Mesin bubut

24
KATA PENGANTAR Pertama-tama kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas segala limpahan rahmat, inayah, taufik, dan hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah tentang “ Mesin Bubut “ dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca. Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga ke depannya dapat lebih baik. Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya milikisangat kurang. Oleh karena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang besifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Transcript of Mesin bubut

Page 1: Mesin bubut

KATA PENGANTAR

Pertama-tama kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas segala limpahan

rahmat, inayah, taufik, dan hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan

makalah tentang “ Mesin Bubut “ dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.

Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun

pedoman bagi pembaca.

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan

pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi

makalah ini sehingga ke depannya dapat lebih baik.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya

milikisangat kurang. Oleh karena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk

memberikan masukan-masukan yang besifat membangun untuk kesempurnaan makalah

ini.

Page 2: Mesin bubut

MESIN BUBUT

Prinsip Kerja Mesin Bubut, adalahmengerjakan atau memotong benda kerja

yang di putar oleh spindle pada poros utama mesin bubut. Proses pemotongannya atau

proses menatal dilakukan pisau bubut / cutting tool.

Benda Kerja, dipegang oleh chuck / cakar yang berada pada spindle, kemudian

benda kerja berputar dan dipotong oleh pisau. Pisau tersebut diikat pada dudukannya

atau tool post dengan baut-baut pengikat. Penyetelan pahat bubut setinggi senter pada

tail stocknya. Sebelum proses potong maka benda kerja terlebih dahulu disetel

kedudukannya pada chuck spindle dengan menggunakan blok penggores atau untuk

lebih teliti lagi gunakan blok penggores yang dilengkapi dengan dial-indikator.

Untuk mengatur putaran, dari pada spindle atau poros utamanya bisa dilihat

pada lampiran bagian belakang. Pilihlah bentuk dari pada pahat bubut yang sesuai

menurut penggunaanya, misalnya saja akan membubut rata, memotong, mengulir,

membubut dalam dan sebagainya. Berbagai alat ukur , seperti : blok penggores, blok

penggores dengan dial-indikator, mistar baja, jangka tusuk dalam dan tusuk luar, mistar

ingsut(scuitfmath), dan berbagai teknik penggunaanya, yang dapat dipergunakan sesuai

dengan kebutuhannya.

Tinjauan jenis material untuk pahat bubut yang dapat dibagi menjadi 2tipe, yaitu

sebagai berikut:

1. Carbon steel, kadar karbon (0,7-1,4 % ) dengan komposisinya: Mn,Si, S, dan

P. Jenis ini sesudah dikeraskan mencapai RC= 62-63 dan diperlukan temperatur dari

200 ̊ - 250 ̊ , dimana jenis ini hanya bisa dipakai pada proses potong dengan kecepatan

rendah.

2. Alloy tool steel, ini agak berbeda dengan carbon steel, dimana alloys steel ini

mempunyai spesial komposisi dengan elemen chomium, tungsten, vanadium, silicon,

dan manganese. Jenis ini bisa digunakan untuk proses potong dengan kecepatan tinggi.

Pengertian mesin bubut adalah alat untuk megubah bentuk benda kerja dengan

jalan menyayat dengan mengunakan pahat. Mesin bubut mempunyai prinsip kerja

sebagai berikut :

Page 3: Mesin bubut

Poros spindle akan memutar benda kerja melalui roda gigi penghubung, putaran

akan disampaikan ke roda gigi poros ulir. Oleh klem berulir, putaran poros ulir tersebut

diubah menjadi gerak translasi pada eretan yang membawa pahat. Mesin bubut dibagi

menjadi beberapa jenis, yaitu:

Mesin Bubut Universal

Mesin Bubut Khusus

Mesin Bubut Konvesional

Mesin Bubut CNC

Bagian – bagian utama mesin bubut, yaitu:

Kepala tetap

Kepala lepas

Poros transportir

Eretan

Bed

Teknik – teknik membubut, yaitu:

1. Cekam benda kerja 1 2⁄ bagian

2. Benda kerja ditumpu dengan kepala lepas

3. Membubut dengan mengunakan 2 center

Page 4: Mesin bubut

CARA KERJA MESIN BUBUT

Mesin bubut merupakan salah satu jenis mesin perkakas. Prinsip kerja pada

proses turning atau lebih dikenal dengan proses bubut adalah proses penghilangan

bagian dari benda kerja untuk memperoleh bentuk tertentu. Di disi benda kerja akan

diputar atau rotasi dengan kecepatan tertentu bersamaan dengan dilakukannya proses

pemakanan oleh pahat yang digerakan secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari

benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif dan gerakkan

translasi dari pahat disebut gerak umpan (feeding).

