MEsin Bubut

39
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih sekarang ini, kita dituntut untuk mampu mengikuti perkembangan zaman. Praktek pada pembubutan salah satunya kita harus mengerti bagaimana cara penggunaan cara kerja dan proses pengerjaan pada mesin bubut. Karena mesin bubut adalah mesin yang sangat penting bagi sebuah proses produksi. 1.2. Tujuan Praktikum Tujuan dari percoban miling ini adalah 1.Mengetahui dan memahami prinsip kerja mesin bubut. 2.Mengalisa benda kerja sebelum dibubut agar mendapatkan hasil yang baik. 3.Menunjukkan kemampuan dan ketelitian mesin bubut dalam melakukan pembubutan. Hal : 1

description

bubut

Transcript of MEsin Bubut

BAB I

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih sekarang ini, kita dituntut untuk mampu mengikuti perkembangan zaman. Praktek pada pembubutan salah satunya kita harus mengerti bagaimana cara penggunaan cara kerja dan proses pengerjaan pada mesin bubut. Karena mesin bubut adalah mesin yang sangat penting bagi sebuah proses produksi. 1.2.Tujuan Praktikum

Tujuan dari percoban miling ini adalah

1.Mengetahui dan memahami prinsip kerja mesin bubut.

2.Mengalisa benda kerja sebelum dibubut agar mendapatkan hasil yang baik.

3.Menunjukkan kemampuan dan ketelitian mesin bubut dalam melakukan pembubutan.

4.Mengaplikasikan teori dari praktikum ke dalam lapangan dan mengetahui cara mengaplikasikannya. 1.3.Maksud Praktikum

1.Memberikan masukan bagi mahasiswa untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan dalam pemesanan bubut.

2.Memberikan berbagai ketentuan dan keselamatan kerja yang khususnya dalam proses bubut.

3.Mengetahui bagian-bagian dari mesin bubut dan fungsinya.

4.Mengetahui jenis dan macam-macam mesin bubut. BAB IILANDASAN TEORI

2.1. Proses pembubutan

Proses pembubutan adalah proses permesinan untuk menghasilkan bagian-bagian mesin berbentuk silindris yang dikerjakan dengan menggunakan mesin bubut. Prinsip kerjanya dapat didefenisikan sebagai proses permesinan permukaan luar benda silendris atau bubut rata:

-Dengan benda kerja yang berputar

-Dengan satu pahat bermata potong putar (with a single point cutting tool) .

-Dengan gerakan pahat sejajar terhadap sumbu kerja pada jarak tertentu sehingga akan membuang permukkan luar benda kerja.

Proses bubut permukaan (surface tunning) adalah proses bubut yang identik dengan proses bubut rata, tetapi arah gerakan permukaan tegak lurus dengan sumbu benda kerja. Proses bubut tirus (taper tunning) sebenarnya identik dengan proses bubut rata diatas, hanya jalannnya pahat membentuk sudut tertentu terhadap sumbu henda kerja.

Demikian pula proses bubut kantar, dilakukan dengan cara mempariasikan kedalamam potong, sehingga menghasilkan bentuk yang diinginkan. Walaupun proses bubut secara khusus menggunakan pahat bermata potong tunggal, tetapi proses bubut bermata potong jamak tetap termasuk proses bubut juga. Karena pada dasarnya setiap pahat bekerja sendiri-sendiri. Sementara itu proses pengaturan (setting) pahatnya tetap dilakukan satu persatu.

Gerakan putar dari benda kerj disebut gerak potong relatif dan gerakan translasi dari pahat disebut gerakan umpan dengan mengatur perbandingan kecepatan rotasi benda kerja dan kecepatan tranlasi pahat maka diperoleh bermacam-macam ulir dengan ukuran kisar yang berbeda. Hal ini dapat dilakukan dengan jalan menukar roda gigi tranlasi yang menghubungkan proses spindel dengan poros uli. 2.2.Kontruksi Mesin Bubut

Gambar 2.1. Mesin BubutPada gambar diatas dapat diperhatikan nama-nama bagian atau komponen yang umum dari mesin bubut. Jenis ini mempunyai kepela tetap berisi roda gigi dan mendapatkan daya dari motor yang disambungkan dengan sabuk V. Pengendali pada kepala tetap disetel sepanjang bangku, untuk menampung panjang stok yang berbeda beda pergerakannya di atur dengan penyetel roda dan dilengkapi dengan ulir pengencang. Pada dasarnya untuk menyetel kelurusan dan untuk membubut tirus kecepatan yang dihasilkan sampai 27 variasi.

