Menumbuh Kembangkan terhadap Koperasi di Indonesia

22
1 Tugas Softkil Ekonomi Koperasi “Menumbuh Kembangkan terhadap Koperasi di Indonesia” Di Susun Oleh: Nama : Rianti Siti Machmuda Kelas : 2 EA 32 NPM : 17213578 UNIVERSITAS GUNADARMA 2014

description

ini tugas softkill dengan tema Menumbuh Kembangkan terhadap Koperasi di Indonesia. dan cara membangun koperasi di indonesia supaya menjadi lebih baik.

Transcript of Menumbuh Kembangkan terhadap Koperasi di Indonesia

Page 1: Menumbuh Kembangkan terhadap Koperasi di Indonesia

1

Tugas Softkil

Ekonomi Koperasi “Menumbuh Kembangkan terhadap Koperasi di

Indonesia”

Di Susun Oleh:

Nama : Rianti Siti Machmuda

Kelas : 2 EA 32

NPM : 17213578

UNIVERSITAS GUNADARMA

2014

Page 2: Menumbuh Kembangkan terhadap Koperasi di Indonesia

2

Kata Pengantar

Dengan memanjatkan Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan karuni-Nya dapat menyelesaikan penyusunan makalah Menumbuh Kembangkan terhadap Koperasi di Indonesia.

Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan penyusunan makalah Menumbuh Kembangkan terhadap Koperasi di Indonesia ini. Semoga dengan adanya makalah Menumbuh Kembangkan terhadap Koperasi di Indonesia ini, dapat membantu Mahasiswa atau Mahasiswi dalam memahami materi Ekonomi Koperasi.

Dalam pembuatan makalah ini, penulis masih sadar masih banyak terdapat kekurangan, terutama sekali dalam hal penyajian materi. Untuk itu kritik dan saran pembaca saat penting bagi penulis.

Akhir kata semoga Makalah Menumbuh Kembangkan terhadap Koperasi di Indonesia ini dapat berguna bagi diri penulis pada khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.

Bekasi, 12 Oktober 2014

Rianti Siti Machmuda

Page 3: Menumbuh Kembangkan terhadap Koperasi di Indonesia

3

Daftar Isi

Kata Pengantar ............................................................................................................................... 2

BAB I .......................................................................................................................................................... 4

PENDAHULUAN ...................................................................................................................................... 4

1.1 Latar Belakang .......................................................................................................................... 4

1.2 Tujuan penulisan ...................................................................................................................... 6

1.3 Metode penulisan ..................................................................................................................... 6

BAB II ......................................................................................................................................................... 7

PEMBAHASAN......................................................................................................................................... 7

2.1 Pengertian, Prinsip, Jenis, Fungsi dan Manfaat Koperasi ....................................................... 7

A. Pengertian Koperasi................................................................................................................. 7

B. Prinsip Koperasi........................................................................................................................ 7

C. Jenis Koperasi ...................................................................................................................... 9

D. Fungsi Koperasi .................................................................................................................. 10

E. Manfaat Koperasi ................................................................................................................... 10

2.2 Peran Koperasi dalam Perekonomian Indonesia .................................................................... 11

2.3 Sejarah Koperasi di Indonesia ................................................................................................... 12

2.4 Pembangunan Koperasi ............................................................................................................. 14

A. Pembangunan Koperasi di Indonesia .................................................................................. 14

B. Permasalahan dalam Pembangunan Koperasi .................................................................. 14

C. Kunci Pembangunan Koperasi ......................................................................................... 15

2.5 Faktor Penghambat perkembangan Koperasi di Indonesia.................................................. 17

2.6 Menumbuh Kembangkan Partisipasi Masyarakat terhadap Koperasi .................................. 18

BAB III ...................................................................................................................................................... 20

KESIMPULAN ........................................................................................................................................ 20

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................... 22

Page 4: Menumbuh Kembangkan terhadap Koperasi di Indonesia

4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berdasarkan Undang-Undang Pokok Perkoperasian Nomor 12 tahun 1967

(disahkan tanggal 18 Desember 1967). Koperasi Indonesia diartikan

sebagai “Organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial, beranggotakan orang-orang

atau badan hukum.Koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha

bersama berdasarkan atas azas kekeluargaan dan kegotong-royongan”.

Keberadaan koperasi di Indonesia berlandaskan pada pasal 33 UUD 1945 dan

UU No. 25 Tahun 1992.Pada penjelasan UUD 1945 pasal 33 ayat (1), koperasi

berkedudukan sebagai “soko guru perekonomian nasional” dan menjadi bagian yang

tidak terpisahkan dalam sistem perekonomian nasional.Adapun penjelasan dalam UU

No. 25 Tahun 1992, menyebutkan bahwa koperasi adalah badan usaha yang

beranggotakan orang seorang ataubadan hukum koperasi dengan melandaskan

kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat

yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.Berdasarkan pada pengertian koperasi di

atas, menunjukkan bahwa koperasi di Indonesia tidak semata-mata dipandang sebagai

bentuk perusahaan yang mempunyai asas dan prinsip yang khas, namun koperasi juga

dipandang sebagai alat untuk membangun sistem perekonomian Indonesia.Koperasi

diharapkan dapat mengembangkan potensi ekonomi rakyat dan mewujudkan

demokrasi ekonomi yang sesuai dengan yang diamanatkan dalam UUD 1945.

