MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA...

138
MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA MELALUI PENDEKATAN MATHEMATICS IN THE REAL WORLD BERMODELKAN RME PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL (Studi Tindakan Pembelajaran Matematika di Kelas X.C MAN Semarang 2) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Ilmu Pendidikan Matematika Disusun Oleh : NIDA NAILY ILLIYYUN 3104246 FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2009

Transcript of MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA...

Page 1: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA

MELALUI PENDEKATAN MATHEMATICS IN THE REAL

WORLD BERMODELKAN RME PADA MATERI SISTEM

PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL

(Studi Tindakan Pembelajaran Matematika

di Kelas X.C MAN Semarang 2)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

Ilmu Pendidikan Matematika

Disusun Oleh :

NIDA NAILY ILLIYYUN 3104246

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2009

Page 2: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Bertahun-tahun telah diupayakan agar matematika dapat dikuasai

siswa dengan baik bukan hanya oleh ahli pendidikan, tetapi masalah ini juga

terus diupayakan oleh para ahli pendidikan matematika. Namun, hasilnya

masih menunjukkan bahwa tidak banyak siswa yang menyukai matematika

dari setiap kelasnya.

Sampai saat ini, matematika masih menjadi pelajaran yang

menakutkan bagi siswa. Apalagi dengan dijadikannya matematika sebagai

salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian Nasional dan

merupakan syarat bagi kelulusan siswa baik SD, SMP maupun SMA,

ketakutan mereka pun semakin bertambah.1 Data dari beberapa sumber media

pun menyebutkan prosentase ketidaklulusan tertinggi untuk siswa sekolah

menengah masih diduduki oleh mata pelajaran matematika, yang kemudian

diperingkat kedua Bahasa Inggris dan disusul oleh mata pelajaran Bahasa

Indonesia.

Pertanyaannya kemudian, apa yang salah dengan matematika? Hingga

data dalam beberapa surat kabar di kolom Dikbud maupun Opini,

menyebutkan rendahnya rata-rata NEM nasional (matematika paling rendah

dibanding pelajaran lainnya dan selalu di bawah 5,0 skala 1-10), serta

rendahnya minat belajar siswa lantaran matematika terasa sulit karena banyak

guru mengajarkan matematika dengan meteri dan metode yang tidak menarik.2

1 “Matematika Bukan Mati-Matian”, Dalam Realistics Matematics Education, diterbitkan

April 26th, 2007, http://www.geocities.com/ratuilma/paper/Semarang.html. (Diakses, tanggal 24 Mei 2007, at.13.00 PM)

2 Zulkardi, “RME suatu Inovasi dalam Pendidikan Matematika di Indonesia (Suatu

pemikiran Pasca Konperensi Matematika Nasional 17-20 Juli di ITB)”, http://www.geocities.com/ratuilma/paper/Semarang.html. (Diakses, tanggal 24 Mei 2007, at.13.00 PM)

Page 3: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

2

Dalam fenomena lain, khususnya di madrasah, masih banyak siswa

yang apatis terhadap pembelajaran matematika. Pembelajaran matematika

sebagai bagian dari kegiatan pembelajaran di madrasah masih menghadapi

kendala yang sangat serius. Pernyataan ini diperkuat oleh tesis dari Sri Indriati

Hasanah3, yang juga pernah meneliti pembelajaran matematika di lingkungan

madrasah. Dalam penelitiannya menyebutkan bahwa keabstrakan objek

matematika dan pendekatan pembelajaran yang kurang tepat, menjadi faktor

penyebab sulitnya matematika diterima oleh para siswa terutama siswa

madrasah. Kurikulum yang digunakan di madrasah sama dengan di sekolah

umum masih ditambah lagi kurikulum agama sebagai karakteristik lembaga

yang berciri khas agama Islam, menjadikan siswa madrasah lebih mempunyai

jam dan pelajaran ekstra dibandingkan siswa sekolah umum. Anggapan para

siswa madrasah, bahwa matematika identik dengan pelajaran dunia yang tidak

ada hubungannya dengan akherat, mengakibatkan matematika semakin tidak

mendapatkan tempat di hati para siswa madrasah.

Ini yang kemudian bagi kebanyakan siswa, khususnya siswa madrasah

belajar matematika merupakan beban dan dikesampingkan, sehingga siswa

cenderung kurang mempunyai sikap positif dan kurang termotivasi. Untuk

itulah penulis menjadi tertarik untuk meneliti lebih lanjut bagaimanakah

pembelajaran matematika di madrasah dan mencari solusi terbaik untuk

perbaikan pembelajaran matematika ke depannya. Maka, disini penulis

bermaksud mengambil MAN Semarang 2 sebagai tempat penelitian.

Berdasarkan informasi yang penulis dapatkan dari hasil wawancara

dengan guru matematika kelas X di MAN Semarang 2, berkaitan dengan

kendala yang sering dihadapi dalam pelaksanaan pembelajaran matematika

perspektif KTSP, Istianah, S.Pd lebih lanjut menjelaskan bahwa untuk

3 Sarjana Magister Universitas Negeri Surabaya, 2005, yang telah melakukan penelitian

untuk Tesis Magister Pendidikan pada Pembelajaran Matematika Realistik untuk materi pokok Aritmatika Sosial di kelas VII MTsN Pademawu Pamekasan dan dalam Prosiding Konferensi Nasional Matematika XIII memaparkan sumbangsihnya dalam tulisan berjudul Pendekatan Realistik dalam Pembelajaran Matematika di Lingkungan Madrasah (Semarang: Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Universitas Negeri Semarang Bekerjasama dengan Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2006), hlm. 365.

Page 4: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

3

pelajaran matematika di kelas X jumlah materinya terlalu banyak sedangkan

waktunya sangat terbatas. Selain itu, input dari siswa MAN Semarang 2 yang

kebanyakan berasal dari daerah pinggiran dan lingkungan sekitar, rata-rata

memiliki daya tangkap atau tingkat kecerdasan yang masih di bawah standar,

serta kemampuan siswa yang sangat terbatas, mengharuskan guru untuk bisa

dan dituntut lebih ekstra menjelaskan dan memahamkan dalam proses KBM.

Berkaitan dengan penjabaran permasalahan di atas, seperti rendahnya

minat dan hasil belajar matematika lantaran matematika terasa sulit,

sebenarnya dikarenakan banyak guru matematika yang masih mengajarkan

matematika dengan materi dan metode yang tidak menarik, dimana guru

menerangkan atau teacher telling sementara murid mencatat. Pendekatan

pengajaran matematika selama ini masih menggunakan pendekatan traditional

atau mekanistik yang menekankan proses drill and practice, prosedural serta

menggunakan rumus dan algoritma, sehingga siswa dilatih mengerjakan soal

seperti mekanik atau mesin. Konsekuensinya bila mereka diberikan soal yang

berbeda dengan soal latihan, mereka membuat kesalahan atau error seperti

komputer. Hasilnya, juga akan berpengaruh terhadap rendahnya nilai hasil

belajar matematika.

Hal ini dibuktikan dengan angket yang telah peneliti sebarkan

berkaitan dengan hasil belajar matematika siswa madrasah, 76 % dari 50

siswa menyatakan bahwa nilai pelajaran matematika merupakan nilai yang

paling rendah jika dibandingkan dengan pelajaran lain. Ini disebabkan karena

mereka tidak terbiasa memecahkan masalah yang sebenarnya banyak terjadi di

sekeliling mereka berkaitan dengan pembelajaran matematika.

Padahal ada dua tantangan yang selalu dihadapi oleh guru adalah, pertama bagaimana seorang guru mampu memberikan dorongan kepada muridnya agar tertarik dalam pembelajaran mereka dan membuat mereka merasa bahwa apa yang dipelajarinya itu benar-benar sangat berguna (worthwhile). Dan yang kedua, adalah bagaimana mereka memperoleh gagasan (ideas), konsep (concept) dan keahlian (skills) melalui proses pembelajaran yang benar-benar bermakna (Floyd, dkk., 1972:1). Untuk menjawab semua tantangan tersebut Freudental menyarankan bahwa pembelajaran matematika hendaknya diubah ke dalam konteks yang akrab dengan kehidupan siswa

Page 5: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

4

(structuring of realy which is familiar with students daily life). Hal serupa juga diketengahkan oleh Burton (di Mathematics Teacher 140, 1993) bahwa melalui belajar Matematika di dunia nyata (the real world) diharapkan siswa akan merasa lebih akrab dan senang dengan materi yang dipelajarinya serta mampu memahami materi tersebut melalui aktivitasnya.4

Disini guru harus memberanikan diri menuntaskan siswa dalam belajar

sebelum ke materi selanjutnya, karena hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi

miskonsepsi yang akan membelenggu siswa dalam belajar matematika. Sebab

sebagian filosof dan pakar pendidikan, mempunyai keyakinan bahwa siswa

lebih baik mempelajari sedikit materi sampai matang (tuntas) daripada belajar

banyak namun dangkal. Meskipun dengan banyaknya tuntutan pencapaian

target kurikulum sampai pencapaian kompetensi, namun dengan alokasi waktu

yang terbatas.

Untuk mendukung proses pembelajaran yang sesuai dengan perubahan

kurikulum yang ada, yaitu KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) dan

agar sesuai dengan tujuan pendidikan matematika, diperlukan suatu

pengembangan materi pelajaran matematika yang difokuskan pada aplikasi

dalam kehidupan sehari-hari (kontekstual) serta disesuaikan dengan tingkat

kognitif peserta didik.

Oleh karena itu, disini peneliti merasa berusaha untuk mencari

alternatif model pembelajaran yang diharapkan nantinya dapat membantu

meningkatkan sikap positif, menumbuhkan semangat siswa dan juga

meningkatkan hasil belajar siswa. Ditinjau dari perubahan kurikulum yang

saat ini sedang diberlakukan yaitu KTSP dan penjabaran permasalahan di atas,

dengan demikian secara kolaboratif peneliti bersamaan dengan guru

matematika MAN Semarang 2 kelas X yaitu Istianah, S.Pd mencari solusi

bagaimana mengemas pembelajaran matematika menjadi menyenangkan dan

tidak ditakuti oleh siswa. Kiranya dengan penerapan Mathematics in the Real

World bermodelkan RME (Realistic Matematics Education) ini adalah salah

satu pembelajaran yang sesuai dengan perubahan tersebut.

4 Mutadi, Materi Pelatihan Terintegrasi Matematika, Buku 2, (Semarang, 2005), hlm.12.

Page 6: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

5

B. PENEGASAN ISTILAH

Untuk menghindari kesalahan dalam mengartikan dan memahami

pokok kajian penelitian ini, maka perlu dijelaskan batas-batas pengertian dan

maksud dari penelitian ini. Sebagaimana disebutkan di atas bahwa judul

penelitian ini adalah “Menumbuh kembangkan Sikap Positif dengan

Pendekatan Mathematics In The Real World Bermodelkan RME Pada Materi

Sistem Persamaan Linier Dua Variabel (Studi Tindakan Pembelajaran

Matematika di Keas X.C dalam Pelaksanaan KTSP Tahun Pelajaran

2008/2009)”.

Adapun hal-hal yang perlu dijelaskan hingga terbentuk suatu

pengertian yang utuh sesuai dengan maksud sebenarnya dari judul penelitian

ini antara lain:

1. Sikap positif, artinya dalam proses pembelajaran matematika, siswa

mempunyai kecenderungan untuk menerima atau menolak suatu konsep

atau ide, apabila tidak sesuai dengan alur pikirannya. Siswa dapat berfikir

dan bersikap positif apabila sebuah pembelajaran dapat memberikan

manfaat nyata untuk kehidupannya. Misalnya siswa menilai bahwa

matematika merupakan pelajaran yang menyenangkan, tidak sulit, dan

mengasyikkan.

Berkaitan dengan berpikir positif siswa terhadap matematika,

Russeffendi mengatakan bahwa anak-anak menyenangi matematika hanya

pada awal permulaan mereka berkenalan dengan matematika yang

sederhana. Makin tinggi tingkatan sekolahnya dan makin sukar matematika

dipelajarinya akan semakin berkurang minatnya. Begle (1979) juga

menjelaskan bahwa siswa yang hampir mendekati sekolah menengah

mempunyai sikap positif terhadap matematika yang secara perlahan

menurun.

2. Mathematics in the Real World (MRW), adalah matematika dalam

kehidupan sehari-hari, dalam kehidupan nyata yang erat sekali

hubungannya dengan lingkungan sekitar. Mathematics in the real world ini

akan lebih dapat meningkatkan motivasi siswa, sebab berusaha

Page 7: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

6

menghadirkan matematika sebagai sesuatu yang akrab dengan kehidupan

anak, sehingga lebih bermakna (meaningful) dan sekaligus memberikan

pemahaman yang sebenarnya (real understanding) pada diri siswa.5

Disini peneliti lebih memfokuskan pada satu model pembelajaran,

yaitu RME (Realistic Mathematics Education), sebab dengan RME ini

merupakan model yang paling dekat dengan kehidupan real/nyata dalam

proses pembelajaran matematika. Sehingga antara RME dengan MRW

dapat menjadi kombinasi model pembelajaran matematika yang kreatif

dan menyenangkan.

3. ”Realistic Mathematics Education (RME) merupakan pembelajaran yang

dilaksanakan dengan menempatkan realitas dan pengalaman siswa sebagai

titik awal pembelajaran”.6 Model pembelajaran RME ini berbasis pada

matematisasi pengalaman sehari-hari dan penerapan matematika dalam

kehidupan sehari-hari. Dalam RME masalah realistik dijadikan pangkal

tolak pembelajaran, siswa menjawab masalah realistik dengan

menggunakan pengetahuan informal.

4. Sistem Persamaan Linier Dua Variabel yang dimaksud dalam penelitian ini

adalah salah satu materi pokok yang diajarkan di kelas X SMA/MA pada

semester gasal. Kompetensi Dasar yang diambil dalam pelaksanaan

penelitian ini adalah siswa mampu merancang model matematika dari

masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linier dua variabel serta

mampu menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan

dengan sistem persamaan linier dan penafsirannya.

5. Studi tindakan artinya disini peneliti secara kolaboratif berusaha

mempelajari berbagai tindakan dan permasalahan siswa dalam kelas yang

diteliti, sebagai upaya memperbaiki proses belajar mengajar matematika

yang nantinya diharapkan ke depan setelah dilakukan classromm action

5 Mutadi, ibid, hlm. 14. 6 Asih Nur Hayati, Penerapan Model Pembelajaran RME untuk Meningkatkan Aktivitas

dan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas VII SMPN I Banjarejo Blora Tahun Pelajaran 2007/2008 Pada Materi Pokok Segiempat (Skripsi UNNES: Jurusan Matematika Fakultas MIPA, 2008), hlm. 15.

Page 8: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

7

reseach ini, tujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan sikap positif

terhadap pembelajaran matematika dapat tercapai.

Jadi penelitian dengan judul “Menumbuhkembangkan Sikap Positif

melalui Pendekatan Mathematics In The Real World Bermodelkan RME

(Studi Tindakan Pembelajaran Matematika Dalam Pelaksanaan KTSP

Tahun Pelajaran 2008/2009)”, berarti dalam penelitian ini akan berusaha

memberikan suatu cara pembelajaran yang akrap dengan kehidupan siswa.

Diharapkan dapat memberikan pemahaman yang sebenarnya pada diri

siswa, baik dalam intern kelompok dan antar kelompok sehingga siswa

berupaya terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan dapat menumbuhkan

sikap positif siswa.

C. IDENTIFIKASI MASALAH

Banyaknya masalah dalam pendidikan matematika di Indonesia

merupakan salah satu alasan untuk mereformasi pendidikan matematika di

sekolah. Untuk itu beberapa permasalahan yang telah dijabarkan dalam

pendahuluan di atas, ada beberapa permasalahan seputar pembelajaran

matematika yang akan peneliti kaji, diantara sebagai berikut:

1. Dalam angket siswa terhadap pembelajaran matematika yang telah peneliti

sebarkan, 68 % dari 50 siswa mengatakan bahwa matematika masih

menjadi pelajaran yang paling dianggap sulit diantara mata pelajaran yang

lain. Sehinggga banyak siswa yang tidak termotivasi dan tidak mempunyai

sikap positif dalam pembelajaran matematika.

2. Diantara nilai hasil belajar siswa, data hasil angket juga menunjukkan

bahwa 76 % dari 50 siswa madrasah, menyatakan pelajaran yang nilainya

paling rendah adalah nilai matematika. Sehingga dari waktu ke waktu hasil

belajar siswa pada pelajaran metematika terus mengalami penurunan,

sebab kebanyakan siswa menyukai matematika hanya pada awal

permulaan (matematika dasar).

3. Data dari beberapa surat kabar menyatakan bahwa kebanyakan guru masih

menggunakan metode tradisional dimana guru menerangkan atau ‘teacher

Page 9: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

8

telling’ sementara murid mencatat. Konsekuensinya bila mereka diberikan

soal latihan, mereka akan membuat kesalahan atau eror seperti komputer.

Sebab mereka tidak terbiasa memecahkan masalah yang sebenarnya

banyak terjadi di sekeliling mereka berkaitan dengan pembelajaran

matematika.

4. Hasil wawancara dengan guru matematika MAN Semarang 2 menyatakan

bahwa sejauh ini pelaksanaan di lapangan, sebagian guru mengakui masih

banyak mengalami kesulitan dalam pelaksanaan KTSP (Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan). Untuk itu dibutuhkan pengemasan model

ataupun pendekatan pembelajaran matematika yang sesuai dengan adanya

perubahan kurikulum tersebut. Sebab dalam KTSP lebih ditekankan pada

kompetensi dan pembelajaran kontekstual pada siswa.

Akibat begitu besarnya persepsi negatif terhadap matematika, dan

banyaknya problem sekitar pembelajaran Matematika yang dipaparkan di atas,

perlu kiranya kita sebagai guru yang mengajar Matematika melakukan upaya

yang dapat membuat proses belajar-mengajar menjadi lebih bermakna dan

menyenangkan. Maka untuk mengurangi ketakutan atau persepsi negatif

terhadap matematika, kita harus mampu menciptakan kondisi belajar yang

menyenangkan, yaitu dengan pentingnya mengaitkan seluruh materi

pembelajaran dengan realitas sekeliling yang berhubungan dengan kehidupan

kita sehari-hari.

D. PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan dari uraian dan pokok-pokok pemikiran di atas, maka

perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana skenario pembelajaran dengan strategi Mathematics in the

Real World bermodelkan RME dalam pelaksanaan KTSP yang lebih

operasional di MAN Semarang 2?

2. Apakah pembelajaran Mathematics in the Real World bermodelkan RME

dapat menumbuhkembangkan sikap positif, meningkatkan keaktifan dan

hasil belajar siswa di kelas X MAN Semarang 2?

Page 10: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

9

E. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini diharapkan dapat:

a. Menemukan format skenario pembelajaran matematika dengan

penerapan Mathematics in the Real World (MRW) bemodelkan

Realistics Matematic Education (RME).

b. Mengetahui sejauh mana pengaruh pembelajaran Mathematics in the

Real World dapat meningkatkan keaktifan, hasil belajar dan berpikir

positif terhadap matematika.

c. Dihasilkan bentuk prototype/modul panduan model pembelajaran

matematika dengan kolaborasi metode pembelajaran MRW dengan

RME.

2. Manfaat Penelitian

Hasil pelaksanaan penelitian ini nantinya diharapkan dapat

memberi manfaat antara lain;

a. Lahirnya suatu model pembelajaran baru yang dapat memberi nuansa

siswa dapat menghadapi masalah, memecahkannya, dan siap

menghadapi masalah baru, yaitu dengan penerapan Mathematics in the

Real World bemodelkan RME.

b. Bagi guru, diperolehnya suatu kreativitas variasi pembelajaran yang

sesuai dengan tuntutan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP

2006) yang berakarkan kurikulum 2004, yakni memberi banyak

keaktifan pada siswa dan guru sebagai fasilitator, dengan penerapan

Mathematics in the Real World bemodelkan RME.

c. Bagi sekolah, Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

sumbangan yang bermanfaat bagi sekolah dengan adanya informasi

yang diperoleh, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan kajian bersama

agar dapat meningkatkan kualitas sekolah.

d. Bagi pengembangan kurikulum, diperolehnya ketepatan implementasi

pembelajaran sesuai dengan tuntutan kurikulum berbasis kompetensi.

Page 11: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

10

e. Lembaga, khususnya Jurusan Tadris Prodi Matematika Fakultas

Tarbiyah IAIN Walisongo memiliki prototype kolaborasi teori

Mathematics in the Real World (MRW) dengan model Realistic

Mathematics Educatio (RME).

f. Bagi peneliti, dapat menambah pengalaman secara langsung

bagaimana aplikasi strategi pembelajaran yang baik dan

menyenangkan.

F. TINJAUAN PUSTAKA

1. Kajian Penelitian Pendukung yang Telah Dilaksanakan

Penulis menyadari telah banyak penelitian yang mengemukaan

tentang model pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME).

Namun selama ini, baru di sepanjang tahun 2008 ini, penulis baru

menemukan 4 penelitian RME dalam pendekatan tindakan kelas atau

action research. Diantara yang penulis temui adalah:

1) Ita A. Silalahi, dalam penelitiannya yang berjudul “Penerapan Model

RME untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Kemampuan Komunikasi

Matematika Siswa Kelas VII A Semester Genap Tahun Pelajaran

2007/2008 SMPN 4 Batang pada materi Pokok Balok dan Kubus”,

UNNES, 2008.

2) Abdul Rouf, dalam penelitiannya skripsi S1 “Pembelajaran

Matematika dengan Pendekatan RME untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Siswa pada Materi Pokok Persegi Panjang dan Persegi Siswa

Kelas VII B Semester 2 MTs Mafatihul Akhlaq Demangan Jepara

Tahun Pelajaran 2007/2008”, UNNES, 2008.

3) Asih Nur Hayati, dalam judul skripsinya “Penerapan Model

Pembelajaran RME untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar

Siswa Kelas VII SMPN 1 Banjarejo Blora Tahun Pelajaran 2007/2008

pada Materi Pokok Segi Empat”, UNNES, 2008.

4) Yuyun Hestina Hidayati dalam penelitiannya “Meningkatkan Hasil

Belajar Siswa Kelas V MI Al-Ittihad Citrosono Grabag Magelang

Page 12: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

11

dengan Pendekatan RME pada Volum Kubus dan Balok Tahun

Pelajaran 2007/ 2008”, UNNES, 2008.

Dari keempat penelitian yang telah penulis jabarkan di atas,

penelitian tindakan yang menggunakan model Realistic Mathematics

Education tersebut ternyata mampu meningkatkan aktivitas dan keaktifan

siswa, kemampuan komunikasi matematika siswa serta hasil belajar siswa.

Dalam Prosiding Konferensi Nasional Matematika XIII Tahun

2006 oleh seluruh praktisi pendidikan matematika se-Indonesia yang

diadakan di Semarang, penulis juga mengunakan acuan dari beberapa

makalah berkaitan dengan matematika realistik hasil konferensi tersebut

yang diterbitkan oleh Jurusan Matematika Fakultas MIPA UNNES

bekerjasama dengan Penerbit UNDIP, antara lain: Endang Setyo Winarni

(Pembelajaran Matematika Realistik Pada Soal Cerita untuk Siswa Kelas

V SD Sesuai dengan Kurikulum 2004: Universitas Negeri Malang),

Rahmah Johar (Meningkatkan Daya Juang dan Hasil Belajar Siswa di

Aceh Melalui Pembelajaran Matematika Realistik Bernuansa Islami:

FKIP Universitas Syiah Kuala-Banda Aceh), Sri Indriati Hasanah

(Pendekatan Realistik dalam Pembelajaran Matematika di Lingkungan

Madrasah: FKIP Universitas Madura), serta Zulkardi dan Ratu Ilma

(Mendesain Sendiri Soal Kontekstual Matematika: PPs Unsri Palembang).

2. Kajian Penelitian yang Relevan

Sebagai tinjauan pustaka, penulis menggunakan sumber primer

dari buku “Materi Pelatihan Terintegrasi Matematika”, karya Mutadi,

S.Pd., M.Ed, sebagai acuan teori Mathematics in the Real World, dan buku

“Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Suatu Panduan Praktis”, karya

Dr. E. Mulyasa, M.Pd., sebagai panduan peneliti dalam penerapan KTSP

dalam pembelajaran matematika di lapangan. Penulis juga mengunakan

buku-buku psikologi pendidikan dari beberapa tokoh, untuk mempelajari

lebih detail terkait sikap positif dan keaktifan siswa, serta buku dari Dr.

Page 13: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

12

Turmudi, M.Ed., M.Sc., Ph.D. yang berjudul ”Landasan Filsafat dan Teori

Pembelajaran Matematika (Berparadigma Ekploratif dan Investigatif)”

Kalau selama ini beberapa penelitian yang telah disebutkan di atas

lebih mengaplikasikan penerapan model RME, maka disini penulis

mencoba mengkolaborasikan antara teori Mathematics in the Real World

dengan model pembelajaran RME yang telah ada, khususnya di Madrasah.

Disamping itu penulis ingin mengetahui lebih banyak di lapangan terkait

pandangan positif/negatif siswa terhadap matematika dan mempelajari

tindakan sejauh mana proses pembelajaran matematika di sekolah dalam

pelaksanaan KTSP yang diberlakukan oleh pemerintah saat ini.

G. SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI

Untuk memberikan gambaran secara garis besar, maka sistematika

penulisan skripsi ini akan disajikan dalam tiga bagian, yaitu bagian muka,

bagian isi dan bagian akhir.

1. Bagian muka (preliminary), berisi halaman-halaman judul, pengesahan,

abstrak, motto, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel dan daftar lampiran.

2. Bagian isi atau batang tubuh, terdiri atas beberapa bab yang dijabarkan

sebagai berikut:

BAB I: PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang: latar belakang masalah, penegasan istilah,

identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat dan

kontribusi penelitian, tinjauan pustaka serta sistematika penulisan skripsi.

BAB II: LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS.

Bab ini berisi kerangka teori yang diperlukan sebagai dasar titik

tolak dalam pembahasan permasalahan penelitian. Kerangka teori ini

sekaligus akan menjadi sudut pandang yang digunakan untuk menafsirkan

data-data penelitian lapangan.

BAB III: METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini akan menjelaskan tentang dimana penelitian ini akan

dilaksanakan, kapan penelitian ini akan dilaksanakan, apa yang mau

Page 14: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

13

diukur dan bagaimana cara mengukur. Bab ini terdiri dari beberapa sub

bab, yaitu: subyek penelitian, variabel penelitian, metode pengumpulan

data dan pengolahan data, metode penyusunan instrumen, waktu dan lama

penelitian, siklus kegiatan, indikator kinerja.

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini terdiri dari hasil penelitian, evaluasi dan refleksi, serta hasil

beberapa angket, wawancara atau instrument lain yang peneiti sebarkan.

BAB V: PENUTUP

Bab akhir ini berisi kesimpulan, saran-saran dan kata penutup.

3. Bagian terakhir laporan ini melengkapi data-data yang kurang sesuai untuk

dimasukan kedalam bagian isi laporan. Disamping itu bagian ini bersifat

menyempurnakan sajian laporan penelitian. Bagian akhir laporan

penelitian ini terdiri atas: daftar pustaka, lampiran-lampiran dan daftar

riwayat pendidikan peneliti.

Page 15: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Lamp : 4 (empat) eks.

Hal : Naskah Skripsi

A.n. Sdr. Nida Naily Illiyyun

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan maka kami menyatakan bahwa

naskah skripsi saudara :

Nama : Nida Naily Illiyyun

NIM : 3104246

Judul : Menumbuh Kembangkan Sikap Positif dengan Penerapan Teori

Mathematics in the Real World Bermodelkan RME Pada Materi

Sistem Persamaan Linier Dua Variabel (Studi Tindakan

Pembelajaran Matematika di Kelas X.C MAN Semarang 2)

Sudah selesai proses bimbingan sepenuhnya saya mohon agar skripsi saudara

tersebut dapat dimunaqosyahkan

Demikian harap menjadi maklum

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Semarang, 9 Januari 2009

Pembimbing I Pembimbing II

Saminanto, S.Pd H. Mursid, M.Ag

Page 16: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

iii

PEGESAHAN PENGUJI

Tanggal Tanda Tangan Alis Asikin, M.A Januari 2009

Ketua

Hj. Minhayati Saleh, M.Sc Januari 2009

Sekretaris

Drs. Karnadi Hasan, M.Pd Januari 2009

Anggota

Drs. Abdul Wahid, M.Ag Januari 2009

Anggota

Page 17: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

iv

DEKLARASI

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab penulis menyatakan bahwa

skripsi ini tidak berisi materi yang telah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan.

Dengan demikian skripsi ini tidak berisi satu pun pikiran-pikiran orang lain, kecuali

informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan

Semarang 9 Januari 2009

Deklarator

Nida Naily Illiyyun

Page 18: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

v

ABSTRAK

Nida Naily Illiyyun (NIM: 3104246). Menumbuh Kembangkan Sikap Positif dengan Penerapan Mathematics in the Real World Bermodelkan RME Pada Materi Sistem Persamaan Linier Dua Variabel (Studi Tindakan Pembelajaran Matematika di Kelas X.C MAN Semarang 2). Skripsi. Semarang. Program Strata 1 Jurusan Tadris Matematika IAIN Walisongo 2009.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) sikap positif siswa dalam pembelajaran matematika, keaktifan, ketrampilan dan hasil belajar siswa melalui pendekatan mathematics in the real world bermodelkan RME. 2) Mencari strategi yang operasional untuk menumbuhkankembangkan sikap positif, keaktifan, ketrampilan, dan hasil belajar siswa melalui pendekatan mathematics in the real world bermodelkan RME.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian ini sangat sesuai dengan adanya perubahan kurikulum saat ini, yaitu KTSP yang dilandasi oleh kompetensi dan pembelajaran kontekstual. Sebab pembelajaran melalui pendekatan mathematics in the real world bermodelkan RME sangat erat dengan kehidupan keseharian siswa yang bertujuan membuat siswa bersikap positif terhadap pembelajaran matematika, melatih keaktifan da keterampilan siswa serta mampu meningkatkan hasil belajar dan mencapai kompetensi materi sistem persamaan linier dua variabel.

