MESIN PENANGKAP AIR DARI UDARA MENGGUNAKAN …oleh mesin penangkap air dari udara per jam dalam...

110
MESIN PENANGKAP AIR DARI UDARA MENGGUNAKAN SIKLUS KOMPRESI UAP DENGAN KECEPATAN PUTAR KIPAS 400 RPM DAN 450 RPM SKRIPSI Untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Teknik Mesin Oleh: RISWOKO NIM : 135214102 PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of MESIN PENANGKAP AIR DARI UDARA MENGGUNAKAN …oleh mesin penangkap air dari udara per jam dalam...

  • 1

    MESIN PENANGKAP AIR DARI UDARA MENGGUNAKAN

    SIKLUS KOMPRESI UAP DENGAN KECEPATAN PUTAR

    KIPAS 400 RPM DAN 450 RPM

    SKRIPSI

    Untuk memenuhi salah satu syarat

    memperoleh gelar Sarjana Teknik Mesin

    Oleh:

    RISWOKO

    NIM : 135214102

    PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

    FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2018

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ii

    WATER CAPTURE MACHINE FROM AIR USING VAPOR

    COMPRESSION CYCLE WITH FAN SPIN SPEED 400 RPM

    AND 450 RPM

    FINAL PROJECT

    Presented as partial fulfillment of the requirements

    to obtain the Sarjana Teknik degree in Mechanical Engineering

    By:

    RISWOKO

    NIM :135214102

    MECHANICAL ENGINEERING STUDY PROGRAM

    FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY

    SANATA DHARMA UNIVERSITY

    YOGYAKARTA

    2018

    ii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iv

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • v

    PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

    Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya

    yang pernah digunakan untuk memperoleh gelar sarjana di suatu Perguruan

    Tinggi, dan sejauh pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang

    pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu

    dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

    Yogyakarta, 25 Januari 2018

    Riswoko

    v

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vi

    PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN

    AKADEMIS

    Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

    Nama : Riswoko

    Nomor Induk Mahasiswa : 135214102

    Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

    Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

    Mesin penangkap air dari udara menggunakan siklus kompresi uap dengan

    kecepatan putar kipas 400 rpm dan 450 rpm

    Beserta perangkat yang diperoleh. Dengan demikian saya memberikan kepada

    Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan

    dalam bentuk media lain, mengelola dalam bentuk pangkalan data,

    mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain

    untuk kepentingan akademis, tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun

    memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai

    penulis.

    Demikian ini pernyataan yang saya buat dengan sebenarnya.

    Yogyakarta, 25 Januari 2018

    Riswoko

    vi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vii

    ABSTRAK

    Terkait dengan masalah air bersih dari dalam tanah yang sudah tercemar yang menimbulkan penurunan kualitas dan kuantitasnya di Indonesia, maka diperlukan solusi yang tepat guna menemukan sumber air alternatif layak konsumsi untuk masyarakat. Penelitian dilakukan untuk memperoleh beberapa hasil, antara lain : (a) Melakukan perancangan dan perakitan mesin penangkap air dari udara yang praktis, aman dan ramah lingkungan, (b) Mengetahui karakteristik mesin siklus kompresi uap yang dipergunakan di dalam mesin penangkap air dari udara meliputi : (1) Nilai Win, (2) Nilai Qin, (3) Nilai Qout, (4) Nilai COPaktual, COPideal, dan Efisiensi, (5) nilai ṁref, (c) Mengetahui jumlah air yang dihasilkan oleh mesin penangkap air dari udara per jam dalam satuan liter.

    Dalam penelitian yang dilakukan secara eksperimen di laboratorium, dirakit mesin penangkap air dari udara menggunakan system pendingin Air Conditioner yang bekerja dengan siklus kompresi uap terdiri dari kompresor berdaya 1,5 PK, kondensor, pipa kapiler, dan evaporator. Refrigeran yang digunakan dalam penelitian berjenis R22. Modifikasi yang diterapkan pada penelitian adalah penambahan 2 buah kipas pada kondensor (satu kipas di depan kondensor dan satu kipas di belakang kondensor) dan 1 buah kipas di depan evaporator sebagai pemadat udara. Penerapan variasi dilakukan terhadap kipas yang terdapat di depoan evaporator yang berfungsi sebagai pemadat udara dengan menggunakan dimmer(pengendali kecepatan kipas).Untuk keperluan pengambilan data ditambahkan alat ukur sepertihygrometer, digital thermometer, thermocouple,dan gelas ukur.

    Hasil penelitian menunjukan bahwa : (a) Mesin penangkap air dari udara berhasil dibuat dan dapat bekerja sesuai harapan dengan memenuhi beberapa kondidi, antara lain : praktis, aman, dan ramah lingkungan, (b) Dari penelitian yang dilakukan, diketahui karakteristik mesin siklus kompresi uap yang dipergunakan di dalam mesin penangkap air dari udara, antara lain : (1) nilai Win tertinggi sebesar 40 kJ/kg pada variasi tanpa kipas, (2) nilai Qout tertinggi sebesar 211 kJ/kg pada variasi kecepatan putaran kipas 450 rpm, (3) nilai Qin tertinggi sebesar 174 kJ/kgpada variasi kecepatan putaran kipas 450 rpm,(4) nilai COPaktual tertinggi sebesar 4,70 pada variasi kecepatan putaran kipas 450 rpm, nilai COPideal tertinggi sebesar 5,61 pada variasi tanpa kipas, Efisiensi tertinggi sebesar 84,42% pada variasi kecepatan putaran kipas 450 rpm, (5) nilai ṁreftertinggi sebesar 0,079 pada variasi kecepatan putaran kipas 450 rpm, dan (c) hasil air tertinggi yang dapat dihasilkan yaitu 4,504 liter/jam didapatkan pada variasi kecepatan kipas 450 rpm. Hal ini membuktikan bahwa putaran kecepatan kipas pemadat udara yang tinggi akan mempengaruhi banyaknya jumlah air yang dihasilkan oleh mesin penangkap air dari udara dimana nilai Qin, Qout, COPaktual, COPideal, Efisiensi, dan ṁrefjuga besar. Sedangkan tingginya kecepatan putaran kipas pemadat udara akan menurunkan nilai Win.

    Kata Kunci :Air Conditioner, Siklus Kompresi Uap, Mesin Penangkap Air dari Udara.

    vii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • viii

    ABSTRACT

    In relation to the problem of clean water from the contaminated soil causing degradation of its quality and quantity in Indonesia, the right solution is needed to find a viable alternative water source for the community. The research was conducted to obtain some results, among others: (a) Conducting design and assembling of water-catching machine from air that is practical, safe and environmentally friendly, (b) Knowing the characteristics of vapor compression cycle machine used in air catching machine from air include: (1) Win Value, (2) Qin Value, (3) Qout Value, (4) COPactual, COPideal, and Efficiency Value, (5) value ṁref, (c) Knowing the amount of water produced by air-catching machine from air hour in liters.

    In experiments conducted in laboratory, assembled air catching machine using Air Conditioner cooling system that works with vapor compression cycle consisting of 1.5 PK power compressor, condenser, capillary pipe, and evaporator. Refrigerant used in research type R22. The modifications applied to the research were the addition of 2 fans on the condenser (one fan in front of the condenser and one fan behind the condenser) and 1 fan in front of the evaporator as an air compactor. The application of variation is done to the fan in the evaporator depot that serves as an air compactor using a dimmer (fan speed controller). For the purposes of data collection added measuring tools such as hygrometer, digital thermometer, thermocouple, and measuring cups.

    The result of the research shows that: (a) Air catching machine from air is successfully made and can work as expected by fulfilling some conditions, such as: practical, safe, and environmentally friendly, (b) From the research conducted, it is known that the machine characteristics of vapor compression cycle (1) the highest Win value of 40 kJ / kg on fanless variation, (2) the highest Qout value of 211 kJ / kg at the fan speed variation of 450 rpm, (3) ) the highest Qin value of 174 kJ / kg at the fan speed variation of 450 rpm, (4) the highest COPactual value of 4.70 at the fan speed variation of 450 rpm, the highest COPideal value of 5.61 on fanless variation, the highest Efficiency of 84,42% at variation of speed of fan rotation 450 rpm, (5) highest value of ṁref equal to 0,079 at variation of speed of fan speed 450 rpm,and (c) the highest water yield that can be generated is 4.504 liters / hour obtained at a fan speed variation of 450 rpm. This proves that the high speed rotation of the air compact fan will affect the amount of water produced by the air capture machine from the air where the Qin, Qout, COPualual, COPideal, Efficiency, and ṁref values are also large. While the high speed rotation of the air compact fan will decrease the value of Win.

    Keywords: Air Conditioner, Vapor Compression Cycle, Water Capture Machine from Air

    viii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ix

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena

    atas rahmat dan berkah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

    dengan baik dan lancar.

    Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

    Sarjana Teknik, di Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Sains dan Teknologi,

    Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

    Banyak hambatan yang dialami penulis selama proses penulisan skripsi.

    Namun karena kuasa Tuhan Yang Maha Esa, bantuan dan keterlibatan berbagai

    pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik. Oleh karena itu,

    pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis ingin mengucapkan

    terima kasih atas segala bantuan, dukungan dan dorongan, baik secara moral,

    materi maupun spiritual antara lain kepada :

    1. Sudi Mungkasi, S.Si., M.Math.Sc., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Sains dan

    Teknologi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

    2. Ir. Petrus Kanisius Purwadi, M.T., selaku Ketua Program Studi Teknik Mesin

    dan sekaligus sebagai Dosen Pembimbing skripsi.

    3. Wibowo Kusbandono, S.T.,M.T., selaku Dosen Pembimbing Akademik yang

    telah memberikan saran, kritik dan bimbingan selama penulis belajar

    diProgram Studi Teknik Mesin, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas

    Sanata Dharma, Yogyakarta.

    4. Doddy Purwadianto, M.T., selaku Kepala Laboratorium Energi, Prodi Teknik

    Mesin Fakultas Sains dan Teknologi,Universitas Sanata Dharma

    ix

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • x

    5. Segenap Dosen dan Tenaga Kependidikan Fakultas Sains dan Teknologi,

    Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta atas segala kerjasama, pelayanan dan

    bimbingan selama penulis menempuh kuliah dan proses penulisan skripsi.

    6. Keluarga tercinta, Bapak Marsin, Ibu Maryuni, dan Bagus Pameling. Terima

    kasih atas doa, penghiburan dan fasilitas selama kuliah termasuk selama

    proses penulisan skripsi.

    7. Teman-teman satu kelompok, Agus Prasetyo, Yulius Wahyu Triatmoko,

    Yakub Emanuel atas kerjasama dan kebersamaan dari awal pengerjaan skripsi

    sampai penulisan skripsi selesai.

    8. Exsuperantia Gredina Aldama, yang telah menumbuhkan semangat untuk

    penulisan skripsi

    9. Teman-teman Teknik Mesin Angkatan 2013 Universitas Sanata Dharma dan

    teman-teman saya lainnya yang tidak bisa disebutkan satu per satu, terima

    kasih.

    Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam skrpsi ini. Oleh karena

    itu, penulis menerima saran dan kritik dari pembaca demi perbaikan skripsi. Akhir

    kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

    Yogyakarta, 25 Januari 2018

    Riswoko

    x

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xi

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL……………………………………………………………….i

    TITTLE PAGE……………………………..............................................................ii

    HALAMAN PERSETUJUAN…………………………………………………...iii

    HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………….iv

    PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI…………………………………………..v

    LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI………………………………………..vi

    ABSTRAK………………………………………………………………….........vii

    ABSTRACT……………………………………………………………………..viii

    KATA PENGANTAR……………………………………………………………ix

    DAFTAR ISI……………………………………………………………………...xi

    DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………xiii

    DAFTAR TABEL…………………………………………………………..….xviii

    BAB 1 PENDAHULUAN…………………………………………………….......1

    1.1. Latar Belakang…………………………………………………………...1

    1.2. Rumusan Masalah ........................................................................... …...3

    1.3. Tujuan Penelitian ........................................................................... …...3

    1.4. Batasan-batasan dalam Pembuatan Mesin …...3

    1.5. Manfaat Penelitian .......................................................................... …...4

    BAB II DASAR TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA………………………….5

    5.1. Dasar Teori……………………………………………………………….5

    2.1.1. Metode-Metode Penangkap Air dari Udara…………………………5

    2.1.2. Psychrometric Chart………………………………………………..11

    xi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xii

    2.1.3. Parameter – Parameter pada Psychrometric Chart…………………13

    2.1.3.1. Proses – proses pada Psychrometric Chart…………………....14

    2.1.3.2. Proses – proses Yang Terjadi pada Mesin Penangkap

    Air Dari Udara……………………………………………...…20

    2.1.3.3. Perhitungan – perhitungan pada Psychrometric Chart………..22

    2.1.4. Siklus Kompresi Uap Standar ( Teoritis ).........................................24

    2.1.4.1. Komponen – komponen pada Siklus Kompresi Uap……….....28

    2.1.4.1.1. Komponen Utama………………………………………...29

    2.1.4.1.2. Komponen Pendukung…………………………………....31

    2.1.5. Perhitungan – perhitungan pada Siklus Kompresi Uap…………....33

    2.1.5.1. Kerja Kompresor ( Win )……………………………………...33

    2.1.5.2. Besarnya Energi Kalor Yang Dilepas Kondensor ( Qout )…....34

    2.1.5.3. Besarnya Energi Kalor Yang Diserap Evaporator ( Win )…....34

    2.1.5.4. COPaktual……………………………………………………..34

    2.1.5.5. COPideal………………………………………………………35

    2.1.5.6. Efisiensi Mesin Penangkap Air Dari Udara…………………...35

    5.2. Tinjauan Pustaka………………………………………………………..36

    BAB III METODOLOGI PENELITIAN………………………………………39

    3.1. Obyek Penelitian………………………………………………….........39

    3.2. Variasi Penelitian…………………………………………………....…40

    3.3. Alat dan Bahan Mesin Penangkap Air Dari Udara………………….…40

    3.3.1. Alat………………………………………………………………....40

    3.3.2. Bahan……………………………………………………………....42

    xii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiii

    3.4. Alat Bantu Penelitian…………………………………………………52

    3.5. Tata Cara Penelitian…………………………………………………..55

    3.5.1. Alur Pelaksanaan Penelitian………………………………………55

    3.5.2. Pembuatan Mesin Penangkap Air Dari Udara……………………56

    3.6. Skema Pengambilan Data Penelitian……………………………….…58

    3.7. Cara Mendapatkan Data………………………………………………59

    3.8. Cara Mengolah Data………………………………………………..…62

    3.9. Cara Mendapatkan Kesimpulan dan Saran……………………………63

    BAB IV HASIL PENELITIAN, PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN……64

    4.1. Hasil Penelitian………………………………………………………...64

    4.2. Perhitungan Siklus Kompresi Uap………………………..……………66

    4.2.1. Analisis Psychrometric Chart……………………………….....…66

    4.2.2. Perhitungan pada Psychrometric Chart……………………..……68

    4.2.3. Diagram P-h……………………………………………...………70

    4.2.4. Perhitungan pada Diagram P-h…………………………..………72

    4.3. Pembahasan………………………………………………….........……76

    BAB V KESIMPULAN DAN SARAN................................................................87

    5.1. Kesimpulan..............................................................................................87

    5.2. Saran.........................................................................................................88

    DAFTAR PUSTAKA............................................................................................89

    LAMPIRAN..........................................................................................................90

    xiii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiv

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2.1 Jaring Penghasil Air dari Kabut........................................................6

    Gambar 2.2 Kincir Angin Penghasil Air dari Udara............................................7

    Gambar 2.3 Prinsip kerja sistem AC menggunakan refrigerant tipe R-407C....10

    Gambar 2.4 WatAir............................................................................................11

    Gambar 2.5 Parameter-pearameter pada Psychrometric Chart........................12

    Gambar 2.6 Contoh Psychometric Chart...........................................................12

    Gambar 2.7 Proses-proses padaPsychrometric Chart.......................................15

    Gambar 2.8 Proses Cooling and Dehumidifying................................................16

    Gambar 2.9 Proses heating................................................................................16

    Gambar 2.10 Proses Cooling and Humidifying...................................................17

    Gambar 2.11 Proses Cooling...............................................................................18

    Gambar 2.12 Proses Humidifying........................................................................18

    Gambar 2.13 Proses Dehumidifying.....................................................................19

    Gambar 2.14 Proses Heating and Dehumidifying................................................19

    Gambar 2.15 Proses Heating and Humidifying...................................................20

    Gambar 2.16 Proses-proses yang terjadi pada mesin penangkap

    airdari udara..................................................................................21

    Gambar 2.17 Proses-proses yang terjadi pada mesin penangkap air dari

    udarapada psychrometric chart

    Gambar 2.18 Skematik Rangkaian Siklus Kompresi Uap...................................25

    Gambar 2.19 Siklus Kompresi Uap pada Diagram P-h.......................................26

    Gambar 2.20 Siklus Kompresi Uap pada Diagram T-s.......................................26

    xiv

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xv

    Gambar 2.21 Kompresor hermetik jenis rotari....................................................29

    Gambar 2.22 Kondensor......................................................................................30

    Gambar 2.23 Evaporator......................................................................................30

    Gambar 2.24 Pipa Kapiler....................................................................................31

    Gambar 2.25 Refrigerant......................................................................................31

    Gambar 2.26 Filter...............................................................................................32

    Gambar 2.27 Accumulator...................................................................................32

    Gambar 2.28 Blower............................................................................................33

    Gambar 3.1 Skematik obyek penelitian.............................................................39

    Gambar 3.2 Triplek............................................................................................43

    Gambar 3.3 Besi siku rak...................................................................................43

    Gambar 3.4 Kayu...............................................................................................44

    Gambar 3.5 Acrylic sheet...................................................................................45

    Gambar 3.6 Kompresor......................................................................................46

    Gambar 3.7 Kondensor......................................................................................46

    Gambar 3.8 Pipa kapiler.....................................................................................47

    Gambar 3.9 Evaporator......................................................................................47

    Gambar 3.10 Pressure gauge...............................................................................48

    Gambar 3.11 Dimmer..........................................................................................48

    Gambar 3.12 MCB...............................................................................................49

    Gambar 3.13 Refrigeran jenis R22......................................................................50

    Gambar 3.14 Kipas..............................................................................................51

    Gambar 3.15 Penampil suhu (Thermometer) digital dan termokopel..................52

    xv

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xvi

    Gambar 3.16 Thermometer hugrometer analog..................................................53

    Gambar 3.17 Tang amper...................................................................................53

    Gambar 3.18 Gelas ukur......................................................................................54

    Gambar 3.19 Skema diagram alur penelitian.......................................................55

    Gambar 3.20 Skema pengambilan data................................................................58

    Gambar 4.1 Psychrometric chart dengan variasi kecepatan putaran kipas 450

    rpm selama 2jam………….......…………….....................……….67

    Gambar 4.2 Diagram P-h dengan variasi kecepatan putaran

    kipas 450 rpm………………………………………….........……65

    Gambar 4.3 Grafik perbandingan Windari 3 variasi…………………...........…70

    Gambar 4.4 Grafik perbandingan Qout dari 3 variasi………………….....……77

    Gambar 4.5 Grafik perbandingan Qin dari 3 variasi…………………...………78

    Gambar 4.6 Grafik perbandingan COPaktual dari 3 variasi…………….....……78

    Gambar 4.7 Grafik perbandingan COPideal dari 3 variasi………...……………79

    Gambar 4.8 Grafik perbandingan efisiensi dari 3 variasi………..……………79

    Gambar 4.9 Grafik perbandingan ṁ dari 3 variasi………….....………………80

    Gambar 4.10Perbandingan nilaiΔw dalam3 variasi.........................................82

    Gambar 4.11 Perbandingan hasilair dari 3 variasi penelitian

    Selamasatu jam..............................................................................84

    Gambar 4.11 Perbandingan hasilair dari 3 variasi penelitian

    Selamasatu jam.............................................................................85

    xvi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xvii

    DAFTAR TABEL

    Tabel 3.1 Tabel yang digunakan dalam mencatat pengambilan

    data……....................................................................................……61

    Tabel 4.1 Data hasil rata-rata pengujian tanpa kipas…....……………………64

    Tabel 4.2 Data hasil rata-rata pengujian dengan kecepatan putaran

    kipas 400 rpm…………………………………............……………65

    Tabel 4.3 Data hasil rata-rata pengujian dengan kecepatan putaran

    kipas 450 rpm………………………………....................…………66

    Tabel 4.4 Data psychrometric chart pada variasi kecepatan putaran

    kipas 450 rpm selama 2 jam…………..................…………………67

    Tabel 4.5 Data perbandingan hasil perhitungan pada Psychrometric chart

    ketiga variasi yang dilakukan dalam penelitian….............…………70

    Tabel4.6 Data hasil perhitungan nilai-nilai entalpi refrigeran untuk

    tiga variasi……………………………………...............……………72

    Tabel 4.7 Data perbandingan hasil perhitungan pada diagram P-h

    untuk tiga variasi………………………….....................……………75

    xvii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Air merupakan kebutuhan pokok manusia yang sangat penting dan harus

    terpenuhi dalam kehidupan sehari-hari. Dalam pemenuhan air tersebut manusia

    melakukan berbagai upaya untuk mendapatkannya.Dalam hal ini pemenuhan air

    bersih untuk dikonsumsi, baik untuk air minum, maupun untuk kebutuhan rumah

    tangga lainya.

