Menuju Pertumbuhan Berikutnya - idx.co.id · Uraian tentang nama Pemegang Saham dan persentase...
Embed Size (px)
Transcript of Menuju Pertumbuhan Berikutnya - idx.co.id · Uraian tentang nama Pemegang Saham dan persentase...

Laporan Tahunan
2013
www.jasamarga.com
Menuju Pertumbuhan Berikutnya

2
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian

Menuju Pertumbuhan Berikutnya 1
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Jasa Marga adalah perusahaan yang bertumbuh dan akan terus bertumbuh (growing company). Dengan pengoperasian proyek-proyek baru dan penyelesaian konstruksi proyek-proyek baru di tahun 2013, Jasa Marga telah memiliki aset-aset yang akan mendukung pertumbuhan Perseroan di masa yang akan datang. Tahun 2013 sebagian proyek-proyek jalan tol baru telah dioperasikan yaitu, Jalan Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa (Jalan Tol Bali Mandara) dan Jalan Tol JORR W2 Utara, serta proyek-proyek baru yang hampir selesai pengerjaan konstruksinya pada akhir tahun 2013 seperti Jalan Tol Bogor Outer Ring Road Seksi 2A Ruas Kedung Halang-Kedung Badak, Jalan Tol Semarang-Solo Seksi 2 Ruas Ungaran-Bawen, Jalan Tol Gempol-Pandaan dan Jalan Tol Gempol-Pasuruan.Proyek-proyek jalan tol tersebut merupakan proyek yang sangat potensial karena merupakan bagian dari interkoneksi kota-kota besar dan akan menjadi mesin pertumbuhan Perseroan di masa yang akan datang. Lebih dari Pertumbuhan yang ada saat ini, Pertumbuhan Jasa Marga akan diperkokoh dengan upaya mentransformasikan Perseroan yang pada tahun 2013 telah dimulai dengan penetapan Visi baru yaitu: Menjadi Perusahaan yang Terkemuka pada tahun 2022. Visi tersebut menjadi landasan bagi perusahaan untuk terus melakukan ekspansi. Dengan didukung kompetensi, kapasitas dan pengalaman, jalan tol baru yang dimiliki Jasa Marga akan terus bertambah. Pertumbuhan selama 5 tahun terakhir yang dicapai oleh Jasa Marga akan menjadi pertumbuhan yang berkelanjutan dengan penambahan pengoperasian jalan-jalan tol baru serta dengan upaya penambahan konsesi-konsesi jalan tol baru yang potensial Jasa Marga Menuju Pertumbuhan Berikutnya (Leading Up to the Next Growth).
Leading Up to the Next Growth
Menuju Pertumbuhan Berikutnya

Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
2
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Referensi Peraturan Bapepam-LK* No. X.K.6 * Sejak tahun 2013 Bapepam-LK menjadi Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Pembahasan & Penjelasan Halaman
I. Umum1. Laporan Tahunan wajib disajikan dalam Bahasa Indonesia. Dalam hal Laporan Tahunan juga
dibuat selain dalam Bahasa Indonesia, baik dalam dokumen yang sama maupun terpisah, maka Laporan Tahunan dimaksud harus memuat informasi yang sama. Dalam hal terdapat perbedaan penafsiran akibat penerjemahan bahasa, maka yang digunakan sebagai acuan adalah Laporan Tahunan dalam Bahasa Indonesia.
✓
2. Laporan Tahunan wajib dibuat sedemikian rupa sehingga mudah dibaca. Gambar, grafik, tabel, dan diagram disajikan dengan mencantumkan judul dan/atau keterangan yang jelas.
✓
3. Laporan Tahunan wajib dicetak pada kertas berwarna terang yang berkualitas baik, berukuran A4, dijilid, dan dimungkinkan untuk direproduksi dengan fotokopi.
✓
4. Laporan Tahunan ditampilkan di website perusahaan. ✓II. Ikhtisar Data Keuangan Penting 54-57
1. Ikhtisar data keuangan penting disajikan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun, yang memuat paling kurang: 1. Pendapatan. 542. Laba bruto. 543. Laba (rugi). 544. Jumlah laba (rugi) yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan
kepentingan non pengendali.54
5. Total laba (rugi) komprehensif. 546. Jumlah laba (rugi) komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
dan kepentingan non pengendali.54
7. Laba (rugi) bersih per saham. 548. Jumlah aset. 549. Jumlah liabilitas. 5410. Jumlah ekuitas. 5411. Rasio laba (rugi) terhadap jumlah aset. 5412. Rasio laba (rugi) terhadap ekuitas. 5413. Rasio laba (rugi) terhadap pendapatan. 5414. Rasio lancar. 5415. Rasio liabilitas terhadap ekuitas. 5416. Rasio liabilitas terhadap jumlah aset. 5417. Informasi dan rasio keuangan lainnya yang relevan dengan perusahaan dan jenis
industrinya.54
2. Laporan Tahunan wajib memuat informasi mengenai saham yang diterbitkan untuk setiap masa triwulan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir (jika ada), paling kurang meliputi:
58-59
1. Jumlah saham beredar. 582. Kapitalisasi pasar. 583. Harga saham tertinggi. terendah, dan penutupan. 584. Volume perdagangan. 58
3. Dalam hal terjadi aksi korporasi, seperti pemecahan saham (stock split), penggabungan saham (reverse stock), dividen saham, saham bonus, dan penurunan nilai nominal saham, maka informasi harga saham sebagaimana dimaksud dalam angka (2), wajib ditambahkan penjelasan antara lain mengenai:
-
1. Tanggal pelaksanaan aksi korporasi. -2. Rasio stock split, reverse stock, dividen saham, saham bonus, dan penurunan nilai saham. -3. Jumlah saham beredar sebelum dan sesudah aksi korporasi. -4. Harga saham sebelum dan sesudah aksi korporasi. -

3
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Pembahasan & Penjelasan Halaman
4. Dalam hal perdagangan saham perusahaan dihentikan sementara (suspension) dalam tahun buku, maka Laporan Tahunan wajib memuat penjelasan mengenai alasan penghentian sementara tersebut.
-
5. Dalam hal penghentian sementara sebagaimana dimaksud dalam angka (4) masih berlangsung hingga tanggal penerbitan Laporan Tahunan, maka Emiten atau Perusahaan Publik wajib menjelaskan pula tindakan-tindakan yang dilakukan perusahaan untuk menyelesaikan masalah tersebut.
-
III. Laporan Dewan Komisaris 74-79Laporan Dewan Komisaris paling kurang memuat hal-hal sebagai berikut:1. Penilaian atas kinerja Direksi mengenai pengelolaan perusahaan. 782. Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh Direksi. 783. Perubahan komposisi Dewan Komisaris dan alasan perubahannya (jika ada). -
IV. Laporan Direksi 82-87Laporan Direksi paling kurang memuat hal-hal sebagai berikut:1. Kinerja perusahaan, yang mencakup antara lain kebijakan strategis, perbandingan antara hasil
yang dicapai dengan yang ditargetkan, dan kendala-kendala yang dihadapi perusahaan.84
2. Gambaran tentang prospek usaha. 863. Penerapan tata kelola perusahaan. 864. Perubahan komposisi Direksi dan alasan perubahannya (jika ada). -
V. Profil Perusahaan 12-49Profil perusahaan paling kurang memuat hal-hal sebagai berikut:1. Nama, alamat, nomor telepon, nomor faksimile, alamat surat elektronik (email), dan laman
(website) perusahaan dan/atau kantor cabang atau kantor perwakilan, yang memungkinkan masyarakat dapat memperoleh informasi mengenai perusahaan.
10
2. Riwayat singkat perusahaan. 12-143. Kegiatan usaha perusahaan menurut Anggaran Dasar terakhir, serta jenis produk dan/atau jasa
yang dihasilkan.15
4. Struktur organisasi perusahaan dalam bentuk bagan, paling kurang sampai dengan struktur satu tingkat di bawah Direksi, disertai dengan nama dan jabatan.
22
5. Visi dan Misi Perusahaan. 186. Profil Dewan Komisaris, meliputi: 80
1. Nama. 802. Riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukkan pertama
kali pada Emiten atau Perusahaan Publik, sebagaimana dicantumkan dalam berita acara keputusan RUPS.
80, 190
3. Riwayat pendidikan. 804. Penjelasan singkat mengenai jenis pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi
Dewan Komisaris yang telah diikuti dalam tahun buku (jika ada).199
5. Pengungkapan hubungan afiliasi dengan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris lainnya, serta pemegang saham (jika ada).
193
7. Profil Direksi, meliputi: 881. Nama dan uraian singkat tentang tugas dan fungsi yang dilaksanakan. 882. Riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukkan pertama
kali pada Emiten atau Perusahaan Publik, sebagaimana dicantumkan dalam berita acara keputusan RUPS.
88, 201
3. Riwayat pendidikan. 884. Penjelasan singkat mengenai jenis pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi
Direksi yang telah diikuti dalam tahun buku (jika ada).205
5. Pengungkapan hubungan afiliasi dengan anggota Direksi lainnya dan pemegang saham (jika ada).
193
8. Dalam hal terdapat perubahan susunan Dewan Komisaris dan/atau Direksi yang terjadi setelah tahun buku berakhir sampai dengan batas waktu penyampaian Laporan Tahunan sebagaimana dimaksud dalam angka (1) huruf a, maka susunan yang dicantumkan dalam Laporan Tahunan adalah susunan Dewan Komisaris dan/atau Direksi yang terakhir dan sebelumnya.
-
9. Jumlah karyawan dan deskripsi pengembangan kompetensinya dalam tahun buku misalnya, aspek pendidikan dan pelatihan karyawan yang telah dilakukan.
32, 162-165
Menuju Pertumbuhan Berikutnya

Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
4
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Pembahasan & Penjelasan Halaman
10. Uraian tentang nama Pemegang Saham dan persentase kepemilikannya pada akhir tahun buku yang terdiri dari:
63-67
1. Pemegang Saham yang memiliki 5% (lima per seratus) atau lebih saham Emiten atau Perusahaan Publik.
63
2. Komisaris dan Direktur yang memiliki saham Emiten atau Perusahaan Publik. 643. Kelompok Pemegang Saham masyarakat, yaitu kelompok Pemegang Saham yang masing-
masing memiliki kurang dari 5% (lima per seratus) saham Emiten atau Perusahaan Publik.64
11. Informasi mengenai pemegang saham utama dan pengendali Emiten atau Perusahaan Publik, baik langsung maupun tidak langsung, sampai kepada pemilik individu, yang disajikan dalam bentuk skema atau diagram.
63
12. Nama entitas anak, perusahaan asosiasi, perusahaan ventura bersama dimana Emiten atau Perusahaan Publik memiliki pengendalian bersama entitas, beserta persentase kepemilikan saham, bidang usaha, dan status operasi perusahaan tersebut (jika ada). Untuk entitas anak, agar ditambahkan informasi mengenai alamat.
34-43
13. Kronologis pencatatan saham dan perubahan jumlah saham dari awal pencatatan hingga akhir tahun buku serta nama Bursa Efek dimana saham perusahaan dicatatkan (jika ada).
61
14. Kronologis pencatatan Efek lainnya dan peringkat Efek (jika ada). 61-6215. Nama dan alamat perusahaan pemeringkat Efek (jika ada). 4916. Nama dan alamat lembaga dan/atau profesi penunjang pasar modal. Terhadap profesi
penunjang pasar modal yang memberikan jasa secara berkala kepada Emiten atau Perusahaan Publik, wajib diungkapkan informasi mengenai jasa yang diberikan, fee, dan periode penugasan yang telah dilakukan.
49
17. Penghargaan dan sertifikasi yang diterima perusahaan baik yang berskala nasional maupun internasional dalam tahun buku terakhir (jika ada).
71
VI. Analisa dan Pembahasan Manajemen 90-143Laporan Tahunan wajib memuat uraian yang membahas dan menganalisis Laporan Keuangan dan informasi penting lainnya dengan penekanan pada perubahan material yang terjadi dalam tahun buku, yaitu paling kurang mencakup:
92-116
1. Tinjauan operasi per segmen operasi sesuai dengan jenis industry Emiten atau Perusahaan Publik, antara lain mengenai:1. Produksi, yang meliputi proses, kapasitas, dan perkembangannya.2. Pendapatan.3. Profitabilitas.
2. Analisis kinerja keuangan komprehensif yang mencakup perbandingan kinerja keuangan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir, penjelasan tentang penyebab adanya perubahan dan dampak perubahan tersebut, antara lain mengenai:
117-143
1. Aset lancar, aset tidak lancar, dan total aset. 1172. Liabilitas jangka pendek, liabilitas jangka panjang, dan total liabilitas. 1203. Ekuitas. 1224. Pendapatan, beban, laba (rugi), pendapatan komprehensif lain dan total laba (rugi)
komprehensif.124-131
5. Arus kas. 1313. Kemampuan membayar utang dengan menyajikan perhitungan rasio yang relevan. 1344. Tingkat kolektibilitas piutang perusahaan dengan menyajikan perhitungan rasio yang relevan. 1345. Struktur permodalan dan kebijakan Manajemen atas struktur permodalan tersebut. 1356. Bahasan mengenai ikatan yang material untuk investasi barang modal dengan penjelasan
tentang tujuan dari ikatan tersebut, sumber dana yang diharapkan untuk memenuhi ikatan tersebut, mata uang yang menjadi denominasi, dan langkah-langkah yang direncanakan perusahaan untuk melindungi risiko dari posisi mata uang asing yang terkait.
136
7. Informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan. 1368. Prospek usaha dari perusahaan dikaitkan dengan kondisi industri, ekonomi secara umum dan
pasar internasional serta dapat disertai data pendukung kuantitatif dari sumber data yang layak dipercaya.
136
9. Perbandingan antara target/proyeksi pada awal tahun buku dengan hasil yang dicapai (realisasi), mengenai pendapatan, laba, struktur permodalan, atau lainnya yang dianggap penting bagi perusahaan.
136

5
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Pembahasan & Penjelasan Halaman
10. Target/proyeksi yang ingin dicapai perusahaan paling lama untuk satu tahun mendatang, mengenai pendapatan, laba (rugi), struktur modal, kebijakan dividen, atau lainnya yang dianggap penting bagi perusahaan.
136
11. Aspek pemasaran atas produk dan jasa perusahaan, antara lain: strategi pemasaran dan pangsa pasar.
137
12. Kebijakan dividen dan tanggal serta jumlah dividen per saham (kas dan/atau non kas) dan jumlah dividen per tahun yang diumumkan atau dibayar selama 2 (dua) tahun buku terakhir.
137
13. Realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum: 1381. Dalam hal selama tahun buku, Emiten memiliki kewajiban menyampaikan Laporan Realisasi
Penggunaan Dana, maka wajib diungkapkan realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum secara kumulatif sampai dengan akhir tahun buku.
2. Dalam hal terdapat perubahan penggunaan dana sebagaimana diatur dalam Peraturan Nomor X.K.4, maka Emiten wajib menjelaskan perubahan tersebut.
14. Informasi material, antara lain mengenai investasi, ekspansi, divestasi, penggabungan/peleburan usaha, akuisisi, restrukturisasi utang/modal, transaksi afiliasi, dan transaksi yang mengandung benturan kepentingan, yang terjadi pada tahun buku (jika ada), yang antara lain memuat:
141
1. Tanggal, nilai dan obyek transaksi.2. Nama pihak yang bertransaksi.3. Sifat Hubungan afiliasi (jika ada).4. Penjelasan mengenai kewajaran transaksi.5. Pemenuhan ketentuan terkait.
15. Perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap perusahaan dan dampaknya terhadap Laporan Keuangan (jika ada).
141
16. Perubahan kebijakan akuntansi, alasan dan dampaknya terhadap Laporan Keuangan (jika ada). 141VII. Tata Kelola Perusahaan 174-255
Tata kelola perusahaan memuat uraian singkat, yang paling kurang meliputi hal-hal sebagai berikut: 190-2001. Dewan Komisaris, mencakup antara lain:
1. Uraian pelaksanaan tugas Dewan Komisaris. 1932. Pengungkapan prosedur, dasar penetapan, dan besarnya remunerasi anggota Dewan
Komisaris.197
3. Pengungkapan kebijakan perusahaan dan pelaksanaannya, tentang frekuensi rapat Dewan Komisaris, termasuk rapat gabungan dengan Direksi, dan tingkat kehadiran anggota Dewan Komisaris dalam rapat tersebut.
195
2. Direksi, mencakup antara lain: 201-2071. Ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab masing-masing anggota Direksi. 2022. Pengungkapan prosedur, dasar penetapan, dan besarnya remunerasi anggota Direksi, serta
hubungan antara Remunerasi dengan kinerja perusahaan.206
3. Pengungkapan kebijakan perusahaan dan pelaksanaannya, tentang frekuensi rapat Direksi, termasuk rapat gabungan dengan Dewan Komisaris, dan tingkat kehadiran anggota Direksi dalam rapat tersebut.
205
4. Keputusan RUPS tahun sebelumnya dan realisasinya pada tahun buku, serta alasan dalam hal terdapat keputusan yang belum direalisasikan.
186-187
5. Pengungkapan kebijakan perusahaan tentang penilaian terhadap kinerja anggota Direksi (jika ada).
209-211
3. Komite Audit, mencakup antara lain: 202-2161. Nama. 2122. Riwayat jabatan, pengalaman kerja, dan dasar hukum penunjukkan. 212, 2163. Riwayat pendidikan. 2164. Periode jabatan anggota Komite Audit. 212, 2165. Pengungkapan independensi Komite Audit. 2136. Pengungkapan kebijakan perusahaan dan pelaksanaannya, tentang frekuensi rapat Komite
Audit dan tingkat kehadiran anggota Komite Audit dalam rapat tersebut.214
7. Uraian singkat pelaksanaan kegiatan Komite Audit pada tahun buku sesuai dengan yang dicantumkan dalam piagam (charter) Komite Audit.
215
Menuju Pertumbuhan Berikutnya

Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
6
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Pembahasan & Penjelasan Halaman
4. Komite lain yang dimiliki Emiten atau Perusahaan Publik dalam rangka mendukung fungsi dan tugas Direksi dan/atau Dewan Komisaris, seperti Komite Nominasi dan Remunerasi, yang mencakup antara lain:
217-220
1. Nama. 2172. Riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukkan. 217, 2203. Riwayat pendidikan. 2204. Periode jabatan anggota komite. 217, 2205. Pengungkapan kebijakan perusahaan mengenai independensi anggota komite. 2176. Uraian tugas dan tanggung jawab. 2177. Pengungkapan kebijakan perusahaan dan pelaksanaannya, tentang frekuensi rapat komite
dan tingkat kehadiran anggota komite dalam rapat tersebut.218
8. Uraian singkat pelaksanaan kegiatan komite pada tahun buku. 2195. Uraian tugas dan fungsi Sekretaris Perusahaan. 222-223
1. Nama. 2232. Riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukkan. 2233. Riwayat pendidikan. 2234. Periode jabatan Sekretaris Perusahaan. 2235. Uraian singkat pelaksanaan tugas Sekretaris Perusahaan pada tahun buku. 222-223
6. Uraian mengenai Unit Audit Internal. 224-2281. Nama. 2242. Riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukan. 224, 2253. Kualifikasi atau sertifikasi sebagai profesi Audit Internal (jika ada). 2254. Struktur dan kedudukan Unit Audit Internal. 2255. Tugas dan tanggung jawab unit audit internal sesuai dengan yang dicantumkan dalam
piagam (charter) unit audit internal.226
6. Uraian singkat pelaksanaan tugas Unit Audit Internal pada tahun buku. 2277. Uraian mengenai sistem pengendalian intern (internal control) yang diterapkan oleh
perusahaan, paling kurang mengenai:227-228
1. Pengendalian keuangan dan operasional, serta kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan lainnya.
227-228
2. Review atas efektivitas sistem pengendalian interen. 2288. Sistem manajemen risiko yang diterapkan oleh perusahaan, paling kurang mengenai: 229-237
1. Gambaran umum mengenai sistem manajemen risiko perusahaan. 2302. Jenis risiko dan cara pengelolaannya. 232-2343. Review atas efektivitas sistem manajemen risiko perusahaan. 236
9. Perkara penting yang dihadapi oleh Emiten atau Perusahaan Publik, entitas anak, anggota Dewan Komisaris dan Direksi anggota yang sedang menjabat, antara lain meliputi:
238-246
1. Pokok perkara/gugatan.2. Status penyelesaian perkara/gugatan.3. Pengaruhnya terhadap kondisi perusahaan.
10. Informasi tentang sanksi administratif yang dikenakan kepada Emiten atau Perusahaan Publik, anggota Dewan Komisaris dan Direksi, oleh otoritas pasar modal dan otoritas lainnya pada tahun buku terakhir (jika ada).
246
11. Informasi mengenai kode etik dan budaya perusahaan (jika ada) meliputi: 247-2481. Pokok-pokok kode etik. 2472. Pokok-pokok budaya perusahaan (corporate culture). 2483. Bentuk sosialisasi kode etik dan upaya penegakannya. 2484. Pengungkapan bahwa kode etik berlaku bagi Dewan Komisaris, Direksi, dan karyawan
perusahaan.248
12. Uraian mengenai program kepemilikan saham oleh karyawan dan/atau manajemen yang dilaksanakan Emiten atau Perusahaan Publik, antara lain jumlah, jangka waktu, persyaratan karyawan dan/atau manajemen yang berhak, serta harga exercise (jika ada).
249

Menuju Pertumbuhan Berikutnya 7
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Pembahasan & Penjelasan Halaman
13. Uraian mengenai sistem pelaporan pelanggaran (Whistleblowing System) di Emiten atau Perusahaan Publik yang dapat merugikan perusahaan maupun pemangku kepentingan (jika ada), antara lain meliputi:
249-253
1. Cara penyampaian laporan pelanggaran. 251-2532. Perlindungan bagi pelapor. 2533. Pihak yang mengelola pengaduan. 2504. Hasil dari penanganan pengaduan. 253
VIII. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 256-2711. Bahasan mengenai tanggung jawab sosial perusahaan meliputi kebijakan, jenis program, dan
biaya yang dikeluarkan, antara lain terkait aspek:a. Lingkungan hidup, seperti penggunaan material dan energi yang ramah lingkungan
dan dapat didaur ulang, sistem pengolahan limbah perusahaan, sertifikasi di bidang lingkungan yang dimiliki, dan lain-lain.
258-260
b. Praktik ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja, seperti kesetaraan gender dan kesempatan kerja, sarana dan keselamatan kerja, tingkat perpindahan (turnover) karyawan, tingkat kecelakaan kerja, pelatihan, dan lain-lain.
260-267
c. Pengembangan sosial dan kemasyarakatan, seperti penggunaan tenaga kerja lokal, pemberdayaan masyarakat sekitar perusahaan, perbaikan sarana dan prasarana sosial, bentuk donasi lainnya, dan lain-lain.
267-269
d. Tanggung jawab produk, seperti kesehatan dan keselamatan konsumen, informasi produk, sarana, jumlah dan penanggulangan atas pengaduan konsumen, dan lain-lain.
269-271
2. Emiten atau Perusahaan Publik dapat mengungkapkan informasi sebagaimana dimaksud dalam angka (1) pada Laporan Tahunan atau laporan tersendiri yang disampaikan bersamaan dengan Laporan Tahunan kepada Bapepam dan LK, seperti Laporan Keberlanjutan (Sustainability Report) atau Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility Report).
✓
IX. Laporan Keuangan Tahunan yang Telah Diaudit 275Laporan Keuangan Tahunan yang dimuat dalam Laporan Tahunan wajib disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang telah diaudit oleh Akuntan. Laporan keuangan dimaksud wajib memuat pernyataan mengenai pertanggungjawaban atas Laporan Keuangan sebagaimana diatur pada Peraturan Nomor VIII.G.11 atau Peraturan Nomor X.E.1.
X. Tanda Tangan Dewan Komisaris dan Direksi 272-2731. Laporan Tahunan wajib ditandatangani oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang
sedang menjabat.✓
2. Tanda tangan sebagaimana dimaksud dalam angka (1) dibubuhkan pada lembaran tersendiri dalam Laporan Tahunan dimana dalam lembaran dimaksud wajib mencantumkan pernyataan bahwa anggota Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan, sesuai dengan Formulir Nomor X.K.6-1 Lampiran Peraturan ini.
272-273
3. Dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris atau Direksi yang tidak menandatangani Laporan Tahunan, maka yang bersangkutan wajib menyebutkan alasannya secara tertulis dalam surat tersendiri yang dilekatkan pada Laporan Tahunan.
-
4. Dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris atau Direksi yang tidak menandatangani Laporan Tahunan dan tidak memberi alasan secara tertulis, maka anggota Dewan Komisaris atau Direksi yang menandatangani Laporan Tahunan wajib menyatakan secara tertulis dalam surat tersendiri yang dilekatkan pada Laporan Tahunan.
-

8
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Daftar Isi
1 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Leading Up to the Next Growth
2 REFERENSI PERATURAN BAPEPAM-LK NO. X.K.6
8 DAFTAR ISI10 IDENTITAS PERSEROAN12 PROFIL PERSEROAN12 Sekilas Jasa Marga12 Perjalanan Penting Jasa Marga14 Riwayat Singkat Jasa Marga15 Kegiatan Usaha
18 Visi & Misi dan Tata Nilai Perseroan22 Struktur Organisasi24 Pejabat Senior Jasa Marga32 Profil Sumber Daya Manusia34 Pemegang Saham Utama, Entitas
Anak dan Entitas Asosiasi35 Entitas Anak42 Entitas Asosiasi44 Wilayah Operasi dan Proyek-
proyek Jalan Tol Baru47 Alamat Kantor Cabang, Entitas
Anak dan Entitas Asosiasi49 Lembaga dan Profesi Penunjang50 TRANSFORMASI JASA MARGA54 IKHTISAR 201354 Ikhtisar Keuangan57 Ikhtisar Operasional58 Ikhtisar Saham60 Ikhtisar Obligasi61 Kronologis Pencatatan Saham dan
Emisi Obligasi Jasa Marga63 Komposisi Kepemilikan Saham
JSMR68 Peristiwa Penting 201371 Penghargaan yang Diterima
Perseroan74 LAPORAN MANAJEMEN74 Laporan Dewan Komisaris78 Penilaian Kinerja Direksi78 Pandangan atas Prospek Usaha yang
Disusun Direksi80 Profil Dewan Komisaris82 Laporan Direksi84 Analisa Kinerja Perseroan Tahun 201386 Prospek Usaha Perseroan ke Depan86 Penerapan Tata Kelola Perusahaan
Secara Berkesinambungan86 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan88 Profil Direksi
90 ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
91 Kegiatan Usaha Perseroan92 Tinjauan Operasi per Segmen
Usaha97 Segmen Usaha Pengoperasian
Jalan Tol111 Wawancara dengan Hasanudin-
Direktur Operasi114 Segmen Usaha Pengembangan
Usaha Non Tol117 Analisa Kinerja Keuangan
Komprehensif117 Aset120 Liabilitas122 Ekuitas123 Laporan Laba Rugi Konsolidasian124 Pendapatan Usaha128 Beban Usaha129 Laba Usaha130 Laba Tahun Berjalan130 Pendapatan Komprehensif Lain131 Laba Komprehensif Tahun Berjalan131 Rasio Profitabilitas131 Laporan Arus Kas Konsolidasian134 Kemampuan Membayar Utang dan
KolektIbilitas Piutang135 Struktur Modal135 Kebijakan Struktur Modal135 Belanja Modal136 Perbandingan Target 2013 dan
Realisasi 2013136 Target/Proyeksi yang Ingin Dicapai
Tahun 2014136 Ikatan Material untuk Investasi
Barang Modal136 Informasi Material setelah Tanggal
Laporan Akuntan136 Prospek Usaha, Kondisi Industri dan
Kondisi Ekonomi137 Pemasaran dan Pangsa Pasar137 Kebijakan Dividen dan Pembayaran
Dividen Tunai138 Realisasi Penggunaan Dana Hasil
Penawaran Umum141 Peningkatan/Penurunan Material dari
Pendapatan Bersih Terkait dengan Volume Penjualan atau Jasa Baru
141 Informasi Material Mengenai Investasi, Ekspansi, Divestasi, Akuisisi dan Restrukturisasi Utang/Modal
141 Informasi Transaksi Material yang Mengandung Benturan Kepentingan dan/atau Transaksi dengan Pihak Afiliasi
141 Perubahan Peraturan Perundang Undangan yang Berpengaruh Signifikat Terhadap Perseroan
141 Perubahan Kebijakan Akuntansi yang Berpengaruh Terhadap Perseroan
142 Wawancara dengan Reynaldi Hermansjah-Direktur Keuangan
144 PENGEMBANGAN PROYEK BARU154 Wawancara dengan Abdul Hadi
Hs.-Direktur Pengembangan Usaha158 PENGELOLAAN
HUMAN CAPITAL
159 Paradigma Baru Human Capital161 Perencanaan SDM dan Rekrutmen162 Pengembangan Kompetensi SDM166 Pengembangan Karir Karyawan167 Produktifitas Karyawan171 Pengelolaan Hubungan Karyawan
dengan Manajemen171 Program Paska Kerja172 Pengelolaan Tenaga Alih Daya172 Biaya Sumber Daya Manusia173 Wawancara dengan Muh Najib
Fauzan-Direktur SDM dan Umum174 TATA KELOLA PERUSAHAAN176 Komitmen Jasa Marga dalam
Penerapan GCG176 Tujuan Penerapan GCG Jasa Marga177 Dasar Hukum Penerapan GCG Jasa
Marga179 Hasil Penilaian Implementasi GCG182 Struktur, Kebijakan dan
Mekanisme Penerapan Tata Kelola Perusahaan
185 Rapat Umum Pemegang Saham190 Dewan Komisaris190 Komposisi Dewan Komisaris193 Tugas dan Tanggung Jawab Dewan
Komisaris193 Pengangkatan dan Pemberhentian
Dewan Komisaris193 Independensi Dewan Komisaris dan
Komisaris Independen193 Hubungan Afiliasi dan Kepengurusan
di Perusahaan Lain194 Rangkap Jabatan dan Benturan
Kepentingan

Menuju Pertumbuhan Berikutnya 9
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
74LaPOraN MaNaJeMeN
90 aNaLISa DaN PeMBaHaSaN MaNaJeMeN
174TaTa KeLOLa PerUSaHaaN
158 PeNGeLOLaaN HUMaN CaPITaL
256TaNGGUNGJawaB SOSIaLPerUSaHaaN
194 Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris (Board Charter)
195 Rapat Dewan Komisaris197 Prosedur, Dasar Penetapan dan
Besarnya Remunerasi Anggota Dewan Komisaris
199 Program Pelatihan dan Pengembangan Kompetensi Dewan Komisaris
200 Keputusan-keputusan Dewan Komisaris
200 Rekomendasi Dewan Komisaris200 Komite-komite di Bawah Dewan
Komisaris201 Direksi201 Komposisi Direksi Jasa Marga202 Tugas dan Tanggung Jawab Direksi203 Independensi Direksi203 Rangkap Jabatan Direksi204 Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi
(Board Charter)205 Program Pelatihan dan
Pengembangan Kompetensi Direksi205 Rapat Direksi205 Keputusan-keputusan Direksi Tahun
2013206 Prosedur, Dasar Penetapan dan
Besarnya Remunerasi Anggota Direksi208 Hubungan Dewan Komisaris dan
Direksi209 Asesmen Dewan Komisaris dan
Direksi212 Komite-komite212 Komite Audit212 Komposisi Komite Audit212 Dasar Hukum Pembentukan Komite
Audit212 Kualifikasi Pendidikan dan
Pengalaman Kerja212 Tugas dan Tanggung Jawab Komite
Audit213 Independensi Komite Audit214 Rapat Komite Audit214 Remunerasi Komite Audit
215 Laporan Pelaksanaan Kegiatan Komite Audit
216 Profil Komite Audit217 Komite Investasi dan Risiko Usaha217 Komposisi Komite Investasi dan
Risiko Usaha
217 Dasar Hukum Pembentukan Komite Investasi dan Risiko Usaha
217 Tugas dan Tanggung Jawab Komite Investasi dan Risiko Usaha
217 Independensi Komite Investasi dan Risiko Usaha
218 Rapat Komite Investasi dan Risiko Usaha
218 Remunerasi Komite Investasi dan Risiko Usaha
219 Laporan Pelaksanaan Kegiatan Komite Investasi dan Risiko Usaha
220 Profil Komite Investasi dan Risiko Usaha
221 Komite Remunerasi dan Nominasi221 Komite Tata Kelola Perusahaan221 Sekretaris Dewan Komisaris222 Sekretaris Perusahaan223 Profil Corporate Secretary224 Unit Internal Audit224 Profil Head of Internal Audit225 Struktur dan Kedudukan Unit Internal
Audit225 Pengangkatan dan Pemberhentian
Head of Internal Audit225 Pengembangan Kompetensi Sumber
Daya Manusia Internal Audit dan Sertifikasi Profesi Audit
226 Pedoman Kerja Unit Internal Audit226 Kode Etik Auditor Internal226 Tugas dan Tanggung Jawab Unit
Internal Audit227 Pelaksanaan Kegiatan Unit Internal
Audit Tahun 2013227 Hasil Audit Unit Internal Audit227 Kegiatan Pendukung Audit Lainnya227 Evaluasi Kinerja Unit Internal Audit227 Sistem Pengendalian Internal228 Sosialisasi Pemahaman Kerangka SPIP228 Review atas Efektifitas Sistem
Pengendalian Internal Perusahaan (SPIP)
229 Laporan Manajemen Risiko230 Kebijakan Manajemen Risiko230 Struktur Tata Kelola Manajemen
Risiko232 Risiko Perseroan dan Pengelolaannya234 Implementasi Program Kerja
Manajemen Risiko Tahun 2013237 Profil VP Manajemen Risiko
238 Perkara Penting yang Dihadapi246 Informasi tentang Sanksi
Administratif247 Kode Etik dan Budaya Perusahaan247 Kode Etik248 Budaya Perusahaan249 Program Kepemilikan Saham oleh
Karyawan dan/atau Manajemen249 Perlakuan yang Sama terhadap
Seluruh Pemegang Saham249 Sistem Pelaporan Pelanggaran
(Whistleblowing System)254 Pengadaan Barang dan Jasa255 Auditor Eksternal
256 TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
257 Strategi dan Kebijakan258 Tanggung Jawab Lingkungan
Hidup260 Ketenagakerjaan dan Kesehatan &
Keselamatan Kerja267 Pengembangan Sosial dan
Kemasyarakatan269 Tanggung Jawab kepada
Konsumen271 Akses terhadap Informasi dan Data
Perseroan
272 TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN ATAS LAPORAN TAHUNAN 2013
274 DAFTAR ISTILAH275 LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN

10
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
NAMA PERUSAHAANPT Jasa Marga (Persero) Tbk.Berkedudukan di Jakarta
ALAMAT KANTOR PUSATPlaza Tol Taman Mini Indonesia IndahJakarta 13550 IndonesiaTel.: 62-21 841 3526, 841 3630Fax.: 62-21 841 3540Email: jasmar@jasamarga.com, [email protected]: www.jasamarga.com
INFORMASI LALU LINTAS DAN PELAYANAN LAINNYAJMTIC (Jasa Marga Traffic Information Center) 62-21 8088 0123
TANGGAL PENDIRIAN01 Maret 1978
DASAR HUKUM PENDIRIANPeraturan Pemerintah No. 04 tahun 1978
MODAL DASARRp 9,52 triliun
MODAL DITEMPATKAN DAN DISETOR PENUHRp 3,4 triliun
KEPEMILIKANPemerintah Indonesia 70%Publik 30%
10
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian

Menuju Pertumbuhan Berikutnya 11
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
KEGIATAN USAHA Sesuai Anggaran Dasar Perseroan yang tercantum dalam Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-20288.AH.01.02.Tahun 2011 tentang Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan maksud dan tujuan Perseroan adalah turut serta melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program Pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya pembangunan di bidang pengusahaan jalan tol dengan sarana penunjangnya dengan menerapkan prinsip-prinsip perusahaan terbatas. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, Perseroan melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:
Kegiatan Usaha Utama1. Melakukan perencanaan teknis, pelaksanaan konstruksi,
pengoperasian dan/atau pemeliharaan jalan tol.2. Mengusahakan lahan di ruang milik jalan tol (Rumijatol)
dan lahan yang berbatasan dengan Rumijatol untuk tempat istirahat dan pelayanan, berikut dengan fasilitas-fasilitas dan usaha lainnya.
Kegiatan Usaha Penunjang 1. Bidang pengembangan properti di wilayah yang
berdekatan dengan koridor jalan tol.2. Bidang pengembangan jasa untuk usaha-usaha yang
terkait dengan moda-moda/sarana transportasi, pendistribusian material cair/padat/gas, jaringan sarana informasi, teknologi dan komunikasi, terkait dengan koridor jalan tol.
3. Bidang jasa dan perdagangan untuk layanan konstruksi, pemeliharaan dan pengoperasian jalan tol.
INFORMASI PENCATATAN DI BURSABursa: IDX, kode JSMR sejak 12 November 2007Bloomberg: JSMR IJReuters: JSMR.JK
IdentitasPerseroan

12
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
12
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
ProfilPerseroan
1978
2006
1984
2008
1986
20042003
1983
2007
• JasaMargadidirikan dengan bidang usaha pengelolaan, pemeliharaan dan pengadaan jaringan jalan tol.
• Jagorawisebagaijalan tol pertama di Indonesia mulai beroperasi.
Pengoperasian Jalan Tol Semarang.
• PengoperasianJalanTolJakarta-Tangerang.
• PengoperasianJalanTolProf. Dr. Ir. Sedyatmo.
• PengoperasianJalan Tol Surabaya-Gempol.
• PengoperasianJalan Tol Belmera (Belawan-Medan-Tanjung Morawa).
PengoperasianJalan TolCipularang(CikampekPurwakartaPadalarang).
Penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) Bogor Outer Ring Road, PPJT Semarang-Solo, PPJT Gempol-Pasuruan, PPJT Gempol-Pandaan, PPJT JORR W2 Utara, PPJT Surabaya-Mojokerto dan 13 ruas jalan tol yang telah dioperasikan oleh Perseroan
Fungsi Otorisator dikembalikan kepada Pemerintah (Departemen Pekerjaan Umum c.q. Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT).
• PerubahanLogoJasa Marga yang Menggambarkan Modernisasi dan Transformasi Perseroan.
• JasaMargamenjadiperusahaan terbuka melalui Initial Public Offering (IPO) dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia.
Penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) Kunciran-Serpong.
Sekilas Jasa MargaPeRJalanan PentIng JaSa MaRga
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian

Menuju Pertumbuhan Berikutnya 13
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
1988
2011
1998
2013
1987
2009
1990 1991
2012
• Pemerintahmembukakesempatan pihak swasta berpartisipasi dalam mengusahakan jalan tol melalui sistem Build, Operate and Transfer (BOT) dengan Jasa Marga.
• JalanTolDalamKotamulaidioperasikan oleh Jasa Marga secara bertahap.
Pengoperasian Jalan Tol Jakarta-Cikampek.
Pengoperasian Jalan Tol Padaleunyi (Padalarang-Cileunyi)
Pengoperasian Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road
Pengoperasian Jalan Tol Palikanci (Palimanan-Kanci)
• PengoperasianJalanTol Bogor Outer Ring Road (Seksi 1 Ruas Sentul Selatan-Kedung Halang).
• Implementasie-TollCard.
• PenandatangananPerjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) Cengkareng-Kunciran.
• PengoperasianJalanTol Surabaya-Mojokerto (Seksi 1A Ruas Waru-Sepanjang) dan Jalan Tol Semarang-Solo (Seksi 1 Ruas Semarang-Ungaran).
• PenandatangananPerjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa.
Implementasi e-Toll Pass.
• PengoperasianJalanTol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa (Jalan Tol Bali Mandara) dan Jalan Tol JORR W2 Utara (Ruas Kebon Jeruk-Ciledug).
13
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya

14
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
RIWAYAT SINGKAT JASA MARGA
Untuk mendukung gerak pertumbuhan ekonomi, Indonesia membutuhkan jaringan jalan yang handal. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 04 tahun 1978 tentang Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia dalam pendirian Perusahaan Perseroan (Persero) di bidang pengelolaan, pemeliharaan dan pengadaan jaringan jalan tol, serta ketentuan-ketentuan pengusahaannya (Lembaran Negara Republik Indonesia No. 04 tahun 1978 juncto Surat
Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 90/KMK.06/1978 tentang Penetapan Modal Perusahaan Perseroan (Persero) PT Jasa Marga tanggal 27 Februari 1978).
Perseroan didirikan berdasarkan Akta No. 1 tanggal 01 Maret 1978, dengan nama, “PT Jasa Marga (Indonesia Highway Corporation)”, yang kemudian diubah berdasarkan Akta No.187 tanggal 19 Mei 1981 dan nama Perseroan diubah menjadi “PT Jasa Marga (Persero)”, keduanya dibuat dihadapan Kartini Muljadi, SH., pada saat itu Notaris di Jakarta.

Menuju Pertumbuhan Berikutnya 15
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Pada awal berdirinya, Perseroan berperan tidak hanya sebagai operator tetapi memikul tanggung jawab sebagai otoritas jalan tol di Indonesia. Hingga tahun 1987 Perseroan adalah satu-satunya penyelenggara jalan tol di Indonesia yang pengembangannya dibiayai Pemerintah dengan dana berasal dari pinjaman luar negeri serta penerbitan obligasi Jasa Marga. Sebagai jalan tol pertama di Indonesia yang dioperasikan oleh Perseroan, Jalan Tol Jagorawi (Jakarta-Bogor-Ciawi) merupakan tonggak sejarah bagi perkembangan industri jalan tol di Tanah Air yang mulai dioperasikan sejak tahun 1978.
Pada akhir dasawarsa tahun 1980-an Pemerintah Indonesia mulai mengikutsertakan pihak swasta untuk berpartisipasi dalam pembangunan jalan tol melalui mekanisme Build, Operate and Transfer (BOT). Pada dasawarsa tahun 1990-an Perseroan lebih berperan sebagai lembaga otoritas yang memfasilitasi investor-investor swasta yang sebagian besar ternyata gagal mewujudkan proyeknya. Beberapa jalan tol yang diambil alih Perseroan antara lain adalah JORR (Jakarta Outer Ring Road) dan Cipularang.
Dengan terbitnya Undang Undang No. 38 tahun 2004 tentang Jalan yang menggantikan Undang Undang No. 13 tahun 1980 serta terbitnya Peraturan Pemerintah No. 15 Tahun 2005 yang mengatur lebih spesifik tentang jalan tol, terjadi perubahan mekanisme bisnis jalan tol diantaranya adalah dibentuknya Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) sebagai regulator industri jalan tol di Indonesia, serta penetapan tarif tol oleh Menteri Pekerjaan Umum dengan penyesuaian setiap dua tahun. Dengan demikian peran otorisator dikembalikan dari Perseroan kepada Pemerintah. Sebagai konsekuensinya, Perseroan menjalankan fungsi sepenuhnya sebagai sebuah
perusahaan pengembang dan operator jalan tol yang akan mendapatkan ijin penyelenggaraan tol dari Pemerintah.
Pembangunan dan pengoperasian jalan tol sejak saat itu didasarkan kepada konsep investasi dimana Perseroan sebagai investor akan berinvestasi pada jalan-jalan tol yang mempunyai tingkat kelayakan pengembalian secara finansial sesuai dengan masa konsesi. Proses untuk mendapatkan konsesi jalan tol baru juga harus melalui pembentukan entitas bisnis usaha tersendiri. Melalui Anak Perusahaan yang dibentuk Perseroan dengan beberapa partner usaha, sampai dengan akhir tahun 2013, Perseroan memiliki tambahan sembilan ruas jalan tol baru dengan panjang 211 km dimana Perseroan mempunyai kepemilikan mayoritas lebih dari 51%.
KEGIATAN USAHA
Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 12 September 2007 tentang perubahan seluruh Anggaran Dasar Perseroan dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham, termasuk peningkatan modal dasar, modal ditempatkan dan disetor, perubahan nilai nominal dan klasifikasi saham, perubahan status Perseroan dari perusahaan tertutup menjadi perusahaan terbuka, dan perubahan nama Perseroan menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Jasa Marga (Indonesia Highway Corporatama) Tbk. atau PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Keputusan mengenai perubahan seluruh Anggaran Dasar tersebut dinyatakan dalam Akta No. 27 tanggal 12 September 2007 dari Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito SH. Akta tersebut telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Keputusan No. W7-10487 HT.01.04-TH.2007 tanggal 21 September 2007.
Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan dan Anggaran Dasar terakhir telah diumumkan dalam Tambahan No. 27404 dari Berita Negara Republik Indonesia tanggal 12 Desember 2008 No. 100 dan terakhir diubah dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 33 tanggal 05 April 2011 yang dibuat dihadapan Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Wasito, SH., Notaris di Jakarta sebagaimana telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan keputusannya No. AHU-20228.AH.01.02 tahun 2011 tanggal 21 April 2011, dan terakhir diubah sebagaimana Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 95 tanggal 21 Juni 2012 yang dibuat dihadapan Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH., Notaris di Jakarta dan telah mendapat surat penerimaan pemberitahuan dari Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-AH.01.10-25313 tanggal 10 Juli 2012.
Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar, maksud dan tujuan Perseroan adalah turut serta melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program Pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya pembangunan di bidang pengusahaan jalan tol dengan sarana penunjangnya dengan menerapkan prinsip-prinsip perusahaan terbatas.
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, Perseroan melaksanakan kegiatan usaha utama sebagai berikut:1. Melakukan perencanaan teknis,
pelaksanaan konstruksi, pengoperasian
dan/atau pemeliharaan jalan tol.
2. Mengusahakan lahan di ruang milik
jalan tol (Rumijatol) dan lahan yang
berbatasan dengan Rumijatol untuk
tempat istirahat dan pelayanan, berikut
dengan fasilitas-fasilitas dan usaha
lainnya.

16
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
16
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Kegiatan usaha tersebut dilakukan Perseroan melalui proses merencanakan, membangun, mengoperasikan dan memelihara jalan tol serta sarana kelengkapannya agar jalan tol dapat berfungsi sebagai jalan bebas hambatan yang memberikan manfaat lebih tinggi daripada jalan umum bukan tol.
Melalui Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) yang ditandatangani pada tanggal 07 Juli 2006, 13 (tiga belas) ruas jalan tol Perseroan yang sudah beroperasi saat itu mempunyai masa konsesi selama 40 tahun berlaku efektif sejak 01 Januari 2005, dengan pengecualian PPJT JORR Seksi S yang pada tahun 2013, Jasa Marga telah ditunjuk sebagai operator sementara berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No.80.1/KPTS/M/2013 tentang Pengoperasian Sementara Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta Seksi Pondok Pinang-Jagorawi (JORR S).
Dalam perkembangannya, Perseroan terus melakukan upaya untuk menambah kepemilikan konsesi jalan tol baru. Sejak tahun 2006, Perseroan telah menandatangani 6 perjanjian pengusahaan jalan tol (PPJT) yaitu Jalan Tol Bogor Outer Ring Road yang konsesinya dipegang oleh PT Marga Sarana Jabar, Jalan Tol Semarang-Solo oleh PT Trans Marga Jateng, Jalan Tol Gempol-Pasuruan oleh PT Trans Marga Jatim Pasuruan, PPJT Gempol-Pandaan oleh PT Jasamarga Pandaan Tol, Jalan Tol JORR W2 Utara oleh PT Marga Lingkar Jakarta, dan Jalan Tol Surabaya-Mojokerto oleh PT Marga Nujyasumo Agung.
Untuk mendukung ekspansi dan pengembangan Perseroan, pada tahun 2007, Perseroan menjadi perusahaan terbuka dan tercatat di Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta) sejak Pemerintah melepas 30% sahamnya kepada masyarakat pada tanggal 12 November 2007.
Selain terus berupaya menambah jumlah konsesi jalan tol baru, Perseroan juga menambah porsi kepemilikan di anak perusahaan pemegang konsesi jalan tol. Tahun 2009, Perseroan meningkatkan penyertaan kepemilikan saham dan menjadi pemegang saham mayoritas pada PT Marga Kunciran Cengkareng, pemegang konsesi Jalan Tol Cengkareng-Kunciran; PT Marga Trans Nusantara, pemegang konsesi Jalan Tol Kunciran-Serpong; dan PT Marga Nujyasumo Agung, pemegang konsesi Jalan Tol Surabaya-Mojokerto yang mempunyai masa konsesi 35 tahun.
Tahun 2011, Perseroan meningkatkan penyertaan kepemilikan saham hingga menjadi pemegang saham mayoritas dengan melakukan pembelian saham pemegang saham eksisting pada PT Marga Bumi Adhikaraya sebagai pemilik konsesi Jalan Tol Gempol-Pandaan dengan masa konsesi 35 tahun. Selain itu, bersama konsorsium 4 (empat) BUMN, BUMD dan Pemerintah Daerah, Perseroan ditunjuk sebagai pemrakarsa proyek Jalan Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa di Bali dengan masa konsesi 45 tahun. Sehingga sampai dengan akhir tahun 2013 Perseroan mempunyai tambahan 9 konsesi ruas jalan tol

Menuju Pertumbuhan Berikutnya 17
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya 17
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
baru melalui Anak Perusahaan dimana Perseroan menjadi pemegang saham mayoritas.
Melalui 9 Cabang dan 10 Anak Perusahaan bidang usaha jalan tol, Perseroan adalah pemegang konsesi untuk 22 ruas jalan tol yang 18 ruas diantaranya sepanjang 560 km telah beroperasi, termasuk empat ruas baru yang dioperasikan secara bertahap yaitu Jalan Tol Bogor Outer Ring Road Seksi 1 Ruas Sentul Selatan-Kedung Halang (3,8 km), Jalan Tol Semarang-Solo Seksi 1 Ruas Semarang-Ungaran (10,8 km), Jalan Tol Surabaya-Mojokerto Seksi 1A Ruas Waru-Sepanjang (2,3 km), Jalan Tol JORR W2 Utara Ruas Kebon Jeruk-Ciledug (5,7 km) dan mengoperasikan secara penuh Jalan Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa (10 km), sehingga sampai dengan akhir tahun 2013, Perseroan menguasai 73% pangsa pasar industri jalan tol dari segi panjang jalan (km) di Indonesia.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan, Perseroan juga melakukan kegiatan usaha penunjang, yaitu:1. Bidang pengembangan properti di
wilayah yang berdekatan dengan
koridor jalan tol.
2. Bidang pengembangan jasa untuk
usaha-usaha yang terkait dengan
moda-moda/sarana transportasi,
pendistribusian material cair/padat/gas,
jaringan sarana informasi, teknologi
dan komunikasi, terkait dengan koridor
jalan tol.
3. Bidang jasa dan perdagangan untuk
layanan konstruksi, pemeliharaan dan
pengoperasian jalan tol.
Hal ini dilakukan untuk mensinergikan dan memaksimalkan pengembangan aset-aset yang dimiliki Perseroan. Kegiatan usaha penunjang diperkuat dengan mendirikan dua entitas anak perusahaan yaitu PT Sarana Marga Utama yang didirikan pada tahun 1988 dan diakuisisi sejak tahun 2010 bergerak dalam bidang jasa konstruksi, perdagangan dan persewaan kendaraan serta PT Jasamarga Properti yang didirikan pada tahun 2013 dan bergerak dalam bidang pembangunan, perdagangan dan jasa terkait properti. Pada kedua entitas tersebut, Perseroan merupakan pemegang saham mayoritas.
Pendapatan utama Perseroan berasal dari transaksi kendaraan yang melewati jalan tol (pendapatan tol). Selain itu pendapatan Perseroan juga berasal dari pendapatan usaha non tol yang terdiri dari sewa lahan, pendapatan iklan, tempat peristirahatan dan jasa pengoperasian jalan tol pihak lain serta jasa pemeliharaan.
Selain terus berupaya menambah jumlah konsesi jalan tol baru, Perseroan juga menambah porsi kepemilikan di anak perusahaan pemegang konsesi jalan tol.

