Mesin Pengupas Serabut Kelapa _ s1 A

download Mesin Pengupas Serabut Kelapa _ s1 A

of 53

description

Mesin Pengupas Serabut Kelapa

Transcript of Mesin Pengupas Serabut Kelapa _ s1 A

Kelompok 4

LAPORANPERANCANGAN KONSTRUKSI MESINRANCANG BANGUNMESIN PENGUPAS SABUT KELAPA

Oleh :Kelompok : 4 ( Empat)

Nama:1. Dani Ikhsan Saputra(1207136461) 20%2. Hasra Rafika(1207111943) 20%3. Hendra Abdul Aziz(1207136394) 20%4. Muhammad Alhafiz Hrp(1207136682) 20%5. Supriadi(1207136478) 20%

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS RIAU2015

DAFTAR ISI

DAFTAR ISIiDAFTAR TABELiiDAFTAR GAMBARiiiBAB I PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang11.2 Tujuan21.3 Rumusan Masalah3BAB II TINJAUAN PUSTAKA2.1 Sejarah Kelapa42.1.1 Tanaman Kelapa62.1.2 Bagian-bagian Kelapa82.2 RANGKAIAN MESIN PENGUPAS SERABUT KULIT KELAPA152.2.1 pasak152.2.2 poros172.2.3 Roda gigi182.2.4 Bantalan21BAB III METODOLOGI PERANCANGAN3.1 Konsep Produk223.1.1 Pengembangan Konsep Produk Pertama223.1.2 Pengembangan Konsep Produk Kedua233.2 Evaluasi Konsep Produk243.3 Komponen Dan Fungsi Elemen Mesin25DAFTAR PUSTAKA30

DAFTAR TABELTabel 1 Komposisi kimia daging buah kelapa segar pada 3 tingkatan umur14Tabel 2 Komposisi asam amino essensial protein daging kelapa dibandingkan15Tabel 3 Matriks keputusan untuk memilih konsep produk24

DAFTAR GAMBARGambar 2. 1 Pohon Kelapa8Gambar 2. 2 Kulit Luar8Gambar 2. 3 Saabut Kelapa9Gambar 2. 4 Tempurung9Gambar 2. 5 Daging Buah10Gambar 2. 6 Air Kelapa10Gambar 2. 7 Batang11Gambar 2. 8 Pembungkus Ketupat12Gambar 2. 9 Es Kelapa Muda13

Gambar 3. 1 Sketsa Konsep Pertama22Gambar 3. 2 Sketsa konsep kedua23Gambar 3. 3 Bearing Dan Rumah Bearing26Gambar 3. 4 Baut26Gambar 3. 5 Roda Gigi27Gambar 3. 6 Penekan27Gambar 3. 7 Pisau Pemotong28Gambar 3. 8 Belting28Gambar 3. 9 Poros Dudukan Pully29