    Keberadaan air bersih di daerah perkotaan menjadi sangat penting

    mengingat aktifitas kehidupan masyarakat kota yang sangat dinamis.Untuk

    memenuhi kebutuhan air bersih tersebut penduduk perkotaan tidak dapat

    mengandalkan air dari sumber air langsung seperti air permukaan dan air hujan.

    Air tanah merupakan salah satu alternatif untuk memenuhi kebutuhan tersebut,

    akan tetapi sebagian besar beberapa kota besar di Indonesia air tanahnya sudah

    tercemar dikarenakan dipermukaan banyak sekali sampah-sampah rumah tangga

    maupun industri sehingga air permukaan yang tercemar meresap kedalam tanah di

    samping itu pengambilan air tanah secara berlebihan tanpa mempertimbangkan

    kesetimbangan air tanah akan memberikan dampak lain seperti penurunan air

    tanah dan lain-lain.

    Air bersih untuk keperluan sehari-hari merupakan suatu kebutuhan yang

    utama masyarakat perkotaan.Untuk memenuhi kebutuhan tersebut perlu

    pemanfaatan kemajuan teknologi sekarang ini sebagai alat untuk menghasilkan

    air.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 2

    Dalam hal ini peneliti memenfaatkan mesin AC sebagai mesin penangkap

    air, mesin penangakap air dari udara ini mengubah udara melalui proses

    dekompresasi yang memenfaatkan udara lembab yang untuk selanjutnya di ubah

    menjadi uap air yang selanjutnya dapat menetes dengan melalui proses

    kondensasi. Mengingat belum sempurnanya hasil yang diperoleh dan masih

    diperlukannya pembenahan untuk memperoleh dari upaya efisiensi.Maka penulis

    termotivasi untuk mnyempurnakan kinerja dari mesinpenangkap air dari udara ini,

    agar tercapainya mesin penangkap air yang lebih compatible, efisien, ekonimis,

    higienis dan praktis.Termotivasi dari permasalahan tersebut, maka penulis

    melakukan riset/penelitian yang mengacu pada masalah tersebut.

    1.2 Rumusan Masalah

    Air merupakan kebutuhan pokok manusia yang sangat penting dan harus

    terpenuhi dalam kehidupan sehari-hari. Dalam pemenuhan air tersebut manusia

    melakukan berbagai upaya untuk mendapatkannya.Dalam hal ini pemenuhan air

    bersih untuk dikonsumsi, baik untuk air minum, maupun untuk kebutuhan rumah

    tangga lainya. Keberadaan air bersih di daerah perkotaan menjadi sangat penting

    mengingat aktifitas kehidupan masyarakat kota yang sangat dinamis.Untuk

    memenuhi kebutuhan air bersih tersebut penduduk perkotaan tidak dapat

    mengandalkan air dari sumber air langsung seperti air permukaan dan air hujan

    maupun air tanah.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 3

    1.3 Tujuan Penelitian

    Tujuan yang ingin didapatkan pada penelitian ini :

    a. Merancang dan merakit mesin penangkap air dari udara yang praktis, aman,

    dan ramah lingkungan.

    b. Mengetahui karakteristik mesin siklus kompresi uap yang dipergunakan di

    dalam mesin penangkap air meliputi :

    1. Besarnya energi yang diserap evaporator per satuan massa refrigeran (Qin)

    2. Besrnya energy yang dilepas kondensor per satuan massa refrigeran (Qout)

    3. Besrnya energy yang digunakan untuk menggerakkan kompresor (Win)

    4. Nilai COPaktual, COPideal, Efisiensi

    5. Laju aliran massa refrigeran

    c. Mengetahui jumlah air yang dihasilkan mesin penghasil air setiap jam dalam

    satuan liter/jam

    1.4 Batasan-batasan dalam Pembuatan Mesin

    Batasan-batasan yang diambil dalam pembuatan mesin penangkap air dari

    udara adalah:

    a. Mesin penangkap air dari udara menggunakan daya kompresor sebesar 1,5

    PK.

    b. Mesin penangkap air dari udara menggunakan tegangan listrik satu fasa

    dengan tegangan 220 Volt dan arus sebesar 7,88 Ampere

    c. Menggunakan kipas sebanyak 2 buah untuk memadatkan udara dengan daya

    sebesar @80 watt

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 4

    d. Mesin penangkap air dari udara ini menggunakan sistem kerja mesin siklus

    kompresi uap dengan komponen utama, kompresor, evaporator, kondensor, dan

    pipa kapiler.

    e. Komponen utama siklus kompresi uap mempergunakan komponen standar

    yang ada di pasaran.

    f. Refrigeran dari siklus kompresi uap adalah R 22.

    1.5 Manfaat Penelitian

    Manfaat dari penelitian ini adalah:

    a. Dapat menambah kasanah ilmu pengetahuan tentang mesin penangkap air dari

    udara, yang dapat ditempatkan di perpustakaan atau dipublikasikan kepada

    khalayak umum.

    b. Dapat digunakan untuk referensi/acuan bagi peneliti lain yang ingin melakukan

    penelitian sejenis.

    c. Diperolehnya teknologi tepat guna berupa mesin penangkap air dari udara.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 5

    BAB II

    DASAR TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA

    2.1. Dasar Teori

    2.1.1. Metode-Metode Penangkap Air dari Udara

    Metode dalam penangkap air dari udara pada saat ini ada beberapa

    macam,diantaranya : (a) Jaring penangkap air dari udara, (b) Kincir angin

    penangkap air dari udara, (c) Mesin penangkap air dari udara menggunakan

    komponen AC (Air Condotioner ), (d) WatAir (penangkap air yang bisa dilipat).

    Berikut mengenai penjelasannya :

    a. Jaring Penangkap Air dari Udara

    Merupakan alat yang digunakan untuk menangkap air dari kabut

    menggunakan jarring-jaring besar.Dengan tiang setinggi 4 meter dan lebar 8

    meter.Jaring terbuat dari anyaman plastik yang kemudian disambungkan ke pipa-

    pipa kecil.Prinsip kerjanya adalah alat ini menyerap butiran-butiran air yang

    terkandung dalam kabut dan mengalirkan air tersebut ke tabung penyimpanan

    yang telah dipersiapkan.Dalam satu hari alat ini mampu mengumpulkan 588 liter

    air. Namun, tentu saja yang patut diingat adalah air dapat dihasilkan dari kabut

    alami bukan kabut karena asap, yaitu kabut yang mengandung uap air yang ada di

    udara. Air hasil dari tangkapan biasanya dipergunakan untuk kebutuhan

    pertanian.Oleh karenanya penempatan jaring-jaring penangkap air ini berada di

    area pertanian.Bila hasil penangkapan air dipergunakan untuk konsumsi rumah

    tangga, pemasangan jarring-jaring di dekatkan di sekitar halaman rumah.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 6

    Gambar 2.1 Jaring Penangkap Air dari Kabut

    http://1.bp.blogspot.com/8DAG6j0BKAU/UtPl2CXrLHI/AAAAAAAAB

    gM/qUOPXBrTNNI/s1600/panen+kabut.jpg

    b. Kincir Angin Penangkap Air dari Udara

    Merupakan penangkap air di daerah Suriname, Belanda.Oleh perusahaan

    Dutch Rainmaker.Kincir angin ini dirakit untuk menghasilkan air bukan listrik.

    Cara kerjanya, saat angin memutar baling-baling kincir angin, cairan pendingin

    akan dikirim naik menuju poros turbin angin, dimana nantinya akan dipanaskan

    oleh kompresor. Setelah dipanaskan oleh kompresor, cairan tersebut diturunkan

    menuju ke Water Production Unit, dimana cairan akan didinginkan oleh udara

    yang bersirkulasi di antara bagian paling atas Heat Exchanger dan bagian paling

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

    http://1.bp.blogspot.com/8DAG6j0BKAU/UtPl2CXrLHI/AAAAAAAABgM/qUOPXBrTNNI/s1600/panen+kabut.jpghttp://1.bp.blogspot.com/8DAG6j0BKAU/UtPl2CXrLHI/AAAAAAAABgM/qUOPXBrTNNI/s1600/panen+kabut.jpg

  • 7

    bawah Heat Exchanger. Udara dari luar masuk melalui ventilasi udara dan

    didinginkan hingga mencapai suhu 4o C di bagian paling bawah Heat Exchanger.

    Ketika udara didinginkan dan proses kondensasi terjadi, udara dingin tersebut

    kehilangan kapasitasnya dalam menahan uap air sehingga tetesan air mulai

    terbentuk. Tetesan air tersebut ditampung pada tangki penyimpanan air yang

    berada di bagian paling bawah unit.Kincir angin model ini mampu menghasilkan

    5000 sampai 7000 liter air per hari, yang sangat bermanfaat pada tempat yang

    memiliki sedikit sumber air tanah.

    Gambar 2.2 Kincir Angin Penghasil Air dari Udara

    https://gereports.ca/how-to-make-drinkable-water-out-of-thin-air/.jpg

    c. Mesin Penangkap Air Dari Udara Menggunakan Komponen AC (Air

    Conditioner)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

    https://gereports.ca/how-to-make-drinkable-water-out-of-thin-air/.jpg

  • 8

    Air Conditioner secara umummerupakan mesin yang dipakai untuk

    mengkondisikan udara di dalam sebuah ruangan sehingga suhu dalam ruangan

    dapat diatur sesuai dengan keinginan. Selain menghasilkan udara dingin, sistem

    kerja AC juga menghasilkan air melalui proses kondensasi. Untuk menghasilkan

    air, diperlukan komponen-komponen AC, antara lain : (a) Kompresor

    (Compressor) yang berfungsi untuk memompakan refrigerant yang berbentuk gas

    agar tekanan dan temperaturnya meningkat, (b) Kondensor (Condenser) yang

    berfungsi untuk menyerap panas pada refrigerant yang telah dikompresikan oleh

    kompresor dan mengubah refrigerant yang berbentuk gas menjadi cair (dingin),

    (c) Akumulator (accumulator) yang berfungsi menampung refrigerant cair untuk

    sementara, yang selanjutnya mengalirkannya ke evaporator melalui expansion

    valve atau dapat juga pipa kapiler sesuai dengan beban pendinginan yang

    dibutuhkan. Selain itu, Dryer/Receiver yang berfugsi sebagai filter untuk

    menyaring uap air dan kotoran yang dapat merugikan bagi siklus refrigerant, (d)

    Katup Ekspansi (Expansion Valve) atau dapat juga pipa kapiler yang berfungsi

    mengabutkan refrigerant ke dalam evaporator agar refrigerant cair dapat segera

    berubah menjadi gas, (e) Evaporator yang merupakan kebalikan dari kondenser.

