Merah Putih Pos Edisi 15

16
Harga Rp. 3.500 @liputanmerahputih Liputan Merah Putih @liputmerahputih Merah Putih Pos Surat Kabar Mingguan klik www.liputanmerahputih17.com Suara Hati EDISI : 15/TAHUN II/4 - 10 April 2016 Bersambung ke Hal 3 Bersambung ke Hal 3 Bersambung ke Hal 3 Bersambung ke Hal 3 INDEKS PROVINSI Riau memiliki kekayaan alam begitu melimpah justru menggambar- kan sebuah ironi. Kemiskinan masih membelit sebagian besar warganya, sementara praktik korupsi dari para pejabatnya begitu subur. Wilayah seluas 88,672 hektar ini merupakan salah satu provinsi terkaya di Indonesia, dan sumber dayanya didominasi oleh sumber alam, teruta- ma minyak bumi, gas alam, karet, kelapa sawit dan perkebunan serat. Bahkan dari sektor tambang, khu- susnya minyak, 50—55 persen hasil KPK SOROTI APBD RIAU Ketika angka kemiskinan terus meningkat, para pejabat di negeri Bertuah justru memperebutkan “kue” APBD. Masih tak takut KPK, Pak? SELASA, 29 Maret pukul 16.00 WIB, suasana gedung DPRD Riau terlihat berbeda dari biasanya. Soalnya, sore itu ge- dung wakil rakyat ini mendadak didatangi sembilan orang petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Mereka berpenampilan rapi dan santai. Berpakaian batik lengan panjang dan bercelana keper hitam. Beberapa lainnya berkemeja kotak-kotak. Hampir semuanya memakai tas di pung- gung. Mereka memperkenalkan diri sebagai anggota Unit pencegahan dan penindakan KPK. Mereka Sebut saja Siska dan adiknya Yuli, kini menja- di dua dari sekian banyak anak Indonesia yang ha- rus putus sekolah lantaran faktor ekonomi keluarga. Kehidupan keluarga mereka semakin sulit setelah diting- gal sosok ayah yang wafat beberapa tahun lalu. Siska dan adiknya mem- bantu ibu mereka mengum- pulkan gelas-gelas plastik bekas minumandan limbah kertas percetakan. “Biasanya saya cari ker- tas-kertas bekas di sekitar kios fotocopy dekat-dekat kampus. Di sana juga ban- yak gelas-gelas plastik,” jelas siska kepada Merah Putih Pos saat ditemui. Bersama adiknya, setiap hari rutin mereka berjalan berkilo-kilo meter untuk mengumpul gelas plastik bekas dan sampah yang tidak berguna bagi sebagian masyarakat namun sangat berarti bagi mereka untuk menyambung hidup. Rute yang biasa mereka lalui, Sim- pang Baru hingga kawasan Tuah Karya, Panam. Pengakuan Siska, pendapatan sebulan dari memulung sekitar Rp600 ribu. Dengan harga sembako saat ini, jumlah segitu tentu tidak mencukupi kebutuhan keluarga mereka. “Sebulan pendapatan dari memulung sekitar Rp600 ribu. Di ru- mah kami hidup berempat, yaitu ibu, saya dan dua orang adik,” terang Siska. Karena kehidupan keluarga yang sulit, Siska ha- rus merelakan masa kecilnya Menyambung Hidup dari Sampah-sampah Kertas dan Plastik Himpitan ekonomi mengakibatkan banyak keluarga terpaksa hidup dengan apa adanya dan penuh keterbatasan, hal ini pula yang membuat anak berumur 10 tahun dan adiknya 5 tahun memutuskan menjadi pemulung. MENCARI gelas, botol plastik serta kertas bekas menjadi kegiatan bocah 10 tahun ini setiap hari. Bersambung ke Hal 3 P2TL atau Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL) merupakan langkah PLN untuk mengu- rangi pencurian listrik. Namun sayangnya, pelaksanaan P2TL tersebut jus- tru sering dimanfaat- kan oknum-oknum petugas untuk mencari keuntungan sendiri. Di beberapa edi- si sebelumnya, pembaca Merah Putih Pos telah mem- berikan sejumlah modus operandi yang dilakukan petugas P2TL liar. Umum- nya oknum tersebut me- manfaatkan ketidakta- huan masyarakat tentang pasal-pasal pelanggaran. Salahsatunya soal pe- nerapan tagihan susulan terhadap pelanggaran. Dalam hal ini banyak ditemukan tidak ses- uai dengan Peraturan Menteri (Permen) Energi Sum- berdaya Mi- neral (ESDM) No 33 Tahun 2014 Pasal 13 ayat 2 tentang Penggunaan Tenaga Listrik Secara Tidak Sah. Permen itu membagi pelanggaran menjadi empat golongan. Pertama, pelang- garan yang mempengaruhi Pelaksanaan P2TL Abaikan Permen ESDM ANGGARAN GUBERNUR Makan Minum: Dari Rp 1,5 M menjadi Rp 5,1 M Perjalanan Dinas : Dari Rp 1,5 M menjadi Rp 1,8 M Pakaian Dinas : Rp 461 juta ANGGARAN SEKDA Makan Minum: Dari Rp 2,6 menjadi Rp3,5 M Perjalanan Dinas : Dari Rp 1,5 M menjadi Rp 1,8 M ANGGARAN WAKIL GUBERNUR Makan Minum: Dari Rp 1,5 M menjadi Rp 5,1 M Perjalanan Dinas : Dari Rp 1,5 M menjadi Rp 1,8 M Pakaian Dinas : Rp 471 juta ANGGARAN KEGIATAN DPRD: Pembahasan Ranperda : Rp 10,4 M menjadi Rp 36 M Kegiatan Reses Rp 22 M menjadi 29,3 M Peningkatan kapasitas pimpinan dan anggota: Rp 4,8 M menjadi Rp 11,6 M. Pembahasan LKPJ, Pertangungjawaban APBD 2015, Pembahasan APBD-P dan pembahasan APBD 2015: Rp 7,3 M menjadi Rp 12, 7 M Kunjungan kerja alat kelengkapan: Rp 20 M menjadi Rp 49 M Kunjungan luar negeri Rp 7,6 M menjadi Rp 11,6 M Kunker pimpinan dan anggota Rp 33,4 M menjadi Rp 117 M Prolegda Rp 4,8 M menjadi 15,3 M 1 2 3 4 5 6 7 8 KEBIJAKAN pemerintah terhadap efisiensi anggaran berdampak pada penerimaan pendapatan Pemerintah Provinsi Riau yang bersumber dari Dana Bagi Hasil (DBH). Untuk mengantisipasi pengurangan DBH tersebut, pemerintah harusnya melakukan penghematan belanja rutin aparatur sebagai sanksi atas ketidakseriusan pemerintah dalam tata kelola keuangan daerah. “Namun anehnya, tahun 2016 terdapat alokasi belanja yang sangat irasional dan semata-mata hanya untuk kepentingan aparatur,” ujar Koordinator Devisi Riset dan Advo- kasi Fitra Riau, Triono Hadi. Menurutnya, penerimaan Dana Bagi Hasil (DBH) Provinsi Riau empat tahun terakhir (2013-2016) terjadi fluktuatif pada realisasi dan perkiraan DBH. Penurunan yang signifikan pada tahun 2015 dimana terjadi perubahan sebesar 28.9% yang diterima sebesar Rp 2,4 Trili- un dari tahun 2013 yang diterima sebesar Rp 3,4 triliun. Pada tahun 2016 perkiraan juga terjadi penurunan sebesar 210,9% yang diterima sebesar Rp 1,9 Triliun. DBH Turun, Gaji dan Kebutuhan Aparatur Fantastis n Irasionalitas Belanja Pemprov Riau Rakyat Miskin di Negeri Kaya Energi Celah Korupsi APBD n Belanja Hibah dan Bansos n Pengadaan barang dan jasa n Pajak dan retribusi daerah n Belanja perjalanan dinas n Penyusunan anggaran Temuan KPK di Riau n CCTV DPRD Mati/Dicopot n Pintu Komisi Gunakan Sistem Finger n Dana Eskalasi n Dana APBD untuk Media n Item dalam Anggaran APBD (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) September 2012 156.41 324.90 481.31 6.68 8.94 8.05 September 2013 162.71 359.82 522.53 6.68 9.55 8.42 September 2014 159.53 338.75 498.28 6.53 8.93 7.99 September 2015 174.79 388.13 562.92 7.05 9.95 8.82 Jumlah Penduduk Miskin (ribu) Tahun Persentase Penduduk Miskin (persen) Kota Kota Desa Desa Kota + Desa Kota + Desa Padahal, realisasi sejak 2013 sampai 2014, DBH mengalami peningkatan dari Rp 2,8 triliun dan Rp 3,4 triliun. Pengurangan DBH tahun 2016 disebab- kan kelemahan kinerja pemerintah dalam memaksimalkan sumber-sumber peneri- maan sektor dana bagi hasil, bukan semata untuk efisiensi anggaran. Disamping itu, dengan penurunan penerimaan DBH pemerintah selalu menganggarkan untuk belanja gaji pegawai yang tinggi, bahkan dalam dua tahun terakhir TABEL KEMISKINAN DI RIAU LIFE STYLE HAL 9 HUMANIORA HAL 5 EKBIS HAL 8 KAMPAR HAL 12 PENDIDIKAN HAL 4 Bersabar Kunci Aikidoka TUBUH yang indah memang impian banyak orang. Bagi laki laki tubuh indah itu atletis, berotot dan memiliki badan tegap. Sedangkan bagi perempuan tubuh indah itu langsing, berisi dan kelihatan segar. HMOK Ingin Dugaan Korupsi Bupati Kampar Diusut Tuntas Replanting Karet akan Gunakan Dana KUR Curhatan Sang Mantan Kapus UNBK Berdasarkan Permintaan Sekolah DALAM perjalanan kepemimpinan Bupati Kampar, Jefry Noer terdengar begitu banyak permasalahan baik itu yang dilaporkan oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) mau- pun masyarakat kepada penegak hukum. UJIAN Nasional (UN) 2016 tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat di Provinsi Riau yang diselengga- rakan Tanggal 4-6 April 2016, diikuti sebanyak 93.619 siswa. Berdasarkan data Dinas Pendidikan Provinsi Riau, sebanyak 13.261 diantaranya mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). “SAYA tidak peduli ya, yang jelas saya tidak mengganggu orang lain. Saya hanya memper- juangkan hak saya yang setahun tidak dikeluar- kan, ternyata beginilah hasilnya,” ucap dr.Yezi. PEMERINTAH akan melakukan peremajaan (re- planting) sejumlah perkebu- nan yang menjadi komoditas strategis menggunakan ang- garan dari perbankan melalui kredit usaha rakyat (KUR). “Saya juga sudah baca di koran dan media, kalau ada info dari teman- teman wartawan silakan, kita akan terima dan dalami” WAWAN WARDIANA Korsup Pencegahan KPK KPK Supervisi Riau Sepekan Unit Pencegahan dan Penindakan KPK melakukan supervisi untuk mengum- pulkan data-data selama satu pekan di Riau yang dimulai sejak Selasa 29 Maret 2016. Sumber: BPS, Diolah dari data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas)

description

Edisi Minggu ke-2 April 2016

Transcript of Merah Putih Pos Edisi 15

Harga Rp. 3.500@liputanmerahputihLiputan Merah Putih @liputmerahputih

Merah Putih PosSurat Kabar Mingguan

k l i k w w w . l i p u t a n m e r a h p u t i h 1 7 . c o m

Suara Hati

EDISI: 15/TAHUN II/4 - 10 April 2016

Bersambung ke Hal 3

Bersambung ke Hal 3Bersambung ke Hal 3

Bersambung ke Hal 3

INDEKS

PROVINSI Riau memiliki kekayaan alam begitu melimpah justru menggambar-kan sebuah ironi. Kemiskinan masih membelit sebagian besar warganya,

sementara praktik korupsi dari

p ar a p e j ab at ny a begitu subur.

Wilayah seluas 88,672 hektar ini

merupakan salah satu provinsi terkaya

di Indonesia, dan s u m b e r d a y a n y a didominasi

oleh sumber alam, teruta-

ma minyak bumi, gas alam, karet, kelapa sawit

dan perkebunan serat.Bahkan dari sektor

t amb ang , k hu -susnya minyak, 50—55 persen hasil

KPK SOROTI APBD RIAUKetika angka kemiskinan terus meningkat, para pejabat di negeri Bertuah justru memperebutkan “kue” APBD.

Masih tak takut KPK, Pak?

SELASA, 29 Maret pukul 16.00 WIB, suasana gedung DPRD Riau terlihat berbeda dari biasanya. Soalnya, sore itu ge-dung wakil rakyat ini mendadak

didatangi sembilan orang petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Mereka berpenampilan rapi dan santai. Berpakaian batik

lengan panjang dan bercelana keper hitam. Beberapa lainnya berkemeja kotak-kotak. Hampir semuanya memakai tas di pung-gung.

Mereka memperkenalkan diri sebagai anggota Unit pencegahan dan penindakan KPK. Mereka

Sebut saja Siska dan adiknya Yuli, kini menja-di dua dari sekian banyak anak Indonesia yang ha-rus putus sekolah lantaran faktor ekonomi keluarga.

Kehidupan keluarga mereka semakin sulit setelah diting-gal sosok ayah yang wafat beberapa tahun lalu.

Siska dan adiknya mem-bantu ibu mereka mengum-

pulkan gelas-gelas plastik bekas minumandan limbah kertas percetakan.

“Biasanya saya cari ker-tas-kertas bekas di sekitar kios fotocopy dekat-dekat kampus. Di sana juga ban-yak gelas-gelas plastik,” jelas siska kepada Merah Putih Pos saat ditemui.

Bersama adiknya, setiap hari rutin mereka berjalan berkilo-kilo meter untuk

mengumpul gelas plastik bekas dan sampah yang tidak berguna bagi sebagian masyarakat namun sangat berarti bagi mereka untuk menyambung hidup. Rute yang biasa mereka lalui, Sim-pang Baru hingga kawasan Tuah Karya, Panam.

P e n g a k u a n S i s k a , pendapatan sebulan dari memulung sekitar Rp600 ribu. Dengan harga sembako

saat ini, jumlah segitu tentu tidak mencukupi kebutuhan keluarga mereka. “Sebulan pendapatan dari memulung sekitar Rp600 ribu. Di ru-mah kami hidup berempat, yaitu ibu, saya dan dua orang adik,” terang Siska.

K a r e n a k e h i d u p a n keluarga yang sulit, Siska ha-rus merelakan masa kecilnya

Menyambung Hidup dari Sampah-sampah Kertas dan Plastik Himpitan ekonomi mengakibatkan banyak keluarga terpaksa hidup dengan apa adanya dan penuh keterbatasan, hal ini pula yang membuat anak berumur 10 tahun dan adiknya 5 tahun memutuskan menjadi pemulung.

MENCARI gelas, botol plastik serta kertas bekas menjadi kegiatan bocah 10 tahun ini setiap hari.

Bersambung ke Hal 3

P2TL atau Penert iban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL) merupakan langkah PLN untuk mengu-rangi pencurian listrik. Namun s a y a n g n y a , p e l a k s a n a a n P2TL tersebut jus-tru sering dimanfaat-kan oknum- oknum petugas untuk mencari keuntungan sendiri.

D i b e b e r a p a e d i -si sebelumnya, pembaca Me rah Putih Pos telah mem-berikan sejumlah modus operandi yang dilakukan petugas P2TL liar. Umum-nya oknum tersebut me-manfaatkan ketidakta-

huan masyarakat tentang pasal-pasal pelanggaran.

Salahsatunya soal pe-nerapan tagihan susulan

terhadap pelanggaran. Dalam hal ini banyak ditemukan tidak ses-

uai dengan Peraturan Menteri (Permen)

Energi Sum-berdaya Mi-

neral (ESDM) No 33 Tahun 2014 Pasal 13 ayat 2 tentang Penggunaan Tenaga Listrik Secara Tidak Sah.

Permen itu membagi pelanggaran menjadi empat golongan. Pertama, pelang-garan yang mempengaruhi

Pelaksanaan P2TL Abaikan Permen ESDM

ANGGARAN GUBERNUR

Makan Minum: Dari Rp 1,5 M menjadi Rp 5,1 M Perjalanan Dinas : Dari Rp 1,5 M menjadi Rp 1,8 MPakaian Dinas : Rp 461 juta

ANGGARAN SEKDA

Makan Minum: Dari Rp 2,6 menjadi Rp3,5 MPerjalanan Dinas : Dari Rp 1,5 M menjadi Rp 1,8 M

ANGGARAN WAKIL GUBERNUR

Makan Minum: Dari Rp 1,5 M menjadi Rp 5,1 MPerjalanan Dinas : Dari Rp 1,5 M menjadi Rp 1,8 MPakaian Dinas : Rp 471 juta

ANGGARAN KEGIATAN DPRD:

Pembahasan Ranperda :Rp 10,4 M menjadi Rp 36 M Kegiatan Reses Rp 22 M menjadi 29,3 MPeningkatan kapasitas pimpinan dan anggota: Rp 4,8 M menjadi Rp 11,6 M.Pembahasan LKPJ, Pertangungjawaban APBD 2015, Pembahasan APBD-P dan pembahasan APBD 2015: Rp 7,3 M menjadi Rp 12, 7 MKunjungan kerja alat kelengkapan: Rp 20 M menjadi Rp 49 MKunjungan luar negeri Rp 7,6 M menjadi Rp 11,6 MKunker pimpinan dan anggota Rp 33,4 M menjadi Rp 117 MProlegda Rp 4,8 M menjadi 15,3 M

1

2

3

4

5

6

7

8

KEBIJAKAN pemerintah terhadap efisiensi anggaran berdampak pada penerimaan pendapatan Pemerintah Provinsi Riau yang bersumber dari Dana Bagi Hasil (DBH). Untuk mengantisipasi pengurangan DBH tersebut, pemerintah harusnya melakukan penghematan belanja rutin aparatur sebagai sanksi atas ketidakseriusan pemerintah dalam tata kelola keuangan daerah.

“Namun anehnya, tahun 2016 terdapat alokasi belanja yang sangat irasional dan semata-mata hanya untuk kepentingan aparatur,” ujar

Koordinator Devisi Riset dan Advo-kasi Fitra Riau, Triono Hadi.

Menurutnya, penerimaan Dana Bagi Hasil (DBH) Provinsi Riau empat tahun terakhir (2013-2016) terjadi fluktuatif pada realisasi dan perkiraan DBH. Penurunan yang signifikan pada tahun 2015 dimana terjadi perubahan sebesar 28.9% yang diterima sebesar Rp 2,4 Trili-un dari tahun 2013 yang diterima sebesar Rp 3,4 triliun.

Pada tahun 2016 perkiraan juga terjadi penurunan sebesar 210,9% yang diterima sebesar Rp 1,9 Triliun.

DBH Turun, Gaji dan Kebutuhan Aparatur Fantastisn Irasionalitas Belanja Pemprov Riau

Rakyat Miskin di Negeri Kaya Energi

Celah Korupsi APBD

n Belanja Hibah dan Bansosn Pengadaan barang dan jasa n Pajak dan retribusi daerah n Belanja perjalanan dinas n Penyusunan anggaran

Temuan KPK di Riau

n CCTV DPRD Mati/Dicopot n Pintu Komisi Gunakan Sistem Fingern Dana Eskalasin Dana APBD untuk Median Item dalam Anggaran APBD

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)September 2012 156.41 324.90 481.31 6.68 8.94 8.05September 2013 162.71 359.82 522.53 6.68 9.55 8.42September 2014 159.53 338.75 498.28 6.53 8.93 7.99September 2015 174.79 388.13 562.92 7.05 9.95 8.82

Jumlah Penduduk Miskin (ribu)Tahun Persentase Penduduk Miskin (persen)

Kota Kota Desa Desa Kota + Desa Kota + Desa

Padahal, realisasi sejak 2013 sampai 2014, DBH mengalami peningkatan dari Rp 2,8 triliun dan Rp 3,4 triliun.

Pengurangan DBH tahun 2016 disebab-kan kelemahan kinerja pemerintah dalam memaksimalkan sumber-sumber peneri-maan sektor dana bagi hasil, bukan semata

untuk efisiensi anggaran.Disamping itu, dengan penurunan

penerimaan DBH pemerintah selalu menganggarkan untuk belanja gaji pegawai yang tinggi, bahkan dalam dua tahun terakhir

TABEL KEMISKINAN DI RIAU

LIFE STYLE HAL 9

HUMANIORA HAL 5EKBIS HAL 8

KAMPAR HAL 12PENDIDIKAN HAL 4

Bersabar Kunci AikidokaTUBUH yang indah memang impian banyak orang. Bagi laki laki tubuh indah itu atletis, berotot dan memiliki badan tegap. Sedangkan bagi perempuan tubuh indah itu langsing, berisi dan kelihatan segar.

HMOK Ingin Dugaan Korupsi Bupati Kampar Diusut Tuntas

Replanting Karet akan Gunakan Dana KUR

Curhatan Sang Mantan Kapus

UNBK Berdasarkan Permintaan Sekolah

DALAM perjalanan kepemimpinan Bupati Kampar, Jefry Noer terdengar begitu banyak permasalahan baik itu yang dilaporkan oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) mau-pun masyarakat kepada penegak hukum.

UJIAN Nasional (UN) 2016 tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat di Provinsi Riau yang diselengga-rakan Tanggal 4-6 April 2016, diikuti sebanyak 93.619 siswa. Berdasarkan data Dinas Pendidikan Provinsi Riau, sebanyak 13.261 diantaranya mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).

“SAYA tidak peduli ya, yang jelas saya tidak mengganggu orang lain. Saya hanya memper-juangkan hak saya yang setahun tidak dikeluar-kan, ternyata beginilah hasilnya,” ucap dr.Yezi.

P E M E R I N TA H a k a n melakukan peremajaan (re-planting) sejumlah perkebu-nan yang menjadi komoditas strategis menggunakan ang-garan dari perbankan melalui kredit usaha rakyat (KUR).

“Saya juga sudah baca di koran dan media, kalau ada info dari teman-teman wartawan silakan, kita akan terima dan dalami”

WAWAN WARDIANAKorsup Pencegahan KPK

KPK Supervisi Riau SepekanUnit Pencegahan dan Penindakan KPK melakukan supervisi untuk mengum-pulkan data-data selama satu pekan di Riau yang dimulai sejak Selasa 29 Maret 2016.

Sumber: BPS, Diolah dari data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas)

Merah Putih PosEdisi 15/ 4 - 10 April 2016

www.liputanmerahputih17.com

PT Persada Merah Putih Media Group SK Menteri Hukum dan HAM No: AHU.24644.01.01. Tahun 2015Komisaris: AT Datuk Bandaro Putih, Direktur Utama: Alexander Pranoto, Pemimpin Umum: Hoa Sun SH, Wakil Pemimpin Umum: Eddy H Tambunan, Pemimpin Perusahaan: Hoa Sun SH

Dewan Redaksi: AT Datuk Bandaro Putih, Alexander Pranoto, Hoa Sun SH, Eddy H Tambunan, Dedy ArdiansyahPemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Dedy Ardiansyah, Redaktur Pelaksana: Winahyu Dwi Utami, Koordinator Liputan: Rosyita Hasan, Redaktur: Irvan Tirdianata, Beni Andriz

Wartawan: Pekanbaru: Raja Adil Siregar, Ahlul Amalsyah, Muhammad Narto Daerah: Rohil: Anton Saragih (Kabiro), Zainal Ardiansyah, Kampar: Canggih Trigunawan Hakim (Kabiro), Zul FitraSiak: - Pelalawan:- Meranti:- Bengkalis:- Dumai: - Rohul:- Inhu:- Inhil:-Kuansing:-, Limapuluh Kota-Sumbar: Auria Aries (Kabiro), Aswita, Layout: Abdul H Nasution (Koordinator), Guswandi, Hasan Sholihin,

Penasehat Hukum: Syam Daeng Rani SH, Lambok E Panjaitan SH, Alamat Redaksi: Jalan Paus Ujung No 67 Tangkerang Tengah, Pekanbaru Telp: 0761 28639, E-Mail Redaksi: [email protected], Rekening: Bank Mandiri: 1080039995999 Percetakan: Riau Graindo (Isi diluar tanggungjawab percetakan)

Wartawan Merah Putih Pos dilengkapi tanda pengenal atau surat tugas. Jika ada wartawan Merah Putih Pos yang melanggar kode etik jurnalistik silahkan hubungi redaksi

2NASIONAL

Lima PuluhKota

Diharapkan tiap perubahan mampu meminimalisir se-gala kekurangan pada sistem sebelumnya. Namun, tetap pelbagai kelemahan selalu menghantui tiap sistem baru ujian nasional.

Kepala Pusat Penilaian Pendidikan Kementerian Pen-didikan dan Kebudayaan, Nizam, mengatakan bukan hanya Indonesia mengala-mi sejumlah masalah dalam pelaksanaan ujian. Selain ter-batas secara teknis, permasala-han bentuk pertanyaan ujian juga menjadi pekerjaan berat bagi para penyelenggara ujian.

"Yang jadi permasalahan itu bentuk-bentuk soal karena

sifatnya masif. Untuk soal ternyata terpaksa multiple choice, soal jenis ini tidak bisa mengukur kemampuan secara keseluruhan," kata Nizam.

Hadirnya soal ujian me-makai pilihan ganda, mem-buat para siswa dipaksa untuk menghapal suatu materi pe-lajar. Seharusnya, pertanyaan dibuat esai. Sehingga bisa dili-hat sejauh mana pemahaman siswa terhadap sebuah materi.

Untuk itu, secara perlahan pemerintah akan mengubah sistem itu lewat ujian berbasis komputer.

"Karena itu, saat ini kita tengah bermigrasi dari kertas ke komputer. Ini salah satu tujuannya ke sana. Nanti kalau semua sudah berbasis pada komputer bisa menggunakan soal yang beragam tidak lagi multiple choice," lanjut dia.

Terlepas tambal sulam

kekurangan, fokus pemer-intah kini tengah berusaha mempertahankan adanya uji-an nasional. Meski beberapa waktu lalu sempat dikabarkan akan dihapus, dia mengklaim pelaksanaan ujian justru terus mengalami perbaikan dari tahun ke tahun.

"Ya kalau sekarang tidak ada ujian nasional misalnya, saya dari Jawa Timur bawa nilai 90 ke Jakarta tapi artinya

apa? Tidak ada standarisasin-ya karena tiap daerah memi-liki standarnya masing-mas-ing," ujarnya.

Untuk itu, dengan adanya ujian nasional setiap sekolah memiliki standar pencapaian setara. Terlepas dari kondisi sekolah maupun pengajar, kata dia, tolak ukur penca-paian harus ada untuk bisa diperbandingkan.

"Tujuannya dari masa ke

masa sebenarnya tetap sama, mengukur capaian anak-anak kita. Dengan seperti itu, kita bisa membandingkan dan membuat perlakuan yang sama," ujar dia.

Di sisi lain, ujian nasional ini juga menjadi momentum persatuan Tanah Air. Sebab, dari Sabang sampai Mer-auke bersatu bersama-sama mengerjakan ujian nasional. [mdc|mpp]

UN Terus Alami Tambal Sulam

JAKARTA, MPP | Berdasar-kan Peraturan Presiden Nomor 19 Tahun 2016 tentang Peru-bahan Kedua atas Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kese-hatan, iuran BPJS Kesehatan bagi peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) alias peserta perorangan, mengalami perubahan.

Jika sebelumnya iuran peserta perorangan kelas III Rp25.500, kelas II Rp42.500, dan kelas I Rp59.500, kini besa-rannya disesuaikan menjadi Rp51.000 untuk kelas II serta Rp80.000 untuk kelas I.

"Berdasarkan keputusan terbaru, Presiden telah men-etapkan bahwa iuran peserta perorangan kelas III tidak be-

rubah, yaitu tetap Rp25.500 seperti ketentuan awal sebelum ada Perpres Nomor 19 Tahun 2016," kata Bayu Wahyudi, Direktur Hukum, Komunikasi dan Hubungan Antar Lembaga BPJS Kesehatan dalam konfer-ensi pers yang digelar di Media Center BPJS Kesehatan Kantor Pusat, Jumat (01/04).

Sejauh ini, Perpres Nomor 19 Tahun 2016 tak sekadar mengatur kenaikan iuran bagi peserta BPJS Kesehatan saja. Bayu menyebut ada sejumlah perubahan lain yang diatur dalam Perpres ini. Misalnya penambahan kelompok peserta Pekerja Penerima Upah (PPU) dan penyesuaian hak kelas perawatan PPU.

Berdasarkan ketentuan

baru, pimpinan dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dimasukan dalam kat-egori PPU. Iuran Jaminan Kesehatan bagi Peserta Pekerja Penerima Upah yang terdi-ri atas Pegawai Negeri Sipil, Anggota TNI, Anggota Polri, Pejabat Negara, pimpinan dan anggota DPRD, dan Pegawai Pemerintah Non Pegawai Neg-eri sebesar 5 (lima) persen dari gaji atau upah per bulan.

' 'Pemerintah Daerah memiliki kewajiban sebagai Pemberi Kerja dalam memba-yar iuran Jaminan Kesehatan bagi kepala daerah dan wakil kepala daerah, pimpinan dan anggota DPRD, Pegawai Negeri Sipil Daerah dan Pegawai Pe-merintah Non Pegawai Negeri Daerah,'' kata Bayu Wahyudi.

Sementara penyesuaian hak kelas perawatan peserta PPU adalah ruang perawatan kelas II bagi Peserta Pekerja Penerima Upah dan Pega-wai Pemerintah Non Pegawai Negeri dengan gaji atau upah sampai dengan Rp 4.000.000.

''Ruang perawatan kelas I untuk peserta Pekerja Penerima Upah dan Pegawai Pemer-intah Non Pegawai Negeri dengan gaji atau upah di atas Rp4.000.000 sampai dengan Rp 8.000.000,'' katanya. [rpc|mpp]

Iuran BPJS Kelas III Tidak Naik

LIMA PULUH KOTA, MPP| Mas-yarakat menyambut baik rencana pemanfaatan lahan tidur dengan menanam singkong (ubi) gajah yang mempunyai nilai ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan.

Demikian dikatakan Wakil Bu-pati Lima Puluh Kota, Ferizal Ridwan pada Rapat Koordi-nasi Kecamatan Payakumbuh dengan camat, kapolsek, para wali nagari, kepala jorong (dusun), Badan M u s y a w a r a h (Bamus) d a n

kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) se-Kecamatan Payakumbuh, belum lama ini.

"Di Kabupaten Lima Puluh Kota terdapat ribuan hektare lahan tidur yang belum dimanfaatkan pemili-knya. Dengan adanya pihak ketiga yang mau bekerjasama dengan mas-yarakat untuk memanfaatkan lahan tidur, masyarakat sangat welcome.

Kita bentangkan karpet merah untuk pihak ketiga yang mau berkontribusi dalam membangun Kabupaten Lima Puluh Kota. Kita bisa menghijaukan kabupaten ini dengan singkong gajah,” tutur wakil bupati.

Aswita dari PT Berk-ah Cassava Indonesia

Makmur menjelas-kan, bahwa singkong gajah selain untuk tepung tapioka juga

dibutuhkan untuk mocaf, bahan obat-obatan, kosmet ika , kertas, gula cair rendah

kalori, etanol dan lain sebagainya. "Jika lahan tidur masyarakat

dimanfaatkan untuk menanam sing-kong gajah dengan pola kerjasama, maka diperkirakan dalam 1 hektare, di tahun pertama masyarakat akan memproleh keuntungan bersih mencapai Rp13.000.000 dengan masa pengolahan lahan dari hingga panen sekitar 10 bulan. Penghasilan itu akan mening-kat di tahun-ta-hun berikut-nya karena p e r s e n t a s e p e m b a g i a n juga ditingkat-kan. Tahun per-tama pembagaian hasil 70%-30%, ta-hun kedua 60%-40%, tahun ketiga 50%-50%," kata Aswita.

“Karena yang kita garap ini adalah lahan tidur maka tidak akan mengganggu sumber ekonomi mas-yarakat sebelumnya. Penghasilan ini

adalah penghasilan tambahan bagi masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraannya,” tambahnya.

Camat Payakumbuh, Aimel Nazra, mengatakan dalam rapat koordinasi tersebut, selain memba-has berbagai program dan progres kegiatan serta kendala di lapangan,

juga menyampaikan ke-pada para wali nagari

dan perangkatnya bahwa adanya pi-

hak ketiga yang ingin mem-b a g u n d a n m e m b a n t u meningkatkan perekonomian rakyat dengan

menanam sing-kong gajah.

