Mesin 2 Langkah Andi Hermansah

33
MOTOR BENSIN 2 LANGKAH TUGAS MANDIRI MATA KULIAH : MESIN BOLAK-BALIK Disusun oleh : NAMA : ANDI HERMANSAH NIM : MID121009 PROGRAM STUDI MEKANIK INDUSTRI DAN DESAIN

description

teknik mesin teknik otmotif

Transcript of Mesin 2 Langkah Andi Hermansah

MOTOR BENSIN 2 LANGKAHTUGAS MANDIRIMATA KULIAH : MESIN BOLAK-BALIK

Disusun oleh : NAMA: ANDI HERMANSAHNIM: MID121009

PROGRAM STUDI MEKANIK INDUSTRI DAN DESAINPOLITEKNIK TEDC BANDUNG2015

KATA PENGANTARPuji syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah senantiasa melimpahkan Rahmat dan Hidayah-NYA sehingga kita semua dalam keadaan sehat walafiat dalam menjalankan aktifitas sehari-hari. Penyusun juga panjatkan kehadirat ALLAH SWT karena hanya dengan keridoan-NYA rangkuman dengan judul MOTOR BENSIN 2 LANGKAH ini dapat terselesaikan.Penyusun menyadari betul sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak, rangkuman ini tidak akan terwujud dan masih jauh dari sempurna, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penyusun berharap saran dan kritik demi perbaikan-perbaikan lebih lanjut.Penyusun berharap, semoga rangkuman ini dapat memberikan manfaat bagi yang membutuhkan.cimahi,22 Maret 2015

Andi Hermansah MID121009

DAFTAR ISI

KATA PENGANTARiDAFTAR ISIiiBAB I PENDAHULUAN1A.Latar Belakang1B.Batasan Masalah2C.Perumusan Masalah2D.Tujuan Penulisan2E.Manfaat Penulisan2BAB II PEMBAHASAN4A.Pengertian Motor Bensin4B.Bagian-Bagian Motor Bensin 2 Langkah5F.Cara Kerja Motor Bensin 2 Langkah7G.Sistem Pengapian91.Sistem pengapian konvensional92.Sistem pengapian elektronik11H.Sistem Pelumasan Motor Bensin 2 Langkah131.Premix type lubrication132.Injection pump lubrication14I.Perbedaan Desain Motor Bensin 2 Langkah Dengan 4 Langkah15J.Kelebihan & Kekurangan Mesin 2 Langkah16DAFTAR PUSTAKA18

18

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangKendaraan bermotor adalah salah satu contoh produk teknologi yang pada saat ini terus berkembang dari hari ke hari. Perusahaan produsen kendaran bermotor sebut saja HONDA dan YAMAHA yang berlomba-lomba dalam teknologi untuk membuat suatu perubahan agar kendaraan yang mereka pasarkan/jual bisa lebih bersaing dimasyarakat. Dengan pesatnya perkembangan teknologi, maka tidaklah heran jika di berbagai perusahaan otomotif melakukan berbagai inovasi khususnya pada bagian mesin agar bisa lebih efisien dan hemat bahan bakar yang terpenting. Hal ini diwujudkan dengan terciptanya teknologi fuel injection yang sekarang para produsen otomotif mulai beralih ke teknologi ini, sejalan dengan hal itu maka penulis melihat bahwa perlunya sebuah pemaparan informasi dasar tentang motor bensin ini, yang diharapkan dapat memberikan sedikit gambaran tentang perkembangan teknologi yang begitu pesat saat ini. Didalam materi tentang motor bensin ini terdapat 2 jenis yaitu yang pertama motor bensin 4 langkah (four stroke) dan motor bensin 2 langkah (two stroke).