Pelaksanaan penelitian dibagi dalam dua siklus, yang tiap siklusnya terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Hasil pengamatan dan refleksi akan dijadikan bahan rujukan untuk pelaksanaan siklus berikutnya. Sehingga proses dan hasil pelaksanaan siklus berikutnya diharapkan akan lebih baik dari siklus sebelumnya. Dari tiap siklus akan diukur sikap positif, proses keaktifan dan keterampilan siswa, serta ketuntasan hasil belajar siswa.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran melalui pendekatan mathematics in the real world bermodelkan RME dapat menumbuhkan sikap positif siswa, menciptakan siswa aktif, bersemangat, pandai dalam menyelesaikan masalah dalam bentuk cerita yang berkaitan dengan masalah kehidupan mereka sehari-hari baik individu maupun kelompok, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X.C di MAN Semarang 2. Hal ini dibuktikan dengan selalu meningkatnya keempat indikator keberhasilan dalam pembelajaran matematika melalui pendekatan mathematics in the real world bermodelkan RME. Untuk peningkatan prosentase sikap siswa di siklus terakhir mampu mencapai hingga 87,40%; keaktifan mencapai 82,57%; keterampilan 89,37% dan hasil belajar 80,56%. Dengan demikian, keempat indikator tersebut telah mencapai standar indikator keberhasilan di atas 60%.

Hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan informasi dan masukan bagi para civitas akademika, para mahasiswa, para tenaga pengajar khususnya bidang matematika serta mampu memberikan semangat dan sikap positif mahasiswa terhadap pembelajaran matematika agar senantiasa berprestasi dengan baik.

Page 19: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

vi

MOTTO

“Belajar adalah merupakan perubahan tingkah laku pada hati (jiwa) si pelajar

berdasarkan pengetahuan yang sudah dimiliki menuju perubahan baru”1

1 Shaleh Abdul Aziz san Abdul Aziz Majid, At-Tarbiyah wa Thuruqut Tadris, juz 1 (Mesir:

Darul Ma’ari , t.th), hlm. 169.

Page 20: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

vii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan sebagai tanda cinta untuk:

Kedua Orang Tuaku; Ayahanda Nur Kholiq, B.A, Ibunda Sri Wahyuningsih, B.A,

Kakakku tersayang yang selalu aku banggakan: Wasief Faizun Ni’am,

Harapanku: Dek Auli Naimul Umam, dan

Mbah Putri Tegal.

Dan sebagai ucapan terima kasih dan rasa hormat untuk:

Guruku Matematika SMP, Bapak Mardiono yang telah membuka mataku dan

menuntunku untuk menunjukkan indahnya belajar matematika,

Guruku Matematika di MAN Kudus 2, Ibu Fatimah tersayang, terima kasih telah

menjadi figur idolaku dan membuatku semakin mencintai matematika,

Seluruh dosen Matematika di IAIN Walisongo Semarang.

Page 21: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Ilahi Rabbi yang telah melimpahkan

rahmat, taufiq, hidayah dan inayahnya sehingga penulis menyelesaikan penyususnan

skripsi ini dengan lancar. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi

Muhammad SAW. beserta keluarga, sahabat dan semua orang yang mengikuti jejak

langkahnya dalam menjalani kehidupan yang fana ini.

Dalam upaya menyelesaikan penelitian ini, saya telah banyak mendapatkan

bantuan dari berbagai pihak. Bantuan-bantuan tersebut tentunya sangat berarti dan

membawa manfaat yang besar bagi penulis. Untuk itulah dalam kesempatan ini saya

ingin menyampaikan rasa terimakasih kepada mereka.

Terimakasih kepada:

1. Bapak Rektor, Bapak Dekan dan stafnya yang telah berkenan membantu

secara administratif atas proses penyelasaian skripsi ini.

2. Bapak Saminanto, S.Pd dan Ibu. dan Bapak H.Mursid, M.Ag dan Ibu sebagai

pembimbing dan guru abadi saya yang telah mengarahkan dan memberi

spririt lahir batin demi selesainya skripsi ini secara maksimal. Mereka

pulalah figur orang tua kedua saya.

3. Ibu Istianah, seluruh murid kelas X.C, Bapak Kepala Sekolah dan Bapak

Waka Kurikulum dan segenap staf karyawan MAN Semarang 2 yang

membantu penulis selama proses penelitian hingga skripsi ini selesai.

4. Segenap kawan seperjuangan, adik, kakak dan teman sebaya di Kawah

Candradimuka LPM Edukasi, Gus Ubed, Mas Rikza, Bang Topiq, Mas

Sugi’, Mas Pendi, Mas Adzim, Mas Asep, Bang Mukti, Mba’ Tata, Mas

Bambang, Mas Hamam, Mas Suroso, Mas Nasrul, Mas Said, Mas Rozak,

Ubed, Lilik, Si Noek, Muid, Huda, Oyak, Naila, dan lainnya yang tidak

mungkin disebutkan satu-perstu, terima kasih telah membangun pondasi

berpikir dan bersikap saya. Suatu proses yang sangat penting menentukan

bagi kehidupan saya ke depan. Tetap semangat para pejuang!

Page 22: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

ix

5. Segenap Bapak-Ibu dosen yang telah dengan ikhlas mendampingi penulis

sebagai teman diskusi. Wabil khusus Bapak Saminanto, Bapak H.Mursid,

Bapak Mutadi yang selalu memberikan bimbingan dan motivasi, Ibu Nur

Asiah selaku wali studi, Bapak Amin Suyitno, Bapak Syamsul Ma’arif,

Bapak Agung Handayanto, Ibu Minhayati Saleh, Bapak Rikza Chamami,

Bapak Ubaidillah Ahmad, Bapak Ridwan, dan Bapak Karnadi.

6. Bapak dan Ibu tersayang serta seluruh keluarga yang telah mendorong dan

membantu penulis serta memberikan doa restu dalam menimba ilmu

pengetahuan.

7. Segenap Keluarga besar Karimunjawa Om Sidi, Om Ikin, Om Ilung, Om

Khodi, Bule’ Umi, Bule’ Umanah, dan keluarga besar Tegal Om Aziz, Bule’

Nur, Bude Yayuk, dan Mb’Eiyah yang senantiasa memberikan do’a,

motivasi dan kasih sayang.

8. Mbah Mahoni, Mama-Papa ‘Inda, Leenda, dan Nok Ela.

9. Sahabat-sahabat teristimewa, Kakak Ellatut, Bunda Farida, Teh Rina, Mami

Ratna, dan Umi Hani.

10. Para pengeran dan pejuang di laskar Leksika, Gus Alan, Gus Pendi, Gus

Ma’as, Khadziq, Muvid, Bo2, Toni, Badri, Ahwan, Jucky, Jojo, dan segenap

pejuang PMII Rayon Tarbiyah.

11. Sahabat-sahabat mahasiswa dan segenap pihak yang telah membatu

terselesainya skripsi ini .

Semoga semua kebaikan mendapat imbalan surga dan keridha’an dari Allah.

Dan juga semoga dengan amal sholeh tersebut mendapat syafaat dari Nabi

Muhammad SAW. Semoga skripsi sederhana ini dapat memberikan rmanfaat bagi

dunia pendidikan, khusunya bidang matematika.

Semarang, 9 Januari 2008

Nida Naily Illiyyun

Page 23: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..……………………………………............................................i

PERSETUJUAN PEMBIMBING.............................................…………………..…..ii

PENGESAHAN...........................................................................................................iii

DEKLARASI.....................................………………………………………………...iv

ABSTRAKSI.……………………………………………............................................v

MOTTO............…………………………………………….......................................vii

PERSEMBAHAN...…………………………...........................................................viii

KATA PENGANTAR................................…………………………………………...x

DAFTAR ISI................................................................................................................xi

BAB I: PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...............……………….................……………….1

B. Penegasan Istilah .............................................................................5

C. Identifikasi Masalah.........................................................................7

D. Perumusan Masalah.....……………................................................8

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian………………………....................9

F. Tinjauan Pustaka…………………………………........................10

G. Sistematika Penulisan Skripsi..…………………..........................12

BAB II: KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS TINDAKAN

A. Kajian Pustaka..............………………................................…….14

1. Peran Guru dalam Pembelajaran Matematika..........................14

2. Konsep Umum Belajar dan Pembelajaran Matematika............16

3. Berpikir Kreatif, Sikap Positif dan Motivasi Belajar

Matematika...............................................................................18

4. Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa...........................................20

5. Mathematics in the Real World (MRW)...................................21

6. Realistic Mathemartics Education (RME)................................24

Page 24: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

xi

7. Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP)......................................................................................26

8. Kompetensi Dasar Sistem Persamaan Linier............................27

9. Pembelajaran Matematika Realistik dalam Lingkungan

Madrasah...................................................................................32

B. Kerangka Berfikir....................................................……………..36

C. Hipotesis Tindakan........................................................................37

BAB III: METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian......................…………………………......38

B. Subyek Penelitian..........................................................................38

C. Waktu dan Tempat Penelitian........................................................39

D. Metode Pengumpulan dan Pengolahan Data.................................39

E. Metode Penyusunan Instrumen..……............................................41

F. Rancangan Penelitian.....................................................................42

G. Indikator Keberhasilan...................................................................49

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pra Siklus.......................................................................................51

B. Siklus 1..........................................................................................55

C. Siklus 2..........................................................................................59

BAB V: PENUTUP

A. Kesimpulan ...................................................................................66

B. Saran-Saran....................................................................................67

C. Penutup..........................................................................................69

DAFTAR KEPUSTAKAAN

DAFTAR TABEL

DAFTAR LAMPIRAN

Page 25: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Keterkaitan Materi Matematika dengan Syariat Islam....................... 33

Tabel 2 Indikator Keberhasilan Siswa dalam Pembelajaran Matematika........49

Tabel 3 Hasil Observasi Siswa Proses Pembelajaran Pra Siklus......................54

Tabel 4 Rata-Rata Ketuntasan Nilai Siswa Pra Siklus.................................... 54

Tabel 5 Rangkuman Prosentase Hasil Penilaian Indikator Keberhasilan........ 54

Tabel 6 Hasil Observasi Siswa Proses Pembelajaran Siklus 1........................57

Tabel 7 Rata-Rata Ketuntasan Nilai Siswa Siklus 1........................................ 58

Tabel 8 Rangkuman Prosentase Hasil Penilaian Siklus 1................................ 59

Tabel 9 Hasil Observasi Siswa Proses Pembelajaran Siklus 2........................62

Tabel 10 Rata-Rata Ketuntasan Nilai Siswa Siklus 2........................................ 62

Tabel 11 Rangkuman Prosentase Hasil Penilaian Siklus 2................................ 64

Tabel 12 Peningkatan Sikap Positif Siswa.........................................................66

Tabel 13 Peningkatan Aktifitas dan Keterampilan Siswa..................................67

Tabel 14 Rata-Rata dan Prosentase Ketuntasan Hasil Belajar.......................... 67

Page 26: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

xiii

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Jadwal Penelitian Tindakan Kelas.......................................................69

Lampiran 2 Daftar Hadir Kegiatan PTK Siswa Kelas X.C MAN Semarang 2......70

Lampiran 3 Angket Sikap Siswa (Pra Siklus).........................................................71

Lampiran 4 Hasil Jawaban Angket Siswa Pra Siklus.............................................72

Lampiran 5 Frekuensi dan Prosentase Jawaban Angket Awal Sikap Siswa...........73

Lampiran 6 Instrumen Penilaian Proses Pembelajaran Siswa................................74

Lampiran 7 Hasil Penilaian Keaktifan dan Keterampilan Individu Siswa Kelas X.C

MAN Semarang 2 Pra Siklus ..............................................................75

Lampiran 8 Lembar Observasi untuk Guru Pra Siklus...........................................76

Lampiran 9 Soal Tes Awal Pra Siklus....................................................................77

Lampiran 10 RPP Siklus 1 (Pertemuan Pertama).....................................................78

Lampiran 11 Daftar Kelompok Siswa Siklus 1.........................................................82

Lampiran 12 Hasil Penilaian Keaktifan dan Keterampilan Individu Siswa Kelas X.C

Siklus 1................................................................................................83

Lampiran 13 Lembar Observasi Keaktifan dan Sikap Siswa dalam Kelompok

(Siklus 1)..............................................................................................84

Lampiran 14 Lembar Observasi untuk Guru Siklus 1...............................................85

Lampiran 15 RPP Siklus 1 Pertemuan Kedua...........................................................86

Lampiran 16 Soal Tes Formatif Siklus 1..................................................................89

Lampiran 17 Kunci Jawaban Tes Formatif Siklus 1.................................................90

Lampiran 18 RPP Siklus 2 Pertemuan Pertama........................................................91

Lampiran 19 Prosedur Penilaian Siklus 2 Kegiatan Inti...........................................95

Lampiran 20 Kunci Jawaban Tes Proses Siklus 2.....................................................96

Lampiran 21 Tugas Rumah (Lembar Tugas Siswa) Siklus 2....................................98

Lampiran 22 Daftar Kelompok Siswa Siklus 2.........................................................99

Page 27: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

xiv

Lampiran 23 Hasil Penilaian Keaktifan dan Keterampilan Individu Siswa Kelas X.C

MAN Semarang 2 Siklus 2................................................................100

Lampiran 24 RPP Siklus 2 Pertemuan Kedua.........................................................101

Lampiran 25 Soal Tes Formatif Siklus 2................................................................104

Lampiran 26 Kunci Jawaban Tes Formatif Siklus 2...............................................105

Lampiran 27 Lembar Observasi Keaktifan dan Sikap Siswa dalam Kelompok

(Siklus 2)............................................................................................107

Lampiran 28 Lembar Observasi untuk Guru Siklus 2.............................................108

Lampiran 29 Daftar Nilai Hasil Belajar dalam Kegitan PTK.................................109

Lampiran 30 Angket Refleksi Siswa.......................................................................110

Lampiran 31 Hasil Angket Refleksi Sikap Siswa...................................................111

Lampiran 32 Frekuensi dan Prosentase Jawaban Angket Refleksi Siswa..............112

Lampiran 33 Dokumentasi Kegiatan PTK..............................................................113

Page 28: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

xv

DAFTAR RIWAYAT PENDIDKAN PENELITI

Nama : Nida Naily ’Illiyyun

NIM : 3104246

Tempat Tanggal Lahir : Jepara, 4 Noovember 1986

Alamat Asal : Jl. Patimura RT. 02/RW. I Desa Karimunjawa

Kecamatan Karimunjawa Kabupaten Jepara

Jenjang Pendidikan

1. SDN I Karimunjawa Lulus Tahun 1999

2. SMPN I Karimunjawa Lulus Tahun 2001

3. MAN 2 Kudus Lulus Tahun 2004

4. IAIN Walisongo Semarang Angkatan 2004

Pengalaman Organisasi Intra Kampus

1. Pemimpin Redaksi (Pemred) Buletin Edukasi Periode

2005/2006

2. Pemred Majalah Edukasi Periode 2006/2007

3. Pemred Jurnal Edukasi Periode 2007/2008

4. Pengurus Harian BEMJ Tadris Periode 2004/4005

Prestasi

1. Juara 1 Presentasi Makalah dan Debat Ilmiah PASSKA

2004

2. Juara 1 Penulisan Artikel Depag Award 2006

Semarang, 9 Januari 2008

Peneliti

Nida Naily Illiyyun NIM. 3104246

Page 29: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

14

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS TINDAKAN

A. KAJIAN PUSTAKA

1. Peran Guru dalam Pembelajaran Matematika

Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradapan bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa (UU RI No. 20 Tahun 2003).1

Berdasarkan fungsi pendidikan nasional tersebut, maka peran guru

menjadi kunci keberhasilan dalam misi pendidikan dan pembelajaran di

sekolah selain bertanggung jawab untuk mengatur, mengarahkan dan

menciptakan suasana kondusif yang mendorong siswa untuk

melaksanakan kegiatan di kelas.

Untuk mencapai tujuan dan misi pendidikan nasional yang

dimaksud, maka guru merupakan kunci sekaligus ujung tombak

pencapaian misi pembaharuan pendidikan, mereka berada di titik sentral

untuk mengatur, mengarahkan dan menciptakan suasana kegiatan belajar

mengajar. Oleh karenanya secara tidak langsung guru dituntut untuk lebih

profesional, inovatif, perspektif, dan proaktif dalam melaksanakan tugas

pembelajaran.2 Sebab, guru dan kurikulum merupakan dua aspek yang

paling penting dalam menentukan keberhasilan roda pendidikan.

Pelaksanaan pendidikan dimana pun tidak akan pernah mencapai

hasil yang optimal tanpa adanya guru dan kurikulum yang baik. Guru yang

baik, dalam hal ini adalah guru dengan kepemilikan profesionalisme yang

memadai, tak terkecuali guru matematika yang merupakan persyaratan

mutlak bagi terselenggaranya pendidikan dan pembelajaran matematika

yang baik.

1 Zainal Aqib, Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: Yrama Widya, 2008), cet ke-4, hlm.

85.

2Ibid, hlm. 124.

Page 30: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

15

Guru yang profesional di satu sisi dan kurikulum yang fleksibel

dan antisipatif di sisi lain akan lebih sempurna jika disertai dengan sistem

penyajian yang memadai. Guru yang profesional bukanlah guru yang

hanya menguasai materi ajar (subject matter) secara memadai, tetapi selain

itu juga menguasai metode penyampaian (methodology) secara memadai

pula.3

Dengan disahkannya Undang-Undang Guru dan Dosen oleh DPR

RI pada tanggal 6 Desember 2005 lalu, banyak pihak berharap kualitas

pendidikan di Indonesia akan meningkat secara signifikan. Terlebih

dengan adanya Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan, yang di dalamnya mencakup standar untuk pendidik

dan tenaga kependidikan, maka peran penting pendidik/guru sebagai agen

pembelajaran dituntut untuk mempunyai empat kompetensi, yaitu

kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi professional,

dan kompetensi sosial. Kompetensi guru ini, menjadi hal penting

mengingat bahwa guru merupakan salah satu komponen yang sangat

berperan dalam proses pembelajaran, dan secara langsung mempengaruhi

peningkatan kualitas siswa.

Tidaklah berlebihan jika kemudian dikatakan bahwa tuntutan

seorang guru memang amatlah berat jika memperhatikan empat

kompetensi yang harus dimiliki seorang guru seperti yang diamanatkan

dalam UU Guru dan Dosen di atas. Pengembangan kompetensi guru

menjadi hal penting mengingat bahwa guru merupakan salah satu

komponen yang sangat berperan dalam proses pembelajaran, dan secara

langsung mempengaruhi peningkatan kualitas belajar siswa. Maka untuk

mencapai kompetensi tersebut, guru harus selalu berusaha keras

meningkatkan pengetahuan, wawasan, dan keterampilannya dalam

mengajar dan berkomunikasi. Perlu uluran tangan banyak pihak untuk

3 Ki Supriyoko, “Kata Pengantar”, dalam Sjafnir Ronisef (eds.), Mengurai Benang Kusut

Pendidikan: Gagasan Para Pakar Pendidikan, (Jakarta: Transformasi UNJ, 2003), hlm. xxiv.

Page 31: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

16

membantu guru mengembangkannya hingga dapat memiliki keempat

kompetensi yang diharapkan.

Sebagai upaya mengembangkan kompetensi yang dimiliki guru

serta memperbaiki proses pembelajaran, khususnya matematika dan

memecahkan masalah yang dihadapi oleh guru matematika, perlu

dilakukan penelitian tindakan kelas atau action research.

2. Konsep Umum Belajar dan Pembelajaran Matematika

Pendidikan adalah upaya sadar yang dilakukan agar siswa dapat

mencapai tujuan tertentu. Agar siswa dapat mencapai tujuan pendidikan

yang telah ditentukan, maka diperlukan wahana yang dapat digambarkan

sebagai kendaraan. Dengan demikian pembelajaran matematika adalah

kegiatan pendidikan yang menggunakan matematika sebagai kendaraan

untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.

Matematika dipandang sebagai dua hal aktivitas interaktif dan

aktivitas konstruktif. Secara singkat, konstruktivisme didefinisikan sebagai

suatu pendekatan pembelajaran dimana siswa diberi kesempatan untuk

mengkonstruksi sense mereka tentang apa yang dipelajari dengan

membangun koneksi internal atau relasi antara ide-ide dan fakta-fakta

yang diajarkan (Borich & Tombari).4 Matematika sebagai wahana

pendidikan tidak hanya dapat digunakan untuk mencapai suatu tujuan,

misalnya mencerdaskan siswa, tetapi dapat pula membentuk kepribadian

siswa serta mengembangkan keterampilan tertentu.5 Hal itu mengarahkan

perhatian kepada pembelajaran nilai-nilai dalam kehidupan melalui

matematika.

Inovasi dalam pembelajaran matematika cenderung berurusan

dengan tiga hal, yaitu bagaimana memahami matematika, bagaimana

mengajarkan matematika dan bagaimana mengakses pemahaman

4 Turmudi, Landasan Filsafat dan Teori Pembelajaran Matematika (Berparadigma Eksporatif dan Investigatif), (Jakarta: Leuser Cita Pustaka, 2008), hlm. 69.

5 R. Soedjadi, Kiat Pendidikan Metematika di Indonesia,Konstatasi Keadaan Masa Kini Meniuju Harapan Masa Depan, (Jakarta:Direktorat Jenderal Pendidikan Tingggi Departemen Pendidikan Nasional, 1999/2000), hlm. 6.

Page 32: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

17

matematika.6 Pembelajaran matematika yang efektif memerlukan

pemahaman apa yang siswa ketahui dan perlukan untuk dipelajari,

kemudian memberikan tantangan dan dukungan kepada mereka agar siswa

dapat belajar dengan baik.7

Bagaimana seorang guru berusaha menguasai matematika yang

akan diajarkannya serta bagaimana mengajarkannya kepada siswa yang

tengah berkembang, merupakan seni atau kiat tersendiri. Tidaklah benar

jika ada anggapan bahwa seseorang yang telah menguasai matematika

dengan baik, maka akan dengan sendirinya mampu mengajarkannya

dengan baik pula.8 Dengan demikian, seorang guru harus terus menerus

selalu berusaha mencari perbaikan untuk dapat menciptakan pembelajaran

yang efektif reflektif.

Betapapun tepat dan baik bahan ajaran matematika yang

ditetapkan, belum menjamin akan tercapainya tujuan pendidikan

matematika yang diinginkan. Salah satu faktor yang penting untuk

mencapai tujuan pendidikan adalah bagaimana pelaksanaan proses belajar

mengajar tersebut. Untuk menjadi pengajar yang efektif, guru perlu tahu

dan dapat memahami secara mendalam tentang matematika yang mereka

ajarkan. Guru perlu memahami para siswa sebagai pembelajar dan sebagai

manusia, serta harus terampil dalam memilih strategi pembelajaran

(pedagogi).

Pembelajaran matematika yang efektif perlu komitmen yang

sungguh-sungguh untuk mengembangkan pemahaman matematika siswa.

Karena siswa belajar dengan mengaitkan pengetahuan terdahulu, dan guru

hendaknya memahami apa yang telah siswa ketahui sebelumnya. Guru

yang efektif harusnya mengetahui bagaimana menyampaikan pertanyaan

dan merencanakan pembelajaran serta menyatakan pengetahuan awal

6 Turmudi, op.cit, hlm. 67. 7 Turmudi, ibid., hlm. 23. 8 R. Soedjadi, Kiat Pendidikan metematika di Indonesia, Konstatasi Keadaan Masa Kini

Meniuju Harapan Masa Depan, loc. cit, hlm. 6.

Page 33: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

18

siswa. Sehingga mereka mampu mendesain pengalaman dan pelajaran

untuk menjawab dan membangun pengetahuan ini.

3. Berpikir Kreatif, Sikap Positif dan Motivasi Belajar Matematika

Berpikir adalah aktivitas jiwa dengan arah yang ditentukan oleh

masalah yang dihadapi. Prosesnya adalah diawali dengan pembentukan

pengertian, diteruskan pembentukan pendapat dan diakhiri oleh penarikan

kesimpulan atau keputusan. Cepat dan lambatnya berpikir bagi individu

sangat besar pengaruhnya terhadap belajar, terutama jenis pemecahan

masalah.9

Dalam arti yang sempit, sikap adalah pandangan atau

kecenderungan mental. Menurut Bruno (1987), sikap (attitude) adalah

kecenderungan yang relatif menetap untuk bereaksi dengan cara baik atau

buruk terhadap objek tertentu. Pada prinsipnya sikap itu dapat kita anggap

sebagai kecenderungan siswa untuk bertindak dengan cara tertentu.10

Penilaian sikap ini menurut Masnur Muslih dalam pelaksanaan Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dapat dilakukan melalui observasi

perilaku, misalnya tentang kerjasama, inisiatif, perhatian terhadap proses

pembelajaran, atau melalui tanggapan langsung siswa terhadap suatu

masalah.11

Sikap positif yang penulis maksudkan dalam penelitian ini adalah

sikap siswa terhadap pembelajaran matematika karena dalam latar

belakang yang telah penulis jabarkan di pendahuluan, kecenderungan

siswa memang memiliki sikap yang kurang positif atau bahkan menolak

dengan apa yang mereka tidak disukai. Disadari atau tidak bahwa

matematika merupakan salah satu pelajaran yang ditakuti oleh para siswa.

Hal ini dapat dikatakan hampir menggejala baik pada tinggat SD, SMP

maupun SMA. Maka untuk menumbuhkan dan mengembangkan sikap

9 Mustakim, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: Fakutas Tarbiyah IAIN Walisngo

Semarang bekerjasama dengan Pustaka Pelajar, 2001), hlm. 76. 10 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar (Jakarta: Logos, 2001), cet. Ke-3, hlm. 111. 11 Masnur Muslich, KTSPDasar Pemahaman dan Pengembangan, (Jakarta: Bumi Aksara,

2007), hlm. 89.

Page 34: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

19

positif siswa terhadap matematika ini, diperlukan pemilihan gaya dan

strategi mengajar yang menyenangkan agar membuat siswa lebih

bersemangat. Salah satu yang penulis tawarkan disini adalah dengan

pendekatan mathematics in the real world bermodelkan Realistik yang

menekankan pengajaran matematika ke dalam konteks real dan bersifat

informal.

Studi tentang sikap siswa terhadap matematika dan pembelajaran

matematika biasanya berkaitan erat dengan prestasi siswa dalam

matematika. Misalkan (Hartano, 2000) menjelaskan “prestasi matematika”

sebagai suatu keseluruhan tentang prestasi kognitif dan prestasi afektif

sehingga cocok dalam mengevaluasi siswa kalau dilibatkan domain

kognitif dan afektif. Sebagaimana Suydam dan Weaver 1975) mencatat:

Guru dan pendidik matematika lainnya, umumnya mempercayai bahwa siswa belajar lebih efektif manakala mereka tertarik dengan apa yang mereka pelajari dan mereka berprestasi baik kalau mereka menyukai matematika. Karenanya, perhatian yang terus menerus hendaknya diarahkan penciptaan, pengembangan, pemeliharaan, dan dorongan untuk bersikap positif terhadap matematika.12

Jika kebanyakan siswa kurang mempunyai nafsu belajar dan sikap

positif, terutama pada mata pelajaran dan guru yang mereka anggap sulit

dan menyulitkan. Maka guru diharapkan dapat meningkatkan nafsu belajar

dan sikap positif dengan memberikan motivasi belajar kepada siswa. Jika

untuk membangkitkan nafsu makan saja, biasanya bisa menggunakan

menu-menu menantang dan menggiurkan serta menciptakan suasana yang

menyenangkan seperti dibuat lesehan atau prasmanan, maka untuk

membangkitkan motivasi belajar siswa, guru juga harus mempunyai resep-

resep jitu untuk membuat siswa menyukai apa yang kita ajarkan dan

menjadi betah dalam lingkungan kita. Bagaimana guru mampu

membangkitkan nafsu belajar dan sikap positif siswa, bagaimana mengatur

12 Turmudi, Landasan Filsafat dan Teori Pembelajaran Matematika (Berparadigma

Eksploratif dan Investigatif ), loc.cit., hlm. 80.

Page 35: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

20

menu dan resep belajar, dan mengatur lingkungan belajar menjadi penting

bagi pendidik untuk meningkatkan motivasi siswa dalam belajar.

Beberapa prinsip yang perlu diterapkan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, sebagai berikut:13 a. Siswa akan belajar lebih giat apabila topik yang dipelajari

menarik dan berguna bagi dirinya. b. Tujuan pembelajaran harus disusun dengan jelas dan

diinformasikan kepada siswa sehingga mereka mengetahui tujuan belajar. Siswa juga dapat dilibatkan dalam penyusunan tujuan.

c. Siswa harus selalu diberitahu tentang kompetensi, dan hasil belajarnya.

d. Pemberian pujian dan hadiah lebih baik daripada hukuman, namun sewaktu-waktu hukuman juga diperlukan.

e. Manfaatkan sikap, cita-cita, rasa ingin tahu, dan ambisi siswa. f. Usahakan untuk memperhatikan perbedaan individual siswa,

misalnya perbedaan kemampuan, latar belakang dan sikap terhadap sekolah atau subjek tertentu.

g. Usahakan untuk memenuhi kebutuhan siswa dengan memperhatikan kondisi fisik, memberikan rasa aman, menunjukkan bahwa guru memperhatikan mereka, mengatur pengalaman belajar sedemikian rupa sehingga setiap siswa pernah memperoleh kepuasan dan pengahargaan, serta mengarahkan pengalaman belajar kearah keberhasilan, sehingga mencapai prestasi dan kepercayaan diri.