“Peningkatan kesejahteraan mas-

yarakat juga merupakan tu-gas pemerintah untuk mencarikan solusinya. Program ini adalah salah satu solusi yang kita tawarkan ke masyarakat, dan masyarakat tertarik,” tandas Aimel. [auria aries|mpp]

Lahan Tidur akan Ditanami Singkong Gajah

LIMA PULUH KOTA, MPP| Warga masyarakat Jorong (dusun) Batu Kabau dan Tanah Ungguak Kenagarian Sitanang, Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi Suma-tera Barat, kini merasa lega karena jembatan gantung yang selama ini menjadi urat nadi lalu lintas mere-ka akan diganti dengan jembatan permanen. Pembuatannya sudah dianggarkan dalam APBD 2016.

“Jembatan gantung ini me-mang sudah tidak layak karena ada kawat penariknya yg sudah putus sehingga posisi jembatan menjadi miring. Khawatir pada keselamatan

warga yang melintasi jembatan itu, maka jembatan tersebut ditutup dan dilarang dilewati.

Sebagai sarana transportasi masyarakat yang dipisahkan oleh sungai Batang Sinamar itu, kini di-gunakanlah rakit dari bambu untuk menyeberang,” kata Zulfikar, Wali Nagari Sitanang.

Sementara itu Wali Jorong Batu Kabau Yan, Nofisa kepada Merah Putih Pos menyampaikan, satu rakit bambu yang menjadi tumpuan transportasi mereka selama lebih kurang satu tahun ini, sudah tidak ada lagi karena hanyut terbawa arus

deras ketika banjir baru-baru ini. Karena tidak ada pilihan lain,

maka masyarakat yang berjalan kaki nekad melewati jembatan miring itu, sebab kalau memutar akan menempuh jarak lebih jauh dan memakan waktu lama. Sedangkan untuk kendaraan roda dua dan roda empat harus memutar ke Kampai atau ke Tanjung Gadang.

"Selama ini jika kerusakan rin-gan pada jembatan gantung selalu diupayakan perbaikannya lewat swadaya masyarakat.

Namun karena termakan usia, maka kerusakan yang terkahir ini

benar-benar parah, sehingga kami bermohon kepada pemerintah melalui Musrembang (Musyawar-ah Rencana Pembangunan) untuk diganti dengan yang permanen," kata Nofisa.

“Kami bersyukur karena be-berapa waktu lalu sejumlah aparat dari Dinas Pekerjaan Umum datang ke lokasi jembatan dan menyam-paikan bahwa jembatan ini akan diganti dengan jembatan perma-nen karena telah dianggarkan oleh pemerintah untuk pembangunan di tahun 2016,” tandas Yan Nofisa. [auria aries|mpp]

Jembatan Impian Segera TerealisasiNETIZEN

JAKRTA, MPP | Komisi Pember-antasan Korupsi (KPK) telah men-etapkan tiga orang tersangka atas kasus suap terkait pembahasan Raperda Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (RZWP3K) dan Raperda Tata Ruang Strategis Jakarta Utara. Penangkapan ini membuat banyak pihak kaget, pasalnya terdapat bakal calon gubernur DKI Jakarta M Sanusi ikut dicidukuk KPK

Ketua KPK Agus Rahardjo menyebutkan ada tiga tersangka dalam kasus ini. Selain Sanusi, Dua tersangka lainnya adalah Ariesman Widjaja selaku Presiden Direktur PT Agung Podomoro Land dan Trinanda Prihantoro, karyawan PT Agung Podomoro Land. "Tiga orang tersangka. Da-lam kasus ini terlihat pengusaha mencoba mempengaruhi pemer-intah daerah dalam mengambil keputusan sehingga menghirau-kan kepentingan umum yang lebih besar yakni lingkungan," ujar Agus Rahardjo di gedung KPK, Jakarta, Jumat (1/4).

Sanusi diciduk KPK pada Ka-mis (31/3/2016) sekira pukul 19.30 WIB, di sebuah pusat perbelanjaan di kawasan Jakarta Selatan. Sanusi ditangkap setelah menerima uang.

Lebih dari Rp 1 miliar poli-tisi Partai Gerindra ini mener-

ima uang suap. Semua untuk memuluskan proyek PT Agung Podomoro Land.

PT Agung Podomoro Land, melalui anak perusahaannya, PT Muara Wisesa Samudera, merupakan salah satu perusa-haan pengembang dalam proyek reklamasi itu. Perusahaan ini melaksanakan pembangunan un-tuk Pulau G seluas 161 hektar yang peruntukannya adalah hunian, komersil, dan rekreasi.

Kini, kinerja Sanusi sebagai ketua komisi D DPRD DKI diper-tanyakan. Sejumlah pimpinan DPRD DKI juga mulai ketar-ke-tir. Sebab, ruangan mereka juga digeledak penyidik KPK.

Suap KeduaSanusi ditangkap dalam oper-

asi tangkap tangan yang dilakukan penyidik KPK di sebuah pusat perbelanjaan. Dari penangkapan itu, turut disita barang bukti Rp1 miliar dan Rp 140 juta. "Ini mer-upakan pemberian kedua pada MSN," kata Ketua KPK, Agus Rahardjo dalam jumpa pers di Gedung KPK, Jumat (1/4/2016).

Sebelumnya, pada tanggal 28 Maret lalu, Sanusi juga telah me-nerima suap dari pihak yang sama sebesar, Rp1 miliar dan sudah di-dugakan. "Jadi ini sisa pemberian," tambahnya. [mdc|mpp]

Balon Gubernur DKIDiciduk KPK

Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) dari

masa ke masa terus mengalami perubahan.

JAKARTA, MPP | Reklamasi di Ka-wasan Strategis Pantai Jakarta Utara se-jak awal sudah menuai protes dari berb-agai pihak. Proyek tersebut dianggap mengancam lingkungan sekitar karena akan memperparah banjir Jakarta. Tak hanya itu, penolakan juga muncul dari masyarakat yang khawatir kehilangan mata pencahariannya.

Itu baru dari segi lingkungan sosial, dari segi regulasi pun proyek reklamasi di Pantura menyalahi peraturan. Antara lain Undang-undang soal lingkungan hidup dan pengelolaan wilayah pesisir. Namun, pembangunan kawasan terse-but seolah dipaksakan meski mendapat penolakan.

Ketua Komisi Pemberantasan Ko-rupsi Agus Rahardjo mengatakan, pihak swasta maupun legislasi yang terlibat da-lam perkara itu jelas-jelas mengabaikan kepentingan yang lebih besar.

"Dalam kasus ini terlihat bagaimana pengusaha mempengaruhi Pemda dan

pembuat UU tanpa menghiraukan kepentingan rakyat yang lebih besar, ter-utama yang berkaitan dengan lingkun-gan. Dari data yang kami dapat, keliha-tannya amdalnya belum diselesaikan dengan baik," ujar Agus di gedung KPK, Jakarta, Jumat (1/4/2016).

KPK mengangkat penyimpangan regulasi itu ke tingkat penyidikan. Dalam perkara ini, KPK telah menjerat Ketua Komisi D DPRD DKI Mohamad Sanusi dan Presiden Direktur PT Agung Podomoro Land (APL) Ariesman Widjaja.

Sanusi sebagai legislasi daerah merancang Peraturan Daerah (Raperda) Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pu-lau Kecil (ZWP3K) dan Raperda Tata Ruang Kawasan Stategis Pantai Utara Jakarta.

Raperda ZWP3K dan Raperda Tata Ruang Kawasan Stategis Pantai Utara Jakarta memiliki keterkaitan dengan proyek reklamasi untuk membuat 17

Proyek Reklamasi Berujung Grand Corruption pulau buatan di Pantai Utara Jakarta.

PT APL terlibat dalam proyek be-sar itu. Karena menyangkut kebijakan publik, KPK menyebut kasus ini sebagai "Grand Corruption".

Menurut Wakil Ketua KPK Laode M Syarief, KPK ingin menyasar korupsi besar yang melibatkan swasta dan pem-buat Undang-undang. Kasus ini menja-di contoh yang tepat menggambarkan grand corruption itu terjadi.

"Bisa dibayangkan bagaimana kalau semua kebijakan publik dibikin bukan berdasarkan kepentingan rakyat ban-yak, tapi hanya untuk mengakomodasi kepentingan orang tertentu atau kor-parasi tertentu," kata Syarief.

KPK enggan secara langsung me-minta agar proyek reklamasi dihentikan. Prosesnya harus menunggu pengadilan perkara kasus ini selesai, baru nasibnya ditentukan setelah mempertimbang-kan putusan hakim pengadilan tindak pidana korupsi.

"Reklamasi dihentikan itu kepu-tusan pengadilan, jangan mendahului. Mudaha-mudahan hakim memutuskan keputusan yang berpihak pada rakyat banyak," kata Agus.

Sanusi menerima uang suap dari Ariesman sebanyak dua kali. Pertama, Sanusi menerima Rp 1 miliar. Kemu-dian, pada penerimaan kedua, Sanusi menerima Rp 1 miliar lagi.

Sesaat setelah transaksi kedua, Sa-nusi dan perantara langsung ditangkap KPK. Dalam operasi tangkap tangan yang dilakukan Kamis (31/3), KPK menyita uang tunai sebesar Rp 1.1 Miliar dari tangan Sanusi. [kpc|mpp]

Di Kabupaten Lima Puluh Kota

terdapat ribuan hektare lahan tidur yang belum

dimanfaatkan pemiliknya.

Ferizal Ridwan

www.liputanmerahputih17.com

Merah Putih PosEdisi 15/4 - 10 April 2016

LIPUTAN KHUSUS3

Menyambung Hidup dari Sampah-sampah Kertas dan Plastik Sambungan Hal 1

DBH Turun, Gaji dan Kebutuhan Aparatur Fantastis Sambungan Hal 1

KPK Temukan Celah Korupsi Sambungan Hal 1

akan berada di Riau sela-ma sepekan ke depan dengan tugas melakukan supervisi, sejak Selasa (29/3/2016).

Begitu sampai, mereka langsung menuju ruang Sek-retaris DPRD Riau. Kedatan-gan penyidik KPK ini dilayani Sekwan Kaharudin bersama Kabag Perlengkapan Khairul Fahmi dan Kabag Protokol Mifluhun. Di ruangan itu terjadi pembicaraan tertutup selama sekitar 30 menit.

Hal itu menimbul tanda tan-ya para awak media yang meliput di DPRD Riau tersebut. Terlebih lagi, datangnya pada sore hari.

Setelah itu, tim pihak KPK kemudian juga melaku-kan pengecekan ke sejumlah ruangan di DPRD Riau. Ter-masuk ruangan Wakil Ketua DPRD Riau, Sekwan, Komisi B, C, dan Komisi D.

Saat melakukan sidak di setiap ruangan DPRD Riau, tim KPK-RI tampak mengab-adikan beberapa foto ruangan. Sepertinya mereka menemu-kan ada yang tidak beres.

“Ini CCTV kok tak ada. Mati ya,” ungkap AN, salah seorang anggota KPK sembari mengabadikan CCTV pada sejumlah ruang rapat yang dulu dipasang kini justru hilang dan ada yang tidak berfungsi.

Menurut Koordinator unit koordinasi dan supervisi (Kor-sup) pencegahan KPK, Wawan Wardiana, kondisi CCTV yang tidak berfungsi itu akan menja-di temuan dan bahan rekomen-dasi KPK berkenaan dengan keterbukaan.

“Kami dapati beberapa CCTV yang dulu aktif seka-rang tidak lagi, kenapa bisa seperti itu, kan ini jadi per-tanyaan kita juga. Kemudian

diberlakukannya masuk ru-angan komisi dengan sistem kunci sidik jari jadi catatan kami. Karena rapat-rapat pembahasan itu kan terbuka, untuk itu kami akan member-ikan pengarahan ke eksekutif dan legislatif untuk membuat Riau lebih baik lagi,” jelasnya.

Kedatangan KPK ke DPRD Riau juga bertepatan dengan hangatnya pembic-araan pembayaran eskalasi yang masuk dalam nomen-klatur APBDP 2015 lalu.

Ketika ditanyakan hal ini, Wawan mengaku juga datang untuk mencari data-data terkait persoalan yang ada di provinsi Riau.

“Saya juga sudah baca di koran dan media, kalau ada info dari teman-teman war-tawan juga silahkan, kita akan terima dan dalami,” ujarnya.

Sebelumnya, dana eska-lasi sebesar Rp220 miliar ini menjadi isu panas di kalangan DPRD Riau, setelah beberapa anggota menandatangani Hak Angket. Isu ini mengge-linding, karena para anggota Banggar menganggap dana pembayaran hutang daerah ini masuk tanpa pembahasan dan persetujuan.

Wawan yang dikonfirmasi Merah Putih Pos Jumat (1/4/) soal isu stragegis lain yang menjadi fokus pencegahan korupsi KPK di Riau belum bisa memberikan penjelasan. Dia mengarahkan ke anggota KPK lainnya bernama Juned.

“Saya sudah di Jakarta, mas. Hubungi Juned ya. Saya kirim nomornya,” kata Wawan.

Sementara Juned yang dikonfirmasi juga belum bisa membeberkan hasil pantau-an KPK terkait APBD Riau.

“Kalau itu jawabnya nanti aja mas. Sekarang belum saatn-ya,” ujar Juned.

Juned yang dihubungi da-lam perjalanan ke Bandara SSK II bilang, akan kembali lagi ke Pekanbaru pada 11 April.

Dari perbincangan sing-kat itu, Juned mengaku ter-tarik dengan informasi kue APBD yang diberikan ke sejumlah media di Riau.

“Infonya alokasi ke SKPD mana biasanya? Merah Putih Pos (dapat) juga kah?” tanya Juned.

Setelah wartawan koran ini memberikan penjelasan, Juned berjanji akan menggali informa-sinya setelah dia tiba di Pekanbaru. “Insya Alloh paling cepat tanggal 11 (April),” pungkas Juned.

Venue PONSementara Pelaksana Tu-

gas (Plt) Gubernur Riau, Asy-adjuliandi Rachman menga-takan, kedatangan KPK untuk membahas semua masalah. Di-antaranya adalah Venue PON.

“Inti kedatangan mere-ka (KPK) akan melakukan diskusi-diskusi membahas semua masalah yang ada, seperti soal Venue PON,” kata Plt Gubri kepada wartawan, Rabu (30/3/2016).

Plt Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau, Muhammad Yafiz juga mem-benarkan hal tersebut.

“Beberapa SKPD yang me-nerima mandatori itu antara lain Dinas Pendidikan, Keseha-tan dan SKPD yang menerima anggaran banyak. Kemudian, masalah lain soal perencanaan dan penganggaran,” terangnya.

Tim KPK juga mencari apa-apa saja hambatan SKPD dalam pelaksanaan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). “Mereka ingin mem-

bantu kita agar tidak salah langkah,” tutupnya.

Fokus KPKWakil Ketua KPK Bidang

Pencegahan, Saut Situmo-rang, mengatakan, kedatan-gan tim KPK ke Riau dalam rangka pencegahan korupsi. Riau masuk dalam fokus kerja KPK karena tingginya angka kasus korupsi. Selain Riau, KPK juga datang ke Sumatera Utara dan Banten.

Menurut Saut, Riau dan dua daerah tersebut penyumbang rendahnya indeks pemberan-tasan korupsi Indonesia di mata internasional. Soalnya ketiga provinsi tadi pejabatnya banyak tertangkap karena kasus korupsi.

“Tiga provinsi itu terus terang kami pantau. Saya ber-harap cukup tiga Gubernur Riau yang ditangkap KPK,” kata Saut Situmorang.

Di Riau, KPK pernah mencetak hat-trick dengan menangkap tiga gubernurnya yaitu Saleh Djasit, Rusli Zain-al, Annas Maamun.

Korupsi di daerah keban-yakan terkait dengan APBD. Menteri Dalam Negeri Tjah-jo Kumolo menyebutkan ada lima pos anggaran yang rawan diselewengkan. Lima pos di APBD itu adalah be-lanja hibah dan bantuan dana sosial; pengadaan barang dan jasa; pajak dan retribusi daer-ah; belanja perjalanan dinas; dan penyusunan anggaran.

Menurut Tjahjo, sela-ma ini kepala daerah kerap menjadi tersangka korupsi karena menyalahgunakan lima pos anggaran tersebut. Penyelewengan duit publik itu berpengaruh besar terhadap laporan keuangan pemerin-tah daerah. [ard]

minyak Indonesia ada di Riau. Sebagai gambaran, tahun

2014 lalu Bank Indonesia (BI) Wilayah Riau melansir nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Riau pada tahun 2014 mencapai Rp679,69 triliun.

Sayangnya, kekayaan yang didulang Riau itu belum bisa menyejahterakan 6,3 juta penduduknya. Jika menyu-suri daerah perbatasan dan pedalaman, penduduk masih terjerat kemiskinan.

Eksploitasi masif sumber daya alam dalam beberapa tahun terakhir tidak mengurangi jum-lah warga miskin, bahkan justru bertambah dari tahun ke tahun.

Badan Pusat Statistik Riau, angka kemiskinan jus-tru meningkat, dari

98,28 ribu jiwa pada 2014 menjadi 562,92 juta jiwa tahun 2015. Artinya, dalam rentang satu tahun, jumlah penduduk miskin di Riau mengalami kenaikan

sebanyak 64,28 ribu jiwa. Banyaknya proyek infra-

struktur baru dan izin-izin untuk eksploitasi sumber daya alam dapat menjadi celah bagi pejabat daerah untuk mem-perkaya diri sendiri ataupun melanggengkan kekuasaannya.

Faktanya, tiga Gubernur Riau terbukti korup. Sebut saja mereka yang sudah dipenjara adalah Saleh Djasit, Rusli Zainal dan terakhir Annas Maamun.

Pengadilan Tindak Pi-

dana Korupsi (Tipikor) mem-vonis Gubernur Riau periode 1998-2003, Saleh Djasit den-gan hukuman penjara selama empat tahun dan denda sebe-sar Rp200 juta dalam kasus korupsi terkait pengadaan mobil pemadam kebakaran.

Sedangkan Rusli Zainal, Gubernur Riau periode 2003-2008 dan 2008-2013 divonis hukuman 14 tahun penjara atas dua kasus, yakni Pekan Olahraga Nasional (PON)

(2015-2016) terdapat peningkatan alokasi belanja pegawai yakni sebesar Rp 1,4 M dan Rp 1,5 M.

“Pe m d a m e l a k u k a n penghematan belanja untuk kepentingan publik. Seharusn-ya, aparatur pemda mendapat sanksi atas menurunnya pener-imaan DBH dengan penguran-gan belanja pegawai, bukan dengan melakukan penghe-matan belanja untuk pelayanan dasar masyarakat dan infra-struktur publik,” ujar Triono.

Di lain sisi, terdapat pem-borosan belanja rutin makan minum dan perjalanan dinas untuk kepentingan Gubernur dan Wakil Gubernur serta Sek-retaris Daerah Provinsi Riau pada tahun 2016 di anggarakan sangat fantastis, yakni hanya untuk makan minum 3 orang pejabat tinggi tersebut meng-habiskan anggaran sebesar Rp 12,2 Milyar dan perjalanan dinasnya sebesar Rp 5,6 Milyar.

“Faktanya, sejak tahun 2015-2016 Provinsi Riau hanya

dipimpin satu orang pelaksana tugas, artinya pemerintah tidak perlu menganggarkan untuk kepentingan gubernur seh-ingga anggaran tersebut bisa dialihkan untuk kepentingan publik lainnya,” sambungnya.

Begitu juga, terdapat ma-nipulatif belanja yang ber-potensi korupsi dilakukan DPRD Provinsi Riau, keti-dakjelasan kegiatan DPRD Riau tahun 2016 yang akan menghabiskan anggaran se-besar Rp. 296,9 milyar terdiri dari 8 item kegiatan, seperti adanya kunjungan kerja luar dan dalam negeri yang akan dilaksanan pimpinan dan anggota serta alat kelengka-pan dewan sebesar Rp 178 M.

Selain itu, terdapat pula kegia-tan reses sebesar Rp 29,3 milyar.

Di samping itu, adanya doube budget pada kegiatan Prolegda dan pembahasan Ranperda di alokasikan mas-ing-masing sebesar Rp 15,3 M dan Rp 36,2 M yang seharus-nya kedua kegiatan tersebut

HILANG dengan bekerja sebagai pemulung. Di usianya saat ini, seharusnya ia berada di bangku sekolah bersama teman-teman sebayanya, bu-kan di jalanan mengais-ngais tempat sampah.

Setiap hari, bocak terse-but keluar dari jalanan sekitar Pukul 10.00 WIB hingga Pukul 13.00 Wiba. “Biasanya saya dan adik saya mulai memulung setelah pulang dari MDA di dekat rumah sekitar jam 10.00 pagi,” tutur bocah berkerudung tersebut.

Setiap akhir pekan, Siska bersama ibu dan adik-adinya di

rumah memilah-milah sampah hasil memulung selama sepekan. Setelah disortir, barang-barang tersebut dibersihkan. Dan jika masih ada waktu, mereka sekel-uarga termasuk ibunya kembali memulung untuk menambah hasil kerja.

Tidak jarang warga seki-tar yang kasihan melihat dua anak itu saat memulung sampah yang ada di sekitar mereka, memberikan sedikit rezeki yang mereka punya.

Lukman, salah seorang mahasiswa yang sering meli-hat mereka berdua mengaku beberapa kali memberi uang

kepada anak-anak tersebut. “Saya sering melihat mereka memulung ketika sedang makan di warung. Kalau saya ada rezeki lebih, kadang saya memberi mereka sedikit uang karena kasihan melihatnya,” jelas Lukman.

Walau bekerja sebagai pemulung, Siska mengaku bangga bisa bekerja memban-tu ibu mereka. “Senang bisa membantu mama cari uang meski memulung. Dari pada kami menjadi pengemis yang cuma bisa meminta-minta,” tandas mereka dengan wajah lugu. [Muhammad Narto]

Pelaksanaan P2TL Abaikan Permen ESDM Sambungan Hal 1

batas daya tetapi tidak mempengaruhi pengukuran energi. Kedua, pelanggaran yang mempengaruhi pen-gukuran energi tetapi tidak mempengaruhi batas daya.

Ketiga, jenis pelanggaran yang mempengaruhi batas daya dan mempengaruhi pen-gukuran energi. Dan keempat, pelanggaran yang dilakukan oleh bukan konsumen.

Masing masing pelanggaran dikenakan sanksi/denda/tagihan susulan yang berbeda dan tertera dalam pasal berikutnya.

Namun sekali lagi pelaksa-naan di lapangan pelaksaan P2TL tersebut tidak sesuai Permen.

R ag am p e l ang g ar an ini bisa ditemukan dalam Layanan Aspirasi dan Pengad-uan Online Rakyat disingkat LAPOR!. Sebuah sarana aspi-rasi dan pengaduan berbasis media sosial yang mudah diakses dan terpadu dengan 81 Kementerian/Lembaga, 5 Pemerintah Daerah, serta 44 BUMN di Indonesia.

LAPOR! dikembangkan Kantor Staf Presiden dalam rangka meningkatkan par-tisipasi masyarakat untuk pengawasan program dan kinerja pemerintah dalam penyelenggaraan pemban-gunan dan pelayanan publik.

Contoh kasus yang per-

nah didisposisikan LAPOR! ke Kementerian ESDM ada-lah soal seringnya penyele-wengan saat razia. Dimana masyarakat kedapatan meng-gunakan meteran listrik yang tidak sesuai dengan alamat yang seharusnya meteran tersebut terpasang.

Dengan kata lain, meteran tersebut sengaja dipindahkan dari rumah “A” ke rumah “B”. Namun meteran tersebut tetap dipasang dengan baik sehingga tidak mempengaruhi batas daya dan tidak memengaruhi pengukuran energi.

Kenyataannya di lapangan, kejadian seperti ini dianggap pe-langgaran yang mempengaruhi batas daya dan pengukuran energi.

Anehnya, dalam surat penetapan tagihan susulan, harusnya jenis pelanggaran ini masuk kategori 1 dan 2. Tapi praktiknya digolongkan kepada pelanggaran jenis 4.

“Dengan kata lain, pelaksa-naan P2TL tidak sesuai dengan peraturan. Kami sudah berdialog secara interen dengan Pihak PLN namun tidak membuahkan hasil, mereka tetap mengatakan bahwa pelaksanaannya memang seperti itu,” tulis seorang mas-yarakat di website LAPOR!

Sejumlah pihak berharap penyelewengan Permen ESDM ini dapat ditindak karena telah menga-

kibatkan kerugian banyak orang. Ketua Ombudsman RI

Perwakilan Pekanbaru, Ahmad Fitri menyayangkan tindakan oknum P2TL yang menyalahi prosedur kerja. Menurutnya, sejauh ini Ombudsman baru menerima laporan terkait tagi-han listrik yang melonjak.

“Pernah ada pelaporan masyarakat terkait pencabu-tan meteran yang dilakukan tim P2TL dengan tuduhan bahwa warga tersebut telah melakukan pencurian listrik. Setelah ditelaah dan diklari-fikasi kepada PLN, memang menurut mereka prosedurnya seperti itu. Tapi untuk tahun ini belum ada yang men-gadukan kinerja tim P2TL,” jelas Ahmad Fitri di kantor Ombudsman Pekanbaru Jalan Arifin Ahmad belum lama ini.

Sebagai lembaga negara yang diberi kewenangan un-tuk menyelesaikan praktik maladministrasi di BUMN, BUMD, dan BHMN, sebut Ahmad Fitri, Ombudsman akan menurunkan tim khusus untuk melakukan investigasi.

Sebab itu, pihaknya mengimbau pelanggan PLN untuk melaporkan segala kejadi-an itu ke pihak Ombudsman jika tidak mendapatkan pelayanan yang optimal dari PLN. [raja nasution|ard]

Rakyat Miskin di Negeri Kaya Energi Sambungan Hal 1

Pemerintah harus melakukan pemangkasan terhadap belanja dan kebutuhan aparatur untuk efesiensi anggaran sebagai upaya pemberian sanksi terhadap kinerja birokrat;Pemerintah harus merelokasikan belanja rutin aparatur yang tidak penting dialihkan untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat;Pemerintah harus taat asas dalam penyelenggaraa Negara, agar masyarakat tidak dirugikan;Pemerintah harus memperbaiki tata kelola keuangan sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku, agar tidak menimbulkan kerugian Negara.

menjadi satu kesatuan. Secara terpisah terdapat

pula kegiatan pembahasan (LKPJ, Pertanggungjawaban ABPD, ABPDP serta APBD) sebesar Rp 12,1 M dan peny-usunan Ranperda inisiatif DPRD sebesar Rp 25,8 Milyar.

Melihat postur belanja pemda Provinsi Riau tahun 2016 dapat dikatakan masih jauh dengan semangat efisien-si anggaran, justru berpotensi melakukan praktik koruptif yang dibuktikan dengan pen-ganggaran yang tidak wajar.

“Seharusnya pemerin-tah bisa berbenah dari ta-

hun-tahun sebelumnya bah-wa Provinsi Riau dikatakan sebagai daerah rawan korupsi oleh Komisi pemberantasan Korupsi (KPK). Bahkan pada tahun 2016 ini, KPK secara khusus akan melaku-kan pendampingan terhadap pemerintah Provinsi Riau da-lam menjalankan tata kelola keuangan terhadap pemban-gunan daerah,” jelasnya.

Atas dasar itu, untuk memaksimalkan tata kelola keuangan pemerintah daer-ah, Fitra merekomendasikan beberapa usulan kebijakan, antara lain; [dwi]

di Riau 2012 dan korupsi kehutanan oleh Pengadilan Tipikor. Rusli juga diwajibkan membayar denda Rp1 miliar subsider enam bulan penjara.

Sementara Annas Maa-mun, Gubernur Riau peri-ode 2014-2019 dijatuhi hu-kuman enam tahun penjara d a n d e n d a Rp 2 0 0 j u t a oleh Penga-dilan Tipikor karena terbuk-ti melakukan tindak pidana korupsi de-ngan meneri-ma suap da-lam kasus alih fungsi lahan. Mahkamah Agung (MA) kemudian memperberat hu-kuman Annas menjadi tujuh tahun dan denda Rp200 juta subsider enam bulan.

Selain itu, Annas juga terbe-lit kasus dugaan suap atas penge-sahan Anggaran Pendapatan dan Belanja (APBD) Riau. Dalam kasus ini, Annas ditetapkan sebagai tersangka pemberi suap dan belum disidangkan.

Tidak hanya tiga Guber-nur Riau secara beruntun masuk penjara, kasus serupa juga diikuti beberapa bupati dan wakil bupati. Tak heran jika Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menempatkan Riau berada dalam urutan ke 6 provinsi dengan potensi ko-rupsi tertinggi di Indonesia.

Usman, Koordinator Fo-rum Indonesia untuk Trans-paransi Anggaran (Fitra) Riau, menilai, buruknya sistem kelo-la anggaran hingga transpar-ansi anggaran di Riau sebagai faktor utama maraknya ko-rupsi anggaran negara di Riau.

Selama ini pemerintah Provinsi Riau tak pernah melaku-kan perbaikan sistem kelola yang buruk, belum lagi transparansi anggaran yang buruk pula. Ini seolah bentuk pembiaran peme-rintah untuk tetap menjaga praktik korupsi terjadi di Riau.

Selain korupsi yang kerap kali terjadi pada sektor angga-

ran negara atau APBD, Usman juga menambahkan sektor kedua paling banyak dikorupsi adalah sektor sumber daya alamnya. Menurutnya sektor ini merupakan lahan baru bagi para oknum pejabat tinggi untuk meraup kekayaan prib-

adi yang lebih banyak.

“ S e k t o r sumber daya alam kini tak kalah dengan sektor APBD untuk dikorup-si. Sumber daya alam kita yang melimpah diek-sploitasi secara besar-besaran dan ini telah ada

kongkalikong dengan oknum pejabat tinggi di RIau. Misalnya saja sektor migas dan kehutanan. Ini parah sekali,” tutupnya.

Sebab itu, dia menilai wajar saja jika saat ini Riau masuk dalam prioritas pen-gawasan dari KPK.

Yang Miskin Makin MiskinSalah satu indikator utama

untuk mengevaluasi keberhasilan pemerintah menjalankan roda pembangunan adalah perkem-bangan tingkat kemiskinan.

Alasannya sederhana. Di antara tujuan utama pemban-gunan adalah menghadirkan kesejahteraan di tengah mas-yarakat. Dan, masyarakat bisa dikatakan sejahtera bila mere-ka terlepas dari kondisi serba kekurangan atau kemiskinan.

Demikian disampaikan Kadir Ruslan, pegiat statistik resmi (offi-cial statistics) dan bekerja di Badan Pusat Statistik (BPS) RI dalam ar-tikelnya di Kompasiana beberapa waktu lalu.

Kadir yang juga pemer-hati masalah sosial-ekonomi menilai, perkembangan ting-kat kemiskinan juga dapat di-gunakan untuk mengevaluasi apakah proses pembangunan melibatkan dan/atau men-jadikan penduduk miskin sebagai target (pro poor).

“Dengan demikian, mere-ka dapat memperoleh manfaat dari hasil-hasil pembangunan

tersebut. Atau sebaliknya, proses pembangunan meng-abaikan penduduk miskin dan hasilnya hanya dinikmati oleh golongan mampu dan kaya,” ujar pengurus Him-punan Alumni Akademi Ilmu Statistik/Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (HAISSTIS) tersebut.

Dari pendapat tersebut, lantas kita coba lihat merujuk data ke-miskinan yang terjadi di Provinsi Riau. Seperti dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau akhir Januari lalu, menunjukkan jumlah penduduk miskin (penduduk yang berada di bawah Garis Kemi-skinan) di Riau tahun 2015 terus meningkat.

Hal riset BPS per Septem-ber 2015, angka kemiskinan di Riau mencapai 562,92, naik jika dibandingkan dengan penduduk miskin pada September 2014 yang berjumlah 498,28 ribu jiwa.

Artinya, dalam rentang satu tahun, jumlah penduduk miskin di Riau mengalami kenaikan sebanyak 64,28 ribu jiwa.

“Secara relatif terjadi ke-naikan persentase penduduk miskin, yaitu sebesar 0,83% dari 7,99 persen pada Septem-ber 2014 menjadi 8,82 persen pada bulan September 2015,” demikian data yang dilansir BPS 4 Januari 2016 lalu.

