Merah Putih Pos Edisi 13

16
Harga Rp. 3.500 @liputanmerahputih Liputan Merah Putih @liputmerahputih Merah Putih Pos Surat Kabar Mingguan klik www.liputanmerahputih17.com EDISI : 13/TAHUN II/21-27 Maret 2016 Suara Hati Bersambung ke Hal 3 Bersambung ke Hal 3 Bersambung ke Hal 3 Bersambung ke Hal 3 INDEKS LIFE STYLE HAL 9 Laporan: Winahyu Dwi Utami “Saya Harus Kuat Demi Anak-anak” Hal itulah yang kini dirasakan Eva (37), ibu rumah tangga di Kecamatan Teluk Meranti yang secara mendadak harus menerima kenyataan ditinggal suami tercinta. Seorang diri ia meng- hidupi tiga orang anaknya yang masih sekolah dan membutuhkan biaya pendidikan besar. Sahrizal, sang suami diciduk polisi lantaran diduga melakukan pembakaran lahan miliknya, 1 tahun lalu. Ijal, begitu ia biasa disapa, adalah seorang petani. Ia berladang jagung dan berkebun sawit di tanah miliknya yang tidak seberapa. Ia didatangi polisi ketika sedang mem- bakar kulit jagung di kebunnya. Dan atas dasar itu, ia divonis penjara 1,5 tahun pada Mei 2015 lalu. Kini Ijal mendekam di Rumah Tahanan Sialang Bungkuk, Kulim. Sejak Ijal dinyatakan sebagi ter- sangka pada 27 April 2015, hingga kini ia tidak pernah lagi pulang ke rumah dan memberi naah kelu- arganya. Eva-lah yang menanggung semua kebutuhan hidupnya dan anak-anak. Tidak mudah bagi Eva memulai hidup tanpa kepala rumah tangga bersama tiga anaknya. “Selama ini saya menerima uang dari suami untuk kebutuhan keluarga dan mengurus anak-anak. Saya tidak ikut mencari nafkah AGAKNYA tak ada yang lebih galau dari pada ditinggal sua- mi, sang tulang punggung keluarga. Beban keluarga yang semula ditanggung berdua, kini harus ditanggung seorang diri tanpa ada tempat berbagai. SELAMAT DATANG PAK BRIGJEN Pol Dolly Bambang Hermawan (DBH) meninggalkan jabatan Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Riau dengan sejumlah pekerjaan rumah. Salah satu PR terbesar Kapolda baru nanti adalah memaksimalkan penanganan pada penegakan hukum atas kasus Keba- karan Lahan dan Hutan (Karlahut). Serta memastikan bencana asap tidak akan berulang. Menurut DBH, selama dua tahun menjabat sebagai Kapolda Riau, Karlahut di Riau terjadi tidak hanya karena faktor kesengajaan, namun juga akibat kelalaian. Akibat kelalaian kecil, akan berdampak sangat besar dan menyusahkan masyarakat. “Riau selalu menjadi sasaran munculnya Karhutla, semua diaki- batkan perilaku manusia, tidak ada karena alam. Jadi maksimalkan penegakan hukumnya,” tegasnya seperti dilansir Antara, Selasa (16/3/2016). Ia mengatakan pada 2015 lalu, sebanyak 2.600 warga Riau menga- lami infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) dan belasan anak di bawah umur meninggal akibat kabut asap yang ditimbulkan oleh Karlahut. Bambang Hermawan juga mengakui, hingga saat ini pihak Polda Riau belum menyelesaikan Pesan DBH untuk Tanjung 1 PROFIL BRIGJEN POL SUPRIYANTO Riwayat Pendidikan Akpol (1986) PTIK (1994) Sespim (1999 Sespati (2009) Riwayat Jabatan Pamapta Polres Inhil (1986) Kapolsek Pulau Kijang Inhil (1987) Kapolsek Kateman Inhil (1989) Kaopsjarlat SPN Pekanbaru (1990) Kasat Sabhara Polresta Pekanbaru (1992) Kassubag Bin Set dan Lakhar Kasetum Polda Irja (1994) Kapuskodal Ops Polres Merauke (1994) Kapuskodal Ops Polresta Jambi (1994) Kabag Resek Polda Jambi (1996) Wakapolres Tanjung Jabung Polda Jambi (1997) Pamen Polda Jambi (1998) Kabag Latsat Dit Diklat Polda Kaltim (1999) Kabag Serse Tipiter Dit Serse Polda Kaltim (2000) Kapolres Bontang (2002) Kapolres Kutai Timur (2003) Kapolres Kutai Kertanegara (2004) Kassubag Renpers Bag Ren SDM Rojianstra SDE SDM Polri Karo Pers Polda Sulteng (2007) Karo Pers Polda Riau (2008) Kabag Diapers Rodalpers SDE SDM Polri (2010) Kabagdiapers Rodalpers SSDM Polri (2010) Karo SDM Polda Jateng (2011) Kabagren Rojianstra SSDM Polri (2013) Karodalpers SSDM Polri (2014) Kapolda Riau (2016) PEKANBARU HAL 6 “Setiap pagi saya melihat tumpu- kan sampah, bertebaran bahkan hingga menghabiskan duapertiga badan jalan. Bukan saja meng- ganggu mata, tetapi juga baunya itu. Saya tidak bisa menutup hidung pula, karena harus memegang stir motor. Jalan Jadi TPS EVA memangku anak bungsunya yang berusia tiga tahun. Sejak ditinggal suami, ia menjadi tulang punggung keluarga. FOTO:ISTIMEWA NASIONAL HAL 2 Belum genap sebulan menjabat sebagai Bu- pati Ogan Ilir, AW Nofiadi Mawardi (AWN), terpaksa berurusan dengan hukum setelah petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) menggerebek rumahnya saat diduga sedang berpesta sabu. Partai Pengusung Buang Badan Tunik jadi Primadona Saat ini perempuan berhijab dan berbusana muslimah semakin dimanjakan den- gan hadirnya ragam fashion khusus hijab dan busana muslimah. Shafira merupa- kan salah satu retail fashion muslim yang lama melintang di dunia fashion Indonesia. Di kota Pekanbaru sendiri Shafira telah hadir sejak tahun 2010 dengan segmen- tasi kalangan menengah keatas. MAKAN ENAK HAL 14 Soal DOB, Masih Tunggu RPP Pelantikan dan serah terima jabatan Ka- polda Riau itu rencananya akan digelar di Rupatama, Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (21/3/2016). Demikian informasi yang diterima Merah Putih Pos dari Kepala Divisi Humas Mabes Polri, akhir pekan lalu, Sabtu (19/3/2016). Dalam keterangannya, Kapolri Badrodin Haiti yang bertindak sebagai inspektur upacara akan memimpin pengambilan sumpah jabatan Tanjung 1, julukan Kapolda Riau. Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti melantik Kapolda Riau yang baru Brigjen Pol Supriyanto menggantikan Brigjen Pol Dolly Bambang Hermawan. PEKANBARU, MPP | Redaksi Merah Putih Pos per- tengahan pekan lalu kembali menerima keluhan dari pelanggan PLN atas tingkah oknum petugas Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL) di lapangan. Kali ini soal bongkar pasang (BP) meteran listrik atau biasa disebut KWH meter. Dimana seorang pelanggan menceritakan permainan oknum-oknum P2TL bekerjasama dengan oknum karyawan PLN yang ditengarai melakukan praktik jual beli KWH meter. Modusnya adalah menjual kembali KWH meter listrik pelanggan yang dituding melakukan pelanggaran, Oknum PLN Dituding Perjual Belikan KWH Meter SUEDI HUSEIN COKRO KIRONO DOLLY BAMBANG HERMAWAN Liputan Khusus Selain melantik Kapolda Riau, Kapolri juga melantik dua Kapolda lainnya yaitu Kapolda Metro Jaya dan Ka- polda Jawa Barat. Pelantikan juga dihadi- ri Wakapolri Komjen Budi Gunawan serta para petinggi Polri lainnya. Brigjen Pol Supriyan- to, lahir di Semarang, Jawa Tengah, 30 November 1963. Dia adalah seorang per- wira tinggi Polri yang sejak 14 Maret 2016 menjabat sebagai Kepala Kepolisian Daerah Setelah pemekaran Kabupaten Kepulauan Meranti pada 2009 lalu, Tahun 2016 ini, kembali santer wa- cana pemekaran sejumlah kabupaten di Riau. RIAU HAL 5 Sup Tetap Lezat Tanpa Penyedap Siapa bilang makanan tanpa penyedap rasa tidak terasa lezat? Kenyataannya makanan seperti itu lebih sehat dan menjamin aman bagi siapapun. ! Mantan Kadis Ke- hutanan dan Perke- bunan Rokan Hulu (Rohul) Sugianto melayangkan guga- tan ke PTUN kepada Bupati Rohul Ahmad terkait mutasi jabatan yang dilaku- kan kepada dirinya. Bupati Rohul Ahmad di PTUN- kan ROHUL HAL 12 Ilustrasi SUGIANTO Sumber: Kabid Humas Polda Riau

description

Minggu ke-4 Maret 2016

Transcript of Merah Putih Pos Edisi 13

Harga Rp. 3.500@liputanmerahputihLiputan Merah Putih @liputmerahputih

Merah Putih PosSurat Kabar Mingguan

k l i k w w w . l i p u t a n m e r a h p u t i h 1 7 . c o m

EDISI: 13/TAHUN II/21-27 Maret 2016

Suara Hati

Bersambung ke Hal 3

Bersambung ke Hal 3Bersambung ke Hal 3

Bersambung ke Hal 3

INDEKS

LIFE STYLE HAL 9

Laporan:Winahyu Dwi Utami

“Saya Harus Kuat Demi Anak-anak”

Hal itulah yang kini dirasakan Eva (37), ibu rumah tangga di Kecamatan Teluk Meranti yang secara mendadak harus menerima kenyataan ditinggal

suami tercinta. Seorang diri ia meng-hidupi tiga orang anaknya yang masih sekolah dan membutuhkan biaya pendidikan besar.

Sahrizal, sang suami diciduk polisi lantaran diduga melakukan pembakaran lahan miliknya, 1 tahun

lalu. Ijal, begitu ia biasa disapa, adalah seorang petani. Ia berladang jagung dan berkebun sawit di tanah miliknya yang tidak seberapa. Ia didatangi polisi ketika sedang mem-bakar kulit jagung di kebunnya. Dan atas dasar itu, ia divonis penjara 1,5 tahun pada Mei 2015 lalu. Kini Ijal mendekam di Rumah Tahanan Sialang Bungkuk, Kulim.

Sejak Ijal dinyatakan sebagi ter-sangka pada 27 April 2015, hingga kini ia tidak pernah lagi pulang ke

rumah dan memberi nafkah kelu-arganya. Eva-lah yang menanggung semua kebutuhan hidupnya dan anak-anak. Tidak mudah bagi Eva memulai hidup tanpa kepala rumah tangga bersama tiga anaknya.

“Selama ini saya menerima uang dari suami untuk kebutuhan ke luarga dan mengurus anak-anak. Saya tidak ikut mencari nafkah

AGAKNYA tak ada yang lebih galau dari pada ditinggal sua-mi, sang tulang punggung keluarga. Beban keluarga yang semula ditanggung berdua, kini harus ditanggung seorang diri tanpa ada tempat berbagai.

SELAMAT DATANG PAK

BRIGJEN Pol Dolly Bambang Hermawan (DBH) meninggalkan jabatan Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Riau dengan sejumlah pekerjaan rumah. Salah satu PR terbesar Kapolda baru nanti adalah memaksimalkan penanganan pada penegakan hukum atas kasus Keba-karan Lahan dan Hutan (Karlahut). Serta memastikan bencana asap tidak akan berulang.

Menurut DBH, selama dua tahun menjabat sebagai Kapolda Riau, Karlahut di Riau terjadi tidak hanya karena faktor kesengajaan, namun juga akibat kelalaian. Akibat kelalaian kecil, akan berdampak sangat besar dan menyusahkan masyarakat.

“Riau selalu menjadi sasaran munculnya Karhutla, semua diaki-batkan perilaku manusia, tidak ada karena alam. Jadi maksimalkan penegakan hukumnya,” tegasnya seperti dilansir Antara, Selasa (16/3/2016).

Ia mengatakan pada 2015 lalu, sebanyak 2.600 warga Riau menga-lami infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) dan belasan anak di bawah umur meninggal akibat kabut asap yang ditimbulkan oleh Karlahut.

Bambang Hermawan juga me ngakui, hingga saat ini pihak Polda Riau belum menyelesaikan

Pesan DBH untuk Tanjung 1

PROFIL BRIGJEN POL SUPRIYANTO

Riwayat Pendidikan

Akpol (1986) PTIK (1994) Sespim (1999 Sespati (2009)

Riwayat Jabatan

Pamapta Polres Inhil (1986)Kapolsek Pulau Kijang Inhil (1987)Kapolsek Kateman Inhil (1989)Kaopsjarlat SPN Pekanbaru (1990)Kasat Sabhara Polresta Pekanbaru (1992)Kassubag Bin Set dan Lakhar Kasetum Polda Irja (1994)Kapuskodal Ops Polres Merauke (1994)Kapuskodal Ops Polresta Jambi (1994)Kabag Resek Polda Jambi (1996)Wakapolres Tanjung Jabung Polda Jambi (1997)Pamen Polda Jambi (1998)Kabag Latsat Dit Diklat Polda Kaltim (1999)Kabag Serse Tipiter Dit Serse Polda Kaltim (2000)Kapolres Bontang (2002)Kapolres Kutai Timur (2003)Kapolres Kutai Kertanegara (2004)Kassubag Renpers Bag Ren SDM Rojianstra SDE SDM PolriKaro Pers Polda Sulteng (2007)Karo Pers Polda Riau (2008)Kabag Diapers Rodalpers SDE SDM Polri (2010)Kabagdiapers Rodalpers SSDM Polri (2010)Karo SDM Polda Jateng (2011)Kabagren Rojianstra SSDM Polri (2013)Karodalpers SSDM Polri (2014)Kapolda Riau (2016)

PEKANBARU HAL 6

“Setiap pagi saya melihat tumpu-kan sampah, bertebaran bahkan

hingga menghabiskan duapertiga badan jalan. Bukan saja meng-

ganggu mata, tetapi juga baunya itu. Saya tidak bisa menutup

hidung pula, karena harus memegang stir motor.

Jalan Jadi TPS

EVA memangku anak bungsunya yang berusia tiga tahun. Sejak ditinggal suami, ia menjadi tulang punggung keluarga. FOTO:ISTIMEWA

NASIONAL HAL 2

Belum genap sebulan menjabat sebagai Bu-pati Ogan Ilir, AW Nofiadi Mawardi (AWN), terpaksa berurusan dengan hukum setelah petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) menggerebek rumahnya saat diduga sedang berpesta sabu.

Partai Pengusung Buang Badan

Tunik jadiPrimadonaSaat ini perempuan berhijab dan berbusana muslimah semakin dimanjakan den-gan hadirnya ragam fashion khusus hijab dan busana muslimah. Shafira merupa-kan salah satu retail fashion muslim yang lama melintang di dunia fashion Indonesia. Di kota Pekanbaru sendiri Shafira telah hadir sejak tahun 2010 dengan segmen-tasi kalangan menengah keatas.

MAKAN ENAK HAL 14

Soal DOB, Masih Tunggu RPP

Pelantikan dan serah terima jabatan Ka-polda Riau itu rencananya akan digelar di Rupatama, Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (21/3/2016).

Demikian informasi yang diterima Merah Putih Pos dari Kepala Divisi Humas Mabes Polri, akhir pekan lalu, Sabtu (19/3/2016).

Dalam keterangannya, Kapolri Badrodin Haiti yang bertindak sebagai inspektur upacara akan memimpin pengambilan sumpah jabatan Tanjung 1, julukan Kapolda Riau.

Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti melantik Kapolda Riau yang baru Brigjen Pol Supriyanto menggantikan Brigjen Pol Dolly Bambang Hermawan.

PEKANBARU, MPP | Redaksi Merah Putih Pos per-tengahan pekan lalu kembali menerima keluhan dari pelanggan PLN atas tingkah oknum petugas Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL) di lapangan. Kali ini soal bongkar pasang (BP) meteran listrik atau biasa disebut KWH meter.

Dimana seorang pelanggan menceritakan per mainan oknum-oknum P2TL bekerjasama dengan oknum karyawan PLN yang ditengarai melakukan praktik jual beli KWH meter.

Modusnya adalah menjual kembali KWH meter listrik pelanggan yang dituding melakukan pelanggaran,

Oknum PLN Dituding Perjual Belikan KWH Meter

SUEDI HUSEIN COKRO KIRONO DOLLY BAMBANG HERMAWAN

Liputan Khusus

Selain melantik Kapolda Riau, Kapolri juga melantik dua Kapolda lainnya yaitu Kapolda Metro Jaya dan Ka-polda Jawa Barat.

Pelantikan juga dihadi-

ri Wakapolri Komjen Budi Gunawan serta para petinggi Polri lainnya.

Brigjen Pol Supriyan-to, lahir di Semarang, Jawa Tengah, 30 November 1963.

Dia adalah seorang per-wira tinggi Polri yang sejak 14 Maret 2016 menjabat sebagai Kepala Kepolisian Daerah

Setelah pemekaran Kabupaten Kepulauan Meranti pada 2009 lalu, Tahun 2016 ini, kembali santer wa-cana pemekaran sejumlah kabupaten di Riau.

RIAU HAL 5

Sup Tetap Lezat Tanpa Penyedap

Siapa bilang makanan tanpa penyedap rasa tidak terasa lezat? Kenyataannya makanan seperti itu lebih sehat dan menjamin aman bagi siapapun.

!

Mantan Kadis Ke-hutanan dan Perke-bunan Rokan Hulu (Rohul) Sugianto melayangkan guga-tan ke PTUN kepada Bupati Rohul Ahmad terkait mutasi jabatan yang dilaku-kan kepada dirinya.

Bupati Rohul Ahmad di PTUN-kan

ROHUL HAL 12

Ilustrasi

SUGIANTO

Sumber: Kabid Humas Polda Riau

LIMAPULUHKOTA, MPP | Lebih dari 800 kepala keluarga di Jorong (dusun) Coran, Batu Kabau, Sungai Puah, Keca-matan Lareh Sago Halaban, Kabupaten Limapuluh Kota, Provinsi Sumatera Barat men-dambakan sebuah jembatan permanen sebagai urat nadi perekonomian mereka.

Karena jembatan gantung yang mereka gunakan seka-

rang sudah tidak layak lagi. Jembatan gantung

ini menghubungkan ketiga jorong terse-but dengan Jorong Balai Malintang,

Tanah Ungguak dan Kampai.

"Jembatan gantung tersebut dibangun sejak ta-hun 1974 dalam rangka kegiatan hari Bakti ABRI, sekarang kondisinya sudah sangat memprihatinkan," kata PJS (Pejabat Sementa-ra) Walinagari Sitanang, Zulfikar kepada Merah Putih Pos.

Jembatan gantung yang menyeberangi Sungai Batang Sinamar ini panjangnya ku-

rang lebih 80 meter dengan lebar 150 cm. Jembatan terse-but sudah tidak layak lagi, namun karena ini satu-satunya akses yang menghubung-kan jorong-jorong tersebut sehingga masyarakat selalu berupaya dengan swadaya untuk memperbaikinya setiap ada kerusakan.

Namun tetap saja yang bisa melewati jembatan terse-but hanya kendaraan roda dua.

Hal ini mengakibatkan sulitnya masyarakat untuk membawa hasil pertanian dan perkebunan mereka untuk dipasarkan, dan sebagian besar dari masyarakat menjualnya kepada pedagang pengumpul yang ada di desa tersebut.

"Bagi mereka yang jeli melihat pasar, mereka memilih untuk membawa hasil perta-nian dan perkebunan keluar dari jorong mereka meskipun harus melewati jalan memutar ke nagari lain. Sementara po-tensi hasil perkebunan seperti sawit, gambir, getah, sangatlah bagus," kata Zulfikar.

Hal senada juga diung-kapkan Ketua Lembaga Pem-

berdayaan Masyarakat (LPM) Nagari Sitanang N Dt Rajo Mangkuto.

Menurutnya, selama ini jembatan itu hanya menjadi komoditi politik dalam setiap pemilihan kepala daerah atau pemilihan legislatif.

"Setiap calon yang datang selalu memberikan janji-janji. Tapi kenyataannya sampai sekarang tidak ada realisasi. Begitu juga dengan propo sal-proposal yang kami kirim-kan ke Pemerintah Daerah Kabupaten Limapuluh Kota, Pemerintah Daerah Provin-si Sumatera Barat, dan juga kepada anggota DPR RI dari

Sumatera Barat," ujarnya. Bahkan dalam setiap

Musrembang (Musyawarah Rencana Pembangunan) baik di tingkat Nagari Sitanang, tingkat Kecamatan Lareh Sago Halaban, tingkat Kabupaten Limapuluh Kota, usulan pem-bangunan jembatan ini selalu disampaikan.

"Namun sampai sekarang belum juga terealisasi. Sudah berapa banyak bupati sejak tahun 1974 sampai sekarang, belum ada yang punya perha-tian terhadap jembatan ini," tutur Rajo Mangkuto.

Karena itu, harapan ter-akhir mereka adalah kepa-

da Bupati Irfendi Arbi yang baru dilantik kurang lebih dua bulan lalu. "Jembatan permanen sangat kami bu-tuhkan. Mudah-mudahan di masa kepemimpinan bapak Irfendi Arbi, harapan ma-syarakat Nagari Sitanang bisa terwujud," imbuh Dt Rajo Mangkuto.

Nagari Sitanang dengan luas kurang lebih 147,68 Km persegi merupakan nagari terluas dibandingkan de ngan nagari-nagari lain yang ter-dapat di Kecamatan Lareh Sago Halaban. Dengan pen-duduk kurang lebih 1.400 Kepala Keluarga.

Akses jalan di nagari terse-but sudah banyak yang rusak, sebab sejak diaspal pertama kali tahun 1999, sampai se-karang tidak pernah diaspal ulang kembali.

Kondisi jalan seperti ini juga diperburuk ketika musim hujan.

Banjir luapan Sungai Batang Sinamar seringkali merendam jalan dan lahan pertanian masyarakat. [auria aries|mpp]

Merah Putih PosEdisi 13/21-27 Maret 2016

www.liputanmerahputih17.com

PT Persada Merah Putih Media Group SK Menteri Hukum dan HAM No: AHU.24644.01.01. Tahun 2015Komisaris: AT Datuk Bandaro Putih, Direktur Utama: Alexander Pranoto, Pemimpin Umum: Hoa Sun SH, Wakil Pemimpin Umum: Eddy H Tambunan, Pemimpin Perusahaan: Hoa Sun SH, Wakil Pemimpin Perusahaan: Udin Simbolon SH

Dewan Redaksi: AT Datuk Bandaro Putih, Alexander Pranoto, Hoa Sun SH, Eddy H Tambunan, Udin Simbolon SHPemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Dedy Ardiansyah, Redaktur Pelaksana: Winahyu Dwi Utami, Koordinator Liputan: Rosyita Hasan, Redaktur: Irvan Tirdianata, Beni Andriz

Wartawan: Pekanbaru: Advent, Raja Adil Siregar, Angga Kurniawan, Layout: Abdul H Nasution (Koordinator), Guswandi, Hasan SholihinDaerah: Rohil: Anton Saragih (Kabiro), Yusyadi Dandi, Suroyo, Zainal Ardiansyah, Siak: - Pelalawan: - Meranti: - Bengkalis: - Dumai: - Rohul: - Kampar: - Inhu: - Inhil: - Kuansing: -, Limapuluh Kota-Sumbar: Auria Aries (Kabiro), Aswita

Penasehat Hukum: Syam Daeng Rani SH, Lambok E Panjaitan SH, Alamat Redaksi: Jalan Paus Ujung No 67 Tangkerang Tengah, Pekanbaru Telp: 0761 28639, E-Mail Redaksi: [email protected], Rekening: Bank Mandiri: 1080039995999 Percetakan: Riau Graindo (Isi diluar tanggungjawab percetakan)

Wartawan Merah Putih Pos dilengkapi tanda pengenal atau surat tugas. Jika ada wartawan Merah Putih Pos yang melanggar kode etik jurnalistik silahkan hubungi redaksi

2NASIONAL

NETIZEN

Partai Pengusung Buang Badan

Petugas BNN tiba di rumah AWN Ming-gu (13/3) sejak pukul 18.30 WIB. Namun,

aksi tersebut dihalang-halangi petugas keamanan komplek sehingga petugas baru bisa masuk ke rumah sekitar pukul 22.00 WIB dengan cara men-dobrak pintu.

Petugas lalu mengamankan seluruh penghuni rumah dan mengetes urine mereka. Petu-gas juga menggeledah setiap sudut rumah. Sayang, peng-geledahan belum membuahkan hasil, baik barang bukti berupa narkoba ataupun alat isap sabu.

Selain AWN, BNN me-ngamankan 2 tetangga AWN, yaitu Ican dan Murdani. Kedua tetangga AWN ini diduga me-rupakan kurir narkoba yang bertugas mengambil dan me-ngantarkan paket narkoba pesanan AWN.

Saat akan diamankan, Murdani berusaha kabur de-ngan memanjat tembok be-lakang rumah AWN. Aksi kejar-kejaran pun terjadi dan akhirnya petugas menangkap Murdani yang bersembunyi di gedung sekolah tak jauh dari rumah AWN.

Pukul 23.00 WIB, sekitar 9 orang digelandang ke BNN Sumsel, di antaranya AWN, PI, Ican dan Murdani. Seba-

nyak 4 mobil digunakan untuk mengangkut 9 orang ini, yaitu Mitsubishi Outlander BG 1673

IN, Xenia silver BG 1157 AP, Veloz putih BG 2008 CC dan Pajero hitam berpelat nomor BG 7965 XP yang diduga di-tumpangi AWN.

BNN ternyata sudah me-mantau gerak-gerik AWN sejak tiga bulan lalu. AWN bahkan sempat memakai narkoba jenis sabu setelah pelantikan yang digelar sebulan lalu.

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo ke-cewa dengan kelakukan Bupati Ogan Ilir, AW Nofiadi Marwa-di. "(Peristiwa itu) Menyedih-kan dan mengecewakan," ujar Tjahjo, Senin (14/3/2016).

Politikus PDIP itu ke-cewa, lantaran AW Nofiadi selaku kepala daerah seharus-nya memberi contoh kepada masyarakat di daerah yang dipimpinnya. Namun, bupati yang baru dilantik pada 17 Feb-ruari 2016 itu malah bertingkah negatif.

Dia pun mengapresiasi langkah BNN dalam peristi-wa ini. Apalagi, AW Nofiadi sudah diincar sejak 3 bulan lalu.? Karena itu, Tjahjo akan mempertimbangkan untuk mengusulkan kepada Presiden guna memberikan sanksi berat kepada AW Nofiadi, yakni ancaman pemecatan sebagai Bupati Ogan Ilir.

"Saya sebagai Mendagri mempertimbangkan untuk diusulkan diberhentikan saja dari jabatannya sebagai kepala

daerah," ucap Tjahjo.Sementara PDIP dan Gol-

kar, sebagai partai pengusung AWN di Pilkada lalu terkesan buang badan setelah mengeta-

hui kasus ini menimpa jagoan mereka.

Ketua DPD PDI Perjuan-gan Sumatera Selatan Giri Ramanda N Kiemas enggan

berkomentar banyak terkait tertangkapnya sang Bupati.

Ketika ditanyakan apakah PDI-P tidak mengetahui in-formasi bahwa Nofiadi adalah

MENANGGAPI tertangkapnya Bupati Ogan Ilir, Direk-tur Eksekutif Lingkar Madani Ray Rangkuti berpendapat, peristiwa tersebut betul-betul sangat memalukan. Bupati yang merupakan pejabat negara dan pemimpin rakyat justru terlibat pesta sabu.

"Tentu harus segera diproses. Setelah dinyatakan sebagai tersangka, segera ditetapkan pejabat pengganti sementara bupati tersebut," ujar Ray kepada wartawan.

Ray menegaskan, saat ini pemerintah sedang gencar-gen-carnya memerangi narkoba. Pemimpin yang seharusnya memberi contoh pada rakyatnya, tetapi Bupati Ogan Ilir, Ah-mad Wazir Noviadi alias Ovi ini malah melakukan pesta sabu.

Oleh karena itu, tegas Ray, tak ada ampun bagi Bupati Ogan Ilir jika memang betul-betul terbukti positif meng-gunakan narkoba. Dia harus mundur dari jabatannya dan diberi sanksi yang tegas sesuai aturan hukum yang berlaku.

"Kalau terbukti bersalah tak ada ampun, dimundurkan. Ada hak DPRD di daerah itu, apakah DPRD melakukan hal yang sama bersikap tegas atau malah diam. Mendagri juga berkepentingan. Tindakan korupsi dan narkoba tak bisa ditolerir," tegasnya.

Apa yang dilakukan Ovi dengan pesta sabu tersebut, lanjut Ray, sangat tidak etis. Polisi dan pengadilan harus secepatnya memproses kasus tersebut.

"Tentunya kita berharap proses yang cepat. Lebih-lebih khususnya warga Ogan Ilir sangat berkepentingan terhadap hal ini," tandasnya. [net|bbs|mpp]

Zaskia Gotikdan Bebek NunggingJAKARTA, MPP | Tidak semua hal bisa menjadi bahan candaan. Zaskia Gotik merasakan hal ini. Bermula ketika netizen diheboh-kan oleh ulah penyanyi dangdut dan pemilik goyang itik ini yang membuat candaan yang dianggap menghina negara Indonesia.

Pada Selasa, 15 Maret 2016, dalam sebuah acara televisi, Zaskia Gotik tampil sebagai pengisi acara. Saat diwawancarai oleh sang pembawa acara, yakni Denny Cagur, Gotik memberikan jawaban yang membuat masyarakat geleng-geleng kepala.

Zaskia Gotik menjawab hari Proklamasi Indonesia jatuh pada tanggal 32 Agustus, dan menyebut lambang sila kelima Pancasila adalah bebek nungging. Tak ayal masyarakat pun bereaksi atas perkataan Gotik tersebut.

Menyadari perbuatannya itu, Zaskia Gotik pun menyatakan permintaan maaf.

"Neng di sini mau klarifikasi dan mau minta maaf. Neng tidak ada niat sama sekali untuk menghina," ungkap Zaskia Gotik kepada wartawan, Rabu (16/3/2016).

Pelantun lagu Satu Jam Saja ini mengakui kesalahannya dan berjanji tidak akan melakukan kesalahan serupa.

"Mohon dibukakan pintu maaf yang seluas-luasnya," ucap Zaskia Gotik lebih lanjut.

Namun kata maaf saja tidak cukup. Dia kemudian dilaporkan ke pihak kepolisian oleh LSM Komunitas Pengawas Korupsi (KPK) yang diketuai Muhammad Firdaus terkait de-ngan candaannya yang kelewat batas.

Firdaus mengaku sangat tersinggung dengan jawaban Zaskia Gotik kalau Bebek Nungging adalah lambang sila kelima Pancasila. Mestinya, lambang sila kelima Pancasila adalah padi dan kapas.

Menurutnya, kalimat tersebut be-risi muatan penghinaan terhadap lam-bang negara yang sangat nyata. Sebab itu, Kamis (17/3/2016), Zaskia Gotik di Polda Metro Jaya, Jakarta Pusat.

Dia dianggap melawan pasal 57A juncto pasal 68 No 24 tahun 2009 dengan an-caman hukuman lima tahun penjara dan denda Rp 500 juta.

Menurut Firdaus, tak pan-tas lambang negara dijadikan candaan yang menjurus peng-hinaan. "Kalau misalkan lam-bang negara dijadikan bahan candaan oleh masyarakatnya, mau jadi apa negara ini?" tutur Firdaus.

