MenujuUndang‐undangInovasi UntukKemandiriandanDaya … Nasional Dalam... · 2017. 8. 13. ·...
Transcript of MenujuUndang‐undangInovasi UntukKemandiriandanDaya … Nasional Dalam... · 2017. 8. 13. ·...
http: www.drn.go.id
Menuju Undang‐undang InovasiUntuk Kemandirian dan Daya
Saing Nasional
09/08/2017 1
Sidang Paripurna DRN – Makassar, 9 Agustus 2017
Dewan Riset Nasional
http: www.drn.go.id
TUJUAN NASIONAL
PEMBUKAAN UUD 1945
1. Memajukan Kesejahteraan Umum2. Mencerdaskan Kehidupan Bangsa3. Ikut Melaksanakan Ketertiban Dunia
http: www.drn.go.id
PEMBANGUNAN NASIONAL (RPJPN) 2005‐2025
VISI:INDONESIA YANG MANDIRI, MAJU, ADIL
DAN MAKMUR
M I S I:1. Mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral, beretika,
berbudaya, dan beradab berdasarkan falsafah Pancasila;2. Mewujudkan bangsa yang berdaya‐saing 3. Mewujudkan masyarakat demokratis berlandaskan hukum 4. Mewujudkan Indonesia aman, damai, dan bersatu 5. Mewujudkan pemerataan pembangunan dan berkeadilan 6. Mewujudkan Indonesia asri dan lestari 7. Mewujudkan Indonesia menjadi negara kepulauan yang mandiri,
maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional 8. Mewujudkan Indonesia berperan penting dalam pergaulan dunia
internasional
http: www.drn.go.id
09/08/2017 4
http: www.drn.go.id
CAPAIAN NASIONAL (2016)• Pendapatan Perkapita Indonesia US$ 3,604, berada pada
posisi ke 114 dari 186 negaraRata‐rata dunia US$ 10,038; (IMF, 2016);
• Human Development Index 0,684, berada pada posisike 110 dari 188 negara (UNDP, 2016);
• Indeks Daya Saing Global (2016‐2017), Peringkat 41 dari138 negara.
• The Global Innovation Index 2017, Peringkat 87 dari130 negara. Terendah kedua di ASEAN di atas Kamboja.
PERLU MEMACU PERTUMBUHAN
09/08/2017 5
http: www.drn.go.id
Peringkat Berdasar Income Perkapita
09/08/2017 6
http: www.drn.go.id
09/08/2017 7
http: www.drn.go.id
Pertumbuhan GDP (Sumber: IMF, 2016)
09/08/2017 8
Negara 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016*) 2017*)Bangladesh 5.50 5.30 6.00 6.50 6.30 6.00 6.30 6.40 6.60 6.90 Brunei Darussalam (2.00) (1.80) 2.70 3.70 0.90 (2.10) (2.30) (0.20) (2.00) 3.00 Cambodia 6.70 0.10 6.00 7.10 7.30 7.40 7.10 6.90 7.00 7.00 China 9.60 9.20 10.60 9.50 7.70 7.70 7.30 6.90 6.50 6.20 India 3.90 8.50 10.30 6.60 5.60 6.60 7.20 7.30 7.50 7.50 Indonesia 7.40 4.70 6.40 6.20 6.00 5.60 5.00 4.80 4.90 5.30 Lao P.D.R. 7.80 7.50 8.10 8.00 7.90 8.00 7.40 7.00 7.40 7.40 Malaysia 4.80 (1.50) 7.50 5.30 5.50 4.70 6.00 5.00 4.40 4.80 Myanmar 3.60 5.10 5.30 5.60 7.30 8.40 8.70 7.00 8.60 7.70 Papua New Guinea 6.60 6.10 7.70 10.70 8.10 5.50 8.50 9.00 3.10 4.40 Philippines 4.20 1.10 7.60 3.70 6.70 7.10 6.10 5.80 6.00 6.20 Thailand 1.70 (0.70) 7.50 0.80 7.20 2.70 0.80 2.80 3.00 3.20 Timor‐Leste 14.20 13.00 9.40 9.50 6.40 2.80 5.50 4.30 5.00 5.50 Vietnam 5.70 5.40 6.40 6.20 5.20 5.40 6.00 6.70 6.30 6.20 Negara Berkembang ASIA 7.20 7.50 9.60 7.80 6.90 6.90 6.80 6.60 6.40 6.30
http: www.drn.go.id
Pertumbuhan GDP Rata‐rata 2011‐2015:• Indonesia 5,52%• ASIA 7,00%• China 7,82%• Cambodia 7,16%• Laos 7,66%• Myanmar 7,40%• PNG 8,36%
09/08/2017 9
Prediksi IMF
* Projection.Sources: IMF, World Economic Outlook April 2014 and October 2016; and World Economic Outlook April 2017.