Data BPS Riau itu mem-buktikan jika, tren peningkatan jumlah penduduk miskin Riau dalam setahun terakhir mem-beri konfirmasi bahwa upaya pengentasan kemiskinan di provinsi ini belum maksimal.

Hal tersebut tentu sebuah ironi mengingat Riau adalah provinsi “terkaya” di Indone-sia dengan APBD yang jauh lebih tinggi bila dibandingkan dengan provinsi-provinsi lain.

Lebih ironisnya lagi, pen-ingkatan jumlah penduduk miskin itu terjadi dari tahun ke tahun. (lihat tabel halaman 1)

Karena itu, sudah sepatutn-ya isu kemiskinan yang membe-lit Riau salah satu fokus perhatian Arsyadjuliandi Rachman sebagai Plt Gubernur, selain persoalan kebakaran hutan dan lahan (karlahut), dan lemahnya kinerja birokrasi dan korupsi. [ard]

Data BPS Riau mem-buktikan jika, tren

peningkatan jumlah penduduk miskin

Riau dalam setahun terakhir memberi konfirmasi bahwa

upaya pengentasan kemiskinan di

provinsi ini belum maksimal.

PENDIDIKAN

Sejak Tahun 2015, pemerintah telah menyelenggarakan dua jenis ujian na­sional untuk siswa

Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat, yaitu ujian nasio nal berbasis kertas atau Paper Based Test (PBT) dan Computer Based Test atau ujian nasional berbasis komputer (UNBK).

“Pada tahun pelajaran 2015/2016, siswa SMA, SMK, MA dan SMALB yang mengi­kuti UN PBT sebanyak 61.014 orang dan sebanyak 13.261 melaksanakan UNBK. Sedang­kan jumlah peserta Paket C sebanyak 6.083, paling banyak berada di Pekanbaru 1.262 orang” kata Sekretaris UN Di­nas Pendidikan Provinsi Riau, Zudi Santoso kepada Merah Putih Pos, Kamis (01/04/2016).

Pelaksanaan UN berbasis komputer dilakukan berdasar­kan permintaan pihak sekolah

yang sudah memiliki fasilitas memadai untuk melaksanakan UNBK. “Sekolah tersebut ha­ruslah memiliki perangkat komputer yang memadai, ser­ver yang sesuai standard dan telah melakukan pendataan kelayakan oleh Dinas pendi­dikan,” imbuh Zudi.

Dalam rangka mengopti­malkan pencapaian hasil Ujian Nasional, Disdik Provinsi Riau telah melakukan sejumlah lang­

kah, antara lain koordinasi, sinkronisasi dan sosialisasi program. Selain itu, siswa juga telah melaksanakan simulasi UNBK untuk mempermudah pelaksanaan ujian.

“Siswa sudah kita berikan simulasi bagaimana cara ma­suk menggunakan user, login, memilih jawaban, perbaikan jawaban dan pemanfaatan waktu secara maksimal,” tam­bahnya.

Untuk waktu pelaksanaan sendiri, Disdik akan member­ikan tambahan waktu normal apabila terjadi trouble dan ke salahan teknis (mati lampu dan komputer mati) sesuai lamanya waktu trouble tersebut.

Sementara untuk peserta PBT, ujian akan dilaksanakan seperti biasa sesuai dengan tahun­tahun yang lalu dengan target pada tahun 2019 semua sekolah sudah melaksanakan ujian menggunakan UNBK.

“Targetnya, tahun 2019 semua sekolah sudah melaksanakan ujian menggunakan sistem UNBK agar lebih mudah dan siswa dapat menghemat wak­tu,” terangnya.

Peserta UNUjian Nasional (UN) di

Provinsi Riau tahun ini diikuti oleh 186.625 siswa. Mereka adalah siswa sekolah menengah pertama (SMP) sederajat serta sekolah menengah Atas (SMA) sederajat.

“Jumlah siswa yang ter­daftar saat ini masih sementara, kalaupun ada perubahan tidak akan signifikan hingga data itu dijadikan daftar tetap,“ kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Riau, Kamsol, usai pengambilan sumpah petugas percetakan, pengawas dan pengaman per­cetakan naskah soal UN 2016 di Aula kantor Disdikbud Riau, Pekanbaru, belum lama ini.

Ujian Nasional (UN) 2016 tingkat Sekolah Mene ngah Atas (SMA) sederajat di Provinsi Riau

yang diselenggarakan Tanggal 4-6 April 2016, diikuti sebanyak 93.619 siswa. Berdasarkan data

Dinas Pendidikan Provinsi Riau, sebanyak 13.261 diantaranya mengikuti Ujian Nasional Berbasis

Komputer (UNBK).

MENJELANG pelaksanaan Ujian Nasional (UN) 2016 tingkat SLTA sederajat yang dilaksanakan pada Senin (4/3/2016), Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dis­dikpora) Kabupaten/Kota telah melakukan berbagai persiapan. Selain persiapan anggaran, sarana dan prasara­na ujian, yang paling penting adalah persiapan anak didik atau siswa peserta UN.

Kepala Disdikpora Ro­kan Hulu (Rohul), HM Zen menyebutkan, pihaknya telah menginstruksikan kepada se­tiap sekolah memberi les atau bimbingan belajar (Bimbel) kepada para siswa. Hal terse­but dilakukan karena proses belajar mengajar siswa yang tidak efektif lantaran libur

sekolah akibat bencana asap."Bimbel tersebut untuk

menggantikan waktu libur sekolah akibat asap kebakaran

lahan dan hutan (Karlahut) pada 2015 lalu. Dengan de­mikian siswa bisa memahami pelajaran yang tertinggal selama libur," kata HM Zen.

Menurutnya, proses UN 2016 dinilai sangat berat kare­na proses belajar mengajar terganggu akibat asap. Na­mun pihaknya tetap optimis siswa di Rohul bisa melak­sanakan UN dengan baik. “Kita yakin, menjadi yang terbaik di Riau dalam pelaksa­naan UN tahun ini, walaupun dengan keterbatasan angga­ran dan dana,” tambahnya.

Biasanya sekolah hanya menggelar Bimbel selama leb­ih kurang dua bulan, namun dalam menghadapi UN 2016

para pelajar di rohul mengi­kuti bimbel selama empat bulan. Hal ini dilakukan agar pemahaman para pelajar tidak berkurang akibat libur panjang.

Di Tahun 2016, jumlah siswa tingkat SMA sederajat di Rohul yang akan mengikuti UN sebanyak 5.221, yang ter­diri dari siswa SMA sebanyak 2.822, SMK 2.008, dan MA 391 siswa. UN kali ini diikuti

oleh 75 sekolah yang terdiri dari SMAN sebanyak 25 seko­lah SMA swasta lima, SMKN 21, SMK swasta 1 dan MA Negeri 1 serta 13 MA swasta.

BengkalisGuna mempersiapkan

siswa menghadapi Ujian Nasional Tahun 2016, baik untuk Sekolah Lanjutan Ting­kat Atas (SMA/SMK/MA) maupun Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SMP/MTs), Dinas Pendidikan Kabu­paten Bengkalis melakukan

dengan cara menggelar Try Out Akbar yang dipusat­kan di dua tempat. Perta­ma, dilaksanakan di Gedung Serbaguna LAMR Mandau, Kelurahan Gajah Sakti, Duri pada 29 Maret 2016) yang diikuti 1.000 siswa Tingkat SMP/MTs se­Kecamatan Mandau dan Pinggir. Dan kedua dilaksanakan di GOR Perkasa Alam Bengkalis, Ka­mis (31/3/2016), yang diikuti siswa SMP/MTs dan SMA/SMK/MA diikuti oleh 2.136 siswa.

Cara yang relatif sama juga dilakukan oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru. "Tahun ini ada

empat jenis try out yang kami wajibkan bagi siswa/i kelas akhir sebelum UN," ujar Kadisdik Pekanbaru, Abdul Jamal, belum lama ini.

Menurut Abdul Jamal, pihaknya sengaja melaku­kan itu untuk mematang­kan kesiapan peserta didik

menghadapi UN. Try out ini diikuti oleh siswa SD kelas akhir hingga SMA sederajat," tuturnya.

Empat jenis try out yang dimaksud adalah, pertama dilakukan oleh sekolah ma­sing­masing dengan jadwal ditentukan sendiri. Selanjutn­ya dilakukan kelompok kerja kepala sekolah, kemudian Disdik Pekanbaru dan tera­khir provinsi Riau.

"Dengan cara ini, anak didik akan terbiasa dalam mengerjaan soal­soal ujian," terangnya.

Sebelum menjalani try out, lanjut Abdul Jamal, pihak sekolah juga sudah diminta melakukan persiapan lainnya. Diantaranya melakukan tero­bosan, pembahasan kisi­kisi soal dan terakhir try out. "Dengan jenjang persiapan seperti ini, maka kesiapan peserta didik di Pekanba­ru dalam menghadapi UN sangat siap," pungkasnya. [grc|dwi|mpp]

Siswa Sudah Dipersiapkan Hadapi UN

Kamsol merinci, peser­ta UN SMP dan Madrasah Tsanawiyah sebanyak 103.083 orang, siswa SMA dan Madra­sah Aliyah (MA) 23.090 orang dan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 23.090 orang, sedangkan peserta dari Paket B (setingkat SMP) 3.359 orang, dan Paket C (setingkat SMA) 6.124 orang.

Menurut Kamsol, naskah soal UN tingkat SMP dan SMA dibuat oleh tim Kemendikbud. “Tidak ada campuran tangan daerah. Penentuan percetakan juga ditentukan pusat melalui proses lelang. Kebetulan salah satu pemenang tender pen­gadaan naskah UN ada di Pekanbaru. Perusahaan itu menggandakan naskah soal untuk Riau dan Jambi,“ terang Kamsol.

Mengenai hasil UN, Kam­sol menjelaskan, sejak tahun 2015 lalu, hasil UN tidak lagi menjadikan penentuan kelu­lusan siswa . “Walau begitu, hasil UN menjadi penentu bagi Siswa yang ingin melanjutkan ke Perguruan Tinggi Negeri,” tambahnya.

Selain itu, lanjut Kam­sol, ada beberapa sekolah

ditetapkan melak­sanakan UN inte­

gritas. Untuk jen­jang SMA, ada SMA 8 Pekan­baru, SMKN 1 Pekanbaru, SMA plus dan S M A B i n a Dumai. Se­

dangkan ting­kat SMP, yakni

SMP 1 dan SMP 4 Pekanbaru.Kamsol yakin pros­

es penggandaan naskah soal UN tidak akan bocor. Pasal­nya, seluruh proses diawasi oleh kepolisian selama 24 jam. “Makanya, seluruh petugas yang terlibat dalam pengadaan soal, baik dari percetakan, aparatur dari Disdikbud dan kepolisian diambil sumpahn­ya,” katanya.

“Kita tidak main­main dalam sumpah yang telah diu­capkan mereka, kalau dijumpai ada yang membocorkan soal akan ditindak dengan tegas sesuai hukum berlaku. Sebab yang digandakan ini merupa­kan dokumen negara.”

Kamsol berpesan jika ada dijumpai soal yang salah bisa dilakukan perbaikan. Begitu juga nantinya soal yang tel­ah selesai digandakan, saat pendistribusian dan sampai di Kabupaten/kota, akan dikawal oleh pihak kepolisian. “Kita tegaskan, jika ada yang men­gaku mempunyai kunci jawa­ban ataupun yang mengaku mendapatkan soal agar tidak mempercayainya. Karena itu tidak mungkin ada,” pungkasn­ya.[raja adil siregar|drg |mpp]

Pada tahun pelajaran 2015/2016, dari total siswa SMA

sebanyak 93.619 peserta UN, 13.261 di antaranya

melaksanakan UNBKZudi Santoso

Sekretaris UN DisdikProvinsi RiauUN Berbasis Komputer

Permintaan Sekolah

UN Berbasis Kertas

SMA, 4-6 April 2016SMK, 4-7 April 2016

Paket C, 4-7 April 2016

UN Berbasis Komputer (UNBK)

SMA, 4-6 April 2016dan 11-12 April 2016SMK, 4-7 April 2016

UN SMP, MTsSMPLB dan Paket B

SMP, 9-12 Mei 2016Paket B, 9-11 Mei 2016

Sumber: Disdik Riau

Pelaksanaan UN 2016

SEJUMLAH perangkat Komputer yang dimiliki SMAN 8 cukup memadai untuk melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). raja/mpp

Kamsol

SISWA SMA sederajat melaksanakan Ujian Nasional dari Tanggal 4-7 April 2016.

SMAN 8 Pekanbaru sudah dua tahun melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Sekolah ini mendapatkan dana hibah dari Pemerintah Provinsi untuk membeli 22 unit sebagai penunjang belajar siswa di sekolah.

Promotor utama UNBK SMA 8 Hadi Suryadi men­gatakan, sekolahnya sudah siap untuk melaksanakan UNBK. Kesiapan tersebut sudah sejak tahun lalu, saat mendaftar sebagai peserta Ujian Nasional Berbasis Komputer. Karena itu akan mempermudah siswa dalam menjawab serta dapat memaksimalkan waktu pada saat ujian.

"Dengan UNBK, siswa lebih mudah menjawab ujian, dan waktu akan lebih maksimal. Pengalaman tahun lalu, waktu belum habis tetapi siswa sudah selesai menjabat semua soal ujian kerena tidak perlu melingkar jawaban," terang Hadi.

"Karena menjadi sekolah pertama yang melak­sanakan UNBK pada tahun lalu, sesuai janji pemerintah tahun ini, kami mendapatkan 22 unit komputer untuk melaksanakan UN," tembahnya.

Tahun ini, SMAN 8 Pekanbaru melaksanakan UNBK menggunakan 149 unit komputer. Sebanyak 22 unit komputer bantuan dari pemerintah, 20 unit bantuan alumni dan sisanya berasal dari sekolah. "Untuk tahun ini, ada 7 ruangan yang dipergunakan UNBK,” katanya.

Pada tahun lalu, kendala ujian berbasis komputer diantaranya terjadi pada listrik dan server yang error. Sebab itu pihaknya melakukan antisipasi dengan menyediakan genset. Sehingga jika listrik PLN padam proses ujian tetap bisa berlangsung. Bahkan SMAN 8 juga telah membuat kerjasama dengan PLN.

“Kita juga berharap agar PLN tak memadamkan lis­trik, khususnya saat sekolahan melaksanakan ujian. Dan memang kami sudah buat perjanjian dengan pihak PLN demi kelancaran ujian,” ujarnya. [raja adil siregar|mpp]

SMA 8 Dapat Dana Hibah

Merah Putih PosEdisi 15/ 4 - 10 April 2016 4

www.liputanmerahputih17.com

Ilust

rasi

Inte

rnet

HUMANIORA

Sehari setelah ke­luarnya surat res­mi dari Badan K e p e g a w a i a n Daerah (BKD)

sehari yang lalu, 8 Kepala Puskesmas (Kapus) yang me­ngundurkan diri resmi dipin­dah tugaskan.

"Bagi saya tidak ada masa­lah kalau saya pindah tugas. Tidak jadi Kapus lagi, tidak masalah," terang dr.Yezi Silvia saat ditemui Merah Putih Pos, Rabu(23/3).

Menurut mantan Kapus Sidomulyo ini, setiap orang memiliki jalan hidup tersendi­ri. Rejeki juga memiliki tempat dan jumlahnya sendiri, tanpa mengurangi rejeki orang lain. "Rejeki kan sudah diatur, Alhamdulillah saya tetap masih bisa menjalankan profesi dokter," ungkapnya.

Dr.Yezi merasa lega dan bersyukur dengan pengunduran dirinya. Menurut nya memperjuangkan hak itu sangat pen­ting. Namun, jika sudah berusaha keras memper­juangkan dan tidak sesuai hasil harus tetap bersyukur.

"Saya hanya memper­juangkan hak saya, hak Pus­kesmas yang saya pim pin. ternyata seperti ini hasil­nya, ya jalani aja," ucapnya.

Walaupun sudah keluar surat resmi t e t a n g p e ­n g a l i h a n jabatannya, dr.Yezi masih sempat masuk kerja di Puskes­mas Sidomulyo. Sementara Kapus baru di Puskesmas Sidomulyo, sesuai yang ditetapkan BKD sebagai Plt ditunjuk dr. Doris Uliana Sitompul.

Saat ditanya apakah ada indikasi ketidakadilan dari pihak Dinas Kesehatan kota Pekanbaru. dr.Yezi hanya tersenyum dan mengatakan tidak ambil peduli dengan hal itu.

Ditolak Puskesmas Ternyata dr Yezi juga

mengalami penolakan ditem­pat seperti diberitakan tribun-pekanbaru.com, Pindahnya delapan mantan Kepala Pus­kesmas (Kapus) yang sebe­

Ombudsman Panggil Kepala Dinkes Pekanbaru

KELAS jauh dari sekolah induk SDN 137 Pekanbaru kini jadi perbincangan banyak pihak. Bagaimana tidak, di kota besar seperti Pekanbaru, ternyata masih ada sekolah yang sangat tidak layak untuk digunakan sebagai tempat proses belajar mengajar. Bangunannya tidak dilengkapi dengan dinding dan lantai sebagaimana sekolah pada umumnya. Ironi sekali, di saat pemerintah gencar membangun mega proyek komplek perkantoran. Sekolah ini tetap bertah­an walaupun sudah berdiri 5 tahun tahun lalu.

Kelas pembantu atau kelas jauh dari SDN 137 Pekanbaru ini dibangun oleh warga setempat secara bergotong royong. Biaya seadanya diberikan oleh sekolah induk demi anak–anak di lingkungan tersebut bisa mengenyam bangku pendidikan.

Berawal dari keprihatinan seorang warga bernama Firdaus yang juga mer­upakan kepala sekolah di SDN 137 Pe­kanbaru. Ia melihat banyak anak–anak putus sekolah karena berbagai faktor, termasuk lantaran lokasi sekolah yang sangat jauh dari pemukiman mereka.

Saat itu Firdaus mencoba melaku­kan bekerja sama dengan pemerintah provinsi Riau untuk membangun kelas jauh tersebut. Dukungan warga setem­pat pun cukup besar, bahkan ada warga yang menghibahkan tanahnya untuk membangun sekolah itu.

Meskipun siswa–siswa di sana bersekolah dengan keadaan yang serba kekurangan tetapi mereka tetap se­mangat untuk belajar.Pendidikan yang mereka terima tidak ada bedanya den­gan sekolah­sekolah lain, karena tetap mengikuti kurikulum yang ditetapkan

oleh Kementrian Pendidikan dan Ke­budayaan RI.

“Mekipun keadaan kami seperti ini, tetapi saya merasa bangga dengan semangat siswa­siswa saya yang tetap rajin bersekolah. Dalam hal pembela­jaran, kami tidak ketinggalan dengan sekolah lain karena memakai kuriku­lum yang sama” kata Rendi, seorang guru pembantu di sana kepada Merah Putih Pos.

Sekolah yang beralamat di Jalan Badak Ujung ini, memiliki 2 bangu­nan sekolah dan menampung siswa sebanyak 80 orang, satu bangunan, kondisinya sangat memprihatinkan. Muridnya berjumlah 25 orang. Jumlah tersebut merupakan jumlah terbanyak sepanjang kelas itu berdiri.

Dijelaskan Rendi, kendala kelas jauh di saat hujan turun. Lantai yang hanya beralaskan tanah menjadi san­gat licin dan membahayakan siswa maupun gurunya. Biasanya jika hujan turun, terpaksa sekolah meliburkan siswanya agar tidak membahayakan murid dan guru.

"Pemerintah pernah mengatakan akan merelokasi dan merenovasi kelas ini dengan syarat penduduk setempat bisa menyediakan lokasi yang lebih layak dan landai untuk dibangun kelas baru.

Pemerintah provinsi saat ini rutin memberikan bantuan setahun sekali dalam bentuk sergam dan alat tulis siswa. Namun tetap masih sangat ku­rang. Saat ini sekolah tengah bersiap menghadapi UN tingkat SD. Sekolah ini akan menjadi tempat UN sekolah SDN 137 Pekanbaru," tandas Hendi. [muhammad narto|mpp]

Tanah Sekolah Ini Hibah Warga

www.liputanmerahputih17.com

Merah Putih Pos5 Edisi 15/ 4 - 10 April 2016

Curahan HatiMantan Kapus

lumnya mengun­

durkan diri dari jabatanya dan saat ini menjadi dokter dibeberapa Puskemas di Pekanbaru ternyata diwarnai aksi penolakan oleh Kapus.

Bahkan penolakan ter­hadap mantan Kapus tersebut secara terang­terang diperli­hatkan oleh Kapus Karya Wa­nita Pekanbaru, Tengku Nur Insiroh terhadap dr Yezi. Dia mengaku menolak menerima mantan Kapus yang ditugaskan menjadi dokter di Puskemas yang dipimpimya.

Nur beralasan, penolakan tersebut muncul akibat kekha­

watiran di­rinya jika mene­

rima mantan Kapus tersebut bertugas di Puskemas yang dipimpimnya akan menggangu sistem kerja Puskesmas yang menurut dia sudah tertata dengan baik tersebut.

"Saya keberatan, daripa­da merusak sistem yang ada, lebih baik saya menolaknya. Meskipun di Puseskmas saya sebenarnya masih kekura­ngan dokter. Tapi saya lebih memikirkan nasib Puskemas saya. Sistem yang selama ini saya bentuk tidak ingin ada yang mengganggu. Karena selama ini sistem yanga ada di Puskemas kita sudah berjalan dengan baik," katanya.

Diketahui delapan kapus tersebut adalah dr. Sri Essi mantan Kapus Garuda di­pindahkan menjadi dokter di Puskesmas Umban Sari Rum­bai, dr.Annisa Indrasari man­tan Kapus Sail, dipindahkan menjadi dokter di Puskesmas Senapelan.

Dr. Yezi Silvia mantan Kapus Sidomulyo rawat jalan di pindahkan jadi dokter di Pus kesmas Karya Wanita

Pekanbaru, drg Sumiyanti mantan Kapus Limapuluh dipindahkan berkhikmat se­bagai dokter di Puskesmas Simpang Tiga.

Selanjutnya, drg Sornauli mantan Kapus Umban Sari dipindahkan ke Puskesmas Rawat Inap Sidomulyo, drg Rina Aryanti mantan Kapus Simpang Baru dipindah­kan ke Puskesmas Rumbai, dr Dewi Imelda mantan kapus Langsat dipindahkan ke Puskesmas Muara Fajar Rumbai, dr Endang Pur­wanti mantan Kapus Rejosari dipindahkan ke Puskesmas Tenayan Raya.

Alasan para Kapus men­gundurkan diri hampir sama. Mereka menilai regulasi dari Dinkese Pekanbaru kurang bagus dan tertata. Untuk ti­dak terlibat masalah hukum kedepannya, 8 Kapus tersebut meletakkan jabatannya. [ahlul amalsyah|berbagai sumber]

Saya tidak peduli ya, yang jelas saya tidak

mengganggu orang lain. Saya hanya mem-perjuangkan hak saya

yang setahun tidak dikeluarkan, ternyata

beginilah hasilnya

dr. Yezi

8Tempat Tugas

Kepala Puskesmas yangMengundurkan Diri

Puskesmas Umban Sari Sail Puskesmas Rejosari

Puskesmas LimapuluhPuskesmas Langsat

Puskesmas SidomulyoPuskesmas Simpang Baru

Puskesmas Garuda.

DELAPAN Kepala Puskemas (Kapus) di Pekanbaru hearing

dengan Anggota DPRD Pekan-baru. internet

PUSKESMAS Rawat Inmap Sidomulyo yang terletak di Jalan Garuda, Pekanbaru. narto/mpp

Ini Hasil Hearing dengan DPRD Pekanbaru

HEARING komisi III DPRD Kota Pekanbaru dengan kepala Diskes Pekanbaru, drg Helda S Munir bersama kepala BKD Pekanbaru, Azharisman Rozie, beberapa waktu lalu, membuka tabir mundurnya 8 kepala puskesmas (kapus).

Ketua Komisi III DPRD Kota Pekanbaru, Ir Nofrizal MM menyebutkan, dari keterangan yang diterimanya saat rapat tersebut, mundurnya 8 kepala puskesmas dikarenakan adanya persoalan pembayaran dana kapitasi melalui BPJS yang selama ini macet dua tahun.

“Namun akhir Desember 2015 barulah dana tersebut cair termasuk akumilasinya. Setelah dikroscek ke BPJS, Diskes dan BKD, ternyata memang ada persoalan kapitasi dari keingi­nan Diskes, bulan November 2015. Saat itu ada perubahan wilayah kerja Puskesmas. Sementara, BPJS mentransfer dana berdasarkan wilayah kerja masing­masing puskesmas yang mereka terima,” ujar Nofrizal, Kamis kemarin.

Perubahan itu, terangnya lagi, salah satunya berdampak kepada Puskesmas yang ada di Sidomulyo. Saat itu, terjadi perubahan pembayaran di puskesmas tersebut. Berbeda dengan Perwako yang dikeluarkan oleh Walikota per 10 November 2015.

“Inilah yang terjadi perselisihan itu sehingga merembes ke hal­hal pribadi yang sifatnya berhubungan dengan manajemen kepemimpinan,” sebut Nofrizal lagi menceritakan hasil rapat.

Adanya persoalan itu, tambahnya, membuat Kepala Puskesmas meminta manajemen segera diperbaiki. Maka dari itu, Komisi III akan menjadwalkan kembali pemanggilan kepada 8 Kepala Puskesmas dan dipertemukan lagi ke Diskes Kota Pekanbaru.

“Bagaimanapun juga Kepala Diskes adalah atasan dari Kepala Puskesmas. Kalau ada bawahannya mundur dan tidak nyaman, tentu ini berdampak tidak baik. Malahan kita melihat ada indikasi 11 Kepala Puskesmas yang mundur bukannya 8,” pungkasnya. [drc|mpp]

TERKAIT masalah pengunduran diri 8 kepala puskesmas(Kapus) secara berjama’ah beberapa waktu lalu. Ombudsman perwakilan Riau panggil Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru, Selasa (5/4).

Pemanggilan tersebut sebagai klarifikasi atas pengaduan 8 Kapus pada Ombudsman pada Rabu (16/3) lalu, yang mana pihak Kapus

merasa dirugikan oleh Dinkes Pekanba­ru soal dana BPJS.

"Kita panggil Kepala Dinas Kesehatan Pekanbaru tanggal 5 April 2016, hari Selasa ini untuk mengklarifikasi ma­salah yang diadukan oleh Kapus yang mengundurkan diri kemarin," terang Ketua

Ombudsman RI perwakilan Riau Ahmad Fitri kepada Merah

Putih Pos, Jum’at(1/3).Ahmad mengatakan, penga duan

Kapus yang mempermasalahkan kebijakan Dinas Kesehatan Pekanbaru tersebut. Harus dilihat secara jelas, apakah memang ada mal administrasi atau tidak dipihak Dinas Kese­hatan Pekanbaru.

"Kita harus pastikan, apakah ada mal ad­ministrasi yang mengakibatkan belum cairnya dana BPJS tersebut di Puskesmas,” katanya.

Mal administrasi menurut Ahmad, di antaranya penundaan pelayanan, penyim­

pangan prosedur atau tindak lain berupa kelalaian dan kesengajaan dari pihak Dinas Kesehatan.

Jika memang mal administrasi tersebut terbukti, solusi yang ingin dicapai Ombuds­man Perwakilan Riau berupa pencairan dana.

"Kita harap dana BPJS itu cair, karena itu memang haknya Puskesmas. Untuk itulah kita musyawarah bersama yang bersangkutan dengan masalah ini,” jelas mantan Ketua AJI Pekanbaru ini.

Ahmad juga mengatakan, pihak Dinkes saat diminta konfirmasi untuk kehadiran tanggal 5 April 2016 disambut dengan baik.

"Pihak Dinkes tidak keberatan kita pang­gil ya, mereka bersedia untuk membicarakan masalah ini hingga tuntas, semoga Selasa nanti pertemuannya lancar dan kita menca­pai solusi yang terbaik untuk semua pihak," terangnya.

Ahmad juga menambahkan, pihak Ombudsman sendiri hanya mendampingi masalah Kapus tersebut ditahap musyawar­ah mupakat. Jika musyawarah mengalami kebuntuan, bukan wewenang Ombudsman untuk mempermasalahkan ke pengadilan.

"Kita Ombudsman untuk pendampingan musyawarah, bukan bantuan hukum ke pen­gadilan, kita harap tahap musyawarah dapat menyelesaikan masalah ini,” tambahnya. [ahlul amalsyah|mpp]

KONDISI Kelas jauh SDN 137 Pekanbaru di Jalan Badak Ujung, Kulim, Tenayan Raya. muhammad narto/mpp

KABAR SEPEKAN

Merah Putih PosEdisi 15/ 4 - 10 April 2016 6

www.liputanmerahputih17.comHUKUM & KRIMINAL

MODUS

PEKANBARU, MPP | Sidang perdana Citizen Law Suit oleh Gerakan Melawan Asap ter­hadap pemerintah, digelar Rabu (30/03), di Ruang Cakra pengadilan Negeri Kelas IA Pe­kanbaru. Tidak seluruh utusan dari tergugat hadir dalam per­sidangan ini. Sidang dipimpin oleh Pudjoharsoyo yang juga merupakan Ketua Pengadilan Negeri Kelas IA Pekanbaru.

Utusan dari Presiden Re­publik Indonesia, Menteri Kesehatan, dan Kepala BPN tidak hadir. Sementara pihak tergugat yang hadir adalah utusan dari Menteri Lingku­ngan Hidup dan Pemerintah Provinsi Riau dalam hal ini Gubernur Provinsi Riau.

Gerakan Melawan Asap selaku penggugat menganggap absennya perwakilan tergugat merupakan tindakan tidak Kooperatif, mereka sangat menyayangkan hal ini. Terlebih tergugat merupakan penye­lenggara negara.

“Ya kalau mereka (ter­gugat, red) tidak hadir, berarti mereka tidak menggunakan hak nya untuk menjawab guga­tan masyarakat Riau,” terang Ketua Tim Kuasa Hukum Penggugat, Indra Jaya saat di­jumpai usai persidangan.

Pudjoharsoyo bilang se­suai Peraturan Mahkamah Agung (Perma) ketidak hadiran

tergugat dianggap sebagai tin­dakan tidak kooperatif. Ini berdasarkan Perma Nomor 1 tahun 2016 tentang prosedur mediasi di pengadilan.

"Dari tergugat berarti ti­dak hadir semua ya, padahal kita sudah sampaikan surat ke Istana dan pihak tergugat lain atas gugatan ini, tetapi sampai hari ini tidak ada konfirmasi

kehadirannya. Bersasarkan Perma tentang mediasi, kalau pihak tergugat tidak hadir, ber­arti tidak menunjukan itikad baik,” sebutnya.

Sementara itu Koordinator Jaringan Kerja Penyelamat Hutan Riau (Jikalahari), Woro Supartinah juga menyayangkan ketidakhadiran tergugat, teru­tama Presiden RI pada sidang

per­d a n a g u g a t a n Citizen Law Suit.

Menurut Woro, presiden sebagai orang paling bertang­gung jawab seharusnya tidak bersikap seperti itu. "Saya sa­yangkan ketidakhadiran Pre­siden RI. Karena sebenarnya presiden adalah orang yang

paling bertanggung jawab meskipun dia bekerja melalui tangan­tangannya. Tapi kita berharap ke depan semua ter­gugat bisa hadir," kata Woro,

yang juga termasuk salah satu penggugat, Kamis

(31/03).Dijelaskan

Woro, gugatan Citizen Law Sui t yang disebut juga g u g a t a n warga ne­g a r a m e ­r u p a k a n

j a l a n b a g i warga negara

untuk menggu­gat tanggung jawab

negara atas kegaga­lannya dalam memenuhi

hak­hak warga negara. "Kita hanya meminta peme rintah untuk mengeluarkan kebijakan agar tidak ada lagi asap di Riau bukan meminta materi dari presiden dan pihak tergugat lainnya," sambungnya.

"Penggugat dalam Citi­

zen Law Suit tidak harus orang yang mengalami keru­gian langsung. Di Indonesia sendiri sudah banyak per­kara Citizen Law Suit yang maju di pengadilan, misalnya gugatan penyelenggaraan Ujian Nasional yang dita­ngani LBH Jakarta, gugatan penelantaran buruh migran di Nununkan, gugatan ke­naikan BBM dan sebagai­nya," terang Woro.

