Merebut Momentum, Membalik Keadaan€¦ · Besarnya subsidi Listrik, namun Produksi listrik masih...

44
Jakarta, 2 April 2014 Press Release INDEF Kebijakan Ekonomi 5 Tahun Mendatang: Merebut Momentum, Membalik Keadaan

Transcript of Merebut Momentum, Membalik Keadaan€¦ · Besarnya subsidi Listrik, namun Produksi listrik masih...

Page 1: Merebut Momentum, Membalik Keadaan€¦ · Besarnya subsidi Listrik, namun Produksi listrik masih belum maksimal. ... Source: FDI Strategy Paper 2010, WEF 21 . 6. Perbandingan Investasi

Jakarta, 2 April 2014

Press Release INDEF

Kebijakan Ekonomi 5 Tahun Mendatang:

Merebut Momentum, Membalik Keadaan

Page 2: Merebut Momentum, Membalik Keadaan€¦ · Besarnya subsidi Listrik, namun Produksi listrik masih belum maksimal. ... Source: FDI Strategy Paper 2010, WEF 21 . 6. Perbandingan Investasi

Pendahuluan ▪ Menjelang pergantian kepemimpinan nasional, pasti memunculkan harapan

masyarakat agar pemimpin baru mampu segera mewujudkan janji kemerdekaan

yaitu membawa kehidupan masyarakat yang semakin sejahtera.

▪ Ekspektasi publik kepada pemimpin baru sangat besar mengingat warisan

persoalan yang semakin menggunung.

▪ INDEF sebagai lembaga riset independen dan lembaga think thank mempunyai

tanggung jawab akademis untuk selalu menyumbangkan gagasan yang

konstruktif untuk dapat berkontribusi dalam menyelesaikan berbagai persoalan

perekonomian Indonesia.

▪ Hasil kajian INDEF untuk Perbaikan Perekonomian Indonesia 5 tahun

mendatang dibagi menjadi 4 bagian:

1. Evaluasi Kinerja Perekonomian Selama 10 Tahun Terakhir.

2. Analisis tentang Dekade yang Hilang (Peluang dan Momentum yang

Terbuang) selama 10 Tahun Terakhir.

3. Strategi Kebijakan Kedepan.

4. Target dan Kebijakan yang Harus Dilakukan Pemimpin Baru Selama 5 Tahun

Mendatang.

1

Page 3: Merebut Momentum, Membalik Keadaan€¦ · Besarnya subsidi Listrik, namun Produksi listrik masih belum maksimal. ... Source: FDI Strategy Paper 2010, WEF 21 . 6. Perbandingan Investasi

Evaluasi Kinerja Perekonomian 10 Tahun Terakhir

INDEF mencatat terdapat 10 indikator yang dapat dijadikan acuan untuk

mengukur kinerja Pemerintah selama 10 tahun terakhir :

1. Pertumbuhan Ekonomi Tinggi, namun Rapuh dan Tidak Berkualitas.

2. Tingkat Pengangguran Terbuka Menurun Secara Lambat

3. Tingkat Kemiskinan Berjalan di Tempat

4. Ketimpangan Semakin Melebar

5. Perekonomian Menghadapi Tekanan Inflasi

6. Nilai Tukar Petani (NTP) tidak kunjung meningkat

7. Sektor formal meningkat, namun porsi sektor informal masih terlalu besar

8. Tax Ratio Stagnan

9. Belanja Rutin dan Subsidi Semakin Tidak Terkendali

10. Terbelit Defisit Neraca Perdagangan

2

Page 4: Merebut Momentum, Membalik Keadaan€¦ · Besarnya subsidi Listrik, namun Produksi listrik masih belum maksimal. ... Source: FDI Strategy Paper 2010, WEF 21 . 6. Perbandingan Investasi

Pertumbuhan Tidak berkualitas. Ekonomi Indonesia selama satu dekade ini

(2004-2013) rata-rata mampu tumbuh 5,8% per tahun. Sayangnya capaian

pertumbuhan ini diikuti dengan semakin terpinggirkannya sektor tradable dan

makin lebarnya ketimpangan.

5.0

5.7 5.5

6.3 6.0

4.6

6.2 6.5

6.2 5.8 5.7

2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014*

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia (%)

3

Page 5: Merebut Momentum, Membalik Keadaan€¦ · Besarnya subsidi Listrik, namun Produksi listrik masih belum maksimal. ... Source: FDI Strategy Paper 2010, WEF 21 . 6. Perbandingan Investasi

Tingkat pengangguran Terbuka dapat diturunkan, namun penurunannya sangat

lambat akibat sumber pertumbuhan ekonomi hanya bertumpu pada sektor non

tradable yang kedap terhadap penyerapan tenaga kerja.