Fenomena koperasi yang terjadi pada masa sekarang mengalami

perkembangan usaha dan kelembagaan yang mengairahkan.Namun demikian,

koperasi masih memiliki berbagai kendala untuk pengembangannya sebagai badan

usaha.Hal ini perlu memperoleh perhatian dalam pembangunan usaha koperasi pada

masa mendatang. Koperasi pada dasarnya adalah pembentukan badan usaha yang

bertujuan untuk menggalang kerja sama di antara orang-orang yang mempunyai

keterbatasan ekonomi guna mencapai tujuan bersama. Pembentukan badan usaha

Page 5: Menumbuh Kembangkan terhadap Koperasi di Indonesia

5

koperasi tersebut dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa bagi para

anggota, baik yang bersifat individual maupun kelompok.

Namun dalam perkembangannya, koperasi yang salah satu lembaga ekonomi

harus siap mencari untung dan bukannya sekedar mengejar sisa hasil usaha (SHU)

setia berperan dalam perekonomian nasional.Perekonomian nasional dengan demikian

menjadi sangat vital dalam usaha pemenuhan cita-cita tersebut.Perekonomian yang

tujuan utamanya adalah pemerataan dan pertumbuhan ekonomi bagi seluruh rakyat

Indonesia. Sebab, tanpa perekonomian nasional yang kuat dan memihak rakyat maka

mustahil cita-cita tersebut akan tercapai. Kuncinya harus ada strategi ekonomi makro-

mikro yang ramah pada pasar tetapi juga ada keberpihakan pada sektor ekonomi

rakyat.Ekonomi makro-mikro tidak bisa dipisahkan dan dianggap berdiri sendiri,

sebaliknya keduanya harus seimbang dan saling meneguhkan.

Beberapa pengertian Koperasi menyebutkan, “Koperasi adalah suatu

perkumpulan orang, biasanya yang memiliki kemampuan ekonomi terbatas, yang

melalui suatu bentuk organisasi perusahaan yang diawasi secara demokratis, masing-

masing memberikan sumbangan yang setara terhadap modal yang diperlukan, dan

bersedia menanggung risiko serta menerima imbalan yang sesuai dengan usaha yang

mereka lakukan (ILO, 1966 dikutip dari Edilius dan Sudarsono, 1993).

Pengertian lainnya menyebutkan, “Koperasi didirikan sebagai persekutuan kaum

yang lemah untuk membela keperluan hidupnyadengan ongkos semurah-

murahnya,itulah yang dituju. Pada koperasi didahulukan keperluan bersama, bukan

keuntungan (Hatta, 1954). Dari definisi-definisi tersebut bisa dilihat bahwa dalam

koperasi setidak- tidaknya terdapat dua unsur yang yang saling berkaitan satu sama

lain. Unsur pertama adalah unsur ekonomi, sedangkan unsur kedua adalah unsur

sosial.Sebagai suatu bentuk perusahaan, Koperasi berusaha memperjuangkan

pemenuhan kebutuhan ekonomi para anggotanya secara efisien.Sedangkan sebagai

perkumpulan orang, Koperasi memiliki watak sosial.Keuntungan bukanlah tujuan utama

koperasi.Sebagaimana dikemukakan oleh Bung Hatta (1954), yang lebih diutamakan

dalam koperasi adalah peningkatan kesejahteraan ekonomi para anggotanya.Koperasi

memperjuangkan kebutuhan ekonomi para anggotanya dan memiliki tujuan untuk

Page 6: Menumbuh Kembangkan terhadap Koperasi di Indonesia

6

meningkatkan kesejahteraan para anggotanya.Oleh karena itu saya mengangkat judul

pada karya ilmiah ini “Peran Koperasi dalam Perekonomian Indonesia”.

1.2 Tujuan penulisan

Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah untuk mengetahui peran koperasi dalam

perekonomian Indonesia

1.3 Metode penulisan

Metode penulisan karya ilmiah ini adalah metode pustaka yaitu metode yang

dilakukan dengan mempelajari dan mengumpulkan data dari pustaka yang

berhubungan dengan tema, baik berupa buku maupun informasi di internet.

Page 7: Menumbuh Kembangkan terhadap Koperasi di Indonesia

7

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian, Prinsip, Jenis, Fungsi dan Manfaat Koperasi

A. Pengertian Koperasi

Koperasi adalah badan hukum yang berdasarkan atas asa kekeluargaan yang

anggotanya terdiri dari orang perorangan atau badan hukum dengan tujuan untuk

mensejahterakan anggotanya. Umumnya koperasi dikendalikan secara bersama oleh

seluruh anggotanya, dimana setiap anggota memiliki hak suara yang sama dalam

setiap keputusan yang diambil koperasi. Pembagian keuntungan koperasi biasa disebut

sisa hasil usaha atau SHU biasanya dihitung berdasarkan andil.