    Berfungsi untuk menyerap panas dari udara yang melalui sirip-sirip pendingin

    evaporator sehingga udara tersebut menjadi dingin. Prinsip kerja mesin penangkap

    air dari udara menggunakan komponen AC tersebut secara garis besar tidak jauh

    berbeda dari prinsip kerja AC itu sendiri yang meliputi, (1) penghisapan udara,

    yang berawal dari terhisapnya udara dari luar ruangan (pada AC menghisap udara

    dari dalam ruangan) oleh kipas sentrifugal pada evaporator, kemudian udara

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 9

    tersebut akan bersentuhan dengan pipa coil yang di dalamnya terdapat cairan

    refrigerant (freon). Cairan refrigerant tersebutlah yang berperan menyerap panas

    udara sehingga udara menjadi dingin. Selanjutnya terjadilah penguapan

    refrigerant, uap tersebut berkumpul di dalam penampung uap, (2) Sirkulasi uap,

    dimana uap dari refrigrant tersebut akan disirkulasikan dari evaporator menuju ke

    kondensor yang pada saat itu proses kompresi sedang berlangsung yang

    mengakibatkan uap refrigerant tertekan naik dan masuk ke kondensor, (3)

    Penurunan tekanan cairan, dimana cairan refrigerant pada saat itu tekanannya

    cukup tinggi sehingga untuk menurunkannya digunakanlah katup ekspansi yang

    berfungsi juga untuk mengatur laju cairan refrigerant pada evaporator, (4) Udara

    keluar dari kondenser, yang dalam fase ini temperatur udara akan menjadi panas

    di dalam kondenser dan dikeluarkan melalui bantuan kipas propeller sehingga

    menghasilkan embun yang akhirnya keluar menjadi cairan melalui pipa

    evaporator, (5) Proses akhir, yaitu adanya proses pengeluaran cairan dari hasil

    penguapan refrigerant. Cairan tersebut dialirkan ke pipa evaporator melalui katup

    ekspansi. Hal ini akan berlangung terus menerus dan berulang dari langkah awal.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 10

    Gambar 2.3 Prinsip kerja sistem AC menggunakan refrigerant tipe R-407C

    https://air-conditioner-ariffandisaputra.blogspot.co.id

    d. WatAir (penangkap air yang bisa dilipat)

    Alat ini berbentuk sepeti piramida terbalik yang mempunyai panel dengan

    lebar 96 m2 yang berfungsi sebagai pengumpul titik-titik embun di udara yang

    kemudian dikondensasi menjadi air, lalu dikumpulkan pada sebuah tangki.Alat ini

    mampu menghasilkan air sebanyak 48 liter air perharinya.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

    https://air-conditioner-ariffandisaputra.blogspot.co.id/

  • 11

    Gambar 2.4 WatAir

    https://i2.wp.com/www.yankodesign.com/images/

    design_news/2007/03/2/watair.jpg

    2.1.2. Psychrometric Chart

    Psychrometricchart adalah grafik yang digunakan untuk menentukan nilai

    parameter-parameter dari udara pada suatu lingkungan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

    https://i2.wp.com/www.yankodesign.com/images/

  • 12

    Gambar 2.5 Parameter-pearameter pada Psychrometric Chart

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 13

    Gambar 2.6 ContohPsychometric Chart

    https://www.cedengineering.com/categories/mechanical-engineering

    2.1.3. Parameter – Parameter Pada Psychrometric Chart

    Parameter – parameter pada Psychrometric Chart meliputi ; suhu udara

    kering (Tdb), suhu udara basah (Twb), kelembaban entalpi (PH), kelembaban

    pesifik (w), entalpi (h), temperatur titik embun (Tadb), dan volume spesifk (V).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 14

    a. Temperatur bola kering (Tdb)

    Temperatur bola kering adalah temperatur yang terbaca oleh termometer

    dengan bulb pada termometer dalam keadaan kering atau tidak dibasahi air atau di

    balut dengan kain basah.

    b. Temperatur bola basah (Twb)

    Temperatur bola basah adalah temperatur yang terbaca oleh termometer

    dengan bulbtermometer dibasahi air atau dibalut dengan kain basah.

    c. Temperatur titik embun (Dew-Point)

    Temperatur titik embun adalah suhu di mana uap air di dalam udara mulai

    menunjukkan aksi pengembunan ketika udara tersebut didinginkan. Pada saat

    udara mengalami pengembunan di temperatur titik embun maka besarnya

    temperatur titik embun sama dengan temperatur bola basah (Twb) sama dengan

    temperatur bola kering (Tdb).

    d. Kelembaban spesifik (w)

    Kelembaban spesifik adalah berat kandungan uap air di dalam udara dalam

    satu kilogram udara kering (kgair/kgudara).

    e. Volume spesifik (SpV)

    Volume spesifik merupakan kebalikan dari massa jenis. Massa jenis adalah

    perhitungan massaper satuan volume sedangkan, volume spesifik adalah volume

    setiap satuan massa.

    f. Entalpi (h)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 15

    Merupakan istilah dalam termodinamika yang menyatakan besarnya energi

    yang dimiliki benda/material yang nilainya tergantung dari nilai suhu dan

    tekanannya.

    g. Kelembaban relatif (% RH)

    Kelembaban relatif adalah perbandingan massa uap air yang terkandung

    pada udara dengan massa uap air maksimal yang dapat dikandung udara pada

    suhu tersebut.

    2.1.3.1. Proses – Proses padaPsychrometric Chart

    Proses-proses yang terjadi pada udara dalam psychrometric chart meliputi

    proses-proses (1) proses pendinginan dan penurunan kelembaban (cooling

    anddehumidifying), (2) proses pemanasan (heating), (3) proses pendinginan dan

    menaikkan kelembaban (cooling and humidifying), (4) proses pendinginan

    (cooling), (5) proses humidifying, (6) proses dehumidifying, (7) proses pemanasan

    dan penurunan kelembaban (heating and dehumidifying), (8) proses pemanasan

    dan menaikkan kelembaban (heating and humidifying)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 16

    Gambar 2.7 Proses-proses padaPsychrometric Chart

    https://www.cedengineering.com/categories/mechanical-engineering

    1. Proses pendinginan dan penurunan kelembaban (cooling and dehumidifying)

    Proses pendinginan dan penurunan kelembaban adalah proses penurunan

    kalor sensibel dan penurunan kalor laten ke udara. Pada proses pendinginan dan

    penurunan kelembaban terjadi penurunan temperatur bola kering, temperatur bola

    basah, entalpi, volume spesifik, temperatur titik embun, dan kelembaban spesifik.

    Sedangkan kelembaban relatif dapat mengalami peningkatan dan dapat

    mengalami penurunan, tergantung dari prosesnya

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 17

    Gambar 2.8 Proses Cooling and Dehumidifying

    2. Proses pemanasan (heating)

    Proses pemanasan (heating) adalah proses penambahan kalor sensibel ke

    udara. Pada proses pemanasan, terjadi peningkatan temperatur bola kering,

    temparatur bola basah, entalpi, dan volume spesifik. Sedangkan temperatur titik

    embun dan kelembaban spesifik tetap konstan.Namun kelembaban relatif

    mengalami penurunan.

    Gambar 2.9 Proses heating

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 18

    3. Proses pendinginan dan menaikkan kelembaban (coolingand humidifying)

    Proses cooling and humidifying berfungsi menurunkan temperatur dan

    menaikkan kandungan uap air di udara. Proses ini menyebabkan perubahan

    temperatur bola kering, temperatur bola basah dan kelembaban spesifik. Pada

    proses ini, terjadi penurunan temperatur kering dan volume spesifik. Selain itu,

    terjadi peningkatan temperatur bola basah, titik embun, kelembaban relatif dan

    kelembaban spesifik.

    Gambar 2.10 Proses Cooling and Humidifying

    4. Proses pendinginan (cooling)

    Proses pendinginan adalah proses pengambilan kalor sensibel dari udara

    sehingga temperatur udara mengalami penurunan. Pada proses pendinginan,

    terjadi penurunan pada suhu bola kering, suhu bola basah dan volume spesifik,

    namun terjadi peningkatan kelembaban relatif. Pada kelembaban spesifik dan

    suhu titik embun tidak terjadi perubahan atau konstan. Garis proses pada

    psychrometricchart adalah garis horizontal ke arah kiri.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 19

    Gambar 2.11 Proses Cooling

    5. Proses humidifying

    Proses humidifying merupakan penambahan kandungan uap air ke udara

    tanpa merubah suhu bola kering sehingga terjadi kenaikan entalpi, suhu bola

    basah, titik embun dan kelembaban spesifik. Garis proses pada

    psychrometricchart adalah garis vertikal ke arah atas.

    Gambar 2.12 Proses Humidifying

    6. Proses dehumidifying

    Proses dehumidifying merupakan proses pengurangan kandungan uap air pada

    udara tanpa merubah suhu bola kering sehingga terjadi penurunan entalpi, suhu

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 20

    bola basah, titik embun dan kelembaban spesifik. Garis dalam psychrometric chart

    adalah garis vertikal ke arah bawah.

    Gambar 2.13 Proses Dehumidifying

    7. Proses pemanasan dan penurunan kelembaban (heating anddehumidifying)

    Pada proses ini berfungsi untuk menaikkan suhu bola kering dan

    menurunkan kandungan uap air pada udara. Pada proses ini terjadi penurunan

    kelembaban spesifik, entalpi, suhu bola basah dan kelembaban relatif tetapi terjadi

    peningkatan suhu bola kering. Garis proses ini pada psychrometric chart adalah

    kearah kanan bawah.

    Gambar 2.14 Proses Heating and Dehumidifying

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 21

    8. Proses pemanasan dan menaikkan kelembaban (heating and humidifying)

    Pada proses ini udara dipanaskan disertai penambahan uap air. Pada proses

    ini terjadi kenaikan kelembaban spesifik, entalpi, suhu bola basah, suhu bola

    kering. Garis proses pada psychrometric chart adalah garis kearah kanan atas.

    Gambar 2.15 Proses Heating and Humidifying

    2.1.3.2. Proses-proses yang terjadi pada mesin penangkap air dari udara

    Udara dari lingkungan sekitar diserap oleh kipas yang ditempatkan

    sebelum evaporator, sehingga udara tersebut mengalami peningkatan kelembaban

    spesifiknya, nilai (W). Udara tesebut kemudian diserap oleh blower evaporator

    kemudian kalor dari udara diserap oleh cairan refrigeran yang ada di evaporator

    sehingga uap air yang ada di udara mengalami proses pengembunan. Setelah

    melewati evaporator, udara dingin dan kering disirkulasikan oleh kipas melewati

    kondensor yang mengakibatkan udara tersebut mengalami proses pemanasan atau

    peningkatan suhu udara kering (Heating). Air hasil proses pengembunan atau

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 22

    kondensasi dari udara oleh evaporator akan mentes ke penampungan kemudian

    dialirkan ke gelas ukur melalui selang. Proses ini disajikan pada Gambar 2.16.

    Gambar 2.16 Proses-proses yang terjadi pada mesin penangkap airdari

    udara

    Proses penangkapan air dari udara pada psychrometric chart yang terjadi

    pada mesin penangkap air dari udara disajikan pada Gambar 2.17.