Untuk itu, guru dalam proses pembelajaran matematika perlu

diupayakan mendorong siswa agar lebih termotivasi dan dapat

menumbuhkan sikap positif serta meningkatkan kecintaannya terhadap

matematika. Yaitu dengan meningkatkan kreativitas dan inovasi guru

dalam mengajar, dan terus menerus mengadakan perbaikan mengajar.

Sehingga lebih mengantarkan siswa mencerna objek secara konkret dan

mempermudah siswa dalam memahaminya melalui pembelajaran yang

realistik dan menyenangkan.

4. Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa

Dari beberapa pendapat baik menurut Mulyono Abdurrahm, Keller,

Nana Sudjana, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan-

kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar

13 E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: Remaja Rosadakarya Offset, 2008), cet ke-7, hlm. 176-177.

Page 36: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

21

yang diperoleh melalui usaha dalam menyelesaikan tugas-tugas belajar.

Sedangkan keaktifan dan hasil belajar dalam penelitian ini adalah

keaktifan siswa saat mengikuti pembelajaran mathematics in the real

world bermodelkan RME dan hasil prestasi belajar siswa setelah

digunakan pembelajaran realistik.

Rendahnya hasil belajar matematika selama ini disebabkan oleh

beberapa faktor, antara lain ditinjau dari tuntutan kurikulum yang

menekankan pada pencapaian target. Artinya, semua bahan harus selesai

diajarkan dan bukan pemahaman peserta didik terhadap konsep-konsep

matematika yang lebih diutamakan. Faktor lain yang cukup penting adalah

bahwa aktivitas pembelajaran di kelas yang selama ini dilakukan guru

tidak lain hanya merupakan penyampaian informasi (metode ceramah)

dengan lebih mengaktifkan guru, sedangkan peserta didik pasif

mendengarkan dan menyalin yang sifatnya kurang melatih daya nalar

(meskipun pada kenyataannya dalam tuntutan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP), peserta didik lebih dituntut aktif ketimbang guru).

Pembelajaran matematika yang memusatkan siswa sebagai benda

yang pasif, yang terus menerus selalu didekte oleh guru dapat membuat

banyak siswa merasa takut terhadap matematika, merasa terbebani dengan

soal-soal matematika dan bahkan akan menghindari matematika.

Akibatnya hasil belajar siswa pun kurang memuaskan. Oleh karena itu,

dibutuhkan perubahan pembelajaran dari paradigma mengajar ke

paradigma belajar atau pembelajaran yang berpusat pada siswa. Maka

peneliti menggunakan pembelajaran realistik dalam menerapkan materi

sistem persamaan inier dua variabel agar keaktifan dan hasil belajar siswa

MAN Semarang 2 dapat meningkat, disamping menumbuhkan sikap

positif siswa dalam pembelajaran matematika.

5. Matematika dalam Kehidupan Nyata (Mathematics in the Real Worl)

Lebih dari 2000 tahun matematika didominasi oleh paradigma

absolut yang memandang bahwa matematika sebagai suatu body of

Page 37: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

22

infallilable and objective truth, jauh dari urusan kehidupan manusia.14

Namun, kini muncul tantangan dengan tumbuhnya sejumlah ahli filsafat

dan ahli matematika yang telah mengubah cara pandang manusia, bahwa

kebutuhan untuk memahami matematika menjadi hal yang mendesak bagi

sebagian besar masyarakat Indonesia. Karena matematika diperlukan

dalam kehidupan sehari-hari ataupun di tempat kerja, kebutuhan ini akan

meningkat secara terus menerus.

Sebagai contoh, kita misalkan saja proses pembelajaran

matematika di sekolah, apabila proses pembelajaran matematika di sekolah

tidak dihubungkan dengan kenyataan hidup siswa, tidak akan menjadi

masalah anak. Dalam penerapan kurikulum saat ini pun, yaitu KTSP telah

menggunakan pendekatan kontekstual sebagai salah satu landasan filosofis

penyusunan KTSP tersebut. Ini didasarkan karena kesadaran pentingnya

pendekatan kontekstual dalam kenyataan pembelajaran yang selama ini,

sebagian besar siswa tidak mampu menghubungkan antara apa yang

mereka pelajari dengan bagaimana pemanfaatannya di kehidupan nyata.

Sebab konsep akademik yang mereka peroleh hanyalah merupakan sesuatu

yang abstrak, belum menyentuh kebutuhan praktis kehidupan mereka, baik

dalam lingkungan kerja maupun masyarakat.15 Oleh karena itu guru

matematika harus berusaha agar konsep-konsep yang diberikan kepada

siswa hendaknya selalu dihubungkan dengan dunia anak. Hendaknya anak

mengenal betul bahwa pelajaran yang dibahasnya itu benar-benar

mempunyai nilai-nilai yang membantu mengatasi masalah-masalah yang

timbul padanya.

Jika kita mengaca pada pendidikan di Barat, pendidikan rasional

dan intelek yang lebih menekankan pertumbuhan dan pengembangan rasio

anak merupakan salah satu cirinya. Pendidikan di USA misalnya adalah

pendidikan why yang mendorong anak didik mampu memahami

14 Turmudi, Landasan dan Teori Pembelajaran Matematika (Berparadigma Eksporatif

dan Investigatif), op. cit., 4. 15 Masnur Muslih, KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual, (Jakarta:

Bumi Aksara, 2007), hlm. 40.

Page 38: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

23

lingkungan dengan penyajian materi pelajaran yang rasional (ma’qul).16

Disini pengembangan kreativitas lebih ditekankan sejak dini. Jadi sejak

TK pun anak-anak disana sudah dibiasakan belajar dari alam sekitar dan

lingkungan mereka, untuk menumbuhkan rasa ingin tahu mereka. Mereka

diajak untuk mengkonstruk pemikiran mereka sendiri secara informal

melalui lingkungan sekitar mereka. Membudayakan berpikir kritis dan

kreatif dalam proses pembelajaran matematika seperti ini dapat dilakukan

dengan pendekatan mathematics in the real world bermodelkan realistik.

Jadi apabila guru rajin memperlihatkan lingkungan dan mengaitkan

pembelajaran matematika dengan lingkungan, maka besar kemungkinan

kberfikir kritis siswa tersebut akan tumbuh.

Dengan membawa dunia nyata dalam pengajaran matematika diharapkan guru tidak memaksa siswanya untuk selalu mengikuti cara berfikirnya dan cara yang ada dalam buku teks. Dalam pembelajaran matematika dunia nyata ini lebih menekankan pada keaktifan siswa. Oleh karenanya, akan terjadi pergeseran peran guru dari “guru acting di depan kelas dan murid menonton” ke “siswa aktif bekerja untuk membangun pengetahuan baru”. Sehingga tugas guru dalam pembelajaran matematika dunia nyata lebih terfokus pada membantu siswa dalam menciptakan dan membangun pengetahuan barunya (the role of teachers is a fellow learner).17 Beberapa keuntungan dalam pembelajaran matematika dunia nyata

diantaranya:18 a. Pembelajaran matematika dunia nyata lebih memberikan makna pada

siswa karena dikaitkan dengan kehidupan dunia nyata. Konteks dunia nyata yang digunakan untuk sumber pembelajaran dapat berperan sebagai penguat kesan (a memory jogger).

b. Siswa lebih senang dan lebih termotivasi. c. Aplikasi mata pelajaran benar-benar terdemonstrasikan.

Matematika kehidupan nyata atau mathematics in the real world

merupakan pembelajaran matematika yang mengacu pada kontruksivis

16 Abdurrahman Mas’ud, Antologi Studi Agama dan Pendidikan, (Semarang: Aneka ilmu,

2004), hlm.4. 17 Mutadi, Materi Pelatihan Terintegrasi Matematika, Buku 2, (Semarang, 2005), hlm.

13. 18 Ibid., hlm. 13.

Page 39: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

24

sosial dan dikhususkan pada pendidikan matematika. Salah satu prinsipnya

adalah pembelajaran matematika harus dimulai dari dunia nyata dan

kembai ke dunia nyata sehingga belajar matematika tidak lepas dari

pengalaman siswa agar matematika tidak mudah dilupakan.

Pengembangan suatu konsep matematika dimulai oleh siswa secara

mandiri berupa kegiatan eksplorasi pada dunia nyata dalam kehidupan

sehari-hari siswa, serta memberikan peluang pada siswa untuk berkreasi

mengembangkan pikirannya. Jadi dalam penerapan mathematics in the

real world ini, pengetahuan siswa harus dibangun oleh siswa sendiri

berdasarkan pengalaman/pengetahuan yang telah dimiliki siswa

sebelumnya.

6. Realistic Mathematics Education (RME) Realistic Mathematics Education (RME) merupakan teori belajar

mengajar dalam pendidikan matematika yang berbasis pada matematisasi

pengalaman dan penerapan matematika dalam kehidupan sehari-hari.

Teori RME pertama kali diperkenalkan dan dikembangkan di Belanda

pada tahun 1970 oleh Institut Freudenthal. Teori ini mengacu pada

pendapat Freudenthal yang mengatakan bahwa matematika harus dikaitkan

dengan realita dan matematika merupakan aktivitas manusia. Ini berarti

matematika harus dekat dengan anak dan relevan dengan kehidupan nyata

sehari-hari. Dalam RME masalah realistik dijadikan pangkal tolak

pembelajaran. Siswa menjawab masalah realistik dengan menggunakan

pengetahuan informasi.

Di Indonesia, pembelajaran dengan pendekatan realistik telah

dikembangkan oleh tim Pendidikan Matematika Realistik Indonesia

(PMRI). Tim ini bekerja sama dengan tim RME Belanda. Tim PMRI telah

mengembangkan perangkat pembelajaran kelas 1, 2, 3, dan 4 SD/MI yang

telah dan sedang diujicobakan di beberapa sekolah di Surabaya,

Page 40: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

25

Yogyakarta dan Bandung sejak tahun 2000.19 Sedangkan disini peneliti

mencoba melakukan pembelajaran matematika dengan pendekatan

realistik untuk siswa sekolah menengah.

Menurut Gravemeijer dalam mendesain pembelajaran matematika

yang realistik ada tiga prinsip utama yang harus diperhatikan, antara lain:20

a. Penemuan terbimbing dan matematisasi progresif (guided reinvension

and progressive mathematizting), yang berarti bahwa dalam

mempelajari matematika perlu diupayakan agar siswa mempunyai

pengalaman dalam menemukan sendiri konsep prinsip matematika.

b. Fenomenologi didaktis (didastical phenomenoogy), yang mengandung

arti bahwa dalam mempelajari konsep-konsep, prinsip-prinsip dan

materi lain dalam matematika para siswa perlu bertolak dari masalah-

masalah/fenomena kontekstual, yaitu masalah-masalah yang berasal

dari dunia nyata.

c. Self developed models, yang berarti bahwa dalam mempelajari konsep-

konsep dan materi-materi matematika yang lain dengan melalui

masalah-masalah kontekstual, siswa perlu mengembangkan sendiri

model-model atau cara-cara menyelesaikan masalah-masalah tersebut.

Model-model tersebut dimaksud sebagai wahana untuk

mengembangkan proses berpikir siswa.

Berdasarkan prinsip RME di atas, maka pembelajaran matematika

dengan pendekatan realistik memberikan kepada siswa situasi masalah

yang dapat mereka bayangkan atau memiliki hubungan dengan dunia

nyata. Dunia nyata disini dapat berupa media pembelajaran, model atau

benar-benar benda nyata yang dapat dimanipulasi. Selain itu, pendekatan

19 Rahmah Johar, ”Meningkatkan Daya Juang dan Hasil Belajar Siswa di Aceh Melalui

Pembelajaran Matematika Realistik Bernuansa Islami”, dalam S.B. Waluya (eds.), Prosiding Konferensi Nasional Matematika XIII, (Semarang: Jurusan Matematika Fakultas MIPA bekerja sama dengan Badan penerbit UNDIP, 2006), hlm. 329.

20 Sri Indriati Hasanah, ”Pendekatan Realistik dalam Pembelajaran Matematika di Lingkungan Madrasah”, dalam S.B.Waluya (eds.), Prosiding Konferensi Nasional Matematika XIII, (Semarang: Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Universitas Negeri Semarang Bekerjasama dengan Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2006), hlm. 366.

Page 41: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

26

realistik menekankan pada keaktifan siswa dalam mempelajari

matematika.

Dengan demikian, untuk menumbuhkan sikap positif terhadap

matematika, pembelajaran materi matematika harus dipilih dan

disesuaikan dengan lingkungan yang berkaitan dengan kehidupan sehari-

hari (kontekstual) dan tingkat kognitif peserta didik, dimulai dengan cara-

cara informal melalui pemodelan sebelum cara formal. Hal ini sesuai

dengan karakteristik pembelajaran penerapan model RME (Realistic

Matematics education).

7. Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

Dalam UU Sisdiknas dijelaskan bahwa kurikulum adalah

seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan

pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggarakan

kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.21

Sejak tahun 2006 lalu, kurikulum yang diberlakukan dalam pendidikan

kita adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

”KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) merupakan

kurikulum operasional yang pengembangannya diserahkan kepada daerah

atau satuan pendidikan”.22 Sedangkan pembelajaran berbasis KTSP dapat

didefinisikan sebagai suatu proses penerapan ide, konsep, dan kebijakan

KTSP dalam suatu aktivitas pembelajaran sehingga siswa dapat menguasai

seperangkat kompetensi tertentu, sebagai hasil interaksi dengan

lingkungan. Implementasi KTSP juga dapat diartikan sebagai aktualisasi

kurikulum operasional dalam bentuk pembelajaran.23 Dengan demikian,

melalui KTSP ini pemerintah berharap jurang pemisah yang semakin

menganga antara pendidikan dan pembangunan, serta kebutuhan dunia

kerja segera dapat teratasi.

21Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS (Bandung: Citra Umbara, 2003), hlm. 5

22 E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ,(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006), hlm. 19.

23 Ibid, hlm. 246.

Page 42: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

27

KTSP ini merupakan penyempurnaan dari kurikulum 2004 (KBK).

Perubahan nama dari KBK menjadi KTSP ini tetap tidak meninggalkan

istilah kompetensi, yaitu semacam pengetahuan, keterampilan dan nilai-

nilai dasar yang direfleksikan dalam berpikir dan bertindak. Tetapi, jika

dalam KBK ada indikator yang sudah ditentukan dalam kurikulum

tersebut, maka dalam KTSP ini, indikator harus dibuat sendiri oleh guru.

Perubahan kurikulum yang begitu cepat harus diantisipasi dan

dipahami oleh berbagai pihak, karena kurikulum sebagai rancangan

pembelajaran memiliki kedudukan yang sangat strategis, yang menentukan

keberhasilan pembelajaran secara keseluruhan, baik proses maupun hasil.

Pergantian kurikulum sekolah yang sebenarnya merupakan

peristiwa yang biasa dalam dunia pendidikan, tidak jarang menjadi

peristiwa yang “menghebohkan” dikarenakan tidak sesuai dengan sistem

sosialisasi yang tepat. Bahkan terkadang muncul kesan bahwa

pergantiannya tidak disertai dengan konsepsi yang jelas.24

Sejauh ini kenyataan di lapangan, pelaksanaan KTSP ini justru

membebani guru. “KTSP menuntut guru mengembangkan kurikulum

padadal mereka kurang memiliki kemampuan itu.” Demikian kata Rektor

IKIP PGRI Semarang dalam workshop Pembelajaran Aktif Berbasis KTSP

Bagi Guru se-Kota Semarang.25 Dengan demikian, adanya pembaharuan

kurikulum ini diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan yang juga

harus diimbangi dengan adanya peningkatan kualitas dari para guru.

8. Kompetensi Dasar Sistem Persamaan Linier

Jika dua variabel x dan y memenuhi persamaan berikut:

ax + by = m

cx + dy = n

24 Ki Supriyoko, Mengurai Benang Kusut Pendidikan: Gagasan Para Pakar Pendidikan,

Loc.Cit., hlm. xxiii. 25 Harian Umum Suara Merdeka, Jum’at 20 April 2007, hlm. D.

Page 43: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

28

Maka kedua persamaan tersebut dikatakan membentuk Sistem Persamaan

linier dua variabel (SPLDV).26 Solusi dari sistem tersebut, yaitu mencari

nilai x dan y yang memenuhi kedua persamaan dalam sistem, bisa dengan

beberapa cara diantaranya sebagai berikut:

a. Subtitusi

Menurut Cholik A. Sugiono, kata ”subtitusi” hampir sama artinya

dengan ”pengganti”. Maka yang dimaksudkan dengan menyelesaikan

sistem persamaan linier dua variabel dengan metode subtitusi artinya

dengan terlebih dahulu menyatakan variabel yang satu ke dalam

variabel yang lain, kemudian mensubtitusi variabel tadi ke persamaan

yang satunya tadi.

Contoh:

Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linier dua

variabel (SPLDV) berikut ini dengan metode subtitusi!

3x + 2y = 16

2x - y = 6

Pembahasan:

Metode Subtitusi:

2x – y = 6 y = 2x - 6

subtitusikan persamaan y = 2x – 6 ke persamaan

3x + 2y = 16

3x + 2 (2x - 6) = 16

3x + 4x – 12 = 16

7x = 28 maka x = 4

Kita cari y dari persamaan:

2x – y = 6

2 . 4 – y = 6

8 – 6 = y maka y = 2

Jadi HP = {(4,2)}

26 Willa Adrian Soekotjo Loedji, Matematika Bilingual untuk SMA Kelas X, (Bandung:

CV.Yrama Widya), cet.ke-4, 2007, hlm. 93.

Page 44: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

29

b. Eliminasi

Menurut Cholik A. Sugiono, metode eliminasi artinya metode

menghilangkan salah satu variabel. Jika kita akan mencari atau

menentukan pengganti y, maka lebih dahulu kita mengeliminasi

variabel x, atau sebaliknya.

Perlu diketahui bahwa dua variabel yang sama akan

tereliminasi atau hilang bila dikurangkan atau dijumlahkan. Artinya

untuk menghilangkan variabel x atau y dapat dikurangkan atau

dijumlahkan dengan variabel x atau y pada persamaan lain yang

mempunyai koefisien sama.

Contoh:

Tentukan himpunan penyelesaian dari SPLDV berikut ini dengan

metode eliminasi!

x + y = 6

2x –y = 0

Pembahasan:

Metode Eliminasi:

Eliminasi variabel y

x + y = 6

2x –y = 0 +

3x = 6, maka x = 2

Eliminasi variabel x dengan menyamakan koefisiennya

x + y = 6 x 2 2x + 2y = 12

2x –y = 0 x 1 2x - y = 0 -

3y = 12 maka y = 4

Jadi HP = {(2,4)}

c. Metode Gabungan Eliminasi dan Subtitusi

Dari beberapa cara menyelesaiakan Sistem Persamaan Linier, metode

gabungan eliminasi dan subtitusilah yang sering digunakan untuk

menyelesaikan suatu SPLDV. Ini dikarenakan, metode eliminasi dan

subtitusi lebih mudah.

Page 45: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

30

Contoh:

Tentukan HP dari SPLDV berikut dengan metode gabungan eliminasi

dan subtitusi!

2x + 5y = 11

x + y = 4

Pembahasan:

Eliminasi variabel x

2x + 5y = 11 x 1 2x + 5y = 11

x + y = 4 x 2 2x + 2y = 8 -

3y = 3 maka y = 1

karena x telah tereliminasi, kita akan mencari x dengan

mensubtitusikan ke persamaan

x + y = 4

x + 1 = 4, maka x = 3

Jadi HP = {(3,1)}

d. Penerapan SPLDV dalam Kehidupan Nyata

Mengapa materi Sistem Persamaan Linier yang penulis teliti?

Pembelajaran matematika untuk materi Sistem Persamaan Linier

merupakan materi yang masih dianggap relatif sulit. Apalagi jika

pembelajarannya sudah sampai pada soal cerita yang berkaitan dengan

SPLDV. Pembelajaran sistem persamaan linier ini akan menjadi sangat

abstrak, sehingga membuat siswa kesulitan dan merasa enggan belajar

matematika. Padahal jika proses pembelajaran ini diajarkan dengan

model pembelajan yang variatif, maka materi SPLDV ini akan menjadi

sangat menarik dan dapat mengurangi kejenuhan siswa dalam

mengikuti pelajaran.

Langkah pertama untuk menyelesaikan masalah sehari-hari

yang menggunakan perhitungan matematika adalah dengan menyusun

model matematika dari soal itu, lalu menyelesaikannya dengan

SPLDV. Dari materi SPLDV ini, penulis mengambil Kompetensi

Dasar yaitu siswa mampu merancang model matematika dari masalah

Page 46: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

31

yang berkaitan dengan sistem persamaan linear dan siswa dapat

menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan

sistem persamaan linear dan penafsirannya.

Contoh:

Linda membawa dompet yang berisi 15 lembar uang seribu dan dua

ribu rupiah. Jika jumlah uang Linda Rp 23.000,00. Berapa lembar

masing-masing uang Linda?

Pembahasan:

Misalkan banyaknya uang seribu rupiah adalah x, dan banyaknya uang

dua ribu rupiah adalah y, maka model matematikanya adalah:

x + y = 15…(i)

1000x + 2000y = 23.000 x + 2y = 23….(ii)

x + y = 15

-x + 2y = 23

- y = -8, maka y = 8

y = 8 disubtitusikan ke persamaan (i): x + y = 15

x+ 8 = 15 maka x = 7

Jadi uang seribu rupiah ada 7 lembar dan uang dua ribuan rupiah ada 8

lembar.

Dalam penerapan materi SPLDV dengan teori mathematics in

the real world bermodelkan realistik ini, salah satu cara yang peneliti

lakukan adalah dengan menggunakan permainan peran dalam

mempraktekkan ”toko permen kejujuran” di dalam kelas. Hal ini

dengan alasan, bahwa dengan melakukan peran jual beli/perdagangan

langsung di dalam kelas, siswa dapat mengetahui manfaat pentingnya

belajar materi Sistem Persamaan Linier dengan harapan siswa marasa

senang dan mempunyai sikap positif dalam belajar matematika serta

dapat menemukan sendiri model matematika yang tepat.

Dengan demikian, Amin Suyitno juga berpendapat bahwa

RME menekankan pada keterampilan process of doing mathematics,

berdiskusi, berkolaboorasi, berargumentasi, dan mencari simpulan

Page 47: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

32

dengan teman sekelas.27 Maka dengan cara ini, diharapkan siswa dapat

menemukan sendiri bentuk penyelesaian suatu masalah yang

diberikan. Sehingga model pembelajaran RME ini dapat dipandang

sebagai model pembelajaran yang dilaksanakan agar kompetensi dasar

dapat dicapai dengan tepat melalui proses belajar mandiri dan

informal.

9. Pembelajaran Matematika Realistik dalam Lingkungan Madrasah

Pembelajaran matematika sebagai bagian dari kegiatan

pembelajaran di madrasah masih menghadapi kendala, matematika

dianggap hal yang tidak esensial di lembaga madrasah. Padahal kalau

dipandang lebih mendalam, banyak sekali peranan matematika dalam

syariat Islam, diantaranya sholat, zakat, haji, puasa, warisan, dsb.

Seandainya hal ini disosialisasikan sejak dini oleh guru sebagai fasilitator

niscaya anggapan para siswa bahwa matematika identik dengan pelajaran

dunia tidak ada hubungannya dengan akherat tidak akan ada lagi, sehingga

akan tertanam rasa senang, tidak takut, berani menghadapi kesulitan hidup

dengan ilmu matematika yang didasari pada syariat Islam.

Pembelajaran matematika realistik menggunakan masalah-masalah

kontekstual (contextual problem) sebagai titik awal dalam belajar

matematika. Dalam hal ini guru madrasah diharapkan dapat

mengembangkan materi matematika dan meningkatkan kemampuannya

menggunakan masalah-masalah kontekstual yang dikaitkan dengan

konteks kehidupan sehari-hari dan keislaman yang secara konkrit dapat

dipahami dan sudah dilakukan oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari

beribadah mereka. Melalui pengaitan konsep-konsep atau prinsip

matematika dengan pengalaman kehidupan sehari-hari beribadah siswa,

dapat membuat siswa tidak mudah lupa terhadap konsep atau materi

27Amin Suyitno, Dasar-Dasar dan Proses Pembelajaran Matematika 1 , (Dipergunakan

untuk perkuliahan Prgram Studi Pendidikan Matematika: Jurusan Matematika FMIPA Universitas Negeri Semarang, 2006), hlm. 36.

Page 48: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

33

matematika yang siswa pelajari. Berikut tabel contoh keterkaitan materi

matematika dengan syariat Islam:

Tabel 1

Keterkaitan Materi Matematika dengan Syariat Islam

No. Materi Matematika

Syariat Islam Penjabaran

1. Bilangan Cacah Sholat Huruf-huruf hijaiyah Jumlah orang sholat di masjid

(Q.S; 2:43, 2:3, 43-46, 83, 110,115,142-145,148,153, 177, 238-239,277. 4:43,77,101,103,16,5:6,12,55,85,91,106. 6:72,92.7:120,205.8:2-4. 9:5,11,18,54,71.10:87.11:114, 3:22 dsb)

2. Penjumlahan Sholat Macam-macam sholat, gerakan-gerakan sholat, jumlah rakaat dalam sholat wajib maupun sunnah, bacaan dalam sholat

3. Pengurangan Mengkosor sholat (Q.S;4:101-102) dan hadist yang berkaitan dengan tata cara dan jumlah rakaat sholat

4. Perkalian Sholat Haji Amalan-amalan haji

(QS;2:158,185-200,203.3:96-97. 5:1,94-97.22:25-37) (Q.S;2:138,196,200.6:162.22:26, 34:67)

5. Pecahan Zakat fitrah Warisan

(Q.S;2:43,83,110,215.3:92,134. 4:38,77,162.5:12,55.6:141,dsb) (Q.S;4:7-13,19,33,127,176.8:72)

6. Waktu dan kecepatan

Waktu sholat, isra’ mi’roj, hijrah Nabi, perang

(Q.S; 17:1. 53:5-8)

7. Aritmatika sosial Jual beli, Zakat, Harta (perniagaan, nisab,dan haul, harta ternak, uang, hasil tambang, hasil pertanian )

(Q.S;2: 254, 275. 24:37. 2:283) (H.R. Imam al-Bukhori Muslim) yang mengatur tentang pembagian-pembagian zakat

8. Himpunan Golongan makhluk Allah

Dalam al-qur’an

9. Bangun datar dan bangun ruang

Bentuk ka’bah dan ukurannya serta bangunan di masjidil haram

(Q.S; 2:125, 3:96-97, 5:5-96. 22:26)

10. Sudut Amalan-amalan/ritual ibadah haji umrah, kiblat

(Q.S; 2:115,143-145,148-150)

Maka dengan adanya beberapa contoh di atas, guru tidak perlu

kesulitan lagi dalam mengaitkan pembelajaran matematika dengan

Page 49: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

34

kebiasaan dan lingkungan kehidupan siswa. Sebagai contoh, karena

peneliti menggunakan materi Sistem Persamaan Linier Dua Variabel dan

praktek pembelajaran yang diberikan berupa permainan peran toko

permen, yaitu memperagakan masalah jual beli atau perdagangan secara

langsung, maka guru juga dapat mengaitkan materi yang dipelajari dengan

syariat islam. Berikut adalah salah satu contoh ayat yang mempunyai

keterkaitan dengan materi jual beli/aritmatika sosial dalam matematika:

الزكاة وإيتاء الصلاة وإقام الله ذكر عن بيع ولا تجارة تلهيهم لا رجال

﴾٣٧﴿ والأبصار القلوب فيه تتقلب يوما يخافون

Laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingati Allah, dan (dari) mendirikan sembahyang, dan (dari) membayarkan zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi goncang.28 Dalam syariat Islam dijelaskan juga tentang anjuran membelajakan

harta yang baik bagi orang muslim, ini sesuai dengan firman Allah SWT

dalam al-Qur’an yang berbunyi;

خلة ولا فيه بيع لا يوم يأتي أن قبل من رزقناكم مما أنفقوا آمنوا الذين أيها يا .… شفاعة ولا

Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari rezki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi syafa'at.29

Atau pula permaianan jual-beli yang telah dipraktekkan siswa

dapat dikaitakan dengan hukum riba, seperti yang telah dijelaskan dalam

al-Qur’an:

28 Achmad Fahrudin, et. al, Al Quran Digital versi 2.1, (Bandung: CV Diponegoro, 2004/

1425H), surat Annur, ayat 37. 29 Departeman Agama Repubik Indnesia, Kitab Suci Al-Qur’an dan Terjemahannya,

(Bandung: Gema Risaah, 1993), Surat A-Baqarah, ayat: 254, hlm. 62.

Page 50: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

35

أ الذينا كلونيبون لا الرقوما إلا يكم قومالذي ي طهبختطان ييالش من سالم ذلك مها قالوا بأنمإن عيا مثل الببل الرأحو الله عيالب مرحا وبالر نفم اءهج أصحاب فأولئك عاد ومن الله إلى وأمره سلف ما فله تهىفان ربه من موعظة ﴾٢٧٥﴿ خالدون فيها هم النار

Orang-orang yang makan (mengambil) riba30 tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila31 Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu32 (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.33

Kemudian, untuk pengembangan keterkaitan materi matematika

dengan ajaran islam lain, dapat dikembangkan sendiri oleh guru yang

bersangkutan. Yang jelas, disini telah digambarkan bahwa matematika

bisa dikontekskan dengan pelajaran-pelajaran lain (kontekstual)

disesuaikan dengan materi dan kondisi siswanya.