B. Prinsip Koperasi

1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka

Sifat sukarela dalam keanggotaan koperasi mengandung makna

bahwa menjadi anggota tidak boleh dipaksa oleh siapapun.

2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis

Prinsip demokrasi menunjukkan bahwa pengelolaan koperasi

dilakukan atas kehendak dan keputusan para anggota.Anggota koperasi

adalah pemegang dan pelaksana kekuasaan tertinggi dalam koperasi.

3. Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) dilakukan secara adil sebanding

dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota

Besarnya modal yang dimiliki anggota tidak mutlak dijadikan dasar

dalam pembagian SHU.Ketentuan ini merupakan perwujudan nilai

kekeluargaan dan keadilan.

Page 8: Menumbuh Kembangkan terhadap Koperasi di Indonesia

8

4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal

Terbatas disini maksudnya adalah wajar,tidak melebihi suku bunga

yang berlaku dipasar.

5. Kemandirian

Kemandirian artinya dapat berdiri sendiri tanpa bergantung pada pihak

lain. Semua keputusan dan kegiatan koperasi dilandasi oleh kepercayaan,

pada pertimbangan, kemampuan, dan usaha sendiri.Kemandirian juga

berarti kebebasan yang bertanggung jawab pada perbuatan sendiri dan

kehendak untuk mengelola diri sendiri.

Prinsip –prinsip koperasi diatas menjadi ciri khas yang membedakan koperasi

dengan badan usaha yang lain. Hal ini dapat dilihat dari beberapa perbedaan,berikut ini

prinsip badan usaha lain :

Organisasi yang dibentuk pada badan usaha lainnya berorientasi pada

pengefisiensian sumber daya untuk memaksimalkan laba.

Badan usaha lain memproduksi produk atau jasa untuk dijual dan menghasilkan

laba maksimal.

Sumber ekonomi badan usaha lain adalah tenaga kerja, modal atau uang, tanah

dan manajemen untuk mengatur kelangsungan hidup badan usaha tersebut.

Pengambilan keputusan dilakukan oleh para stake holder dan para pemegang

saham.

Pembagian keuntungan tergantung pada besarnya modal para pemegang

saham.

Perbedaan mendasar antara koperasi dengan badan usaha lainnya terdapat pada

tujuan yang ingin dicapai, badan usaha lain bertujuan untuk mendapatkan laba yang

sebesar-besarnya sedangkan koperasi bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan

hidup anggotanya baik secara ekonomi maupun sosial.

Page 9: Menumbuh Kembangkan terhadap Koperasi di Indonesia

9

C. Jenis Koperasi

1. Koperasi Berdasarkan Jenisnya ada 4, yaitu :

Koperasi Produksi (Koperasi Produksi melakukan usaha produksi atau

menghasilkan barang)

Koperasi konsumsi (Koperasi Konsumsi menyediakan semua kebutuhan

para anggota dalam bentuk barang)

Koperasi Simpan Pinjam (Koperasi Simpan Pinjam melayani para

anggotanya untuk menabung dengan mendapatkan imbalan)

Koperasi Serba Usaha (Koperasi Serba Usaha (KSU) terdiri atas berbagai

jenis usaha)

2. Berdasarkan keanggotaannya

Koperasi Pegawai Negeri (Koperasi ini beranggotakan para pegawai negeri

baik pegawai pusat maupun daerah)

Koperasi Pasar (Koppas) (Koperasi pasar beranggotakan para pedagang

pasar)

Koperasi Unit Desa (KUD) (Koperasi Unit Desa beranggotakan masyarakat

pedesaan. KUD melakukan kegiatan usaha bidang ekonomi terutama

berkaitan dengan pertanian atau perikanan (nelayan)

Koperasi Sekolah (Koperasi sekolah beranggotakan warga sekolah yaitu

guru, karyawan, dan siswa)

3. Berdasarkan Tingkatannya

Koperasi Primer (Koperasi primer merupakan koperasi yang beranggotakan

orang-orang)

Koperasi sekunder (Koperasi sekunder merupakan koperasi yang

beranggotakan beberapa koperasi)

4. Jenis koperasi berdasarkan fungsinya

Koperasi Konsumsi (didirikan untuk memenuhi kebutuhan umum sehari-hari

para anggotanya)

Koperasi Jasa (adalah untuk memberikan jasa keuangan dalam bentuk

pinjaman kepada para anggotanya)

Page 10: Menumbuh Kembangkan terhadap Koperasi di Indonesia

10

Koperasi Produksi (Bidang usahanya adalah membantu penyediaan bahan

baku, penyediaan peralatan produksi, membantu memproduksi jenis barang

tertentu serta membantu menjual dan memasarkannya hasil produksi

tersebut)

D. Fungsi Koperasi

Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota

pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan

kesehjateraan ekonomi dan sosialnya. Meliputi :

Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan

manusia dan masyarakat

Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahana

perekonomian nasional dengan koperasi sebagai sokogurunya.

