Menyelesaikan Audit

20
Menyelesaikan Audit Mata Kuliah: Auditing II (Kelas C) Drs. Wartono, MSi., Akt, CPA, CA Disusun oleh: Andhika Nusantara P ( F0312009 ) Aprilia Ayu Setyawati ( F0312019 ) Ganang Satriyo ( F0312056 ) Irwan T Kurniawan ( F0312067 ) Rosita Putri Diani ( F0312109 ) Jurusan Akuntansi

description

ringkasan

Transcript of Menyelesaikan Audit

Page 1: Menyelesaikan Audit

Menyelesaikan Audit

Mata Kuliah: Auditing II (Kelas C)Drs. Wartono, MSi., Akt, CPA, CA

Disusun oleh:Andhika Nusantara P ( F0312009 )Aprilia Ayu Setyawati ( F0312019 )Ganang Satriyo ( F0312056 )Irwan T Kurniawan ( F0312067 )Rosita Putri Diani ( F0312109 )

Jurusan AkuntansiFakultas Ekonomi dan Bisnis

UNIVERSITAS SEBELAS MARET (UNS)2014

Page 2: Menyelesaikan Audit

Menyelesaikan Audit

A. Melaksanakan Pengujian Tambahan untuk Penyajian dan Pengungkapan

Tujuan yang berhubungan dengan transaksi, tujuan yang berhubungan dengan saldo,

dan tujuan pengujian dan pengungkapan. Akan dibahas tiga tahap pertaman proses

audit menjelaskan bagaimana auditor merancang dan melaksanakan pengujian audit

untuk memperoleh bukti yang kuat untuk mendukung setiap kategori dari tujuan tujuan

audit, auditor melakukan pendekatan untuk memperoleh bukti untuk tujuan audit yang

berhubungan penyajian dan pengungkapan, konsisten dengan bagaimana mereka

melakukan pendekatan untuk memperoleh bukti untuk tujuan audit yag berkaitan

dengan transaksi saldo.

Melaksanakan prosedur untuk memahami pengendalian yang berkaitan dengan

tujuan penyajian dan pengungkapan sebagai bagian dari prosedur penilaian risiko.

Melakukan uji pengendalian dan hubungan dengan pengungkapan ketika penilaian awal

atas risiko pengendalian berada di bawah maksimum. Melaksanakan prosedur

substantive untuk memperoleh assurance bahwa semua tujuan audit dicapai untuk

informasi dan jumlah yang disajikan dan diungkapkan dalam laporan keuangan. Salah

satu ke khawatiran utama auditor berkenaan dengan tujuan penyajian

danpengungkapan adalah menentukan apakah manajemen telah mengungkapkan

semua informasi yang diperlukan (tujuan kelengkapan penyajian dan pegungkapan).

Untuk menilai risiko bahwa tujuan kelengkapan untuk penyajian dan pengungkapan

tidak dipenuhi, auditor mempertimbangkan informasi yang diperolehnya selama tiga

tahap pertama pengujian audit untuk menentukan apakah mereka menyadari fakta dan

situasi yang seharusnya diungkapkan.

B. Review Kebijakan Kontijen dan Komitmen

Kebijakan kontijen (contigent liability) adalah potensi kewajiban dimasa mendatang

kepada pihak luar untuk jumlah yang tidak diketahui dari aktivitas yang telah terjadi.

Kewajiban kontijen yang material harus diungkapkan dalam catatan kaki.

Page 3: Menyelesaikan Audit

Diperlukan tiga kondisi agar suatu kewajiban kontijen ada :

a) Terdapat potensi pembayaran ke pihak luar atau kerusakan aktiva (aset) yang

diakibatkan oleh kondisi yang ada.

b) Terdapat ketidak pastian mengenai jumlah pembayaran atau kerusakan dimasa

mendatang

c) Hasil akan dipecahkan oleh satu atau beberapa kejadian dimasa mendatang.

Catatan kaki konttijen harus menggambarkan sifat kontijensi sejauh yang diketahui

juga opini dari penasehat hukum atau manajemen terhadap hasil yang diharapkan.