9.9

11.2

10.3

9.1 8.4

7.9 7.1

6.6 6.1 6.3

5.9

2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014*

Tingkat Pengangguran Terbuka (%)

4

Page 6: Merebut Momentum, Membalik Keadaan€¦ · Besarnya subsidi Listrik, namun Produksi listrik masih belum maksimal. ... Source: FDI Strategy Paper 2010, WEF 21 . 6. Perbandingan Investasi

Tingkat Kemiskinan juga menurun dengan lambat. Peningkatan anggaran

kemiskinan tidak signifikan mengurangi tingkat kemiskinan. Salah satu

penyebabnya karena program pengentasan kemiskinan terlepas dan tidak

terintegrasi dengan pembangunan perdesaan, pertanian serta pemberdayaan

UMKM.

16.7 16.0

17.8 16.6

15.4 14.2

13.3 12.5 12.0 11.7

10.6

2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014*

Tingkat Kemiskinan (%)

5

Page 7: Merebut Momentum, Membalik Keadaan€¦ · Besarnya subsidi Listrik, namun Produksi listrik masih belum maksimal. ... Source: FDI Strategy Paper 2010, WEF 21 . 6. Perbandingan Investasi

Ketimpangan antara penduduk yang kaya dan miskin semakin melebar.

Peningkatan ketimpangan membuat capaian pertumbuhan ekonomi tidak

dapat dinikmati semua lapisan masyarakat.

0.36 0.36

0.35

0.37

0.38

0.41 0.41 0.41

0.41

2005 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014*

Gini Ratio (%)

6

Page 8: Merebut Momentum, Membalik Keadaan€¦ · Besarnya subsidi Listrik, namun Produksi listrik masih belum maksimal. ... Source: FDI Strategy Paper 2010, WEF 21 . 6. Perbandingan Investasi

Tren inflasi menurun, namun sumber inflasi masih didominasi dari pangan sehingga

sangat menekan daya beli masyarakat bawah. Fluktuasi harga pangan disebabkan

karena ketergantungan impor komoditas pangan strategis.

6.4

17.1

6.6 6.6

11.1

2.8

7.0

3.8 4.3

8.4

5.5

2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014*

Inflasi (%)

7

Page 9: Merebut Momentum, Membalik Keadaan€¦ · Besarnya subsidi Listrik, namun Produksi listrik masih belum maksimal. ... Source: FDI Strategy Paper 2010, WEF 21 . 6. Perbandingan Investasi

NTP tidak kunjung meningkat, akibatnya kesejahteraan petani semakin

terpinggirkan. Penyebab utamanya adalah disparitas harga yang tajam antara

harga di level petani dengan harga di level konsumen pada komoditas pertanian.

Petani menerima harga dibawah harga keekonomiannya.

117.4

100.6

105.2 106.5

99.0 101.2

102.8

105.8 105.9

102.0

107.9

2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014*

Nilai Tukar Petani (%)

8

Page 10: Merebut Momentum, Membalik Keadaan€¦ · Besarnya subsidi Listrik, namun Produksi listrik masih belum maksimal. ... Source: FDI Strategy Paper 2010, WEF 21 . 6. Perbandingan Investasi

Sektor formal meningkat, namun porsi sektor informal masih terlalu besar

(lebih dari 58%). Melambatnya pertumbuhan sektor formal mengindikasikan

iklim usaha yang masih belum kondusif. Padahal sektor informal sangat

rentan terhadap gejolak ekonomi.

30.33 30.73 31.08 30.95 30.42 30.65 33.07

37.83 39.86 40.42

41.75

2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014*

Sektor Formal (%)

9

Page 11: Merebut Momentum, Membalik Keadaan€¦ · Besarnya subsidi Listrik, namun Produksi listrik masih belum maksimal. ... Source: FDI Strategy Paper 2010, WEF 21 . 6. Perbandingan Investasi

Tax Ratio stagnan, bahkan cenderung mengalami penurunan. Padahal

pertumbuhan ekonomi diklaim cukup tinggi dan pertumbuhan kelas

menengah cukup tajam.

12.2 12.5 12.3 12.4 13.3

11.1 11.2 11.8 11.9 12.2 12.4

2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014*

Tax Ratio (%)

10

Page 12: Merebut Momentum, Membalik Keadaan€¦ · Besarnya subsidi Listrik, namun Produksi listrik masih belum maksimal. ... Source: FDI Strategy Paper 2010, WEF 21 . 6. Perbandingan Investasi

Belanja rutin yang meningkat pesat juga mempersempit ruang fiskal.