B. Batasan MasalahBerdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis membatasi masalah hanya tentang motor bensin 2 langkah.C. Perumusan Masalah Perumusan masalah yang diangkat dalam pembahasan motor bensin 2 langkah ini adalah: Apa saja bagian-bagian motor bensin 2 langkah ? Bagaimana cara kerja motor bensin 2 langkah ? Bagaimana sistem pengapian motor bensin 2 langkah ? Bagaimana sistem pelumasan motor bensin 2 langkah ? Bagaimana perbedaan desain motor bensin 2 langkah dengan 4 langkah ? Bagaimana kelebihan dan kekurangan motor bensin 2 langkah ?D. Tujuan Penulisan Sesuai dengan permasalahan diatas yang dirumuskan, maka tujuan yang ingin dicapai pada pembahasan ini adalah: Untuk mengetahui bagian-bagian motor bensin 2 langkah. Untuk mengetahui cara kerja motor bensin 2 langkah. Untuk mengetahui sistem pengapian motor bensin 2 langkah. Untuk mengetahui sistem pelumasan motor bensin 2 langkah. Untuk mengetahui perbedaan desain motor bensin 2 langkah dengan 4 langkah. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan motor bensin 2 langkah.E. Manfaat Penulisan Dalam pembahasan Motor Bensin 2 Langkah diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: Memberikan pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan bagi penulis dalam pembahasan pengertian dan sisitem kerja motor bensin 2 langkah. Memberikan pengetahuan bagi masyarakat, terutama yang mempunyai kendaran. Hal ini mengingat bahwa mahalnya biaya service dan susahnya penyediaan suku cadang dalam kendaraan bermotor. Memberikan kontribusi positif pada dunia otomotif dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat diandalkan.

BAB IIPEMBAHASANA. Pengertian Motor BensinMotor bensin adalah jenis mesin kalor yang termasuk Mesin Pembakaran Dalam (Internal Combustion Engine). Internal Combustion Engine (I.C. Engine) adalah mesin kalor yang mengubah energi kimia bahan bakar menjadi kerja mekanis, yaitu dalam bentuk putaran poros. Energi kimia bahan bakar pertama diubah menjadi energi panas melalui proses pembakaran atau oksidasi dengan udara dalam mesin. Energi panas ini meningkatkan temperatur dan tekanan gas pada ruang bakar. Gas bertekanan tinggi ini kemudian berekspansi melawan mekanisme mekanik mesin. Ekspansi ini diubah oleh mekanisme link menjadi putaran crankshaft, yang merupakan output dari mesin tersebut. Crankshaft selanjutnya dihubungkan ke sistem transmisi oleh sebuah poros untuk mentransmisikan daya atau energi putaran mekanis yang selanjutnya energi ini dimanfaatkan sesuai dengan keperluan. Siklus Otto pada motor bensin disebut juga dengan siklus volume konstan, dimana pembakaran terjadi pada saat volume konstan. Pada motor bensin dengan siklus Otto dikenal dua jenis motor bakar, yaitu motor bensin 4 langkah (four stroke) dan motor bensin 2 langkah (two stroke). Untuk motor bensin 4 langkah terdapat 4 kali gerakan piston atau 2 kali putaran poros engkol (crank shaft) untuk tiap siklus pembakaran, sedangkan untuk motor bensin 2 langkah terdapat 2 kali gerakan piston atau 1 kali putaran poros engkol untuk tiap siklus pembakaran. Sementara yang dimaksud langkah adalah gerakan piston dari TMA (Titik Mati Atas) sampai TMB (Titik Mati Bawah) maupun sebaliknya dari TMB ke TMA. Motor bensin 2 langkah harus memakai oli pelumas samping selain pelumas mesin hal ini di sebabkan karena putaran yang dihasilkan lebih cepat karena hanya membutuhkan 2 langkah kerja.B. Bagian-Bagian Motor Bensin 2 LangkahBagian-bagian penting dari motor bensin 2 langkah dapat dilihat pada gambar di samping. Fungsi dari nama-nama bagian tersebut akan dijelaskan dibawah ini, yaitu:

Busi : untuk memercikkan bunga api yang diperlukan untuk membakar campuran udara dan bahan bakar yang telah dikompresi, sehingga terjadi langkah usaha. Kepala silinder : sebagai tempat ruang pembakaran, tempat pemasangan busi. Ruang bakar : sebagai tempat terjadinya proses pembakaran. Silinder : sebagai kedudukan silinder dan kepala silinder, sebagai rumah mekanisme engkol (poros engkol, con rod, piston dll), tempat terjadinya proses langkah-langkah pembakaran. Torak : untuk menerima tekanan hasil pembakaran campuran gas dan meneruskan tekanan untuk memutar poros engkol (crank shaft) melalui batang piston (connecting rod). Ring : mencegah kebocoran campuran udara dan bahan bakar serta gas pembakaran melalui celah antara piston dengan dinding silinder kedalam bak engkol selama langkah kompresi dan langkah pembuangan, mencegah oli yang melumasi piston dan silinder masuk ke ruang bakar. Pena torak : untuk menghubungkan piston dengan bagian ujung yang kecil (small end) pada batang piston (connecting rod) melalui bushing dan meneruskan tekanan pembakaran yang diterima piston ke batang piston. Saluran buang : sebagai saluran gas-gas buang sisa pembakaran dari silinder-silinder ke satu tempat melalui pipa buang, dimana saluran buang ini dipasangkan pada tiap lubang pengeluaran gas yang terdapat pada setiap silinder. Saluran masuk : menyalurkan campuran udara dan bensin dari karburator ke silinder agar terjadi proses pembakaran. Saluran bilas : sebagai saluran penghubung antara ruang engkol dengan ruang bakar sehingga pada saat tertentu muatan segar yang berada diruang engkol dialirkan ke ruang bakar untuk dikompresi. Batang torak : untuk menghubungkan piston ke poros engkol dan selanjutnya menerima tenaga dari piston yang diperoleh dari pembakaran dan meneruskannya ke poros engkol. Pena engkol : yaitu bagian poros engkol yang berhubungan dengan batang torak. Bobot kontra : pengimbangan putaran engkol sewaktu torak mendapat tekanan kerja. Poros engkol : mengubah gerakan torak menjadi gerakan putar mesin dan meneruskan gaya kopel ( momen gaya ) yang dihasilkan motor ke alat pemindah tenaga sampai ke roda. Ruang engkol : sebagai rumah dan bergeraknya poros engkol.