TABEL 24-2 kemungkinan keterjadian dan perlakuan laporan keuangan

Kemungkinan Keterjadian Peristiwa Perlakuan Laporan Keuangan

Remote (kecil kemungkinan) Tidak diperlukan pengungkapan

Reasonably possible (lebih besar dari

remote tapi lebih kecil dari probable)

Diperlukan pengungkapan catatan kaki

Probable (mungkin terjadi) Jika jumlah dapat diestimasi secara masuk akal,

akun akun laporan keuangan disesuaikan

Jika jumlah tidak dapat diestimasi secara masuk

akal, diperlukan pengungkapan catatan

Auditor terutama mencurahkan perhatiannya terhadap beberapa kewajiban kontijen :

Tuntutan tertunda (pending) untuk pelanggaran paten, kewajiban produk, atau

tindakan lainnya

Perselisihan pajak pendapatan

Garansi produk

Diskonto wesel tagih

Jaminan untuk kewajiban orang lain

Saldo letter of credit yang beredar yang tidak digunakan

Page 4: Menyelesaikan Audit

Tujuan auditor yang utama dalam memverifikasi kewajiban kontijen adalah :

Mengevaluasi perlakuan akuntansi dari kewajiban kontijen yang diketahui untuk

menentukan apakah manajemen telah mengklasifikasikan dengan benar

kontijensi tersebut (tujuan klasifikasi penyajian dan pengungkapan)

Mengidentifikasi sampai batasan praktis, setiap kontijensi yang belum

diidentifikasi oleh manajemen (tujuan pengungkapan penyajian dan

penungkapan)

Hal yang berhubugan erat dengan kewajiban kontijen adalah komitmen. Mereka

memasukkan hal hal seperti sepakat untuk membeli bahan baku atau menyewakan

fasilitas dengan harga tertentu atau menjual barang dagangan pada harga yang tetap,

dan juga rencana bonus, rencana pembagian laba dan rencana pensiun, serta

kesepakatan royalty. Karakteristik yang paling penting dari komitment

adalah kesepakatan perusahaan untuk memberikan komitmennya pada suatu

rangkaian kondisi tetap dimasa mendatang. Tanpa memandang apa yang terjati

terhadap laba atau ekonomi secara keseluruhan. Tentunya entitas bisnis setuju

memberikan komitmen untuk kepentingannya sendiri yang lebih baik, akan tetapi

komitmen tersebut dapat berubah menjadi kurang atau lebih menguntungkan daripada

semula yang berpartisipasi. Perusahaan biasanya menggambarkan semuakomitmennya

baik dalam catatan kaki yang terpisah atau menggabungkannya dengan catatan kaki

yang berkaitan dengan kontijensi.

Beberapa prosedur audit yang sering digunakan untuk mencari kewajuban kontijen,

tapi tidak semuanya dapat diterapkan dalam semua audit:

Mengajukan pertanyaan pada manajemen (secara lisan maupun tertulis )

mengenai kemungkinan adanya kontijensi yang tidak dicatat

Mereview agen pendapatan internal tahun ini dan tahun sebelumnya untuk

menyelesaikan pajak pendapatan.

Mereview risalah pertemuan direksi dan pemegang saham untuk indikasi

tuntutan hukum atau kontijensi lainnya

Menganalisis beban (biaya) hukum untuk periode dbawah audit dan mereview

faktur dan laporan dari penasehat hukum untuk indikasi kewajian kontijen,

terutama tuntutan hukum dan penundaan penilaian pajak.

Page 5: Menyelesaikan Audit

Memperoleh surat dari setiap pengacara utama yang memberikan jasa hukum

untuk kliennya dlam status penundaan penilaian pajak.

Memperoleh surat dari setiap pengacara yang diberikan jasa hukum untuk

kliennya dalam status penundaan tuntutan atau kewajiban kontijen lain.

Mereview dokumentasi audit untuk tiap informasi yang mungkin menunjukkan

potensi kontijensi .