Selain LSM KPK, pedang-dut Zaskia Gotik juga dil-aporkan anggota Dewan Per-wakilan Daerah (DPD) Fahira Idris. Komedian Denny Cagur dan sejumlah host Dahsyat dan RCTI juga ikut dilaporkan oleh Fahira. [net|mpp]

pengguna narkoba, Giri hanya menjawab singkat.

"Seharusnya kalian tanya-kan delapan bulan yang lalu karena sekarang dia kan sudah jadi bupati," elaknya Senin (14/3/2016).

Menurut Giri, PDIP se-bagai partai yang mengusung Nofiadi dan wakilnya, Ilyas Panji Alam, masih akan mem-pelajari kasus ini dan menung-gu perkembangan dari BNN.

"Saya tidak mau berkomen-tar banyak dulu karena saya belum tahu banyak soal kasus ini," tambahnya saat itu.

Sementara Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono terkejut atas berita tertangkapnya Nofiadi.

Dia tak menyangka kader Golkar yang baru dilantik itu menggunakan Narkoba.

"Ini menjadi pelajaran ke-pada siapa pun, apalagi yang sudah jadi pejabat baik di par-lemen maupun di eksekutif untuk menghindarkan peng-gunaan narkoba," kata Agung .

Golkar akan memberikan sanksi pemecatan memang terbukti menggunakan narko-ba. [net|bbs|mpp]

Bagaimana Nasib Rakyat?

Belum genap sebulan menjabat sebagai Bupati Ogan Ilir, AW Nofiadi Mawardi (AWN), terpaksa berurusan

dengan hukum setelah petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) menggerebek rumahnya saat diduga

sedang berpesta sabu.

BNN Incar Pejabat LainP E K A N B A R U , M P P | Tertangkapnya Bupati Ogan Ilir Ahmad Wazir Noviadi (AWN) oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) menambah panjang na-ma-nama pejabat publik yang tersandung kasus Nar-koba. Meski begitu, BNN rupanya masih mendala-mi kemungkinan adanya kepala daerah lain yang melakukan hal serupa dike-hidupannya sehari-hari.

"Ada yang sedang dalam pengawasan BNN, kita lihat saja tindakan selanjutnya," ucap Kepala BNN, Komjen Pol Budi Waseso saat meng-gelar konfrensi pers dikan-tornya Jalan MT Haryono

Jakarta, Senin (14/3/2016).Menurut Buwas untuk

sementara pihaknya tidak bisa menyebut siapa-siapa saja yang tengah menjadi

incaran BNN. Sebab petugas masih mengumpulkan buk-ti-bukti yang cukup sebelum melakukan penangkapan.

"Ini bukan yang perta-

ma, karena tidak tertutup kemungkinan ada lagi ok-num kepala daerah yang menggunakan narkotika," tambah Buwas.

Walikota PekanbaruJalani Tes Urine

Prihatin dengan kondi-si Bupati Ogan Ilir yang terjerat Narkoba, Walikota Pekanbaru Firdaus MT pun dengan sukarela dilaku-kan tes urine oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Pekanbaru, Selasa (15/3/2016) pagi.

Kepala BNN Pekanbaru, AKBP Sukito melalui Kasi Rehabilitas BNN Pekanbaru Novrizon menyebutkan tes

urine dilakukan di ruangan walikota.

Dikatakannya, walikota memang secara sukarela dilakukan tes urine.

"Sebelumnya pak wako sudah meminta dilakukan tes urine. Namun tadi kami datangi lagi dan meng-hubunginya. Dan pak wa-likota mau," ujar Novrizon.

Dalam pembicaraan Firdaus mengaku priha-tin dengan kasus Narkoba bupati Ogan Ilir. Karena itu ia berinisiatif dilakukan tes urine. "Sekaligus menu-jukkan bahwa tes urine mesti dilakukan dulu oleh pimpinan," pungkas Novri-zon. [net|bbs|mpp]

Warga Limapuluh Kota DambakanBupati Bangun Jembatan Permanen

WALIKOTA Pekanbaru Firdaus menujukkan hasil tes urine negatif usai diperiksa BNN Pekanbaru, Selasa (15/3/2016).

Lima PuluhKota

JEMBATAN gantung di Kecamatan Lareh Sago Halahan.

inte

rnet

inte

rnet

Zaskia Gotik

inte

rnet

www.liputanmerahputih17.com

Merah Putih PosEdisi 13/21 - 27 Maret 2016

LIPUTAN LANJUTAN3Selamat Datang Pak Sambungan Hal 1

Pesan DBH untuk Tanjung 1 Sambungan Hal 1

Oknum PLN Dituding Perjual Belikan KwH Meter Sambungan Hal 1

menggantinya dengan mete ran listrik prabayar alias token.

KWH lama ini kemudian direkondisi, lalu ditawarkan kembali ke pelanggan berduit.

“Bahkan ada yang dijual ke luar Pekanbaru untuk perumahan elit, industri atau siapa saja yang punya duit,” tutur sumber yang identitas­nya ingin dirahasiakan itu.

Menurutnya, petugas P2TL di lapangan memang ditargetkan untuk mener­tibkan sebanyak mungkin KWH meter, seiring dengan gencarnya PLN menerapkan meteran listrik prabayar alias token.

Bahkan terkadang, sebe­lum KWH meter itu dibo­ngkar, pelanggan dikenakan denda dengan besaran yang bervariasi, tergantung tingkat kesalahan. Dari denda ini, oknum tersebut mendapat komisi.

“Semakin besar denda yang didapat, maka komisi oknum P2TL akan semakin besar. Apalagi mereka kan petugas outshourching, pihak ketiga yang diminta PLN untuk menertibkan penggu­naan listri di masyarakat,” tambahnya.

Sumber itu lantas me­minta redaksi untuk berse­lancar ke google dan mencari sejumlah kasus KWH meter bodong alias KWH meter ter­bang. Benar saja. Di sejumlah daerah ditemukan kasus ini.

Seperti yang terjadi di PLN Rayon Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Di salah satu kecamatan di sana, ditemukan ribuan pelanggan PLN menggunakan KWH meter bodong dan terbang tadi.

Menurut sumber itu, ka­sus semacam ini tentu tidak akan terjadi jika tidak me­libatkan oknum PLN yang bermain di dalamnya. Karena tidak ada yang berhak atau bisa memasang KWH meter itu selain petugas PLN. Kare­na memang KWH meter itu memang punya PLN.

Keluarnya KWH meter

itu tentu tidak bisa serta­mer­ta begitu saja, tanpa ‘restu’ dari oknum petugas PLN. Yang masyarakat tahu, mer­eka mendaftar ke PLN untuk mendapat sambungan listrik.

“PLN sendiri tidak per­nah memberi tahu itu KWH punya siapa. Yang pasti saat mengajukan permohonan listrik dan yang dipasang, pe­langgan sudah anggap tidak ada masalah,” ujarnya.

Menurutnya, pihak PLN akan pandai­pandai menyem­bunyikan KWH meter hasil pembongkaran pelanggan yang dianggap melanggar aturan. Bahkan dia menan­tang redaksi untuk mengecek langsung gudang tempat penyitaan KWH meter di PLN Riau atau PLN Area Pekanbaru.

Un t u k m e m a s t i k a n infor masi tersebut, Kamis (17/3/2016), Tim Liputan Merah Putih Pos mengkon­firmasikannya ke pihak PLN Area Pekanbaru. Wartawan koran ini menemui dua peja­bat terkait, yaitu Spv Bagian Umum PLN Area Pekanba­ru, Komang dan Sekretaris Umum PLN Area Pekanbaru, Isra Tudjza.

Melalui Isra Tudjza, di­peroleh informasi bahwa KWH hasil sitaan petugas P2TL PT PLN Area Pekanba­ru memang menjadi hal milik perusahaan plat merah itu.

“KWH itu milik kita (PLN­red). Jadi kalau ganti ya kita tarik dan kita akan kumpulkan ke gudang. Kemudian kita laporkan atas penggantian itu ke pusat. Dan biasanya nanti akan dimus­nahkan,” jelas Isra Tudjza.

Ketika tim Merah Putih Pos mempertanyakan gudang penyimpanan KWH meter hasil sitaan PLN, Isra mem­persilahkan untuk menemui pimpinan lainnya. Hanya saja, menurutnya, pimpinan dimaksud sedang tidak bera­da di tempat.

“Gudangnya dikunci. Kuncinya dipegang pimpinan, tapi saat ini beliau tidak ada.

Minggu depan baru pulang,” jelasnya.

Terkait penggant ian KWH meter prabayar, dia memastikan telah dilakukan secara prosedural oleh tim P2TL. Pihaknya juga belum pernah menerima laporan ulah negatif petugas P2TL di lapangan.

Selain itu, ada juga pe­langgan yang beralih ke sistem token karena permin­taan sendiri.

“Penggantian itu tergan­tung dari permintaan pe­langgan, tidak ada paksaan. Dan KWH Prabayar itu lebih mudah dan dapat cepat di­atasi jika terjadi kerusakan termasuk penipuan yang dilakukan oleh oknum yang mengaku petugas,” imbuhnya.

Kendati begitu, dia me­wanti­wanti agar masyarakat tetap waspada terhadap penipuan yang dilakukan oknum­oknum mengatasna­makan PLN.

Soal informasi jual beli KWH meter l istr ik, dia meminta data dan informasi lengkapnya.

“Siapa yang melaporkan, ada data dan identitasnya? Laporkankan saja ke kami. Nanti kami tindak oknum PLN yang dimaksud,” tambah Isra.

P e n e g a s a n s e n a d a disampaikan Spv Bagian Umum PLN Area Pekanba­ru, Komang. Menurutnya, PLN tidak pernah meminta sejumlah uang kepada pe­langgan dalam pergantian KWH.

Kecuali dalam penggan­tian tersebut pelanggan me­naikkan daya dari 900 Volt Ampere (VA) menjadi 1800 VA, maka pelangan akan dikenakan biaya hanya untuk penambahan daya saja.

“Kecuali naik daya, me­mang harus bayar. Itu pun harus mendaftar dulu secara online. Tapi kalau peng­gantiannya tetap dengan KWH yang sama, ya gratis,” pungkas Komang. [ard| raja siregar|mpp]

satupun kasus perusahaan pembakar lahan di Riau. Meski begitu, bukan berarti Polda melakukan SP3­kan kasus Perusahaan pembakar lahan di Riau.

Ditegaskan DBH, hingga kini kelanjutan proses hukum terus berjalan. Penyidikannya difokuskan pada kasus keja­hatan Karlahut sekitar bulan Agustus­November 2015 lalu oleh sejumlah perusahaan di Riau.

“Kalau proses penyidikan pada kasus Karlahut dilaku­kan sejumlah perusahaan tidak sederhana itu sehing­ga Polda Riau butuh waktu untuk menuntaskan pengu­sutannya,” dalih DBH pada acara teken MoU kesepa­haman melawan Karlahut dengan Perusahaan swasta penguasa HTI/HGU di Pela­lawan yang digelar di hala­

man Kantor Bupati Pelalawan di Pangkalan Kerinci, Jumat (19/2/2016) lalu.

Menurutnya, tidak ada satupun kasus Karlahut di Riau akibat faktor alam. Semuanya terjadi akibat ulah tangan­tangan manusia yang tak bertanggungjawab yang melakukannya.

“Dalam pengusutan ka­sus karlahut yang dilakukan sejumlah korporasi, butuh waktu karena proses penyi­dikannya tidak sesederhana itu. Kalau prosesnya sampai saat ini belum ada satupun kasus pembakar lahan dilaku­kan sejumlah perusahaan di Riau yang di SP3­kan Polda Riau dan hingga kini pro­sesnya masih terus dilakukan penyidik,” terangnya.

Dia meminta agar semua pihak harus bersabar karena pengusutan kasus karlahut bukan hanya di Riau tapi juga di daerah lain. Sedang­kan yang ahlinya itu juga orangnya yang dibutuhkan keterangannya terkait karla­hut tersebut.

Dengan pergesaran po­sisi ini, DBH berharap agar Tanjung 1 (julukan Kapolda Riau) yang akan dijabat oleh Brigjen Pol Supriyanto, dapat menyelesaikan tugas yang belum selesai. Terutama pada penegakan hukum terhadap tersangka Karhutla Riau.

“Apa yang sudah dipro­gramkan dan digariskan bisa dilanjutkan,” kata dia.

KomitmenMenanggapi mutasi yang

terjadi lingkungan Polda Riau, Deputi Direktur Lem­baga Advokasi Lingkungan Hidup, Suryadi, SH, MH, menilai, ada prestasi Kapol­da lama dan PR (Pekerjaan Rumah) bagi Kapolda baru.

Menurutnya, Brigjen Dolly Bambang Hermawan cukup baik ketika menangani kasus Karlahut sepanjang

Tahun 2015. Komitmen pene­gakan hukum terhadap ter­sangka Karlahut terlihat dari banyaknya tersangka yang di­tangkap, baik itu masyarakat maupun korporasi.

“Brigjen Dolly Bambang Hermawan memiliki komit­men dalam penegakan hukum pada kasus Karlahut 2015. Semua kasus ditindaklanjuti, terlepas bagaimana hasilnya di pengadilan,” kata Suryadi.

Namun di sisi lain, kekerasan terhadap jurnalis di masa jaba­tannya masih marak terjadi.

“Hingga kini belum ada titik terang kasus pemuku­lan jurnalis yang dilakukan oleh sejumlah polisi pada saat Kongres HMI beberapa waktu lalu,” terang Suryadi yang juga

direktur LBH Pers Pekanbaru.“Polda dalam hal ini Kapol­

da Riau, kurang tegas menangani kasus kekerasan terhadap jurna­lis. Hingga kini kasusnya masih belum jelas,” tambahnya.

Dan sebagai daerah yang memiliki banyak konflik, aksi masyarakat sering ter­jadi di Riau. Dalam melaku­kan pena nganan, aparat kepolisian masih menggu­nakan cara­cara yang tidak

mengedepankan perspektif HAM.

“Tindakan pengamanan yang dilakukan polisi masih dengan cara­cara kekerasan,” terang Suryadi.

Tanggapan lain muncul dari Dosen Hukum Lingkungan Universitas Riau, Widia Edorita, SH, MH. Menurutnya, pergan­tian Kapolda Riau disinyalir ada kaitannya dengan kasus Karlahut yang kembali terjadi di beberapa kabupaten/kota di Riau beberapa pekan terakhir.

“Bisa jadi Kapolda Riau diganti karena kembali terjadi Karlahut di Riau. Ke depan, persoalan ini harus mejadi per­hatian serius aparat penegak hukum,” ungkapnya. [raja, dwi|mpp]

“Saya Harus Kuat Demi Anak-anak” Sambungan Hal 1

dan t idak pernah tahu bagaimana caranya berkebun dan mencari uang. Namun itu kini saya harus dilakoninya,” katanya.

Untuk memenuhi biaya hidup keluarganya kini, Eva bekerja sebagai penyadap karet di kebun milik ibunya. Pekerjaan itu dilakukannya dari Pukul 07.00 hingga 10.00 WIB setiap hari. Selama ren­tang waktu 3 jam tersebut, ia biasanya bisa mengumpulkan 6­7 kg karet. Untuk hasil kerjanya tersebut, Eva diberi upah Rp5.000 per kg. “Saya menerima upah seminggu sekali,” terang Eva.

“Mamak saya­lah yang banyak membantu hidup kami. Biaya sekolah anak saya yang di SMA dan SMP diberi oleh mamak. Saya juga kasian dengan mamak, beban hidupnya jadi bertambah. Bapak saya sudah tidak ada dan saya masih memiliki tiga orang adik. Kini tambah pula biaya untuk anak­anak saya,” katanya dengan nada sedih.

Eva berharap suaminya bisa segera bebas. Namun nampaknya harapan tersebut masih jauh. Karena Ijal masih memiliki satu kasus yang masih dalam proses pengadilan, yaitu kasus penyerobotan lahan.

Menurut Eva, suaminya tidak bersalah dalam kasus penyerbotan lahan tersebut. “Beberapa tahun lalu, suami saya meminta izin kepada ke­tua Koperasi Tanah Harapan untuk mengelola lahan milik koperasi. Seluas 14 hektare, ditanami sawit oleh Bang Ijal. Namun kemudian muncul persoalan sehingga ia dituduh melakukan penyerobotan lahan,” tutur Eva.

“Berat rasanya memikul sendiri persoalan ini. Tak ada tempat berbagi. Tapi, mampu tak mampu saya harus mam­pu demi anak­anak kami,” tandas Eva lirih. [***]

Riau, menggantikan Brigjen Pol Dolly Bambang Her­mawan. Supriyanto berpenga­laman dalam bidang SDM.

Sementara Brigjen Pol Dolly Bambang D olly Her­mawan akan mendudu­ki jabatan baru sebagai Widyaiswara Utama Sekolah Staf dan Pimpinan (Sespim) Polri Lemdikpol.

Bagi Supriyanto, Riau bukan hal yang baru lagi. Sebelumnya dia sudah pernah bertugas di Mapolda Riau, yang ketika itu menjabat sebagai Kepala Biro SDM menggantikan Brigjen Pol Dolly Bambang Hermawan. Keduanya saat itu masih sama­sa­

ma berpangkat Kombes Pol.Supriyanto mengawali

karirnya sejak lulus pendi­dikan Polri (Dikpol) pada tahun 1986 dan lanjut ke PTIK (Pergururan Tinggi Ilmu Kepolisian) tahun 1994, Sespim tahun 1999 dan lulus Sespati II pada tahun 2009.

Pria asli Jawa yang mahir berbahasa Inggris ini memu­lai pengabdiannya di Polres Inderagiri Hilir (Inhil) pada tahun 1986. Selanjutnya ia menjabat Kapolsek Pulau Kijang Inhil pada tahun 1987.

Masih di Inhil, Supriyanto diamanahkan sebagai Ka­polsek Kateman Inhil tahun

1989. Setahun kemudian, ia dimutasi sebagai KA Opsjar­lat SPN Pekanbaru pada ta­hun 1990. Dua tahun berikut­nya, ditunjuk sebagai Kasat Sabhara Polresta Pekanbaru.

Dari Pulau Sumatera, Supriyanto melanjutkan pengabdiannya ke Polda Irian Jaya sebagai Kassubag Bin Set dan Lakhar Kasetum pada tahun 1994. Di Tahun 1994 itu pula ia kembali ke Pulau Sumatera sebagai Kapuskodal Ops di Polresta Jambi, setelah diamanahkan sebagai Ka­puskodal Ops Polres Merauke.

Di Jambi ia juga sem­pat menjabat sebagai Kabag

Resek Polda Jambi pada 1996, serta menjabat sebagai Waka­polres Tanjung Jabung Polda Jambi pada 1997.

Setahun berikutnya, ia menjadi Pamen Polda Jambi dalam rangka Pendidikan Sespim 1998. Dari Jambi, lalu ia ditugaskan ke Pulau Borneo (Kalimantan) sebagai Kabag Latsat Dit Diklat Polda Kalimantan Timur di tahun 2000. Di sana ia juga diper­caya sebagai Kabag Serse Ti­piter Dit Serse Polda Kaltim.

Masih di Pulau Borneo, Tahun 2002, pria yang ma­hir berbahasa Palembang ini ditunjuk menjadi Kapolres

Bontang, kemudian Kapolres Kutai Timur pada 2003 dan Kapolres Kutai Kertanegara pada tahun 2004. Setelah sem­pat bertugas di Mabes Polri dan Polda Sulteng, Tahun 2004, Brigjen Supriyanto kembali ke Bumi Melayu sebagai Karo Pers (Karo SDM) Polda Riau.

Dua tahun menjabat, ia ditarik lagi ke Mabes menjadi Kabag Diapers Rodalpers SDE SDM Polri yang kemu­dian Kabagdiapers Rodalpers SSDM Polri. Hingga pada Tahun 2011, ia “pulang kam­pung” untuk menjabat Karo SDM Polda Jateng.

Pada Tahun 2013, ia

kembali ke Mabes Polri, hingga pada Maret 2016 ia dipercaya menjabat Kapolda Riau. Jabatan Kapolda ini menjadi jabatan pertama dirinya sebagai Kapolda.

Kapolda Riau ini juga punya sederet tanda jasa, di­antaranya Kesetiaan 8 tahun, GOM IX Irian Jaya, tanda jasa Dharma Nusa, Dwijaya Sistha, tanda jasa kesetian 16 tahun, 24 tahun dan Bintang Bhayangkara Nararya.

Pengabdian seorang Supriyanto yang telah melintasi Bumi Melayu, Negeri Kaswari, Borneo, Tanah Jawa dan kini kembali menginjak Bumi Lan­

cang Kuning, menunjukkan deretan pengalamannya.

Di pundaknya masya­rakat Riau bisa berharap men­jadi Negeri Melayu aman dan damai, minim kejahatan dan bersih dari kabut asap karena Kebakaran Lahan dan Hutan (Karlahut).

“Kapolda Riau baru adalah sosok yang sudah sangat mengenal Riau. Mu­tasi ini sebagai penyegaran di lingkungan Polda Riau,” kata Kabid Humas Polda Riau, AKBP Guntur Aryo Tejo kepada Merah Putih Pos, Jumat (18/3/2016) [Ahlul Amalsyah|mpp]

Bisa jadi Kapolda Riau diganti karena kembali terjadi Karlahut di Riau. Ke depan, persoa-lan ini harus mejadi perhatian serius aparat

penegak hukum,”WIDIA EDORITA SH MH

Dosen Hukum Lingkungan Universitas Riau

Kekerasan terhadap jurnalis di masa

jabatan DBH masih marak terjadi.

SURYADIDirektur LBH

Pers Pekanbaru

EVA bersama sejumlah aktivis lingkungan foto bersama di depan rumahnya.ISTIMEWA

ILUSTR

ASI

PEKANBARU, MPP | Rani Anisa (22), harus meregang nyawa setelah me ngalami penjambretan di Jalan Arifin Achmad, Rabu (17/03) malam. Rani sendiri terbilang nekat, pasalnya, ia langsung mengejar pelaku sesaat kejadian ber­langsung.

Rani yang waktu itu mem­bonceng Syarah (19), rekan­nya, sempat berhasil mengejar pelaku, namun apes saat ber­pas­pasan motornya malah didorong pelaku, sehingga oleng dan terjatuh. Melihat korban terjatuh, pelaku terus kabur kearah Jalan Soekarno Hatta.

Rani sempat mendapat perawatan di Rumah Sakit Eka Hospital, kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Umum Dae­rah (RSUD) Arifin Achmad Pekanbaru, namun sayang

nyawanya tidak tertolong. Kini jasad Rani telah dibawa oleh keluarganya ke kampung halamannya di rokan Hilir.

Berdasarkan keterangan saksi di lokasi kejadian, Rani melintas sekitar pukul 20.00. Ia dipepet oleh dua orang pelaku menggunakan sepe­da motor. Pelaku merampas dompet yang diletak korban dalam dashboard depan sepeda motor.

"Korban waktu itu sempat berteriak jambret. Kemudi­an mengejar pelaku, namun aksinya justru dibalas pelaku dengan mendorong kor­ban hingga terjatuh, " terang Kepala Unit Reserse Kriminal (Kanit Reskrim) Polsek Bukit Raya, Ipda Bahari Abdi dilansir riauonline.co.id.

Melihat korban terjatuh, warga dan pengendara di seki­

tar lokasi kejadian datang un­tuk membantu nya, kemudian membawanya ke RSUD Arifin Achmad Pekanbaru.

Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Aries Syarief Hidayat mengutuk aksi pen­jambretan ini. Aries berjanji akan fokus menyelesaikan kasus ini hingga menangkap pelaku. Untuk itu, ia langsung memerintahkan anggotanya untuk memburu pelaku.

”Saya sudah

memerintahkan seluruh jaja­ran Polresta Pekanbaru untuk melakukan pengejaran ter­hadap pelaku. Kasus ini akan menjadi fokus pengungkapan terlebih dahulu, " terangnya, Kamis (17/3/2016), dilansir Tribun Pekanbaru.

Selain berupaya menang­kap pelaku, Polresta Pekan­baru juga akan berusaha me­

minimalkan kejadian serupa dengan meningkatkan patroli, terutama di wilayah rawan kejahatan.

”Kita telah memetakan beberapa jalan yang dianggap rawan aksi pelaku jambret, antara lain yaitu jalan Di­ponegoro, Jalan Sudirman menuju Purna MTQ, jalan Arifin Achmad, jalan Soekar­no Hatta, jalan Hangtuah, Jalan Imam Munandar (Harapan Raya), Jalan Ka­harudin Nasution, Jalan Tuanku Tambusai dan be­berapa ruas jalan lain yang berpotensi pelaku beraksi.

Untuk jalan ini kita akan meningkatkan mo­

bilitas patroli guna mencegah pelaku beraksi,” tutupnya dilansir riaumandi­

ri.co. [beni|mpp]

DIMULAI dari kenaikan harga premium dan solar, berlanjut kenaikan harga kebutuhan pokok lainnya.

Sebagian orang mungkin terus bersemangat mencari nafkah dalam kondisi seperti ini. Sebagian lagi, ada yang frustasi dengan melakukan kejahatan yang menyentuh ranah hukum. Tapi ada juga yang melakukan usaha halal, namun dengan cara meru­gikan orang lain.

Cara ketiga yang dise­butkan, mungkin cocok disematkan kepada para penambal ban yang me­mangsa pengguna jalan de­ngan cara menyebar ranjau paku di jalanan. Ya, tidak dipungkiri, masih banyak ditemukan ranjau paku di jalanan Kota Pekanba­ru. Tidak hanya di sekitar

pemukiman warga, ranjau paku juga tersebar hingga jalan protokol kota.

Kepala Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Pekanbaru Kompol Zulan­da, SIK mengatakan bahwa sudah banyak menerima keluhan dari masyarakat terkait keberadaan ranjau paku di jalanan. Keluhan masyarakat ini terbukti, saat Satlantas melakukan penyi­siran di Sudirman, terkumpul paku seberat 7 kilogram di jalanan.

"Hasil penyisiran yang dilakukan personel kita wak­tu itu, disepanjang fly over itu ditemukan setidaknya ada tujuh kilogram paku, ada juga baut, juga poto ngan besi. Ini jelas sangat meng­ganggu pengendara," se­butnya beberapa waktu lalu

usai melakukan pen yisiran dilansir halloriau.com.

selain sepanjang fly over, ranjau paku juga banyak ditemukan di sepanjang jalan Tuanku tambusai, termasuk di Jalan Nangka ujung. Sebaran ranjau paku ini didukung juga dengan

banyaknya penambal ban disekitar jalan tersebut. Ini tentunya sangat meresahkan pengendara.

"Kita khawatirnya kalau bocor pada malam hari aja, takut kenapa­napa di jalan, apalagi pulang kerja cuma sendiri seperti ini," sebut

Yollanda (28), salah seorang pegawai swasta yang acap kali melintas di jalan Tuanku Tambusai.

Banyaknya paku yang berserakan di kedua daerah tersebut tentunya menjadi hal tidak lazim, mengingat daerah tersebut merupakan

pusat kota dan tidak banyak proyek pembangunan ber­langsung.

Kompol Zulanda me­ngatakan bahwa yang leb­ih dikhawatirkan bagi pe­ngendara adalah baut yang disebar dijalanan. Menurut­nya, baut jauh lebih efektif

menembus ban, terutama ban mobil.

"Ini dugaan dan logika kita, baut kan memiliki ulir. Kalau menancap di ban, ulir ini akan mempercepat pro­ses keluarnya angin melalui celah (ulir), hasilnya ban jadi lebih cepat kempis ketim­bang paku yang bidangnya rata," sebutnya dilansir go­riau.com.

Kompol Zulanda men­duga memang ada kemung­kinan ranjau paku dan baut ini disebar oleh oknum ter­tentu dengan tujuan ter­tentu. Ia lebih mengkhawa­tirkan ini dilakukan untuk tujuan kejahatan.

Mungkin, ini sengaja dilakukan orang tak ber­tanggung jawab, modus ke­jahatan jalanan kian berkem­bang, kita harap pengendara hati­hati dan hindari hal tersebut. Kalau ingin ber­henti, cari lokasi yang ramai, terang dan aman. Kami akan terus berupaya membersih­kan paku dan baut terse­but dari jalan," tutupnya. [hrc|grc|mpp]

KABAR SEPEKAN

Merah Putih PosEdisi 13/21-27 Maret 2016 4

www.liputanmerahputih17.comHUKUM & KRIMINAL

MODUS

PEKANBARU, MPP | Pere-daran Narkoba di Kampung Dalam, Pekanbaru masih terus terjadi. Para pengedar Narkoba diperkirakan telah menyusun strategi secara matang untuk pelarian diri saat dilakukan penang-kapan oleh polisi dengan membuat terowongan-te-rowongan yang meng-hubungkan antar rumah ke rumah lainnya.

Ini diketahui dari ha-sil penggerebekan yang dilakukan Badan Narkotika Nasional Provinisi (BNNP) Riau Selasa (15/03/2016) malam. Dari hasil pengge-rebekan, aparat juga ber-hasil menemukan sabu se-berta 7,7 gram beserta uang tunai senilai Rp 35.000.000 yang diperkirakan hasil tran-saksi Narkoba.

Penggerebekan dilaku-kan di sebuah rumah ke-diaman Delima, di Jalan Kha dijah Ali RT 01 RW 04. Saat petugas datang, pemi-lik rumah berteriak memberi kode bahwa ada aparat kepolisian yang datang. Karena aksinya tersebut, sang penghuni rumah juga dapat diancam pidana kare-

na dianggap membantu peredaran Narkoba.

"Ia bisa dikenakan tudu-han telah melindungi bandar Narkoba. Ada anak Ketua RT setempat juga yang kita amankan, dan setelah di cek, dia juga positif meng-gunakan barang haram tersebut,” jelas ungkap Ka-bid Pemberantasan dan Penindakan BNNP Riau AKBP Haldun usai melaku-kan penggerebekan.

BNNP R iau send i -ri awalnya hanya menar-getkan opereasi ini untuk menangkap jaringan bandar berinisial D, sayangnya gagal. D berhasil lolos ber-kat bunker yang telah ia persiapkan. Namun, BNNP Riau berhasil menangkap empat orang lainnya yang juga berada di lokasi peng-gerebekan, masing-masing A (27), RR (29), R (15) dan TP (23).

“Ada terowongan di se-tiap kamar rumah tersebut dan sepertinya memang saling terhubung dengan rumah lain. Tapi belum tau kemana saja arahn-ya,” sambungnya. [raja adil siregar|mpp]

Bandar Narkoba Kampung Dalam Dilindungi Bunker

PEKANBARU, MPP | Polresta Pekanbaru ber-has i l mer ingkus kom-plotan pe rampok spesialis minimarket pada Minggu (13/03/2016) siang, di Jalan Lintas Timur, Kecamatan Minas, Kabupaten Siak. Komplotan yang terdiri dari empat orang ini seluruhnya merupakan warga Suma-tera Utara (Sumut).

Sepanjang tahun 2016 komplotan ini telah beraksi di tujuh tempat berbeda di Kota Pekanbaru. Seluruh sasarannya merupakan toko ritel Alfamart. Uniknya, sasaran mereka hanya ge-rai-gerai Alfamart yang be-rada di wilayah Kecamatan Tampan.

Keempat tersanga yang tertangkap masing-masing adalah Erdian (50), Moro (33), Bonadi (49) dan Rudi Arief (50). Nama terakhir yang disebut merupakan mantan wartawan yang bertugas di Sumut.

"Keempat tersangka

mempunyai peran tersendi-ri, ada yang berperan me-matikan CCTV, membobol pintu juga menguras isi toko yang menjadi target incaran mereka," sebut Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Aries Syarief Hidayat.