Page 13: Merebut Momentum, Membalik Keadaan€¦ · Besarnya subsidi Listrik, namun Produksi listrik masih belum maksimal. ... Source: FDI Strategy Paper 2010, WEF 21 . 6. Perbandingan Investasi

Subsidi Energi semakin tidak terkendali, sehingga menyandera peran

stimulus fiskal.

Subsidi Energi Subsidi Non Energi

Total Subsidi Subsidi BBM Subsidi Listrik

(Miliar Rp)

Porsi (%) (Miliar Rp) Porsi (%) (Miliar Rp) Porsi (%) (Miliar Rp)

2009

45.039,4

32,6

49.546,5

35,9

43.496,3

31,5

138.082,2

2010

82.351,3

42,7

57.601,6

29,9

52.754,1

27,4

192.707,0

2011

165.161,3

55,9

90.447,5

30,6

39.749,4

13,5

295.358,2

2012

211.895,7

61,2

94.583,0

27,3

39.941,7

11,5

346.420,4

2013 APBNP

199.850,0

57,4

99.979,7

28,7

48.289,3

13,9

348.119,0

2014 RAPBN

194.893,0

58,0

89.766,5

26,7

51.582,3

15,3

336.241,8

11

APBN Tersandera Subsidi Energi

Page 14: Merebut Momentum, Membalik Keadaan€¦ · Besarnya subsidi Listrik, namun Produksi listrik masih belum maksimal. ... Source: FDI Strategy Paper 2010, WEF 21 . 6. Perbandingan Investasi

Terbelit Defisit Perdagangan

-30,000

-20,000

-10,000

0

10,000

20,000

30,000

40,000

2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013*

Neraca Perd. Nonmigas Neraca Perd. Migas Neraca Jasa

Pendapatan Transfer berjalan Transaksi Berjalan

Berbagai macam kebijakan liberalisasi perdagangan melalui berbagai

macam FTA semakin memperburuk kondisi neraca perdagangan

Indonesia. FTA yang dilakukan Indonesia absen strategi dan

persiapan.

12

Page 15: Merebut Momentum, Membalik Keadaan€¦ · Besarnya subsidi Listrik, namun Produksi listrik masih belum maksimal. ... Source: FDI Strategy Paper 2010, WEF 21 . 6. Perbandingan Investasi

Dekade Yang Hilang (Peluang yang Terbuang Selama 10 Tahun Terakhir)

Dalam kurun waktu hampir sepuluh tahun (2004-2014) banyak

kesempatan yang terlewatkan, padahal Indonesia memiliki potensi besar

yang seharusnya dapat dimaksimalkan.

1. Ketahanan Pangan

2. Ketahanan Energi

3. Ketimpangan Ekonomi

4. Absennya Kebijakan Pro UMKM

5. Lambatnya Pembangunan Infrastruktur

6. Perbandingan Investasi Rill dan Portfolio

13

Page 16: Merebut Momentum, Membalik Keadaan€¦ · Besarnya subsidi Listrik, namun Produksi listrik masih belum maksimal. ... Source: FDI Strategy Paper 2010, WEF 21 . 6. Perbandingan Investasi

1. Ketahanan Pangan ▪ Sebagai Negara Agraris, Indonesia masih menempati peringkat 70-an dalam tingkat

ketahanan pangan. Kalah dengan India, Vietnam, bahkan Singapura

▪ Kebutuhan komoditas pangan strategis, seperti : beras, jagung, kedelai, gula, dan daging

masih mengandalkan impor. Walaupun neraca perdagangan sektor pertanian masih

surplus, namun surplus hanya terjadi pada sektor perkebunan saja. Sub sektor Pangan,

hortikultura dan perternakan telah mengalami defisit yang semakin membengkak

– Target swasembada beras 10 juta ton di tahun 2014 tidak akan tercapai apabila tidak

ada upaya untuk meningkatkan produktifitas pertanian dan menghambat laju konversi

lahan sawah subur menjadi kegunaan lain serta upaya untuk mengakselerasi perbaikan

sistem infrastruktur pertanian (utamanya irigasi ) yang telah rusak;

– Target pencapaian produksi jagung 24 juta ton tidak akan tercapai jika semua

kebijakan insentif peningkatan produksi dan produktivitas belum dilaksanakan secara

konsisten

– Target Swasembada gula 4,2 juta ton masih terkendala masalah kelembagaan serta

ancaman dari industri gula rafinasi.

– Target swasembada kedelai sebesar 2,5 juta ton terkendala “dekedelisasi”. Saat ini

lahan untuk kedelai tinggal 567 ribu hektar, sehingga produksi nasional kedelai hanya

748.000 ton, jauh dari kebutuhan nasional sebesar 2,2 juta ton.

– Produksi daging sapi 2013 sebesar 430.000 ton masih belum mencukupi kebutuhan

nasional daging sapi yang mencapai 540.000 ton atau masih kekurangan 110.000 ton

dari yang tersedia.