Memeriksa letter of credit yang berlaku pada tangal neraca dan mmperoleh

konfirmasi untuk saldo yang digunakan dan tidak digunakan

Mengajukan pertanyaan kepada pengacara klien merupakan prosedur utama yang

menjadi tempat auditor bergantung untuk mengevaluasi tuntutan hukum yang

diketahui atau klain lain terhadap klien dan mengidentifikasi tuntutan tambahan.

Auditor bergantung pada keahlian an pengetahuan pengacara klien mengenai persoalan

hukum klien untuk memberikan opini professional mengenai hasil yang diharapkan dari

tuntutan hukum yang ada dan jumlah yang mungkin dari kewajiban., termasuk biaya

paggadilan. Pengacara juga lebih mungkin mengetahui penundaan tuntutan hukum dan

klaim yang mungkin diabaikan oleh manajemen.

Sifat penolakan oleh pengacara untuk menyediakan informasiyang lengkap

mengenai kewajiban kontijen kepada auditor jatuh dalam dua kategori :

Pengacara menolak merespon karena kurangnnya mengetahui mengenai

persoalan yang melibatkan kewajiban kontijen

Pengacara menolak mengungkapkan informasi yang mereka anggap rahasia

C. Merview Terhadap Peristiwa Kemudian

Tanggung jawab auditor untuk mereview peristiwa kemudian biasanya terbstas pada

periode awal dengan tanggal neraca dan akhir dengan tanggal laporan audit. Karena

tanggal laporan audit berkaitan dengan penylesaian prosedur audit yang penting

dikantor klien, mereview terhadapperistiwa selanjutnya seharusnya selesai dekat

dengan akhir audit. Terdapat dua jenis peristiwa kemudian yang memerlukan

pertimbangan manajemen dan evaluasi auditor:

a. Peristiwa yang memiliki dampak langsung terhadap laporan keuangan dan

memerlukan penyesuaian.

Page 6: Menyelesaikan Audit

Beberapa peristiwa yang muncul setelah tanggal neraca menyediakan informasi

tambahan terhadap manajemen dan membantu membantu mereka menentukan

penyajian yang wajar dari saldo akun pada tanggal neraca. Peristiwa periode

kemudian, seperti berikut ini, memerlukan penyesuaian terhadap saldo akun pada

laporan keuangan taun ini jika jumlahnya material :

Pernyataan kebangkrutan oleh pelanggan dengan saldo piutang usaha yag

beredar karena kondisi keuanganpelanggan yang memburuk

Penyelesaian tuntutan hukum dengan jumlah yang beredar dari jumlah

yang dicatat dari pembukuan

Penyingkiran peralatan yang tidak digunakan dalam operasi denganharga

dibawah nilai buku pada saat ini

Penjualan investasi dengan harga dibawah yang tercatat

b. Peristiwa yang tidak memiliki dampak langsung terhadap laporan keuangan tetapi

memerlukan pengungkapan.

Peristiwa atau transaksi yang muncul diperiode selanjutnya yang mungkin

memerlukan pengungkapan dan bukan penyesuaian dilaporan keuangan

termasuk :

Penurunan dalam nilai pasar sekuritas yang dipegang untukinformasi

sementara atau untuk dijual kembali

Penerbitan pbligasi atau sekuritas

Penurunan dalam nilai pasar dari persediaan sebagai konsekuensi dari

tindakan pemerintah yang menghalangi penjualan lebih lanjut dari suatu

produk

Kerugian persediaan yang tidak diasuransikan akibat dari kebakaran

Marger atau akuisisi

Beberapa pengujian audit yang perlu dilakukan:

1. Pengujian pernyataan kepada manajemen.

Pengajuan pernyataan bervariasi dari klien ke klien tetapi biasanya berkaitan

dengan potensi kewajiban atau komitmen kontijen, perubahan signifikan dalam

aktiva atau struktur modal perusaaan, status saat ini dari item yang tidak

sepenuhnya diselesaikan pada tanggal neraca. Auditor perusahaan publik juga

harus mencakup pengujian pernyataan kepada manajemen mengenai setiap

Page 7: Menyelesaikan Audit

perubahan dalam pengendalian internal terhadap pelaporan keuangan yang

dibuat setah akhir periode fiskal.