Ukuran mesin bubut dinyatakan dalam diameter benda kerja yang dapat berputar sehingga mesin bubut 400 m mempunyai arti dapat mengerjakan benda kerja hingga pada diameter 400 mm. Ukuran kedua yang diperlukan pada sebuah mesin bubut adalah panjang benda kerja.

Pembubutan kecepatan adalah mesin bubut yang mempunyai kontruksi sederhana dan terdiri dari bangku, kepala tetap, ekor tetap, dan peluncur yang dapat disetel.

2.3. Operasi Mesin Bubut

Operasi yang dapat dilakukan mesin bubut terdapat beberapa jenis yang dapat dikerjakan seperti berikut: a. Pembubutan b. Pengobaran c. Pengerjaan tepi d. Penguliran e. Pembubutan Tirus f. Penggurdian g. Meluaskan luang

2.2. Operasi pada mesin bubut 2.3.1. Pengerjaan tepi

Pengerjaan tepi dilakukan apabila permukaan harus dipotong pada pembubutan. Benda kerja biasanya dipegang pada plat muka atau dalam pencekam. Tetapi bisa juga pengerjaan di tepi dilakukan dengan benda kerja diantara pusatnya karena pemotongan tegak lurus terhadap sumbu putaran maka kereta luncur harus dikunci pada bangku pembubut untuk mencegah gerakan aksial.

2.3.Pengerjaan tepi

2.3.1. Pembubutan tirus

Terdapat beberapa standardt ketirusan dalam praktek komersil. Adapun penggolongan yang biasanya digunakan adalah:

1.Tirus Morse, banyak digunakan untuk tangkai gurdi leher dan pusat pembubutan. Ketirusan adalah 0,0502 mm (5,02%).

2.Tirus Brown dan sharp. Terutama digunakan memfrais spindel mesin, 0,0417 mm ( 0,166 %).

3.Tirus Sarno dan Reed. Digunakan oleh beberapa pabrik pembubut dan perlengkapan penggurdi kecil. Semua sistem mempunyai ketirusan (0,05 mm/mm) ( 5.00 %) tetapi diameter benda.

4.Pena tirus. Pena tirus digunakan sebagai pengunci ketirusan 0,0208 mm ( 2,083 %).

Ketirusan luar yang diteliti dapat dipotong pada sebuah pembubut dalam beberapa cara:

1.Mesin kendali numeris yang dapat memotong kerucut sbagai hal yang biasa.

2.Dalam perlengkapan membubut tirus , perlengkapan yang diperhatikan pada gambar disebelah. Dibuatkan pada punggung mesin bubut dan mempunyai batang pemandu yang dapat dikunci pada sudut maupun ketirusan yang diinginkan. Ketika kereta luncur bergerak masuk dan keluar, sesuai dengan penguncian pada batang.

3.Peletakan majemum pada kereta luncur mempunyai dasar bulat dan dapat diputar ke sembarang sudut yang diinginkan pada benda kerja.

2.3.Macam-macam pisau frais

Hasil hasil bentuk perkerjaan mesin frais tergantung dari bentuk pisau frais yang dipakai. Bentuk utama pisau frais tidak berubah meskipun diasah. Tidak seperti pahat bubut yang disesuaikan menurut kebutuhannya disamping bentuk-bentuk yang sudah tetap, pisau frais disekelilingnya mempunyai gigi-gigi yang berperan sebagai mata pemotong.2.3.3. Pemotongan Ulir

Biasanya pembubutan ulir dengan mesin bubut dilakukan apabila hanya sedikit ulir yang harus dibuat bentuk khusus. Bentuk khusus ulir didapatkan dengan mengindera pahat menjadi bentuk yang sesuai dengan penggunaan gaya atau plat pola. Gambar di bawah memperlihatkan sebuah pahat untuk memotong ulir v 600 dan gage yang digunakan untuk memeriksa sudut pahat. Gage ini disebut gage center. Sebab juga dapat digunakan sebagai pencenter mesin bubut. Pemotong berbentuk khusus bisa juga digunakan untuk memotong ulir.