Dalam menjalankan ak-sinya, komplotan hanya membutuhkan waktu sekitar sepuluh menit. Barang hasil jarahan dijual ke beberapa daerah di sumatera Utara dengan hasil penjualan diba-gi empat secara merata.

Erdian diketahui sebagai otak kejahatan, sekaligus juru kunci saat menjalankan aksi. Erdian yang bertuga mematikan CCTV di lokasi pembobolan, serta sebagai aktor utama yang mengajak ketiga anggota komplotan lainnya.

"Keempat tersangka akan terjerat Pasal 363 KUHP dengan ancaman maksimal 7 tahun pen-jara," tutup Kapolresta. [advent|mpp]

Polisi Tangkap Rampok Spesialis Gerai Alfamart

Korban Jambret Meregang Nyawa

Herliyan SalehSegera Disidangkan

DIREKTORAT Reserse Kriminal Khusus Polda Riau menyerahkan tersangka ko­rupsi Bansos Kabupaten Bengkalis Herliyan Saleh ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau. Barang bukti dugaan hasil korupsi juga turut dilimpahkan. Ini dilakukan setelah berkas mantan Bu­

pati Bengkalis itu dinyatakan lengkap atau P21.

Kasi Penkum dan Hu­mas Kejati Riau Mukhzan saat dikonfirmasi menyebut­kan, tahap II Herliyan Saleh berlangsung di Seksi Penun­tutan Pidana Khusus Kejati Riau. "Pagi tadi dilakukan tahap II dan sudah sele­

sai," kata Mukhzan, Jumat (18/3/2016) siang dilansir riaubook.com

Dalam kasus ini Her­liyan diduga melakukan perbuatan hukum yang me­nimbulkan kerugian negara pada penyaluran Bansos tahun 2012 di Pemkab Bengkalis. Selain Herliyan, Kejari Riau juga lebih dulu menetapkan mantan Ketua Dewan Perwakilan rakyat Daerah (DPRD) Bengkalis Jamal Abdillah sebagai ter­sangka.

Kasus ini juga menyeret sejumlah mantan anggota DPRD Bengkalis seperti Purboyo dan Hidayat Tagor, serta dua anggota DPRD Bengkalis saat ini, Rismayeni dan Tarmizi.

S e l a i n m e n y e r e t legisaltor Negeri Junjungan, Kejari Riau juga menyeret Kabag Keuangan Pemkab Bengkalis Azrafiani Aziz, namun saat ini yang ber­sangkutan masih belum ditahan karena berkasnya masih belum dilengkapi oleh

Polda Riau.Dengan di lakukan­

nya serah terima tersangka dari Polda Riau ke Kejari, atau yang disebut tahap II ini, maka Jaksa Penuntut Umum (JPU) Pidsus Kejati Riau akan menyusun berkas dakwaan untuk selanjutnya dilimpahkan ke Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri Pekanbaru.

"JPU punya waktu seki­tar dua pekan menyusun berkas dakwaan," tutup Mukhzan. [rbc|mpp]

Mantan Bupati Bengkalis Herliyan Saleh telah ditetapkan sebagai tersangka Korupsi dana

bantuan sosial (Bansos) tahun 2012. Kini, kasus Herliyan akan segera disidangkan.

Ranjau Paku Bisa Jadi Modus KejahatanTak bisa dipungkiri, perekonomian masyarakat

saat ini tengah lesu. Harga-harga melambung tinggi. Cara untuk mendapatkan uang pun tak

memandang apakah membahayakan orang lain atau tidak.

MANTAN Bupati Bengkalis, Herliyan Saleh (kanan) keluar ruangan usai diperika Ditreskrimsus Polda Riau belum lama ini.

detik

.com

TIM ranjau paku Polresta Pekanbaru menyusuri Jalan Tuanku Tambusi (Nangka ujung).

tribu

n pe

kanb

aru

Ilustrasi internet

BARANG bukti yang diamankan pihak BNNP Riau saat penggere-bekan Bandar Norkaba di Kampung Dalam, Pekanbaru. raja adil siregar/mpp

www.liputanmerahputih17.comR I A U Merah Putih Pos

Edisi 13/21-27 Maret 20165

RENCANA pemekaran wilayah di Riau sudah lama diwacanakan. Bahkan DPRD Riau pernah membahasnya dalam sidang paripurna pada Tahun 2009 lalu. Hanya saja karena adanya peru­bahan peraturan perunda ngan mengenai pemekaran, maka tidak ada tindak lanjutnya setelah pembahasan itu.

Menurut A n g g o t a

Komisi A DPRD Riau, Eddy A Yatim saat dihubungi Merah Putih Pos, Selasa (15/3/2016), wilayah di Riau layak untuk dimekarkan. Penambahannya tidak hanya lima, tetapi bisa mencapai 12 wilayah baru. Dan kabupaten induk tidak perlu khawatir tidak berkembang atau menjadi daerah yang miskin. Karena proses pemekaran terse­but melalui proses pengkajian.

"Pemekaran wilayah ini tidak akan mematikan kabupaten/kota induk. Ada proses kajian secara akademik sebelum dae­rah tersebut dimekarkan. Tidak perlu khawatir pendapatan asli

daerahnya bakal berkurang," kata Eddy.

Dijelaskannya, terbukti bahwa dengan pemekaran daerah baru, memacu per­tumbuhan di daerah­daerah.

"Banyak hal positif dari me­

karnya sebuah daerah," ungkap politisi dari Partai Demokrat tersebut.

Selama lebih kurang tiga tahun, daerah yang akan di­mekarkan mendapat pantauan dari pihak Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), peme­rintah provinsi dan kabupaten/kota induk. "Bila daerah tersebut dianggap layak untuk menjadi kabupaten/kota baru, baru pro­sesnya dilanjuti," terang Eddy.

Sejauh ini sudah ada lima pengajuan pemekaran dae rah yang masuk ke pusat. Lima daerah tersebut menjadi ba­gian dari 88 Daerah Otonomi Baru (DOB) yang diusulkan ke Kemandagri. Eddy mengung­kapkan, pengajuan pemekaran tersebut dilakukan oleh panitia pembentukan yang dibuat oleh masyarakat­masyarakat wilayah tersebut. [dwi|mpp]

Kabupaten Induk tak Akan MatiPERJALANAN panjang mewarnai perjuangan tokoh masyarakat yang menginginkan pemekaran Kabu­paten Gunung Sahilan Darussalam.

Jika disetujui dan disahkan maka Kabupaten Gunung Sahilan Darussalam akan berpisah dari Ka­bupaten Kampar yang dimekarkan bersama lima Daerah Otonomi Baru (DOB) di Povinsi Riau oleh pemerintah.

Ketua Pemekaran H Abridar mengatakan seandainya pemekaran daerah nantinya disahkan, maka akan langsung dilakukan konso­lidasi untuk menentukan langkah selanjutnya. Diantaranya adalah mendiskusikan pusat kota Kabu­paten Gunung Sahilan Darussalam.

"Kalau sudah mendapatkan persetujuan Kemendagri, kita akan langsung berdiskusi untuk mengam­bil langkah selanjutnya dan menen­tukan dimana kita letakkan ibukota kabupaten," kata Abridar kepada

Merah Putih Pos, belum lama ini.Terkait ibukota kabupaten

tersebut, tokoh masyarakat dan panitia pemekaran telah menilai ada tiga daerah yang menjadi kandidat, yaitu Perhentian Raja, Sungai Pagar dan Lipat Kain. "Kalau dari hasil diskusi kemarin, ada tiga daerah se­bagai pusat kota, tapi kemung kinan besar di Lipat Kain," imbuhnya.

Dijelaskannya, ada tujuh keca­matan di wilayah Gunung Sahilan tersebut, dengan jumlah penduduk lebih kurang 300 ribu jiwa. ber­dasarkan hasil data kependudukan terakhir. Kecamatan tersebut an­tara lain Kecamatan Siak Hulu, Pantai Raja, Kampar Kiri Hilir, Kampar Kiri Tengah, Gunung Sahilan, Kampar Kiri dan Kampar Kiri Hulu.

Alasan uta­ma pemekaran,

kata Abidar, karena sejak Tahun 2002 daerah tersebut tidak pernah diperhatikan oleh Pemkab Kampar. Terutama dalam segi pembangunan dan infrastruktur.

"Pemerintah Kampar kurang memperhatikan wilayah kami.

M i n i m p e m ­b a n g u n a n , "

t a n d a s n y a . [raja|mpp]

Lipat Kain Diprediksi Jadi Ibukota

Tidak hanya d i Riau, bahkan pu­luhan daerah di Indonesia. Dae­rah­daerah terse­

but masuk dalam pembaha­san Daerah Otonomi Baru (DOB)

Pada akhir Februari kemarin, Komisi II DPR bersama Kementerian Da­lam Negeri (Kemendagri) sepakat untuk melanjutkan proses pemekaran 88 daerah otonomi baru. Kepastian tersebut terjadi dalam ra­pat pembahasan revisi UU Pilkada dan UU Pemda dan masalah lainnya.

Dar i 88 DOB yang d i s e t u j u i k e l a n j u t a n proses nya, Provinsi Riau mendapat kan lima jatah, yakni Kabupaten Indragiri Selatan, Indragiri Utara pe­mekaran dari Indragiri Hilir, Kabupaten Gunung Sahilan Darussalam dari Kampar, Kota Duri dari Kabupaten Bengkalis dan Kabupaten Rokan Darussalam yang mekar dari Rokan Hulu.

Menteri Dalam Ne­geri Tjahjo Kumolo dalam paparannya menjelaskan, dari jumlah itu sebanyak 87 daerah telah memiliki Surat Presiden (Surpres) sejak DPR periode 2009­2014 lalu. Proses pemekaran daerah sempat dihentikan oleh pe­merintah sejak diputuskan kebijakan untuk memo­ratorium pemekaran dae­rah sejak Juni 2014 untuk menyelesaikan Peraturan Pemerintah tentang Desain Besar Penataan Daerah (PP Desertada).

"Dari 87 usulan DOB yang sudah memiliki Sur­pres ditambah satu DOB yang tertunda pengesahan­

Soal DOB, Masih Tunggu RPPPERKEMBANGAN DOB

KABUPATEN/KOTADI PROVINSI RIAU

Rokan Darussalam

Duri

Gunung Sahilan

nya yakni Kota Raha, Kemendagri

tengah mengupayakan penyelesaian harmonisasi karena 88 DOB itu me­rupakan prioritas yang akan dimekarkan. Sementara ada 132 daerah usulan baru DOB," katanya.

"Saat ini sudah ada 21 provinsi yang ingin dime­karkan, sementara kabu­paten 192 daerah dan 49 daerah kota hingga tahun 2025 mendatang," lanjutnya.

MendukungPelaksana Tugas (Plt)

Gubernur Riau, Arsyadju­liandi Rachman mengaku sangat mendukung keputu­san pemerintah pusat terse­but. Bahkan Pemprov Riau, siap untuk menindaklanju­tinya. Pemprov Riau sangat menghargai hasil Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) pemekaran wilayah itu.

" K a l a u p e m e r i n t a h pusat dengan DPR sudah menyetujui, harus kita

dukung dan pasti kita lak­sanakan. Karena itu sebe­lumnya memang usulan dari bawah," jelasnya.

Menurut Kepala Biro

Administrasi Tata Peme­rintahan Setdaprov Riau, Ra­hima Erna, pihaknya masih menunggu RPP. "Kemarin itu yang kurang untuk pe­mekaran ini adalah tentang kajian akademis. Namun untuk lebih amannya, kita tunggu saja dulu RPP­nya," terang Rahima.

Dukungan tidak ha nya datang dari pemerintah provinsi, tetapi juga tokoh masyarakat daerah ber­sangkutan. Dr. Suryan A Jamrah, tokoh masyarakat Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) menyebutkan, upaya tersebut perlu didukung. Karena perjuangan untuk mewujudkan pemekaran Kabupaten Indragiri Selatan dan Indragiri Utara sudah lama dilakukan.

"Perjuangan masyarakat te lah memasuki tahap baru sehingga dijaga dan didukung terus. Saya yakin dan masyarakat Indragiri

Hilir pasti juga akan men­dukung rencana pemekaran tersebut. Karena ini salah satu upaya dalam mewujud­kan kesamarataan pemba­

ngunan,” tutur Suryan Kepada Merah Putih Pos, Rabu (16/03/16).

Hal tersebut dinilai se­bagai suatu langkah baik dari pemerintah Pusat. Me­kanisme pemekaran DOB saat ini lebih sederhana. Dimana setelah keluar Pera­turan Peme rintah (PP) maka daerah itu langsung jadi daerah persiapan selama tiga tahun untuk dikaji. Jika memang berkembang, maka sudah pasti akan jadi DOB defenitif dan akan diundang­kan lewat paripurna.

“DOB ini diberi wak­tu oleh pemerintah untuk mempersiapkan segalanya, seperti kesiapan masyarakat, administrasi dan hal lain yang akan menjadi penilaian pemerintah untuk menetap­kannya menjadi DOB,” jelas Dosen Fakultas Ushuludin Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN SUSKA) Riau.

Ia optimis kedua DOB d i Inh i l akan mampu

mengembangkan potensi Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM) daerah. Indragiri Utara memiliki potensi ke­lapa yang sangat besar dan Indragiri Selatan dengan potensi perkebunan serta ke­lapa sawit. Atas dasar itulah Inhil dianggap mampu un­tuk berkembang, meskipun secara administratif nanti­nya terpisah. Namun secara kultural, Inhil tetap menjadi satu dan masih menjunjung tinggi prinsip budaya “Tiga Tungku Sejarangan” yang terdiri dari Suku Melayu, Banjar dan Bugis.

“Inhil hanya akan terpi­sah secara administrasi saja, tetapi kultur tetap satu dan tetap menjunjung prinsip budaya Tiga Tungku Seja­rangan,” imbuhnya.

Hal senada juga disam­paikan oleh Anggota DPRD Bengkalis, Abi Bahrum. Poli­tisi daerah pemilihan Duri ini merasa senang Kota Duri masuk dalam DOB yang dibahas pemerintah pusat. "Proses pemekaran ini sudah terjadi sejak lama. Yang me­nilai layak tidaknya adalah Kemendagri. Bila akhirnya Kemendagri membahasnya, sepenuhnya kita dukung," kata Abi.

Duri adalah bagian dari Kabupaten Bengkalis. Letak­nya yang cukup jauh dari pusat pemerintahan Beng­kalis, dinilai menyulitkan masyarakat dalam urusan administrasi kependudu­kan. Dan hampir 60 persen dari penduduk Bengkalis berdomisili di Kota Duri. "Namun demikian, kami menyerahkan sepenuhnya kepeda Kemendagri proses ini," terang Abi.

Bila 5 DOB tersebut menjadi kabupaten/kota se­cara defenitif, maka Provinsi Riau akan memiliki 17 kabu­paten/kota. Dan ini memun­culkan peluang bagi SDM di Riau. Karena, Sebagai daer­ah baru, sudah tentu akan membutuhkan banyak SDM bagi pemerintahan baru dan infrastruktur pendukung. [raja|rtc|tim mpp]

Indragiri Selatan

Tahun 19991. Kabupaten Bengkalis dimekarkan Rokan Hilir2. Kabupaten Indragiri Hilir 3. Kabupaten Indragiri Hulu dimekarkan Kuantan Singingi4. Kabupaten Kampar dimekarkan Pelalawan5. Kota Dumai 6 Kota Pekanbaru

Tahun 20081. Bengkalis dimekarkan Siak2. Inderagiri Hilir3. Inderagiri Hulu4. Kampar5. Dumai6. Kota Pekanbaru7. Rokan Hilir8. Kuantan Singingi9. Pelalawan10. Rokan Hulu

Tahun 2009 1. Bengkalis dimekarkan Kepulauan Meranti2. Inderagiri Hilir3. Inderagiri Hulu4. Kampar5. Dumai6. Kota Pekanbaru

7. Rokan Hilir8. Kuantan Singingi9. Pelalawan10. Rokan Hulu11. Siak

Tahun 2009 - Sekarang1. Bengkalis 2. Inderagiri Hilir 3. Inderagiri Hulu 4. Kampar 5. Kota Dumai 6. Kota Pekanbaru 7. Rokan Hilir 8. Kuantan Singingi

9. Pelalawan10. Rokan Hulu11. Siak12. Kepulauan Meranti

Tahun 20031. Bengkalis2. Inderagiri Hilir3. Inderagiri Hulu4. Kampar dimekarkan Rokan Hulu5. Dumai6. Kota Pekanbaru7. Rokan Hilir8. Kuantan Singingi9. Pelalawan

Setelah pemekaran Kabupaten Kepulauan

Meranti pada 2009 lalu, Tahun 2016 ini,

kembali santer wacana pemekaran sejumlah

kabupaten di Riau.

Proses pemekaran ini su-dah ada sejak lama. Yang

menilai layak tidaknya adalah Kemendagri. Bila Kemendagri membahas­

nya, kita dukung sepenuhnya

”Abi Bahrum,

Anggota DPRD Bengkalis

DOB ini diberi waktu oleh pemerintah untuk

mempersiapkan segala­nya, seperti kesiapan

masyarakat, administrasi dan hal lain.

”Suryan A Jamrah,

Tokoh Masyarakat Inhil

PERATURAN Daerah (Perda) Retribusi Parkir disahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Dae­rah Pekanbaru pada November 2015 lalu. Menurut Ketua Pan­sus Perda Retribusi Parkir, Ida Yulianita ,menaikkan tarif parkir merupakan upaya pemerintah untuk mengurai kemacetan di sejumlah titik Pekanbaru yang kian parah. Dan kenaikan tarif parkir hanya berlaku di zona yang memiliki kemacetan sangat tinggi, sedang di jalan lokal dan lingkungan masyarakat tetap seperti biasa.

Kebijakan tersebut dinilai oleh Sekretaris Lembaga Advo­kasi Bantuan Hukum, Mayandri Suzarman sebagai pemikiran di luar logika. Cara menghindari kemacetan bisa dilakukan de­ngan pelarangan parkir di jalan yang padat lalu lintas atau pe­ngaturan lama parkir. Jadi tidak harus menaikkan tarif parkir

yang cukup mahal."Tidak logis alasan pemerin­

tah Kota Pekanbaru menaikan tarif parkir. Kalau ingin meng­hindari kemacetan, jangan biarkan masyarakat parkir di tempat­tempat yang memiliki kepadatan lalu lintas tinggi," terangnya.

Karena itu, LABH akan melakukukan Judicial Review terhadap Perda Parkir tersebut kepada Gubernur Riau. Bebe­rapa saat usai Perda Retribusi Parkir disahkan, LABH sudah melayangkan surat keberatan­nya. "Bila Perda tersebut sudah dimuat di lembar daerah, kami akan melakukan Judicial Review meminta gubernur Riau mem­batalkan Perda Retribusi Parkir tersebut," terang Mayandri.

Bila gubernur Riau tidak membatalkannya, LABH akan mengirim surat ke Kementerian Dalam Negeri, meminta menteri

membatalkan Perda yang dinilai memberatkan rakyat. Apa yang ditempuh LABH, kata Mayandri, merujuk pada UU No.23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah Pasal 251 ayat 2,3,4,5 dan 8.

"Menurut ketentuan UU No,23 Tahun 2014 pasal 2, Perda kabupaten/kota dan peraturan bupati/walikota yang bertenta­ngan dengan Undang Undang dibatalkan oleh gubernur. Kare­na itulah, kami menyampaikan Judisial Review ke gubernur

Riau," jelas Mayandri.Mayandri khawatir, bila Per­

da tersebut tetap diterapkan akan terjadi konflik sosial. Baik konflik antara tukang parkir dengan masyarakat atau para pengelola dan tukang parkir karena rebu­tan lahan parkir.

"Banyak alasan sehingga Perda Retribusi Parkir tersebut perlu dicabut. Perda ini juga ber­tentangan dengan UU lalu lintas Jalan raya," tandas Mayandri.

Berdasarkan draf Perda Retribusi Parkir yang disahkan, tarif parkir dibagi menjadi empat zona. zona I, tarif parkir roda empat Rp8.000 dan roda dua Rp4000. Zona II, roda empat dipungut Rp5.000 dan roda dua Rp3.000. Zona III, roda empat di­pungut Rp2.000 sedangkan roda dua Rp 1.000 dan roda enam Rp10.000. Zona IV, roda empat dipungut Rp2.000 dan roda dua Rp1.000.[dwi|mpp]

Judicial Reviewuntuk Perda Parkir

SALAH satu tempat parkir yang berada di Jalan Sudirman yang padat lalu lintas. advent/mpp

Abridar Eddy A Yatim

Mayandri

Indragiri Utara

Merah Putih PosEdisi 13/21-27 Maret 2016 6

www.liputanmerahputih17.comPEKANBARU

Jalan Disulap Jadi TPS

Setiap pagi saya melihat tumpukan sampah, berteba­ran bahkan hingga menghabiskan dua­

pertiga badan jalan. Bukan saja mengganggu mata, tetapi juga baunya itu. Saya tidak bisa menutup hidung pula, karena harus memegang stir motor. Sepanjang hari lho saya mele­wati jalan itu untuk mengantar dan menjemput anak­anak sekolah," ucap Ros (40) seorang ibu rumah tangga.

Kegusaran Ros, pasti dira­sakan oleh setiap pengguna jalan, sebut saja Jalan Kereta Api. Kondisi yang sama juga di beberapa jalan utama di tengah kota Pekanbaru, kota yang kini menyandang motto baru, Pekanbaru Kota Madani.

Bukan tanpa pasal, sampah kian banyak ditemukan ber­tumpuk di jalan­jalan. Setiap pagi, bahkan sore pun kembali menumpuk. Dimanakah letak simpul permasalahannya?

Data Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Pekanbaru mengungkapkan data, Pekanbaru hanya memi­liki 21 Tempat Pembuangan Sementara (TPS) sampah. Artinya,setiap satu kecamatan hanya terdapat dua TPS.

DKP: Masyarakat BebalJumlah penduduk Pekan­

baru sekitar satu juta empat ratus ribu jiwa, setiap orangnya pasti menghasilkan sampah dalam sehari. Sedangkan Tem­pat Penampungan Sementara (TPS) yang resmi dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Pekanbaru berjumlah 21 titik.

Maka setiap satu titik TPS menampung sampah sekitar 66000 penduduk Pekanbaru. Jika satu orang menghasilkan sampah 0,5 kilogram, maka total seluruh sampah di Pekan­

SAMPAH yang bertebaran, meluber sehingga mengganggu badan jalan, sumbernya tidak lain masyarakat itu sendiri. Pegawai juga masyarakat, kami di Badan Lingkungan Hidup (BLH) juga masyarakat. Un­tuk menerapkan Pekanbaru bebas sampah, seharusnya kita mulai dulu buat bank sampah diseluruh SKPD dikota Pe­kanbaru.

Kepala Bidang Pengenda­lian Kerusakan dan Pemulihan Lingkungan BLH Kota Pekan­baru Elmawati mengatakan, saat ini bank sampah baru ada dua dilingkungan dinas kota pekanbaru, Selain di BLH sendiri ada juga di DKP Kota Pekanbaru.

Adanya bank sampah, pal­

ing tidak dapat mengurangi jumlah sampah yang berteba­ran dan memakan badan jalan.

“Hitung aja berapa jumlah pegawai di kantor­ kantor, jika sudah mulai dari SKPD pasti kurang nanti jumlah sampah. Setelah itu baru diajak ma­syarakat, istilahnya kita mem­beri contoh pada masyarakat,” katanya.

Untuk sementara ini, El­mawati mengaku kurang mem­berikan sosialisai permasalahan sampah tersebut pada ma­syarakat. Melainkan sosialisasi lebih sering ke sekolah­sekolah, dengan tujuan mengedukasi pelajar untuk memilah sampah.

“Kita lebih sering ke seko­lah ya akhir­akhir ini, menga­jarkan pada pelajar memilah

sampah. Kalau ke masyarakat malah kurang setahun ini. Teta­pi kelihatannya ada juga mas­yarakat yang peduli sampah, kan ada juga bank sampah milik masyarakat sendiri yang mengelolahnya. Kalau untuk sosialisai masyarakat kita me­mang tidak ada jadwal rutin” ungkap Elmawati.

Sedangkan untuk bank sampah di BLH sendiri, hing­ga saat ini sudah 75 persen pegawai ikut serta menabung sampah. Tabungan sampah ini dua tahun yang lalu sudah pernah juga dijalankan BLH, tapi mengalami kemunduran dan baru digalakkan lagi sebu­lan terakhir.

“Dulu kita malah 100 persen pegawai ikut nabung sampah, karena beberapa ken­dal operasional ya macet, ini sebulan belakangan lah aktif lagi,” jelasnya.

Masalah tarif harga sampah Elmawati mengatakan, tidak ada ketetapan khusus dari pe­merintah. Tergantung penge­lola menawarkan harga berapa, boleh juga ikut harga yang ditawarkan di bank sampah BLH atau DKP misalnya.

Untuk Kemasan plastik dihargai Rp 1.000/kg, Gelas minuman mineral dihargai Rp 1.000/kg. "Gelas plastik minuman misalnya dihargai Rp 1.000/kg, besi bekas Rp 900/kg, kotak susu Rp 300/kg, kardus bekas Rp 1.000/kg dan lainnya,” ungkap Elmawati.[ahlul|mpp]

Sampah Meluber,BLH Ajak Seluruh SKPD Punya Bank Sampah

BAU MENYENGAT setiap pagi dan sore menyeruak dari timbunan sampah di area Jalan Mekar Sari, seakan tidak peduli di sana salah satu pintu masuk menuju bangunan megah wakil rakyat, Gedung DPR Provinsi Riau

Atas permasalahan ini, Camat Bukit Raya, Masykur Tarmizi menegaskan kepada masyarakat untuk tidak mem­

buang sampah di sepanjang jalan Mekar Sari lagi. Karena jalan tersebut telah dicor oleh Dinas Pekerjaan Umum (Dinas PU) Kota Pekanbaru dan juga selokan pun sudah bersih.

“Saya menghimbau lurah dan seluruh jajaran untuk se­lalu memantau Jalan Mekar Sari, karena tidak dibenarkan lagi membuang sampah dan menindak tegas bila ada war­

ga yang masih membuang sampah," jelas Masykur Tarmizi dikantornya, Rabu (16/03).

Selain itu, Masykur turut meminta kepada DKP untuk melakukan penanaman di tepi parit yang berdekatan dengan pagar. Dimana beberapa hari yang lalu Dinas PU sudah selesai mengecor bibir jalan di Kelurahan Tangkerang Selatan tersebut.

Sementara pihak Kelurah­an Tangkerang Tengah sudah memasang dua buah spanduk di Jalan Mekar Sari agar war­ga tidak membuang sampah sembarangan. Melainkan di tempat pembuangan sampah yang telah disediakan.

"Saya sudah beritahu kepada lurah dan RT untuk membuat tempat sampah yang mudah di jangkau oleh petugas untuk mengambil sampah di sekitar perumahan. Karena tidak semua tempat bisa di­jangkau oleh petugas," tutup Masykur. [raja|mpp]

Camat Bukit Raya : Tindak TegasPembuang Sampah di Mekar Sari

" A L H A M D U L I L L A H saya bisa menabung 6,5 kg sampah, 4 kg koran bekas dan 2,5 kg sampah plastik. Ini bisa buat tabungan anak­anak juga," kata Firdaus sembari menunjukkan buku tabu­ngan sampah yang diberikan petugas bank sampah, Ming­gu (13/3) pada Peringatan Hari Peduli Sampah Nasio­nal dan launching kantong plastik berbayar.

Langkah ini dinilai te­pat sebagai solusi meluber­

nya sampah di TPS resmi maupun ilegal. Walikota Firdaus dan Wakil Walikota Pekanbaru, Ayat Cahyadi menjadi contoh tauladan bagi masyarakat.

Ayat menguraikan bah­wa jumlah TPS resmi yang dikelola oleh Dinas Kebersi­han dan Pertamanan (DKP) tentunya belum cukup. Peran serta masyarakatlah yang harus tinggi untuk mewujud­kan lingkungan bersih.

"Masalah sampah bukan masalah pemerintah saja, itu masalah kita bersama. Jadi mari kita masyarakat, sediakan lahan kecil aja buat TPS, nanti DKP atau pe­ngelola swasta yang ambil," jelasnya.

Ayat mengatakan , fungsi gotong royong ha­rus diaktifkan kembali dite­ngah ma syarakat. sehingga kepedulian akan lingku­ngan setiap orang itu tunggi. "Budaya gotong royong itu penting, selokan dibersih­kan, sampah dikumpulkan ditempat yang sudah dibersi­hkan. Jangan buang sampah sembarangan," tegasnya.

Masyarakat perlu terus diingatkan, tekan Ayat terkait tentang tempat pembuangan sampah dan waktu pem­buangan.

"Ini masalah juga dite­ngah masyarakat kita, tempat dan waktu pembuangan sampah perlu diperhatikan. Tempat TPS, waktu 19.00 hingga 05.00 misalnya ya pada tempat dan waktunya," terangnya.

S e d a n g k a n u n t u k penambahan dana pem­buatan TPS, penambahan armada angkut sampah dan lainnya, Ayat mengatakan perlu dilihat mana yang lebih mendesak nantinya. "Kalau penamba han lihat nanti ya, karena dana kita tahun depan kan menyusut juga, atau kita

carikan solusi lainnya nanti," ujarnya.

Turunnya harga mi­nyak, berdampak signifikan pada anggaran pembelanjaan bia ya daerah (APBD) kota Pekanbaru. Sehingga tahun 2017 penyusunan RKPD kota Pekanbaru, lebih hemat dari sebelumnya.

"Kita tetap berupaya mencarikan celah bagaima­na sarana dan prasarana pe­layanan untuk masyarakat itu baik. Walaupun APBD kira tahun depan berkurang, kita pikirkan dana dari sumber lain," sebutnya.

Sedangkan Ketua RW 04 Harjosari, M Noer Zein mengaku, belum adanya TPS di RW yang dia pimpin. Untuk saat ini penduduk RW

04, membuang sampah di TPS Jalan Rajawali. "Saat ini belum ada TPS, kedepannya kita carikan lahan untuk membuat TPS khusus RW 04," ucapnya.

Dina (30), seorang ibu rumah tangga me­ngaku bahwa pengelolaan sampah dengan sistem bank sampah sangat baik. Tidak hanya mengurangi jumlah sampah, tetapi ada benefit yang diperoleh ma­syarakat yang menabung­kan sampahnya.

"Saya mendukung cara­cara pengelolaan sampah sep­erti ini. Dengan demikian, masyarakat juga akan me­ngelola sampahnya agar bisa mendapatkan pemasukan," tandas Dina.[raja|ahlul|mpp]

Firdaus dan AyatNasabah Bank Sampah

Sampah yang Menyampah,

baru sekitar 700 ton dengan 21 titik TPS.

“TPS resmi kita sekitar 21 titik, tapi jumlah keseluruhan TPS di Pekanbaru, baik itu resmi, yang dikelola pihak ketiga ataupun TPS buatan ma syarakat keseluruhan sekitar 188 titik TPS dengan ju,lah 450­500 ton perhari,” ungkap Kepa­la Bidang Kebersihan, DKP Kota Pekanbaru M Syukri.

Syukri menilai masalah sampah di Pekanbaru tidak bisa disalahkan pihak DKP sepenuhnya. Peraturan daerah sudah ada tentang kebersi­han, selain itu peran aktif masyarakat dalam menjaga lingkungan juga sangat penting.

Kabid Kebersihan DKP ini mengaku sudah angkat tangan dengan sampah yang bertebaran di siang hari. Jumlah personil DKP sekitar 67 orang dan dari bidang kebersihan sendiri sekitar 17 orang.

