhkan kesempatan belajar di perguruan tinggi. Mengingat
Perguruan Tinggi Negeri yang daya tampungnya terbatas.
Belajar di perguruan tinggi adalah untuk memperoleh ilmu pengetahuan,
teknologi dan ketrampilan serta berfikir secara ilmiah, logika, nalar sesuai
tuntutan perkembangan jaman. Setelah tamat dari Perguruan Tinggi
diharapkan mendapatkan gelar akademik atau sebutan profesional. Hal ini
akan membuka jalan untuk mendapatkan pekerjaan, kedudukan / jabatan yang
sesuai dan bergaji tinggi serta terhormat di lingkungan masyarakat.
Dengan uraian di atas, maka menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi
sangatlah bermanfaat bagi dirinya, keluarga, dan bangsa. Dikatakan berguna
bagi bangsa karena apabila sumber daya manusianya cakap dan berkualitas
maka bangsa kita juga akan maju.
C. Rumusan Masalah
Bertitik tolak pada latar belakang masalah di atas dapat
dirumuskan : ” Adakah hubungan antara tingkat pendidikan orang tua dengan
motivasi anak untuk melanjutkan keperguruan tinggi pada siswa kelas III
SMK ANNURONIYAH Sulang Kabupaten Rembang tahun pelajaran
2012/2013 ? ”
D. Penegasan Judul
Penelitian ini tidak dimaksudkan untuk mengungkap pengaruh semua
faktor yang telah diidentifikasi tersebut pada keinginan siswa untuk
melanjutkan ke Perguruan Tinggi, mengingat berbagai keterbatasan yang ada
pada peneliti. Yang diungkap dalam penelitian ini ialah ada tidaknya pengaruh
antara tingkat pendidikan orang tua pada motivasi anak untuk melanjutkan ke
Perguruan Tinggi. Penelitian ini dilakukan terhadap siswa kelas III SMK
ANNURONIYAH Sulang Kabupaten Rembang tahun pelajaran 2012/2013.
E. Alasan Pemilihan Judul
Sesuai dengan latar belakang masalah di atas kiranya dapat diidentifikasi
masalahnya, sehingga dapat digunakan dalam dasar pengembangan
pemecahan penelitian selanjutnya.
Setiap orang tua dengan sengaja mendidik anak supaya berhasil dan
kelak menjadi anak yang sukses. Untuk mencapai kesuksesan tersebut pada
umumnya melalui jenjang terakhir pendidikan di sekolah yaitu Perguruan
Tinggi. Anak yang melanjutkan ke perguruan tinggi dipengaruhi oleh banyak
faktor diantaranya :
1. Faktor yang datangnya dari dalam anak itu sendiri yaitu tingkat
kecerdasan, motivasi dan bakat untuk belajar.
2. Faktor yang datangnya dari luar anak yaitu dorongan dari orang tua,
tingkat pendidikan orang tua, sosial ekonomi orang tua dan lingkungan
pergaulan.
F. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini sebagai berikut :
1. Untuk memperoleh data pendidikan terakhir orang tua siswa kelas III
SMK ANNURONIYAH Sulang Kabupaten Rembang tahun pelajaran
2012/2013.
2. Untuk memperoleh data tentang motivasi siswa kelas III SMK
ANNURONIYAH Sulang Kabupaten Rembang tahun pelajaran
2012/2013 melanjutkan ke Perguruan Tinggi.
G. Manfaat Penelitian
Dengan mengetahui adanya hubungan tingkat pendidikan orang tua
dengan motivasi anak melanjutkan ke Perguruan Tinggi akan berguna bagi :
1. Orang tua
Pendidikan sekolah orang tua akan berperan dan berguna dalam
membimbing anaknya, serta menjadi teladan untuk anak – anaknya
mencapai pendidikan sekolah yang lebih tinggi.
2. Siswa
Dengan teladan pendidikan orang tuanya anak akan termotivasi untuk
belajar dan mau belajar ke pendidikan sekolah melebihi dari orang tuanya.
3. Guru
Dapat digunakan sebagai acuan atau pedoman untuk siswanya supaya
melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi.