Menurut pendapat Karim, menyatakan bahwa pembelajaran

matematika yang baik menuntut penggunaan metode-metode pembelajaran

yang bervariasi.34 Maka guru dalam memilih metode yang digunakan

harus disesuaikan dengan kondisi dan situasi pembelajaran serta materi

30 Riba itu ada dua macam: nasiah dan fadhl. Riba nasiah ialah pembayaran lebih yang

disyaratkan oleh orang yang meminjamkan. Riba fadhl ialah penukaran suatu barang dengan barang yang sejenis, tetapi lebih banyak jumlahnya karena orang yang menukarkan mensyaratkan demikian, seperti penukaran emas dengan emas, padi dengan padi, dan sebagainya. Riba yang dimaksud dalam ayat ini riba nasiah yang berlipat ganda yang umum terjadi dalam masyarakat Arab zaman Jahilyah.

31 Maksudnya: orang yang mengambil riba tidak tenteram jiwanya seperti orang kemasukan syaitan.

32 Riba yang sudah diambil (dipungut) sebelum turun ayat ini, boleh tidak dikembalikan. 33 Departeman Agama Repubik Indnesia, ibid., Surat A-Baqarah, ayat: 275, hlm. 69. 34 Endang Setyo Winarni, Pembelajaran Matematika Realistik Pada Soal Cerita untuk

Siswa Kelas V SD Sesuai dengan Kurikulum 2004, (Semarang: Jurusan Matematika Fakultas MIPA UNNES bekerjasama dengan Badan Penerbit UNDIP), hlm. 226.

Page 51: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

36

yang sedang dipelajari, agar tidak membuat siswa kesulitan, bosan bahkan

menjadi manakutkan, sehingga hal-hal yang disampaikan guru tidak hanya

lewat begitu saja tanpa kesan yang berarti bagi siswa.

Jadi, tidak ada kata sulit lagi bagi siswa, khususnya siswa

madrasah dalam mengikuti pelajaran matematika, karena penyajian

pembelajaran matematika dengan cara informal dapat membuat siswa

berkesan dan menjadikan pelajaran matematika sangat menyenangkan dan

mengasyikkan. Pembelajaran realistik menggunakan konteks keislaman ini

juga dapat menjadi alternatif pendekatan pembelajaran matematika di

lingkungan madrasah yang selama ini masih menghadapi masalah.

B. KERANGKA BERFIKIR

Pembelajaran matematika sebagai bagian dari kegiatan pembelajaran

di madrasah selama ini masih menghadapi kendala yang sangat serius,

matematika dianggap hal yang tidak esensial di lembaga madrasah. Sebab

keabstrakan objek matematika dan pendekatan pembelajaran yang kurang

tepat, menjadi faktor penyebab sulitnya matematika diterima oleh para siswa

terutama siswa madrasah. Anggapan para siswa madrasah, bahwa matematika

identik dengan pelajaran dunia yang tidak ada hubungannya dengan akherat,

mengakibatkan matematika semakin tidak mendapatkan tempat di hati para

siswa madrasah. Disadari atau tidak bahwa matematika merupakan salah satu

pelajaran yang ditakuti oleh para siswa, khususnya siswa sekolah menengah.

Hal ini dibuktikan dari beberapa angket yang telah peneliti sebarkan

pada siswa MAN Semarang 2, bahwa mayoritas siswa madrasah masih

menganggap matematika sebagai pelajaran yang paling sulit dibandingkan

dengan pelajaran yang lain. Hasil wawancara dengan salah satu guru

matematika kelas X MAN Semarang 2, Istianah S.Pd juga menyatakan bahwa

hasil prestasi matematika siswa MAN Semarang 2 masih di bawah KKM yaitu

6,0 termasuk untuk materi pokok Sistem Persamaan Linier. Beliau mengakui

meskipun telah dilakukan beberapa kali remidi maupun pengayaan, nilai

mereka pun belum bisa sepenuhnya memuaskan. Ini dipengaruhi oleh cara

Page 52: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

37

pandang siswa dari awal bahwa matematika merupakan pelajaran yang sukar

dan menakutkanbagi mereka.

Maka untuk menumbuhkan dan mengembangkan sikap positif siswa

terhadap matematika ini, diperlukan pemilihan gaya dan strategi mengajar

yang menyenangkan agar membuat siswa lebih bersemangat. Pendekatan

methematics in the real world bermodelkan RME pada proses pembelajaran

yang diterapkan di lingkungan madrasah, yaitu MAN Semarang 2 diharapkan

akan mampu menumbuhkan sikap positif dan pencapaian hasil belajar apabila

siswa terdorong untuk melakukannya. Proses pembelajaran dengan

memberikan penguatan, motivasi, serta diaplikasikan dalam kehidupan sehari-

hari mendorong siswa untuk lebih bersemangat dan termotivasi belajar

matematika. Dengan demikian, siswa tidak beranggapan lagi bahwa pelajaran

matematika sukar dan menakutkan bagi mereka. Sehingga pada akhirnya apa

yang mereka pikirkan bahwa matematika itu manakutkan, dapat berubah

menjadi matematika adalah pelajaran yang sangat menyenangkan, sehingga

tumbuh kecintaan terhadap matematika dan lebih bersemangat dalam belajar

matematika.

C. HIPOTESIS TINDAKAN

Berdasarkan uraian kerangka berfikir dan tinjauan pustaka di atas

tersebut dapatlah dimunculkan hipotesis tindakan sebagai berikut :

1. Melalui pendekatan Mathematics in the Real World (MRW) bermodelkan

Realistic Mathematics Education (RME) dalam pembelajaran matematika

pada materi Sistem Persamaan Linier Dua Variabel merupakan skenario

pembelajaran matematika yang dapat menumbuhkan sikap positif dan

keaktifan siswa MAN Semarang 2 mencapai kompetensi dasarnya.

2. Pembelajaran matematika dengan penerapan MRW bermodelkan RME

dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Page 53: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

38

BAB III

METODE PENELITIAN

A. PENDEKATAN PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas atau action

research. Secara sederhana action research dapat diartikan sebagai kegiatan

penelitian untuk mendapatkan kebenaran dan manfaat praktis dengan cara

melakukan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif. “Kolaborasi adalah

adanya kerjasama antara berbagai disiplin ilmu, keahlian, dan profesi dalam

memecahkan masalah, merencanakan, melaksanakan kegiatan, dan

melakukan penilaian akhir”.1 Disini kolaborasi menjadi hal yang penting

dalam penelitian tindakan kelas (PTK). Sebab salah satu ciri khas dalam PTK

adalah adanya kolaborasi atau kerjasama antara praktisi dan peneliti dalam

pemahaman, kesepakatan tentang permasalahan, pengambilan keputusan

yang akhirnya melahirkan tindakan (action).2

Penulis menggunakan penelitian tindakan atau action research ini

sebagai upaya memperbaiki proses pembelajaran matematika dan

memecahkan masalah yang dihadapi siswa berkaitan dengan sikap dan

motivasi siswa dalam pelaksanaan pembelajaran matematika berbasis

Kurikulum Tinggkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada tahun pelajaran

2008/2009.

B. SUBYEK PENELITIAN

Subyek dari penelitian tindakan kelas ini adalah siswa yang mendapat

pembelajaran Sistem Persamaan Linier, yaitu pada siswa kelas X.C di MAN

Semarang 2.

1 E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: Remaja Rosadakarya offset, 2008), cet ke-7, hlm. 152.

2 Suharsimi Arikunto, et. al., Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), Cet. ke-5, hlm. 63.

Page 54: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

39

C. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN

1. Waktu Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada semester awal tahun ajaran

2008/2009 dan berlangsung selama 4 bulan dari bulan Oktober sampai

dengan bulan Januari 2009.

2. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MAN Semarang 2.

D. METODE PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

1. Cara Pengumpulan Data

a. Dokumenter

”Dokumen adalah cacatan tertulis tentang berbagai kegiatan

atau peristiwa pada waktu lalu”.3 Metode dokumenter ini digunakan

untuk mengetahui dan mendapatkan daftar nama siswa yang menjadi

sampel penelitian yaitu Classroom Action Research..

b. Angket (Questionnaires)

“Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan

untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang

pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui”.4 Bentuk angket yang peneliti

gunakan dalam penelitian ini adalah bentuk angket tertutup, sebab

jawaban dari pertanyaan peneliti telah dibatasi dengan beberapa

pilihan jawaban. Metode ini penulis gunakan untuk mengetahui data

sikap siswa terhadap pelajaran matematika dan mengetahui seberapa

jauh pelaksanaan KTSP yang telah diterapkan dalam pembelajaran

matematika di sekolah.

3 Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta: Rake Sarasin, 1996),

cet ke-3, hlm. 83. 4 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka

Cipta, 2006), hlm. 151.

Page 55: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

40

c. Tes

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain

yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan

intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau

kelompok.5 Bentuk tes yang digunakan peneliti disini adalah tes

subyektif yang umumnya berbentuk esai. Menurut Suharsimi soal

bentuk esai menuntut kemampuan siswa untuk dapat mengorganisir,

menginterpretasi, menghubungkan pengertian-pengertian yang telah

dimiliki. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa tes esai menuntut

siswa mempunyai daya kreativitas yang tinggi.6 Metode tes ini

digunakan oleh peneliti untuk mendapatkan hasil belajar siswa setelah

melakukan pembelajaran matematika materi Sistem Persamaan Linier

dengan pendekatan Mathematics in the Real World (MRW)

bermodelkan Realistic Mathematics Education (RME).

d. Lembar kerja

Lembar kerja berupa soal-soal yang diberikan siswa pada tiap

siklus. Lembar kerja juga dipakai untuk mengetahui ketrampilan

keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.

e. Observasi/ Pengamatan

“Di dalam pengertian psikologik, observasi/pengamatan

meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan

menggunakan seluruh alat indra”.7 Pengamatan ini dilakukan pada tiap

siklus untuk membuat kesimpulan pelaksanan pembelajaran pada

siklus tersebut yang akan direfleksikan pada siklus berikutnya.

2. Cara pengolahan Data

Data hasil pengamatan dan tes diolah dengan analisis deskriptif dan

statistik diskriptif untuk menggambarkan keadaan peningkatan pencapaian

5 Ibid, hlm.150. 6 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi), (Jakarta: Bumi

Aksara, 2002), Cet. 3, hlm. 162. 7 Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, op.cit., hlm. 156.

Page 56: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

41

indikator keberhasilan tiap siklus dan untuk menggambarkan keberhasilan

pembelajaran dengan pendekatan MRW bermodelkan RME yang dapat

menumbuhkan sikap positif siswa, meningkatkan keaktifan dalam

pembelajaran, ketrampilan bermain siswa, dan hasil belajar siswa.

“Menurut Sugiyono analisis deskriptif adalah statistik yang berfungsi

untuk mendiskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang

diteliti melalui data sample atau populasi sebagaimana adanya, tanpa

melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku umum”.8 Jadi

dalam statistik diskriptif ini, peneliti menyajikan data-data hasil observasi

melalui tabel-tabel.

E. METODE PENYUSUNAN INSTRUMEN

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada tiap siklus dibuat

berdasarkan format yang disyaratkan dalam Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan. Di dalam RPP tertuang skenario pembelajaran matematika

dengan pokok bahasan Sistem Persamaan Linier Dua Variabel dengan

pendekatan Mathematics in the Real World (MRW) bermodelkan Realistic

Mathematics Education (RME).

2. Lembar Kerja/modul

Soal dalam lembar kerja berupa soal-soal essay yang dapat

menciptakan suasana kerja kelompok.

3. Tugas Rumah

Tugas rumah diberikan soal-soal yang berhubungan dengan

kehidupan sehari-hari. Pemberian tugas rumah ini dimaksudkan untuk

mendalami materi Sistem Persamaan Dua Variabel agar bisa mencapai

kompetensinya, selain untuk melatih siswa menyelesaikan masalah secara

mandiri.

8 Sugiyono, Statistika untuk Penellitian, (Bandung: Alfabeta, 2008), Cet. 8, hlm. 21.

Page 57: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

42

4. Instrumen Pengamatan

Instrumen pengamatan disusun dengan indikator-indikator yang bisa

mengukur keberhasilan penerapan pendekatan MRW bermodelkan RME

pada pokok bahasan Sistem Persamaan Dua Variabel, yaitu tercapainya

kompetensi dasar tersebut. Dalam hal ini terutama untuk mengukur selama

proses pelaksanaan pembelajarannya, baik mengamati keaktifan siswa,

ketrampilan, kerjasama dalam kelompok dan sikap positif siswa terhadap

matematika.

5. Tes Akhir

Tes akhir yang dipakai untuk mengukur keberhasilan pembelajaran

dengan menggunakan pendekatan MRW bermodelkan RME khusus pada

pengembangan materi Sistem Persamaan Linier Dua Variabel.

F. RANCANGAN PENELITIAN

Penelitian tindakan kelas (PTK) merupakan prooses Kegiatan

dirancang dengan penelitian tindakan kelas. ”Menurut Raka Joni, ada lima

tahapan pelaksanaan PTK yang merupakan titik-titik estafet dalam suatu siklus,

meliputi; penetapan fokus masalah penelitian, perencanaan tindakan,

pelaksanaan tindakan, pengamatan dan interpretasi, analisis dan refleksi”.9

Tahapan langkah dalam penelitian ini disusun dalam 3 tahap/siklus penelitian

yaitu pra siklus, siklus 1, dan siklus 2. Pra siklus dilakukan untuk mengetahui

pelaksaan pembelajaran yang belum menggunakan pendekatan Mathematics in

the Real World bermodelkan Realistic Mathematics Education. Secara garis

besar proosedur penelitian tindakan pada siklus 1 dan siklus 2 terdiri atas

perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (action), pengamatan

(observing), dan refleksi (reflecting)10. Pelaksanaan tiap tahap/siklus akan

9 Modul Pelatihan Classroom Action Reseach Bagi Mahasiswa IAIN Walisongo,

(dilaksanakan pada tanggal 19-21 Desember: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2008), hlm. 7.

10 “Refleksi dilakukan melalui analisis dan sintesis, serta induksi dan deduksi. Analisis dilakukan dengan merenungkan kembali secara intensif kejadian-kejadian atau peristiwa yang menyebabkan munculnya sesuatu yang diharapkan atau tidak diharapkan”. (Dalam Wardani, et.al., Penelitian Tinadakan kelas, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2004), Cet. 11, hlm. 225)

Page 58: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

43

diambil satu kelas dengan satu guru matematika yang mengajar kelas tersebut.

Sebagai langkah-langkah besar yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Pra Siklus

Pada pelaksanaan pra siklus ini, peneliti mengamati guru yang masih

menggunakan pembelajaran konvensional yaitu belum menggunakan

pendekatan MRW bermodelkan RME.

Dalam pelaksanaan pembelajaran pada pra siklus ini juga akan diukur

dengan indikator penelitian yaitu akan dilihat keaktifan siswa dalam proses

pembelajaran, pemahaman tentang manfaat pokok bahasan Sistem

Persamaan Linier Dua Variabel (SPLDV), sikap positif siswa serta hasil

belajar siswa. Hal ini dilakukan sebagai dasar untuk membandingkan

keberhasilan pembelajaran menggunakan pendekatan MRW bermodelkan

RME pada siklus 1 dan siklus 2.

2. Siklus 1:

Untuk pelaksanaan siklus 1 juga menggunakan guru yang sama pada

pelaksanaan pra siklus. Langkah-langkah besar dalam siklus 1 ini mulai

dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi akan dijelaskan

sebagai berikut:

a. Perencanaan (Planning)

1) Peneliti meninjau kembali rancangan pembelajaran yang telah

disiapkan dalam bentuk prototype/modul( RPP, lembar kerja, soal

evaluasi, soal tugas rumah).

2) RPP harus menggambarkan pelaksanaan pembelajaran yang

menggunakan pendekatan MRW bermodelkan RME.

3) Mempersiapkan lembar kerja yang isinya berupa soal dan prosedur

untuk alur pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan MRW

bermodelkan RME.

4) Menyiapkan lembar bservasi, lembar refleksi, lembar evaluasi dan

pendokumentasian.

Page 59: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

44

5) Menyiapkan absensi untuk melihat dan mengamati keaktifan siswa

dalam proses pembelajaran dengan pendekatan MRW bermodelkan

RME.

b. Pelaksanaan Tindakan (Action)

Guru dengan didampingi peneliti melaksanakan pembelajaran

sesuai dengan RPP yang telah disiapkan oleh peneliti. Adapun langkah-

langkah pembelajaran Sistem Persamaan Linier Dua Variabel dengan

menggunakan pendekatan pembelajaran MRW bermodelkan RME pada

siklus 1 ini secara garis besar adalah sebagai berikut:

1) Guru melakukan sedikit permainan bilangan prima dengan tujuan

agar siswa dapat kembali berkonsentrasi dan bersemangat sebelum

kegiatan pembelajaran matematika dimulai.

2) Guru memberikan pengantar, tema atau apersepsi berupa masalah-

masalah kontekstual yang pernah dilakukan oleh siswa atau

manusia pada umumnya dalam kehidupan sehari-hari yang

berkaitan dengan materi SPLDV.

3) Sebagai motivasi, guru memberikan manfaat mempelajari SPLDV

dalam kehidupan sehari-hari.

4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

5) Guru/peneliti memberikan informasi awal tentang skenario atau

jalannya proses pembelajaran dengan pendekatan MRW

bermodelkan RME dan apa yang harus dilakukan siswa dengan

singkat, jelas dan dalam suasana yang kondusif.

6) Dengan permaianan bilangan prima tadi, guru selanjutnya membagi

kelas secara acak.

7) Setelah kelompok terbentuk, guru meminta salah satu kelompok

untuk memerankan toko permen kejujuran di depan kelas.

8) Guru mengajak siswa menyelesaian masalah yang diberikan dengan

membawa siswa ke dunia real/nyata.

9) Kelompok yang lain diminta untuk mencari peran, misalnya

menjadi pembeli.

Page 60: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

45

10) Dari beberapa peran yang dimainkan oleh masing-masing

kelompok, siswa dituntut dapat membuat model matematika

sendiri.

11) Guru mendorong siswa agar dapat menemukan pemecahan masalah

dengan pemikiran bersama/kelompok.

12) Setelah berdiskusi kelompok, masing-masing kelompok/perwalikan

kelompok mempresentasikan hasil pekerjaannya dengan merancang

dan membuat model matematika di depan kelas, sesuai dengan apa

yang telah diperankan kelompoknya.

13) Guru sebagai moderator, fasilitator dalam pelaksanaan diskusi kelas

agar diskusi tetap berjalan lancar.

14) Siswa yang lain memperhatikan dan diberi kesempatan untuk

bertanya dan menngkritisi hasil pekerjaan kelompok yang

mempresentasikan pekerjaannya.

15) Setelah diskusi kelas, guru mengembalikan siswa dari grup ke

klasikal.

16) Guru membimbing/menyamakan persepsi dari jawaban matematika

secara formal.

17) Guru dapat mengaitkan materi yang diberikan tadi dengan masalah-

masalah keislaman, karena yang dipraktekkan tadi adalah masalah

perdagangan atau jual beli, maka guru dapat memberikan sedikit

kaitan bagaimana jual beli yang baik menurut syariat islam, dsb.

18) Menyimpulkan pelaksanaan pembelajaran yang telah dilakukan.

19) Guru melakukan tes formatif secara individual.

c. Pengamatan (Observation)

Guru dan peneliti melakukan pengamatan:

1) Guru mitra mengamati proses pembelajaran untuk mengetahui

tentang sikap positif siswa dan keaktifan siswa dalam melakukan

kegiatan pembelajaran matematika dengan pendekatan MRW

bemodelkan RME.

Page 61: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

46

2) Mengamati proses pembelajaran dalam pembentukan kelompok-

kelompok kecil dan pembagian peran.

3) Secara kolaboratif partisipatif mengamati skenario atau jalannya

proses pembelajaran.

4) Mengamati aktivitas kelompok siswa saat berdiskusi memecahkan

masalah dalam permainan sistem persamaan linier dan dalam

melaksanakan tugasnya masing-masing.

5) Pengamatan partisipatif kepada setiap kelompok melalui wakil

kelompok yang maju mempresentasikan hasil pekerjaannya sesuai

dengan tugas yang diberikan.

6) Pemahaman konsep dan hasil evaluasi/tes akhir.

7) Dengan mencatat keberhasilan dan hambatan-hambatan yang

dialami dalam proses pembelajaran yang belum sesuai dengan

harapan penelitian.

d. Refleksi (Reflection)

1) Secara kolaboratif guru dan peneliti menganalisis dan

mendiskusikan hasil pengamatan. Selanjutnya membuat suatu

refleksi mana yang perlu dipertahankan dan mana yang perlu

diperbaiki untuk siklus ke 2 nantinya..

2) Mencatat kekurangan-kekurangan pada sikus 1, terutama tentang

aktivitas siswa dalam mengerjakan tugasnya secara kelompok

maupun secara individual. Kemudian secara bertahap melakukan

perbaikan untuk kekurangannya pada siklus 2.

3) Membuat simpulan sementara terhadap pelaksanaan siklus 1.

3. Siklus 2 :

Untuk pelaksanaan siklus 2 secara teknis dijelaskan dalam lampiran

RPP. Langkah-langkah besar dalam siklus 2 ini yang perlu ditekankan

mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi akan

dijelaskan sebagai berikut:

Page 62: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

47

a. Perencanaan

1) Peneliti meninjau kembali rancangan pembelajaran yang telah

disiapkan dalam bentuk prototype/modul( RPP, lembar kerja, soal

evaluasi, soal tugas rumah).

2) RPP harus menggambarkan pelaksanaan pembelajaran yang

menggunakan pendekatan MRW bermodelkan RME.

3) Mempersiapkan lembar kerja yang isinya berupa soal dan prosedur

untuk alur pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan MRW

bermodelkan RME.

4) Menyiapkan lembar bservasi, lembar refleksi, lembar evaluasi dan

pendokumentasian.

5) Menyiapkan absensi untuk melihat dan mengamati keaktifan siswa

dalam proses pembelajaran dengan pendekatan MRW bermodelkan

RME.

b. Pelaksanaan Tindakan

Guru dengan didampingi peneliti melaksanakan pembelajaran sesuai

dengan RPP yang telah disiapkan oleh peneliti dan direfisi berdasarkan

evaluasi pada siklus 1. Adapun langkah-langkah pembelajaran dengan

menggunakan pendekatan MRW bermodelkan RME pada pelaksanaan

pembelajaran siklus2, sebagai berikut:

1) Guru/peneliti memberikan informasi awal tentang skenario atau

jalannya proses pembelajaran dengan pendekatan MRW

bermodelkan RME dan apa yang harus dilakukan siswa dengan

singkat, jelas dan dalam suasana yang kondusif

2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

3) Dengan membagikan permen yang berbeda, guru membagi kelas

secara acak menjadi kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 3

sampai 6 siswa tiap kelompoknya sesuai nama permen yang

didapat.

4) Dalam pembelajaran matematika ini, guru membawa siswa seolah

berada di dunia real/nyata.

Page 63: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

48

5) Guru mengajak siswa bermain peran dengan menggunakan kartu

masalah yang akan diberikan tentunya yang berhubungan dengan

SPLDV, jadi siswa sesuai dengan kelompoknya akan

memperagakan/mempratekkan langsung kartu masalah/soal yang

diberikan guru.

6) Guru meminta siswa untuk memecahkan masalah sesuai dengan

alur pikiran siswa secara informal atau coba-coba (karena langkah

penyelesaian soal tersebut belum diberikan).

7) Dari masalah/soal yang ada siswa dituntut dapat membuat model

matematika sendiri.

8) Guru mendorong siswa agar dapat menemukan pemecahan masalah

dengan pemikiran bersama/kelompok.

9) Setelah berdiskusi kelompok, masing-masing kelompok/perwalikan

kelompok mempresentasikan hasil pekerjaannya di depan kelas.

10) Siswa yang lain memperhatikan dan diberi kesempatan untuk

bertanya dan menngkritisi hasil pekerjaan kelompok yang

mempresentasikan pekerjaannya.

11) Guru sebagai moderator, fasilitator dalam pelaksanaan diskusi kelas

agar diskusi tetap berjalan lancar.

12) Guru dapat mengaitkan materi yang diberikan tadi dengan masalah-

masalah keislaman, misalnya berkaitan dengan beberapa ayat yang

berbicara tentang aritmatika sosial dan sebagainya.

13) Setelah diskusi kelas, guru membimbing/menyamakan persepsi dari

jawaban matematika secara formal.

c. Pengamatan

Guru dan peneliti melakukan pengamatan:

1) Guru mitra mengamati proses pembelajaran untuk mengetahui

tentang sikap positif siswa dan keaktifan siswa dalam melakukan

kegiatan pembelajaran matematika dengan pendekatan

pembelajaran MRW bermodelkan RME.

Page 64: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

49

2) Mengamati proses pembelajaran dalam pembentukan kelompok-

kelompok kecil dan pembagian peran.

3) Secara kolaboratif partisipatif mengamati skenario atau jalannya

proses pembelajaran.

4) Mengamati aktivitas kelompok siswa saat berdiskusi memecahkan

masalah dalam permainan sistem persamaan linier dan dalam

melaksanakan tugasnya masing-masing.

5) Pengamatan partisipatif kepada setiap kelompok melalui wakil

kelompok yang maju mempresentasikan hasil pekerjaannya sesuai

dengan tugas yang diberikan.

6) Pemahaman konsep dan hasil evaluasi/tes akhir.

7) Dengan mencatat keberhasilan dan hambatan-hambatan yang

dialami dalam proses pembelajaran yang belum sesuai dengan

harapan penelitian.

d. Refleksi

Refleksi pada siklus kedua ini dilakukan untuk membuat simpulan

akhir dan melakukan penyempurnaan prototype/modul pembelajaran

dengan menggunakan pendekatan pembelajaran MRW bermodelkan

RME yang diharapkan dapat menumbuhkan keaktifan siswa dalam

proses pembelajaran, meningkatkan pemahaman SPLDV,

menanamkan sikap positif terhadap pembelajaran matematika serta

meningkatkan hasil belajar siswa.

G. INDIKATOR KEBERHASILAN

Tabel 2

Indikator Keberhasilan Siswa dalam Pembelajaran Matematika

No Indikator/Variabel Keterangan

1 Meningkatnya sikap positif,

dan semangat siswa.

Indikator pencapaian di atas

60%.

Analisis dari data angket tertutup

yang disebarkan pada siswa sebelum

dan setelah pembelajaran

matematika dengan pendekatan

Page 65: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

50

realistik dilakukan.

Dan analisis dari observer dalam

pengamatan kelompok serta

penilaian sistematika pengajaran

guru, karena aspek tersebut juga

mempengaruhi sikap siswa.

2 Keaktifan dalam pembelajaran.

Indikator pencapaian mencapai

5 kadar keaktifan diskoring

dengan skala likert (1 s.d 5).

Indikator pencapaian di atas

60%.

• Keaktifan bertanya.

• Keaktifan menjawab.

• Keaktifan menulis.

• Keaktifan menyelesaikan tugas

individu.

3 Ketrampilan proses.

Indikator pencapaian mencapai

5 kadar ketrampilan diskoring

dengan skala likert (1 s.d 5).

Indikator pencapaian di atas

60%.

• Berani mempresentasikan hasil

kelompok di depan kelas.

• Berani bertanya atau

mengungkapkan argumennya.

• Membuat model matematika.

• Memecahkan masalah secara

individu dalam kelompok.

• Interaksi dalam kelompok.

• Melaksanakan tugas sesuai

fungsinya dalam kelompok.

4 Hasil belajar.

Rata-rata nilai yang dicapai

diatas hasil ketuntasan belajar

yang di tentukan yaitu 6,0.

Diadakan tes akhir setelah pra

siklus, siklus 1 dan siklus 2.

Page 66: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

51

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. PRA SIKLUS

Pelaksanaan pembelajaran pra siklus untuk kelas X.C yang diampu Ibu

Istianah, S.Pd dilaksanakan pada hari senin dan rabu tanggal 17 dan 19

November 2008. Berdasarkan hasil pengamatan pada pelaksanaan

pembelajaran pra siklus Kelas X.C yang diampu Ibu Istianah, S.Pd dalam

proses pembelajarannya masih menggunakan metode ceramah.

Guru mengawali dengan menjelaskan materi/konsep Sistem Persamaan

Linier Satu Variabel, sesekali menuliskan di papan tulis definisi atau rumus

yang berhubungan dengan Sistem Persamaan Linier. Saat guru menjelaskan

murid diminta untuk mendengarkan dan kalau ada hal-hal yang dirasa tidak

mengerti, siswa bisa langsung bertanya pada guru. Setelah guru selesai

menjelaskan tentang Sistem Persamaan Linier Satu Variabel, siswa diminta

mencatat apa yang telah ditulis guru di papan tulis.

Untuk pelaksanaan pembelajaran selanjutnya guru memberikan contoh

soal tentang Sistem Persamaan Linier Satu Variabel. Dari soal tersebut

diselesaikan oleh guru di papan tulis dengan siswa memperhatikan apa yang

dikerjakan oleh guru. Kemudian murid menyalin soal dan penyelesaian dari

papan tulis ke buku tulis masing-masing.