18
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Visi, Misi & Tata Nilai Perseroan
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
18
Memperhatikan pencapian kinerja perusahaan dalam kurun waktu 35 Tahun sejak Tahun 1978 hingga Tahun 2012, serta mencermati perubahan lingkungan eksternal Perseroan dan peluang bisnis baik di Jalan Tol dan diluar Jalan Tol, maka Perseroan memandang perlu untuk melakukan perumusan Visi, Misi, dan Tata Nilai Perusahaan untuk masa 5 dan 10 Tahun mendatang. Perumusan Visi, Misi, dan Tata Nilai Perseroan dilakukan dengan melibatkan seluruh pihak yang tekait, yaitu antara lain: Komisaris, Direksi, dan Karyawan, serta memperhatikan kepentingan dari para Pemangku Kepentingan.
Visi, Misi, dan Tata Nilai Perseroan ini telah disetujui oleh Dewan Komisaris dan Direksi melalui Keputusan Direksi No. 50/KPTS/2013 tanggal 01 Maret 2013 tentang Visi, Misi dan Tata Nilai Perusahaan.
Tahapan Penyusunan Visi, Misi, Tata Nilai Perusahaan
1. Direksi melakukan evaluasi terhadap pencapain kinerja dan kekuatan internal Perseroan
2. Direksi melakukan evaluasi terhadap perubahan strategis lingkungan eksternal Perseroan dan mempertimbangkan peluang bisnis di masa akan datang
3. Direksi melakukan evaluasi dan identifikasi terhadap harapan dan kebutuhan para pemangku kepentingan
4. Dengan mempertimbangkan Kekuatan Internal dan Peluang eksternal serta harapan para pemangku kepentingan, Direksi merumuskan Visi, Misi dan Tata Nilai Perseroan
5. Visi, Misi dan Tata Nilai tersebut kemudian disampaikan dan dievaluasi oleh Dewan Komisaris yang kemudian ditetapkan dan disepakati bersama oleh Dewan Komisaris dan Direksi
6. Direksi menetapkan Visi, Misi dan Tata Nilai Perseroan melalui Surat Keputusan Direksi.
Dewan Komisaris dan Direksi secara berkala setiap tahun melakukan evaluasi terhadap pencapaian Visi dan Misi Perseroan.
PerUBaHaN STraTeGIS LINGKUNGaN eKSTerNaL
DaN PeLUaNG BISNIS
PeNCaPaIaN KINerJa DaN KeKUaTaN
INTerNaL PerUSaHaaN
KeBUTUHaN DaN HaraPaN Para
PeMaNGKU KePeNTINGaN
DIreKSI DaNDewaN KOMISarIS
VISI, MISI & TaTa NILaI
Bagan Proses Penyusunan Visi, Misi dan TaTa nilai Perusahaan

Menuju Pertumbuhan Berikutnya 19
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
19
Visi Tahun 2017Menjadi Perusahaan Pengembang dan Operator Jalan Tol Terkemuka di Indonesia.
Visi Tahun 2022Menjadi Salah Satu Perusahaan Terkemuka di Indonesia.
Untuk memberikan Kejelasan arah (Clarity of Direction) dan tujuan bersama yang akan dicapai (Unifying Focal Point), dilakukan review kembali terhadap Visi Perseroan dengan melakukan evaluasi terhadap kekuatan Perseroan dan peluang bisnis dalam jangka panjang baik di Jalan Tol maupun usaha Lain. Visi Perseroan adalah :
Yang dimaksud Perusahaan Terkemuka adalah sebagai berikut:• Memilikikeuntunganfinansial (financial soundness) yang relatif tinggi di Industrinya dan memberikan
nilai investasi dalam jangka panjang (long-term investment value)• Menjadimarketleaderdiindustrinya• Selalumelakukaninovasisehinggamempunyaikualitasprodukdanlayananyangekselen,melalui
inovasi yang terus menerus• Memilikitanggungjawabsosialkepadamasyarakatdanlingkungan• MempunyaiManajemenPerusahaanyangberkualitas• MenjadipanutandalampengelolaanHumanCapitalbagiPerusahaanlaindanmenjadipilihanuntuk
berkarir bagi orang orang yang bertalenta
Dalam melakukan perumusan Misi Perseroan, dilakukan evaluasi kembali terhadap alasan keberadaan Perseroan (reason For Being), Tujuan Perseroan (Fundamental Purpose) serta mengkomunikasikan manfaat Perseroan (Value). Misi Perseroan adalah:
Misi1. Mewujudkan Percepatan Pembangunan Jalan Tol.2. Menyediakan Jalan Tol yang efisien dan andal.3. Meningkatkan Kelancaran Distribusi Barang dan Jasa.
arti dari Misi Perseroan adalah bahwa Perseroan secara sadar memahami keberadaan Perseroan dalam kegiatan usahanya sebagai pengembangan dan pengoperasian jalan tol, mempunyai tugas untuk mewujudkan Percepatan Pembangunan Jalan Tol untuk mendukung program pertumbuhan ekonomi yang dicanangkan oleh Pemerintah. Selain itu, Perseroan juga memahami bahwa keberadaan Jalan Tol yang dikelola oleh Perseroan harus memberikan manfaat bagi pengguna jalan yang membutuhkan Jalan Tol yang efisien dan andal serta membutuhkan kelancaran distribusi barang dan jasa.
Visi dan Misi

20
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk menjalankan Misi Perseroan dan mencapai Visi Perseroan, Jasa Marga telah menyusun Tata Nilai yang menjadi Pedoman Prinsip (Guiding Principles) dalam Berperilaku (Behaviour) dan Membuat Keputusan (Decision Making), maka dilakukan review terhadap Tata Nilai Perseroan. Tata Nilai tersebut dibangun atas dasar tata empat nilai pokok yang diakui dan dikembangkan bersama, yaitu: Jujur, Sigap, Mumpuni dan Respek. Secara rinci arti dan penjelasan maksud dari Tata Nilai Perseroan adalah sebagai berikut:
RESPEKJasa Marga RESPEK terhadap pemangku kepentingan dalam bersinergi mencapai prestasi.
JSMR
JUJURJasa Marga dalam menjalankan kegiatan usahanya selalu JUJUR, adil, transparan dan bebas dari benturan kepentingan.
SIGAPJasa Marga SIGAP melayani pelanggan dan pemangku kepentingan lainnya dengan bertindak peduli dan proaktif serta tetap mengedepankan kehati-hatian.
MUMPUNIJasa Marga MUMPUNI dalam bekerja atas dasar kompetensi, konsisten dan inovatif.
Tata Nilai

Menuju Pertumbuhan Berikutnya 21
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013

22
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
STRUKTUR ORGANISASI
Selain melakukan perubahan Visi, Misi dan Tata Nilai Perseroan, pada tahun 2013 Perseroan juga melakukan pengembangan
struktur organisasi. Hal ini dianggap perlu dalam rangka mencapai Visi Misi serta rencana strategis bisnis Perseroan dan sesuai
dengan kebijakan strategis di bidang human capital yang berbasis pada kompetensi. Perseroan memerlukan organisasi yang
merupakan pengelompokan fungsi dengan pendekatan hard dan soft competence untuk menunjang efektifitas dan kinerja
organisasi.
Struktur Organisasi Perseroan berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 41/KPTS/2013 tanggal 01 Maret 2013 adalah sebagai
berikut:
DIreKTUr UTaMa
aDItYaWaRMan
DIreKTUr PeNGeMBaNGaN USaHa
aBDUl HaDI Hs.
DIreKTUr SUMBer DaYa MaNUSIa DaN
UMUMMUH naJIB FaUZan
DIreKTUr OPeraSI
HaSanUDIn
INTerNaL aUDIT
DJOKO DWIJOnO
COrPOraTe SeCreTarY
DaVID WIJaYatnO
TOLL rOaD SUBSIDIarIeS
NON TOLL rOaD SUBSIDIarIeS
UNIT reST area BUSINeSS
DIVISI MaINTeNaNCe
aYU WIDYa KISWaRI
DIVISI OPeraTION MaNaGeMeNT
taRUlI M. HUtaPea
DIVISI HUMaN CaPITaL STraTeGY aND POLICY
UnggUl CaRIaWan
DIVISI HUMaN CaPITaL SerVICeS
SUtIRYa WIRIaS SaStRa
DIVISI GeNeraL aFFaIrS
BaMBang SanCOYO
UNIT JaSa MarGa DeVeLOPMeNT CeNTer
DIVISI reLaTeD BUSINeSS DeVeLOPMeNT
agUS SetIaWan
DIVISI HIGHwaY aND TraFFICe eNGINeerING
SOnHaDJI SURaHMan
DIVISI TOLL rOaD BUSINeSS DeVeLOPMeNT
DeDI KRISnaRIaWan S.
StRUKtUR ORganISaSI PeRSeROan
BraNCH OFFICeS
enKKY SaSOnO a. W.leOna ROeDHIanItaSaRI l.

Menuju Pertumbuhan Berikutnya 23
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Perseroan memiliki 4 direktorat dimana
setiap direktorat memiliki fungsi dan
ruang lingkup kerja masing-masing.
Direktorat operasi melalui Divisi Operation
Management melakukan pengelolaan
terhadap kegiatan operasional perusahaan,
seperti pengumpulan tol dan pelayanan
lalu lintas, sementara Divisi Maintenance
melakukan kegiatan pemeliharaan
jalan tol. Direktorat Pengembangan
Usaha melalui Divisi Toll Road Business
Development, Divisi Related Business
Development, Divisi Highway dan Traffic
Engineering melakukan pengelolaan
kegiatan investasi pembangunan jalan tol
baru dan pengembangan usaha lain serta
pemantauan dan pengendalian kinerja
Anak Perusahaan.
Sementara itu, Direktorat SDM dan
Umum melakukan pengelolaan dan
pengembangan sumber daya manusia
melalui Divisi Human Capital Strategy and
Policy, Divisi Human Capital Services, serta
pengelolaan kegiatan administrasi umum
melalui Divisi General Affairs. Direktorat
Keuangan melalui Divisi Corporate
Planning, Divisi Finance and Accounting
serta Unit Community Development
Program, melakukan perencanaan,
pengendalian serta pengelolaan keuangan
Perseroan.
DIreKTUr KeUaNGaN
ReYnalDI HeRManSJaH
DIVISI COrPOraTe PLaNNING
MOHaMMaD SOFYan
DIVISI FINaNCe aND aCCOUNTING
SYaCHRIanI atIM
UNIT COMMUNITYDeVeLOPMeNT PrOGraM
enKKY SaSOnO a. W.
DIVISI rISK aND QUaLITY MaNaGeMeNT
SatRIa ganeFantO
DIVISI LeGaL
tOlU ISMeD aRIeF
DIVISI INFOrMaTION TeCHNOLOGY
D. HaRI PRataMa
Selain unit-unit kerja di atas, Perseroan
juga memiliki beberapa unit kerja yang
langsung dikendalikan oleh Direktur
Utama yaitu Unit Internal Audit dan
Corporate Secretary. Sedangkan Divisi Risk
and Quality Management, Divisi Legal dan
Divisi Information Technology sebagai
pengelola risiko, teknologi dan hukum
korporasi serta Branch Offices, Toll Road
Subsidiaries, Non Toll Road Subsidiaries,
Unit Rest Area Business dan Unit Jasa
Marga Development Center berada di
bawah kendali Direksi Perseroan.

24
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
24
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
PEJABAT SENIOR JASA MARGA
Kantor Pusat
DAVID WIJAYATNO Corporate SecretaryProfil dapat dilihat di Profil Corporate Secretary.
DJOKO DWIJONOHead of Internal AuditProfil dapat dilihat di Profil Head of Internal Audit.
SATRIA GANEFANTOVP Risk and Quality ManagementProfil dapat dilihat di ProfilVP Risk and Quality Management
TARULI M. HUTAPEAVP Operation ManagementMenjabat sebagai VP Operation Management sejak 01 Juli 2012. Bergabung dengan Jasa Marga sejak 1986. Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil dari Universitas Indonesia pada tahun 1999. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Sub Divisi Manajemen Pengumpulan Tol Divisi Manajemen Operasi (2007-2009) dan Kepala Sub Divisi Pengendalian Sistem Pengumpulan Tol Divisi Pengumpulan Tol (2001-2007).
AYU WIDYA KISWARIVP Maintenance Menjabat sebagai VP Maintenance sejak 20 Januari 2014. Bergabung dengan Jasa Marga sejak 1995. Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil Perhubungan dari Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya pada tahun 1994. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Sub Divisi Pengendalian Pemeliharaan Divisi Pemeliharaan (2009-2011) dan Kepala Sub Divisi Program, Persiapan dan Tata Laksana Pemeliharaan (2007-2009).
SONHADJI SURAHMANVP Highway and Traffic Engineering Menjabat sebagai VP Highway and Traffic Engineering sejak 20 Januari 2014. Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1985. Menyelesaikan pendidikan S1 Sipil Umum dari Universitas Diponegoro pada tahun 1984 dan S2 Teknik Sipil dari Universitas Indonesia pada tahun 2002. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Direktur Utama PT Marga Lingkar Jakarta (2009-2014) dan Direktur Teknik PT Marga Trans Nusantara (2008).

Menuju Pertumbuhan Berikutnya 25
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya 25
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
DEDI KRISNARIAWAN SUNOTOVP Toll Road Business DevelopmentMenjabat sebagai VP Toll Road Business Development sejak 29 September 2006. Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1989. Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil dari Universitas Gajah Mada pada tahun 1988 dan S2 Master of Management Program dari Universitas Pelita Harapan pada tahun 2007. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Sub Divisi Investasi Jalan Tol Divisi Pengembangan Usaha (2001-2006) dan Kepala Sub Divisi Pengendalian Investasi Divisi Pengembangan Investasi (1999-2001).
UNGGUL CARIAWANVP Human Capital Strategy and PolicyMenjabat sebagai VP Human Capital Strategy and Policy sejak 01 Oktober 2010. Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1988. Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil Perhubungan dari Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya pada tahun 1986 dan S2 Manajemen Keuangan dari Universitas Indonesia pada tahun 1999. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Biro Manajemen Mutu dan Risiko (2010) dan Kepala Bagian Tata Usaha Pimpinan dan Informasi Penanam Modal (2001).
MOHAMAD AGUS SETIAWANVP Related Business DevelopmentMenjabat sebagai VP Related Business Development sejak 08 Mei 2012. Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1996. Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1995 dan S2 Teknik Pengelolaan Jaringan Jalan Departemen Pekerjaan Umum dari Universitas Parahyangan Bandung pada tahun 2009. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Sub Divisi Perencanaan Investasi Usaha Lain Divisi Pengembangan Usaha Lain (2010-2012) dan Kepala Sub Divisi Pengendalian Investasi Jalan Tol Divisi Pengembangan Jalan Tol (2008-2010).
SUTIRYA WIRIAS SASTRAGM Human Capital ServicesMenjabat sebagai GM Human Capital Services sejak 01 Juli 2013. Bergabung dengan Jasa Marga sejak 1981. Menyelesaikan pendidikan S1 Manajemen Perekonomian dari STIA LAN Jakarta pada tahun 1999. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Unit Program Kemitraan dan Program Binda Lingkungan (2011-2013) dan Kepala Bagian SDM dan Umum Cabang Jakarta-Cikampek (2007-2011).
BAMBANG SANCOYOGM General AffairsMenjabat sebagai GM General Affairs sejak 29 September 2006. Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1995. Menyelesaikan pendidikan S1 Akuntansi dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta pada tahun 1982 dan S2 Magister Manajemen dari Universitas Pelita Harapan pada tahun 2005. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Biro Akuntansi (1999-2006) dan Kepala Bagian Dana Kerja Biro Keuangan (1997-1999).
MOHAMMAD SOFYANVP Corporate PlanningMenjabat sebagai VP Corporate Planning sejak 06 Maret 2012. Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1997. Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil dari Institut Teknologi 10 November Surabaya pada tahun 1996, S2 Project Management dari Universitas Indonesia pada tahun 2003 dan S2 Business & IT dari The University of Melbourne pada tahun 2007. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Bagian Monitoring dan Evaluasi Program Kerja Perusahaan Biro Perencanaan Perusahaan (2010-2012) dan Kepala Bagian Analisa Pengembangan Teknologi Biro Teknologi Informasi Perusahaan (2008-2010).

26
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
TOLU ISMED ARIEFVP LegalMenjabat sebagai VP Legal sejak 29 September 2006. Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1989. Menyelesaikan pendidikan S1 Hukum Perdata dari Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta pada tahun 1987. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Bagian Korporasi dan Perjanjian Biro Hukum (2001-2006) dan Kepala Sub Bagian Perancangan Peraturan, Inventarisasi dan Dokumentasi Biro Administrasi (1992-1994).
SYACHRIANI ATIMVP Finance and AccountingMenjabat sebagai VP Finance and Accounting sejak 01 Oktober 2011. Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1984. Menyelesaikan pendidikan S1 Akuntansi dari STIE YAI Jakarta pada tahun 1994. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Bagian Treasury Biro Keuangan dan Akuntansi (2007-2011) dan Kepala Bagian Keuangan Cabang Jakarta-Cikampek (2006-2007).
D. HARI PRATAMAVP Information TechnologyMenjabat sebagai VP Information Technology sejak 01 Mei 2013. Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1997. Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember pada tahun 1995 dan S2 Teknik Sipil dari Queensland University of Technology Australia pada tahun 2001. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Pemimpin Proyek Bisnis Pengembangan Properti di Koridor Jalan Tol di Jawa Timur (2012-2013) dan Kepala Divisi Pengembangan Usaha Lain (2010-2012).
ENKKY SASONO A. W.GM Jasa Marga Development CenterMenjabat sebagai GM Jasa Marga Development Center sejak 08 Desember 2011. Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1986. Menyelesaikan pendidikan S1 Administrasi Niaga dari STIA LAN Jakarta pada tahun 1996 dan S2 Manajemen dari STIE IPWI Jakarta pada tahun 2001. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Unit Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan (2011) dan Kepala Bagian SDM dan Umum Cabang Surabaya-Gempol (2007-2011).
HARDJONO SANTOSOGM Jagorawi BranchMenjabat sebagai GM Jagorawi Branch sejak 01 Juli 2012. Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1986. Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil dari Universitas Diponegoro pada tahun 1985. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Cabang Purbaleunyi (2006-2012) dan Kepala Cabang Palikanci (2002-2006).
Kantor CaBang
AGUS PURNOMOGM Cawang-Tomang-Cengkareng BranchMenjabat sebagai GM Cawang-Tomang-Cengkareng sejak 20 Januari 2014. Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1988. Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil dari Institut Teknologi 10 November Surabaya pada tahun 1987. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Cabang Surabaya-Gempol (2008-2014) dan Kepala Cabang Semarang (2006-2008).

Menuju Pertumbuhan Berikutnya 27
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
SUPRATOWOGM Jakarta-Tangerang BranchMenjabat sebagai GM Jakarta-Tangerang Branch sejak 01 Juli 2012. Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1986. Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil dari Universitas Diponegoro pada tahun 1985. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Cabang Semarang (2009-2012) dan Kepala Bagian Pelayanan Lalu Lintas dan Keamanan Ketertiban Merangkap Kepala Bagian Pemeliharaan Cabang Jagorawi (2007-2009).
YUDHI KRISYUNOROGM Jakarta-Cikampek BranchMenjabat sebagai GM Jakarta-Cikampek Branch sejak 01 Juli 2012. Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1986. Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil Struktur dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1985 dan S2 Teknik Sipil Transportasi dari Universitas Indonesia pada tahun 1998. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Pimpinan Proyek Penambahan Lajur Jalan Tol Jagorawi dan Relokasi Gerbang Tol Taman Mini (2010-2012) dan Kepala Bagian Pelayanan Lalu Lintas dan Keamanan Ketertiban Cabang Jagorawi (2009-2010).
RICKY DISTAWARDHANAGM Purbaleunyi BranchMenjabat sebagai GM Purbaleunyi Branch sejak 20 Januari 2014. Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1989. Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1989. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya VP Maintenance (2012-2014) dan Kepala Cabang Jakarta-Tangerang (2009-2012).
ROY A. DARWISGM Palikanci BranchMenjabat sebagai GM Palikanci sejak 20 Januari 2014. Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1993. Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil dari Institut Sains & Teknologi Nasional pada tahun 1991 dan S2 SDM dari Universitas Krisnadwipayana pada tahun 2004. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya GM Belmera Branch (2009-2014) dan Kepala Sub Divisi Manajemen Lalu Lintas Divisi Manajemen Operasi (2007-2009).
CHRISTANTIO PRIHAMBODOGM Surabaya-Gempol BranchMenjabat sebagai GM Surabaya-Gempol Branch sejak 20 Januari 2014. Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1988. Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil dari Universitas Indonesia pada tahun 1985. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya GM Purbaleunyi Branch (2012-2014) dan Kepala Sub Divisi Manajemen Pengumpulan Tol Divisi Manajemen Operasi (2011-2012).

28
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
RADDY R. LUKMANGM Belmera BranchMenjabat sebagai GM Belmera Branch sejak 20 Januari 2014. Bergabung dengan Jasa Marga sejak 1996. Menyelesaikan pendidikan S1 Sipil dari Universitas Indonesia pada tahun 1994. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Deputy General Manager Toll Collection Management Cabang Jakarta-Cikampek (2012-2014) dan Kepala Bagian Manajemen Lalu Lintas Cabang Jakarta-Cikampek (2011-2012).
MULYONOPemimpin Proyek Pembangunan Jalan Tol Porong-GempolMenjabat sebagai Pemimpin Proyek Pembangunan Jalan Tol Porong-Gempol sejak 02 Januari 2012. Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1985. Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil dari ITN Malang pada tahun 1983. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Bagian Manajemen Lalu Lintas Cabang Jakarta-Cikampek (2007-2011) dan Kepala Bagian Pelayanan Lalu Lintas dan Keamanan dan Ketertiban merangkap Kepala Bagian Pemeliharaan Cabang Jakarta-Tangerang (2006-2007).
SARI PURNAWARMANGM Semarang BranchMenjabat sebagai GM Semarang Branch sejak 01 Juli 2012. Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1986. Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil dari Universitas Diponegoro pada tahun 2003. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Bagian Manajemen Lalu Lintas Cabang Jagorawi (2010-2012) dan Kepala Bagian Pengumpulan Tol Cabang Jakarta-Tangerang (2007-2010).
ProyeK
SILVERSTER ARYAN WIDODOPemimpin Proyek Bisnis Pengembangan Usaha Teknologi Informasi & KomunikasiMenjabat sebagai Pemimpin Proyek Bisnis Pengembangan Usaha Teknologi Informasi & Komunikasi sejak 02 Januari 2010. Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1985. Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1985. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Divisi Teknik PT Jalantol Lingkarluar Jakarta (2003-2007) dan Kepala Sub Divisi Administrasi Teknik Divisi Perencanaan Teknik (1997-2003).
BAMBANG EKOPemimpin Proyek Penataan dan Perluasan Kantor Pusat, Gerbang Tol Taman Mini Utama, Kantor Cabang Jagorawi dan Sekitarnya Menjabat sebagai GM Jasa Marga Development Center sejak 08 Desember 2011. Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1986. Menyelesaikan pendidikan S1 Administrasi Niaga dari STIA LAN Jakarta pada tahun 1996 dan S2 Manajemen dari STIE IPWI Jakarta pada tahun 2001. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Unit Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan (2011) dan Kepala Bagian SDM dan Umum Cabang Surabaya-Gempol (2007-2011).
ARI KRISTOPOPemimpin Proyek Penambahan Lajur Jalan Tol Jagorawi dan Relokasi Gerbang Tol Taman Mini UtamaMenjabat sebagai Pemimpin Proyek Penambahan Lajur Jalan Tol Jagorawi dan Relokasi Gerbang Tol Taman Mini Utama sejak 20 Januari 2014. Bergabung dengan Jasa Marga sejak 1995. Menyelesaikan pendidikan S1 Sipil Transportasi dari Universitas Islam Indonesia Yogyakarta pada tahun 1994. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Direktur Teknik PT Sarana Marga Utama (2012-2014) dan Kepala Divisi Manajemen Operasi PT Jalantol Lingkarluar Jakarta (2009-2011)

Menuju Pertumbuhan Berikutnya 29
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
LEONA ROEDHIANITASARI LEGAWATIKepala Unit Bisnis Tempat Istirahat dan PelayananMenjabat sebagai Kepala Unit Bisnis Tempat Istirahat dan Pelayanan sejak 01 Oktober 2012. Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1995. Menyelesaikan pendidikan S1 Transportasi dari Universitas Pancasila Jakarta pada tahun 1993. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Pemimpin Proyek Bisnis Pengembangan Tempat Istirahat dan Pelayanan (2011-2012) dan Kepala Bagian Pengendalian Pelaksanaan II Proyek Bisnis Pengembangan Tempat Istirahat dan Pelayanan (2009-2011).
MUHAMMAD ZAHIR SIREGARDirektur Utama PT Marga Sarana JabarMenjabat sebagai Direktur Utama PT Marga Sarana Jabar sejak 02 Desember 2011. Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1988. Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil dari Universitas Sumatera Utara pada tahun 1986 dan S2 Manajemen dari STM PPM pada tahun 2003. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Cabang Palikanci (2006-2011) dan Kepala Cabang Belmera (2005-2006).
SEPTERIANTO SANAFDirektur Utama PT JalantolLingkarluar JakartaMenjabat sebagai Direktur Utama PT Jalantol Lingkarluar Jakarta sejak 01 Juli 2012. Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1986. Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil dari Universitas Khatolik Parahyangan Bandung pada tahun 1986. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Divisi Pengumpulan Tol (2003-2006) dan Kepala Divisi Manajemen Operasi (2006-2012).
entitas anaK dan asosiasi
DJADJAT SUDRADJATDirektur Utama PT Trans Marga JatengMenjabat sebagai Direktur Utama PT Trans Marga Jateng sejak November 2011. Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1986. Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1985. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Divisi Pembangunan (2006-2009) dan Direktur Utama PT Marga Nujyasumo Agung (2009-2011).
SLAMET SUDRADJATDirektur Utama PT Marga Nujyasumo AgungMenjabat sebagai Direktur Utama PT Nujyasumo Agung sejak tahun 2011. Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1983. Menyelesaikan pendidikan D3 Teknik Sipil dari Akademi Teknik Pekerjaan Umum pada tahun 1980 dan S2 Civil Engineering dari The University of New South Wales pada tahun 1991. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Pemimpin Proyek Persiapan dan Pembangunan Jalan Tol Gempol-Pasuruan (2006-2008) dan Pemimpin Proyek Persiapan dan Pembangunan Jalan Tol Bogor Ring Road (2005-2006).
A. TITO KARIMDirektur Utama PT Jasamarga Bali TolMenjabat sebagai Direktur Utama PT Jasamarga Bali Tol sejak 02 Desember 2011. Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1986. Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil dari Universitas Sriwijaya pada tahun 1984 dan S2 Manajemen SDM dari Ikopin Bandung pada tahun 2006. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Direktur Utama PT Marga Sarana Jabar (2010-2011), Direktur Operasi PT Jalantol Lingkarluar Jakarta (2007-2010).

30
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
30
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
HENGKI HERWANTODirektur Utama PT Transmarga Jatim PasuruanMenjabat sebagai Direktur Utama PT Transmarga Jatim Pasuruan sejak 28 Juni 2010. Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1982. Menyelesaikan pendidikan S1 Sipil Transportasi dari Institut Teknologi Sepuluh November pada tahun 1981 dan S2 Administrasi Bisnis dari IPPM pada tahun 1993. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Direktur PT Citra Margatama Surabaya (2005-2007) dan Pemimpin Proyek Persiapan dan Pembangunan Jalan Tol Gempol-Pasuruan (2008-2011).
SUBAKTI SYUKURDirektur Utama PT Marga Lingkar JakartaMenjabat sebagai Direktur Utama PT Marga Lingkar Jakarta sejak 20 Januari 2014. Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1986 Menyelesaikan pendidikan S1 Sipil dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1986 dan S2 Manajemen dari Universitas Kristen Jakarta tahun 2010. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya GM Cawang-Tomang-Cengkareng Branch (2008-2014) dan Kepala Cabang Surabaya-Gempol (2006-2008).
AGUS SUHARJANTODirektur Utama PT Marga Trans NusantaraMenjabat sebagai Direktur Utama PT Marga Trans Nusantara sejak 01 Desember 2011. Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1986. Menyelesaikan pendidikan S1 Sipil Konstruksi dari Universitas Gajah Mada pada tahun 1986. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Pemimpin Proyek Persiapan dan Pembangunan Jalan Tol Semarang-Solo (2006-2010) dan Pemimpin Proyek Peningkatan Jalan Tol Jagorawi merangkap Pemimpin Proyek Ruas Padalarang By Pass (2004-2006).
SETIYONODirektur Utama PT Jasamarga Pandaan TolMenjabat sebagai Direktur Utama PT Jasamarga Pandaan Tol sejak 01 Januari 2012. Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1985. Menyelesaikan pendidikan S1 Sipil Transportasi dari Institut Teknologi Sepuluh November pada tahun 1985. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Sub Divisi Keselamatan Lalu Lintas Divisi Manajemen Lalu Lintas (2001-2006) dan Kepala Bagian Teknik Cabang Jakarta-Tangerang (1998-2001).

Menuju Pertumbuhan Berikutnya 31
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya 31
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
IRWAN NURHADIDirektur Utama PT Jasamarga PropertiMenjabat sebagai Direktur Utama PT Jasamarga Properti sejak 15 Januari 2013. Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Struktural dari Universitas Indonesia pada tahun 1978, S1 Ekonomi Manajemen Keuangan dari Universitas Indonesia pada tahun 1989, S2 Economic Science dari Universitas Indonesia pada tahun 1991, S2 Manajemen Pemasaran, UK pada tahun 1998, S3 Business Administration (Real Estate Finance Management), San Beda College Manila, Philipine pada tahun 2010. Sebelum bergabung di Jasa Marga adalah General Manager Properti dan Senior Manager Properti di PT Surya Semesta Internusa – Astra Group (1996-2008), serta Property Advisor di Agung Podomoro Group (2008-2012).
IWAN MOEDYARNODirektur Utama PT Ismawa TrimitraMenjabat sebagai Direktur Utama PT Ismawa Trimitra sejak 2013. Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1986. Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1985 dan S2 Bisnis di IIM-Pitsburg State University pada tahun 1993. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Divisi Pengembangan Usaha Lain (2008-2010), saat ini juga menjabat sebagai Pemimpin Proyek Pengembangan Properti di Lahan Ex Workshop dan Kantor Cabang Jagorawi (2010-sekarang).
SAUT PARLINDUNGAN SIMATUPANGDirektur Utama PT Marga Kunciran-CengkarengMenjabat sebagai Direktur Utama PT Marga Kunciran Cengkareng sejak 2008. Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1984. Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1982 dan S2 Magister Manajemen Internasional STM PPM pada tahun 2001. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Pemimpin Proyek Pembangunan JORR E1, Sie.IV Ruas Jati Asih-Cikunir (2004-2008) dan Pemimpin Proyek Pembangunan Jalan Tol Padalarang By Pass (2001-2004).
KRISTIANTODirektur Utama PT Sarana MargaUtamaMenjabat sebagai Direktur Utama PT Sarana Marga Utama sejak 01 Juli 2012. Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1988. Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil dari Universitas Dipenogoro pada tahun 1985 dan S2 Manajemen Bisnis dari STIE Nusantara pada tahun 1997. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Direktur PT Jalantol Lingkarluar Jakarta (2010-2012) dan Direktur PT Marga Mandala Sakti (2001-2010).

32
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Profil Sumber Daya Manusia Jasa Marga
Untuk mendukung pertumbuhan perusahaan yang berkelanjutan, saat ini Perseroan berusaha mengoptimalisasi
pendayagunaan SDM yang ada. Jumlah karyawan tetap pada tahun 2013 mencapai 4.875 orang, turun 3,94% dibandingkan
dengan jumlah karyawan tetap pada tahun 2012 yang mencapai 5.075 orang. Jumlah ini juga semakin menurun jika
dibandingkan dengan jumlah karyawan tetap di tahun 2011 yang mencapai 5.154 orang, tahun 2010 yang mencapai 5.303 dan
tahun 2009 yang mencapai 5.443 orang.
JUMlaH KaRYaWan tetaP 2009-2013 (orang)
KOMPOSISI KARYAWAN TETAP BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN
Tingkat Pendidikan 2012 2013
Jumlah (orang) Proporsi (%) Jumlah (orang) Proporsi (%)
S3 - - 1 0,0
S2 5 0,1 70 1,4
S1 510 10,0 500 10,3
Akademi 16 0,3 17 0,3
SMA 4.335 85,4 4.210 86,4
SMP 113 2,2 17 0,3
SD 96 1,9 60 1,2
Jumlah 5.075 100 4.875 100
2009
5.44
3
20112010 2012 2013
5.15
4
5.30
3
5.07
5
4.87
5
Komposisi karyawan Jasa Marga di tahun 2013 berdasarkan tingkat pendidikan mengalami perubahan dibandingkan tahun
2012. Hal ini menunjukkan keberhasilan Jasa Marga dalam proses rekrutmen dan pengembangan kompetensi akademis
karyawan.

Menuju Pertumbuhan Berikutnya 33
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
KOMPOSISI KARYAWAN TETAP BERDASARKAN USIA
KEBIJAKAN DALAM KESEMPATAN KERJAKebijakan dalam hal kesempatan kerja, baik penempatan karyawan maupun pengembangan karir karyawan dituangkan dalam
Perjanjian Kerja Bersama (PKB).Jasa Marga melaksanakan pengisian formasi dan pengembangan karir secara selektif dan terbuka tanpa
diskriminasi (gender ras suku agama), dengan memprioritaskan sumber dari dalam Perusahaan dengan memperhatikan prestasi kerja,
kemampuan dan kompetensi Karyawan.
BIAYA PENDIDIKAN DAN PELATIHANSelama tahun 2013, Perseroan mengeluarkan biaya sebesar Rp 18,7 miliar untuk pendidikan dan pelatihan karyawan.
Usia(Tahun)
2012 2013
Jumlah (orang) Proporsi (%) Jumlah (orang) Proporsi (%)
≤25 44 0,9 35 0,7
26-30 88 1,7 83 1,7
31-35 358 7,1 283 5,8
36-40 1.068 21,0 1.023 21,0
41-45 1.238 24,4 1.162 23,8
46-50 1.382 27,2 1.375 28,2
>51 897 17,7 914 18,7
Total 5.075 100 4,875 100
Jenis 2013 2012
Biaya Pendidikan dan Pelatihan 18.660.453.279 9.911.096.483

34
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
STRUKTUR KORPORASI JASA MARGA(Per 31 Desember 2013)
Pemegang Saham Utama, entitas anak & entitas asosiasi
NeGara rePUBLIKINDONeSIa
70%
eNTITaS aNaK(KePeMILIKaN>50%)
PT JalantolLingkarluar
Jakarta99%
PT CitraBhakti
MargatamaPersada(CBMP)34,83%
PT BukakaMargaUtama
20%
PT CitraGanesha
MargaNusantara
30%
PT JatimMargaUtama
26%
PT IsmawaTrimitra
25%
PT TransLingkar
Kita Jaya21,24%
PT Marga LingkarJakarta
65%
PT Marga Trans
Nusantara60%
PT MargaSaranaJabar55%
PT MargaNujyasumo
agung55%
PT Jasamarga Pandaan Tol
66,48%
PT TransMargaJateng
60%
PT TransmargaJatim
Pasuruan96,39%
PT SaranaMargaUtama
99%
PT MargaKunciran
Cengkareng76,07%
PT JasamargaBali Tol
55%
PT JasamargaProperti
99%
eNTITaS aSOSIaSI(KePeMILIKaN<50%)
PT JaSa MarGa (PerSerO) Tbk.
PUBLIK
30%

Menuju Pertumbuhan Berikutnya 35
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
ENTITAS ANAK
No. Nama entitas Kepemilikan Saham (%) Bidang Usaha Status*
1. PT Jalantol Lingkarluar
Jakarta (JLJ)
•JasaMarga:99,00%
•InkopkarJasaMarga:1,00%
Operator Jalan Tol Jakarta
Outer Ring Road
Beroperasi
2. PT Marga Sarana Jabar (MSJ) •JasaMarga:55,00%
•PTCMNPTbk:30,00%
•PTJasaSarana:15,00%
Operator Jalan Tol Bogor
Outer Ring Road
Beroperasi
3. PT Trans Marga Jateng (TMJ) •JasaMarga:60,00%
•PTSaranaPembangunan
Jawa Tengah: 40,00%
Operator Jalan Tol
Semarang-Solo
Beroperasi
4. PT Marga Nujyasumo Agung
(MNA)
•JasaMarga:55,00%
•MoeladiGrup:25,00%
•PTWijayaKarya:20,00%
Operator Jalan Tol Surabaya-
Mojokerto
Beroperasi
5. PT Jasamarga Bali Tol (JBT) •JasaMarga:55,00%
•PTAngkasaPuraI:8,00%
•PTPelindoIII:17,98%
•PTPengembangan-PariwisataBali:1,00%
•PTAdhiKarya:1,00%
•PTHutamaKarya:1,00%
•PemprovBali:8,01%
•PemkabBadung:8,01%
Operator Jalan Tol Nusa Dua-
Ngurah Rai-Benoa
Beroperasi
6. PT Marga Lingkar Jakarta
(MLJ)
•JasaMarga:65,00%
•PTJakartaMargaJaya:35,00%
Operator Jalan Tol JORR W2
Utara
Beroperasi
7. PT Transmarga Jatim
Pasuruan (TJP)
•JasaMarga:96,39%
•PTJatimMargaUtama:3,61%
Operator Jalan Tol Gempol-
Pasuruan
Belum Beroperasi
8. PT Jasamarga Pandaan Tol •JasaMarga:66,48%
•PerusdaPasuruan:17,77%
•PTMargabumiMatraraya:14,38%
•EntradaUtama:1,37%
Operator Jalan Tol Gempol-
Pandaan
Belum Beroperasi
9. PT Marga Trans Nusantara
(MTN)
•JasaMarga:60,00%
•PTAstratelNusantara:30,00%
•PTTransumataAryaSejahtera:10,00%
Operator Jalan Tol Kunciran-
Serpong
Belum Beroperasi
10. PT Marga Kunciran
Cengkareng (MKC)
•JasaMarga:76,07%
•CMSWIL:21,00%
•PTWijayaKarya:2,09%
•PTNindyaKarya:0,42%
•PTIstakaKarya:0,42%
Operator Jalan Tol
Cengkareng-Kunciran
Belum Beroperasi
11. PT Sarana Marga Utama
(SMU)
•JasaMarga:99,00%
•InkopkarJasaMarga:1,00%
Jasa Konstruksi,
Perdagangan, Persewaan
kendaraan
Beroperasi
12. PT Jasamarga Properti (JMP) •JasaMarga:99,00%
•InkopkarJasaMarga:1,00%
Pembangunan, Perdagangan
dan Jasa Terkait Properti
Belum Beroperasi
per 31 Desember 2013entItaS anaK JaSa MaRga
* Status merupakan status pengoperasian jalan tol (untuk bidang usaha jalan tol) dan status jasa/usaha lain (untuk bidang usaha non-tol)

36
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
TENTANG ENTITAS ANAK
1. PT Jalantol Lingkarluar Jakarta (JLJ) JLJ merupakan entitas anak Jasa Marga yang didirikan
untuk menyelenggarakan pengusahaan jalan tol,
melakukan investasi dan jasa penunjang di bidang
jalan tol lainnya berdasarkan ketentuan hukum yang
berlaku dan menjalankan usaha di bidang lainnya yang
berkaitan dengan penyelenggaraan jalan tol dengan
memberdayakan potensi yang ada. Pendapatan utama
JLJ diperoleh dari jasa pengoperasian, pemeliharaan, dan
pengamanan Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (Jakarta Outer
Ring Road/JORR) Jasa Marga, PT Translingkar Kita Jaya
untuk ruas Cinere-Jagorawi Seksi 1 dan PT Jasamarga Bali
Tol untuk ruas Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa.
ikhtisar Keuangan per 31 desember 2013(rp miliar)
Aset 103,28
Pendapatan 234,50
ikhtisar Keuangan per 31 desember 2013(rp miliar)
Aset 896,35
Pendapatan 336,56
susunan Pengurus
•KomisarisUtama:BambangSulistyo
•Komisaris:HeriPurnomo
•DirekturUtama:SepteriantoSanaf
•Direktur:AlbertMPSilaen
susunan Pengurus
•KomisarisUtama:MaqdirIsmail
•Komisaris:ReynaldiHermansjah
•Komisaris:DiahWahjuSari
•DirekturUtama:MuhammadZahirSiregar
•DirekturKeuangan:AggiTjetje
•DirekturTeknik&Operasi:Ach.LukmanLetnantoro
2. PT Marga Sarana Jabar (MSJ) MSJ merupakan entitas anak Jasa Marga yang didirikan
untuk melaksanakan pengusahaan Jalan Tol Bogor Outer
Ring Road, yang meliputi pendanaan, perencanaan
teknik, pelaksanaan konstruksi, pengoperasian dan
pemeliharaan jalan tol, serta usaha-usaha lainnya sesuai
dengan ketentuan-ketentuan dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Jalan Tol Bogor Outer Ring
Road (BORR) Seksi 1 sepanjang 3,8 km diresmikan
pengoperasiannya oleh Menteri Pekerjaan Umum
Republik Indonesia tanggal 23 November 2009 dan sejak
tanggal tersebut telah memperoleh pendapatan dari
pengoperasian jalan tol.
JALANTOL LINGKARLUAR JAKARTAPENYELENGGARA JALAN TOL JORRKelompok Usaha Jasa Marga
PENYELENGGARA JALAN TOL BOGOR RING ROAD
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013

Menuju Pertumbuhan Berikutnya 37
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya 37
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
3. PT Trans Marga Jateng (TMJ) TMJ merupakan entitas anak Jasa Marga yang didirikan untuk
melaksanakan Pengusahaan Jalan Tol Semarang-Solo yang
meliputi pendanaan, perencanaan teknik, pelaksanaan konstruksi,
pengoperasian dan pemeliharaan jalan tol, serta usaha-usaha
lainnya sesuai dengan ketentuan-ketentuan dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Jalan Tol Semarang-Solo Seksi
1 sepanjang 10,8 km telah beroperasi sejak 12 November 2011 dan
pendapatan utamanya berasal dari jasa tol.
ikhtisar Keuangan per 31 desember 2013(rp miliar)
Aset 3.407,47
Pendapatan 671,92
susunan Pengurus
•KomisarisUtama:DanangAtmodjo
•Komisaris:Djuwarso
•Komisaris:Hasanudin
•DirekturUtama:DjadjatSudradjat
•DirekturKeuangan:Darmoko
•DirekturTeknik:AriNugroho
4. PT Marga Nujyasumo Agung (MNA) MNA merupakan entitas anak Jasa Marga yang didirikan
untuk melaksanakan kegiatan usaha sebagai pelaksana dari
Jasa Marga, Qualitateque Menteri Pekerjaan Umum RI dalam
penyelenggaraan proyek yang meliputi pembangunan,
pengoperasian dan pemeliharaan Jalan Tol Surabaya-Mojokerto
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Jalan Tol Surabaya-Mojokerto Seksi 1A sepanjang 2,3 km telah
beroperasi sejak 05 September 2011 dan pendapatan utamanya
berasal dari pengoperasian jalan tol.
ikhtisar Keuangan per 31 desember 2013(rp miliar)
Aset 1.766,14
Pendapatan 237,95
susunan Pengurus
•KomisarisUtama:BambangPramudjo
•Komisaris:MuhNajibFauzan
•Komisaris:AmienMoeladi
•DirekturUtama:SlametSudradjat
•DirekturKeuangan:SyafaruddinAR
•DirekturOperasi:EdwinCahyadi
•DirekturAdministrasi&Umum:KamilRusnandar

38
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
5. PT Jasamarga Bali Tol (JBT) JBT merupakan entitas anak Jasa Marga yang
didirikan untuk melaksanakan pengusahaan Jalan
Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa, yang meliputi
pendanaan, perencanaan teknik, pelaksanaan
konstruksi, pengoperasian dan pemeliharaan Jalan
Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa serta usaha-usaha
lainnya sesuai dengan ketentuan dan peraturan serta
perundang-undangan yang berlaku. Jalan Tol Nusa
Dua-Ngurah Rai-Benoa sepanjang 10 km diresmikan
pengoperasiannya oleh Presiden RI Susilo Bambang
Yudhoyono pada tanggal 24 September 2013.
6. PT Marga Lingkar Jakarta (MLJ) MLJ merupakan entitas anak Jasa Marga yang didirikan
untuk melaksanakan pengusahaan Jalan Tol JORR
W2 Utara, yang meliputi pendanaan, perencanaan
teknik, pelaksanaan konstruksi, pengoperasian dan
pemeliharaan jalan tol JORR W2 Utara serta usaha-
usaha lainnya sesuai dengan ketentuan dan peraturan
serta perundang-undangan yang berlaku. Jalan Tol
JORR W2 Utara diresmikan pengoperasiannya oleh
Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto pada
tanggal 27 Desember 2013.
susunan Pengurus
•KomisarisUtama:AbdulHadiHs.
•Komisaris:A.EdyHidayatNurjaman
•Komisaris:RobertDanielWaloni
•Komisaris:WayanBlayuSuarjaya
•DirekturUtama:A.TitoKarim
•DirekturKeuangan:RonnyHaryanto
•DirekturTeknik&Operasional:
Wiwin Kwintandi Soeprapto
susunan Pengurus
•KomisarisUtama:Ma’munAmin
•Komisaris:AbdulHadiHs.
•DirekturUtama:SubektiSyukur
•DirekturKeuangan:YauwDiazMoreno
•DirekturTeknik:AgusAchmadi
ikhtisar Keuangan per 31 desember 2013(rp miliar)
Aset 2.172,60
Pendapatan 575,69
ikhtisar Keuangan per 31 desember 2013(rp miliar)
Aset 1.846,87
Pendapatan 564,54
HIGHWAY CORPORATION
PT. MARGA LINGKAR JAKARTA