    Gambar 2.17. Proses-proses yang terjadi pada mesin penangkap air dari

    udara pada psychrometric chart

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 23

    Keterangan pada Gambar 2.17 :

    a. Proses A-B : Proses Heating and Humidity

    Proses A-B merupakan proses Heating and Humidity proses ini dilakukan

    oleh kipas pada udara untuk meningkatkan nilai kelembaban spesifiknya (W).

    b. Proses B-C : Proses Cooling

    Proses B-C merupakan proses pendinginan udara atau Cooling yang

    dilakukan oleh evaporator.

    c. Proses C-D : Proses Cooling and Dehumidity

    Proses C-D merupakan proses penurunan suhu dan proses pengembunan

    atau Cooling and Dehumidity oleh evaporator.

    d. Proses D-E : Proses Heating

    Proses D-E merupakan proses pemanasan udara atau proses Heatingyang

    dilakukan oleh kondensor.

    2.1.3.3. Perhitungan-perhitungan pada psychrometric chart

    Dengan mempergunakan psychrometric chart, dari data-data yang yang

    diperoleh dalam penilitian dapat dihitung : (a) Laju aliran massa air yang

    diembunkan, (b) Besarnya perubahan kandungan uap air per satuan massa udara,

    (c) Laju aliran massa udara, (d) Debit aliran udara.

    a. Laju aliran massa air yang diembunkan

    Laju aliran massa air yang diembunkan dapat dihitung menggunakan

    Pesamaan (2.1).

    ṁ = 𝑚𝑚𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎∆𝑡𝑡

    ....(2.1)

    Pada Persamaan (2.1) :

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 24

    ṁ: Laju aliran massa air (kgair/jam)

    𝑚𝑚𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 : Jumlah air yang dihasilkan (kg)

    ∆t : Selang waktu pengukuran (jam)

    b. Besarnya perubahan kandungan uap air per satuan massa udara

    Besarnya perubahan kandungan uap air per satuan massa udara dapat

    dihitung menggunakan Persamaan (2.2).

    ΔW = WA - WB ….(2.2)

    Pada Pesamaan (2.2) :

    ΔW: Pertambahan kandungan uap air (kgair/kgudara)

    WA: Kelembaban spesifik udara saat masuk avaporator (kgair/kgudara)

    WB: Kelembaban spesifik udara setelah keluar evaporator (kgair/kgudara)

    c. Laju aliran massa udara

    Laju aliran massa udara dapat dihitung dengan Persamaan (2.3).

    ṁudara= �̇�𝓂𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎

    𝑊𝑊𝐴𝐴− 𝑊𝑊𝐵𝐵 ….(2.3)

    Pada Persamaan (2.3) :

    ṁudara: Laju aliran massa udara (kgudara/jam)

    �̇�𝓂𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 : Laju aliran massa air (kgair/jam)

    WA: Kelembaban spesifik udara saat masuk avaporator (kgair/kgudara)

    WB: Kelembaban spesifik udara setelah keluar evaporator (kgair/kgudara)

    d. Debit aliran udara

    Debit aliran udara dapat dihitung dengan Persamaan (2.4).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 25

    v̇ = �̇�𝓂udaraρudara

    ….(2.4)

    Pada Peramaan (2.4) :

    v̇:Debit aliran udara (m3/jam)

    ṁudara: Laju aliran massa udara (kgudara/jam)

    ρudara: Massa jenis udara (1,2 kgudara/m3)

    2.1.4. Siklus kompresi uap standar (Teoritis)

    Salah satu penerapan yang banyak digunakan dari termodinamika adalah

    refrijerasi (refrigeration) yang berfungsi untuk memindahkan kalor dari tempat

    bersuhu rendah ke tempat yang bersuhu tinggi.Pada mesin ini siklus refrigerasi

    yang digunakan adalah siklus kompresi uap. Siklus ini digunakan karena

    pemakaiannya yang sangat luas dan fluida kerjanya bermacam-macam (misalnya:

    amonia, R12, R22, R502, R134a, dll). Pada siklus kompresi uap umumnya

    menggunakan refrigeran R134a sebagai fluida kerja karena lebih ramah

    lingkungan.Siklus kompresi uap memiliki 4 komponen utama yaitu evaporator,

    kompresor, kondensor dan pipa kapiler.

    1. Rangkaian Siklus Kompresi Uap

    Rangkaia komponen utama siklus kompresi uap disajikan secara skematik pada

    Gambar 2.18.Siklusnya merupakan siklus tertutup, dengan fluida kerja berupa

    refrigeran.Sirkulasi refrigeran pada siklus kompresi uap dapat berlangsung secara

    terus-menerus karena adanya kompresor.Selama ada aliran listrik pada kompresor,

    siklus bekerja.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 26

    Gambar 2.18 Skematik Rangkaian Komponen Utama Siklus Kompresi Uap

    Pada siklus kompresi uap refrigeran bertekanan rendah akan dikompresikan

    kompresor sehingga menjadi uap refrigeran bertekanan tinggi, selanjutnya uap

    refrigeran bertekanan tinggi diembunkan menjadi cairan refrigeran bertekan

    tinggi saat melewati kondensor. Kemudian cairan refrigeran bertekanan tinggi

    tersebut tekanannya diturunkan oleh pipa kapiler agar cairan refrigeran bertekanan

    rendah tersebut dapat menguap kembali dalam evaporator menjadi uap refrigeran

    tekanan rendah.

    Pada Gambar 2.18, Qin adalah besarnya energi kalor yang diserap oleh

    evaporator persatuan massa refrigeran dari udara yang melewati evaporator. Qout

    adalah besarnya energi kalor yang dilepaskan oleh kondensor ke udara. Win

    adalah kerja yang dilakukan kompresor agar refrigerant dapat bersikulasi dalam

    siklus kompresi uap.

    2. Siklus Kompresi Uap Pada P-H Diagram

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 27

    Gambar 2.19, menyajikan siklus kompresi uap pada diagram P-h.

    Dengan bantuan diagram ini, dapat ditentukan nilai entalpi pada titi 1, titik 2,

    titik 3, titik 4, suhu kerja evaporator dan suhu kerja kondensor.

    Gambar 2.19 Siklus Kompresi Uap pada Diagram P-h

    3. Siklus Kompresi Uap Pada T-S Diagram

    Gambar 2.20 menyajikan siklus kompresi uap pada diagram T-S

    Gambar 2.20 Siklus Kompresi Uap pada Diagram T-s

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 28

    4. Proses – Proses Pada Siklus Kompresi Uap

    Dalam siklus kompresi uap( lihat Gambar 2.18, 2.19 dan 2.20), refrigeran

    mengalami beberapa proses yaitu :

    a. Proses 1-2 : Proses kompresi.

    Proses 1-2 merupakan proses kompresi isentropik (proses berlangsung pada

    entropi (s) konstan). Karena proses ini berlangsung secara isentropik, maka suhu

    yang keluar dari kompresor meningkat menjadi gas panas lanjut. Proses ini

    dilakukan oleh kompresor, refrigeran yang berupa gas bertekanan rendah

    mengalami kompresi yang mengakibatkan refrigeran menjadi gas panas lanjut

    bertekanan tinggi.

    b. Proses 2-2a : Proses desuperheating.

    Proses 2-2a merupakan proses penurunan suhu (desuperheating). Proses ini

    berlangsung ketika refrigeran memasuki kondensor. Refrigeran gas panas lanjut

    yang bertemperatur tinggi diturunkan suhunya sampai memasuki titik gas jenuh,

    berlangsung pada tekanan yang konstan.

    c. Proses 2a-3a : Proses kondensasi.

    Proses 2a-3a merupakan proses kondensasi atau pelepasan kalor ke udara

    lingkungan sekitar kondensor pada suhu konstan. Pada saat yang sama terjadi

    perubahan fase dari gas jenuh menjadi cair jenuh. Perubahan fase ini dikarenakan

    temperatur refrigeran lebih tinggi dari pada suhu udara lingkungan sekitar

    kondensor.Berlangsung pada tekanan dan suhu yang konstan.

    d. Proses 3a-3 : Proses subcooling.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 29

    Proses 3a-3 merupakan proses pendinginan lanjut, proses ini terjadi

    pelepasan kalor sehingga suhu refrigeran keluar dari kondensor menjadi lebih

    rendah dan berada pada fase cair. Hal ini agar refrigeran dapat lebih mudah

    mengalir dalam pipa kapiler.

    e. Proses 3-4 : Proses ekspansi.

    Proses 3-4 merupakan proses penurunan tekanan secara drastis dan

    berlangsung pada entalpi yang konstan, proses ini berlangsung selama di dalam

    pipa kapiler. Pada proses ini refrigeran mengalami perubahan fase dari cair

    menjadi fase campuran (cair-gas). Akibat dari penurunan tekanan, suhu refrigeran

    juga mengalami penurunan.

    f. Proses 4-1a : Proses pendidihan atau penguapan.

    Proses 4-1a merupakan proses evaporasi atau penguapan. Ketika proses ini

    berlangsung terjadi perubahan fase dari campuran (cair-gas) menjadi gas jenuh.

    Perubahan fase ini terjadi dikarenakan suhu refrigeran lebih rendah dari pada suhu

    udara lingkungan sekitar evaporator sehingga terjadi penyerapan kalor dari udara

    lingkungan sekitar evaporator. Proses ini berlangsung pada tekanan dan suhu yang

    konstan.

    g. Proses 1a-1 : proses pemanasan lanjut (superheating).

    Proses 1a-1 merupakan proses pemanasan lanjut. Proses yang terjadi karena

    penyerapan kalor terus menurus pada proses 4-1a, refrigeran yang akan masuk ke

    kompresor berubah fase dari gas jenuh manjadi gas panas lanjut. Pada proses ini

    mengakibatkan kenaikan tekanan dan suhu refigeran.

    2.1.4.1. Komponen – Komponen Pada Siklus Kompresi Uap

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 30

    2.1.4.1.1. Komponen utama

    a. Kompresor

    Kompresor merupakan alat yang berfungsi untuk mensirkulasikan refrigeran

    ke komponen sistem kompresi uap yang lainnya melalui pipa-pipa

    dengancaramenghisapdanmemomparefrigeran.

    Gambar 2.21 Kompresor hermetik jenis rotari

    b. Kondensor

    Kondensor merupakan suatu alat penukar kalor yang berfungsi

    mengkondisikan refrigeran dari fase uap menjadi fase cair.Agar dapat

    mengubah fase dari uap menjadi cair diperlukan suhu lingkungan yang lebih

    rendah darisuhu refrigeran sehingga dapat terjadi pelepasan kalor ke

    lingkungan kondensor.Jenis kondensor yang digunakan merupakan jenis pipa

    bersirip, pipa yang digunakan berbahan tembaga dan sirip berbahan

    alumunium.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 31

    Gambar 2.22 Kondensor

    c. Evaporator

    Evaporator merupakan unit yang berfungsi untuk menguapkan refrigeran

    dari fase cair menjadi gas sebelum refrigeran masuk kompresor.Jenis evaporator

    yang digunakan merupakan jenis pipa bersirip dengan bahan pipa tembaga serta

    siripberbahanalumunium.