Tetapi pengertian lain menyebutkan bahwa:

Bubut merupakan suatu proses pemakanan benda kerja yang sayatannya

dilakukan dengan cara memutar benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang

digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja. Gerakan putar

dari benda kerja disebut gerak potong relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut

gerak umpan.

Dengan mengatur perbandingan kecepatan rotasi benda kerja dan kecepatan

translasi pahat maka akan diperoleh berbagai macam ulir dengan ukuran kisar yang

berbeda. Hal ini dapat dilakukan dengan jalan menukar roda gigi translasi yang

menghubungkan poros spindle dengan poros ulir.

Roda gigi penukar disediakan secara khusus untuk memenuhi keperluan

pembuatan ulir. Jumlah gigipada masing – masing roda gigi penukar berpariasi

besarnya mulai dari jumlah 15 sampai dengan jumlah gigi maksimum 127. Roda gigi

penukar dengan jumlah 127 mempunyai kekhususan karena digunakan untuk konversi

dari ulir metrik ke ulir inci.

Page 5: Mesin bubut

Prinsip kerja mesin bubut

Poros spindle akan memutar benda kerja memulai piringan pembawa sehingga

memutar roda gigi pada poros spindle, melalui roda gigi penghubung, putaran akan

disampaikan ke roda gigi poros ulir, oleh klem berulir. Putaran poros ulir tersebut

diubah menjadi gerak translasi pada eretan yang membawa pahat. Akibatnya pada

benda kerja akan terjadi sayatan yang berbentuk ulir.

Bagian – bagian utama mesin bubut konvensional

Bagian – bagian utama pada mesin bubut konvensional pada umumnya sama

walaupun merk atau buatan pabrik yang berbeda, hanya saja terkadang posisi handel /

tuas, tombol, tabel petunjukan pembubutan dan rangkaian penyusunan roda gigi untuk

berbagai jenis pembubutan letak / posisinya berbeda. Demikian juga cara

pengoperasiannya karena memiliki fasilitas yang sama juga tidak jauh berbeda.

Berikut ini akan diuraikan bagian – bagian utama mesin bubut konvensional (biasa)

yang pada umumnya dimiliki oleh mesin tersebut.

Sumbu Utama (Main Spindle)

Sumbu utama atau dikenal dengan main spindle merupakan suatu sumbu utama

mesin bubut yang berfungsi sebagai dudukan chuck ( cekam ), plat pembawa, kolet,

senter tetap dan lain – lain. Sebuah sumbu utama mesin bubut yang terpasang sebuah

chuck atau cekam dimana didalamnya terdapat susunan roda gigi yang dapat digeser –

geser melalui handle atau tuas untuk mengatur putaran mesin sesuai kebutuhan

pembubutan. Jenis lain sumbu utama mesin bubut yang ujungnya sedang terpasang

sebuah senter tetap (G), yang berfungsi sebagai tempat dudukan benda kerja pada saat

Page 6: Mesin bubut

pembubutan diantara dua senter. Di dalam kepala tetap ini terdapat serangkaian susunan

roda gigi dan roda pulley bertingkah ataupun roda tunggal dihubungkan dengan sabuk

V atas sabuk rata, dengan demikian kita dapat memperoleh putaran yang berbeda – beda

apabila hungan diantara roda tersebut diubah – ubah menggunakan handle atau tuas

pengatur kecepatan (A), (C) dan (F). Roda (pully V) bertingkat ini biasanya terdiri dari

3 atau 4 buah keping dengan sumbu yang berbeda dan diputar oleh sebuah motor listrik.

Putaran yang dihasilkan ada dua macam yaitu putaran cepat dan putaran lambat.

Putaran cepat biasanya dilakukan pada kerja tunggal untuk membubut benda dengan

sayatan tipis sedangkan putaran lambat untuk kerja ganda yaitu untuk membubut

dengan tenaga besar dan pemakanannya tebal ( pengasaran ). Arah putaran mesin dapat

dibalik menggunakan tuas pembalik putaran (C), hal ini diperlukan dengan maksud

misalnya untuk membubut ulir atau untuk membubut dengan arah berlawanan sesuai

dengan sudut mata potong pahat.