Dalam proses kali ini, lanjutnya, penggugat sebe­lumnya telah memberikan notifikasi 60 hari sebelum akhirnya gugatan diajukan ke Pengadilan Ne geri Pekanba­ru pada 10 Maret 2016 lalu.

Hal penting dalam guga­tan Citizen Law Suit bahwa dalam petitum (tuntutan), penggugat telah menyatakan bahwa negara dihukum un­tuk mengeluarkan suatu kebijakan yang bersifat me­ngatur umum (regeling) demi menghindari terjadinya kem­bali kabut asap di Riau. [raja adil siregar|mpp]

Citizen Law Suit Disidangkan Sekelompok

ma syarakat Riau menggugat pemerintah

atas bencana kabut asap yang terjadi 18 tahun

belakangan. Sidang perdana gugatan Citizen

Law Suit tidak dihadiri oleh semua perwakilan

pihak tergugat.

AKTIFIS Gerakan Melawan Asap Membentangkan Spanduk Saat Pelaksanaan Sidang Citizen Law Suit. raja/mpp

MAJELIS Hakim Saat Persidangan. raja/mpp

SELATPANJANG, MPP | Petugas Bea dan Cukai Tipe Pratama Selatpanjang, Rabu (30/3) sekitar pukul 11.00 WIB, berhasil menggagalkan penyeludupan 192 botol minuman keras (Miras) yang dikirim melalui MV Batam Jet 6 dari Kota Batam.

Kini, barang haram tersebut telah diamankan di Kan-tor Bea dan Cukai di Jalan Tanjung Harapan. Sementara pemiliknya masih dalam penyelidikan.

Kepala Seksi Pengawasan dan Penindakan (Kasi P2) Bea Cukai Tipe Pratama Selatpanjang, Asnudin menga-takan, penangkapan 192 botol Miras ilegal itu dilakukan setelah pihaknya mendapat informasi dari informan bahwa ada Miras ilegal yang hendak diseludupkan ke Medan melalui Kabupaten Bengkalis.

Untuk mengelabui petugas, para pemilik atau pengirim barang haram tersebut sengaja mengemasnya di dalam lima travel bek, satu tas dan empat kota kardus. Bahkan pada salah satu travel bek bertuliskan milik Ketua Umum LSM Garda P3ER.

“Informasi dari Batam itu A1 bahwa barang tersebut akan diturunkan di Bengkalis untuk diseludupkan ke Medan. Ada empat merk, Red Lebel 12 botol, Bachardi 60 botol, Chivas 48 botol dan Smirnoff 72 botol dengan kadar alkohol 37-40 persen,” kata Asnudin.

Mengingat pengiriman Miras tersebut menggunakan tas milik penumpang, maka petugas Bea Cukai terpaksa harus berkoordinasi dengan semua pihak. Termasuk ar-mada kapal untuk memastikan bahwa di dalam travel bek tersebut benar-benar Miras.

“Itulah kendala kita selama ini, penyeludupan selalu menggunakan tas penumpang. Dan ini adalah barang titipan,” tambah Udin.

Asnudin mengaku, bahwa barang tersebut tetap akan dimusnahkan, namun ia belum bisa dipastikan kapan waktunya. Sebab, status barang diawasi negara dan belum menjadi milik negara. [pmx|mpp]

Miras Diselundupkan Via Kapal Penumpang

Gerakan Melawan Asap

selaku penggugat menganggap absennya

perwakilan tergugat merupakan tindakan

tidak Kooperatif.

P E K A N B A R U , M P P | Direktorat Polisi Perairan (Ditpolair) Kepolisian Daer­ah Riau menggagalkan upa­ya penyelundupan barang­ barang ilegal berupa pakaian bekas dan mesin judi ding­dong asal Singapura.

"Dari pengungkapan itu petugas mengamankan seki­tar 500 karung pakaian bekas dan 30 unit mesin Jack Pot," kata Kepala Bidang Hubu­ngan Masyarakat Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo kepada wartawan di Pekan­baru, Jumat (1/4), dilansir

.Pengungkapan kasus ini

dilakukan pada Selasa lalu (29/3), setelah petugas men­curigai aktivitas sebuah kapal motor Sinar Abadi yang ber­layar dari Tanjung Pinang ke Kepulauan Riau menuju Selat

Panjang sebelum meneruskan pelayaran ke Pekanbaru.

"Pada saat di Kuala Siak posisi 01.14.638 U ­ 102.10.108 T, petugas menghentikan ka­pan tersebut. Dari pemerik­saan didapat barang­barang yang tidak masuk data man­ifes," urai nya seraya menam­bahkan, barang­barang yang tidak masuk data manifes itu diduga selun­dupan dari Singa ­pura.

Untuk men­dalami kasus ini, Polda Riau telah berkoordinasi dan melakukan gelar perkara dengan Bea dan Cukai Kota Dumai. Para pelaku akan dijer­at Pasal 102 huruf A, Undang­Un­

dang Nomor 17 tahun 2006 tentang Kepabeanan juncto PP Nomor 10 tahun 2012 ten­tang Perlakuan Kepabeanan Perpajakan dan Cukai.

"Saat ini kapal berikut ABK diamankan di sana un­tuk pemeriksaan," jelasnya. [ant|mpp]

300 Karung Kain Rombengan Diamankan

KAPAL Sinar Abadi yang diamankan Polda Riau.

anta

ra

Pada saat di Kuala Siak posisi 01.14.638

U-102.10.108 T, petugas menghentikan kapan

tersebut. Dari pemerik-saan didapat barang-

barang yang tidak masuk data manifes.

PEKANBARU, MPP | Enam prajurit TNI di Provinsi Riau diusir dari kesatuannya karena positif mengkonsumsi nar-koba. Tak hanya dikeluarkan dari kesatuan, salah satu dari mereka juga langsung diusir dari rumah dinas yang saat ini ditempati.

Keenam oknum prajurit TNI ini masing-masing tiga orang dari Batalyon Infanteri 132/Bima Sakti Salo Bang-kinang, dua dari Batalyon Kaveleri Serbu Pasir Putih, satu dari kodim 0301/Pekanbaru.

Kasi Intel Korem 031/Wirabima Kolonel Infanteri Eko Prayitno kepada wartawan di Makorem 031/Wirabima Pekanbaru mengatakan bahwa keenam oknum TNI ini seka-rang sudah diproses oleh Denpom Pekanbaru. Satu oknum TNI dari Batalyon Infanteri 132/BS Pratu yang menempati asrama Yonif 132/BS diusir dan tak dibenarkan menempati rumah dinas TNI-AD itu.

"Kebijakan tegas ini merupakan Perintah Panglima TNI, bagi siapa saja prajurit TNI yang terlibat narkoba akan ditin-dak tegas," kata Kasi Intel Kolonel Inf Eko Prayitno dilansir riaupos.co, Kamis (30/03).

Keenam oknum TNI yang positif narkoba ini diketahui dari hasil pemeriksaan urine yang dilakukan oleh Badan Narkotika Provinsi (BNNP) Riau. [net|mpp]

OKNUM TNI yang positif konsumsi narkoba, Pratu Hengky diusir dari asramanya di kompleks Batalyon Infanteri 132/Bima Sakti Salo Bangkinang, Rabu (30/3/2016).

Gunakan Narkoba, Oknum TNI Diusir dari Rumah Dinas

Kore

m 0

31/W

B

PELALAWAN, MPP | Ter­dakwa Pembacokan Kepala Sekolah SMKN 1 Ukui, Das­mar Joni, dipukuli sesama tah­anan di dalam mobil tahanan saat dalam perjalanan dari Pekanbaru menuju Penga­dilan Negeri Pelalawan, Kamis (31/3). Akibatnya, sidang yang dijadwalkan berlangsung hari itu, ditunda.

Saat disidangkan Joni menolak untuk mengikuti persidangan. "Saya kurang sehat Hakim," ujarnya saat dipersidangan dilansir faktariau.com.

Retri, istri Joni juga turut hadir dalam persidangan terse­but.R etri sempat mengo­mentari kasus yang menimpa suaminya.

Saat ditemui usai persida­ngan ia mengatakan bahwa

sang suami tidak pernah mem­bawa parang ke sekolah. Tetapi di dalam persidangan, suamin­ya dituduh membawa parang ke sekolah, Ia tak setuju jika suaminya dianggap meren­canakan pembunuhan.

"Ini kan memberatkan tuduhan terhadap suami saya," pungkasnya.

Aksi pembacokan dialami Kepala Sekolah SMKN 1 Ukui Kecamatan Ukui, Nova Damayanti pada Rabu (25/11) tahun silam.

Waktu itu Joni diketahui meminta tanda tangan kepada sang Kepsek., namun terjadi keributan antara keduannya.

Beberapa guru mencoba melerai, Joni sempat mening­galkan ruang namun, Kemudi­an tiba­tiba menyerang korban dengan parang. [frc|mpp]

Pembacok Kepsek Ditonjok Sesama Tahanan

SIAKHULU, MPP | Tim Opsnal Polsek Siak Hulu menangkap tujuh pria yang tengah kedapatan berjudi menggunakan kartu remi di kedai kopi milik Pasaribu yang berlokasi di jalan Karya IV Desa Tanah Merah Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar Kamis (31/3/16)sekira pukul 13.00 wib.

Para tersangka yang diamankan pihak Kepolisian ini adalah MP (35) tahun swasta, warga desa Tanah Merah, JP (46) tahun swasta, warga desa Tanah Merah, LS (59) tahun swasta, warga desa Tanah Merah, HH (30) tahun swasta, warga desa Baru. HW (33) tahun swasta, warga desa Tanah Merah, JM (33) tahun swasta, warga desa Pandau Jaya dan JN (45) swasta, warga desa Tanah Merah Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar.

"Bahwa para tersangka kasus judi ini beserta sejumlah barang bukti yang ditemukan petugas terkait kasus ini telah diamankan di

Polsek Siak Hulu untuk menjalani pemerik­saan lanjutan,"tuturnya.

Penangkapan para pelaku berawal dari informasi yang disampaikan masyarakat kepada pihak Kepolisian bahwa di kedai kopi tersebut ada beberapa orang sering berjudi. Kegiatan mereka dianggap yang meresahkan masyarakat setempat.

Menindaklanjuti informasi tersebut Kanit Reskrim AKP Rhino Handoyo bersama Tim Opsnal Polsek Siak Hulu langsung mendatangi lokasi tersebut untuk melakukan penyelidikan.

Tim yang dipimpin Kanit Reskrim ini akhirnya mendapati para tersangka sedang bermain judi menggunakan kartu remi, ketujuh pria ini langsung diamankan bersama barang bukti 2 set kartu remi merk gold fish dan uang taruhan sebesar Rp 190 ribu. Saat diintrogasi oleh petugas para pelaku judi ini mengakui perbuatannya.[rtc|mpp]

Pejudi Remi Dicokok Polisi

PEKANBARU, MPP | Iqbal, pemuda 18 tahun, waga warga Perum Putri Indah, Jalan Putri Tujuh, Kecamatan Tampan, kini hanya bisa pasrah harus meringkuk di kantor polisi.

Sejak Rabu (30/03) pekan lalu, Iqbal berhasil dibekuk oleh Unit Jatanras Polresta Pekanba­ru saat berada di jalan Nangka, gang Damai.

Meski usianya masih be­lia, tapi aksi kejahatan yang

dilakukan Iqbal terbilang cukup licik. Saat melancarkan aksinya, Iqbal menabrak korbannya dari belakang menggunakan sepeda motornya.

Saat korban terjatuh, Iqbal pura­pura menolong dengan membantu menegakkan sepeda motor korban. Bukannya per­tolongan yang didapat, malah sepeda motor melayang dilari­kan oleh Iqbal.

"Saat korban lengah, dia

ambil motornya. Dugaan kita yang bersangkutan tidak be­raksi seorang diri. Kita masih lacak rekan­rekannya yang lain," sebut Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Bimo Ka­mis (31/3), dilansir GoRiau.com.

Aksi terakhir Iqbal diketa­hui dilakukan di jalan Tambusai

Ujung pada awal tahun 2016 lalu. Waktu itu, korbannya adalah wanita yang tengah men­gendarai sepeda motor seorang diri.

Dalam penangkapan, aparat juga menyita satu unit sepeda motor Honda Beat. Saat ini Iqbal masih diperiksa intensif di Mapolresta Pekanbaru untuk mendalami kasusnya.

"Kita sedang menginvesti­gasi, sudah berapa kali dia terli­bat pembegalan," tutur Kompol Bimo dilansir halloriau.com.

Dugaan sementara, ter­sangka Iqbal ini masih satu komplotan dengan tersangka Tiono yang telah lebih dulu diamankan Polresta Pekanbaru.

Kedua tersangka ini memiliki modus yang sama dengan saat menjalankan aksinya, yaitu berpura­puran menolong dan kemudian justru melarikan sepeda motor korbannya.

Saat ini pihak kepolisian masih akan melakukan peny­idikan mendalam terhadap para tersangka yang diduga seudah melakukan aksi begal berulang kali.

"Kita masih akan mendala­mi lagi dan memburu tersangka lainnya. Untuk mempertang­gungjawabkan perbuatannya, tersangka Iqbal dijerat pasal 365 KUHPidana dengan ancaman hukuman sembilan tahun pen­jara," tegas Kasat. [net|mpp]

Nabrak, Pura-pura Menolong, Kemudian Korban DibegalBanyak cara dilakukan pelaku kejahatan untuk

menjalankan aksinya. Salah satunya, aksi licik yang dilakukan Iqbal, dengan modus pura-pura menolong korban yang terlebih dahulu ditabraknya, kemudian

ia beraksi menjalankan niat buruknya.

IQBAL, tersangka

EDITORIAL

KABAR REDAKSI

www.liputanmerahputih17.com

Merah Putih PosEdisi 15/ 4 - 10 April 2016

O P I N I7

Era global ditandai de ngan pertum­buhan dan perkembangan industri, kompetisi yang ofensif dalam semua aspek kehidupan ekonomi,

serta perubahan kebutuhan yang cepat didorong oleh kemajuan ilmu dan tek­nologi. Untuk memenuhi perkembangan ilmu dan teknologi, diperlukan SDM yang berkualitas. Oleh karena itu, pendidikan di Indonesia perlu ditingkatkan hingga ke pelosok negeri.

Mereka yang paling memerlukan layanan pendidikan dalam mengantisipasi persai ngan global di samping pe nyandang buta huruf adalah masyarakat miskin di tempat tempat yang jauh dan tersebar. Guna mengatasi hal yang tidak mungkin diselenggarakan pendidikan konvensio­nal atau tatap muka ini perlu ditempuh strategi yang memanfaatkan potensi dan kemajuan teknologi baru.

Untuk itu, agenda penting yang harus menjadi prioritas adalah peningkatan pemerataan pendidikan, terutama bagi kelompok masyarakat miskin. Problem kemiskinan menjadi hambatan utama dalam mendapatkan akses pendidikan. Selain itu, daerah­daerah di luar Jawa yang masih tertinggal juga harus mendapat perhatian guna mencegah munculnya kecemburuan sosial.

Di Indonesia, yang paling memer­lukan pendidikan adalah mereka yang berada di daerah miskin dan terpencil. Untuk mengatasi kebutuhan pendidikan bagi mereka adalah upaya penerapan cara non konvensional. Cara lain itu adalah memanfaatkan potensi, kemajuan serta keluwesan teknologi.baru. Sekalipun te­knologi baru seperti teknologi komunika­si, informasi dan adi­marga menawarkan pemerataan pendidikan dengan biaya yang relatif rendah (Ono Purbo, 1996), penggunaannya masih merupakan jurang pemisah antara ‘yang kaya’ dan ‘yang mi­skin’. Di samping itu, sekalipun teknologi dapat menjangkau yang tak terjangkau serta dapat menghadirkan pendidikan kepada warga belajar, mereka yang ter­lupakan tetap dirugikan karena bukan ha nya tetap buta teknologi tetapi tertinggal dalam hal ilmu pe ngetahuan.

Mayoritas kaum miskin di Indonesia tinggal di tempat­tempat terpencil. Mere­ka praktis kekurangan segalanya; fasilitas, alat­alat transportasi dan komunikasi di samping rendahnya pengetahuan mereka terhadap teknologi. Bila pendidikan ingin menjangkau mereka yang kurang berun­tung ini ­ bila perbaikan hidup masyarakat yang lebih banyak ini yang menjadi sasa­ran kita dengan menyediakan pendidikan yang lebih berkualitas; lebih efektif dan cepat ­ kondisi yang proporsional harus diciptakan dengan memobilasasi sum­ber­sumber lokal dan nasional.

Ketimpangan pemerataan pendidikan juga terjadi antarwilayah geografis yaitu antara perkotaan dan perdesaan, serta antara kawasan timur Indonesia (KTI) dan kawasan barat Indonesia (KBI), dan an­tartingkat pendapatan penduduk ataupun antargender. Di sisi lain, ba nyaknya anak yang putus sekolah juga disebabkan oleh tidak terdistribusi nya dengan baik angga­ran pendidikan kita yang begitu besar itu. Hal ini disebabkan oleh banyaknya kasus korupsi yang terjadi di hampir semua lini pemerintahan kita, sehingga anak­anak kita menjadi korban dan terhalang cita­ci­tanya untuk menge nyam pendidikan yang lebih tinggi. Hak mereka dimakan dan dirampok oleh para koruptor yang berdasi.

Pendidikan yang la yak adalah hak bagi setiap Warga Negara Indonesia. Namun, belum semua warga negara Indonesia dapat merasakan pendidikan yang layak. Kesenjangan sosial yang terjadi pada masyarakat Indonesia berdampak pula terhadap kualitas pendidikan. Per­bedaan kualitas pendidikan antar daerah di Indonesia masih berlangsung hingga saat ini. Sekolah­sekolah yang berada di daerah Ibu kota dan sekitarnya memiliki berbagai fasilitas infrastruktur seperti ruang kelas, meja belajar, buku­buku dan peralatan sekolah lainya yang memadai. Hal ini akan berbeda ketika kita melihat

keadaan sekolah yang berada jauh dari Ibu Kota Jakarta se perti Papu, Maluku, dan Nusa Tenggara. Untuk menuju sekolah, para siswa harus berjalan ribuan meter ditambah medan alam yang merintangi mereka. Kondisi topografi pada daerah tersebut membuat para siswa harus pergi pagi sekali melewati perbukitan, hutan, dan daerah alam lainnya. Kondisi yang jauh berbeda dirasakan oleh para siswa yang berada di daerah perkotaan. Fasilitas kendaraan, jalan, dan layanan transportasi publik lainnya memungkin kan siswa­siswi dapat sampai ke sekolah dengan nyaman. Hal ini akan berdampak besar terhadap out put pendidikan diantara kedua dae­rah. Apakah keadaan seperti ini dapat kita katakan sebagai suatu keadilan? Jelas pendidikan di Indonesia belum member­ikan keadilan intelektual terhadap warga ne gara Indonesia.

Pendidikan yang mahal hingga saat ini masih dirasakan oleh sebagaian besar ma­syarakat indonesia. Hal ini dapat dirasakan ketika seorang pelajar akan memasuki jenjang perguruan tinggi. Biaya kuliah yang dirasa mahal oleh ma syarakat masih menjadi hambatan jenjang pendidikan di Negeri ini.

Biaya pendidikan di Perguruan Tinggi masih belum menjangkau sebagian ma­syarakat khusunya masyarakat menengah ke bawah. Dengan keadaan seperti ini, otomatis jenjang pendidikan bagi ma­syarakat bawah hanya sampai pada Se­kolah Menengah. Hal tersebut semakin memperjelas dan memperburuk feno­mena kesenjangan sosial bagi ma syarakat khusunya bidang pendidikan.

Kesenjangan pendidikan yang terjadi akan berdampak pada kualitas sumber­daya manusia Indonesia. Rendahnya kualitas sumberdaya manusia tidak ha­nya dipengaruhi oleh belum meratanya pendidikan, tetapi juga dipengaruhi oleh kualitas pendidikan. Kualitas pendidikan di Indonesia hingga saat ini masih berada pada kualitas yang rendah. Kualitas pen­didikan Indonesia masih berada jauh jika dibandingkan dengan negara Asia Teng­gara lainnya seperti Singapura, Malaysia, dan Vietnam.

Dua permasalahan tersebut yakni pendidikan berkeadilan dan berkualitas masih menjadi tugas kita selaku Bangsa Indonesia. Dampak rendahnya kualitas pendidikan diantaranya adalah kualitas sumberdaya manusia. Bangsa ini tidak bisa tinggal diam melihat rendahnya kualitas sumberdaya manusia. Perkembangan zaman yang semakin maju dan persai­ngan dunia global mengharuskan Negara Indonesia memiliki sumberdaya manusia

yang memadai. Pada tahun 2015 yang lalu, kita telah memasuki era persaingan global Masyarakat Ekonomi ASEAN. Jika kita masih belum bisa bersaing dengan masyarakat internasional, maka bangsa kita akan semakin terdesak tergerus pe­satnya zaman.

Yang Mesti DilakukanDalam menggagas pendidikan yang

berkeadilan ba nyak isu strategis yang perlu mendapat perhatian secara serius, antara lain: perlakuan gender, pemerataan ekonomi, aksesibitas informasi, abilitas pribadi, dan keyakian beragama. Oleh karena itu, salah satu strategi umum yang dapat dilakukan agar pendidikan memiliki kadar berkeadilan adalah Demokratisasi Pendidikan.

Demokratisasi pendidikan ini men­cakup tiga strategi: Pertama, pendidikan harus mampu membuka perluasan dan pemerataan kesempatan kepada setiap warga negara untukm emperoleh pen­didikan.

Upaya perluasan dan peme rataan pendidikan sebenarnya telah dilakukan pemerintah dengan adanya kesempatan pendidikan dasar sembilan tahun. Hasil yang dicapai cu kup memuaskan yang ditunjukan oleh menngkatnya APM dan APK.

Namun akibat krisis ekonomi dan konflik sosial, angka partisipasi pendi­dikan tersebut menjadi menurun. Oleh sebab itu, strategi yang perlu dilakukan adalah pemantapan pendidikan dasar sembilan tahun, pemberian bea siswa dengan sasaran strategis, pemberian insentif kepada guru yang bertugas di daerah terpencil, pemantapan sistem pen­didikan terpadu untuk anak berkelainan, dan peningkatan keterlibatan peran serta masyarakat dalam membantu pendidikan.

Kedua, pendidikan harus dia rahkan pada tercapainya pendidikan unutk semua (Education for all). Ada kecendrungan bahwa program pendidikan hanya berori­entasi unutuk elompok tertentu, terutama pada institusi yang diklaim masyarakat sebagai kelompok sekolah “favorit”. Pada sekolah ini tidak cukup ruang untuk kelompok lain dalam mengakses pen­didikan.

Apabila dibiarkan maka kondisi ini dapat berdapampak pada perlakuan diskriminatif terhadap anak bangsa. Demikian pula, pemberlakuan sistem peneriman mahasiswa baru PTN yang dilakukan melalui Penelusuran Minat Bakat dan Potensi (PMBP) berpotensi untuk menyemaikan benih diskriminatif kalau tidak dilakukan secara transfaran dan berorientasi akademik.

Padahal masih banyak peserta didik yang memilki kemampuan akademis yang belum tersntuh oleh lembaga pendidikan unggul. Unutk memecahkan masalah ini perlu diakomodasi ide­ide “pendidikan Untuk Semua”, yang antara lain membuka kesempatan kepada semua siswa dimana pun dan kapan pun. Ketiga, pendidikan harus membuka peluang akan hak­hak masyarakat termasuk hak pendidikan. Selama ini ada anggapan bahwa sebagai masyarakat dan orang tua masih kurang peduli terhadap pendidikan anaknya. Sikap demikian tidak dapat dibiarkan secara terus menerus karena dapat beraki­bat terhadap penurunan martabat anak, masyarakat bahkan pemerintah.

Strategi lain yang mesti dilakukan untuk pendidikan yang berkeadilan adalah perhatian terhadap kelompok sasaran khusus, yang meliputi strategi; Pertama, persamaan hak pendidikan atas dasar gender. Dalam pendidikan, kaum perempuan­khususnya kelompok usia sekolah­ masih termasuk kelompok beruntung. Dilihat dari angka partisipasi pendidikan, partisipasi anak perempuan cenderung rendah daripada usia anak laki­laki. Kekurang­seimbangan ini dise­babkan oleh banyak faktor, yang paling utama adalah faktor budaya yang melekat pada sebagaian masyarakat. Misalnya, ada anggapan bahwa perempuan tidak perlu menempuh jenjang pendidikan tingi karena pada akhirnya ia akan kem­bali ke dapur. Akibatnya pada wahana pendidikan yang populis sekalipun, par­tisipasi anak perempuan masih rendah. Oleh karena itu, dalam beberapa waktu ke depan, akses pendidikan bagi Kaum Hawa pada semua jenis, jenjang dan jalur pendidikan perlu diperluas.

Kedua, pendidikan harus mampu menjangjau masyarakat terpencil. Ma­syarkat terpencil bak secara geografis maupun sosio­kultural merupakan ma­syarakat yang me ngalami kesulitan dalam mengakses pendidikan secara normal. Untuk itu, perlu dikembangkan strategi pendidikan yang lebh sesuai dengan kondisi masyarakat mereka. Adapaun strategi yang perlu dikembangkan adalah sekolah kecil, sekolah terpaun, SLTP/MTs Terbuka, model Guru kunjung, insentif khusus kepada Guru, dan paket­paket materi fungsional yang sesuai de ngan kebutuhan setempat. Ketiga, pendidikan harus mampu membuka kesempatan kepada siswa yang kurang beruntung. Yang dimaksud siswa kutrang beruntung adalah mereka yang berasal dari keluarga yang kurang mampu dan secara struk­tural­kultural mereka berada pada posisi termarjinalkan. Kelompok masyarakat ini adalah: mereka yang tidak meiliki pekerjaan tetap, kaum gelandangan atau meraka yang tinggal di daerah terpencil. Untuk dapat mengangkat kelompok ini perlu dikembangkan model pendidikan yang mampu memberdayakan mereka yang materi dan cara penyampainyannya disesuaikan dengan keadaan kelompok tersebut.

Keempat, pendidikan harus mem­berikan kesempatan yang sama kepada para pe nyandang cacat. Dewas ini masih banyak kalangan masyarakat yang be­lum menerima secara positif kehadiran penyandang cacat. Sebagian besar masih memberikan perlakuan yang diskri­minatif terhadap siswa yang berkelainan dilihat dari perspektif pendidikan, hal itu bertentangan dengan Hak Azasi Manusia (HAM). Karena itu, model pendidikan yang me nyatukan mereka dengan anak lain. Dengan cara seperti itu, anak yang “berkelainan” memiliki kesempatan untuk bersosialisasi dengan anaknormal, sekaligus mendidik anak normal untuk seecara jujur dan sukarela menerima kehadirannya.

Dan kelima, pendidikan harus mam­pu mengayomi anak cemerlang. Secara hukum sebenarnya Pendidikan Nasional telah memberikan perhatian terhadap anak cemerlang dalam belajar. Yang dimaksud anak cemerlang adalah mer­eka yang memiliki berbagai potensi dan kinerja unggul dalam berbagai bidang kehidupan. Pengembangan potensi mer­eka secara optimal diharapkan akan memberikan kontribusi berharga bagi kehidupan bangsa. ***

Akses Pendidikan yang Merata untuk Semua

H DARMADIPraktisi Pendidikan, Pemerhati masalah Sosial, Budaya, dan Politik, Tinggal di Lampung Tengah.

HALO pembaca, apa kabar pekan ini? Semoga keseha­tan dan kebahagiaan masih Tuhan berikan kepada kita semua,

sehingga dapat kembali bertemu dengan edisi 15 Merah Putih Pos yang saat ini ada dalam genggaman pembaca sekalian.

Puji syukur atas terbit dan beredarnya edisi 15 ke­hadirat Tuhan Yang Maha Esa sehingga kami dapat

mengucapkan terimakasih kepada pembaca, relasi, serta team redaksi yang bersinergi menciptakan in­formasi fakta tanpa sensasi yang dibutuhkan pembaca.

Dalam edisi kali ini, Merah Putih Pos sebagai media mingguan satu­ satunya di Riau yang kon­sen dan konsisten me­ngumpulkan dan menye­barkan informasi penting, terangkum dalam 16 hala­

man, mengadakan ker­jasama dengan berbagai pihak untuk mempermu­dah penyampaian infor­masi kepada siapapun yang membutuhkan.

Pada lipatan pertama, atau yang dikenal dengan halaman 1 hingga 8, me­rangkum peristiwa visio­ner dari kejadian superior hingga suara hati yang terkadang tak tersentuh dan luput dari pemberitaan

media manapun, menyua­rakan keluhan kelompok atau individu yang mem­butuhkan perhatian lebih dari lingkungan sekitar, sehingga kesejahteraan hidup baik segi ekonomi maupun segi kemanusiaan berlangsung sejalan.

Kami juga memili­ki sebaris konten untuk usaha­ usaha yang bergerak dalam bidang jasa mau­pun produk untuk bekerja

sama membangun usaha didampingi pemberitaan fakta yang disebut pick up point. Kami mengaturn­ya sedemikian rupa pada halaman 8 lipatan pertama. Hal tersebut dapat mem­permudah pembaca me­nemukan Merah Putih Pos sambil bersantai maupun melakukan suatu aktivitas.

Lipatan kedua Merah Putih Pos memiliki berane­ka ragam konten rubrikasi

yang berhubungan dengan gaya hidup masyarakat Riau saat ini. Mulai dari kesehatan, tips sehari­hari, komunitas yang terangkum dari sudut kota, kuliner, hingga senggang dengan sastra dan liputan olahraga.

Lipatan kedua terse­but menjadi lipatan santai yang memberikan infor­masi hiburan sehingga ke­hidupan masyarakat men­jadi lebih baik dan mudah

menemukan berbagai hal yang dibutuhkan untuk mewujudkan hal tersebut.

D e m i k i a n k a m i persembahkan edisi 15 Merah Putih Pos dengan segenap jiwa dan keinginan membangun kehidupan yang lebih baik melalui pemberitaan dan kebutu­han informasi pembaca sekalian.

Salam Redaksi

SEBANYAK 93.619 siswa di Provinsi Riau akan mengikuti ujian nasional (UN) tingkat SMA/K sederajat pada 4­6 April mendatang. Sama seperti tahun­tahun sebelumnya, UN menjadi agenda wajib setiap sekolah.

Selain sistem yang acap kali berubah, mu­ngkin tak banyak menarik dalam pelaksanaan UN. Kecuali bagi peserta UN itu sendiri, karena inilah waktu penentu bagi mereka untuk dapat meninggalkan sekolah, tempat ia mengenyam pendidikan saat ini.

Lantas, apakah UN hanya sebatas ujian pe­nentu kelulusan semata? Tiga tahun mengenyam pendidikan, selain ujian semester rutin yang diselenggarakan, hasil belajar selama ini ditentu­kan hanya dalam tiga hari saat pelaksanaan UN.

Perubahan­perubahan sistem tentunya sedikit banyak membuat siswa gamang. Apalagi, bagi ‘kelinci percobaan’, yaitu siswa yang mengikuti tahap uji coba pelaksanaan UN.

Selain belajar dengan giat, siswa juga terkadang mempersiapkan diri dengan hal­hal lain yang baginya mungkin akan bermanfaat. Misal saja, mencari bocoran soal. Karena tentu saja ketidak­lulusan menjadi momok yang paling menakutkan bagi mereka.

Tapi, pihak penyelenggara juga berjanji meng­hindari kecurangan­kecurangan. Dinas Pendi­dikan berharap penyelenggaraan UN bersih dan jujur, sehingga memberi hasil sesuai kemampuan siswa.

Tapi perilaku bersih dan jujur ini mungkin sudah sangat sulit sekali untuk diterapkan. Dari hal terkecil saja, perilaku mencontek siswa di Indo­nesia dianggap masih sulit dihilangkan. Bukankah itu suatu ketidakjujuran?

okelah, jika mencontek tidak dibenarkan, maka solusi untuk itu telah dipersiapkan. dalam pelaksanaan UN, masing­masing siswa dalam satu kelas belum tentu akan menerima soal yang sama. Jadi, apabila ngotot tetap mencontek kepada teman disekitar, maka mungkin jawaban yang salah yang akan didapatkan.

Siswa sudah memahami itu. Mungkin, saat UN siswa tidak akan lagi berniat untuk mencontek. Tapi, masih ada lagi cobaan untuk tidak bebruat jujur. Kebocoran soal!