F. Cara Kerja Motor Bensin 2 Langkah

Sebelum kita membahas tentang prinsip kerja motor bensin 2 langkah ini ada Istilah-istilah baku yang berlaku yang harus diketahui untuk bisa memahami prinsip kerja mesin ini antara lain : TMA (titik mati atas) atau TDC (top dead centre): Posisi piston berada pada titik paling atas dalam silinder mesin atau piston berada pada titik paling jauh dari poros engkol (crankshaft). TMB (titik mati bawah) atau BDC (bottom dead centre): Posisi piston berada pada titik paling bawah dalam silinder mesin atau piston berada pada titik paling dekat dengan poros engkol (crankshaft). Ruang bilas yaitu ruangan di bawah piston dimana terdapat poros engkol (crankshaft). Sering disebut sebagai bak engkol (crankcase) berfungsi gas hasil campuran udara, bahan bakar dan pelumas bisa tercampur lebih merata. Pembilasan (scavenging) yaitu proses pengeluaran gas hasil pembakaran dan proses pemasukan gas untuk pembakaran dalam ruang bakar.Dalam motor bensin 2 langkah, piston melakukan 2 kali langkah kerja dalam 1 kali langkah usaha.Langkah 1 piston bergerak dari TMA ke TMB. Saat bergerak dari TMA ke TMB, piston akan menekan ruang bilas yang berada di bawahnya. Semakin jauh piston meninggalkan TMA menuju TMB akan semakin meningkat pula tekanan di ruang bilas. Pada titik tertentu, piston (ring piston) akan melewati lubang pembuangan gas dan lubang pemasukan gas. Posisi masing-masing lubang tergantung dari desain perancang. Umumnya ring piston akan melewati lubang pembuangan terlebih dahulu. Pada saat ring piston melewati lubang pembuangan, gas di dalam ruang bakar keluar melalui lubang pembuangan. Pada saat ring piston melewati lubang pemasukan, gas yang tertekan di dalam ruang bilas akan terpompa masuk ke dalam ruang bakar, sekaligus mendorong keluar gas yang ada di dalam ruang bakar menuju lubang pembuangan. Piston terus menekan ruang bilas sampai titik TMB, sekaligus memompa gas dalam ruang bilas menuju ke dalam ruang bakar.Langkah 2 piston bergerak dari TMB ke TMA. Saat bergerak dari TMB ke TMA, piston akan menghisap gas hasil percampuran udara, bahan bakar dan pelumas ke dalam ruang bilas. Percampuran ini dilakukan oleh karburator atau sistem injeksi. Saat melewati lubang pemasukan dan lubang pembuangan, piston akan mengkompresi gas yang terjebak di dalam ruang bakar. Piston akan terus mengkompresi gas dalam ruang bakar sampai TMA. Beberapa saat sebelum piston sampai di TMA (pada mesin bensin busi akan menyala, sedangkan pada mesin diesel akan menyuntikkan bahan bakar) untuk membakar gas dalam ruang bakar. Waktu nyala busi atau penyuntikan bahan bakar tidak terjadi saat piston sampai ke TMA, melainkan terjadi sebelumnya. Ini dimaksudkan agar puncak tekanan akibat pembakaran dalam ruang bakar bisa terjadi saat piston mulai bergerak dari TMA ke TMB, karena proses pembakaran membutuhkan waktu untuk bisa membuat gas terbakar dengan sempurna oleh nyala api busi atau dengan suntikan bahan bakar.G. Sistem PengapianMotor pembakaran dalam ( internal combustion engine ) menghasilkan tenaga dengan jalan membakar campuran udara dan bahan bakar di dalam silinder. Pada motor bakar, loncatan bunga api pada busi diperlukan untuk menyalakan campuran udara bahan bakar yang telah dikompresikan oleh torak di dalam silinder. Fungsi dari sistem pengapian adalah sebagai pengatur proses pembakaran campuran bensin dan udara di dalam silinder sesuai waktu yang sudah ditentukan yaitu pada akhir langkah kompresi. Dalam sistem pengapian motor bensin ini terdapat 2 jenis sistem yaitu sistem pengapian konvensional dan sistem pengapian elektronik.1. Sistem pengapian konvensionalSistem pengapian konvensional merupakan sistem yang paling sederhana dari sistem pengapian dari motor bakar. Gambar dibawah adalah bagian bagian utama sistem pengapian konvensional.Komponen utama serta fungsi dari komponen sistem pengapian konvensional tersebut akan dijelaskan dibawah ini.