Rancang Bangun Mesin Pengupas Serabut Kelapa iii

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangSebagai negara kepulauan dan berada di daerah tropis dan kondisi agroklimat yang mendukung, Indonesia merupakan negara penghasil kelapa yang utama di dunia. Pada tahun 2000, luas areal tanaman kelapa di Indonesia mencapai 3,76 juta Ha, dengan total produksi diperkirakan sebanyak 14 milyar butir kelapa, yang sebagian besar (95 persen) merupakan perkebunan rakyat. Kelapa mempunyai nilai dan peran yang penting baik ditinjau dari aspek ekonomi maupun sosial budaya, sabut kelapa merupakan hasil samping, dan merupakan bagian yang terbesar dari buah kelapa, yaitu sekitar 35 persen dari bobot buah kelapa. Dengan demikian, apabila secara rata-rata produksi buah kelapa per tahun adalah sebesar 5,6 juta ton, maka berarti terdapat sekitar 1,7 juta ton sabut kelapa yang dihasilkan. Indonesia merupakan salah satu negara penghasil kelapa terbesar di dunia, kelapa tersebut dapat diolah menjadi berbagai macam produk. Dari proses pengolahan buah kelapa akan menghasilkan limbah berupa serat kelapa yang dapat digunakan sebagai bahan baku industri. Proses pengolahan dari kelapa utuh hingga menghasilkan serat kelapa yaitu dengan pengupasan sabut, penguraian dan pengayakan. Alat yang digunakan dalam proses penguraian dan pengayakan sudah banyak menggunakan mesin, akan tetapi pada proses pengupasan kebanyakan masih dilakukan secara manual sehingga selain menguras tenaga juga berbahaya bagi pekerja. Perancangan mesin pengupas sabut kelapa dilakukan dengan pendekatan ergonomi partisipatori yang terdiri dari para stakeholder. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui desain mesin pengupas sabut kelapa hasil rancangan dan tingkat kepuasan pemakainya. Desain mesin yang dihasilkan terdiri dari empat bagian yaitu pengupas, penggerak, pencekam, dan cover pengarah sabut.Untuk menghemat waktu dan pengupasan kulit kelapa ini, kami merencanakan rancang bangun sebuah mesin pengupas kulit kelapa untuk meningkatkan perekonomian yang nantinya untuk mempermudah pekerjaan terutama masyarakat petani kelapa. Banyaknya perkebunan kelapa di indonesia membuat hasil dari kelapa di indonesia meningkat, khususnya di daerah riau. Akan tetapi dalam proses pengupasan kulit kelapa masih banyak yang menggunakan cara manual (tradisional). Oleh karena itu kami merancang bangun pengupas kulit kelapa dengan metode pisau bermata seperti duri , serta untuk Meningkatkan perekonomian.Alat pengupas kelapa sebenarnya sudah banyak di pasaran, akan tetapi masih menggunaka penekanan yang manual, sehingga masih dunilai kurang efisien, disini kami merancang bangun mesi pengupas kulit kelapa dengan penekanan otomatis, yang nantinya akan mempermudah dalam proses pengupasan.1.2 TujuanAdapun tujuan dari perancangan mesin pengupas kulit kelapa ini antara lain ebagai berikut : Rancang bangun pengupas kulit kelapa dengan metode pisau bermata banyak Meningkatkan perekonomian1.3 Rumusan MasalahBanyaknya perkebunan kelapa di indonesia membuat hasil dari kelapa di indonesia meningkat, khususnya di daerah riau. Akan tetapi dalam proses pengupasan kulit kelapa masih banyak yang menggunakan cara manual (tradisional). Oleh karena itu kami merancang bangun pengupas kulit kelapa dengan metode pisa pisau bergerigi, serta untuk meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar. Kelapa sering di gunakan untuk membuat santau atau minyak dari kelapa,yang mana kelapa sangat berguna dalam kehidupan masyarakat. Disini perancang mendesain mesin untuk mengupas kelapa secara berkesinambungan atau otomatis,shingga pengupasan kelapa tidak menunggu kelapa yang didalam mesin selesai.tetapi dapat langsung bekerja sehingga kelapa dapat terkelupas lebih banyak. Sehingga menghasilkan produksi kelapa yang sangat banyak,dan hasil santan akan semakin meningkat. Produksi santan yang meningkat membuat kebutuhan mesin pengupas kulit kelapa sangat di butuhkan oleh petani dalam pengupasan.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA2.1 Sejarah KelapaPohon tinggi berjenis palem ini telah di budidayakan sejak jaman dahulu kala, disebarkan secara luas oleh ras manusia, dan bersamaan dengan itu telah secara alamiah tumbuh di tepi tepi pantai tropis sehingga asal muasal dari tanaman ini menjadi kabur dan hilang ditelan jaman. Beberapa orang sempat percaya (sekarang kepercayaan tersebut telah cemar), bahwa kelapa berasal dari Amerika. Colombus tidak menemukannya, dan beberapa penulis Spanyol dari Dunia Baru sama sekali tidak menyinggung mengenai tanaman ini. Meskipun demikian, beberapa abad setelah Colombus, pohon palem yang berharga ini tiba di Puerto Rico. Joseph de Acosta (1539-1600), seorang misionaris kristen asal Peru, Amerika Latin pada 1571 sampai 1587 menuliskan dalam bukunya yang terkenal Historia Naturaly Moral de las Indias yang di publikasikan pada 1590 setelah kepulangannya ke Spanyol menyatakan bahwa dia menyaksikan pohon kelapa tumbuh di Puerto Rico. Petualang Spanyol lainnya di Puerto Rico pada tahun 1599 menyebutkan bahwa Coconut Milk (santan) digunakan sebagai kosmetik untuk wanita wanita disana. Bagaimanapun, di beberapa daerah Antilles lain (kepulauan Karibia, termasuk Kuba, Jamaika, dan Hispanola), kelapa sama sekali tidak disinggung singgung sampai beberapa abad kemudian. Augustin Pyrame de Candolle, seorang botanis dari Swiss pada bukunya berjudul The Origin of Cultivated Plants (1882 1886) menyatakan: Jelas terlihat bahwa spesies ini bukan berasal dari Afrika maupun dari bagian tropis Amerika sebelah timur. Dengan menyisihkan negara negara tersebut, maka kemungkinannya tinggal bagian tropis Amerika sebelah barat, kepulauan Pasifik, Asia Tenggara (Indian Archipelago) dan daerah Asia Selatan dimana pada daerah daerah tersebut, pohon kelapa terlihat berlimpah, tumbuh secara luas dan telah lama ada.Penjelajah Inggris, William Dampier (1652 1715) dan George Vancouver (1757 1798) pada awal abad ke tujuhbelas pada bukunya masing masing menceritakan bahwa mereka menemukan hutan kelapa di sebuah pulau dekat Panama dan di sebuah pulau misterius yang dinamakan Isle of Cocos. Pada saat itu kedua pulau tersebut tidak berpenghuni. Belakangan pohon kelapa ditemukan juga di sepanjang pantai barat, mulai dari Mexico sampai Peru, akan tetapi biasanya para penulis tersebut tidak menyinggung apakah tanaman tersebut liar atau tidak, kecuali Seemann yang menyebutkan bahwa dia menyaksikan tanaman ini berkembang secara alamiah dan di budidayakan di Isthmus of Panama. Menurut Hernandez pada abad ke enambelas orang orang Meksiko menyebutnya Coyolli, sebuah kata yang kedengarannnya bukan kata asli Meksiko. (Origin of Cultivated Plants, DeCandolle, 1886)Di Asia Selatan, terutama di daerah kepulauan, kelapa adalah tanaman yang tumbuh di alam secara natural tapi juga di budidayakan. Semakin kecil dan rendah pulau tersebut sehingga makin mudah terkena terpaan air laut maka pohon kelapa semakin menonjol dan menarik perhatian para petualang. Kemunculan kelapa seiring dengan kondisi kehidupan alam bebas jaman dahulu di Asia dan Amerika bagian Barat semakin tidak jelas (Origin of Cultivated Plants, DeCandolle, 1886).Setelah melakukan diskusi panjang berdasarkan fakta fakta yang ada menunjukkan bahwa pohon kelapa yang dibawa ke Cina berasal dari Asia Tenggara. Kemudian sampai di Sri Lanka dan India sekitar tiga sampai empat ribu tahun yang lalu, yang mana sebelumnya muncul di Amerika dan Afrika. Ahli ahli yang lain sepakat pada pernyataan tersebut2.1.1 Tanaman Kelapa Kelapa (Cocos nucifera) termasuk jenis tanaman palma yang mempunyai buah berukuran cukup besar. Batang pohon kelapa umumnya berdiri tegak dan tidak bercabang, dan dapat mencapai 10 - 14 meter lebih. Daunnya berpelepah, panjangnya dapat mencapai 3 - 4 meter lebih dengan sirip-sirip lidi yang menopang tiap helaian. Buahnya terbungkus dengan serabut dan batok yang cukup kuat sehingga untuk memperoleh buah kelapa harus dikuliti terlebih dahulu. Kelapa yang sudah besar dan subur dapat menghasilkan 2 - 10 buah kelapa setiap tangkainya (Palungkun, 2004). Tanaman kelapa banyak terdapat di daerah beriklim tropis. Kelapa diperkirakan dapat ditemukan di lebih dari 80 negara. Indonesia merupakan negara agraris yang menempati posisi ketiga setelah Filipina dan India, sebagai penghasil kelapa terbesar di dunia (APCC, 2002).Kelapa (Cocos nucifera L) merupakan salah satu hasil pertanian Indonesia yang cukup potensial. Hampir semua bagian dari tanaman tersebut dapat dimanfaatkan. Banyak kegunaan yang dapat diperoleh dari kelapa dan salah satu cara untuk memanfaatkan buah kelapa adalah mengolahnya menjadi minyak makan atau minyak goreng. Produk kelapa yang paling berharga adalah minyak kelapa, yang dapat diperoleh dari daging buah kelapa segar atau dari kopra (Suhardiyono, 1995). Kelapa (coconut) dikenal dengan berbagai sebutan seperti Nux indica, al djanz al kindi, ganzganz, nargil, narle, tenga, temuai dan pohon kehidupan. Buah kelapa (cocos nucifera) termasuk famili palmae dari genus cocos. Pohon kelapa mempunyai tinggi ratarata 12,3 meter dan sejak ditanam sampai berbuah hingga siap dipetik pohon kelapa membutuhkan waktu 12 bulan (Suhardiyono, 1993). Pada dasarnya dikenal dua varietas kelapa, yaitu varietas Nana yang umum disebut kelapa genjah dan varietas Typica yang umum disebut kelapa dalam. Kelapa genjah berdasarkan sifatnyadibagi 5 yaitu : kelapa gading, kelapa raja, kelapa puyuh, kelapa raja malabr, kelapa hias. Kelapa dalam berdasarkan sifatnya dibagi 6 yaitu : kelapa hijau, kelapa merah, kelapa manis, kelapa bali, kelapa kopyor, kelapa lilin (Wahyuni, Mita, Ir., 2000). Pohon kelapa yang disebut juga dengan pohon nyiur biasanya tumbuh pada daerah atau kawasan tepi pantai. Sangat banyak manfaat yang dapat kita peroleh dari pohon kelapa. Mulai dari batang, daun dan buahnya, semua dapat dimanfaatkan. Mungkin karena manfaatnya sangat banyak, pohon kelapa dijadikan logo "Praja Muda Karana" (Pramuka) di Indonesia. Dalam klasifikasi tumbuhan, pohon kelapa termasuk dalam genus : cocos dan species : nucifera. Nah, sekarang mari kita bahas satu persatu bagian dan manfaat dari pohon kelapa.