Baru kemudian guru memberikan soal Sistem Persamaan Linier Satu

Variabel untuk diselesaikan murid. Dengan memberikan selang waktu sekitar

10 menit, siswa diminta untuk mengerjakan soal masing-masing. Setelah

ditawarkan bagi yang bisa untuk maju, baru ada siswa yang maju untuk

mengerjakan soal tersebut di papan tulis dan hasilnya dikoreksi bersama

dengan guru. Pada waktu menjelang akhir pelaksanaan pembelajaran diadakan

tes akhir.

Page 67: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

52

1. Sikap Positif Siswa

Setelah beberapa kali peneliti mendampingi guru mitra mengajar

dalam kelas, peneliti melakukan obervasi awal, yaitu melakukan wawancara

dengan guru matematika dan menyebarkan angket pada siswa. Sebagai

observasi awal, tepatnya sebelum peneliti menggunakan penerapan

pembelajaran matematika melalui pendekatan realistik di kelas X.C, peneliti

menyebarkan angket tertutup kepada siswa berkaitan dengan sikap siswa

terhadap pembelajaran matematika selama ini. Jumlah siswa dalam kelas

X.C MAN Semarang 2 ini adalah 37 siswa. Namun waktu pengisian angket

awal sikap siswa terhadap matematika ada satu siswa yang tidak masuk.

Dari hasil angket tersebut menunjukkan bahwa 69,4 % dari 36

siswa menganggap bahwa matematika merupakan pelajaran yang paling

sulit dibandingkan pelajaran yang lain. Jadi disini hanya sekitar 31% yang

menganggap matematika adalah pelajaran yang mudah dan menyenangkan.

Dan dari siswa kelas X.C tersebut juga menyebutkan diantara nilai hasil

belajar mereka, rata-rata siswa (sekitar 75%) menyatakan bahwa nilai

matematika mereka merupakan nilai yang paling rendah dibanding pelajaran

yang lain. Jadi di kelas X.C ini hanya ada 25% yang nilai matematikanya

dikatakan baik (lihat lampiran 4 dan 5).

Selain itu, data yang penulis dapatkan dari angket siswa tersebut

juga menyatakan bahwa rata-rata siswa hanya menyukai matematika pada

tingkat sekolah dasar saja. Sedangkan mereka mulai tidak menyukai

matematika di tingkat SMP sampai SMA. Jadi penulis menyimpulkan

bahwa siswa mempunyai sikap positif yang cenderung menurun terhadap

pembelajaran matematika. Hal ini disebabkan disamping materi matematika

semakin sulit dan rumit di tingkat sekolah menengah, juga disebabkan

pembelajaran matematika selama ini masih menggunakan metode ceramah

atau tradisional.

Karena cara mengajar juga mempengaruhi sikap, motivasi dan

semangat siswa dalam belajar matematika, maka dalam pengamatan peneliti

ketika proses pembelajaran berlangsung, peneliti memberikan penilaian

Page 68: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

53

terhadap guru mitra yang sedang mengajar dengan metode ceramah. Dari

hasil peniaian didapatkan skor nilai untuk guru mitra adalah sebanyak 35.

Ini artinya pengajaran guru baru berhasil 53,85% (lihat lampiran 8).

2. Keaktifan Siswa Dalam Proses Pembelajaran Pra Siklus

Untuk hasil penilaian secara individu yang dilihat dari indikator

keaktifan siswa dalam proses pembelajaran pada pra siklus dapat dilihat di

lampiran, kalau kita lihat rata-rata prosentasenya adalah 51 %.

Dari hasil pengamatan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran

pra siklus kelas XC yang diampu oleh Ibu Istianah, S.Pd (lihat lampiran 7

pada pra siklus) dapat disimpulkan bahwa siswa belum terlibat secara aktif

dalam proses pembelajaran. Siswa masih banyak mendengarkan dalam

memahami konsep Sistem Persamaan Linier. Sehingga dalam proses

pembelajaran siswa masih bergantung pada guru.

3. Ketrampilan dalam Pembelajaran

Dari hasil pengamatan ketrampilan pembelajaran siswa dalam proses

pembelajaran pra siklus baik kelas XC yang diampu oleh Ibu Istianah, S.Pd

dapat disimpulkan bahwa siswa belum terampil dalam bertanya, menjawab,

membuat model matematika, memecahkan secara individu, interaksi dalam

kelompok, melaksanakan tugas sesuai dengan fungsinya dalam proses

pembelajaran. Siswa masih banyak terdiam. Hal ini juga ditunjukan dari

rata-rata prosentase hasil penilaian ketrampilan siswa kelas XC adalah

56,97% berarti masih berada dibawah ketentuan yaitu 60 % (lihat lampiran

7 penilaian keterampilan pada pra siklus). Hasil rangkuman penilaian

keaktifan dan keterampilan pembelajaran matematika pra siklus dapat

dilihat dari tabel berikut.

Page 69: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

54

Tabel 3

Hasil Observasi Proses Pembelajaran Matematika Pra Siklus

No. Indikator Skor Rata-Rata Prosentase

1. Keaktifan 10,39 51,06%

2. Keterampilan 17,85 56,97%

4. Hasil Belajar Siswa

Dari nilai rata-rata hasil belajar siswa dalam pembelajaran pra siklus

baik kelas XC yang diampu oleh Ibu Istianah, S.Pd dapat disimpulkan masih

dibawah hasil ketuntasan belajar yang ditentukan yaitu 60. Hal ini bisa

dilihat dari hasil belajar kelas XC yang belum tuntas belajar sebanyak 21

siswa dari 36 siswa. (lihat lampiran hasil belajar pra siklus).

Tabel 4

Rata-Rata Ketuntasan Nilai Siswa pada Pra Siklus

Nilai Rata-Rata Siswa tuntas belajar

(TB)

Siswa tidak tuntas belajar

(TTB)

48, 69 12 21

Jadi dari tabel di atas dapat dilihat bahwa siswa yang tuntas belajar

pada tes awal pra siklus hanya 12 siswa, karena ada 4 siswa yang tidak

masuk saat tes dari jumlah kelas sebenarnya yaitu 37 siswa. Maka yang

tuntas belajar matematika dalam pra siklus baru 36,36% dengan nilai rata-

rata siswa 48,69.

Tabel 5

Rangkuman Prosentase Hasil Penilaian Indikator Pra Siklus

No. Indikator Prosentase

1 Sikap Siswa 40,93%

2. Keaktifan 51,06%

3. Keterampilan 56,97%

4. Hasil Belajar 36, 36%

Page 70: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

55

B. SIKLUS 1

1. Hasil Penelitian Siklus 1

Pelaksanaan pembelajaran siklus 1 untuk kelas X.C dilaksanakan

langsung oleh peneliti didampingi oleh guru mitra pada hari senin dan

rabu pada tanggal 24 dan 26 November 2008. Dari hasil pembelajaran

siklus 1 yang dilihat beberapa indikator keberhasilan adalah sebagai

berikut:

a. Keaktifan Siswa dalam Proses Pembelajaran

Pada proses pembelajaran pada siklus 1 dengan menggunakan

pendekan MRW bermodelkan RME, pada permulaan pembelajaran

dan pembentukan kelompok suasana kelas terlihat masih kurang

kondusif, ada beberapa siswa yang masih ramai ketika dijelaskan

tentang skenario permainan dalam materi sistem linier dua variabel

yang akan mereka perankan. Akibatnya beberapa siswa beberapa kali

bertanya pertanyaan yang sama dan peneliti juga harus mengulang-

ngulang penjelasan, sehingga proses pembelajaran agak terganggu.

Namun, ketika kelompok sudah terbentuk dan masing-masing

kelompok bekerja sesuai tugasnya, keaktifan siswa mulai terlihat

antusias dan bersemangat.

Dari hasil pengamatan keaktifan siswa dalam proses

pembelajaran siklus 1 di kelas X.C dapat disimpulkan bahwa siswa

sudah mulai terlibat aktif dalam proses pembelajaran walaupun belum

optimal sesuai dengan harapan. Siswa sudah banyak yang terlihat aktif

bertanya, menjawab pertanyaan, menulis, menyelesaikan tugas baik

individu dan kelompok, aktif mengikuti permainan ”toko permen

kejujuran” baik individu ataupun kelompok, aktif melaksanakan tugas

sesuai dengan fungsinya pada kelompoknya dalam memahami konsep

sistem persamaan linier. Sehingga dalam proses pembelajaran siswa

sudah tidak lagi bergantung pada guru. Hal ini juga ditunjukan dari

rata-rata prosentase hasil penilaian keaktifan siswa kelas X.C adalah

62,73% yang sudah berada di atas ketentuan yaitu 60% (lampiran 12).

Page 71: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

56

b. Keterampilan dan Sikap Siswa melalui Pendekatan Realistik

Dalam proses permainan memperagakan ”toko permen

kejujuran” pada materi sistem linier dua variabel, masing-masing

kelompok telah memperagakan permainan jual beli dengan cukup baik,

meskipun ada dua kelompok yang anggotanya suka mengacau, yaitu

kelompok bilangan prima dua. Dalam kelompok bilangan prima 2, satu

orang anggotanya suka bersuara dengan lantang dan suka mencari-cari

perhatian. Meskipun demikian, pembelajaran berjalan baik dan

masing-masing kelompok dapat memerankan permainan dengan baik

sesuai tugas mereka.

Ketika masing-masing kelompok sudah selesai berdiskusi dan

salah satu anggotanya maju mewakili kelompoknya untuk

mempresentasikan hasil diskusi, siswa terlihat terampil dalam

menemukan model dan memecahkan masalah berkaitan dengan sistem

persamaan linier dua variabel. Keberanian siswa dalam bertanya dan

mengemukakan pendapatnya terlihat saat masing-masing kelompok

diberikan sesion kedua untuk menanggapi atau bertanya kepada

kelompok yang di depan. Namun karena keterbatasan waktu yang ada,

terpaksa pada kelompok terakhir belum sempat dibuka session

pertanyaan karena jam pelajaran matematika sudah habis.

Hasil pengamatan ketrampilan bermain peran siswa dalam

proses pembelajaran siklus 1, dapat disimpulkan bahwa siswa sudah

mulai terampil dalam bertanya, menjawab, membuat model

matematika, memecahkan secara individu, interaksi dalam kelompok,

melaksanakan tugas sesuai dengan fungsinya dalam proses

pembelajaran walaupun belum optimal. Rata-rata prosentase hasil

penilaian ketrampilan pendekatan realistik siswa kelas X.C adalah

78,38%, ini berarti telah berada di atas ketentuan indikator keberasilan

yaitu 60% (lihat lampiran 12, keterampilan siklus 1) serta perhatikan

rangkuman hasil observasi keaktifan dan keterampilan dalam proses

pembelajaran matematika siklus 1 berikut:

Page 72: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

57

Tabel 6

Hasil Observasi Proses Pembelajaran Matematika Siklus 1

No. Indikator Skor Rata-Rata Prosentase

1. Keaktifan 12,91 62,73%

2. Keterampilan 23,51 78,38%

c. Perkembangan Sikap Siswa

Untuk mengetahui perkembangan sikap positif siswa kelas X.C

MAN Semarang 2 pada siklus 1 ini, peneliti tidak menggunakan

angket, tetapi menggunakan lembar observasi aktivitas dan sikap siswa

dalam kelompok serta penilaian terhadap cara mengajar dengan

pendekatan mathematics in the real world bermodelkan RME.

Penilaian indikator sikap dan cara guru mengajar ini dinilai

langsung oleh observer sekaligus guru mitra, Ibu Istianah, S.Pd. Dalam

hasil observasi Ibu Istianah, S.Pd untuk aktifitas sikap siswa dalam

kelompok tersebut diperoleh skor 22 dengan prosentase keberhasilan

55%. Dari aspek penilaian cara mengajar guru praktikan, Ibu Istianah

memberikan skor nilai sebanyak 41, berarti prosentase keberhasilan

mengajar guru adalah 63,07%.

d. Hasil Belajar Siswa

Dari nilai rata-rata hasil belajar siswa dalam pembelajaran

siklus 1 kelas X.C sudah berada di atas hasil ketuntasan belajar yang

ditentukan yaitu 60, yaitu hanya 9 siswa yang belum tuntas belajar.

Jika dibandingkan dengan hasil pembelajaran pra siklus yang

masih menggunakan metode ceramah, pada siklus 1 ini yang sudah

menggunakan pendekatan realistik, maka hasil belajar siswa

menunjukan adanya peningkatan. Lihat tabel di bawah ini;

Page 73: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

58

Tabel 7

Rata-Rata Ketuntasan Nilai Siswa pada Siklus 1

Nilai

Rata-Rata

Siswa tuntas belajar

(TB)

Siswa tidak tuntas belajar

(TTB)

64,46 25 9

Jadi dari tabel di atas dapat dilihat bahwa siswa yang tuntas

belajar pada tes siklus 1 sudah mencapai ketuntasan sebanyak 25

siswa. Dalam pelaksanaan tes siklus 1 ini juga diikuti 33 dari 37 siswa.

Maka prosentase ketuntasan belajar matematika siswa dalam siklus 1

adalah 75,76 % dengan nilai rata-rata siswa 64,46.

2. Evaluasi dan Refleksi Siklus 1

Dari hasil evaluasi siklus 1 menghasilkan beberapa catatan yang

harus direfleksikan pada pelaksanaan pembelajaran siklus 2 yaitu sebagai

berikut:

a. Dalam kegiatan proses pembelajaran keadaan kelas harus kondusif

dulu sebelum praktikan atau guru menjelaskan materi dan membagi

kelompok.

b. Karena masih ada beberapa siswa yang pasif, maka guru/praktikan agar

lebih banyak memberikan motivasi belajar terhadap siswa, sehingga

diharapkan semua peserta didik bersemangat dan semakin menyukai

matematika.

c. Siswa yang kurang aktif, belum pernah bertanya atau maju ke depan,

diberikan kesempatan terlebih dahulu untuk melatih keterampilan siswa

dan mendorong siswa mengkonstruk sendiri pengetahuannya dengan

bimbingan guru.

d. Guru kurang memberikan bimbingan pada tiap-tiap kelompok saat

terjadi diskusi kelompok, dan belum terjalin kerjasama yang aktif antar

anggota kelompok, diharapkan bimbingan dapat merata pada semua

kelompok belajar.

Page 74: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

59

e. Manajemen waktu harus lebih diperhitungkan lagi, sebab dalam diskusi

kelompok lebih membutuhkan waktu yang panjang dan lebih

dibutuhkan tenaga dan kesabaran yang ekstra untuk mampu memahami

karakteristik siswa dalam kelompoknya.

f. Karena ada beberapa murid yang trobel maker dalam kelompoknya,

maka dapat ditangangi secara khusus oleh guru/praktikan. Misalnya

dengan wawancara non formal diluar jam pelajaran.

Berdasarkan penilaian dan masukan dari guru mitra, menyebutkan

bahwa pelaksanaan pembelajaran pada siklus 1 dengan menggunakan

pendekatan mathematics in the real world bermodelkan realistik sudah

dikatakan cukup baik.

Untuk mempermudah mengamati peningkatan indikator

keberhasilan dari pembelajaran matematika pra siklus ke pelaksanaan

pembelajaran matematika siklus 1 dapat dilihat dari tabel berikut:

Tabel 8

Rangkuman Prosentase Hasil Penilaian Indikator Siklus 1

No. Indikator Prosentase

1 Sikap Siswa 59,04%

2. Keaktifan 62,73%

3. Keterampilan 78,38%

4. Hasil Belajar 75,76%

C. SIKLUS 2

1. Hasil Penelitian Siklus 2

Pelaksanaan pembelajaran siklus 2 untuk kelas X.C dilaksanakan

oleh peneliti pada hari jum’at tanggal 28 November 2008 dan hari senin

tanggal 1 Desember 2008. Dan setelah melakukan evaluasi dari hasil

siklus 1, maka modul yang berupa RPP dan Lembar Kerja siklus 2 serta

persiapan yang lain diadakan perbaikan-perbaikan agar kekurangan-

kekurangan yang ada dalam siklus 1 tidak terulang kembali di siklus ke-2.

Page 75: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

60

Dari hasil pengamatan pembelajaran siklus 2 ini dapat dilihat beberapa

indikator keberhasilan dengan pendekatan mathematics in the real world

bermodelkan RME, diantaranya sebagai berikut:

a. Keaktifan Siswa dalam Proses Pembelajaran

Pada proses pembelajaran pada siklus 2 dengan menggunakan

pendekan MRW bermodelkan RME, pada permulaan pembelajaran

dan pembentukan kelompok suasana kelas terlihat sudah cukup

kondusif. Saat dibagikan kartu masalah yang akan diperankan oleh

siswa, terlihat banyak siswa yang mengerjakan sambil memakan

permen. Ini disebabkan kerena pembagian kelompoknya berdasarkan

pembagian nama permen yang mereka dapat secara acak. Meskipun

demikian, itu bukan merupakan hambatan karena belajar tidak harus

formal, sehingga pembelajaran pada siklus 2 ini terlihat santai,

menyenangkan dan siswa sangat antusias dalam memperagakan serta

menyelesaikan kartu masalah yang peneliti berikan. Mereka benar-

benar baru merasakan begitu banyak manfaat materi sistem persamaan

linier dalam kehidupan sekitar mereka.

Hasil pengamatan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran

siklus 2 di kelas X.C dapat disimpulkan bahwa siswa sudah dapat

melakukan proses pembelajaran secara aktif. Masing-masing anggota

kelompok sesuai dengan tugasnya sibuk mencari penyelesaian dari

kartu masalah yang guru praktikan bagikan. Siswa semakin banyak

yang terlihat aktif bertanya, menjawab pertanyaan, menulis,

menyelesaikan tugas baik individu dan kelompok, aktif mengikuti

permainan bermain peran baik individu ataupun kelompok, aktif

melaksanakan tugas sesuai dengan fungsinya pada kelompoknya dalam

memahami konsep sistem persamaan linier. Sehingga dalam proses

pembelajaran siswa sudah tidak lagi bergantung pada guru. Hal ini

ditunjukan dari rata-rata prosentase hasil penilaian keaktifan siswa

kelas X.C adalah 82,57%. Berarti prosentase keaktifan siswa pada

Page 76: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

61

siklus 2 sudah berada di atas ketentuan yaitu 60% dan terlihat adanya

peningkatan jika dibandingkan dalam pelaksanaan siklus 1 yang nilai

prosentasenya hanya 62,73% (untuk lebih jelasnya lihat lampiran 23).

b. Keterampilan Siswa melalui Pendekatan Realistik

Dalam proses bermain peran dalam kartu masalah pada materi

sistem linier dua variabel, masing-masing kelompok telah

memperagakan kartu masalah. Disini tidak ada lagi anggota kelompok

yang mencari perhatian. Karena siswa yang troble maker pada

pelaksanaan siklus 1, setelah pelajaran selesai peneliti menemuinya

dan melakukan sedikit obrolan atau wawancara secara tidak formal

dengan siswa tersebut. Setelah melakukan penelitian lebih lanjut,

kemudian siswa diklarifikasi dan ditanyakan perihal mengapa nilainya

jelek dan cara dia berinteraksi dengan teman lainnya dalam kelompok

sangat mencolok, mereka mengakui sedang ada masalah intern baik

keluarga maupun dalam pergaulannya, selain itu karakteristik

orangnya memang agak keras.

Ketika masing-masing kelompok mempresentasikan hasil

diskusi mereka, semua siswa memberikan perhatian yang baik. Siswa

semakin terlihat terampil dalam memecahkan masalah berkaitan

dengan sistem persamaan linier dua variabel. Semua siswa merasa

tertarik dengan apa yang di sampaikan oleh kelompok-kelompok yang

maju di depan, karena masing-masing kelompok memperagakan

masalah yang berbeda berkaitan dengan sistem persamaan linier.

Hasil pengamatan ketrampilan bermain peran siswa dalam

proses pembelajaran siklus 2, dapat disimpulkan bahwa siswa sudah

semakin baik dan semakin terampil dalam bertanya, menjawab,

membuat model matematika, memecahkan secara individu, interaksi

dalam kelompok, melaksanakan tugas sesuai dengan fungsinya dalam

proses pembelajaran walaupun belum optimal. Disebutkan bahwa rata-

rata prosentase hasil penilaian ketrampilan pendekatan realistik siswa

Page 77: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

62

kelas X.C pada siklus 2 adalah 89,37%, ini berarti telah berada di atas

ketentuan indikator keberasilan yaitu 60% dan jika dibandingkan

dalam prosentase nilai keterampilan siswa pada siklus 1 telah

mengalami peningkatan (lihat pada lampiran 23) dan perhatikan

peningkatan keaktifan ketrampilan siklus 2 pada tabel berikut:.

Tabel 9

Hasil Observasi Proses Pembelajaran Matematika Siklus 2

No. Indikator Skor Rata-Rata Prosentase

1. Keaktifan 16,67 82,57%

2. Keterampilan 26,68 89,37%

c. Hasil Belajar Siswa

Dari nilai rata-rata hasil belajar siswa dalam pembelajaran

siklus 2 kelas X.C sudah baik dan telah berada di atas hasil ketuntasan

belajar yang ditentukan. Rata-rata hasil belajar siklus 2 ini adalah

78,36 dari 33 siswa yang mengikuti tes formatif siklus 2. Berati

prosentase ketuntasan belajar siklus 2 adalah 87,88%. Dari hasil

belajar juga dapat dilihat ada dua siswa yang mendapatkan nilai 100.

Namun masih ada 4 orang yang nilainya masih di bawah KKM yang

ditentukan.

Tabel 10

Rata-Rata Ketuntasan Nilai Siswa pada Siklus 2

Nilai

Rata-Rata

Siswa tuntas belajar

(TB)

Siswa tidak tuntas belajar

(TTB)

78,36 29 4

d. Perkembangan Sikap Positif Siswa

Setelah beberapa kali pertemuan peneliti sekaligus guru

praktikan menyelesaikan pembelajaran matematika di kelas X.C MAN

Semarang 2 pada materi sistem persamaan linier dua variabel melalui

Page 78: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

63

pendekatan mathematics in the real world bermodelkan RME, maka

peneliti bermaksud mengetahui perkembangan sikap siswa. Untuk

mengetahui perkembangan sikap positif siswa kelas X.C MAN

Semarang 2 tersebut, peneliti menyebarkan angket refleksi siswa

terhadap pembelajaran realistik yang telah dilaksanakan.

Data hasil angket tersebut menunjukkan bahwa 89 % dari 36

siswa menyatakan bahwa pembelajaran matematika pada materi

SPLDV melalui pendekatan mathematics in the real world

bermodelkan RME menjadi asyik, menyenangkan dan mendapatkan

pengelaman baru. Berarti hanya 11 % atau 4 siswa dari 36 siswa yang

ada menyatakan tidak senang. Setelah dilakukan penyelidikan lebih

lanjut beberapa siswa tersebut adalah siswa troble maker yang peneliti

diskripsikan pada siklus 1 di atas.

Data poin lain juga menyebutkan 92% siswa dapat menemukan

model matematika sendiri, 86% menyatakan bisa dan tahu manfaat

mempelajari SPLDV setelah dilakukan permainan jual beli pada ”toko

permen kejujuran”, 80,5% berani mengungkapkan pendapatnya, 61%

siswa bisa dengan mudah menyelesaikan soal cerita yang berkaitan

dengan SPLDV, dan 67% siswa menyatakan bersemangat saat

dilakukan pembelajaran matematika dengan pendekatan realistik (lihat

lampiran refleksi siswa).

Jadi dari hasil angket tersebut, dapat penulis simpulkan bahwa

sikap positif siswa setelah dilakukan pendekatan realistik cenderung

mengalami perkembangan yang signifikan, dan indikator keberhasilan

perkembangan sikap positif siswa telah mencapai ketentuan yang

ditentukan, yaitu rata-rata di atas angka 60%. Sebab dalam aspek yang

dinilai dari lembar observasi sikap siswa dalam kelompok dihasilkan

skor 32 dengan prosentase 80%. Dan dari penilaian guru mitra

terhadap aspek cara pengajaran guru pada siklus 2 ini adalah 86%

dengan skor 56. Maka hasil akhir perkembangan sikap positif siswa

dapat dilihat dalam tabel rangkuman indikator berikut:

Page 79: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

64

Tabel 11

Rangkuman Prosentase Hasil Penilaian Indikator Siklus 2

No. Indikator Prosentase

1 Sikap Siswa 87,4%

2. Keaktifan 82,57%

3. Keterampilan 89,37%

4. Hasil Belajar 80,56%

2. Evaluasi dan Refleksi Siklus 2

Berdasarkan hasil penelitian pada pelaksanaan siklus 2 ini yang

merupakan siklus terakhir dari perencanaan penelitian tindakan kelas,

secara umum hasilnya sudah baik yang meliputi proses pembelajaran,

pembentukan kelompok belajar, pemberian tugas, dan pada hasil tes siswa.

Akan tetapi alangkah baiknya apabila pembelajaran melalui pendekatan

mathematics in the real world bermodelkan RME dilanjutkan pada

pembelajaran siklus selanjutnya maka akan lebih mendapatkan hasil

penelitian yang maksimal. Karena keterbatasan waktu dan awal bulan,

tepatnya tanggal 4 Desember 2008 MAN Semarang 2 telah melakukan tes

akhir semester, maka peneliti hanya mampu memberikan sedikit

sumbangsih dari hasil penelitian yang sederhana ini.

Berikut beberapa rincian pembahasan pada siklus 2 yang telah

peneliti laksanakan:

a. Suasana kelas yang kondusif merupakan isyarat proses pembelajaran

yang baik dan berhasil bagi kemajuan siswa.

b. Pembentukan kelompok sudah baik. Hal ini dibuktikan dari hasil

pekerjaan masing-masing kelompok sudah sangat lancar dan baik.

c. Dalam menyampaikan materi apapun, guru/praktikan hendaknya lebih

sering memberikan motivasi belajar terhadap siswa, sehingga

diharapkan semua siswa lebih bersemangat dan semakin meningkatkan

kecintaannya teradap matematika.

Page 80: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

65

d. Siswa yang kurang aktif pada siklus sebelumnya, telah berani

mewakili kelompoknya mempresentasikan hasil diskusi ke depan

kelas.

e. Guru telah memberikan bimbingan merata secara bergantian pada

semua kelompok saat terjadi diskusi kelompok.

f. Hasil tes formatif pada siklus 2 telah berhasil dengan baik, sebab ada

beberapa siswa yang mendapatkan nilai 100.

Page 81: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

66

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam pelaksanaan

pembelajaran matematika melalui pendekatan mathematics in the real world

bermodelkan RME terhadap siswa kelas X.C di MAN Semarang 2 pada materi

pokok sistem persamaan linier dua variabel, dapat disimpulkan sebagai

berikut:

1. Skenario pembelajaran matematika pada Kompetensi Dasar materi

pembelajaran Sistem Persamaan Linier Dua Variabel yang operasional

adalah yang dapat menumbuhkan sikap positif dan keaktifan siswa yaitu

dengan penerapan teori Mathematics in the Real World.

2. Pembelajaran Mathematics in the Real World dapat berpengaruh positif

terhadap sikap, keaktifan dan hasil belajar siswa di MAN Semarang 2.

3. Sikap positif siswa kelas X.C MAN Semarang 2 terhadap pembelajaran

matematika dapat meningkat dengan baik hingga 87% setelah

diaksanakan pembelajaran melalui pendekatan mathematics in the real

world bermodelkan RME. Lihat tabel berikut:

Tabel 12

Peningkatan Sikap Positif Siswa Kelas X.C MAN Semarang 2

Tahap 1

(Awal Pra Siklus)

Tahap 2

(Akhir Siklus 1)

Tahap 3

(Akhir siklus 2)

Prosentase 40,3% 59,04% 87,40%

4. Aktivitas, kreativitas dan motivasi siswa kelas X.C MAN Semarang 2

khususnya pada materi sistem persamaan linier dua variabel melalui

pendekatan mathematics in the real world bermodelkan RME dapat

meningkat dengan baik. Perhatikan peningkatannya dalam tabell di bawah;

Page 82: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

67

Tabel 13

Prosentase Peningkatan Aktivitas dan Keterampilan Siswa

Tahap 1

(Pra siklus)

Tahap 2

(Siklus 1)

Tahap 3

(Siklus 2)

Keaktifan 51,06% 62,73% 82,57%

Keterampilan 56,97% 78,38% 89,37%

5. Hasil belajar siswa kelas X.C MAN Semarang 2 dalam pelajaran

matematika khususnya pada materi pokok sistem persamaan linier dua

variabel telah dapat mencapai KKM yang ditentukan, yaitu rata-rata hasil

belajarnya di atas 6,0. Untuk rata-rata dan prosentase hasil belajar tiap

siklus dapat diamati pada tabel di bawah;

Tabel 14

Rata-Rata dan Prosentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas X.C

Tahap 1

(Pra siklus)

Tahap 2

(Siklus 1)

Tahap 3

(Siklus 2)

Rata-rata 48,69 64,46 78,36

Prosentase 36,36% 75,76% 80,56%

6. Ditemukannya cara yang efektif dan praktis pada proses pembelajaran

matematika terutama melalui pendekatan mathematics in the real world

bermodelkan RME bagi siswa kelas X.C MAN Semarang 2.

B. SARAN

Dengan selesainya pelaksanaan penelitian tindakan kelas dan

pembahasan yang dilakukan melalui pendekatan mathematics in the real

world bermodelkan RME terhadap siswa kelas X.C di MAN Semarang 2 pada

materi pokok sistem persamaan linier dua variabel ini, maka penulis

memberikan beberapa saran diantaranya :

Page 83: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

68

1. Dalam pelaksanaan KTSP, guru dituntut mampu mengembangkan metode

pembelajaran yang kontekstual dan inovatif. Untuk itu, pembelajaran

melalui pendekatan realistik ini, tampaknya layak untuk diterapkan.