Battery yang berfungsi untuk menyimpan arus listrik (arus listrik DC). Coil yang berfungsi untuk menaikan tegangan baterai dari 12 Volt menjadi tegangan yang lebih tinggi yaitu15.000 Volt. Breaker point (platina) yang berfungsi untuk memutuskan dan menghubungkan arus yang mengalir ke kumparan pimer, agar terjadi tegangan induksi pada kumparan sekunder sistem pengapian. Condensor yang berfungsi untuk mencegah terjadinya loncatan bunga api listrik pada platina, dengan cara menyerap arus induksi. Sparkplug (busi) yang berfungsi untuk menyulut campuran udara - bensin yang terkompresi dalam silinder yang didapatkan dari tegangan tinggi yang dihasilkan lilitan sekunder dari gulungan coil yang menghasilkan percikan (spark) diantara elektoda pusat dan ground dari busi.Dibawah ini adalah cara kerja sistem pengapian konvensional yaitu : Ketika stop kontak pada posisi ON dan pemutus arus atau platina (breaker points) tertutup, maka arus listrik akan mengalir dari batere menuju ke coil yang didalamnya terdapat kumparan primer, kumparan sekunder, dan teras besi lunak, sehingga terjadi medan magnet. Ketika arus primer diputus karena bagian platina terbuka oleh gerakan berputar dari nok (cam) maka medan magnet akan hilang dan timbul arus induksi pada kumparan sekunder. Poros yang memutar rotor distributor sama dengan poros nok pemutus arus primer sehingga pada saat terjadi pemutusan arus primer maka bersamaan itu pula terjadi hubungan antara rotor distributor dengan salah satu kabel busi sesuai dengan urutan penyalaannya. Arus induksi yang didistribusikan oleh distributor tersebut mampu menghasilkan tegangan hingga 15000 volt sehingga menimbulkan loncatan bunga api listrik (spark) pada busi. Ketika terjadi spark maka pada setiap gap juga akan terjadi spark, termasuk di platina, untuk itu dipasang kondensor guna menyerap arus induksi, sehingga tidak timbul spark pada platina.2. Sistem pengapian elektronikSistem pengapian elektronik merupakan sistem pengapian yang menggunakan komponen elektronik seperti transistor, dioda, resistor dan kapasitor untuk memperbesar efisiensi sistem penyalaan. Sistem pengapian elektronik juga dikenal dengan sistem pengapian transistor. Sistem pengapian elektronik mempunyai efisiensi yang lebih besar bila dibandingkan dengan sistem pengapian konvensional. Sistem pengapian elektronik ada beberapa macam, antara lain: CCTI ( Contact Controlled Transistor Ignition). MCTI ( Magnetically Controlled Transistor Ignintion ). CDI (Capasitor Discharge Ignition). IRLISPARK ( Infra Red Light Ignition System). PEI ( Pointless Electronic Ignition). AIS ( Amplifier Type Ignition System).Dari beberapa sistem pengapian elektronik yang sering dipakai adalah sistem pengapian dengan CDI (capasitor discharge ignition). Maka sistem pengapian yang akan dibahas adalah sistem pengapian dengan CDI.Sistem pengapian Capacitor Discharge Ignition (CDI) merupakan sistem pengapian elektronik yang sangat popular yang digunakan pada mesin sepeda motor maupun mobil. Sistem pengapian Capacitor Discharge Ignition (CDI) terbukti lebih menguntungkan dan lebih baik dibanding sistem pengapian konven-sional (menggunakan platina). Dengan sistem Capacitor Discharge Ignition (CDI), tegangan pengapian yang dihasilkan lebih besar (sekitar 40 KV) dan stabil sehingga proses pembakaran campuran bensin dan udara bisa berpeluang makin sempurna. Dengan demikian, terjadinya endapan karbon pada busi juga bisa dihindari. Selain itu, dengan sistem Capacitor Discharge Ignition (CDI) tidak memerlukan penyetelan seperti penyetelan pada platina. Peran platina telah digantikan oleh thyristor sebagai saklar elektronik dan pulser coil atau pick-up coil (koil pulsa generator) yang dipasang dekat flywheel generator atau rotor alternator (kadang-kadang pulser coil menyatu sebagai bagian dari komponen dalam piringan stator, kadang-kadang dipasang secara terpisah).Komponen utama serta fungsi dari komponen sistem pengapian CDI tersebut akan dijelaskan dibawah ini. Baterai yang berfungsi untuk sumber arus pada sistem pengapian. Kunci kontak yang berfungsi untuk memutus dan menghubungkan arus listrik ke konponen pengapian. Ignition coil yang berfungsi untuk menaikan tegangan baterai dari 12 Volt menjadi tegangan yang lebih tinggi yaitu15.000 Volt. Unit pemotong arus yang berfungsi untuk memotong arus yang mengalir ke kumparan pimer. Distributor yang berfungsi untuk menyalurkan tegangan tinggi dari ignition coil ke busi melalui urutan pengapian tertentu. Busi yang berfungsi untuk meloncatkan bunga api dalam ruang bakar.