Gambar 2.4. Pemotong ulir

Gambar 2.5. Pemotong ulir4. Penguncian pusat ekor tetap yang digeser, seperti gambar dibawah ini. Jika ekor tetap secara harizontal dari sumbu sebesar 6,4 mm untuk batang silinder sepanjang 305 mm akan diperoleh ketirusan 0,045 mm (4,16 %) jadi ketirusan juga bergantung pada panjang silinder yang akan dibuat.

Gamabr 2.6. Pemotong Ulir

Dalam mengunci pahat untuk ulir V terdapat dua metode hantaran pahat. Pahat dapat dihantaran lurus kedalam benda kerja, ulir terbentuk karena serangkaian potongan ringan seperti gamabr dihalaman sebelumnya. Metode pemotongan ini baik digunakan untuk pemotongan besi cor maupun kuningan. Metode kedua ialah dengan menghantar pada suatu sudut seperti gambar pada bagian B dan D. Metode ini digunakan untuk membuat ulir pada bahan baja. Pahat diputar sebesar 29 0 dan pahat dihantar pada benda kerja, sehingga seluruh pemotongan dilakukan pada sisi kiri dari pahat.

Berikut ini dapat dilihat proses pembubutan dengan menggunakan pahat yang berbeda.

Gambar 2.7. Pembubutan dengan pahat 2.4. Penggolongan Mesin BubutA.Pembubut Kecepatan

1.Pengerjaan Kayu

2.Pemusingan logam

3.Pemolesan

B.Pembubut Mesin

1.Penggerak puli kerucut bertingkat

2.Penggerak roda gigi tangna

3.Penggerak kecepatan

C.Pembubut bangku

D.Pembubut ruang perkakas

E.Pembubut bangunan khusus

F.Pembubut Turet

1.Harizontal

a.Jenis Ram

b.Jenis Saidel

2.Vertikal

a.Stasiun Tunggal

b.Stasiun banyak

3.Otomatis

G.Mesin Ulir otomatis

1.Spindel tunggal

2.Spindel Ganda

H.Pembobot otomatis

I.Fris pengebor otomatis

2.5.Jenis-jenis mesin bubut

Mesin bubut dapat dibagi menjadi tiga kelompok yaitu:

1.Mesin Bubut universal

2.Msin Bubut UNC

3.Mesin Bubut Biasa

2.5.1.Mesin Bubut Universal

Mesin bubut universal ini merupakan mesin bubut yang umum dapat menyelesaikan banyak pekerjaan pembubutan, misalnya pembubutan permukaan, bobot tirus, pembubutan rata, pembubutan rata-rata pembubutan lobang maupun memperbesar dimensi lobang. Gambar 2.8. Mesin Bubut Universal.

2.5.2.Mesin bubut CNC

Mesin bubut CNC hampir sama dengan mesin bubut universal, tetapi pada bagian mesin bubut CNC telah dilengkapi dengan teknologi komputer untuk pengaturan pada waktu melakukan pengerjaan dalam pembubutan sehingga bubut CNC ini lebih teliti di banding mesin bubut lainnya.

Gambar 2.9. Mesin Bubut CNC.

2.6. Pembubutan pada mesin bubut turet

Mesin bubut turet dimiliki ciri khusus yang terutama disesuaikan untuk kebutuhan mesin produksi. Karakteristik kelompok mesin ini adalah bahwa pahat atau perkakas bisa disetel untuk operasi beraturan. Tenaga atau skill yang terlatih diperlukan untuk menyetel perkakas dengan keluar, namun setelah itu untuk mengoperasikan bisa dilakukan oleh tenaga tidak terlatih, mesin bobot turet terbagi menjadi 3 yaitu: 1.Turet Harizontal 2.Turet Vertikal 3.Turet Otomatis 2.6.1. Mesin Bubut Harizontal

Mesin ini dibuat dalam dua design umum yaitu ram dan sadel. Mesin bubut jenis ram disebut demikian sesuai dengan cara pemasangan turet. Turet ditempatkan pada peluncur atau ram yang bergerak kebelakang dan kedepan pada sebuah sadel yang diapitkan pada bangku mesin bubut. Sadel ini tidak bergerak selama operasi. Pada jenis sadel yang digunakan untuk pekerjaan pencekaman mempunyai turet yang dipasang langsung pada sadel. Sadel tersebut bergerak bolak-balik bersamaan dengan turet. Karena perkakas pencekaman menggantung (overhang) dan tidak mendukung benda kerja, maka pekakas pencekam harus selaku mungkin.