2. Guru hendaknya berusaha melakukan penelitian perbaikan pembelajaran,

terutama melalui pendekatan mathematics in the real world bermodelkan

RME. Sehingga pendekatan ini dapat dikembangkan dan diimplementasikan

untuk pokok bahasan matematika yang lain.

3. Guru matematika, khususnya yang mengajar pada lingkungan madrasah

diharapkan mampu mengaitkan materi-materi matematika dengan

ajaran/syariat Islam agar matematika tidak terlalu abstrak bagi siswa

madrasah. Sehingga siswa tidak lagi memandang matematika sebagai

pelajaran yang sukar, karena jauh dari kehidupan keseharian siswa.

4. Guru diharapkan terus memberikan motivasi dan perlu juga memberi

penghargaan kepada siswa yang mampu menjawab dengan benar atau aktif

dalam pembelajaran. Penghargaan tersebut bisa berupa hadiah, kata-kata

sanjungan atau pujian yang membangun semangat belajar siswa.

5. Dalam Pembelajaran matematika siswa harus dilibatkan secara aktif baik

secara fisik maupun psikis, serta dibiasakan menyampaikan gagasannya.

6. Guru matematika yang baik dan profesional hendaknya senantiasa

melakukan perbaikan dalam hal yang menunjang kompetensinya, misalnya

sering pengikuti pelatihan keguruan atau melakukan penelitian

pembelajaran baik individu maupun kolaboratif.

7. Diharapkan hasil penelitian yang telah dilakukan ini dapat digunakan

sebagai reflekasi bagi guru terutama dalam melaksanakan proses

pembelajaran terhadap siswa.

8. Hendaknya pihak sekolah dan kepala sekolah sebagai pemegang kebijakan

mendukung dan memfasilitasi guru untuk dapat meningkatkan profesinya

dan sering melakukan penataran tentang pelaksanaan pembelajaran

berbbasis KTSP maupun pelatihan yang lain. Sehingga diharapkan guru

mampu mengembangkan model-model pembelajarannya sehingga lebih

mampu memotivasi siswanya.

Page 84: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

69

C. PENUTUP

Al-hamdulillah, dengan rasa syukur ke hadirat Allah SWT akhirnya

penulis dapat menyelesaikan laporan penelitian ini. Penulis menyadari

meskipun telah berusaha semaksimal mungkin, namun kekurangan dan

kesalahan tetaplah menjadi suatu keniscayaan atas diri manusia. Penulis

berharap setitik usaha berupa penelitian ini bermanfaat bagi penulis sendiri,

guru mitra MAN Semarang 2 dan siapapun yang membaca hasil penelitian

ini. Penulis sadar sepenuhnya akan segala kekurangan dalam berbagai hal.

Untuk itu, kritik dan saran senantiasa penulis harapkan demi perbaikan

skripsi ini ke depan serta perluasan pengetahuan keilmuan bagi kita semua.

Di samping itu, mudah-mudahan karya kecil ini dapat memberikan

sumbangan ilmu dalam dunia pendidikan dalam arti yang komprehensif.

Bagi penulis, tulisan ini setidaknya menjadi kado kecil sebagai

ucapan terima kasih untuk guru-guru matematika kesayanganku dan sebagai

peringatan hari guru nasional yang baru saja diperingati oleh para guru di

seluruh tanah air ini pada 25 November kemarin. Lanjutkan terus

perjuanganmu ”guru”, wahai pahlawan tanpa tanda jasa. Engkaulah

manusia yang paling berjasa di muka bumi ini. Tidak akan ada presiden,

doktor, sarjana, polisi, kecuali engkau lahirkan dari rahim keilmuanmu.

Semoga guru akan tetap selamanya menjadi guru yang selalu dikenang dan

tak kan pernah dilupakan jasa-jasanya. Terima kasih guru, salam

terhormatku untukmu selalu.

Akhirnya, hanya pada Allah yang menjadi tumpuan untuk memohon

pertolongan, penulis mengharapkan keridlaan dan petunjuk dalam mencari

jalan yang baik dan benar sehingga dapat memberikan kemanfaatan bagi kita

semua. Semoga ini menjadi bagian dari setetes pengetahuan yang Allah

berikan pada umat manusia dari selaksa samudera ilmunya. Amin.

Page 85: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

70

DAFTAR PUSTAKA

Abdul, Shaleh Aziz san Abdul Aziz Majid, At-Tarbiyah wa Thuruqut Tadris, juz 1 Mesir: Darul Ma’ari.

Adrian, Willa.S.L., Matematika Bilingual untuk SMA Kelas X, Bandung: CV.Yrama Widya, 2007.

Aqib, Zainal, Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: Yrama Widya, 2008.

Arikunto, Suharsimi, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi), Jakarta: Bumi Aksara, 2002. _________, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka

Cipta, 2006.

_________, et. al., Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara, 2008.

Departeman Agama Repubik Indnesia, Kitab Suci Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Bandung: Gema Risaah, 1993), Surat A-Baqarah, ayat: 254, hlm. 62.

Fahrudin, Achmad, et. al., Al Quran Digital versi 2.1, Bandung: CV Diponegoro, 2004/ 1425 H.

Harian Umum Suara Merdeka, Jum’at 20 April 2007.

Hasanah, Indriati.S., ”Pendekatan Realistik dalam Pembelajaran Matematika di Lingkungan Madrasah”, dalam S.B. Waluya (eds.), Prosiding Konferensi Nasional Matematika XIII, Semarang: Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Universitas Negeri Semarang Bekerjasama dengan Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2006.

Hayati, Nur Asih, Penerapan Model Pembelajaran RME untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas VII SMPN I Banjarejo Blora Tahun Pelajaran 2007/2008 Pada Materi Pokok Segiempat, Skripsi UNNES: Jurusan Matematika Fakultas MIPA, 2008.

Page 86: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

71

Johar, Rahmah, ”Meningkatkan Daya Juang dan Hasil Belajar Siswa di Aceh Melalui Pembelajaran Matematika Realistik Bernuansa Islami”, dalam S.B. Waluya (eds.), Prosiding Konferensi Nasional Matematika XIII, Semarang: Jurusan Matematika Fakultas MIPA UNNES bekerja sama dengan Badan penerbit UNDIP, 2006.

Mas’ud, Abdurrahman, Antologi Studi Agama dan Pendidikan, Semarang: Aneka ilmu, 2004.

“Matematika Bukan Mati-Matian”, Dalam Realistics Matematics Education, diterbitkan April 26th, 2007, http://www.geocities.com/ratuilma/paper/Semarang.html. (Diakses, tanggal 24 Mei 2007, at.13.00 PM)

Modul Pelatihan Classroom Action Reseach Bagi Mahasiswa IAIN Walisongo, (dilaksanakan pada tanggal 19-21 Desember: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2008).

Muhadjir, Noeng, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta: Rake Sarasin,

1996.

Mulyasa, E., Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006.

_________, Menjadi Guru Profesional, Bandung: Remaja Rosadakarya Offset, 2008.

Muslich, Masnur, KTSP Dasar Pemahaman dan Pengembangan, Jakarta: Bumi Aksara, 2007.

__________, KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual, Jakarta: Bumi Aksara, 2007.

Mustakim, Psikologi Pendidikan, Yogyakarta: Fakutas Tarbiyah IAIN Walisngo Semarang bekerjasama dengan Pustaka Pelajar, 2001.

Mutadi, Materi Pelatihan Terintegrasi Matematika, Buku 2, Semarang, 2005.

Page 87: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

72

Soedjadi, R., Kiat Pendidikan metematika di Indonesia, Konstatasi Keadaan Masa Kini Meniuju Harapan Masa Depan, Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tingggi Departemen Pendidikan Nasional, 1999/2000.

Sugiyono, Statistika untuk Penellitian, Bandung: Alfabeta, 2008.

Supriyoko, Ki, ”Kata Pengantar”, dalam Sjafnir Ronisef (eds.), Mengurai Benang Kusut Pendidikan: Gagasan Para Pakar Pendidikan, Jakarta: Transformasi UNJ, 2003.

Suyitno, Amin, Dasar-Dasar dan Proses Pembelajaran Matematika 1, Dipergunakan untuk perkuliahan Prgram Studi Pendidikan Matematika: Jurusan Matematika FMIPA Universitas Negeri Semarang, 2006.

Syah, Muhibbin, Psikologi Belajar, Jakarta: Logos, 2001.

Turmudi, Landasan Filsafat dan Teori Pembelajaran Matematika (Berparadigma Eksporatif dan Investigatif), Jakarta: Leuser Cita Pustaka, 2008.

Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS, Bandung: Citra Umbara, 2003.

Wardani, et.al., Penelitian Tinadakan kelas, Jakarta: Universitas Terbuka, 2004.

Winarni, Setyo.E., ”Pembelajaran Matematika Realistik Pada Soal Cerita untuk Siswa Kelas V SD Sesuai dengan Kurikulum 2004”, dalam S.B. Waluya (eds.), Prosiding Konferensi Nasional Matematika XIII, Semarang: Jurusan Matematika Fakultas MIPA UNNES bekerjasama dengan Badan Penerbit UNDIP, 2006.

Zulkardi, “RME suatu Inovasi dalam Pendidikan Matematika di Indonesia (Suatu pemikiran Pasca Konperensi Matematika Nasional 17-20 July di ITB)”, http://www.geocities.com/ratuilma/paper/Semarang.html. (Diakses, tanggal 24 Mei 2007, at.13.00 PM)

Page 88: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

73

DAFTAR RIWAYAT PENDIDKAN PENELITI

Nama : Nida Naily Illiyyun

NIM : 3104246

Tempat Tanggal Lahir : Jepara, 4 November 1986

Alamat Asal : Jl. Patimura RT. 02/RW. I Desa Karimunjawa

Kecamatan Karimunjawa Kabupaten Jepara

Jenjang Pendidikan

1. SDN I Karimunjawa Lulus Tahun 1999

2. SMPN I Karimunjawa Lulus Tahun 2001

3. MAN 2 Kudus Lulus Tahun 2004

4. IAIN Walisongo Semarang Angkatan 2004

Pengalaman Organisasi Intra Kampus

1. Pemimpin Redaksi (Pemred) Buletin Edukasi

Periode 2005/2006

2. Pemred Buletin FAKTA LPM Edukasi 2004/2005

3. Pemred Majalah Edukasi Periode 2006/2007

4. Pemred Jurnal Edukasi Periode 2007/2008

5. Pengurus Harian BEMJ Tadris Periode 2004/4005

Pengalaman Organisasi Ekstra Kampus

1. Pengurus PMII Komisariat Walisongo Semarang

2. Departemen Pengabdian Masyarakat KMJS

3. Departemen Pendidikan dan Wacana LEKSIKA

Semarang, 9 Januari 2008

Peneliti

Nida Naily Illiyyun NIM. 3104246

Page 89: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

73

pLampiran 1

JADWAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : X.C/1 (Gasal) Sekolah : MAN Semarang 2 Tahun Pelajaran : 2008/2009

No Tahapan Tanggal/Bulan

Alokasi Waktu Kegiatan Ket

1. Observasi Awal

Oktober

Satu bulan

a. Wawancara dengan guru matematika kelas X.

b. Persiapan dan pencarian data yang mendukung rencana pelaksanaan penelitian

17-11-08 Dua jam pelajaran (2 x 45’)

a. Mengamati guru mitra dalam mengajar matematika

b. Evaluasi dan refleksi

2. Pra Siklus

19-11-08 10’

15’ 20’

a. Perkenalan peneliti/ praktikan dengan siswa

b. tes awal materi SPL c. pembahasan

24-11-08 20’

15’

45’

10’

a. Penjelasan peneliti tentang pembelajaran matematika kehidupan nyata (realistik)

b. pembagian kelompok dan permaianan peran

c. diskusi dan presentasi hasil diskusi

d. pemberian tugas rumah (mengerjakan LKS)

3. Siklus 1

26-11-08 15’ 20’ 10’

a. pembahasan tugas b. tes siklus 1 c. pembahasan tes siklus 1

28-11-08 20’

70’

a.penjelasan dan pembagian kelompok

b. permaian peran, diskusi dan presentasi hasil diskusi

4. Siklus 2

01-12-08 35’ 30’ 25’

a. pembahasan tugas siklus 1 b. tes siklus 2 c. pembahasan tes siklus 2

5. Paska Siklus Des –Jan 2 bulan Pembuatan laporan hasil penelitian

Semarang, 4 November 2008 Peneliti

Nida Naily Illiyyun

Page 90: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

74

Lampiran 2

DAFTAR HADIR KEGIATAN PTK SISWA KELAS X.C MAN SEMARANG 2 TAHUN 2008/20099

Pra siklus Siklus 1 Siklus 2

NO NIS NAMA SISWA 17 Nov 19 Nov 24 Nov 26 Nov 28 Nov 1 Des

1 08074 Adi Kusuma 2 08075 Agung Nugroho 3 08076 Agus Sudibyo 4 08077 Ahmad Kafidin - - - - 5 08078 Andry Yoga Pratama 6 08079 Choirul Anam 7 08080 Eko Budi Prasetyo - - - 8 08081 Erni Fidayanti 9 08082 Faizun - - - - 10 08083 Fika Rifki - 11 08084 Fina Uswatun Hasanah 12 08085 Fitri Wihatatik 13 08086 Hidayatur Ro’yi 14 08087 Himmatun Nisak 15 08088 Iis Sofiyati 16 08089 Ilham Nur Utomo 17 08090 Imron Hasan - 18 08091 Khanifah Dyah Pertiwi - - - - 19 08092 Lia Kurniawati 20 08093 M. Miftah 21 08094 Mei Anggraini 22 08095 Muhammad Anas 23 08096 Muhammad Dimas Bagus S 24 08097 Muhammad Hariyanto VE 25 08098 Muhammad Khoeron 26 08099 Muhammad Yusuf 27 08100 Mujahidin 28 08101 Mutmainah 29 08102 Nikmatul Hidayah 30 08103 Ninik Widyawati 31 08104 Nurul Hidayah 32 08105 Sikhatun Nadhiroh 33 08106 Siti Maisaroh 34 08107 Siti Nur Hidayah 35 08108 Sri Wahyu Ningsih 36 08109 Sumayah Romandhani 37 08110 M. Yusuf.B -

Page 91: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

75

Lampiran 3

ANGKET SIKAP SISWA (PRA SIKLUS) TERHADAP PEMBELAJARAN MATEMATIKA

DI MAN SEMARANG 2 Nama :……………………………… Kelas :……………………………… Alamat :……………………………… Petunjuk: Silanglah jawaban a, b, c, atau d sesuai dengan pilihan anda dari setiap

pertanyaan di bawah ini! Mohon diisi dengan sejujur-jujurnya! Angket ini disebarkan peneliti, murni untuk menyelesaikan skripsi dan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Matematika. 1. Mata pelajaran apa yang paling anda anggap sulit diantara mata pelajaran yang lain?

a. Bahasa (Inggris/Indo) c. IPA b. Matematika d. IPS

2. Diantara nilai hasil belajar anda, pelajaran apa yang niainya paling rendah? a. Bahasa (Inggris/Indo) c. IPS b. Matematika d. IPA

3. Menurut anda mengapa pelajaran tersebut anda anggap sulit? a. gurunya galak c. membosankan b. tidak tahu manfaatnya d. materinya sulit

4. Apakah anda menyukai pelajaran Matematika? a. Tidak suka b. Biasa saja c. suka d. sangat suka

5. Sejak kapan anda menyukai matematika? (jika suka dengan matematika). a. SD sampai sekarang c. SD saja b. SMP sampai SMA d. SMA saja

6. Sejak kapan anda tidak menyukai matematika? (jika tidak suka matematika). a. SD sampai sekarang c. SD saja b. SMP sampai SMA d. SMA saja

7. Menurut anda, bagaimana pembelajaran matematika di kelas selama ini? a. masih menggunakan metode ceramah, latihan soal, PR b. sudah pernah menggunakan metode/ model-model pembelajaran. c. Sudah sering menggunakan metode/ model-model pembelajaran d. Siswa aktif, guru pasif

8. Tahukah anda tentang KTSP? a. Tahu c. banyak tahu dan paham b. Sedikit tahu d. tidak tahu sama sekali

9. Bagaimana sistem guru dalam mengajar matematika di kelas? a. terencana dan sitematis c. sesuai kurikulum yang ada b. mengalir sesuai kebutuhan d. hanya mengejar materi

10. Dari aspek apa yang sering dinilai guru dalam pembelajaran matematika di kelas? a. Kognitif c. psikomotorik b. Afektif d. semua aspek

*Terimakasih atas partisipasi anda dalam membantu proses penleitian skripsi ini.

Page 92: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

76

Lampiran 4

HASIL JAWABAN ANGKET SIKAP SISWA TERHADAP

PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA PRA SIKLUS KELAS X.C

NO NIS NAMA SISWA Jawaban Soal Nomor KET.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 08074 Adi Kusuma B B D B C B A B C A2 08075 Agung Nugroho B B D B C B A B C A3 08076 Agus Sudibyo B B D C A - A B C A4 08077 Ahmad Kafidin B B B B C B A B D A5 08078 Andry Yoga Pratama C B D B - D A B C C6 08079 Choirul Anam B B D B B C A A C C7 08080 Eko Budi Prasetyo B B C A - A A B C D8 08081 Erni Fidayanti B B D B - A A A C C9 08082 Faizun - - - - - - - - - - Alpa 10 08083 Fika Rifki B B D A C B A B C A11 08084 Fina Uswatun Hasanah B B D B - A A A C C12 08085 Fitri Wihatatik B B D C A - A A C C13 08086 Hidayatur Rooyi C D D C A - A A C C14 08087 Himmatun Nisak C D D C A - A A C C15 08088 Iis Sofiyati C C D D A - A A C B16 08089 Ilham Nur Utomo B B C B C B A B D A17 08090 Imron Hasan B B D A C B A B C A18 08091 Khanifah Dyah Pertiwi B B B B C B A B C A19 08092 Lia Kurniawati C C D C B - A A C B20 08093 M. Miftah B B D B B C C A C C21 08094 Mei Anggraini B B D A A B - B C C22 08095 Muhammad Anas B B C B - C A C A C23 08096 Muhammad Dimas B B B B A C B A B C A24 08097 Muhammad Hariyanto B B D B B C D C C A25 08098 Muhammad Khoeron D C D C A - A A C C26 08099 Muhammad Yusuf. A B B D A C B A A C A27 08100 Mujahidin B B C B - C A C C C28 08101 Mutmainah B B B B C B A B C C29 08102 Nikmatul Hidayah B B D A C A A A C C30 08103 Ninik Widyawati C D D C C - A B C C31 08104 Nurul Hidayah C D D C A B A A C C32 08105 Sikhatun Nadhiroh C D D C C - A B C B33 08106 Siti Maisaroh B B D B C D D B C C34 08107 Siti Nur Hidayah B B D B A B B A C A35 08108 Sri Wahyu Ningsih C B D B - B A B C B36 08109 Sumayah Romandhani C C D C A - A A C C37 08110 M. Yusuf. B B B B B C B A B C A JUMLAH 36 36 36 36 29 26 35 36 36 36

Page 93: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

77

Lampiran 5

FREKUENSI DAN PROSENTASE JAWABAN ANGKET AWAL

SIKAP SISWA KELAS X.C TERHADAP PEMBELAJARAN MATEMATIKA

No Pernyataan soal Jawaban siswa Frekuensi Prosentase

1. Mata pelajaran apa yang paling sulit menurutmu?

a. Bahasa (Inggris/Indonesia) b. Matematika c. IPA d. IPS

0 25 1 1

0% 69,4% 27,8% 2,8%

2. Diantara nillai hasil belajar anda, pelajaran apa yang nilainya palling rendah?

a. Bahasa (Inggris/Indonesia) b. Matematika c. IPS d. IPA

0 27 4 5

0% 75%

11,1% 13,8%

3. Mengapa pelajaran tersebut anda anggap sulit?

a. Gurunya galak b. Tidak tahu manfaatnya c. membosankan d. materinya sulit

0 4 4 28

0% 11,1% 11,1% 77,8%

4. Apakah anda menyukai pelajaran matematika?

a. Tidak suka b. Biasa saja c. suka d. sangat suka

7 18 10 1

19,4% 50%

27,8% 2,8%

5. Sejak kapan anda menyukai matematika?

d. SD sampai sekarang e. SMP sampai SMA f. SD saja g. SMA saja

9 5 17 0

25% 13,8% 47,2%

0% 6. Sejak kapan anda tidak menyukai

matematika? a. SD samapai sekarang b. SMP sampai SMA c. SD saja d. SMA saja

4 15 5 2

11,1% 41,7% 13,8% 5,6%

7. Bagaimana menurut anda, pembelajaran matematika di kelas selama ini?

a. Masih menggunakan metode ceramah, latihan soal, PR

b. Sudah pernah menggunakan model-model pembelajaran

c. Sudah sering menggunakan model-model pembelajaran

d. Siswa aktif, guru pasif

31

1

1

2

86,1%

2,8%

2,8%

5,6% 8. Tahukah anda tentang KTSP? a. Tahu

b. sedikit tahu c. banyak tahu dan paham d. tidak tahu sama sekali

14 19 3 0

38,9% 52,8% 8,3% 0%

9. Bagaimana sistem guru dalam mengajar matematika di kelas selama ini?

a. Terencana dan sistematis b. Mengajar sesuai kebutuhan c. Sesuai kurikulum yang ada d. Hanya mengejar materi

1 0

33 2

2,8% 0%

91,7% 5,6%

10. Dari aspek apa yang sering dinilai guru dalam pembelajaran matematika di kelas?

a. Kognitif b. Afektif c. Psikomotorik d. Semua aspek

13 4

18 1

36,1% 11,1% 50% 2,8%

Ket: Frekuensi : Jumlah siswa yang menjawab pertanyaan tiap point Rumus : Frekuensi X 100% Total siswa (36)

Page 94: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

78

Lampiran 6

INSTRUMEN PENILAIAN PROSES PEMBELAJARAN SISWA

1. Instrumen Penilaian Keaktifan Individu Siswa dalam Pembelajaran

Skor No Instrumen

1 2 3 4 5

1

2

3

4

Keaktifan bertanya.

Keaktifan menjawab.

Keaktifan menulis.

Keaktifan menyelesaikan tugas

individu.

Jumlah maksimal skor = 20

Nilai = skor x 100 %

20

2. Instrumen Penilaian Ketrampilan Proses Individu Siswa

Skor No Instrumen

1 2 3 4 5

1

2

3

4

5

6

Berani mempresentasikan hasil kelompok di

depan kelas

Berani bertanya/mengungkapkan argumennya

Membuat model matematika.

Memecahkan masalah secara individu dalam

kelompok.

Interaksi dalam kelompok.

Melaksanakan tugas sesuai fungsinya dalam

kelompok

Jumlah maksimal skor = 30

Nilai = 30

100×skor %

Page 95: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

79

Lampiran 7

HASIL PENILAIAN KEAKTIFAN DAN KETERAMPILAN INDIVIDU SISWA KELAS X.C MAN SEMARANG 2

PRA SIKLUS

NO NIS NAMA SISWA KEAKTIFAN KETERAMPILAN

NILAI PROSEN NILAI PROSEN 1 08074 Adi Kusuma 7 35% 16 53,33% 2 08075 Agung Nugroho 5 25% 12 40% 3 08076 Agus Sudibyo 7 35% 14 46,67% 4 08077 Ahmad Kafidin - - - - 5 08078 Andry Yoga Pratama 5 25% 13 43,33% 6 08079 Choirul Anam 9 45% 20 66,67% 7 08080 Eko Budi Prasetyo - - - - 8 08081 Erni Fidayanti 6 30% 16 53,33% 9 08082 Faizun - - - - 10 08083 Fika Rifki 5 25% 15 50% 11 08084 Fina Uswatun Hasanah 6 30% 14 46,67% 12 08085 Fitri Wihatatik 7 35% 15 50% 13 08086 Hidayatur Rooyi 7 35% 16 53,33% 14 08087 Himmatun Nisak 8 40% 18 60% 15 08088 Iis Sofiyati 18 90% 27 90% 16 08089 Ilham Nur Utomo 8 40% 21 70% 17 08090 Imron Hasan 9 45% 19 63,33% 18 08091 Khanifah Dyah Pertiwi - - - - 19 08092 Lia Kurniawati 12 60% 22 73,33% 20 08093 M. Miftah 9 45% 20 66,67% 21 08094 Mei Anggraini 11 55% 12 40% 22 08095 Muhammad Anas 9 45% 13 43,33% 23 08096 Muhammad Dimas B 7 35% 12 40% 24 08097 Muhammad Hariyanto 8 40% 14 46,67% 25 08098 Muhammad Khoeron 15 75% 28 93,33% 26 08099 Muhammad Yusuf 12 60% 22 73,33% 27 08100 Mujahidin 13 65% 24 80% 28 08101 Mutmainah 12 60% 21 70% 29 08102 Nikmatul Hidayah 5 25% 11 36,67% 30 08103 Ninik Widyawati 16 80% 25 83,33% 31 08104 Nurul Hidayah 18 90% 21 70% 32 08105 Sikhatun Nadhiroh 16 80% 18 60% 33 08106 Siti Maisaroh 14 70% 17 56,67% 34 08107 Siti Nur Hidayah 13 65% 12 40% 35 08108 Sri Wahyu Ningsih 18 60% 21 70% 36 08109 Sumayah Romandhani 19 95% 25 83,33% 37 08110 M.Yusuf B 9 45% 15 50% JUMLAH 343 1685% 689 1879,99% RATA-RATA 10,39 51,06% 17,85 56,97%

Page 96: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

80

Lampiran 8

LEMBAR OBSERVASI UNTUK GURU PRA SIKLUS

Nama Sekolah : MAN Semarang 2 Peneliti : Nida Naily Illiyyun Guru Mitra : Istianah, S.Pd

Instrument Pengamatan Berilah tanda chek (√ ) pada kolom skor yang sesuai dengan hasil pengamatan anda!

Skor No Instrumen 1 2 3 4 5 1.

Menyampaikan tujuan dan motivasi : a. Menyampaikan semua tujuan pembelajaran b. Memotivasi siswa untuk senang belajar matematika c. Mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari

2. Mampu mengkondisikan dan mengorganisasikan kelas menjadi kelompok-kelompok belajar

3. Pemberian peran dan tugas secara kelompok √ 4. Membantu kerja kelompok:

a. Membimbing kelompok dalam menemukan peran b. Membimbing jalannya diskusi kelompok dalam

memecahkan masalah dan menemukan model

√ √

5. Presentasi: a. Membimbing siswa menyajikan hasil diskusi dalam

presentasi b. Memberikan kesempatan siswa untuk menanggapi,

bertanya atau menyanggah

6. Memberikan pemahaman dan umpan balik: a. memberikan kesempatan bertanya dan menjawab

pertanyaan b. membimbing siswa dalam menerik kesimpulan

7. Evaluasi kelompok dan individu: a. Melakukan evaluasi kelompok b. Melakukan evaluasi individu

Jumlah maksimal skor = 65 Diperoleh skor = 35 Prosentase = Skor X 100% Prosentase = 53,85%

65 Semarang, 17 November 2008

Observer,

Nida Naily Illiyyun

Page 97: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

81

Lampiran 9

SOAL TES AWAL PRASIKLUS:

Alokasi Waktu: 15 menit

1. Tentukan penyelesaian sistem persamaan berikut dengan metode gabungan

subsitusi dan eliminasi! b. 2x + y = 3 dan 3x – 2y = 22 c. 4x – 3y = 11 dan -2x + 5y = -16

Kunci Jawaban Tes Awal:

1. Menggunakan metode gabungan subtitusi dan eliminasi: a. 2x + y = 3 dan 3x – 2y = 22

Langkah 1: Mengeliminasi variabel y dengan menyamakan koefisiennya.

2x + y = 3 x 2 4x + 2y = 6 3x – 2y = 22 x 1 3x - 2y = 22

7x = 28, maka x = 4 Langkah 2: Subtitusi nilai x= 4 ke persamaan 2x + y = 3

2 (4) + y = 3 8 + y = 3 y = -5

Jadi himpunan penyelesaiannya adalah {4,-5}.

b. 4x – 3y = 11 dan -2x + 5y = -16

Langkah 1: Mengeliminasi variabel x.

4x - 3y = 11 x 1 4x - 3y = 11 -2x + 5y = -16 x 2 -4x + 10y = -32

7y = -21, maka y = -3 Langkah 2: Subtitusi nilai y= -3 ke persamaan 4x – 3y = 11

4x – 3(-3) = 11 4x + 9 = 11 4x = 2 x = 1/2

Jadi himpunan penyelesaiannya adalah {1/2,-3}.

Page 98: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

82

Lampiran 10

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIKLUS 1

PERTEMUAN PERTAMA

Satuan Pendidikan : Madrasah Aliyah Negeri Semarang 02 Mata pelajaran : Matematika Kelas/semester : X.C /1 (Ganjil) Alokasi Waktu : 2 X 45 menit Pertemuan ke : 1 (satu)

Standar Kompetensi : 3. Memecahkan masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linier dan pertidaksamaan satu variabel.

Kompetensi dasar :3.2 Merancang model matematika dari masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linier.

Indikator : Peserta didik menunjukkan kemampuan dalam,

1. Mengidentifikasi masalah yang berhubungan dengan sistem persamaan linier

2. Membuat model matematika yang berhubungan dengan sistem persamaan linier

I. Tujuan Pembelajaran

1. Dengan melakukan praktek langsung materi sistem persamaan

linier dan mengaitkannya dengan masalah-masalah matematika

yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari, diharapkan

peserta didik dapat bersikap positif serta dapat mengidentifikasi

permasalahan dalam pembelajaran matematika yang sedang

dipraktekkan/diperankan.