Gambar 2. 1 Pohon Kelapa

2.1.2 Bagian-bagian Kelapa Buah kelapa memiliki atau terdiri dari bagian-bagian antara lain adalah sebagai berikut:1. Kulit luar Kulit luar merupakan lapisan tipis (0,14 mm) yang mempunyai permukaan licin dengan warna bervariasi dari hijau, kuning sampai jingga, tergantung kepada kematangan buah. Jika tidak ada goresan dan robek, kulit luar kedap air.

Gambar 2. 2 Kulit Luar

2. Sabut KelapaSabut kelapa merupakan bagian yang cukup besar dari buah kelapa, yaitu 35 % dari berat keseluruhan buah. Sabut kelapa terdiri dari serat dan gabus yang menghubungkan satu serat dengan serat lainnya. Serat adalah bagian yang berharga dari sabut. Setiap butir kelapa mengandung serat 525 gram (75 % dari sabut), dan gabus 175 gram (25 % dari sabut).

Gambar 2. 3 Saabut Kelapa

3. TempurungTempurung merupakan lapisan keras yang terdiri dari lignin, selulosa, metoksil dan berbagai mineral. Kandungan bahan-bahan tersebut beragam sesuai dengan jenis kelapanya. Struktur yang keras disebabkan oleh silikat (SiO2) yang cukup tinggi kadarnya pada tempurung. Berat tempurung sekitar 15~19 % dari berat keseluruhan buah kelapa.

Gambar 2. 4 Tempurung

4. Daging BuahDaging buah merupakan lapisan tebal (8~15 mm) berwarna putih. Bagian ini mengandung berbagai zat gizi. Kandungan zat gizi tersebut beragam sesuai dengan tingkat kematangan buah. Daging buah tua merupakan bahan sumber minyak nabati (kandungan minyak 35 %). Pada tabel 2 dapat dilihat komposisi zat gizi daging buah kelapa. Gambar 2. 5 Daging Buah

5. Air KelapaAir kelapa mengandung sedikit karbohidrat, protein, lemak dan beberapa mineral. Kandungan zat gizi ini tergantung kepada umur buah. Air kelapa dapat digunakan sebagai media pertumbuhan mikroba, misalnya Acetobacter xylinum untuk produksi nata de coco.

Gambar 2. 6 Air Kelapa

6. BatangBatang kelapa tua dapat dijadikan bahan bangunan, mebel, jembatan darurat, kerangka perahu dan kayu bakar. Batang yang benar-benar tua dan kering sangat tahan terhadap sengatan rayap. Kayu dari pohon kelapa yang dijadikan mebel dapat diserut sampai permukaannya licin dengan tekstur yang menarik

Gambar 2. 7 Batang

Kelapa merupakan tanaman komoditas bernilai tinggi yang banyak memberikan manfaat bagi sebagian besar penduduk di daerah tropis.Demikian besar manfaat tanaman tersebut sehingga ada yang menamakannya sebagai "pohon kehidupan" (the tree of life) atau "pohon surga" (the heaven tree; Chan & Elevitch, 2006). Kelapa memiliki peran penting dalam kehidupan sosial dan budaya penduduk tropis khususnya di Indonesia.Daun kelapa muda sering digunakan masyarakat sebagai pembungkus ketupat.

Gambar 2. 8 Pembungkus Ketupatmaupun umbul-umbul dalam upacara pernikahan dan upacara adat lain di Jawa dan Bali. Tidak hanya daun yang muda, daun kelapa yang tua dapat dianyam dan dipergunakan sebagai atap, sedangkan lidinya dapat digunakan sebagai bahan pembuat sapu lidi (Warisno, 1998).Bahkan (Warisno, 1998) menjelaskan akar muda pada pohon kelapa juga sering dimanfaatkan sebagai obat sakit perut. Selain itu akar muda pada tanaman kelapa dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan zat warna alami (Kristina & Syahid, 2007). Kelapa juga memiliki nilai ekonomi cukup tinggi seperti batang kelapa yang sering dimanfaatkan sebagai bahan angunan maupun bahan baku pembuatan mebel. Bagian utama dari tanaman kelapa yang sering dimanfaatkan adalah buah kelapa sehingga buah kelapa memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Buah mudanya sering dimanfaatkan sebagai minuman segar seperti es kelapa muda.

Gambar 2. 9 Es Kelapa Muda

Dari sabut buah kelapa yang tua banyak dimanfaatkan untuk bahan tali, anyaman keset, matras dan jok kendaraan sehingga memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Selain itu sabut kelapa tua juga sering dimanfaatkan masyarakat Filipina sebagai produk olahan ecomat, ecolog dan twine, yang dapat digunakan dalam mengatasi erosi tanah pada kontruksi jalan dengan topografi miring (Tarigans, 2005).Buah kelapa berbentuk bulat yang terdiri dari 35 % sabut (eksokarp dan mesokarp), 12 % tempurung (endokarp), 28 % daging buah ( endosperm), dan 25 % air. Menurut Ketaren (1989), tebal sabut kelapa kurang lebih 5 cm dan daging buah 1 cm atau lebih (Palungkun, 2004). Buah kelapa yang sudah tua mengandung kalori yang tinggi, sebesar 359 kal per 100 gram; daging kelapa setengah tua mengandung kalori 180 kal per 100 gram 8 dan daging kelapa muda mengandung kalori sebesar 68 kal per 100 gram. Sedang nilai kalori rata-rata yang terdapat pada air kelapa berkisar 17 kalori per 100 gram (Tabel 1). Air kelapa hijau, dibandingkan dengan jenis kelapa lain banyak mengandung tanin atau antidotum (anti racun) yang paling tinggi. Kandungan zat kimia lain yang menonjol yaitu berupa enzim yang mampu mengurai sifat racun. Komposisi kandungan zat kimia yang terdapat pada air kelapa antara lain asam askorbat atau vitamin C, protein, lemak, hidrat arang, kalsium atau potassium. Mineral yang terkandung pada air kelapa ialah zat besi, fosfor dan gula yang terdiri dari glukosa, fruktosa dan sukrosa. Kadar air yang terdapat pada buah kelapa sejumlah 95,5 gram dari setiap 100 gram (Direktorat Gizi Depkes RI, 1981)Tabel 1 Komposisi kimia daging buah kelapa segar pada 3 tingkatan umur