4. Peneliti
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagi bahan informasi bagi
penelitian selanjutnya.
H. Tinjauan Pustaka
1. Pendidikan
Ada beberapa pendapat para tokoh pendidikan mengenai definisi dari
pendidikan sebagai berikut :
Menurut Endang Ragil dalam bukunya Pengantar Pendidikan (2001 :
4) memberikan pengertian sebagai berikut : Pendidikan adalah
perbuatan atau tindakan yang diarahkan kepada manusia agar potensi –
potensi yang dimiliki oleh setiap individu dapat dikembangkan secara
nyata.
Sedangkan menurut John Dewey yang dikutip oleh Endang Ragil
dalam bukunya Pengantar Pendidikan (2001 : 4) adalah : Suatu proses,
tuntunan terhadap proses pertumbuhan dan proses sosialisasi anak.
Mengembangkan diri ke tingkat yang makin lama makin sempurna
sesuai dengan teori evolusi Darwin.
Team dosen UNS memberikan definis Pendidikan sebagai “Pengaruh,
bantuan atau tuntutan yang diberikan oleh orang yang bertanggung jawab
kepada anak didik ” (1991 : 3).
Berdasarkan pendapat para tokoh di atas, dapatlah disimpulkan
bahwa pendidikan merupakan suatu usaha atas kegiatan secara sengaja
penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab membimbing serta
mengembangkan aspek rohani dan jasmani kepada anak didik yang masih
membutuhkan.
2. Pendidikan di Sekolah
Sekolah sebagai pusat pendidikan formal lahir dan tumbuh dari dan
untuk masyarakat. Artinya perangkat ini ditata dan dikelola secara formal,
mengikuti aturan yang pasti dan diberlakukan di masyarakat di dalam
tujuan, berjenjang, kurikulum, pengadministrasian dan pengelolaannya.
Fungsi sekolah disamping sebagai pusat pendidikan formal juga sebagai
lembaga, lingkungan wiyata mandala sehingga tetap dan menyelenggarakan
proses belajar mengajar.
3. Pendidikan di Masyarakat
Masyarakat diartikan sebagai satu bentuk tata kehidupan sosial dengan
tata nilai dan tata budaya sendiri. Masyarakat sebagai wadah dan wahana
pendidikan kehidupan manusia yang majemuk.
Fungsi pendidikan di masyarakat sebagai pelengkap, pengganti dan
tambahan terhadap pendidikan yang sudah diberikan di keluarga dan
sekolah. Ini dikarenakan keterbatasan dan kekurangannya dalam
memberikan ilmu pengetahuan, sikap dan ketrampilan yang dikembangkan
oleh sekolah atau di keluarga. Pendidikan di masyarakat dilaksanakan secara
teratur dan sadar tetapi tidak mengikuti peraturan yang ketat.
4. Pendidikan di SMK
Pendidikan Menengah Kejuruan adalah pendidikan pada jenjang
pendidikan menengah yang mengutamakan perluasan pengetahuan dan
peningkatan ketrampilan siswa. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
merupakan bentuk satuan pendidikan di jalur pendidikan sekolah pada
pendidikan menengah kejuruan yang mengutamakan penyiapan siswa untuk
melanjutkan pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi.
Tujuan pendidikan pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menurut
Pasal 3 ayat 2 PP No 29 Tahun 1990 adalah mengutamakan penyiapan siswa
untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi.
5. Peranan Tingkat Pendidikan Orang Tua di Keluarga
Orang tua dianggap bertanggung jawab atas pelaksanaan pendidikan di
keluarga, apalagi terhadap anaknya. Hal ini sesuai tugasnya yaitu “Pendidik
yang pertama ialah pendidik yang disebabkan kewajaran tanggung jawab
dari kehidupan itu sendiri, yaitu orang tua” (Edi Suardi, 1987 : 79).
Karena sebagai pendidik, maka orang tua merasa bertanggung jawab
akan kelangsungan pertumbuhan dan perkembangan anak. Peranan orang
tua terhadap mendidik anak amat besar karena mereka bukan saja sekedar
mendidik anak agar ia menjadi besar dan pandai bermacam – macam hal,
akan tetapi terutama dapat membantu anak dalam perkembangannya menuju
cita – citanya dan kedewasaannya.