Menurut Syukri, dengan jumlah pegawai DKP terse­but menghadapi perilaku ma­syarakat yang penyampah, sama saja dengan melakukan pekerjaan gila.

“Sampah bertebaran itu karena masyarakat susah dia­tur, sudah bebal. Angkat ta­nganlah kami melihat perilaku masyarakat yang buang sampah seenak perutnya. Jadwal buang sampah sudah ada, tapi kurang diindahkan oleh kebanyakan masyarakat,” ujarnya menum­pahkan kekesalan.

Untuk jadwal pembuangan sampah yang diatur dalam Perda, sekitar jam 7 malam hingga 6 pagi. Di luar jam itu seharusnya tidak ada lagi ke­giatan pembuangan sampah di TPS oleh masyarakat.

“Kalau kita lihat siang hari sepanjang Jalan Sudirman, Tuanku Tambusai, Riau dan Imam Munandar sampah

bertebaran. Seharusnya siang tidak ada kegiatan pembuangan sampah, ini masyarakat susah diatur. Perda pun nampak­nya tidak bisa diberlakukan di tengah masyarakat Pekanbaru, kultur kita beda sama luar negeri, disitu susahnya,” terang Syukri.

Ia menilai Perda tentang

kebersihan yang membahas sanksi, tidak dapat diterapkan dalam waktu dua atau tiga ta­hun mendatang. Dalam Perda itu disebutkan juga yang men­jadi penegak sanksi haruslah PNS penyidik, bukan PNS biasa apalagi masyarakat biasa.

“Itu kalau mau member­lakukan Perda harus diseko­

lahkan dulu PNSnya, biaya lagi. Karena orang tertentu yang bisa eksekusi masyarakat yang ketahuan buang sampah sembarangan, jadi sulit lah untuk mewujudkan Pekanbaru bebas sampah. Namun kita harus tetap berusaha, bantuan teman­ teman media pun sa­ngat diperlukan. Hukum ma­syarakat yang buang sampah sembarangan dengan sanksi sosial dari kita,” terangnya.

Masalah lain kenapa sampah sampai bertebaran

hingga mengganggu pengguna jalan. Menurut pengamatan Syukri, pemulung juga meng­hambat kinerja petugas ke­bersihan. Ada masyarakat yang tertib buang sampah dan membungkusnya dengan baik seblum diletakkan di TPS.

Tapi biasanya pemulung membuka bungkusan sampah hingga sampah bertebaran di­jalan. “Pemulung juga jadi ma­salah, sampai­ sampai pemu­lung malah marahin petugas kita, ini kan aneh. Pemulung harus ditertibkan lagi. Bah­kan diluar Sumatera saya lihat pemulung tidak boleh masuk ke lingkungan warga, kalau mau orek sampah silahkan di TPA,” protesnya.

Untuk pengangkutan sampah menurut Syukri juga belum maksimal dengan jum­lah kendaraan yang terbatas. Selain itu tempat sampah yang ada juga belum sesuai dengan standarnya.

“Mobil kita terbatas, tem­pat sampah sebenarnya tidak ada yang sesuai standar SNI. Untuk pengambilan sampah

dalam sehari itu kita sekitar dua atau tiga kali, bahkan lebih dihari hari tertentu. Itu pun sampah sudah diangkut tim kebersihan, sedetik kemudian ada lagi yang buang sampah. Jadi susah kalau Pekanbaru siangnya bebas sampah,” terang Syukri.

Harapannya, setiap 1 RW ada 1 TPS dan peran aktif setiap perangkat lurah atau RW beser­ta masyarakat tinggi kesadaran­nya akan kebersihan. Bukan semakin kaya suatu penduduk

di lingkungan atau kompleks tersebut, semakin ingin diurus pemerintah segalanya.

“Ini kebiasaan sebagian masyarakat kita yang aneh menurut saya. Semakin kaya di lingkungan itu, apa­apa mau pemerintah yang urus, selokan rumahnya pemerintah juga yang bersihkan. Gotong royong itu sudah tidak ada sekarang, yang ada diumumkan gotong royong, kami DKP yang di­minta turunkan teman­ teman pasukan kuning, ini kan ane­h,”keluhnya.

Menurut Syukri poin pent­ing untuk mewujudkan Pekan­baru bebas sampah itu partisi­pasi masyarakat. Karena Perda yang ada tidak bisa diterapkan ditengah masyarakat, biaya untuk pengurusan sampah pun juga sangat tinggi.

“Kalau Perda mau dijalan­kan juga harus dengan radikal, tidak bisa setengah setengah. Yang terpenting partisipa­si masyarakat, harus sadar kebersihan itu kepentingan bersama,”tutupnya. [ahlul amalsyah|mpp]

KONDISI tempat pembuangan sampah yang berada di Jalan Rambutan, sampah meluber hingga ke badan jalan. narto/mpp

FIRDAUS dan Ayat menunjukkan buku tabungan bank sampah sebagai solusi mengurangimenumpuknya sampah di TPS. raja adil siregar/mpp

TEMPAT Penampungan Sampah Arengka dengan sampah yang melimpah. narto/mpp

Penumpukan sampah kini makin parah, lokasi

pembuangannya pun tidak mengenal tempat,

pinggir jalan pun jadi pilihan.

"

JALAN Mekar Sari yang kini telah bersih dari sampah. narto/mpp

Lembaga keluarga me­rupakan pendidikan yang pertama yang didapat oleh anak. Lingkungan pendi­

dikan yang pertama membawa pengaruh terhadap anak untuk melanjutkan pendidikan yang akan dialaminya di sekolah dan di masyarakat, dengan kata lain bahwa peran keluarga adalah suatu kewajiban harus diberikan kepada anaknya untuk memben­tuk kepribadian masalah bagi anaknya baik lingkungan seko­lah maupun diluar lingkungan sekolah.

Orang tua sebagai pemben­tuk dan peran keluarga sa ngat penting dalam pendidikan anak, kekuasaan keluarga dapat dibe­dakan menjadi 2 yaitu : Pertama, Kekuasaan pendidikan dipergu­nakan untuk memelihara anak atau membimbingnya hing­ga menjadi manusia dewasa dan bertanggung jawab. Kedua, Kekuasaan keluarga. Ayah sebagai kepala keluarga bertanggung jawab atas keselamatan keluar­ganya.

Pendidikan merupakan pro­ses di mana seseorang diberi kesempatan menyesuaikan diri terhadap aspek kehidupan. Lingkungan yang berkaitan de­ngan kehidupan seorang anak dalam menentukan kepriba­diannya yang baik. Al­Ghazali berpendapat: “Orang tua sebagai pendidik adalah melatih anak­anak sebagai amanat bagi orang tua. Hati anak suci bagaikan mutiara cemerlang, bersih dari segala yang diukirkan atasnya dan juga condong”.

Kewajiban keluarga mendi­dik anak dan menyerahkan ke­pada guru, maka timbullah pada semua anggotanya terutama pada lisannya. Demikian pula halnya dengan orang tua mengharapkan agar anak­anaknya kelak menjadi orang yang bertaqwa kepada Al­lah, berakhlak mulia dan menjadi anak­anak yang sholeha.

Hak kuasa dalam keluarga adalah memimpin anak­anaknya kejalan yang benar dan mencegah hal­hal yang tidak sesuai de­ngan syari’at Islam karena segala sesuatu perbuatan dan tingkah laku anak adalah warisan tabi’at orang tua. Sedangkan anak ada­lah sebagai penerus artinya akan menggantikan dan memegang kekuasaan pada keluarganya.

Sedangkan kewajiban orang tua dalam keluarga terhadap anak adalah orang tua wajib mendidik dan membimbing anak­anaknya

serta memelihara dan melin­dungi dari gangguan baik diluar lingkungan dan didalam lingkun­gan. Dari itulah kita sebagai orang tua harus benar­benar mendidik anaknya, agar mereka menjadi anak­anak yang diharapkan oleh keluarga. Tanpa dukungan keluarga/orang tua mereka tidak akan menjadi anak yang sholeha, berakhlak mulia dan santun.

Keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak adalah salah satu kunci keberhasilan anak di sekolah. Pentingnya peranan keluarga dalam pendidikan anak, khususnya orangtua dapat dilihat dari beberapa poin. Pertama, Orang tua telah dikenal anak se­bagai guru mereka yang pertama dan sebagai panutan. Orang tua adalah guru yang penting.

Anak selalu dibesarkan dengan tekanan untuk menjadi unggul dalam kehidupan. Keti­ka anak­anak muda, orang tua mengagumi setiap prestasi kecil mereka namun kemudian ambisi primal kiri dengan orang tua me­maksa hanya untuk me­lihat anak mereka top

di kelas. Persaingan antar sauda­ra, masalah di sekolah, orang tua yang bertikai, takut akan hukuman, orang tua bermasalah, perceraian orang tua adalah beberapa alasan yang muncul menonjol di antara anak­anak yang membuat mereka rentan terhadap depresi atau dunia baru (tanpa orang tua).

Pada saat melihat anak mer­eka memiliki nilai yang kurang bagus atau yang gagal, sebagian besar orang tua tampak melaku­kan perbandingan antara anak mereka dan teman sekelas lain yang memiliki angka terting­gi. Pembandingan seperti ini, menciptakan keputusasaan pada anak. Daripada melakukan per­bandingan, memarahi anak un­tuk bersaing dalam perlombaan tikus hari ini dan menciptakan

popularitas, orang tua seharus tetap bersabar untuk mendengar dan memahami anak, mem­bujuk anak untuk belajar dan bergaul dengan teman sebaya. Mereka harus mencoba untuk mengetahui kemampuan anak mereka dan membantu anak mengasah itu.

Sedikit kemauan dan duku­ngan dapat mengubah cara hidup semua anak. Oleh karena itu, penekanan diberi­kan pada penye­diaan dukungan terbaik terha­d ap an a k ­a n a k .

Banyak orangtua tidak me­nyadari peran mereka dalam fase perkembangan anak mereka.

Ada beberapa peranan ke­luarga dalam pendidikan anak, khususnya orang tua untuk perkembangan anak­anak me­reka: Pertama, Menjadi Cheer-leader. Orang tua harus men­dorong anaknya bagai pemandu sorak. Penting bagi mereka untuk mendapatkan dukungan dari orang tua mereka karena me­reka mencari penghargaan dari orang tua mereka saja. Mereka ingin orang tua mereka untuk memuji mereka dan membantu mereka dalam segala hal yang mereka lakukan. Kedua, Menjadi Teman. Sebagai seorang teman, orang tua harus mencoba untuk mengeksplorasi pikiran anak­

anak mereka. Mereka harus membuat anak­anak mereka merasa nyaman sehingga mereka dapat berkomunikasi dengan sukses tanpa hambatan. Orang tua sebagai teman dengan mudah dapat menjelajahi proses ber­pikir, cara berpikir dan perasaan internal anak­anak mereka. Ke­tiga, Menjadi Guru. Orangtua adalah yang pertama mengajar­kan untuk setiap anak. Pepatah mengatakan belajar dimulai dari rumah saja, dan itu adalah tugas orang tua mereka untuk menga­jari mereka nilai­nilai yang baik yang dapat membuat merekan menjadi orang yang lebih baik di di masyarakat.

Jadi, sebenarnya peranan keluarga dalam pendidikan anak, khususnya orang tua sangatlah penting karena Anak­anak bela­jar lebih banyak dari lingkungan rumah daripada ditempat lain­nya. Oleh karena itu, lingkungan keluarga perlu menumbuhkem­bangkan budaya­budaya baik

dalam keluarga dalam pem­bentukan karakter anak.

Misalnya: Perta­ma, Bu­

daya ibadah. Budaya beribadah di rumah tangga menunjukkan adanya kesadaran akan pen­didikan rohaniah dan mental spiritual. Pendidikan ini akan membentuk nilai keimanan dan ketaqwaan pada anak. Budaya ini tidak dapat diterapkan melalui doktrin belaka, melainkan melalui contoh dan keteladanan orang tua. Ketika orang tua berharap anaknya taat beribadah maka orang tua perlu melaku­kannya terlebih dulu sehingga anak dengan mudah mencontoh kebiasaan orang tua da;lam beri­badah. Kedua, Budaya membaca dan menulis. Budaya membaca di rumah tangga akan menum­buhkan kebiasaan anggota ke­luarga untuk selalu mencari dan menggali ilmu pengetahuan yang

bermanfaat. Dan tentunya men­jadi komplit bila diikuti dengan budaya menulis. Menulis adalah kegiatan berkomunikasi dengan orang lain melalui bahasa tulisan. Gagasan dan ide anak akan dapat dicurahkan melalui bahasa tulis.

Ketiga, Budaya hemat. Ber­hemat dalam keluarga bukan be­rarti melatih sikap pelit dan kikir. Konsep hemat dalam lingkungan keluarga adalah memnggunakan segala sesuatunya sesuai kebu­tuhan. Jika melewati kebutuhan berarti tindakan mubazir dan sia­sia. Ini dapat dibudayakan melalui kebiasaan­kebiasaan anggota keluarga sehari­hari. Keempat, Budaya disiplin. Bu­daya disiplin dalam lingkungan keluarga terutama sekali masalah disiplin waktu. Namun dalam hal ini juga menyangkut peng­gunaan waktu sebaik mungkin sehingga tidak terbuang sia­sia. Pembiasaan diri anggota keluarga terlihat dari bagaimana anggota keluarga menyusun skedul ke­giatan harian. Sekedul harian di rumah untuk orang tua berbeda dengan anak. Anak lebih terfokus pada kegiatan belajar, bermain, melakukan ibadah dan lain se­bagainya.

Kelima, Budaya komunikasi. Tempat curhat yang paling baik adalah bersama orang tua. Tentu tidak semua hal yang dapat dibi­carakan dengan kedua orang tua. Namun paling tidak kedua orang tua menyediakan waktu dan membuka diri untuk menerima cerita, keluh­kesah, serta hal lain yang mungkin diceritakan anak. Komunikasi antara orang tua dan anak sangat penting ditum­buhkembangkan. Membangun komunikasi yang baik dapat dilakukan pada waktu­waktu tertentu. Misalnya, ketika makan malam bersama, berkunjung ke tempat hiburan atau ke kafe pada waktu liburan. Bagi yang berjauhan antara orang tua dan anak, komunikasi lewat fasilitas mobile sangat berarti banyak da­lam membangun budaya komu­nikasi. Boleh juga melalui media sosial yang ada seperti facebook, twitter, dan lain sebagainya.

Jadi, lingkungan keluarga berperanan penting dalam mem­bangun pendidikan anak. Orang tua menjadi pendidik pertama dan utama dalam mengembang­kan nilai karakter yang baik. Oleh sebab itu contoh dan suri tau­ladan kedua orang tua menjadi hal yang tak dapat dipisahkan dalam mendidik anak di rumah tangga.***

EDITORIAL

KABAR REDAKSI

www.liputanmerahputih17.com

Merah Putih PosEdisi 13/21-27 Maret 2016

O P I N I7

H DARMADIPraktisi Pendidikan, Pemerhati

masalah Sosial, Budaya, dan Politik, Tinggal di Lampung Tengah.

Menggugat Legitimasi PilkadaNASIB hasil penetapan

pasangan calon terpi­lih Kabupaten Kuantan

Singingi yang sudah disahkan oleh KPU, kini menggantung di tangan DPRD. Ini terjadi setelah DPRD Kuantan Singingi mem­batalkan agenda rapat paripurna istimewa pada 2 Maret 2016, kemarin. Alasannya, ada lapo­ran dugaan ijazah paket c palsu milik salah satu calon terpilih di Polres Kuantan Singingi. Selain itu, demo tuntutan dari para mahasiswa menurut pemberitaan sejumlah media juga jadi alasan rapat paripurna yang sudah di­agendakan itu batal.

Menguatnya peran DPRD, dalam persoalan Kuantan Singi­ngi itu sebenarnya agak sedikit kebablasan. Menguatnya pe­ran DPRD, sebagai legislative heavy bukan seperti itu yang dikehendaki oleh para perumus amandemen UUD 1945 periode

1999 ­ 2001. Amandemen UUD ’45, terutama Pasal 20 ayat (1) di­maksudkan agar kedudukan DPR jadi sejajar dengan Pemerintah (ekesekutif), tidak jadi tukang stempel; duduk, dengar, diam, duit (4D). Inilah yang disebut Sharing of Power, dimana pem­bagian kekuasaan jadi gamblang dan berimbang. Lebih setara.

Tentunya, legislative heavy diharapkan pada hasil berupa produk legislasi. Bukan pada adu kekuasaan, siapa yang paling pu­nya kekuatan (power). Ciri khas legislative heavy adalah DPR dan DPRD, lebih banyak melahirkan inisiasi peraturan (legislation). Atau sebaliknya, DPRD punya kekuatan penuh saat membahas peraturan daerah atas produk peraturan yang diusulkan oleh pemerintah daerah. Hal ini se­jalan dengan fungsi utama DPR dan DPRD menurut Pasal 69, 316, dan 365 UU No. 17/2014

tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD.

Fungsi pokok DPR RI, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota meliputi; legislasi, budgeting (anggaran) dan pengawasan. Fungsi legislasi diwujudkan de­ngan aktif menginisiasi pembua­tan produk peraturan seperti di atas. Fungsi budgeting ditampa­kkan dalam bentuk membahas,

menyetujui atau tidak menyetujui rancangan anggaran APBD yang diajukan pemerintah daerah. Sedangkan fungsi pengawasan dilakukan dengan mengawasi pelaksanaan peraturan daerah dan mengawasi jalannya penye­lenggaraan pemerintahan di daerah.

Terhadap permasalahan di Kuantan Singingi kemudian menimbulkan suatu pertanyaan. Apakah andil DPRD dengan tidak menyampaikan usulan pengesahan pengangkatan calon terpilih merupakan bagian dari fungsi­fungsi DPRD, sebagaima­na maksud UU No. 17/2014? Jawabannya tentu bukan. Lalu, muncul apakah itu merupakan bagian dari tugas dan wewe­nangnya? Iya. Tapi bukan un­tuk tidak mengusulkan. Justru menurut Pasal 166 ayat 1 huruf d UU No. 17/2014, jadi tugas dan wewenang DPRD untuk mengu­

sulkan pengesahan pengangkatan calon terpilih kepada Pemerintah. Bahkan ada kewajiban DPRD, yaitu menurut Pasal 373 huruf b UU No. 17/2014, melaksanakan UUD 1945 dan menaati pera­turan perundang­undangan. Konsekuensinya lagi menurut Pasal 401 ayat (2) UU No. 17/2014 jika tidak menjalankan kewajiban termsuk bagian dari pelanggaran kode etik yang dapat dilaporkan ke Majelis Kehormatan Dewan (MKD).

Karenanya, harus dipahami betul mana yang menjadi fungsi, tugas, wewenang dan kewajiban sebagai anggota DPRD. Menurut hemat penulis, ketika proses penyampaian usulan pengesah­an pengangkatan calon terpilih tidak dilakukan, sama saja DPRD mengugat hasil legitimasi Pilkada di Kuantan Singingi. Padahal, baik DPRD dan calon terpilih sa­ma­sama hasil pilihan rakyat.***

Urgensi Peran EdukasiKeluarga bagi Anak

HALO pembaca yang berbahagia, senang sekali, Merah Putih Pos kembali hadir menghiasi minggu ketiga pembaca di bulan Maret ini. Puji syukur kami senandungkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah mengizin kan kami kembali menyapa pembaca melalui edisi ke­13 ini.

Te r i m a k a s i h k am i ucapkan kepada pembaca, rekan kerja, tim rekdak­

si, serta perusahaan yang telah bekerja sama dan terus mempercayai Merah Putih Pos untuk eksis dalam pemberitaan nyata tanpa sensasi.

Dalam edisi kali ini, tim redaksi melakukan pembenahan­pembenahan dalam hal tampilan dan pemberitaan yang diharap­kan memenuhi kebutuhan informasi berita pemba­ca sekalian. Begitu pula melalui situs berita kami,

www.liputanmerahputih17.com yang terus berbenah supaya menjadi semakin terdepan dan tercepat da­lam menyiarkan berita se­cara digital.

Angka 13 merupa­kan sebuah angka yang dihindari sebagian orang karena mitos dan fakta mengenai angka tersebut, hanya saja, kita benar­benar menginjak angka tersebut, edisi 13 yang sebenarnya sama dengan edisi sebelum

ini hingga sampai ke tangan pembaca.

Mulai edisi ini pula rubrik Belum Tahu dip­indahkan ke halaman 15, karena untuk mempermu­dah pembaca memperoleh kebutuhan coretan sastrawi dalam satu halaman utuh.

Rubrik Belum Tahu sendiri merupakan rubrik yang berisi tulisan sas­tra dengan pesan tersem­bunyi yang harus pembaca uraikan sendiri.

Dalam beberapa edisi terakhir, rubrik tersebut konsen membahas ruang lingkup hidup seorang ga­dis bernama Ruby, kali ini dengan sedikit pergeseran sudut pandang, belum tahu memunculkan tokoh Jack lebih jelas sebagai seseo­rang yang berkaitan dengan Ruby.

Tentu saja tokoh­tokoh dalam kisah­kisah belum tahu memiliki porsi dan pesan sendiri, sehingga

pembaca harus sejenak mengerutkan dahi guna mencari tahu pesan apa yang disampaikan tiap edi­sinya.

Secara umum, pesan belum tahu meliputi pe­san antar manusia, ke­hidupan­kehidupan yang sering kali dihadang ke­salahan­kesalahan yang berkesinambungan mem­pengaruhi aspek lain yang kadang kala tidak ber­hubungan dengan hidup

kita.Tentunya kritik dan

saran dari pembaca selalu kami butuhkan. maka bagi pembaca yang ingin men­yampaikan aspirasi ataupun kontribusi pada beberapa rubrik Merah Putih Pos dapat mengirimkan nas­kahnya dengan ketentuan yang telah redaksi tetapkan melalui email [email protected].

Salam, Redaksi.

SAMPAHOH SAMPAH

KOTA yang bersih, apakah menjadi impian seluruh warga Kota Pekanbaru? Ini menjadi per­tanyaan besar, karena saat ini sebagian besar jalan­jalan utama sering dijumpai tumpukan sampah. Jalan­jalan itu menjadi tong sampah.

Masyarakat banyak mengeluh melihat jalan penuh sampah, bukan hanya masalah bau, tetapi mengganggu kenyamanan berkendara. Bukan tidak mungkin menjadi salah satu penyebab kecelakaan. Karena lebih separuh badan jalan dipenuhi sampah, terutama saat di pagi hari dan sore hari.

Pihak terkait, Dinas Kebersihan dan Perta­manan (DKP) Kota Pekanbarupun angkat bicara. Masyarakat bebal, tidak mematuhi aturan yang sudah dibuat, sebaliknya masyarakatpun balik menuding, pemerintah tidak menyediakan tempat pembuangan sampah.

Dari data DKP menyebutkan Tempat Pem­buangan Sementara (TPS) sampah hanya berjum­lah 21 titik. Tentu saja jumlah ini sangat jauh dari cukup, dengan jumlah penduduk saat ini sekitar satu juta empat ratus ribu jiwa. Produksi sampah perhari mencapai 450 ­ 500 ton/hari.

Oh... bukan 21 titik, ada lagi TPS tidak resmi berjumlah 118 titik. Apakah penambahan TPS tidak resmi ini membuatkan masalah sampah terselesaikan? Bukti di lapangan, di TPS resmi saja sampah melimpah hingga ke jalan. Apatah lagi, TPS tidak resmi yang hanya berukuran lebih kecil.

Lalu, kemana masyarakat membuang sampah? Tepi jalanpun menjadi sasaran, bahkan jalan­jalan utamapun tak luput menjadi target tong sampah.

Sedikit, kemudian semakin hari semakin menumpuk meluber hingga ke badan jalan. Dari pagi sudah meluber hingga siang, menumpuk kembali di sore hari. Kota menjadi jorok!

Sebut saja di Jalan Taman Sari yang menjadi sorotan beberapa waktu lalu. Kenapa? Karena jalan ini adalah salah satu akses masuk ke Gedung DPRD Provinsi Riau. Syukur jalan ini sudah bersih dari tumpukan sampah, spanduk larangan tegaspun sudah terpasang.

Akankah, jalan­jalan utama lainnya, sebut saja Jalan Sudirman, Tuanku Tambusai, Riau, Imam Munandar dan Jalan Subrantas bersih dari sampah di siang hari?

Jika masyarakat patuh dengan peraturan jam pembuangan sampah pukul 19.00 WIB hingga 06.00 WIB, pihak DKP menjamin jalan­jalan tersebut bebas dari sampah.

Selain menambah TPS­TPS, pihak DKP menyebutkan secara ideal setiap kelurahan memiliki satu TPS. Jika dihitung Kota Pekanbaru memiliki 12 kecamatan dengan 60 kelurahan. Secara keseluruhan berarti ada 60 TPS.

Disinilah peran masyarakat untuk turut serta mengatasi permasalahan sampah harus diwujud­kan. Disertai pula penambahan TPS sebagai solusi.

Kemudian menjadi nasabah bank sampah mesti lebih digalakkan lagi. Setakad ini bank sampah baru Pemko Pekanbaru dan Badan Lingkungan Hidup (BLH) yang menerapkan program ini.

Program dari BLH harus menyentuh semua Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kota Pekanbaru, selain sekolah­sekolah harus men­jadi nasabah bank sampah. Tentu akan turut mengurangi kusutnya permasalahan sampah di Kota Pekanbaru.

Jangan bicara Piala Adipura, jika kondisi ini tetap sama, tidak ada perubahan. Sepuluh kali Kota Pekanbaru meraih piala bergengsi terkait kebersihan kota ini, semakin jauh dari harapan. Tahun 2015 akan terulang, tidak ada piala adipura.

Tetapi, bukan hanya piala adipura menjadi tolak ukur, namun perilaku cinta kebersihan. Bukankah Pekanbaru Kota Bertuah, Pekanbaru Kota Madani?

Marilah bersama seluruh elemen masyarakat, penentu kebijakan, pelaksana di lapangan bergan­dengan tangan mengatasi permalahan sampah. Patuhi aturan yang sudah ada!

Kota jorok mencerminkan perilaku mas­yarakat yang sama. Semua kita adalah bagian masyarakat, bagian Kota Pekanbaru. Pekanbaru adalah kota kita. Mari ambil peran yang positiv demi kota yang bersih dan indah.***

KIRIM OPINIRedaksi menerima sumbangan naskah

untuk rubrik Opini dengan panjang naskah dua halaman kuarto spasi 1

atau sekitar 1000 kata dan Surat Pembaca sekitar 200 Katakirim ke: [email protected]

Ilham Muhammad Yasir,Komisioner KPU Riau,

Devisi Hukum & Pengawasan

8Merah Putih PosEdisi 13/21 - 27 Maret 2016

www.liputanmerahputih17.com

EKONOMI & BISNIS

SURYA CITRA HOTELKaraoke, Caffe & Restoran

Fasilitas LengkapNyaman Untuk Santai PT GOLDEN RIAU JAYA

Jl. Tuanku Tambusai, Komplek Puri Nangka Sari Blok A No 10 - 11Telp: (0761) 789 / 2089 / 789 2099 Fax: (0761) 789 3098

E-mail: [email protected] - Riau

Authorized distributor and Dealer of :

FORMULIR BERLANGGANANKORAN MINGGUAN MERAH PUTIH POS

Nama : ............………………………………..Alamat : ……………….............……................No telp/ hp : …………………………………………Jabatan : ………………………………………....

Kami bersedia berlangganan Koran Merah Putih Pos :

Mulai bulan : ………………………………………..Edisi/tanggal : ……………………………………….Jumlah : ……………………eksemplar setiap terbit/ mingguHarga langganan MERAH PUTIH POS Rp. 42.000,- ( Empat puluh dua ribu Rupiah ) per tiga bulan sudah termasuk ongkir.Demikian formulir berlangganan ini kami/ saya buat dan disetujui.

………………………… 2016

Calon Pelanggan

( )

Dulunya Pemulung, Sekarang Pengusaha Barang Rongsokan

Untuk yang ingin berpartner dengan kami hubungi

nomor marketing kami. 0823 8541 6772

di cafe dan resto ini :Merah Putih Pos

Anda dapat membaca

PEKANBARU, MPP | Tompul adalah pemilik UD. Karya Botot, gudang penampungan barang rongsokan yang terletak di Jalan Omega I, Lintas Timur Pekanbaru - Kerinci Km. 16, Pekanbaru. Kini, sudah tiga belas tahun ia men-jalankan usaha ini, dihitung mulai dari ia menjadi pemulung hingga memiliki gudang sendiri seperti sekarang.

Tompul memulai usaha dibidang perdagangan barang bekas dengan men-jadi pemulung. Waktu itu, ia rutin meng-utip barang-barang bekas mulai dari plastik botol, aluminium, hingga besi tua di daerah-daerah Kota Pekanbaru.

“Wa ktu i tu s aya ke l i l ing d i

Pekanbaru untuk mencari barang yang bisa dijual ke pengepul,” sebutnya kepada Merah Putih Pos di gudang barang rongsokannya.

meski sekarang ia tidak lagi turun ke jalanan untuk mencari barang bekas, kenangan masa sulit saat menjadi pemulung masih membekas pada di-rinya hingga saat ini. Jika dulu hanya mampu menjual beberapa puluh kilo barang rongsokan ke pengepul, sekarang Tompul menerima barang rongsokan 10 hingga 15 ton per hari.

“Barangnya dari pengepul-pengepul lain yang ada di sekitaran daerah Pekanbaru ini,” sebutnya bangga. [Narto|mpp]

Tompul tak pernah mengira jalur hidupnya akan berubah drastis dari seorang pemulung yang mengutip barang-barang rongsokan untuk memenuhi kebutuhan hidup, hingga menja-di seorang pengusaha barang rongsokkan. Tapi takdir itu kini telah terjadi pada dirinya.

SEMARANG, MPP | Indonesia sudah mengekspor jamu ke Suriname sejak sepuluh tahun belakangan. Penju-laan jamu Indonesia di Suriname cukup mengembirakan. K i n i , S u r i n a m e menginginkan ker-jasama antara Indo-nesia dan Suriname untuk bisnis jamu dinegaranya.

Produk jamu Indonesia di Surina-me didistribusikan oleh Phamport NV sebuah perusahaan yang bergerak di bidang kesehatan di Negara Suriname. Phamport NV men-jual merk Borobudur dan Sido Muncul di negaranya.

“Prospek bisnis jamu di Suriname sangat cerah, karena penduduknya sangat menyukai minuman herbal ini,” sebut CEO Phamport NV James Rasam dikutip dari laman resmi Pemprov jateng, Kamis (17/03/2016).

Produk Beras Kencur dan Cabe Puyang menjadi produk unggulan di negara yang terletak di Negara yang termasuk bagian dari Amerika latin ini. Bagi warga Suri-name, mengkonsumsi jamu dapat melepas kerin duannya kepada kampung halaman nenek moyang mereka. Seperti diketahui, penduduk Suriname memiliki garis keturunan suku Jawa. mereka juga mengenal penggunaan bahasa Jawa dalam kehidupan sehari-harinya.

“Menkonsumsi jamu menjadi salah satu obat rindu warga Suriname kepada leluhurnya,” tambahnya.

Gubernur Jawa Tengah Gubernur mengaku tertarik dengan tawaran kerja sama untuk mengekspor jamu ke Suriname. Ganjar berharap Suriname bisa menjadi negara transit penghubung ke negara-negara lain tidak di sekitar Amerika Latin.