Meja Mesin (Bed)

Meja mesin bubut berfungsi sebagai tempat dudukan kepala lepas, eretan,

penyangga diam ( steady rest ) dan merupakan tumpuan gaya pemakanan waktu

pembubutan. Bentuk alas ini bermacam – macam, ada yang datar dan ada yang salah

satu atau kedua sisinya mempunyai ketinggian tertentu. Permukaannya halus dan rata

sehingga gerakan kepala lepas dan lain –lain di atasnya lancar. Bila alas ini kotor atau

Page 7: Mesin bubut

rusak akan mengakibatkan jalannya eretan tidak lancar sehingga akan diperoleh hasil

pembubutan yang tidak baik atau kurang presisi.

Eretan ( carriage )

Eretan terdiri atas eretan memanjang (longitudinal carriage) yang bergerak

sepanjang alas mesin, eretan melintang (cross carriage) tang bergerak melintang alas

mesin dan eretan atas (top carriage), yang bergerak sesuai dengan posisi penyetelan di

atas eretan melintang. Kegunaan eretan ini adalah untuk memberikan pemakanan yang

besarnya dapat di atur menurut kehendak operator yang dapat terukur dengan ketelitian

tertentu yang terdapat pada roda pemutarnya. Perlu diketahui bahwa semua eretan dapat

dijalankan secara otomatis ataupun manual.

Kepala Lepas (Tail Stock)

Kepala lepas sebagaimana dipergunakan untuk dudukan senter putar sebagai

pendukung benda kerja pada saat pembubutan, dudukan bor tangkai tirus dan cekam bor

sebagai penjepit bor.kepala lepas dapat bergeser sepanjang alas mesin, porosnya

berlubang tirus sehingga memudahkan tangkai bor mudah di jepit. Tinggi kepala lepas

sama dengan tinggi senter tetap. Kepala lepas ini terdiri dari terpat dua bagian yaitu alas

Page 8: Mesin bubut

dan badan, yang diikat dengan 2 baut pengikat (A) yang terpasang pada kedua sisi alas

kepala lepas sekaligus berfungsi untuk pengatur pergeseran badan kepala lepas untuk

keperluan, agar dudukan senter putar sepusat dengan senter tetap atau sumbu mesin ,

atau tidak sepusat yaitu pada waktu membubut tirus diantara dua senter.

Selain roda pemutar (B), kepala lepas juga terdapat dua lagi lengan pengikat

yang satu(C) dihubungkan dengan alas yang dipasang mur, dimana fungsinya untuk

mengikat kepala lepas terhadap alas mesin agar tidak terjadi pergerakkan kepala lepas

dari kedudukannya. Sedangkan yang satunya (D) dipasang pada sisi tabung luncur/

rumah senter putar, bila dikencangkan berfungsi agar tidak terjadi pergerakkan

longitudinal sewaktu membubut.

Tuas Pengatur Kecepatan Tranporter dan Sumbu Pembawa

Tuas pengatur kecepatan (A), digunakan untuk mengatur kecepatan poros

transporter dan sumbu pembawa. Ada dua pilihan kecepatan yaitu kecepatan tinggi dan

kecepatan rendah. Kecepatan tinggi digunakan untuk pengerjaan benda – benda

berdiameter kecil dan pengerjaan penyelesaian, sedangkan kecepatan rendah digunakan

untuk pengerjaan pengasaran, ulir, alur, mengkartel dan pemotongan (cut off).

Page 9: Mesin bubut

Besarnya kecepatan setiap mesin berbeda – beda dan dapat dilih pada plat tabel yang

tertera pada mesin tersebut.

Pelat Tabel

Pelat tabel (B) adalah tabel besarnya kecepatan yang ditempel pada mesin bubut

yang menyatakan besaran perubahan antara hubungan roda-roda gigi di dalam kotak

roda gigi ataupun terhadap roda pulley di dalam kepala tetap (head stock). Tabel ini

sangat berguna untuk pedoman dalam pengerjaan sehingga dapat dipilih kecepatan yang

sesuai dengan besar kecilnya diameter benda kerja atau menurut jenis pahat dan bahan

yang dikerjakan.