2. Dengan diskusi kelompok, pengarahan, pengamatan, dan

presentasi hasil kelompok, peserta didik diharapkan dapat aktif

dalam proses pembelajaran matematika serta mampu membuat

model matematika dengan pemikiran bersama dalam kelompok.

II. Materi Ajar : 1. Sistem Persamaan Linier Dua Variabel

Page 99: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

83

III. Metode Pembelajaran : Pembelajaran langsung dengan kolaborasi

model pembelajaran Mathematics in the Real World (MRW) dengan

Realistic Mathematics Education (RME).

IV. Langkah-Langkah Pembelajaran

Pengorganisasian No Kegiatan Pmbelajaran

Siswa Waktu

1.

2.

3.

Pendahuluan (Kegiatan Awal):

Guru melakukan apersepsi kepada siswa

untuk meyebutkan bilangan prima secara

klasikal sebelum memulai permainan

Guru melakukan sedikit permainan bilangan

prima dengan tujuan agar siswa dapat

kembali berkonsentrasi dan bersemangat

sebelum kegiatan pembelajaran matematika

dimulai.

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan

menjelaskan pembelajaran dengan pendekatan

mathematics in the real world.

K

K

K

3 Menit

10 Menit

7 Menit

1.

2.

3.

4.

Kegiatan inti :

Dengan permaianan bilangan prima tadi, guru

selanjutnya membagi kelas secara acak, dan

siswa mendapatkan kelompoknya dari

bilangan yang telah dia sebut dalam

permainan tadi.

Bagi siswa yang dalam permainan salah

diminta guru untuk maju memerankan toko

permen kejujuran di depan kelas.

Guru mengajak siswa menyelesaikan masalah

yang diberikan dengan membawa siswa ke

dunia real/nyata.

Kelompok lain diminta untuk mencari peran,

misalnya menjadi pembeli, penukar uang atau

K

G

G

G

3 Menit

2 Menit

10 Menit

5 Menit

Page 100: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

84

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

yang lain, tetapi dengan jumlah pembelian

yang berbeda dengan kelompok lain.

Dari beberapa peran yang dimainkan oleh

masing-masing kelompok, siswa dituntut

dapat membuat model matematika sendiri.

Guru mendorong siswa agar dapat

menemukan pemecahan masalah dengan

pemikiran bersama/kelompok.

Setelah berdiskusi kelompok, masing-masing

kelompok/perwalikan mempresentasikan hasil

pekerjaannya dengan merancang dan

membuat model matematika di depan kelas,

sesuai dengan apa yang telah diperankan

kelompoknya.

Guru sebagai moderator, fasilitator dalam

pelaksanaan diskusi kelas agar diskusi tetap

berjalan lancar.

Siswa yang lain memperhatikan dan diberi

kesempatan untuk bertanya dan menngkritisi

hasil pekerjaan kelompok yang

mempresentasikan pekerjaannya.

Setelah diskusi kelas, guru mengembalikan

siswa dari grup ke klasikal

Guru membimbing/menyamakan persepsi

dari jawaban matematika secara formal.

G

G

G

G

G

G

K

K

10 Menit

5 Menit

3 Menit

2 Menit

5 Menit

5 Menit

5 Menit

5 Menit

1.

2.

Penutup (Kegiatan Akhir):

Menyimpulkan pelaksanaan pembelajaran

yang telah dilakukan.

Pemberian tugas/PR dalam LKS

K

I

5 Menit

5 Menit

Keterangan; I : Individu, G : Group, K : Klasikal.

Page 101: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

85

1. Alat dan Sumber bahan

1. Buku paket Matematika kelas X Semester 1, LKS kelas X

Semester 1 serta sumber lain yang mendukung materi.

2. Penilaian

1. Prosedur tes/jenis tes :

a. Tes awal : Ada/tertulis essay

b. Tes proses : Ada/diskusi dan pengamatan

c. Tes akhir : Ada/tertulis essay

Semarang, November 2008 Mengetahui, Guru Mitra/ Observer Peneliti /Praktikan (Istianah, S.Pd) (Nida Naily Illiyyun)

NIP. 150 358 842 NIM. 043 511 246 Kepala sekolah

MA N Semarang 2

(Drs.H.M. Sholeh, M.Ag)

NIP. 150 121 5142

Page 102: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

86

Lampiran 11

DAFTAR KELOMPOK SISWA SIKLUS 1

BERDASARKAN PERMAINAN BILANGAN PRIMA

Ket: ”Toko permen kejujuran” menjual aneka macam permen, dan masing-masing kelompok bilangan prima memainkan peran sebagai pembeli dengan membeli jumlah permen yang berbeda/tidak boleh sama dengan kelompok lain, minimal 2 macam permen. Penjual melayani pembeli dari kelompok yang maju secara bergantian.

PAPAN TULIS

Kelompok Prima 11: 1. Fitri Wihatatik 2. M. Miftah 3. Ninik Widyawati 4. Hidayatur Ro’yi 5. Ilham Nur U 6. M. Khoeron 7. Fina Uswatun H

Kelompok Prima 2:

1. Adi Kusuma 2. Lia Kurniawati 3. Nikmatul. H 4. Mujahidin 5. Mutmainah 6. Imron Hasan

GURU PRAKTIKAN

(PENELITI)

TOKO PERMEN KEJUJURAN

(DI PERANKAN OLEH

BEBERAPA SISWA YANG MENJAWAB

SALAH)

Kelompok Prima 3:

1. Agus Sudibyo 2. Erni Fidayanti 3. Himmatun Nisa’ 4. Sri Wahyuningsih 5. Siti Maesaroh 6.Agung Nugroho

Kelompok Prima 5:

1. Choirul Anam 2. Sikhatun N. 3. Sumayah R 4. M Yusuf B 5. Andry Yoga 6. Fika Rifki 7. M. Dimas B

PENGAMAT PTK (GURU MITRA)

Kelompok Prima 7:

1. Nurul Hidayah 2. M. Yusuf A 3. Mei Anggraini 4. Iis Sofiati 5. Siti Nur Hidayah 6. M. Anas 7. M. Hariyanto

Page 103: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

87

Lampiran 12

HASIL PENILAIAN KEAKTIFAN DAN KETERAMPILAN INDIVIDU SISWA KELAS X.C MAN SEMARANG 2

SIKLUS 1

NO NIS NAMA SISWA KEAKTIFAN KETERAMPILAN

NILAI PROSEN NILAI PROSEN 1 08074 Adi Kusuma 15 75% 28 93,33% 2 08075 Agung Nugroho 8 40% 21 70% 3 08076 Agus Sudibyo 12 60% 21 70% 4 08077 Ahmad Kafidin - - - - 5 08078 Andry Yoga Pratama 12 60% 25 83,33% 6 08079 Choirul Anam 16 80% 20 66,67% 7 08080 Eko Budi Prasetyo - - - - 8 08081 Erni Fidayanti 13 65% 19 63,33% 9 08082 Faizun - - - - 10 08083 Fika Rifki 12 60% 18 60% 11 08084 Fina Uswatun Hasanah 8 40% 17 56,67% 12 08085 Fitri Wihatatik 9 45% 21 70% 13 08086 Hidayatur Rooyi 12 60% 21 70% 14 08087 Himmatun Nisak 11 55% 20 66,67% 15 08088 Iis Sofiyati 12 60% 19 63,33% 16 08089 Ilham Nur Utomo 11 55% 28 93,33% 17 08090 Imron Hasan 10 50% 28 93,33% 18 08091 Khanifah Dyah Pertiwi - - - - 19 08092 Lia Kurniawati 18 60% 21 70% 20 08093 M. Miftah 14 70% 22 73,33% 21 08094 Mei Anggraini 18 60% 24 80% 22 08095 Muhammad Anas 15 75% 28 93,33% 23 08096 Muhammad Dimas B 11 55% 20 66,67% 24 08097 Muhammad Hariyanto 9 45% 17 56,67% 25 08098 Muhammad Khoeron 18 90% 29 96,67% 26 08099 Muhammad Yusuf 11 55% 25 83,33% 27 08100 Mujahidin 11 55% 25 83,33% 28 08101 Mutmainah 12 60% 24 80% 29 08102 Nikmatul Hidayah 11 55% 22 73,33% 30 08103 Ninik Widyawati 19 95% 27 90% 31 08104 Nurul Hidayah 14 70% 25 83,33% 32 08105 Sikhatun Nadhiroh 12 60% 28 93,33% 33 08106 Siti Maisaroh 11 55% 22 73,33% 34 08107 Siti Nur Hidayah 12 60% 28 93,33% 35 08108 Sri Wahyu Ningsih 19 95% 30 100% 36 08109 Sumayah Roomandhani 19 95% 28 93,33% 37 08110 M.Yusuf B 11 55% 25 83,33% JUMLAH 426 2070% 776 2586,63% RATA-RATA 12,91 62,73% 23,51 78,38%

Page 104: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

88

Lampiran 13

LEMBAR OBSERVASI KEAKTIFAN DAN SIKAP SISWA DALAM KELOMPOK

SIKLUS 1

Nama Guru Mitra : Istianah, S.Pd Kelas : X.C

Jumah siswa : 37 Mata Pelajaran : Matematika Materi Pokok : Sistem Persamaan Linier Dua

Variabel

Instrument Pengamatan Berilah tanda chek (√) pada kolom skor yang sesuai dengan hasil pengamatan anda!

Skor No. Instrumen 1 2 3 4 5 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Siswa memperhatikan penjelasan guru Siswa dapat mengkondisikan kelas dalam bentuk kelompok Siswa menunjukkan sikap positif dan antusias dalam menyelesaikan tugas dari guru Keaktifan menyelesaikan tugas dalam kelompok Terjalin kerjasama yang aktif dan terarah antar anggota kelompok Siswa aktif mengungkapkan ide-ide/ pendapatnya saat diskusi Siswa berani menyampaikan hasil diskusi kelompoknya Siswa memberi respon positif terhadap jawaban temannya.

√ √

√ √ √ √ √ √

Keterangan: 1: sangat kurang Nilai = Skor x 100 % 2: kurang 40 3: cukup baik Diperoleh skor = 22 4: baik Prosentase = 55% 5. sangat baik

Semarang, 19 November 2008 Observer,

Istianah, S.Pd. NIP. 150 358 842

Page 105: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

89

Lampiran 14

LEMBAR OBSERVASI UNTUK GURU SIKLUS 1

Nama Sekolah : MAN Semarang 2 Peneliti : Nida Naily Illiyyun Observer : Istianah, S.Pd

Instrument Pengamatan Berilah tanda chek (√) pada kolom skor yang sesuai dengan hasil pengamatan anda!

Skor No Instrumen 1 2 3 4 5 1.

Menyampaikan tujuan dan motivasi : a. Menyampaikan semua tujuan pembelajaran b. Memotivasi siswa untuk senang belajar matematika c. Mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari

√ √ √

2. Mampu mengkondisikan dan mengorganisasikan kelas menjadi kelompok-kelompok belajar

3. Pemberian peran dan tugas secara kelompok √ 4. Membantu kerja kelompok:

a. Membimbing kelompok dalam menemukan peran b. Membimbing jalannya diskusi kelompok dalam

memecahkan masalah dan menemukan model

5. Presentasi: a. Membimbing siswa menyajikan hasil diskusi dalam

presentasi b. Memberikan kesempatan siswa untuk menanggapi,

bertanya atau menyanggah

6. Memberikan pemahaman dan umpan balik: a. memberikan kesempatan bertanya dan menjawab

pertanyaan b. membimbing siswa dalam menerik kesimpulan

√ √

7. Evaluasi kelompok dan individu: a. Melakukan evaluasi kelompok b. Melakukan evaluasi individu

√ √

Keterangan: 1: sangat kurang, 2: kurang Jumlah maksimal skor = 65 3: cukup baik 4: baik Nilai = Skor X 100 % 5: sangat baik 65 Diperoleh skor = 41 Prosentase = 63,07%

Semarang, 19 November 2008 Observer,

Istianah, S.Pd. NIP. 150 358 842

Page 106: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

90

Lampiran 15

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIKLUS 1

PERTEMUAN KEDUA

Satuan Pendidikan : Madrasah Aliyah Negeri Semarang 02 Mata pelajaran : Matematika Kelas/semester : X.C /1 (Ganjil) Alokasi Waktu : 1 X 45 menit Pertemuan ke : 2 (dua)

Standar Kompetensi : 3. Memecahkan masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linier dan pertidaksamaan satu variabel.

Kompetensi dasar :3.2 Merancang model matematika dari masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linier.

Indikator : Peserta didik menunjukkan kemampuan dalam,

1. Mengidentifikasi masalah yang berhubungan dengan sistem persamaan linier

2. Membuat model matematika yang berhubungan dengan sistem persamaan linier

I. Tujuan Pembelajaran

1. Dengan melakukan pembahasan tugas rumah berkaitan materi

sistem persamaan linier, diharapkan peserta didik dapat semakin

terampil, bersikap positif, rajin dan semakin meningkatkan

kemampuan penyelesaian masalah berkaitan dengan sistem

persamaan linier dua variabel.

2. Dengan melakukan evaluasi atau tes individu siswa, diharapkan

hasil evaluasi individu siswa dapat mencapai KKM (Kriteria

Kutuntasn Minimum) yang ditentukan oleh sekolah, yaitu 6,0.

II. Materi Ajar : 1. Sistem Persamaan Linier Dua Variabel

Page 107: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

91

III. Metode Pembelajaran : Pembelajaran langsung dengan kolaborasi

model pembelajaran Mathematics in the Real World (MRW) dengan

Realistic Mathematics Education (RME).

IV. Langkah-Langkah Pembelajaran

Pengorganisasian No Kegiatan Pmbelajaran

Siswa Waktu

1.

2.

Pendahuluan (Kegiatan Awal):

Guru menanyakan dan memeriksa PR yang

diberikan pada pertemuan sebelumnya

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

K

K

3 Menit

2 Menit

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Kegiatan inti :

Guru melakukan permainan acak kata

matematika dan meminta siswa yang

mendapat kata “maju” untuk membahas tugas

di papan tulis, dan guru mengamatinya.

Guru memeriksa jawaban siswa, dan bila ada

yang keliru/salah, guru mengklarifikasinya.

Guru membagikan soal ulangan siklus 1 pada

semua siswa kelas X.C

Guru mengawasi jalannya tes sikus 1 hingga

waktu yang ditentukan berakhir.

Guru mengumpulkan hasil tes individu.

Guru bersama siswa membahas soal tes siklus

1 sekaligus mencocokkan pekerjaan siswa,

setelah semua jawaban terkumpul di meja

guru.

5 Menit

5 Menit

3 Menit

15 Menit

2 Menit

7 Menit

1. Penutup (Kegiatan Akhir):

Menyimpulkan pelaksanaan pembelajaran

yang telah dilakukan.

K

3 Menit

Keterangan; I : Individu, G : Group, K : Klasikal.

Page 108: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

92

3. Alat dan Sumber bahan

1. Buku paket Matematika kelas X Semester 1, LKS kelas X

Semester 1 serta sumber lain yang mendukung materi.

4. Penilaian

1. Prosedur tes/jenis tes :

a. Tes awal : Ada/tertulis essay

b. Tes proses : Ada/diskusi dan pengamatan

c. Tes akhir : Ada/tertulis essay

Semarang, November 2008 Mengetahui, Guru Mitra/ Observer Peneliti /Praktikan (Istianah, S.Pd) (Nida Naily Illiyyun)

NIP. 150 358 842 NIM. 043 511 246 Kepala sekolah

MA N Semarang 2

(Drs.H.M. Sholeh, M.Ag)

NIP. 150 121 5142

Page 109: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

93

Lampiran 16

SOAL TES FORMATIF SIKLUS 1

Alokasi Waktu: 20 menit

Nama siswa :..............................................

No. Absen/ Kelas :..............................................

Dari masing-masing soal dibawah ini, buatlah model matematika untuk sistem

persamaan liniernya! (”Selamat Mengerjakan”)

1. Bu Asih membeli 2 kg duku dan 3 kg mangga. Jumlah uang yang dibayarkannya

Rp33.000,00. Bu Ima membeli 3 kg duku dan 1 kg mangga, seluruhnya dibayar

Rp 23.500,00. Buatlah model matematikanya!

Misal: x =..................................................,y =..........................................................

Maka model matematikanya: .............................................................................(i)

.............................................................................................................................(ii).

2. Harga 4 buku dan 3 pensil Rp 2.600,00 sedang harganya sama dengan 5 pensil.

Adik membeli 1 lusin buku dan 10 pensil. Bagaimana model matematikanya?

...... ............................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

3. Delapan tahun lalu umur Gogon adalah 36 tahun lebih muda dari Yoyo. Empat

tahun yang lalu umur Yoyo 3 kali usia Gogon. Buat model matematika:

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

4. Uang Ria = 4 kali uang Raka. Jumlah uang mereka adalah Rp 112.500,00.

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

5. Panjang sebuah persegi panjang = 3 kali lebarnya, dan keliling persegi panjang

tersebut adalah 96 cm. Buatlahmodelnya:

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

Page 110: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

94

Lampiran 17

KUNCI JAWABAN TES FORMATIF SIKLUS 1

1. Misalkan ; 1 kg duku = x

1 kg mangga = y

Maka model matematikanya adalah : 2x + 3y = 33.000.…….(i)

(y – 4) = 3 (x - 4)…….…(ii)

2. Misalkan: Harga 1 buku = x

Harga 1 pensil = y

Maka model matematikanya adalah: 4x + 3y = 2.600…….(i)

5y = 2.600…….(ii)

Ditanyakan: 12x + 10y = …?

3. Misalkan ; Umur Gogon sekarang = x tahun

Umur Yoyo sekarang = y tahun

Maka model matematikanya adalah :

Delapan (8) tahun yang lalu (x - 8) = 36 (y - 8)..…….(i)

atau (x - 8) = 36 y - 288…….(i)

Empat (4) tahun yang lalu (y – 4) = 3 (x - 4)…….…(ii)

atau (y – 4) = 3 x - 12…….…(ii)

4. Misalkan: Uang Ria = x

Uang Raka = y

Maka model matematikanya adalah: x = 4y x - 4y = 0………..(i)

x + y = 112.500……..(ii)

5. Misalkan ; panjang sebuah persegi panjang = x

lebar sebuah persegi penjang = y

Model matematikanya adalah : x = 3y x – 3y = 0……….(i)

Karena Keliling persegi panjang = 2(p + l) 2 (x + y) = 96….…(ii)

Atau 2x + 2y = 96….…(ii)

Page 111: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

95

Lampiran 18

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIKLUS 2

PERTEMUAN PERTAMA

Satuan Pendidikan : Madrasah Aliyah Negeri Semarang 02 Mata pelajaran : Matematika Kelas/semester : X. /1 (Ganjil) Alokasi Waktu : 2 X 45 menit

Standar Kompetensi : 3. Memecahkan masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linier dan pertidaksamaan satu variabel.

Kompetensi dasar :3.3 Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linier dan penafsirannya

Indikator : Peserta didik menunjukkan kemampuan dalam,

1. Menentukan penyelesaian model matematika dari masalah yang berhubungan dengan sistem persamaan linier

2. Menafsirkan hasil penyelesaian masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linier dan pertidaksamaan linier satu variabel.

I. Tujuan Pembelajaran

1. Dengan menjelaskan manfaat materi sistem persamaan linier dan

mengaitkannya dengan masalah-masalah matematika yang

berhubungan dengan kehidupan sehari-hari, diharapkan peserta

didik dapat berfikir dan selanjutnya bersikap positif terhadap

permasalahan dalam pembelajaran matematika.

2. Dengan diskusi kelompok, pengarahan, pengamatan, dan

presentasi hasil kelompok, peserta didik diharapkan dapat aktif

dalam proses pembelajaran matematika serta mampu

mengidentifikasi, menafsirkan, dan membuat model matematika

dengan pemikiran bersama dalam kelompok.

Page 112: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

96

II. Materi Ajar : 1. Sistem Persamaan Linier Dua Variabel

III. Metode Pembelajaran : Pembelajaran langsung dan kooperatif

dengan kolaborasi metode Mathematics in the Real World (MRW)

dengan Realistic Mathematics Education (RME).

IV. Langkah-Langkah Pembelajaran

Pengorganisasian No Kegiatan Pembelajaran

Siswa Waktu

1.

2.

3.

Pendahuluan (Kegiatan Awal):

Guru memberikan pengantar, tema atau

apersepsi berupa masalah-masalah

kontekstual yang pernah dilakukan oleh siswa

atau manusia pada umumnya dalam

kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan

materi SPLDV.

Sebagai motivasi, guru memberikan manfaat

mempelajari SPLDV dalam kehidupan sehari-

hari.

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

K

K

K

6 Menit

2 Menit

2 Menit

1.

2.

3.

Kegiatan inti :

Dengan membagikan permen yang berbeda,

guru membagi kelas secara acak menjadi

kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 3-

6 siswa tiap kelompoknya sesuai nama

permen yang didapat.

Dalam pembelajaran matematika ini, guru

membawa siswa seolah berada di dunia

real/nyata.

Guru mengajak siswa bermain peran dengan

menggunakan kartu masalah yang akan

diberikan tentunya yang berhubungan dengan

SPLDV, jadi siswa sesuai dengan

kelompoknya akan memperagakan/

K

G

G

10 Menit

5 Menit

5 Menit

Page 113: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

97

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

mempratekkan langsung kartu masalah/soal

yang diberikan guru.

Guru meminta siswa untuk memecahkan

masalah sesuai dengan alur pikiran siswa

secara informal atau coba-coba (karena

langkah penyelesaian soal tersebut belum

diberikan).

Dari masalah/soal yang ada siswa dituntut

dapat membuat model matematika sendiri.

Guru mendorong siswa agar dapat

menemukan pemecahan masalah dengan

pemikiran bersama/kelompok.

Setelah berdiskusi kelompok, masing-masing

kelompok/perwalikan kelompok

mempresentasikan hasil pekerjaannya di

depan kelas.

Siswa yang lain memperhatikan dan diberi

kesempatan untuk bertanya dan menngkritisi

hasil pekerjaan kelompok yang

mempresentasikan pekerjaannya.

Guru sebagai moderator, fasilitator dalam

pelaksanaan diskusi kelas agar diskusi tetap

berjalan lancar.

Setelah diskusi kelas, guru

membimbing/menyamakan persepsi dari

jawaban matematika secara formal.

G

G

G

K

K

K

K

5 Menit

5 Menit

5 Menit

20 Menit

5 Menit

5 Menit

5 Menit

1.

2.

Penutup (Kegiatan Akhir):

Menyimpulkan pelaksanaan pembelajaran

yang telah dilakukan.

Evaluasi kelompok dan individu

K

I

5 Menit

5 Menit

Keterangan; I : Individu, G : Group, K : Klasikal.

Page 114: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

98

V. Alat dan Sumber bahan

3. Buku paket Matematika kelas X Semester 1, LKS kelas X

Semester 1 serta sumber lain yang mendukung materi.

VI. Penilaian

4. Prosedur tes/jenis tes :

a. Tes awal : Ada/tertulis essay

b. Tes proses : Ada/diskusi dan pengamatan

c. Tes akhir : Ada/tertulis essay

Semarang,.....November 2008 Mengetahui, Guru Mitra/bserver Peneliti/Praktikan (Istianah, S.Pd) (Nida Naily Illiyyun)

NIP. 150 358 842 NIM. 043 511 246

Kepala sekolah

MA N Semarang 2

(Drs.H.M. Sholeh, M.Ag)

NIP. 150 121 5142

Page 115: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

99

Lampiran 19

PROSEDUR PENILAIAN SIKLUS 2

Kegiatan inti Soal Tes Proses:

1. Nanda membeli 3 batang pensil dan 5 buku tulis seharga Rp 14.500,00.

Ani membeli 2 batang pensil dan 3 buku yang sama dengan yang dibeli

oleh Dewi seharga Rp. 9000,00. Jika Santi membeli 1 batang pensil dan 4

buku tulis tersebut dengan uang sebesar Rp. 20.000,00. Berapakah besar

uang kembaliannya Santi?

2. Seorang peternak, berternak sapi dan bebek. Jumlah semua kepala hewan

ternaknya adalah 9, jumlah kaki hewan ternaknya 24. Berapa banyak

bebek dan berapa banyak sapi yang diternakkan?

3. Empat tahun yang lalu, umur Pak Andi delapan kali umur anaknya.

Delapan tahun kemudian, 4 kali umur Pak Andi sama dengan 11 kali umur

anaknya. Berapakah umur pak Andi dan umur anaknya?

4. Linda membawa dompet yang berisi 15 lembar uang seribu dan dua ribu

rupiah. Jika jumlah uang Linda Rp 23.000,00. Berapa lembar masing-

masing uang Linda?

5. Selisih dua bilangan adalah 2. Jika bilangan kedua dikalikan dengan 2,

hasilnya adalah delapan lebih besar daripada bilangan pertama. Tentukan

kedua biangan tersebut!

Ket: Masing-masing soal dalam tes proses dijadikan kartu masalah untuk

dikerjakan masing-masing kelompok.

Page 116: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

100

Lampiran 20

KUNCI JAWABAN TES PROSES: 1. Misalkan harga 1 batang pensil = x Harga 1 buku tulis = y

Model matematikanya adalah : 3x + 5y = 14.500…….(i) 2x + 3y = 9.000……(ii)

Ditanya: uang kembalian yang harus diterima Santi? Penyelesaian: 3x + 5y = 14.500 x 2 6x + 10y = 29.000 2x + 3y = 9.000 x 3 6x + 9y = 27.000

y = 2.000

y = 2.000 disubtitusikan ke persamaan (ii)

2x + 3y = 9.000 2x + 3 (2.000) = 9.000 2x + 6.000 = 9.000 2x = 9.000 – 6.000 2x = 3.000 x = 1.500

Harga 1 batang pensil Rp 1.500,00 dan harga 1 buku tulis Rp 2.000,00. Rika harus membayar 1 batang pensil dan 4 buku tulis seharga:

Rp 1.500,00 + 4 (Rp 2.000,00) = Rp 9.500,00 Jadi, uang kembalian yang harus diterima Santi sebesar:

Rp 2.000,00 – Rp 9.500,00 = Rp 10.500,00 2. Misalkan: jumlah kepala ternak (9) = jumlah kaki tenak (24) =

Jadi dengan cara tersebut kita telah bisa mengetahui bahwa jumlah sapi dengan kaki empat ada 3 ekor, sedangkan jumlah bebek dengan dua kaki ada 6 ekor. Kemudian coba kita buktikan dengan masukkan ke variable (x, y) dalam system Persamaan Linier berikut: Misalkan: x adalah sapi dan y adalah bebek Maka model matematikanya adalah : x + y = 9……(i) 4x+ 2y = 24…...(ii) x + y = 9 x 2 2x + 2y = 18 4x+ 2y = 24 x 1 4x+ 2y = 24

-2x = -6, maka x = 3 x disubtitusikan ke persamaan (i)

Page 117: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

101

x + y = 9 3 + y = 9 y = 9 – 3, maka y = 6

Jadi dengan cara subtitusi dan eliminasi dalam system persamaan linier di atas, juga diperoleh hasil yang sama. Yaitu jumlah sapi ternaknya ada 3 ekor, dan jumlah bebek adalah 6 ekor.

3. Misalkan umur Pak Andi sekarang x tahun dan umur anaknya y tahun, maka model matematikanya adalah:

* 4 tahun yang lalu: (x - 4) = 8 (y - 4) x – 4 = 8y – 32 x – 8y = -28……(i)

* 8 tahun kemudian : 4 (x + 8) = 11 (y + 8)

4x + 32 = 11y + 88 4x - 11 = 56……..(ii)

x + 8y = - 28 x 4 4x - 32y = -112 4x + 11y = 56 x 1 4x - 11y = 56

-21y = 168, maka y = 8 Subtitusi y ke persamaan (i): x – 8y = -28

x – 8(8) = -28 x = 36

Jadi, umur Pak Andi sekarang adalah 36 tahun dan umur anaknya 8 tahun. 4. Misalkan banyaknya uang seribu rupiah adalah x, dan banyaknya uang dua ribu

rupiah adalah y, maka model matematikanya adalah: x + y = 15…(i) 1000x + 2000y = 23.000 x + 2y = 23….(ii)

x + y = 15 -x + 2y = 23

- y = -8, maka y = 8

y =8 disubtitusikan ke persamaan (i): x + y = 15 x+ 8 = 15 x = 7

5. Misalkan bilangan pertama adalah x dan bilangan kedua adalah y, maka model

matematikanya adalah: x – y = 2……(i) 2y = x + 8 -x + 2y = 8….(ii)

x – y = 2 -x +2y = 8

y = 10 Subtitusi y ke persamaan (i): x – y = 2

x – 10 = 2 x = 12

Jadi, kedua bilangan itu adalah 12 dan 10.

Page 118: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

102

Lampiran 21

TUGAS RUMAH (LEMBAR TUGAS SISWA)

SIKLUS 2

SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL

Nama siswa :..............................................

No. Absen/ Kelas :..............................................

Selamat mengerjakan!

1. Harga 2 kg salak dan 3 kg jeruk Rp 8.500,00. Dengan uang Rp 8.000,00

Ani dapat membeli 1 kg salak dan 4 kg jeruk. Buatlah model

matematikanya!

2. Harga 2 penggaris dan 1 pensil Rp 7.000,00. Sedangkan harga 1 penggaris

dan 3 pensil Rp 8.500,00. Bagaimana model matematikanya...?

3. Himpunan Penyelesaian dari sistem 4x + 7y = 5 dan x + y = -1 adalah.....

4. HP dari sistem, y = 2x + 1 dan 3x – 5y = 16 adalah....

5. HP dari sistem 5x + 2y + 5 = 0 dan 4x + 7y – 23 = 0, adalah....

6. Panjang sebuah persegi panjang = 3 kali lebarnya. Jika keliling persegi

panjang 96 cm, maka penjang dan lebar persegi panjang itu adalah......