Menuju Pertumbuhan Berikutnya 39
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
7. PT Trans Marga Jatim Pasuruan (TJP) TJP merupakan entitas anak Jasa Marga yang didirikan untuk
melaksanakan pengusahaan Jalan Tol Gempol-Pasuruan, yang
meliputi pendanaan, perencanaan teknik, pelaksanaan konstruksi,
pengoperasian dan pemeliharaan jalan tol Gempol-Pasuruan serta
usaha-usaha lainnya sesuai dengan ketentuan dan peraturan serta
perundang-undangan yang berlaku. Sampai dengan 31 Desember
2013, Jalan Tol Gempol-Pasuruan belum beroperasi karena masih
dalam tahap konstruksi dan pembebasan lahan. Diharapkan Jalan Tol
Gempol-Pasuruan dapat beroperasi pada tahun 2014.
8. PT Jasamarga Pandaan Tol (JPT) JPT merupakan entitas anak Jasa Marga yang didirikan untuk
melaksanakan pengusahaan Jalan Tol Gempol-Pandaan,
yang meliputi pendanaan, perencanaan teknik, pelaksanaan
konstruksi, pengoperasian dan pemeliharaan Jalan Tol Gempol-
Pandaan serta usaha-usaha lainnya sesuai dengan ketentuan
dan peraturan serta perundang-undangan yang berlaku. Sampai
dengan 31 Desember 2013, Jalan Tol Gempol-Pandaan belum
beroperasi karena masih dalam tahap pembebasan lahan
dan konstruksi. Diharapkan Jalan Tol Gempol-Pandaan dapat
beroperasi pada tahun 2014.
ikhtisar Keuangan per 31 desember 2013(rp miliar)
Aset 629,22
Pendapatan 499,56
ikhtisar Keuangan per 31 desember 2013(rp miliar)
Aset 801,58
Pendapatan 443,33
susunan Pengurus
•KomisarisUtama:AgusPurnomo
•Komisaris:BambangKusbandono
•DirekturUtama:HengkiHerwanto
•DirekturKeuangan:Imron
•DirekturTeknik:-
susunan Pengurus
•KomisarisUtama:Moh.Khusaini
•Komisaris:MoertomoBasoeki
•Komisaris:Firmansyah
•Komisaris:ToluIsmedArief
•DirekturUtama:Setiyono
•DirekturKeuangan&SDM:TriRiyaningsih
•DirekturTeknik&Operasional:Rahardjo
•DirekturAdministrasi&Umum:Nursyam
PANDAAN TOL
TRANSMARGA JATIM PASURUAN PENYELENGGARA JALAN TOL GEMPOL-PASURUANKelompok Usaha Jasa Marga

40
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
9. PT Marga Trans Nusantara (MTN) MTN merupakan entitas anak Jasa Marga yang
didirikan untuk melaksanakan pengusahaan Jalan
Tol Kunciran-Serpong, yang meliputi pendanaan,
perencanaan teknik, pelaksanaan konstruksi,
pengoperasian dan pemeliharaan jalan tol serta
usaha-usaha lainnya sesuai dengan ketentuan dan
peraturan serta perundang-undangan yang berlaku.
Sampai dengan 31 Desember 2013, Jalan Tol Kunciran-
Serpong belum beroperasi karena masih dalam tahap
pembebasan lahan.
10.PT Marga Kunciran Cengkareng (MKC) MKC merupakan entitas anak Jasa Marga yang
didirikan untuk melaksanakan pengusahaan Jalan
Tol Kunciran-Cengkareng, yang meliputi pendanaan,
perencanaan teknik, pelaksanaan konstruksi,
pengoperasian dan pemeliharaan Jalan Tol Kunciran-
Cengkareng serta usaha-usaha lainnya sesuai dengan
ketentuan dan peraturan serta perundang-undangan
yang berlaku. Sampai dengan 31 Desember 2013,
Jalan Tol Kunciran-Cengkareng belum beroperasi
karena masih dalam tahap pembebasan lahan
susunan Pengurus
•PresidenKomisaris:PaulusBambangW.E.S
•WakilPresidenKomisaris:
JB Eddy Bambang Susilotomo
•WakilPresidenKomisaris:IrawanSantoso
•PresidenDirektur:AgusSuharjanto
•Direktur:RachmatSoulisa
susunan Pengurus
•KomisarisUtama:DediKrisnariawanSunoto
•Komisaris:Mohd.GhazalibinMahmood
•DirekturUtama:SautParlindunganSimatupang
•DirekturTeknik:HendroAtmodjo
•DirekturKeuangan:ZaidiB.Ibrahim
ikhtisar Keuangan per 31 desember 2013(rp miliar)
Aset 351,56
Pendapatan -
ikhtisar Keuangan per 31 desember 2013(rp miliar)
Aset 270,39
Pendapatan -
MARGA TRANS NUSANTARA PENYELENGGARA JALAN TOL KUNCIRAN-SERPONG
MARGA KUNCIRAN CENGKARENGPENYELENGGARA JALAN TOL KUNCIRAN-CENGKARENGKelompok Usaha Jasa Marga
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013

Menuju Pertumbuhan Berikutnya 41
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya 41
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
11.PT Sarana Marga Utama (SMU) SMU merupakan entitas anak Jasa Marga yang
bergerak dalam bidang usaha jasa konstruksi,
perdagangan, dan persewaan kendaraan.
12.PT Jasamarga Properti (JMP) JMP merupakan entitas anak Jasa Marga yang
bergerak dalam bidang jasa properti.
susunan Pengurus
•KomisarisUtama:MuhNajibFauzan
•Komisaris:AriefWitjaksono
•DirekturUtama:Kristianto
•DirekturKeuangan&Umum:AdikSupriatno
•DirekturTeknik:DadangSumaryana
susunan Pengurus
•KomisarisUtama:IbnuPurna
•Komisaris:AbdulHadiHs
•DirekturUtama:IrwanNurhadi
•DirekturPengembanganBisnisdanTeknik:IrwanHasan
•DirekturKeuangan:HarisPrayudi
ikhtisar Keuangan per 31 desember 2013(rp miliar)
Aset 178,02
Pendapatan 205,47
ikhtisar Keuangan per 31 desember 2013(rp miliar)
Aset 63,55
Pendapatan -
properti
properti

42
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
ENTITAS ASOSIASI
TENTANG ENTITAS ASOSIASI
1. PT Trans Lingkar Kita Jaya (TLKJ) PT Trans Lingkar Kita Jaya didirikan untuk
pengusahaan ruas tol Cinere-Jagorawi. TLKJ didirikan
berdasarkan Akta No. 18 tanggal 19 Januari 2005
dibuat di hadapan Notaris Agus Madjid, SH. Akta ini
disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia dengan Surat Keputusan
No. C-03269.HT.01.01 tanggal 7 Pebruari 2006.
Perubahan Anggaran Dasar terakhir dinyatakan di
dalam Akta No. 76 tanggal 29 November 2012 dibuat
di hadapan Notaris Nanette Cahyanie Handari Adi
Warsito, SH. Akta ini disahkan oleh Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan
Surat Keputusan No. AHU-AH.01.10-42662 tanggal 30
November 2012. TLKJ berdomisili di Jakarta.
Perseroan memiliki 131.688 saham dengan nilai
nominal Rp 1.000.000 (Rupiah penuh) per saham atau
setara dengan Rp 131.688.000.000 (Rupiah penuh),
yang merupakan 21,24% kepemilikan.
2. PT Ismawa Trimitra (IT) IT didirikan untuk pengusahaan sewa gedung
perkantoran dan pengelolaan tempat istirahat di
jalan tol. IT didirikan berdasarkan Akta No. 69 tanggal
14 Juni 1995 dibuat di hadapan Notaris Imas Fatimah,
SH. Perubahan Anggaran Dasar terakhir dinyatakan
di dalam Akta No. 62 tanggal 23 Desember 2008
dibuat di hadapan Notaris Imas Fatimah, SH. Akta
ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan
No. AHU-31703.A.H.01.01 tanggal 10 Juli 2009.
IT berkedudukan di Jakarta. Perseroan memiliki
6.250.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 (Rupiah penuh)
per saham atau setara dengan Rp 6.250.000.000 (Rupiah
penuh), yang merupakan 25% kepemilikan Perseroan pada
tanggal 30 September 2013.
3. PT Jatim Marga Utama (JMU) JMU merupakan perusahaan patungan antara Perseroan
dan Pemerintah Daerah Jawa Timur. Perusahaan patungan
ini didirikan dengan maksud untuk meneruskan kelanjutan
proyek Jalan Tol Surabaya-Mojokerto yang telah terhenti
setelah Menkimpraswil mencabut izin konsesi yang diberikan
kepada PT Marga Nujyasumo Agung (MNA) melalui surat
Menkimpraswil No. 418/KPTS/M/2001 tanggal 18 Juli 2001.
Setelah Mahkamah Agung menolak pengajuan Peninjauan
Kembali dari Menkimpraswil pada 31 Maret 2005, maka hak
penyelenggaraan jalan tol dikembalikan kepada MNA. Sebagai
akibatnya, JMU tidak lagi terlibat dalam proyek jalan tol
tersebut.
4. PT Bukaka Marga Utama (BMU) Didirikan berdasarkan Akta No. 5 tanggal 17 Februari 1997
dari Notaris Sri Rahayu Sedyono, SH. Penyertaan pada BMU
dilakukan sehubungan dengan penyelenggaraan proyek
Jalan Tol Ciawi-Sukabumi. Perseroan memiliki 4,000 saham
dengan nilai nominal Rp 2.359.000 (Rupiah penuh) per saham
atau setara dengan Rp 9.436.000.000 (Rupiah penuh) yang
merupakan 20% kepemilikan. Pemegang saham mayoritas BMU
tidak dapat memberi kepastian atas pembangunan ruas jalan
tol yang telah disetujui sesuai dengan PKP. Perseroan mengakui
kerugian penurunan nilai atas penyertaan saham pada BMU
sebagai beban tahun 2005 sebesar Rp 9.435.999.000 (Rupiah
penuh).
No. Nama Entitas Kepemilikan Saham
Jasa Marga (%)
Bidang Usaha Status*
1. PT Trans Lingkar Kita Jaya 21,24 Operator Jalan Tol Beroperasi
2. PT Ismawa Trimitra 25,00 Sewa Gedung dan Pengelolaan Rest Area
Beroperasi
3. PT Jatim Marga Utama 26,00 Operator Jalan Tol Belum Beroperasi
4. PT Bukaka Marga Utama 20,00 Operator Jalan Tol Belum Beroperasi
5. PT Citra Bhakti Margatama Persada 34,83 Operator Jalan Tol Pengakhiran PKP
6. PT Citra Ganesha Marga Nusantara 30,00 Operator Jalan Tol Pengakhiran PKP
per 31 Desember 2013entItaS aSOSIaSI JaSa MaRga
* Status merupakan status pengoperasian jalan tol (untuk bidang usaha jalan tol) dan status jasa/usaha lain (untuk bidang usaha non-tol)

Menuju Pertumbuhan Berikutnya 43
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
5. PT Citra Bhakti Margatama Persada (CBMP) CBMP merupakan entitas asosiasi Perseroan. Penyertaan
pada CBMP dilakukan sehubungan dengan penyelenggaraan
proyek jalan tol JORR Seksi E2-E3-N (Cikunir-Cakung-Cilincing-
Tanjung Priok) untuk jangka waktu 33 tahun yang berakhir
pada tahun 2028. Perseroan memiliki 56.787.000 saham
dengan nilai nominal Rp 1.000 (Rupiah penuh) per saham
atau setara dengan Rp 56.787.000.000 (Rupiah penuh) yang
merupakan 34,83% kepemilikan. Pembangunan jalan tol
oleh CBMP dibiayai dari fasilitas pinjaman sindikasi bank.
Krisis ekonomi telah menyebabkan ketidakpastian terhadap
kemampuan CBMP dalam menyelesaikan kewajibannya pada
saat jatuh tempo dan dalam merealisasikan fasilitas pinjaman
untuk pembiayaan jalan tol tahap konstruksi. Restrukturisasi
perbankan yang dilakukan terhadap sebagian dari kreditur
CBMP telah mengakibatkan penghentian pelaksanaan
pembangunan jalan tol. Adanya surat Perseroan kepada CBMP
No. AA.02.1009 tanggal 25 JuIi 2000 mengenai pengakhiran
PKP No. 96 tanggal 16 Desember 1995 mengakibatkan
penyertaan Perseroan pada entitas asosiasi ini tidak memiliki
nilai ekonomis. Perseroan mengakui kerugian penurunan nilai
penyertaan saham pada CBMP pada tahun 2000 sebesar Rp
56.786.999.000 (Rupiah penuh).
6. PT Citra Ganesha Marga Nusantara (CGMN) Penyertaan pada CGMN dilakukan sehubungan dengan
penyelenggaraan proyek Jalan Tol Cikampek-Padalarang.
Perseroan memiliki 5.310 saham dengan nilai nominal Rp
1.841.000 (Rupiah penuh) per saham atau setara dengan
Rp 9.775.710.000 (Rupiah penuh) yang merupakan 30%
kepemilikan. Berdasarkan surat Perseroan kepada CGMN No.
AA.HK01.1273 tanggal 25 Juli 2001 mengenai pengakhiran
PKP No. 297 sebagai tindak lanjut dari Surat Keputusan
Menteri Pemukiman dan Prasarana Wilayah Republik
Indonesia (Menkimpraswil) No. 417, tanggal 18 Juli 2001
mengenai pencabutan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum
Republik Indonesia No. 321/KPTS/1994, tanggal 24 Oktober
1994 mengenai Pemberian Izin Kerjasama Penyelenggaraan
Jalan Tol Cikampek-Padalarang kepada Perseroan dalam
bentuk usaha patungan dengan CGMN mengakibatkan
penyertaan Perseroan pada entitas asosiasi ini tidak memiliki
nilai ekonomis. Perseroan mengakui kerugian penurunan
nilai penyertaan saham pada CGMN sebagai beban tahun
2001 sebesar Rp 16.914.266.000 (Rupiah penuh).

44
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
WILAYAH OPERASI DAN PROYEK-PROYEK BARU JALAN TOL BARU
Lokasi ruas-ruas jalan tol yang dioperasikan Perseroan di
seluruh Indonesia dapat dilihat pada peta sebagai berikut:
PETA LOKASI RUAS-RUAS JALAN TOL JASA MARGA
JABODETABEK & JAWA BARAT•Jagorawi:59,0Km•Jakarta-Tangerang:33Km•Ulujami-PondokAren:5,55Km•JakartaInnerRingRoad:23,55Km•ProfDr.Ir.Sedyatmo:14,3Km•Jakarta-Cikampek:83,0Km•JakartaOuterRingRoad:43Km•Cikampek-Padalarang:58,5Km•Padalarang-Cileunyi:64,4Km•Palikanci:26,3Km•BogorOuterRingRoad:11,0Km•Cengkareng-Kunciran:14,2Km•KunciranSerpong:11,2Km•JORRW2Utara:7,67Km
JAWA TENGAH•Semarang:24,75Km•Semarang-Solo:72,64Km
SUMATERA UTARA•Belmera:42,7Km
BALI•NusaDua-Ngurahrai-Benoa:10Km
JAWA TIMUR•Surabaya-Gempol:34,15Km•Surabaya-Mojokerto:36,3Km•Gempol-Pandaan:13,61Km
KETERANGAN:Ruas-ruas jalan tol Perseroan yang telah beroperasi secara penuh
Ruas-ruas jalan tol baru Perseroan, baik yang belum beroperasi maupun yang telah beroperasi secara bertahap, yaitu:1. BORR Seksi 1 (3,8 km), beroperasi sejak 23 November 2009; 2. Surabaya-Mojokerto Seksi 1A (2,3 km), beroperasi sejak 05 September
2011;3. Semarang-Solo Seksi 1 (10,8 km), beroperasi sejak 12 November 2011; 4. Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa (10 km), beroperasi sejak 24 September
2013; dan5. JORR W2 Utara Ruas Kebon Jeruk-Ciledug (5,7 km), beroperasi sejak 27
Desember 2013.
JAVA
SUMATERA
KALIMANTAN
SULAWESI
MALUKU
PAPUA

Menuju Pertumbuhan Berikutnya 45
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
KONSESI-KONSESI YANG DIMILIKI PERSEROAN
Ruas-ruas jalan tol yang dimiliki Perseroan memiliki masa konsesi yang berkisar antara 35 sampai dengan 45 tahun.
Sebanyak 13 ruas jalan tol yang dioperasikan Perseroan mempunyai konsesi 40 tahun dimulai sejak tahun 2005 (kecuali
JORR Seksi S). Sehingga sampai dengan akhir tahun 2013, masa konsesi yang dimiliki oleh Perseroan masih panjang.
Sampai dengan akhir tahun 2013, status dan masa konsesi ruas-ruas jalan tol Perseroan adalah sebagai berikut:
taBel KOnSeSI RUaS-RUaS Jalan tOl JaSa MaRga
No. ruas Operator Panjang (Km)
Tahun Mulai
Konsesi
Masa Konsesi
Status
1. Jagorawi (Jakarta-Bogor-
Ciawi)
Cabang Jagorawi 59 2005 40 Beroperasi sejak 1978
2. Prof. Dr. Ir. Sedyatmo Cabang Cawang-
Tomang-Cengkareng
14 2005 40 Beroperasi sejak 1984
3. Jakarta Inner Ring Road
(JIRR)
Cabang Cawang-
Tomang-Cengkareng
24 2005 40 Beroperasi sejak 1987
4. Jakarta-Cikampek Cabang Jakarta-
Cikampek
83 2005 40 Beroperasi sejak 1988
5. Jakarta-Tangerang Cabang Jakarta-
Tangerang
33 2005 40 Beroperasi sejak 1984
6. Padaleunyi (Padalarang-
Cileunyi)
Cabang Purbaleunyi 64 2005 40 Beroperasi sejak 1990
7. Cipularang (Cikampek-
Purwakarta-Padalarang)
Cabang Purbaleunyi 59 2005 40 Beroperasi sejak 2003
8. Palikanci (Palimanan-
Kanci)
Cabang Palikanci 26 2005 40 Beroperasi sejak 1998
9. Semarang Cabang Semarang 25 2005 40 Beroperasi sejak 1983
10. Surabaya-Gempol Cabang Surabaya-
Gempol
49 2005 40 Beroperasi sejak 1986
11. Belmera (Belawan-
Medan-Tanjung Morawa)
Cabang Belmera 43 2005 40 Beroperasi sejak 1986
12. Jakarta Outer Ring Road
(JORR) *)
PT Jalantol Lingkarluar
Jakarta
43 2005 40 Beroperasi sejak 1991
13. Ulujami-Pondok Aren PT Jalantol Lingkarluar
Jakarta
6 2005 40 Beroperasi sejak 2001
14. Bogor Outer Ring Road
(BORR)
PT Marga Sarana Jabar 11 2009 45 Beroperasi sejak 2009
• Seksi1SentulSelatan-
Kedung Halang (3,8
km): beroperasi sejak 23
November 2009
• Seksi2AKedung
Halang-Kedung Badak:
pembebasan lahan dan
konstruksi
15. JORR W2 Utara PT Marga Lingkar
Jakarta
7,7 2005 40 Beroperasi sejak 2013 Seksi
Kebon Jeruk-Ciledug

46
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Catatan: *) Tidak termasuk JORR Seksi S
16. Cengkareng-Kunciran PT Marga Kunciran
Cengkareng
14,2 -
(konstruksi
belum
dimulai)
35 Pembebasan lahan
17. Kunciran-Serpong PT Marga Trans
Nusantara
11,2 -
(konstruksi
belum
dimulai)
35 Pembebasan lahan
18. Semarang-Solo PT Trans Marga Jateng 72,6 2010 45 Beroperasi sejak 2011
• TahapISeksi1
Semarang-Ungaran
(10,8 km): beroperasi
sejak 12 November 2011
• TahapISeksi2Ungaran-
Bawen: pembebasan
lahan dan konstruksi
19. Surabaya-Mojokerto PT Marga Nujyasumo
Agung
36,3 2007 42 Beroperasi sejak 2011
• Seksi1AWaru-
Sepanjang: beroperasi
sejak 05 September
2011
• Seksi1B,2,3dan4
Sepanjang-Mojokerto:
pembebasan lahan dan
konstruksi
20. Gempol-Pasuruan PT Trans Marga Jatim
Pasuruan
34,1 2013 45 Pembebasan lahan
21. Gempol-Pandaan PT Jasamarga Pandaan
Tol
13,6 2012 35 Pembebasan lahan dan
konstruksi
22. Nusa Dua-Ngurah Rai-
Benoa
PT Jasamarga Bali Tol 10 2012 45 Beroperasi sejak Oktober
2013
No. ruas Operator Panjang (Km)
Tahun Mulai
Konsesi
Masa Konsesi
Status

Menuju Pertumbuhan Berikutnya 47
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
ALAMAT KANTOR CABANG, ENTITAS ANAK DAN ENTITAS ASOSIASI JASA MARGA
No. Kantor alamat Telepon/Fax/email
1. Cabang Jagorawi Jln. Raya Taman Mini Indonesia Indah
Jakarta 13560
Tel.: 62 21 841 3632, 840 0732
Fax.: 62 21 840 0055
e-mail: [email protected]
2. Cabang Cawang-Tomang-Cengkareng Plaza Tol Cililitan
Jln. Cililitan Besar
Jakarta 13510
Tel.: 62 21 8088 7227
Fax.: 62 21 8088 7228
e-mail: [email protected]
3. Cabang Jakarta-Cikampek Jln. Teuku Umar, Sepanjang Jaya Rawa
Lumbu
Bekasi 17114
Tel.: 62 21 821 6515, 8243 0045/48
Fax.: 62 21 821 6507
e-mail: [email protected]
4. Cabang Jakarta-Tangerang Plaza Tol Tangerang
Jln. Raya Serpong
Tangerang, Banten 15001
Jawa Barat
Tel.: 62 21 5575 3904/6237
Fax.: 62 21 5575 4029
e-mail: [email protected]
5. Cabang Palikanci Jln. Jend. Sudirman No. 138
Ciperna, Cirebon 45171
Tel.: 62 231 489 800, 484 268
Fax.: 62 231 483 457
e-mail: [email protected]
6. Cabang Purbaleunyi Plaza Tol Pasteur
Jln. Dr. Djundjunan No. 257
Bandung 40164
Tel.: 62 22 200 0867/68
Fax.: 62 22 201 1433
e-mail: [email protected]
7. Cabang Semarang Plaza Tol Manyaran
Jln. Tol Semarang
Semarang 50147
Tel.: 62 24 760 6012/14
Fax.: 62 24 762 3940
e-mail: [email protected]
8. Cabang Surabaya-Gempol Plaza Tol Kota Satelit
Jln. Mayjen. Sungkono
Surabaya 60189
Tel.: 62 31 567 9401/2008
Fax.: 62 31 732 9941
e-mail: [email protected]
9. Cabang Belmera Jln. Simpang Tanjung No. 1A
Medan 20241
Tel.: 62 61 661 1701/2920
Fax.: 62 61 661 1055
e-mail: [email protected]
10. Unit Bisnis Rest Area Jalan Tol Purbaleunyi KM 88 Jalur B
Sukatani Purwakarta 41167
Tel.: 62 264 8280388
Fax.: 62 264 8260288
KantOR CaBang Dan UnIt BISnIS

48
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
ENTITAS ANAK
No. Kantor alamat Telepon/Fax/email
1. PT Jalantol Lingkarluar
Jakarta
Plaza Tol Jati Asih
Bekasi 17423
Tel.: 62 21 822 3232
Fax.: 62 21 820 5151
e-mail: [email protected]
2. PT Marga Sarana Jabar Plaza Tol Sentul Barat
Jalan Tol Lingkar Luar Bogor 16710
PO BOX 2012
Tel.: 62 251 837 1310 ,
833 3375
Fax.: 62 251 834 6232
3. PT Trans Marga Jateng Jln. Murbei No. 1
Sumur Boto Banyumanik
Semarang
Jawa Tengah
Tel.: 62 24 747 5735
Fax.: 62 24 747 5735
4. PT Marga Nujyasumo Agung Jln. Pagesangan Baru No. 9 Surabaya Tel.: 62 31 829 7696/32
Fax.: 62 31 827 5419
Kantor Jakarta:
Tel.: 62 21 798 0394/7640
Fax.: 62 21 799 4694, 798 0464
5. PT Jasamarga Bali Tol Ikat Plaza
Jln. By Pass I Gusti Ngurah Rai No. 505
Pemogan 80221
Denpasar
Bali
Tel.: 62 361 725326
Fax.: 62 361 725327
6. PT Marga Lingkar Jakarta Plaza Pondok Indah 3 Blok B No. 7
Jln. T. B. Simatupang
Jakarta
Tel.: 62 21 75900256
Fax.: 62 21 7660547
7. PT Transmarga Jatim
Pasuruan
Perumahan Pondok Mutiara Blok A7
Sidoarjo
Jawa Timur
Tel.: 62 31 8955707
Fax.: 62 31 8955707
8. PT Jasamarga Pandaan Tol Perum Pondok Mutiara Blok BK No. 12
Sidoarjo
Jawa Timur
Tel.: 62 31 8073542
Fax. : 62 31 8073542
9. PT Marga Kunciran
Cengkareng
Ruko Business Park Tangerang City No. A 19
Jln. Jend. Sudirman No. 1 Cikokol
Tangerang 15117
Tel.: 62 21 5578 2453
Fax.: 62 21 5578 2456
10. PT Marga Trans Nusantara Ruko Bidex Blok H. No. 7
Jln. Pahlawan Seribu, BSD City
Tangerang
Tel.: 62 21 5315 4680
Fax.: 62 21 5315 4681
11. PT Sarana Marga Utama Komplek Bina Marga No.2
RT 001/RW 05 Kel. Cipayung,
Kec. Cipayung, Jakarta Timur 13840
Tel.: 62 21 844 4640
Fax.: 62 21 845 987 68
12. PT Jasamarga Properti Plaza Tol Taman Mini Indonesia Indah
Jln. Jasa Marga RT 008/002
Kel. Dukuh, Kec. Kramat Jati
Jakarta Timur
Tel.: 62 21 841 3632, 840 0732

Menuju Pertumbuhan Berikutnya 49
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
ENTITAS ASOSIASI
LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL
No. Kantor alamat Telepon/Fax/email
1. PT Trans Lingkar Kita Jaya Jln. Gas Alam Kp. Pedurenan RT/RW.06/07
Kel. Harjamukti, Kec. Cimanggis
Depok 16954
Tel.: 62 21 8775 7676
Fax.: 62 21 8775 0141
e-mail: [email protected]
2. PT Ismawa Trimitra Graha Iskandarsyah
Jln. Iskandarsyah Raya 66 C, Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12160
Tel.: 62 21 7207 5858
Fax.: 62 21-7209 935
e-mail: [email protected]
3. PT Jatim Marga Utama Jln. Puncak Permai Utr II 15 Gadel,
Sukomanunggal
Surabaya 60188
Jawa Timur
Tel.: 62 31 7344 279
4. PT Bukaka Marga Utama Jln. Raya Pasar Minggu Kav. 17-A
Jakarta
Tel.: 62 21 7944 386
Fax.: 62 21-7944 376
Lembaga BIRO ADMINISTRASI EFEK (BAE)PT Datindo Entrycom
Alamat Puri Datindo – Wisma SudirmanJln. Jend.Sudirman Kav. 34-35Jakarta 10220Tel.: 62 21 570 9009Fax.: 62 21 570 9026
Lembaga PERUSAHAAN PEMERINGKATPT Pemeringkat Efek Indonesia
Alamat Panin Tower Senayan City 17th FloorJln. Asia Afrika Lot 19, Jakarta 10720Tel.: 62 21 7278 2380Fax.: 62 21 7278 2370
Lembaga AKUNTAN PUBLIKAryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto
(RSM AAJ Associates)
Alamat Plaza ABDA, Lantai 10Jln. Jend.Sudirman Kav. 59Jakarta 12190Tel.: 62 21 5140 1340Fax.: 62 21 5140 1350
Lembaga NOTARISIr. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, SH.
Alamat Jln. Panglima Polim V 11
Melawai, Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12160
Lembaga KONSULTAN HUKUMMelli Darsa & Co.
Alamat Menara Standard Chartered 19th Floor
Jln. Prof. Dr. Satrio No. 164,
Jakarta 12950

50
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
transformasi Jasa Marga
Setelah 35 Tahun Perseroan berdiri,
Perseroan telah berhasil menjadi
pemimpin di industri jalan tol dengan
menguasasi 73% pangsa pasar jalan tol
beroperasi dan 83% pangsa pasar volume
lalu lintas transaksi di Indonesia.
Melihat potensi pertumbuhan ekonomi
di Indonesia yang diperkirakan terus
tumbuh sehingga berdampak pada
pertumbuhan masyarakat kelas menengah
dan pertumbuhan penjualan kendaraan
bermotor, serta melihat potensi bisnis
jalan tol yang masih relatif tinggi dengan
tRanSFORMaSI PeRSeROan UntUK MeMPeRKOKOH POSISI InDUStRY leaDeR DI Jalan tOl
masih banyaknya peluang pembangunan
jalan tol dan masih terus tumbuhnya
volume lalu lintas pada ruas ruas jalan
tol yang telah beroperasi serta posisi
keuangan yang kuat dan daya saing yang
tinggi untuk mendukung pertumbuhan
Perseroan, pada tahun 2013 ini
Perseroan melakukan transformasi untuk
memperkokoh posisi industry leader di
jalan tol dengan menetapkan Visi dan Misi
Perseroan untuk 2017 dan 2022.
2012Perseroan telah berhasil menjadi pemimpin di indutri jalan tol di Indonesia dengan menguasai 73% pangsa pasar jalan tol beroperasi dan 83% pangsa pasar volume lalu lintas transaksi
Misi 2013-20221. Mewujudkan Percepatan
Pembangunan Jalan Tol2. Menyediakan Jalan Tol yang Efisien
dan Andal3. Meningkatkan Kelancaran Distribusi
Barang dan Jasa
2017Menjadi Perusahaan Pengembang dan Operator Jalan Tol Terkemuka di Indonesia
2022Menjadi Salah Satu Perusahaan Terkemuka di Indonesia
Melihat potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia, potensi bisnis jalan tol yang luas,
serta pencapaian Perseroan yang telah berhasil menjadi pemimpin industri jalan di Indonesia
maka ditetapkan Visi Perseroan pada 2013 dan 2017

Menuju Pertumbuhan Berikutnya 51
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Untuk mencapai Visi dan Misinya, Jasa Marga
mengembangkan strategi-strategi sebagai berikut:
PENGEMBANGAN BISNIS LAINMengembangkan usaha lain yang secara strategis memperkuat pengembangan dan pengoperasian Jalan Tol dan untuk
meningkatkan Pendapatan Usaha dengan memanfaatkan Sumber Daya Perusahaan
PENGEMBANGAN BISNIS JALAN TOLMenambah panjang jalan tol untuk meningkatkan Nilai
Perusahaan dan untuk tetap mempertahankan Pangsa Pasar paling sedikit 50% Panjang Jalan Tol
PENGOPERASIAN JALAN TOLMengoperasikan Jalan Tol yang Efisien, Aman dan Bermutu
Tinggi untuk meningkatkan kinerja Operasional dan memberikan pelayanan yang ekselen bagi Pengguna Jalan,
Masyarakat dan Pemerintah
PENGELOLAAN KEUANGAN
Pengendalian Keuangan untuk meningkatkan Nilai Perusahaan, mendukung
pertumbuhan Perusahaan dan mempertahankan
Financial Stability
ORGANISASI DAN SDMPeningkatan Kompetensi
dan Penyiapan kader pimpinan serta karyawan
bertalenta yang mendukung Transformasi Organisasi
untuk meningkatkan Produktivitas dan
pertumbuhan perusahaan
TEKNOLOGI INFORMASI DAN REKAYASA TEKNIKPeningkatan Kompetensi
dan Penyiapan kader pimpinan serta karyawan
bertalenta yang mendukung Transformasi Organisasi
untuk meningkatkan Produktivitas dan
pertumbuhan perusahaan
KEPATUHAN DAN MANAJEMEN RISIKOPengelolaan Risiko dan Penerapan Tata Kelola
Perusahaan yang baik untuk meningkatkan kepercayaan
dan Nilai Perusahaan
OperationalExcellence
Growth
Business Diversification
FinancialSustainability Org. & Human
CapitalInnovation
GoodCorporate
Governance
VISI: Menjadi Perusahaan Pengembang Dan Operator Jalan Tol Terkemuka Di IndonesiaMISI: Mewujudkan Percepatan Pembangunan Jalan Tol, Menyediakan Jalan Tol Yang Efisien Dan Andal,
Meningkatkan Kelancaran Distribusi Barang Dan JasaTATA NILAI : Jujur, Sigap, Mumpuni, Respek
STRATEGI PERSEROAN
Mengoperasikan Jalan Tol sepanjang 738 Km pada tahun 2017 dengan Volume Lalu Lintas Transaksi 1,7 Miliar kendaraan

52
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
52
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
STRATEGI BISNIS UTAMA
STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS JALAN TOLUntuk mempertahankan posisi Perseroan
sebagai market leader dalam industri jalan
tol, Perseroan terus melakukan usaha
penambahan panjang jalan tol yang ada
melalui pembangunan ruas-ruas jalan tol
baru yang terkoneksi dengan ruas-ruas
jalan tol yang beroperasi.
Dalam menambah panjang jalannya,
selain melalui tender, Perseroan juga
mendapatkan konsesi jalan tol melalui
akuisisi maupun secara unsolicited.
Perseroan dapat mengakuisisi ruas-ruas
baru yang potensial, yang pemegang
konsesinya memiliki hambatan untuk
membangun jalan tol tersebut, terutama
jalan tol yang terletak di kota-kota besar
yang mempunyai nilai ekonomi tinggi dan
sedapat mungkin terhubung dengan jalan
tol eksisting Perseroan/Anak Perusahaan.
Jalan tol yang konsesinya didapatkan
melalui akuisisi adalah Jalan Tol Surabaya-
Mojokerto dan Jalan Tol Gempol-Pandaan.
Perseroan juga dapat mengusulkan kepada
Pemerintah pembangunan ruas tol baru
untuk dibangun (unsolicited) dimana ruas
tol tersebut tidak terdapat dalam Master
Plan jaringan jalan tol di Indonesia, namun
Perseroan menilai bahwa ruas jalan tol
tersebut layak untuk dibangun. Jalan Tol
Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa (Jalan Tol
Bali Mandara) merupakan jalan tol yang
konsesinya diperoleh secara unsolicited.
STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS LAINSelain fokus pada pengembangan bisnis
jalan tol, dalam rangka memaksimalkan
aset, Perseroan melakukan pengembangan
bisnis lain yang terkait dengan
pengembangan dan pengoperasian jalan
tol melalui pengembangan bisnis pada
koridor jalan tol dan pengembangan
bisnis yang memanfaatkan kompetensi
Perseroan.
Hal ini dilakukan dengan mengkapitalisasi
lahan yang ada menjadi area komersil,
seperti properti atau jaringan fiber optic.
Kerja sama usaha non tol ini dilakukan
secara mandiri atau dikerjasamakan
dengan mitra.
STRATEGI OPERASIONALDari sisi operasional, pelayanan yang
diberikan Perseroan difokuskan dengan
tujuan untuk memberikan jasa layanan
tol yang modern dan berkualitas. Hal
tersebut dilakukan Perseroan melalui
peralihan dari sistem yang berbasis SDM
(human-based) menjadi berbasis teknologi
(technology-based). Modernisasi peralatan
layanan transaksi dilakukan Perseroan
dengan menerapkan e-Toll Card, Gardu Tol
Otomatis (GTO), dan e-Toll Pass.
Penerapan sistem transaksi elektronik
tersebut memberikan layanan transaksi
yang lebih cepat serta memberikan
kemudahan bagi pengguna jalan tol
dengan tidak diperlukannya uang tunai
dalam bertransaksi. Teknologi e-Toll Card
dan e-Toll Pass akan terus dikembangkan
sebagai bagian dari komitmen Jasa Marga
untuk memberikan pelayanan yang
memudahkan pengguna jalan dalam
bertransaksi serta memperluas jumlah GTO
untuk transaksi dengan e-Toll Card dan
e-Toll Pass.
Dari sisi operasional, pelayanan yang diberikan Perseroan difokuskan untuk memberikan jasa layanan tol yang modern dan berkualitas.

Menuju Pertumbuhan Berikutnya 53
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya 53
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Perseroan juga menerapkan sistem
informasi dan komunikasi pelayanan
lalu lintas terpadu dan efektif, dengan
mengintensifkan pemantauan kondisi lalu
lintas secara real time melalui kamera CCTV
(closed-circuit television), mempercepat
proses penyediaan informasi terkait kondisi
lalu lintas secara real time melalui rambu
elektronik VMS (Variable Message Sign)
dan Jasa Marga Traffic Information Center,
sehingga response time bagi petugas di
lapangan dan informasi yang disampaikan
kepada pengguna jalan tersedia dengan
cepat, akurat, dan real time.
Untuk menunjang strategi-strategi di
atas, Perseroan menjalankan berbagai
kebijakan yang terkait dengan pendanaan
dan manajemen organisasi sebagai fungsi
pendukung untuk menjalankan strategi
usaha.
STRATEGI BISNIS PENDUKUNG
STRATEGI KEUANGANDalam hal strategi pendanaan, Perseroan
berusaha untuk menyiapkan dan
mendukung pertumbuhan organic melalui
diversifikasi instrumen peminjaman. Selain
itu Perseroan juga melakukan persiapan
struktur keuangan untuk mendukung
pertumbuhan unorganic.
Sumber dana Perseroan berasal dari
arus kas internal (Pendapatan Tol) serta
sumber eksternal yang dicari dari sumber
yang paling efisien dari segi biaya
dan penarikannya pun sesuai dengan
kebutuhan. Sumber dana eksternal berasal
dari pasar modal, perbankan dan pasar
uang. Setelah jalan tol beroperasi, hutang
bank akan di-refinance dengan hutang
jangka panjang lainnya yaitu dengan
menerbitkan obligasi yang mempunyai
tenor lebih panjang.
STRATEGI ORGANISASI DAN SDMUntuk mendukung pertumbuhannya,
Perseroan melakukan pengembangan
organisasi dan menyiapkan kebutuhan
sumber daya manusia melakukan
rekrutmen karyawan baru dan melakukan
pelatihan untuk meningkatkan kompetensi
karyawan.
Selain itu, untuk mendukung strategi
operasional, Perseroan melakukan
perbaikan sistem dan prosedur untuk
meningkatkan kinerja operasional
sekaligus melakukan efisiensi. Perseroan
juga melakukan pelatihan untuk
meningkatkan kualitas layanan dan
peningkatan produktivitas karyawan.
Strategi pengembangan organisasi
dilakukan dengan menjadikan Kantor
Pusat sebagai investment holding
company sementara Anak Perusahaan/
Kantor Cabang sebagai SBU (Strategic
Business Unit). Dengan strategi tersebut,
sebagian besar wewenang operasional
yang ada di Kantor Pusat didelegasikan
ke Kantor Cabang dan Anak Perusahaan
sehingga proses pengambilan keputusan
dapat menjadi lebih efisien dan efektif.
Untuk mendukung pengembangan
kompetensi karyawan, Perseroan
juga telah membentuk Jasa Marga
Development Center, unit yang fokus
dalam pengembangan kompetensi melalui
pendidikan dan pelatihan.
Sebagai upaya untuk mendorong
karyawan untuk terus berkarya,
Perseroan menerapkan sistem remunerasi
berdasarkan kompetensi yang dikaitkan
dengan kinerja serta standar yang berlaku
di industri (industry best practices).
STRATEGI INOVASIPerseroan terus berupaya melakukan
inovasi dalam memberikan pelayanan
kepada pengguna jalan tol. Rekayasa
teknik dan implementasi teknologi
informasi dalam kegiatan bisnis Perseroan
diharapkan mampu meningkatkan
efisiensi, produktivitas dan kinerja
Perseroan.
Strategi Kepatuhan dan Manajemen Risiko
Perseroan berupaya untuk melakukan
pengelolaan risiko dan penerapan
tata kelola perusahaan yang baik
untuk meningkatkan kepercayaan
para pemangku kepentingan dan nilai
perusahaan.

54
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
(dalam miliar Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
URaIan 2013 2012 2011 2010 2009
laBa RUgI KOMPReHenSIF KOnSOlIDaSI
Pendapatan Usaha 10.295 9.070 6.486 4.379 3.692
Beban Usaha (7.631) (6.095) (4.155) (2.390) (2.176)
Laba Usaha 2.663 2.975 2.330 1.988 1.516
Laba Sebelum Pajak 1.715 2.055 1.590 1.476 1.094
Beban Pajak (477) (519) (411) (292) (212)
Laba Periode Berjalan yang Dapat Diatribusikan kepada:
Pemilik Entitas Induk 1.336 1.602 1.196 1.193 993
Kepentingan Non Pengendali (98) (66) (17) (9) (15)
Total Laba (Rugi) Periode Berjalan 1.238 1.536 1.179 1.184 978
Laba Komprehensif yang Dapat Diatribusikan kepada:
Pemilik Entitas Induk 1.335 1.603 1.198 1.195 994
Kepentingan Non Pengendali (98) (66) (17) (9) (15)
Total Laba (Rugi) Komprehensif 1.237 1.536 1.180 1.186 980
Data SaHaM
Jumlah Saham yang Beredar (juta lembar)
6.800 6.800 6.775 6.775 6.775
Laba Bersih per Saham (Rupiah penuh)
197 236 177 176 147
Dividen per Saham (Rupiah penuh) * 94,24 78,88 105,69 87,91
laPORan POSISI KeUangan KOnSOlIDaSI
Total Aset 28.366 24.754 20.916 18.952 16.174
Total Liabilitas 17.499 14.966 12.555 10.593 8.429
Total Ekuitas 10.867 9.788 8.361 8.359 7.183
Belanja Modal 4.931 1.832 2.304 1.181 1.605
Investasi pada Perusahaan Asosiasi 192 176 201 201 207
Modal Kerja Bersih -1.174 -2.130 -90,78 1.612 464
RaSIO KeUangan (%)
Rasio Laba (Rugi) terhadap Aset 4,71 6,47 5,72 6,30 6,14
Rasio Laba (Rugi) terhadap Ekuitas 12,30 16,37 14,31 14,28 13,82
Rasio Laba (Rugi) terhadap Pendapatan
12,98 17,66 18,45 27,26 26,89
Rasio Lancar 76,15 67,95 97,78 165,04 115,64
Rasio Liabilitas Terhadap Ekuitas 161,03 152,90 150,00 126,71 117,34
Rasio Liabilitas terhadap Jumlah Aset 61,69 60,46 60,03 55,89 52,11
RaSIO InDUStRI
Rasio Pendapatan Tol terhadap Panjang Jalan (Rp miliar/km)
10,40 10,24 8,89 8,11 6,84
Rasio Pendapatan Tol terhadap Jumlah Karyawan (Rp penuh/orang)
1.195.063 1.099.853 939.709 812.013 667.184
*) Akan ditentukan dalam RUPS tahun 2014
Ikhtisar 2013
IKHTISAR KEUANGAN

Menuju Pertumbuhan Berikutnya 55
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
2009
2009
2009
2009
2009
2009
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2010
2010
2010
2010
2010
2010
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2013
2013
2013
2013
2013
2013
3.69
21.
516
993
2.17
61.
094
147
6.48
62.
330
1.19
6
4.15
51.
590
177
4.37
91.
988
1.19
3
2.39
01.
476
176
9.07
0 10.2
95
2.97
5
2.66
3
1.60
2
1.33
6
6.09
5
7.63
1
2.05
5
1.71
5
236
197
PenDaPatan USaHa 2009-2013(miliar rupiah)
laBa USaHa 2009-2013(miliar rupiah)
laBa PeRIODe BeRJalan Yang DaPat DIatRIBUSIKan KePaDa PeMIlIK entItaS InDUK 2009-2013(miliar rupiah)
BeBan USaHa 2009-2013(miliar rupiah)
laBa SeBelUM PaJaK 2009-2013(miliar rupiah)
laBa BeRSIH PeR SaHaM2009-2013(rupiah Penuh)

56
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
2009
16.1
74
20112010 2012 2013
20.9
16
18.9
52
24.7
54 28.3
66
aSet 2009-2013(miliar rupiah)
2009 20112010 2012 2013
7.18
3 8.36
1
8.35
9 9.78
8 10.8
67
eKUItaS 2009-2013(miliar rupiah)
2009 20112010 2012 2013
8.42
9
10.5
93
12.5
55
14.9
66
17.4
99
lIaBIlItaS 2009-2013(miliar rupiah)

Menuju Pertumbuhan Berikutnya 57
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
2009 20112010 2012 2013
0,92
1,09
0,96
1,20 1,26
VOlUMe lalU lIntaS tRanSaKSI 2009-2013(miliar transaksi kendaraan)
Keterangan 2013 2012 2011 2010 2009
Panjang Jalan Tol (km) 560 545 545 531 531
Volume Lalu Lintas Transaksi (miliar kendaraan) 1,26 1,20 1,09 0,96 0,92
Pemenuhan SPM Terpenuhi Terpenuhi Terpenuhi Terpenuhi Terpenuhi
Jumlah Pegawai Tetap (Orang) 4.875 5.075 5.154 5.303 5.443
Jumlah Petugas Pengumpulan Tol (Pultol) (Orang) 4.917 4.724 3.805 3.653 3.552
Volume Lalu Lintas Transaksi Harian Rata-rata
(kendaraan)
3.447.999 3.291.413 2.991.176 2.621.618 2.510.913
Pendapatan Tol Harian Rata-rata (ribuan Rupiah) 15.961.458 15.292.473 13.269.123 11.797.550 9.949.269
PeRKeMBangan PanJang Jalan tOl Yang KOnSeSInYa DIMIlIKI OleH JaSa MaRga (2003-2013) (Dalam Km)
2003 20082005 20102004 20092006 2011 20122007 2013
517
517
517
517
517
517
531
531
545
545
560
IKHTISAR OPERASIONAL

58
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
58
InFORMaSI HaRga & VOlUMe PeRDagangan SaHaM JSMR DI BURSa eFeK InDOneSIa PeR tRIWUlan 2007-2013
Catatan:*) Pada Triwulan 4 Tahun 2009, Perseroan melakukan Buyback sebesar 24.523.500 lembar saham dan pada Triwulan 2 Tahun 2012 Perseroan melakukan penjualan kembali saham buyback tersebut.
Tahun Kalender Harga Tertinggi
Harga Terendah
Harga Penutupan
Volume Perdagangan
(lembar)
Jumlah Saham Beredar (lembar)
Kapitalisasi Pasar
(Rp miliar)
(Rp penuh)
2007 TW IV 2.200 1.700 1.900 7.779.000 6.800.000.000 12.920
2008 TW I 2.025 1.220 1.400 844.500 6.800.000.000 9.520
TW II 1.450 1.150 1.160 2.034.500 6.800.000.000 7.888
TW III 1.380 830 1.010 667.500 6.800.000.000 6.868
TW IV 1.000 610 910 10.152.500 6.800.000.000 6.188
2009 TW I 1.060 830 900 11.740.000 6.800.000.000 6.120
TW II 1.740 900 1.550 1.768.000 6.800.000.000 10.540
TW III 1.920 1.540 1.870 6.375.000 6.800.000.000 12.716
TW IV*) 1.940 1.710 1.810 5.534.500 6.775.476.500 12.264
2010 TW I 1.900 1.660 1.790 12.074.000 6.775.476.500 12.128
TW II 2.200 1.750 2.025 7.123.000 6.775.476.500 13.720
TW III 3.375 2.000 3.200 8.456.500 6.775.476.500 21.682
TW IV 3.900 3.150 3.425 9.506.500 6.775.476.500 23.206
2011 TW I 3.575 2.925 3.400 10.509.500 6.775.476.500 23.037
TW II 3.650 3.250 3.625 16.022.000 6.775.476.500 24.561
TW III 4.275 3.400 3.975 6.335.500 6.775.476.500 26.933
TW IV 4.275 3.550 4.200 2.323.500 6.775.476.500 28.457
2012 TW I 5.150 4.125 5.150 17.973.000 6.775.476.500 34.894
TW II*) 5.700 4.875 5.400 8.058.500 6.800.000.000 36.720
TW III 6.000 5.300 5.850 10.731.500 6.800.000.000 39.780
TW IV 5.950 5.450 5.450 10.019.500 6.800.000.000 37.060
2013 TW I 5.950 5.100 5.950 17.130.000 6.800.000.000 40.460
TW II 6.950 5.700 6.050 16.095.500 6.800.000.000 41.140
TW III 6.000 5.300 5.200 11.699.000 6.800.000.000 35.360
TW IV 5.800 4.525 4.725 4.192.000 6.800.000.000 32.130
IKHTISAR SAHAM
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013

Menuju Pertumbuhan Berikutnya 59
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya 59
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Indeks LQ45ISSIIndeks 30Indeks SMinfra18
Kompas 100 Indeks SRI-KEHATI
IndeksMNC36
MSCI Global Standard Indices
Indeks ASEAN Ex-changes
Indeks FTSE
VOlUMe Dan HaRga SaHaM JaSa MaRga (JSMR) taHUn 2012 Dan 2013
KOMPaRaSI tIngKat PengeMBalIan SaHaM JSMR VS IHSg 2007-2013
Sejak tercatat di Bursa Efek Jakarta pada tanggal 12 November 2007 sampai dengan 31 Desember 2013, JSMR memberikan tingkat pengembalian sebesar 181,69%. Per 31 Desember 2013, JSMR juga tercatat dalam beberapa Indeks Lokal dan Indeks Internasional.
TW I TW ITW III TW IIITW II TW II
2012 2013
TW IV TW IV
7.000.00
6.500.00
6.000.00
5.500.00
5.000.00
4.500.00
4.000.000
20
40
60
80
100
120
140
Volume (juta saham)
Volume Harga
Rp
Indecs
-50
Dec
JSMR
Indeks Harga Saham Gabungan Bursa Efek Indonesia
Dec Dec Dec Dec Dec DecJun
2008 2009 2010 2011 2012 20132007
Jun Jun Jun Jun JunMar Mar Mar Mar Mar MarSep Sep Sep Sep Sep Sep
150
50
250
0
200
100
300
Sumber: Bloomberg
Return (%)

60
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
IKHTISAR OBLIGASI
OBLIGASI BEREDAR JASA MARGA
OBlIgaSI BeReDaR JaSa MaRga taHUn 2012
Obligasi ** Jumlah(rp Juta)
Tingkat Bunga (%)
Tahun Jatuh Tempo
Peringkat
1. Jasa Marga XI (P) 1.000.000 12,30 2013 idAA
2. JORR I * 274.260 Rata-rata SBI 3 bulan
2013 -
3. JORR II (A) * 77.377 15,25 2016 -
4. JORR II (B) * 77.377 15,25 2018 -
5. JORR II (C) * 104.400 15,50 2021 -
6. Jasa Marga XII (Q) 1.000.000 13,50 2016 idAA
7. Jasa Marga XIII (R) 1.500.000 10,25 2017 idAA
8. Jasa Marga XIV (JM-10) 1.000.000 9,35 2020 idAA
9. Jasa Marga I (JM-10) 500.000 Tanpa Bunga 2013 idAA
Obligasi ** Jumlah(rp Juta)
Tingkat Bunga (%)
Tahun Jatuh Tempo
Peringkat
1. JORR II (A) * 77.377 15,25 2016 -
2. JORR II (B) * 77.377 15,25 2018 -
3. JORR II (C) * 104.400 15,50 2021 -
4. Jasa Marga XII (Q) 1.000.000 13,50 2016 idAA
5. Jasa Marga XIII (R) 1.500.000 10,25 2017 idAA
6. Jasa Marga XIV (JM-10) 1.000.000 9,35 2020 idAA
7. Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap I Tahun 2013 Seri S-Seri A
700.000 8,4 2014 idAA
8. Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap I Tahun 2013 Seri S-Seri B
400.000 8,7 2016 idAA
9. Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap I Tahun 2013 Seri S-Seri C
1.000.000 8,9 2018 idAA
Keterangan: * Tidak Dicatatkan **Seluruh Obligasi Jasa Marga dicatatkan di Bursa Efek Indonesia
OBlIgaSI BeReDaR JaSa MaRga taHUn 2013
Definisi PeringkatidAA merupakan peringkat yang menggambarkan obligor memiliki kapasitas yang sangat kuat untuk memenuhi komitmen finansial jangka panjang dalam pembayaran hutangnya relatif terhadap obligor Indonesia lainnya.