Berusaha mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang

merupakan usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi

ekonomi.

E. Manfaat Koperasi

Manfaat Koperasi di Bidang Ekonomi

Berikut ini beberapa manfaat koperasi di bidang ekonomi :

a) Meningkatkan penghasilan anggota-anggotanya.Sisa hasil usaha

yang diperoleh koperasi dibagikan kembali kepada para

anggotanya sesuai dengan jasa dan aktivitasnya.

b) Menawarkan barang dan jasa dengan harga yang lebih murah.

Barang dan jasa yang ditawarkan oleh koperasi lebih murah dari

yang ditawarkan di toko-toko.Hal ini bertujuan agar barang dan

jasa mampu dibeli para anggota koperasi yang kurang mampu.

c) Menumbuhkan motif berusaha yang berperikemanusiaan. Kegiatan

koperasi tidak semata-mata mencari keuntungan tetapi melayani

dengan baik keperluan anggotanya.

Page 11: Menumbuh Kembangkan terhadap Koperasi di Indonesia

11

d) Menumbuhkan sikap jujur dan keterbukaandalam pengelolaan

koperasi. Setiap anggota berhak menjadi pengurus koperasi dan

berhak mengetahui laporan keuangan koperasi.

e) Melatih masyarakat untuk menggunakan pendapatannya secara

lebih efektif dan membiasakan untuk hidup hemat.

Manfaat Koperasi di Bidang Sosial

Di bidang sosial, koperasi mempunyai beberapa manfaat berikut ini :

a) Mendorong terwujudnya kehidupan masyarakat damai dan

tenteram.

b) Mendorong terwujudnya aturan yang manusiawi yang dibangun

tidak di atas hubungan-hubungan kebendaan tetapi di atas rasa

kekeluargaan.

c) Mendidik anggota-anggotanya untuk memiliki semangat kerja sama

dan semangat kekeluargaan.

2.2 Peran Koperasi dalam Perekonomian Indonesia

Peran Koperasi dalam Perekonomian Indonesia:

1. Membantu meningkatkan penghasilan dan kemakmuran anggota khususnya dan

masyarakat umumnya.

2. Membantu meningkatkan kemampuan usaha, baik perorangan maupun

masyarakat

3. Membantu pemerintah dalam menyediakan lapangan pekerjaan.

4. Membantu usaha meningkatkan taraf hidup masyarakat.

5. Menyelanggarakan kehidupan ekonomi secara demokratis.

6. Membantu pembangunan dan pengembangan potensi ekonomi anggota

khususnya dan masyarakat umumnya.

7. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan

perekonomian nasional.

Page 12: Menumbuh Kembangkan terhadap Koperasi di Indonesia

12

2.3 Sejarah Koperasi di Indonesia

Koperasi pertama kali diperkenalkan oleh seorang berkebangsaan Skotlandia,

yang bernama Robert Owen (1771-1858).Setelah koperasi berkembang dan diterapkan

di beberapa Negara-negara eropa. Koperasi pun mulai masuk dan berkembang di

Indonesia.

Di Indonesia koperasi mulai diperkenalkan oleh Patih R.Aria Wiria Atmaja pada

tahun 1896, dengan melihat banyaknyak para pegawai negeri yang tersiksa dan

menderita akibat bunga yang terlalu tinggi dari rentenir yang memberikan pinjaman

uang.Melihat penderitaan tersebut Patih R.Aria Wiria Atmaja lalu mendirikan Bank

untuk para pegawai negeri, beliau mengadopsi system serupa dengan yang ada di

jerman yakni mendirikan koperasi kredit. Beliau berniat membantu orang-orang agar

tidak lagi berurusan dengan renternir yang pasti akan memberikan bunga yang tinggi.

Seorang asisten residen Belanda bernama De Wolffvan Westerrode, merespon

tindakan Patih R.Aria Wiria, sewaktu mengunjungi Jerman De Wolffvan Westerrode

menganjurkan akan mengubah Bank Pertolongan Tabungan yang sudah ada menjadi

Bank Pertolongan, Tabungan dan Pertanian.

Setelah itu koperasi mulai cepat berkembang di Indonesia, hal ini juga didorong

sifat orang-orang Indonesia yang cenderung bergotong royong dan kekeluargaan

sesuai dengan prinsip koperasi.Bahkan untuk mengansitipasi perkembangan ekonomi

yang berkembang pesat pemerintahan Hindia-Belanda pada saat itu mengeluarkan

peraturan perundangan tentang perkoperasian.Pertama, diterbitkan Peraturan

Perkumpulan Koperasi No. 43, Tahun 1915, lalu pada tahun 1927 dikeluarkan pula

Peraturan No. 91, Tahun 1927, yang mengatur Perkumpulan-Perkumpulan Koperasi

bagi golongan Bumiputra.Pada tahun 1933, Pemerintah Hindia-Belanda menetapkan

Peraturan Umum Perkumpulan-Perkumpulan Koperasi No. 21, Tahun 1933.Peraturan

tahun 1933 itu, hanya diberlakukan bagi golongan yang tunduk kepada tatanan hukum

Barat, sedangkan Peraturan tahun 1927, berlaku bagi golongan Bumiputra.