Beberapa peneliti membuktikan bahwa protein kelapa mempunyai mutu yang cukup baik, jika dibandingkan dengan mutu protein dari sumber nabati yang lain. Hasil-hasil penelitian membuktikan, bahwa protein kelapa mempunyai susunan 9 asam amino yang relatif baik dan bernilai gizi tinggi (Lanchance dan Molina, 1974). Hal itu ditunjang pula oleh pendapat anzon dan Velason (1982) yang menyatakan bahwa protein kelapa tidak memiliki senyawa antinutrisi seperti yang terdapat pada protein nabati lainnya terutama pada kacang kacangan serta mempunyai nilai Indeks Glisemik yang rendah baik digunakan untuk serat diet yang tinggi. Tabel 2 Komposisi asam amino essensial protein daging kelapa dibandingkan

2.2 RANGKAIAN MESIN PENGUPAS SERABUT KULIT KELAPAAda beberapa rangkaian pada mesin pengupas serabut kelapa antara lain adalah sebagai berikut:2.2.1 pasakPasak dibagi menjadi beberapa macam, yaitu: a. Pasak Datar Segi Empat ( Standart Square Key) Tipe pasak ini umumnya yang mempunyai ukuran lebar dan tinggi yang sama. b. Pasak Datar Standart ( Standart Flat Key) Pasak ini adalah jenis pasak yang sama dengan diatas, hanya disini tinggi pasak tidak sama dengan lebar pasak, tetapi tingginya mempunyai dimensi yang tersendiri. c. Pasak Tirus (Tapered Keys) Pasak jenis ini pemakainya tergantung dari kontak gesekan antara hub dengan porosnya untuk mentransmisikan torsi. Artinya torsi yang medium level dan pasak ini terkunci pada tempatnya secara radial dan aksial diantara hub dan porosnya oleh gaya dari luar yang harus menekan pasak tersebut kearah aksial dari poros. d. Pasak Bidang Lingkaran (Woodruff Keys) Pasak ini adalah salah satu pasak yang dibatasi oleh satu bidang datar pada bagian atas dan bidang bawah merupakan busur lingkaran hampir berupa setengah lingkaran. e. Pasak Bintang Lurus (Sraight Splines) pasak ini adalah pasak bintang yang tertua dibuat. Rumus-rumus yang digunakan pada perhitungan pasak: Tegangan geser :

Dimana W= lebar pasak (m) Tegangan normal

H= tinggi pasak (m)2.2.2. porosPoros adalah merupakan bagian/elemen dari mesin yang dalam penggunaanya dapat berfungsi sebagai poros yang meneruskan tenaga, poros penggerak klep (camshaft), poros penghubung dan lain sebagainya. Poros digolongkan atas penggunaanya Rumus-rumus yang digunakan dalam perhitungan poros

Dimana:Do = diameter poros (inch)M = momen bending rata-rata (N.m)T = momen torsi rata-rata (N.m)Kt = konsentrasi tegangan bendingS`n = tegangan batas geser material = 0,43 suSy = yield strenght2.2.3. Roda gigi

Dimana :Ft = gaya tangensial (N)Ko = factor koreksi beban lebihP = diameter pith (m)Ks = factor koreksi ukuran,untuk mengatasi sifat materialKm = factor distribusi bebanKv = factor dinamis B = lebar gigi (m)J = factor bentukPersamaan tegangan maksimum yang diijinkan untuk perencanaan yaitu :

Dimana : Sad : tegangan ijin material : faktor umur : faktor temperature : faktor keamananKemudian hasilnya dibandingkan, jika memenuhi syarat maka perencanaan aman. Pemeriksaan kekuatan roda gigi lurus terhadap keausan dengan persamaan AGMA.Syarat aman Persamaan AGMA :

Diman :Cp = koefisien yang dipengaruhi sifat elastisitas bahanFt = Gaya tangensialCo = overload factorCs = Faktor ukuranCm = Faktor distribusi bebanCf = Faktor kondisi permukaanCv = Faktor Dinamisb = lebar gigid = diameter pith pinionI = faktor bentukPersamaan tegangan maksimum yang diijinkan:

Dimana : = tegangan kontak ijin= faktor umur = faktor perbandingan pergeseran = faktor temperature = faktro keamananKemudian hasilnya dibandingkan jika memenuhi maka perencanaan aman.2.2.4. Bantalan Bantalan yang digunakan untuk perencanaan ini adalah bantalan gelinding (rolling bearing), sering juga disebut sebagai bantalan anti gesek,karena bentalan ini dalam beoperasinya mendukung beban sehingga tidak terjadi gesekan ataupun kalau terjadi gasakan akan kecil sekali.Penampungan / Pengumpulan Bahan.Proses Pengupasan Proses Penekanan Pembuangan Sabut kelapaProses pengupasan dan Transfer Buah KelapaPenampungan Buah kelapa Penampungan Sabut kelapaEnergi yang di keluarkanSumber EnergiSampahHasilGerakan