Tuas Penggubah Pembalik Transporter dan Sumbu Pembawa

Tuas pembalik putaran (C), digunakan untuk membalikan arah putaran sumbu

utama, hal ini diperlukan bilamana hendak melakukan pengerjaan penguliran,

pengkartelan, ataupun membubut permukaan.

Plat Tabel Kecepatan Sumbu Utama

Plat tabel kecepatan sumbu utama , menunjukan angka-angka besaran kecepatan

sumbu utama yang dapat dipilih sesuai dengan pekerjaan pembubutan.

Page 10: Mesin bubut

Tuas-tuas Pengatur Kecepatan Sumbu Utama

Tuas pengatur kecepatan sumbu utama berfungsi untuk mengatur kecepatan

putaran mesin sesuai hasil dari perhitungan atau pembacaan dari tabel putaran.

Penjepit Pahat (Tools Post)

Penjepit pahat digunakan untuk menjepit atau memegang pahat, yang bentuknya

ada beberapa macam, jenis ini sangat praktis dan dapat menjepit pahat 4 (empat) buah

sekaligus sehingga dalam suatu pengerjaan bilia memerlukan 4 macam pahat dapat di

pasang dan disetel sekaligus.

Page 11: Mesin bubut

Eretan Atas

Eretan atas, berfungsi sebagai dudukan penjepit pahat yang sekaligus berfungsi

untuk mengatur besaran majunya pahat pada proses pembubutan ulir , alur , tirus,

champer (pingul) dan lain lainyang ketelitiannya bisa mencapai 0,01 mm.

Eretan ini tidak dapat dijalankan secara otomatis, melainkan hanya dengan cara

manual. Kedudukannya dapat diatur dengan memutarnya sampai posisi 360 ̊ , biasanya

digunakan untuk membubut tirus dan pembubutan ulir dengan pemakanan

menggunakan eretan atas.

Page 12: Mesin bubut

Keran Pendingin

Keran pendingin digunakan untuk menyalurkan pendingin (collant) kepada

benda kerja yang sedang di bubut dengan tujuan untuk mendinginkan pahat pada waktu

penyayatan sehingga dapat menjaga pahat tetap tajam dan panjang umurnya, hasil

bubutannnya pun halus.

Roda Pemutar

Roda pemutar yang terdapat pada kepala lepas digunakan untuk menggerakkan

poros kepala lepas maju maupun mundur. Beberapa panjang yang ditempuh ketika maju

atau mundur dapat di ukur dengan membaca cincin berskala (dial) yang ada pada roda

pemutar tersebut. Pergerakkan ini diperlukan ketika hendak melakukan pengeboran

untuk mengetahui atau mengukur seberapa dalam mata bor harus dimasukan.

Transporter dan Sumbu Pembawa

Transporter atau poros transporter adalah poros berulir segi empat atau

trapesium yang biasanya memiliki kisar 6 mm, digunakan untuk membawa eretan pada

waktu kerja otomatis, misalnya waktu membubut ulir, alur dan pekerjaan pembubutan

lainnya. Sedangkan sumbu pembawa atau poros pembawa adalah poros yang selalu

berputar untuk membawa atau mendukung jalannya eretan.

Page 13: Mesin bubut

Tuas Penghubung

Tuas penghubung sebagaimana digunakan untuk menghubungkan roda gigi

yang terdapat pada eretan dengan poros transporter sehingga eretan akan dapat berjalan

secara otomatis sepanjang alas mesin. Tuas penghubung ini mempunyai dua kedudukan.

Kedudukan di atas berarti membalik arah gerak putaran ( arah putaran berlawanan

jarum jam) dan posisi ke bawah berarti gerak putaran searah jarum jam.

Eretan Lintang

Eretan lintang sebagaimana fungsinya untuk menggerakkan pahat melintang alas

mesin atau arah ke depan maupun ke belakang posisi operator yaitu dalam pemakanan

benda kerja. Pada roda eretan ini juga terdapat dial pengukuran untuk mengetahui

berapa panjang langkah gerakan maju atau mundurnya pahat.