2013 2014 2015 2016 2017* 2018*World GDP growth 3.4 3.4 3.4 3.1 3.5 3.6Advanced economies 1.4 1.8 2.1 1.7 2.0 2.0‐ United States 2.2 2.4 2.6 1.6 2.3 2.5‐ Euro area ‐0.4 0.9 2.0 1.7 1.7 1.6‐ Japan 1.6 0.0 1.2 1.0 1.2 0.6
Developing economies 5.0 4.6 4.2 4.1 4.5 4.8‐ China 7.7 7.3 6.9 6.7 6.6 6.2‐ India 6.9 7.3 7.9 6.8 7.2 7.7‐ Asean‐5 5.1 4.6 4.8 4.9 5.0 5.2
Indonesia 5.6 5.0 4.8 5.0 5.1 5.3World trade volume growth 3.3 3.4 2.7 2.2 3.8 3.9
IMF: “…“ the global economic landscape started to shift in the second half of 2016. Developments since last summer indicate somewhat greater growth momentum
coming into the new year in a number of important economies.”
http: www.drn.go.id
The rise and decline of Indonesian economy: GDP growth 1961‐2017 (%)
6.1
‐2.3
1.1
12.0
9.8
6.2 6.0
9.2
1.1
8.5
3.5
9.1 8.4
‐13.1
5.7 6.3
4.6
6.4 5.0
4.9
5.0 5.0
1961
19
62
1963
19
64
1965
19
66
1967
19
68
1969
19
70
1971
19
72
1973
19
74
1975
19
76
1977
19
78
1979
19
80
1981
19
82
1983
19
84
1985
19
86
1987
19
88
1989
19
90
1991
19
92
1993
19
94
1995
19
96
1997
19
98
1999
20
00
2001
20
02
2003
20
04
2005
20
06
2007
20
08
2009
20
10
2011
20
12
2013
20
14
2015
20
16
2017
*
The fall ofOld Order
Pertaminacrisis
Oil price collapse
Economic crisis and the end of New Order/Soeharto era
Global financial
crisis
Trendline-polynomial
Source: BPS‐Statistics Indonesia.
http: www.drn.go.id
Economic growth by province
Source: BPS‐Statistics Indonesia.
http: www.drn.go.id
Penyebab Rendahnya Pertumbuhan• Dominannya perekonomian yang mengandalkan perdagangan
produk mentah atau setengah jadi;
• Volume ekspor Indonesia (2016): 95,7% merupakan produkmentah atau setengah jadi:• Batu Bara 311 juta ton• Minyak Kelapa Sawit 24 juta ton• Minyak bumi mentah 17 juta ton• Biji Tembaga 1,7 juta ton• Karet Remah 2,5 juta ton• Ikan segar (Tuna, Tongkol) 0,08 juta ton
Sumber: BPS, 2016
09/08/2017 13
http: www.drn.go.id
Volume Ekspor Indonesia (Ribu Ton)
09/08/2017 14
2010 2011 2012 2013 2014 2015
0 Bahan makanan dan binatang hidup 7,794.7 8,595.5 9,379.7 9,831.5 10,712.7 10,960.1
1 Minuman dan tembakau 199.3 243.6 206.2 237.1 246.5 254.0
2 Bahan‐bahan mentah, tidak untuk dimakan 68,923.3 113,049.6 108,869.7 167,697.4 32,375.7 26,330.3 3 Bahan bakar pel ikan, bahan penyemir dan bahan‐
bahan yang berkenaan dengan i tu355,181.4 412,828.7 433,105.8 468,759.3 450,302.4 412,061.6
4 Lemak serta minyak hewan dan nabati 18,666.4 18,823.6 23,203.9 24,042.6 25,384.5 29,311.2
5 Bahan‐bahan kimia 9,238.6 10,782.4 9,500.6 12,810.8 12,754.3 10,868.6
6 Barang‐barang buatan pabrik di rinci menurut bahan 15,057.3 14,195.8 12,117.1 12,919.1 14,007.4 15,401.2
7 Mes in dan a lat pengangkutan 1,903.5 1,904.2 1,963.4 1,928.7 1,913.0 2,746.5
8 Berbagai jenis barang buatan pabrik 1,882.3 1,796.4 1,790.2 1,778.4 1,769.0 1,728.3
9 Barang‐barang transaks i tidak di rinci ‐ ‐ ‐ 0.1 ‐ ‐
Jumlah/Total 478,846.8 582,219.8 600,136.6 700,005.0 549,465.5 509,661.8
Golongan BarangSITCEkspor/Exports
http: www.drn.go.id
• Volume Impor sebagian besar (54%) merupakan produk jadi yang menguasaipasar domestik;
• Potensi pasar domestik yang sangat besar(250 juta penduduk), belum dimanfaatkansecara optimal untuk pertumbuhan ekonomi.