14

Page 17: Merebut Momentum, Membalik Keadaan€¦ · Besarnya subsidi Listrik, namun Produksi listrik masih belum maksimal. ... Source: FDI Strategy Paper 2010, WEF 21 . 6. Perbandingan Investasi

15

NERACA PERDAGANGAN SEKTOR PERTANIAN, 2008-2012 (US$ 000)

Page 18: Merebut Momentum, Membalik Keadaan€¦ · Besarnya subsidi Listrik, namun Produksi listrik masih belum maksimal. ... Source: FDI Strategy Paper 2010, WEF 21 . 6. Perbandingan Investasi

2. Ketahanan Energi

▪ Proporsi subsidi energi masih membengkak, didominasi Subsidi BBM.

Hal ini dikarenakan Indonesia mengalami ketergantungan konsumsi

BBM sementara Indonesia merupakan negara Net Importir BBM.

▪ Produksi minyak terus mengalami penurunan di tengah konsumsi BBM

yang terus meningkat, sementara realisasi kebijakan energi alternatif

hanya sebatas wacana.

▪ Besarnya subsidi Listrik, namun Produksi listrik masih belum maksimal.

Pulau Jawa belum seluruhnya menikmati pasokan listrik, apalagi luar

Jawa. Masih sering terjadi pemadaman bergilir serta pembatasan

penggunaan listrik di daerah-daerah tertentu.

▪ Kapasitas produksi listrik per kapita Indonesia (<2000 kWh/Kapita)

masih di bawah China, Brazil, India, dan di ASEAN berada di bawah

Brunei, Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Filipina.

16

Page 19: Merebut Momentum, Membalik Keadaan€¦ · Besarnya subsidi Listrik, namun Produksi listrik masih belum maksimal. ... Source: FDI Strategy Paper 2010, WEF 21 . 6. Perbandingan Investasi

Kapasitas Produksi Listrik

Sumber: The Global Competitiveness Index, WEF, 2009-2013, dan The Global Innovation

Index 2013, Cornell University, INSEAD, and WIPO, 2013, diolah

Perkembangan Subsidi energi

Rp.triliun

Jenis 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Energi 223,0 94,6 240,0 155,6 306,5 299,8 284,7

1. Subsidi BBM 139,1 45,0 82,4 165,2 211,9 199,9 194,9

2. Subsidi Listrik 83,9 49,5 57,6 90,4 94,6 100,0 89,8

Sumber : APBN 2014

17

Page 20: Merebut Momentum, Membalik Keadaan€¦ · Besarnya subsidi Listrik, namun Produksi listrik masih belum maksimal. ... Source: FDI Strategy Paper 2010, WEF 21 . 6. Perbandingan Investasi

3. Ketimpangan Ekonomi ▪ Terjadi ketimpangan antara sektor tradable dan non tradable, sumber Pertumbuhan

ekonomi di dominasi oleh sektor non tradable.

▪ Sektor industri mengalami penurunan pertumbuhan yang drastis. Hal ini dikarenakan

ketiadaan kebijakan dan startegi pembangunan industri di Indonesia.

▪ Industri yang berkembang adalah industri yang mempunyai daya saing rendah karena

ketergantungan bahan baku, barang modal dan tehnologi impor.

▪ Pembangunan Industri gagal membangun industri hilir yang berbasis pertanian dan

pertambangan yang memiliki daya saing dan nilai tambah besar.

Sektor 1970-1984 1985-1997 1997-1998 1999-2006 2007-2012 Tradable Pertanian 3,7 2,9 -0,2 2,9 3,77 Pertambangan dan Penggalian

4,9 2,7 -0,3 0,6 2,31

Industri pengolahan 11,4 10,3 -3,1 4,9 4,53 Non-tradable Listrik, air & gas 12,8 13,7 7,7 6,9 8.68 Konstruksi 13 9,7 -14,5 5,5 7,38 Perdagangan, hotel & restoran

8 7,5 -6,2 4,9 7,18

Pengangkutan & komunikasi 11,1 7,5 -4,1 9,6 13,43

Keuangan, real estat & jasa perusahaan

11,1 8,1 -10,3 4,7 6,85

Jasa-jasa 8 4,6 -0,1 4 6,19 PDB 6,7 6,3 -4,2 4,4 5,99

Sumber: BPS, diolah

Perbandingan Pertumbuhan Sektor Tradable dan Non Tradable

18

Page 21: Merebut Momentum, Membalik Keadaan€¦ · Besarnya subsidi Listrik, namun Produksi listrik masih belum maksimal. ... Source: FDI Strategy Paper 2010, WEF 21 . 6. Perbandingan Investasi

4. Absennya Kebijakan Pro UMKM

▪ Permasalahan UMKM adalah akses pendanaan, minimnya penerapan tehnologi,

manajemen operasional.yang masih tradisional, dan kualitas SDM yang terbatas.