“Kalau perlu mereka bisa buat perusahaan kecil dan nanti jamu dikirim dari sini lalu dipackage di sana, kemudian disebarkan ke seluruh Karibia hingga sampai ke negara bawah. Jadi Suriname ini bisa jadi hap atau tempat titik antara untuk penyebaran produk ke seluruh Amerika Latin,” katanya. [hms|mpp]

JAKARTA, MPP | Ke-mentrian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) m e m a s t i k a n h a r g a B a h an B a k ar Mi ny a k (BBM) jenis Premium dan Solar subsidi akan mengalami penurunan

pada 1 April mendatang. Meski begitu berapa kisa-ran harga baru yang akan ditetapkan belum dapat dipastikan.

M e n t e r i E S D M , Sudirman Said bilang harga minyak dunia dan kurs dolar dalam tiga bulan terkahir merefleksi pembentukan har-ga BBM April mendatang. Berselang tiga bulan belakang, terjadi penurunan harga pre-mium dan solar.

“Kalau lihat seluruh aspek dipastikan akan mengalami penurunan,” katany di kantor Kemen-

terian ESDM, Jumat (18/3) dilansir Kontan.

Terkait dengan besaran penurunan harganya, menurut Sudirman, saat ini instansinya sedang melakukan pemba-hasan untuk mendapatkan besaran yang sesuai dengan penurunan pembentukan harga.

Pemerintah memil iki aturan khusus tentang pe-rubahan harga BBM subsidi. Per ub a han harga hanya akan disetiap tiga bulan. terakhir perubahan harga terjadi pada Januari 2016, maka perubahan harga beri-kutnya akan terjadi kembali pada April 2016.

“Sedang kita kaji, di-polesi t iga bulan 1 April a k a n a d a h a r g a b a r u , penurunannya berapa se-d ang k i t a b a h a s ,” t e g a s Sudirman. [ktn|mpp]

Harga Premium Turun, Solar Bisa Naik

J A K A R TA , M P P - Industri pengalengan ikan dalam negeri saat ini didera kekurangan

Industri Pengalengan Ikan Paceklik Bahan Baku bahan baku. padahal Indone-sia meru pakan negara dengan garis pantai salah satu ter-panjang dunia yakni 99.093 kilometer dan luas lautan 80% dari total luas wilayah.

Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan pada tahun lalu terdapat sebanyak 41 perusahaan pengale ngan ikan di Indonesia. Akti-fitas bisnis keseluruhannya menyerap investasi hingga Rp1,91 triliun.

“Kapasitas produksi men-capai 630.000 ton per tahun,

namun realisasi produksi saat ini hanya 315.000 ton atau tingkat utilisasinya hanya 50%,” ujarnya dalam ketera-ngan resmi, Jumat (18/03) dilansir Bisnis.

Jika dilihat dari sisi ekspor, lanjutnya, industri pengolahan ikan harus benar-benar digen-jot. Pasalnya, saat ini ekspor ikan olahan baru mencapai 93.900 ton per tahun den-gan nilai US$342,7 juta setara dengan Rp4,5 triliun.

Jika industri pengolahan ikan semakin dikembangkan,

lanjutnya, serapan tenaga kerja akan semakin besar ketimbang tahun lalu yang hanya mencapai 46.500 orang.

Panggah Susanto, Direk-tur Jenderal Industri Agro Kemenperin, mengatakan pi-haknya telah menyusun kebi-jakan pengembangan industri pangan berbasis perikanan yang terbagi dalam tiga tahap, tahap I periode 2015-2019 berupa aneka olahan ikan dan pengembangan pengolahan limbah industri.

Tahap II periode 2020-

2024 berupa produksi minyak omega-3 dan hasil pangan ber-basis limbah industri pengo-lahan ikan. Adapun tahun

III pada 2025-2035 indus-tri pengo lahan ikan menjadi industri pangan fungsional dan suplemen. [bdc|mpp]

Jamu Indonesia Berjaya di SurinameJAKARTA, MPP | Pemerin-

tah telah merilisi peta jalan (roadmap) perdagangan elektronik atau e-commerce pada Februari 2016 lalu, na-mun sayangnya hingga saat ini belum bisa digunakan sebagai penunjuk arah ber-jalannya bisnis e-commerce.

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Pere-konomian Lukita Dinarsyah Tuwo sebagai leader uru-san deregulasi e-commerce, menyatakan, setelah dir-ilis roadmap e-commerce dikembalikan lagi ke sebelas

kementerian/lem-baga terkait, terma-suk Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

“Ada beberapa kementerian yang belum (memberikan respons, red). Nah (soal perpajakan) ini kami dari Kemenkeu belum dapat. Kan soal pajak, kami minta respons dari Kemen-keu, khususnya untuk bisnis start-up,” kata Lukita, Jakarta, Kamis malam (17/03) dilansir

Kompas.com.L ebi h l anjut Lu k it a

menga takan, pihak Kemen-terian Keuangan masih be-ranggapan tarif (rate) pajak

yang dikenakan kepada UKM yang sebesar satu persen, bisa diterapkan untuk bisnis start-up yang omzet usahanya di bawah Rp 5 miliar per tahun.

D i l a i n p i h a k , pelaku bisnis start-up sendiri t idak keber-atan dengan tarif pajak tersebut. Hanya saja, mereka meminta pajak

tersebut tidak dikenakan sekarang juga. “Mereka cuma bilang bahwa sebet-ulnya untuk beberapa ta-

hun itu mereka dibebaskan. Jadi bukan bicara rate. Jadi itu yang kami lagi nunggu masukan dari Kemenkeu,” kata dia.

Lukita menambahkan, Kemenko sendiri sependapat dengan pelaku bisnis start-up. Lukita bilang, bisnis start-up merupakan bisnis yang beri-siko, dan banyak dilakukan oleh skala kecil-menengah. “Jadi ya memang kami ber-harap mereka diberi kesem-patan sampai matang, artinya dikasih kayak grace period lah,” sebutnya. [kdc|mpp]

Start Up Menanti Aturan Perpajakan E-Commerce

SEBELAH kanan pemilik bank sampah pak tompul, bersama salah seorang karyawannya. Narto

Ilustrasi

Terminal Bandara SSK II :

Pick Up Point

Riau Bussines Centre JL Riau Blok. C No. 9 PekanbaruPhone: +62 761 860969 ;Fax: 0761-860969

UPS & STABILIZERGaransi Service & Part 2 TahunCome and See for Yourself

Jl. Riau ujung No. 88 F - G, Pekanbaru-Riau P.0761-863285

Hadir dengan konsep modren minimalis, namuntetap mengutamakan nilai-nilai sebagai landasanutama kami yaitu mengedapankan mutu pijatan,

teknik pijatan dan attitude dari para therapist,pelayanan serta dedikasi yang tinggi dari para staffoperasional kami, Kebersihan sebagai ketentuan

mutlak dari suatu tempat usaha, dan yang terakhiryaitu sentuhan kenyamanan seolah anda berada di

rumah sendiri sehingga membuat anda ingindatang kembali ke tempat kami.

Kesehatan

Komunitas

16Baca halaman14Baca halaman

Siapa bilang makanan tanpa penyedap rasa tidak terasa lezat? Kenyataannya makanan seperti itu lebih sehat dan men-jamin aman bagi siapapun.

Preview Barcelona- ArsenalSup Iga DadarMembantah Kemenangan Mursini HalimEUFORIA Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak. Seluruh kepala daerah hasil Pilkada serentak perta-ma di Indonesia ini pun telah terpilih, bahkan telah dilantik dan telah bertugas.

10Baca halaman

Merah Putih PosEdisi 13/21-27 Maret 2016L ifeStyle

BERTUAH Hip-hop, sebuah komuni-tas sebagai wadah penyalur kegemaran orang-orang yang memiliki bakat dalam bidang hip-hop. Salah satunya adalah rapper, yakni salah satu dari empat elemen budaya hip-hop. Rap merupakan teknik berbicara cepat, dan rapper adalah pelaku rap itu sendiri. Biasanya rap diiringi musik latar.

Edge Siders adalah nama perkum-pulan rapper kota Pekanbaru yang berdiri sejak 2013 lalu. Kamis, (17/3) Ariza Fawzi (23) atau yang dikenal

dengan julukan Zauzi Rapper me-ngunjungi redaksi MERAH PUTIH POS untuk berbagi kisah mengenai Edge Siders yang kini sudah mendidik hingga 12 rapper di kota Pekanbaru.

Menurut Zauzi, awalnya dia, Adityo Warman dan Omytsua Latumena ber-kumpul untuk menghidupkan kembali rap di Pekanbaru, kemudian bersama dengan komunitas rapper lainnya, Selow Eebro, mereka mendirikan Edge Siders sebagai perhimpunan rapper yang ada di kota Pekanbaru.

Hingga saat ini, Edge Siders kerap hadir mengisi berbagai acara di kota Pekanbaru. Karenanya mereka sedang mempersiapkan mini album perdana mereka yang bertajuk #1. Dalam waktu dekat mini album tersebut sudah bere-dar dan dapat diperoleh dengan mudah.

“Sudah saatnya Hip-hop Berjaya,” ujar Zauzi sembari tersenyum.

Zauzi juga menyampaikan kepada rapper di luar sana, yang tidak tahu harus menyalurkan bakatnya kemana, Edge Siders yang memiliki basecamp

di jalan Cendrawasih nomor 45 ter-buka lebar untuk menyalurkan bakat tersebut.

Penggemar rapper Ben Zolu ini juga menuturkan tujuan awal berdi-rinya Edge Siders adalah agar menjadi wadah rapper menyalurkan hobi yang masih jarang ditemui di Indonesia. Edge Siders biasa melakukan meet up seminggu dua kali, selasa dan sabtu dengan waktu fleksibel yang disesuaikan oleh seluruh anggota.[ivan|mpp]

Saatnya Hip-Hop Berjaya

DENGAN busana tematik setiap tahunnya, tahun ini Shafira mem-persembahkan tema Metropolis New York (NY) nuansa 1 920-an. Dengan mempadu-padankan sesuatu yang lawas agar terlihat modern dan tidak terkesan mengenakan busana leluhur.

Shafira store menciptakan banyak pilihan fashion untuk masya-rakat Pekanbaru teru tama untuk penggemar busana muslimah. Menurut Doly, Store Manager Shafira Pe-kanbaru, minat pasar ter-hadap busana muslimah sangat tinggi.

“Best sel ler di s ini adalah pakaian atasan atau yang kami sebut dengan

tunik. Berbeda dengan dress, tunik ter-

kesan lebih casual dan

Tunik jadi PrimadonaSaat ini perempuan berhijab dan berbusana muslimah semakin dimanjakan dengan hadirnya ragam fashion khusus hijab dan busana muslimah. Shafira merupakan salah satu retail fashion muslim yang lama melintang di dunia fashion Indonesia. Di kota Pekanbaru sendiri Shafira telah hadir sejak tahun 2010 dengan segmentasi kalangan menengah keatas.

KOMUNITAS Edge Siders saat perform. Istimewa

santai dimana dress itu biasanya terkesan sangat formal,” ujar Doly kepada MERAH PUTIH POS, Jum’at (18/3).

Kedepannya, Doly mene-rangkan akan memasarkan busana syar’i setelah melihat respon masyarakat nantinya. “Kami telah meluncurkan busana syar`i pada saat bu-lan ramadhan tahun lalu, dan kami akan menge-luarkan busana syar`i pada bulan ramadhan tahun ini,” jelas Doly.

K a r e n a Pe k a n b a -ru memiliki cuaca yang panas, maka Doly menya-rankan busana berbahan dingin dan tidak terlalu tebal sehingga penggu-nanya merasa nyaman dengan busana Shafira. Busana yang didesain dan diproduksi di kota Bandung ini tersedia dalam segala model dan keperluan, baik formal maupun non-formal. [narto|mpp]

FORMULIR BERLANGGANANKORAN MINGGUAN MERAH PUTIH POS

Nama : ............………………………………..Alamat : ……………….............……................No telp/ hp : …………………………………………Jabatan : ………………………………………....

Kami bersedia berlangganan Koran Merah Putih Pos :

Mulai bulan : ………………………………………..Edisi/tanggal : ……………………………………….Jumlah : ……………………eksemplar setiap terbit/ mingguHarga langganan MERAH PUTIH POS Rp. 42.000,- ( Empat puluh dua ribu Rupiah ) per tiga bulan sudah termasuk ongkir.Demikian formulir berlangganan ini kami/ saya buat dan disetujui.

………………………… 2016

Calon Pelanggan

( )

“Tindakah Sehat” merupakan langkah awal dan nyata untuk memperoleh kesehatan tubuh yang kita

inginkan. Sudah tak terhitung lagi berbagai saran dan tips kesehatan yang sudah kita dengar dan

baca dari berbagai sumber. Meski demikian, tidak sedikit dari kita yang menganggapnya

angin lalu atau tak mempedulikan tips-tips tersebut. Sebenarnya yang kita butuhkan adalah sebuah tindakan nyata untuk memulai hidup sehat.

Kesehatan tubuh menjadi sebuah hal yang teramat penting untuk men-

jalankan aktivitas, pekerjaan maupun beribadah kepada Tuhan YME agar lebih

sempurna setiap hari. Maka dari itulah, kita sangat dianjurkan untuk bergaya hidup sehat

setiap waktu. Tak cukup dengan tahu caranya hidup sehat, kita harus menerapkannya dalam kehidupan

sehari-hari. Berikut 7 (tujuh) langkah nyata membiasakan diri untuk hidup sehat setiap hari :

1. Berdiri lebih lama. Faktanya, terlalu banyak aktivitas yang kita lakukan dengan hanya duduk dan jarang sekali berdiri. Padahal terlalu lama duduk dapat membahayakan kesehatan tubuh. Untuk itulah, kurangi waktu duduk dengan melakukan aktivitas dengan berdiri.

2. Persiapkan peralatan olahraga. Berolahraga menjadi salah satu hal tersulit yang dilakukan oleh manusia modern sekarang ini. Mulailah untuk mempersiapkan semua peralatan olahraga (seperti sepatu dan pakaian olahraga) pada malam harinya. Agar dapat digunakan untuk berolahraga di pagi keesokan harinya.

3. Rapikan tempat tidur. Istirahat atau tidur malam menjadi hal terpenting dalam menjaga kesehatan tubuh. Buatlah kondisi tempat tidur lebih rapi dan nyaman dengan selalu membiasakan diri membersihkan dan merapikannya sebelum merebahkan tubuh anda.

4. Pergi ke pasar. Faktanya, kita dapat menemukan dan membeli berbagai sayuran hijau dan buah-buahan yang terjangkau sesuai dengan pendapatan kita setiap bulan. Karena salah satu kunci hidup sehat yaitu rutin mengkonsumsi aneka sayuran hijau serta buah-bu-ahan yang mengandung sumber gizi bagi tubuh.

5. Tebar senyuman. Selain dapat meningkatkan kesehatan tubuh, tersenyum merupakan salah satu ibadah dan efektif meningkatkan mood atau sua-sana hati di manapun anda berada. Jadi, sudahkah anda tersenyum hari ini?

6. Lakukan bersih-bersih. Jadikan waktu libur kerja menjadi ajang kerja bakti mem-bersihkan rumah bagi seluruh anggota ke-luarga. Karena lingkungan atau rumah yang bersih dapat menjadikan peng huninya semakin sehat dan nyaman.

7. Persering Aktivitas Fisik. Ubah semua kebiasaan buruk di hari ini seperti duduk terlalu lama, begadang,

maupun gaya hidup tidak sehat lainnya. Dalam hal ini, perbanyak

langkah kaki, bersepeda di sore hari maupun bergabung de-

ngan komunitas yang dapat mengo lahragakan tubuh

anda.[ivan,ikc|mpp]

Langkah Hidup Sehat7

KOLEKSI Baju Muslim Shafira.

BRAZIL akan menghadapi Uruguay dalam kualifikasi Piala Dunia 2018 Zona Conmebol, Pada Sabtu, 25 maret 2016. Laga ini menjadi laga krusial karena mempertemukan dua tim pada posisi kedua (Uruguay) dan ketiga (Brasil) dalam daftar klasemen.

Merah Putih PosEdisi 13/21 - 27 Maret 2016 10

www.liputanmerahputih17.comKUANSING-INHU-INHIL

spiri

t ria

u.co

m

PEKANBARU, MPP | Eufo-ria Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak di Provinsi Riau yang berlangsung 9 Desember 2015 telah berlalu. Seluruh kepala daerah hasil Pilkada serentak pertama di Indonesia ini pun telah terpi­lih, bahkan telah dilantik dan telah bertugas.

Tapi ini tidak berlaku bagi salah satu peserta di Provinsi Riau, yaitu Kabupaten Kuan­tan Singingi (Kuan sing). Meski euforia di delapan daerah lain telah hilang, isu Pilkada di kabupaten Kuans­ing masih panas. Pasalnya, pasangan kepala daerah yang terpilih belum juga dilantik hingga hari ini.

Kabupaten Kuansing adalah satu dari sembilan daerah di Provinsi Riau yang mengikuti pilkada serentak tahun 2015. Delapan daerah lainnya yaitu Kota Dumai, Kabupaten Bengkalis, Kabu­paten Rokan Hilir, Kabupa­ten Rokan Hulu, Kabupaten Indragiri Hulu, Kabupaten Meranti, Kabupaten Siak dan kabupaten Pelalawan. Selain Kabupaten Kuansing, seluruh daerah lainnya te lah dijabat oleh Bupati dan Wakil bupati terpilih.

Pilkada Kuansing diikuti oleh tiga pasangan calon, masing­masing Marjan Ustha ­ Muslim (MM)yang diusung oleh PKB, PBB dan PKPI dengan 7 kursi, Indra Putra ­ Komperensi (IKO) diusung oleh Partai Demokrat, Hanu­

ra, PAN dan Nasdem dengan 11 kursi, dan Mursini­Halim (MH) diusung oleh Partai Gerindra, PPP dan PDIP.

Nama terakhir yang dise­butkan terpilih untuk meng­gantikan Sukarmis ­ Zulkifli, Bupati dan Wakil Bupati Kuansing saat ini, dengan perolehan suara sebanyak 63.544 mengalahkan rival­nya MM dengan perolehan 32.983 suara dan rival terbe­ratnya IKO yang memperoleh 63.196 suara.

Meski hasil perolehan suara ini telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kuansing melalui Sidang Pleno pada 16 Desem­ber silam, namun MH masih harus menghadapi beberapa masalah lain yang menyebab­kan pasangan ini belum dapat dianggap sebagai pasangan terpilih.

Pasangan IKO, melayang­kan gugatan sengketa ha­sil pleno KPU Kuansing ke Mahkamah Konstitusi (MK) RI. Kuansing masuk sebagai salah satu dari delapan Pilka­da yang disengketakan di Mahkamah Konstitusi (MK) RI. Bedanya, dari delapan sengketa yang masuk, hanya gugatan sengketa Pilkada Kuansing yang disetujui MK untuk dipersidangkan. Se­lainnya, kandas.

Indra Putra, sang calon bupati, menganggap ba nyak kecurangan yang dilaku­kan pasangan MH selama proses Pilkada berlangsung.

Membantah Kemenangan Mursini Halim

Indra merasa gugatan yang dilayangkan adalah hak kons­titusi baginya sebagai pa­sangan calon kepala daerah. Lagipula, Tim sukses IKO merasa telah mengantongi data lengkap kecurangan pasangan MH.

“Barang bukti lengkap, ke­beratan­keberatan yang kita sampaikan juga tidak ditang­gapi oleh KPU saat pleno, Ini juga kita sayangkan,” jelasnya

dilansir goriau.com usai si­dang pleno berlangsung.

M e s k i g u g a t a n I K O disetujui MK, namun upaya IKO juga tidak berjalan mu­lus untuk mengganjal MH. Dalam persidangan sengekta pilkada di MK, IKO harus menghadapi tim pengacara MH yang didampingi Yusril Ihza Mahendra. Nama besar Yusril tentu saja cukup mem­buat ciut nyali penggugat.

Terbukti, dalam sidang yang diselenggarakan, guga­tan tim IKO ditolak oleh majelis hakim. Penolakan gugatan IKO disebabkan karena pemo hon tidak dapat menjelaskan kesalahan peng­hitungan suara. Dengan be­gitu, pasangan Mursini dan Halim berhak memimpin Kabupaten Kuan sing dalam periode lima tahun men­datang.

Lolos dari sidang sengke­ta MK, pasangan Mursini Halim kembali dijegal. Kali ini, kasus ijazah palsu yang menghadang wakil bupati terpilih, Halim. Ijazah paket C (setara SMA/Ma) milik halim ditenggarai palsu, kare­na nomor ijazah miliknya yang dikeluarkan Dinas Pen­didikan Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau, terdeteksi atas nama Abdullah, warga

kelahiran Desa Mentuda, Kecamatan lingga.

Masdar, salah seorang anggota Tim Pemenangan IKO, telah membuat laporan dugaan ijazah palsu ini ke Kepolisian Resort (Polres) Kuansing pada 28 Februari lalu. Kini, pelantikan pasa­ngan Mursini­Halim sebagai Bupati dan Wakil Bupati ma­sih terganjal karena adanya temuan. [beni|mpp]

TEMBILAHAN, MPP | Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Indragiri Hi lir (Inhil) mengaku masih kekurangan tenaga me­dis, khususnya dokter untuk ditempatkan di puskesmas di setiap kecamatan. Ini menjadi salah satu kendala bagi Dinkes Inhil dalam upaya meningkatan kesehatan masyarakat.

Kepala Dinas Kesehatan inhil Zainal Arifin MKes mengatakan bahwa idelanya pada se­tiap Puskesmas terdapat dua orang Dokter. namun, saat ini belum semua Puskesmas yang ada dapat memenuhi ini.

Guna memenuhi kebutuhan ini, Dinkes Inhil berencana akan meminta tambahan tenaga kese hatan dari Pemerintah Pusat. Zainal merasa penambahan tenaga keseha­tan di Inhil sudah sangat dibutuhkan.

“Selain minta penambahan dari pusat, kita juga akan mentransfer PTT menjadi PNS,” sebutnya.

Jika nantinya kebutuhan ini terpenuhi, maka Dinkes Inhil akan menyebar tenaga medis yang ada, terutama Dokter, ke setiap Puskesmas di Kabupaten inhil.

“Paling tidak di setiap Puskesmas mi­nimal ada 2 dokter, sehingga diharapkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat dapat lebih maksimal, jangan sampai ada puskes­mas yang tidak memiliki Dokter sama sekali,” tutupnya. [ben|mpp]

Dinkes Usul Penambahan Tenaga Medis

TELUK KUANTAN,MPP | Pemerintah kabupa­ten Kuantan Singingi (Pemkab Kuansing) tahun ini mengucurkan dana senilai Rp. 50 miliar untuk pelaksanaan pembangunan di wilayah Kecamatan kuantan Tengah. Sebagian besar dana ini akan dipergunakan untuk infrastruktur.

“Muali dari pemba ngunan fisik infrastruktur, rehab sekolah serta pembangunan irigasi te­lah dianggarkan dalam dana in,” sebut bupati Kuansing Sukarmis dilansir Riaumandiri.co

Adapun keseluruhan dana ini akan diman­faatkan unuk pengaspa lan jalan utama Pulau Godang Kari menuju Desa Pulau Banjar Pintu Gobang Kari sepanjang 4 kilometer, pemba­ngunan tribun finish arena pacu jalur Tepian Da tuak Bandaro Lelo Budi, pengaspalan jalan lingkar Desa Pulau Godang, sepanjang satu kilometer.

Selanjutnya peng aspalan jalan menuju kantor Desa Pulau Baru Kopah Dusun Te­ngah sepanjang 500 meter, pengaspalan jalan menuju kantor Desa Munsalo Kopah sepanjang 2,5 kilo meter, dan pengaspalan jalan di Desa Luar Parit dan Tobek Panjang Desa Koto Taluk sepanjang 2 kilometer.

Pemkab juga akan melakukan pengaspalan jalan kandang Tumiang menuju rumah potong he­wan sepanjang 2 kilometer di Desa Seberang Taluk Hilir. Dan juga akan dilakukan rehab gedung TK Pertiwi, pembangunan turap atau penahan tebing sepanjang 800 meter di Pulau Aro. [ben|mpp]

50 Miliar Dana untuk Kuantan Tengah

PASANGAN Calon Bupati dan Wakil Bupati Kuansing Mursini Halim Bersama tim sukses.

RENGAT, MPP | Pemerintah Ka­bupaten indragiri Hulu (Inhu) telah membangun sebanyak empat belas perpustakaan di desa berbeda yang tersebar di 14 kecamatan se Kabu­paten inhu. Kedepannya, penamba­han perpustakaan akan dilakukan di wilayah yang belum memiliki perpustakaan.

Penetapan desa yang memiliki Perpustakaan dibe rikan melalui Surat Keputusan (SK) Bupati Inhu.

Karena belum semua desa dapat didirikan Perpustakaan, makanya Pmkab Inhu membangun perpus­takaan di Kecamatan berbeda, agar warga desa di kecamatan sama yang tidak memiliki perpustakaan dapat menikmati perpustakaan yang ada.

“Sebanyak empat belas unit terse­but itu tersebar di empat belas keca­matan, masing­masing kecamatan mendapatkan satu unit yang lokasi­nya berada di desa yang ditetapkan berdasarkan SK Bupati,” kata Kepala Kantor Arsip Perpustakaan dan Dokumentasi Inhu Usep Sudrajat dilansir inhusatu.com.

Diantara desa­desa tersebut an­tara lain Desa Seberida Kecamatan Batang Gansal, Desa Sungai Lala Kecamatan Sungai Lala, Desa Talang Tujuh Tangga Kecamatan Rakit Kulim, Desa Kulim Jaya Kecamatan Lubuk Batu Jaya. Desa Talang Jerin­

14 Desa Sudah Miliki Perpustakaanjing Kecamatan Rengat Barat, Desa Sungai Beringin Kecamatan Rengat, Desa Buluh Rampai Kecamatan Seberida, Desa Japura Kecamatan Lirik, Desa Petonggan Kecamatan Pasir Penyu, Desa Kota Medan Ke­camatan Kelayang, Desa Pauh Ranap Kecamatan Peranap, Desa Kuala Mulia Kecamatan Kuala Cenaku dan Kecamatan Batang Cenaku.

“Jumlah seluruh desa yanga da itu sebanyak seratus tujuh puluh delapan, kita belum bisa membangun keseluruhannya karena keterbatasan

anggaran, makanya empat belas desa ini disiapkan terlebih dahulu,” sambung Usep.

Usep bilang, masyarakat di desa yang belum memiliki perpustakaan jika ingin memba ngun perpustakaan sendiri secara swadaya juga diperbo­lehkan. Asalkan sebelum melakukan pemba ngunan gedung perpustakaan desa sudah mendapat persetujuan dari Badan Musyawaratan Desa (BPD) dan tentunya juga melalui musyawarah dengan masyarakat desa itu sendiri. [ben|mpp]

PEGAWAI Kantor Arsip Perpustakaan dan Dokumentasi Inhu berpoto bersama di Perpustakaan Daerah Indragiri Hulu.

hum

as

MESKI pasangan Mursini dan Nurhalim belum juga dilantik oleh KPU Kuansing, namun bisa dipastikan roda pemerintahan Kabupaten Kuansing tidak akan ter­ganggu. Karena Bupati Sukarmis yang saat ini menjabat masih dapat memimpin Kabupaten Kuansing hingga 1 Juni

2016 mendatang.“Masa tugas Bupati Kuan­

sing sekarang (Sukarmis) tidak ada perubahan, tanggal 1 Juni ber akhir, dan tidak ada perce­patan masa jabatan, Jadi pelan­tikan bupati yang baru tetap bisa dilakukan apabila jabatan bupati lama berakhir,” sebut Ketua Komisi A DPRD Kuansing Musliadi dilansir riausky.com.

Untuk memastikan ak­hir masa jabatan Sukarmis,

Bahkan DPRD Kuansing mengaku telah men­datangi Kemendagri RI pada 10 Maret lalu guna berkonsultasi ke Dir­jen Otonomi Daerah (Otda). Musliadi ter­masuk salah satu tim yang turut berangkat waktu itu.

Berdasarkan hasil konsultasi tersebut, Musliadi mengaku be­lum dapat dilakukan paripurna penetapan kepala dae rah terpilih hasil pilkada 2015 lalu. Sementara KPU Kuan sing menghen­daki pasca penetapan

keputusan MK, pene­tapan pa sangan kepala

daerah terpilih dapat segera diparipurnakan oleh DPRD

Kabupaten Kuan sing agar dapat segera dilakukan proses pelan­tikan.

Gonjang­ganjing pelanti­kan kepala daerah terpilih di Kabupaten Kuansing telah di­dengar oleh pihak KPU Provinsi Riau. Karena tahapan pelaksa­naan yang terjadi belum selesai, maka KPU Provinsi Riau resmi menyurati Kemendagri untuk mendapatkan pemecahan ma­salah.

“Kita hanya mengurus teknis pemilihan saja dan masalah duga an ijazah palsu calon terpi­lih bukan urusan KPU lagi. Su­dah ada pe netapan dari MK, jadi seharusnya sudah ditetapkan,” kata anggota KPU Provinsi Riau Sri Rukimi kepada Radio Repu­blik Indonesia, Rabu (16/03).

Sri sendiri menyayangkan sikap DPRD Kabupaten Kuan­sing yang tidak juga bersedia melakukan pa ripurna untuk hal ini. Sri bilang seharusnya sudah tidak ada lagi alasan pihak manapun menghalangi penetapan Mursini­Halim yang menang perkara gugatan di mahkamah konstitusional.

“Kalau memang kondisinya tidak memungkinkan, Kami akan mengusulkan Men dagri yang melantik bukan gubernur,” tu tupnya. [rri|beni|mpp]

Sukarmis Masih Bupati Hingga 1 Juni 2016 Lolos Sengketa MK,Terganjal Ijazah Palsu

PASANGAN Mursini­Halim sukses menghadapi sengketa di Mahkamah Konstitusi. Tapi, Wakil bupati terpilih Halim, masih harus menghadapi satu persoalan lagi. Ia harus menghadapi dugaan ijazah palsu yang menimpa dirinya.

dugaan adanya ijazah palsu milik Halim muncul dari kubu IKO, rival berat pasangan MH. Tim sukses IKO mencatat bahwa Halim pernah me­nyampaikan pernyataan kepada KPU bahwa dirinya pernah mengenyam pendidikan di salah satu SMA di Kota Taluk Kuantan, hal ini menjadi temuan Panitia Peng awas Pemili­han Umum (Panwaslu) Kabupaten Kuansing.

Pada kesempatan berbeda, saat acara debat kandidat berlangsung, Halim me ralat pernyataannya bahwa ia me­ng ambil paket C di Kabupa ten Lingga, Kepulauan Riau. Ada nya perbedaan pernyataan ini membuat tim sukses IKO mulai menelusuri kebenaran ijazah paket C milik Halim.

Kecu ri gaan sema kin bertambah sa at mengetahui ijazah yang dipakai Halim dengan nomor seri 31PC0600040 sama dengan ijazah milik Abdullah, seorang warga Desa Mentuda, yang sama­sama dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan dan Olahraga (Disdikpora) Lingga. Hingga akhirnya salah seorang anggota

tim sukses IKO melaporkan hal ini ke Polresta Kuansing.

Dituding menggunakan ijazah pal­su, Halim tidak terima. Ia menantang Masdar, selaku peng gugat dirinya. Halim menganggap informasi yang disebar Masdar adalah fitnah. Halim pun melaporkan balik Masdar ke Polres Kuansing.

“Kami sudah membuat laporan resmi atas dugaan tindak pidana fitnah yang diduga dilakukan Indra Putra, Komperensi dan temannya Masdar. Karena mereka bertiga yang melapor­kan klien saya, Halim. Jadi kita lapor balik ke Polres yang sama, kami tun­jukkan ijazah asli Halim kepada polisi. Kami tantang mereka yang melaporkan klien saya ini untuk membuktikan tuduhan mereka,” tegas Asep Ruhiat SAG SH MH, Pengacara Halim, saat dihubungi merdeka.com.