CARA MEMBUBUT RATA, BERTINGKAT, ALUR, ULIR, TIRUS, dan

MENGKARTEL

Untuk tebal pemakanan yang dalam perlu langkah pengasaran / roughing dengan

menggunakan pahat kasar hingga mendekati ukuran yang diminta. Setelah itu sisanya

diselesaikan dengan pahat rata.

Pahat kasar Pahat rata

(Roughing) (Finishing)

Membubut Alur

Kecepatan putar mesin untuk proses membubut alur adalah 1/3 dari putaran

normal. Pahat digerakkan maju sehingga diameter kecil alur tercapai, kemudian

dimundurkan, lalu digeser untuk mencapai lebar alur kemudian digerakkan maju lagi

hingga ukuran diameter kecil dan lebarnya tercapai.

Page 14: Mesin bubut

Membubut Tirus dengan Eretan Atas

Ketirusan digunakan untuk bermacam-macam kegunaan bengkel, misalnya

untuk pengikatan dan sealing. Pada penggunaan yang umum ketirusan ini sudah di

normalisasikan. Bentuk tirusnya dapat dibuat di mesin bubut dengan 3 perbedaan cara,

yaitu:

1. Membubut tirus dengan eretan atas

2. Membubut tirus dengan menggerakkan kepala lepas

3. Membubut tirus dengan perlengkapan pembubutan tirus

Cara yang pertama digunakan hanya untuk benda yang pendek, tergantung dari panjang

gerak eretan atas.

Page 15: Mesin bubut

Perlengkapan tirus ini terletak pada ujung eretan lintang dan ikut bergeser

dengan eretan atas. Membubut tirus dengan taper attachment ini lebih baik dari pada

dengan cara menggeserkan kepala lepas.

Kelebihannya :

1. Kedudukan senter bubut tidak berubah sehingga bentuk lubang senter tidak

terganggu.

2. Dapat membubut tirus luar dan dalam dengan gerakan otomatis.

Kekurangannya :

1. Besar tirusnya tidak terbatas

2. Tidak dapat untuk pemakanan tebal

Dengan alat tersebut di atas, dalam pelaksanaannya kita tinggal langsung

menyetel sudut ketirusan yang dikehendaki.peralatan ini ada yang menjadi satu dengan

mesin bubut ada yang terpisah. Peralatan yang terpisah contohnya pada mesin EMCO di

SMK PIRI I Yogyakarta. Sedangkan yang menjadi satu dengan mesin bubut contohnya

pada mesin BJ-1640GD.

Cara mengatur taper attachment :

Besar sudut yang telah dihitung adalah untuk menentukan kedudukan batang

pengantar A. Pada ujung batang ini terdapat garis penunjuk atau tanda yang

menunjukkan ke garis-garis pembagian ukuran derajat C. Jika besar sudut telah

diperoleh, maka pengaturan taper attachment sebagai berikut:

Aturlah kedudukan eretan lintang pada kedudukan bagian yang akan dibubut.

Ikatlah kedudukan blok penahan E pada alas mesin dengan menggerakkan baut

F.

Page 16: Mesin bubut

Kendorkan baut D dan aturlah batang pengantar A sehingga tanda panahnya

menunjukkan pada ukuran derajat yang telah ditentukan tadi, baut D keraskan

kembali.

Pengikat G dikeraskan kembali.

Putarlah eretan lintang ke kanan untuk mengambil tebal pemakanan, jalankan

mesin dan membubut dapat dilakukan secara otomatis.

Nama bagian Taper Attachment :

A = batang pengantar

B = blok pengantar

C = pembagian derajat

E = blok penahan

Contoh soal.

Dik. Suatu benda kerja yang akan dibubut tirus dengan ukuran seperti gambar.

Berapakah besar sudut kemiringannya?

Page 17: Mesin bubut

KNURLING / MENGKARTEL

Kartel adalah suatu alat yang gunananya untuk membuat alur-alur kecil pada

benda kerja, fungsi dari hasil kartelan yaitu:

1. Agar tidak licin / mengurangi kelicinan

2. Memperbesar diameter benda

3. Sebagai dekorasi

Alat ini terdiri dari tangkai dan sepasang gigi, gigi tersebut terpasang pada

bagian muka tangkai dan dibuat dari baja yang dikeraskan. Hasil kartelan ini ada yang

lurus, miring dan belah ketupat. Ukuran kehalusan gigi / alurnya ditentukan dalam

banyak alur tiap inci.