    Gambar 2.23 Evaporator

    https://air-conditioner-ariffandisaputra.blogspot.co.id

    d. Pipa kapiler

    Pipa kapiler adalah alat yang berfungsi untuk menurunkan tekanan

    refrigerandaritekanantinggiketekananrendahsebelummasukevaporator.Ketika

    refrigeran mengalami penurunan tekanan temperatur refrigeran juga

    mengalami penurunan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

    https://air-conditioner-ariffandisaputra.blogspot.co.id/

  • 32

    Gambar 2.24 Pipa Kapiler

    e. Refrigeran

    Refrigeran merupakan jenis gas yang digunakan sebagai fluida pendingin.

    Refrigeran berfungsi untuk menyerap atau melepas kalor dari lingkungan

    sekitar.Jenis refrigeran yang digunakan adalah R22.

    Gambar 2.25 Refrigeran

    2.1.4.1.2. Komponen pendukung

    a. Filter

    Merupakan alat yang berfungsi untuk menyaring kotoran sebelum refrigeran

    masuk pipa kapiler agar tidak terjadi penyumbatan dari serbuk-serbuk sisa

    pemotongan pipa tembaga, korosi dan kotoran lainnya. Filter yang digunakan

    memiliki panjang 70 mm dan diameter 19 mm.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 33

    Gambar 2.26 Filter

    b. Accumulator

    Akumulator adalah suatu peralatan bantu dalam sistem refrigerasi yang

    mempunyai fungsi unuk menampung dan memisahkan antara cairan refrigeran

    dan gas refrigeran agar yang masuk dalam kompresor berbentuk gas refrigeran.

    Gambar 2.27 Accumulator

    c. Blower

    Merpakan alat yamg berfungsi untuk meniup udara dingin didalam ruangan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 34

    Gambar 2.28 Blower

    2.1.5. Perhitungan-perhitungan pada siklus kompresi uap

    Berdasarkan Ganbar 2.2 dan Gambar 2.3 dapat dihitung besarnya Kerja

    kompresor (Win), Kalor yang dilepas kondensor (Qout), Kalor yang diserap

    evaporator (Qin), COPaktual, COPideal, dan Efisiensi mesinpenangkap air dari udara

    2.1.5.1. Kerja kompresor (Win)

    Kerja kompresor persatuan massa refrigeran dapat dihitung dengan

    Persamaan (2.5):

    Win = h2 – h1 ….(2.5)

    Pada Persamaan (2.5):

    Win : kerja kompresor persatuan massa refrigeran, kJ/kg

    h2 : nilai entalpi refrigeran saat keluar kompresor, kJ/kg

    h1 : nilai entalpi refrigeran saat masuk kompresor, kJ/kg

    2.1.5.2. Besarnya energi kalor yang dilepas kondensor (Qout)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 35

    Besarnya energi kalor yang dilepas kondensor persatuan massa refrigeran

    dapat dihitung dengan Persamaan (2.6) :

    Qout = h2– h3 ....(2.6)

    Pada Persamaan (2.6):

    Qout : energi kalor yang dilepas kondensor persatuan massa refrigeran, kJ/kg

    h2 : nilai entalpi refrigeran saat masuk kondensor atau pada saat keluar

    kompresor, kJ/kg

    h3 : nilai entalpi refrigeran saat keluar kondensor, kJ/kg

    2.1.5.3. Besarnya energi kalor yang diserap evaporator (Qin)

    Besarnya panas persatuan massa refrigeran yang diserap evaporator dapat

    dihitung dengan Persamaan (2.7) :

    Qin = h1 – h4 ….(2.7)

    Pada Persamaan (2.7):

    Qin : energi kalor yang diserap evaporator persatuan massa refrigerant atau

    pada saat masuk kompresor, kJ/kg

    h1 : nilai entalpi refrigeran saat keluar evaporator, kJ/kg

    h4 : nilai entalpi refrigeran saat masuk evaporator, kJ/kg

    2.1.5.4. COPaktual

    COPaktual (Coefficient Of Performance) mesin kompresi uap adalah

    perbandingan antara kalor yang diserap evaporator dengan energi listrik yang

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 36

    diperlukan untuk menggerakkan kompresor. Nilai COP mesin kompresi uap dapat

    dihitung dengan Persamaan (2.8) :

    COPaktual=𝑄𝑄𝑎𝑎𝑄𝑄𝑊𝑊𝑎𝑎𝑄𝑄

    = (ℎ1−ℎ4)(ℎ2−ℎ1)

    …. (2.8)

    Pada Persamaan (2.8) :

    Win : kerja kompresor persatuan massa refrigeran, kJ/kg

    Qin : energi kalor yang diserap evaporator persatuan massa refrigeran, kJ/kg

    2.1.5.5. COPideal

    COPideal (Coefficient Of Performance) merupakan COP maksimal yang

    dapat dicapai mesin penghasil air dari udara, dapat dihitung dengan Persamaan

    (2.9) :

    COP ideal=𝑇𝑇𝑇𝑇

    𝑇𝑇𝑇𝑇−𝑇𝑇𝑇𝑇 …. (2.9)

    Pada Persamaan (2.5) :

    Te : suhu kerja mutlak evaporator, K

    Tc : suhu kerja mutlak kondensor, K

    2.1.5.6. Efisiensi mesin penghasil air dari udara

    Efisiensi siklus kompresi uap pada mesin penghasil air dari udara, dapat

    dihitumg dengan menggunakan Persamaan (2.10).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 37

    Ƞ = 𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝑎𝑎𝐶𝐶𝑡𝑡𝐶𝐶𝑎𝑎𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝑎𝑎𝐶𝐶𝑇𝑇𝑎𝑎𝐶𝐶

    x 100% ….(2.10)

    Pada Persamaan (2.6)

    Ƞ : Efisiensi siklus kompresi uap.

    COPaktual : koefisien prestasi mesin siklus kompresi uap.

    COPideal : koefisien prestasi maksimum mesin siklus kompresi uap.

    2.2. Tinjauan Pustaka

    Prasetya dan Putra (2013) meneliti laju pendinginan kondensor pada

    mesin pendingin difusi absorpsi R22 DMF dengan cara mendesain ulang

    generator pada mesin pendingin difusi absorpsi yang menggunakan refrigeran

    R22DMF serta penambahan fan di kondensor. Variasi laju pendinginan pada

    kondensor menjadi pembanding dalam penelitian ini. Hasil yang diperoleh dari

    pengujian untuk variasi laju pendinginan dari 0,711 m/s hingga 2,291 m/s yaitu

    semakin tinggi laju pendinginan maka semakin baik performa pada sistem.

    Kapasitas pendinginan optimal ialah 143 W, COP tertinggi 0,96, laju alir massa

    refrigeran terbesar ialah 0,72 gram/s, dan circulation ratio terendah yaitu 2,11.

    Suryadimal dan Marthiana (2013) meneliti performa mesin pendingin

    menggunakan refrigeran R22 dan R134a dengan variasi bukaan katup pada fan

    kondensor (1/4, 2/4, 3/4, dan 4/4.) dengan mengamati nilai COP yang dihasilkan

    dari refrigeran tersebut.Hasil penelitian menunjukkan nilai COP tertinggi untuk

    R22 terdapat pada bukaan katup 1/4 dengan nilai COP 3,66 dan nilai terendah

    terdapat pada bukaan katup 3/4 dengan nilai COP 3,53. Nilai COP tertinggi untuk

    R134a terdapat pada bukaan katup 1/4 dengan nilai 3,82 dan nilai

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 38

    terendahterdapat pada bukaan katup 4/4 dengan nilai COP 3,59. Hasil ini

    menunjukkan bahwa penggunaan R22 lebih baik digunakan dengan variasi

    bukaan katup fan kondensor 1/4 karena menghasilkan nilai COP yang tinggi.

    Marwan Effendy (2005) melakukan penelitian dengan merakit sistem

    pendingin AC. Refrigeran yang dipergunakan adalah Freon-12.Bagian kondensor

    dipasang kipas angin yang bisa diatur putarannya. Dalam penelitian berhasil

    mengukur data tekanan, temperatur, dan laju aliran massa refrigeran dengan

    variasi kecepatan udara pendingin di kondensor. Kecepatan udara pendingin

    kondensor diatur dengan menambahkan putaran motor listrik penggerak kipas.

    Variasi kecepatan udara pendingin antara 0,2 – 2,9 m/s yang dihasilkan dari

    putaran kipas 60-309 rpm. Hasil penelitian menunjukkan semakin besar laju aliran

    udara untuk mendinginkan kondensor maka besarnya koefisien prestasi semakin

    meningkat. Pada kecepatan udara pendingin diatas 2,9 m/s pengaruh perubahan

    terhadap koefisien prestasi relatif kecil.

    Azridjal Aziz, Idral, Herisiswanto, Rahmat Iman Mainil, David Jenvrizen

    (2015) melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui peningkatan

    kinerja AC Split pada penerapan EC (Evaporative Cooling) dengan laju aliran ke

    EC yang berbeda (0,88 liter/menit, 1,04 liter/menit, dan 1,22 liter/menit). Hasil

    penelitian menunjukkan bahwa dengan penerapan EC, temperatur udara yang

    mengalir masuk ke kondensor turun lebih rendah dibanding kondisi tanpa EC

    dengan perbedaan temperatur sekitar 60C. Hal ini juga menyebabkan tekanan

    kondensor dan tekanan evaporator menjadi turun lebih rendah, sehingga konsumsi

    energy listrik turun dan kinerja AC Split naik sampai 20% pada laju aliran air ke

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 39

    EC 1,22 l/menit. Penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan evaporativecooling

    memberikan kinerja mesin pengkondisian udara tipe Split (AC Split) yang lebih

    baik pada laju aliran air ke EC yang lebih tinggi (1,22 liter/menit).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 40

    BAB III

    METODOLOGI PENELITIAN

    3.1. Obyek Penelitian

    Obyek penelitian yang digunakan merupakan mesin penangkap air dari

    udara yang dirakit sendiri dengan mempergunakan komponen utama dari Air

    Conditioner berdaya 1,5 PK. Dimensi ukuran keseluruhan dari mesin penangkap

    air dari udara adalah 160 cm x 125 cm x 135 cm. Gambar 3.1 merupakan gambar

    skematik alat yang dipergunakan dalam penelitian.