Kubu IKO sendiri membantah bahwa isu ijazah palsu yang bergulir memuat isu politis. Pasca kalah dalam gugatan MK, Calon Bupati Indra me­ngaku menghargai keuptusan tersebut. namun baginya, dugaan ijazah palsu tetap harus diselesaikan.

“Keputusan Mahkamah Konstitusi sangat kami hargai, tapi masalah hu­kum calon wakil bupati yang sudah dilaporkan ke Polres Kuansing jangan didiamkan,” tegas Indra. [ben|mpp]

DUMAI - ROHIL - BENGKALISwww.liputanmerahputih17.com

Merah Putih PosEdisi 13/21 - 27 Maret 201611

DUMAI, MPP | Dinas Kesehatan Kota Dumai telah menetapkan status keja­dian luar biasa terhadap kasus demam berdarah dengue, karena periode Jan­uari hingga Februari 2016 lalu terjadi peningkatan penderita dibanding tahun 2015 lama.

Kepala Bidang Pengendalian dan Penyehatan Lingkungan Dinkes Dumai Romauli menyebutkan, status KLB sudah ditetapkan pemerintah daerah sejak 9 Februari lalu menyusul mening­kat jumlah korban terserang penyakit akibat gigitan nyamuk ini.

“Penderita terbanyak justru di perkotaan karena kurangnya kesada­ran melakukan pemberantasan sarang nyamuk dan menerapkan pola hidup bersih sehat,” kata Romauli, Rabu (16/3).

Dinkes mencatat ada 1 penderita meninggal dunia karena terlambat mendapatkan penanganan medis, kemudian 75 kasus warga terserang DBD pada Januari 2016 dan Februari 57 kasus yang ditangani tim medis di sejumlah fasilitas kesehatan milik pemerintah.

Peningkatan jumlah kasus DBD yang sebagian besar menyerang anak anak, lanjut dia, dipicu juga akibat faktor cuaca dan kondisi lingkungan pemukiman masyarakat tidak sehat

sehingga nyamuk aides aygpty mudah berkembang biak.

“Sangat disayangkan karena ke­sadaran masyarakat menjaga lingkun­gan masih kurang, padahal kita terus mengimbau dan turun ke lapangan agar digiatkan penerapan kebersihan dan memutuskan mata rantai perkem­bangbiakan nyamuk,” jelasnya.

Penetapan status KLB ini dikare­nakan juga hampir seluruh kelurahan rawan DBD dan ada warga terserang penyakit mematikan tersebut, sehingga dibutuhkan peran serta semua pihak untuk menekan pertumbuhan kasus.

Dalam rangka menekan angka DBD ini, pihak Dinkes saat ini inten­sifkan pengasapan di semua wilayah, terutama di lingkungan yang sudah ditemukan warga terserang penyakit, kemudian membagikan bubuk abate.

Disamping itu juga menggandeng Dinas Pendidikan setempat untuk melibatkan pelajar sekolah dalam upaya pemberantasan jentik nyamuk di lingkungan tempat tinggal dengan memberikan buku saku catatan.

Sementara data dari RSUD Dumai menyebutkan sudah menangani 134 pasien DBD, terdiri 64 pasien di Januari, Februari 57 dan Maret tercatat 13 pasien dengan didominasi kalangan anak anak. [rgc|mpp]

Dumai Status Luar Biasa Demam Berdarah

B E N G K A L I S , M P P | Menindaklanjuti pengaduan masya rakat tentang sengketa lahan dengan sejumlah pe­rusahaan, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (KOM­NAS HAM) RI kunjungi Bengkalis.

Kunjungan ini dalam upaya pemantauan lapangan, mengumpulkan informasi dan mencarikan solusi per­masalahan sengketa lahan tersebut.

Rombongan Komnas HAM terdiri dari Otto Nur Abdullah didampingi komi­sioner Nurjaman dan Winda Kurniasih ini disambut oleh Staf Ahli Bupati Bengka­lis Bidang Pembangunan dan Teknologi Informasi, H Zulfan Heri di lantai II kan­tor Bupati Bengkalis, Rabu

Komnas HAM RI Pantau Sengketa Lahan di Bengkalis

(16/06). Juga dihadiri Kadis Perkebunan dan Kehu tanan, Herman Mahmud, dan per­wakilan dari Badan Pertana­han Nasional Bengkalis, Tri Junaidi.

Ke h a d i r a n Ko m n a s HAM di Bengkalis merupa­kan tindaklanjut penga duan yang disampaikan wakil ketua Suku Sakai Batin Betuah ter­kait konflik la­han dengan PT. Sekato Pratama Makmur. Kemu­dian, tindaklanjut pengaduan Luhut S i h o m b i n g mengenai

konflik lahan antara masya­rakat desa Bukit Kerikil de­ngan PT. Arara Abadi.

“Komnas HAM akan menindak lanjuti semua data dan informasi yang didapat. Hal ini merupakan upaya agar sengketa lahan dan per­masalahan tuntutan yang

dihadapi masyarakat dapat segera ditun­

taskan,” ujar Otto Nur Abdullah.

Sementara itu, Staf Ahli H Zulfan Heri mengung­kapkan, dengan adanya keterli­

batan Komnas HAM dalam

menyelesaikan sengketa an­tara masyarakat dan peru­sahaan, diharapkan dapat membantu penyelesaian ma­salah pada tataran yang tidak dapat di jangkau oleh ke­wenangan pemkab Bengkalis.

Selain itu, Zulfan Heri juga berharap kehad­i r a n

Komnas HAM dapat mem­berikan solusi terbaik. Se­hingga persoalan antara masyar akat dan perusahaan dapat diselesaikan secara baik. Sebab persoalan terse­but merupakan persoalan lama yang tidak kunjung selesai.

“Kami persilahkan kepa­da Komnas HAM untuk

bekerja, dan Pemkab Bengkalis siap mem­bantu sesuai dengan kewenangan dan kemampuan,” pung­kasnya. [grc|mpp]

BENGKALIS, MPP |Warga desak Pemerin­tah Kabupaten (Pem­kab) Bengkalis serius untuk mengatasi keru­sakan jalan. Terbelah, berlubang, hancur dan sangat memprihatinkan serta membahayakan bagi pengguna seperti terjadi saat ini terhadap badan Jalan Utama Desa Kelemantan dan Sekodi Kecamatan Bengkalis.

Z a i n u d i n , w a r g a Desa Sekodi berharap pemerintah memberikan perhatian terhadap infra­struktur jalan yang men­jadi akses antar kedua desa dan ekonomi ma­syarakat setempat. Zainu­din menyebutkan, jalan poros desa sudah ber­

tahun­tahun mengalami kerusakan dan kurang perhatian.

“Pengendara motor tergelincir dan jatuh aki­bat mengelak lubang di tengah jalan. Belum lagi masyarakat yang mem­bawa hasil alam mere­ka dari desa menuju ke kota. Cukup susah sekali rasanya kami ini masih juga belum merdeka,” keluh pria yang akrab disapa Jay ini.

Ditambahkan Zainu­din, seperti jalan dengan kondisi itu dan sangat dibutuhkan oleh ma­syarakat. Pemerintah segera melakukan per­baikan dengan menimbun lubang­lubang yang ada di jalan. [rtc|mpp]

Warga Desak Pemkab Bengkalis Serius Memperbaiki Jalan

BAGANSIAPIAPI, MPP | Sistem absensi elektronik di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemk­ab Rohil sudah berjalan sejak tahun 2015. Meski demikian, absensi terse­but kerap mengalami ker­usakan.

Hal in i d ikatakan Kepala Badan Kepega­waian Daerah Rohi l , Roy Azlan, Rabu (15/3). Sistem itu, ada bebera­pa kendala yang dialami sebagian di SKPD, mulai masalah teknis sampai masalah oknum pegawai maupun honorer yang belum siap dengan ab­sensi sidik jari elektronik tersebut.

Sehingga menimbul­kan keadaan keamanan­nya kurang terjaga, aki­batnya sering rusak.

“Sistem absensi elek­tronik di SKPD kita su­dah berjalan sejak tahun 2015, mungkin ada bebe­

rapa kendala di sebagian SKPD Rohil ini. Tetapi sudah kita tindak lanjuti dengan perbaikan,” kata Roy.

Kepala BKD Rohil ini mengingatkan semua SKPD untuk dapat men­jaga, serta pengamanan yang ekstra, karena ab­sensi elektonik tersebut sangat sensitif. Dengan absensi ini, elektronik ini baik PNS maupun hono­rer di semua SKPD ti­dak bisa main­main lagi. Dengan demikian tingkat disiplin mereka akan lebih meningkat.

“Karena yang tidak masuk kerja akan nam­pak hasilnya setelah di print out. Bila mana ada kebijakan Pemkab Ro­hil dalam hal ini, akan kita lakukan pemotongan dari dana tunjangan dan sebagainya, pasti akan kita lakukan.” ungkapnya.[rmc|mpp]

Kepala BKD: Absensi Elektronik Sering Rusak

DUMAI, MPP | Danrem 031 Wirabima Brigadir Jenderal TNI Nurendi memberi apresiasi kepa­da Pemko dan elemen masyarakat Dumai, ber­tungkus­lumus memadam­kan Kebakaran lahan dan hutan (karlahut) di sejum­lah lokasi lahan terbakar beberapa waktu lalu.

Pada gelar apel siaga asap di Bandara Lanud Roesmin Nurjadin, Pe­kanbaru, Rabu (16/3) yang dipimpin langsung oleh Danrem 031 wirabi­ma Brigadir Jenderal TNI Nurendi, Danrem me­nyatakan kesalutannya terhadap Pemko dan ele­men masyarakat Dumai dalam memadamkan api Karlahut.

“Saya beri apresiasi kepada Dumai yang ber­hasil menangani Karla­hut dengan cepat. Ini tak terlepas dari kerjasama Pemda setempat dengan elemen masyarakat yang bahu­membahu di lapang­an dalam memadamkan api,” ujar Danrem dalam sambutannya.

Menurut Danrem, ber­dasarkan data statistik Badan Meteorologi, Kli­matologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Riau memasuki musim panas tahun 2016 dan telah bermunculannya sejum­lah titik api yang bera­da di Provinsi Riau. De­ngan usaha maksimal terus di tingkatkan dalam

menanga ni kebakaran hutan dan lahan, dengan segenap tenaga meski­pun dengan fasilitas yang kurang memadai, Karla­hut dapat dijinakkan.

Dikatakannya, ben­cana kabut asap adalah ulah tangan dari pada manusia aktivitas pem­bakaran hutan dan lahan merupakan suatu tinda­kan kejahatan terhadap lingkungan.

Sepantasnya k i ta sadari dan harus saling menjaga keseimbangan alam, lingkungan yang terjaga dengan baik. Memberikan arti penting terhadap kelansungan hidup kita, bencana ini tidak sama seperti musi­bah bencana alam lain­nya, ini murni ulah tangan manusia.

Kebakaran lahan dan hutan (Karlahut) di Suma­tera khususnya di Provinsi Riau perlu penanganan dengan baik.

Badan Nasional Pe­nanggulangan Bencana (BNPB) Provinsi Riau menilai ancaman Kar­hutla ini akan berdampak sangat serius apabila tidak diantisipasi secara intensif.

“Bukan hanya fokus pada pemadaman tetapi upaya pencegahan harus ditingkatkan. Jika tidak maka kebakaran lahan dan hutan bakal terulang lagi seperti tahun­tahun sebelumnya. [rmc|mpp]

Padamkan Karlahut, Danrem Beri Apresiasi

PULAU Jemur satu dari sem­bilan pulau gugusan Pulau Arwah. Berada di perbatasan Pulau Jemur merupakan pu­lau terluar, titik koordinat mercusuar yang memiliki luas 250 ha ini menawarkan keindahan nan menawan. Keindahan alam bak mutu manikam, tak salah disebut zamrudnya Selat Malaka.

Bupati Rokan Hilir (Rohil), Riau H. Suyatno memperoleh penghargaan dari Lembaga Kebudayaan Nasional In­donesia (LKNI) pada acara pelantikan pengurus Dewan Kesenian Daerah (DKD) Ka­bupaten Rokan Hilir masa Khidmat 2015 ­ 2020.

Pemberian penghargaan yang langsung diserahkan oleh Ketua LKNI, Drs Totok Sudarwoto karena mengingat Suyatno merupakan pembina seni budaya dan pariwisata daerah.

Usai mendapatkan peng­hargaan, Suyatno meng­ungkapkan bahwa dirinya mempunyai obsesi untuk mengembangkan seni dan pariwisata dari segala aspek. Dirinya melihat peluang un­

tuk memberikan sesuatu yang baru dengan membuka rute perjalanan wisata bahari dari Bagansiapiapi menuju Pulau Jemur.

Proyek pariwisata yang sedang dirancangnya adalah dengan melengkapi fasilitas para pengunjung di Pulau Jemur serta sarana transporta­si menuju kesana yakni kapal Speed cepat.

“Saya juga membuka ke­sempatan bagi pelaku bisnis di bidang pariwisata untuk ikut bagian dalam proyek ini,” katanya.

Dirinya mengungkapkan, tidak semua warga Rohil per­nah menginjak pulau jemur. Padahal, pulau tersebut mer­upakan kebanggaan daerah. Analoginya, dengan keha­diran speed cepat, restoran sea food, penginapan serta MCK di Pulau Jemur, akan meningkatkan intensitas pe­ngunjung mendatangi pulau jemur yang termasuk pulau terbaik di Indonesia.

Tidak hanya itu, Suyat­no menilai, kehadiran kapal speed cepat justru membuka peluang baru bagi usaha jasa

tour and travel. Menurutnya, para tamu yang datang ter­utama pada saat iven Bakar Tongkang sudah tahu betul bahwa menuju ke Pulau Jemur sangat sulit. Namun dengan tersedianya armada, maka mereka bisa ke Pulau Jemur atau pun stay di sana.

S e l a i n m e n y i n g g u n g kepariwisataan, Suyatno juga meminta DKD membuat cabang hingga ke Kecamatan.

Tujuannya, agar seluruh yang berhubungan dengan seni leb­ih mudah diakomodir melalui satu wadah. Menurutnya, masih banyak yang bisa digali kesenian tradisional yang ada ditiap kecamatan.

“Coba kita buat iven festival Layang, main gasing atau lain­nya. Kita ingin masyarakat lebih tahu dan mengenal kebudayaan daerahnya sendiri,” katanya.

Acara pelantikan pengurus

DKD dihadiri Ketua DPRD Nasruddin Hasan, Plt Sekda Surya Arfan, Kadis Pariwisata Rohil Zulkarnaen, Sekretaris Umum Dewan Kesenian Riau, Kepala Dinas/Badan/Kantor, Asisten I, II, III dan IV, Di­rektur IPDN Kampus Rokan Hilir, Camat Bangko, Camat Pekaitan dan seluruh Praja IPDN. Acara itu juga meng­gelar pameran lukisan hasil karya putra daerah. [grc|mpp]

Suyatno Obsesi Kembangkan Wisata Pulau Jemur

BAGANSIAPIAPI, MPP | Ketua Presidium KAHMI Pusat, Mahfud MD, mengingatkan kepengurusan Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), bukan hanya mem­butuhkan seorang sarjana. Tetapi cendikiawan untuk membangun bangsa dan negara bersama pemer­intah daerah.

Tanpa cendikiawan sebuah pe­merintahan dapat rusak. “Bedanya kalau sarjana, seorang yang punya keahlian dan ilmu pengetahuan yang lebih teknis, sedangkan cendikiawan kemampuan keilmuan teknis disertai kemulian hati,” terang Mahfud MD, ketika memberikan materi pada acara pelantikan pengurus KAHMI Rohil periode 2015­2020, di Gedung Serbaguna, Kamis (17/3).

Mantan ketua MK itu menutur­kan, orang yang suka menipu dan korupsi bukan bersifat cendikiawan, tetapi lebih memakai ilmu kesarja­naannya. Seperti bagaimana memal­sukan kwitansi, menghasut, supaya hakim tidak adil.

“Sifat kecendikawanan didalam agama sering disebut sebagai ulama, karena berfikir menggunakan ilmu yang mendalam disertai kemuliaan hati. Seperti Ulul Albab, orang yang cerdas otaknya dan mulia hatinya,” terangnya.

Karena itu, para pengurus KAH­MI yang notabenenya merupakan lulusan sarjana, hendaknya dapat memberikan kontribusi pemikiran kepada daerah secara bijaksana. Lebih dari itu, Mahfud meminta KAHMI dapat melaksanakan visi dan misinya bersama pemerintah daerah.

“Kalau semua elemen kompak semua selesai tidak ada ada lagi pertikaian. Perlu diketahui bahwa rakyat itu rusak karena pemerin­tahannya rusak, namun yang lebih merusak negara adalah ulama cen­dikia yang tidak punya sifat cendi­kiawan,” ung kapnya.

Pada kesempatan itu, Ketua KAH­MI Riau, Johar Firdaus, mengatakan, terbentuknya KAHMI menjadi wa­dah organisasi Islam yang dalam memberikan kontribusi positif kepa­da daerah. Sementara tujuan KAHMI, terwujudnya cendikiawan muslim yang mempunyai kemampuan mem­bina bersama semua pihak.

Kemudian misinya dalam orga­nisasi yakni menciptakan masyarakat yang adil makmur dan diridoi Allah, SWT,”Mari bersama memberikan sumbangsih sesuai profesi dan tugas dengan tujuan mulia, serta berjuang bersama pemerintah dan lampisan masyarakat demi kelangsungan pembangunan,” ajaknya. [rmc|mpp]

Mahfud: KAHMI ButuhCendikiawan

KONDISI jalan di Desa Sekodi rusak parah.

STAF Ahli Bupati Bengkalis Bidang Pembangunan dan Teknologi Informasi, H Zulfan Heri memimpin pertemuan dengan Komnas HAM di Kantor Bupati Bengkalis

goria

u

KEINDAHAN yang memukau disalah satu sisi pantai di Pulau Jemur.

inte

rnet

riaut

erki

ni

www.liputanmerahputih17.com

Merah Putih PosEdisi 13/21 - 27 Maret 2016 12KAMPAR - ROHUL - PELALAWAN

Tiga Kecamatan di Rohul Terima 444 RLHPASIR PENGARAIAN, MPP | Setelah Sukses dalam Program Relokasi Daerah Rawan Ban­jir tahap pertama tahun 2015, Pemk­ab Rohul tahun ini kembali mendapat­kan Bantuan Bahan Bangunan Rumah (BBR) layak huni tahap kedua, dari kementerian Sosial RI (Republik In­donesia). Saat ini Kementrian Sosial Bersama tim dari Pemprov Riau dan pemkab Rohul tengah melakukan va lidasi data pene­rima bantuan tersebut.

Informasi tersebut disam­paiakan Direktorat Perlin­dungan Sosial Korban Ben­

cana Kemensos RI, Nurman Rustam, saat meng­hadiri peresmian pemakaian RLH bantuan BBR dari Kemensos RI, Se­lasa (15/3) di desa Serombo Indah ke­camatan Rambah Hilir. Menurutnya, Pada Tahun 2016 ini Kemsos RI Bakal kembali member­ikan Bantuan 444 BBR rumah layak huni senilai Rp 8,88

miliar Untuk 3 Kecamatan di Rokan Hulu.

“Ya, tahun ini Kita akan kembali salurkan bantuan 444 unit Bantuan Bahan Bangunan Rumah (BBR), Rumah Layak huni di Kepenuhan hulu, ram­

bah dan rambah hilir. Diharap­kan program tersebut sudah berjalan pada bulan April 2016 mendatang,” jelas Nurman Rustam, staf Direktorat Perlind­ungan Sosial Korban Bencana Kemensos RI.

Menurut Nurman, seperti halnya bantuan tahap perta­ma, bantuan BBR RLH tahap kedua ini, tetap memprio­ritaskan warga yang tinggal di bantaran sungai. Dalam penyaluranya, kementrian sosial tidak memandang status social. Setiap kepala keluarga menerima bantuan bahan bangunan rumah se­nilai 20 juta perunit, diluar ongkos tukang.

Disingung relokasi warga di daerah lain yang nota­bane menjadi daerah rawan

banjir di rohul seperti Bonai Darusalam Dan Desa Rantau Benuang Sakti, Kepala Di­nas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Rohul, Harry Islami yang ditemui Rabu (16/3) menjelaskan, konsep penagannan daerah Rawan banjir adalah membebaskan warga dari musibah banjir yang terjadi setiap tahunya.

Untuk merealisasikan konsep tersebut, Pemkab Ro­hul memiliki beberapa pola dalam merelokasi daerah rawan banjir dengan menye­suaikan kearifan lokal, serta karakter masing­masing ke­camatan. Seperti di daerah Kecamatan Bonai Darusalam dan RBS, masyarakat di­sana umumnya tidak ingin dipindahkan, karena banjir

bagi masyarakat merupakan berkah dimana berlimpah­nya hasil tangkapan nelayan.

“Setiap kecamatan ber­beda penangananya, di Bonai mereka umumnya tidak mau dipindahkan secara total, un­tuk itu kita beri kesempatan mereka untuk merombak rumah tempat tinggal mereka menjadi rumah panggung,” jelas Harry Islami.

Harry Islami mengharap­kan, jika nantinya program bantuan 444 BBR RLH Dari Kementerian Sosial RI ini terelaisasi, masyarakat pener­ima dapat mengembangkan rumah ini selayak mungkin, sehingga menjadi hunian yang nyaman dan layak dibanding­kan tempat tinggal mereka sebelumnya.[rgc|mpp]

HARRY ISLAMI

PANGKALAN KERINCI, MPP | SH (26) berhasil diringkus oleh Polsek Ukui di Jalan Poros Simpang MTS, Jalur I, Desa Bukit Gajah, Kecamatan Ukui, Kabu­paten Pelalawan, Riau. Polisi berhasil meng­amankan barang bukti sabu­sabu.

D a r i k e t e r a n g a n Kapolres Pelalawan, AKBP Ade Johan Sina­ga, melalui Paur Humas IPDA M.Sijabat, Kamis (17/3), pelaku diringkus pada Rabu sekitar pukul 17.00 WIB.

Diungkapkannya, se­belumnya tim Sat Reskrim dipimpin Kanit Reskrim Polsek Ukui, IPDA Dafrigo Amrizal bersama anggota

mendapat informasi dari masyarakat adanya tran­saksi sabu­sabu.

Tidak butuh waktu lama, setelah personil kepolisian berpakaian preman tiba di lokasi me­lihat ada pria di simpang MTS dengan gerak­gerik mencurigakan.

“Saat dihampiri, pria itu langsung kabur seraya membuang bungkusan putih ke dalam semak,” kata Sijabat.

Tidak ingin buruannya kabur, lanjutnya, dengan cepat petugas meringkus pelaku. Kemudian petu­gas menyuruh pelaku untuk mengambil barang bukti (BB) berupa sabu yang dibuang.[grc|mpp]

Kepergok, Bungkusan Sabu Dibuang

PANGKALAN KERINCI, MPP | Tercatat sebanyak 265 koperasi yang tersebar di seluruh wilayah Kabupat­en Pelalawan, Riau, 199 diantaranya masih aktif, sedangkan selebihnya 66 koperasi dinyatakan mati suri.

“Ada puluhan koperasi tak aktif lagi,” sebut Kepala Dinas Koperasi dan Usa­ha Kecil Menengah (Dis­kop dan UKM) Pelalawan, Fahrizal, Rabu (16/3).

Diterangkannya, jum­lah koperasi yang tidak aktif jumlahnya menca­pai 30 persen dari total kope rasi yang terdata di Diskop UKM Pelalawan.

“Sebanyak 199 masih aktif, selebihnya 66 kope­

rasi mati suri,” terangnya.Menurut Fakhrizal, keti­

dak aktifan puluhan ko­perasi tersebut disebabkan oleh banyak hal, mulai dari persoalan internal sampai pada ketidak sanggupan pengurus koperasi.

“Kita lakukan pembi­naan sekarang. Dan kita juga akan memetakan jenis persoalan yang dihadapi koperasi agar bisa dicari solusinya,” tandasnya.

“Pelaku bersama dua paket sabu­sabu seberat 1,5 gram telah diaman­kan, sedangkan kasusnya masih dikembangkan un­tuk mengungkap pelaku lainnya,” pungkas Sijabat.[grc|mpp]

66 Koperasidi Pelalawan Mati Suri

PASIR PENGARAIAN, MPP | fifah Zifirah, Siswi SMA N 2 Ujungbatu, Kecamatan Ujungbatu Kabupaten Rohul mengikuti seleksi DCR (Darma Chevron Riau) di Pasir Pengaraian yang dimulai pada Senin, (14/3).

Demik ian d i sam­paikan Kepala Sekolah SMAN 2 Ujungbatu, A Hamid, Selasa (15/3).

Dilanjut Hamid, Afifah Zariah (18) yang masih duduk di bangku Ke­las X II, IPA 1, pernah meraih juara umum di sekolah, saat penerimaan rapor semester ganjil TA.2015/2016.

“Siswa dan Siswi yang berprestasi di SMA 2 Ujungbatu, akan kita dukung sepenuhnya un­tuk mengikuti berbagai macam prestasi baik di tingkat kecamatan, ka­bupaten,provinsi, mau­pun pusat. Pelaksanaan seleksi DCR Tahun ini, sangatlah ketat penga­wasannya, tidak seperti Tahun yang lalu,” sebut Hamid.

Diterangkan Hamid, pada tahun yang lalu ada sistim peserta mendapat Juara 1 hingga 3. Sedang­kan untuk Tahun ini tidak ada lagi, peserta seleksi DCR hanya mendapat juara umum saja. Kemu­

dian siswa maupun siswi yang ikut seleksi DCR harus berdasarkan Akre­ditasi Sekolah yang ber­status A.

“Sementara SMA yang ada di Kabuapten Rohul sebanyak 36 unit sekolah, yang mendapat Akreditasi A hanya 12 sekolah. Jadi siswa dan siswi sekolah yang akre ditasi A, yang berhak untuk mengikuti seleksi DCR tersebut,” terang Kepsek SMA N 2 Ujungbatu.

Ditempat terpisah, Afi­fah Zifirah mengatakan, Materi yang akan diujikan nantinya, adalah penge­tahuan umum, Bahasa Inggris, dan Matematika, untuk tempat seleksi di­tentukan oleh pihak pani­tia seleksi dari Disdikpora Rohul.

Afifah bertekad untuk membawa nama baik sekolah dan melakukan yang terbaik. Anak su­lung dari 3 bersaudara pa sangan Drs Edward Ruslan dengan Sumira SE yang bermukim di jalan garuda Ujungbatu ini, te­lah siap untuk mengikuti seleksi DCR. Afifah minta Do’a restu kedua orang tua, guru­guru di sekolah, dan teman kerabat, “Agar materi yang diujikan dapat dijawab dengan baik,” terang Afifah.[rgc|mpp]

Siswi SMAN 2 Ujungbatu Ikuti Seleksi DCR

AFIFAH (tengah) didampingi Kepsek, Drs H A Hamid MPd (peci hitam) dan Wakepsek bidang kurikulum, Drs Syamsubar MPd.

PANGKALAN KERINCI, MPP |Bulan Maret menjadi kesempatan para peselancar baik lokal nasional dan mancanegara untuk menguji ombak ‘ajaib’ hasil fenomena alam di Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, Riau, yang terkenal dengan nama Om­bak Bono atau Seven Ghost.

Bahkan sensasi berselancar di Muara Sungai Kampar ini sudah mendunia, termasuk keganasan om­bak Bononya. Tidak hanya satu saja, namun ombak ini bisa tercipta berla­pis­lapis sehingga sangat memuaskan bagi mereka yang hendak surfing.

Tiga peselancar Australia akhir­nya sukses memecahkan rekor dunia beselancar di Ombak Bono pada 9­12 Maret 2016.

Ganasnya ombak Bono, satu­sa­tunya muara sungai yang bisa dija­dikan surfing itu berhasil ditaklukkan dengan excellent. Hasilnya, Bono Tujuh Hantu (The Bono Seven Ghosts) semakin dicintai turis­turis bule yang hobi adventure. Bono Tujuh Hantu benar­benar sukses menjerat rindu sang tamu.

Ya, nama Gelombang Bono di Pelalawan, Riau, kembali mendunia. Tak hanya satu rekor dunia yang dipecahkan di sana. Ternyata, ada dua rekor yang berhasil pecah sekaligus. Peselancar dari Inggris, Perancis, Brasil dan Amerika Serikat, Malaysia, Singapore, dan Brunei Darussalam, dibuat terpesona karenanya.

“Banyak wisman (wisatawan man­ca negara, red) terkesan dengan aksi surfer Australia. Rekor individualnya dipecahkan James Cotton. Dia ber­hasil surfing selama 1,2 jam dengan jarak tempuh 172 km. Catatan ini mematahkan rekor sebelumnya atas nama Steve King dari Inggris dengan catatan 12,23 km,” terang Kepala Di­nas Pariwisata Ekonomi Kreatif Riau Fahmizal, Minggu (13/03).

Di Pelalawan, Riau pula, rekor sur­fing dunia tim juga berhasil terpecahkan. Kolaborasi James Cotton (40) dengan seorang pengacara, Roger Gamble (40) dan seorang bankir Zig van Sluys (40) menghasilkan jarak surfing sejauh 37,2 km. Rekor ini dipecahkan dalam waktu 1 jam 5 menit.

Rekor ini mampu dipecahkan di atas gelombang tujuh lapis. Keting­gian gelombang saat rekor dipecahkan berada di kisaran 2,7 meter hingga 3,5 meter. Saat rekor dunia tercipta, Cotton dan timnya Rip Curl meng­gunakan sebuah stop watch yang diletakkan di tangan. Stop watch itu terhubung dengan global positioning system (GPS) yang menunjukkan bahwa mereka sudah menempuh jarak selancar sesuai alur merah pada GPS.

“Cotton sangat senang dengan Gelombang Bono di Pelalawan. Tan­pa ombak Bono yang panjang dan konsisten, tak mungkin rekor ini dapat tercipta. Dari pengalamannya berselancar di banyak tempat di dunia, Bono Kuala Kampar di Teluk Meranti merupakan yang terlama dan terpan­jang. Tak ada yang bisa menyajikan gelombang selama dan sepanjang Bono di Pelalawan,”tambah Fahmizal.

Gelombang Bono di Pelalawan, Riau, memang sangat meng agumkan. Maklum, hanya ada dua lokasi Bono di dunia yang tergolong besar. Per­

Pesona Bono Pecahkan Rekor Dunia

AKSI tiga peselancar asal Australia di Bono Pelalawan Riau.

tama Kuala Sungai Amazon, Brasil. Satunya lagi di Kuala Sungai Kampar, Pelalawan, Riau.

Tim ekspedisi Rip Curl bahkan sampai menjuluki ombak Bono di kua­la Sungai Kampar dengan sebutan may be unrivaled, yang berarti mungkin tak tertandingi.

Menpar Arief Yahya meng apresiasi tiga peselancar Ombak Bono itu. Dari sisi atraksi, Ombak Bono itu istime­wa. Tidak semua daerah di Indonesia punya tempat dengan ombak di sungai sepanjang itu. Amenitas dan Akses menuju ke lokasi itu yang harus mendapatkan perhatian.

“Syarat destinasi layak untuk dipro­mosikan bagus adalah 3A, atraksi, amenitas dan akses. Problem Ombak Bono adalah akses dan amenitas. Jika dua itu dipenuhi, diurus dengan baik, maka Kemenpar akan mem­promosikan lebih gencar lagi,”kata

Menpar Arief Yahya.Hadirnya turis yang penasaran un­

tuk memecahkan rekor dunia di Om­bak Bono itu sebenarnya sudah bisa dibaca. Bahwa atraksi ombak di situ cukup menantang dan layak dipasar­kan ke level global. Tetapi memasarkan atraksi hebat, tanpa didukung oleh in­frastruktur pariwisata yang baik, hanya akan menjadi boomerang. “Lebih baik siap dulu 3A itu, baru dipromosikan dengan baik,” ungkap Arief Yahya.