Bukan rahasia lagi kalau setiap pelaksanaan UN selalu dihantui dengan kebocoran soal. Bahkan, sebegitu khawatirnya Disdik terhadap kebocoran soal ini, sejak jauh­jauh hari selalu mewanti pihak sekolah.

Tapi, permasalahan ketidaklulusan juga bukan hanya momok bagi para siswa. Bagi sekolah ini juga hal menakutkan. Pasalnya, tingginya tingkat kelulusan tentunya akan berpengaruh terhadap citra sekolah itu sendiri.

Muncul isu bahwa sebagian sekolah bahkan menjebatani kebocoran soal. Jika memang begini, tentunya ini menjadi preseden buruk yang men­coreng pendidikan di Indonesia.

Apa sebenarnya makna pendidikan itu? Apa­kah hanya sebatas kelulusan ujian, atau ilmu pen­getahuan yang dimilik siswa yang hendak dicapai.

Pendidikan tentu saja bukan sekedar ilmu materi, tetapi juga menyangkut moral dan etika. Lantas, kalau cara­cara curang dilakukan, bahkan dengan sengaja dilakukan oleh para pendidik, dimana etika , dimana moral kita, yang lebih menjunjung tinggi nilai sebuah ujian ketimbang nilai­nilai dibalik makna pendidikan itu sendiri.

Selanjutnya, setelah melewati UN, jika di­nyatakan lulus, apa yang nantinya akan dilakukan para siswa? Sejauh ini, tindakan paling popular adalah melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Sebagian lagi, memang memilih untuk mengadu nasib untuk mencari pekerjaan. Tapi ada juga sebagian lagi, mungkin hanya sebagian kecil, yang masuk kedalam daftar pengangguran.

Pendidikan SMA di Indonesia memang tidak menciptakan lapangan kerja. Bukan hanya tingkat SMA, pasca kuliah saja masih banyak mahasiswa yang tidak memiliki kompetensi bekerja. Mereka hanya dibekali teori tanpa praktek. Inikah makna pendidikan kita?

Sungguh sangat miris sebenarnya melihat fakta­fakta dunia pendidikan di Indonesia. Kita masih harus berbenah. Pendidikan bukan sekedar sekolah, ujian, kemudian tamat. Pendidikan bukan sekedar ilmu teori.

Mengambil petikan dari tokoh pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara, tujuan pendi­dikan adalah penguasaan diri, sebab disinilah pendidikan memanusiakan manusia (humanisasi). Penguasaan diri merupakan langkah yang dituju untuk tercapainya pendidikan yang memanusi­awikan manusia.***

Makna Pendidikan

8Merah Putih PosEdisi 15/4 - 10 April 2016

www.liputanmerahputih17.com

EKONOMI & BISNIS

SURYA CITRA HOTELKaraoke, Caffe & Restoran

Fasilitas LengkapNyaman Untuk Santai

FORMULIR BERLANGGANANKORAN MINGGUAN MERAH PUTIH POS

Nama : ............………………………………..Alamat : ……………….............……................No telp/ hp : …………………………………………Jabatan : ………………………………………....

Kami bersedia berlangganan Koran Merah Putih Pos :

Mulai bulan : ………………………………………..Edisi/tanggal : ……………………………………….Jumlah : ……………………eksemplar setiap terbit/ mingguHarga langganan MERAH PUTIH POS Rp. 42.000,- ( Empat puluh dua ribu Rupiah ) per tiga bulan sudah termasuk ongkir.Demikian formulir berlangganan ini kami/ saya buat dan disetujui.

………………………… 2016

Calon Pelanggan

( )

Info Kerjasamahubungi marketing kami

0823 8541 6772

di cafe dan resto ini :Merah Putih Pos

Anda dapat membacaPICKUP POINT

Jalan Paus No.101 Pekanbaru

JAKARTA, MPP | Pemerintah akan melakukan peremajaan (replanting) sejumlah perkebunan yang menjadi komoditas strategis menggunakan anggaran dari perbankan melalui kredit usaha rakyat (KUR). Diantara komoditas tersebut antara lain kakao, teh, kopi, pala juga karet.

Saat ini diketahui sudah banyak tanaman komoditas yang berumur tua. Ini menyebabkan hasil produksi kurang optimal.

“Untuk replating ini kita akan gunakan KUR. Total dana yang akan diberikan untuk program ini mencapai Rp 30 triliun,” ujar Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Selasa (29/3).

Misalnya untuk tanaman karet, Amran menye-but bahwa tanaman karet yang berada di Palem-bang, Sumatra Selatan, dengan luasan 750 ribu hektare telah berumur 25 tahun. Umur yang sangat tua ini sudah harus mendapatkan peremajaan.

Amran mengatakan bahwa program re-planting ini akan dilakukan paling cepat selama tujuh tahun. Untuk tahun 2016, pemerintah akan memberikan dana Rp 30 triliun. Namun untuk tujuh tahun ke depan, pemerintah akan memberikan dana maksimal Rp 104 triliun yang diberikan bertahan setiap tahunnya.

Dana KUR ini rencanya akan diberikan oleh tiga bank milik pemerintah yakni Bank Mandiri, Bank BRI dan Bank BNI. Namun ketiga bank ini belum 100 persen memberikan komitmen untuk penyaluran KUR ini. Kementan masih akan melakukan diskusi 1-2 minggu ke depan dalam mempersiapkan strategi penyaluran KUR sehingga anggaran ini bisa benar-benar produktif. [rep|mpp]

Replanting Karet akan Gunakan Dana KUR

PEKANBARU, MPP | Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi (Disparekraf) Riau melakukan pembinaan terhadap pengusaha jasa pariwisata. Tujuan untuk terus mencari inovasi dalam menggali potensi wisata.

Kelapa Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Riau Fahmizal dalam mengatakan bahwa sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Provinsi Riau dapat menjadi sektor unggulan.

“Pembinaan ini bertujuan memberikan keterampilan dan motivasi serta mening-katkan skill dalam rangka menyambut per-saingan MEA. Sehingga dapat mendukung dalam peningkatan ekonomi kerakyatan,” katanya, Kamis (31/03), dilansir bisnis.

Fahmizal mengatakan sektor pariwisata ter-us digali dan digerakkan untuk menjadi stimu-lan penggerak ekonomi. Langkah ini memiliki output positif untuk mendukung peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Untuk memaksimalkan peran tersebut, diperlukan sinergitas seluruh stakehold-er terkait. Seperti halnya instansi yang menangani infrastruktur, pengusaha jasa rekreasi, hiburan dan olahraga serta asosiasi penyedia jasa pariwisata.

“Yang penting itu kita sadar wisata dulu. Jadi penyedia jasa tempat rekreasi, hiburan dan olahraga harus memberikan pelayanan maksimal. Salah satu yang penting itu keramah-tamahan kepada wisatawan yang berkunjung ke Riau,” tutupny. [bis|mpp]

Disparekraf Riau Tingkatkan Kompetensi Pengusaha Jasa Pariwisata

JAKARTA, MPP | Dalam be-berapa tahun terakhir, perkem-bangan produk investasi syariah, khususnya produk pasar modal menunjukkan pertumbuhan cukup signifikan. Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan bahwa Indonesia memiliki po-tensi besar untuk dapat menjadi

pusat bagi perkembangan produk investasi ber-basis syariah.

Kepala akhir 2015 lalu, pertumbuhan pangsa pasar saham syariah lebih dom-inan dibandingkan dengan non-syari-ah. Dilihat dari sisi produk, jumlah saham syariah ter-catat 318 saham atau 61 persen dari total kapi-

talisasi pasar saham Indonesia.Selain itu, jumlah saham

syariah pada sepanjang 2015 meningkat 34 persen menjadi 318 saham sejak Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) dilun-curkan pada 2011. Waktu itu, saham syariah hanya berisi 237 saham.

Dalam aplikasinya, rekasana syariah memang berbeda dengan reksanana konvensional. Head of Operation and Business De-velopment PT Panin Asset Man-agement Rudiyanto menjelaskan bahwa salah satu perbedaan uta-ma antara keduannya, pengelola dana reksadana syariah hanya boleh berinvestasi di perusahaan yang masuk dalam daftar efek syariah

“Perusahaan rokok, peru-sahaan miras, dikeluarkan dari daftar itu. Tidak ada perusa-

haan-perusahaan yang berkaitan dengan yang tidak syariah,” ujar Rudiyanto, di Bursa Efek Indone-sia, Jakarta, Jumat, 1 April 2016 dilansir tempo.

Dalam pasar modal syariah, menurut Rudiyanto, terdapat pula cleansing. Pada saat pelaku pasar mentransfer dana, dana tersebut tentu akan mengendap terlebih dahulu di perbankan. “Karena mengendap, ada bunga. Itu diperbolehkan, tapi tidak boleh diklaim sebagai pendapa-tan. Bunga yang terkumpul itu nantinya diamalkan,” katanya.

Dalam pasar modal syariah dikenal adanya Dewan Pen-gawas Syariah, tuganya untuk memastikan bahwa manajer in-vestasi benar-benar berinvestasi ke perusahaan-perusahaan yang ada di dalam daftar efek syariah. [tem|mpp]

Investasi Syariah Dominaninasi Pasar

PEKANBARU, MPP | Di-rektorat Jendral (Dirjen) Pa-jak mengumumkan bahwa pelaporan Surat Pemberita-huan Tahunan (SPT) Pajak Elektornik diundur hingga 30 April 2016. Hingga batas waktu tersebut, wajib pajak tidak akan dikenai sanksi.

Pengumuman ini dilansir melalui website resmi Dirjen Pajak, pajak.go.id. Dalam peng-umuman nomor PENG- 03 /PJ.09/2016 tersebut juga di-jelaskan bahwa pengunduran batas waktu ini dilakukan karena terjadi kendala pada sistem pel-aporan SPT Tahunan PPh Orang Pribadi secara elektronik.

Sebelumnya pelaporan SPT Wajib Pajak Orang Pribadi diberi tenggat waktu hingga 31 Maret 2016. Dengan disam-

paikannya pengumuman ini, maka denda atas keterlambatan tidak akan diberlakukan asal pelaporan telah dilakukan sebelum 30 April 2016.

Diharapkan dengan adan-ya keputusan ini, Wajib Pajak dapat lebih leluasa melaporkan pajak secara elektronik sampai dengan 30 April 2016 tanpa

dikenakan sanksi administrasi. Wajib pajak yang belum

melakukan pelaporan di-himbau untuk dapat meman-faatkan perpanjangan waktu ini dan tidak melewati batas waktu pelaporan guna meng-hindari sanksi administrasi berupa denda keterlambatan. [beni|mpp]

Pelaporan SPT Pajak Pribadi Online Diperpanjang Hingga 30 April 2016

PEKANBARU, MPP | Badan Pusat Statistik (BPS) menghitung nilai ekspor minyak bumi dan gas (Migas) Riau anjlok 33% selama Januari-Februari tahun ini dibanding periode yang sama tahun lalu (y o y). Jika tahun sebelum-nya nilai ekspor Riau mencapai US$768 ribu, pada tahun ini hanya US$509 ribu.

“Nilai ekspor minyak bumi berkurang karena beberapa negara penerima seperti China dan Amerika membatasi permintaan,” katanya, Kepala BPS Provinsi Riau Mawardi Arsyad, Jumat (1/4) dilansir bisnis.com.

Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri Riau Viator Butarbutar menga-takan penurunan ekspor ini terjadi kare-na Amerika Serikat masih membatasi permintaan minyak nabati dan migas

“Stok minyak di negara tersebut masih banyak,” sebutnya.

Khusus di bidang migas, jumlah pro-duksi yang menurun juga akan menjadi faktor menurunnya nilai ekspor. Viator me-ngungkapkan hal itu ditandai dengan masih

rendahnya nilai investasi di industri migas.“Banyak investor yang tidak mau karena

produksi migas terus mengalami penurunan. Jumlah produksi ini juga akan menjadi faktor turunnya nilai ekspor,” sambung Viator.

Meski secara yoy mengalami penurunan, berdasarkan free on board (FOB), nilai ekspor Riau Februari 2016 mengalami peningkatan sebesar 7,77 persen atau USD 1,02 miliar. Angka ini juga naik dibanding sebulan sebelumn-ya, yakni pada Januari 2016, di mana ha-nya tercatat sebesar USD 944 juta lebih.

“Pada bulan Februari lalu, kontribusi nilai ekspor non Migas Riau terhadap nasi-onal sebesra 7,31 persen,” tambah Mawardi.

Selama periode tersebut ekpor non Migas masih didominasi oleh lemak dan minyak nabati, yakni sebesar 58,83 persen. Sedangkan untuk ekspor kertas karton hanya 14,02 persen. Sementara bubur kayu 13,31 persen dan berbagai produk kimia 7,87 persen. Kontribusi keempatnya mencapai 94 persen lebih.[net|mpp]

Nilai Ekspor Migas Riau Anjlok 33%

AKTIFITAS petani karet.

RUDIYANTO

PACU jalur, salah satu event wisata di Provinsi Riau.

ilustrasi

Riau Bussines Centre JL Riau Blok. C No. 9 PekanbaruPhone: +62 761 860969 ;Fax: 0761-860969

UPS & STABILIZERGaransi Service & Part 2 TahunCome and See for Yourself

Jl. Riau ujung No. 88 F - G, Pekanbaru-Riau P.0761-863285

Hadir dengan konsep modren minimalis, namuntetap mengutamakan nilai-nilai sebagai landasanutama kami yaitu mengedapankan mutu pijatan,

teknik pijatan dan attitude dari para therapist,pelayanan serta dedikasi yang tinggi dari para staffoperasional kami, Kebersihan sebagai ketentuan

mutlak dari suatu tempat usaha, dan yang terakhiryaitu sentuhan kenyamanan seolah anda berada di

rumah sendiri sehingga membuat anda ingindatang kembali ke tempat kami.

FORMULIR BERLANGGANANKORAN MINGGUAN MERAH PUTIH POS

Nama : ............………………………………..Alamat : ……………….............……................No telp/ hp : …………………………………………Jabatan : ………………………………………....

Kami bersedia berlangganan Koran Merah Putih Pos :

Mulai bulan : ………………………………………..Edisi/tanggal : ……………………………………….Jumlah : ……………………eksemplar setiap terbit/ mingguHarga langganan MERAH PUTIH POS Rp. 42.000,- ( Empat puluh dua ribu Rupiah ) per tiga bulan sudah termasuk ongkir.Demikian formulir berlangganan ini kami/ saya buat dan disetujui.

………………………… 2016

Calon Pelanggan

( )

Merah Putih PosEdisi 15/4 - 10 April 2016L ifeStyle

Trend

16Baca halaman14Baca halaman

Laga Tim BorjuisCapit Tebal dari Papua

10Baca halaman

Dua tim borjuis, Paris saint Germain (PSG) dan manchester City, bertemu di perempat final Liga Champion 2016. Pada laga leg pertama ini, The Citizen yang akan menjamu Les Perisiens di Etihad Stadium.

Bersabar Kunci AikidokaBerbeda dari tempat kebuga­

ran lainnya, Prince Gym yang dikelola Putra, hadir dengan konsep unik. Memiliki areal parker tertutup dan terpisah membuat pengunjung merasa aman dan nyaman ketika bero­lahraga, tanpa harus takut resiko kehilangan kendaraan maupun barang berharga yang ada di dalam kendaraan.

Bukan Cuma fasilitasnya, Prince Gym juga menyediakan fasilitas senam Aerobik, Zumba dan Aikido. Bagi anda yang suka gym sekaligus ingin men­gasah ketangkasan beladiri, Prince Gym dengan kesera­sian Aikido adalah jawa­bannya. Dojo atau tempat latihan Aikido Prince Gym merupakan bagian dari organisasi Aikido yang bernama Takio­toshi Nagare Budokan Indonesia (TNBI) yang

berarti air terjun yang

mengalir dekat rumah. TNBI sendiri punya tujuh Dojo di kota Pekanbaru, salah satunya di Prince Gym. Dengan jadwal lati­han senin dan rabu pukul 20.30 hingga 22.00 WIB.

Aikido merupakan olahraga yang mengutamakan beladiri, bu­kan unjuk kekuatan diri. Prinsip dalam Aikido, seorang Aikidoka atau pelaku Aikido harus tampak tenang dan tidak membahayakan. Artinya, Aikido bukan untuk menyerang orang, tapi Aikido untuk bertahan dan menghilangkan konfrontasi emosi. Oleh sebab itu, Aikidoka harus tersenyum, selain ibadah senyum bagi Aikido adalah prinsip dasar menuju kekuatan sejati. Apa itu kekuatan sejati bagi Aikidoka? Yaitu keserasian, kehamonisan hidup dan menghilangkan konflik ataupun konfrontasi fisik.

“Di Aikido s iapa yang menyerang duluan itu yang kalah, jadi, Aikidoka orangnya tidak boleh cari lawan. Aikidoka akan selalu

sabar dan terlihat bersahaja dengan lingkungan. Itulah skenario Aikido, yang nyerang yang kalah. Jika tidak ada serangan, tidak ada Aikido. Kare­na Aikido ada untuk mengalihkan serangan,” jelas pelatih Aikido Dojo Prince Gym, Yon Hendri.

Aikido yang mengalir seperti air dan mengikuti keserasian alam, bu­kan jenis beladiri yang memandang usia dan jenis kelamin. Seorang anak kecil bisa saja menjatuhkan orang dewasa yang menyerangnya. Perem­puan mungkin saja bisa membanting pria tegap yang menyerangnya. Karena hal utama dalam Aikido adalah melumpuhkan titik lemah, menggunakan kekuatan lawan untuk melawan balik.

“Semakin tua seseorang maka akan lebih hebat dalam Aikido. Karena bukan kekuatan fisik yang

utama, tapi keserasian, kelembutan gerakan, kita Cuma mengikuti arah titik lemah di bagian tubuh, kemana kita akan bawa, ke atas, ke bawah atau ke manapun yang jelas kita gunakan kekuatan lawan untuk menghenti­kan serangannya,” jelas Senpai Yon.

Tahap latihan dalam Aikido dibagi dua yaitu Taishok (pema­nasan) dan Waza (teknik). Jika seseorang bagus dalam Taishok, maka akan bagus juga dalam Waza nantinya. Karena Taishok bertu­juan untuk menguasai kelenturan tubuh, keserasian gerakan dan ketepatan sentuhan. Jika beladiri lain ada turnamen, di Aikido ti­dak mengenal adanya turnamen. Karena prinsip Aikido adalah keserasian dan keharmoni san, jadi tidak ada adu kuat dan saling baku hantam.[ahlul|mpp]

Tubuh yang indah memang impian banyak orang. Bagi laki laki tubuh indah itu atletis, berotot dan memiliki badan tegap. Sedangkan bagi perempuan tubuh indah itu langsing, berisi dan kelihatan segar. Untuk me-menuhi keinginan akan tubuh indah tersebut, maka munculah bisnis kebugaran atau Gym.

Sumber EnergiSingkong mempunyai zat pati dua kali lebih banyak dari kentang sehingga men­

jadikannya sebagai makanan penambah energi berkat adanya sumber karbohidrat kompleks.

Memperlancar Sistem PencernaanDi dalam singkong juga terdapat kandungan serat yang berperan untuk mem­

perlancar sistem pencernaan, sehingga organ­organ pencernaan menjadi lebih sehat dan terhindar dari masalah gangguan pencernaan seperti susah buang air besar, wasir, perut kembung, sembelit dan lain sebagainya.

Baik untuk Diet Rendah LemakWalaupun singkong mempunyai kandungan karbohidrat cukup tinggi, namun

singkong merupakan makanan rendah lemak dan rendah kolesterol sehingga cocok dikonsumsi oleh mereka yang sedang menjalankan diet rendah lemak. Namun, untuk menjalankan diet rendah lemak hanya disarankan untuk mengkonsumsi singkong yang sudah direbus.

Mencegah dan Mengatasi AnemiaKandungan komponen mineral, termasuk zat besi yang ada di dalam singkong

berperan untuk membantu proses pembentukan sel­sel darah merah sehingga tubuh terhindar dari masalah anemia atau kurang darah.

Baik Dikonsumsi Oleh Penderita DiabetesPara penderita diabetes dianjurkan untuk mengkonsumsi singkong daripada

mengkonsumsi nasi. Hal ini disebabkan karena singkong tidak memi­liki kandungan kadar gula sehingga aman dikonsumsi para penderita diabetes (penyakit gula darah).

Meningkatkan Nafsu MakanSingkong mempunyai kandungan

nutrisi dan karbohidrat kompleks yang berperan untuk meningkatkan nafsu makan.[mcc|mpp]

Kesehatan

ENGLISH GENERATION (E-Gen), merupakan sebuah komunitas Bahasa Inggris yang berpusat di Pekanbaru, menjadi wadah bagi masya­rakat untuk belajar bahasa inggris, baik untuk pemula maupun bagi masyarakat yang ingin berdiskusi betapa pentingnya bahasa Inggris di zaman Modern ini.

E­Gen sendiri dalam akti­vitasnya mengajarkan kepada member atau anggota untuk turut menaklukkan Bahasa Inggris yang dianggap sulit menjadi bahasa asing yang menyenangkan.

Sebagai Leader E­Gen, Faszanaria Maya menga­takan, tujuan ia mendirikan komunitas tersebut adalah

untuk mengajak masyarakat yang ada di kota Pekanbaru lebih aktif dalam menggu­nakan bahasa Inggris dan terbiasa berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris dalam kesehariannya melalui sistem pembelajaran yang lebih menyenangngkan.

“Kan banyak ya yang ber­fikir belajar bahasa inggris itu sulit dan menakutkan bagi pemula, di sinilah kita belajar dengan konsep permainan yang menyenangkan, na­mun dapat menambah ilmu,” ungkap maya kepada MERAH PUTIH POS, Rabu (23/03).

Bersama ratusan mem­ber yang tergabung dalam komunitas E­Gen, Maya ber­

harap dapat mengubah persep­si masya rakat yang terlanjur menganggap Bahasa Inggris itu sulit dan sangat membosankan.

S e b e n a r ny a b a h a s a ing gris itu tidak sulit, ter­gantung bagaimana cara kita menyampaikannya, dan keinginan untuk belajar le­bih dengan cara­cara yang sangat menyenangkan di ru­ang terbuka, sehingga masya­rakat yang mau belajar tidak bosan,” ungkapnya.

Komunitas yang berdiri pada 15 Oktober tahun lalu ini memiliki dua kegiatan utama baik diskusi secara virtual melalui media sosial whatsapp group dan weekly gathering dengan cara bertemu

untuk setiap minggunya di tempat­tempat tertentu yang sudah di sepakati bersama, seperti Taman Kota, Pustaka Wilayah Soeman HS, Taman Universitas Riau, dan beberapa tempat menarik lainnya.

Lebih detail, saat weekly ghatering ini dimulai ada kegia­tan games edukasi dan tentunya komunitas ini akan membahas mengenai TOEFL, public speak-ing, writting, ieltf dan kegiatan motivasi bahasa Inggris lainnya.

Melalui Komunitas ini, Maya berharap masyarakat Pekanbaru tidak takut dan ragu untuk belajar berbahasa inggris, karena sesungguhnya bahasa inggris itu mudah dan menyenangkan.[raja|mpp]

Belajar Bahasa Inggris tidak Menakutkan

FOTO Kegiatan E-Gen di berbagai tempat terbuka saat Weekly Gathering beberapa waktu lalu. RAJA

6 Manfaat Singkong1

2

3

4

5

6

SENPAI Yon saat melatih salah seorang anggota Aikido.AHLUL

KEPITING, binatang bercapit yang memiliki daging putih, lembut, berserat merupakan bahan makanan yang lezat jika diolah dengan benar dan tepat.

Polres Inhil Gagas Program Penyelamatan Biota lautPolres Inhil, menggagas enam program visioner untuk menyelamatkan ikan dan biota laut di Kabupaten di negeri seribu parit. Program ini fokus pada perlindungan sumber daya perairan di lautan Kabupaten Inhil.

SENPAI Yon dan Aikidoka. AHLUL

Merah Putih PosEdisi 15/4 - 10 April 2016 10

www.liputanmerahputih17.comKUANSING-INHU-INHIL

Polres Inhil Gagas Program Penyelamatan Biota laut

TEMBILAHAN, MPP | Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupa­ten Indragiri Hilir (Inhil) akan menerapkan Indeks Integritas Ujian Nasional (IIUN) untuk mencegah kecurangan dan kebocoran soal ujian nasional (UN).

IIUN dalam prosesnya akanmelihat hasil jawaban dari para peserta UN melalui ker­tas jawaban yang telah diisi. Kemudian dilakukan analisis terhadap jawaban­jawabannya.

Jika terdapat kesamaan se­cara berurutan dalam sebuah lembar jawaban,misalnya dari soal nomor 1 sampai 10 jawa­bannya hanya C saja. Maka, siswa tersebut terindikasi melakukan kecurangan atau disinyalir terjadi kebocoran soal dalam pelaksanaan UN di sekolah siswa tersebut.

“Jika disinyalir ada terjadi kebocoran soal dalam pelak­sanaan UN di sekolahnya, maka Disdik akan melakukan penelusuran dan menindak tegas jika hal tersebut dapat dibuktikan,” sebut Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Menengah (Dikmen) Disdik Kabupaten Inhil, Suwardi .

Sebaliknya, jika dalam pelaksanaan UN disekolah tersebut tidak ditemukan adanya kebocoran soal UN, maka Disdik Inhil juga akan memberikan reward berupa Sertifikat Kejujuran bagi se­kolah tersebut.

“Intinya, dalam pelaksa­naan UN kami mencoba un­tuk bersikap proporsional. Selain menerapkan punish-ment melalui langkah­langkah yang sistematis, kami juga

Indeks Integritas untuk Cegah Kecurangan UN

Tenaga Medis Diminta Gencar Lakukan Sosialisasi KesehatanTEMBILAHAN, MPP | Tenaga medis di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) diminta untuk gencar melakukan promosi dan sosialisasi tentang kesehatan di wilayah kerja masing-masing. ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat luas, khususnya di daerah- daerah terpencil.

Sekretaris Dinas Kesehatan (Disnkes) Inhil, Ridwan Ahim mengatakan para tenaga medis seperti dokter, bidan, perawat dan lain sebagainya harus benar-be-nar menyadari apa yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya sebagai pelayan atau abdi masyarakat.

“Salah satu tugas tenaga medis, yakni harus gencar melakukan promosi dan sosialisasi masalah kesehatan, karena ini sangat penting bagi masyarakat,” sebutnya.

Selain itu, upaya lain yang bisa dilakukan oleh tenaga medis, khususnya para dokter adalah dengan meningkatkan kerjasama dan koordinasi bersama masyarakat serta fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di seluruh daerah di Negeri Seribu Parit.

Sementara itu, terkait dengan keberadaan dok-ter yang berada di daerah diharapkan memberikan pelayanan yang maksimal. Mantan Kabag Humas Setda Inhil ini menyebutkan, ke depan penempatan dokter akan menyebar ke seluruh pelosok dan daerah terpencil. Sehingga target Pemkab Inhil melalui Dinkes memiliki minimal 2 dokter di setiap Puskesmas segera terwujud.

“Kita harapkan para dokter ini dapat bekerjasama dan mendukung upaya peningkatan pelayanan keseha-tan bagi masyarakat, dalam rangka mewujudkan Inhil Sehat, menuju kabupaten yang lebih maju, bermarwah dan bermartabat,” imbuhnya.[hms|mpp]

Tapal Batas Pemicu KonflikRENGAT, MPP | Ketua Komisi B DPRD Indragiri Hulu (Inhu) Encik Afrizal mengatakan bahwa ada potensi munculnya konflik akibat ketidakjelasan tapal batas, baik antar desa maupun kecamatan. Konflik yang terjadi bisa saja antar masyarakat, juga masyarakat dengan perusahaan.

“Banyak ketidakjelasan batas desa, sehingga membuat perselisihan untuk mendapatkan hak dalam penguasaan lahan dan itu banyak terjadi di lapangan, ungkapnya, Selasa (29/3), dilansir riaumandiri.co.

Afrizal bilang ini jelas menjadi salah satu pemicu utama kerusuhan yang terjadi antara masyarakat dengan PT Rimba Lazuardi (RL) di Desa Pesajian, Batang Peranap. Ini terbukti, saat mediasi dilakukan, camat dan kepala desabahkan tidak tahu tapal batas daerah tersebut yang sebenarnya.

“Ketika ditanyakan kepada camat, kepala desa tentang batas wilayah mereka, ternyata tidak satu pun yang bisa menjawab dimana batas desa dan kecamatan, sehingga sulit untuk mencari solusi per-masalahan tersebut,” tegasnya.

Penyelesaian permasalahan ini diharapkan dapat diprioritaskan untuk meminimalisir konflik serupa, se-hingga tak ada lagi tumpang tindih klaim lahan yang tidak berdasar. [rmc|mpp]

Isu Pemekaran Kuansing Hilir Muncul LagiTELUKKUANTAN, MPP | Pemekaran wilayah hilir

Kuantan Singingi (Kuansing) kembali mencuat. Ketua Komisi A DPRD Kuansing Musliadi men-dukung terjadinya pemekaran di wilayah hilir sungai Indragiri ini.

Musliadi bilang sangat ba-nyak keuntungan dengan adanya pemekaran daerah bagian hilir Kuansing. Selain memangkas jarak birokrasi, juga menimbulkan lapangan kerja baru bagi mas-yarakat.

“Pemekaran selalu menim-bulkan hal positif untuk semua

aspek kehidupan masyarakat dan daerah otonom baru tersebut, Lapangan pekerjaan akan bermunculan, baik yang bekerja di instansi pemerintahan maupun di swasta nantinya,” ujar Musliadi dilansir GoRiau.com, Selasa (29/03).

Meski begitu, pemekaran ini belum tentu berjalan mudah dan jelas akan memakan waktu lama. Karena itu, menurut Musliadi, pemekaran ini harus dilakukan secara bersama-sama.

“Wacana ini sudah ada sejak lama, namun seka-rang mencuat lagi. Bukan karena kalah Pilkada lalu, tidak. Salah besar itu. Ini demi masyarakat,” ulas Musliadi. [grc|mpp]

Dua Jembatan Segera Dibangun

PEKANBARU, MPP | Kepolisian Re­sor (Polres) Inhil, menggagas enam program visioner untuk menye­lamatkan ikan dan biota laut di Kabupaten di negeri negeri seribu parit. Program ini fokus pada per­lindungan sumber daya perairan di lautan Kabupaten Inhil.

Kepala Kepolisian Resor (Kapol­res) Inhil, AKBP Hadi Wicaksono mengatakan bahwa untuk melakukan hal tersebut, peran Polisi Masyarakat (Polmas) perairan lebih dikuatkan lagi, dengan sinergi antara Polisi Air

(Polair) d a n m a s ­

yarakat tem­patan.

“Kita ingin menye­lamatkan ikan dan bio­ta laut di Inhil yang sekarang sudah mulai

berkurang akibat pengelolaan dan tata cara tangkap ikan yang merusak. Ada enam program yang akan kita gagas dengan segera,” tegas AKBP Hadi Wicaksono, Jum’at (01/04) dilansir goriau.

Langkah pertama yang termasuk dalam program yang dimaksud AKBP Hadi adalah menangkap para

pelaku ilegal fishing yang se­lama ini kerap menggunakan alat tangkap yang tidak sesuai aturan. Kapal yang digunakan pelaku ilegal fishing bisa saja

dimusnahkan jika kedapa­tan melakukan aksinya.

P o l r e s i n h i l juga akan gen­

car melakukan s o s i a l i s a s i

k e p a d a warga

agar tidak lagi menangkap ikan dengan cara meracuni ikan di sungai. “Karena dampak negatifnya lebih besar bila dibandingkan keuntungan. Lama­lama ini akan merusak habitat­nya,” sambungnya.

Selanjutnya, Polair dan ma syarakat yang tergabung dalam Polmas perairan ini memaksimalkan kegiatan memancing bersama. Selain itu juga dimaksimalkan dengan pembuatan ker­ambah dan pembudi­dayaan kepiting.

“ S e k a ­r a n g kita

juga sedang menjalin kerjasama de­ngan FKPM dan berencana membuat tambak ikan. Ini termasuk salah­satu program kita bagi masyarakat, khususnya para nelayan. Sehingga banyak alternatif bagi mereka,” sambungnya.