2. Berkorespondensi dengan pengacara.

Auditor berkorespondensi dengan pengacara untuk sebagai bagian dari pencarian

kewajiban kontijen. Auditor biasanya meminta pengacara untuk memberi tanggal

dan mengirimkan surat apda tanggal penyelesaian pekerjaan lapangan yang

diharapkan untuk memenuhi tanggung jawab auditor terhadap peristiwa

kemudian.

3. Mereview laporan internal yang disiapkan pada tanggal neraca

Dalam mereview auditor seharusnya menekankan perubahan dalam bisnis

dibandingkan dengan hasil untuk periode yang sama di tahun yang diaudit dan

perubahan setelah akhir tahun.

4. Mereview catatan yang disiapkan setelah tangal neraca

Auditor harus mereview jurnal dan buku besar untuk menentukan keberadaan

dan sifat dari transaksi signifikan yang berhubungan dengan tahun berjalan. Jika

jurnal tidak diperbaharui, auditor harus mereview dokumen yang akan digunakan

untuk menyiapkan jurnal.

5. Memeriksa risalah yang diterbitkan pada tanggal neraca

Auditor harus memeriksa risalah pertemuan pemegang saham dan direktur

setelah tanggal neraca untuk peristiwa kemudian yang mempengaruhi laporan

keuangan periode saat ini.

6. Pemperoleh letter of representation

Ditulisoleh manajemen klien kepada auditor mengesahlan laporan yang dibuat

manajemen mengenai persoalan yang berbeda sepanjang audit, termasuk diskusi

mengenai peristiwa kemudian. Surat tersbut merupakan keharusan dan

mencakup persoalan lain yang relavan.

D. Akumulasi Bukti Akhir

Terdiri dari beberapa tahap yaitu :

1. Melakukan Prosedur Analitis Akhir

Page 8: Menyelesaikan Audit

Saat melakukan prosedur analitis selama tahap telah akhir, yang disyaratkan dlam

standar audit, rekanan biasanya membaca laporan keuangan, termasuk

penjelasan tambahan, dan mempertimbangkan hal berikut :

Kecukupan bukti yang dikumpulkan atas saldo akun yang tidak lazim atau

tidak diharapkan atau hubungan yang teridentifikasi selama perencanaan

atau selama pelaksanaan audit.

Saldo akun yang tidak lazim atau tidak diharapkan atau hubungan yang tidak

teridentifikasi sebelumnya.

Hasil dari prosedur analitis akhir bisa jadi mengindikasikan bahwa bukti

audit tambahan dibutuhkan.

2. Mengevaluasi Asumsi Kelangsungan Usaha

Auditor membuat penilaian pada awalnya sebagai bagian dari perencanaan,

tetapi bisa saja mengubah hasil penilaian bila ada informasi baru. Misalnya,

penilaian awal atas kelangsungan usaha akan direvisi bila ada temuan auditor

selama masa audit bahwa perusahaan tidak dapat membayar utang, kehilangan

konsumen utama, atau memutuskan untuk menjual aset penting untuk

membayar utang. Auditor menggunakan prosedur analitis, mendiskusikan dengan

manajemen mengenai kemungkinan adanya kesulitan keuangan, dan

mengumpulkan informasi mengenai bisnis klien selama masa audit agar dapat

memberikan penilaian terhadap kemungkinan kesulitan keuangan pada tahun

depan.

Penilaian akhir atas kelangsungan usaha entitasdipertimbangkan setelah

seluruh bukti dikumpulkan dan rencana penyesuaian audit diajukan kedalam

laporan keuangan. Saat auditor menetapkan asumsi kelangsungan usaha, mereka

harus mengevaluasi rencana manajemen dalam menghindari kebangkrutandan

mengevaluasi kelayakan dalam realisasi rencana tersebut.

3. Memperoleh Surat Representasi Manajemen

Tiga tujuan suat representasi klien tersebut adalah :

Menekankan kepada manajemen bahwa mereka bertanggung jawab atas

penilaian laporan keungan. Manajemen mudah melupakan tanggung jawab

mereka atas penyajian laporan keuangan yang wajar, terutama untuk

perusahaan kecil yang personelnya kurang memahami akuntansi.