Pasca event pemecahan Guiness Book of Records Bono tersebut, April mendatang, Bono akan kembali ke­datangan tamu yakni rombongan pe­selancar tingkat dunia yang dipimpin Anton Nicholas.

Diungkapkan Kepala Disbudpora Pelalawan, Drs Zulkifli, Selasa (15/3), bersama peselancar dunia lainnya Anton Nicholas akan datang ke Teluk Meranti untuk menjajal gelombang

Bono.“Rombongan yang pimpinan An­

ton Nicholas ini, berjumlah sekitar 10 orang,” sebut Zulkifli.

Menurutnya, kedatangan rombong­an peselancar dunia ini merupakan momen terbaik bagi para peselancar untuk memecahkan rekor terbaru.

“Memang, kedatangannya tidak secara resmi untuk memecahkan rekor Bono yang kemarin sudah dipecahkan oleh James Cutton dari Australia. Mereka juga ingin memecahkan rekor dunia yang kini disandang James Cut­ton,” ujar Zulkifli.

Dikatakannya, namun apapun cerita­nya, kedahsyatan gelombang Bono me­mang sudah menjadi trending bagi para pencinta selancar tingkat dunia.

“Tentu, sarana dan prasarana yang ada di Teluk Meranti harus ditingkat­kan sebagai daya tarik wisata Bono,” tandasnya.[grc|mpp]

goria

u

FENOMENA Ombak Bono akibat per­temuan arus sungai dan laut yang terjadi di Muara Sungai Kampar, Teluk Meranti Kabupaten Pelalawan, Riau ternyata pu­nya banyak kisah misteri dan sudah jadi buah bibir masyarakat yang bermukim di sana secara turun temurun.

Dilansir dari grc, MERAH PUTIH POS merangkum beberapa cerita menarik, termasuk mitos terbentuk­nya fenomena ombak besar tujuh lapis yang kini dikenal dengan sebutan tujuh hantu (seven ghost), dan jadi favorit peselancar dunia.

Seven Ghost atau tujuh hantu. Menurut warga sekitar, dulunya om­bak disepanjang muara Teluk Meranti sangat besar, ganas dan ada tujuh lapis, siap menerjang kapal apapun. Ini membuat Belanda di masa penjajahan kesulitan melewatinya, sehingga me­reka mencoba meledakkan gelombang ini dengan meriam.

“Ceritanya begitu. Walau sudah diledakkan, ombak Bono tetap mampu menenggelamkan kapal Belanda. Tapi, sampai sekarang tak ada yang tahu di mana lokasi persis kapal tersebut teng­gelam,” sebut Darto (32) selaku kapten speedboat, dilansir dari grc.

Ribuan Buaya Penghuni Muara. Tidak hanya terkenal dengan terjangan ombak besarnya yang bertubi­tubi, masyarakat sekitar Teluk Meranti juga tahu kalau Muara Sungai Kampar ini

dihuni buaya. Bahkan para peselancar yang surfing di sana kerap melihatnya, baik di air ataupun tengah berjemur di tepian sungai yang landai.

“Wah kalau dihitung sudah banyak korban terkaman buaya di sini, ada yang sedang mancing dan lainnya. Kalau mau buktikan enaknya (lebih baik, red) malam. Sambil naik sampan lalu senter lah ke sungai, itu banyak terlihat pantulan mata buaya. Sepan­jang sungai ada, mungkin jumlahnya ribuan. Anehnya bule yang selancar di sini tak takut. Itu kawan kata mereka,” sebut Darto bersemangat.

Bahkan James Cutton, peselancar asal Australia yang berhasil pecahkan rekor dunia berselancar terlama tanpa jatuh melawan Ombak Bono pada Kamis (10/3), juga melontarkan hal ini. “Saya bahagia dengan ombaknya serta buaya­buaya di­sini,” ucapnya sambil tertawa lepas.

Mitos Istana di atas Sungai. Ini juga sudah jadi buah bibir masyarakat setempat. Meski tak melihat langsung, Darto yang berprofesi sebagai kapten speedboat pengantar surfing ini sangat mempercayainya. “Pernah ada yang melihat istana muncul di tengah sungai ini. Mirip kerajaan dan ada kotanya juga,” jawab dia.

“Cuma, sekarang karena sudah ramai termasuk yang berselancar, jadi sudah tidak ada lagi penampakan itu. Kalau dulu zaman saya remaja, orang

kampung takut sekali ke sungai. Kalau sekarang sudah jadi wisata dan sumber rejeki kami,” ungkapnya, Jumat (11/3).

Kisah Tanaman Cabe Sebesar Po-hon. Sambil mengangkat tangannya, Darto menunjuk satu tempat dengan jarinya dan mengatakan kalau daerah (yang ditunjuknya) itu disebut­sebut ada tanaman cabe sebesar pohon. Bah­kan orang dulu bisa memanjat pohon tersebut saking besarnya.

“Tapi, sampai kini umur saya, saya belum pernah melihatnya langsung. Di sana juga harus jaga omongan dengan baik. Misalnya tak sengaja kita bilang jauh, maka akan betul­betul jauh dan lama sampainya. Mungkin karena mistisnya,” kata dia.

Adapun gelombang Bono juga dikenal dengan sebutan Seven Ghost atau ombak tujuh hantu secara teori tercipta dari peristiwa alam akibat benturan tiga arus air yang berasal dari Selat Melaka, Laut Cina Selatan dan Aliran air Sungai Kampar. Tak ayal ombak yang dihasilkan jadi idaman setiap peselancar.

Akibat benturan ini, menjadikan gelombang air di muara sungai Kam­par bisa mencapai ketinggian empat sampai lima meter, dengan ditandai sebelumnya dengan suara gemuruh yang hebat. “Dari beberapa kilometer saja kami bisa tahu kalau Bono sedang mendekat,” pungkasnya.[grc|mpp]

Mitos Ombak Bono

goria

u

PEKANBARU, MPP | Mantan Kepala Dinas (Kadis) Kehutanan dan Perkebunan Rokan Hulu (Ro­hul) Sugiarno melayang­

kan gugatan ke Pengadilan

Tata Usa­ha Negara (PTUN) k e p a d a B u p a t i R o h u l A h m a d t e r k a i t m u t a s i

j a b a t a n y a n g

dilakukan kepada dirinya.Sugiarno tak terima atas mutasi

yang dilakukan Bupati Achmad yang waktu itu dilakukan dalam rentang waktu enam bulan sebelum masa jabatan sang Bupati berakhir. Dimana, sesuai aturan yang berlaku, selama enam bulan terakhir masa jabatannya, kepala daerah dilarang melakukan mutasi pejabat.

Gugatan ini telah terdaftar di PTUN Pekanbaru dengan registrasi Nomor 12/G/2016/PTUN­Pbr tang­gal 14 Maret 2016. Sugaianto ber­harap melalui gugatan ini, ia dapat menguak kebenaran dan keadilan bagi dirinya selaku Aparatur sipil Negara (ASN).

“Gugatan ini saya layangkan

untuk mendapatkan keadilan dan kebenaran,” sebutnya.

Sugiarno yakin keputusan Bu­pati Ahmad terhadap mutasi ja­batan di rinya beberapa waktu lalu bertentang an dengan peraturan yang berlaku. Gugatan yang dilayangkan Sugiarno mengacu pada Undang­un­dang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota, pada pasal 1 ayat 2.

Selain itu, Sugiarno juga meng­anggap kebijakan Bupati Ahmad yang melakukan mutasi jabatan terhadap dirinya bertentangan dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 100 tahun 2000 ten­tang pengangkatan PNS dalam jabatan struktural serta PP Nomor

53 Tahun 2010 Tentang Peraturan Disiplin PNS.

“Semoga dengan gugatan ini tidak ada lagi pe­jabat struktural yang diber­hentikan dari j abatannya oleh bupati sesaat sebe­lum masa jabatannya b e r a k h i r , ” t u t u p n y a . [beni|mpp]

Mantan Kadis Kehutanan PTUN-kan Bupati Rohul Ahmad

www.liputanmerahputih17.com

Merah Putih PosEdisi 13/21 - 27 Maret 201613 SIAK & MERANTI

S E L AT PA N J A N G , MPP | Kepala Bagian (Kabag) Ekonomi Sek­retariat Daerah (Setda) Kabupaten Kepulauan Me ranti, Agusyanto Ba­kar SSos MSi meng­ingatkan agar pihak kecamatan tidak me­nerima raskin dari Bu­log yang takarannya berkurang.

Hal itu disampaikan Agusyanto karena pada triwulan pertama 2016, raskin yang seharus­nya 15 Kg setiap paket, ternyata setelah ditim­bang berkurang berat­nya. Itu terungkap saat beberapa kecamatan seperti Tebingtinggi, dan Rangsangpesisir meng alaminya.

“Kita baru sekitar empat atau lima ke­camatan yang sudah mengambil Raskin dari Bulog Bengkalis,” ujar Agusyan to , Se lasa (16/3).

Kepada pihak ke­camatan yang belum meng ambi l Rask in , tambah Agusyanto , hendaklah betul­betul memastikan takarann­ya pas. Karena, pada teknisnya, pihak peneri­ma berhak menolak an­dai kualitas buruk dan kuantitas tidak sesuai.

“Jangan berfikiran capek ketika menim­bang beras yang ter­lalu banyak. Cek betul Raskin itu karena se­cara teknis kita bisa

menolak andai kuali­tas buruk, dan kuanti­tas tidak sesuai,” ujar Agusyanto.

A g u s y a n t o j u g a meng apresiasi sikap pimpinan Bulog Meranti yang sangat akomo­datif atas terjadi nya kekurangan takaran Raskin. Pihak Bulog siap mengganti keku­rangan takaran Raskin yang seharusnya 15Kg perpaket.

Diketahui, setiap ta­hun, Kabupaten Kepu­lauan Meranti, Riau, mene rima 4.170 ton beras miskin (Raskin) dari badan urusan lo­gisik (Bulog). 4.170 ton itu di salurkan ke 23.169 rumah tangga sasaran (RTS) di sembilan ke­camatan.

Setidaknya hingga Desember 2015 jumlah penerima raskin di Kota Sagu masih di angka 23.169. Sebab, data badan pusat statistik (BPS) untuk Kepulauan Meranti masih meng­gunakan data tahun 2011 dan belum diper­baharui.

R T S d i a n g k a 23.169 i tu , tambah A g u s , t e r s e b a r d i sembilan kecamatan yang ada di Kepulauan Meranti. Kalau setiap bulan, tambah Agus pula, Kepulauan Merani mendapat jatah 374 ton dari gudang Bulog di Bengkalis. [grc|mpp]

Jangan Terima Raskin Kurang Takaran

SIAK SRI INDRAPURA, MPP | Pekan Imunisasi Nasional (PIN) polio di Kabupaten Siak sukses diselenggarakan. Dinas Kesehatan (Diskes) Siak pun mencapai target sasaran imunisasinya.

“Alhamdulillah capai target, awalnya kami menargetkan 95 persen, rupanya tercapai 97,4 persen,” ungkap Kadis­kes Siak, Toni Chandra, Kamis (17/3)

Toni menambahkan, masyarakat Siak ra­ta­rata telah menyadari betapa pentingnya imu­nisasi anti polio bagi anaknya yang berusia 0­59 bulan.

Sehingga hal itu tidak merepotkan pihak kese­

hatan untuk membu­juk orangtua agar mau membawa anaknya imunisasi ke pos­pos imunisasi terdekat.

“Imunisasi anti polio ini penting, karena virus ini rentan menyerang syaraf ­syarat tung­kai bawah anak yang menyebabkan kelum­puhan. Alhamdulillah masyarakat kita sudah paham akan hal itu,” ungkapnya.

Selama penca nangan PIN mulai tanggal 8­15 Maret 2016, Diskes Siak telah me nyiapkan 395 pos­pos imunisasi yang tersebar di 131 desa de­ngan tenaga pelaksana kurang lebih 262 orang. [grc|mpp]

SELATPANJANG, MPP | Bulan April 2016 akan d i laksanakan Uj ian Nasional (UN). Untuk di Kepulauan Meranti, Riau, hanya tiga dari 25 SMA sederajat yang melaksanakan Ujian Nasional berbasis kom­puter.

S e k o l a h y a n g melaksanakan UN ber­basis komputer tahun 2016 d i Kepu lauan Me ranti adalah SMK Negeri 1 Tebingtinggi, SMK Patria Dharma dan SMK Kasih Mai­treya Selatpanjang.

“Kalau pelaksanaan­nya, untuk UN SMA dan SMK tanggal 4 April 2016,” ujar Kepala Di­nas Pendidikan dan Ke­budayaan (Disdikbud) Kepulauan Meranti, M Arif MN, Kamis (17/3)

Ditambahkannya, mereka telah melihat langsung ke tiga seko­lah tersebut sebelum melaksanakan UN ber­basis komputer. Me­mang diakui Arif, rata­ra­ta sekolah yang berdiri di perkotaan sudah siap untuk melangsungkan UN berbasis komputer

ini.“Yang harus diperha­

tikan itu masalah listrik, komputer standard, jum­lah komputer sepertiga dari peserta UN, labor, dan jaringan internet,” tambah Arif.

Sementara itu, be­berapa sekolah yang sempat d isarankan untuk menggunakan sistem UN berbasis komputer banyak yang tidak siap. “Kedepan akan kita dorong UNBK i n i t e r u t a m a S M P, mengingat SMA kan nanti menjadi kewe­nangan provinsi,” ujar Arif juga.

Disampaikan Ari f lagi, banyak sisi posi­t i f dari UN berbasis komputer ini, seper­ti meningkatkan nilai kejujuran, tidak butuh banyak tenaga penga­was, dan tidak takut soal ujian kurang.

Sekedar informasi, untuk UN tingkat SMP sederajat digelar ming­gu ketiga April 2016, sedangkan sekolah SD sederajat menggelar UN pada Bulan Mei 2016. [grc|mpp]

PIN Polio SiakTerealisasi 97,4 Persen

Tiga Sekolah UNBerbasis Komputer

SIAK, MPP | Seekor gajah tungal masuk ke perkebunan dekat pemukiman warga, hingga Selasa (15/3) gajah tersebut masih di semak be­lukar wilayah Kampung Rawa Air Putih, sekitar empat km dari ibukota Kabupaten Siak.

Warga semakin panik saat gajah yang buntutnya putus itu melintas di simpang depan kantor Kampung Rawa Air Putih, Senin malam (14/3). Menyikapi kejadian ini, Balai Konservasi Sumber Daya Alam menghadirkan dua ekor gajah jinak dari Minas untuk menggiring gajah tunggal itu ke habitatnya.

“Malam tadi gajah itu melintas depan kantor Desa Rawa Air Putih, masyarakat ketakutan. Kalau siang gajah itu tidak keluar, malam dia baru berjalan dan memakan umbut sawit. Kebun sawit saya juga sebagian rusak, batangnya tumbang karena ditendang, umbutnya di­makan,” kata Adi warga Rawa Air Putih saat melihat gajah jinak yang baru di­

datangkan.Dijelaskan Adi, bukan ha­

nya kebunnya yang dirusak, kebun tetangganya juga habis dilalap gajah tunggal dan buntut puntung itu, sekali berjalan gajah itu melalap 2 baris batang wawit.

Senada disampaikan oleh Juwarni warga Marempan Hulu, ia menjelaskan bahawa gajah tersebut mingu lalu sempat terjebak di sebuah kanal di kampungnya. Dalam kondisi itu sebagian warga ada yang berani mendekat untuk melihat langsung, sebagian mengambil video dan gambar.

“Pas di kanal kelihatannya kecil, tiba sudah naik baru nampak besarnya gajah itu. Ada yang ganjil dari gajah tunggal itu, buntutnya tidak ada, sepertinya putus,” kata Juwarni.

Sementara Dirman war­ga Tumang menyampaikan bahwa dua minggu lalu ga­jah tersebut berada di kam­pungnya. Masyarakat coba menghalau agar binatang bertubuh tambun itu kembali

ke habitatnya, namun malah berjalan semak belukar ke arah kota Siak.

K e p a l a B K S D A R i a u wilayah Siak Supartono saat dikonfirmasi membenarkan adanya gajah tunggal yang merapat ke kota Siak, pihak­nya kini sedang melakukan upaya untuk mengembalikan ke habitatnya.

“Kami sudah mendatang­kan dua ekor gajah jinak, untuk memanggil gajah liar itu dan menggiring ke habitatnya. Kita giring ke areal Giam Siak Kecil,” kata Supartono.

Asisten I Sedakab Siak Fauzi Asni saat dikonfirmasi menyampaikan, Pemkab Siak telah menggelar pertemuan untuk menyelesaikan masalah gajah ini.

“Hasil pertemuan kami dengan BKSDA dan pihak kepolisian, plan A menggi­ring gajah itu ke habitatnya, plan B membius gajah itu dan dibawa ke tempat pelatihan gajah,” kata Fauzi Asni. Meski sudah dibuat dua rencana, na­mun Fauzi Asni mengatakan

Gajah Lahap Kebun Sawit Warga Kampung Rawaupaya menggiring gajah ke habitat nya tidak mudah, kare­na harus melewati beberapa kampung.

“Kalau plan A itu berat, karena harus melewati be­berapa kampung, di sana ada pemukiman dan perkebunan warga,” kata Fauzi Asni.

Untuk sementara waktu, lanjut Fauzi Asni upaya yang

dilakukan adalah menjaga agar gajah itu aman dan tidak menganggu warga, sembari menungu keputusan final mana langkah yang harus dilakukan.

“Untuk menjalankan plan B, harus melalui beberapa mekanisme, dan prosedurnya harus seizin pemerintah pusat melalui pihak kementrian,” kata Fauzi Asni. [rmc|mpp]

GAJAH yang masuk perkebunan warga

PEKANBARU, MPP | Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti mengajak seluruh pegiat media se­Provinsi Riau berdiskusi dalam sebuah pertemuan di Ballroom Bertuah VI, Hotel Pangeran Kota Pekanbaru, Rabu (16/3).

Pertemuan tersebut diselenggarakan guna membahas strategi penanganan Karhutla di wilayah Kabupa ten Meranti.

Disampaikan Bupati Meranti Irwan Nasir menga takan, usaha penanganan karhutla di wilayahnya sudah digarap dengan cukup baik. Bahkan, pihaknya sengaja mengajak serta beberapa perwakilan perusahaan berbasis lahan skala besar yang beroperasi di wilayah pemerintahannya.

Sebut saja seperti RAPP, Melacca Strait, NSP, SRL, Sinar Mas dan banyak lagi beberapa per­wakilan perusahaan lainnya. Masing­masing hadir untuk mengikuti kegiatan terkait pembahasan pengawasan kawasan hutan dan lahan di Meranti.

Sementara, Ketua PWI Riau Deni Kurnia menga takan, media amat mendukung perkembang­an dan pembangunan pemerintah. Tak hanya di tingkatan program pemerintah pusat, tapi juga di tingkat pemerintah daerah.

Ia menyebut, media juga tak segan untuk melakukan kritik jika memang terjadi kesalahan dalam kinerja pemerintah. “Kalau ada pemerin­tahan yang melakukan kesalahan, itu bukan karena pemerintahnya. Tapi karena media yang tak mau mengkritik dan memberi saran,” singkatnya.

Pertemuan dihadiri oleh Bupati Kepulauan Meranti, Ketua DPRD Kepulauan Meranti Fauzi Hasan, Kadishut Kepulauan Meranti Ma’mun Muroj, Ketua PWI Riau Deni Kurnia, perwakilan SPSS Makmur dan lain­lain. [tpc|mpp]

Meranti AjakPegiat Media

Diskusi Karlahut

SIAK, MPP | Pesona yang ter­pancar dari Istana Asserayah El Hasyimiyah di jantung Kota Siak Sri Indrapura, tak hanya menjadi magnet bagi mereka yang senang traveling. Sekelas pejabat kerajaan pun sampai berdecak kagum.

Itulah yang nampak dari sikap yang ditunjukkan oleh Wakil Ke tua Umno Kerajaan Malaysia Dato’ Yusof Bin Abubakar yang datang menyambangi ikon ke­banggaan masyarakat Siak itu, Senin siang (14/03).

Bersama rombongan dan be­berapa pendamping dari Pemkab Kampar, sekitar satu jam lebih dia berkeliling melihat satu­persatu sisa­sisa peninggalan kejayaan Kesultanan Siak.

Sebenarnya, Dato’ Yusuf me­ngaku datang ke Riau untuk sebuah agenda resmi kunjungan Kerajaan di Kota Bangkinang.

Begitu mendengar di Siak ada berbagai situs cagar budaya pe­ninggalan bersejarah. Secara khusus dia minta difasilitasi oleh Pemkab Kampar, untuk melihat­lihat ke­mashuran Istana Siak yang selesai dibangun semasa Sultan Syarif Hasyim tahun 1889 silam.

“Saya tahu dari kawan saya Bupati Kampar, kata dia ada Istana Siak disini. Merasa ada hubungan antara Kerajaan Ma­laysia dan Siak, saya ambil pe­luang untuk difasilitasi berkun­

Pejabat Malaysia Minta ke Istana Siakjung melihat­lihat apa yang telah tersimpan dari peninggalan Sultan,” kata dia.

Saat berkeliling istana, Dato’ Yusuf tak henti­hentinya menga­gumi berbagai koleksi bersejarah yang ada. “Saya pun berasal dari Johor, ada rasa keterikatan bathin antara saya dan Siak,” imbuhnya.

Terlebih saat Yusuf men­jumpai salah satu koleksi keris tradisional yang tersimpan rapi, ia tampak surprise karena salah satu keris khas bugis tampak mirip dengan koleksi yang dimilikinya.

Ia juga merasa lega karena Istana Siak kondisinya begitu terjaga dan dirawat dengan baik, lengkap pula dengan koleksi pening galan Sultan Siak yang terjaga turun­temurun. `

“Begitu banyak kesan­kesan

sejarah yang perlu kita tunjukkan kepada orang awam tentang seja­rah yang telah lampau, karena itu perlu terus dikekalkan untuk masa depan. Barang­barang ini perlu terus dijaga karena dah sukar lagi nak lihat diluaran,” harapnya.

Kata dia, bekas­bekas pe­ninggalan yang tersimpan rapi ini amat menampakkan kekayaan Sri Sultan, “Paling berkesan itu tentu komet karena saya takkan jumpai lagi yang serupa diluaran sana, sebab ia hanya ada satu didunia. Belum lagi ada peti (brankas) besi yang tak bisa dibuka dan kita tak tahu apa isi sebenarnya. Tapi yang paling spesial itu karena saya jumpa gambar Sultan Johor disini, semisal gambar Sultan Abubakar dan Sultan Ibrahim,” tutup pria berdarah bugis ini. [rgc|mpp]

PEJABAT Malaysia sedang melihat koleksi di Istana Siak Sri Indrapura

riaug

reen

SELATPANJANG, MPP | Pemerintah melalui Badan Urusan Logistik­Bulog pusat setelah meninjau langsung lokasi yang rencananya tem­pat pembangunan gudang di Sialanpasung Kecamatan Rangsangbarat.

“ M i n g g u d e p a n k i t a akan segera memproses un­tuk semua persiapan terkait pembangunan gudang Bulog ini, “ ungkap Kepala Bagian Tata Pemerintahan (Tapem) Setdakab Kepulauan Meranti Yulizar, Jumat (18/3).

Ia mengungkapkan lahan seluas dua ha sudah diper­siapkan. Saat ini menunggu petunjuk pelaksanaannya. “Beberapa persiapan per­lu dipertajam, seperti regu­lasinya dan hal­hal lainnya,” jelasnya.

Bulog Pusat telah mengun­jungi langsung Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, pada pertengahan Maret 2016 lalu. Kedatangan Bulog pu­sat ini untuk melihat lokasi rencana akan dibangunnya gudang, sebagaimana yang diinginkan Kepulauan Me­ranti.

S e b e l u m n y a K a b a g Ekonomi Setdakab Kepu lauan Meranti, Agusyanto Bakar SSos MSi, ini merupakan salah satu daerah prioritas Bulog untuk dibangun gudang.

Meranti Segera Miliki Gudang Bulog

Karena, sesuai info dari Bulog pusat, ada ratusan dae­rah yang mengajukan agar di bangun gudang. “ Banyak daerah mengusulkan men­capai ratusan daerah, syukur alhamdulillah Pemda Meranti termasuk yang diprioritaskan. Makanya Bulog pusat turun langsung ke sini,” ujar Agus­yanto Bakar.

Setelah meninjau langsung lokasi yang rencananya tem­pat pembangunan gudang itu, dika­takan Agus yanto lagi, Bulog pusat setuju gudang terse­but di bangun

di Sia lanpasung Kecamatan Rangsangbarat. “Sasarannya memang di sana. Pembangu­nannya sesuai dengan dengan anggaran kita,” kata Agusyanto.

Namun, ketika dising­gung masalah kesiapan lahan, rupanya hingga pertengahan Maret 2016 itu, Pemda Me­

ranti belum juga memiliki lahan sekitar 1,5 ­ 2 hektar alias belum dibebaskan, guna dibangunnya gudang bulog. Hanya saja, tambah Agusyan­to, dana untuk membebaskan lahan itu sudah masuk di APBD murni 2016.

“Pemda kita serius akan

hal ini, itu terlihat dari an­ggaran sudah ada di APBD kita. Insha Allah itu bisa terealisasi,” kata Agus yanto lag i . Diketahui , Pemda Kepualauan Meranti saat masih bergantung gudang Bulog di Kabupaten Beng­kalis. [mpp|grc]

GUDANG Bulog direcanakan akan segera dibangun di Meranti

net

riaum

andi

ricom

MAKAN ENAK

K I A T S U K S E S

Merah Putih PosEdisi 13/21 - 27 Maret 2016 14

Sup Tetap Lezat Tanpa PenyedapSI A P A b i l a n g m a k a n a n

tanpa penyedap rasa tidak terasa lezat? Kenyataannya

makanan seperti itu le bih s e h a t d a n

menjamin aman bagi siapapun. Pondok Sup Fina, merupakan salah satu tempat makan dengan

makanan tanpa penyedap rasa dan meri­

ca. Hal

tersebut tidak mengurangi kele­zatan serta cita rasa sup yang me­reka sajikan.

Dengan menu kreasi sup iga dadar, Pondok Sup Fina menghad­irkan semangkuk sup tanpa lemak jenuh yang terkadang lengket di lan­

git­langit mulut setelah disan­tap. Hal itu membuat

sup serupa sulit dijumpai di

k o t a

Pekanbaru.“Karena hobi memasak, dan

mengerti sedikit mengenai keseha­tan, jadilah sup iga dadar ini,” ujar Bram selaku pemilik Pondok Sup Fina yang berada di Jalan Paus, kota Pekanbaru, kepada MERAH PUTIH POS, Senin (7/3).

Selain tanpa tambahan merica dan penyedap rasa, pondok makan ini juga tidak menyediakan saus cabai maupun t o m a t

instan sebagai penambah rasa, sebagai gantinya, mereka menyedia­kan cabai giling merah dan hijau.

Kesegaran sup yang disajikan semakin lengkap dengan tambahan perasan jeruk nipis. Selain iga dan dadar itu sendiri, sup iga dadar dilengkapi potongan kentang dan wortel yang lembut. Ditemani nasi dan segelas teh manis dingin sebagai menu paket, hanya dibanderol de­ngan harga Rp.38.000.

Sup iga dadar terbilang satu­sa­tunya di kota Pekanbaru. Dengan kreasi ‘dadar’ kerap kali mengun­dang rasa penasaran pengunjung. “Mau tahu rasanya, silahkan datang dan coba sendiri,” imbau Bram.

Bram juga memberikan tips makan lebih lezat yaitu dengan membaca do’a sebelum makan. So, untuk yang penasaran dengan cita rasa kreasi sup iga dadarnya, bisa dicoba pada jam 9 pagi hingga jam

9 malam.[ivan|mpp]

MARTABAK dengan kulit dan daging berwarna coklat itu sudah biasa dan banyak dijumpai. Tapi, martabak berwarna hitam dan hijau, Khanti pencetusnya. Sejak beberapa tahun terakhir martabak beraneka isi dengan varian luar black atau pandan itu menggelar lapak di Jalan Tuanku Tambusai, Pekanbaru.

Menurut Didi, pemilik seka­ligus pengelola Martabak Khanti kepada MERAH PUTIH POS, martabak khanti Black atau martabak khanti yang berwarna hitam terbuat dari ketan hitam,

dan adonan khanti berwarna hijau dicampur sari pandan, se­hingga aromanya harus dan mengandung cita rasa pandan.

“Coklat keju black dan pan­dan itu best sel­ler­nya,” ungkap Didi, Senin (14/3).

M a r t a b a k khanti black memi­liki tekstur tebal yang sedikit lebih rapat da­ripada khanti pandan. Meski didiamkan dalam kulkas selama

satu malam, martabak khanti ti­dak mengalami perubahan rasa,

se hingga pembeli yang tidak mampu menghabiskan

p ors i b esar k han­ti pada malam hari dapat menyimpan­nya dalam lemari pendi ngin untuk dijadikan sarapan keesokan harinya.

Martabak unik yang mulai membuka

lapak pada pukul 16.00 wib hingga malamm ini memiliki pelanggan­pelanggan setia, bahkan

beberapa pelanggan loyal mereka turut serta mempromosikan jajanan satu ini melalui media sosial seperti blackberry massager dan instagram.

Naftlim menulis komentar pada salah satu kiriman instagram martabak khanti ‘@angelasandi kmu harus coba njie biar batal detox wkwkwk’

Secara keseluruhan, rasa marta­bak khanti memang beda daripada martabak lain yang dijual di pinggir jalan. Pelanggan akan menemukan pengalaman baru makan martabak dengan martabak khanti black atau pandan.[ivan|mpp]

Martabak Black dan Pandan Khanti

Kreasi dan Percaya Diri Modal Sukses

JEBER cafe merupakan salah satu cafe yang menjadi desti­nasi nongkrong kalangan mud kota Pekanbaru. Dengan menu

menarik, harga terjangkau, tidak heran menjadikan tempat ini

pembicaraan anak­anak nongkrong. Dibalik itu

semua, ada sosok yang luar biasa membangun­nya.

Muhammad Subas­tian atau yang akrab dipanggil Tian, anak kedua dari tiga ber­saudara ini lahir 26 tahun silam di Pe­kanbaru, merupakan owner atau pemilik dari Je ber Café terse­but. Tian sendiri sem­pat beberapa tahun menetap di ibu kota Indonesia yaitu Jakarta, masa kecilnya diha­

biskan di Jakarta, hingga akhirnya saat memasuki se­kolah menengah pertama ia kemba­li ke tanah kelahi­

rannya, Pekanbaru. Pada awalnya Tian

tidak membuka sebuah cafe, melainkan gerai kecil

yang menyediakan minuman cap­puccino cincau dimana kala itu merupakan minuman fenomenal yang digemari banyak orang. Tian beranggapan jika hanya bertahan dengan varian yang sama maka bisnis

yang dikelolanya tidak akan bertahan lama. “Kalo dengan menu yang itu­itu saja

pelanggan kita bakal bosan dan lama­lama hi lang deh,” papar Tian kepada ME RAH PUTIH POS, Selasa (15/2)

Bisnis kuliner yang Tian kelola sendiri awalnya bernama Jeber Kofie yang hanya berupa both stand, saat ini memasuki tahun keenam. Kemudian menjadi cafe dengan nama Jeber Cafe pada Januari tahun lalu.