Page 13: Menumbuh Kembangkan terhadap Koperasi di Indonesia

13

Setelah pemerintahan Hindia-belanda menunjukkan sikap diskriminasi dalam

peraturan yang dibuatnya.Pada tahun 1908 Dr. Sutomo yang merupakan pendiri dari

Boedi Utomo memberikan perananya bagi gerakan koperasi untuk memperbaiki kondisi

kehidupan rakyat.

Serikat Dagang Islam (SDI) 1927, Dibentuk bertujuan untuk memperjuangkan

kedudukan ekonomi pengusah-pengusaha pribumi. Kemudian pada tahun 1929, berdiri

Partai Nasional Indonesia yang memperjuangkan penyebarluasan semangat koperasi.

Setelah jepang berhasil menguasai sebagian besar daerah asia, termasuk

Indonesia, system pemerintahan pun berpindah tangan dari pemerintahan Hindia-

Belanda ke pemerintahan Jepang. Jepang lalu mendirikan koperasi kumiyai, namun hal

ini hanya dimanfaatkan Jepang untuk mengeruk keuntungan, dan menyengsarakan

rakyat Indonesia.Setelah Indonesia merdeka, pada tanggal 12 juli 1947, pergerakan

koperasi di Indonesia mengadakan Kongres Koperasi yang pertama di

Tasikmalaya.Hari ini kemudian ditetapkan sebagai Hari Koperasi Indonesia.Sekaligus

membentuk Sentral Organisasi Koperasi Rakyat Indonesia (SOKRI) yang

berkedudukan di Tasikmalaya.

Lalu kita mengenal Moh.Hatta sebagai bapak koperasi. Beliau mengusulkan

didirikannya 3 macam koperasi :

1. Pertama, adalah koperasi konsumsi yang terutama melayani kebutuhan kaum

buruh dan pegawai.

2. Kedua, adalah koperasi produksi yang merupakan wadah kaum petani (termasuk

peternak atau nelayan).

3. Ketiga, adalah koperasi kredit yang melayani pedagang kecil dan pengusaha

kecil guna memenuhi kebutuhan modal.

Bung Hatta mengatakan bahwa tujuan koperasi yang sebenarnya bukan mencari

laba atau keuntungan, namun bertujuan untuk memenuhi kebutuhan bersama anggota

koperasi.

Page 14: Menumbuh Kembangkan terhadap Koperasi di Indonesia

14

2.4 Pembangunan Koperasi

A. Pembangunan Koperasi di Indonesia

Sejarah kelahiran dan berkembangnya koperasi di negara maju (barat) dan negara

berkembang memang sangat diametral.Di barat koperasi lahir sebagai gerakan untuk

melawan ketidakadilan pasar, oleh karena itu tumbuh dan berkembang dalam suasana

persaingan pasar. Bahkan dengan kekuatannya itu koperasi meraih posisi tawar dan

kedudukan penting da lam konstelasi kebijakan ekonomi termasuk dalam perundingan

internasional. Peraturan perundangan yang mengatur koperasi tumbuh kemudian

sebagai tuntutan masyarakat koperasi dalam rangka melindungi dirinya.

Di negara berkembang koperasi dirasa perlu dihadirkan dalam kerangka

membangun institusi yang dapat menjadi mitra negara dalam menggerakkan

pembangunan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu kesadaran

antara kesamaan dan kemuliaan tujuan negara dan gerakan koperasi dalam

memperjuangkan peningkatan kesejahteraan masyarakat ditonjolkan di negara

berkembang, baik oleh pemerintah kolonial maupun pemerintahan bangsa sendiri

setelah kemerdekaan, berbagai peraturan perundangan yang mengatur koperasi

dilahirkan dengan maksud mempercepat pengenalan koperasi dan memberikan arah

bagi pengembangan koperasi serta dukungan/perlindungan yang diperlukan.

Pembangunan koperasi dapat diartikan sebagai proses perubahan yang

menyangkut kehidupan perkoperasian Indonesia guna mencapai kesejahteraan

anggotanya. Tujuan pembangunan koperasi di Indonesia adalah menciptakan keadaan

masyarakat khususnya anggota koperasi agar mampu mengurus dirinya sendiri (self

help).

B. Permasalahan dalam Pembangunan Koperasi

Koperasi bukan kumpulan modal, dengan demikian tujuan pokoknya harus benar-

benar mengabdi untuk kepentingan anggota dan masyarakat di sekitarnya.