    Gambar 3.1 Skematik mesin penangkap air dari udara

    ( pandangan atas) Keterangan pada Gambar 3.1 :

    a. Evaporator

    b. Kondensor

    c. Kompresor

    d. Pipa Kapiler

    e. Filter

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 41

    f. Kipas/Fan

    g. Gelas Ukur

    3.2. Variasi Penelitian

    Penelitian ini dilakukan dengan menempatkan fan/motor regulator (dimmer)

    pada kipas pemadat udara yang ditempatkan di depan evaporator sehingga variasi

    penelitian dilakukan dengan mengatur kecepatan putaran kipas. Dalam penelitian

    ini, 3 variasi yang dilakukan terdiri dari tanpa kipas atau putaran kipas 0 rpm,

    putaran kipas 400 rpm atau kecepatan aliran udara sebesar 2,80 m/s, dan putaran

    kipas 450 rpm atau kecepatan aliran udara 3,63 m/s. Penelitian dilakukan

    sebanyak 3 kali percobaan untuk masing-masing variasi.

    3.3. Alat dan Bahan Pembuatan Mesin Penangkap Air dari Udara

    Dalam proses pembuatan mesin penghasil air dari udara ini diperlukan alat

    dan bahan sebagai berikut :

    3.3.1. Alat

    Peralatan yang digunakan dalam proses pembuatan mesin penangkap air

    dari udara, antara lain :

    a. Gergajikayu

    Gergaji kayu digunakan sebagai pemotong kayu yang dipakai sebagai alas

    dan dudukan komponen mesin penangkap air dari udara.

    b. Bor

    Bor digunakan untuk membuat lubang.Pembuatan lubang dilakukan agar

    pemasangan baut dapat dimasukkan melalui komponen yang dilubangi.

    c. Meteran danmistar

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 42

    Meteran digunakan sebagai pengukur panjang suatu benda. Dalam proses

    pembuatan rangka, meteran banyak digunakan untuk mengukur panjang ukuran

    kayu, seng, dan besi rangka (slotted angle). Sedangkan mistar digunakan untuk

    mengukur suatu benda yang ukuran panjangnya kurang dari 30 cm.

    d. Palu

    Palu digunakan untuk membenamkan paku ke dalam komponen yang

    dipaku dalam pemasangan rangka dan chasing mesin penangkap air dari udara.

    e. Obeng dan kunci pas

    Obeng dan kunci pas diperlukan guna memasang dan mengencangkan mur

    dan baut.

    f. Gunting plat dan pisau cutter

    Gunting plat digunakan untuk memotong plat seng yang dipakai sebagai

    pelapis rangka mesin penangkap air dari udara, sedangkan pisau cutter dipakai

    dalam melakukan pemotongan triplek, styrofoam, dan acrylic.

    g. Gerinda tangan dan potong

    Gerinda digunakan guna mempermudah dan mempercepat proses

    pemotongan komponen atau bahan yang sulit dipotong dengan gergaji biasa

    dalam pembuatan rangka mesin penangkap air dari udara.

    h. Tang kombinasi

    Proses pemotongan, penarikan, dan pengikatan kawat pengencang

    komponen dilakukan dengan menggunakan tang kombinasi.

    i. Tubecutter

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 43

    Tube cutter merupakan alat pemotong pipa tembaga. Selain dapat

    mempermudah proses pengelasan pipa tembaga, hal ini juga dilakukan agar hasil

    potongan pipa lebih baik.

    j. Tubeexpander

    Tube expander atau pelebar diameter pipa berfungsi sebagai pelebar ujung

    pipa tembaga agar pipa yang akan disambung nantinya tersambung dengan baik.

    k. Las gas dan material las

    Peralatan mengelas digunakan dalam proses penyambungan pipa tembaga

    komponen dari mesin penangkap air dari udara. Bahan atau material pengelasan

    pipa tembaga menggunakan perak, kawat las kuningan dan borak.Penggunaan

    borak sebagai tambahan bertujuan agar sambungan pengelasan lebih rekat dan

    kuat.

    3.3.2. Bahan

    Komponen yang digunakan dalam proses pembuatan mesin penangkap air

    dari udara, antara lain :

    a. Triplek

    Triplek dipakai sebagai chasing bagian atas mesin penangkap air dari udara

    agar berat bagian atas mesin penangkap air dari udara tidak melebihi berat bagian

    belakang. Triplek yang dipakai dalam penelitian memiliki tebal 3 mm, panjang

    210 cm, dan tinggi 90 cm.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 44

    Gambar 3.2 Triplek

    https://i2.wp.com/www.yankodesign.com/images/.jpg

    b. Besi siku rak(slotted angle)

    Besi siku rak digunakan sebagai konstruksi rangka mesin penangkap air dari

    udara.Pola materialnya yang berongga membuat besi jenis ini memiliki

    karakteristik yang kuat menahan beban komponen-komponen mesin penangkap

    air dari udara. Ukuran besi siku rak yang digunakan dalam penelitian adalah 3,6

    cm x 3,6 cm x 1,6 mm x 3 m dengan derajat siku-siku sebesar 90o.

    Gambar 3.3 Besi siku rak (slotted angle)

    https://i2.wp.com/www.yankodesign.com/images/.jpg

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

    https://i2.wp.com/www.yankodesign.com/images/.jpghttps://i2.wp.com/www.yankodesign.com/images/.jpg

  • 45

    c. Kayu

    Kayu digunakan sebagai alas rangka dan dinding mesin penangkap air dari

    udara. Jenis dan ukuran kayu yang digunakan dalam penelitian ini adalah kayu

    nangka ukuran tebal 1,5 cm, lebar 20 cm, dan panjang 4 m.

    Gambar 3.4 Kayu

    d. Lakban, lem G, dan lem kayu

    Celah-celah sambungan antara kayu dan triplek ditutup dengan

    menggunakan lem kayu kemudian dilapisi dengan lakban setelah lem kayu telah

    kering. Untuk celah yang berukuran panjang menggunakan lem G untuk

    selanjutnya ditutup dengan lakban.

    e. Paku, mur, dan baut

    Paku, mur, dan baut digunakan untuk menyatukan rangka dan triplek agar

    lebih kuat susunannya.

    f. Kawat dan kabel tis (ties cable)

    Kawat digunakan sebagai pengikat rangka dan dinding-dinding rangka

    mesin penangkap air dari udara agar udara yang keluar dari mesin penangkap air

    dari udara terminimalisir.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 46

    g. Roda lemari

    Roda digunakan untuk mempermudah pemindahan mesin penangkap air

    dari udara dari satu tempat ke tempat yang lain.

    h. Acrylic sheet

    Acrylic tidak mudah pecah, bahan ringan dan juga mudah untuk dipotong,

    dikikir, dihaluskan, dikilapkan dam dicat. Dalam penelitian ini, acrylic dipakai

    sebagai bingkai pada dinding mesin penangkap air dari udara agar komponen-

    komponen yang berada di dalam ruangan mesin penangkap air dari udara dapat

    terlihat dengan baik selama proses penelitian.Acrylic sheet yang digunakan dalam

    penelitian berukuran 100 cm x 200 cm dan tebal 2 mm.

    Gambar 3.5Acrylic sheet

    i. Plat seng

    Plat seng dipakai sebagai alas dan pelapis rangka kayu agar tidak terkena

    langsung oleh air hasil kondensasi.

    j. Engsel pintu

    Engsel pintu diperlukan agar pintu yang terbuat dari triplek dapat

    dibuka/tutup dengan mudah.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 47

    k. Kompresor

    Spesifikasi kompresor yang dipakai dalam penelitian sebagai berikut :

    Jenis Kompresor : Hermetik jenis Rotary

    Daya Kompresor : 1,5 PK

    Voltase : 220 V

    Arus : 7,8 A

    Gambar 3.6 Kompresor Hermetik jenis Rotary

    l. Kondensor

    Spesifikasi kondensor yang dipakai dalam penelitian sebagai berikut :

    Jenis : Kondensor Berpendingin Udara (Air-Cooled)

    Bahan Pipa : Tembaga

    Bahan Sirip : Aluminium

    Jarak Antar Sirip : 1,4 cm

    Ukuran : p x l x t = 68,2cm x 20 cm x 50 cm

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 48

    Gambar 3.7 Kondensor

    m. Pipa kapiler

    Spesifikasi pipa kapiler yang dipakai dalam penelitian sebagai berikut :

    Diameter: 0,028 inci = 0,6 mm

    Panjang : 40 cm

    Gambar 3.8 Pipa kapiler

    n. Evaporator

    Spesifikasi evaporator yang dipakai dalam penelitian sebagai berikut :

    Bahan pipa evaporator : Tembaga

    Diameter pipa : 0,7 cm

    Bahan sirip evaporator : Aluminium

    Ukuran evaporator : p x l x t = 84 cm x 17,5cm x 18,5 cm

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 49

    Gambar 3.9 Evaporator

    https://air-conditioner-ariffandisaputra.blogspot.co.id

    o. Pressure gauge

    Pressure gauge berfungsi sebagai pengukur tekanan refrigeran dalam sistem

    kompresi uap. Terdapat dua alat ukur tekanan, yaitu tekanan hisap kompresor (

    warna biru) dan tekanan keluar kompresor (warna merah).

    Gambar 3.10 Pressure gauge

    p. Fan/motor regulator (dimmer)

    Berperan sebagai pengatur kecepatan putaran kipas dalam penelitian

    berjumlah 1 buah yang dihubungkan dengan kipas pemadat udara. Dengan cara

    menentukan putaran kipas kurang lebih 400 rpm dan 450 rpm menggunakan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

    https://air-conditioner-ariffandisaputra.blogspot.co.id/

  • 50

    tachometerlalu diberi tanda pada dimmeruntuk masing-masing kecepatan tersebut

    untuk memudahkan mengatur kecepatan putar kipas.

    Gambar 3.11Dimmer

    https://i2.wp.com/www.yankodesign.com/images/.jpg

    q. MCB (Miniature Circuit Breaker)

    Miniature Circuit Breaker (MCB) berfungsi sebagai alat pengaman saat

    terjadi hubung singkat (short) korsleting maupun beban lebih (overload). MCB

    akan memutus arus jika arus yang melewatinya melebihi arus nominal MCB.

    Gambar 3.12 MCB

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

    https://i2.wp.com/www.yankodesign.com/images/.jpg

  • 51

    r. Strainer / Filter

    Berfungsi sebagai penyaring kotoran sebelum refrigeran memasuki pipa

    kapiler agar tidak terjadi penyumbatan dari serbuk-serbuk sisa pemotongan pipa

    tembaga, korosi, dan jenis kotoran lainnya.Filter yang digunakan dalam penelitian

    terbuat dari bahan tembaga dengan ukuran panjang 8 cm dan diameter 1,5 cm.

    s. Refrigeran

    Fluida pendingin berjenis gas ini berfungsi sebagai penyerap atau pelepas

    kalor di lingkungan sekitar. Mengacu pada model mesin siklus kompresi uap yang

    merupakan model lama, maka refrigeran yang dipakai dalam penelitian ini

    berjenis R22.