Kartel dipasang pada rumah pahat dan kedudukan setinggi senter.

Cara mengkartel

Sebelum dikartel benda kerja harus dibubut yang halus dengan ukuran 0,2 – 0,5

mm, lebih kecil dari pada ukuran yang sebenarnya.

Langkah selanjutnya:

1. Benda kerja di cekam dan ujungnya ditimpa dengan senter putar

2. Pasang kartel dengan kedudukan setinggi senter

Page 18: Mesin bubut

3. Perputaran mesin dengan kerja ganda dan gerakan kartel diatur pada gerakan

yang lambat

4. Tempelkan kartel sebelah kanan

5. Jalankan mesin dan kedua gigi kartel harus berputar dan jangan sampai lepas

dengan benda kerja

6. Hentikan mesin dan periksa hasilnya:

Bila hasilnya halus berarti letak kartel tidak tepat

Bila hasilnya percobaan itu baik tambahkan pemakanannya sedikit agar

kedudukan kartel tidak berubah dan diulangi sampai membentuk yang

dikehedaki

7. Jika sudah sampai batas ukuran yang dikehendaki, hentikan mesin

Pembuatan Ulir pada Mesin Bubut

Langkah-langkah yang harus diperhatikan sebelum mulai proses membuat ulir.

1. Tentukan macam mesin bubut yang sesuai untuk mendapatkan kisar seperti

yang diinginkan dan cocok untuk benda kerja tersebut.

2. Periksa diameter (luar atau dalam) benda kerja.

Page 19: Mesin bubut

3. Cekam benda kerja.

4. Tentukan kisar pada lemari roda gigi poros transportir, atau dengan mengganti

roda-roda gigi dari poros transportir.

5. Pilih kecepatan potong yang tepat dari lemari roda gigi kecepatan.

6. Hitung dalamnya pemakanan untuk ulir.

7. Atur kedudukan pahat ulir yang telah digerinda tepat pada pencekaman pahat

(penggunaan alat ukur).

8. Gerakkan pembawa (pahat) dengan tangan sepanjang diameter yang akan dibuat

ulir.

9. Kembalikan pembawa pada posisi semula dan tangkupkan mur belah.

10. Hidupkan mesin dan dekatkan pahat ulir sehingga sedikit menyentuh benda

kerja, setelah beberapa putaran , hentikan mesin.

11. Skala peta eretan melintang (cross slide) diatur pada kedudukan nol.

12. Tarik mundur pahat ulir dari benda kerja.

13. Periksa kisar pada celah tipis yang dibuat pada step 10.

Alat Potong Mesin Bubut

Yang dimaksud dengan alat potong adalah alat / pisau yang digunakan untuk

menyayat. Produk benda kerja, dalam pekerjaan pembubutan salah satu alat potong

yang sering digunakan adalah pahat bubut. Jenis bahan pahat bubut yang banyak

digunakan di industri- industi dan bengkel-bengkel antara lain baja karbon, HSS, diamon

dan ceramik.

1. Geometris Alat Potong

Hal yang sangat penting diperhatikan adalah bagaimana alat potong dapat

menyayat dengan baik, dan untuk dapat menyayat dengan baik alat potong diperlukan

adanya sudut baji, sudut bebas dan sudut tatal sesuai ketentuan , yang semua ini disebut

dengan istilah geometris alat potong. Sesuai dengan bahan dan bentuk pisau , geometris

alat potong untuk penggunaan setiap jenis logam yang berbeda.

Pahat Bubut Rata Kanan

Page 20: Mesin bubut

Pahat bubut rata kanan memiliki sudut baji 80 ̊ dan sudut-sudut bebas lainnya,

pada umumnya digunakan untuk pembubutan rata memanjang yang pemakanannya

dimulai dari kiri ke arah kanan mendekati posisi cekam.

Pahat Bubut Rata Kiri

Pahat bubut rata kiri memiliki sudut baji 55 ̊ , pada umumnya digunakan untuk

pembubutan rata memanjang yang pemakanannya dimulai dari kiri ke arah kanan

mendekati posisi kepala lepas.

Pahat Bubut Muka

Pahat bubut muka memiliki udut baji 55 ̊ , pada umumnya digunakan untuk

pembubutan rata permukaan benda kerja ( facing) yang pemakanannya dapat dimulai

dari luar benda kerja ke arah mendekati titik senter dan juga dapat dimulai dari titik

senter ke arah luar benda kerja tergantung arah putaran mesinnya.