Pembangunan koperasi di Indonesia dihadapkan pada dua masalah pokok yaitu :

a. Masalah internal koperasi antara lain: kurangnya pemahaman anggota

akan manfaat koperasi dan pengetahuan tentang kewajiban sebagai

anggota. Harus ada sekelompok orang yang punya kepentingan ekonomi

Page 15: Menumbuh Kembangkan terhadap Koperasi di Indonesia

15

bersama yang bersedia bekerja sama dan mengadakan ikatan sosial.

Dalam kelompok tersebut harus ada tokoh yang berfungsi sebagai

penggerak organisatoris untuk menggerakkan koperasi ke arah sasaran

yang benar.

b. Masalah eksternal koperasi antara lain iklim yang mendukung

pertumbuhan koperasi belum selaras dengan kehendak anggota koperasi,

seperti kebijakan pemerintah yang jelas dan efektif untuk perjuangan

koperasi, sistem prasarana, pelayanan, pendidikan, dan penyuluhan.

C. Kunci Pembangunan Koperasi

Menurut Ace Partadiredja dosen Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada,

faktor-faktor yang menghambat pertumbuhan koperasi Indonesia adalah rendahnya

tingkat kecerdasan masyarakat Indonesia.Hal ini disebabkan karena pemerataan

tingkat pendidikan sampai ke pelosok baru dimulai pada tahun 1986, sehingga

dampaknya baru bisa dirasakan paling tidak 15 tahun setelahnya.

Berbeda dengan Ace Partadiredja, Baharuddin berpendapat bahwa faktor

penghambat dalam pembangunan koperasi adalah kurangnya dedikasi pengurus

terhadap kelangsungan hidup koperasi.Ini berarti bahwa kepribadian dan mental

pengurus, pengawas, dan manajer belum berjiwa koperasi sehingga masih perlu

diperbaiki lagi.

Prof. Wagiono Ismangil berpendapat bahwa faktor penghambat kemajuan

koperasi adalah kurangnya kerja sama di bidang ekonomi dari masyarakat kota.

Kerja sama di bidang sosial (gotong royong) memang sudah kuat, tetapi kerja sama

di bidang usaha dirasakan masih lemah, padahal kerja sama di bidang ekonomi

merupakan faktor yang sangat menentukan kemajuan lembaga koperasi.

Ketiga masalah di atas merupakan inti dari masalah manajemen koperasi dan

merupakan kunci maju atau tidaknya koperasi di Indonesia.

Untuk meningkatkan kualitas koperasi, diperlukan keterkaitan timbal balik antara

manajemen profesional dan dukungan kepercayaan dari anggota. Mengingat tantangan

yang harus dihadapi koperasi pada waktu yang akan datang semakin besar, maka

koperasi perlu dikelola dengan menerapkan manajemen yang profesional serta

Page 16: Menumbuh Kembangkan terhadap Koperasi di Indonesia

16

menetapkan kaidah efektivitas dan efisiensi. Untuk keperluan ini, koperasi dan pembina

koperasi perlu melakukan pembinaan dan pendidikan yang lebih intensif untuk tugas-

tugas operasional. Dalam melaksanakan tugas tersebut, apabila belum mempunyai

tenaga profesional yang tetap, dapat dilakukan dengan bekerja sama dengan lembaga-

lembaga pendidikan yang terkait.

Dekan Fakultas Administrasi Bisnis universitas Nebraska Gaay Schwediman,

berpendapat bahwa untuk kemajuan koperasi maka manajemen tradisional perlu

diganti dengan manajemen modern yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

a) Semua anggota diperlakukan secara adil,

b) Didukung administrasi yang canggih,

c) Koperasi yang kecil dan lemah dapat bergabung (merjer) agar menjadi koperasi

yang lebih kuat dan sehat,

d) Pembuatan kebijakan dipusatkan pada sentra-sentra yang layak,

e) Petugas pemasaran koperasi harus bersifat agresif dengan menjemput bola

bukan hanya menunggu pembeli,

f) Kebijakan penerimaan pegawai didasarkan atas kebutuhan, yaitu yang terbaik

untuk kepentingan koperasi,

g) Manajer selalu memperhatikan fungsi perencanaan dan masalah yang strategis,

h) Memprioritaskan keuntungan tanpa mengabaikan pelayanan yang baik kepada

anggota dan pelanggan lainnya,

i) Perhatian manajemen pada faktor persaingan eksternal harus seimbang dengan

masalah internal dan harus selalu melakukan konsultasi dengan pengurus dan

pengawas,

j) Keputusan usaha dibuat berdasarkan keyakinan untuk memperhatikan

kelangsungan organisasi dalam jangka panjang,

k) Selalu memikirkan pembinaan dan promosi karyawan,

l) Pendidikan anggota menjadi salah satu program yang rutin untuk dilaksanakan.

Page 17: Menumbuh Kembangkan terhadap Koperasi di Indonesia

17

2.5 Faktor Penghambat perkembangan Koperasi di Indonesia

Faktor Penghambat perkembangan Koperasi di Indonesia

1. Tingkat pendidikan mereka yang pada umumnya masih rendah.

2. Keterampilan dan keahlian yang dimiliki oleh para anggota terbatas.

3. Sebagian dari anggota belum menyadari hak dan kewajiban mereka sebagai

anggota.