BAB IIIMETODOLOGI PERANCANGAN3.1 Konsep Produk Dari blok fungsi dikembangkan menjadi beberapa sub fungsi, dari beberapa sub fungsi tersebut didapatkan lah beberapa alternative,dan didapatkan lah dua desain yang berbeda terutama dibagian mata pengupas serabut kelapa.selanjutnya dibagian penekanya yang menggunakan sistem penekan otomatis yaitu menggunakan penekan seperti kincir.3.1.1 Pengembangan Konsep Produk Pertama Sket konsep pertama dari alat pengupas sabut kelapa dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 3. 1 Sketsa Konsep Pertama

Alat yang dirancang pada konsep pertama ini bekerja menggunakan tenaga motor bensin untuk menggerakan dua buah poros yang saling berdampingan yang dihubungkan dengan roda gigi dan dan menggunakan mata pisau seperti pisau pemotong, alat ini masih tebilang semi manual dimana saat pengupasan sabut kelapa masih membutuhkan bantuan manusia untuk melakukan penekanan agar mata pisau dapat memakan sabut kelapa. Prinsip kerja dari alat ini bisa dibilang sederhana, dimana kita memanfaatkan putaran tenaga dari motor bakar (genset), dengan pemindah daya (putaran) berupa pully dan belting (v-belt) yang dihubungkan dengan dua buah poros yang dilengkapi dengan pisau yang terletak secara horizontal pada permukaan porosnya, dimana putaran dari poros ini arahnya berlawanan.3.1.2 Pengembangan Konsep Produk KeduaSket konsep kedua dari alat pengupas sabut kelapa dapat dilihat pada gambar 3.2

Gambar 3. 2 Sketsa konsep kedua

Dari gambar konsep yang kedua ini sebenernya prinsip kerjanya hampir sama dengan konsep yang pertama dimana masih menggunakan motor penggerak yang dihubungkan oleh puli dan daya diteruskan ke roda gigi yang saling berhubungan yang nantinya akan memberikan putaran yang berlawanan arah, untuk konsep yang kedua menggunakan mata pisau yang bergerigi dan menggunakan penekan otomatis seperti yang kita lihat digambar dan yang digerakan oleh motor listrik .3.2 Evaluasi Konsep Produk Evaluasi konsep produk berdasarkan matriks pengambilan keputusan Dari beberapa alternatife konsep produk yang dibuat diatas , harus dipilih salah satunya sebagai konsep produk yang akan dibuat. Untuk memilih konsep produk yang terbaik yaitu dengan cara menggunakan metode matrik keputusan. Untuk setiap alternatife konsep produk diberikan nilai baik dan konsep produk yang sangat baik Tabel 3.1 matrik keputusan untuk memilih konsep produk alat pengupas sabut kelapaTabel 3 Matriks keputusan untuk memilih konsep produkNo kriteria WtKonsep

1Penggunaan energyK1K2

2Kuat dan tahan umur

3Kemampuan menupas sabut kelapa

4Pengoprasian

Keterangan objektif yang dipilih :1. Penggunaaan energi : diinginkan dalam penggunaan energi/penyerapan energi sebanyak mungkin.2. Kuat dan tahan umur : diinginkan alat yang dirancang memiliki umur yang panjang.3. Kemampuan mengupas sabut kelapa: diingikan dalam proses pengupasan kulit kelapa agar sabut bersih.3.3 Komponen Dan Fungsi Elemen MesinKomponen-komponen dan fungsi dari mesin pengupas sabut kelapa antara lain adalah sebagai berikut:1. Motor BakarMotor bakar ini digunakan sebagai sumber tenaga (putaran) yang nantinya akan di gunakan untuk membuka kuli (sabut) kelapa2. Bearing dan rumah bearingBedaring berfungsi sebagai dudukan dari poros, yang digunakan sebagai penopang pisau potong dari mesin pengupas sabut kelapa. Sedangkan rumah bering berfungsi sebagai dudukan dari bering itu sendiri, agar bearing dapat bekerja dengan baik.

Gambar 3. 3 Bearing Dan Rumah Bearing

3. Baut Baut berfunsi sebagai elemen pengikat (pengunci) yang digunakan untuk mengikat atau mengencangkan antara rumah dudukan bering dengan bering, yang di hubungkan ke rangka mesin pengupas kelapa

Gambar 3. 4 Baut

4. Roda GigiRoda gigi yang di gunakan sebanyak dua buah, roda gigi ini digunakan untuk membuat putaran searah dan berlawanan arah (saling berlawanan arah) dimana roda gigi ini di pasang secara berkesinambungan sehingga roda gigi saling terkait, yang akan menimbulkan putaran yang berlawanan pada dua poros yang berbeda.

Gambar 3. 5 Roda Gigi

5. Penekan Dalam rancang bangun mesin pengupas kelapa ini, menggunakan sistem penekanan otomatis yang akan di pasang di bagian atas, agar dalam proses pengupasan kelapa lebih mudah, penekan ini di buat dengan menggunakan bahan yang elastis seperti karet, agar dapat menekan berbagai bentukdan ukuran kelapa yang berbeda-beda.