Menuju Pertumbuhan Berikutnya 61
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
KRONOLOGIS PENCATATAN SAHAM DAN EMISI OBLIGASI JASA MARGA
KROnOlOgIS PenCatatan SaHaM JaSa MaRga
Tanggal aksi Korporasi Komposisi Kepemilikan
Pemerintah republik Indonesia Publik Saham Pembelian Kembali (Buyback)
Saham Seri a
Saham Seri B % Saham Seri B % Saham Seri B %
Status Sebelum IPO 1 4,759,999,999 100 - - - -
12 November 2007 IPO di Bursa Efek Jakarta
1 4,759,999,999 70 2,040,000,000 30 - -
13 Oktober 2008 - 12 Januari 2009
Pembelian Saham Kembali (Buyback)
1 4,759,999,999 70 2,015,476,500 29.6 24,523,500 0.4
05 April 2012 - 25 Juni 2012
Penjualan Kembali Saham Buyback
1 4,759,999,999 70 2,040,000,000 30 (24,523,500) -
Status per 31 Desember 2013 1 4,759,999,999 70 2,040,000,000 30 - -
KROnOlOgIS PenCatatan OBlIgaSI JaSa MaRga
Obligasi ** Jumlah(Rp Juta)
Tenor(Tahun)
Tanggal Penerbitan
(tgl-bln-thn)
Tanggal Jatuh Tempo
(tgl-bln-thn)
Peringkat Status
1. Jasa Marga I (A) 23.718 5 11-03-1983 11-03-1988 Lunas
2. Jasa Marga II/1 (B) 40.000 5 31-10-1983 31-10-1988 Lunas
3. Jasa Marga II/2 (C) 20.000 5 06-02-1984 06-02-1989 Lunas
4. Jasa Marga II/2 (D) 20.000 5 05-03-1984 05-03-1989 Lunas
5. Jasa Marga II/2 (E) 20.000 5 31-03-1984 31-03-1989 Lunas
6. Jasa Marga III/1 (F/1) 40.000 5 28-12-1984 28-12-1989 Lunas
7. Jasa Marga III/2 (F/2) 30.000 5 01-03-1985 01-03-1990 Lunas
8. Jasa Marga IV/1 (G/1) 40.000 5 27-12-1985 27-12-1990 Lunas
9. Jasa Marga IV/2 (G/2) 60.000 5 24-03-1986 24-03-1991 Lunas
10. Jasa Marga V/1 (H) 60.000 5 06-07-1987 06-07-1992 Lunas
11. Jasa Marga V/2 (I) 40.000 5 19-11-1987 19-11-1992 Lunas
12. Jasa Marga VI/1 (J) 75.000 8 20-6-1988 20-06-1996 Lunas
13. Jasa Marga VI/2 (K) 50.000 8 01-02-1989 01-02-1997 Lunas
14. Obligasi Indeks Pendapatan Tahap I
40.000 12 31-07-1989 31-07-2001 Lunas
15. Obligasi Indeks Pendapatan Tahap II
30.000 12 21-09-1989 21-09-2001 Lunas
16. Jasa Marga VII (L) 100.000 8 08-06-1990 08-06-1998 Lunas
17. Jasa Marga VIII (M) 150.000 8 27-03-2000 27-03-2008 Lunas
18. Jasa Marga IX (N) 400.000 5 12-04-2002 12-04-2007 Lunas
19. Jasa Marga X (O) 650.000 8 04-12-2002 04-12-2010 Lunas
20. Jasa Marga XI (P) 1.000.000 10 10-10-2003 10-10-2013 idAA Lunas
21. Jasa Marga I (JM-10) 500.000 3 10-12-2010 10-12-2013 idAA Lunas
Keterangan: Seluruh saham dicatatakan di Bursa Efek Indonesia

62
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
21. Jasa Marga I (JM-10) 500.000 3 10-12-2010 10-12-2013 idAA Lunas
22. JORR I *) 274.260 10 19-11-2003 19-11-2013 - Lunas
23. JORR II (A) *) 77.377 10 05-01-2006 05-01-2016 - Belum Lunas
JORR II (B) *) 77.377 12 05-01-2006 05-01-2018 - Belum Lunas
JORR II (C) *) 104.400 15 05-01-2006 05-01-2021 - Belum Lunas
24. Jasa Marga XII (Q) 1.000.000 10 06-07-2006 06-07-2016 idAA Belum Lunas
25. Jasa Marga XIII (R) 1.500.000 10 06-21-2007 06-21-2017 idAA Belum Lunas
26. Jasa Marga XIV (JM-10) 1.000.000 10 10-12-2010 10-12-2020 idAA Belum Lunas
27. Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap I Tahun 2013 Seri S-Seri A
700.000 370 hari 27-09-2013 02-10-2014 idAA Belum Lunas
Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap I Tahun 2013 Seri S-Seri B
400.000 3 27-09-2013 27-09-2016 idAA Belum Lunas
Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap I Tahun 2013 Seri S-Seri C
1.000.000 5 27-09-2013 27-09-2018 idAA Belum Lunas
Keterangan:* Tidak Dicatatkan** Semua Obligasi Jasa Marga dicatatkan di Bursa Efek Indonesia
Obligasi ** Jumlah(Rp Juta)
Tenor(Tahun)
Tanggal Penerbitan
(tgl-bln-thn)
Tanggal Jatuh Tempo
(tgl-bln-thn)
Peringkat Status

Menuju Pertumbuhan Berikutnya 63
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
KOMPOSISI KEPEMILIKAN SAHAM JSMR
KOMPOSISI KePeMIlIKan SaHaM JSMR PeR 31 DeSeMBeR 2013
PEMEGANG SAHAM YANG MEMILIKI 5% ATAU LEBIH SAHAM
PeMegang SaHaM Yang MeMIlIKI 5% ataU leBIH SaHaM
Nama Status Pemilik Jumlah Saham Persentase (%)
Negara Republik Indonesia Negara Republik Indonesia 4.760.000.000 70,000
Reksadana5,10%
Pemodal Asing13,29%
Pemerintah Indonesia70,00%
Institusi Indonesia9,61%
Perorangan Indonesia2,00%
per 31 Desember 2013
INFORMASI PEMEGANG SAHAM UTAMAPada tanggal 31 Desember 2013,Negara
Republik Indonesia sebagai Pemegang
Saham Utama memiliki satu lembar saham
Seri A Dwiwarna dan 4.760.000.000 lembar
Saham Biasa Seri B. Sebagai Pemegang
Saham Seri A Dwiwarna, Negara Republik
Indonesia memiliki hak-hak istimewa
dalam hal menambah atau mengurangi
modal dasar dan perubahan Anggaran
Dasar Perseroan, pengangkatan dan
pemberhentian anggota Direksi dan
Dewan Komisaris, penggabungan,
peleburan, pengembilalihan serta
pembubaran dan likuidasi Perseroan.

64
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
KEPEMILIKAN SAHAM DEWAN KOMISARIS, DIREKSI DAN KARYAWAN
KePeMIlIKan SaHaM DeWan KOMISaRIS, DIReKSI Dan KaRYaWan
Nama Jabatan Jumlah Saham Persentase (%)
Agoes Widjanarko Komisaris Utama 80.000 0,0012
Ibnu Purna Komisaris 10.500 0,0002
Akhmad Syakhroza Komisaris Tidak Ada 0
Joyo Winoto Komisaris Tidak Ada 0
Mayjen. (Purn). Samsoedin Komisaris Independen Tidak Ada 0
Irjen Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto
Komisaris Independen Tidak Ada 0
Adityawarman Direktur Utama 134.500 0,0020
Hasanudin Direktur Operasi 8.500 0,0001
Abdul Hadi Hs. Direktur Pengembangan Usaha 260.500 0,0038
Reynaldi Hermansjah Direktur Keuangan 360.000 0,0053
Muh Najib Fauzan Direktur SDM dan Umum 107.500 0,0016
Total Kepemilikan Saham Dewan Komisaris dan Direksi 961.500 0,0140
Kepemilikan Saham Karyawan 17.642.261 0,2595
Total Kepemilikan Saham Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan 18.603.761 0,2736
SEPULUH PEMEGANG SAHAM PUBLIK DAN OBLIGASI TERBESAR
SePUlUH PeMegang SaHaM JSMR teRBeSaR ( KePeMIlIKan SaHaM KURang DaRI 5% )
No. Nama Jumlah Saham Persentase (%)
1. PT. JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA (PERSERO)-JHT 148.751.000 2,19
2. BNYM SA/NV AS CUST OF EMPLOYEES PROVIDENT FUND-2039844119
105.806.500 1,56
3. PT. JAMSOSTEK (PERSERO) - PROGRAM NON JHT 83.834.500 1,23
4. PT TASPEN (PERSERO) - THT 58.967.500 0,87
5. PT AIA FINL - UL EQUITY 53.844.500 0,79
6. JPMORGAN CHASE BANK NA RE NON-TREATY CLIENTS - 2157804006
46.835.855 0,67
7. BBH BOSTON S/A VANGRD EMG MKTS STK INFD 37.492.500 0,55
8. REKSA DANA PANIN DANA MAKSIMA 91033.40.00 31.450.500 0,46
9. BBH LUXEMBOURG S/A FIDELITY FD, SICAV-INDONESIA FD 30.399.500 0,45
10. RD BNP PARIBAS EKUITAS - 897634000 28.254.000 0,42
per 31 Desember 2013
per 31 Desember 2013

Menuju Pertumbuhan Berikutnya 65
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
SePUlUH PeMegang OBlIgaSI JORR II (a) teRBeSaR
No. Nama Jumlah Efek Persentase (%)
1. PT Bank Panin Tbk 64.256.977.177,50 83,04
2. PT Bank Bukopin 4.454.792.142,15 5,76
3. Bank DKI 3.319.366.427,74 4,29
4. PT Bank Panin Tbk 3.157.411.315,79 4,08
5. Arjuna Finance 431.548.517,06 0,56
6. Depkeu RI cq. DJKN cq. Ditjen Kekayaan Negara Lain2
265.904.628,31 0,34
7. Depkeu RI cq. DJKN cq. Ditjen Kekayaan Negara Lain3
202.881.838,48 0,26
8. PT Bank Windu Kentjana 201.204.507,31 0,26
9. PT Bank Mega Tbk 189.200.595,34 0,24
10. PT Bank Mega Tbk 189.200.595,34 0,24
SePUlUH PeMegang OBlIgaSI JORR II (B) teRBeSaR
No. Nama Jumlah Efek Persentase (%)
1. PT Bank Panin Tbk 64.256.977.177,50 83,04
2. PT Bank Bukopin 4.454.792.142,15 5,76
3. Bank DKI 3.319.366.427,74 4,29
4. PT Bank Panin Tbk 3.157.411.315,79 4,08
5. Arjuna Finance 431.548.517,06 0,56
6. Depkeu RI cq. DJKN cq. Ditjen Kekayaan Negara Lain2
265.904.628,31 0,34
7. Depkeu RI cq. DJKN cq. Ditjen Kekayaan Negara Lain3
202.881.838,48 0,26
8. PT Bank Windu Kentjana 201.204.507,31 0,26
9. PT Bank Mega Tbk 189.200.595,34 0,24
10. PT Bank Mega Tbk 189.200.595,34 0,24
SePUlUH PeMegang OBlIgaSI JORR II (C) teRBeSaR
No. Nama Jumlah Efek Persentase (%)
1. PT Bank Panin Tbk 85.675.969.570,00 82,07
2. PT Bank Bukopin 5.939.722.856,20 5,69
3. Bank DKI 4.425.821.903,65 4,24
4. PT Bank Panin Tbk 4.209.881.754,39 4,03
5. Bpk. Wiantono 1.230.410.599,54 1,18
6. Arjuna Finance 575.398.022,74 0,55
7. Depkeu RI cq. DJKN cq. Ditjen Kekayaan Negara Lain2
354.539.504,42 0,34
8. Depkeu RI cq. DJKN cq. Ditjen Kekayaan Negara Lain2
270.509.117,97 0,26
9. PT Bank Windu Kentjana 268.272.676,41 0,26
10. PT Bank Mega Tbk 252.267.460,45 0,24
per 31 Desember 2013
per 31 Desember 2013
per 31 Desember 2013

66
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
SePUlUH PeMegang OBlIgaSI JaSa MaRga XII (Q) teRBeSaR PeR 31 DeSeMBeR 2013
No. Nama Jumlah Efek Persentase (%)
1. PT. Jamsostek (Persero) - Program JHT. 207.000.000.000 20,70
2. PT Taspen (Persero) - THT 150.000.000.000 15,00
3. BCA- TREASURY DEPT 100.000.000.000 10,00
4. Dana Pensiun Pertamina 100.000.000.000 10,00
5. DP BNI 51.000.000.000 5,10
6. Dana Pensiun PLN 50.000.000.000 5,00
7. DP. Telkom 50.000.000.000 5,00
8. REKSA DANA DANAREKSA INVESTA FLEKSI VI 42.000.000.000 4,20
9. DANA PENSIUN BRI 30.000.000.000 3,00
10. Dana Pensiun Garuda Indonesia 19.000.000.000 1,90
SePUlUH PeMegang OBlIgaSI JaSa MaRga XIII (R) teRBeSaR PeR 31 DeSeMBeR 2013
No. Nama Jumlah Efek Persentase (%)
1. PT Taspen (Persero) - THT 323.000.000.000 21,53
2. BCA- TREASURY DEPT 231.000.000.000 15,40
3. PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO)-DIVISI TREASURY
100.000.000.000 6,67
4. PT. Jamsostek (Persero) - Program JHT. 74.000.000.000 4,93
5. REKSA DANA BAHANA MAXIMA DINAMIS 2 66.000.000.000 4,40
6. DANA PENSIUN BRI 60.000.000.000 4,00
7. PT (PERSERO) ASURANSI KESEHATAN INDO-NESIA
50.000.000.000 3,33
8. Dana Pensiun Pertamina 35.000.000.000 2,33
9. Dana Pensiun Garuda Indonesia 32.000.000.000 2,13
10. AAA OPTIMAL INCOME FUND 30.000.000.000 2,00
SePUlUH PeMegang OBlIgaSI JaSa MaRga XIV (JM-10) teRBeSaR PeR 31 DeSeMBeR 2013
No. Nama Jumlah Efek Persentase (%)
1. PT. Jamsostek (Persero) - Program JHT. 230.000.000.000 23,00
2. PERSERO ASURANSI KESEHATAN INDONESIA 100.000.000.000 10,00
3. BCA- TREASURY DEPT 90.000.000.000 9,00
4. PT. JASA RAHARJA (PERSERO) 80.000.000.000 8,00
5. PT AJ BRINGIN JIWA SEJAHTERA 58.000.000.000 5,80
6. PT ASURANSI ASTRA BUANA 35.000.000.000 3,50
7. REKSADANA OPTIMA PENDAPATAN ABADI 30.000.000.000 3,00
8. RDPT TRIM Performa Dinamis Terbatas 29.900.000.000 2,99
9. BNI TREASURY 25.000.000.000 2,50
10. REKSA DANA MANDIRI INVESTA INVESTA DANA PENDAPATAN OPTIMAL
25.000.000.000 2,50

Menuju Pertumbuhan Berikutnya 67
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
SePUlUH PeMegang OBlIgaSI BeRKelanJUtan I JaSa MaRga taHaP I taHUn 2013 SeRI S-SeRI ateRBeSaR PeR 31 DeSeMBeR 2013
No. Nama Jumlah Efek Persentase (%)
1. PT Bank Mandiri 150.000.000.000 21,43
2. RD MANDIRI INVESTA PASAR UANG 115.000.000.000 16,43
3. REKSA DANA EASTSPRING INVESTMENTS CASH RESERVE 72.000.000.000 10,29
4. BDI Treasury ALM Family 60.000.000.000 8,57
5. REKSA DANA MANULIFE INDONESIA MONEY MARKET FUND 60.000.000.000 8,57
6. PT Bank DBS Indonesia - GFM 40.000.000.000 5,71
7. DPLK AVIVA INDONESIA FD A1 34.000.000.000 4,86
8. PT BANK RIAU KEPRI 32.000.000.000 4,57
9. Treasury bank bjb 25.000.000.000 3,57
10. Reksa Dana Schroder Dana Likuid A/C. 94474-4000 17.000.000.000 2,43
SePUlUH PeMegang OBlIgaSI BeRKelanJUtan I JaSa MaRga taHaP I taHUn 2013 SeRI S-SeRI B teRBeSaR PeR 31 DeSeMBeR 2013
No. Nama Jumlah Efek Persentase (%)
1. PT. MANDIRI SEKURITAS 72.000.000.000 18,00
2. PT Bank CIMB Niaga Tbk. 60.000.000.000 15,00
3. PT Bank DBS Indonesia - GFM 60.000.000.000 15,00
4. PT AIA FINANCIAL 50.000.000.000 12,50
5. DP. Jasa marga 30.000.000.000 7,50
6. DPLK Bank BNI 25.000.000.000 6,25
7. PT BANK RIAU KEPRI 20.000.000.000 5,00
8. YAYASAN KESEJAHTERAAN PEGAWAI PT BRI 20.000.000.000 5,00
9. Treasury bank bjb 10.000.000.000 2,50
10. AJB Bumiputera 1912 Permata 10.000.000.000 2,50
SePUlUH PeMegang OBlIgaSI BeRKelanJUtan I JaSa MaRga taHaP I taHUn 2013 SeRI S-SeRI C teRBeSaR PeR 31 DeSeMBeR 2013
No. Nama Jumlah Efek Persentase (%)
1. PT. MANDIRI SEKURITAS 200.000.000.000 20,00
2. PT. Jamsostek (Persero) - Program NON JHT 100.000.000.000 10,00
3. DPLK Bank BNI 70.000.000.000 7,00
4. PT. Bank Internasional Indonesia 50.000.000.000 5,00
5. Dana Pensiun Perkebunan 50.000.000.000 5,00
6. PT. Askrindo 50.000.000.000 5,00
7. PT. JASA RAHARJA (PERSERO) 50.000.000.000 5,00
8. PT Bank CIMB Niaga Tbk. 50.000.000.000 5,00
9. PT INDONESIA INFRASTRUCTURE FINANCE 50.000.000.000 5,00
10. DP BNI 30.000.000.000 3,00

68
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
68
Sosialisasi Penerapan Whistleblowing System untuk Memperkuat GCG Dalam rangka implementasi roadmap GCG, dilakukan implementasi Whistleblowing System yang dimulai dengan sosialisasi penerapan Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing System) di seluruh unit kerja terkait, baik di Kantor Pusat maupun di Kantor Cabang. Penerapan Whistleblowing System ini diharapkan mampu menjadi sarana pengendalian dan penanganan masalah pelanggaran tata kelola perusahaan.
Pengoperasian E-toll pass di Gerbang Tol KapukMenteri BUMN Dahlan Iskan bersama Direktur Utama Jasa Marga Adityawarman danDirekturUtamaBankMandiriZulkifliZainimeresmikanpengoperasianlajurkhusus pembayaran tol untuk pengguna e-Toll pass di Gerbang Tol Kapuk. Pada lajur khusus ini, pengguna e-Toll pass dapat membayar tol tanpa berhenti, dengan kecepatan kendaraan rata-rata 20 km/jam.
FEBRUARI
MARET
01
07
Family Gathering Jasa MargaJasa Marga mengadakan Family Gathering di Bumi Perkemahan Cibubur yang dihadiri oleh karyawan dan keluarga karyawan Jasa Marga. Kegiatan yang diadakan dalam rangka memperingati HUT Jasa Marga ke-35 ini diharapkan dapat menyatukan karyawan dan manajemen sehingga dapat untuk sama-sama memajukan perusahaan.
MARET10
Pelatihan Petugas Operasional oleh Kopassus Dalam rangka meningkatkan motivasi serta pembinaan disiplin dan mental bagi para petugas operasional, Jasa Marga bekerjasama dengan Batalyon 23 Grup 2 Kopassus mengadakan Pelatihan Achievement Motivation Training di Markas Batalyon 23 Grup 2, Bogor.
APRIL14-20
Menteri PU Meninjau Progres Proyek Jalan Tol di Jawa TimurDalam rangka percepatan pembangunan infrastruktur jalan tol, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto melakukan kunjungan langsung ke proyek-proyek pembangunan jalan tol di Jawa Timur untuk melihat progres pembangunan jalan tol dan mendapatkan masukan secara langsung kendala-kendala yang dihadapi di lapangan.
FEBRUARI21
Peluncuran Visi, Misi dan Tata Nilai Baru dalam Acara Jasa Marga AwardDalam rangka transformasi Perusahaan dilakukan peluncuran Visi, Misi dan Tata Nilai Perusahaan yang baru yang dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan Jasa Marga Award. Jasa Marga Award merupakan ajang kompetisi rutin tahunan untuk memilih dan memberikan penghargaan bagi karyawan dan cabang yang memiliki kinerja terbaik.
MARET06
Peristiwa Penting
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian

Menuju Pertumbuhan Berikutnya 69
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
69
Penerbitan Obligasi untuk Refinancing dan Ekspansi Perseroan Dalam rangka refinancing obligasi yang jatuh tempo dan mendukung ekspansi Perseroan, Jasa Marga mengadakan Public Expose Penerbitan Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap I Tahun 2013 Seri S dengan nilai Rp 2,1 triliun yang dibagi menjadi 3 seri dengan nilai, tingkat bunga dan waktu jatuh tempo yang berbeda.
SEPTEMBER02
Peresmian Jalan Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa (Jalan Tol Bali Mandara)Jalan tol di atas laut di Bali sepanjang 12 km diresmikan oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono. Jalan tol yang diberi nama Jalan Tol Bali Mandara ini merupakan 100% hasil karya anak bangsa dan resmi beroperasi untuk publik pada tanggal 01 Oktober 2013.
SEPTEMBER23
Rapat Umum Pemegang Saham TahunanJasa Marga mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan 2013 di Hotel Dharmawangsa.
APRIL29
Jasa Marga Raih Indonesia Service Quality Award 2013Dalam ajang Service Quality Award 2013 yang diselenggarakan Carre-Center for Customer Satisfaction & Loyalty (Carre – CCSL) dan Majalah Service Excelence ini, Jasa Marga memperoleh Service Quality Gold Award 2013 untuk kategori Toll Road.
MEI28
Jasa Marga Raih The 1st Rangking of Indonesia The Best Public Companies Category TransportationJasa Marga memperoleh penghargaan dari ajang Wealth Added Creator Award 2013 yang diselenggarakan oleh Majalah SWA dan Stern Steward & Co. Jasa Marga berhasil menjadi The 1st Rangking of Indonesia The Best Public Companies Based On Wai dan 19th Rangking of Indonesia The Best Public Companies Based on Wai (overall) 2013 Category Transportation.
JUNI27
Kerjasama Pengendalian Gratifikasi dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)Dalam rangka meningkatkan kualitas GCG, Jasa Marga menandatangani MoU dengan KPK untuk membangun sistem pengendalian gratifikasi. KPK memberikan bantuan dalam bentuk assessment atas kesiapan Jasa Marga untuk menjalankan program pengendalian gratifikasi serta bimbingan teknis kepada Tim Program Pengendalian Gratifikasi (PPG).
JULI11
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya

70
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
70
Peristiwa Penting
Penandatanganan MoU Tol Atas Laut Jakarta-SurabayaBertempat di Plaza Sarinah diadakan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) Persiapan Rencana Kerjasama Pengusahaan Jalan Tol Atas Laut Jakarta-Surabaya oleh 19 Direksi BUMN yang tergabung dalam Konsorsium Pembangunan Jalan Tol Atas Laut Jakarta-Surabaya dimana Jasa Marga sebagai koordinator dari konsorsium tersebut.
OKTOBER03
Penyesuaian Tarif Tol 11 RuasSebagai wujud komitmen Pemerintah untuk melakukan penyesuaian tarif secara berkala bagi ruas-ruas tol yang sudah dinilai memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM), 11 ruas jalan tol Jasa Marga mengalami penyesuaian tarif yang besarnyadisesuaikandenganlajuinflasi.
OKTOBER11
Jasa Marga Raih Penghargaan di Bidang Human Capital Jasa Marga menerima penghargaan sebagai Best CEO Commitment on Human Capital Management dan Best of Human Capital Initiative (Career Management) di ajang Indonesia Human Capital Study (IHCS) yang diadakan oleh Dunamis Human Capital bekerja sama dengan Majalah Business Review. IHCS dilaksanakan untuk mengukur keefektivitasan pengelolaan Human Capital yang diterapkan di berbagai perusahaan di Indonesia.
DESEMBER05
Jasa Marga Raih Dua Penghargaan Kategori BUMN Infrastruktur dan Implementasi GCG Berdaya Saing Terbaik Di penghujung tahun 2013, Jasa Marga kembali menorehkan prestasi dengan meraih penghargaan Anugerah BUMN 2013 pada dua kategori yaitu BUMN Infrastruktur Berdaya Saing Terbaik dan Implementasi GCG BUMN Terbuka Berdaya Saing Terbaik versi BUMN Track.
DESEMBER06
Jasa Marga Raih Penghargaan Indonesia Trusted CompaniesJasa Marga kembali menorehkan tinta emas di ajang Indonesia Good Corporate Governance Award 2013. Bertempat di Ballroom Hotel Intercontinental Jakarta, Jasa Marga berhasil meraih penghargaan Indonesia Trusted Company yang diikuti 776 perusahaan publik, BUMN, BUMD, Perusahaan Swasta dan Lembaga Bisnis Syariah.
DESEMBER16
Pengoperasian Ruas Tol JORR W2 Utara Ruas Kebon Jeruk-Ciledug Di akhir tahun 2013, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto didampingi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo meresmikan pengoperasian Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road West 2 (JORR W2) Utara Ruas Kebon Jeruk-Ciledug sepanjang 5,7 km.
DESEMBER27
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian

Menuju Pertumbuhan Berikutnya 71
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Leading up to the next growth 71
Jakarta, 26 Februari 2013Indonesia Quality &
Productivity Award
predikat Emerging Industry
Leader dari Indonesia Quality
& Productivity Management
Association (IQPMA).
Jakarta, 04 Maret 2013Penghargaan dari Komite
Olahraga Nasional Indonesia
atas kepedulian Jasa Marga
terhadap mantan atlet
berprestasi Indonesia.
Jakarta, 07 Maret 2013Contact Center Service
Excellence Award (CCSEA)
untuk Jasa Marga Traffic
Information Center (JMTIC)
dengan predikat Excellent
dalam Service Performance
untuk kategori Public
Service. Penghargaan ini
diberikan oleh Carre-Canter
for Customer Satisfaction &
Loyalty dan Majalah Service
Excellence.
Jakarta, 19 Mei 2013Penghargaan dari Kementerian
Negara BUMN atas pencapaian
kinerja dan terobosan yang
dilakukan Jasa Marga dalam
mempercepat pembangunan
Jalan Tol Bali Mandara.
Jakarta, 19 Mei 2013Kementerian Negara BUMN
memberikan penghargaan
kepada Jasa Marga atas
pencapaian kinerja dan
terobosan yang dilakukan
dalam Penggagas Proyek
Monorel.
Jakarta, 19 Mei 2013Penghargaan dari
Kementerian Negara
BUMN atas pencapaian
kinerja dan terobosan
yang dilakukan Jasa
Marga dalam Pelaksanaan
Program BUMN Peduli.
Jakarta, 28 Mei 2013Service Quality Gold Award
2013 untuk kategori Toll
Road dari Carre-Center for
Customer Satisfaction &
Loyalty (Carre – CCSL) dan
Majalah Service Excelence.
Jakarta, 27 Juni 2013Wealth Added Creator Award
Penghargaan Wealth Added
Creator Award dari Majalah
SWA dan Stern Steward & Co.
sebagai The 1st Rangking
of Indonesia The Best Public
Companies Based On Wai dan
19th Rangking of Indonesia
The Best Public Companies
Based on Wai (overall) 2013
Category Transportation.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Penghargaan yang Diterima Perseroan

72
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Jakarta, 02 Juli 2013Bisnis Indonesia Award
2013 (BIA 2013)
Kategori Sektor
Infrastruktur, Transportasi
dan Utilitas Terbaik dari
Harian Bisnis Indonesia.
Jakarta, 18 Juli 2013The 9th National Customer
Service Championship 2013
kategori Most Empowered
Team Leader, Most Improved
Frontliner serta Case Study
of The Year 2013 dari
Carre Centre for Customer
Satisfaction & Loyalty (Carre
CCSL).
Jakarta, 31 Juli 2013Sustainable and Responsible
Invesment Index (SRI) KEHATI
Appreciation 2013
dari Yayasan KEHATI.
Jakarta, 31 Juli 2013BUMN Marketing Award 2013
penghargaan Bronze kategori
tactical dan penghargaan Silver
kategori strategic.
Jakarta, 28 Agustus 2013MNC Bussiness Award
Kategori The Best
Emiten Transportation,
Communication, Electric,
Gas Services, Highway
Management Services
Industry.
Jakarta, September 2013Indonesia’sTop50Company
Excellent Achievement
diselenggarakan oleh Koran
Sindo.
Jakarta, 24 September 2013Anugerah Business Review
2013 sebagai The Best Potential
CEO of The Year 2013 kategori
Visionary, Peringkat III The Best
Operation Management of
The Year 2013, Peringkat III The
Best GCG Implementation of
The Year 2013, Peringkat III The
Best Corporation for Learning
Organization of The Year 2013
serta penghargaan sebagai The
Best Corporate of The Year 2013
Peringkat IV.
Jakarta, 30 Oktober 2013Best State-Owned Enterprises
2013 dalam acara The 5th
IICD Corporate Govenance
Conference and Award.
72
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Penghargaan yang Diterima Perseroan
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian

Menuju Pertumbuhan Berikutnya 73
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Jakarta, 30 Oktober 2013The 4th Infobank Award 2013
sebagai BUMN Kategori
Industri Non Keuangan
dengan Predikat Sangat
Bagus atas Kinerja Keuangan.
Jakarta, 06 Oktober 2013Global Performance Excellent
Award World Class Large
Service Organization dari Asia
Pacific Quality Organization.
Jakarta, 05 Desember 2013Indonesia Human Capital
Study (IHCS) sebagai Best CEO
Commitment on Human Capital
Management dan Best of
Human Capital Initiative (Career
Management) yang diadakan
oleh Dunami Human Capital
bekerja sama dengan Majalah
Business Review.
Jakarta, 06 Desember 2013Anugerah BUMN 2013
Peringkat III BUMN
Infrastruktur Berdaya Saing
Terbaik dan Peringkat III
GCG Terbaik kategori BUMN
Terbuka.
Jakarta, 16 Desember 2013Indonesia Good Corporate
Governance Award 2013
Indonesia Trusted Companies.
taBel SeRtIFIKaSI MUtU PengOPeRaSIan Jalan tOl JaSa MaRga
SERTIFIKASI MUTU PENGELOLAAN JALAN TOL
Seluruh Kantor Cabang Jasa
Marga telah mendapatkan
sertifikat mutu pengoperasian
jalan tol.
No. Cabang Sertifikasi ISO Sejak
(tgl-bln-thn)
Masa Validitas/Berlaku Sertifikat ISO 9001:2008
(tgl-bln-thn)
1. Jagorawi 10-01-2000 23-08-0211 s.d. 23-08-2014
2. Surabaya-Gempol 19-04-2001 19-04-2013 s.d. 19-04-2016
3. Palikanci 21-07-2004 21-07-2013 s.d. 21-07-2016
4. Belmera 12-10-2004 12-10-2013 s.d. 12-10-2016
5. Jakarta-Tangerang* 22-12-2004 22-12-2010 s.d. 22-12-2013
6. Semarang 06-01-2005 06-01-2011 s.d. 06-01-2014
7. Jakarta-Cikampek 04-02-2005 04-02-2011 s.d. 04-02-2014
8. Cawang-Tomang-Cengkareng 15-02-2005 15-02-2011 s.d. 15-02-2014
9. Purbaleunyi* 22-12-2005 22-12-2010 s.d. 22-12-2013* Proses resertifikasi sudah dilakukan, namum sertifikat belum dikeluarkan oleh SGS.
73
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya

74
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
74
Transformasi Perusahaan untuk memperkokoh posisi Perusahaan sebagai Industry Leader dalam Bisnis Jalan Tol
laporan Dewan Komisaris
laporan Manajemen
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
74

Menuju Pertumbuhan Berikutnya 75
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
PEMEGANG SAHAM YANG TERHORMAT,
Pertama-tama kami mengucapkan puji
syukur ke hadirat Allah SWT atas segala
berkah dan rakhmat-Nya sehingga
tugas-tugas Dewan Komisaris sepanjang
tahun 2013 dapat dilalui dengan baik.
Seiring dengan berakhirnya tahun buku
2013 tersebut, bersama ini kami laporkan
pelaksanaan tugas-tugas pengawasan dan
pemberian saran/rekomendasi terhadap
pengelolaan Perseroan untuk tahun 2013.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham
Luar Biasa Jasa Marga pada tanggal 30
Januari 2012, susunan anggota Dewan
Komisaris tidak mengalami perubahan,
dengan komposisi yang terdiri dari 1 (satu)
orang anggota Komisaris sebagai Komisaris
Utama, 3 (tiga) orang anggota Komisaris,
dan 2 (dua) orang anggota Komisaris
Independen. Dalam rangka meningkatkan
efisiensi dan efektifitas fungsi pengawasan
dan pemberian nasehat, dilakukan
pembagian tugas masing-masing anggota
Komisaris sebagaimana diatur dalam Surat
Keputusan Dewan Komisaris No. KEP-
0031/II/2012 tanggal 20 Februari 2012.
Selain itu, Dewan Komisaris juga telah
menetapkan indikator kinerja kunci (key
performance indicator/KPI) berlandaskan
pada beberapa parameter sesuai dengan
Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-
01/MBU/2011 tanggal 01 Agustus 2011
yang kemudian dijabarkan lebih lanjut
melalui Surat Keputusan Sekretaris Menteri
Negara BUMN No. SK-16/S.MBU/2012
tanggal 06 Juni 2012 tentang Indikator/
Parameter Penilaian dan Evaluasi atas
Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang
Baik (Good Corporate Governance) pada
BUMN. Sebagai gambaran dapat kami
sampaikan bahwa KPI Dewan Komisaris
agoes WidjanarkoKomisaris Utama
Agoes WidjanarkoKomisaris Utama
tahun 2013 terdiri dari 7 (tujuh) perspektif
dan 18 indikator kinerja. Langkah-langkah
ini dilakukan dengan tujuan agar selalu
tercipta peningkatan kinerja Dewan
Komisaris dalam mengemban pelaksanaan
tugas pengawasan dan pemberian
nasihat kepada Direksi dalam pengelolaan
Perseroan.
Berdasarkan hasil self assessment evaluasi
capaian KPI Dewan Komisaris tahun
2013 diperoleh skor KPI sebesar 93,78%,
lebih baik dibanding capaian tahun lalu
sebesar 91,08%. Selain itu, berdasarkan
hasil penilaian dari Konsultan Independen
terhadap pelaksanaan Tata Kelola
Perusahaan yang Baik (Good Corporate
Menuju Pertumbuhan Berikutnya

76
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Governance/GCG) di lingkungan
Dewan Komisaris, skor
capaian GCG juga mengalami
peningkatan, dari sebelumnya
94,60% pada tahun 2012
meningkat menjadi 95,01%
pada tahun 2013. Kinerja positif
ini tercapai berkat kerja sama
yang baik Dewan Komisaris dan
Direksi serta jajaran manajemen
sehingga berbagai rekomendasi
perbaikan sesuai hasil penilaian
tahun 2012 dapat dijalankan dan
pada saat bersamaan berbagai
capaian kinerja sebelumnya tetap
dapat dipertahankan.
Sepanjang tahun 2013,
pencapaian positif juga diraih
dalam bidang keuangan dan
pengembangan usaha. Hal ini
tercapai berkat kerjasama dan
kerja keras Direksi dan jajaran
manajemen di bawahnya serta
pengawasan yang efektif dan
intensif dari Dewan Komisaris.
Dalam bidang keuangan,
pendapatan tol dan non tol
berhasil meningkat dan dibarengi
dengan efisiensi usaha. Capaian Efisiensi
usaha perlu mendapatkan perhatian
tersendiri mengingat tekanan kenaikan
biaya yang meningkat dibanding tahun
lalu. Salah satunya adalah peningkatan
biaya Sumber Daya Manusia terkait
dengan kebijakan Pemerintah untuk
menghapuskan tenaga alih daya. Selain
itu, beban investasi juga meningkat
mengingat saat ini Perseroan sedang
dalam tahap ekspansi dimana 9
(sembilan) proyek konstruksi jalan tol
baru sedang dalam tahap pengerjaan.
Dengan berbagai kondisi ini, Perseroan
masih mampu mencatat Laba Bersih
tahun 2013 sebesar Rp1.336,32 miliar,
menurun bila dibandingkan tahun 2012
yang mencapai Rp1.602,09 miliar. Namun
capaian Laba Bersih tahun 2013 tersebut
15,72% lebih tinggi dari target tahun 2013.
Prospek keuangan Perseroan ke depan
juga akan semakin baik seiring dengan
diturunkannya beban bunga hutang
melalui program refinancing yang dibiayai
dengan penerbitan obligasi sebesar Rp2,1
triliun pada bulan September tahun 2013.
Capaian keuangan ini diimbangi dengan
kinerja pengembangan usaha yang pada
Usaha pengembangan yang dilakukan Perusahaan berdampak positif dengan terus bertumbuhnya Asset Perusahaan
tahun 2013 berhasil menyelesaikan dan
mengoperasikan 2 (dua) proyek jalan
tol baru. Pertama, Jalan Tol Nusa Dua-
Ngurah Rai-Benoa sepanjang 10 km. Jalan
tol ini sangat penting untuk membantu
mengurangi kepadatan lalu lintas di Bali,
khususnya pada jalur sepanjang Nusa
Dua-Bandara Ngurah Rai-Tanjung Benoa.
Selain itu, jalan tol ini juga merupakan
salah satu infrastruktur pendukung yang
dipersiapkan oleh Pemerintah untuk
menyukseskan pelaksanaan konferensi
APEC di Bali. Kedua, Jalan Tol JORR W2
Utara Seksi 1-3 (Kebon Jeruk-Ciledug).
Saat ini, berkat kerja sama dan kerja keras
berbagai pihak, sebagian besar kendala
lahan pada Seksi 4 Ciledug-Ulujami
telah dapat diselesaikan. Diharapkan
pada paruh pertama tahun 2014, Seksi 4
Ciledug-Ulujami telah dapat diselesaikan
dan dioperasikan sehingga jaringan
JORR (Jakarta Outer Ring Road) dapat
sepenuhnya beroperasi. Ruas Jalan Tol
JORR W2 Utara sangat strategis karena
diperkirakan dapat mengurangi kemacetan
dan kepadatan lalu lintas Jalan Tol Dalam
Kota Jakarta secara signifikan, sehingga
akan meningkatkan kelancaran arus

Menuju Pertumbuhan Berikutnya 77
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
barang dan jasa serta manusia di wilayah
DKI Jakarta dan sekitarnya. Selain kedua
tol tersebut, Dewan Komisaris senantiasa
mendorong agar penyelesaian proyek-
proyek jalan tol lainnya akan selesai sesuai
dengan jadwal yang telah ditetapkan pada
tahun 2014, seperti Jalan Tol Gempol-
Pandaan (13,6 km), Jalan Tol Semarang
Solo Ruas Ungaran-Bawen (12,3 km), JORR
W2 Utara Seksi 4 Ciledug-Ulujami (2 km),
BORR Seksi 2A Kedung Halang-Kedung
Badak (1,95 km), dan Gempol-Pasuruan
Ruas Gempol-Rembang (13,9 km).
Permasalahan utama yang selama ini
dihadapi dalam penyelesaian jalan tol
baru adalah lambatnya pembebasan
lahan. Dengan melihat pada kompleksitas
permasalahan pembebasan lahan,
Dewan Komisaris selalu memberikan
masukan-masukan kepada Direksi serta
memfasilitasi koordinasi dengan instansi
terkait untuk membantu penyelesaian
masalah-masalah dalam pembebasan
lahan. Koordinasi dan komunikasi
yang harmonis antara para pemangku
kepentingan pembebasan lahan terbukti
menjadi kunci dalam mempercepat
pembebasan lahan. Langkah-langkah
ini akan dilanjutkan untuk menjaga
agar target Perseroan dalam menambah
panjang jalan tol dapat terpenuhi. Selain
itu, penyelesaian jalan-jalan tol baru sesuai
target juga merupakan salah bentuk
dukungan kepada Pemerintah dalam
hal pembangunan infrastruktur untuk
memperlancar arus barang dan jasa, serta
mendukung realisasi program MP3EI
Pemerintah.
Kebijakan Pemerintah yang giat
mendorong pembangunan infrastruktur
untuk pengembangan kawasan dan
pertumbuhan ekonomi tersebut, pada
satu sisi mencerminkan adanya prospek
positif bagi bisnis jalan tol. Namun pada
saat bersamaan juga berarti semakin
meningkatnya persaingan dalam bisnis
jalan tol. Oleh karena itu, Dewan Komisaris
senantiasa mendorong Direksi untuk
memperdalam dan meningkatkan kualitas
kajian proyek-proyek investasi sebagai
dasar dalam melakukan investasi sesuai
dengan kebijakan dan strategi investasi
yang telah digariskan Dewan Komisaris.
Perkembangan bisnis yang dinamis
juga menuntut Perseroan senantiasa
peka dalam menangkap peluang dan
sekaligus melakukan adaptasi terhadap
perubahan lingkungan bisnis. Sejalan
dengan hal tersebut, pada tahun 2013,
telah dilakukan review terhadap Rencana
Jangka Panjang Perseroan yang kemudian
hasilnya ditetapkan dalam Rencana
Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) Tahun
2013-2017 dan menjadi pedoman dalam
penyusunan RKAP tahun 2014. RJPP 2013-
2017 dan RKAP 2014 tersebut kemudian
disosialisasikan kepada seluruh Kepala
Cabang, Unit Kerja, dan Direksi Anak-anak
Perusahaan Jasa Marga dimana Jasa Marga
sebagai pemegang saham mayoritas.
Selain penambahan panjang jalan
tol, Dewan Komisaris juga selalu
menempatkan aspek pemenuhan Standar
Pelayanan Minimal (SPM) sebagai prioritas
utama. Ini merupakan tanggung jawab
Perseroan dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat pengguna jalan tol.
Dalam kerangka pemenuhan SPM ini,
Dewan Komisaris dan Direksi senantiasa
berupaya agar SPM ruas-ruas jalan tol
yang dikelola Jasa Marga dapat memenuhi
standar yang telah ditetapkan BPJT dan
bahkan lebih tinggi. Sejalan dengan
langkah ini, maka telah dilakukan review
terhadap sistem pemenuhan SPM, yang
kemudian dibarengi dengan berbagai
upaya peningkatan kapasitas SDM
dalam rangka pemenuhan human capital
readiness dan berbagai upaya lainnya,
termasuk perbaikan sistem pemeliharaan
jalan tol.
Dalam hal operasi jalan tol untuk
meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat, Dewan Komisaris juga
mendorong agar pemanfaatan teknologi
informasi dalam system pembayaran
jalan tol dapat diperluas. Langkah
konkrit yang dilakukan adalah dengan
memperbanyak pemasangan GTO (Gardu
Tol Otomatis) untuk meningkatkan
penetrasi e-Toll Card dan penggunaan OBU
(On Board Unit). Dengan memperbanyak
GTO diharapkan akan meningkatkan
kelancaran transaksi dan mengurangi
kemacetan akibat antrian pada saat
melakukan transaksi pembayaran tol.
Langkah ini juga merupakan salah satu
upaya meningkatkan pendapatan tol.
Pemasangan GTO ini diharapkan terus
meningkat dan ditargetkan akan mencapai
80% pada akhir tahun 2015.
Dewan Komisaris juga memberikan
perhatian yang tinggi terhadap
pendapatan usaha lain (non tol). Potensi
pengembangan bisnis non tol, baik yang
bersifat mendukung pelayanan jalan
tol maupun yang berupa pemanfaatan/
optimalisasi nilai bisnis dari akses jalan tol,
sangat menjanjikan. Pendapatan usaha
lain ini dapat menjadi pengaman (buffer)
terhadap pendapatan ruas-ruas jalan
tol yang baru beroperasi yang biasanya
pada tahap-tahap awal masih mengalami
defisit karena traffic yang baru terbentuk.
Dalam perkembangannya, pendapatan
non tol pada tahun 2013 meningkat secara
signifikan bila dibandingkan tahun-tahun
sebelumnya. Pendapatan non tol tahun
2013 mencapai Rp508,20 miliar, meningkat
hingga lebih dari 2 kali dibanding capaian
tahun 2012 sebesar Rp 143,47 miliar. Dalam
hal ini, Dewan Komisaris telah melakukan
review dan memberikan rekomendasi
terkait penajaman kebijakan dan strategi
investasi usaha lain, termasuk mengkaji
aspek legal dan administrasi. Pada tahun
2013, juga telah dibentuk Anak Perusahaan
di bidang properti serta menyarankan

78
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
perlunya repositioning terhadap
bisnis inti Anak Perusahaan
non tol di bidang pemeliharaan
jalan tol. Langkah-langkah ini
akan kembali dipertajam dan
dilanjutkan pada tahun 2014 agar
pencapaian pendapatan usaha
lain tahun 2014 sesuai target yang
telah ditetapkan.
Pemegang Saham yang
terhormat, selain hal-hal yang
kami sampaikan di atas, pada
kesempatan ini kami juga
akan melaporkan mengenai
hasil pemenuhan pelaksanaan
kewajiban-kewajiban lain
dari Dewan Komisaris dalam
mengawasi dan memberikan
nasihat kepada Direksi yang
mencakup hal-hal sebagai berikut:
PENILAIAN ATAS KINERJA DIREKSIMengacu pada Kontrak
Manajemen antara Direksi dengan
Dewan Komisaris Tahun 2013
dan melalui evaluasi dan kajian
atas Laporan-laporan Manajemen
Triwulan 1, 2, 3 dan 4 Tahun
2013, Dewan Komisaris dapat
melakukan penilaian atas kinerja
korporat dan kinerja individual
Direksi dalam bidangnya
masing-masing. Pada umumnya
capaian KPI masing-masing
Direksi telah melampaui target
dan mendapatkan penilaian
“baik“ atau “cukup memuaskan“.
Berdasarkan hasil penilaian
tersebut, Dewan Komisaris berpandangan
bahwa Direksi telah melakukan dengan
baik pengelolaan Perseroan pada tahun
2013.
Ke depan, Dewan Komisaris tetap meminta
agar Direksi senantiasa mencermati
perkembangan situasi ekonomi,
perubahan lingkungan bisnis, serta
persaingan usaha yang semakin ketat.
Permasalahan pengadaan lahan menjadi
perhatian utama agar penyelesaian
proyek-proyek jalan tol baru dapat tepat
waktu. Selain itu, Dewan Komisaris selalu
menekankan agar pemenuhan SPM
selalu memperhatikan tingkat kepuasan
pengguna jalan tol yang dicerminkan dari
hasil survey pelanggan. Hal ini karena
pemenuhan SPM bukan hanya sebatas
pemenuhan persyaratan kenaikan tarif,
namun lebih pada pemenuhan kepuasan
pengguna jalan tol sebagai wujud
penjabaran dari Visi, Misi, dan Tata Nilai
Perseroan.
PANDANGAN ATAS PROSPEK USAHA YANG DISUSUN DIREKSIPerkembangan yang cukup dinamis
dalam bisnis jalan tol dan persaingan
yang semakin ketat menuntut adanya
penajaman kebijakan dan strategi serta
perubahan-perubahan target jangka
panjang perusahaan. Hal tersebut telah
dilakukan dengan melakukan revisi
terhadap RJPP tahun 2010-2014 menjadi
RJPP tahun 2013-2017. Dalam RJPP 2013-
2017, dilakukan penajaman kebijakan,
strategi dan penyesuaian sasaran
jangka panjang Perseroan dengan tetap
mengedepankan pada pertumbuhan aset
yang dibarengi dengan pertumbuhan
ekuitas dan pendapatan. Dalam RJPP
tersebut, Jasa Marga ditargetkan untuk
mengoperasikan jalan tol sepanjang 747
km dengan pendapatan di atas Rp9,9
triliun, sehingga dapat meningkatkan laba
dan memberikan pelayanan prima bagi
para pengguna jalan tol.
Secara umum juga dapat kami laporkan
bahwa pengawasan terhadap realisasi
pencapaian sasaran-sasaran RKAP tahun
2013 dilakukan secara ketat sesuai dengan
Program Kerja Dewan Komisaris Tahun
2013. Pada Semester I Tahun Buku 2013
dilakukan review dan evaluasi, khususnya
terhadap realisasi Capex dan biaya
operasional Perseroan tahun 2013. Hasil
evaluasi yang berupa masukan-masukan
dan rekomendasi untuk mempertajam
pencapaian target sasaran usaha, dan
meningkatkan efektivitas serta efisiensi
usaha agar Laba Usaha dan Laba Bersih
Perseroan tercapai sesuai target. Masukan
dan rekomendasi atas review RKAP Tahun
2013 juga dipakai sebagai bahan masukan
Direksi dalam menetapkan strategi,
sasaran dan asumsi dalam menyiapkan
usulan RKAP Tahun 2014, sehingga usulan
dapat selesai pada waktunya, yaitu 60
hari sebelum berakhirnya tahun anggaran
berjalan. Usulan dimaksud telah dikaji
secara mendalam oleh Dewan Komisaris
dengan dibantu oleh Komite Audit dan
Komite Investasi dan Risiko Usaha. Setelah
melalui kajian dan pembahasan yang
mendalam akhirnya, RKAP Tahun 2014
ditetapkan pada awal bulan November
2013.