Ketika masih berupa both stand, usaha Tian hampir tutup, akan tetapi ia mensiasati dengan dibuatnya berbagai varian baru. “Pada saat itu kami mengeluarkan varian es pocong. Es pocong sendiri diawal penjualan cukup mengejutkan,” kisahnya.

Tian membuat perbedaan menu pada Jeber Café dan tempat­tempat serupa di kota Pekanbaru, seperti membuat percampuran antara milkshake, fruit, dengan beragam to­ping yang ada, sehingga pengunjung merasa harus ke Jeber Café jika ingin merasakan menu­menu berbeda dan unik.

“Yang semula mendapat respon ku­rang yakin dari orang terdekat tentang produk­produk baru yang aku bikin, aku buktikan kepada meraka bahwa produk yang aku ciptakan ini pasti akan diterima m a syarakat. Dengan modal percaya diri itu aku buktikan sekarang bahwa ternyata pro­duk aku ini malah bagus dan dapat penjualan tinggi,” tegasnya.

Tian mengaku terbuka terhadap pendapat serta masukan dari mana saja, sehingga dia dapat belajar dan memper­baiki sesuatu apabila melakukan sebuah kesalahan.

Tian menganggap kerugian dalam ber­bisnis sangat lazim. Meski bukan dalam ben­tuk materi, se perti kinerja karyawan yang tidak sesuai harapan termasuk kerugian. Ia

me ngatasi masalah seperti itu dengan cara memberikan kontrak kerja diawal masa kerja karyawan. Kemudian Tian menerapkan system training selama tiga bulan untuk para karyawan menyeseuaikan diri. “Apabila dalam masa tersebut karyawan bekerja tidak sesuai harapan, maka kita cut, sebelumnya pasti kita beri peringatan seperti teguran,” ujar Tian sambil tersenyum.

“Kami selalu menginovasi menu­menu kami, dan baru­baru ini kami mengeluarkan beberapa varian nasi goreng jenis baru, dan tentunya masih dengan harga terjangkau,” terangnya sambil menunjukkan daftar menunya.

Untuk mencegah kebosanan pada pelanggan, Tian selalu memperbarui menu setiap empat bulan sekali. Sehingga dengan demikian pelanggan akan menanti­nan­ti kelahiran menu baru yang terkadang mengejutkan.

Tian mengaku mendapatkan inspirasi mengolah menunya dengan membaca buku­buku dan internet, yang kemudian dikreasikan sendiri olehnya. Tidak jarang ia mengambil nama­nama produknya dari hal­hal yang unik, ada juga inspirasi dari makanan dan minuman yang ada di Band­ung dan Surabaya.

Tian berharap ia mampu membawa bisnisnya ini ketingkat yang lebih tinggi lagi, karenanya ia berencana menginspansi usahanya tersebut dengan konsep dan tampilan baru.

“Buat temen­temen yang ingin me­mulai bisnis khususnya dibidang kuliner, percaya dirilah, keluarkan apa yang ada dalam pikiran kalian, ciptakan sesuatu yang baru dan unik, jangan mudah menyerah, dan terus semangat dalam berbisnis,” pesannya.[narto|mpp]

MARTABAK black

inst

agra

m

AYAH baru pulang dari Irian. Ia membawa dua ekor burung Nuri. Aku kasihan melihat dua ekor burung Nuri itu di dalam

sangkar yang tidak ada kebebasan sama sekali, terpenjara. Kalau aku jadi mereka, bagaimana sakit hatiku pada manusia? Lalu, aku melepaskan dua ekor burung Nuri yang dibawa ayah jauh-jauh dari Irian. Dua ekor burung Nuri itu bisa bebas dari sangkar terpenjara itu. Terbang asyik di atas angin. Tapi, aku perhatikan lagi baik-baik. Wajah mereka tidak begitu bahagia. Mereka ma-sih dengan wajah seperti berada di dalam sangkar. Entahlah.

Berselang beberapa jam kemudian. Ayah tahu kalau dua ekor burung Nuri itu sudah aku lepaskan dari sangkar. Ibu yang mem-beritahu ayah, kalau aku yang melepaskan burung-burung itu dari sangkarnya. Waktu aku melepaskan burung-burung itu, ada ibu yang melihatku. Jadi aku santai saja melepaskan kedua burung Nuri tersebut.

Ayah marah-marah, dan mencariku kemana-mana. Tapi ayah tidak menemukan aku. Selesai melepaskan dua ekor burung Nuri itu, aku langsung ke pantai di ujung kampung, mandi-mandi di laut dengan perahu kecil bersama teman-teman sekolah.

Ketika aku pulang ke rumah, ayah sedang duduk di ruang tamu. Dia sudah menungguku. Wajahnya menakutkan sekali. Memang, dia sudah emosi dan sangat marah padaku. Aku tidak jadi lewat pintu depan. Aku putar dan masuk lewat pintu be-lakang. Ayah sudah tahu kalau aku pulang. Setelah aku masuk dapur, aku menemui ibu sedang memasak air di tungku. Ibu bertanya padaku.

“Kamu sudah bertemu ayah? Dia men-carimu.”

“Belum.”“Sana temui ayahmu dulu. Kamu dari-

mana?”“Dari laut.”“Ya sudah… sana temui ayahmu. Dia

sudah lama menunggu di ruang tamu.”“Iya Bu…”“Sudah sana…”“Iya…”Tiba-tiba ayah bersuara, dia bertanya

padaku. Ketika itu perasaanku semakin kacau. Aku jadi gugup dan ketakutanku begitu hebat.

“Kamu darimana saja?”“Dari laut, mandi-mandi dengan pe-

rahu.”“Kerjamu mandi-mandi laut terus. Ka-

pan kamu mau baca buku?”Ayahku paling benci orang yang malas

baca buku. Ayahku seorang guru, dia sering memarahi anak-anak muridnya di sekolah yang malas baca buku. Aku terdiam lama sekali, tidak tahu mau bilang apa. Kemudian

ayah bertanya lagi, karena aku hanya diam dan semakin ketakutan.

“Kamu tidak melihat dua ekor burung Nuri yang kemarin ayah bawa dari Irian? Ayah tidak lagi melihatnya di sangkar. Apakah kamu tahu? Apakah kamu me-lihatnya?”

Ayah menanyakan dua ekor burung Nuri itu. Ketakutanku bertambah hebat. Aku gemetaran, ketakutan semakin men-jadi-jadi. Tidak tahu aku mau beralasan apalagi dengan ayahku. Aku semakin pus-ing. Pusing, dan pusing. Takut dan takut. Ingin mencari alasan yang baik dan logis, biar diterima oleh ayah dan tidak kena ma-rah. Tapi, pikiranku tak dapat bekerja sama. Apalagi hatiku. Huu... Pada akhirnya aku hanya pasrah. Terserah ayah, mau berbuat apa terhadapku.

Aku sangat yakin dengan ayah. Jika ayah sudah marah, ayah pasti akan menga taiku tolol, goblok, bodoh, dan apalah yang s e m u a

i t u yang mem-buat aku tidak per-caya diri lagi, yang membuat aku putus asa. Sangat kasar betul kata-ka-tanya disaat marah.

Ini adalah hal yang tidak lagi asing bagiku. Sudah menjadi kebiasaan ayah sejak dulu. Kepada ibu juga, ayah selalu melaku-kan hal yang serupa. Dan ibu hanya bisa bersabar, menangis dan menangis. Tapi aku tidak bisa menangis. Kalau aku menangis, akan bertambah parah lagi, dan kata-kata ayah akan semakin kasar.

Lama-lama aku muak dengan kebiasaan ayah itu. Tapi aku ketakutan, aku sangat ketakutan. Aku tidak bisa membantah ayah, atau mencoba untuk melawan ayah. Aku tidak bisa! Aku takut kena sumpah dan kutukan.

Dan kali ini juga aku yang salah. Aku harus siap terima apa pun yang terjadi. Aku yakin, sejahat-jahatnya seorang ayah atau ibu, yaa... Kedua orang tua, pasti ada kebaikan yang mereka perjuangkan untuk anak-anak mereka.

Ayah masih terus memarahiku. Aku diam dengan baik. Ibu sesekali bersuara, jika mendengarkan ucapan ayah yang sudah ti-dak wajar lagi untuk di lontarkan kepadaku. Apa kata ibu, “sudah... sudah... sudah... ja-ngan berlebihan dan bentak-bentak anakmu yang tak sewajarnya lagi. Kalau dia merajuk, marah dan tak sanggup lagi hidup dengan-mu, bagaimana? Bagaimana kalau misalnya dia pergi dari rumah? Kan, yang repot siapa?

Kalau bukan kita? Kita nanti yang sengsara. Anak satu kok dimarahin melulu. Sudah, sudah... jangan lagi di marahin dia. Apa salahnya jika bicara baik-baik.”

“Iya ibu. Tapi ini anak betul-betul keter-laluan dan kurang ajar. Ayah susah-payah menangkap burung Nuri di Irian, dan susah-payah membawanya ke rumah lewat kapal. Malah sampai di rumah, ini anak melepaskannya begitu saja. Entahlah... Apa yang ada di otak anak ini. Pusing aku dibuatnya. Stress... ”

“Anakku sayang... Kamu minta maaf sama ayah ya? Kamu tahukan, kalau kamu yang salah? Sudah sana minta maaf, tidak apa-apa. Ayo... Segera sana minta maaf dengan ayah.” Kata ibu padaku.

“Ayah... Maafin anaknya yaa,” ucap ibu.“Ayah maafin aku yaa,” kataku seusai

ibu.Ayah tidak berkata apa-apa. Ayah hanya

terdiam. Dan tak ada lagi marah dan

b e n t a k a n yang keluar dari mulut-nya. Aku dan ibu menunggu ayah untuk memaafkanku. Tapi, ayah tidak bicara sedikitpun. Ayah terdiam, aku terdiam, ibu terdiam. Aku menunggu ayah bicara, ayah masih menahan bicaranya, ibu menatap ayah dengan kepolosannya yang indah. Lalu tak lama kemudian ayah baru angkat bicara.

“Anakku, mengapa kamu tega melepas-kan dua ekor burung Nuri yang ayah bawa dari Irian? Mengapa?” tanya ayah.

Aku tak dapat menjawab pertanyaan ayah yang masih sama itu. Aku hanya diam membisu. Ayah lanjut bicara lagi.

“Tahu kamu? Kenapa ayah sangat marah denganmu, anakku. Ayah merasa sangat berdosa sekali. Sangat-sangat berdosa. Dosa ayah sangatlah besar sekali. Yaa... Setelah kamu melepaskan burung-burung itu dari sangkarnya.”

“Kenapa bisa ayah?” Tanyaku bingung.“Anakku, kamu lihat! Kamu lihat sendiri

desa kita ini. Lihat baik-baik. Lihat dengan mata hatimu. Lihat anakku. Apa yang kamu lihat dan saksikan? Sudah kamu tahukan, anakku? Hutan-hutan di desa ini sudah rata dengan tanah, disirami gedung-gedung berkaca, dibangun gedung berlantai tinggi. Kamu tahu? Beberapa tahun lalu, desa kita ini tidak pernah sedikit pun kedatangan

banjir yang sampai menghilangkan korban jiwa, rumah roboh dan jalan amburadul. Kalau sudah tidak ada hutan di desa kita, lalu burung-burung yang kamu lepaskan dari sangkarnya itu mau hidup dimana? Kemana mereka akan pergi?”

“Tapikan ayah, mereka masih bisa ke kota.”

“Bodoh! Kamu ini apa tidak punya mata? Kamu lihat sendiri kehidupan di kota seperti apa?” Kata ayah.

“Anakku sayang... Burung-burung itu mau ke kota untuk apa? Tidakkah kamu perhatikan burung-burung yang tinggal di kota seperti apa pertumbuhan kehidupan-nya? Burung-burung yang tinggal di kota semuanya menderita. Mereka malah se-makin kecil. Bagaimana tidak mau kecil. Toh, udara di kota itu sangat mengganggu kesehatan setiap makhluk hidup. Lagian di kota juga pohon-pohan untuk mer-eka singgahi juga tidak ada. Mak-sudnya, tidak ada memberikan makanan buat mereka. Yang

ada seperti yang akan dilaksanakan

nanti di desa kita ini, satu-dua hari lagi. Yaa pembangunan yang tidak manusiawi. Apa iya, burung-burung itu ke kota dan mencari makan di sana? Anakku sayang... Bu-rung-burung tidak pandai korupsi. Burung-burung hanya tahu makan, tidur, berak dan terbang sana-sini mengkhiasi

alam semesta ini. Menjadi hiasan bumi pertiwi ini. Langit juga semakin mendung. Lama-lama burung-burung pun ikut ber-batuk,” Ibu menerangkan padaku.

Aku berdoa, kudoakan dua ekor burung Nuri itu selamat. Ayah masih bersedih. Me-mikirkan perbuataanku dan perbuatannya. Meski demikian, yang jadi pertanyaanku sampai kapanpun, mengapa ayah mem-bawanya dari habitat asli di Irian?

Desember 2015, Jogja.***

MAHAMUDA, pengarang novel Nol Ketemu Satu. Tinggal di Yogyakarta.

SENI SA STRAMerah Putih PosEdisi 13/21 - 27 Maret 201615

Cerpen: Mahamuda

Burung-burung Berbatuk

Puisi

Cara Mati Sebelum Mati: Kontras

Di tempat orang menemukan makan malampelarian dari sejarah mabuk, cerita kepahlawanan yang dirajahdengan cara yang paling pusi

Tak perlu mencemaskan rokok putihkantung uang yang meninaboboorang-orang lapar untuk ke hutanlalu-lalang senjata, ideologi kecemasanpelarian dari desa untuk mati tanpa nama

Di tempat itu, pria-pria tanggung belajarperpisahan hanya mengantar bunyi halilintardi sebalik rasa lapargongong anjing akan mengajarimucara mati sebelum “mati”

Kepala Lelaki: Kepada Kekasih EsMelancong dan berenang dalam isi kepalasaat jam dinding beku-ngilu

Siang hanya merangkak ke punggung lelakiyang menyama-nyamakan kelaminnyadengan kampus-kampus berpendingin

Lelaki, mengaji adalah ingatansekoper perempuan dengan kepala berlubangtembus ke neraka, ruang tamudengan televisi layar datar, menerangiisi kepalamu dengan kunci mobilpencekik leher dan obat kuat

Pergi jauh ke dalam kepala lelakitempat angsa, kelok sungai lenyapmanusia digiling menjadi kaleng minumanyang gagal memahami:embun adalah jalan peluk-cium tuhan

Bukan jembatantempat perempuan-perempuan melintaslindap ke pelukan lelaki berpenghuni

Menuang Rindu

Kasih, menuang rindu di bibirmuakan melemparkan kau-aku ke langitlalu kita saling mengingat:siapa diantara kita sanggupmati perawan?

Setelah itu,kita tak lagi bergandengankau dibawa ke pelacuran, lalu sepibunyi amis merambat ke tubuhkusaat aku mengingatmu dari ranum lain

Kita akan tumbuh jadi tuatanpa perlu menjadi ratib di penjara

Waktu Puisi Berhenti Malam jatuh telanjangsepi menenun seorang gadis

“Pukul berapa ini?”sebaiknya puisi diakhiribenar-benar berhentike pelukan kekasih, tapimalam masih “malam”

Perempuan, adalah caramumencintai lelakilewat perseteruan dua ritelyang berjanji dengan sebotol anggurdi ji-expo, kerling mata teori nilai lebihjuga sebuah iklan neondatanglah pada kamirumah gila sehangat kekasih

dan puisi benar-benar berhenti

Bunyi Identitas

Memahami bunyilangkah kaki pria bersepatu warna tanahadalah sedepa dari pelajaran: pengembara tanpa jas hujanadalah roh identitas pencari alamatdi jalan struk atm di dada seorang gadis nomor 5 dengan kode pos 34bidentitas adalah memahami asal bunyining tersamarkan. obrolan desa, ba-tu-batuwarung kopi. jalan setapak sebelum malamtertimpa deras bulan dan keruh ingatanbocah ngelangut: ketakutan di meja belajar yang penuh ibu-ibu berdaster bau ayah

Bunyi identitas ini, duhaiyang mengantar ke tempat gelap-han-gat dan asal-usulyang tak mungkin didatangi lagi

CITRA D. Vresti Trisna, lahir di Surabaya. Puisinya terangkum dalam beberapa antologi bersama. Cerpen, kolom, esainya dimuat di beberapa surat kabar lokal maupun nasional.

JACK terbangun jam 3 dini hari, ia melihat dinding kamarnya yang hampa. Lalu, sambil memaksa diri, ia beranjak dari tempat tidurnya. Rumahnya, menjarak dari kota tempat ia bekerja. Jack bukan tidak mampu membeli atau sekadar menyewa apartemen dekat kantornya, seperti teman sekantornya, Ruby. Hanya saja, Jack me-mikirkan Ibunya, wanita tua dengan ratusan helai rambut putih memudar yang enggan pindah ke manapun.

Jack tidak ingin berpisah dari wanita yang ia sayangi itu, meski Ibunya mengi-zinkan dan menganjurkan agar Jack tidak terus menerus terbebani, berangkat pagi buta dan pulang larut malam. Meski sering kali ketika Jack sampai di rumah, pada waktu-waktu tertentu saat ia menghabiskan berjam-jam lembur, Ibunya sudah tertidur dan berangkat keesokan harinya sebelum sang ibu bangun.

Jack anak tunggal ibunya, jadi, setelah ayahnya meninggal setelah ia mendapat

gelar sarjana, Jack berjanji akan bersama ibunya, tinggal dan menjaga hingga takdir baru menghampiri mereka.

Pagi ini, Jack dengan sigap menyiapkan sarapan untuk ibunya, sepiring kacang po-long dan omelet kornet. Usai menyiapkan sarapan tersebut, Jack mandi, berpakaian rapi, dan berpatut cermin. Dia memikir-kan baju apa yang kira-kira disukai Ruby, penampilannya yang seperti apa yang gadis itu suka. Namun, buru-buru Jack menampik pikiran rumit yang tidak ingin ia asumsikan sebagai sebuah ketertarikan.

Sebenarnya, diatas semua kerumitan yang berlangsung, kerepotan bolak-balik ke tempat kerja yang terjadi, Jack punya alasan sendiri mengapa ia harus memper-tahankan pekerjaannya itu. Gadis berambut merah itu, gadis yang ada di seberang meja kerjanya setiap hari kerja, rasa penasaran mengenai geliat yang tak pernah ia akurkan dengan perasaan.

Pada sebuah mimpi, Jack melihat Ruby

sebagai gadis berkerudung merah yang beranjak tumbuh menjadi perempuan tangguh. Sesekali dalam sela kerjanya, Jack memikirkan mimpi itu, memandangi wa-jah Ruby dari balik monitor kerjanya yang lebar. Terkadang Jack merasa Ruby juga demikian, meliriknya sesekali.

Jarak yang ia tempuh, tiga jam per-jalanan menuju kantor, ditambah tiga jam kembali kerumah menjadi sebuah pilihan yang ia rasa tidak sulit. Wajahnya tersenyum memandang cermin, lalu me-nyambar kunci mobil dan tas kulit buaya yang ia senangi.

Jack melangkah perlahan ketika mele-wati pintu kamar ibunya, takut wanita yang ia sayangi itu terganggu tidurnya. Saat ini masih jam 4 pagi. Jack mengunci pintu rumah dengan sangat hati-hati.

Dalam perjalanan itu, dalam jarak waktu tiga jam, Jack selalu memikirkan supaya semua jarak menjadi dekat, supaya ia bisa sampai ke kantor dan rumah dengan cepat.

Bukan, Jack memikirkan hal lain pada akhirnya, tujuannya, tujuan menem-puh jarak tersebut bukan sekadar bekerja, bahkan mungkin bukan untuk bekerja ia prioritaskan, melainkan untuk berusaha menggapai, menemukan perasaan yang selalu ia tampik lembut, dengan secercah keinginan agar dapat memenangkan hati teman kantor berambut merahnya tanpa harus meninggalkan jarak dengan wanita yang ia sayangi.

Dia tersenyum, hanya tersenyum ketika sampai di lampu merah terakhir sebelum sampai kantornya. Dunia tidak lagi meng-gelap, cahaya dari timur perlahan menyilau-kan. Jack semakin riang. Dia sebentar lagi akan tiba, akan bertemu tujuan menaklukan jarak selama ini, setiap hari.

Ketika sampai parkiran kantor, Jack se-makin bersemangat, wajahnya berseri-seri, dengan cepat ia melangkah menuju lift, menuju lantai tempat kantornya berada. Di ruangan itu hanya ada dia dan rekan kerja

yang secara diam-diam tanpa diakui telah membuatnya ter-pesona.

Dia mendorong pintu ruangannya yang terbuat dari kaca tebal. Diam. Dia berhenti di pintu masuk. Matanya terarah ke meja kerja Ruby. Gadis itu taka da, sebagai gantinya, seorang perempuan berambuty shaggy yang ceria menyambut Jack dengan senyuman. Gadis itu berdiri.

“Halo, aku Anna, rekan kerja barumu,” ujarnya.

“Ya,” jawab Jack lemah. “Kemana Ruby?”

Anna tidak tahu mengenai Ruby, bahkan tidak mengenalnya. Sejak hari itu, Ruby tidak pernah hadir lagi, tidak pernah Jack jumpai. Bahkan dia tidak tahu di mana gadis itu berada sekarang. Jarak, yang ia gemari menjadi terasa sangat berat dihari-hari berikutnya.***

Ditinggal JarakBelum Tahu

Ivan Tirdianata

Merah Putih PosEdisi 13/21 - 27 Maret 2016 16OLAHRAGA

BRAZIL akan menghadapi Uruguay dalam kualifikasi Piala Dunia 2018 Zona Conmebol, Pada Sabtu, 25 maret 2016. Laga ini menjadi laga krusial karena mem­pertemukan dua tim pada posisi kedua (Uruguay) dan ketiga (Brasil) dalam daftar klasemen.

Laga ini juga akan menjadi laga krusial bagi Luis Suarez. ya, ini adalah laga peradana El Pistolero mem­bela negaranya kembali dipertandingan resmi interna­sional setelah absen panjang pasca Piala Dunia 2014 lalu. Ya, Dia dihukum larangan memperkuat timnas Uruguay selama dua tahun.

Sanksi itu dijatuhi kepadanya setelah terbukti meng­gigit Giorgio Chiellini di fase grup Piala Dunia 2014. Kini, setelah masa hukuman berakhir, sang pelatih Oscar Tabarez memasukkan kembali Suarez ke dalam skuad.

Selain Suarez, nama baru juga masuk dalam skuad La Celeste. Bek muda Manchester United Guillermo Varela dipercaya mengisi baris pertahanan bersama Diego Godin dan Gaston Silva.

“Waktu yang sangat lama. Saya sangat senang dan lega ini semua berakhir. Hal terburuk telah ada di belakang. Akhirnya saya bermain untuk Uruguay lagi. Saya telah lama menanti,” sebut Suarez dilansir Goal.com.

Dikubu Brazil tidak ada hal yang

terlalu istimewa, juga tidak ada yang dikhawatir­kan dari segi pemain. Dunga, sang pelatih, tetap menurunkan armada tim dengan kekuatan penuh. Sebenarnya, satu­satunya kekhawatiran yang harus dihadapi kedua tim ada di luar lapangan sepakbola itu sendiri.

Diluar dunia sepakbola, pertemuan antara kedua Tim juga menjadi perhatian dunia internasional. Kare­na laga antara bintang Barceleno, Neymar dan Luis Suarez yang berlangsung di Arena Pernambuco, di Kota Recife, Brazil, juga merupakan markas epidemi Virus Zika yang terus meluas secara global saat ini.

Berlaga di ‘markas zika’, Tentunya memunculkan kekhawatiran pada diri pemain. Tak hanya pemain, klub asal mereka juga khawatir. Tapi, tugas negara harus tetap dijalankan! [gdc|mpp]

Suarez

MELBOURNE, MPP | Helm yang digunakan pembalap F1 asal Indonesia Rio Haryanto ternyata mendapat perhatian khusus dikalangan awak me­dia. Design minimalis helm ini dianggap sangat elegan.

Media otomotif ternama, Crash, memasukkan helm pembalap kelahiran Solo tersebut dalam kategori favoritnya. Helm Rio pun disandingkan dengan rekan setimnya di Manor Racing, Pascal Wehrlein, serta Nico Hulkenberg (Force India) dan Jolyon Palmer (Renault).

Helm dari produsen Arai yang digunakan oleh Rio memang cukup minimalis namun elegan, dengan dominasi warna kuning dengan kelir warna merah dan putih. Di bagian visor atau kaca helm, terdapat stiker warna merah dan putih layaknya bendera Indonesia dengan tulisan Pertamina.

“Berdebat tentang helm favorit versi kami, @HulkHulkenberg @PWehrlein @RHaryantoracing & @JolyonPalmer, setuju?” tulis Crash lewat akun Twitter mereka.

Rio sendiri merupakan pembalap pertama Indonesia yang berhasil mengikuti ajang berska­la internasional Formula 1 (F1). Keberhasilan menembus ajang bergengsi dunia ini membuat ia menjadi pembicaraan hangat di Indonesia.

Ini terbukti Rio mendapat sambutan yang meriah jelang pelaksanaan F1. Ketika berada di Konsulat Jenderal RI di Melbourne Australia, warga negara Indonesia yang berada di Melbourne pun datang, untuk memberikan dukungan langsung kepa­da Rio.

Saat berjalan ke Sirkuit Albert Park, Rio sempat membubuhkan tanda tangan di spanduk yang dibawa oleh penggemar F1. Rio juga bebe­rapa kali meladeni sesi wawan­cara dengan jurnalis dari seluruh dunia, serta foto sesi.

Dalam sesi konferensi pers resmi, Rio Haryanto hadir ber­sama dengan juara dunia musim lalu, Lewis Hamilton dari tim F1 Mercedes. Selain itu Sebastian Vettel dari Tim F1 Ferrari, Daniel Ricciardo dari Tim Red Bull.

“Saya bangga, dan saya yakin seluruh Indonesia juga bangga,” kata Rio dalam konferensi pers tersebut dilansir viva.co.id. [vdc|mpp]

Helm Rio Jadi Pembicaraan

Kirab Api PON Dimulai dari Indramayu BANDUNG, MPP | Kirab api PON akan diarak mulai 19 Agustus 2016. PB PON XIX/2016 mene­tapkan Kirab Api PON akan mulai dimulai dari lokasi sumber api Balongan di Indramayu yang kemudian akan diarak ke dua puluh tujuh Kota dan Kabupaten di jawa barat, selaku tuan rumah.

Perkiraannya, pada 16 September Kirab api telah berada di Kota Bandung. Setibanya di sini, Api PON akan diinapkan semalam di Gedung Sate dengan penjagaan secara adat kesundaan.

Lalu, keesokan harinya, 17 September 2016, Api PON akan mulai dibawa menuju Stadion Si Jalak Harupat, Kabupate Bandung, sebagai lokasi pembukaan PON XIX/2016.

“Jadi, kirab Api PON akan menjadi puncak kemeriahan menjelang dilaksanakannya PON 2016, karena bukan sekadar diinapkan tapi akan diperkenalkan ke berbagai kota di Jawa Barat. Di setiap daerah akan dilangsungkan panggung pertunjukan sehingga mencerminkan semangat memajukan Jabar Kahiji,” jelas Kepala Bidang Upacara dan Pembukaan yang juga Kadis Pariwisata Provinsi Jawa Barat, Nunung Sobari, kepada wartawan dilansir Sindonews.

Pelaksanaan kirap api PON ini akan melibatkan sebanyak 2052 personil anggota TNI.Masing­ masing kabupaten/kota di Jawa Barat mengerahkan sebanyak 81 orang personil sari satuan Kodim dan Korem untuk membawa Api PON secara bergan­tian di tiap daerah dari. [snc|mpp]

BENGKALIS, MPP | Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Beng­kalis tahun ini akan mengucurkan suntikan dana untuk pembinaan tiga puluh sembilan cabang olahraga (Cabor). Melalui dana pem­binaan ini, KONI bengkalis berharap muncul atlet berprestasi yang dapat menyumbangkan banyak medali bagi kabupaten bengkalis.

Ketua Umum KONI Kabupaten Bengkalis Syaukani Al Karim, Jumat (18/3) menga takan bahwa ini juga sebagai persiapan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Riau yang akan berlangsung Tahun 2017 mendatang. Syaukani bilang persia­pan menghadapi Porprov Riau tentunya harus benar­benar matang, karena tujuannya tidak lain adalah mempertahankan target juara umum yang diraih 2014 lalu.

“Komisi IV mendukung penuh upaya kita dalam meningkatkan prestasi atlet di seluruh cabor yang ada di Kabupaten Bengkalis. Selain mendukung meningkatkan prestasi melalui pembinaan yang berkelanjutan,“ terangnya dilansir riaupos.co.

KONI Bengkalis sendiri menyusun anggaran berdasarkan prioritas yang telah dipetakan sebelum­nya. Prioritas KONI Bengkalis yang pertama adalah Pengcab mempunyai atlet pretasi, kedua Pengcab

punya atlet menuju prestasi, ketiga Pengcab miliki atlet, tapi belum ada

prestasi. [rpc|mpp]

Pembinaan Atlet Dipersiapkan

Senin, 21 maret 2016

Serie A00:00 Napoli vs. Genoa 02:45 AC Milan Milan vs.SS LazioDivisi Primera00:15 Valencia vs. Celta Vigo 02:30 Real Madrid vs. Sevilla

Ligue 103:00 Paris Saint-Germain vs. AS Monaco

Jumat, 25 Maret 2016

Kualifikasi Piala Dunia Zona Amerika Selatan03:00 Bolivia vs. Kolombia04:00 Ecuador Ekuador vs. Paraguay06:30 Cili vs. Argentina09:15 Peru vs. Venezuela

Sabtu, 26 Maret 2016

07:45 Brasil vs.Uruguay

JADWAL

PEKANBARU, MPP | Pelatih PSPS Pekanbaru Philep Hansen Maramis masih mencari pe­main­pemain sepakbola terbaik asal Provinsi Riau, yang nan­tinya akan dipilih dan masuk dalam skuad tim askar bertuah.

Proses pencarian pemain ini dilakukan sebagai persiapan dalam menghadapi Indonesia

Super Champions (ISC) Divisi Utama tahun 2016, yang kick off nya akan digelar pada tanggal 25 April 2016 mendatang.

Pelatih Kepala PSPS Riau, Philep Hansen Maramis men­gatakan skuad PSPS Riau masih mencari pemain­pemain sepak­bola terbaik Riau, untuk ikut bergabung dalam proses seleksi

yang dikhususkan terlebih dahulu untuk anak­anak lokal Riau.

“Kami masih mencari pe­main­pemain terbaik lokal Riau. Bagi siapa saja yang ingin bergabung untuk melakukan seleksi, datang langsung pada Senin (21/3/2016) pukul 16.00 WIB, di Stadion Mini Universi­tas Riau dan seleksi ini terbuka

untuk umum,” ujar Philep Han­sen dilansir riaupos.co.

Pelatih yang telah dua mu­sim menangani PSPS Riau ini mengatakan Managemen dan tim kepelatihan PSPS Riau akan memprioritaskan terlebih dahu­lu untuk anak­anak lokal Riau dan setelah itu baru melakukan seleksi nasional untuk anak­

anak luar Riau.“Nantinya kita akan memi­

lih anak­anak lokal Riau seban­yak 15 orang dan ditambah 8 orang dari luar Riau. Nantinya sebanyak 23 orang hasil seleksi akan masuk dalam skuad PSPS Riau untuk mengarungi ISC 2016,” tukas Philep Hansen. [rpc|bmpp]

PSPS Cari Pemain Asli Riau