09/08/2017 15
http: www.drn.go.id
Volume Impor Indonesia (Ribu Ton)
09/08/2017 16
2010 2011 2012 2013 2014 2015
16,655.3 22,566.4 21,225.7 22,055.5 23,375.8 23,491.9
160.3 185.4 247.2 258.7 253.0 217.6
18,247.9 20,128.5 19,009.2 20,500.8 23,510.0 23,184.3
40,698.0 43,923.1 44,547.5 49,868.8 51,543.3 51,485.6
122.7 103.5 86.3 157.3 87.3 90.9
14,835.0 18,250.9 20,392.1 18,286.7 20,541.5 21,171.5
14,237.3 16,212.1 22,527.3 23,239.6 22,029.1 21,598.5
5,047.3 6,008.4 7,253.1 5,723.2 5,415.8 4,909.5
691.6 843.1 995.2 1,018.0 978.5 943.5
5.6 0.2 ‐ 1.0 ‐ ‐
110,701.0 128,221.6 136,283.6 141,109.6 147,734.3 147,093.3
Impor/Imports
0 Bahan makanan dan binatang hidup
1 Minuman dan tembakau
2 Bahan‐bahan mentah, tidak untuk dimakan3 Bahan bakar pel ikan, bahan penyemir dan bahan‐
bahan yang berkenaan dengan i tu
4 Lemak serta minyak hewan dan nabati
5 Bahan‐bahan kimia
6 Barang‐barang buatan pabrik di rinci menurut bahan
7 Mes in dan a lat pengangkutan
8 Berbagai jenis barang buatan pabrik
9 Barang‐barang transaks i tidak dirinci
Jumlah/Total
Golongan BarangSITC
http: www.drn.go.id
Nilai TambahProduk
17
Melaluipenerapanteknologi, makaproduk‐produkmentah dapatditingkatkannilainya hinggaberlipat kali melalui proses hilirisasiproduk;
http: www.drn.go.id
Upaya Memacu PertumbuhanEkonomi
• Menguasai iptek terutama dari hasil karya anakbangsa;
• Menerapkan iptek di dunia usaha / industrisehingga:• Terjadi peningkatan produktivitas;• Peningkatan nilai tambah;• Pengembangan Usaha Baru berbasis iptek;
• Mendorong entrepreneur baru dan mengubahbudaya “dagang” menjadi industriawan.
09/08/2017 18
http: www.drn.go.id
Iptek baru = Inovasi• Untuk dapat memenangkan persaingan di pasaran,
maka iptek yang digunakan dalam proses produksiHARUSLAH BARU agar menghasilkan PRODUK YANG UNIK dan BARU.
• World Bank (2010) mendefinisikan bahwa teknologi ataupraktek yang baru bagi masyarakat tertentu disebutdengan Inovasi.
• OECD (2005): Inovasi adalah implementasi dari produk(barang atau jasa) atau proses baru atau yang secarasignifikan lebih baik, suatu metoda pemasaran baru, atau suatu metoda pengorganisasian baru dalampraktek bisnis, lokasi kerja organisasi, atau hubungandengan pihak luar.
09/08/2017 19
http: www.drn.go.id
http: www.drn.go.id
Invensi vs Inovasi
09/08/2017 21
http: www.drn.go.id
Kriteria Inovasi• Ada unsur kebaruan, dalam pengertian yang
tidak absolut, tetapi bisa saja baru didifusikanpada suatu perekonomian atau masyarakattertentu.
• Adanya proses implementasi ataukomersialisasi oleh dunia usaha atau entitasbisnis.