Menuju Pertumbuhan Berikutnya 79
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Sebagai upaya untuk mendorong
penyelesaian jalan-jalan tol baru dan
pemenuhan SPM pada ruas-ruas yang
telah beroperasi, Dewan Komisaris secara
rutin melakukan kunjungan ke Cabang
dan Proyek-proyek Jalan Tol Baru. Selain
itu, pembahasan dan evaluasi progres
penyelesaian proyek jalan tol baru telah
ditetapkan sebagai salah satu agenda
dalam Rapat Gabungan Dewan Komisaris-
Direksi yang dilaksanakan 1 (satu) kali
dalam sebulan. Langkah-langkah ini
dimaksudkan untuk meningkatkan
efektifitas pengawasan Dewan Komisaris
dan sekaligus mempercepat realisasi dan
tindak lanjut terhadap saran, masukan dan
rekomendasi Dewan Komisaris terhadap
berbagai permasalahan yang dihadapi
di lapangan. Hal ini dapat terlihat dari
beroperasinya 2 (dua) ruas tol baru pada
tahun 2013, yaitu Jalan Tol Nusa Dua-
Ngurah Rai-Benoa (Jalan Tol Bali Mandara)
di Bali, serta Jalan Tol JORR W2 Utara Seksi
1, 2, dan 3 (Kebon Jeruk-Ciledug). Selain
melalui penyelesaian jalan-jalan tol baru,
Dewan Komisaris juga mendorong Direksi
untuk melakukan penambahan jalan tol
melalui melalui program akuisisi ruas-ruas
jalan tol baru, khususnya ruas-ruas tol yang
terhenti kelanjutannya namun mempunyai
tingkat kelayakan finansial memadai dan
berdampak strategis bagi pengembangan
kawasan.
PENUTUPSebagai akhir dari laporan Dewan
Komisaris tahun 2013, dapat kami
laporkan bahwa Dewan Komisaris telah
membantu dan mengarahkan Direksi
dalam mempersiapkan RUPS Tahunan
Tahun Buku 2012 sehingga RUPS
telah diselenggarakan dengan baik
sesuai dengan jadwal dan materi yang
direncanakan. Dalam RUPS tersebut juga
telah disetujui penunjukan Kantor Akuntan
Publik, yang pengadaannya dilakukan oleh
Dewan Komisris, untuk mengaudit tahun
buku 2013. Selain itu, untuk mendukung
penerapan Tata Kelola Perusahaan yang
Baik (GCG) khususnya di lingkungan
Dewan Komisaris, seluruh rekomendasi
dari hasil penilaian konsultan GCG tahun
2012 telah dipenuhi dan dilaksanakan oleh
Dewan Komisaris, salah satunya dengan
melakukan revisi Buku Pedoman (Board
Manual) Dewan Komisaris dan Direksi.
Pada kesempatan yang baik ini, ijinkan
kami untuk menyampaikan ucapan
selamat dan terima kasih atas kerja sama
dan keberhasilan Direksi beserta seluruh
jajarannya dalam meningkatkan kinerja
Perseroan tahun buku 2013. Ucapan
terima kasih juga kami sampaikan kepada
seluruh pemangku kepentingan atas
dukungan dan kerja samanya selama
ini. Kami berharap pola kerja sama yang
telah terjalin dengan baik ini dapat terus
dipelihara dan ditingkatkan lagi demi
kepentingan Perseroan pada tahun-
tahun mendatang, dan tentunya terus
memberikan kontribusi positif bagi
masyarakat, bangsa dan negara Indonesia.
Akhir kata, bersama Direksi dan seluruh
jajaran PT Jasa Marga (Persero) Tbk., kami
senantiasa berkomitmen membangun
dan menjadikan Jasa Marga sebagai aset
nasional yang berkembang dengan baik di
masa kini dan yang akan datang.
Agoes WidjanarkoKomisaris Utama
Ibnu PurnaKomisaris
Mayjen. (Purn). SamsoedinKomisaris Independen
Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron PrimantoKomisaris Independen
Akhmad SyakhrozaKomisaris
Joyo WinotoKomisaris

80
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
• MenjabatsebagaiKomisarisUtamaberdasarkanKeputusanRUPSLuarBiasatanggal 30 Januari 2012.
• MenyelesaikanpendidikanS1TeknikSipilBidangKonstruksidiInstitutTeknologiSepuluh Nopember, Surabaya (1979) dan S2 bidang Infrastructure Planning di University Stuttgart, Jerman Barat (1987).
• SaatinijugamenjabatsebagaiSekretarisJenderalKementerianPekerjaanUmum (2008-sekarang). Sebelumnya pernah menjabat sebagai Komisaris Utama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (2007-2012), Direktur Jenderal Cipta Karya, Departemen Pekerjaan Umum (2005-2008), Staf Ahli Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah (Kimpraswil) Bidang Sosial Budaya dan Peran Masyarakat (2003-2005) dan Direktur Pembiayaan Perumahan, Direktorat Jenderal Permukiman, Departemen Kimpraswil (2001-2003).
• Usiaper31Desember2013adalah59tahun.
• MenjabatsebagaiKomisarisberdasarkanKeputusanRUPSLuarBiasatanggal 30 Januari 2012.
• MenyelesaikanpendidikanS1EkonomidiUniversitasAirlanggaSurabaya,dan meraih gelar S2 Master of Arts dari University of Flinders, Australia.
• SaatinijugamenjabatsebagaiWakilSekretarisKabinet(2011-Sekarang).Sebelumnya selain menjabat sebagai Sekretaris Kementerian Sekretaris Negara (2010) dan Deputi Menteri Sekretaris Negara Bidang Dukungan Kebijakan (2007-2010), juga menjabat sebagai Komisaris Utama PT Kawasan Berikat Nusantara (2007-2012).
• Usiaper31Desember2013adalah59tahun.
• MenjabatsebagaiKomisarisberdasarkanSuratKeputusanMenteriNegaraBUMN No. 33/MBU/2006 Tanggal 14 Maret 2006, masa jabatan Komisaris diperpanjang berdasarkan keputusan RUPS Luar Biasa 17 Maret 2011. Dan dipilih kembali sebagai Komisaris berdasarkan Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 30 Januari 2012.
• MenyelesaikanpendidikanS1AkuntansidiFakultasEkonomiUniversitasIndonesia (1987), S2 bidang Accounting, Finance and Information System di Cleveland State University, Ohio, USA (1991), S3 bidang Organization Behavior and Management Accounting di Faculty of Business and Public Management Edith Cowan University, Perth, Australia (2002).
• SaatinijugamenjabatsebagaiTenagaAhliKeuanganSKKMigas,AnggotaBadan Supervisi Bank Indonesia (Maret 2010-sekarang), Staf Pengajar Tetap Fakultas Ekonomi Unversitas Indonesia pada Program S1, S2 dan S3 (1986-sekarang) dan Guru Besar Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (2004-sekarang). Pernah menjabat sebagai Deputi Pengendalian Keuangan SKK Migas (2011-2013), Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (2009-2011), Kepala Pusat Pengembangan Akuntansi FEUI (2002-Juli 2009), Tenaga Ahli Badan Pemeriksa Keuangan RI (2005-2007) dan Penasehat Ekonomi & Investasi Gubernur Provinsi Lampung (2006). Sebelumnya pernah berkarir di Citibank Jakarta (1989-1990), Bimantara Group (1988-1989) dan Kantor Akuntan Publik Amir Abadi Jusuf (1986-1988).
• Usiaper31Desember2013adalah50tahun.
ProfilDewan Komisaris
AGOES WIDJANARKOKomisaris Utama
IBNU PURNAKomisaris
AKHMAD SYAKHROZAKomisaris

Menuju Pertumbuhan Berikutnya 81
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
• MenjabatsebagaiKomisarissejaktanggal09Januari2008berdasarkan
Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 09 Januari 2008.
• MeraihgelarPhD(BidangEkonomiPolitikSumberDayadanWilayah)dari
Department of Resource Development, Michigan State University, USA (1995).
• PernahmenjabatsebagaiKepalaBadanPertanahanNasionalRepublik
Indonesia (Juli 2005-Juni 2012). Sebelumnya menjabat Direktur Pangan,
Pertanian, dan Pengairan Badan Perencanaan Nasional (Bappenas) Republik
Indonesia; Kepala Biro Pangan, Pertanian dan Pengairan Bappenas; dan
Kepala Biro Kerjasama Ekonomi Luar Negeri Bappenas. Saat ini masih aktif
sebagai Direktur Senior Brighten Institute Bogor, dan sebagai Dosen di Institut
Pertanian Bogor.
• Usiaper31Desember2013adalah52tahun.JOYO WINOTOKomisaris
• MenjabatsebagaiKomisarisberdasarkanSuratKeputusanMenteriNegara
BUMN No. 33/MBU/2006 Tanggal 14 Maret 2006, masa jabatan Komisaris
diperpanjang berdasarkan keputusan RUPS Luar Biasa 17 Maret 2011. Dan
diangkat kembali sebagai Komisaris Independen berdasarkan Keputusan RUPS
Luar Biasa tanggal 30 Januari 2012.
• MeraihgelarsarjanadibidangAdministrasiNegaradanMagisterManajemen
dari Universitas Philipina (UPI).
• KariermiliterpentingsebelumnyapernahmenjabatsebagaiKoordinatorStaf
Ahli KASAD (1996), Kepala Dinas Penelitian dan Pengembangan Angkatan Darat
(1995), Komandan Pusat Kesenjataan Artileri AD (1993), Komandan Resort Militer
162 Kodam Udayana (1988), Komandan Pusat Pendidikan Artileri AD (1985),
Komandan Resimen dari ARMED 2 KOSTRAD (1983) dan Komandan Distrik
Militer, Komandan Batalion ARMED. Sebelumnya pernah juga menjadi Komisaris
PT Telekomindo Prima Bhakti (2000), Anggota Dewan Perwakilan Rakyat
Republik Indonesia (1997-1999) serta Widyaiswara Utama Lemhanas (1996).
• Usiaper31Desember2013adalah71tahun.
MAYJEN. (PURN). SAMSOEDIN Komisaris Independen
• DiangkatmenjadiKomisarisberdasarkanSuratKeputusanMenteriNegara
BUMN No. RIS-292/D.VI.MBU/2007 tanggal 12 September 2007. Menjabat
kembali sebagai Komisaris Independen berdasarkan Keputusan RUPS Luar
Biasa tanggal 30 Januari 2012.
• MenyelesaikanpendidikanS1diFakultasHukumUniversitasLampungdan
S2 Magister Hukum Universitas Lampung. juga merupakan lulusan Akademi
Kepolisian tahun 1973 dan Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) tahun 1981,
Sekolah Staf & Pimpinan POLRI (Sespimpol) di Lembang Jawa Barat (1985-
1986), Sekolah Staf & Komando Gabungan ABRI (Seskogab) di Bandung, Jawa
Barat (1995-1996).
• adalahPurnawirawanPOLRIdenganjabatanterakhirsebagaiGubernur
Akademi Kepolisian di Semarang dengan pangkat Inspektur Jenderal Polisi.
juga pernah menjabat sebagai Kapolda Lampung (2002) dan Kapoltabes
Medan (1996).
• Usiaper31Desember2013adalah64tahun.
IRJEN. POLISI (PURN.) MICHAEL DENDRON PRIMANTOKomisaris Independen

82
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
82
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
82
Tahun 2013 Perseroan mengambil langkah strategis untuk melakukan transformasi dalam rangka memperkokoh posisi Perseroan dalam Jangka Panjang
laporan Manajemen
laporan Direksi
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian

Menuju Pertumbuhan Berikutnya 83
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
PEMEGANG SAHAM YANG TERHORMAT,
Tahun 2013 adalah merupakan tonggak
yang penting dalam perjalanan Jasa
Marga kedepan untuk terus tumbuh dan
berkembang mempertahankan posisi
sebagai pemimpin di Industri Jalan Tol.
Dalam kesempatan ini, perkenankanlah
kami menyampaikan Laporan
Tahunan 2013 yang menggambarkan
pencapaian kinerja Perseroan tahun
2013, serta berbagai upaya Manajemen
dalam melakukan transformasi
untuk meningkatkan daya saing dan
memperkokoh posisi Perseroan di Industri
Jalan Tol di masa-masa mendatang.
Sejak tahun 2004 hingga 2012 Jasa Marga
telah melalui dua peristiwa penting, yaitu
perubahan fungsi dan peran Perseroan
dari regulator menjadi operator serta
menjadi Perusahaan publik pada Tahun
2007. Peristiwa-peristiwa penting tersebut
telah membawa Perseroan menjadi kuat
secara finansial dan tetap berhasil menjadi
pemimpin di Industri Jalan Tol dengan
menguasasi 73% pangsa pasar Jalan Tol
Operasi dan ±80% pangsa pasar volume
lalu lintas transaksi jalan tol di Indonesia.
Melihat Potensi pertumbuhan ekonomi
Indonesia, potensi bisnis Jalan Tol dan
juga pencapaian kinerja Perseroan, pada
tahun 2013 Perseroan mengambil langkah
strategis untuk melakukan transformasi
dalam rangka memperkokoh posisi
Perseroan dalam Jangka Panjang. Langkah
adityawarmanDirektur Utama
strategis ini ditandai dengan penetapan
Visi dan Misi Perusahaan 2017 dan 2022.
Penetapan Visi dan Misi yang baru
tersebut merupakan bagian dari proses
Transformasi Perseroan untuk menjadi
perusahaan terkemuka dan menjadi
landasan bagi manajemen untuk
melakukan langkah-langkah strategis.
Untuk mencapai Visi dan Misi Perseroan
pada tahun 2017 dan 2022, pada sisi
Pengembangan Usaha, Perseroan akan
terus menambah panjang Jalan Tol dan
terus meningkatkan kinerja pengoperasian
Jalan Tol, serta melakukan diversifikasi
usaha non tol yang mendukung
Pengembangan dan Pengoperasian Jalan
Tol. Selain itu. untuk mendukung strategi
pencapaian visi dan misi, juga dilakukan
Menuju Pertumbuhan Berikutnya

84
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
transformasi dibidang organisasi
dan pengelolaan SDM serta
transformasi di bidang Teknologi
Informasi untuk meningkatkan
efisiensi dan produktifitas.
ANALISA KINERJA PERSEROAN
KebIjAKAn StrAtegISPerSeroAnDalam mencapai target Perseroan
pada tahun 2013 Kami melakukan
langkah-langkah strategis
sebagai berikut:
Peningkatan pelayanan tersebut
difokuskan pada modernisasi sistem
pengoperasian dan peningkatan
kapasitas Jalan. Modernisasi dilakukan
dengan terus menambah Gardu Tol
Otomatis (GTO) dan meningkatkan
akses informasi layanan lalu lintas yang
real time.
Dalam rangka meningkatkan
kenyamanan dalam berkendara, pada
tahun 2013, Perseroan menambah
kapasitas jalan pada ruas-ruas yang V/C
Ratio melebihi 0,8 jika dimungkinkan
dilakukan pelebaran dan menambah
gardu transaksi pada gerbang-gerbang
yang padat.
1. Pengembangan Usaha Jalan Tol
Pada Tahun 2013 Kami terus berusaha
untuk dapat menambah ruas-ruas
Jalan Tol beroperasi dengan terus
fokus pada pembangunan sembilan
ruas Jalan Tol baru yang dimiliki oleh
Perseroan. Pada saat yang bersamaan
Perseroan juga menjajaki penambahan
hak pengusahaan Jalan Tol baik melalui
tender, akuisisi dan unsolicited pada
ruas-ruas potensial.
2. Pengoperasian Jalan Tol
Pada Tahun 2013 disisi pengoperasian
Jalan Tol terus dilakukan peningkatan
pelayanan untuk memenuhi kebutuhan
layanan volume lalu lintas yang terus
meningkat.
Perusahaan telah berhasil mengoperasikan dua ruas Jalan Tol, yaitu Jalan Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa (Bali Mandara) dan JORR W2 Utara Seksi Kebun Jeruk-Ciledug sebagai bentuk komitmen kami untuk terus menambah panjang Jalan Tol beroperasi.

Menuju Pertumbuhan Berikutnya 85
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
3. Pengembangan Bisnis Non Tol
Pada Tahun 2013 Perseroan terus
meningkatkan Pendapatan dari
bisnis non tol yang terdiri dari
Jasa Pemeliharaan Jalan Tol, Jasa
Pengoperasian Jalan Tol, Pengelolaan
tempat istirahat dan pelayanan, Sewa
Lahan untuk iklan dan Properti.
PencAPAIAn KInerjA PerSeroAn Target Perseroan untuk menambah
panjang Jalan Tol yang beroperasi pada
Tahun 2013 telah berhasil dicapai dengan
dioperasikannya dua ruas Jalan Tol, yaitu
Jalan Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa (Bali
Mandara) dan JORR W2 Utara Seksi Kebon
Jeruk-Ciledug sebagai bentuk komitmen
Perseroan untuk terus menambah panjang
Jalan Tol beroperasi dan mempertahankan
posisi Perseroan untuk terus menguasai
mayoritas pangsa pasar Jalan Tol di
Indonesia.
Dari aspek Pengoperasian Jalan Tol,
Pencapaian volume lalu lintas transaksi
pada ruas jalan tol yang dioperasikan
sebesar 1.258,52 juta transaksi yang
lebih tinggi 0,39 % dari target yang
telah ditetapkan dan tumbuh 4,76% jika
dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Untuk meningkatkan pelayanan pada
pemakai jalan diwujudkan dengan
melakukan modernisasi pengoperasian
dengan penambahan gardu tol otomatis
sebanyak 38 gardu tol. Usaha tersebut
berdampak positif terhadap penggunaan
E-toll card, hal ini tercermin dari
penggunaan e-toll card dari sebelumnya
9,37% dari total volume transaksi
meningkat menjadi 11,07% dari total
volume transaksi pada tahun 2013. Selain
itu modernisasi juga dilakukan dalam
rangka memberikan informasi lalu lintas
yang real time kepada pengguna jalan
dengan menambah papan pengumuman
elektronik informasi lalu lintas sebanyak 23
buah dan terus meningkatkan pelayanan
dari Traffic Information Center.
Untuk menjaga Potensi pertumbuhan
Jalan Tol yang pesat dan pencapaian
visi Perusahaan tahun 2017, Jasa Marga
juga melakukan transformasi organisasi
Perseroan dalam rangka menjembatani
dan mempersiapkan karyawan Perseroan
menjadi kader-kader pemimpin di masa
yang akan datang melalui pelatihan-
pelatihan yang dapat meningkatkan
kompetensi dan kepemimpinan.
KenDALA yAng DIhADAPI PerSeroAnPada tahun 2013 kendala terbesar yang
dihadapi Perseroan masih pada upaya
pembebasan lahan. Salah satu usaha yang
kami lakukan adalah dengan membentuk
tim percepatan pembebasan lahan secara
internal yang bertugas untuk berkoordinasi
dan membantu kerja Tim Pembebasan
Tanah yang dibentuk oleh Pemerintah
mengingat Proses Pembebasan Lahan
sepenuhnya menjadi tanggung jawab dan
wewenang Pemerintah. Strategi-strategi
yang telah dilakukan terbukti efektif karena
pada tahun 2013 dari pemegang konsesi
jalan tol yang ada hanya Jasa Marga yang
berhasil menambah panjang Jalan Tol yang
beroperasi.
Dibidang ketenagakerjaan, perubahan
regulasi mengenai Kenaikan UMP dan
kebijakan alih daya turut mempengaruhi
pencapaian kinerja keuangan perusahaan,
menggingat Perusahaan banyak memiliki
tenaga alih daya yang berpenghasilan
setara dengan UMP. Untuk mengatasi
kendala ini kami terus menambah gardu
tol otomatis sebagai salah satu solusi untuk
mengefisienkan biaya Operasional.
Dalam rangka mengurangi kepadatan lalu
lintas dan meningkatkan kenyamanan
dalam berkendara, pada tahun 2013 kami
telah melakukan pelebaran lajur pada seksi
Cibinong-Sentul Selatan Ruas Jagorawi
dan seksi Pasteur-Kopo Ruas Padaleunyi.
Selain itu kami melakukan penambahan
gardu-gardu transaksi untuk mengurangi
kepadatan pada gerbang tol.
Pada Tahun 2013 Pengembangan Bisnis
Non Tol ditopang oleh Jasa Pemeliharaan
Jalan Tol, Jasa Pengoperasian Jalan Tol,
Sewa lahan untuk Iklan dan Tempat
Istirahat dan Pelayanan. Pencapaian kinerja
Pengembangan Bisnis Non Tol pada
tahun ini cukup membanggakan, dimana
pencapaian Pendapatan Non-Tol sebesar
Rp508,20 miliar tumbuh 254,22% dari
tahun sebelumnya.
Keberhasilan Perseroan melebihi target
pencapaian volume lalu lintas transaksi
mengakibatkan pencapaian Pendapatan
Usaha (diluar Pendapatan Konstruksi)
pada tahun 2013 sebesar Rp6.334,13
miliar melebihi target 4,91% dan
tumbuh 10,64% jika dibandingkan tahun
sebelumnya. Usaha-usaha kami dalam
mengembangkan Perusahaan dapat
terlihat dari penambahan aset Perseroan
sebesar 14,6% tumbuh dari Rp24.753,55
miliar menjadi Rp28.366,35 miliar. Laba
Bersih pada tahun 2013 tercapai sebesar
Rp1.336,32 miliar lebih rendah 16,59%
dari tahun sebelumnya, hal ini merupakan
konsekuensi atas beroperasinya ruas-ruas
Tol Baru di 2013 dimana beban operasional
sudah maksimal namun pendapatan
tol belum optimal serta penyesuaian
terhadap ketentuan Pemerintah berupa
penggunaan BBM non subsidi dan
kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP)
yang cukup signifikan. Kami Optimis
pada tahun-tahun berikutnya kinerja
keuangan khususnya Laba Bersih semakin
membaik, hal ini tercermin dengan
dapat dipertahankannya rating obligasi
Perseroan id AAstable.

86
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
PROSPEK USAHA PERSEROAN KE DEPAN
Tahun 2014 hingga 2017
merupakan periode yang penting
bagi Perseroan. Pada periode
tersebut seluruh ruas jalan tol
baru yang direncanakan dapat
sepenuhnya beroperasi. Khusus
pada tahun 2014 kami akan
merencanakan pengoperasian
lima ruas tol tambahan, yaitu:
Bogor Ring Road seksi Kedung
Halang-Kedung Badak, Semarang-
Solo seksi Ungaran Bawen,
Gempol-Pandaan, Gempol-
Pasuruan seksi Gempol-Rembang
dan JORR W2 Utara Seksi Ciledug-
Ulujami.
Dengan beroperasinya ruas-ruas baru
tersebut serta upaya efisensi biaya
pengoperasian pada ruas-ruas yang
telah beroperasi, kami optimis kinerja
Perusahaan akan tumbuh signifikan
dimasa yang akan datang.
PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN SECARA BERKESINAMBUNGAN
Perseroan berkomitmen memastikan
aktivitas pengelolaan bisnis dilakukan
secara hati-hati dan berdasarkan prinsip-
prinsip Good Corporate Governance (GCG)
dan terus berupaya menyempurnakan
praktik-praktik GCG yang selama ini
telah diterapkan. Untuk mempekuat
implementasi GCG, Perseroan secara aktif
telah melakukan sosialisasi penerapan
Whistleblowing System, Komitmen Pakta
Integritas serta Program Pengendalian
Gratifikasi.
Upaya untuk selalu meningkatkan praktik-
praktik GCG tercermin dalam kemampuan
Perseroan mempertahankan hasil penilaian
Skor GCG Perseroan, dimana untuk tahun
2013 Perseroan berhasil meraih predikat
Sangat Baik dengan nilai 95,01%.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Program-program Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan (TJSP) diarahkan
untuk menunjang keberlanjutan bisnis
Perseroan, yang meliputi tanggung
Perseroan berkomitmen memastikan aktivitas pengelolaan bisnis dilakukan secara hati-hati dan berdasarkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) dan terus berupaya menyempurnakan praktik-praktik GCG yang selama ini telah diterapkan.

Menuju Pertumbuhan Berikutnya 87
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
AdityawarmanDirektur Utama
HasanudinDirektur Operasi
Abdul Hadi Hs.Direktur Pengembangan Usaha
Reynaldi HermansjahDirektur Keuangan
Muh Najib FauzanDirektur Sumber Daya Manusia & Umum
jawab terhadap lingkungan antara lain
melakukan penghutanan dan penanaman
mangrove pada jalan tol-jalan tol yang
dioperasikan hal ini dilakukan sebagai
bagian dari kontribusi Perseroan terhadap
pengurangan dampak pemanasan global
serta menjaga keseimbangan ekosistem
lingkungan disekitar pengoperasian jalan
tol. Program TJSP terhadap lingkungan
ini juga dilakukan dengan melibatkan
berbagai institusi yang peduli terhadap
lingkungan.
Dibidang sosial kemasyarakatan Perseroan
mengupayakan kondisi yang kondusif
bagi kelangsungan usaha Perseroan
dengan didukung oleh masyarakat melalui
kegiatan-kegiatan bina lingkungan.
Program-program TJSP lainnya yang patut
dikemukakan adalah dukungan terhadap
peningkatan prestasi program olah raga
Nasional. Perseroan mendukung atlet
nasional untuk meraih prestasi diberbagai
event olahraga.
Selain itu sebagai kelanjutan program CSR
yang telah dilakukan sebelumnya yaitu
dalam rangka edukasi tertib berlalu lintas
di sekolah-sekolah, Perseroan membuat
MarkaPenyebrangan(ZonaSelamat
Sekolah) bagi sekolah Dasar.
PENUTUP
Dengan semangat kerja yang tinggi
serta disertai kebersamaan yang erat,
kami optimis Kinerja Perseroan dimasa
yang akan datang terus membaik sesuai
dengan tema kami pada tahun ini “Menuju
Pertumbuhan Berikutnya (Leading Up to the
Next Growth)”
Tak lupa kami menyampaikan terima
kasih kepada seluruh karyawan dan para
pemangku kepentingan lainnya sehingga
Jasa Marga dapat mencapai kinerja
yang baik selama tahun 2013. Semua
pencapaian tersebut merupakan hasil kerja
keras dan dedikasi para karyawan Jasa
Marga yang telah memberikan kontribusi
positif kepada Perseroan.
Direksi juga menyampaikan terima kasih
dan penghargaan yang setinggi-tingginya
kepada Pemegang Saham atas segala
dukungan yang diberikan, sehingga
pada tahun 2013 Perseroan dapat terus
melaksanakan berbagai pengembangan.
Penghargaan juga kami sampaikan kepada
Pemerintah, masyarakat, pengguna jalan
tol serta para mitra kerja dan pemangku
kepentingan lainnya atas kerja sama dan
dukungan yang telah diberikan kepada
Jasa Marga.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa
memberikan karuniaNya kepada kita
semua.

88
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
• BergabungdenganJasaMargasejaktahun1983.MenjabatsebagaiDirektur
Utama berdasarkan Keputusan RUPS Luar Biasa pada tanggal 30 Januari 2012.
• MenyelesaikanpendidikanS1TeknikSipildiUniversitasDiponegorodanS2di
Magister Management Universitas Trisakti.
• SebelumnyapernahmenjabatsebagaiDirekturOperasiJasaMarga(2008-
2012), Komisaris PT Citra Waspphutowa (2006-2008), Komisaris Utama PT Citra
Margatama Surabaya (2002-2009), Direktur Operasi & Pengembangan Usaha PT
CMNP (2002-2007), Direktur Operasi PT CMNP (2000-2002), Komisaris PT CMNP
(1998-2000), Kepala Cabang Cawang-Tomang-Cengkareng (1997-2000), Kepala
Cabang Jagorawi (1993-1997).
• Usiaper31Desember2013adalah58tahun.ADITYAWARMANDirektur Utama
• BergabungdenganJasaMargasejaktahun1988.Menjabatsebagai
Direktur Operasi berdasarkan Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 30
Januari 2012.
• MenyelesaikanpendidikanS1TeknikSipildiInstitutTeknologiSepuluh
Nopember, Surabaya dan meraih gelar S2 Master Engineering bidang
Transportasi dari University of New South Wales, Sydney, Australia.
• SaatinijugamenjabatsebagaiKomisarisPTTransMargaJateng.
Sebelumnya pernah menjabat sebagai Kepala Divisi Pemeliharaan
(2006-2012), Komisaris PT Marga Mandala Sakti (2008-2010), dan
Pemimpin Proyek Pembangunan Jalan Tol Cipularang (2004-2005).
• Usiaper31Desember2013adalah50tahun.HASANUDINDirektur Operasi
• BergabungdenganJasaMargasejaktahun1987.Menjabatsebagai
Direktur Pengembangan Usaha sejak tahun 2006. Menjabat kembali
sebagai Direktur Pengembangan Usaha berdasarkan Keputusan RUPS
Luar Biasa tanggal 30 Januari 2012.
• MenyelesaikanpendidikanS1TeknikSipildiUniversitasTrisaktidanS2
Magister Manajemen di Universitas Indonesia.
• SaatinijugamenjabatsebagaiKomisarisUtamaPTJasaMargaBali
Tol, Komisaris PT Marga Lingkar Jakarta dan Komisaris PT Jasamarga
Properti. Sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama PT Jalantol
Lingkarluar Jakarta (2001-2005), Kepala Divisi Pengembangan Investasi
(1994-2001), Komisaris PT Bukaka Marga Utama (1995-2001) dan sebagai
Ketua Tim Penanaman Modal Jalan Tol (1994-2001). Selain itu juga
menjabat sebagai Ketua Bidang Pasar Regional dan Internasional DPP
Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI) periode 2007- 2011
berdasarkan SK No. KP.01/DPP-HPJI/XI/07 tanggal 05 November 2007 dan
diangkat kembali menjadi Ketua Hubungan dan Pengembangan Pasar
Internasional DPP HPJI berdasarkan SK No. 01/KPTS/DPP-HPJI/II/2012
tanggal 20 Februari 2012 untuk periode 2011-2015.
• Usiaper31Desember2013adalah56tahun.
ABDUL HADI HS.Direktur Pengembangan
Usaha
ProfilDireksi

Menuju Pertumbuhan Berikutnya 89
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
• MenjabatsebagaiDirekturKeuangansejak2006.Menjabatkembalisebagai
Direktur Keuangan berdasarkan Keputusan RUPSLB tanggal 30 Januari 2012.
• MeraihgelarSarjanaTeknikElektrodariUniversitasTrisakti.
• SaatinijugamenjabatsebagaiKomisarisPTMargaSaranaJabardanKomisaris
Utama PT Trans Lingkar Kita Jaya. Memiliki pengalaman selama 15 tahun di
bidang investasi dan pasar modal di sektor keuangan. Karirnya dimulai tahun
1991 di Nomura Securities dan setelah itu menjabat pada posisi kunci di
beberapa Perusahaan Multinasional. Sebelum menjabat di Jasa Marga, adalah
Presiden Direktur di PT PNM Investment Management pada tahun 2003 sampai
2006. Saat ini memiliki lisensi manajer investasi dari Bapepam (No. KEP-38/PM-
PI/1993).
• Usiaper31Desember2013adalah46tahun.
• BergabungdenganJasaMargasejaktahun1990.MenjabatsebagaiDirektur
Sumber Daya Manusia dan Umum berdasarkan Keputusan RUPS Luar Biasa
tanggal 30 Januari 2012.
• MenyelesaikanpendidikanS1TeknikSipildiInstitutTeknologiBandungdanS2
Magister Teknik Jalan Raya di Institut Teknologi Bandung.
• SaatinijugamenjabatsebagaiKomisarisPTMargaNujyasumoAgung
(2009-sekarang). Sebelumnya menjabat sebagai Kepala Biro Perencanaan
Perusahaan (2006-2012), Ketua Tim IPO Jasa Marga (2007).
• Usiaper31Desember2013adalah53tahun.
REYNALDI HERMANSJAHDirektur Keuangan
MUH NAJIB FAUZANDirektur Sumber Daya Manusia
& Umum

90
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Pada tahun 2017, Jasa Marga akan mengoperasikan jalan tol sepanjang 738 Km atau meningkat 31,62% dari total panjang jalan tol Perseroan saat ini
90
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian

91
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Pembahasan dalam Analisa dan
Pembahasan Manajemen ini dibuat
berdasarkan informasi yang diperoleh
dari Laporan Keuangan Konsolidasian
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. dan Entitas
Anak untuk tahun-tahun yang berakhir
pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013
dan 2012 yang telah diaudit oleh Kantor
Akuntan Publik Aryanto, Amir Jusuf, Mawar
& Saptoto dan memperoleh pendapat
wajar, dalam semua hal yang material,
posisi keuangan konsolidasian PT Jasa
Marga (Persero) Tbk. dan Entitas Anaknya
tanggal 31 Desember 2013, serta kinerja
keuangan dan arus kas konsolidasiannya
untuk tahun yang berakhir pada tanggal
tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan (SAK) di Indonesia.
Kegiatan usaha Perseroan Bidang usaha Perseroan sesuai dengan
Anggaran Dasar Perseroan No. 8 tanggal 08
Agustus tahun 2008, yang disempurnakan
dengan Anggaran Dasar Perseroan No.
33 tanggal 05 April 2011 yang tercantum
dalam Keputusan Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No.
AHU-20288.AH.01.02 Tahun 2011, Jasa
Marga sebagai perusahaan infrastruktur
penyedia jalan tol mempunyai kegiatan
usaha utama sebagai berikut:
1. Melakukan perencanaan teknis,
pelaksanaan konstruksi, pengoperasian
dan/atau pemeliharaan jalan tol.
2. Mengusahakan lahan di ruang milik
jalan tol (Rumijatol) dan lahan yang
berbatasan dengan Rumijatol untuk
Panjang jalan tol di Indonesia dioperasikan oleh Jasa Marga
73%
Analisa & Pembahasan
Manajemen

92
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Pt Jasa Marga (Persero) tbk. Laporan Tahunan 2013
tempat istirahat dan pelayanan,
berikut dengan fasilitas-fasilitas
dan usaha lainnya.
Selain kegiatan utama, Perseroan
juga melakukan kegiatan usaha
penunjang, yaitu:
1. Bidang pengembangan
properti di wilayah yang
berdekatan dengan koridor
jalan tol.
2. Bidang pengembangan jasa
untuk usaha-usaha
yang terkait dengan moda-
moda/sarana transportasi,
pendistribusian material
cair/padat/gas, jaringan
sarana informasi, teknologi
dan komunikasi, terkait
dengan koridor jalan tol.
3. Bidang jasa dan perdagangan
untuk layanan konstruksi,
pemeliharaan dan
pengoperasian jalan tol.
Saat ini kegiatan utama Perseroan
ditopang oleh 9 (sembilan)
Cabang, 1(satu) Unit Bisnis dan 10
(sepuluh) Anak Perusahaan Jalan
Tol. Sedangkan kegiatan usaha
penunjang diperkuat dengan
mendirikan 2 (dua) entitas Anak
Perusahaan.
Selama tahun 2013,
perekonomian Indonesia masih
mengalami pertumbuhan. Hal ini
terlihat dari indikator-indikator
ekonomi yaitu Produk Domestik
Bruto (PDB) (atas dasar Harga
Berlaku) yang meningkat sebesar
5,78%. Di lain pihak inflasi
mencapai 8,38% (data BPS), dan
nilai tukar Rupiah terhadap Dolar
Amerika melemah pada kisaran
Rp 9.795 ke Rp 12.171 (data
Bloomberg). Namun demikian,
2 (dua) indikator terakhir
tersebut, tidak terlalu signifikan
berpengaruh bagi bisnis
Perseroan mengingat Perseroan
tidak mempunyai transaksi bisnis
dengan menggunakan mata uang asing,
dan kenaikan tarif jalan tol berdasarkan
inflasi.
Pertumbuhan ekonomi yang masih
tumbuh tersebut tercermin dari
peningkatan penjualan kendaraan
bermotor di Indonesia, khususnya mobil.
Pada tahun 2013, angka penjualan mobil
telah mencapai 1,30 juta kendaraan (data
Gaikindo), naik 10,18% dibandingkan
penjualan tahun 2012 sebesar 1,12 juta
kendaraan. Dengan meningkatnya angka
penjualan mobil tersebut secara tidak
langsung memberikan kontribusi terhadap
peningkatan volume lalu lintas transaksi
pada jalan-jalan tol yang dimiliki Perseroan.
Kebutuhan akan pengembangan jalan
tol masih sangat tinggi. Hingga tahun
2013, pembangunan jalan tol yang telah
beroperasi masih sangat sedikit dari
total kebutuhan pembangunan jalan
tol. Kebutuhan pembangunan jalan tol
merupakan salah satu program strategis
Pemerintah yang masuk dalam MP3EI,
dimana untuk mendukung pertumbuhan
ekonomi dibutuhkan penguatan
konektivitas nasional yang salah satunya
percepatan pembangunan jalan tol.
Sampai dengan Desember 2013, Jasa
Marga telah memiliki 560 km jalan tol, atau
merupakan 73% dari keseluruhan total
panjang jalan tol di Indonesia. Selain itu,
hingga tahun 2017, Jasa Marga berencana
akan menambah ± 177 km jalan tol baru
sehingga total kepemilikan jalan tol
Perseroan pada tahun 2017 akan menjadi
738 km atau meningkat sebesar 31,62%
dari total panjang jalan tol Perseroan saat
ini. Dengan kondisi-kondisi tersebut di
atas, Jasa Marga merupakan leader dalam
industri jalan tol di Indonesia.
tinJauan oPerasiPer segMen usaha
Dasar PeneraPan segMen usaha Jasa MargaDalam menjalankan kegiatan
operasionalnya, pendekatan segmen
usaha Jasa Marga dibagi berdasarkan sifat
usaha Perseroan, dimana sesuai dengan
Anggaran Dasar Perseroan, Segmen Usaha
Perseroan dibagi menjadi:
i. segmen usaha Pengoperasian Jalan tol Sesuai PSAK 5 (Revisi 2009) mengenai
Segmen Operasi, Segmen Usaha
Pengoperasian Jalan Tol Perseroan
dibagi menjadi 2 (dua) kelompok besar.
Kelompok pertama merupakan 6 (enam)
segmen dengan hasil usaha terbesar atau
segmen-segmen dengan hasil usaha
yang digabungkan sebesar 75% dari total
hasil usaha. Sedangkan kelompok kedua
adalah Segmen Lainnya yang bukan
merupakan bagian dari segmen pada
kelompok pertama, atau yang memenuhi
10% dari total hasil usaha.
Berikut adalah pembagian dari Segmen
Usaha Perseroan:
a. Segmen Utama
1. Cabang Jagorawi
2. Cabang Jakarta-Cikampek
3. Cabang Cawang-Tomang-
Cengkareng
4. Cabang Purbaleunyi
5. Pusat (JORR)
6. Cabang Jakarta-Tangerang
b. Segmen Lainnya
1. Cabang Surabaya-Gempol
2. Cabang Semarang
3. Cabang Belmera
4. Cabang Palikanci
5. Unit Bisnis
6. PT Marga Sarana Jabar
7. PT Marga Nujyasumo Agung
8. PT Trans Marga Jateng
9. PT Jasamarga Bali Tol
ii. segmen usaha non tol1. Pendapatan BBM SPBU
2. Sewa Lahan
3. Jasa Pengoperasian Jalan Tol Pihak
Lain
4. Pendapatan Iklan
5. Lainnya
Informasi detail terkait informasi segmen
usaha dapat dilihat pada catatan 38
Laporan Keuangan Konsolidasian.