Page 21: Mesin bubut

Pahat Bubut Ulir

Pahat bubut ulir memiliki sudut puncak tergantung dari jenis ulir yang akan

dibuat, sudut puncak 55 ̊ adalah untuk membuat ulir jenis whitwhort. Sedangkan untuk

pembuatan ulir jenis metrik sudut puncak pahat ulirnya dibuat 60 ̊ .

2. Penggunaan Pahat Bubut Luar

Sebagaimana dijelaskan di atas bahwa salah satu alat potong yang sering

digunakan pada proses pembubutan adalah pahat bubut. Bentuk, jenis dan bahan pahat

ada bermacam-macam yang tentunya disesuaikan dengan kebutuhan. Prosesnya adalah

benda kerja yang akan dibubut bergerak berputar sedangkan pahatnya bergerak

memanjang, melintang atau menyudut tergantung pada hasil pembubutan yang

diinginkan .

Page 22: Mesin bubut

3. Pahat Bubut Dalam

Selain bubut luar, pada proses pembubutan juga sering menggunakan pahat

bubut dalam. Pahat jenis ini digunakan untuk membubut bagian dalam atau

memperbesar lubang yang sebelumnya telah dikerjakan dengan mata bor. Bentuknya

juga bermacam-macam dapat berupa pahat potong, pahat alur ataupun pahat ulir, ada

yang diikat pada tangkai pahat. Bentuk ada yang khusus sehingga tidak diperlukan

tangkai pahat. Contoh pemakaian pahat bubut dalam ketika memperbesar lubang dan

membubut rata bagian dalam.

4. Pahat Potong

Pahat potong adalah jenis pahat potong yang menggunakan tangkai digunakan

untuk memotong benda kerja.

Page 23: Mesin bubut

5. Pahat Bentuk

Pahat bentuk digunakan untuk membentuk permukaan benda kerja, bentuknya

sangat banyak dan dapat diasah sesuai bentuk yang dikehendaki operatornya, adalah

jenis – jenis pahat terbentuk radius.

6. Pahat Keras

Pahat keras yaitu pahat yang terbuat dari logam keras yang mengandung bahan

karbon tinggi yang dipadu dengan bahan-bahan lainnya, seperti Cemented Carbid,

tungsten, wide dan lain-lain. Pahat jenis ini tahan terhadapsuhu kerja sampai dengan

kurang lebih 1000 ̊ C, sehingga tahan aus / gesekan tetapi getas/rapuh dan dalam

pengoperasiannya tidak harus menggunakan pendingin, sehingga cocok untuk

mengerjakan baja, besi tuang, dan jenis baja lainnya dengan pemakanan yang tebal

namun tidak boleh mendapat tekanan yang besar. Di pasaran pahat jenis ini ada yang

berbentuk segi tiga, segi empat dan lain-lain, yang pengikatan dalam tangkainya dengan

cara dipatri keras (brassing) atau dijepit menggunakan tangkai dan baut khusus.

Page 24: Mesin bubut

7. Bor Senter

Bor senter digunakan untuk membuat lubang senter diujung benda kerja sebagai

tempat kedudukan senter putar atau tetap yang kedalamannya disesuaikan dengan

kebutuhan yaitu sekitar 1/3 ÷ 2/3 dari panjang bagian yang tirus pada bor senter

tersebut. Pembuatan lubang senter pada benda kerja diperlukan apabila memiliki ukuran

yang relatif panjang atau untuk mengawali pekerjaan pengeboran.

8. Kartel

Kartel adalah suatu alat yang digunakan untuk membuat alur-alur kecil pada

permukaan benda kerja, agar tidak licin yang biasanya terdapat pada batang-batang

penarik atau pemutar yang di pegang dengan tangan. Hasil pengkartelan ada yang belah

ketupat dan ada yang lurus tergantung pada gigi kartelnya.

REFERENSI

http://pengertiandancontoh.blogspot.com/2013/03/prinsip-kerja-mesin-bubut.html

http://goresanpenghayal.blogspot.com/2012/12/membubut-ratabertingkatalurulir.html

http://nanafrmana.blogspot.com/2012/11/pengertian-dan-gambar-mesin-bubut.html