Kebanyakan anggota koperasi belum menyadari bahwa koperasi

merupakan suatu wadah usaha yang dimaksudkan untuk meningkatkan kegiatan

ekonomi dan kesejahteraan mereka.Sebaiknya dalam kelompok tersebut harus

ada tokoh yang berfungsi sebagai sebagai penggerak organisatoris untuk

menggerakkan koperasi kearah sasaran yang benar.

4. Partisipasi mereka dalam kegiatan organisasi juga masih harus ditingkatkan.

Apabila suatu koperasi mengadakan Rapat banyak anggotanya yang tidak

hadir.Akibatnya keputusan-keputusan yang dihasilkan tidak mereka rasakan

sebagai keputusan yang mengikat.

5. Banyaknya anggota yang tidak mau bekerjasama dan mereka juga memiliki

banyak utang kepada koperasi, hal ini menyebabkan modal yang ada dikoperasi

semakin berkurang.

6. Pengetahuan, ketrampilan, dan kemampuan anggota pengurusnya masih belum

memadai.

7. Pengurus belum mampu melaksanakan tugas mereka dengan semestinya.

8. Pengurus kadang-kadang tidak jujur.

9. Masih ada koperasi yang anggota pengurusnya kurang berusaha untuk

menigkatkan pengetahuan dan ketrampilannya.

10. Dalam kepengurusan koperasi sampai saat ini masih belum ada pembagian

tugas yang jelas.

11. Pengurus koperasi kebanyakan yang sudah lanjut usia dan para tokoh

masyarakat yang sudah memiliki jabatan ditempat lain, sehingga perhatiannya

terhadap koperasi berkurang.

12. Pegurus masih belum mampu berkoordinasi dengan anggota, manajer,

pengawas, dan instansi pemerintah dengan baik.

Page 18: Menumbuh Kembangkan terhadap Koperasi di Indonesia

18

13. Banyaknya badan usaha lain yang bergerak pada bidang usaha yang sama

dengan koperasi.

14. Kurangnya fasilitas-fasilitas yang dapat menarik perhatian masyarakat dan masih

banyaknya masyarakat yang tidak mempercayai koperasi.

2.6 Menumbuh Kembangkan Partisipasi Masyarakat terhadap Koperasi

Menumbuh kembangkan partisipasi masyarakat terhadap koperasi

1. Perlu adanya sosialisasi kepada masyarakat tentang koperasi.

Tingkat partisipasi anggota koperasi masih rendah, ini disebabkan

sosialisasi yang belum optimal.Masyarakat yang menjadi anggota hanya sebatas

tahu koperasi itu hanya untuk melayani konsumen seperti biasa, baik untuk

barang konsumsi atau pinjaman.Artinya masyarakat belum tahu makna dari

koperasi itu sendiri, baik dari sistem permodalan maupun sistem

kepemilikanya.Mereka belum tahu betul bahwa dalam koperasi konsumen juga

berarti pemilik, dan mereka berhak berpartisipasi menyumbang saran demi

kemajuan koperasi miliknya serta berhak mengawasi kinerja pengurus. Dengan

adanya sosialisasi diharapkan pengetahuan masyarakat tentang koperasi akan

bertambah. Masyarakat dapat mengetahui bahwa sebenarnya koperasi

merupakan ekonomi rakyat yang dapat menyejahterakan anggotanya.Sehingga

mereka berminat untuk bergabung.

2. Membuat program-programbaru dengan memberikan nama yang unik sehingga

dapat menarik perhatian, karena orang-orang sangat senang dengan sesuatu

yang unik, aneh, dan beda dari yang lain. Dengan keunikan tersebut koperasi

dapat terlihat dengan mudah, dan dapat dikenal dengan sesuatu yang unik itu.

3. Membuat seminar-seminar yang berjudul unik, agar masyarakat tertarik untuk

berpartisipasi dalam seminar tersebut. Buat acara yang menarik yang tersusun

rapih, sehingga masyarakat tertarik untuk mengikuti seminar tersebut. Berikan

doorprize bagi salah satu peserta seminar jika dapat menjawab pertanyaan yang

diajukan, dengan seperti itu berarti peserta seminar memperhatikan apa yang

disajikan oleh narasumber yang menerangkan tentang koperasi.

Page 19: Menumbuh Kembangkan terhadap Koperasi di Indonesia

19

4. Menjanjikan Sisa Hasil Usaha (SHU) kepada anggota-anggota yang bergabung

ke dalam koperasi. SHU dapat dikatakan pembagian hasil dari usaha yang

dibangun bersama oleh koperasi dan para anggotanya. Dan pada akhir tahun

atau hari raya besar, akandibagikan kepada anggota-anggotanya, yang

menanamkan modalnya pada usaha yang dibangun tersebut. Dengan bunga

yang telah disepakati bersama oleh semuanya. Jadi, dengan SHU tersebut,

dapat menarik masyarakat untuk menanamkan modalnya pada koperasi, agar

semuanya dapat terwujud, dan masyarakatpun akan mendapatkan untung yang

memuaskan. Itu semua bisa menjadi tambahan penghasilan masyarakat selain

kerja pokok yang mereka jalani.Mereka pun bisa lebih mandiri.