93
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
RuAs-RuAs JAlAn Tol yAng mengAlAmi penyesuAiAn TARif TAhun 2013
Untuk tahun 2013, total volume lalu lintas
transaksi Perseroan mencapai 1,26 miliar
kendaraan, dengan 86,57% merupakan
kendaraan golongan I (sedan, pick up) dan
13,43% merupakan golongan kendaraan
komersial. Kontribusi terbesar pencapaian
volume lalu lintas Perseroan diperoleh
dari pengoperasian Ruas Jalan Tol Dalam
Kota Jakarta, dimana kontribusinya
mencapai 16,50% dari total transaksi
secara keseluruhan atau sebesar 207,64
juta kendaraan. Dengan pencapaian
volume lalu lintas tersebut, Pendapatan Tol
Perseroan mencapai Rp 5,83 triliun rupiah.
Kontribusi Pendapatan Tol terbesar berasal
dari Ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek,
dengan kontribusi Pendapatan Tol sebesar
16,77% atau Rp 976,57 miliar.
Meningkatnya Pendapatan Tol antara lain
disebabkan oleh adanya penyesuaian
tarif tol pada jalan tol milik Perseroan.
Ketentuan penyesuaian tarif telah
ditetapkan dalam Undang Undang
No. 38 tahun 2004 tentang Jalan Pasal
48 dan Peraturan Pemerintah No. 15
tahun 2005 Pasal 6 ayat (1) dan (2) yang
menyebutkan bahwa operator jalan tol
dapat menyesuaikan tarif setiap dua
tahun sekali berdasarkan laju inflasi.
Sampai saat ini implementasi kenaikan
tarif sesuai dengan jadwal yang diatur
dalam UU tersebut di atas. Pemerintah
telah menunjukkan konsistensinya dalam
memelihara iklim investasi jalan tol yang
kondusif. Penyesuaian tarif ini lebih
didasarkan untuk kepastian pengembalian
atas investasi yang dilakukan oleh investor.
Sesuai dengan Keputusan Menteri
Pekerjaan Umum No. 394/KPTS/M/2013
tanggal 04 Oktober 2013 dan Keputusan
Menteri Pekerjaan Umum No. 490/
KPTS/M/2013 tanggal 28 November
2013, penyesuaian tarif tol pada tahun
2013 terjadi pada 11 (sebelas) ruas milik
Perseroan, yaitu sebagai berikut:
No Segmen Ruas Cabang/Anak Perusahaan
Dasar KeputusanPenyesuaian Tarif
1 Jagorawi Jagorawi Jagorawi KepMen No 394/KPTS/M2013
3 Cawang-Tomang-Cengkareng Dalam Kota Jakarta/JIRR Cawang-Tomang-Cengkareng Kepmen No. 490/KPTS/M/2013
4 PurbaleunyiPadaleunyi
Purbaleunyi Kepmen No. 394/KPTS/M/2013Cipularang
5 Jakarta-Tangerang Jakarta-Tangerang Jakarta-Tangerang Kepmen No. 394/KPTS/M/2013
6 Pusat (JORR)Jakarta Outer Ring Road (JORR)
PT Jalantol Lingkarluar Jakarta Kepmen No. 394/KPTS/M/2013Ulujami-Pondok Aren
7 Segmen Lainnya
Surabaya-Gempol Surabaya-Gempol Kepmen No. 394/KPTS/M/2013
Semarang Semarang Kepmen No. 394/KPTS/M/2013
Belmera Belmera Kepmen No. 394/KPTS/M/2013
Palikanci Palikanci Kepmen No. 394/KPTS/M/2013
Untuk tahun 2013, total volume lalu lintas transaksi Perseroan mencapai 1,26 miliar kendaraan, naik 4,76% dari tahun sebelumnya

94
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Berikut adalah hasil segmen usaha Perseroan untuk tahun 2012 dan 2013.
pencApAiAn Volume lAlu linTAs TRAnsAksi
pencApAiAn Volume lAlu linTAs TRAnsAksidalam juta kendaraan
Jagorawi
Jakarta-Cikampek
Prof Dr. Ir
Sedyatmo
Dalam Kota Jakarta
/JIRR
Padaleunyi
Cipularang
Jakarta-Tangerang
Jakarta Outer R
ing Road/JORR
Ulujami-Pondok Aren
Surabaya-Gempol
Semarang
Belmera
Palikanci
Bogor Outer R
ing Road/BORR
Surabaya-Mojokerto
Semarang-Solo
Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa
189,
92 198,
82
194,
8720
1,60
72,1
174
,58
54,9
8
5,34 5,86
107,
88
139,
9314
5,75
44,3
346
,62
75,5
181
,47
45,2
748
,61
21,6
823
,95
19,3
220
,09
11,2
412
,52
8,62 10
,61
4,96 6,
58
3,24
-
112,
81
57,7
6
205,
4020
7,64
dalam juta kendaraan
No Segmen Ruas Cabang/Anak Perusahaan
2012 2013
Jumlah Proporsi(%)
Jumlah Proporsi(%)
1 Jagorawi Jagorawi Jagorawi 189,92 15,81 198,82 15,80 8,90 4,69
2 Jakarta-Cikampek Jakarta-Cikampek Jakarta-Cikampek 194,87 16,22 201,60 16,02 6,72 3,45
3 Cawang-Tomang-Cengkareng
Prof Dr. Ir SedyatmoCawang-Tomang-Cengkareng
72,11 6,00 74,58 5,93 2,48 3,44
Dalam Kota Jakarta/JIRR 205,40 17,10 207,64 16,50 2,24 1,09
4 PurbaleunyiPadaleunyi
Purbaleunyi54,98 4,58 57,76 4,59 2,78 5,07
Cipularang 5,34 0,44 5,86 0,47 0,52 9,68
5 Jakarta-Tangerang Jakarta-Tangerang Jakarta-Tangerang 107,88 8,98 112,81 8,96 4,93 4,57
6 Pusat (JORR)
Jakarta Outer Ring Road (JORR) PT Jalantol
Lingkarluar Jakarta
139,93 11,65 145,75 11,58 5,82 4,16
Ulujami-Pondok Aren 44,33 3,69 46,62 3,70 2,29 5,18
7 Segmen Lainnya
Surabaya-Gempol Surabaya-Gempol 75,51 6,29 81,47 6,47 5,96 7,90
Semarang Semarang 45,27 3,77 48,61 3,86 3,33 7,36
Belmera Belmera 21,68 1,81 23,95 1,90 2,27 10,46
Palikanci Palikanci 19,32 1,61 20,09 1,60 0,77 3,99
Bogor Outer Ring Road/BORR
PT Marga Sarana Jabar 11,24 0,94 12,52 1,00 1,29 11,45
Surabaya-Mojokerto PT Marga Nujyasumo Agung 8,62 0,72 10,61 0,84 1,99 23,13
Semarang-Solo PT Trans Marga Jateng
4,96 0,41 6,58 0,52 1,62 32,69
Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa
PT JasamargaBali Tol - - 3,24 0,26 3,24 n/a
totaL 1.201,37 100,00 1.258,52 100,00 57,15 4,76
%
2012
2013

95
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
pencApAiAn Volume lAlu linTAs TRAnsAksi peR golongAndalam juta kendaraan
golongan ii
golongan iii
golongan iV
golongan V
golongan Vi
golongan i 1.040,73 1.089,49
101,84 106,27
34,55
35,85
14,86 15,41
9,39 10,04
1,46
-
2012
2013

96
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
No Segmen Ruas Cabang/Anak Perusahaan
2012 2013
∆(Rp) ∆%Jumlah Proporsi(%)
Jumlah Proporsi(%)
1 Jagorawi Jagorawi Jagorawi 508,90 9,10 548,25 9,41 40,16 7,90
2 Jakarta-Cikampek Jakarta-Cikampek Jakarta-Cikampek 896,24 16,06 976,57 16,76 80,33 8,96
3 Cawang-Tomang-Cengkareng
Prof Dr. Ir SedyatmoCawang-Tomang-Cengkareng
388,78 6,97 423,16 7,26 34,38 8,84
Dalam Kota Jakarta/JIRR 674,79 12,09 686,80 11,79 12,01 1,78
4 PurbaleunyiPadaleunyi
Purbaleunyi269,47 4,83 276,29 4,74 6,82 2,53
Cipularang 655,38 11,74 741,09 12,72 85,71 13,08
5 Jakarta-Tangerang Jakarta-Tangerang Jakarta-Tangerang 379,58 6,80 408,01 7,00 28,43 7,49
6 Pusat (JORR)
Jakarta Outer Ring Road (JORR)
PT Jalantol Lingkarluar Jakarta
1.100,17 19,71 946,37 16,24 (153,80) (13,,98)
Ulujami-Pondok Aren 115,58 2,07 131,85 2,26 16,27 14,08
7 Segmen Lainnya
Surabaya-Gempol Surabaya-Gempol 240,80 4,31 270,47 4,64 29,67 12,32
Semarang Semarang 97,18 1,74 104,77 1,80 7,59 7,81
Belmera Belmera 73,21 1,31 81,57 1,40 8,36 11,41
Palikanci Palikanci 100,54 1,80 107,49 1,84 6,95 6,91
Bogor Outer Ring Road/BORR
PT Marga Sarana Jabar 41,06 0,74 45,55 0,78 4,49 10,93
Surabaya-Mojokerto PT Marga Nujyasumo Agung 13,42 0,24 17,55 0,30 4,14 30,85
Semarang-Solo PT Trans Marga Jateng
27,46 0,49 36,49 0,63 9,03 32,88
Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa
PT JasamargaBali Tol - - 23,65 0,41 23,65 n/a
totaL 5.581,75 100,00 5.825,93 100,00 244,18 4,37
pencApAiAn pendApATAn Tol
pencApAiAn pendApATAn Toldalam miliar rupiah
Jagorawi
Jakarta-Cikampek
Prof Dr. Ir
Sedyatmo
Dalam Kota Jakarta
/JIRR
Padaleunyi
Cipularang
Jakarta-Tangerang
Jakarta Aouter R
ing Road/JORR
Ulujami-Pondok Aren
Surabaya-Gempol
Semarang
Belmera
Palikanci
Bogor Outer R
ing Road/BORR
Surabaya-Mojokerto
Semarang-Solo
Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa
508,
09 5
48,2
5
896,
24 976,
57
388,
7842
3,16
269,
47
655,
3874
1,09
379,
58
1.10
0,17
946
,37
115,
5813
1,85
240,
8027
0,47
97,1
8 1
04,7
7
73,2
181
,57
100,
5410
7,49
41,0
645
,55
13,4
2 1
7,55
27,4
6 3
6,49
23,
65
-
408
,01
276,
29
674,
7968
6,80
dalam miliar rupiah
2012
2013

97
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
segMen usaha PengoPerasian JaLan toL
segMen utaMa
1. Cabang Jagorawi
Kinerja tahun 2013Pada tahun 2013, Volume Lalu Lintas Transaksi Cabang Jagorawi
tercatat sebesar 198,82 juta kendaraan, naik sebesar 4,69%
dibandingkan dengan Volume Lalu Lintas Transaksi tahun 2012
sebesar 189,92 juta kendaraan. Tahun 2013, kontribusi Cabang
Jagorawi terhadap total Volume Lalu Lintas Transaksi mencapai
15,80%. Sementara itu, Pendapatan Tol mencapai Rp 548,25 miliar,
naik sebesar 7,90% dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp 508,09
miliar. Kontribusi Pendapatan Tol dari Cabang Jagorawi mencapai
9,41% terhadap total Pendapatan Tol.
Profitabilitas
Tahun 2013 Laba Sebelum Pajak Penghasilan Cabang Jagorawi
mencapai sebesar Rp240,55 miliar atau meningkat sebesar 5,45%
dari tahun lalu.
Analisa Kinerja Tahun 2013
Pendapatan Tol Cabang Jagorawi tumbuh 7,90% dari tahun lalu
disebabkan oleh pertumbuhan volume lalu lintas transaksi 4,69%
dan penyesuaian tarif tol pada Oktober 2013. Peningkatan volume
lalu lintas transaksi disebabkan oleh peningkatan aktivitas lalu
lintas dan pertumbuhan jumlah kendaraan akibat perkembangan
wilayah di daerah Sentul dan Bogor. Selain itu juga oleh adanya
bangkitan volume lalu lintas akibat beroperasinya Jalan Tol Cinere-
Jagorawi yang terkoneksi dengan jalan tol Jagorawi.
cabang Jagorawi
Ruas : Jagorawi
Panjang Jalan : 59 km
Konsesi s.d tahun : 2044
Tahun beroperasi : 1978
Jumlah Pegawai : 621 orang
Jumlah Gardu : 151
V/C Rasio : 0,53 - 1,43
Sistem Transaksi : Terbuka & Tertutup
Lokasi Pengoperasian : Jakarta, Bogorproporsi Volume lalu lintas Transaksi* proporsi pendapatan Tol*
9,41%
90,59%
15,80%
84,20%
Volume lalu lintas Transaksi pendapatan Tol
198,
822012 2013
4,69% 7,90%18
9,92
548,
25
2012 2013
508,
09
*Proporsi Terhadap Total Volume Lalu Lintas Transaksi dan Pendapatan Tol Jasa Marga

98
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Kinerja tahun 2013Pada tahun 2013, Volume Lalu Lintas Transaksi
Cabang Jakarta-Cikampek tercatat sebesar 201,60 juta
kendaraan, naik sebesar 3,45% dibandingkan dengan
Volume Lalu Lintas Transaksi tahun 2012 sebesar
194,87 juta kendaraan. Tahun 2013, kontribusi Cabang
Jakarta-Cikampek terhadap total Volume Lalu Lintas
Transaksi mencapai 16,02%. Sementara itu, Pendapatan
Tol mencapai Rp 976,57 miliar, naik sebesar 8,96%
dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp 896,24 miliar.
Kontribusi Pendapatan Tol dari Cabang Jakarta-Cikampek
mencapai 16,76% terhadap total Pendapatan Tol.
Profitabilitas
Tahun 2013 Laba Sebelum Pajak Penghasilan Cabang
Jakarta-Cikampek mencapai sebesar Rp291,66 miliar atau
meningkat sebesar 9,51% dari tahun lalu.
2. Cabang Jakarta-Cikampek
proporsi Volume lalu lintas Transaksi* proporsi pendapatan Tol*
cabang Jakarta-cikampek
Ruas : Jakarta-Cikampek
Panjang Jalan : 83 km
Konsesi s.d tahun : 2044
Tahun beroperasi : 1988
Jumlah Pegawai : 750 orang
Jumlah Gardu : 159
V/C Rasio : 0,31-1,78
Sistem Transaksi : Terbuka & Tertutup
Lokasi Pengoperasian : Jakarta, Bekasi, Karawang, Cikampek
16,02%
83,98%
16,76%
83,24%
Volume lalu lintas Transaksi pendapatan Tol
201,
60
2012 2013
194,
87 3,45% 8,96%
976,
57
2012 2013
896,
24
Analisa Kinerja Cabang Jakarta-Cikampek Tahun 2013
Pendapatan Tol Cabang Jakarta-Cikampek tumbuh 8,96%
dari tahun lalu disebabkan oleh pertumbuhan volume
lalu lintas transaksi 3,45%. Peningkatan volume lalu lintas
transaksi disebabkan oleh peningkatan aktivitas lalu lintas dan
pertumbuhan jumlah kendaraan akibat perkembangan wilayah di
daerah Bekasi dan Karawang. 29
1,66
*Proporsi Terhadap Total Volume Lalu Lintas Transaksi dan Pendapatan Tol Jasa Marga

99
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Cabang Cawang-tomang-Cengkareng
Ruas : Prof Dr. Ir. Sedyatmo. Dalam kota Jakarta
Panjang Jalan : 38 km
Konsesi s.d tahun : 2044
Tahun beroperasi : 1984 & 1987
Jumlah Pegawai : 793 orang
Jumlah Gardu : 143
V/C Rasio : 0,39-1,43
Sistem Transaksi : Terbuka
Lokasi Pengoperasian : Jakarta, Tangerang
Volume lalu lintas Transaksi pendapatan Tol
Kinerja tahun 2013Pada tahun 2013, Volume Lalu Lintas Transaksi Cabang Cawang-
Tomang-Cengkareng tercatat sebesar 282,22 juta kendaraan, naik
sebesar 1,70% dibandingkan dengan Volume Lalu Lintas Transaksi
tahun 2012 sebesar 277,51 juta kendaraan. Tahun 2013, Kontribusi
Cabang Cawang-Tomang-Cengkareng terhadap total Volume Lalu
Lintas Transaksi mencapai 22,43%. Sementara itu, Pendapatan
Tol mencapai Rp 1,11 triliun, naik sebesar 4,36% dibandingkan
tahun 2012 sebesar Rp 1,06 triliun. Kontribusi Pendapatan Tol dari
Cabang Cawang-Tomang-Cengkareng mencapai 19,06% terhadap
total Pendapatan Tol.
Profitabilitas
Tahun 2013 Laba Sebelum Pajak Penghasilan Cabang Cawang-
Tomang-Cengkareng mencapai sebesar Rp771,79 miliar atau
turun sebesar 1,59% dari tahun lalu.
3. Cabang Cawang-tomang-Cengkareng
proporsi Volume lalu lintas Transaksi* proporsi pendapatan Tol*
22,43%
77,57%
19,05%
80,95%
282,
22
2012 2013
277,
51
1,70%
2012
1,10
9,96
1,06
3,57
2013
4,36%
Analisa Kinerja Cabang Cawang-Tomang-Cengkareng
Tahun 2013
Pendapatan Tol Cabang Cawang-Tomang-Cengkareng tumbuh
10,62% dari tahun lalu disebabkan oleh pertumbuhan volume lalu
lintas transaksi 1,70% dan penyesuaian tarif pada jalan tol Dalam
Kota pada Oktober dan November 2013. Peningkatan volume lalu
lintas transaksi disebabkan oleh oleh kebijakan pembatasan waktu
truk masuk tol sehingga memperlancar arus lalu lintas dalam kota,
adanya pemukiman baru di sekitar jalan tol Prof. Dr. Ir Sedyatmo
dan terintegrasinya jalan tol tersebut dengan JORR W1. Selain itu
diberlakukannya PUTTRA (Petugas Jemput Transaksi) dan contra
flow mulai 1 Mei 2012 turut menyumbang pencapaian kenaikan
volume lalu lintas transaksi.
*Proporsi Terhadap Total Volume Lalu Lintas Transaksi dan Pendapatan Tol Jasa Marga

100
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Kinerja tahun 2013Pada tahun 2013, Volume Lalu Lintas Transaksi Cabang
Purbaleunyi tercatat sebesar 63,62 juta kendaraan, naik
sebesar 5,47% dibandingkan dengan Volume Lalu Lintas
Transaksi tahun 2012 sebesar 60,32 juta kendaraan. Tahun
2013, Kontribusi Cabang Purbaleunyi terhadap total
Volume Lalu Lintas Transaksi mencapai 5,05%. Sementara
itu, Pendapatan Tol mencapai Rp 1,02 triliun, naik sebesar
10% dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp 924,85 miliar.
Kontribusi Pendapatan Tol dari Cabang Purbaleunyi
mencapai 17,46% terhadap total Pendapatan Tol.
Profitabilitas
Tahun 2013 Laba Sebelum Pajak Penghasilan Cabang
Purbaleunyi mencapai sebesar Rp706,52 miliar atau
meningkat sebesar 5,31% dari tahun lalu.
4. Cabang Purbaleunyi
proporsi Volume lalu lintas Transaksi* proporsi pendapatan Tol*
Cabang Purbaleunyi
Ruas : Padaleunyi, Cipularang
Panjang Jalan : 123 km
Konsesi s.d tahun : 2044
Tahun beroperasi : 1990 & 2003
Jumlah Pegawai : 538 orang
Jumlah Gardu : 92
V/C Rasio : 0,12 - 0,98
Sistem Transaksi : Tertutup
Lokasi Pengoperasian : Padalarang, Cileunyi, Cikampek, Purwakarta
5,05%
94,95%
17,46%
82,54%
Volume lalu lintas Transaksi pendapatan Tol
2012 2013
63,6
2
60,3
2 5,47%
1.01
7,38
2012 2013
924,
85
10%
Analisa Kinerja Cabang Purbaleunyi Tahun 2013
Pendapatan Tol Cabang Purbaleunyi tumbuh 10% dari tahun lalu
disebabkan oleh pertumbuhan volume lalu lintas transaksi 5,47%
dan penyesuaian tarif pada Oktober 2013. Peningkatan volume
lalu lintas transaksi disebabkan oleh peningkatan aktivitas lalu
lintas dan pertumbuhan jumlah kendaraan dari Jakarta menuju
Bandung dan sekitarnya.
*Proporsi Terhadap Total Volume Lalu Lintas Transaksi dan Pendapatan Tol Jasa Marga

101
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Kinerja tahun 2013Pada tahun 2013, Volume Lalu Lintas Transaksi Pusat (Ruas JORR)
tercatat sebesar 192,37 juta kendaraan, naik sebesar 4,40%
dibandingkan dengan Volume Lalu Lintas Transaksi tahun 2012
sebesar 184,26 juta kendaraan. Tahun 2013, Kontribusi Pusat
(JORR) terhadap total Volume Lalu Lintas Transaksi mencapai
15,29%. Sementara itu, Pendapatan Tol mencapai Rp1,08 triliun,
turun sebesar 11,31% dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp1,22
triliun. Kontribusi Pendapatan Tol dari Pusat (JORR) mencapai
18,51% terhadap total Pendapatan Tol.
Profitabilitas
Tahun 2013 Rugi Sebelum Pajak Penghasilan Pusat-Jakarta Outer
Ring Road (JORR) mencapai sebesar Rp504,10 miliar atau turun
sebesar 271,04% dari tahun lalu.
5. Pusat - Jakarta outer ring road (Jorr)
Analisa Kinerja Pusat - Jakarta Outer Ring Road (JORR)
Tahun 2013
Pertumbuhan volume lalu lintas transaksi naik 4,40% dari tahun lalu.
Peningkatan volume lalu lintas transaksi disebabkan oleh adanya
pertumbuhan lalu lintas di Jalan Tol Jakarta-Cikampek, serta Jalan
Tol Jagorawi yang terintegerasi dengan JORR.
proporsi Volume lalu lintas Transaksi* proporsi pendapatan Tol*
Cabang Jalantol Lingkarluar Jakarta
Ruas : JORR, Ulujami- Pondok Ranji
Panjang Jalan : 49 km (+Ulujami)
Konsesi s.d tahun : 2044
Tahun beroperasi : 1991 & 2001
Jumlah Pegawai : 4.080
Jumlah Gardu : 159
V/C Rasio : 0,19 - 1,27
Sistem Transaksi : Terbuka
Lokasi Pengoperasian : Jakarta, Bekasi
15,29%
84,71%
18,51%
81,49%
Volume lalu lintas Transaksi pendapatan Tol
192,
37
2012 2013
184,
26
4,40%
1.07
8,22
2012 2013
1.2
15,7
5
-11,31%
*Proporsi Terhadap Total Volume Lalu Lintas Transaksi dan Pendapatan Tol Jasa Marga

102
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Kinerja tahun 2013Pada tahun 2013, Volume Lalu Lintas Transaksi Cabang
Jakarta-Tangerang tercatat sebesar 112.81 juta
kendaraan, naik sebesar 4,57% dibandingkan dengan
Volume Lalu Lintas Transaksi tahun 2012 sebesar
107,88 juta kendaraan. Tahun 2013, kontribusi Cabang
Jakarta-Tangerang terhadap total Volume Lalu Lintas
Transaksi mencapai 8,96%. Sementara itu, Pendapatan
Tol mencapai Rp 408,01 miliar, naik sebesar 7,49%
dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp 379,58 miliar.
Kontribusi Pendapatan Tol dari Cabang Jakarta-Tangerang
mencapai 7,00% terhadap total Pendapatan Tol.
Profitabilitas
Tahun 2013 Laba Sebelum Pajak Penghasilan Cabang
Jakarta-Tangerang mencapai sebesar Rp203,08 miliar
atau meningkat sebesar 10,29% dari tahun lalu.
6. Cabang Jakarta-tangerang
proporsi Volume lalu lintas Transaksi* proporsi pendapatan Tol*
Cabang Jakarta-tangerang
Ruas : Jakarta-Tangerang
Panjang Jalan : 33 km
Konsesi s.d tahun : 2044
Tahun beroperasi : 1984
Jumlah Pegawai : 480 orang
Jumlah Gardu : 78
V/C Rasio : 0,44 - 1,57
Sistem Transaksi : Terbuka
Lokasi Pengoperasian : Jakarta, Tangerang
8,96%
91,04%
7,00%
93,00%
Volume lalu lintas Transaksi pendapatan Tol
112,
81
2012 2013
107,
88
4,57%
408,
01
2012 2013
379,
58 7,49%
Analisa Kinerja Cabang Jakarta-Tangerang Tahun 2013
Pendapatan Tol Cabang Jakarta-Tangerang tumbuh 7,49% dari
tahun lalu disebabkan oleh pertumbuhan volume lalu lintas
transaksi 4,57% dan penyesuaian tarif pada Oktober 2013.
Peningkatan volume lalu lintas transaksi disebabkan oleh
pertumbuhan wilayah yang didorong peningkatan pembangunan
properti di kawasan Tangerang. Adanya pembatasan jam
operasi kendaraan besar yang melintasi jalan raya Serpong
mengakibatkan kendaraan besar mengambil jalur alternatif yaitu:
ruas Jalan Tol Dalam Kota, Prof. Dr. Ir. Sedyatmo, JORR W1, dan
Jakarta-Tangerang.
*Proporsi Terhadap Total Volume Lalu Lintas Transaksi dan Pendapatan Tol Jasa Marga

103
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Cabang surabaya-gempol
Ruas : Surabaya-Gempol
Panjang Jalan : 49 km
Konsesi s.d tahun : 2044
Tahun beroperasi : 1986
Jumlah Pegawai : 519 orang
Jumlah Gardu : 87
V/C Rasio : 0,37 - 0,92
Sistem Transaksi : Terbuka
Lokasi Pengoperasian : Surabaya, Gempol
segMen Lainnya
Kinerja tahun 2013Pada tahun 2013, Volume Lalu Lintas Transaksi Cabang Surabaya-
Gempol tercatat sebesar 81,47 juta kendaraan, naik sebesar 7,90%
dibandingkan dengan Volume Lalu Lintas Transaksi tahun 2012
sebesar 75,51 juta kendaraan. Tahun 2013, kontribusi Cabang
Surabaya-Gempol terhadap total Volume Lalu Lintas Transaksi
mencapai 6,47%. Sementara itu, Pendapatan Tol mencapai Rp
270,47 miliar, naik sebesar 12,32% dibandingkan tahun 2012
sebesar Rp 240,80 miliar. Kontribusi Pendapatan Tol dari Cabang
Surabaya-Gempol mencapai 4,64% terhadap total Pendapatan Tol.
Profitabilitas
Tahun 2013 Laba Sebelum Pajak Penghasilan Cabang Surabaya-
Gempol mencapai sebesar Rp100,89 miliar atau meningkat
sebesar 23,32% dari tahun lalu.
1. Cabang surabaya-gempol
proporsi Volume lalu lintas Transaksi* proporsi pendapatan Tol*
6,47%
93,53%
Volume lalu lintas Transaksi pendapatan Tol
4,64%
95,36%
2012 2013
270,
47
240,
80 12,32%
81,4
7
2012 2013
75,5
1 7,90%
Analisa Kinerja Cabang Surabaya-Gempol Tahun 2013
Pendapatan Tol Cabang Surabaya-Gempol tumbuh 12,32%
dari tahun lalu disebabkan oleh pertumbuhan volume lalu
lintas transaksi 7,90% dan penyesuaian tarif pada Oktober
2013. Peningkatan volume lalu lintas transaksi disebabkan
perkembangan wilayah disekitar jalan tol Surabaya-Gempol,
dan adanya arteri Porong sejak April 2012 yang berdampak
tumbuhnya lalu lintas ke arah Surabaya dan sebaliknya.
*Proporsi Terhadap Total Volume Lalu Lintas Transaksi dan Pendapatan Tol Jasa Marga

104
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Kinerja tahun 2013Pada tahun 2013, Volume Lalu Lintas Transaksi Cabang
Semarang tercatat sebesar 48,61 juta kendaraan, naik
sebesar 7,36% dibandingkan dengan Volume Lalu Lintas
Transaksi tahun 2012 sebesar 45,27 juta kendaraan.
Tahun 2013, kontribusi Cabang Semarang terhadap
total Volume Lalu Lintas Transaksi mencapai 3,86%.
Sementara itu, Pendapatan Tol mencapai Rp 104,77 miliar,
naik sebesar 7,81% dibandingkan tahun 2012 sebesar
Rp 97,18 miliar. Kontribusi Pendapatan Tol dari Cabang
Semarang mencapai 1,80% terhadap total Pendapatan
Tol.
Profitabilitas
Tahun 2013 Laba Sebelum Pajak Penghasilan Cabang
Semarang mencapai sebesar Rp25,38 miliar atau
meningkat sebesar 12,46% dari tahun lalu.
2. Cabang semarang
proporsi Volume lalu lintas Transaksi* proporsi pendapatan Tol*
Cabang semarang
Ruas : Semarang
Panjang Jalan : 25 km
Konsesi s.d tahun : 2044
Tahun beroperasi : 1983
Jumlah Pegawai : 212 orang
Jumlah Gardu : 30
V/C Rasio : 0,22 - 0,63
Sistem Transaksi : Terbuka
Lokasi Pengoperasian : Semarang3,86%
96,14%
1,80%
98,20%
Volume lalu lintas Transaksi pendapatan Tol
7,36%
48,6
1
2012 2013
45,
27
7,81%
104,
77
2012 2013
97,
18
Analisa Kinerja Cabang Semarang Tahun 2013
Pendapatan Tol Cabang Semarang tumbuh 7,81% dari tahun lalu
disebabkan oleh pertumbuhan volume lalu lintas transaksi 7,36%
dan penyesuaian tarif pada Oktober 2013. Peningkatan volume
lalu lintas transaksi disebabkan oleh perkembangan wilayah
disekitar jalan tol Semarang. Selain itu, adanya perbaikan jalan
arteri (jalan Setiabudi dan Pudak Payung) dari bulan Juni sampai
dengan Agustus 2013 yang mengakibatkan kendaraan beralih ke
jalan tol
*Proporsi Terhadap Total Volume Lalu Lintas Transaksi dan Pendapatan Tol Jasa Marga

105
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Kinerja tahun 2013Pada tahun 2013, Volume Lalu Lintas Cabang Belmera Transaksi
tercatat sebesar 23,9 juta kendaraan, naik sebesar 10,46%
dibandingkan dengan Volume Lalu Lintas Transaksi tahun 2012
sebesar 21,68 juta kendaraan. Tahun 2013, kontribusi Cabang
Belmera terhadap total Volume Lalu Lintas Transaksi mencapai
1,90%. Sementara itu, Pendapatan Tol mencapai Rp 81,57 miliar,
naik sebesar 11,41% dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp 73,21
miliar. Kontribusi Pendapatan Tol dari Cabang Belmera mencapai
1,40% terhadap total Pendapatan Tol.
Profitabilitas
Tahun 2013 Rugi Sebelum Pajak Penghasilan Cabang Belmera
mencapai sebesar Rp11,08 miliar atau turun sebesar 128,03% dari
tahun lalu.
Cabang Belmera
Ruas : Belmera
Panjang Jalan : 43 km
Konsesi s.d tahun : 2044
Tahun beroperasi : 1986
Jumlah Pegawai : 214 orang
Jumlah Gardu : 52
V/C Rasio : 0,15 - 0,41
Sistem Transaksi : Tertutup
Lokasi Pengoperasian : Belawan, Medan, Tanjung Morawa
Volume lalu lintas Transaksi pendapatan Tol
3. Cabang Belmera
proporsi Volume lalu lintas Transaksi* proporsi pendapatan Tol*
1,90%
98,10%
1,40%
98,60%
10,46%
23,
95
2012 2013
21,6
8 11,41%
81,5
7
2012 2013
73,2
1Analisa Kinerja Cabang Belmera Tahun 2013
Pendapatan Tol Cabang Belmera tumbuh 11,41% dari tahun lalu
disebabkan oleh pertumbuhan volume lalu lintas transaksi 10,46%
dan penyesuaian tarif pada Oktober 2013. Peningkatan volume
lalu lintas transaksi disebabkan oleh adanya Kawasan Industri
Medan (KIM), beroperasinya bandara Kuala Namu sejak Juli 2013
dan tumbuhnya lalu lintas ke arah luar kota Medan menuju daerah
Tebing Tinggi dan sekitarnya.
*Proporsi Terhadap Total Volume Lalu Lintas Transaksi dan Pendapatan Tol Jasa Marga

106
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Volume lalu lintas Transaksi pendapatan Tol
Kinerja tahun 2013Pada tahun 2013, Volume Lalu Lintas Transaksi Cabang
Palikanci tercatat sebesar 20,09 juta kendaraan, naik
sebesar 3,99% dibandingkan dengan Volume Lalu Lintas
Transaksi tahun 2012 sebesar 19,32 juta kendaraan. Tahun
2013, kontribusi Cabang Palikanci terhadap total Volume
Lalu Lintas Transaksi mencapai 1,60%. Sementara itu,
Pendapatan Tol mencapai Rp 107,49 miliar, naik sebesar
6,91% dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp 100,54
miliar. Kontribusi Pendapatan Tol dari Cabang Palikanci
mencapai 1,84% terhadap total Pendapatan Tol.
Profitabilitas
Tahun 2013 Laba Sebelum Pajak Penghasilan Cabang
Palikanci mencapai sebesar Rp25,76 miliar atau
meningkat sebesar 12,87% dari tahun lalu.
4. Cabang Palikanci
proporsi Volume lalu lintas Transaksi* proporsi pendapatan Tol*
Cabang Palikanci
Ruas : Palimanan - Kanci
Panjang Jalan : 26 km
Konsesi s.d tahun : 2044
Tahun beroperasi : 1998
Jumlah Pegawai : 166 orang
Jumlah Gardu : 22
V/C Rasio : 0,30 - 0,36
Sistem Transaksi : Terbuka
Lokasi Pengoperasian : Cirebon
1,60%
98,40%
1,84%
98,16%
20,0
9
2012 2013
19,
32 3,99%
107,
49
2012 2013
100,
54 6,91%
Analisa Kinerja Cabang Palikanci Tahun 2013
Pendapatan Tol Cabang Palikanci tumbuh 6,91% dari tahun lalu
disebabkan oleh pertumbuhan volume lalu lintas transaksi 3,99%
dan penyesuaian tarif pada Oktober 2013. Peningkatan volume
lalu lintas transaksi disebabkan oleh perkembangan wilayah di
sekitar jalan tol Palikanci.
*Proporsi Terhadap Total Volume Lalu Lintas Transaksi dan Pendapatan Tol Jasa Marga

107
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Pt Marga sarana Jabar
Ruas : Bogor Outer Ring Road
Panjang Jalan : 4 km (seksi I)
Konsesi s.d tahun : 2054
Tahun beroperasi : 2009
Jumlah Pegawai : 116 orang
Jumlah Gardu : 12
V/C Rasio : 0,30-0,58
Sistem Transaksi : Terbuka
Lokasi Pengoperasian : Bogor
Volume lalu lintas Transaksi pendapatan Tol
Kinerja tahun 2013Pada tahun 2013, Volume Lalu Lintas Transaksi ruas BORR tercatat
sebesar 12,52 juta kendaraan, naik sebesar 11,45% dibandingkan
dengan Volume Lalu Lintas Transaksi tahun 2012 sebesar 11,24
juta kendaraan. Tahun 2013, kontribusi BORR terhadap total
Volume Lalu Lintas Transaksi mencapai 1%. Sementara itu,
Pendapatan Tol mencapai Rp 45,55 miliar, naik sebesar 10,93%
dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp 41,06 miliar. Kontribusi
Pendapatan Tol dari BORR mencapai 0,78% terhadap total
Pendapatan Tol.
Profitabilitas
Tahun 2013 Rugi Sebelum Pajak Penghasilan PT Marga Sarana
Jabar mencapai sebesar Rp2,81 miliar atau turun sebesar 64,94%
dari tahun lalu.
5. Pt Marga sarana Jabar
proporsi Volume lalu lintas Transaksi* proporsi pendapatan Tol*
1%
99,01%
0,78%
99,22%
11,45%
12,5
2
2012 2013
11,
24 10,93%
45,
55
2012 2013
41,
06Analisa Kinerja PT Marga Sarana Jabar Tahun 2013
Pendapatan Tol ruas BORR tumbuh 10,93% dari tahun lalu
disebabkan oleh pertumbuhan volume lalu lintas transaksi
11,45%. Peningkatan volume lalu lintas transaksi disebabkan
oleh perekonomian diwilayah Bogor khususnya Sentul mulai
berkembang dan warga mulai mengenal jalur akses lewat
ruas BORR sehingga traffic pada tahun 2013 lebih tinggi dari
tahun 2012.
*Proporsi Terhadap Total Volume Lalu Lintas Transaksi dan Pendapatan Tol Jasa Marga

108
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Kinerja tahun 2013Pada tahun 2013, Volume Lalu Lintas Transaksi ruas
Surabaya-Mojokerto tercatat sebesar 10,61 juta
kendaraan, naik sebesar 23,13% dibandingkan dengan
Volume Lalu Lintas Transaksi tahun 2012 sebesar
8,62 juta kendaraan. Tahun 2013, kontribusi ruas
Surabaya-Mojokerto terhadap total Volume Lalu Lintas
Transaksi mencapai 0,84%. Sementara itu, Pendapatan
Tol mencapai Rp 17,55 miliar, naik sebesar 30,85%
dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp 13,42 miliar.
Kontribusi Pendapatan Tol dari Jalan Tol Surabaya-
Mojokerto Seksi I mencapai 0,30% terhadap total
Pendapatan Tol.
Profitabilitas
Tahun 2013 Rugi Sebelum Pajak Penghasilan PT Marga
Nujyasumo Agung mencapai sebesar Rp42,79 miliar atau
turun sebesar 20,96% dari tahun lalu.
6. Pt Marga nujyasumo agung
Volume lalu lintas Transaksi pendapatan Tol
proporsi Volume lalu lintas Transaksi* proporsi pendapatan Tol*
Pt Marga nujyasumo agung
Ruas Surabaya - Mojokerto
Panjang Jalan : 2 km
Konsesi s.d tahun : 2049
Tahun beroperasi : 2011
Jumlah Pegawai : 126 orang
Jumlah Gardu : 21
V/C Rasio : 0,15-0,31
Sistem Transaksi : Terbuka
Lokasi Pengoperasian : Waru
0,30%
99,70%
0,84%
99,16%
17,5
5
2012 2013
13,
42
30,85%
10,6
1
2012 2013
8,6
2
23,13%
Analisa Kinerja PT Marga Nujyasumo Agung Tahun 2013
Pendapatan Tol ruas Surabaya-Mojokerto Seksi IA tumbuh 30,85%
dari tahun lalu disebabkan oleh pertumbuhan volume lalu
lintas transaksi 23,13%. Peningkatan volume lalu lintas transaksi
disebabkan oleh peningkatan kegiatan ekonomi di wilayah Jalan
Tol Seksi 1A Waru-Sepanjang
*Proporsi Terhadap Total Volume Lalu Lintas Transaksi dan Pendapatan Tol Jasa Marga

109
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Pt trans Marga Jateng
Ruas : Semarang - Solo
Panjang Jalan : 11 km (seksi I)
Konsesi s.d tahun : 2055
Tahun beroperasi : 2011
Jumlah Pegawai : 96 orang
Jumlah Gardu : 22
V/C Rasio : 0,25-0,40
Sistem Transaksi : Tertutup
Lokasi Pengoperasian : Semarang
Volume lalu lintas Transaksi pendapatan Tol
Kinerja tahun 2013Pada tahun 2013, Volume Lalu Lintas Transaksi ruas Semarang-
Ungaran tercatat sebesar 6,58 juta kendaraan, naik sebesar
32,69% dibandingkan dengan Volume Lalu Lintas Transaksi
tahun 2012 sebesar 4,96 juta kendaraan. Tahun 2013, kontribusi
ruas Semarang-Ungaran terhadap total Volume Lalu Lintas
Transaksi mencapai 0,52%. Sementara itu, Pendapatan Tol
mencapai Rp 36,49 miliar, naik sebesar 32,88% dibandingkan
tahun 2012 sebesar Rp 27,46 miliar. Kontribusi Pendapatan Tol
dari Jalan Tol Semarang-Solo Seksi I mencapai 0,63% terhadap
total Pendapatan Tol.
Profitabilitas
Tahun 2013 Rugi Sebelum Pajak Penghasilan PT Trans Marga
Jateng mencapai sebesar Rp153,75 miliar atau turun sebesar
21,39% dari tahun lalu.
proporsi Volume lalu lintas Transaksi* proporsi pendapatan Tol*
0,63%
99,37%
0,52%
99,48%
32,69%
6,58
2012 2013
4,96
32,88%
36,4
9
2012 2013
27,
46
7. Pt trans Marga Jateng
Analisa Kinerja PT Trans Marga Jateng Tahun 2013
Pendapatan Tol ruas Semarang Solo Seksi Semarang-Ungaran
tumbuh 32,88% dari tahun lalu disebabkan oleh pertumbuhan
volume lalu lintas transaksi 32,69%. Peningkatan volume lalu
lintas transaksi disebabkan oleh peningkatan kegiatan ekonomi di
wilayah Jalan Tol Semarang-Ungaran.
*Proporsi Terhadap Total Volume Lalu Lintas Transaksi dan Pendapatan Tol Jasa Marga

110
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Kinerja tahun 2013Pada tahun 2013, Volume Lalu Lintas Transaksi ruas
Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa tercatat sebesar 3,24 juta
kendaraan. Tahun 2013, kontribusi ruas ruas Nusa Dua-
Ngurah Rai-Benoa terhadap total Volume Lalu Lintas
Transaksi mencapai 0,26%. Sementara itu, Pendapatan
Tol mencapai Rp 23,65 miliar yang merefleksikan
kontribusi Pendapatan Tol sebesar 0,41% terhadap total
Pendapatan Tol.
Profitabilitas
Tahun 2013 Rugi Sebelum Pajak Penghasilan PT
Jasamarga Bali Tol mencapai sebesar Rp20,08 miliar atau
turun sebesar 202,32% dari tahun lalu.
8. Pt Jasamarga Bali tol
Volume lalu lintas Transaksi pendapatan Tol
proporsi Volume lalu lintas Transaksi* proporsi pendapatan Tol*
Pt Jasamarga Bali tol
Ruas : Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa
Panjang Jalan : 10 km
Konsesi s.d tahun : 2057
Tahun beroperasi : 2013
Jumlah Pegawai : 33 orang
Jumlah Gardu : 20
V/C Rasio : 0,20-0,40
Sistem Transaksi : Terbuka
Lokasi Pengoperasian : Bali
3,24
2012
-
2013
-
23,6
5
2012 2013
0,41%
99,59%
0,26%
99,74%
Analisa Kinerja PT Jasamarga Bali Tol Tahun 2013
Jumlah Volume lalu-lintas Jalan Tol Bali Mandara pada hari
pertama pengoperasian mencapai 38.558 kendaraan. Hal ini
mendekati perkiraan dan target yang dipasang PT Jasamarga Bali
Tol (JBT) yaitu sebesar 39.000 kendaraan. Dengan pencapaian ini
akan mempengaruhi pendapatan tol sehingga Perseroan optimis
bahwa volume lalu lintas maupun pendapatan akan tercapai
dalam waktu dekat.
*Proporsi Terhadap Total Volume Lalu Lintas Transaksi dan Pendapatan Tol Jasa Marga

111
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
tanya (t) BagaiMana KinerJa PengoPerasian JaLan toL Di tahun 2013?
Jawab (J) Pada tahun 2013, kami melayani volume lalu lintas transaksi sebesar 1,26 juta kendaraan yang meningkat sebesar 4,76% dari tahun lalu. Untuk melayani kebutuhan lalu lintas tersebut dan mengantisipasi kenaikan volume lalu lintas dalam jangka panjang, pada tahun 2013, Perseroan melakukan peningkatan pelayanan dengan terus menambah Gardu Tol Otomatis sebanyak 38 gardu tol sehingga secara total Perseroan memiliki 89 Gardu Tol Otomatis. Kami juga melakukan peningkatan kapasitas jalan melalui pelebaran pada Jalan Tol Padaleunyi ruas Pasteur-Kopo dan Jalan Tol Jagorawi ruas Cibinong-Sentul Selatan. Selain itu, juga dilakukan peningkatan akses layanan informasi melalui penambahan 24 VMS (Variable Message Sign) sehingga total VMS yang dimiliki Perseroan sebanyak 60 VMS.
t: aPa tantangan terBesar yang DihaDaPi PaDa BiDang PengoPerasian JaLan toL?
J: Tantangan terbesar yang dihadapi dalam mengoperasikan jalan tol adalah tingginya kepadatan lalu lintas pada ruas-ruas jalan tol Jakarta dan sekitarnya namun tidak dapat dilakukan peningkatan kapasitas jalan karena kendala ketidaktersediaan lahan untuk melakukan pelebaran jalan.
t: BagaiMana BaPaK Mengatasi tantangan terseBut?
J: Kami melakukan rekayasa lalu lintas untuk meningkatkan kelancaran seperti antara lain pemberlakuan contra flow pada jam jam sibuk.
t: BagaiMana ProsPeK KinerJa oPerasionaL Ke DePan?
J: Volume transaksi lalu lintas diproyeksikan akan terus tumbuh seiring dengan pertumbuhan ekonomi, yang tentunya membutuhkan peningkatan pelayanan lalu lintas. Oleh sebab itu, kami akan terus meningkatkan pelayanan dengan terus menambah gardu-gardu tol operasi dan meningkatkan kapasitas jalan dengan melakukan pelebaran.
Selain itu kami menyakini Pemerintah akan terus konsisten memenuhi ketentuan peraturan akan kepastian penyesuaian tarif tol setiap dua tahun. Hal ini merupakan hal yang positif bagi kepastian pertumbuhan pendapatan tol.
Dari sisi efisiensi biaya pengoperasian, Perseroan akan terus meningkatkan efisiensi secara berkelanjutan melalui upaya-upaya modernisasi pelayanan dan peralatan operasi, yang pada akhirnya diharapkan pengoperasian jalan tol akan sepenuhnya menggunakan teknologi dimana kebutuhan tenaga manusia akan semakin kecil.
WaWanCara Dengan hasanuDinDIREKTUR OPERASI
t
t
t
J
J
J
J
t

melayani Tanpa Henti
layanan Lalu LintasInformasi kondisi lalu lintas secara real time selama 24 jam melalui call center memberikan kemudahan di perjalanan di setiap waktu
layanan TransaksiProses layanan kepada pemakai jalan termasuk kontrol atas pelaksanaan transaksi, proses pengamanan dan pengadministrasian tol serta proses pendukung lainnya
LAYANAN PATROLI
LAYANAN GARDU TRANSAKSI
LAYANANTEMPAT ISTIRAHAT
LAYANAN AMBULAN
LAYANAN DEREK
INFORMASILALU LINTASREAL TIME
24/7
112
Pt Jasa Marga (Persero) tbk. Laporan Tahunan 2013

layanan PemeliharaanKegiatan yang ditujukan untuk memelihara jalan tol agar tetap nyaman untuk dilalui kendaraan
E-TOLL CARD
GARDU TOLOTOMATIS
TRAFFIC INFORMATION
CENTER
PT.Jasamarga
@PTJASAMARGA
www.jasamargalive.comm.jasamargalive.com
TRAFFIC MONITORING
Menuju Pertumbuhan Berikutnya 113
Pt Jasa Marga (Persero) tbk. Laporan Tahunan 2013

114
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
segMen usaha PengeMBangan usaha non toL
Segmen Usaha Pengembangan
Usaha Non Tol merupakan
segmen usaha yang berasal dari
pemanfaatan aset Perseroan
baik yang tangible maupun
yang intangible. Hasil Segmen
Usaha Pengembangan Usaha
Non Tol pada Laporan Keuangan
Konsolidasian Tahun Buku 2013
disajikan sebagai Pendapatan
Usaha Lainnya, dimana pada
tahun tersebut Pendapatan Usaha
Lainnya mencapai Rp 508,20 miliar,
mengalami peningkatan sebesar 254,22%
dibandingkan dengan tahun 2012.
Komponen terbesar dalam Pendapatan
Usaha Lainnya pada tahun 2013 berasal
dari Lainnya sebesar Rp 225,94 miliar.
Peningkatan kinerja tahun 2013 pada
Segmen Usaha Pengembangan Usaha
Non Tol merupakan usaha Perseroan
untuk terus memanfaatkan segala
bentuk aset Perseroan baik yang
tangible maupun yang intangible agar
dapat menyokong Pendapatan utama
Perseroan, yaitu Pendapatan Tol. Untuk
saat ini, kontribusi Pendapatan Usaha
Lainnya telah mencapai 4,94% dari total
Pendapatan Usaha Perseroan. Dengan
pembentukan beberapa Anak Perusahaan
yang menjalankan bisnis non tol, Perseroan
akan terus memaksimalkan pemanfaatan
aset-aset untuk memberikan kontribusi
pada Pendapatan Usaha Perseroan. Berikut
adalah ulasan kinerja Segmen Usaha
Pengembangan Usaha Non Tol dalam tabel
dan grafik.
75,2
3
5,78
– 21,9
3 40,5
3
90,0
6
6,72
32,4
1
153,
07
225,
94
Sewa Lahan Jasa PengoperasianJalan Tol Pihak Lain
Pendapatan BBM SPBU Pendapatan Iklan Lainnya
2013
2012
No. Segmen 2012 2013 ∆ (Rp) ∆% % Terhadap Total JM
1 Pendapatan BBM SPBU - 153,07 153,07 n/a 1,49%
2 Sewa Lahan 75,23 90,06 14,83 19,72 0,87%
3 Jasa Pengoperasian Jalan Tol Pihak Lain 21,93 32,41 10,47 47,74 0,31%
4 Pendapatan Iklan 5,78 6,72 0,94 16,32 0,07%
5 Lainnya 40,53 225,94 185,41 457,47 2,19%
totaL 143,47 508,20 364,73 254,22 4,94%
dalam miliar rupiah

115
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Sesuai dengan Laporan Keuangan Konsolidasian Audited PT
Jasa Marga (Persero) Tbk. Tahun Buku 2013, Segmen Usaha
Pengembangan Usaha Non Tol Perseroan dibagi menjadi:
a. Pendapatan BBM sPBu Pendapatan BBM SPBU merupakan pendapatan yang
dihasilkan dari penerimaan BBM SPBU pada Unit Bisnis Tempat
Istirahat dan Pelayanan Km 88 Jalan Tol Purbaleunyi dan Km
226 Jalan Tol Palikanci. Kontribusi pendapatan BBM SPBU
sebesar 1,49% dari total Pendapatan Usaha
b. sewa Lahan Pada tahun 2013, Pendapatan Sewa Lahan meningkat sebesar
19,72% dari tahun 2012. Pendapatan dari Sewa Lahan pada
tahun ini mencapai Rp 90,06 miliar.
Kenaikan kinerja pada tahun 2013 disebabkan oleh
meningkatnya tarif sewa pada Tempat Istirahat (TI) yang di
kelola oleh Perseroan. Selain itu, pembukaan lahan-lahan
baru untuk disewakan kepada pihak luar turut meningkatkan
pencapaian kinerja pada tahun 2013.
0,87%
99,13%
2012 2013
75,2
3
90,0
6
1,49%
98,51%
90,0
6
0,31%
99,69%
2012 2013
32,4
1
21,9
3
0,07%
99,93%
2012 2013
6,72
5,78
b. Jasa Pengoperasian Jalan tol Pihak Lain Jasa Pengoperasian Jalan Tol Pihak Lain selama 2013 mencapai
Rp 32,41 miliar atau meningkat sebesar 47,74% dibandingkan
tahun 2012 sebesar Rp 21,93 miliar.
c. Pendapatan iklan Pendapatan Iklan mengalami kenaikan 16,32% dari Rp
5,78 miliar di 2012 menjadi Rp 6,72 miliar di 2013. Hal ini
disebabkan karena meningkatnya peminat billboard di
sepanjang jalan tol.
–
153,
07
2012 2013

116
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
e. Lainnya• PTSaranaMargaUtama Kinerja PT Sarana Marga Utama, sebagai Anak
Perusahaan Perseroan yang bergerak dalam
bidang pengusahaan jasa konstruksi dan
persewaan kendaraan, mengalami pencapaian
yang sangat baik, dengan mengalami peningkatan
kinerja sebesar 240,80% dibandingkan pencapaian
tahun 2012. Peningkatan kinerja ini dapat dilihat
dari pencapaian Laba Tahun Berjalan Rp9,39
miliar, jauh meningkat dibandingkan tahun 2012
sebesar Rp2,76 miliar. Hal ini disebabkan oleh
adanya peningkatan realisasi kontrak dari bidang
SFO (Scrapping Filling Overlay) dan ada beberapa
kontrak baru dari bidang sipil.
• PTJasamargaProperti Sementara itu, PT Jasamarga Properti, yang
bergerak dalam bidang pembangunan,
perdagangan dan jasa terkait properti, dimana
Perusahaan ini baru berdiri pada awal tahun 2013
dan diharapkan pada tahun 2014 akan mulai
berkontribusi terhadap Pendapatan Perseroan.
2,19%
97,81%
2012 2013
225,
94
40,5
3

117
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
anaLisa KinerJa Keuangan KoMPrehensif
Diskusi dan analisis terkait dengan tinjauan keuangan berikut
ini disajikan berdasarkan laporan keuangan konsolidasian untuk
tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
Laporan keuangan konsolidasian telah diaudit oleh Aryanto, Amir,
Jusuf, Mawar Saptoto (RSM AAJ Associates) melalui Laporan Audit
No. R/042.AGA/sat.2/2014 tanggal 12 Februari 2014 dan telah
mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian.
LaPoran Posisi Keuangan KonsoLiDasianPosisi Keuangan Konsolidasian Perseroan di tahun 2013
menunjukkan kinerja yang meningkat. Tahun ini, aset Perseroan
tercatat sebesar Rp 28,36 triliun atau bertumbuh 14,60%
dibandingkan tahun 2012. Pertumbuhan ini disebabkan karena
adanya peningkatan aktivitas konstruksi pembangunan jalan
AseT (miliar rupiah)
Total Aset Perseroan adalah Rp 28,36 triliun, mengalami kenaikan
sebesar Rp 3,61 triliun atau 14,60% dibandingkan dengan tahun
2012. Kenaikan tersebut disebabkan oleh penambahan aset tidak
AseT lAncAR, AseT TidAk lAncAR dAn ToTAl AseT(miliar rupiah)
tol baru, seiring upaya Perseroan untuk terus melakukan
pengembangan usaha. Di sisi lain, kondisi tersebut menyebabkan
liabilitas Perseroan meningkat sebesar 16,93% dibandingkan
tahun sebelumnya karena terdapat penambahan pinjaman untuk
mendukung aktivitas konstruksi jalan tol baru. Sedangkan ekuitas
Perseroan meningkat 11,03% dari tahun lalu sebagai cerminan
bahwa Perseroan tetap berkomitmen menjaga perolehan laba
ditengah upaya ekspansi yang dilakukan.
asetAset perseroan terdiri dari Aset Lancar dan Aset Tidak Lancar,
perbandingan masing-masing komposisi aset adalah sebagai
berikut :
lancar sebesar 21,66% yaitu Hak Pengusahaan Jalan Tol dari ruas
tol yang baru beroperasi.
Aset Lancar Total Aset
28.3
66,3
5
24.7
53,5
5
Aset Tidak Lancar
24.6
20,0
0
20.2
36,2
6
3.74
6,34
4.5
17,2
9
2012
2013
Uraian2012 2013
+/- %Jumlah Kontribusi Jumlah Kontribusi
Aset Lancar 4.517,29 18,25 3.746,34 13,21 (770,95) -17,07
Aset Tidak Lancar 20.236,26 81,75 24.620,00 86,79 4.383,74 21,66
Total Aset 24.753,55 100,00 28.366,35 100,00 3.612,79 14,60

118
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
aset LancarSecara keseluruhan perolehan Aset Lancar Perseroan
turun 17,07%, dari sebesar Rp 4,51 triliun di tahun
2012 menjadi sebesar Rp 3,74 triliun di tahun 2013.
Penurunan tersebut disebabkan karena adanya
AseT lAncAR (miliar rupiah)
Kas dan setara kas Kas dan Setara Kas perseroan turun 18,32% dari tahun
sebelumnya sebesar Rp 4,30 triliun menjadi Rp 3,51 triliun
di tahun 2013. Penurunan ini disebabkan karena adanya
penambahan setoran modal ke entitas anak untuk
mempercepat penyelesaian konstruksi jalan tol baru yang
sedang dilakukan oleh Perseroan.
investasi Jangka PendekInvestasi jangka pendek sebesar Rp 6,63 miliar, menurun
sebesar 15,26% dari tahun 2012 yang mencapai Rp 7,82
miliar. Penurunan ini disebabkan adanya kerugian yang
belum direalisasi (unrealized loss) sebesar Rp 1.19 miliar
atas Efek tersedia untuk Dijual berupa Reksadana pada
Obligasi Seri II
penambahan setoran modal ke Entitas Anak dan pelunasan
utang bank.
Komposisi Aset Lancar tahun 2013 dibandingkan dengan tahun
2012 sebagai berikut:
Uraian2012 2013
+/- %Jumlah Kontribusi Jumlah Kontribusi
Kas dan Setara Kas 4.302,38 94,95 3.514,06 93,80 (788,32) (18,32)
Investasi Jangka Pendek 7,82 0,17 6,63 0,18 (1,19) (15,26)
Piutang Lain-lain-Lancar 50,27 1,41 177,20 4,73 126,93 252,51
Biaya Dibayar di Muka 155,53 3,43 47,36 1,26 (108,17) (69,55)
Pajak Dibayar di Muka 1,29 0,03 1,10 0,03 (0,19) (14,75)
total aset Lancar 4.517,29 100,00 3.746,34 100,00 (770,95) (17,07)
Piutang Lain-lain - LancarPiutang lain-lain merupakan pendapatan yang akan diterima dari
sewa lahan, sewa tempat istirahat, sewa ruang iklan dan bunga
yang akan diterima dari deposito berjangka. Tahun 2013 Piutang
Lain-lain mencapai Rp 177,20 miliar atau meningkat 252,51% hal
ini disebabkan Perusahaan membiayai terlebih dahulu kenaikan
harga tanah dalam rangka pengusahaan Jalan Tol Lingkar
Luar Jakarta (JORR) Seksi W2 Utara, yang menjadi tanggungan
Pemerintah c.q Kementerian Pekerjaan Umum.
Biaya Dibayar di MukaBiaya Dibayar di Muka menurun 69,55% dari sebelumnya sebesar
Rp 155,53 miliar di tahun 2012 menjadi Rp 47,36 miliar pada tahun
2013. Hal ini disebabkan penurunan pada Uang Muka Pekerjaan
(work advances) sebesar Rp 104,95 miliar.