• Inovasi = Invensi x Komersialisasi
09/08/2017 22
http: www.drn.go.id
Jenis Inovasi (OECD, 1996)1. Inovasi Produk, introduksi barang atau jasa yang baru
atau secara signifikan lebih baik;2. Inovasi Proses, implementasi dari metoda produksi atau
metoda pengiriman yang baru atau lebih baik;3. Inovasi Pemasaran, implementasi dari metoda
pemasaran baru terutama disain atau pengemasanproduk;
4. Inovasi Organisasi, implementasi dari metodakeorganisasian baru dalam praktik bisnis perusahaan, lokasi kerja organisasi, atau hubungan dengan pihak luar.
09/08/2017 23
http: www.drn.go.id
Tipe Inovasi berdasar dimensiTeknologi dan Pasar
(1) Incremental innovation, menggunakan teknologi yang adauntuk pasar yang ada;
(2) Architectural innovation, menggunakan teknologi yang ada untuk pasar yang baru;
(3) Disruptive innovation, menggunakan teknologi baru untukpasar yang ada; dan
(4) Radical innovation, menggunakan teknologi baru untukpasar yang baru;
(Jorge Lopez, 2015)
09/08/2017 24
http: www.drn.go.id
09/08/2017 25
http: www.drn.go.id
Perkembangan Teori Inovasi• Generasi 1 (1960‐1970): Technology Push (Linear),
menganggap teknologi secara alami berasal dari sains, pemerintah hanya perlu membangun basis sains yang baik(ideologi ilmiah) Hilirisasi Hasil Riset;
• Generasi 2 (1970‐1980): Demand Pull (Linear), menganggapinovasi terjadi secara alami dalam iklim bisnis yang baik, pemerintah hanya perlu mempertahankan lingkungan yang kompetiitif (ideologi pasar) Apa Kebutuhan Pasar;
• Generasi 3 (1980‐Sekarang): Menganggap penting Proses Interaktif‐rekursif karena menyadari kompleksitas dandinamika inovasi dalam kerangka pembangunan ekonomiberbasis pengetahuan (KBE)
09/08/2017 26
http: www.drn.go.id
Perkembangan Model Inovasi
09/08/2017 27
http: www.drn.go.id
STRATEGI INOVASI: Kombinasi Supply Push dan Demand Driven
Market to be
identified
Taketo
market
Market identified
Demand Driven
Product DevelopmentTecnology Take to market
Basic Research
Research grants
Technology grants
Innovation Support: sertifikasi, uji, standarisasi, pilot scale, trial productin,
insentif, regulasi
Supply Push
http: www.drn.go.id
Sistem Inovasi• Sistem Inovasi: Sistem yang mendorong kelancaran
proses penciptaan atau pengadaan iptek danpemanfaatannya oleh dunia usaha untukmenghasikan produk yang dibutuhkan olehkonsumen;
• Sistem Inovasi terdiri dari institusi dan aktorpemerintah maupun swasta yang berinteraksi yang masing‐masing membawa kompetensi teknis, komersial, dan finansial serta input yang dibutuhkanuntuk inovasi (World Bank, 2010)
09/08/2017 29
http: www.drn.go.id
KEBIJAKAN INOVASI
09/08/2017 30
http: www.drn.go.id
Iptek – Inovasi – Pembangunan EkonomiWorld Bank (2010):• Kebijakan Iptek
merupakan bagian darisistem inovasi;
• Keduanya merupakanbagian dari SistemEkonomi BerbasisPengetahuan (KBE);
• Dengan demikianpembahasan tentangSistem Inovasi Nasionalperlu dilihat dariperspektif KBE.
09/08/2017 31
http: www.drn.go.id
ARAH PEMBANGUNAN IPTEK:• Mengembangkan budaya inovatif yang berorientasi iptek ; • Peningkatan kualitas dan kemanfaatan iptek.• Menciptakan dan menguasai ilmu pengetahuan dasar dan ilmu pengetahuan terapan, serta mengembangkan ilmu sosial danhumaniora.
• Mendukung ketahanan pangan dan energi; Penciptaan dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi; Penyediaan teknologi transportasi, kebutuhan teknologi pertahanan, dan teknologi kesehatan; pengembangan teknologi material maju;
• Peningkatan jumlah penemuan dan pemanfaatannya dalam sektorproduksi.