Dibawah ini cara kerja sistem pengapian dengan CDI yaitu :Sebuah pencatu daya akan mengisi muatan pada kondensator dalam bentuk Arus listrik searah sampai mencapai beberapa ratus volt. Selanjutnya sebuah pemicu akan diaktifkan untuk menghentikan proses pengisian muatan kondensator, sekaligus memulai proses pengosongan muatan kondensator untuk mencatudaya kumparan pengapian melalui sebuah Saklar elektronik. Karena bekerja dengan secara elektronik, sebagian besar komponennya merupakan komponen-komponen elektronik yang ditempatkan pada Papan rangkaian tercetak atau Printed Circuit Board (PCB), lalu dibungkus dengan bahan khusus agar terlindungi dari kotoran, uap, cairan maupun panas.H. Sistem Pelumasan Motor Bensin 2 LangkahPada motor bensin 2 langkah bak engkol (crank case) tidak berisi oli pelumas, karena difungsikan sebagai pompa bilas. Guna melumasi bagian poros engkol, batang piston, piston, ring piston dan dinding silinder maka minyak pelumas dicampur dengan campuran bahan bakar yang masuk ke dalam bak engkol dan silinder. Metode pelumasan ada 2 macam, yaitu: pelumas dicampur langsung dengan bensin di dalam tangki (premix type lubrication) dan pelumas injeksi oleh pompa pelumas (injection pump type lubrication).1. Premix type lubricationPremix type lubrication merupakan metode sistem pelumas motor bensin 2 langkah dengan cara mencampur langsung oli pelumas pada tangki bensin pada perbandingan tertentu. Perbandingan antara bensin dengan oli adalah 20 25 : 1, artinya untuk 20- 25 liter bensin dicampur dengan 1 liter oli.Saat mesin hidup bensin yang bercampur oli mengalir ke karburator, di karburator campuran bensin dengan oli dikabutkan, dan masuk ke dalam bak engkol (crank case), campuran bensin dan oli melumasi poros engkol, bantalan, batang piston, pena piston dan dinding silinder. Saat proses bilas campuran masuk ke dalam silinder untuk melumasi piston, ring piston dan dinding silinder. Saat proses pembakaran campuran bensin dengan oli terbakar, sisa gas buang dibuang melalui knalpot. Sistem pelumas premix type lubrication mempunyai beberapa kelemahan, diantaranya: Di dalam tangki dan di dalam karburator ada kemungkinan oli mengendap, sehingga campuran kurang homogen, komposisi campuran tidak stabil, pelumasan kurang sempurna. Campuran bensin mempunyai viscositas yang lebih tinggi sehingga: pengabutan pada karburator kurang halus, proses pembakaran kurang sempurna, tenaga mesin menurun, banyak endapan karbon di ruang bakar,saluran buang maupun knalpot dan emisi gas buang tinggi. Komposisi campuran tetap, padahal kebutuhan pelumas sebanding dengan putaran mesin, sehingga oli berlebihan pada putaran rendah dan menengah, tetapi kurang saat putaran tinggi.2. Injection pump lubricationInjection pump lubrication merupakan sistem pelumasan pada motor bensin langkah dengan cara memompa sejumlah oli pelumas pada intake manifold. Minyak pelumas disemprotkan kemudian bercampur dengan campuran bensin dan udara dari karburator, dan bersama-sama masuk ke dalam bak engkol. Pada bak engkol campuran bensin dan oli melumasi poros engkol, bantalan, batang piston, pena piston dan dinding silinder. Saat proses pembakaran campuran bensin dan oli terbakar sisa gas buang dibuang melalui knalpot.Dengan adanya pompa oli yang dikontrol bersama gas, memungkinkan jumlah oli yang disemprotkan sesuai dengan kebutuhan beban dan kecepatan sepeda motor. Kebutuhan oli untuk beban ringan sebesar 80 - 120 : 1 , untuk beban menengah 40 70 : 1, sedangkan untuk beban tinggi sebesar 18 30 : 1. Dengan adanya sistem injeksi kelemahan pada sistem pelumas campur dapat teratasi. Produsen sepeda motor Yamaha menyebut sistem pelumas dengan injeksi dengan istilah Autolub, yaitu sistem pelumas dengan automatis mencampur oli dengan campuran bahan bakar pada komposisi yang tepat menggunakan Autolub pump.I. Perbedaan Desain Motor Bensin 2 Langkah Dengan 4 Langkah