Selain itu, Polres Inhil juga akan menggandeng Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten In­

hil untuk mengelola kelompok nelayan yang telah menerima bantuan kapal dari Kemente­rian Kelautan. Dan program terakhir, adalah memperke­nalkan Pantai Solop sebagai wisata bahari dan cagar hutan bakau (mangrove).

[grc|mpp]

memberikan award melalui proses sertifikasi. Seandainya, di suatu sekolah tidak ter­dapat indikasi maupun bukti

membocorkan soal, maka kami juga akan memberikan Sertifikat Kejujuran melalui kepala sekolah sebagai tanda

ucapan terima kasih karena sekolah tersebut telah berlaku jujur dalam pelaksanaan UN,” sambungnya. [pot|mpp]

TELUK KUANTAN, MPP | Dinas Pasar Kebersihan dan Pertamanan (PKP) Kuansing membenahi taman didalam kota Teluk Kuantan agar lingkungan kota semakin indah, cantik dan asri.

Diantara pembenahan taman yang dilakukan adalah penanaman bungan di median jalan Proklamasi, Kelu-rahan Sungai Jering, Taluk Kuantan, tepatnya di depan Masjid Agung Kuansing.

Kadis PKP Kuansing, Azhar mengatakan bahwa Di-nas PKP Kuansing meiliki anggaran yang sangat minim. Untuk itu, pihaknya mengakali dengan cara melakukan pembibitan bunga yang akan ditanami ini.

“Kalau sudah besar baru ditanam, ini sangat memi-nimalisir biaya juga,” sebutnya dilansir riaumandiri

Selain tanaman bunga kecil yang merambat, Dinas PKP juga sudah memulai melakukan penanama bunga besar seperti bunga kertas dan bunga keladi disepan-jang median jalan lainnya.

“Kalau nanti bunga merambat dan bunga besar sudah tumbuh akan menambah cantik kota Teluk Kuan-tan, sehingga orang datang merasa nyaman termasuk tamu-tamu HUT PWI dan Hari Pers Nasional tingkat provinsi Riau yang akan digelar bulan Mei mendatang,” sambungnya.

Azhar menambahkan, bahwa Dinas PKP saat ini membuka kerjasama bagi pegiat lingkungan dan keindahan, atau siapapun yang merasa peduli dengan keindahan kota untuk bersama-sama melakukan pena-naman bunga disepanjan jalan Proklamasi. [rmc|mpp]

Taman di Kuansing Dibenahi

RENGAT, MPP | Pekan Olahraga Kabupaten (Porkab) Indragiri Hulu (Inhu) akan digelar pada Mei tahun ini. Berbagai persiapanpun telah dilakukan.

Salah satu persiapan yang tengah dilakukan saat ini adalah pembena­han venue yang nantinya akan menjadi tempat penyelenggaraan pertandingan. Dinas Pemuda Olah­raga Budaya dan Pariwisata (Dispo­rabudsata) Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) memastikan akan membenahi beberapa venue.

Salah satu vanue yang perlu dibe­nahi adalah vanue futsal. Venue futsal dianggap sudah sangat membutuhkan perbaikan. Mengingat, beberapa sara­na telah rusak.

“Netnya di vanue futsal sudah rusak dan perlu diganti,” sebut Kepala Bidang Olaharga Dinas Pemuda Olahraga Budaya dan Pariwisata (Disporabudsata) Kabupaten Inhu, Eldja Septarima, Kamis (31/3) dilansir Tribun Pekanbaru.

Pada tahun ini Porkab Inhu akan menyelenggarakan lima cabang olahraga (Cabor). Diantaranya sepakbola, sepak takraw, voli, dan atletik.

Meski jadwal pelaksanaan Porkab sudah dipastikan pada Mei men­datang, namun jadwal pertandingan belum dapat dipastikan hingga hari ini. [tpc|mpp]

Dispora Inhu Benahi Venue

Futsal

JEMBATAN Tekulai Bugis, salah satu jembatan di Kuansing, Masyarakat Kuansing membutuhkan keberadaan jembatan

ayoriau

PELAKSANAAN UN di salah satu sekolah di riau.

AKTIFITAS nelayan menangkap ikan di kuala enok, Inhil

kualaterapung

MUSLIADI

KUANSING, MPP | Dua unit jembatan baru akan dibangun di kabupaten Kuantan Singingi (Kuan­

sing) pada tahun ini, dengan menggunakan dana APBD Kuansing tahun 2016 oleh Dinas Bina Marga dan Sum­ber Daya Air (BMSDA) Ka­bupaten Kuantan Singingi.

Kedua jembatan yang bakal di bangun yaitu jem­batan Desa Muara Tiu Mak­mur Kecamatan Pucuk Ran­tau dan jembatan Desa Pulau Panjang Hilir Kecamatan Inuman. Pemba ngunan jembatan ini diharapkan dapat memperlancar arus transportasi yang berpotensi meningkatkan perekono­mian masyarakat.

“Pembangunan jembatan ini memang tidak dapat di­undur lagi, karena memang sangat penting untuk urat nadi warga desa yang melalui jembatan tersebut,” sebut K e p a l a

Dinas BMSDA Kabupaten Kuantan Singingi, H. Az­wan, S. Sos, ST, Selasa (29/3) dilansir Riau24.com.

Anggaran untuk jem­batan Desa Muara Tiu Makmur dialokasikan sebe­sar Rp. 7 Milyar, sedangkan untuk pembangunan jem­batan Desa Pulau Panjang Hilir sebesar Rp. 2,5 Milyar.

“Memang anggarannya tidak sama, karena pem­bangunan jembatan Desa Muara Tiu Makmur dilin­tasi Sungai Batang Tiu yang cukup lebar, sementara jembatan desa pulau pan­jang hilir dilintasi sungai kukok kecil,” sambungnya.

Selain dua jembatan yang akan dibangun le­wat dana APBD Kuan­sing, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau juga beren­cana mengalokasikan dana

APBD Riau untuk tiga unit

jembatan lagi. Bedanya, pembangunan tiga unit jembatan oleh Pemprov Riau ini baru akan dimulai tahun 2017 mendatang.

Tiga jembatan yang akan dibangun Pemprov riau diantaranya Jembatan GUnung Toar (tahap I), pembangunan Jembatan Sentajo (tahap I) dan pem­bangunan Jembatan Batang Antan di Lubuk Jambi (tahap I).

Masing­masing pem­bangunan tahap I jembatan ini dianggarkan sebesar Rp15 miliar. Untuk pem­bangunan Jembatan Batang Antan di Lubuk Jambi, Pemprov mendesak ditun­taskannya terlebih dahulu pembukaan jalan baru, mulai dari Kasang hingga Lubuk Ambacang.

Untuk menyelesaikan agar pembukaan jalan b a r u i n i

tuntas sebelum 2017, ten­tunya masyarakat juga ha­rus mendukung dengan membebaskan lahan, agar pembangunan jalan rigid dan jembatan pada ruas jalan baru tahun 2017 bisa tercapai.

“Untuk jalan rigid, akan dibangun sepanjang 2 ki­lometer mulai dari Kasang, di perkirakan sampai ke Desa Sungai Manau, hara­pan kita akan sangat besar sekali keuntungan dirasakan masyarakat jika jembatan ini dapat digunakan,” sebut Az­wan dilansir riaumandiri.co

Untuk DED pembangu­nan Jembatan Batang Antan, tahun ini rencana dibuat dan dimasukan ke APBD Perubahan dan tahun 2017 sudah bisa dibangun oleh Provinsi. [net|mpp]

Kem

enag Riau

DUMAI - ROHIL - BENGKALISwww.liputanmerahputih17.com

Merah Putih PosEdisi 15/4 - 10 April 201611

int

DUMAI, MPP | Citra satelit Badan Meteorologi, Klima-tologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Pekanbaru-Riau, mendeteksi adanya titik panas (hotspot) di Kota Dumai, Selasa (29/3) dengan titik koordinat E 101.045 dan N 2.179. Titik koordinat tersebut masuk wilayah Kelurahan Batu Teritip, Kecamatan Sungai Sembilan, Kota Dumai yang me rupakan kawasan PT Diamond Timber.

“Sesuai dengan titik koordinat yang dikirim oleh BMKG, bukan masuk Kecamatan Dumai Barat, tapi Kecamatan Bukit Sembilan yang dekat dengan per-batasan Kabupaten Rohil. Dari titik itu juga, masuk kawasan yang dikelola PT Diamond Timber,” ujar Kepala Pelaksana BPBD-Damkar Kota Dumai, Tengku Izmet saat dikonfirmasi GoRiau.com, melalui Kasi Penanggulangan dan Kesiapsiagaan, Rasyid Ridha.

Ia menjelaskan, jika mengacu pada titik koordinat tersebut, sangat jauh untuk bisa diakses oleh tim gabungan. “Kita berharap perusahaan bisa membantu, untuk turun lebih dahulu ke lokasi melakukan penge -cekan, sebelum tim gabungan turun,” kata Rasyid.

Untuk confidencenya, dititik tersebut di bawah 70 persen, yaitu 62 persen, sesuai data BMKG stasiun Pekanbaru-Riau. [grc|mpp]

Titik Hotspot di Dumai Ternyata Masuk Kawasan PT Diamond Timber

BAGANSIAPIAPI, MPP | Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Rokan Hilir (Rohil), Ir Amiruddin memberikan apresiasi kepada lima sekolah yang dianggap sukses mem­peroleh penghargaan indeks integritas penyelenggaraan ujian nasional pada tahun 2015 dari kementerian pen­didikan.

“Perlu mendapatkan penga­kuan dan apresiasi yang tinggi. Penghargaan ini hanya diberi­kan kepada sekolah yang memi­liki nilai di atas 80. Kementrian melakukan penilaian hanya kepada sekolah yang sukses menjalankan integritasnya,” ucap Amiruddin, Senin (28/3).

Untuk itu, lanjutnya, se­tiap kepala sekolah harus m e n g u a s a i m a n a j e m e n kepemimpinan pendidikan serta menggalakan pengem­bangan manajemen sekolah atau pembelajaran sekolah melalui penelitian.

Kelima sekolah tersebut adalah SMPN 10 Bagan Sinem­bah, SMPN 6 Bangko Pusako, SMPN 2 Pasir Limau Kapas,

Kadisdik Rohil Beri Apresiasi 5 SMP Raih Prestasi

KEPALA SMP Swasta Madani, Thomas Ginting menunjukkan penghargaan yang diraih dari Kementerian Pendidikan.

BENGKALIS, MPP | Desa dan kelurahan di kawasan per­batasan dituntut untuk mem­buat garda batas. Langkah ini sebagai upaya untuk meng­hindari konflik ho rizontal, sekaligus menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

‘’Dengan adanya garda batas ini, maka bangsa lainpun tidak akan bisa mengambil dan mengganggu wilayah kita ini,’’ kata Kepala Badan Pengelolaan Perbatasan Ka­bupaten Bengkalis, M Amin, saat membuka Sosialisasi Bina Ideologi dan Wawasan Ke­bangsaan bagi Masyarakat Perbatasan, kantor Camat Rupat, Rabu (30/3).

Ia menjelaskan, Garda ba­tas terdiri dari unsur peme­rintah desa/kelurahan, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan perempuan.

Terdapat lima kecamatan yang menjadi prioritas pe­merintah sebagai kawasan perbatasan, yaitu : Keca­matan Rupat, Rupat Utara, Bukit Batu, Bantan dan Bengkalis. Lima Kecamatan ini merupakan wilayah yang berbatasan langsung dengan Selat Malaka.

Sebagai kawasan per­batasan, masyarakat Rupat sangat merasakan pengaruh dari negara tetangga. Ada be­berapa masyarakat yang ber­belanja menggunakan uang Ringgit.

Atas dasar itu, Kecamatan Rupat merupakan daerah yang diprioritaskan dalam pe­ngamanan wilayah perbatasan.

Pada tahun 2015, di Ke­camatan Rupat telah mem­bangun 6 posko rumah jaga di desa perbatasan. Posko tersebut digunakan untuk

menjaga keamanan dan ke­tertiban desa perbatasan. Dan akan berlanjut untuk pemba­ngunan posko­posko di desa/keluran lain. Posko tersebut merupakan bangunan milik desa, tapi akan digunakan oleh para Babinsa dan aparat keamanan lain.

Kepala Badan Kesbangpol Rusli mengajak masyarakat untuk menguatkan barisan yang kokoh dalam menjaga wilayah NKRI. Untuk menjadi bangsa yang kuat, masyarakat harus bersatu.

Ibarat lidi yang hanya se­batang maka hanya mampu untuk mencongkel gigi dan mudah dipatahkan. Tapi jika batangan sapu bisa berkum­pul menjadi satu, maka akan menjadi sapu yang mampu membersihkan halaman dan akan menjadi sulit untuk dipatahkan.

Kawasan Perbatasan Buat Garda Batas

BAGANSIAPIAPI, MPP | Keinginan Bupati Rokan Hilir, Suyatno, AMp untuk menjadikan lokasi Parit Bay Park sebagai kawasan wisata ternyata tidak main-main dengan konsep wisata terpadu.

Terbukti, Senin (28/3), Ia didampingi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) meninjau langsung ser-ta mencatat rencana program kerja pembangunan infrastruk tur di kawasan itu.

Usai peninjauan, Suyatno menyebutkan, kawasan Parit Bay Park akan dilengkapi fasilitas aneka per-mainan air untuk anak-anak dan dewasa. Selain itu, sekitar area itu juga akan dijadikan aneka jajanan kuliner pasar Ramadan.

Jalan masuk ke lokasi itu, akan diperlebar lima sampai 15 meter dan diaspal. Lokasi parit juga akan diperlebar dan ditanami aneka pohon hijau.

“Saat ini, pembangunannya sudah berjalan 50 per-sen. Langkah kita selanjutnya adalah untuk melengkapi fasilitas yang sudah ada,” kata Suyatno.

Dia meyakini, jika seluruh fasilitas sudah ter-penuhi, akan ramai pengunjung yang datang. Ter-

lebih lagi jika p a r a p e d a -gang yang be-rada di taman kota juga ikut pindah ke lo-kasi tersebut.

U n t u k i tu, program p e n g e m b a -ngan proyek w i s a t a i n i akan menjadi perhatiannya karena selain dapat mengu-rangi kema-cetan jalan di taman kota , j u g a a k a n mencegah ter-jadinya banjir di sekitar Parit B a y P a r k . [grc|mpp]

Suyatno: Parit Bay Park Sebagai Kawasan Wisata Terpadu

Listrik Padam Total, Pemkab Jangan DiamBENGKALIS, MPP | Hing­ga saat ini, masyarakat Ka­bupaten Bengkalis, khusus­nya Pulau Bengkalis terus mempertanyakan kinerja PT. PLN Persero cabang Bengkalis.

Seharusnya, Pemerin­tah Kabupaten Bengkalis jangan “Bungkam” dan harus cepat tanggap atau melakukan teguran terha­dap kinerja PLN Bengkalis, terkait seringnya pemada­man listrik tersebut.

Sementara itu, Kamis (31/3/16) sekitar pukul 00.00 WIB hingga pukul 01.30 WIB dinihari, pi­hak PLN kembali melaku­kan pemadaman total di wilayah Pulau Bengkalis.

“Ini apa mau jadi, jika PLN terus melakukan pe­madaman. Emangnya gima­na kinerja PLN itu dengan terus­terusnya melakukan pemadaman listrik, hitung saja satu jam mati, itu su­dah berapa drum minyak yang dirugikan,” ujar Akok

warga Tionghoa Bengkalis, Kamis (31/3).

Selain itu, hal sena­da juga dilontarkan Ari (32) warga Bengkalis. Ari mengecam bahwa kinerja PLN cabang Bengkalis tidak ada perubahan. Walaupun adanya pergantian maneger baru, dan ternyata tidak juga membuat PT PLN Cabang Bengkalis berubah.

“Sudah berapa kali me­nejer PLN Bengkalis ini digantikan, tetap juga tidak ada perubahan. Dan masih juga PLN melakukan pe­madaman, contohnya saja seperti yang terjadi saat ini,” kesalnya.

“Dengan ser ingnya pihak PLN melakukan pemadaman, seharus nya pemerintah Kabupaten Bengkalis jangan hanya diam. Buatkan teguran, pertanyakan kenapa terus­te rusan terjadi pemadaman listrik seperti ini, jangan hanya diam saja,” tutupnya. [rgc|mpp]

Petani Karet Terpuruk, Pemkab Perlu Carikan SolusiBENGKALIS, MPP | Para petani karet masih saja dipusingkan rendahnya harga jual karet di pasaran sejak dua tahun terakhir ini.

Sebagian petani karet memilih mencari pekerjaan yang lain dan membiarkan kebun mereka begitu saja. “Mau tak mau, walau harga sangat rendah. Tiga kg ojol (karet) baru bisa beli satu kg beras,” ujar Nurhadi warga Jangkang, Rabu (30/3).

Menurut Nurhadi, pada tahun 2015 lalu saat Bu-pati masih dijabat, H Herliyan Saleh, sempat muncul rencana pembelian karet masyarakat oleh Pemerintah Daerah melalui koperasi atau BUMD yang ada.

Sayang, program tersebut tidak terealisasi kendati masyarakat petani sangat berharap kegiatan tersebut terwujud.

“Rencana pembelian karet masyarakat melalui ko-perasi itu saya nilai sangat tepat disaat harga ojol jeblok seperti ini, entah semacam subsidi silang atau apalah namanya. Ya paling tidak satu kg ojol bisa dihargai satu kg beras itu sudah lumayan. Soal teknisnya, seperti apa pemerintah lebih tahu, yang pasti kalau rencana ini terealisasi sangat membantu petani,” jelas Nurhadi.

Masih soal jebloknya jarga ojol serta persoalan ekonomi yang semakin sulit, Nurhadi berharap ada langkah-langka kongkrit yang dilakukan oleh Peme-rintah Daerah bersama DPRD Bengkalis.

“Kalau memang tidak memungkinkan untuk merea-lisasikan program pembelian karet masyarakat, mohon dicarikan solusi lain untuk mengatasi per soalan ini. Masyarakat benar-benar dihadapkan pada kondisi sulit terlebih para petani karet,” sebut Nurhadi lagi.

Tidak semua petani karet membiarkan kebunnya terlantar, sebagian masih setia menyambangi satu persatu batang karet, kendati dihadapkan kondisi har-ga yang sangat rendah ditambah musim panas yang menyebabkan getah tidak sebanyak hari-hari biasa.

Sebagian petani karet ada yang terpaksa me-nyambung nasib ke neger jiran Malaysia. Sebenarnya, di Malaysia-pun tidak seperti dulu, mudah mencari pekerjaan, bayaran juga memuaskan.

Beberapa tahun terakhir mencari pekerjaan di Malaysia hampir sama sulitnya di kampung halaman, saking ramainya pekerja yang membutuhkan peker-jaan. [rmc|mpp]

SMP Satu Atap Bangko Pusako dan SMP Swasta Madani Keca­matan Bangko Pusako.

Menurut Amiruddin, prestasi yang diraih harus dipertahankan. Jika perlu ditingkatkan pada pelaksa­naan UN Tahun 2016 ini. Bahkan, dia meminta kepada setiap sekolah di Rohil untuk mengikuti jejak kelima se­kolah tersebut untuk meraih penghargaan yang sama.

Dia mengungkapkan, penghargaan dari kementeri­

an pendidikan bukan sekadar formalitas. Dimana, sekolah yang mendapatkan indeks rata­rata ujian nasional yang tinggi mendapatkan penghar­gaan dari kementrian.

Sementara itu, Kepala se­kolah SMP Swasta Madani, Thomas Ginting merasa bang­ga mendapat predikat indeks integritas pelaksanaan UN tahun lalu. Mantan anggota DPRD ini akan berupaya un­tuk mempertahankan dan jika perlu ditingkatkan. [grc|mpp]

n Hindari Konflik Horizontal

‘’Untuk itu mari kita ba­ngun kesatuan kita. Banyak cara untuk menyatukannya, salah satunya adalah bergo­tong royong,’’ ujarnya.

Turut hadir dalam so­sialisasi tersebut, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan

Politik Kabupten Bengkalis Rusli dan Koramil Rupat Kapten Inf Syafri l is , Plt Camat Rupat Fahrizal de­ngan peserta dari seluruh kepala desa dan lurah serta tokoh masyarakat di Keca­matan Rupat [grc|mpp]

BENGKALIS, MPP | Bupati Bengkalis, Amril Mukminin, mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Bengkalis, tidak terkecuali mereka yang berasal dari Suku Sakai, untuk bahu membahu dan bergandeng tangan serta ambil bagian secara aktif dalam menyuk­seskan pembangunan di ka­bupaten berjuluk Negeri Jun­jungan ini.

Ajakan itu disampaikan Amril ketika melakukan kunjungan kerja sekaligus silaturahim dengan warga Desa Petani dan Desa Buluh Manis, Kecamatan Mandau.

Silaturahim dengan war­ga kedua desa yang pen­duduknya tidak kurang dari 70 per sen memang berasal dari Suku Sakai itu, ditaja di lapangan sepakbola, Jalan Rangau KM 10, Desa Petani, Rabu (30/3) siang.

“Tak perlu malu mengaku Suku Sakai. Sekarang war­ga Suku Sakai sudah maju. Mari kita berikan sumbangsih terbaik untuk mempercepat keberhasilan pembangunan di daerah kita ini. Lebih­lebih di Desa Petani dan Buluh Manis ini,” ujar mantan Kepala Desa Muara Basung, Kecamatan

Pinggir yang juga berasal dari Suku Sakai ini.

Di bagian lain Amril juga mengajak seluruh warganya untuk tidak segan membe­rikan kritik dan saran atau masukkan pada dirinya. Ter­masuk warga kabupaten yang memiliki 8 kecamatan dan 159 desa ini yang berasal dari Suku Sakai.

“Bantu kami agar dapat menjalankan amanah sebagai Bupat Bengkalis dengan se­baik­baiknya Sampaikan kalau ada masukkan. Termasuk kritik sekalipun. Tak per­lu takut atau segan. Sebagai

manusia biasa kami juga memiliki kekurangan. Punya kelemahan. Karena itu perlu dukungan, masukkan terma­suk kritik yang membangun,” ujarnya.

Namun demikian, sam­bungnya, semua itu mesti disampaikan secara arif, bi­jak, sopan, bermarwah dan ber martabat. Harus sesuai dengan etika dan santun.

“Kalau pintar tahu ja ngan menggurui. Kalau tajam ja­ngan melukai Kalau laju ja­ngan mendahului. Sampaikan secara proporsional dan pro­fesional. Jangan pula padahal

masih Sekcam, tapi seperti atau mengaku sudah menjadi Camat,” Amril mem berikan tamsil dengan nada canda yang disambut tepuk tangan warga yang hadir.

Selain Asisten Perekono­mian dan Pembangunan H Heri Indra Putra, Kadis Tena­ga Kerja dan Transmigrasi H Ridwan Yazid, sejumlah anggota DPRD Bengkalis juga terlihat hadir dalam si­laturahim itu. Diantaranya Rianto dai Partai Amanat Nasional dan H. Abi Bahrun dari Partai Keadilan Sejahtera. [rmc|mpp]

Tidak Perlu Malu Mengaku Suku Sakai

PULAU Rupat Utara kawasan perbatasan dengan Malaysia

goria

u

M AMIN, saat membuka Sosialisasi Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan bagi Masyarakat Perbatasan, kantor Camat Rupat, Rabu (30/3).

goria

u

BUPATI Rohil, Suyatno tengah mencoba salah satu wahana permainan air di Parit Bay Park

goria

u

PLT Gubri Arsyadjuliandi Rachman bersama Danrem 031/Wirabima Brigjen TNIÂ Nurendi MSi, Kapolda Riau Brigjen Supriyanto, Bupati Pelalawan H M Harris, Ketua DPRD Pelalawan Nasaruddin dan Direktur RAPP Rudi Fajar, tinjau lokasi pembuatan kanal di Kabupaten Pelalawan, Kamis (31/1)

goria

u

www.liputanmerahputih17.com

Merah Putih PosEdisi 15/4 - 10 April 2016 12KAMPAR - ROHUL - PELALAWAN

PANGKALAN KERINCI, MPP | Sebanyak 4.451 siswa di Kabupaten Pelalawan, Riau, akan mengikuti Ujian Nasional (UN) tingkat SMA sederajat, yang akan digelar pada tanggal 4 sampai 7 April, mendatang.

D i s e b u t k a n K e p a l a Bidang Kurikulum Disdik Pelalawan, Salbiah, seperti

yang dilansir dari grc, Kamis (31/3), seluruh peserta ber­jumlah 4.451 dari 40 sekolah yang tersebar di Pelalawan.

Diuraikannya, untuk jumlah peserta UN SMA sebanyak 2.088 siswa, se­dangkan MA 107 siswa dan SMK pesertanya mencapai 1.276 siswa.

Lebih lanjut Salbiah men­

jelaskan, pada sistem pe­ngawasan UN diberlakukan sistem silang, dimana guru di satu sekolah akan mengawas di sekolah lainnya, demikian sebaliknya.

“Pengawasan, penga­manan dan penyimpanan­nya sistemnya masih sama dengan tahun lalu,” tu­tupnya.[grc|mpp]

4.451 Siswa SMA Sederajat Pelalawan Ikuti UN

PANGKALAN KERINCI, MPP | Bupati Pelalawan, HM Har­ris memberikan ultimatum kepada para pegawai negeri sipil (PNS) dan pegawai honor yang terlibat dengan peng­gunaan narkoba agar segera melaporkan diri ke BNNK Pelalawan, Riau.

Bupati Harris mene­gaskan, para PNS ataupun pegawai honor yang kecan­duan dengan narkoba harus melapor ke Badan Narko­tika Nasional Kabupaten (BNNK) Pelalawan untuk diperiksa.

“Kesepakatan kita dengan BNNK, kalau sampai tanggal 10 April tidak juga melapor, tangkap saja,” tegasnya.

Jika dalam pemeriksaan BNNK terbukti mengkon­

sumsi sabu­sabu, ganja, ataupun jenis narkoba lain­nya maka akan dilakukan rehabilitasi. “Kita berkomit­men membersihkan keterli­batan pegawai dari narko­ba,” tandasnya, Rabu (30/3).

Sebelumnya, sesuai su­rat edaran BNNK kepa­da seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), meminta kepada SKPD agar segera melaporkan pega­wainya yang terindikasi se­bagai pengguna narkoba.

Setidaknya, ada 50 nama pegawai di lingkup Pemkab Pelalawan yang dikirim ke BNNK. Nama­nama terse­but dicurigai sebagai pe­makai narkoba, yang selan­jutnya akan menjalani tes urine.[grc|mpp]

50 Pegawai Pelalawan Dikirim ke BNNK

PANGKALAN KERINCI, MPP | Pembuatan sekat kanal (kanal bloking) yang melibat­kan ratusan personil berbagai elemen, secara langsung dit­injau oleh Plt Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman, ber­sama Danrem 031/WB, Brig­jen TNI Nurendi, Kapolda Riau, Brigjen Pol Supriyanto, didampingi Bupati Pelalawan, HM Harris, Kapolres Pelala­wan, AKBP Ade Johan Sinaga beserta Forkompinda terkait, di Desa Terusan Baru, Pang­

kalan Kerinci, Kamis (31/3).Sampai di Pangkalan Ke­

rinci, dengan menggunakan helikopter, rom bong an di­sambut oleh Bupati Pela­lawan, HM Harris dan langsung menuju lokasi pembuatan 100 sekat kanal.

Kapolres Pelalawan, AKBP Ade Johan Sinaga mengung­kapkan sekat kanal tersebut menjadi upaya pencegahan kembali terjadinya kebakaran lahan dan hutan (Karlahut) se­perti tahun­tahun sebelumnya.

Pemkab Pelalawan Bangun 100 Sekat Kanal“Pertimbangan kita, ta­

hun lalu terjadi karlahut di lahan kelompok tani ma­syarakat, maka kita mem­fokuskan pembuatan 100 kanal bloking di lokasi ini,” ujar Kapolres di lokasi.

Pembuatan Sekat Kanal ini akan memakan waktu beberapa hari ke depan yang dibagi menjadi dua tahapan. Tahap pertama dibangun 50 sekat kanal yang dikerjakan oleh 8­12 orang memakan waktu sekitar 2­3 jam untuk satu sekat kanal.

D e n g a n d i b a n g u n ­nya sekat kanal tersebut, diharap kan dalam waktu 2 hingga 3 bulan kedepan, lahan gam­ b u t akan terja­ga kelem­

babannya sehingga tidak mudah terbakar.

Saat peninjauan pembua­tan sekat kanal tampak ikut mendampingi, Direktur PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), Rudi Fajar, beserta timnya.

Dalam proses pembuatan kanal bloking, RAPP beker­jasama dengan pemerintah dan TNI atau Polri membantu secara teknis dengan meng­gelar pelatihan pembuatan sekat kanal dan embung be­berapa waktu lalu.

Selain meninjau sekat kanal, rom­ b o n g a n juga me­ l i h a t pompa Kesiapan Kemajuan

Reformasi Birokrasi PelalawanPANGKALAN KERINCI, MPP | Bupati Pelalawan, HM Harris, menghadiri acara Kewajiban Penyampaian Laporan Bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan di Jakarta, Rabu (30/03).

Dalam kesempatan itu, Bupati Pelalawan menye­rahkan langsung laporan bidang reformasi birokrasi, akuntabilitas aparatur dan pengawasan Kabupaten Pelalawan tahun 2015, kepada Menteri Pendayagu­naan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN­RB), Yuddy Chrisnandi.

Mengingat, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan, harus melakukan penilaian kesiapan dan kemajuan reformasi birokrasi secara mandiri.

Melalui surat No: B/1030/M.PANRB/02/2016, Yuddy mengungkapkan, bahwa laporan kinerja kementerian atau lembaga ini akan digunakan sebagai bahan pe­nyusunan laporan kinerja instansi pusat, setelah direvisi oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Surat tertanggal 15 Februari 2016 itu ditujukan kepada para Menteri Kabinet Kerja, Panglima TNI, KAPOLRI, Jaksa Agung, Kepala LPNK, Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Negara, Lembaga Non Struktural, Gubernur, Bupati dan Walikota.

Sedangkan tembusan surat tersebut disampaikan kepada Wakil Presiden, selaku Ketua Komite Pengarah Reformasi Birokrasi Nasional (KPRBN).

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Pelalawan, HM Harris didampingi oleh Asisten I, Assisten III, Kepala Inspektorat, Kepala Bagian Ortal dan Kepala BKD.[grc|mpp]

Diperkosa dan DibuangPEKANBARU, MPP | Seorang wanita muda berumur 20 tahun, warga Desa Pelambaian, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau diperkosa di area kebun sawit milik warga. Tragisnya, usai diperkosa, korban didorong ke parit dan pakaiannya dibawa kabur. Bahkan handphonenya juga diambil.

Malang nasib yang dialami Gadis (nama disa­markan, red). Tawaran pergi makan oleh lelaki yang dikenalnya malah berujung pemerkosaan.

Informasi yang dihimpun dari grc, Kamis (24/3) siang di Mapolda Riau, Gadis awalnya diajak jalan seo­rang lelaki berinisial RS, Minggu (20/3/2016) malam. Tanpa curiga korban pun menurutinya dan menunggu korban di simpang Desa Pelambaian.

Setelah bertemu, RS lalu mengajak Gadis berkel­iling. Lama­lama, perjalanan mereka justru mengarah ke areal kebun sawit, bukannya ke restoran. Saat itulah RS melontarkan rayuan mautnya untuk berhubungan badan, namun korban menolak.

Menerima penolakan itu membuat RS kian berin­gas. Dibawah pengaruh birahi, RS mengancam akan membunuh Gadis jika berani menolak ajakan itu. Sem­pat pula pelaku menampar dan mencekik leher korban.

Gadis yang ketakutan akhirnya hanya bisa pasrah. Satu persatu pakaiannya dilucuti dan korban akhirnya diperkosa. Setelah puas, RS lalu mendorong Gadis ke dalam parit dan mengambil handphone miliknya. Bahkan pakaiannya juga dibawa kabur. Usai itu, RS kabur dari lokasi.

“Kita sudah menerima laporan kasusnya dan ma­sih kita lakukan penyelidikan,” ucap Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Riau, AKBP Guntur Aryo Tejo, SIK MM.[grc|mpp]

Tengkorak Angelika Jadi Kasus Bukan Main­mainPEKANBARU, MPP | Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Provinsi Riau, Esther Yuliani Manurung, bersama Ketua Komnas Perlindungan Anak, Seto Mulyadi atau yang kerap disapa Kak Seto, mendatangi Dinas Sosial Provinsi Riau untuk mediasi kasus pem­bunuhan Angelika Raya Novianti Pardede (11), warga Pandau Jaya, Siak Hulu, Kampar.