Mesin bubut turet dikonstruksi dengan cara yang sama dengan mesin bubut biasa, tetapi hanya ada perbedaan utamanya yaitu bahwa pada mesin bubut turet disesuaikan untuk pekerjaan produksi yang banyak , sedangkan yang biasa digunakan untuk berbagai pekerjaan untuk membuat ruang perkakas atau kerja tunggal. Gamar 2.10. Mesin Bobot Harizontal

2.6.2.Mesin Bubut Turet Vertikal

Mesin bubut turet vertikal mirip dengan pirs pengebor vertikal tetapi memiliki karakteristik pengaturan turet untuk memasang pahat.

Mesin ini terdiri dari pencekam atau meja berputar pada kedudukan harizontal. Dengan turet dipasangkan diatas rel menyilang. Mesin ini dikembangkan untuk memudahkan pemutaran pemegang dari suku cadang berat atau diameter berat.

Gambar 2.11. Mesin Bubut Vertikal

Untuk mengadakan pemotongan bersudut baik ram maupun turet dapat diputar 300 ke kiri maupun ke kanan dari pusat. Ram menyediakan stasiun perkakas lain pada mesin yang biasa dioperasikan terpisah atau bersama-sama dengan yang lain. Mesin dilengkapi dengan pengendali yang akan menghasilkan operasi otomatis pada setiap kepala, laju dan arah hantaran dan perubahan kecepatan spindel. 2.6.3.Mesin bubut otomatis

Mesin bubut otomatis perkakasnya secara otomatis dihantarkan pada benda kerja dan mundur setelah daunnya diselesaikan, dikenakan sebagai mesin bubut otomatis. Mesin bubut otomatis sepenuhnya dilengkapi dengan magasin hantaran sehingga sejumlah suku cadang dapat dimesin secara berurutan dengan hanya sedikit pengawasan dari operator, lihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 2.12. Mesin Bubut Otomatis

BAB IIIGAMBAR ALAT DAN FUNGSINYA

3.1.Gambar Alat 3.1.1. Mesin Bubut

Gambar 3.2. Mesin Bubut Mesin bubut yang digunakan dalam pengerjaan ini adalah mesin bubut harizontal. Mesin ini dilengkapi dengan segala perlengkapan yang diperlukan untuk membuat pekerjaan perkakas yang teliti. Mesin bubut ini dapat dioperasikan untuk pembubutan, pengeboran, pengejalan tepi, penguliran, pembubutan tirus, maupun meluaskan lobang.3.1.2. Mata Bor

Mata bor ini berfungsi untuk membuat lubang pada benda kerja yang berbentuk besi bulat pada proses pembubutan

Gambar 3.2.Mata Bor 3.1.3.Kunci Pas

Kunci pas digunakan untuk mengencangkan mur pengikat bagian ekor tetap (tail stock assembly) sehingga tidak bergeser saat pengeboran.

Gamba 3.3. Kunci Pas 3.1.4.Pengunci Kepal Tetap (spindel)

Alat ini digunakan untuk mengunci spindel, sehingga chuck penjepit benda kerja dengan kuat

Gambar 3.4. Pengunci Kepala Tetap 3.1.5.Pengunci Ekor Tetap (Tail stock Gull)

Kunci ini digunakan untuk mengunci (tail stock guill) sehingga mata bor tidak bergeser dan terkunci kuat.

Gambar 3.5. Pengunci Ekor Tetap 3.1.6.Mistar Geser /Jangka Sorong

Mistar Geser /Jangka Sorong digunakan untuk mengukur kedalaman, diameter maupun panjang suatu benda kerja dengan ketelitian 0,001 0,005 mm.

Gambar 3.6. Mistar Geser 3.1.7.Centre Deill

Alat ini digunakan untuk membuat lubang pada pusat benda kerja sebelum dilakukan pengeboran.

Gambar 3.7. Centre deill3.1. 8.Benda kerja

Alat ini berfungsi sebagai yang akan dibubut

Gambar 3.8. Benda Kerja

BAB IVGAMBAR SPECIMEN DAN LANGKAH KERJA 3.1. Gambar Specimen

Gambar 4.1. Gambar Specimen 4.2. Langkah Kerja

4.2.1.Sebelum Praktikum

1.Manyediakan peralatan dan benda kerja

2.Mempelajari bagaimana proses pengerjaan dan fungsi bagian dari peralatan tersebut.

3.Memahami tahapan pengerjaan

4.Memahami cara kerja pembubutan

5.Melakukan pengukuran pada benda kerja yang akan dibubut.