Sebagaimana dikatakan Singgih Gunarsa dalam bukunya Psikologi
Perkembangan (1992 : 13) orang tua adalah pendidik atas dasar hubungan
darah. Tanggung jawab sebagai pendidik merupakan amanat Tuhan sebagai
konsekwensi logis, karena ada hubungan darah tersebut. Dan hubungan
kasih sayang orang tua dan anaknya merupakan sunnatullah (Hadist)
sehingga timbul dengan sendirinya tanpa dipengaruhi.
Dari penegertian di atas dapat ditarik suatu gambaran, bahwa orang tua
merupakan penanggung jawab utama dalam memberikan bimbingan,
dorongan, mengasuh, mendidik dalam menuju pertumbuhan dan
perkembangan anak ke arah yang lebih baik dimasa depannya, atau
keberhasilan meraih cita – citanya melalui pendidikan di sekolah sesuai yang
diinginkan orang tua.
Pendidikan orang tua akan sangat membantu untuk menjadi pendidik
di keluarga yang berhasil. Ini dikarenakan orang tua yang mempunyai
pendidikan yang tinggi akan mendapatkan tingkat pengalaman mendidik,
pengetahuan, dan wawasan dalam menyelesaikan masalah di keluarga,
khususnya anaknya.
6. Motivasi Anak Melanjutkan Ke Perguruan Tinggi
Dalam penelitian ini hanya akan dibahas motivasi anak melanjutkan ke
Perguruan Tinggi dikarenakan faktor dukungan. Faktor dukungan yang
dimaksud di sini adalah dukungan orang lain yaitu orang tua.
Motivasi anak timbul dikarenakan ada dorongan atau pengaruh dari
orang lain, yang tak lain adalah orang tua. Kita ketahui bahwa anak
dianggap ketidakberdayaannya dalam menyelesaikan masalahnya. Hal ini
sesuai dengan pendapat dari Agus M Hardjana dalam bukunya Kiat – Kiat
Sukses Di Perguruan Tinggi (1995 : 21)
Dorongan atau stimulus yang datang dari luar diri orang, yang
mendorongnya untuk berbuat atau mencapai sesuatu. Dorongan itu dapat
datang dari orang lain misalnya orang tua.
I. Kerangka Berfikir
Motivasi anak untuk melanjutkan studi di Perguruan Tinggi dipengaruhi
oleh beberapa faktor, salah satunya dukungan yang berasal dari orang tuanya
yaitu tingkat pendidikan orang tua.
Belajar di Perguruan Tinggi dituntut untuk tepat waktu dan lulus dengan
prestasi akademis yang tinggi sesuai tujuannya. Selesai belajar di Perguruan
Tinggi akan mendapatkan gelar akademik atau gelar profesional dan terbuka
jalan untuk mendapatkan kerja dan kedudukan bergaji tinggi dan bergengsi.
Banyak para mahasiswa yang gagal di tengah jalan dikarenakan tidak punya
tekad kemana dan motivasi bekerja yang tinggi.
Tingkat pendidikan orang tua sangat berpengaruh dalam menentukan
pendidikan anak, ini disebabkan semakin tinggi tingkat pendidikan orang tua
semakin berhasil dalam memberikan bimbingan, dorongan, tuntunan dan
keteladanan terhadap anak. Ini dikarenakan orang yang mempunyai
pendidikan yang tinggi akan mendapatkan :
1. Pengalaman untuk mendidik anak yang baik
2. Pengetahuan pendidikan yang cukup
3. Berfikir, tutur kata dan sikap yang dapat dicontoh untuk anak dalam
membentuk kepribadian anak
4. Pekerjaan yang layak dapat dijadikan sebagai pedoman serta anak
termotivasi dalam melanjutkan cita – citanya.
Jika tidak termotivasi, sebaiknya tidak memasuki Perguruan Tinggi,
karena besar resikonya. Motivasi bersumber pada cita – cita hidup yang paling
dalam yaitu mau menjadi manusia macam apa dan mau menyumbangkan apa
dan di bidang apa dalam hidup ini. Orang yang bermotivasi studi melihat apa
dan bagaimana hubungan antara cita hidup itu dengan studi di Perguruan
Tinggi yang akan ditempuhnya.