Dalam segi desain & konstruksi jelas terdapat perbedaan yang signifikan dalam antara motor bensin 2 langkah (kiri) dengan motor bensin 4 langkah (kanan) terlihat pada gambar disamping perbedaanya.Dibawah ini adalah beberapa perbedaan mendasar antara motor bensin 2 langkah dengan motor bensin 4 langkah antara lain : Pada motor bensin 2 langkah, sekali pembakaran terjadi dalam satu putaran penuh pada poros engkol (crankshaft), sedangkan pada motor bensin 4 langkah, sekali proses pembakaran terjadi dalam dua putaran penuh pada poros engkol. Motor bensin 4 langkah memerlukan mekanisme katup (valve mechanism) dalam bekerjanya untuk membuka dan menutup lubang pemasukan dan pembuangan, sedangkan pada motor bensin 2 langkah tidak membutuhkan katup. Piston dan ring piston berfungsi untuk menbuka dan menutup lubang pemasukan dan pembuangan. Pada awalnya, motor bensin 2 langkah tidak dilengkapi dengan katup, namun dalam perkembangannya katup satu arah (one way valve) akan dipasang di antara ruang bilas dan karburator untuk: Menjaga agar gas yang sudah masuk ke dalam ruang bilas tidak dapat masuk kembali ke karburator. Menjaga tekanan dalam ruang bilas secara ketat saat piston mengkompresi ruang bilas. Lubang pemasukan dan lubang pembuangan pada motor bensin 2 langkah terdapat pada dinding silinder, sedangkan pada mesin langkah terdapat pada kepala silinder (cylinder head). Ini adalah alasan utama yang membuat motor bensin 4 langkah tidak menggunakan oli samping.J. Kelebihan & Kekurangan Mesin 2 LangkahDibawah ini dijelaskan beberapa kelebihan dan kekurangan motor bensin 2 langkah yaitu sebagai berikut.Kelebihan motor bensin 2 langkah : Hasil tenaganya lebih besar dibandingkan motor bensin 4 langkah. Motor bensin 2 langkah lebih kecil dan ringan dibandingkan motor bensin 4 langkah. Kombinasi kedua kelebihan di atas menjadikan rasio berat terhadap tenaga (power to weight ratio) motor bensin 2 langkah lebih baik dibandingkan motor bensin 4 langkah. Motor bensin 2 langkah lebih murah biaya produksinya karena konstruksinya yang sederhana.Meskipun memiliki berbagai kelebihan, mesin bensin 2 langkah ini sudah jarang digunakan dalam kendaraan-kendaraan terutama kendaraan mobil dikarenakan oleh beberapa kekurangan.Kekurangan motor bensin 2 langkah : Efisiensi bahan bakar motor bensin 2 langkah lebih rendah dibandingkan motor bensin 4 langkah (boros). Motor bensin 2 langkah memerlukan percampuran oli dengan bahan bakar (oli samping/two stroke oil) untuk pelumasan silinder mesin. Kedua hal di atas mengakibatkan biaya operasional motor bensin 2 langkah menjadi lebih lebih tinggi dibandingkan biaya operasional motor bensin 4 langkah. Motor bensin 2 langkah menghasilkan polusi udara lebih banyak. Polusi terjadi dari pembakaran oli samping dan gas dari ruang bilas yang lolos/bocor dan masuk langsung ke lubang pembuangan. Pelumasan motor bensin 2 langkah tidak sebaik motor bensin 4 langkah. Ini mengakibatkan usia suku cadang dalam komponen ruang bakar relatif lebih singkat.

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Motor_bakar_dua_langkahhttp://www.pipercomex.com/2011/09/siklus-2-langkah-motor-bakar-piston.htmlhttp://zallesmana.blogspot.com/p/sistem-pengapian-ignition-system.htmlhttp://otomotifdasar.blogspot.com/2012/10/sistem-pengisian-2_31.htmlhttp://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=6&ved=0CDAQFjAF&url=http%3A%2F%2Fstaff.uny.ac.id%2Fsites%2Fdefault%2Ffiles%2FBuku%2520Sistem%2520Pengapian%2520Elektronik-%2520Sutiman.pdf&ei=AhIcVbvtMIXp8gXQ54GIBQ&usg=AFQjCNFMTT4ZLpmD-eRQC73Wq6Urtw4d5g&sig2=uDdKpgD7pvwmkUKddXc5cg&bvm=bv.89744112,d.dGc&cad=rjahttp://otomotif-sae576.blogspot.com/2013/10/sistem-pengapian-cdi.htmlhttp://sabiqptm.blogspot.com/2014/05/sistem-pengapian.htmlhttp://azharkablog.blogspot.com/2013/03/sistem-pelumas-sepeda-motor.html