4.2.2.Pada saat praktek

1.memasang benda kerja dikepala tetap (chuck) di ragum dengan serata mungkin.

2.Mengatur jarak mata pahat terhadap sumbu utama

3.Menentukan ketebalan jarak benda kerja yang akan dibuat

4.Menghidupkan tombol mesin dan tombol otomatis pengerjaan 5.Memulai proses pengejalan, pembubutan

6.Jika dengan car manual, kita harus menggerakkan eretan melintang dan eretan atas untuk mata pahat agar melakukan penyayatan benda saat berputar.

7.Penyayatan dilakukan perlahan-lahan agar tidak merusak pada bagian mata pahat, dan hasilnya lebih baik.

4.2.3.Sesudah praktik

1.Melepas benda kerja dari mesin bubut.

2.Membersihkan mesin bubut dari serpihan besi sisasisa pembubutan

3.Mengumpulkan peralatan dan menyimpang pada tempat nya. BAB VANALISA HASIL

5.1.Sketsa Benda kerja

Gambar 5.1. Sketsa Benda kerja 5.2. Hasil Pengerjaan

Setelah dilakukan pembubutan maka diperoleh hasil sepeti berikut:

Gambar 5.2. Hasil Pengerjaan

Pada saat pemotongan benda kerja terjadi benda kerja yang tidak rata, hal tersebut terjadi karena kesalahan pada saat pemotongan pada benda kerja. Untuk itulah dilakukan pengikiran terhadap benda kerja. Setelah itu barulah benda kerja diproses lebih lanjut dengan menggunakan mesin bubut untuk mendapatkan ukuran-ukuran dan bentuk yang diinginkan.

Hasil yang dapat mempunyai ukuran

Panjang 80 mm dan 40 mm dengan diameter 15 mm.

BAB VI

SUMBER KESALAHAN DALAM PENGERJAAN

Sumber-sumber kesalahan yang terjadi pada proses pengerjaan bubut adalah dikarenakan:1.Kurang teliti pada saat pengukuran dan pemotongan benda kerja sehingga hasilnya tidak sesuai dengan ukuran yang diinginkan.2.Kesalahan dalam proses pembubutan sehingga ukuran benda kerja tidak lagi sesuai dengan yang diinginkan3.Melakukan eretan terlalu cepat yang dapat mengakibatkan patahnya pahat. BAB VII

APLIKASI TEKNIK

-Adapun Aplikasi teknik dalam praktek ini adalah sebagai pelatihan keterampilan dalam mengerjakan proses pembubutan.

-Karena dengan keterampilan dalam melakukan proses pembubutan ataupun pengoperasian mesin bubut maka praktikan dapat pengaplikasikan keterampilannya di dunia kerja khususnya didunia industri. BAB VIII

KESIMPULAN DAN SARAN 8.1.Kesimpulan

Dari hasil praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan beberapa hal :

1.Prosesa bubut merupakan proses permesinan untuk menghasilkan bagian /bentuk benda kerja yang diinginkan dengan menggunakan mesin bobot.

2.Hasil pembubutan tergantung ketelitian kita dalam melakukan eretan pahat.

8.2.Saran

1.Percobaan yang dilakukan hendaknya dilakukan dengan bentuk pembubutan yang berbeda.

2.Letak ataupun susunan posisi mesin yang tidak leluasa sehingga mengakibatkan para praktikan tidak leluasa bergerak.

3.Utamakan keselamatan kerja.DAFTAR PUSTAKA Amin, Syamsar, 1989. Dasar-dasar Perkakas dan mesin Perkakas. Jakarta: CV. RajawaliDaryus, Asyan, Proses Produksi II Jakarta: Universitas Darma Persada. Sulistiyo, Bambang , ST, 2010 Modul Proses Produksi Medan: Institut Teknologi Medan.

Www. Perkakasku. Com Www. Wikipedia .com TUGAS SEBELUM PRAKTIKUM

1.Tugas Sebelum praktikum ?

-Jelaskan cara kerja mesin bubut universal?

-Coba gambarkan sendle pada mesin bubut (spindel 3 dan 4)?

-Apa yang dimaksud dengan gerak makan pada proses bubut ?