– Kendala dalam mengakses sumber pendanaan perbankan, utamanya dalam memenuhi

persyaratan administrasi dan ketersediaan agunan yang memenuhi syarat legal. Untuk

itu diperlukan strategi terobosan untuk meningkatkan akses UMKM yang feasible agar

bankable. Salah satunya melalui Perusahaan Penjaminan Kredit yang berfungsi untuk

menjamin pemenuhan kewajiban finansial UMKM sebagai penerima kredit dari bank.

Masih terbatasnya peran KUR sebagai kredit modal kerja atau investasi kepada UMKMK

yang produktif.

– Keterbatasan teknologi dan manejemen yang masih tradisional menyebabkan produk

UMKM tidak efisien dan sulit bersaing dengan produk impor.

– Keterbatasan kualitas SDM memerlukan pelatihan dan keberlanjutan program yang

konkrit melalui optimalisasi fungsi balai-balai pelatihan.

▪ Kebijakan fasilitasi ekspor UMKM masih terbatas, sehingga potensi ekspor produk UMKM

tidak terealisasikan.

▪ Fasilitasi yang dibutuhkan UMKM terutama kemudahan mendapatkan lisensi, informasi pasar, bahan baku, dsb.

19

Page 22: Merebut Momentum, Membalik Keadaan€¦ · Besarnya subsidi Listrik, namun Produksi listrik masih belum maksimal. ... Source: FDI Strategy Paper 2010, WEF 21 . 6. Perbandingan Investasi

Struktur Usaha yang Tidak Proporsional

Sumber :Kementerian UMKM dan Koperasi

19

Page 23: Merebut Momentum, Membalik Keadaan€¦ · Besarnya subsidi Listrik, namun Produksi listrik masih belum maksimal. ... Source: FDI Strategy Paper 2010, WEF 21 . 6. Perbandingan Investasi

5. Pembangunan Infrastruktur Lambat

▪ Lambatnya pembangunan infrastruktur menyebabkan buruknya kualitas infrastruktur.

Tercermin dari indeks infrastruktur Indonesia berada pada peringkat 61 , dibawah

Malaysia (29) dan Thailand (47) serta jauh tertinggal dari Singapura (2).

▪ Rendah indeks infrastruktur berdampak pada mahalnya biaya logistik. Logistic

Performance Index mengalami penurunan dari peringkat 43 (2007) menjadi 59 (2012),

Posisi Indonesia masih di bawah China (26), Brazil (45), India (46), dan di ASEAN berada

di bawah Singapura (1), Malaysia (29), Thailand (38), Filipina (52), dan Vietnam (53)

20

Logistic Performance Index (LPI) 2012

Sumber: The Global Competitiveness Index, WEF, 2009-2013, dan The Global Innovation Index 2013,

Cornell University, INSEAD, and WIPO, 2013, diolah

Page 24: Merebut Momentum, Membalik Keadaan€¦ · Besarnya subsidi Listrik, namun Produksi listrik masih belum maksimal. ... Source: FDI Strategy Paper 2010, WEF 21 . 6. Perbandingan Investasi

Debottlenecking infrastructure

Infrastructure Quality (Ranking out of 133 countries)

Source: FDI Strategy Paper 2010, WEF

21

Page 25: Merebut Momentum, Membalik Keadaan€¦ · Besarnya subsidi Listrik, namun Produksi listrik masih belum maksimal. ... Source: FDI Strategy Paper 2010, WEF 21 . 6. Perbandingan Investasi

6. Perbandingan Investasi Rill vs Portfolio

▪ Investasi Asing yang masuk ke Indonesia memang mengalami peningkatan yang cukup besar. Triwulan I 2014 modal asing telah mencapai Rp. 38 triliun (meningkat dari Rp.10 triliun dari posisi Triwulan I 2013 Rp 28 triliun).

▪ Sayangnya, porsi terbesar dana investor asing dalam bentuk surat utang negara dan saham (hot money) yang dapat ditarik sewaktu-waktu. Investasi portofolio memang dapat mendongkrak nilai rupiah namun kecil kemungkinan dapat meningkatkan kinerja di sektor riil

▪ Peranan PMTB semakin meningkat, >30% dari PDB. Hanya saja masih memunculkan beberapa kritik:

– Sebagian besar ditopang oleh PMA (berpotensi repatriasi keuntungan yang menekan neraca pendapatan)

– Distribusi sektoral. PMA dan PMDN sebagian besar terserap ke sektor tersier dan sekunder sedangkan sektor primer hanya tersebar pada sektor perkebunan. Penyerapan PMA dan PMDN pada sektor perkebunan mulai melambat sejalan dengan penurunan harga komoditas internasional.