5. Menciptakan suasana yang nyaman, tidak membea-bedakan antara anggota

biasa dengan anggota pengurus.

6. Adanya tunjangan dan bonus-bonus atas keterlibatan anggota berpartisipasi aktif

dalam setiap kegiatan organisasi maupun layanan.

Semoga dengan mensosialisasikan koperasi ini, maka koperasi bisa mendapatkan

anggota yang selalu berada di belakang koperasi dan menjadi pendorong dan

pendukung koperasi kedepannya.Dapat diperhitungkan oleh semua masyarakat

Indonesia. Dan koperasipun akan terus berjaya di dalam maupun di luar negeri. Marilah

kita terus mendukung usaha dalam negeri untuk berkembang.

Page 20: Menumbuh Kembangkan terhadap Koperasi di Indonesia

20

BAB III

KESIMPULAN

Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang atau badan hukum

yang berlandaskan pada asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.Kegiatan usaha

koperasi merupakan penjabaran dari UUD 1945 pasal 33 ayat (1).Dengan adanya

penjelasan UUD 1945 Pasal 33 ayat (1) koperasi berkedudukan sebagai soko guru

perekonomian nasional dan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam sistem

perekonomian Indonesia. Tujuan koperasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan

anggotanya. Prinsip koperasi keanggotaan bersifat sukarela pengelolaan secara

demokratis, pembagian SHU sebanding dengan besar jasa usaha dan

kemandirian.Anggota koperasi wajib membayar iuran pokok, iuran wajib, dan iuran

sukarela.

Peran koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah sangat strategis dalam

perekonomian Indonesia, sehingga perlu menjadi fokus pembangunan ekonomi

nasional pada masa mendatang. Pemberdayaan koperasi secara tersktuktur dan

berkelanjutan diharapkan akan mampu menyelaraskan struktur perekonomian nasional,

mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional, mengurangi tingkat pengangguran

terbuka, menurunkan tingkat kemiskinan, mendinamisasi sektor riil, dan memperbaiki

pemerataan pendapatan masyarakat. Pemberdayaan koperasi juga akan meningkatkan

pencapaian sasaran di bidang pendidikan, kesehatan, dan indikator kesejahteraan

masyarakat Indonesia lainnya.

Peran koperasi dalam perekonomian Indonesia dapat dilihat dari:

(1) Kedudukannya sebagai pemain utama dalam kegiatan ekonomi di

berbagai sektor,

(2) Penyedia lapangan kerja yang terbesar,

(3) Pemain penting dalam pengembangan kegiatan ekonomi lokal dan

pemberdayaan masyarakat,

(4) Pencipta pasar baru dan sumber inovasi, serta

Page 21: Menumbuh Kembangkan terhadap Koperasi di Indonesia

21

(5) Sumbangannya dalam menjaga neraca pembayaran melalui kegiatan

ekspor.

Page 22: Menumbuh Kembangkan terhadap Koperasi di Indonesia

22

DAFTAR PUSTAKA

Edilius dan Sudarsono, 1993, Koperasi Dalam Teori dan Praktek, Rineka Cipta, Jakarta

Hatta, Mohammad, 1954. Kumpulan Karangan III, Balai Pustaka, Jakarta

Mubyarto. 1999. Reformasi Sistem Ekonomi Dari Kapitalisme Menuju Ekonomi

Kerakyatan. Penerbit Aditya Media, Yogyakarta.

Ropke Jocken, 2002. Ekonomi Koperasi. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Sukamdiyo dan Hendar. 1997. Ekonomi Koperasi. FE Undip-Untag, Semarang

Sumber internet:

http://id.wikipedia.org/wiki/Koperasi#cite_note-koko-9

http://portal.mahkamahkonstitusi.go.id/eLaw/mg58ufsc89hrsg/uu_25_1992_ok.pdf

www.kopindo.co.id

http://who21.wordpress.com/2013/11/02/sejarah-koperasi-di-indonesia/

http://rachmadhidayatullah02.blogspot.com/2013/01/pembangunan-koperasi.html

http://www.ekonomirakyat.org/edisi_17/artikel_5.htm

http://ruth-happy.blogspot.com/2010/01/pembangunan-koperasi.html

http://ninaliani.blogspot.com/2012/11/cara-mensosialisasikan-koperasi.html

http://nabilasishma.blogspot.com/2012/10/wajah-koperasi-indonesia-saat-ini.html

http://www.bimbingan.org/peran-koperasi-di-masyarakat.htm

http://wirya12.blogspot.com/2011/11/peran-koperasi-dalam-masyarakat.html

http://dinkop-umkm.surabaya.go.id/index.php/web/view/sosialisasikan-manfaat-koperasi-untuk-

masyarakat.html