IPTEK dalam RPJPN 2005‐2025MERUPAKAN SALAH SATU BIDANG PEMBANGUNAN :A. Sosial budaya dan
kehidupan beragama (tmsk Pendidikan & kesehatan)
B. Ekonomi, C. Ilmu pengetahuan dan
teknologi (iptek),D. Politik, E. Pertahanan dan
keamanan, F. Hukum dan aparatur, G. Pembangunan wilayah
dan tata ruang, H. Penyediaan sarana dan
prasarana (air, transportasi, informasi, energi, perumahan),
I. Pengelolaan sumber daya alam (SDA) dan lingkungan hidup.
RPJMN – I :Menata KembaliNKRI, membangunIndonesia yang aman dan damai, yang adil dan
demokratis, dengantingkat
kesejahteraan yang lebih baik.
RPJMN – II:Memantapkan
penataan kembaliNKRI,
meningkatkankualitas SDM, membangun
kemampuan iptek, memperkuat daya
saingperekonomian.
RPJMN – III:Memantapkan pem‐bangunan secara
menyeluruh denganmenekankan pem‐
bangunan keunggulanperekonomian yang berbasis SDA yang tersedia, SDM yang berkualitas, sertakemampuan Iptek
RPJMN IV:Mewujudkan
masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmurmelalui percepatan
pembangunanmenekankan
terbangunnya strukturperekonomian yang kokoh berlandaskan
keunggulan kompetitif
TAHAPAN & SKALA PRIORITAS RPJMN DALAM RPJPN
http: www.drn.go.id
RPJMN 2010‐2014
09/08/2017 33
http: www.drn.go.id
“Kebijakan Inovasi” yang diterapkanpemerintah selamaini masih berbentukkebijakan iptek, yang hanyamelibatkan elemenriset dan industri(Model Linear (Gambar 2.6);
Perlu pendekatanmodel interaktifyang melibatkanberagai elemenyang terlibat dalamsistem inovasinasional.
http: www.drn.go.idKERANGKA SISTEM INOVASI NASIONAL
Potensi Nasional(Litbang, SDA, SDM
dll)
Mendorong Kekuatan Ekonomi Nasional.Inovasi
•Masyarakat•BUMD/BUMN•Investor
•PT•LPNK•Lemlit
•KEUANGAN, BAPENAS•SEKTOR•RISTEKDIKTI•Perindustrian dll
Industri
academia
PENGIKAT(KebijakanNasional)
KESAMAAN LANGKAH(INSENTIF)
TRIGGER(INSENTIF)
http: www.drn.go.id
DEMAND/MARKET
PTLITBANG: LPNK/LPK/
INTERMEDIASI
KOPERASI
INDUSTRI /
MASYARAKAT
BUMN
BUMD
SWASTA
dll
PPBTSUPRA DAN INFRASTRUKTUR KHUSUS
Standar danNorma
Dukungan inovasidan bisnis
HKI danInformasi
Perbankan danModal Ventura
Sistem Politik
Kebijakan Politik
Kebijakan Sektor
Kebijakan STI
Framework ConditionsKondisi Umum dan Lingkungan Kebijakan pada Tataran Internasional, Pemerintah Nasional, Pemerintah Provinsi, dan
Pemerintah Kabupaten/KotaKebijakan Ekonomi• Kebijakan ekonomi makro• Kebijakan moneter• Kebijakan fiskal• Kebijakan pajak• Kebijakan persaingan• Kebijakan perdagangan
Kebijakan Industri / Sektoral
Kebijakan Keuangan
Kebijakan Promosi & Investasi Infrastruktur Umum / Dasar
Kebijakan Pendidikan
SDA dan Lingkungan
Budaya• Sikap dan nilai• Keterbukaan terhadap
pembelajaran dan perubahan• Kecenderungan terhadap
Inovasi dan kewirausahaan• Mobilitas dan interaksi
STP, TP, SP, TTO dl
PERAN AKTOR-AKTOR INOVASI DALAM SISTEM INOVASI
Catatan : STI = Science, Technology and InnovationPPBT = Perusahaan Pemula (Baru) BerbasisTeknologi.
http: www.drn.go.idKONDISI OBJEKTIF SISTEM INOVASI DI INDONESIA
o Lemahnya Saluran transaksi dan partnership
o Perbedaan kepentingano Hambatan komunikasi
dan fasilitasi (sisteminformasi hasil‐litbangdan informasi clearing house)
PEMERINTAHo Rendahnya koherensi
kebijakan antarsektoro Political Wiil ‐ rendahnya
pemihakan pemerintah terhadappendayagunaan hasil litbang
o Kebijakan lembaga & peraturan anggaran pemerintah tidak menunjang
o Sedikitnya insentifpemerintah
INDUSTRIo Didominasi oleh perusahaan‐perusahaan dengan permintaan atau daya serap inovasi rendah
o Mahalnya sarana litbang o Keterbatasan SDM litbang
LITBANG PEMERINTAH & PERGURUAN TINGGI
o Misi dan kultur lembaga litbang/PTo Profesionalisme pelayanan jasa teknologi
o Penelitian tidak sesuai kebutuhanindustri.