Page 9: Menyelesaikan Audit

Mengingatkan manajemen atas potensi salah saji atau hal yang tidak

dimasukkan dalam laporan keuangan. Misalnya, jika surat representasi

memasukkan referensi aset yang dijaminkan atau kewajiban kontijensi,

maka manajemen yang jujur akan diingatkan atas kesalahan tak disengaja

terhadap pengungkapan laporan keuangan secara memadai, yang akan

membantu memenuhi kelengkapan tujuan penyajian dan pengungkapan.

Untuk memenuhi tujuan ini, surat representasi harus memuat perincian

secara memadai untuk mengingatkan manajemen.

Mendokumentasikan jawaban dari manajemen atas tanya jawab mengenai

berbaagai spek dalam audit. Dokumen ini dinuat tertulis dan memuat

perihal ketidaksetujuan atu tuntutan hukum antara auditor dengan klien.

Oleh karena hal ini lebih formal dibandingkan dengan kamunikasi langsung,

maka surat representasi juga membantu mengurangi kesalahpahaman

antara manajemen dan auditor.

SA 333 menyebutkan empat kategori penting yang perlu dimasukkan. Keempat

kategori tersebut beserta contohnya, adalah sebagai berikut :

a. Laporan keuangan

Pernyataan manajemen berisi pertanggungjawaban atas penyajian

laporan keuangan yang wajar.

Keyakinan manajemen bahwa laporan keuangan disajikan dengan wajar

dan sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum.

b. Kelengkapan informasi

Ketersediaan seluruh pencatatan akuntansi dan data terkait.

Kelengkapan dan ketersediaan seluruh notulensi pertemuan pemegang

saham, direktur, dan dewan direksi.

c. Pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan

Keyakinan manajemen bahwa dampak dari salah saji laporan keuangan

yang tidak dikoreksi adalah tidak material bagi laporan keuangan

keseluruhan.

Informasi mengenai kecurangan meliputi (a) manajemen, (b) karyawan

yang berperan penting dalam pengendalian internal, atau (c) lain-lain

Page 10: Menyelesaikan Audit

dimana kecurangan dapat berdampak material dalam laporan

keuangan.

Informasi mengenai transaksi pihak terkait dan jumlah piutang dan

terutang dari dan kepada pihak terkait.

Klaim yang belum diajukan atau penilaian dari pengacara klien memiliki

asersi penting dan harus diungkapkan sesuai PSAK No.57, Estimasi

Utang, Kewajiban Kontijensi, dan Aset Bersyarat.

d. Kejadian setelah tanggal neraca

Kebangkrutan konsumen utama dengan piutang dagang berjumlah

besar pada tanggal neraca.

Penggabungan usaha atau akuisisi setelah tanggal neraca.

Surat representasi klien adalah pernyataan tertulis dari sumber yang tidak

independen, karena itu tidak dapat dianggap sebagai bukti yang bisa diandalkan.

Meskipun demikian, surat tersebut merupakan dokumen dimana manajemen

ditanyai dengan pertanyaan tertentu untuk memastikan bahwa manajemen

memahami tanggung jawabnya dan untuk melindungi auditor jika manajemen

akan menuntut auditor

4. Mempertimbangkan Informasi yang Menyertai Laporan Keuangan Dasar

Auditor harus jelas memisahkan audit dan tanggung jawab pelaporan atas

laporan keuangan utama dan untuk informasi tambahan. Biasanya, auditor tidak

melakukan audit terperinci yang memadai untuk menyesuaikan opini atas

informasi tambahan, tetapi dalam kondisi tertentu auditor dapat saja

mengandalkan bahwa informasi tersebut disajikan dengan wajar. Standar

pelaporan profesi mensyaratkan auditor untuk membuat pernyataan yang jelas

mengenai tingkat tanggung jawab yang diambil atas informasi tambahan ini. Dua

jenis opini yang diperbolehkan : opini positif yang mengindikasikan tingkat

kepastian tinggi atau tidak memberikan pendapat yang mengindikasikan tidak ada

kepastian.