119
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
aset tidak LancarPada tahun 2013, Aset Tidak Lancar mencapai Rp 24,62 triliun
atau mengalami peningkatan sebesar 21,66% dari tahun 2012.
Peningkatan ini, terutama disebabkan karena pertumbuhan Aset
Tak Berwujud berupa Hak Pengusahaan Jalan Tol dengan total Rp
22,30 triliun.
AseT TidAk lAncAR (miliar rupiah)
Uraian2012 2013
∆ (Rp) %Jumlah Kontribusi Jumlah Kontribusi
Piutang Lain-lain - Tidak Lancar 13,82 0,07 19,75 0,08 5,93 42,87
Dana Ditetapkan Penggunaannya 165,04 0,82
459,32 1,87 294,27 178,30
Investasi pada Entitas Asosiasi 175,75 0,87 192,10 0,78 16,35 9,30
Aset Keuangan Lainnya 241,61 1,19 241,61 0,98 - -
Aset Tetap - Bersih 422,51 2,09 593,03 2,41 170,52 40,36
Aset Tak Berwujud
Hak Pengusahaan Jalan Tol - Bersih 18.547,71 91,66 22.300,27 90,58 3.752,57 20,23
Lainnya 362,10 1,79 641,12 2,60 279,02 77,06
Goodwill 41,85 0,21 41,85 0,17 - -
Aset Lain-lain 265,88 1,31 130,97 0,53 (134,91) (50,74)
total aset tidak Lancar 20.236,26 100,00 24.620,00 100,00 4.383,74 21,66
Dana Ditetapkan PenggunaannyaAdalah penyisihan dana untuk jaminan pelunasan Obligasi
dan bunga pinjaman bank. Pada tahun 2013, Dana Ditetapkan
Penggunaannya mencapai Rp 459,32 miliar atau naik 178,30% dari
tahun lalu. Kenaikan tersebut disebabkan adanya pembentukan
rekening khusus atas pendapatan dari pengoperasian JORR Seksi
S sesuai dengan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 80.1/
KPTS/M/ 2013 tanggal 25 Pebruari 2013 tentang Pengoperasian
Sementara Jalan Tol Lingkarluar Jakarta Seksi Pondok Pinang –
Jagorawi (JORR “S”). Pada tahun 2013 rekening khusus tersebut
adalah sebesar Rp 233,01 miliar.
investasi Pada entitas asosiasiSeiring perkembangan Perseroan, pada tahun 2013 Investasi
pada Entitas Asosiasi meningkat menjadi Rp 192,10 miliar atau
naik 9,30% dibandingkan tahun 2012. Perseroan melakukan
penambahan penyertaan saham pada entitas asosiasi yaitu
PT. Trans Lingkar Kita Jaya sebesar Rp 21,24 miliar dengan
penambahan tersebut kepemilikan Perseroan menjadi 21,24%.
aset tetapPerolehan Aset tetap Perseroan mencapai Rp 593,03 miliar di
tahun 2013 atau bertumbuh 40,36% dari sebelumnya Rp 422,51
miliar di tahun 2012. Kenaikan tersebut disebabkan karena adanya
penambahan Aset Tetap Pemilikan Langsung berupa Tanah,
Gedung Kantor dan Bangunan Lain, Peralatan Operasi dan Kantor,
serta Kendaraan Bermotor yang totalnya mencapai Rp 266,25
miliar, Aset Sewa Guna Usaha sebesar Rp 16,98 miliar dan Aset
Tetap Dalam Konstruksi sebesar Rp 89,30 miliar.
aset tak Berwujud – hak Pengusahaan Jalan tolAset Tak Berwujud mencapai Rp 22,30 triliun, meningkat sebesar
20,23% atau Rp 3,75 triliun dari tahun sebelumnya. Peningkatan
ini disebabkan karena adanya pengakuan Hak Pengusahaan Jalan
Tol untuk jalan tol yang baru beroperasi yaitu Tol Bali Mandara
(Nusa Dua – Ngurah Rai – Benoa) dan JORR W2 Utara Paket 1 – 3
(Kebon Jeruk – Ciledug).

120
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Pt Jasa Marga (Persero) tbk. Laporan Tahunan 2013
LiaBiLitasLiabilitas Perseroan pada akhir 2013 adalah sebesar Rp
17,49 triliun, naik sebesar Rp 2,53 triliun atau 16,93%
dibandingkan tahun 2012. Kenaikan ini disebabkan
oleh adanya penambahan pinjaman untuk mendukung
aktivitas konstruksi jalan tol baru, sehingga Liabilitas Jangka
Panjang meningkat dari Rp 8,31 triliun di tahun 2012 menjadi
Rp 12,57 triliun pada tahun 2013. Sedangkan Liabilitas Jangka
Pendek turun sebesar 26,00% dari tahun lalu karena adanya
pelunasan utang Obligasi dan utang Bank.
liAbiliTAs (miliar rupiah)
Uraian2012 2013
+/- %Jumlah Kontribusi (%) Jumlah Kontribusi (%)
Liabilitas Jangka Pendek 6.648,16 44,42 4.919,88 28,11 (1.728,28) (26,00)
Liabilitas Jangka Panjang 8.317,60 55,58 12.579,48 71,89 4.261,88 51,24
Total Liabilitas 14.965,77 100,00 17.499,37 100,00 2.533,60 16,93
liAbiliTAs JAngkA pendek dAn liAbiliTAs JAngkA pAnJAng(miliar rupiah)
Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Total Liabilitas
12.5
79,4
8 17.4
99,3
7
14.9
65,7
7
8.31
7,60
6.64
8,16
4.91
9,88
2012
2013

121
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
liAbiliTAs JAngkA pendek(miliar rupiah)
Uraian2012 2013
∆ (Rp) ∆%Jumlah Kontribusi (%) Jumlah Kontribusi (%)
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang Usaha 92,04 1,38 80,67 1,64 (11,37) (12,36)
Utang Kontraktor 1.325,01 19,93 1.153,45 23,44 (171,57) (12,95)
Utang Pajak 281,38 4,23 164,33 3,34 (117,05) (41,60)
Utang Lain-lain 36,38 0,55 66,27 1,35 29,88 82,13
Beban Aktual 437,32 6,58 464,68 9,44 27,36 6,26
Liabilitas Jangka Panjang yang Jatuh Tempo dalam Satu Tahun
Utang Bank 1.640,78 24,68 951,06 19,33 (689,72) (42,04)
Utang Obligasi 1.771,62 26,65 700,00 14,23 (1.071,62) (60,49)
Utang Bantuan Pemerintah 5,89 0,09 - - (5,89) (100,00)
Liabilitas Kerjasama Operasi 0,82 0,01 0,82 0,02 (0,00) (0,00)
Liabilitas Pembebasan Tanah 809,43 12,18 1.112,70 22,62 303,27 37,47
Utang Sewa Guna Usaha 18,47 0,28 19,78 0,40 1,30 7,06
Provisi Pelapisan Jalan Tol 229,03 3,44 206,14 4,19 (22,89) (9,99)
total Liabilitas Jangka Pendek 6.648,16 100,00 4.919,88 100,00 (1.728,28) (26,00)
Liabilitas Jangka PendekPada akhir 2013, Perseroan mencatat Liabilitas Jangka Pendek
sebesar Rp 4,91 triliun. Posisi tersebut lebih rendah 26,00% atau
lebih rendah Rp 1,72 triliun dari tahun sebelumnya yang mencapai
Rp 6,64 triliun. Penurunan ini terutama disebabkan karena adanya
pelunasan Obligasi Seri P, Seri JORR I dan Seri I JM-10 (Zero
Coupon) serta pelunasan Utang Bank yang telah jatuh tempo
pada tahun 2013. Total pelunasan Obligasi-obligasi tersebut
adalah sebesar Rp 1,77 triliun, sedangkan pelunasan Utang Bank
sebesar Rp 786,12 miliar.
Dari tabel diatas, Komposisi terbesar dari Liabilitas Jangka
Pendek adalah Utang Kontraktor yaitu sebesar 23,44% dari total
Liabilitas Jangka Pendek yang dimiliki Perseroan. Utang kontraktor
merupakan utang kepada kontraktor, konsultan dan rekanan
sehubungan dengan adanya pembangunan jalan, pelapisan
ulang, pengadaan fasilitas tol dan bangunan lain.
Sedangkan komposisi Liabilitas Pembebasan Tanah mencapai
22,62% dari total keseluruhan Liabilitas Jangka Pendek Perseroan.
Liabilitas ini merupakan Dana talangan pembelian tanah untuk
pembangunan ruas Jalan yang menggunakan dana talangan
Badan Layanan Umum Badan Pengatur Jalan Tol.
Liabilitas Jangka PanjangPada akhir 2013, Liabilitas Jangka panjang mengalami kenaikan
51,24% dari sebelumnya Rp 8,31 triliun di tahun 2012 menjadi
Rp 12,57 triliun di tahun 2013. Kenaikan ini terutama disebabkan
karena peningkatan pinjaman kepada pihak ketiga guna
mendukung kegiatan konstruksi jalan tol baru yang sedang
dilaksanakan Perseroan melalui entitas anak.
Komposisi dari Liabilitas Jangka panjang terdiri dari Pendapatan
Diterima Dimuka 0,56%, Liabilitas Pajak Tangguhan 4,15%,
Liabilitas Jangka Panjang-Setelah Dikurangi Bagian Yang Jatuh
Tempo Dalam Satu Tahun 89,23%, Liabilitas Jangka Panjang
Lainnya 3,46%, dan Liabilitas Imbalan Kerja 2,59%.

122
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Pendapatan Diterima Dimuka
mengalami peningkatan sebesar
24,35% dibandingkan tahun
sebelumnya, yang disebabkan
karena adanya kenaikan
pendapatan sewa iklan, lahan,
tempat istirahat dan pendapatan
lain yang diterima di ruang milik
jalan tol.
Pada tahun 2013 Utang Bank
mencapai Rp 5,32 triliun,
meningkat sebesar 74,65%
atau Rp 2,27 triliun dari tahun
sebelumnya sebesar Rp 3,04
triliun. Peningkatan tersebut
Uraian2012 2013
∆ (Rp) ∆%Jumlah Kontribusi (%)
Jumlah Kontribusi (%)
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Pendapatan Diterima di Muka57,12 0,69 71,03 0,56 13,91 24,35
Liabilitas Pajak Tangguhan 466,57 5,61 522,67 4,15 56,10 12,02
Liabilitas Jangka Panjang - Setelah Dikurangi Bagian yang Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun
Utang Bank 3.046,24 36,62 5.320,20 42,29 2.273,96 74,65
Utang Obligasi 3.749,45 45,08 5.144,38 40,89 1.394,93 37,20
Utang Bantuan Pemerintah - - - - - -
Liabilitas Kerjasama Operasi
21,39 0,26 21,39 0,17 0,00 0,00
Liabilitas Pembebasan Tanah
374,10 4,50 566,17 4,50 192,07 51,34
Utang Sewa Guna Usaha 27,36 0,33 47,13 0,37 19,77 72,26
Provisi Pelapisan Jalan Tol 95,77 1,15 124,95 0,99 29,18 30,47
Liabilitas Jangka Panjang Lainnya 202,45 2,43 435,47 3,46 233,01 115,09
Liabilitas Imbalan Kerja 277,16 3,33 326,11 2,59 48,95 17,66
total Liabilitas Jangka Panjang 8.317,60 100,00 12.579,48 100,00 4.261,88 51,24
liAbiliTAs JAngkA pAnJAng (miliar rupiah)
disebabkan adanya kenaikan Utang Bank
pada Entitas Anak sejalan dengan aktivitas
konstruksi jalan tol baru.
Sedangkan Utang Obligasi sebesar Rp
5,14 triliun mengalami peningkatan
sebesar 37,20% atau Rp 1,39 triliun dari
sebelumnya sebesar Rp 3,74 triliun
Kenaikan tersebut disebabkan karena
adanya penerbitan Obligasi Berkelanjutan
I Jasa Marga Tahap I Tahun 2013 sebesar
Rp 2,1 triliun yang digunakan untuk
refinancing, pengembangan usaha, dan
peningkatan kapasitas jalan.
ekuitasPerseroan mencatat Jumlah ekuitas tahun
2013 sebesar Rp 10,86 triliun. Kondisi
tersebut meningkat 11,03% atau sebesar
Rp 1,07 triliun dibandingkan tahun 2012
yang mencapai Rp 9,78 triliun. Peningkatan
ini disebabkan karena kemampuan
Perseroan untuk mencetak laba
komprehensif tahun berjalan sebesar Rp
1,23 triliun yang diimbangi dengan dividen
tunai sebesar Rp 640,83 miliar.
Komposisi Ekuitas terdiri dari Modal Saham
31,29%, Tambahan Modal Disetor 22,58%,
Keuntungan (Kerugian) Belum Direalisasi
Efek Tersedia Untuk Dijual 0,02%, Saldo
Laba 31,74% dan Kepentingan Non
Pengendali 14,37%.

123
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
LaPoran LaBa rugi KoMPrehensif KonsoLiDasian
kineRJA keuAngAn 2012 dAn 2013(miliar rupiah)
Uraian 2012 2013 ∆ (Rp) ∆%
Pendapatan Usaha 9.070,22 10.294,67 1.224,45 13,50
Beban Usaha 6.094,98 7.631,49 1.536,51 25,21
Laba Usaha 2.975,24 2.663,18 (312,06) (10,49)
Laba Komprehensif Tahun Berjalan 1.536,35 1.236,63 (299,72) (19,51)
Laba Komprehensif yang Dapat Diatribusikan kepada : Pemilik Entitas Induk
1.602,62 1.335,12 (267,50) (16,69)
Kepentingan Non Pengendali (66,28) (98,50) (32,22) 48,61
EBITDA 3.876,79 3.685,22 (163,14) (4,21)
Laba Bersih per Saham 235,91 196,52 (39,39) (16,70)
Uraian
2012 2013
∆ (Rp) ∆%Jumlah Kontribusi (%)
Jumlah Kontribusi (%)
Modal Saham 3.400,00 34,74 3.400,00 31,29 - -
Tambahan Modal Disetor 2.453,89 25,07 2.453,89 22,58 - -
Keuntungan (Kerugian) Belum Direalisasi Efek Tersedia untuk Dijual
3,29 0,03 2,10 0,02 (1,19) (36,26)
Saldo Laba 2.753,97 28,14 3.449,45 31,74 695,48 25,25
Ditentukan Penggunaannya
Cadangan Wajib 100,00 1,02 125,00 1,15 25,00 25,00
Cadangan Umum 1.940,20 19,82 2.876,46 26,47 936,25 48,26
Belum Ditentukan Penggunaannya
713,76 7,29 447,99 4,12 (265,77) (37,24)
Total Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk
8.611,15 87,98 9.305,43 85,63 694,29 8,06
Kepentingan Non Pengendali
1.176,64 12,02 1.561,55 14,37 384,91 32,71
total ekuitas 9.787,79 100,00 10.866,98 100,00 1.079,19 11,03
ekuiTAs (miliar rupiah)
Pada tahun 2013 Perseroan mencatat perolehan Laba
Komprehensif Tahun Berjalan sebesar Rp 1,23 triliun, turun 19,51%
atau Rp 299,72 miliar dibandingkan tahun 2012. Penurunan ini
disebabkan oleh meningkatnya Beban Usaha dari ruas tol yang
baru beroperasi dan aktivitas konstruksi jalan tol baru. Sedangkan
Pendapatan Tol dari ruas-ruas baru tersebut belum memberikan
kontribusi yang optimal.
Selain itu, penurunan Laba Komprehensif Tahun Berjalan juga
disebabkan oleh meningkatnya biaya-biaya akibat penyesuaian
terhadap ketentuan Pemerintah untuk menggunakan BBM Non
Subsidi dan pemenuhan ketentuan Upah Minimum Regional.

124
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Pt Jasa Marga (Persero) tbk. Laporan Tahunan 2013
Pendapatan usahaSelama tahun 2013, Pendapatan Usaha Perseroan
mencapai Rp 10,29 triliun atau meningkat 13,50% dari
Pendapatan Usaha tahun 2012 sebesar Rp 9,07 triliun.
Peningkatan ini berasal dari ketiga segmen Pendapatan
yaitu Pendapatan Tol sebesar Rp 5,82 triliun atau naik 4,37%,
Pendapatan Konstruksi sebesar Rp 3,96 triliun atau naik 18,40%
dan Pendapatan Usaha Lainnya sebesar Rp 508,20 miliar atau
meningkat 254,22%.
2012 2013
3.87
6,79
1.60
2,62
2.97
5,24
Pendapatan Usaha Beban Usaha Laba Usaha
7.6
31,4
9
2.6
63,1
8 1.3
35,1
2
14.9
65,7
7 3
.685
,22
196
,52
6.09
4,98
10.
294,
67
9.07
0,22
Laba Komprehensif yang Dapat Diatribusikan kepada
Pemilik Entitas Induk
EBITDA Laba Bersihper Saham
235,
91
pendApATAn usAhA (miliar rupiah)
Uraian2012 2013
∆ (Rp) ∆%Jumlah Kontribusi (%)
Jumlah Kontribusi (%)
Pendapatan Tol 5.581,75 61,54 5.825,93 56,59 244,18 4,37
Pendapatan Konstruksi 3.345,00 36,88 3.960,54 38,47 615,54 18,40
Pendapatan Usaha Lainnya 143,47 1,58 508,20 4,94 364,73 254,22
total Pendapatan usaha 9.070,22 100,00 10.294,67 100,00 1.224,45 13,50
Pendapatan Tol Pendapatan Konstruksi PendapatanUsaha Lainnya
Total Pendapatan Usaha
3.9
60,5
4
10.
294,
67
9.07
0,22
508
,20
3.34
5,00
5.8
25,9
3
5.58
1,75
2012
2013
143,
47

125
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Pendapatan tolPada tahun 2013 Pendapatan tol mencapai Rp 5,82 triliun atau
meningkat 4,37% dari tahun 2012 yang mencapai Rp 5,58 triliun.
Peningkatan tersebut disebabkan oleh kenaikan volume transaksi
lalu lintas sebesar 1.258,52 juta kendaraan atau meningkat 4,76%
dari tahun 2012, karena penambahan kapasitas pada beberapa
ruas jalan tol dan kenaikan tarif tol di sebelas (11) ruas jalan tol
milik Perseroan pada triwulan IV tahun 2013.
Berikut adalah pendapatan tol dari ruas jalan tol yang dikelola
melalui Cabang dan Entitas Anak.
pendApATAn Tol(miliar rupiah)
Dari tabel diatas, terlihat pertumbuhan diseluruh ruas tol
Perseroan. Kontribusi terbesar pendapatan tol berasal dari ruas
jalan tol Jakarta-Cikampek yang mencapai Rp 976,57 miliar
atau 16,76% dari total Pendapatan Tol secara keseluruhan,
sedangkan ruas-ruas yang berlokasi di Jakarta dan sekitarnya
masih penyumbang terbesar pendapatan yang diperoleh
Perusahaan. Tahun 2013 total pendapatan tol yang berasal
dari ruas-ruas jalan di Jakarta mencapai Rp 1,11 triliun dengan
komposisi sebesar 19,05% dari total keseluruhan pendapatan tol
pada tahun tersebut.
Uraian2012 2013
∆ (Rp) ∆%Jumlah Proporsi (%)
Jumlah Proporsi (%)
Kantor Cabang Jakarta - Cikampek 896,24 16,06 976,57 16,76 80,33 8,96 Cikampek - Padalarang 655,38 11,74 741,09 12,72 85,71 13,08 JORR Seksi non S 665,48 11,92 710,63 12,20 45,15 6,78 Cawang - Tomang - Pluit 674,79 12,09 686,80 11,79 12,01 1,78 Jakarta - Bogor - Jagorawi 508,09 9,10 548,25 9,41 40,16 7,90 Prof. Dr. Ir. Sedyatmo 388,78 6,97 423,16 7,26 34,38 8,84 Jakarta - Tangerang 379,58 6,80 408,01 7,00 28,43 7,49 Padalarang - Cileunyi 269,47 4,83 276,29 4,74 6,82 2,53 Surabaya - Gempol 240,80 4,31 270,47 4,64 29,67 12,32 JORR S 434,69 7,79 235,74 4,05 (198,95) (45,77)Pondok Aren - Bintaro Viaduct - Ulujami 115,58 2,07 131,85 2,26 16,27 14,08 Palimanan - Kanci 100,54 1,80 107,49 1,84 6,95 6,91 Semarang Seksi A,B,C 97,18 1,74 104,77 1,80 7,59 7,81 Belawan - Medan - Tanjung Morawa 73,21 1,31 81,57 1,40 8,36 11,41
Sub Total 5.499,82 98,53 5.702,69 97,88 202,87 3,69 Entitas Anak
Bogor Outer Ring Road 41,06 0,74 45,55 0,78 4,49 10,93 Semarang - Solo 27,46 0,49 36,49 0,63 9,03 32,88 Surabaya - Mojokerto 13,42 0,24 17,55 0,30 4,14 30,85 Nusa Dua-Benoa - - 23,65 0,41 23,65 -
Sub Total 81,94 1,47 123,24 2,12 41,31 50,41
total 5.581,75 100,00 5.825,93 100,00 244,18 4,37

126
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Pendapatan KonstruksiPendapatan Konstruksi merupakan jasa kompensasi yang
diakui oleh Perseroan dan Grup dalam pembangunan
jalan tol baru dan peningkatan kapasitas jalan tol.
Pendapatan konstruksi diakui sesuai dengan kontrak
biaya-plus.
Tahun 2013, Pendapatan Konstruksi meningkat 18,40% menjadi
Rp 3,96 triliun dengan jumlah Beban Konstruksi Rp 3,91 triliun
dan Marjin Konstruksi Rp 46,09 miliar atau naik 35,36% dari tahun
sebelumnya. Peningkatan ini disebabkan oleh beberapa aktivitas
konstruksi jalan tol baru seperti jalan tol Bogor Ring Road, Jalan
Tol Semarang-Solo, Jalan Tol Gempol-Pandaaan, Jalan Tol Gempol
Pasuruan dan Jalan Tol JORR W2 Utara.
pendApATAn konsTRuksi(miliar rupiah)
pendApATAn konsTRuksi dAn bebAn konsTRuksi (miliar rupiah)
Pendapatan Konstruksi Beban Konstruksi Marjin Konstruksi
(3.3
10,9
5)
34,0
5
46,
09
(3.9
14,4
5)
3.34
5,00
3.9
60,5
4
2012
2013
Uraian2012 2013
∆ (Rp) ∆%Jumlah Kontribusi Jumlah Kontribusi
Pendapatan Konstruksi 3.345,00 100,00 3.960,54 100,00 615,54 18,40
Beban Konstruksi (3.310,95) (98,98) (3.914,45) (98,84) (603,50) 18,23
Marjin Konstruksi 34,05 1,02 46,09 1,16 12,04 35,36

127
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Pendapatan usaha LainnyaPendapatan Usaha Lainnya merupakan pendapatan yang berasal
dari pemanfaatan aset Perseroan baik yang tangible maupun yang
intangible. Pada 2013, Pendapatan Usaha Lainnya mencapai Rp
508,20 miliar, meningkat signifikan sebesar 254,22% dibandingkan
tahun 2012. Peningkatan ini terutama disebabkan adanya
penerimaan pendapatan sebesar Rp 153,07 miliar dari BBM SPBU
pada unit bisnis Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) KM 88
purbaleunyi dan KM 226 Palikanci serta peningkatan Pendapatan
Lainnya dari Rp 40,53 miliar di tahun 2012 menjadi Rp 225,94
miliar di tahun 2013 karena kenaikan penerimaan pendapatan
usaha Entitas Anak yaitu PT Sarana Marga Utama (SMU).
pendApATAn usAhA lAinnyA (miliar rupiah)
Uraian2012 2013
∆ (Rp) ∆%Jumlah Kontribusi
(%) Jumlah Kontribusi (%)
Pendapatan BBM SPBU - - 153,07 30,12 153,07 -
Sewa Lahan 75,23 52,44 90,06 17,72 14,83 19,72
Jasa Pengoperasian Jalan Tol Pihak Lain 21,93 15,29 32,41 6,38 10,47 47,74
Pendapatan Iklan 5,78 4,03 6,72 1,32 0,94 16,32
Lainnya 40,53 28,25 225,94 44,46 185,41 457,47
total 143,47 100,00 508,20 100,00 364,73 254,22
Pendapatan BBM SPBU
153,
07
3,21
0.94
Lainnya
225
,94
3,87
6.79
40,5
3
Sewa Lahan
90,
06
75,2
3
Jasa Pengoperasian Jalan Tol Pihak Lain
21,9
3
-
32,
41
2012
2013
Pendapatan Iklan
5,78 6,7
2

128
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Beban usahaTahun 2013, Beban Usaha Perseroan meningkat 25,21%,
dari Rp 6,09 triliun di tahun 2012, menjadi Rp 7,63 triliun
di tahun 2013. Kontribusi terbesar beban usaha berasal
dari Beban Konstruksi yang meningkat 18,23% dari Rp 3,31
triliun tahun 2012 menjadi Rp 3,91 triliun di tahun 2013 karena
bertambahnya aktivitas konstruksi jalan tol baru.
Uraian2012 2013
∆ (Rp) ∆%Jumlah Kontribusi (%)
Jumlah Kontribusi (%)
Beban Pengumpulan Tol 705,62 11,58 872,70 11,44 167,08 23,68
Beban Pelayanan Pemakai Jalan Tol 276,51 4,54 481,74 6,31 205,23 74,22
Beban Pemeliharaan Jalan Tol 882,25 14,47 1.143,31 14,98 261,06 29,59
Beban Kerjasama Operasi 285,23 4,68 308,00 4,04 22,78 7,99
Beban Konstruksi 3.310,95 54,32 3.914,45 51,29 603,51 18,23
Beban Umum dan Administrasi 974,92 16,00 1.087,82 14,25 112,90 11,58
Penghasilan Lain-lain (400,17) (6,57) (254,73) (3,34) 145,44 (36,35)
Beban Lain-lain 59,69 0,98 78,20 1,02 18,50 30,99
total Beban usaha 6.094,98 100,00 7.631,49 100,00 1.536,51 25,21
bebAn usAhA(miliar rupiah)
Beban Pengumpulan Tol naik 23,68% dari tahun
sebelumnya karena regulasi pemerintah untuk
menggunakan BBM Non Subsidi pada kendaraan
operasional Perseroan serta peningkatan beban SDM
karena beroperasinya dua ruas tol baru yaitu Jalan Tol Bali
Mandara dan JORR W2 Utara Kebun Jeruk-Ciledug yang
turut berdampak pada meningkatnya beban penyusutan.
Selain itu peningkatan beban penyusutan juga
disebabkan adanya peningkatan kapasitas layanan jalan
tol melalui penambahan gardu transaksi dan pelebaran
jalan tol.
Beban Pelayanan Pemakai Jalan Tol meningkat
74,22% atau naik 205,23 miliar dari tahun 2012
karena peningkatan pelayanan terhadap pemakai jalan yang
menggunakan Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP).
Beban Pemeliharaan Jalan Tol naik 29,59%, yang disebabkan
karena adanya perbaikan dan pemeliharaan aset tetap dan provisi
overlay sebagai dampak dari peningkatan kapasitas jalan pada
beberapa ruas tol dan peningkatan volume lalin sehingga potensi
kerusakan jalan menjadi lebih besar.
Beban Umum dan Administrasi naik 11,58% karena adanya
kenaikan beban Pajak Bumi dan Bangunan sebesar 21,09%,
Bahan Bakar, Listrik dan Air sebesar 10,04% serta kenaikan biaya
administrasi kantor sebesar 15,83% dari tahun sebelumnya.
705,
62
872
,70
882,
25 1.1
43,3
1
276,
51
285,
23
308
,00
(254
,73)
59,6
9
78,
20
481
,74
BebanPengumpulan
Tol
BebanPelayananPemakaiJalan Tol
BebanPemeliharaan
Jalan Tol
BebanKerjasama
Operasi
BebanKonstruksi
Beban Umumdan Administrasi
PenghasilanLain-lain
Beban Lain-lain
3.31
0,95 3
.914
,45
974,
92
1.0
87,8
2
(400
,17)

129
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Uraian2012 2013
∆ (Rp) ∆%Jumlah Kontribusi (%)
Jumlah Kontribusi (%)
Pendapatan Usaha 9.070,22 100,00 10.294,67 100,00 1.224,45 13,50
Beban Usaha 6.094,98 67,20 7.631,49 74,13 1.536,51 25,21
Laba Usaha 2.975,24 32,80 2.663,18 25,87 (312,06) (10,49)
lAbA usAhA (miliar rupiah)
Laba Usaha Perusahaan di tahun 2013 mencapai Rp 2,66 triliun.
Pencapaian tersebut lebih rendah dari tahun 2012 yang mencapai
Rp 2,97 Triliun yang disebabkan adanya peningkatan Beban Usaha
dan pengoperasian ruas-ruas jalan tol baru, dimana beban pada
ruas–ruas baru tersebut telah diperhitungkan secara maksimal
namun penerimaan Pendapatan Tol belum optimal karena volume
lalu lintas transaksi masih rendah.
Penghasilan (Beban) Lain-LainPenghasilan (Beban) Lain-Lain Perseroan pada tahun 2013
mencapai Rp 176,53 miliar atau menurun sebesar 48,15%
dibandingkan dengan tahun 2012. Terdiri dari Penghasilan Lain-
lain sebesar Rp 254,73 miliar, turun 36,35% dari tahun 2012 dan
Beban Lain-lain sebesar Rp 78,20 miliar, meningkat 30,99% dari
tahun 2012. Penurunan ini disebabkan karena adanya pencairan
surat berharga seperti deposito yang digunakan untuk tambahan
setoran modal Perseroan ke entitas anak.
Uraian 2012 2013 ∆ (Rp) ∆%
Penghasilan Lain-lain 400,17 254,73 (145,44) (36,35)
Beban Lain-lain (59,69) (78,20) (18,50) 30,99
Total Penghasilan (Beban) Lain-lain 340,48 176,53 (163,94) (48,15)
Uraian 2012 2013 ∆ (Rp) ∆%
Laba Usaha 2.975,24 2.663,18 (312,06) (10,49)
Biaya Keuangan (916,15) (944,22) (28,07) 3,06
Bagian Laba (Rugi) Bersih Entitas Asosiasi (3,83) (4,30) (0,47) 12,25
Laba sebelum Pajak 2.055,26 1.714,66 (340,60) (16,57)
penghAsilAn (bebAn) lAin-lAin(miliar rupiah)
Laba sebelum PajakPada tahun 2013, Laba Sebelum Pajak Perseroan mencapai Rp 1,71
triliun, turun sebesar Rp 340,60 miliar atau 16,57% dibandingkan
tahun sebelumnya yang mencapai Rp 2,05 triliun. Penurunan
ini disebabkan karena meningkatnya Biaya Keuangan yaitu
Bunga Pinjaman sebesar 3,06% atau Rp 28,07 miliar dari tahun
sebelumnya.
lAbA sebelum pAJAk (miliar rupiah)

130
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Beban PajakBeban Pajak Perseroan di tahun 2013 turun sebesar 8,20%
dari Rp 519,45 miliar di tahun 2012 menjadi Rp 476,83 di
tahun 2013. Penurunan Beban Pajak Penghasilan dipengaruhi oleh
penurunan Laba sebelum Pajak.
Uraian2012 2013
∆Rp ∆%Jumlah Kontribusi (%)
Jumlah Kontribusi (%)
Pajak Kini 470,64 100,00 421,42 100,00 (49,22) (10,46)
Pajak Tangguhan 48,81 10,37 55,42 13,15 6,61 13,53
total Beban Pajak Penghasilan 519,45 110,37 476,83 113,15 (42,62) (8,20)
bebAn pAJAk(miliar rupiah)
Laba tahun BerjalanLaba Tahun Berjalan Perseroan mencapai Rp 1,23 triliun,
apabila dibandingkan dengan pencapaian tahun 2012,
Laba Tahun Berjalan mengalami penurunan sebesar
19,40% yang disebabkan bertambahnya beban usaha
Perseroan karena meningkatnya aktivitas konstruksi,
beroperasinya dua ruas tol baru, pemenuhan regulasi
kebijakan kenaikan Upah Minimum Provinsi dan
penggunaan BBM Non Subsidi.
Laba Tahun Berjalan diatribusikan antara lain kepada Pemilik
Entitas Induk dan kepada Kepentingan Non Pengendali. Laba
Tahun Berjalan yang diatribusikan kepada Entitas Induk mencapai
Rp 1,33 triliun menurun sebesar 16,59% di dibandingkan
pencapaian tahun 2012. Sedangkan Laba (Rugi) Tahun Berjalan
yang diatribusikan kepada Kepentingan Non Pengendali di 2013
mencapai Rp 98,50 miliar, mengalami penurunan sebesar 48,61%
dibandingkan tahun 2012.
lAbA TAhun beRJAlAn(miliar rupiah)
Uraian 2012 2013 ∆ (Rp) ∆%
Laba Tahun Berjalan yang Dapat diatribusikan kepada
Pemilik Entitas Induk 1.602,09 1,336,32 (265,77) (16,59)
Kepentingan Non Pengendali (66,28) (98,50) (32,22) 48,61
total Laba tahun Berjalan 1.535,81 1.237,82 (297,99) (19,40)
Pendapatan Komprehensif LainPada tahun 2013 Pendapatan Komprehensif Lain
mengalami penurunan sebesar Rp 1,72 miliar atau
323,56% dibanding 2012 hal ini disebabkan adanya kerugian yang
belum direalisasi (unrealized loss) dari Efek Tersedia untuk Dijual.
pendApATAn kompRehensif lAin (miliar rupiah)
Uraian 2012 2013 ∆ (Rp) ∆%
Keuntungan (Kerugian) yang Belum Direalisasikan dari efek Tersedia untuk Dijual 534,01 (1.193,84) (1.727,85) (323,56)
Total Pendapatan Komprehensif Lain 534,01 (1.193,84) (1.727,85) (323,56)

131
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Laba Komprehensif tahun BerjalanLaba Komprehensif Tahun Berjalan mencapai Rp 1,23 triliun, menurun sebesar 19,51% dibandingkan dengan tahun 2012 yang
mencapai Rp 1,53 triliun.
lAbA kompRehensif TAhun beRJAlAn (miliar rupiah)
Uraian 2013 2012 +/- %
Laba Komprehensif Tahun Berjalan yang Dapat diatribusikan kepada
Pemilik Entitas Induk 1.602,62 1.335,12 (267,50) (16,69)
Kepentingan Non Pengendali (66,28) (98,50) (32,22) 48,61
total Laba Komprehensif tahun Berjalan 1.536,35 1.236,63 (299,72) (19,51)
Laba Komprehensif Tahun Berjalan yang Dapat diatribusikan
kepada Pemilik Entitas Induk mencapai Rp 1,33 triliun, mengalami
penurunan sebesar 16,69% dibandingkan tahun 2012. Sedangkan
Laba Komprehensif yang diatribusikan kepada Kepentingan Non
Pengendali mengalami kerugian sebesar Rp 98,50 miliar, kerugian
tersebut mencapai 48,61% dibandingkan tahun 2012.
rasio ProfitabilitasRasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan.
Uraian 2012 2013
Gross Profit Margin 32,80% 25,87%
Net Profit Margin 17,66% 12,98%
ROE (Return on Equity) 16,37% 12,30%
ROA (Return on Assets) 6,47% 4,71%
Margin EBITDA 67,71% 58,18%
RAsio pRofiTAbiliTAs
Laba Bersih Per sahamTahun 2013 Laba Bersih per Saham sebesar Rp 196,52,
menurun sebesar 16,70% dari tahun 2012 yang mencapai Rp
235,91. Penurunan ini disebabkan oleh penurunan pada Laba
Komprehensif Yang Dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas
Induk.
arus Kas Bersih Diperoleh dari aktivitas operasiArus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi 2013 mencapai Rp 2,08
triliun atau bertambah 7,98% dibanding tahun 2012. Peningkatan
ini antara lain disebabkan adanya peningkatan Pendapatan Tol
dan Pendapatan Usaha Lainnya.
LaPoran arus Kas KonsoLiDasian
lAbA beRsih peR sAhAm (RupiAh penuh)
Uraian 2012 2013 ∆ (Rp) ∆%
Laba Bersih per Saham 235,91 196,52 (39,39) (16,70)
arus Kas Bersih Digunakan untuk aktivitas investasiArus Kas Bersih untuk Aktivitas Investasi 2013 mencapai Rp 4,46
triliun atau meningkat sebesar 59,12% dari aktivitas investasi
tahun 2012. Peningkatan ini antara lain disebabkan karena adanya
perolehan Aset Hak Pengusahaan Jalan Tol dari ruas tol baru yang
telah beroperasi.

132
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Pt Jasa Marga (Persero) tbk. Laporan Tahunan 2013
ARus kAs (miliar rupiah)
arus Kas Bersih Diperoleh dari aktivitas PendanaanArus Kas yang diperoleh dari Aktivitas Pendanaan 2013
mencapai Rp 1,58 triliun, naik dibandingkan dengan
tahun 2012 sebesar 12,58%. Kenaikan ini disebabkan
adanya penerbitan Obligasi berkelanjutan sebesar Rp 2,1 triliun
untuk refinancing dan setoran modal, serta penerimaan hutang
bank pada Entitas Anak sejalan dengan aktivitas kegiatan
kontruksinya.
Uraian2012 2013
∆Rp ∆%Jumlah Kontribusi (%)
Jumlah Kontribusi (%)
Arus Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas Operasi 1.931,73 44,90 2.085,83 59,36 154,10 7,98
Arus Kas Neto Digunakan Untuk Aktivitas Investasi
(2.804,74) (65,19) (4.463,03) (127,00) (1.658,29) 59,12
Arus Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan
1.411,38 32,80 1.588,87 45,21 177,49 12,58
Saldo Kas dan Setara Kas Pada Akhirl Tahun 4.302,38 100,00 3.514,06 100,00 (788,32) (18,32)
informasi segmenSampai dengan akhir tahun 2013, Perseroan telah
mengoperasikan tujuh belas (17) ruas jalan tol. Empat (4)
ruas dioperasikan oleh Entitas Anak dan tiga belas (13)
ruas dikelola oleh sembilan Cabang.
Pendapatan Tol Jasa Marga dan Anak Perusahaan untuk tiap-tiap
segmen disajikan dalam tabel berikut ini:
No Uraian2012 2013
∆Rp ∆%Jumlah Kontribusi (%)
Jumlah Kontribusi (%)
1 Pusat (JORR) 1.238.544,00 13,66 1.848.589,00 17,96 610.045,00 49,26
2 Jagorawi 549.623,00 6,06 561.167,00 5,45 11.544,00 2,10
3 Jakarta - Cikampek 954.927,00 10,53 993.617,00 9,65 38.690,00 4,05
4 Purbaleunyi 963.334,00 10,62 1.029.467,00 10,00 66.133,00 6,87
5 Jakarta - Tangerang 418.618,00 4,62 416.038,00 4,04 (2.580,00) (0,62)
6 Cawang - Tomang - Cengkareng 1.138.031,00 12,55 1.142.664,00 11,10 4.633,00 0,41
7 Segmen Lainnya 3.807.142,00 41,97 4.303.126,00 41,80 495.984,00 13,03
totaL 9.070.219,00 100,00 10.294.668,00 100,00 1.224.449,00 13,50
pendApATAn usAhA peR segmen usAhA (juta rupiah)
Arus Kas Neto dariAktivitas Operasi
Arus Kas Neto Digunakan untukAktivitas Investasi
Arus Kas Neto diperoleh dari
Aktivitas Pendanaan
3,21
0.94
Saldo Kas dan Setara Kas pada Akhir Tahun
2012
2013
2.08
5,83
1.93
1,73 (2
.820
,74)
(4.4
63,0
3)
1.58
8,87
1.41
1,38
3.51
4,064.
302,
38

133
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
bebAn usAhA peR segmen usAhA (juta rupiah)
hAsil usAhA (lAbA (Rugi) sebelum pAJAk) peR segmen usAhA (juta rupiah)
No Uraian2012 2013
∆Rp ∆%Jumlah Proporsi (%)
Jumlah Proporsi (%)
1 Pusat (JORR) 840.312,00 13,06 1.682.831,00 21,55 842.519,00 100,26
2 Jagorawi 322.951,00 5,02 318.995,00 4,09 (3.956,00) (1,22)
3 Jakarta - Cikampek 682.865,00 10,61 702.594,00 9,00 19.729,00 2,89
4 Purbaleunyi 293.368,00 4,56 318.065,00 4,07 24.697,00 8,42
5 Jakarta - Tangerang 236.752,00 3,68 212.903,00 2,73 (23.849,00) (10,07)
6 Cawang - Tomang - Cengkareng 353.490,00 5,49 372.585,00 4,77 19.095,00 5,40
7 Segmen Lainnya 3.705.720,00 57,58 4.200.051,00 53,79 494.331,00 13,34
totaL 6.435.460,00 100,00 7.808.024,00 100,00 1.372.566,00 21,33
No Uraian2012 2013
∆Rp ∆%Jumlah Proporsi (%)
Jumlah Proporsi (%)
1 Pusat (JORR) (149.337,00) (7,27) (554.097,00) (32,32) (404.760,00) 271,04
2 Jagorawi 228.126,00 11,10 240.551,00 14,03 12.425,00 5,45
3 Jakarta - Cikampek 266.323,00 12,96 291.662,00 17,01 25.339,00 9,51
4 Purbaleunyi 670.916,00 32,64 706.524,00 41,20 35.608,00 5,31
5 Jakarta - Tangerang 184.132,00 8,96 203.076,00 11,84 18.944,00 10,29
6 Cawang - Tomang - Cengkareng 784.220,00 38,16 771.786,00 45,01 (12.434,00) (1,59)
7 Segmen Lainnya 70.877,00 3,45 55.153,00 3,22 (15.724,00) (22,18)
totaL 2.055.256,00 100,00 1.714.656,00 100,00 (340.602,00) (16,57)

134
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Kemampuan Membayar utangKemampuan perseroan untuk membayar kewajiban
jangka pendek dipengaruhi oleh tingkat likuiditas
Perseroan.
KeMaMPuan MeMBayar utang Dan KoLeKtiBiLitas Piutang
tingkat LikuiditasKemampuan membayar Utang Jangka Pendek dicerminkan
dengan Rasio Likuiditas. Tingkat likuiditas dilihat dari Rasio Lancar
(Current Ratio) Rasio Kas (Cash Ratio).
Uraian 2012 2013
Kas dan Setara Kas 4.302,38 3.514,06
Aset Lancar 4.517,29 3.746,34
Liabilitas Jangka Pendek 6.648,16 4.919,88
Rasio
Rasio Lancar 0,68 0,76
Rasio Kas 0,65 0,71
RAsio likuidiTAs
Dari rasio-rasio Tingkat likuiditas, terlihat bahwa tingkat
likuiditas perseroan semakin membaik, Rasio Lancar
meningkat dari 0,68 ditahun 2012 menjadi 0,76 di tahun
2013, sedangkan Rasio Kas naik dari 0,65 menjadi 0,71.
tingkat solvabiltasMenggambarkan kemampuan perusahaan dalam
membayar kewajiban jangka panjang. Pada posisi per
akhir 2013, rasio Utang terhadap Modal atau Debt
to Equity Ratio Perseroan mencapai 1,61 kali. Rasio tersebut
meningkat dibandingkan pada tahun 2012 yang mencapai 1,53
kali. Sementara EBITDA dibandingkan dengan Beban Bunga atau
Interest Coverage Ratio Perseroan pada tahun 2013 mencapai
3,90 kali. Hal tersebut menurun dibandingkan dengan 2012 yang
mencapai 4,23 kali. Dengan kondisi tersebut, Perseroan masih
berada dalam koridor Pembatasan Keuangan yang dipersyaratkan
oleh kreditur dan berada dalam kondisi keuangan yang kuat.
RAsio solVAbiliTAs
Uraian 2012 2013
Total Aset 24.753,55 28.366,35
Total Liabilitas 14.965,77 17.499,37
Ekuitas 9.787,79 10.866,98
EBITDA 3.876,79 3.685,22
Beban Bunga 916,15 944,22
Rasio
DER 1,53 1,61
Debt Ratio 0,60 0,62
ICR (Interest Coverage Ratio) 4,23 3,90

135
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
KoLeKtiBiLitas PiutangPerseroan tidak memiliki Piutang Usaha mengingat transaksi yang
dilakukan bersifat tunai atau kas. Sehingga tidak memungkinkan
untuk mengukur tingkat Kolektibilitas Piutang. Sedangkan
Piutang yang dimiliki adalah piutang karyawan dimana
kolektibilitas piutang dilaksanakan setiap bulan bersamaan
dengan pembayaran gaji.
struktur Modal Struktur Modal Perseroan per 31 Desember 2013 adalah sebagai
berikut :
(miliar Rupiah)
Uraian 2012 2013
Liabilitas Jangka Pendek 6.648,16 4.919,88
Liabilitas Jangka Panjang 8.317,60 12.579,48
Total Liabilitas 14.965,77 17.499,37
Total Ekuitas 9.787,79 10.866,98
Rasio Liabilitas Jangka Pendek terhadap Ekuitas 0,68 0,45
Rasio Liabilitas Jangka Panjang terhadap Ekuitas 0,85 1,16
Rasio Liabilitas Terhadap Ekuitas 1,53 1,61
sTRukTuR modAl
KeBiJaKan struKtur MoDaLPerseroan menetapkan sejumlah modal sesuai proporsi terhadap
risiko. Perseroan mengelola struktur modal dan membuat
penyesuaian dengan memperhatikan perubahan kondisi ekonomi
dan karakteristik risiko aset yang mendasari. Konsisten dengan
perusahaan lain dalam industri, Perseroan memonitor modal
dengan dasar rasio Liabilitas terhadap Ekuitas. Rasio ini dihitung
sebagai berikut: Total Liabilitas dibagi Ekuitas. Selama tahun
2013, Rasio Liabilitas terhadap Ekuitas mencapai 1,61 kali, dengan
demikian Perseroan dapat mempertahankan rasio utang terhadap
modal sebesar maksimum 5:1 sesuai dengan yang dipersyaratkan
oleh kreditur.
BeLanJa MoDaLRealisasi belanja modal pada tahun 2013 mencapai Rp 4,93 triliun,
lebih kecil dari anggaran belanja modal sebesar Rp 5,93 triliun,
hal ini disebabkan adanya keterlambatan dalam proses Konstruksi
dan pembebasan Lahan serta penundaan pekerjaan.
Perseroan mengelompokkan belanja barang modal sebagai
berikut :
• Operasional,merupakanbelanjamodaluntukmodernisasi
peralatan tol, perbaikan sarana penunjang jalan tol,
pemeliharaan periodik jalan tol dan peningkatan kapasitas
jalan tol. Sampai dengan akhir tahun belanja modal untuk
Operasional mencapai Rp 1,20 triliun.
• PengembanganJalanTolBaruadalahbelanjamodaluntuk
pembangunan jalan tol pada entitas anak maupun setoran
modal ke anak perusahaan. Pada tahun 2013 belanja modal
untuk Pengembangan Jalan Tol Baru sebesar Rp 3,61 triliun.
• InvestasiUsahaLainadalahpengembanganusahauntukbisnis
non tol seperti pengembangan Tempat Istirahat & Pelayanan
(TIP), setoran modal ke PT Sarana Marga Utama dan PT Jasa
Marga Properti. Pada tahun 2013 belanja modal untuk Investasi
Usaha Lain mencapai Rp 58,24 miliar.
• InvestasiSaranaPendukungyaitubelanjamodaluntuk
Pembangunan dan Sarana Penunjang Gedung serta penerapan
Sistem Teknologi Informasi. Pada tahun 2013 Belanja Modal
untuk Investasi Sarana Pendukung mencapai Rp 58,58 miliar.