J. Hipotesis
Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap
permasalahan penelitian samapai terbukti melalui data yang terkumpul
(Suharsimi Arikunto, 1993 : 62).
Penolakan atau penerimaan hipotesis sangat tergantung pada hasil – hasil
penelitian yang dikumpulkan melalui statistik.
Sesuai dengan latar belakang masalah, kajian teori dan dasar pemikiran
yang telah dikemukakan, maka perumusan hipotesis yang diuji kebenarannya
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Hipotesis Nol (Ho) disebut hipotesis statistik yang menyatakan “Tidak ada
hubungan antara tingkat pendidikan orang tua dengan motivasi anak
melanjutkan ke Perguruan Tinggi pada siswa kelas III SMK
ANNURONIYAH Sulang Kabupaten Rembang Tahun Pelajaran
2012/2013.
2. Jika Hipotesis Nol (Ho) ditolak, maka ada hubungan antara tingkat
pendidikan orang tua dengan motivasi anak melanjutkan ke Perguruan
Tinggi Pada Siswa Kelas III SMK ANNURONIYAH Sulang Kabupaten
Rembang Tahun Pelajaran 2012/2013.
K. Metode Penelitian
A. Identifikasi Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu :
1. Variabel bebas atau variabel yang mempengaruh, yaitu variabel tingkat
pendidikan orang tua.
2. Variabel terikat atau variabel yang dipengaruhi, yaitu variabel motivasi
anak melanjutkan ke perguruan tinggi.
B. Teknik dan Pendekatan Penelitian
1. Teknik Penelitian
Dalam menyelesaikan penelitian ini menggunakan teknik
penelitian expost facto. Hal ini sesuai dengan pedoman dan prosedur
penelitian, Jika gejala sudah ada / telah terjadi data tinggal menghimpun
melalui teknik penelitian expost facto.
2. Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan
alasan bahwa data yang diperoleh dalam pengambilan data melalui
dokumentasi yaitu pendidikan orang tua dan angket motivasi anak
melanjutkan ke perguruan tinggi pada siswa kelas III SMK
ANNURONIYAH Sulang Kabupaten Rembang, pengolahan datanya
berupa angka.
C. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini direncanakan dilaksanakan di SMK ANNURONIYAH
Sulang Kabupaten Rembang tahun 2012/2013. Penelitian ini dilaksanakan
pada bulan november sampai januari 2013.
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Pengertian dari “Populasi” adalah keseluruhan unit obyek untuk
diteliti (Moh. Ali, 1985:54). Pengertian tersebut mengandung maksud
bahwa populasi adalah seluruh individu yang akan dijadikan obyek
penelitian.
Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah siswa kelas III
SMK ANNURONIYAH Sulang Kabupaten Rembang tahun pelajaran
2012/2013 sejumlah siswa.
2. Sampel
Pengertian dari “sampel” adalah “sebagian yang diambil dari
keseluruhan obyek yang diteliti yang dianggap mewakili terhadap seluruh
populasi”. (Moh. Ali, 1985:54).
Dalam penelitian ini sampel yang digunakan sejumlah siswa.
E. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data
1. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan suatu perangkat yang digunakan untuk
mengungkapkan permasalahan dalam penelitian. Penyusunan instrumen
dalam penelitian ini dilakukan melalui berbagai langkah, sebagai berikut :
a. Menentukan Variabel
b. Menentukan Indikator Variabel
c. Menentukan Jenis Instrumen dan Jumlah Item
d. Menentukan Skor
Tabel. 3.1. Rencana Pengembangan Instrumen
No Variabel Definisi Operasional Indikator Jenis Instrumen
1 Tingkat
pendidikan
orang tua
Pendidikan formal dari
Bapak / Ibu yang
tertinggi jenjang
pendidikannya
1. Pendidikan rendah
2. Pendidikan menengah
3. Pendidikan tinggi
Dokumentasi
2 Motivasi anak
untuk
melanjutkan ke
perguruan
tinggi
Rencana anak setelah
tamat dari SMK
Annuroniyah
melanjutkan / tidak
1. Melanjutkan ke
Perguruan Tinggi
2. Tidak melanjutkan ke
Perguruan Tinggi
Angket
2. Teknik Pengumpulan Data
Adapun tekik yang digunakan yaitru teknik dokumentasi untuk
mengetahui tingkat pendidikan orang tua dan angket untuk mengetahui
motivasi anak untuk melanjutkan kependidikan tinggi atau tidak.