– Distribusi regional. Masih terpusat di Jawa dan Sumatera karena masalah iklim investasi (birokrasi + infrastruktur)

22

Page 26: Merebut Momentum, Membalik Keadaan€¦ · Besarnya subsidi Listrik, namun Produksi listrik masih belum maksimal. ... Source: FDI Strategy Paper 2010, WEF 21 . 6. Perbandingan Investasi

Perbandingan Investasi Riil vs Portofolio di Beberapa Negara

22

Page 27: Merebut Momentum, Membalik Keadaan€¦ · Besarnya subsidi Listrik, namun Produksi listrik masih belum maksimal. ... Source: FDI Strategy Paper 2010, WEF 21 . 6. Perbandingan Investasi

Strategi dan Kebijakan 5 Tahun Mendatang

23

Momentum yang hilang disebabkan :

Strategi yang tidak fokus dan tanpa arah/haluan

Kebijakan tanpa perencanaan yang komprehensif

hanya reaktif dan parsial

Orientasi kebijakan hanya jangka pendek dan bersifat

populis

Potensi Indonesia sangat besar, namun untuk

merealisasikan target diperlukan:

Konsistensi kebijakan

Komitmen

Sinergisitas antar sektor/lembaga serta pusat-daerah

Page 28: Merebut Momentum, Membalik Keadaan€¦ · Besarnya subsidi Listrik, namun Produksi listrik masih belum maksimal. ... Source: FDI Strategy Paper 2010, WEF 21 . 6. Perbandingan Investasi

Strategi Ketahanan Pangan

Peningkatan produksi pangan dalam negeri, bukan dengan jalan impor

• Reforma Agraria: manajemen usaha tani, peningkatan produktifitas, peningkatan kualitas

input, inovasi kelembagaan pertanian

• Alokasi APBN -> peningkatan kapasitas SDM pertanian

• Peningkatan infrastruktur produksi pertanian

• Pengendalian ketat konversi lahan pertanian pangan

• Pencetakan lahan sawah di luar Pulau Jawa

Aksesibilitas pertanian yang menjangkau usaha tani pangan dari hulu

hingga hilir dan tata niaga pertanian yang sehat

Kebijakan stabilisasi harga pangan dan skema perlindungan harga

produk pertanian kepada petani

Diversifikasi pangan yang berbasis pemanfaatan teknologi dan industri

pangan

24

Page 29: Merebut Momentum, Membalik Keadaan€¦ · Besarnya subsidi Listrik, namun Produksi listrik masih belum maksimal. ... Source: FDI Strategy Paper 2010, WEF 21 . 6. Perbandingan Investasi

Strategi Ketahanan Energi

Demand

• Efisiensi BBM pada sektor transportasi dan

pengembangan transportasi publik

• Pembatasan kendaran pribadi dan perbaikan

infrastruktur jalan

• Konversi energi alternatif baru dan terbarukan

Supply

• Realokasi struktur belanja APBN untuk

meningkatkan secara riil lifting minyak

• Evaluasi skema subsidi BBM secara

komprehensif

• Percepatan penyediaan energi alternatif

dengan langkah yang konkrit

• Peningkatan pasokan energi di luar Pulau Jawa

25

Page 30: Merebut Momentum, Membalik Keadaan€¦ · Besarnya subsidi Listrik, namun Produksi listrik masih belum maksimal. ... Source: FDI Strategy Paper 2010, WEF 21 . 6. Perbandingan Investasi

Strategi Percepatan Infrastruktur

Membentuk lembaga pembiayaan Infrastruktur terutama dari BUMN untuk

menyelesaikan persoalan keterbatasan dana pembiayaan proyek infrastruktur

Kepastian Lahan untuk pembangunan Infrastruktur

Kerja sama dengan sektor privat domestik dalam pembangunan jalan tol dan

pelabuhan

Prioritas pembangunan infrastruktur di sektor pertanian dan perdesaan

Pembangunan di sektor maritim untuk konektivitas antar pulau

26

Page 31: Merebut Momentum, Membalik Keadaan€¦ · Besarnya subsidi Listrik, namun Produksi listrik masih belum maksimal. ... Source: FDI Strategy Paper 2010, WEF 21 . 6. Perbandingan Investasi

Strategi Mengembalikan Tradisi Surplus Perdagangan

▪ Langkah fundamental mengurangi defisit neraca perdagangan adalah mengendalikan impor

BBM

▪ Meningkatkan nilai Ekspor melalui percepatan hilirisasi industri, agar menggeser komoditas

ekspor barang mentah menjadi komoditi industri yang memiliki nilai tambah tinggi, serta

memperluas ekspor ke negara-negara non tradisional.