“Bukan cuma Angelika saja, di Riau masih ada empat anak hilang yang belum juga ditemukan. Polisi harus bergerak cepat, saya miris melihat kasus An­gelika yang hilang dua minggu sejak 9 Maret 2016, begitu ditemukan sudah dalam kondisi mengenaskan (tinggal kerangka),” ungkap Esther, dilansir dari grc, Senin (28/3)

Geram melihat penyelidikan pihak berwajib yang masih alot, Esther berkoordinasi dengan Komnas HAM untuk melakukan mediasi kepada Dinsos Riau dan Polda Riau.

“Kak Seto datang khusus ke Pekanbaru untuk ma­salah ini. Kemarin Kak Seto sudah menemui orangtua korban untuk dimintai keterangan. Kabarnya ada yang melihat Angelika dibonceng dengan motor Beat arah Jalan Sepakat pada hari itu,” tuturnya.

Usai berkoordinasi dengan Kepala Dinsos Riau, Syarifuddin, Esther bersama Kak Seto menyambangi Polda Riau. “Saya tidak mau kita bersikap membe­da­bedakan anak. Jangan mentang­mentang anak yang kurang mampu kasus ini tidak ditanggapi oleh pihak berwajib. Justru anak­anak seperti ini yang harus kita bantu. Kasus Angelika ini bukan main­main, kita akan angkat ini dan laporkan ke Mabes Polri untuk diungkap tuntas,” jelasnya.[grc|mpp]

DANREM 031/Wirabima, Brigjen TNI Nurendi me­minta kepada Plt Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rach­man untuk membenahi per­izinan perusahaan perkebu­nan yang beroperasi di Riau.

Hal itu disampaikan Brigjend TNI Nurendi, saat peninjauan pembuatan 100 kanal bloking gotong roy­ong di Desa Rantau Baru, Kecamatan Pangkalan Ker­inci, Kabupaten Pelalawan, Riau, Kamis (31/3).

Menurutnya, pem­b u a t a n k a n a l

bloking di ar­eal peru­

sahaan menjadi tanggung jawab pihak perusahaan. “Agar, perusahaan menye­diakan kanal bloking di arealnya,” tegasnya.

Dikatakan Brigjen TNI Nurendi, pembuatan 100 kanal bloking yang dikerja­kan oleh TNI, Polri, Pemda, perusahaan dan masyarakat dengan cara gotong royong saat ini lokasinya masih da­lam areal perusahaan.

“Jadi tolong pak Guber­nur, kalau bisa izin­izin pe­rusahaan dibenahi kembali,” katanya.

Sambung Brigjen TNI Nurendi. “Kalau yang di areal

perusahaan seharusn­ya tanggung

jawab perusahaan, bukan urusan kita lagi yang harus mengerjakan. Kita ngurus yang di masyarakat saja lah,” ujarnya.

Kapolres Pela lawan, AKBP Ade Johan Sinaga, saat memberikan penjelasan mengatakan bahwa lokasi pembuatan 100 kanal blok­ing berada di areal perkebu­nan kelompok tani.

“Pertimbangannya, tahun lalu terjadi karlahut di lahan kelompok tani masyarakat, maka kita memfokus­kan pembuatan 100 kanal bloking di lokasi ini,” tan­das Kapolres. [grc|mpp]

Dandem 031 Wirabima: Perusahaan Bertanggung Jawab

KAMPAR, MPP | Dalam perjalanan kepemim pinan Bupati Kampar, Jefry Noer terdengar begitu banyak permasalahan baik itu yang dilaporkan oleh Lemba­ga Swadaya Masyarakat (LSM) maupun masyarakat kepada penegak hukum.

“Sepengetahuan kami, ba­nyak kasus korupsi yang diduga melibatkan Bupati Kampar, di­antaranya, pengadaan baju koko, dugaan korupsi program P4S, lahan fiktif di Kampar Kiri, dan dugaan korupsi pada perjalanan dinas Bupati serta keluarganya ke London. Kami dari HMOK bergabung bersama Gerak sudah melakukan berbagai upaya un­tuk tegaknya supremasi hukum, baik melalui sosial media maupun aksi turun ke jalan,” kata Ketua Himpunan Mahasiswa Ocu Kampar (HMOK), Rahmat Yani, yang ditemui MERAH PUTIH POS di Bangkinang, Senin (28/3/2016).

Menurutnya, pada tahun 2014 HMOK sudah pernah melakukan aksi jahit mulut di depan Istana Negara.

“Namun sampai hari ini keadilan ataupun penegakan hukum masih belum memperli­hatkan kalau hukum itu memang benar­be­nar tidak pandang bulu. Penegakan hukum masih tajam ke bawah dan tumpul ke atas,” tegasnya.

Terkait dugaan korupsi pada program P4S, kegiatan SKPD banyak dipusatkan pada program tersebut, sudah dilaporkan oleh LSM dan bersama masyarakat ke KPK dan Kejagung.

HMOK sendiri terus mengontrol permasalahan yang diduga kuat ada ke­terlibatan Bupati Kampar. Rahmat Yani mewakili HMOK dan masyarakat kabu­paten Kampar meminta kesiapan Presiden Joko Widodo untuk turut serta membantu pemberantasan korupsi yang ada di Kabu­paten Kampar.

Lebih lanjut, mahasiswa Universitas Islam Riau (UIR) ini menuturkan bahwa pada tahun 2015 lalu, dugaan korupsi

pada program P4S ini sudah diperiksa oleh Jampidsus Kejagung RI di Kejati Riau. Dalam pemeriksaan tersebut, lima orang

saksi sudah dihadirkan untuk dimintai keterangan. Namun sampai hari ini belum ada jawa­ban pasti dari pihak kejaksaan RI. Dan yang membuatnya bin­gung pada kasus bersiarnya Bu­pati serta keluarga ke London, hanya Dirut Bank Sarimadu saja yang divonis, padahal yang melakukan perjalanan adalah Bupati dan keluarganya.

“Terakhir, kami jumpa de­ngan ketua Jampidsus Kejag­ung di Kejati Riau, mengatakan percayakan kepada kami, pihak Kejaksaan. Kami tidak akan

main­main dalam dugaan korupsi yang melibatkan Bupati Kampar ini. Apabila dua alat bukti memang ada, pidana ko­rupsinya, maka kami akan mengusut tun­tas permasalahan ini. Namun, sampai hari ini jawaban dari hasil pemeriksaan belum dapat kami dengarkan langsung dan belum dapat berjumpa dengan pihak pemeriksa,” tambahnya.

Disinggung mengenai kinerja Bupati Kampar selama ini, Rahmat menegaskan, kalau sampai hari ini wacana Bupati Kampar menzerokan kemiskinan, rumah kumuh dan pengangguran belum terlihat daerah mana yang sudah terzerokan.

Sedangkan program Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Energy (RTMPE) yang digadang­gadangkan dapat menjadikan kan masyarakat berhasil, sampai sekarang dinilainya nihil.

“Untuk itu, kami tidak akan pernah ting­gal diam atas apa yang terjadi di kabupaten Kampar. Kami akan terus berupaya menuntut keadilan. Kami akan konsolidasikan perma­salahan yang diduga melibatkan Bupati Kampar ini dengan LSM dan masyarakat serta meminta Presiden Republik Indonesia Joko Widodo untuk ikut serta, berdiri tegak bersama kami memberantas korupsi di serambi mekah Riau ini,” tutupnya. [Canggih|mpp]

air mini menggunakan tena­ga mesin motor bebek 4 tak, yang merupakan karya anak bangsa sendiri.

Pompa portabel terse­

but dipasang di roda gigi mesin sebelah kiri depan, dan dapat menyemprotkan air cukup kuat tergantung putaran mesin. Diharapkan

mesin ini dapat menjadi alat pemadam efektif dan efisien di lahan yang sulit dijangkau.[grc|mpp]

HMOK Ingin Dugaan Korupsi Bupati Kampar Diusut Tuntas

KAMPAR, MPP | Program pemerintah provinsi Riau melalui Dinas Perkebunan Provinsi Riau memberikan bantuan bibit sawit kepada kelompok tani yang bera­da pada UPT wilayah IV dinas perkebunan Kampar direncanakan sejak tahun 2014 belum terealisasi hingga sekarang.

“Kelompok tani yang berada pada wilayah kami memang membutuhkan bantuan bibit sawit, sudah dua tahun bantuan yang dijanjikan oleh dinas perkebunan provinsi Riau kepada kelompok tani belum terealisasi,” terang Bambang Yanto, petugas penyuluhan UPTD Perkebunan wilayah IV yang ditemui di ruang kerjanya kepada MERAH PUTIH POS, Selasa (29/3)

Menurut Bambang Yanto, ada lebih dari 400 kelom­pok tani yang berada di wilayah rantau, Kampar Kiri yang kecewa atas tidak terealisasinya program bantuan bibit sawit tersebut.

Saat ini dinas terkait kembali mewacanakan bantu­an bibit sawit untuk kelompok tani, Bambang Yanto memprediksikan program tersebut kembali gagal dan menimbulkan kekecewaan belaka seperti yang sudah­su­dah.[canggih|mpp]

Kelompok Tani Kampar Telan Janji Palsu

RAHMAT YANI

PALANG nama Dinas Perkebunan Kampar

cang

gih

www.liputanmerahputih17.com

Merah Putih PosEdisi 15/4 - 10 April 201613 SIAK & MERANTI

SIAK, MPP | Hingga saat ini sejumlah SKPD di ling­kungan Pemerintah Kabupaten Siak terus melakukan evaluasi kinerja terhadap tenaga honorer. Tujuannya untuk pengurangan tenaga honorer sesuai dengan arahan yang telah ada pasca penyesuaian anggaran oleh Pemerintah Daerah.

“Evaluasi Ini untuk memastikan kemampuan kiner­ja tenaga honorer. Mana yang akan dipertahankan (dianggap mampu menjalankan tugas,red), dan mana yang akan dibuang (tidak mampu, red). Itulah sebabnya evaluasi kinerja diserahkan kepada setiap SKPD,” kata Lukman selaku Kepala BKD Kabupaten Siak kepada wartawan, kemarin.

Lebih lanjut Lukman mengatakan, evaluai kinerja ini diserahkan kepada setiap SKPD, sebab yang tau persis terhadap kemampuan kinerja tenaga honorer tersebut adalah atasannya. Sedangkan jumlah SKPD yang sudah menyelesaikan evakuasi kinerja sudah sampai angka 85 persen.

“Hanya tinggal 15 persen saja lagi yang belum. Insya Allah dalam waktu dekat ini semuanya sudah selesai. Terkait berapa jumlah tenaga honor yang akan dirumahkan, secara total belum bisa disampaikan. Sebab kita masih menunggu selesai semua baru bisa tau berapa jumlah sebenarnya tenaga honor yang dikurangi,”pungkasnya.[rmn|mpp]

Pulau Jadi dan Pulau Panjang Dijadikan Objek WisataSEI TOHOR, MPP | Camat Tebingtinggi Timur Hel­fandi, berharap kepada instansi terkait keberadaan Pulau Panjang dan Pulau Jadi, bisa dibangun menjadi kawasan wisata bahari.

“Untuk menggali potensi perekonomian daerah dari sektor pariwisata, diharapkan ke dua pulau itu bisa digarap dan “dijual” guna pemasukan kas daerah,”ung­kap Camat Helfandi.

Kedua pulau yang berukuran kecil itu saat ini masih belum berpenghuni. Dan pulau tersebut hanya ditumbuhi pohon mangrove serta di huni oleh berbagai flora dan fauna.

Ia mengatakan, saat ini keberadaan pulau itu me­mang belum dijamah oleh masyarakat. Artinya belum ada masyarakat yang berusaha atau membuka lahan pertanian maupun perkebunan.

Memang selama ini kita juga secara implisit tidak mengijinkan kalau ada masyarakat yang mau berdiam di kedua pulau itu. Dan kebetulan juga masyarakatpun tidak begitu berniat untuk bediam di sana.

Kondisi ini sangat mendukung, jika pemerintah menjadikan ke dua pulau tersebut menjadi obyek wisata bahari atau wisata mangrove di Meranti. Sebab bagaimanapun pemerintah harus mampu menggali potensi pendapatan asli daerah untuk melaksanakan pembangunan,”kata dia.

Diungkapkan juga, jika tidak dijadikan menjadi kawasan wisata, maka kedua pulau juga sangat men­dukung jika dijadikan kawasan industri seperti lokasi pembangunan pabrik sagu.

“Sebab selat yang menjadi lokasi ke dua pulau yang berdekatan itu, umumnya tidak sibuk dilalui kapal­kapal yang menuju Pekanbaru atau sebalikn­ya. Untuk itu pembangunan pulau tersebut sangat berpotensi dijadikan sumber PAD di masa datang,” jelasnya. [rmc|mpp]

Penanganan Abrasi, Prioritas di Rangsang BaratBANTAR, MPP | Wakil Bupati Kepulauan Meranti, H Said Hasyim, menyebutkan penanganan persoalan bencana abrasi menjadi titik fokus pembangunan di Ke­camatan Rangsang Barat selain pembangunan jalan.

Hal itu diungkapkannya saat menggelar Mus­renbang kecamatan di Desa Bantar baru­baru ini. Di ucapkannya, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Me­ranti akan memprioritaskan penanggulangan masalah abrasi dan pembangunan jalan yang akan dilaksanakan pada tahun anggaran 2017 mendatang.

“Sesuai usulan bapak­bapak kepala desa tadi, yang harus diprioritaskan adalah penanggulangan bencana abrasi dan pembangunan jalan poros. Oleh sebab itu, usulan­usulan yang lain hanya untuk jadikan usulan pelengkap dan tetap dimasukkan dalam prioritas Mus­renbang kecamatan ini,”ujar Said Hasyim.

Maka dari itu, lanjut dia, kenapa jalan dan penang­gulangan masalah abrasi kita utamakan, karena jalan adalah urat nadi ekonomi, sementara abrasi adalah bencana yang terjadi secara terus menerus.

Jadi ke dua persoalan ini harus menjadi prioritas yang dilakukan di Kecamatan Rangsang Barat untuk tahun 2017 mendatang,”jelas Said lagi.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Muzamil me­ngatakan, pelaksanaan Musrenbang tersebut jangan hanya seremonial belaka, tapi harus serius melak­sanakannya,”kata Muzamil. [rmc|mpp]

Kinerja Honorer Masih Dievaluasi

SIAK, MPP | Pemerintah Kecamatan Su ngai Mandau telah melakukan pendataan terhadap lahan masyarakat untuk dibebaskan dari areal perizinan perusahaan. Data tersebut telah diajukan pada tim Inventarisasi Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah (IP4T) Kabupaten Siak.

Demikian disampaikan Camat Sungai Mandau Irwan Kurniawan, Selasa (28/3). Camat mengaku telah melaku-kan inventarisasi terhadap lahan pemukiman dan kebun warga dengan didampingi pemerintah kampung.

“Kita ajukan rata-rata 500 ha untuk tiap kampung untuk dibebaskan, ini penting guna menjamin masyarakat atas tanah yang mereka miliki,” kata Irwan Kurniawan.

Untuk diketahui, wilayah administrasi Kecamatan Su-ngai Mandau lebih 80 persen dikuasai areal perizinan peru-sahaan, yang mana semenjak pelepasan kawasan hutan itu diberikan pada perusahaan masyarakat sudah bermukim di dalamnya.

Menurut Irwan, proses IP4T masih panjang, meski sudah ada data usulan dari pihaknya. Namun sesuai prosedur perlu dilakukan ve-rifikasi oleh tim IP4T di ting-kat kabupaten, dilanjutkan ke provinsi selanjutnya baru bisa disetujui oleh kementrian.

Terpisah, masalah yang sama ditemukan di Kampung Tumang Kecamatan Siak, dari 14.500 ha luas wilayah administrasi kampung masuk ke dalam areal perizinan PT

Ajukan 500 Ha Pembebasan Lahan dari Areal Perusahaan

n Pemcam Sungai Mandau

SSL yang mengantongi izin menggarap lahan 19.500 ha. Hal ini memicu konflik antara masyarakat dengan pihak perusahaan.

Humas PT SSL Dani men-jelaskan, kesulitan menyele-saikan masalah ini, pihaknya menunggu keseriusan tim IP4T menyelesaikan sengke-ta lahan antara masyarakat Tumang dengan perusahaan.

“Secara internal kami sudah melakukan pendata-an, mana lahan masyarakat tumang yang sudah lama,

apalagi yang ada bekas sejarah seperti kuburan, rumah tidak kami garap,” kata Dani.

Terkait pemasangan plang tapal batas pada kebun war-ga yang sudah produktif, ia mengakui hal itu menuai konflik. “Kami sudah satu kali melakukan pembahasan dengan masyarakat dan aparat kampung, namun belum sele-sai,” terang Dani.

Dani mengaku pihaknya membutuhkan campur tangan pemerintah, khususnya tim IP4T untuk menyelesaikan

masalah ini. Jika benar dalam regulasi lahan yang sudah dikuasai masyarakat harus dibebaskan, pihaknya me-relakan dengan catatan kepu-tusan pembebasan lahan itu dikeluarkan oleh pemerintah pusat dalam hal ini pihak kementerian.

P e r m a s a l a h a n p e l i k ditemukan SSL, karena di dalam areal perizinannya ada yang dikuasi oleh oknum pengusaha mencapai ribuan ha, Dani mengaku pihaknya masih melakukan identifikasi

siapa pemilik kebun tersebut.Sekretaris Komisi II DPRD

Siak Ariadi Tarigan me-ngatakan, masalah ini harus segera disikapi oleh pemerin-tah, Komisi II telah melakukan konsultasi pada Kementerian.

Ariadi Tarigan mengaku pi-haknya telah menyurati Dishut-bun, agar segera menggerakkan tim IP4T. Tujuannya untuk memberikan kenyamanan pada masyarakat yang tinggal di tengah areal perizinan peru-sahan perkebunan atau usaha tanaman industri.[rmc|mpp]

Asrama KAT Tak Maksimal,

Bisa Dialih FungsiSELATPANJANG, MPP - Kepala Bidang Sosial, Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disos-nakertrans) Kepulauan Meranti, Mahadi, mengatakan bahwa Asrama Komunitas Adat Terpencil (KAT) yang dibangun tahun 2012 lalu bisa dialih fungsikan. Namun, harus ada persetujuan dari Bupati Kepulauan Meranti Drs H Irwan MSi.

Menurut cerita Mahadi, asrama yang dibangun khusus siswa KAT di Meranti, belum berfungsi mak-simal. Sebab, hanya sedikit anak-anak suku akit yang bersekolah di Selatpanjang, sehingga kamar yang disediakan pun tidak semuanya terpakai.

“Tujuan dibangunkan asrama itu untuk tempat menginap anak-anak KAT. Tapi, memang minat belajar-nya rendah, sehingga tak banyak yang bersekolah. Padahal seluruh Kades yang daerahnya ada KAT sudah kita kirim surat,” kata Mahadi.

Diceritakan Mahadi lagi, seti-daknya ada sekitar 16 kamar yang tersedia dari dua bangunan tak jauh SMA 3 Selatpanjang tersebut. Dua bangunan itu untuk asrama putra dan asrama putri. 8 kamar untuk putra, 8 kamar untuk putri. Satu

kamar ada 4 tempat tidur yang dibangun bertingkat.

Namun, hingga saat ini, menurut Mahadi juga, hanya sedikit kamar yang digunakan. Sebab, anak-anak KAT yang menempati asrama itu sekitar 6 orang saja. “Sebetulnya 1 kamar itu ada 4 tempat tidur, ber-tingkat. Kalau mereka gunakan satu kamar dua orang, ya sekitar 2 sampai 3 kamar yang berisi. Selebihnya ma-sih kosong,” ujar Mahadi lagi.

Kemudian ketika ditanya apakah bangunan itu bisa dialih fungsikan, Mahadi mengatakan bisa saja hal itu terjadi. Namun, harus seizin Bupati Kepulauan Meranti.

Sebelumnya, Kasi Pemuda dan Olahraga Disparpora Kepulauan Me-ranti Rayan Pribadi SH mengatakan pihaknya ada rencana untuk meman-faatkan asrama tersebut sebagai tem-pat karantina atlet PPLPD. Namun, Disparpora harus berkoordinasi dengan banyak pihak terutama leg-islatif karena menyangkut anggaran (karantina).

“Kita sudah bicarakan dengan Dinas Sosial untuk penggunaan gedung. Kita upayakan atlet PPLPD ini bisa dikarantina pada anggaran perubahan,” kata Rayan. [grc|mpp]

SIAK, MPP | Guna mengatasi per-masalahan penerangan di wilayah Kecamatan Sungai Mandau, khusus-nya di perkampungan yang terisolir, pemerintah berencana membangun pembangit listrik tenaga surya atau solar cell. Hal ini penting mengingat beberapa kampung susah dijangkau jaringan listrik dari PLN.

Untuk mewujudkan niat ini, Pem-kab Siak mengajukan permohonan kepada Pemerintah Pusat, progres usulan bantuan Pusat Listrik Tenaga Surya (PLTS) ini sudah memasuki tahap ferifikasi akhir.

“Untuk beberapa kampung di Sungai Mandau, penerangan listrik kita rencanakan dengan tenaga surya. Karena ada beberapa kampung yang sulit dijangkau oleh jaringan listrik,” kata Bupati Syamsuar, Selasa (29/3) di Siak.

Menurut Syamsuar, masalah lis-trik merupakan program perioritas Pemkab Siak, karena penerangan mer-upakan kebutuhan utama masyarakat untuk menunjang perekonomian masyarakat.

Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Siak Amin Budiyadi menyampaikan, Pemkab Siak mengu-sulkan tujuh Pembangkit Listrik Solar

Cell untuk masyarakat Kecamatan Sungai Mandau.

Sebanyak 5 unit PLTS Komunal direncanakan akan dipasang di dekat kantor penghulu, tujuannya untuk penerangan kantor, sekolah, fasilitas umum dan masyarakat sekitar.

“Satu keping solar cell PLTS Komu-nal bisa memenuhi penerangan untuk 35 KK, dua unit lagi PLTS terpusat, seperti yang telah dibangun di Teluk Lanus,” kata Amin Budiyadi.

Satu unit PLTS Terpusat bisa men-erangi sekitar 250 KK. Unit ini akan di-pasang pada kampung sangat terisolir. Untuk diketahui, jarak antar kampung di Kecamatan Sungai Mandau sangat jauh, terpisahkan oleh hutan atau konsensi dan HPH-HTI perusahaan tanaman industri.

Dijelaskan Amin Budiyadi, pihak-nya telah mengusulkan pada PLN wilayah Riau dan Kepulauan Riau kota Kecamatan Sungai Mandau bisa mendapat penerangan dengan menar-ik jaringan dari Perawang. Dengan mengambil daya dari pembangkit PT IKPP.

“Kami sudah menyurati PLN, namun sampai saat ini GM belum memberi jawaban,” kata Amin Budi-yadi.[rmn|mpp]

7 Pembangkit Cell Surya Diusulkan

untuk Sungai Mandau

SELAT PANJANG, MPP | Bupati Kepu-lauan Meranti Irwan Nasir heran bercam-pur takjub. Ia seakan tidak percaya bahwa di daerah yang dipimpinnya bertanah gambut bisa ditanami kacang kedelai. Perasaan itu diungkapnya saat melakukan panen perdana 10 hektare kacang kedelai di Desa Tenggayun Raya Kecamatan Rang-sang Pesisir, Kamis (31/3).

“Ini di luar perkiraan ternyata kacang kedelai bisa tumbuh dengan baik di tanah gambut. Saya salut dengan semangat dan kerja keras masyarakat petani, juga Dinas Pertanian dengan para PPL (Petugas Pe-nyuluh Lapangan),” ungkap Irwan.

Untuk diketahui, para petani di Rang-sang Pesisir khususnya Desa Tenggayun Raya hampir belum pernah membudidaya-kan tanaman kacang kedelai dalam jumlah besar. Biasanya masyarakat setempat menanam jagung, ubi kayu, kopi, karet dan kelapa. Hal ini karena ada anggapan

kacang kedelai tidak bisa tumbuh dengan baik di lahan gambut yang gampang kering ketika cuaca panas.

Adapun 10 hektare kebun kacang kedelai yang ditanam kelompok tani Teng-gayun Raya merupakan binaan Dinas Per-tanian, Peternakan dan Ketahanan Pangan (DPPKP) Kabupaten Kepulauan Meranti. Kacang kedelai itu tumbuh dengan cukup baik dan buahnya besar-besar.

Bupati Irwan sempat berdialog dengan seorang petani saat melakukan panen per-dana tersebut. “Untuk satu hektare kami bisa panen sekitar 350 kilogram. Harga kedelai ini sekitar 12-13 ribu rupiah per- kilogramnya Pak,” ucap petani tersebut.

Petani itu juga menjelaskan jika kondisi cuaca hujan cukup dia yakin produksinya lebih tinggi. Dia menilai akibat cuaca yang kering, kondisi tumbuhan kedelai agak terhambat namun buahnya tetap besar. “Kalau airnya cukup dengan curah hujan

yang baik kami yakin hasilnya bisa lebih baik,” tambah dia.

Sementara itu Kepala Desa (Kades) Teng-gayun Raya Haiwar mengakui penanaman kacang kedelai itu berkat bantuan tenaga PPL Disnaktan. Semula masyarakat ragu apakah kedelai bisa tumbuh di tanah gambut.

“Kalau di tanah liat seperti Desa Ke da-burapat (desa tetangga) mungkin kedelai ini bisa tumbuh dengan baik. Namun ber-kat bantuan PPL dan kegigihan masyarakat akhirnya di tempat kami kedelai ini bisa juga tumbuh meski agak kerdil namun buahnya lumayan besar-besar,” jelas dia.

Sebelumnya Bupati Irwan memuji kerja keras masyarakat setempat dan petugas Disnaktan. Dia mengintruksikan Disnaktan terus mendorong masyarakat memanfaatkan lahan-lahan yang belum tergarap untuk menanam kedelai, jagung, padi dan jenis tanaman lainnya yang sesuai dengan kondisi tanah.[rgc|mpp]

BUPATI Irwan Nasir mencoba makan kacang kedelai mentah yang dipanen di Desa Tenggayun Raya Kecamatan Rangsang Pesisir, Kamis (31/3).

Kedelai Tumbuh dengan Baik di Tanah Gambutn Panen Perdana Kedelai 10 Hektare di Desa Tenggayun Raya

JALAN Siak­Perawang yang tengah diperbaiki. Siak terima penghargaan memalui Inovasi Reaksi Cepat Perbaiki Jalan Rusak

goria

u

riaug

reen

MAKAN ENAK

Merah Putih PosEdisi 15/4 - 10 April 2016 14

P R E S T A S I

KREASI makanan seperti tak ada ma­tinya. Kali ini datang dari makanan khas Italia, yap! Pizza. Dengan teknik dan pengolahan yang cerdas, lahirlah Pizza Goreng. Saat ini sudah tersedia di kota Pekanbaru yang dijual online melalui akun instagram @jajananwarung_pku.

Amanda Olivia, atau yang biasa disapa Manda, mendapat ide stock makanan frozen ini ketika tengah disibu­kan dengan tugas akhir kuliahnya pada pertengahan bulan Maret lalu. Dengan animo dan minat konsumen yang diluar dugaan, Manda kemudian meningkat­kan jumlah stock Pizza Goreng aneka rasanya tersebut.

“Harganya mulai dari Rp. 75 ribu sampai Rp. 80 ribu,” terang Manda kepada MERAH PUTIH POS, Selasa (29/3)

Berbeda dengan Pizza pada umum nya, Pizza Goreng memi­liki tekstur lebih padat dan renyah ketika dimakan saat hangat. Ketika han­gat pulalah Pizza Goreng terasa jauh lebih nik­mat, karena lele­han keju moza­rela yang ada di dalamnya akan meleleh ketika

dimakan.Untuk varian rasanya sendiri, Pizza

Goreng memasukan beberapa varian rasa nusantara, seperti rendang dan kari ayam yang pastinya tidak bisa didapat di tempat makan Pizza lainnya.

Bagi kalian yang ingin merasakan sensasi berbeda makan Pizza, bisa mencoba Pizza Goreng dapat langsung menghubungi Manda selaku owner @jajanan­ w a r u n g _ p k u melalui B l a c k b e r r y Mas- sager dengan p i n 521B82CB .

[ivan|mpp]

Pizzgor Aneka Rasa

KEPITING, binatang bercapit yang memiliki daging putih, lembut, berserat merupakan bahan makanan yang lezat jika

diolah dengan benar dan tepat. Seperti kepiting saus padang olahan Johan Nga­lianti (37) yang juga owner dari @crabby.crab. Dengan sistem penjualan online, Johan mampu membuka peluang usahanya sendiri.

Johan dan istrinya, Ina (35) memulai karir dibidang fotograph awalnya, kemu­dian hijrah ke bisnis kuliner pada Septem­ber 2015 lalu, melahirkan citarasa kelezatan kepiting papua yang terkenal dengan ketebalan isi dagingnya.

“Kepiting Papua ini berbeda daripada kepi­ting biasa, lebih tebal dan berisi, jadi pelanggan akan puas menikmati kepiting kami,” ujar Ina saat berbincang­bincang dengan MERAH PUTIH POS, Kamis (24/3)

@Crabby.crab menjual K e p i t i n g S a u s Padang d a n

Kepiting Saus Blackpaper dengan harga tergantung berat pesanan konsumen.

Kepiting saus padang sendiri memiliki rasa kompilasi, mulai dari manis, pedas, asin, dan sensasi segar yang muncul di li­dah. De ngan tingkat kepedasan yang dapat diterima semua kalangan, Saus padang menjadi varian rasa Kepiting @crabby.crab yang sangat digemari konsumen.

“Kami juga menggunakan Kepiting kelas A, yang menjadikan Kepiting buatan kami pertama dan satu­satunya yang meng­gunakan bahan terbaik, Kepiting Papua di Pekanbaru,” tambah Johan.

Ina juga menuturkan bahwa Kepiting mati yang terkadang akibat terlalu lamanya pengiriman dari Papua ke Pekanbaru tidak dapat digunakan. Jadi, kepiting yang diolah

benar­be­

nar segar dan masih hidup sebelum diolah.Cara pemesanan Kepiting @Crab­

by.crab sendiri bisa melalui Line de­ngan akun crabby.crab dan aplikasi WA 081275133255. Jika cocok, setelah dise­suaikan dengan stock, ditimbang, difoto agar konsumen melihat ukuran Kepiting pesanannya terlebih dahulu, Ina menga­takan ia dan Johan segera menyiapkan Kepiting Papua segar tersebut.

Selain itu, bumbu yang mereka bubuh­kan juga meresap langsung ke dalam daging karena cangkang Kepiting diberi celah terlebih dahulu sebelum dimasak.

“Kalau mau order, sebaiknya sehari se­belum, karena yang pesan lumayan banyak dan dari tempat berbeda­beda,” pesan Ina.

Kedepannya @crabby.crab meren­canakan membuka gerai atau restoran

Kepiting yang berbeda dari tempat makan Kepiting yang sudah ada di Pekanbaru.

[ivan|mpp]

Capit Tebal dari Papua

PIZZA Goreng

IVA

N

KEPITING Saus Padang, Narto

SATU lagi pelajar dari Provin­si Riau yang berprestasi di tingkat nasional, seperti Yupo Rizkia Fitrah Herman,

pelajar berprestasi kelahiran 10 Juli 1998 di Desa Koto Cengar, Kuantan Singingi, Riau.

Yupo, begitu ia disapa, merupa­kan salah satu siswi berprestasi yang mampu berbicara bahasa asing di kompetisi nasional. Siswi jurusan tata boga di SMKN 3 Pekanbaru ini menjadi juara pertama kompe­tisi debat bahasa inggris tingkat na­sional oleh Kementerian Pendidikan dan kebudayaan (Kemendikbud) pada tahun 2014 yang diadakan di Malang, Jawa Timur.

Bermula dari kegemarannya ter­

hadap bahasa inggris, Yupo mengi­kuti ekskul Smart Class di SMKN 3 Pekanbaru, kompetisinya dimulai antar sekolah se­kota Pekanbaru, dan menjadi Best Speaker. Sejak saat itu Yupo di rekrut menjadi tim uta­ma debat bahasa inggris mewakili provinsi Riau di kompetisi nasional.