F. Teknik Analisis Data
1. Jenis Analisis
Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif,
karena dalam mengolah data untuk menguji hipotesis dengan berbentuk
angka atau teknik statistik. Setelah mengumpulkan data sesuai dengan
masalahnya, maka untuk menganalisa data dalam pengujian hipotesis
menggunakan Chi Kuadrat.
Langkah penggunaan rumus Chi Kuadrat menurut Sugiono dalam
bukunya Dasar – Dasar Statistik Pendidikan (2000 : 32) sebagai berikut :
X 2=∑ (Fo−Fh )2
Fh
Keterangan :
X2 : Nilai Chi Kuadrat yang dicari
Fo : Frekwensi observasi (frekwensi hasil perhitungan)
Fh : Frekwensi hipotetik (frekwensi yang diharapkan)
Fh=∑ bX∑ k
∑ t
Keterangan :
b : Jumlah frekwensi pada baris
k : Jumlah frekwensi pada kolom
t : Jumlah frekwensi total
Fh : Frekwensi hipotetik
2. Norma Keputusan
Setelah mengetahui nilai Chi Kuadrat (X2 hitung) kemudian
dibandingkan dengan Chi Kuadrat pada tabel statistik, maka diambil
keputusan sebagai berikut :
a. Jika X2 hitung ≥ X2 tabel 5 %, maka signifikan berarti Ho ditolak
b. Jika X2 hitung ≥ X2 tabel 1 %, maka sangat signifikan berarti Ho
ditolak.
L. Rencana Daftar Isi Skripsi
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………. ii
HALAMAN PERSETUJUAN ………………………………………….. iii
HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ……………………………………… v
ABSTRAK ……………………………………………………………… vi
KATA PENGANTAR ………………………………………………….. vii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………. viii
DAFTAR TABEL ………………………………………………………. x
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………. xi
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ……………………………….. 1
B. Identifikasi Masalah …………………..……………….. 3
C. Pembatasan Masalah …………………….…………….. 3
D. Rumusan Masalah …………………………….……….. 3
E. Tujuan Penelitian …………………………………….... 3
F. Kegunaan Penelitian …………………………………… 5
BAB II. KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS
A. Kajian Teori …………………………………………… 6
B. Dasar Pemikiran ………………………………………. 22
C. Hipotesis ………………………………………………. 24
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Identifikasi Variabel Penelitian ……………………….. 25
B. Teknik dan Pendekatan Penelitian ……………………. 25
C. Tempat dan Waktu Penelitian ………………………… 26
D. Populasi dan Sampel ………………………………….. 28
E. Instrumen Penelitian Dan Teknik Pengumpulan Data … 29
F. Teknik Analisis Data …………………………………… 33
BAB IV. LAPORAN HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data Variabel ……………………………….. 35
B. Analisis Data ..………………………………………….. 41
C. Pengujian Hipotesis Penelitian ………………………… 45
BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan ……………………………………………….. 46
B. Implikasi ……………………………………………….. 46
C. Saran …………………………………………………… 47
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Daftar Pustaka
Ali, Mohammad. 1987. Penelitian Kependidikan. Bandung : Angkasa.
Arikunto, suharsimi. 1983. Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi
Aksara.
Hardjana, Agus M. Kiat Sukses Study di Perguruan Tinggi. Yogyakarta :
Kanisius.
Ragil, Endang. 2001. Pengantar Pendidikan. Kediri : IKIP PGRI
LPPM IKIP PGRI Kediri. Pedoman dan Prosedur Penelitian. Kediri : IKIP
PGRI Kediri. 2001.
Team Dosen FKIP UNS. 1991. Dasar Kependidikan. Surakarta : UNS.