▪ Strategi Pengendalian Impor : (i) Optimalisasi Non Tariff Barrier (NTB). Perlu segera

mengevaluasi dan merevisi semua Standar Nasional Indonesia (SNI) yang sudah kadaluarsa

dan menerapkannya secara tegas (ii) Pemanfaatan pasar domestik secara lebih optimal

dengan memberi insentif bagi produk dalam negeri agar tidak semakin terdesak oleh

produk-produk impor.

▪ Optimalisasi perdagangan internasional untuk komoditi yang berdaya saing, sekaligus

memberikan perlindungan dan dukungan pengembangan kapasitas kelembagaan ekspor

(seperti memfasilitasi promosi dan peningkatan kemampuan negosiasi) bagi komoditi yang

belum berdaya saing.

▪ Komoditi/sektor yang padat karya (menyerap tenaga kerja banyak) apabila belum

mempunyai kemampuan untuk berkompetisi/berdaya saing hendaknya jangan dibuka FTA

dahulu.

▪ Urgensi Tim Marketing dan Tim Negosiasi yang permanen (terlembagakan) untuk

memperluas pasar dan menjaga pasar produk nasional baik di dalam maupun di luar negeri.

28

Page 32: Merebut Momentum, Membalik Keadaan€¦ · Besarnya subsidi Listrik, namun Produksi listrik masih belum maksimal. ... Source: FDI Strategy Paper 2010, WEF 21 . 6. Perbandingan Investasi

Target Pemerintah 2015-2019

29

• Banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan pemimpin

baru, utamanya 10 kegagalan kinerja yang kritis dan fatal.

• Untuk mencapai target kinerja perekonomian dibutuhkan

intervensi kebijakan yang tepat

• Jika pemerintah tidak melakukan strategi dan kebijakan yang

fundamental maka Indonesia akan berkutat pada persoalan

yang sama dan akan terjebak pada middle income trap.

Page 33: Merebut Momentum, Membalik Keadaan€¦ · Besarnya subsidi Listrik, namun Produksi listrik masih belum maksimal. ... Source: FDI Strategy Paper 2010, WEF 21 . 6. Perbandingan Investasi

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia (%)

5 5.7 5.5

6.3 6

4.6

6.2 6.5 6.2 5.8 5.7 5.8 6.1 6.4 6.7 7

6.6 6.7

2004

2005

2006

2007

2008

2009

2010

2011

2012

2013

2014

2015

2016

2017

2018

2019

Dengan Perubahan Kebijakan

Tanpa Perubahan Kebijakan

Page 34: Merebut Momentum, Membalik Keadaan€¦ · Besarnya subsidi Listrik, namun Produksi listrik masih belum maksimal. ... Source: FDI Strategy Paper 2010, WEF 21 . 6. Perbandingan Investasi

Target Pertumbuhan Sektoral (%)

31

5.8 6.1 6.4 6.7 7.0

3.7 4.0 4.4

4.9 5.5

6.2 6.8

7.4

8.2 9.0 7.8 7.8 7.8

7.8 7.8

2015 2016 2017 2018 2019

Pertumbuhan

Ekonomi Indonesia

(%)Pertumbuhan Sektor

Pertanian (%)

Pertumbuhan Sektor

Industri (%)

Pertumbuhan Sektor

Jasa (%)

Menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas, membalik sumber

pertumbuhan yang lebih di dominasi oleh sektor tradable daripada non tradable

Page 35: Merebut Momentum, Membalik Keadaan€¦ · Besarnya subsidi Listrik, namun Produksi listrik masih belum maksimal. ... Source: FDI Strategy Paper 2010, WEF 21 . 6. Perbandingan Investasi

Angka pengangguran terbuka tidak saja dapat ditekan sampai dengan 3%, namun

juga tidak hanya menggeser pengangguran terbuka menjadi pengangguran

terselubung yang berada di sektor non formal. Untuk itu harus ada strategi yang riil

dalam penciptaan lapangan kerja.

4.6 4.2

3.8 3.4

3.0

2015 2016 2017 2018 2019

Tingkat Pengangguran Terbuka (%)

32

Page 36: Merebut Momentum, Membalik Keadaan€¦ · Besarnya subsidi Listrik, namun Produksi listrik masih belum maksimal. ... Source: FDI Strategy Paper 2010, WEF 21 . 6. Perbandingan Investasi

Program pengentasan kemiskinan harus riil berdampak pada

peningkatan kualitas kehidupan masyarakat dan tidak sekedar bersifat

artificial.