Klien kadang-kadang memasukkan informasi tambahan di luar laporan

keuangan dasar yang dibuat untuk manajemen atau pengguna laporan dari luar.

PSA 36 (SA 351) merujuk pada informasi tambahan tersebut sebagai informasi

Page 11: Menyelesaikan Audit

yang menyertai laporan keuangan dasar dalam dokumen yang diserahkan oleh

auditor.

Saat auditor menerbitkan opini atas informasi tambahan yang menyertai

laporan keuangan, materialitasnya sama dengan yang digunakan dalam membuat

opini terhadap laporan keuangan dasar. Akibatnya, prosedur tambahan yang

diperlukan tidak seluas saat auditor menerbitkan opini atas informasi yang

diambilnya sendiri, seperti atas laporan akun atau bagian tertentu. Auditor

memberikan tambahan kata-kata pada laporan standar auditor saat menyatakan

opini untuk tambahan informasi.

5. Membaca Informasi Lain dalam laporan Tahunan

PSA 44 (SA 550) mensyaratkan auditor untuk membaca informasi lain yang

dimasukkan dalam laporan tahunan mengenai laporan keuangan. Misalnya,

asumsikan bahwa surat direktur dalam laporan tahunan menyebutkan kenaikan

laba per lembar saham dari Rp.2.600 menjadi Rp.2.930. auditor diminta untuk

membandingkan informasi tersebut dengan laporan keuangan atas

kesesuaiannya.

SA 550 hanya menyebutkan informasi yang bukan bagian dari laporan

keuangan, tetapi dipublikasikan bersama dengan laporan ini. Misalnya, surat

direktur dan penjelasan atas aktivitas perusahaan yang dimasukkan dalam

laporan tahunan untuk hampir sekuruh perusahaan publik. Auditor biasanya

hanya menghabiskan waktu beberapa menit untuk memastikan bahwa informasi

non-laporan keuangan konsisten dengan laporannya. Jika auditor menyimpulkan

bahwa ada ketidakkonsistenan yang material, maka ia harus meminta klien untuk

mengubah informasi tersebut. Jika klien menolak, dan hal ini tidak biasa, maka

auditor akan memasukkan paragraf penjelasan dalam laporan audit atau

mengundurkan diri.

E. Mengevaluasi Hasil

Auditor harus menggabungkan setiap salah saji yang tidak material untuk

mengevaluasi apakah jumlah penggabungannya material. Auditr dapat menyimpan

catatan salah saji tersebut dan menggabungkannya dengan cara yang berbeda., tetapi

Page 12: Menyelesaikan Audit

banyak auditor menggunakan skedul audit salah saji yang belum disesuaikan atau

ikhtisar salah saji yang mungkin.

Sebelum menyelesaikan audit, auditor harus melakukan evaluasi akhir

apakahpengungkapan dalam laporan keuangan telah memenuhi semua tujuan

penyajian dan pengungkapan. Auditor harus merancang dan melaksanakan prosedur

audit untuk memperoleh bukti bahwa empat tujuan penyajian serta pengungkapan

telah dipenuhi.

Sebagai bagian dari review akhir terhadap pengungkapan laporan keuangan, banyak

kantor akuntan public mengharuskan penyelesaian daftar pemeriksaan pengungkapan

laporan keuangan. Atas setiap audit. Kuesioner tersebut dirancang untuk mengingatkan

auditor akan masalah pengungkapan umum dalam laporan keuangan dan untuk

memfasilitasi review akhir atas keseluruhan audit oleh partner yang independen.

Ada tiga alasan mengapa seorang kantor akuntan public yang berpengalaman harus

meneliti dengan skema review dokumentasi audit pada tahap penyelesaian audit :

1. Untuk mengevaluasikinerja personil yangbelum berpengalaman. Sebagian besar

dari kebnyakan audit dilaksanakan oleh personil audit yang memiliki pengalaman

kerja kurang dari empat atau lima tahun.