Gambar 3. 6 Penekan

6. Pisau pemotongDalam perancangan mesin pengupas kelapa ini menggunakan mata pisau yang bergerigi, dan penempatan mata pisau ini letaknya secara spiral, yang bertujuan agar kelapa sewaktu di potong dapat berjalan dengan sendirinya kearah luar (tempat kelapa yang sudah bersih dari sabutnya)

Gambar 3. 7 Pisau Pemotong

7. Belting Belting digunakan sebagai alat pemindah putaran dari motor bakar ke pisau dengan perantara pully yang dipasang pada poros primary yang dipasang pada poros motor bakar dan poros scondary yang terhubung dengan pisau pemotong.

Gambar 3. 8 Belting

8. Poros dudukan pullyPoros dudukan pully ini banyaknya dua buah poros pertama di dipasang pada mesin dan yang kedua dipasang pada mata pisau, poros dudukan pully ini berfungsi sebagai dudukan belting.

Gambar 3. 9 Poros Dudukan Pully

Gambar 1.1MetodologiPerancangan

penggerak

Jenis Bearing Yang Akan Digunakan

V-BELT

Belt yang berpenampang trapesium, terbuat daritenunan dan serat-serat yang dibenamkan pada karet kemudian dibungkus dengan anyaman dan karet; digunakan untuk mentransmisikan daya dari poros yang satu ke poros yang lainnya melalui pulley yang berputar dengan kecepatan sama atau berbeda.Bahan- Bahan V-belt : Kulit Anyaman benang KaretBAGIAN - BAGIANV BELT :JENIS-JENIS V-BELT Tipe standar; ditandai huruf A, B, C, D, & E Tipe sempit; ditandai simbol 3V, 5V, & 8V

LANGKAH PEMILIHAN V-BELT Menghitung efisiensi transmisi V-belt 90-98%

Menghitung daya nominal dan putaran Memilih puli penggerak dan yang digerakkan berdasarkan perbandingan kecepatan & diameter minimum. Menghitung jarak antara sumbu poros (C)

V-belt biasa digunakan untuk menurunkan putaran, perbandingan reduksi i (i> 1) n1 = putaran puli penggerak (rpm) n2 = putaran puli yg digerakkan (rpm) dp = diameter puli penggerak (mm) Dp = diameter puli yg digerakkan (mm) Kecepatan Linear V-Belt :

HAL HAL YANG PERLU DI PERHATIKAN Tarikan belt maks Tarikan maks yang diijinkan belt Jika tidak terpenuhi, maka: Pilih penampang belt yang lebih besar Gunakan lebih dari satu beltPENGEMBANGAN DESAINSpesifikasiumum Penggerak: motor bensin 12 HP Muatan kerja : 1 buah - selesai Sistemtransmisi: Puly v-belt Beratmesin: 16/17 Kg Sistempenggerakmesin: rodatrollySpesifikasiUkuran Panjang: 2.5 Meter Lebar: 1 Meter Tinggi: 1.2 Meter

Table 1.2PemilihanBahanNOSUBkomponenALTERNATIF

123

1Profilrangkamesin(pipa)(profil L)(profil U)

2Penggerak(motor bensin)(engkol manual)(motor listrik)

3Sitemtransmisi(puli)(rodagigi)

4Hopper(prisma)(kerucut)(kubus)

5Salurankeluar(miring)(lurus)

Tabel 1.3 Komponen yang dibeliNoKomponenHargasatuanJumlah Biaya total

1Poros BertingkatRp. 250.0002Rp. 500.000

1q

2Plat 3 mmRp. 120.0001 lbrRp. 120.000

3Roda trollyRp. 120.0004 PcsRp. 480.000

4Garfu RodaRp. 50.0004 PcsRp. 200.000

5Motor 5 PKRp. 1.200.0001 UnitRp. 1.200.000

6Bearing Rp. 20.0002Rp. 40.000

7Bearing Rp. 50.0002 PcsRp. 100.000

8v-beltRp. 30.0002 PcsRp. 60.000

9Pulley Rp. 40.0004 PcsRp. 160.000

10Rumah bearingRp. 150.0002 PcsRp. 300.000

11Paku keeling 1 in.Rp. 15002 kotakRp. 150.000

12Mur MRp. 10.0005 PcsRp.

13Mur dan bautRp. 20001 seatRp. 24.000

14CATRp. 55.0003 kalengRp. 165.000

15ThinerRp. 20.0002 kalengRp. 40.000

16Kertas PasirRp 10.0001 MRp. 10.000

vTOTAL BIAYARp. 3.599.000

Table 1.1PerbandinganTenagaKerjaKonvensionalDenganAlatMETODE

KONVENSIONALALAT

WAKTU 5 - 7 Menit / buah 1-2 Menit / buah

TENAGAmembutuhkan tenaga yang besar untuk mengelupas kelapatidakmemerluhkantenaga yang besardalampengoperasianmesin

BIAYAdibutuhkantenagakerja yang banyak,sehinggamenambahbiayaproduksihanyamembutuhkan 1 tenagakerjauntukpengoperasian