“Awalnya saya hanya sekedar suka dengan bahasa inggris, terus ikut ekskul di sekolah, gak nyangka jadi juara tingkat kota, dan tingkat nasional seperti ini,” ungkapnya kepada MERAH PUTIH POS, Kamis (31/3).

Yang menarik dari Yupo ialah caranya belajar bahasa inggris diluar pelajaran yang ia terima di sekolah maupun pelatihan debat, yaitu

melalui kegema­rannya menon­ton drama korea. “diluar coaching english dan pela­jaran di sekolah, biasanya saya belajar melalui drama Korea , biasanya teman­teman nonton d r a m a Ko r e a subtitle-nya su­dah dalam ba­hasa Indonesia, dan saya sengaja mencar i yang subtittlenya ma­sih dalam bahasa Inggris, sekalian memperlancar kemampuan ba­hasa Inggris saya, lagian Subtittle Indonesia itukan hasil translate

dari bahasa Inggris,” ujar Yupo.Dari kegemaran inilah Yupo

merasa kemempuan berbahasa Inggrisnya meningkat, Yupo juga mengatakan agar jangan meman­dang bahwa drama Korea itu hanya sebagai bentuk hiburan saja, tetapi bisa memberikan kita banyak pela­jaran, tergantung dari sudut mana kita memaknai.

Yupo juga menyarankan kepada teman–teman yang akan atau sedang mengikuti kompetisi debat bahasa asing untuk sering–sering mem­baca tentang isu–isu yang beredar di tengah masyarakat, karena biasanya panitia kompetisi debat bahasa asing itu menentukan tema dari isu–isu tersebut.

“Buat teman­teman yang ber­kompetisi sering­seringlah mem­baca berita untuk mencari tahu apa saja yang menjadi isu–isu yang sedang beredar di masyarakat, karena biasanya topik debat berasal dari sana, seperti waktu itu panitia mengangkat tema ISIS karena ISIS lagi gencar di beritakan di media massa” ungkap bungsu dari empat bersaudara ini.

Yupo juga menceritakan pe nga­lamannya saat mengikuti kompetisi debat, kala itu ia kurang mengetahui atau kurang informasi menge­nai topik yang diberikan panita, kemudian ia down karena itu, tapi Yupo berhasil mengatasinya dengan kemampuan speak yang baik dan akhirnya menang perdebatan.

“Waktu itu kami diberikan tema manfaat MSG untuk tubuh, meski­pun saat itu cukup tahu tentang topik ini, tetapi sempat kewalahan karena tema nya sedikit menguntungkan untuk tim kontra, sedangkan kami

waktu itu menjadi t i m

P r o ,” u n g k a p ­nya.

Ada satu hal yang membuat nya sangat termotivasi saat berkompetisi, yaitu mo­tivasi dari keluarga, saha­bat, dan orang­orang ter­dekat. Dengan dorongan dan semangat dari mereka, Yupo merasa berhasil sam­pai sejauh ini.

“Apapun yang kita laku­kan, lakukanlah yang ter­baik, dan jangan lupa tetap semangat, karena jika kita tidak semangat kita tidak lebih dari pada seorang pe­cundang” ungkap Yupo.

Saat ini, Yupo akan menghadapi Ujian Na sional tingkat SMA sederajat, ia berharap ketika lulus nanti bisa masuk pergu­ruan tinggi ternama di Indonesia dan melanjutkan prestasinya di Kompetisi debat bahasa asing ini, Yupo juga berharap ke­pada pemerintah khu­susnya pemerintah Provinsi Riau untuk lebih memperhatikan siswa berprestasi se­perti dirinya, de ngan memberikan bantuan bea­siswa karena akan sangat membantu.[narto|mpp]

Drama Korea Sarana Belajar Yupo

Belajar Bepergian

Katakan ibu, apa yang perlu kubawa selain seutas airmatadan karangan kerangka doaapakah aku butuh senter dengan cahaya otomatis?

Yang menyelamatkanku dari kegelapan hujan bilamatahari mati.

atau peta yang melulu gambar samudera di bawaharsiran tangan gemetar, ulah ta ngan bayi lelaki yang rajin menggambar kesunyian di kepalaku.

Aku ini lelaki Musrmushi ibu,rerajang mimpi pun cukup me nguatkan kaki kuyuku.perihal perjalananku tak jauh.sekadar mengejar musafir yang fatir memburu ruh.

Katakan ibu,di mana aku harus singgah kala lelah bertingkah.jangan ibu.jangan di situ.jangan di makam mawar yang durinyahendak menanam sunyi sepanjang rusuk ayahku,bu, kumohon...

Si Gila Kita seperti si gilamerapal neraka di luar kepalamengingat surga di antara pahalalu dada kita serahkan pada se-mestamenjadi gurun bagi segala petapayang gagal mematahkan kakinya Yang hendak berjalan dengan tanganmengajak doa menggandeng tuhan

Jika ibu Jika ibu bahagia melihatmu muntab oleh katakata berlidah hinakutuklah dirimu nan adam menjadi hawa, atau manusia ke binatang.tak guna kau berharap memandang surga dari puncak tursina.

Atau mengintai inferno dengan jarak yang masih radius bagi mata.mari, kutuk dirimu sendiri menjadi debu melulu.mengembara ke jalanjalan yang tertinggal,

tempat orangorang anal sesekali merindukan masalalu yang binal.atau jadikan dirimu jung yang tak memiliki haluan,yang gamang pada muara, yang asing bagi ikan di lautan.hidupmu mesti oleng dan celaka, percayalah padaku sekaligus ragu.

dengan hidup begitu, kau akan mengubur suara ibu di lehermu.meminta tuhan, memerawani ret-inamu, agar perjaka segala cahaya.

Muhammad Asqalani eNeSTe. Alumnus Universitas Islam Riau.

Buku Kumpulan Puisi terbarunya, Bimbilimbica (2016) aktif

di Community Pena Terbang(COMPETER).

Sore ini tepat pukul empat lebih seperempat aku dan Nanda duduk berhadapan di kafe tempat biasa kami diskusi. Ada perbedaan pada

raut mukanya. Tak seperti biasa, yang bahagia. Seperti ada sesuatu yang hilang, yang pergi, atau yang lain-lain penyebab wajahnya muram.

Jus pesanan sudah sampai. Pelayan meletakan di atas meja. Tanpa kami sadari, belum ada pembicaraan secara pasti saat ini. Ia tampak gagu. Agak sedikit melamun. Aku tahu, dia penulis. Dan cara melamun para penulis tidak seperti itu.

“Nan, aku heran. Nggak seperti biasa. Bia sanya aja kamu cerewet banget. Yang mulai ngomong dan sebagainya. Kamu kenapa?” aku memulai dialog ini sambil meng aduk-aduk jus di depanku. Ia ge-ragapan.

“Eh, sorry, sorry, Sa. Pikiranku lagi kacau...” ia berusaha tenang dan langsung menyeruput hidangan.

“Cerita, dong,” paksaku. “Sahabat sendi-ri, kok. Masa main rahasia-rahasiaan.”

“Untuk yang satu ini nggak bisa cerita, Sa. Masalahnya, ah. Ngomong yang lain aja.”

“Yaudah deh. Itukan hakmu,” Kataku sambil tersenyum.

Awan-awan berarak. Awan putih yang berjejer rapi, Dari balik jendela kaca, aku melihat semuanya. Dan masih seperti tadi, meski Nanda berusaha tenang, aku masih bisa menebak, hatinya begitu gusar. Ada apa.

Ia kembali tersenyum saat kupandangi terus.

**Alesia, harus dengan apa aku mengawali

pembicaraan ini, kata hatiku. Di sini aku bimbang. Tujuanku mengajaknya serba buyar. Harusnya aku tidak berhak melaku-kan ini. Aku ingat betapa dulu, pertama kali bertemu di kampus. Dia yang mengajariku filsafat, sastra, dan lain sebagainya. Hingga sekarang aku seperti ini. Bisa menerbitkan banyak buku. Walaupun masih banyak buku miliknya. Wajarlah. Dia seniorku.

“Nan, kalau diam seperti ini, terus apa tujuanmu mengajakku ke sini?”

Aku tersentak dari lamunan. “S-S-Sa, bagaimana kalau novel yang

pernah aku ceritakan ke kamu itu tidak terbit?” aku mengalihkan pembicaraan.

“Hemm?” ia mengerutkan kening. Se -akan tak percaya pada apa yang aku katakan “ah, nggak enak, Nan. Kalau seperti ini. Kau seperti menyembunyikan sesuatu.”

Degg...Aku lupa kalau ia juga belajar memaha-

mi arti gerak-gerik manusia. Apa aku harus jujur hari ini juga. Saat ini juga. Maafkan aku, Alesia. Dengan gugup dan perasaan yang tak menentu. Kubuka tasku. Kukeluar-kan selebaran undangan pernikahan antara aku dan Dian.

Sekali lagi aku teringat dulu, betapa dia pernah bercerita kepadaku tentang perasaannya terhadap Dian, sahabatnya se-jak SMA. Dian-lah yang telah membuatnya mencintai sastra. Mengajarinya mengarang. Sehingga jadi penulis beken seperti ini.

Aku tahu, Alesia tak mungkin mengung-kapkan perasaan itu kepada Dian. Sebab, selain pemalu, ia juga merasa belum siap apabila menjalin hubungan yang seperti itu. Dian yang begitu ia cintai, kini mau menikahiku. Dian yang tak pernah mengerti perasaannya.

“I-i-ini, Sa...” aku tak sanggup

membendung air mata. “Terserah nanti kamu mau datang atau tidak. Ini sudah menjadi takdir,” Tangisku semakin ken-cang. Orang-orang di samping pada heran.

Dialog hari ini begitu sepi. Tak kura-sakan apa-apa seperti biasanya. Tak ada tawa. Hanya ada tangis yang mendera.

Aku beranjak pergi.**Saat Nanda membuka tas, aku masih

bingung ada apa. Ini bukan masalah novel sama sekali. Aku percaya novel langka itu pasti terbit. Lama-lama, kulihat matanya semakin sembab. Aku heran.

Ada selebaran kertas jingga yang ia berikan padaku. Aku tak mengerti arti ucapan yang bersamaan dengan tangis itu. Dan, anehnya, setelah memelukku, ia pergi tanpa basa-basi.

Tanganku gemetar membuka selebaran itu. Di sana tertera jelas. Undangan pernika-han antara Dian dan Nanda. Rasanya tak percaya, aku membaca berkali-kali. Rasanya tak percaya, aku memandang awan lagi, lalu kembali membaca isi kertas ini.

Tiba-tiba ada air mata yang jatuh. Ba-sahi kertas yang aku pegang. Kemudian awan-awan di langit semakin kelam dan memanggil rintik hujan. akhirnya, aku sadari menangis juga. Mengalir basahai pipi. Seperti hujan basahi rumput-rumput di halaman kafe ini.

Dialog hari ini begitu sepi. Tak kura-sakan apa-apa seperti biasanya. Tak ada tawa. Yang ada tangis yang mendera.

**Aku hanya mengurung diri dalam

kamar. Menangis, tentunya. Ini menjadi di lema bagiku. Aku terus teringat senyum Dian. Ah, bukan hanya senyum. Tapi seluruh kebaikan-kebaikannya. Saat menga-jariku mengarang, mengoreksi karanganku, sampai mengantarku mengambil honor tu-lisan pertamaku yang dimuat media massa.

Semuanya hanya lalu.Aku masih di sini. Tak beranjak pergi.

Hari ini tepat saat pernikahan mereka dilaksanakan. Hatiku gusar. Harusnya aku sadar, Nanda-lah yang menolongku dari kemiskinan. Nanda-lah yang membiayai semua pengobatan ibuku pada saat sakit ginjal. Lebih berharganya, ia rela membe-likan ginjal pengganti.

Tapi...Kubuka kertas yang kusimpan di bawah

bantal. Ada sedikit kata-kata di sana“Seorang penanti, akan mendapatkan

apa yang dinantikan.”Aku tidak percaya lagi kata-kataku

itu. Kuputuskan untuk berangkat. Tentu dengan ketegaran hati yang amat dalam. Aku harus rela. Aku harus hargai kebaikan Nanda.

**Aku tak tahu apakah nanti Alesia datang

atau tidak. Yang paling utama saat ini ada-lah tersenyum. Terlihat bahagia di depan calon suamiku. Biarpun hatiku sangat-sa-ngat merasa bersalah.

Ijab qobul pun dimulai. Tepat ke-tika Alesia datang. Datang yang tak pernah aku duga. Ia tersenyum. Aku curiga, apa ia pura-pura. Ia duduk paling belakang. Aku maklum.

Selesai Ijab qobul, ia dengan senyuman pula, mengham-piriku. Meng-u c a p a k a n selamat me-

nikmati hidup baru. Dan kepada Dian, ia ucapkan terima kasih yang entah berapa kali. Dian membisu. Lagi-lagi aku curiga.

** “Masa lalu, biarlah menjadi kenangan.

Tak perlu diingat terlalu dalam. Sebab, bisa jadi masa yang akan datang lebih baik dan membahagiakan.”

Aku menulis di bangku taman. Di bawah pohon yang rindang.

“Alesia...” bisik orang dari belakang mengagetkanku.

“R-r-riyan?” aku agak ragu memanggil namanya.

“Iya, lagi ngapain?” tanyanya sambil tersenyum.

“Em, ini lagi nulis.” Lagi-lagi aku harus memutar waktu. Aku ingat siapa orang yang ada di sampingku ini. Dia orang yang pernah bilang cinta padaku. Tapi, bukan tak kuterima. Hanya saja dulu aku minta maaf, karena belum siap dan sekaligus tidak mau pacaran.

“Masih seperti dulu,” katanya. Lalu duduk di sampingku. “Sudah lulus ku-liahnya?”

“Sudah, Mas.” Entah kenapa tiba-tiba mulutku memanggilnya mas.

Diam. Diam. Sepi. Sepi. Aku jadi keki. Mungkin ada yang salah ketika kupanggil ia mas. Orang yang sejak dulu kaya ini me-mandang awan yang berarak pelan. Selain anak seorang pengusaha, ia juga punya usaha sendiri. Dan, bahkan usahanya kini lebih maju ketimbang milik ayahnya.

“Alesia, ingat nggak dulu waktu aku bilang cinta sama kamu. Lalu kamu den-gan sopan mengatakan belum siap. Ingat nggak?”

Aku mengangguk. Pembicaraan ini kelihatannya lebih serius ketimbang dulu.

“Sa, mungkin sekarang kamu siap. Aku benar-benar mencintaimu,” Ia mero-g o h c e - l a n a n y a .

Mengeluarkan benda kotak terbuuat dari beledu. “Maukah kamu jadi pendamping hidupku?” ia benar-benar serius. Dadaku berdegup kencang. Apalagi saat ia beru-saha memakaikan cincin di jari manisku. Entah kenapa lagi, aku seakan tak berdaya. Jari-jariku menerima begitu saja.

Aku tak sanggup bicara apa-apa. Kemu-dian hanya anggukan dan sedikit senyuman kuhaturkan.

“Aku akan meminangmu. Besok...”**Malam itu aku dikejutkan sms dari Dian.

Kurang lebih seperti ini:“Alesia, maaf. Aku tahu perasaanmu se-

jak dulu. Aku sadar bukan lelaki yang pantas mendampingi hidupmu. Ada seseorang yang lebih baik—bahkan sangat baik—yang mencintaimu. Dialah Riyan. Orang yang mencintaimu sejak dulu. Orang yang mem-biayai seluruh pengobatan ibumu. Orang yang mempromosikan bukumu secara diam-diam. Dan lebih banyak lagi. Mung-kin kau mengira itu dari Nanda. Tidak. Nanda dan aku hanya menyumbang sedikit. Itu pun tidak diperbolehkan oleh Riyan. Begitulah perihal orang yang mencintaimu dengan tulus...”

Saat itu juga aku mengeluarkan air mata. Dan aku tak tahu arti air mata tersebut. Begitu dosanya aku terhadap Riyan.

Terakhir, aku ganti tulisan yang biasa kusimpan di balik bantal.

“Penanti tidak harus mendapatkan apa yang dia nanti. Tapi, adakalanya mendapat pengganti yang lebih baik dari apa yang dinanti.”

Bantul, 2014

Daruz Armedian, mahasiswa filsafa t UIN Sunan Kalijaga ini Bergiat di Lesehan

Sastra Kutub Yogyakarta (LSKY). Dan mondok di Pesantren Mahasiswa Hasyim

Asyari, Bantul. Jln. Parangtritis KM 7,5. No 44 Cabeyan, Sewon Bantul, Yogyakar-

ta.

SA STRAWIMerah Putih PosEdisi 15/4 - 10 April 201615

Cerpen: Daruz Armedian

Catatan Penantian

Belum TahuIvan Tirdianata

Puisi

MELODI sedu merayapi ruang dengarnya, merayapi set iap memori yang pudar dari tum-pukan ke nangan bertahun-ta-hun lalu. Rambutnya terurai ke bawah, lebih cantik daripada saat ia bekerja di sebuah kantor kota Metropolitan. Kini dia menjadi seorang gadis dewasa yang cantik dan anggun. Biasanya ia me-ngenakan hiasan bunga-bunga kecil yang diselipkan di sela-sela rambut merahnya.

Ruby membersihkan kaca depan dengan lap dan cairan pembersih dikedua tangannya. Bunga-bunga dalam vas berja-jar di sekelilingnya. Gadis lain muncul, membalik tulisan close menjadi open terlihat dari jalan. Ia adalah Yasmin, sepupu favorit Ruby yang kembali ceria dan bahagia. Keduanya menyalurkan hobi masa kecil, membangun sebuah usaha yang tak mereka pikirkan sebelum kembali ber-temu pada suatu Minggu berta-hun-tahun lalu.

Di sini, di tempat berkeliling kaca putih tebal yang dihias se-demikian rupa, mereka melayani pelanggan, pecinta, dan ke luarga yang ingin membahagiakan siapa-pun dan dimanapun dengan se-tangkai dua tangkai bunga.

Yasmin mu lai menja l in hubungan dengan seorang pria yang dulunya pelanggan bunga mereka, hanya saja, sebuah keja-dian mengubah kisah hidupnya dan menemui Yasmin sebagai pengagum secara aneh. Ruby bahagia melihat Yasmin bahagia. Setidaknya, tujuannya berada di sini, meninggalkan pekerjaan dan pertanyaan tentang perasaan yang menerpa.

“Halo Nona,” sapa Ruby ketika Yasmin berlari kecil ke arah mawar putih kesukaannya yang tumbuh dekat tiang kayu.

“Halo, Nona rambut merah. Aku senang sekali hari ini.”

“Apa yang membuatmu senang kali ini?”

Yasmin mengangkat bahu,

berlalu menuju kantor mereka yang berada di balik meja kasir. Ruby tersenyum, ia melanjutkan pekerjaan membersihkan kaca. Mobil-mobil bagus berlalu-lalang di jalanan, tampak dari tempatnya berdiri.

Mobil-mobil itu mengingat-kan Ruby akan sebuah mobil yang ia intip dari tempat kerjanya yang lama, sebuah gedung pencakar langit dengan pembatas kaca besar. Ia bisa melihat tiap mobil yang ma-suk ke areal gedung tersebut jika ia mau, namun, hanya ada satu mobil yang ia nantikan kehadirannya. Namun Ruby berhenti mengawasi mobil tersebut sejak memutuskan membuka usaha kios bunga ber-sama Yasmin.

Selain mobil dari masa lalu, Ruby disapa bayangan tampan yang sesekali ia perhatikan dalam diam dari seberang meja kerjanya. Pria dengan tubuh kurus namun tegap, pria yang membantunya menyelesaikan beberapa presentasi selama ia

bekerja. Ia lantas ber tanya-tanya sendiri, sedang apa dan dimana pria itu? Mungkin juga pertanyaan dengan siapa ia saat ini muncul. Ruby segera lari dari semua angan-angannya kala itu, beberapa tahun lalu.

Dia tidak pernah mencari tahu, tak pernah mendapat kabar dari siapapun tentang pria yang ia kagumi diam-diam. Hal tersebut sesungguhnya menjadi rahasia besar yang tak pernah ia bagi dengan Yasmin. Sesekali mereka kembali ke pondok peninggalan orangtua Yasmin, ke taman bunga tua yang menginspirasi tempat ini, melihat kupu-kupu terbang. Ruby berdamai dengan segalanya, tidak terlalu memikirkan perasaannya yang menyimpan segenap rasa aneh namun jelas, bahwa ia rindu pria itu.

Ruby berhenti membersih-kan kaca, memperhatikan pohon yang ada di tengah jalan, tepat-nya di bundaran, pohon beringin rimbun yang terlihat bahagia,

namun sendirian. Dia pernah membayangkan dirinya seperti pohon itu, bahagia, namun sendirian, bukan, bukan dirinya yang sendiri, namun hati tempat jiwanya hidup.

Yasmin mengejutkan Ruby ketika pintu kantor ditariknya terbuka. Yasmin berlari-lari kecil menghampiri Ruby, menyerah-kan ponsel genggamnya kepada Ruby, lantas berkata “Aku senang karena ini,”

Ruby melihat ponsel tersebut, lalu meraihnya, menempelkan benda tersebut ke telinga kirinya. Sekarang Ruby membelakangi kaca-kaca kios. “Halo,” ujar se-seorang dalam jaringan telpon.

“Halo, kaukah itu?” Kata Ruby.“Kau mengingat suaraku,

Ruby?” suara laki-laki itu mem-buat Ruby bergetar, merasakan genangan embun dalam matanya. “Berbaliklah,”

Ruby dengan tubuh gemetar, berbalik melihat ke seberang jalan yang dilewati kendaraan. Seorang

pria, yang kini terlihat begitu dewasa, tersenyum ke arahnya, menggenggam ponsel di telinga kirinya. Ruby hampir tidak mem-percayai penglihatannya sendiri. Dia beralih menatap Yasmin.

“Dia menghubungiku tempo hari, karena melihat instagram kios kita ada dirimu, Ruby,” kata Yasmin.

Yasmin tidak membicarakan hal ini sebelumnya, bukan, itu pasti karena Yasmin sengaja me-rahasiakannya, pikir Ruby. Ruby hampir tidak memiliki daya me-nahan kerinduan, pertanyaan-per-tanyaan atas tahun-tahun yang telah mati ditelan waktu, dadanya dipenuhi perasaan yang menelan rasa rindu itu sendiri, lalu, bibir-nya dengan lirih berujar, “Jack!”

“Aku merindukanmu, Ruby. Karena aku… Mencintaimu.”

Semua orang memang memi-liki rahasia, dan rahasia-rahasia itu yang mengantarkan manusia menuju waktu dan tempat yang tepat untuk menjemput bahagia.

Secret Plan

Merah Putih PosEdisi 15/4 - 10 April 2016 16OLAHRAGA

Man City Paris Saint GermainVS

JADWAL

SENIN, 04 APRIL

Serie A01.45 Inter Milan vs. Torino

La Liga01.30 Sevilla vs. Real Sociedad

SELASA, 05 APRILSerie A01.45 Bologna vs. Hellas Verona

La Liga01.30 Levante vs. Sporting Gijon

RABU, 06 APRILLiga Champions01.45 Barcelona vs. A Madrid01.45 B Munchen vs. Benfica

KAMIS, 07 APRILLiga Champion01.45 PSG vs. Manchester City01.45 Wolfsburg vs. Real Madrid

SABTU, 09 APRIL

Liga Premier18.45 West Ham U vs. Arsenal21.00 A Villa vs. AFC Bournemouth21.00 C Palace vs. Norwich City21.00 Southampton vs. Newcastle U21.00 Swansea City vs. Chelsea21.00 Watford vs. Everton23.30 Man City vs. West Bromwich

Seria A20.00 Frosinone vs. Inter Milan23.00 Chievo vs. Carpi23.00 Sassuolo vs. Genoa

La Liga01.30 Granada vs. Malaga21.00 Real Madrid vs. Eibar23.15 Espanyol vs. Atletico Madrid

Bundesliga01.30 HerthaBSC vs. Hannover 9620.30 Eintracht vs. Hoffenheim20.30 Hamburg SV vs. Darmstadt 9820.30 Ingolstadt vs. B M’gladbach20.30 Stoccarda vs. B Munchen20.30 Werder Brema vs. Augsburg23.30 Wolfsburg vs. Mainz 05

MINGGU, 10 APRIL

Liga Premier19.30 Sunderland vs. Leicester C22.00 Liverpool vs. Stoke City22.00 Tottenham H vs. Man United

Serie A01.45 AC Milan vs. Juventus17.30 Empoli vs. Fiorentina20.00 Napoli vs. Hellas Verona20.00 Sampdoria vs. Udinese20.00 Torino vs. Atalanta

La Liga01.30 R Sociedad vs. Barcelona03.05 Real Betis vs. Levante17.00 Sporting G vs. Celta de Vigo21.00 Valencia vs. Sevilla23.15 Villarreal vs. Getafe

LAGA BORJUIS

TIMDUA tim borjuis, Paris saint Germain (PSG) dan Manchester City, bertemu di perempat final Liga Champion 2016. Pada laga leg pertama ini, The Citizen yang akan menjamu Les Perisiens di Etihad Stadium.

Kedua tim sama sekali belum pernah mencapai semifinal Liga Champion. Jadi, ini adalah kesempa-tan terbesar bagi anak asuh Manuel Pellegrini dan Laurent Blanc untuk memulai sejarah baru.

Kedua tim sama-sama memiliki ambisi yang besar. Semua kekuatan akan diturunkan. Tentunya ini juga akan membuat laga tim borjuis menjadi sangat menarik.

Bahkan, PSG tidak hanya mengincar kemena-ngan dalam laga krusial ini. Salah satu punggawa-nya, Lucas Moura, menyampaikan bahwa ambisi klub saat adalah menjuarai Liga Champion. “Kami memiliki waktu persiapan lebih banyak untuk Liga Champions, jadi juara adalah impian kami,” sebut-nya dilansir Soccerway, Senin (28/03).

Menghadapi Aguero cs, tentu tak akan mudah bagi Ibrahimovic cs. Meski sebelum-nya telah berhasil mendepak tim sesama asal Inggris, Chelsea. Tapi pastinya, PSG masih bisa fokus untuk mengejar tiket ke semifinal, karena tiket juara Ligue 1 sudah ditangan.

Sementara Manchester City, harus berkon-sentrasi untuk dua kompetisi berbeda, Liga Champion dan Liga Premier. Setidaknya, ini menjadi salah satu keuntungan bagi PSG untuk dapat mendepak Manchester City. [net|mpp]

PSG21/03: PSG 0-2 AS Monaco13/03: Troyes 0 - 9 PSG10/03: Chelsea 1-2 PSG 05/03: PSG 0-0 Montpellier03/03: Saint Etienne 1-3 PSG

MANCHESTER CITY20/03: Man City 0-1 MU16/03: Mn City 0-0 Dynamo Kiev12/03: Norwich 0-0 Man city05/03: Man city 4-0 Aston Villa03/03: Liverpool 3-0 Man city

Laga Terakhir

Hart

ZabaletaClichy Otamendi Kompany

Fernando

AgueroSilvaNavas

TrappLuiz

Motta

Ibrahimovic

Maxwell

L MouraVeratti

Di Maria

MarquinhosSilva

FernandinhoToure

Matuidi

LIVEKamis, 7 April 2016

Pukul 01:45 WIB

SANTIAGO DEL ESTERO, MPP | Juara dunia Moto GP 2007 dan 2011, Casey Stoner, dipastikan tidak akan ambil bagian sebagai pembalap di musim 2016. Meski tadinya ia telah digadangkan menggantikan posisi Danilo Petrucci di Pramac Octo yang tengah cidera

Stoner tidak tertarik untuk balik lagi ke profesi lamanya. Sejak pensiun pada akhir 2012, ia belum juga menyatakan minat untuk kembali sebagai pembalap.

Menurut Luigi Dall’Igna, Stoner memang tidak siap untuk bersaing dengan Jorge Lorenzo Cs. Fisik Stoner masih lemah dan tidak bagus jika dipaksakan untuk tampil.

“Secara fisik, dia tidak siap untuk ikut balapan apalgi dalam dua pekan berturut-turut. Dia baru naik motor lagi saat tes pra musim di Malaysia (Januari 2016). Enam bulan sebelumnya, dia tidak melakukan itu,” ungkap bos Ducati tersebut dilansir Sindonews, Jum’at (01/04).

Absennya Stoner disayangkan oleh banyak pihak. Bahkan, Andrea Dovizio-so kecewa karena Stoner batal tampil di musim ini.

“Saya pikir, dengan adanya Casey apapun bisa terjadi. Tapi sayangnya, dia masih kebera tan untuk ikut balapan,” tuturnya yang dikutip dari Motorsport. [sin|mpp]

Stoner Belum Siap Balapan lagi

JAKARTA, MPP | Petinju Indonesia, Daud Yordan pindah dari World Boxing Association (WBO) ke World Boxing Organization (WBA). Promotor Mahkota Promotion, Raja Sapta Oktohari membe-berkan alasan petinju Indonesia, Daud Yordan pindah dari WBO ke WBA. Raja mengungkapkan hal itu dilakukan agar Daud lebih cepat menuju kejuaraan dunia.

“Kami merencanakan jalur tercepat untuk Daud menuju kejuaraan dunia,” kata Raja Sapta dalam jumpa pers di Ja-karta, Kamis (31/3) dilansir liputan6.com.

Daud bakal bertarung memperebutkan sabuk juara WBA International kelas ringan melawan petinju Argentina, Cristian Rafael Coria. Pertarungan itu akan dihelat di Mon­tevideo, Uruguay 4 Juni mendatang.

Pertandingan ini merupakan pertan-dingan pertama yang berada di bawah naungan WBA bagi Daud. Seperti diketa-hui, Daud sebelumnya bernaung di bawah badan tinju WBO dan memegang gelar juara dunia WBO Asia-Pasific dan juara dunia interim WBO Afrika.

Terkait nasib sabuk dan peringkat Daud di WBO, Raja mengakui per-pindahan yang dilakukan Daud punya risiko besar. “Karena kita sudah keluar dari ranking 4 WBO untuk ke WBA,” kata Raja.

Namun demikian, Raja me-ngungkapkan perpindahan yang dilakukan Daud ada-lah hal biasa di tinju. Saat ini sabuk juara WBO ma-sih ada bersama Daud.

“Kita belum ko-munikasi dengan WBO, sabuk ma-sih ada di kita. Ini bukan hal pertama kali di tinju. Nanti kita akan lihat peluang nya, tidak menutup kemun-gkinan Daud kembali ke WBO,” kata Raja Sapta mengakhiri. [lip|mpp]

BENGKALIS, MPP | M Fatah Prasetyo, atlet anggar asal ka-bupaten Bengkalis dipercaya membawa nama Indonesia dalam ajang World Fencing JC Championship, ajang bergengsi kejuaraan anggar tingkat dunia yang akan digelar 1-5 April ini.

“Atlet kita mendapat ke-percayaan untuk memperkuat

Indonesia pada kejuaraan dunia di Perancis. Tahun 2014 lalu atlet kita juga mendapat kepercayaan tampil di Kroasia,’ ujar Ketua Pengkab IKASI Kabupaten Bengkalis, Harianto kepada hallo­riau.com, Jumat (25/3).

Fatah akan turun di kelas kadet. Kepercayaan yang diberikan kepada Fatah tentunya tak terle-pas dari prestasi yang te-lah diukirnya sejauh ini.

Fatah salah satu atlet yang akan turun dalam ajang PON 2016 di Jawa Barat, mewakili Riau. Ia

juga merupakan juara nasional tahun 2013-2015.

Harianto bilang ini merupa-kan kali kedua atlet Kabupaten Bengkalis dipercaya membela Merah Putih. Tahun 2014 lalu, Kurnia Mega juga dipanggil memperkuat Idonesia pada Ke-juaraan Dunia di Kroasia.

Terpisah, Ketua Umum KONI

Kabupaten Bengkalis, Syaukani Alkarim menyambut baik atas dipercayanya atlet Kabupaten Bengkalis memperkuat Indo-nesia. “Ini tentunya merupakan suatu prestasi yang luar biasa dan membagakan kita semua. Ini juga membuktikan bahwa pembinaan olahraga di Kabupaten Bengkalis berjalan,” ujarnya. [hrc|mpp]

Atlet Anggar Bengkalis Mewakili Indonesia di Kejuaraan Dunia

ATLET anggar Bengkalis saat latihan.

Daud Yordan Pindah ke WBA Demi Ambisi Juara Dunia

DAUD YORDAN

Casey Stoner