7. Delapan tahun lalu umur Gogon adalah 36 tahun lebih muda dari Yoyo.

Empat tahun yang lalu umur Yoyo 3 kali usia Gogon. Umur Yoyo

sekarang adalah: .....

8. Seorang peternak, berternak sapi dan bebek. Jumlah semua kepala hewan

ternaknya adalah 9, jumlah kaki hewan ternaknya 24. Berapa banyak

bebek dan berapa banyak sapi yang diternakkan?

9. Harga 4 buku dan 3 pensil Rp 2.600,00 sedangkan dua buku harganya

sama dengan 5 pensil. Adik membeli 1 lusin buku dan 10 pensil. Harga

yang harus dibayar adik adalah.....

10. Jumlah dua bilangan adalah 9, bilangan yang satu adalah 3 lebihnya dari

bilangan lain. Maka hasil kai kedua bilangan ini adalah...

Page 119: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

103

Lampiran 22

DAFTAR KELOMPOK SISWA SIKLUS 2

BERDASARKAN PEMBAGIAN JENIS NAMA PERMEN

Ket: Pembagian kelompok berdasarkan pembagian permen secara acak. Masing-masing kelompok dibagikan kartu masalah yang berkaitan degan materi sistem persamaan linier dua variabel, dan tiap kelompok memainkan peran dalam kartu masalah tersebut kemudian diselesaikan dengan diskusi kelompok.

PAPAN TULIS

Kelompok Dinamit: 1. Iis Sofiati 2. Siti Nur Hidayah 3. Siti Maesaroh 4. Sumayah R 5. Dimas 6. M. Yusuf A 7. Mujahidin 8. M. Annas

Kelompok Mentos:

1. Choirul Anam 2. M. Khoeron 3. Agus Sudibyo 4. M. Yusuf 5. Lia Kurniawati 6. Khanifah Dyah P 7. Mutmainah 8. Ninik Widyawati

GURU PRAKTIKAN

(PENELITI)

Kelompok Yupi: 1. Ilham Nur Utomo 2. Adi Kusuma 3. A. Khafidin 4. Sri Wahyuningsih 5. Faizun 6. Sikhatun N 7. Nurul Hidayah

Kelompok Yosan:

1. Agung Nugroho 2. Andry Yoga 3. Fitri Wihatatik 4. Hidayaturr Ro’yi 5. Himmatun Nisa’ 6.Mey Aggraini 7. Nikmatul Hidayah

Kelompok Sugus:

1. Erni Fidayanti 2. Fika Rifki 3. Fina Uswatun H 4. Imron Hasan 5. M. Hariyanto 6. Eko Budi P 7. M. Miftah

PENGAMAT PTK (GURU MITRA)

Page 120: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

104

Lampiran 23

HASIL PENILAIAN KEAKTIFAN DAN KETERAMPILAN INDIVIDU SISWA KELAS X.C MAN SEMARANG 2

SIKLUS 2

NO NIS NAMA SISWA KEAKTIFAN KETERAMPILAN

NILAI PROSEN NILAI PROSEN 1 08074 Adi Kusuma 19 95% 29 96,67% 2 08075 Agung Nugroho 18 90% 27 90% 3 08076 Agus Sudibyo 15 75% 22 73,33% 4 08077 Ahmad Kafidin 11 55% 21 70% 5 08078 Andry Yoga Pratama 16 80% 24 80% 6 08079 Choirul Anam 20 100% 27 90% 7 08080 Eko Budi Prasetyo 11 55% 21 70% 8 08081 Erni Fidayanti 16 80% 30 100% 9 08082 Faizun 17 85% 30 100% 10 08083 Fika Rifki 15 75% 20 66,67% 11 08084 Fina Uswatun Hasanah 16 80% 30 100% 12 08085 Fitri Wihatatik 14 70% 30 100% 13 08086 Hidayatur Royi 18 90% 24 80% 14 08087 Himmatun Nisak 17 85% 22 73,33% 15 08088 Iis Sofiyati 20 100% 30 100% 16 08089 Ilham Nur Utomo 20 100% 27 90% 17 08090 Imron Hasan 19 95% 26 86,67% 18 08091 Khanifah Dyah Pertiwi 13 65% 30 100% 19 08092 Lia Kurniawati 15 75% 30 100% 20 08093 M. Miftah 17 85% 23 76,67% 21 08094 Mei Anggraini 15 75% 30 100% 22 08095 Muhammad Anas 18 60% 26 86,67% 23 08096 Muhammad Dimas B 15 75% 30 100% 24 08097 Muhammad Hariyanto 17 85% 20 66,67% 25 08098 Muhammad Khoeron 20 100% 30 100% 26 08099 Muhammad Yusuf 13 65% 30 100% 27 08100 Mujahidin 16 80% 21 70% 28 08101 Mutmainah 18 90% 30 100% 29 08102 Nikmatul Hidayah 12 60% 19 63,33% 30 08103 Ninik Widyawati 19 95% 30 100% 31 08104 Nurul Hidayah 16 80% 30 100% 32 08105 Sikhatun Nadhiroh 19 95% 30 100% 33 08106 Siti Maisaroh 19 95% 25 83,33% 34 08107 Siti Nur Hidayah 20 100% 30 100% 35 08108 Sri Wahyu Ningsih 19 95% 30 100% 36 08109 Sumayah Romandhani 17 85% 30 100% 37 08110 M.Yusuf B 17 85% 23 76,67% JUMLAH 617 3055% 987 3306,68% RATA-RATA 16,67 82,57% 26,68 89,37%

Page 121: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

105

Lampiran 24

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIKLUS 2

PERTEMUAN KEDUA

Satuan Pendidikan : Madrasah Aliyah Negeri Semarang 02 Mata pelajaran : Matematika Kelas/semester : X. /1 (Ganjil) Alokasi Waktu : 2 X 45 menit

Standar Kompetensi : 3. Memecahkan masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linier dan pertidaksamaan satu variabel.

Kompetensi dasar :3.3 Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linier dan penafsirannya

Indikator : Peserta didik menunjukkan kemampuan dalam,

1. Menentukan penyelesaian model matematika dari masalah yang berhubungan dengan sistem persamaan linier

2. Menafsirkan hasil penyelesaian masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linier dan pertidaksamaan linier satu variabel.

I. Tujuan Pembelajaran

a. Dengan melakukan pembahasan tugas rumah berkaitan materi

sistem persamaan linier, diharapkan peserta didik dapat semakin

terampil, bersikap positif, rajin dan semakin meningkatkan

kemampuan penyelesaian masalah berkaitan dengan sistem

persamaan linier dua variabel.

b. Dengan melakukan evaluasi atau tes individu siswa, diharapkan

hasil evaluasi individu siswa dapat mencapai KKM (Kriteria

Kutuntasn Minimum) yang ditentukan oleh sekolah, yaitu 6,0.

II. Materi Ajar : 1. Sistem Persamaan Linier Dua Variabel

Page 122: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

106

III. Metode Pembelajaran : Pembelajaran langsung dan kooperatif

dengan kolaborasi metode Mathematics in the Real World (MRW)

dengan Realistic Mathematics Education (RME) dan pemberian tugas.

V. Langkah-Langkah Pembelajaran

Pengorganisasian No Kegiatan Pmbelajaran

Siswa Waktu

1.

2.

Pendahuluan (Kegiatan Awal):

Guru menanyakan dan memeriksa PR yang

diberikan pada pertemuan sebelumnya

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

K

K

3 Menit

2 Menit

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Kegiatan inti :

Guru melakukan permainan sandi matematika

dan meminta siswa yang mendapat yang

salah untuk membahas tugas di papan tulis,

dan guru mengamatinya.

Guru memeriksa jawaban siswa, dan bila ada

yang keliru/salah, guru mengklarifikasinya.

Guru membagikan soal ulangan siklus 1 pada

semua siswa kelas X.C

Guru mengawasi jalannya tes sikus 1 hingga

waktu yang ditentukan berakhir.

Guru mengumpulkan hasil tes individu.

Guru bersama siswa membahas soal tes siklus

1 sekaligus mencocokkan pekerjaan siswa,

setelah semua jawaban terkumpul di meja

guru.

5 Menit

5 Menit

5 Menit

30 Menit

5Menit

30 Menit

1. Penutup (Kegiatan Akhir):

Menyimpulkan pelaksanaan pembelajaran

yang telah dilakukan.

K

5 Menit

Keterangan; I : Individu, G : Group, K : Klasikal.

Page 123: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

107

5. Alat dan Sumber bahan

1. Buku paket Matematika kelas X Semester 1, LKS kelas X

Semester 1 serta sumber lain yang mendukung materi.

6. Penilaian

1. Prosedur tes/jenis tes :

a. Tes awal : Ada/tertulis essay

b. Tes proses : Ada/diskusi dan pengamatan

c. Tes akhir : Ada/tertulis essay

Semarang, ...... November 2008 Mengetahui, Guru Mitra/ Observer Peneliti /Praktikan (Istianah, S.Pd) (Nida Naily Illiyyun)

NIP. 150 358 842 NIM. 043 511 246 Kepala sekolah

MA N Semarang 2

(Drs.H.M. Sholeh, M.Ag)

NIP. 150 121 5142

Page 124: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

108

Lampiran 25

SOAL TES FORMATIF SIKLUS 2

Alokasi Waktu: 30 menit

Nama siswa :..............................................

No. Absen/ Kelas :..............................................

”Selamat Mengerjakan”

1. Harga 2 kg salak dan 3 kg jeruk Rp 8.500,00. Dengan uang Rp 8.000,00 Ani dapat

membeli 1 kg salak dan 4 kg jeruk. Maka harga 1 kg salak adalah....?

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

2. Jumlah dua bilangan asli adalah 17. Dua kali bilangan pertama ditambah tiga kali

bilangan kedua adalah 39. Berapakah masing-masing biangan pertama dan kedua?

...................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

3. Di sebuah ladang terdapat 13 hewan yang terdiri dari kambing dan ayam. Jika

jumlah kaki hewan tersebut ada 36 buah, maka berapa ekor banyaknya kambing di

ladang itu?

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

4. Uang Ria = 4 kali uang Raka. Jumlah uang mereka adalah Rp 112.500,00. selisih

uang mereka adalah....?

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

5. Dua buah pensil dan sebuah buku berharga Rp 6.500,00 sedangkan sebuah pensil

dan 2 buah buku berharga Rp 5.500,00. Maka 2 buah buku dan 2 buah pensil

berharga....?

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

Page 125: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

109

Lampiran 26

KUNCI JAWABAN TES FORMATIF SIKLUS 2

1. Misalkan ; harga 1 kg salak = x Harga 1 kg jeruk = y

Model matematikanya adalah : 2x + 3y = 8.500…….(i) x + 4y = 8.000….…(ii)

Ditanya: uang kembalian yang harus diterima Santi? Penyelesaian: 2x + 3y = 8.500 x 1 2x + 3y = 8.500 x + 4y = 8.000 x 2 2x + 8y = 16.000

-5y = -7.500 y = 1.500

y = 1.500 disubtitusikan ke persamaan (ii) x + 4y = 8.000

x + 4 (1.500) = 8.000 x + 6.000 = 8.000 x = 8.000 – 6.000 x = 2.000

Jadi, harga 1 kg salak adalah: Rp 2.000,00

2. Misalkan bilangan pertama adalah x dan bilangan kedua adalah y, maka model matematikanya adalah: x + y = 17……(i)

2x + 3y = 39……(ii) x + y = - 17 x 2 2x + 2y = 34 2x + 3y = 39 x 1 2x + 3y = 39

-y = -5, maka y = 5 Subtitusi y ke persamaan (i): x + y = 17

x + 5 = 17 x = 12

Jadi, bilangan pertama adalah 5 dan bilangan kedua adalah 12.

3. Misalkan: jumlah hewan (13)= jumlah kaki (36) =

Jadi dengan cara tersebut kita telah bisa mengetahui bahwa jumlah kambing dengan kaki empat ada 5 ekor, sedangkan jumlah ayam dengan dua kaki ada 8 ekor. Kemudian coba kita buktikan dengan masukkan ke variable (x, y) dalam system Persamaan Linier berikut: Misalkan: x adalah kambing dan y adalah ayam Maka model matematikanya adalah : x + y = 13……(i) 4x+ 2y = 36…...(ii) x + y = 13 x 2 2x + 2y = 26 4x+ 2y = 36 x 1 4x+ 2y = 36

-2x = -10, maka x = 5

Page 126: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

110

x disubtitusikan ke persamaan (i) x + y = 13 5 + y = 13 y = 13 – 5, maka y = 8

Jadi dengan cara eliminasi dan subtitusi dalam system persamaan linier di atas, juga diperoleh hasil yang sama. Yaitu jumlah kambingya ada 5 ekor, dan jumlah ayamnya adalah 8 ekor.

4. Misalkan: Uang Ria = x, dan uang Raka = y Maka model matematikanya adalah: x = 4y x - 4y = 0………..(i) x + y = 112.500……..(ii)

x - 4y = 0 x + y = 112.500

-3 y = -112.500, maka y = 22.500

Subtitusi y ke persamaan (i): x = 4y x = 4 (22.500) x = 90.000

Jadi, selisih uang mereka adaah: x – y = Rp 90.000,00 – Rp 22.500,00 = Rp 67.500,00

5. Misalkan ; harga 1 pensil = x Harga 1 buku = y

Model matematikanya adalah : 2x + y = 6.500…….(i) x + 2y = 5.500….…(ii)

Ditanya: harga 2 buah buku dan 2 buah pensil (2x + 2y)…? Penyelesaian: 2x + y = 6.500 x 2 4x + 2y = 13.000 x + 2y = 5.500 x 1 2x + 2y = 5.500

3x = 7.500 y = 2.500

y = 1.500 disubtitusikan ke persamaan (ii) x + 2y = 5.500

2.500 + 2y = 5.500 2y = 5.500 y = 1.250

Jadi, harga 2 buah buku dan 2 buah pensil adalah = 2x + 2y = 2 (2.500) + 2 (1.250) = Rp 7.500,00

Page 127: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

111

Lampiran 27

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS DAN SIKAP SISWA DALAM KELOMPOK (SIKLUS 2)

Nama Guru Praktikan : Nida Naily Illiyyun Kelas : X.C

Jumah siswa : 37 Mata Pelajaran : Matematika Materi Pokok : SPL Dua Variabel

Instrument Pengamatan Berilah tanda chek (√ ) pada kolom skor yang sesuai dengan hasil pengamatan anda!

Skor No. Instrumen 1 2 3 4 5 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Siswa memperhatikan penjelasan guru Siswa dapat mengkondisikan kelas dalam bentuk kelompok Siswa menunjukkan sikap positif dan antusias dalam menyelesaikan tugas dari guru Keaktifan menyelesaikan tugas dalam kelompok Terjalin kerjasama yang aktif dan terarah antar anggota kelompok Siswa aktif mengungkapkan ide-ide/ pendapatnya saat diskusi Siswa berani menyampaikan hasil diskusi kelompoknya Siswa memberi respon positif terhadap jawaban temannya.

√ √ √ √ √

√ √

Keterangan: 1: sangat kurang Jumlah maksimal skor = 40

2: kurang Nilai = Skor X 100 % 3: cukup baik 40 4: baik 5: sangat baik

Diperoleh skor = 32 Prosentase = 80%

Semarang, ……November 2008

Observer,

Istianah, S.Pd. NIP. 150 358 842

Page 128: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

112

Lampiran 28

LEMBAR OBSERVASI UNTUK GURU SIKLUS 2

Nama Sekolah : MAN Semarang 2 Peneliti : Nida Naily Illiyyun Observer : Istianah, S.Pd

Instrument Pengamatan Berilah tanda chek (√) pada kolom skor yang sesuai dengan hasil pengamatan anda!

Skor No Instrumen 1 2 3 4 5 1.

Menyampaikan tujuan dan motivasi : a. Menyampaikan semua tujuan pembelajaran b. Memotivasi siswa untuk senang belajar matematika c. Mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari

√ √

2. Mampu mengkondisikan dan mengorganisasikan kelas menjadi kelompok-kelompok belajar

3. Pemberian peran dan tugas secara kelompok √ 4. Membantu kerja kelompok:

a. Membimbing kelompok dalam menemukan peran b. Membimbing jalannya diskusi kelompok dalam

memecahkan masalah dan menemukan model

5. Presentasi: a. Membimbing siswa menyajikan hasil diskusi dalam

presentasi b. Memberikan kesempatan siswa untuk menanggapi,

bertanya atau menyanggah

√ √

6. Memberikan pemahaman dan umpan balik: a. Memberikan kesempatan bertanya dan menjawab

pertanyaan b. Membimbing siswa dalam menarik kesimpulan

7. Evaluasi kelompok dan individu: a. Melakukan evaluasi kelompok b. Melakukan evaluasi individu

√ √

Keterangan: 1: sangat kurang, 2: kurang Jumlah maksimal skor = 65 3: cukup baik 4: baik Nilai = Skor X 100 % 5: sangat baik 65

Diperoleh skor = 56 Prosentase = 86%

Semarang, ……November 2008 Observer,

Istianah, S.Pd. NIP. 150 358 842

Page 129: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

113

Lampiran 29

DAFTAR NILAI HASIL BELAJAR DALAM KEGIATAN PTK SISWA KELAS X.C

MAN SEMARANG 2 TAHUN 2008/20099

NO NIS NAMA SISWA PRA SIKLUS KET. SIKLUS

1 KET. SIKLUS 2 KET

1 08074 Adi Kusuma 56 TTB 49 TTB 59 TTB 2 08075 Agung Nugroho 30 TTB 50 TTB 67 TB 3 08076 Agus Sudibyo 50 TTB 60 TB 80 TB 4 08077 Ahmad Kafidin - - - - 63 TB 5 08078 Andry Yoga Pratama 30 TTB 46 TTB 71 TB 6 08079 Choirul Anam 30 TTB 61 TB 71 TB 7 08080 Eko Budi Prasetyo - - - - - - 8 08081 Erni Fidayanti 60 TB 62 TB 83 TB 9 08082 Faizun - - - - 82 TB 10 08083 Fika Rifki 40 TTB 60 TB - - 11 08084 Fina Uswatun Hasanah 57 TTB 60 TB 69 TB 12 08085 Fitri Wihatatik 52 TTB 63 TB 90 TB 13 08086 Hidayatur Ro’yi 60 TB 69 TB 96 TB 14 08087 Himmatun Nisak 60 TB 60 TB 80 TB 15 08088 Iis Sofiyati 80 TB 97 TB 100 TB 16 08089 Ilham Nur Utomo 13 TTB 65 TB 74 TB 17 08090 Imron Hasan 40 TTB 62 TB - - 18 08091 Khanifah Dyah Pertiwi - - - - 75 TB 19 08092 Lia Kurniawati 65 TB 69 TB 97 TB 20 08093 M. Miftah 13 TTB 56 TTB 70 TB 21 08094 Mei Anggraini 60 TB 40 TTB 81 TB 22 08095 Muhammad Anas 40 TTB 52 TTB 75 TB 23 08096 Muhammad Dimas B 40 TTB 61 TB 59 TTB 24 08097 Muhammad Hariyanto 50 TTB 43 TTB 85 TB 25 08098 Muhammad Khoeron 40 TTB 75 TB 79 TB 26 08099 Muhammad Yusuf 50 TTB 54 TTB 58 TTB 27 08100 Mujahidin 40 TTB 62 TB 73 TB 28 08101 Mutmainah 60 TB 65 TB 89 TB 29 08102 Nikmatul Hidayah 20 TTB 48 TTB 51 TTB 30 08103 Ninik Widyawati 70 TB 90 TB 96 TB 31 08104 Nurul Hidayah 70 TB 88 TB 100 TB 32 08105 Sikhatun Nadhiroh 70 TB 84 TB 83 TB 33 08106 Siti Maisaroh 11 TTB 68 TB 72 TB 34 08107 Siti Nur Hidayah 57 TTB 60 TB 65 TB 35 08108 Sri Wahyu Ningsih 70 TB 88 TB 93 TB 36 08109 Sumayah Romandhani 80 TB 95 TB 100 TB 37 08110 M. Yusuf.B 47 TTB 65 TB - - RATA-RATA 48,69 64,46 78,36

Ket: TB : Tuntas Belajar TTB : Tidak Tuntas Belajar

Page 130: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

114

Lampiran 30

ANGKET REFLEKSI SISWA DALAM PENERAPAN MATEMATIKA DI KEHIDUPAN NYATA

Nama :……………………………………. No. Absen/Kls :……………………………………. Petunjuk: Silanglah jawaban a, b, atau c sesuai dengan pilihan anda dari setiap aspek

berikut! 1. Bagaimana pembelajaran matematika yang telah dilaksanakan sebagai model

pembelajaran kolaborasi Matematics in the real world dan Realistic Mathematics Education atau matematika di kehidupan nyata?

a. Mendapatkan pengalaman baru b. Belajar matematika menjadi asyik dan menyenangkan c. Tidak menarik dan membosankan

2. Bagaimana pembelajaran matematika yang dikaitkan dengan kehidupan nyata, dengan memerankan dan mempratekkan “toko permen kejujuran”……..

a. tidak menyenangkan b. menyenangkan c. sangat menyenangkan

3. Praktek memerankan jual-beli dalam “toko permen kejujuran” membuat saya mempelajari sistem persamaan linier menjadi…

a. semakin bingung dan kesulitan b. bisa dan tahu manfaat mempelajari SPL c. tidak berkesan

4. Adanya diskusi dan kerja kelompok dalam pembelajaran matematika yang telah dilaksanakan membuat saya…..

a. bisa menemukan model matematika sendiri b. jenuh dan bosan c. tidak paham

5. Adanya presentasi hasil diskusi di depan kelas, membuat saya….. a. berani mengungkapkan pendapat b. berani bertanya c. takut belajar matematika

6. Pembelajaran matematika hendaknya….. a. sering dilakukan permainan agar tidak bosan b. yang penting materi cepat selesai c. harus dikaitkan dengan kehidupan nyata agar lebih paham

7. Dengan mempelajari SPL di kehidupan nyata, membuat saya…. a. bisa dengan mudah menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan SPL b. bisa mengidentifikasi soal dan merumuskan penyelesaiannya c. kesulitan memecahkan masalah dalam soal

8. Perasaan saya ketika mengikuti pembelajaran matematika kehidupan nyata…. a. bersemangat b. biasa saja c. tidak memberi kesan

*Terimakasih ataspartisipasi anda dalam membantu proses penleitian skripsi ini

Page 131: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

115

Lampiran 31

HASIL ANGKET REFLEKSI SIKAP SISWA TERHADAP

PEMBELAJARAN MATHEMATICS IN THE REAL WORLD

( KELAS X.C )

NO NIS NAMA SISWA Jawaban Soal Nomor Ket.

1 2 3 4 5 6 7 8 1 08074 Adi Kusuma B B B A A C B B 2 08075 Agung Nugroho B B B A A A A A 3 08076 Agus Sudibyo B B B A B A B A 4 08077 Ahmad Kafidin B B B A A B A A 5 08078 Andry Yoga Pratama A B C A A C A B 6 08079 Choirul Anam B B B A A C B A 7 08080 Eko Budi Prasetyo C A C B C B C C 8 08081 Erni Fidayanti B B B A A C A A 9 08082 Faizun B B B A A A A A 10 08083 Fika Rifki B B B A B A B A 11 08084 Fina Uswatun Hasanah B B B A A C A A 12 08085 Fitri Wihatatik B B B A A A A B 13 08086 Hidayatur Ro’yi B B B A A C B A 14 08087 Himmatun Nisak B B B A A C A A 15 08088 Iis Sofiyati B C B A A C A A 16 08089 Ilham Nur Utomo A C B A B A B A 17 08090 Imron Hasan B C B A A B A A 18 08091 Khanifah Dyah Pertiwi B C B A A A C B 19 08092 Lia Kurniawati B B B A A A A A 20 08093 M. Miftah C C C A A C A B 21 08094 Mei Anggraini B B B A A C B A 22 08095 Muhammad Anas B B B A A A A A 23 08096 Muhammad Dimas Bagus B B B A A C B B 24 08097 Muhammad Hariyanto VE B C B A A A A A 25 08098 Muhammad Khoeron A B B A B C A A 26 08099 Muhammad Yusuf B B B A A B A A 27 08100 Mujahidin C C C A A C A B 28 08101 Mutmainah B B B A A A C B 29 08102 Nikmatul Hidayah C B C B C A C C 30 08103 Ninik Widyawati B C B A A A A A 31 08104 Nurul Hidayah B C B A A A A A 32 08105 Sikhatun Nadhiroh B B B A A A B A 33 08106 Siti Maisaroh A B B C - C A B 34 08107 Siti Nur Hidayah B C B A A A A A 35 08108 Sri Wahyu Ningsih A B B A A A B B 36 08109 Sumayah Romandhani B C B A A C A A 37 08110 M. Yusuf. B - - - - - - - - Alpa JUMLAH

Page 132: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

116

Lampiran 32

FREKUENSI DAN PROSENTASE JAWABAN

ANGET REFLEKSI SISWA

( KELAS X.C)

No Pernyataan soal Jawaban siswa Frekuensi Prosentase

1. Bagaimana setelah dikakukan pembelajaran matematika dunia nyata?

a. mendapat pengalaman baru b. asyik & menyenangkan c. tidak menarik & membosankan

27 5 4

75% 13,9% 11,1%

2. Bagaimana pembelajaran

matematika dengan praktek toko permen kejujuran?

a. Tidak menyenangkan b. Menyenangkan c. Sangat menyenangkan

1 24 11

2,8% 66,7% 30,5%

3. Praktek jual beli dalam ”toko permen kejujuran” membuat saya mempelajari SPLDV menjadi:

a. Semakin bingung & kesulitan b. bisa & tahu manfaat belajar SPL c. tidak berkesan

0 31 5

0% 86%

13,9%

4. Adanya diskusi dan kerja kelompok yang telah dilaksanakan membuat saya:

a. bisa menemukan model matematika sendiri

b. jenuh dan bosan c. tidak paham

33 2 1

91,7%

5,5% 2,8%

5. Adanya presentasi hasil diskusi di

depan kelas menjadikan saya: a. berani mengungkapkan pendapat b. berani bertanya c. takut belajar matematika

29 4 2

80,5% 11,1% 2,8%

6. Pembelajaran matematika

hendaknya: a. sering dilakukan permainan agar

tidak bosan b. yang penting materi cepat selesai c. harus dikaitkan kehidupan nyata

agar lebih paham

17 4 15

47,2%

11,1% 41,7%

7. Dengan mempelajari SPLDV di kehidupan nyata, membuat saya:

a. bisa mudah menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan SPL

b. bisa mengidentifikasi soal& merumuskan penyelesaian

c. kesulitan memecahkan soal

22

10 4

61,1%

27,8%

11,1%

8. Perasaan saya ketika mengikuti pembelajaran matematika kehidupan nyata:

a. bersemangat b. biasa saja c. tidak memberi kesan

24 10 2

67% 27,8% 5,5%

Ket: Frekuensi : jumlah siswa yang menjawab pertanyaan tiap point Rumus : Frekuensi X 100% Total siswa (36)

Page 133: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

113

Lampiran 37

DOKUMENTASI KEGIATAN PTK

SISWA KELAS X.C MAN SEMARANG 2

Gb.1 Guru praktikan/peneliti menjelaskan prosedur permainan “toko permen kejujuran”, dan beberapa siswa yang salah dalam permainan bilangan prima pada apresepsi mendapatkan peran sebagai penjual.

Gb.2 Para siswa terlihat senang dan gembira saat permainan peran jual beli pada “toko permen kejujuran” dipraktekkan.

Page 134: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

114

Gb.5 Kelompok bilangan prima 7 bersiap-siap membuat uang dari kertas untuk dapat dibelanjakan di toko permen kejujuran.

Gb.6 Situasi siswa dalam kelompok bilangan prima 5 yang terihat serius dalam melaksanakan tugas dari guru praktikan.

Page 135: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

115

Gb.3. Guru praktikan sedang memberi pengarahan di salah satu kelompok, dan terlihat duduk di belakang guru mitra (Istianah, S.Pd.) sedang mengamati pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan mathematics in the real world bermodelkan RME.

Gb.4 Kelompok belajar bilangan prima 1 terlihat bersemangat dan antusias dalam menyelesaikan masalah sistem persamaan linier dua variable yang telah diperankan oleh beberapa teman dalam kelompoknya.

Page 136: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

116

Gb.7 Guru praktikan sekaligus peneliti mengumumkan bahwa waktu diskusi kelompok telah usai, dan guru meminta salah satu perwakilan masing-masing kelompok untuk maju ke depan mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya.

Gb.8 Situasi kelas saat salah satu siswa maju untuk mewakili kelompoknya mempresentasikan hasil diskusi di depan teman-temannya.

Page 137: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

117

Gb.9 Situasi keaktifan dan ketrampilan siswa saat diberikan waktu untuk mengkritisi jawaban kelompok lain.

Gb.10 Setelah diskusi dan presentasi selesai, guru mengembalikan kondisi siswa ke klasikal. Kemudian guru memberikan penjelasan kaitan permaianan jual beli yang telah diperankan siswa tadi dengan materi sistem persamaan inier dua variable.

Page 138: MENUMBUH KEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian ... tertinggi

118

Gb.11 Khidmadnya Susana kelas yang sedang mengerjakan tes akhir, yang diberikan praktikan di akhir pembelajaran dengan pendekatan mathematics in the real world bermodelkan RME.

Gb.12 Guru praktikan sedang mengawasi pelaksanaan tes formatif.