o Ketidak jelasan kebijakan pemilikanHKI/lisensi
o Rendahnya Anggaran Litbang
http: www.drn.go.id
PEMERINTAH
INDUSTRI
ALTERNATIF KEBIJAKAN PENGUATAN SISTEM INOVASI
Kebijakan alih teknlogi Kebijakan HKI dan publikasi Penyelarasan ukuran kinerja Roadmap kompetensi dan
litbang
Menstimulasi perkembangan kemampuan dan investasi perusahaan dalam kegiatan inovasi
Meletakkan lembaga litbang pemerintah & perguruan tinggi untuk memperkuat daya dukung inovasi
LITBANG & PT
Memperkuat fungsi, memotivasi, menstimulasi,memfasilitasi, dan menciptakan iklim yang kondusif bagi penguatan sistem inovasi
Lembaga IntermediasiSTP, inkubator, pusat alih teknologi,
pusat promosi iptek, pusat kemitraan, TTO
Insentif perpajakan Pendampingan kredit perbankan
(matching fund) Jaminan kredit perbankan (loan
guarantee) Mobilitas Peneliti/Perekayasa/Dosen ke
Industri Penjaminan Resiko/Asuransi Teknologi Reward bagi Peneliti/Perekayasa/Dosen
yang bekerjasama dengan industri dalam komersialisasi KI menjadi produk Inovasi
Sinkronisai & koherensi kebijakan Pelaksanaan UU terkait iptek dan
turunannya Pengarusutamaan iptek Insentif Fiskal & Non Fiskal (Double Tax
Deduction) Pengadaan Pemerintah untuk
prekomersial produk hasil RnD Nasional Pengaturan Royalti atas Paten Domestik Flexibility pendanaan riset,
pengembangan dan inovasi melaui skema Block Grant
Harmonisasi Kebijakan Sektoral
http: www.drn.go.id
• Mobilitas Peneliti/Perekayasa/Dosen ke Industri• Insentif Fiskal dan Non FiskalDouble Tax Deduction• Pengadaan Pemerintah untuk pre komersial produk hasil
RnD Nasional• Penjaminan Resiko/Asuransi Teknologi• Pengaturan Royalti atas Paten Dalam Negeri• Reward bagi Peneliti/Perekayasa/Dosen yang
bekerjasama dengan industri dalam komersialisasi KI menjadi produk Inovasi
• Flexibility pendanaan riset, pengembangan dan inovasimelaui skema Block Grant
• Harmonisasi Kebijakan Sektoral
IMPLEMENTASI PENGUATAN INOVASI
REGULATING
EMPOWERING
EXECUTING
http: www.drn.go.id
DAYA SAING
LEMBAGA YANG BERKUALITAS INOVASI
SUMBERDAYABERKUALITAS
)
TENAGA KERJA TERAMPIL
(SDM PROFESIONAL)
PENELITIAN DAN
PENEMBANGAN
IMPLEMENTASI PENGUATAN INOVASI
REGULATING
EMPOWERING
EXECUTING
http: www.drn.go.id
IMPLEMENTASI PENGUATAN INOVASI
REGULATING
EMPOWERING
EXECUTING
• Pengembangan/Penguatan unit‐unit Intermediasi/ (Technology Transfer Office – TTO): Sentra HKI, InkubatorTeknologi, dll.
• Pengembangan Pusat – Pusat Pelatihan• Penguatan Standarisasi berbasis hasil RnD Nasional• Memperkuat kolaborasi dengan BUMN dan Industri sebagai
penggerak inovasi• Pengembangan Help Desk untuk konsultasi inovasi bagi IKM• Penguatan kegiatan difusi dan diseminasi; pameran dan
promosi; Business Gathering and Matching.• Pengembangan database dan sistem informasi inovasi untuk
mempermudah akses informasi iptek bagi industri• Penguatan Kerjasama Internasional (G to G; B to B)• Penguatan Lembaga Uji dan Sertifikasi
http: www.drn.go.id
09/08/2017 42