SAFETYberbahayakarenajikaterpelestdapatlangsungmencideraitanganTangan operator tidaklangsung contact denganbuahkelapamengurangiresiko

Table 1.2PemilihanBahanNOSUBkomponenALTERNATIF

123

1Profilrangkamesin(pipa)(profil L)(profil U)

2Penggerak(motor bensin)(engkol manual)(motor listrik)

3Sitemtransmisi(puli)(rodagigi)

4Hopper(prisma)(kerucut)(kubus)

5Salurankeluar(miring)(lurus)

Tabel 1.3 Komponen yang dibeliNoKomponenHarga satuanJumlah Biaya total

1Kawat las Rp 85.0001 ktRp. 85.000

2Mata bor 12 mmRp .12.0001 bhRp.12.000

3Roda trollyRp. 120.0004 PcsRp. 480.000

4Roda gigiRp. 300.0002 bhRp 600.000

5Motor 5 PKRp. 1.200.0001 UnitRp. 1.200.000

6Bearing Rp. 20.0002Rp. 40.000

7Bearing Rp. 50.0002 PcsRp. 100.000

8v-beltRp. 30.0002 PcsRp. 60.000

9Pulley Rp. 40.0004 PcsRp. 160.000

10Rumah bearingRp. 150.0002 PcsRp. 300.000

11Paku keling 1 in.Rp. 15002 kotakRp. 150.000

12Mur MRp. 100.0005 PcsRp. 500.000

13Mur dan bautRp. 100.0001 seatRp. 100.000

14CATRp. 55.0003 kalengRp. 165.000

15ThinerRp. 20.0002 kalengRp. 40.000

16Kertas PasirRp 10.0001 MRp. 10.000

TOTAL BIAYARp. 4.255.000

Bahan yang dibeli No Nama bahanHarga satuanbanyaknyaJumlah

1Plat 3mmRp 65.0002 lbrRp. 130.000

2Besi 60mmRp. 500.0001bt Rp. 500.000

3Besi sikuRp. 60.0002btRp. 120.000

JenisbiayaJenis peminjaman mesinHarga sewaTotal jamHarga total

Biaya proses

Mesin bubutRp.12.000/H72Rp.864.000

Mesin millingRp .12.000/H24Rp. 288.000

Mesin CNCRp. 20.000/H48Rp. 960.000

Mesin gerindaRp. 20.000/H12Rp.240.000

Mesin borRp. 12.000/H8Rp. 96.000

Total biaya prosesRp. 2.448.000

Table 1.4 Perkiraan Proses Yang Akan Digunakan

KETERANGAN UNTUK ONGKOS PRODUKSI1. ongkos sewa mesin bubut (cf bubut)Disaat diakukan penelitian mesin bubut memiliki umur produktif 10 tahun dengan harga pembelian 70.000.000Waktu sewa mesin bubut perjam didapat Harga mesin / umur produktifCf = = 799,09 perjam

2. Ongkos sewa mesin milling(cf milling)Disaat diakukan penelitian mesin bubut memiliki umur produktif 10 tahun dengan harga pembelian 80.000.000Waktu sewa mesin bubut perjam didapat Harga mesin / umur produktifCf = = 913,24 perjam 3. Ongkos sewa mesin CNC bubut(cf CNC bubut)Disaat diakukan penelitian mesin bubut memiliki umur produktif 10 tahun dengan harga pembelian 500.000.000Waktu sewa mesin bubut perjam didapat Harga mesin / umur produktifCf = = 5,707,76 perjam 4. Upah operator tiap mesin (cd)Berdasarkan upah minimum regional (UMR) dengan jumlah kerja dan jam kerja

Untuk mesin milling dan bubut konvesional.

Cd= = = 8.742,63/ jam Untuk mesin CNC

Cd= = = 14.204,55/jam

Keterangan: Upah operator CNC Bubut berdasarkan hasil wawancara dengan operator di SSML

5. Ongkos daya mesin.

CI = Daya nominal mesin Harga per KWH

Mesin bubut

CI = 2,3 961 = 2.210,3 W Mesin milling

CI = 1,862 961 = 1.789,38 W Mesin cnc bubut

CI = 2,5 961 = 2.402,5

6. Ongkos operasi Cj

Total Ongkos Operasi Mesin

CF + CI + CD Mesin bubut= Rp.799,087 + Rp.8.742,63 + Rp.2210,3= Rp.11.752,02./jam

Mesin milling= CF + CI + CD=Rp.913,242 + Rp.8.742,63 + Rp.1789,38 = Rp.11.445,25/jam Mesin CNC bubut = CF + CI + CD = Rp.5.707,76 + Rp.14.204,55 + Rp. 2402,5 = Rp.22.314,81/jam

DAFTAR PUSTAKA

www.slideshare.net/mobile/rhizqianacliquers/perancangan-poros-pisau-mesim-pemarut-kelapa-kelompok -10 www.academia.edu/9071550/kontruksi_mesin_perencanaan Repository.usu.ac.id https://publikasiilmiah.ums.ac.id Harsokoesoemo.H.Darmawan.Pengantar Perancangan Teknik(perancangan produk).Bandung: ITB,2004. Edisi ke-2

LAMPIRAN

ALTERNATIF PERTAMA

ALTERNATIF KEDUA