    Gambar 3.13 Refrigeran jenis R22

    t. Kipas (fan)

    Kipas yang digunakan dalam penelitian dipasang di dalam mesin penangkap

    air dari udara berjumlah 3 buah. Kipas 1 ditempatkan di depan evaporator

    dihubungkan dengan dimmer untuk mengatur kecepatan putarnya sebagai

    pemadat udara yang akan melewati evaporator, merupakan kipas bekas mesin AC

    yaitu kipas pada keluaran kondensor. Kipas 2 ditempatkan di antara keluaran

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 52

    evaporator dan kondensor yang berfungsi untuk mensirkulasikan udara dingin

    keluaran evaporator menuju ke sirip-sirip kondensor.Kipas 3 ditempatkan di

    belakang kondesor sebagai pembuang panas dari kondensor ke lingkungan sekitar.

    Spesifikasi kipas yang dipergunakan dalam penelitian adalah :

    Kipas 1

    Jumlah sudu : 5

    Diameter sudu : 37 cm

    Daya : 220 V x 0,30 A = 72,6 W

    Kipas 2

    Jumlah sudu : 3

    Diameter sudu : 40 cm

    Daya : 220 V x 0,16 A = 35,2 W

    Kipas 3

    Jumlah sudu : 3

    Diameter sudu : 40 cm

    Daya : 220 V x 0,30 A = 66 W

    Gambar 3.14 Kipas

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 53

    u. Selang

    Air yang dihasilkan dari mesin penangkap air dari udara mengalir melalui

    selang berukuran ¾ inchi yang tersambung dengan jalur output air evaporator

    menuju ke gelas ukur.

    3.4. Alat Bantu Penelitian

    Dalam proses pengambilan data dibutuhkan alat bantu penelitian sebagai

    berikut :

    a. Pengukur suhu (thermometer) digital dan termokopel

    Termokopel berfungsi untuk mengukur perubahan temperatur pada saat

    penelitian. Cara kerjanya adalah pada ujung termokopel diletakkan (ditempelkan

    atau digantung) pada bagian yang akan diukur temperaturnya, sehingga

    temperaturnya akan tampil pada layar penampil suhu digital. Sebelum

    pelaksanaan penelitian diperlukan proses kalibrasi agar lebih akurat.

    Gambar 3.15 Penampil suhu (Thermometer) digital dan termokopel

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 54

    b. Pengukur suhu (thermometer) bola kering dan suhu bola basah

    Thermometer bola kering digunakan untuk mengukur suhu bola kering

    udara, sedangkan thermometer suhu bola basah digunakan dalam pengukuran

    suhu bola basah udara yang melewati thermometer.Dalam penelitian ini, pengukur

    suhu bola basah dan suhu bola kering mempergunakan thermometer hygrometer

    analog seperti yang tersaji pada Gambar 3.16.

    Gambar 3.16 Thermometer hygrometer analog

    c. Stopwatch

    Stopwatchdigunakan dalam penelitian untuk mengukur waktu yang

    diperlukan dalam penelitian.Waktu yang dibutuhkan setiap pengambilan data

    adalah setiap 20 menit.

    d. Tang amper (Clamp meter)

    Arus listrik yang dibutuhkan tiap komponen dalam mesin penangkap air

    dari udara diukur menggunakan tang amper.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 55

    Gambar 3.17 Tang amper (clamp meter)

    e. Gelas ukur

    Air yang dihasilkan oleh mesin penangkap air dari udara ditampung untuk

    selanjutnya diukur menggunakan gelas ukur.

    Gambar 3.18 Gelas ukur

    f. Tachometer

    Tachometer dipergunakan untuk mengukur kecepatan rotasi putaran kipas.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 56

    g. Anemometer

    Anemometer digunakan sebagai pengukur kecepatan aliran udara kipas

    pemadat udara.Satuan yang digunakan adalah m/s.

    3.5. Tata Cara Penelitian

    3.5.1. Alur Pelaksanaan Penelitian

    Pelaksanaan penelitian mengikuti alur penelitian seperti tersaji pada

    Gambar 3.19.

    Gambar 3.19 Skema diagram alur penelitian

    Ya

    Tidak

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 57

    3.5.2. Pembuatan Mesin Penangkap Air dari Udara

    Langkah-langkah dalam pembuatan mesin penangkap air dari udara, yaitu :

    a. Melakukan perancangan bentuk dan dimensi ukuran mesin penangkap air dari

    udara.

    b. Membuat rangka mesin penangkap air dari udara menggunakan material yang

    telah dipersiapkan.

    c. Memasang roda lemari pada alas rangka mesin penangkap air dari udara.

    d. Melakukan pembongkaran (disassembled) komponen utama siklus kompresi

    uap dari chasis pabrik pembuat.

    e. Menyusun komponen utama siklus kompresi uap yang terdiri dari :

    kompresor, kondensor, pipa kapiler, dan evaporator pada rangka yang telah

    dibangun.

    f. Melakukan pemotongan kayu dan plat seng sesuai rancangan.

    g. Pemasangan kayu sebagai penutup badan mesin penangkap air dari udara dan

    plat seng sebagai pelapis dinding kayu serta alas komponen utama.

    h. Melakukan pemotongan triplek dan acrylic sesuai rancangan.

    i. Melakukan penutupan badan mesin penangkap air dari udara menggunakan

    triplek dan acrylic.

    j. Menutup celah-celah antara komponen kayu, triplek, dan acrylic

    menggunakan perekat (lem G, lem kayu, dan lakban) agar sirkulasi dalam

    ruangan mesin penangkap air dari udara dapat optimal.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 58

    k. Melakukan proses pemvakumanyamg merupakan proses menghilangkan

    udara, uap air dan kotoran (korosi), yang terjebak dalam mesin siklus

    kompresi uap. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

    1. Persiapkan pressure gauge dengan 1 selang (low pressure), yang dipasang

    pada pentil yang sudah dipasang dopnya dan 1 selang (high pressure) yang

    dipasang pada tabung refrigeran.

    2. Pada saat pemvakuman, kran manifold diposisikan terbuka dan kran

    tabung refrigeran diposisikan tertutup.

    3. Hidupkan kompresor, maka secara otomatis yang terjebak dalam siklus

    akan keluar melalui potongan pipa kapiler yang telah dilas dengan lubang

    keluar filter.

    4. Pastikan udara yang terjebak telah habis. Untuk memastikannya dengan

    cara menyalakan korek api dan ditaruh didepan ujung potongan pipa

    kapiler.

    5. Pada jarum pressure gauge menunjuk ke angka 0 Psia.

    6. Kemudian untuk mengecek kebocoran sambungan pada pipa dengan air

    busa sabun. Apabila terdapat gelembung-gelembung udara maka

    sambungan tersebut masih terjadi kebocoran.

    7. Setelah diketahui tidak terdapat kebocoran, langkah selanjutnya adalah

    dengan mengelas ujung potongan pipa kapiler tersebut.

    l. Melakukan proses pengisian refrigeran jenis R22. Untuk melakukan

    pengisisan refrigeran pada mesin dengan siklus kompresi uap, tersapat

    beberapa langkah, seperti berikut:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 59

    1. Pasanglah salah satu selang pressure gauge berwarna biru (low pressure)

    pada katup pengisisan katup tengah pressure gauge, dan ujung selang

    satunya disabungkan ke tabung refrigeran R22.

    2. Hidupkan kompresor dan buka keran pada tabung refrigeran secara

    perlahan-lahan. Setelah tekanan pada pressure gauge berada pada tekanan

    yang diinginkan maka tutup keran pada tabung refrigeran.

    3. Setelah selesai melakukan pengisian lepaskan selang pressure gauge dan

    cek lubang katub, sambungan pipa-pipa dengan busa sabun untuk

    mengetahui kebocoran yang terjadi.

    3.6. Skema Pengambilan Data Penelitian

    Gambar 3.20 menyajikan posisi-posisi alat ukur pengambilan data

    ditempatkan.

    Gambar 3.20 Skema pengambilan data

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 60

    Keterangan pada Gambar 3.20 :

    a. T1 (Tudara1)

    Suhu udara kering (Tdb1)dan suhu udara basah (Twb1)di lingkungan luar mesin

    penghasil air dari udara.

    b. T2 (Tudara2)

    Suhu udara kering (Tdb2) dan suhu udara basah (Twb2) setelah udara dipadatkan

    di dalam mesin penghasil air dari udara.

    c. T3 (Tref3)

    Suhu refrigeran masuk kompresor.

    d. T4 (Tref4)

    Suhu refrigeran masuk pipa kapiler.

    e. T5(Tref5)

    Suhu udara keluar evaporator.

    f. T6 (Tref6)

    Suhu udara keluar kondensor.

    g. P1(Pevap)

    Tekanan refrigeran yang masuk kompresor.

    h. P2 (Pcond)

    Tekanan refrigeran yang keluar kompresor.

    3.7. Cara Mendapatkan Data

    Langkah-langkah yang dilakukan untuk mendapatkan data yaitu sebagai berikut :

    a. Penelitian dilakukan di Laboratorium Universitas Sanata Dharma pada akhir

    musim hujan. Perubahan suhu sekitar dan kelembaban lingkungan dalam

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 61

    penelitian ini diabaikan, karena suhu udara sekitar dan kelembabannya

    berubah-ubah sesuai cuaca.

    b. Memastikan bahwa termokopel telah dikalibrasi.

    c. Memeriksa kipas bekerja dengan baik serta saluran pembuangan air hasil

    kondensasi udara tidak tersumbat.

    d. Alat bantu penelitian diletakkan pada tempat yang sudah ditetapkan.

    e. Menghidupkan mesin penangkap air dari udara dan menyesuaikan putaran

    kipas pemadat udara berdasarkan variasi yang akan dicatat datanya.

    f. Memastikan semua celah pada mesin penangkap air dari udara tertutup,

    menutup pintu mesin penghasil air dari udara, kemudian tunggu hingga 30

    menit agar mesin penangkap air dari udara.

    g. Lakukan pengecekan tekanan (P1 dan P2) serta arus kelistrikan.

    h. Data yang harus dicatat setiap 20 menit selama 120 menit, antara lain :

    P1= Pevap : Tekanan refrigeran yang masuk kompresor,(Psia)

    P2= Pcond : Tekanan referigeran yang keluar kompresor,(Psia)

    T1 = Tudara1 : Suhuudara kering dan suhu udara basah di lingkungan luar

    mesin penangkap air dari udara, (oC)

    T2 = Tudara2: Suhu udara kering dan suhu udara basah setelah udara

    dipadatkan di dalam mesin penangkap air dari udara, (oC)

    T3= Tref3 : Suhu refrigeran masuk kompresor,(oC)

    T4= Tref4 : Suhu refrigeran masuk pipa kapiler, (oC)

    T5= Tref5 : Suhu udara keluar evaporator, (oC)

    T6= Tref6 : Suhu udara keluar kondensor, (oC)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 62

    Hasil Air : Hasil air yang diperoleh mesin penangkap air dari udara saat t

    ,(ml)

    i. Hasil dari data yang diperoleh kemudian dijumlahkan dengan hasil dari

    kalibrasi alat bantu.

    Tabel 3.1 Tabel yang digunakan dalam mencatat hasil pengambilan data

    Waktu (Menit)

    T1 T2 T3 (