2. Untuk memastikan bahwa audit memenuhi standar kinerja kantor akuntan public.

Pada setiap kantor akuntan public, kualitas kinerja staf sangat bervariasi, tetapi

review yang cermat oleh personil puncak kantor bersangkutan akan membantu

kita mempertahankan kualitas audit yang seragam.

3. Untuk mengatasi bias yang sering kali merecoki pertimbangan auditor. Auditor

harus selalu berusaha bersikap objektif slama melakukan audit, tetapi mereka

mungkin saja kehilangan prespektif yang sebenarnya pada audit yang panjang

ketika masalah yang kompleks harus dipecahkan.

F. Berkomunikasi dengan Komite Audit dan Manajemen

Ada empat tujuan utama dari komunitas yang diwajibkan :

1. Untuk mengomunikasikan tanggung jawab auditor dalam mengaudit laporan

keuangan. Komuniksi ini meliputi diskusi dengan auditor bahwa audit atas

laporan keuangan dirancang untuk memperoleh assurance yang masuk akal, dan

bukan absolute, mengenai salah saji yang material dalam laporan keuangan

Page 13: Menyelesaikan Audit

serta mengidentifikasi bahwa auditor tidak memberikan pendapat tentang

keefektifan pengendalian internal, disamping keterbatasan lainnya dari audit

atas laporan keuangan.

2. Untuk menyediakan tinjauan mengenai lingkup dan penetapan waktu audit.

Tujuan dari komunikasi yang diwajibkan ini adalah untuk menyediakan tinjauan

tingkat tinggi, seperti pendekatan auditor untuk mengatasi risiko yang signifikan

dan pertimbangan terhadap pengendalian internal, serta penetapan waktu

audit, rincian sifat dan penetapan waktu prosedur audit dianggap tidak begitu

penting sehingga keefektifan dan prediktabilitas audit tidak terganggu.

3. Untuk menyediakan pihak pihak yang berhak temuan yang signifikan yang

diperolehselama audit. Komunikasi tersebut mungkin mencakup diskusi

mengenai materi, salah saji yang diperbaiki yang terdeteksi selama audit, dan

pandangan auditor tentang aspek aspek kualitatif dari praktik serta estimasi

akuntansi yang signifikan dan kesulitan yang signifikan yang ditemui selama

audit, termasuk ketidaksepakatan dalam manajemen

4. Untuk memperoleh informasi yang relavan dengan audit dari pihak yang berhak

atau yang trlibat dalam tata kelola. Komite audit atau oihak yang berhak lainnya,

seperti dawan direksi, mungkin berbagi keputusan strategis yang dapat

mempengaruhi sifat dan penetapan waktu prosedur audit.

G. Penemuan Fakta-fakta Lebiih Lanjut

Walaupun jarang terjadi kadang kadang auditor mempelajari , setelah laporan

keuangan yang telah diterbitkan, bahwa laporang keuangan mengandung salah saji

yang material.

Ketika penemuan fakta fakta yang lebih lanjut ini terjadi, auditor berkewajiban untuk

memastikan bahwa para pemakai yang mengandalkan laporan keuangan diberitahu

mengenai salah saji tersebut.

Jika auditor mengetahui salah saji tersebut sebelum laporan audit diterbitkan,

auditor harus bersikeras bahwa manajemenlah yang harus memperbaiki salah saji

ituatau sebagai gantinya, laporan audit yang berbeda akan diterbitkan.

Jika auditor menemukan bahwa laporan ternyata menyesatkan kerika penerbitan,

tindakan yang harus ditempuh adalah meminta klien untuk menerbitkan laporan

Page 14: Menyelesaikan Audit

keuangan yang telah direvisi dan mencantumkan penjelasan mengenai alasan revisi

tersebut. Jika laporan keuangan periode selanjutnya telah selesai sebelum laporan yang

direvisi akan diterbitkan, tidak dibenarkan untuk mengungkapkan salah saji dalam

laporan keuangan periode selanjutnya. Penemuan fakta fakta yang lebih lanjut

memerlukan penarikan kembali atau penerbitan kembali laporan keuangan hanya

berasal dari peristiwa bisnis yang terjadi sebelum tanggal laporan auditor.