-Pada umumnya pahat bubut terbuat dari jenis bahan apa?, mengapa ? Jelaskan

Jawab:

1.Cara kerja mesin bubut universal , mesin ini dapat digerakkan semua bagianbagian mesin baik secara manual maupun secara otomatis. Apabila roda pemutar digerakkan kekanan dan akan bergerak kearah tersebut menuju sumbu utama dan apabila diputar kekiri dan akan menjauhi sumbu utama.

2.Gambar Spindle.

Spindle Bubut 4

Spindel Bubut 3

3.Yang dimaksud dengan gerak makan pada proses bubut adalah perpindahan alat pokok (pahat) mendekati benda kerja untuk menghasilkan pemahatan yang berbentuk silindris ataupun permukaan rata.

4.Pahat bubut terbuat dari bahan baja HSS (Hight Speed Steel) karena bahan ini sangat kuat, getas dan ulet, bahan ini juga tahan terhadap temperatur tinggi dan tahan terhadap korosi maupun karat.

TUGAS SETELAH PRAKTIKUM1.Sebutkan urutan proses pembubutan ?

2.Apa perbedaan mesin bubut dengan mesin Bubut CNC?

3.Sebutkan peralatan utama mesin bubut dengan fungsinya?

4.Jelaskan sistem keselamatan kerja (K3) pada proses bubut?

Jawaban

1.Urutan Proses bubut

1.Mengikat dan menyetel benda kerja pada chuck terlebih dahulu.

2.Pastikan mesin bubut sudah terhubung dengan sumber listrik

3.Atur putaran sumbu utama /spindle mesin bubut (berlawanan arah jarum jam)

4.Pasang pahat dan stel hingga pahat aman untuk digunakan.

5.Hidupkan tombol mesin bubut

6.Mengatur posisi pahat untuk pembubutan facing

7.Lakukan eretan dengan pelan pelan sehingga pada urutan yang ditentukan.

8.Mengatur posisi pahat untuk champer (pahat dipasang miring 450 terhadap benda kerja

9.Lakukan pembubutan hingga mencapai ukuran

10.Atur posisi pahat untuk champer (pahat dipasang miring 450 terhadpa benda kerja

11.Mengubah arah putaran (searah jarum jam)

12.Matikan mesin

13.Ubah arah benda (dibalik)

14.Lakukan facing kembali sesuai ukuran yang ditentukan

15.Matikan mesin bubut

16.Agar lebih tepat dilakukan pembubutan manual apabila hampir mencapai garis ukuran.

2.Perbedaan mesin bubut dengan mesin bubut CNC adalah mesin bubut merupakan mesin perkakas dimana benda kerja berputar dan dapat dioperasikan secara manual maupun otomatis sedangkan mesin CNC segala pengerjaan diatur melalui tombol pada monitor.

3.Peralatan utama mesin bubut

1.Pahat, berfungsi untuk melakukan pembubutan yang berupa pembuatan ulir, pembubutan tirus, silindris, facing dan sebagainya.

2.Kepala tetap, untuk penempatan benda kerja dengan menggunakan pengikat.

3.Ekor tetap, untuk melakukan pembubutan tirus, maupun pembubutan dengan menggunakan mata bor.

4.Sekrup pengarah , merupakan poros panjang berulir untuk pembuatan ulir dan dapat dilepas bila tidak dipakai

5.Batang hantaran untuk mengerakkan mekanisme apren, dalam arah melintang atau memanjang pada saat pembubutan.

6.Kepala lepas merupakan pendukung benda kerja yang akan dipasang pada kedua center.

4.Sistem keselamatan keja (K3) pada proses bubut.

1.

Sebelum menjalankan mesin dan memulai bekerja , terlebih dahulu kepala lepas (paha dan benda kerja. Apakah sudah berada di tempat semestinya.

2.

Jangan sekali-sekali meninggalkan kunci chuck pada chuck.

3.

Jangan mengukur dan memegang pekerjaan yang sedang berputar.

4.

Jangan memindahkan tuas-tuas dan memindahkan gigi selagi mesin berjalan.

5.Jangan mencoba memberhentikan chuck dengan tangan.

6.Jangan menghilangkan tatalan dengan jari, terutama diwaktu mesin sedang berkerja

7.

Periksa minyak mesin sebelum bekerja

8.

Jangan menaruh kunci dan alat lain pada bed

9.

Jangan meninggalkan mesin dalam keadaan hidup

10.Bersihkan mesin dan minyak setelah selesai bekerja.

11.Pertanyakanlah jika ada hal yang meragukan

PAGE 5 Hal :