33

7.0 6.6

6.1

5.5

4.0

2015 2016 2017 2018 2019

Tingkat Kemiskinan (%)

Page 37: Merebut Momentum, Membalik Keadaan€¦ · Besarnya subsidi Listrik, namun Produksi listrik masih belum maksimal. ... Source: FDI Strategy Paper 2010, WEF 21 . 6. Perbandingan Investasi

Target penurunan ketimpangan harus konkrit terealisasi setiap tahun. Oleh karena itu perlu penerapan pajak progresif dan pemberdayaan kemampuan ekonomi masyarakat menengah kebawah.

0.39 0.37

0.35 0.33

0.31

2015 2016 2017 2018 2019

Gini Ratio (%)

34

Page 38: Merebut Momentum, Membalik Keadaan€¦ · Besarnya subsidi Listrik, namun Produksi listrik masih belum maksimal. ... Source: FDI Strategy Paper 2010, WEF 21 . 6. Perbandingan Investasi

Stabilitas perekonomian merupakan syarat mutlak terjadinya pertumbuhan ekonomi

yang berkualitas. Oleh karena itu perlu kebijakan stabilitas pasokan dan

pengendalian tataniaga komoditas pangan strategis oleh pemerintah.

6.0

5.5

5.0

4.5

4.0

2015 2016 2017 2018 2019

Inflasi (%)

35

Page 39: Merebut Momentum, Membalik Keadaan€¦ · Besarnya subsidi Listrik, namun Produksi listrik masih belum maksimal. ... Source: FDI Strategy Paper 2010, WEF 21 . 6. Perbandingan Investasi

Ketahanan pangan tidak mungkin terwujud tanpa memperbaiki

tingkat kesejahteraan petani sebagai ujung tombaknya.

112.4

114.3

116.2

118.1

120.0

2015 2016 2017 2018 2019

Nilai Tukar Petani (%)

36

Page 40: Merebut Momentum, Membalik Keadaan€¦ · Besarnya subsidi Listrik, namun Produksi listrik masih belum maksimal. ... Source: FDI Strategy Paper 2010, WEF 21 . 6. Perbandingan Investasi

Pertumbuhan sektor formal akan menjamin terpenuhinya lapangan kerja yang memberikan jaminan tingkat kehidupan yang layak bagi masyarakat

44.4 47.1

49.7 52.4

55.0

2015 2016 2017 2018 2019

Sektor Formal (%)

Page 41: Merebut Momentum, Membalik Keadaan€¦ · Besarnya subsidi Listrik, namun Produksi listrik masih belum maksimal. ... Source: FDI Strategy Paper 2010, WEF 21 . 6. Perbandingan Investasi

38

13.9 15.4

16.9 18.5

20.0

2015 2016 2017 2018 2019

Tax Ratio (%)

Peningkatan Tax Ratio dilakukan melalui perbaikan sistem perpajakan, mencegah kebocoran pajak, meningkatkan kepatuhan wajib pajak serta

Page 42: Merebut Momentum, Membalik Keadaan€¦ · Besarnya subsidi Listrik, namun Produksi listrik masih belum maksimal. ... Source: FDI Strategy Paper 2010, WEF 21 . 6. Perbandingan Investasi

Target pertumbuhan ekspor dan Pengendalian Impor Skenario Akselerasi

40

5.5 5.7

6.0 6.3

6.5 6.8

3.8 4.0 4.1 4.2

4.4 4.7

2.0

3.0

4.0

5.0

6.0

7.0

8.0

2014 2015 2016 2017 2018 2019

Ekspor Impor

Target ekspor dapat tercapai jika terjadi akselerasi Hilirisasi industri . Sementara pengendalian impor terutama harus ada pengurangan impor BBM

Page 43: Merebut Momentum, Membalik Keadaan€¦ · Besarnya subsidi Listrik, namun Produksi listrik masih belum maksimal. ... Source: FDI Strategy Paper 2010, WEF 21 . 6. Perbandingan Investasi

Target pertumbuhan ekspor dan Pengendalian Impor Skenario BaU

4.99

5.37

5.93 6.03

5.54 5.48

5.6 5.8

6.25

6.01

5.51

5.22

4.00

4.50

5.00

5.50

6.00

6.50

2014 2015 2016 2017 2018 2019

Ekspor Impor

Jika pemerintah tidak melakukan hilirisasi industri maupun pengendalian impor maka ancaman defisit neraca perdagangan akan kembali terjadi.

Page 44: Merebut Momentum, Membalik Keadaan€¦ · Besarnya subsidi Listrik, namun Produksi listrik masih belum maksimal. ... Source: FDI Strategy Paper 2010, WEF 21 . 6. Perbandingan Investasi

TERIMA KASIH

Konfirmasi lebih lanjut bisa melalui Email :

[email protected], [email protected]

41