136
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Uraian Target 2013 Realisasi 2013 ∆% Keterangan
Pendapatan Usaha (miliar rupiah) 6.037,45 6.334,13 104,91 tanpa pendapatan Konstruksi
Volume Lalu lintas (juta kendaraan) 1.253,65 1.258,52 100,39
peRbAndingAn TARgeT 2013 dAn ReAlisAsi 2013
Pada tahun 2013, Perseroan menargetkan Pendapatan
Usaha (diluar Pendapatan Konstruksi) sebesar
Rp 6,03 triliun dan Volume Lalu Lintas sebesar 1.253,65
juta kendaraan. Realisasi yang dicapai oleh Perseroan
melampaui target yang ditetapkan, yaitu Pendapatan
Tahun 2014, Perseroan menargetkan kenaikan Pendapatan Usaha (diluar Pendapatan Konstruksi) sebesar Rp 7,2 triliun dan
1,36 miliar kendaraan volume lalu lintas transaksi.
PerBanDingan target 2013 Dan reaLisasi 2013
Usaha mencapai Rp 6,33 triliun dan Volume Lalu lintas sebesar
1.258,52 juta kendaraan.
Pencapaian target ini karena beroperasinya ruas tol baru,
peningkatan Volume Lalu lintas dan Kenaikan tarif tol.
target/ProyeKsi yang ingin DiCaPai tahun DePan
TARgeT 2014
Uraian Target 2014 Keterangan
Pendapatan Usaha (miliar rupiah) 7.200 tanpa pendapatan Konstruksi
Volume Lalu Lintas (juta kendaraan) 1.360
iKatan MateriaL untuK investasi Barang MoDaLDi tahun 2013 Perseroan tidak melakukan ikatan yang
material atas investasi barang modal.
inforMasi MateriaL seteLah tanggaL LaPoran aKuntanTidak terdapat kejadian penting setelah tanggal Neraca
yang memerlukan penyesuaian dan pengungkapan
dalam laporan keuangan.
ProsPeK usaha, KonDisi inDustri Dan KonDisi eKonoMiBerdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS)
perekonomian Indonesia pada tahun 2013 sampai
dengan triwulan III mengalami pertumbuhan sebesar
5,78% dari tahun 2012 dengan periode yang sama,
dengan tingkat inflasi 8,38% . Hal ini menunjukkan bahwa
perekonomian Indonesia masih relatif stabil. Bahkan
kondisi Indeks Tendensi Bisnis (ITB) pada triwulan IV tahun 2013
sebesar 104,72 meningkat dari triwulan sebelumnya, dan prospek
bisnis Triwulan I 2014 mencapai 103,93 yang berarti kondisi bisnis
diperkirakan akan meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya.
Pertumbuhan ekonomi yang masih tumbuh tersebut tercermin
dari peningkatan penjualan kendaraan bermotor di Indonesia,
khususnya mobil. Pada tahun 2013, angka penjualan mobil telah
mencapai 1,20 juta kendaraan (data Gaikindo), naik 10,18%
dibandingkan penjualan tahun 2012 sebesar 1,12 juta kendaraan.
Dengan meningkatnya angka penjualan mobil tersebut secara
tidak langsung memberikan kontribusi terhadap peningkatan
volume lalu lintas transaksi pada jalan-jalan tol yang dimiliki
Perseroan.
Pada tahun 2013 total panjang jalan tol yang dikelola Perseroan
sebesar 560 km dan pada tahun 2014 ditargetkan penambahan
panjang jalan tol menjadi 612,2 km dan pada tahun 2017 menjadi
738 km.

137
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
PeMasaran Dan Pangsa PasarUntuk tetap menempati posisi sebagai market leader dalam
pengoperasian jalan tol di Indonesia, Perseroan melakukan upaya-
upaya untuk meningkatkan panjang jalan tol yang dioperasikan
dengan membangun ruas-ruas tol baru yang memiliki kelayakan
dari segi finansial. Pengoperasian jalan tol baru yang diusahakan
oleh Perseroan harus terkoneksi dengan jalan tol yang telah
beroperasi untuk memberikan jaminan adanya volume lalu lintas
pada jalan-jalan tol baru. Semua jalan tol baru yang diusahakan
oleh Perseroan saat ini terkoneksi dengan jalan tol eksisting yang
telah beroperasi. Jalan Tol Bogor Ring Road terkoneksi dengan
Jalan Tol Jagorawi; Jalan Tol Semarang-Solo terkoneksi dengan
Jalan Tol Semarang Seksi A, B, C; Jalan Tol Serpong-Kunciran
dan Kunciran-Cengkareng terkoneksi dengan Jalan Tol Jakarta-
Tangerang dan Sedyatmo (Bandara); Jalan Tol Gempol-Pasuruan
dan Jalan Tol Surabaya-Mojokerto terkoneksi dengan Jalan Tol
Surabaya-Gempol; dan Jalan Tol JORR W2 Utara terkoneksi dengan
Jalan Tol JORR yang saat ini juga telah beroperasi.
Sampai dengan saat ini Perseroan mengoperasikan 73% jalan tol
dari seluruh jalan tol yang beroperasi di Indonesia dengan total
panjang jalan tol 560 km. Jumlah ini akan terus bertambah seiring
dengan rencana pengoperasian lima ruas tol tambahan pada
tahun 2014, yaitu: Bogor Ring Road seksi Kedung Halang-Kedung
Badak, Semarang-Solo seksi Ungaran Bawen, Gempol-Pandaan,
Gempol-Pasuruan seksi Gempol-Rembang, JORR W2 Utara Seksi
Ciledug-Ulujami.
KeBiJaKan DiviDenKebijakan Perseroan adalah memberikan payout dividen minimal
20%, namun untuk hasil pencapaian tahun 2009 sampai dengan
tahun 2012 payout dividen Perseroan sebesar 60%, 60%, 40%, dan
40%. Perseroan merencanakan tingkat pembayaran dividen yang
dapat memberikan hasil atau return yang reguler kepada para
Pemegang Saham, namun tetap memungkinkan Perseroan untuk
memanfaatkan sebagian besar saldo laba untuk diinvestasikan
kembali dalam kegiatan usaha Perseroan. Besaran payout ratio
untuk Dividen diputuskan dalam mekanisme Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan berdasarkan usulan dari pengurus
Perseroan.
Uraian 2009 2010 2011 2012 2013
Laba Bersih 992,69 1.193,49 1.339,46 1.602,09 1.336,32
Jumlah Deviden 595,62 716,09 535,78 640,83 *
Rasio Dividen 60% 60% 40% 40% *
Waktu Pembayaran 2010 2011 2012 2013 2014
Jumlah Dibayar 595,62 716,09 535,78 640,83 *
Dividen per Saham 87,91 105,68 78,88 94,24 *
pembAyARAn diViden 2009-2013 (miliar rupiah)

138
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
reaLisasi Penggunaan Dana hasiL PenaWaran uMuM
reaLisasi Pengunaan Dana iPoProceed Dana IPO bersih yang diterima Perseroan pada
tahun 2007 adalah sebesar Rp 3,36 triliun. Sampai
dengan akhir tahun 2013, Realisasi Penggunaan Dana
IPO telah mencapai Rp 1,94 triliun. Seiring dengan
ketersediaan lahan untuk konstruksi maka Dana IPO yang
telah dimanfaatkan adalah 57,63% dari total proceed
bersih IPO sebesar Rp 3,36 triliun. Penggunaan Dana IPO
tersebut terdiri dari Ekspansi, Refinancing dan Modal
Kerja.
Uraian 2012 2013
Jumlah hasil Penawaran umum 3.468,00 3.468,00
Biaya Penawaran umum 101,45 101,45
hasil Bersih 3.366,55 3.366,55
ekspansi 1.297,07 1.790,22
KONTRIBUSI MODAL ENTITAS ANAK
PT Marga Sarana Jabar, konstruksi Jalan Tol Bogor RIng Road 96,52 168,02
PT Trans Marga Jateng, konstruksi Jalan Tol Semarang-Solo 551,19 851,19
PT Trans Marga Jatim, konstruksi Jalan TOl Gempol - Pasuruan 99,50 200,10
PT Marga Kunciran Cengkareng, konstruksi Jalan Tol Cengkareng - Kunciran 52,80 114,81
PT Marga Trans Nusantara, konstruksi Jalan Tol Kunciran - Serpong 387,06 62,10
PT Marga Nujyasumo Agung, konstruksi Jalan Tol Surabaya - Mojkerto 110,00 394,00
refinancing 150,00 150,00
Pembayaran Pelunasan Pokok Obligasi Seri M 150,00 150,00
Modal Kerja - -
total 1.447,07 1.940,22
sisa Dana hasil Penawaran umum 1.919,48 1.426,33
penggunAAn dAnA ipo peR 31 desembeR 2013(miliar rupiah)
Sampai dengan tahun 2013, Ekspansi Perseroan dalam bentuk
kontribusi modal Entitas Anak mencapai Rp 1,79 triliun yaitu
kontribusi modal ke PT Marga Sarana Jabar untuk ruas Jalan Tol
Bogor Outer Ring Road sebesar Rp 168,02 miliar, PT Trans Marga
Jateng untuk ruas Jalan Tol Semarang-Solo sebesar Rp 851,19
miliar, PT Trans Marga Jatim Rp 200,10 miliar, PT Marga Kunciran
Cengkareng untuk ruas Jalan Tol Cengkareng-Kunciran sebesar
Rp 114,81 miliar, PT Marga Trans Nusantara untuk ruas Jalan
Tol Kunciran-Serpong sebesar Rp 62,10 miliar, dan PT Marga
Nujyasumo Agung untuk ruas Jalan Tol Surabaya-Mojokerto
sebesar Rp 394,00
Penggunaan Refinancing digunakan untuk melunasi Obligasi Jasa
Marga VIII Seri M Tahun 2000 sebesar Rp 150 miliar. Sementara
Pengunaan Dana untuk Modal Kerja belum ada.

139
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Uraian 2013
Jumlah hasil Penawaran umum (obligasi) 1.385,03
Obligasi Jasa Marga XIV Seri JM-10 Dengan Tingkat Suku Bunga Tetap 1,000,00
Obligasi Jasa Marga I Seri JM-10 Tanpa Bunga 385,03
Biaya Penawaran umum 5,62
hasil Bersih 1.379,41
ekspansi 78,36
Bidang Properti - Pengembangan Tempat Istirahat & Pelayanan 63,36
Bidang Teknologi Informasi & Komunikasi -
Bidang Engineering - Pemeliharaan Jalan Tol & Konstruksi Lainnya 15,00
refinancing 1.050,00
Pelunasan Obligasi Jasa Marga X Seri O Tahun 2002 650,00
Percepatan Pelunasan Kredit Investasi PT BCA 400,00
Modal Kerja 29,41
total 1.157,77
sisa Dana hasil Penawaran umum 221,64
ReAlisAsi pengunAAn dAnA obligAsi Jm XiV seRi Jm-10 dengAn TingkAT suku bungA TeTAp dAn obligAsi Jm i seRi Jm-10 TAnpA bungA(miliar rupiah)
reaLisasi Pengunaan Dana oBLigasi
obligasi Jasa Marga Xiv seri JM-10 Dengan tingkat Bunga tetap dan obligasi Jasa Marga i seri JM-10 tanpa Bunga
Pada tahun 2010 Perseroan menerbitkan Obligasi Jasa Marga
XIV Seri JM-10 Dengan Tingkat Bunga Tetap sebesar Rp 1 triliun
dan Obligasi Jasa Marga I Seri JM-10 Tanpa Bunga sebesar Rp
500 miliar. Sampai dengan akhir tahun 2013 dana Obligasi
tersebut telah dimanfaatkan sebesar 83,93% dari Hasil Bersih
Obligasi sebesar Rp 1,37 triliun. Pengunaan dana yang diperoleh
dari penawaran umum Obligasi digunakan untuk Ekspansi,
Refinancing dan Modal Kerja.
Di akhir tahun 2013 Ekspansi yang dilakukan adalah di bidang
Properti sebesar Rp 63,36 miliar untuk pengembangan Tempat
Istirahat & Pelayanan (TIP) dan Bidan Engineering sebesar Rp 15
miliar untuk Pemeliharaan Jalan Tol dan Konstruksi lainnya.
Pengunaan Refinancing untuk pelunasan Obligasi Seri O tahun
2002 Sebesar Rp 650 miliar dan pelunasan Kredit Investasi PT BCA,
Tbk sebesar Rp 400 miliar.
Sedangkan penggunaan Modal Kerja untuk Pelebaran Ruas
Jalan Tol Tomang – Tangerang sebesar Rp 5 miliar dan Perbaikan
Stabilitas Konstruksi Jalan Tol Cipularang sebesar Rp 24,41 miliar

140
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
obligasi Berkelanjutan i Jasa Marga tahap i tahun 2013 seri s
Pada tahun 2013 Perseroan melakukan Penawaran Umum
Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap
I Tahun 2013 Seri S dengan jumlah pokok sebesar Rp 2,1
triliun. Dana tersebut akan digunakan untuk Ekspansi,
Refinancing dan Modal Kerja. Sampai dengan akhir tahun
2013, dana Obligasi tersebut telah terealisasi 100%.
Perseroan melakukan Ekspansi melalui Penyertaan Modal
pada PT Marga Nujsumo Agung sebesar Rp 49,50 miliar,
PT Marga Lingkar Jakarta sebesar Rp 47,45 miliar dan
PT Margabumi Adhikaraya sebesar Rp 60,00 miliar.
Pengunaan Refinancing untuk pelunasan Obligasi Jasa Marga XI
Seri P Tahun 2003 sebesar Rp 1 triliun, pelunasan Obligasi Jasa
Marga I Seri JM-10 Tanpa Bunga Tahun 2010 sebesar Rp 500 miliar
dan pelunasa Obligasi Jasa Marga JORR I Tahun 2013 sebesar Rp
271,61 miliar.
Sedangkan penggunaan Modal Kerja untuk Peningkatan Kapasitas
Jalan sebesar Rp 164,10 miliar.
Uraian 2013
Jumlah hasil Penawaran umum (obligasi) 2.100,00
Biaya Penawaran umum 7,33
hasil Bersih 2.092,67
ekspansi 156,95
Penyertaan Modal pada PT Marga Nujsumo Agung 49,50
Penyertaan Modal pada PT Marga Lingkar Jakarta 47,45
Penyertaan Modal pada PT Margabumi Adhikaraya 60,00
refinancing 1.771,62
Pelunasan Obligasi Jasa Marga XI Seri P Tahun 2003 1,000,00
Pelunasan Obligasi Jasa Marga I Seri JM-10 Tanpa Bunga Tahun 2010 500,00
Pelunasan Obligasi Jasa Marga JORR I Tahun 2003 271,62
Modal Kerja 164,10
total 2.092,67
sisa Dana hasil Penawaran umum (0,00)
ReAlisAsi pengunAAn dAnA obligAsi beRkelAnJuTAn i JAsA mARgA TAhAp i TAhun 2013 seRi s(miliar rupiah)

141
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
PeningKatan/Penurunan MateriaL Dari PenDaPatan Bersih terKait Dengan voLuMe PenJuaLan atau Jasa BaruPeningkatan Pendapatan Bersih Perseroan disebabkan oleh
beroperasinya beberapa ruas tol baru di Entitas Anak yang telah
mulai menyumbangkan Pendapatan dan kenaikan tarif tol pada
triwulan IV tahun 2013. Selain itu, kenaikan volume lalu lintas
transaksi yang melalui jalan tol perseroan turut menjadi faktor
penyebab lainnya.
inforMasi MateriaL Mengenai investasi, eKsPansi, Divestasi, aKuisisi Dan restruKturisasi utang/MoDaLDi tahun 2013 Perseroan tidak memiliki Informasi Material
Mengenai Investasi, Ekspansi, Divestasi dan Akuisisi.
inforMasi transaKsi MateriaL yang MenganDung Benturan KePentingan Dan/atau transaKsi Dengan PihaK afiLiasiDi Tahun 2013 Perseroan tidak memiliki Informasi Transaksi
Material yang Mengandung Benturan Kepentingan dan/atau
Transasksi dengan Pihak Afiliasi.
PeruBahan Peraturan PerunDang unDangan yang BerPengaruh signifiKan terhaDaP PerseroanPada tahun 2013 terdapat beberapa Peraturan yang berpengaruh
signifikan terhadap Perseroan, antara lain :
1. Peraturan Menteri ESDM tentang Pengendalian Penggunaan
Bahan Bakar Minyak (BBM)
Dalam rangka menjaga besaran volume Bahan Bakar Minyak
sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara, maka pada tanggal 29 Mei 2012, Pemerintah
melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)
menerbitkan Peraturan Menteri ESDM No.12 Tahun 2012
tentang Pengendalian Penggunaan Bahan Bakar Minyak
mengatur setiap kendaraan bermotor yang dimiliki/dikuasai
oleh BUMN (kendaraan dinas) dilarang untuk menggunakan
jenis BBM tertentu berupa Bensin Ron 88/Premium yang
merupakan jenis BBM bersubsidi. Terbitnya peraturan
tersebut membuat Perseroan mengambil kebijakan untuk
mengimplementasikan pengunaan BBM Non Subsidi pada
kendaraan dinas di lingkungan Perseroan.
2. Upah Minimum Provinsi
Pada tahun 2013 terjadi kenaikan Upah Minimum Provinsi
pada beberapa Provinsi di Indonesia, salah satunya adalah DKI
Jakarta. Sesuai dengan Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta
nomor 189 Tahun 2012 tentang Upah Minimum Provinsi
tahun 2013 yang berbunyi “Upah Minimum Provinsi (UMP)
Tahun 2013 di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebesar
Rp2.200.000,00 (dua juta dua ratus ribu rupiah) per bulan”
maka Perseroan melakukan penyesuaian upah sesuai dengan
peraturan tersebut.
3. Alih Daya / Outsourcing
Diterbitkannya Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi (Permenakertrans) Nomor 19 tahun 2012 tentang
Syarat-syarat Penyerahan Sebagian Pelaksanaan Pekerjaan
Kepada Perusahaan Lain yang diundangkan sejak tanggal 19
November 2012 menyebabkan adanya pembatasan terhadap
pekerjaan yang boleh dialihdayakan yaitu 1) usaha pelayanan
kebersihan (cleaning service); (2) usaha penyediaan makanan
bagi pekerja/buruh (catering); (3) usaha tenaga pengamanan
(security/satuan pengamanan); (4) usaha jasa penunjang di
pertambangan dan perminyakan; dan (5) usaha penyediaan
angkutan bagi pekerja/buruh. Hal tersebut membuat
Perseroan melakukan penyesuaian kebijakan alih daya yang
sesuai dengan strategi bisnis dan peraturan perundang-
undangan.
PeruBahan KeBiJaKan aKuntansi yang BerPengaruh terhaDaP PerseroanStandar akuntansi baru atau revisi atas standar akuntansi yang
wajib diterapkan untuk pertama kalinya untuk tahun buku yang
dimulai 1 Januari 2013, yang relevan terhadap Perusahaan adalah
PSAK 60 (Revisi 2010) “Instrument Keuangan: Pengungkapan”.
PSAK 60 yang berlaku efektif 1 Januari 2013 memperkenalkan
pengungkapan baru untuk meningkatkan informasi mengenai
instrumen keuangan. PSAK ini mewajibkan pengungkapan
secara luas mengenai signifikansi pengaruh instrumen keuangan
terhadap posisi keuangan dan kinerja Perusahaan, dan
pengungkapan kuantitatif dan kualitatif atas risiko yang timbul
dari instrumen keuangan, serta menentukan pengungkapan
minimum mengenai risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko
pasar. PSAK ini juga mewajibkan pengungkapan terkait dengan
pengukuran nilai wajar menggunakan tiga tingkat hirarki nilai
wajar dimana mencerminkan signifikansi input yang digunakan
dalam mengukur nilai wajar dan memberikan arahan dalam
bentuk pengungkapan kuantitatif mengenai pengukuran nilai
wajar dan mewajibkan informasi yang diungkapkan dalam format
tabel kecuali terdapat lain yang sesuai.
Grup telah mengevaluasi dampak yang ditimbulkan dari
penyesuaian PSAK 60 tersebut, namun tidak material terhadap
laporan keuangan konsolidasian.

142
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
WaWanCara Dengan reynaLDi herMansJahDIREKTUR KEUANGAN
tanya BagaiMana KinerJa Keuangan Perseroan tahun 2013?
Jawab Pada tahun 2013, Aset Perseroan mencapai Rp 28,36 triliun, naik 14,60% dari tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan beroperasinya ruas tol baru yaitu Jalan Tol Bali Mandara dan JORR W2 ruas Kebun Jeruk-Ciledug. Pendapatan tol mencapai Rp 5,82 triliun, naik sebesar 4,37% yang disebabkan adanya kenaikan volume lalu lintas dan kenaikan tarif tol di triwulan IV sehingga marjin bersih Perseroan mencapai 12,98%. Untuk Rasio EBITDA dibandingkan dengan Beban Bunga mencapai 3,90 kali. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa Perseroan masih berada dalam koridor Pembatasan Keuangan yang dipersyaratkan kreditur dan berada dalam kondisi keuangan yang kuat.
t: aPa tantangan yang DihaDaPi Perseroan ?
J: Tantangan utama yang dihadapi adalah dari sisi Keuangan yaitu bagaimana menjaga stabilitas Finansial dalam situasi Perseroan sedang melakukan ekspansi. Selain itu tantangan lain yang dihadapi adalah upaya untuk menjaga pencapaian Laba Bersih Perseroan ditengah upaya ekspansi dan kenaikan Beban Usaha akibat pemenuhan terhadap regulasi Pemerintah berupa kebijakan UMR dan penggunaan BBM Non Subsidi serta tenaga alih daya.
t: PaDa tahun-tahun aWaL BeroPerasi ruas-ruas Baru, aPaKah aDa Pengaruh yang signifiKan terhaDaP KinerJa Keuangan?
J: Jelas ada. Besarnya beban bunga pinjaman pada awal beroperasinya ruas baru belum dapat dicover oleh pendapatan Tol sehingga menyebabkan pertumbuhan Laba Bersih relatif landai. Ini merupakan hal yang umum terjadi pada sebuah perusahaan Jalan Tol yang sedang melakukan investasi yang signifikan, mengingat bahwa pada tahun awal-awal operasi pendapatan belum mencapai titik optimum, sedangkan beban usaha telah dibebankan secara penuh.
J
J
J
t
t
t

143
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
t: BagaiMana strategi Perseroan MenghaDaPi tantangan terseBut ?
J: Perseroan melakukan upaya-upaya efisiensi dan rekayasa finansial dengan terus berupaya menurunkan Weighted Average Cost of Debt (WACD) dan berupaya mempertahankan rating Perseroan idd+ AA, hal ini terlihat dari langkah-langkah yang dilakukan, yaitu :1. Melakukan percepatan pelunasan pokok hutang bank, dan2. Refinancing obligasi yang jatuh tempo dengan tingkat bunga yang jauh lebih rendah.
t: BagaiMana renCana PenDanaan untuK MenDuKung eKsPansi Perusahaan ?
Untuk mendukung ekpansi Perseroan kedepan, perseroan mempunyai kebijakan bahwa dalam tahap pembangunan kebutuhan pendanaan ditopang dari pinjaman perbankan, dan setelah beroperasi, sumber pendanaan ditopang oleh penerbitan Obligasi.
t: BagaiMana ProsPeK KinerJa Keuangan DaLaM JangKa PanJang ?
J: Prospek pertumbuhan pendapatan usaha akan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan volume lalu lintas, baik pada ruas-ruas jalan tol yang telah beroperasi maupun pertumbuhan volume lalu lintas pada ruas-ruas jalan tol baru.
Dengan telah dioperasikannya ruas-ruas baru tersebut, pada tahap-tahap awal operasi akan menyebabkan pertumbuhan Laba Bersih yang realtif landai, namun akan cenderung lebih baik seiring dengan semakin meningkatnya pendapatan Tol pada ruas-ruas baru yang telah dioperasikan.
J
J
J
t
t
t

144
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Terlepas dari kendala terlambatnya pembebasan lahan, pada Tahun ini Perseroan telah berhasil menambah Jalan Tol yang Beroperasi sebanyak dua ruas, yaitu Jalan Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa (Bali Mandara) dan Jalan Tol JORR W2 Utara Seksi Kebun Jeruk-Ciledug.
144
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian

145
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Saat ini, Perseroan melalui Anak Perusahaan, telah memiliki tambahan total 9 (sembilan) ruas konsesi jalan tol baru.
Perseroan merupakan pemegang saham mayoritas pada seluruh Anak Perusahaan pemegang konsesi 9 (sembilan)
ruas jalan tol tersebut. Persentase kepemilikan Perseroan pada Anak Perusahaan pemegang konsesi ruas-ruas jalan
tol baru tersebut dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Pengembangan Proyek Baru
Persentase KePemiliKan Jasa marga Pada anaK Perusahaan (status 31 desember 2013)
No. Ruas Panjang Anak Perusahaan Kepemilikan Jasa Marga
(%)
1. Bogor Outer Ring Road 11 km PT Marga Sarana Jabar 55,0
2. Semarang-Solo 73 km PT Trans Marga Jateng 60,0
3. Surabaya-Mojokerto 36 km PT Marga Nujyasumo Agung 55,0
4. JORR W2 Utara 8 km PT Marga Lingkar Jakarta 65,0
5. Gempol-Pasuruan 34 km PT Trans Marga Jatim Pasuruan 96,4
6. Gempol-Pandaan 14 km PT Jasamarga Pandaan Tol 66,5
7. Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa 10 km PT Jasamarga Bali Tol 55,0
8. Cengkareng-Kunciran 14 km PT Marga Kunciran Cengkareng 76,1
9. Kunciran-Serpong 11 km PT Marga Trans Nusantara 60,0
Total 211 km

146
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Kinerja Pengembangan bisnis jalan Tol
Terlepas dari kendala terlambatnya pembebasan lahan, pada Tahun ini Perseroan telah
berhasil menambah Jalan Tol yang Beroperasi sebanyak dua ruas, yaitu Jalan Tol Nusa
Dua-Ngurah Rai-Benoa (Bali Mandara) dan Jalan Tol JORR W2 Utara Seksi Kebun Jeruk-
Ciledug.
Strategi Perseroan dalam memastikan tercapainya target pengoperasian ruas-ruas
tol baru fokus pada progres pembebasan lahan. Berbagai usaha telah dilakukan oleh
Manajemen seperti melakukan kordinasi dengan tim pemebebasan lahan, pendekatan
yang persuasif kepada warga yang terkena gusur, hingga membentuk Tim percepatan
pembebasan lahan demi tercapainya target pembebasan lahan yang telah dicanangkan
oleh Perseroan. Meskipun belum memberikan hasil secepat yang diharapkan, namun
usaha tersebut berdampak cukup positif bagi Perseroan, terbukti Jasa Marga menjadi
satu-satunya Pengembang dan Operator Jalan Tol yang berhasil menambah panjang
jalan tol beroperasi pada Tahun 2013.
Konstruksi Jalan Tol Bogor Ring Road Seksi 2a Kd Halang - Kd Badak.

147
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Sampai dengan akhir tahun 2013 jika dibandingkan pada 2012, kemajuan masing-masing proyek jalan tol
tersebut adalah sebagai berikut:
Jalan tol bogor outer ring road - Pt marga saranaJabar
Bogor Outer Ring Road Panjang Jalan
(Km)
Pengadaan Tanah (%) Konstruksi (%)
2012 2013 2012 2013
Seksi 1 Sentul-Kedung Halang 3,8 100,0 100,0 100,0 100,0
Seksi 2A Kedung Halang-
KedungBadak
2 46,1 100,0 16,1 88,8
Seksi 2B KedungBadak-Yasmin 2,2 - -
Seksi 3 Yasmin-Darmaga 3 - -
Total 11
BORR menghubungkan Tol Jagorawi dengan Kota Bogor. Melihat perekonomian Kota Bogor yang tumbuh cukup
signifikan (data BPS Jabar: rata ± 5,5% selama 2007-2012) sehingga membutuhkan infrastruktur jalan untuk
memudahkan pergerakan barang dan jasa di kota tersebut. Melihat potensi tersebut Perseroan optimis BORR
akan mempunyai prospek yang bagus dimasa yang akan datang.
Rencana pengoperasian Tol Bogor Outer Ring Road dibagi menjadi empat seksi dimana Seksi 1 Sentul-Kedung
Halang sepanjang 3,8 km telah dioperasikan sejak akhir tahun 2009 dan Seksi 2A Kedung Halang-Kedung Badak
sepanjang 1,95 km direncanakan akan beroperasi pada tahun 2014. Sementara itu, Seksi 2B dan Seksi 3 sampai
dengan 31 Desember 2013 masih dalam proses sosialisasi awal pembebasan lahan.
Proyek pembangunan Jalan Tol Bogor Outer Ring Road Seksi 2a Kd Halang-Kd Badak

148
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Jalan tol semarang-solo - Pt trans marga Jateng.
Semarang - Solo Panjang Jalan
(Km)
Pengadaan Tanah (%) Konstruksi (%)
2012 2013 2012 2013
Seksi 1 Semarang-Ungaran 11,3 100,0 100,0 100,0 100,0
Seksi 2 Ungaran-Bawen 11,8 99,0 100,0 62,3 97,0
Seksi 3 Bawen-Solo 49,8 - 2,5 - -
Total 72,9
Jalan tol ini menghubungkan Kota Semarang sebagai ibu kota Jawa Tengah dengan Kota Solo. Tol Semarang-Solo
merupakan bagian jaringan dari Jalan Tol Trans Jawa yang merupakan jalur bisnis dimana nantinya menghubungkan
dua kota besar Jakarta dan Surabaya. Ruas ini juga terkoneksi dengan Jalan Tol Semarang yang sudah dioperasikan oleh
Perseroan sejak tahun 1983, sehingga beroperasinya Jalan Tol Semarang-Solo akan meningkatkan volume kendaraan
pada Jalan Tol Semarang. Melihat posisi Semarang-Solo yang cukup strategis dalam mendukung perekonomian di
Indonesia dan berdampak positif pada Ruas Tol Semarang maka Perseroan berupaya untuk dapat menyelesaikan dan
mengoperasikan ruas tersebut dalam waktu dekat.
Rencana pengoperasian Jalan Tol Semarang-Solo dibagi menjadi tiga seksi dimana Seksi 1 Semarang-Ungaran
sepanjang 10,8 km telah dioperasikan sejak tahun 2011 dan Seksi 2 Ungaran-Bawen sepanjang 12 km direncanakan
akan beroperasi pada tahun 2014. Sementara itu, Seksi 3 Bawen-Solo sampai dengan 31 Desember 2013 masih dalam
tahap awal pembebasan lahan.
Jalan Tol Semarang-Solo Seksi 1 Semarang-Ungaran

149
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Jalan tol surabaya-moJoKerto - Pt marga nuJyasumo agung
Surabaya - Mojokerto Panjang Jalan
(Km)
Pengadaan Tanah (%) Konstruksi (%)
2012 2013 2012 2013
Seksi 1A Waru-Sepanjang 2,3 100,0 100,0 100,0 100,0
Seksi 1B Sepanjang-Western Ring Road 4,3 53,4 69,8 - 6,9
Seksi 2 Western Ring Road-Driyorejo 5,1 35,8 37,7 - -
Seksi 3 Driyorejo-Krian 6,1 50,9 54,8 - -
Seksi 4 Krian-Mojokerto 18,3 62,7 75,6 34,3 53,5
Total 36,3
Sama halnya dengan Tol Semarang-Solo, Ruas Tol Surabaya-Mojokerto juga merupakan jaringan dari Jalan Tol Trans Jawa yang
merupakan jalur bisnis dimana nantinya menghubungkan dua kota besar Jakarta dan Surabaya. Ruas ini juga terkoneksi dengan Jalan
Tol Surabaya-Gempol yang sudah dioperasikan oleh Perseroan sejak tahun 1986, sehingga beroperasinya Jalan Tol Surabaya-Mojokerto
akan meningkatkan volume kendaraan pada Jalan Tol Surabaya-Gempol. Melihat posisi Surabaya-Mojokerto yang cukup strategis dalam
mendukung perekonomian di Indonesia dan berdampak positif pada Ruas Tol Surabaya-Gempol maka Perseroan berupaya untuk dapat
menyelesaikan dan mengoperasikan ruas tersebut.
Rencana pengoperasian Jalan Tol Surabaya-Mojokerto dibagi menjadi lima seksi dimana Seksi 1A-1 Waru-Juanda sepanjang 2,0 km
telah dioperasikan sejak tahun 2011, Seksi Kriyan-Mojokerto sepanjang 18,5 km dalam tahap konstruksi dimana per 31 Desember 2013,
progres konstruksinya sudah mencapai 53,5% sedangkan Seksi Sepanjang-Krian masih dalam tahap pembebasan lahan.
Gerbang Tol Waru pada Seksi 1A Waru-Sepajanjang Proyek pembangunan Jalan Tol Seksi 4 Krian-Mojokerto

150
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Jalan tol Jorr W2 utara - Pt marga lingKar JaKarta
JORR W2 Utara Panjang Jalan
(Km)
Pengadaan Tanah(%) Konstruksi(%)
2012 2013 2012 2013
Seksi 1 Kebon Jeruk-Ciledug 5,7 98,0 100,0 60,4 100,0
Seksi 2 Ciledug-Ulujami 2 84,0 98,0 9,9 47,3
Total 7,7
JORR W2 Utara merupakan missing link dari Tol Jakarta Outer Ring Road yang sebelumnya sudah lebih dahulu dioperasikan
oleh Perseroan. Keberadaan JORR W2 Utara sangat strategis dalam mengurangi kemacetan di dalam Kota Jakarta, karena
JORR W2 Utara merupakan penghubung Jalan Tol Jakarta-Cikampek dan Jakarta-Tangerang sehingga beban kemacetan di
Tol Dalam Kota Jakarta dapat berkurang dengan beroperasinya ruas ini.
Rencana pengoperasian Tol JORR W2 Utara dibagi menjadi dua tahap, yaitu Seksi 1 Kebun Jeruk-Ciledug sepanjang 5,7 km
telah beroperasi pada akhir tahun 2013 dan Seksi 2 Ciledug-Ulujami sepanjang 2,0 km yang direncakan akan beroperasi
pada tahun 2014.
Jalan tol gemPol-Pasuruan - Pt trans Jatim Pasuruan
Gempol-Pasuruan Panjang Jalan
(Km)
Pengadaan Tanah (%) Konstruksi (%)
2012 2013 2012 2013
Seksi 1 Gempol-Rembang 13,9 82,3 82,9 - 49,9
Seksi 2 Rembang-Pasuruan 8,1 - - - -
Seksi 3 Pasuruan-Grati 12,2 - - - -
Total 34,2
Ruas Tol Gempol-Pasuruan merupakan bagian jaringan dari Jalan Tol Trans Jawa yang merupakan jalur bisnis dimana
nantinya menghubungkan Kota Surabaya ke jalur penyebrangan Pulau Jawa dan Pulau Bali. Ruas ini juga terkoneksi dengan
Jalan Tol Surabaya-Gempol yang sudah dioperasikan oleh Perseroan sejak tahun 1986, sehingga beroperasinya Jalan Tol
Gempol-Pasuruan akan meningkatkan volume kendaraan pada Jalan Tol Surabaya-Gempol. Melihat posisi Gempol-Pasuruan
yang cukup strategis dalam mendukung perekonomian di Indonesia dan berdampak positif pada Ruas Tol Surabaya-
Gempol maka Perseroan berupaya untuk dapat menyelesaikan dan mengoperasikan ruas tersebut.
Rencana pengoperasian Jalan Tol Gempol-Pasuruan dibagi menjadi tiga seksi yaitu Seksi Gempol-Rembang sepanjang 13,9
km akan beroperasi pada tahun 2014 sedangkan Seksi 2 Rembang-Pasuruan dan Seksi 3 Pasuruan-Grati masih dalam tahap
sosialisasi awal pembebasan lahan.
Jalan Tol JORR W2 Utara Seksi Kebon Jeruk-Ciledug
Proyek Pembangunan Jalan Tol Gempol Pasuruan Seksi Gempol-Rembang

151
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Jalan tol gemPol-Pandaan - Pt Jasamarga Pandaan tol
Gempol-Pandaan
Panjang Jalan
(Km)
Pengadaan Tanah (%) Konstruksi (%)
2012 2013 2012 2013
13,6 99,0 99,0 17,1 83,5
Total 13,6
Ruas Tol Gempol-Pandaan merupakan tol bagian penghubung antara kota Surabaya dengan kota Malang. Karakter Tol Gempol-Pandaan
seperti Tol Jagorawi , hal ini disebabkan karena Kota Malang merupakan kota wisata bagi para warga Surabaya seperti halnya Puncak
pada kota Bogor. Beroperasinya Tol Gempol-Pandaan akan mengurangi beban kemacetan di Jalan Arteri terutama pada akhir pekan.
Perseroan berencana mengoperasikan Ruas Gempol-Pandaan pada Tahun 2014
ruas nusa dua-ngurah rai-benoa (bali mandara) - Pt Jasamarga bali tol.
Nusa Dua-
Ngurah Rai-Benoa
Panjang Jalan
(Km)
Pengadaan Tanah (%) Konstruksi (%)
2012 2013 2012 2013
10 100,0 100,0 73,7 100,0
Total 10
Ruas Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa (Bali Mandara) merupakan tol pertama yang ada di pulau Bali. Dengan tingkat kemacetan yang
sangat tinggi di kota Bali, Perseroan berharap beroperasinya Tol Bali Mandara dapat mengurangi kepadatan lalu lintas yang ada. Tol Bali
Mandara telah beroperasi pada tanggal 27 September tahun 2013 dimana pembangunannya membutuhkan waktu kurang lebih 1,5
Tahun. Hal tersebut membuktikan bahwa Perseroan mampu membangun Jalan Tol secara cepat jika tidak ada kendala pembebasan
lahan seperti yang telah ditunjukan pada pembangunan Tol Bali Mandara.
Proyek Pembangunan Jalan Tol Gempol-Pandaan
Jalan Tol Bali Mandara

152
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Jalan tol Kunciran-cengKareng - Pt marga Kunciran cengKareng
Kunciran-Cengkareng
Panjang Jalan
(Km)
Pengadaan Tanah (%) Konstruksi (%)
2012 2013 2012 2013
14,9 0,0 4,2 0,0 0,0
Total 14,9
Ruas Tol Kunciran-Cengkareng merupakan rangkaian dari Jakarta Outer Ring Road II yang berposisi di wilayah barat kota
Jakarta. Ruas Tol Kunciran-Cengkareng berfungsi mendistribusikan lalu lintas kota Jakarta yang sudah sangat padat.
Sampai saat ini Ruas Tol Kunciran-Cengkareng masih dalam proses pembebasan lahan
Kunciran-serPong - Pt marga trans nusantara
Kunciran-Serpong
Panjang Jalan
(Km)
Pengadaan Tanah (%) Konstruksi (%)
2012 2013 2012 2013
11,2 3,4 10,1 0,0 0,0
Total 11,2
Ruas Tol Kunciran-Serpong merupakan rangkaian dari Jakarta Outer Ring Road II yang berposisi di wilayah barat kota
Jakarta. Bersama Ruas Tol Kunciran-Cengkareng, Ruas Tol Kunciran-Serpong berfungsi mendistribusikan lalu lintas kota
Jakarta yang sudah sangat padat.
Sampai saat ini Ruas Tol Kunciran-Serpong masih dalam proses pembebasan lahan. Meskipun progres pembebasan
lahannya belum optimal, namun dalam beberapa bulan terkahir dipenghujung 2013 mengalami peningkatan progres yang
cukup signifikan.
Pembayaran Uang Ganti Rugi Tanah pada Ruas Cengkareng-Kunciran
Pembayaran Uang Ganti Rugi Tanah pada Ruas Kunciran-Serpong

153
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Pengembangan bisnis non-TolDalam rangka meningkatkan penggunaan aset-aset yang telah dimiliki, Perseroan melakukan diversifikasi usaha untuk meningkatkan
pendapatan usaha dan menunjang bisnis utama Perseroan.
Kinerja Pengembangan bisnis non-TolPada Tahun 2013 Pengembangan Bisnis Lain ditopang oleh Jasa Pemeliharaan Jalan Tol, Jasa Pengoperasian Jalan Tol, Sewa lahan
untuk Iklan dan Tempat Istirahat dan Pelayanan. Berbagai usaha dilakukan untuk dapat meningkatkan Pendapatan Usaha Lain mulai
menambah titik iklan hingga investasi pada batching plan untuk memperkuat jasa pemeliharaan Jalan Tol. Strategi yang dilakukan oleh
Perseroan terbukti cukup efektif dalam meningkatkan Pendapatan Usaha Lain. Hal ini terbukti dalam lima tahun terakhir Pendapatan
Usaha Lain tumbuh ± 70,2%.
Pertumbuhan PendaPatan usaha lain
20132012201120102009
cagr: 70,2%
Untuk memaksimalkan potensi Lahan disekitar Jalan Tol, pada awal tahun 2013 Perseroan telah membentuk Anak Perusahaan yang
bergerak di bidang properti yang kedepannya fokus untuk mengembangkan wilayah disekitar Jalan Tol. Selain Itu pada tahun 2013 pula
Perseroan telah membentuk Unit Bisnis yang fokus pada pengembangan dan pengelolaan Tempat Istirahat dan Pelayanan yang dimiliki
oleh Perseroan.
ProsPeK Pengembangan bisnis non TolKedepan fokus Perseroan mayoritas masih pada strategi pengembangan dan pengoperasian Jalan Tol. Pengembangan Bisnis Non
Tol difokuskan untuk mendukung kedua strategi tersebut. Sehinngga kedepan Pengembangan Bisnis Non Tol difokuskan pada Jasa
Pemeliharaan Jalan Tol, Jasa Pengoperasian Jalan Tol dan Properti.
500,00
(Dalam miliar Rupiah)
400,00
300,00
200,00
100,00
450,00
350,00
250,00
250,00
50,00
0,00
508,
20
143,
47
146,
31
72,4
8
60,5
2

154
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Tanya sebagai awalan, bagaimana Kinerja Pengembangan bisnis jalan Tol Pada 2013?
jawab Pada Tahun 2013 Perseroan telah berhasil menambah Jalan Tol yang Beroperasi
sebanyak dua ruas, yaitu Jalan Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa (Bali Mandara) dan Jalan
Tol JORR W2 Utara Seksi Kebun Jeruk-Ciledug. Selain mengoperasikan dua ruas tol baru
Perseroan saat ini sedang melakukan konstruksi pada tujuh ruas tol baru dimana 3 ruas
tol yaitu Bogor Ring Road Seksi 2a, Semarang-Solo seksi Ungaran-Bawen, dan Gempol-
Pandaan telah memasuki tahap akhir konstruksi.
T: aPa Kendala Terbesar yang dihadaPi dalam Pembangunan ruas-ruas jalan Tol baru dan bagaimana baPaK dalam menghadaPi Kendala TersebuT?
j: Kendala terbesar dalam melakukan pengembangan bisnis Jalan Tol adalah
ketidakpastian waktu pembebasan lahan sehingga sulit memprediksi pengoperasian
Jalan Tol Baru secara tepat. Proses Pembebasan Lahan sepenuhnya menjadi tanggung
jawab dan wewenang Pemerintah, namun demikian Perseroan berupaya untuk
mendorong percepatan pembebasan Lahan dengan membentuk tim percepatan
pembebasan lahan yang bertugas untuk berkoordinasi dan membantu kerja Tim
Pembebasan Tanah. Hal ini terbukti cukup efektif mengingat Jasa Marga menjadi Badan
Usaha Jalan Tol dengan aktifitas konstruksi terbesar jika dibandingkan Badan Usaha
Jalan Tol lainnya.
wawancara dengan abdul hadi hs.-DIReKTUR PeNGeMBANGAN USAHA
j
j
T
T

155
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
T: bagaimana Progres Pembangunan sembilan ruas ProyeK jalan Tol baru yang dimiliKi oleh Perseroan?
j: Kami menargetkan tahun depan akan mengoperasikan 6 Ruas Jalan Tol Baru yang
dimiliki oleh Perusahaan, yaitu: yaitu Bogor Ring Road Seksi 2a, Semarang-Solo seksi
Ungaran-Bawen, Gempol-Pandaan, JORR W2 Utara Seksi Ciledug-Ulujami dan Gempol-
Pasuruan Seksi Gempol-Rembang, dan relokasi Porong-Gempol Seksi Kejapanan-Gempol.
Selebihnya ditargetkan akan dioperasikan secara bertahap pada Tahun 2015 dan 2016.
T: seTelah sembilan ruas yang dimiliKi KedePannya aPa langKah yang aKan dilaKuKan oleh Perseroan?
j: Kami akan terus menambah Ruas Tol yang Perseroan miliki baik melalui akuisisi atau
tender terutama pada ruas-ruas yang terkoneksi dengan ruas tol eksisting Perseroan.
Selain hal tersebut Kami juga sudah memulai melakukan penjajakan atas kemungkinan
pembangunan Jalan Tol di luar pulau Jawa seperti Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi.
Kami percaya dengan terus menambah kepemilkan hak konsesi Jalan Tol baru akan
menjadikan Perseroan terus tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan.
T: bagaimana dengan Pengembangan bisnis non Tol?
j: Bisnis Non Tol pada tahun ini berkembang cukup signifikan yang ditopang melalui Jasa
PemeliharaanJalan dan Jembatan Tol, Jasa Pengoperasian Jalan Tol, Sewa lahan untuk
Iklan dan Tempat Istirahat dan Pelayanan. Pendapatan Usaha Lainnya tahun 2013
berhasil tumbuh lebih dari 200% dari tahun 2012. Kedepan fokus utama pengembangan
bisnis non-tol pada tiga sektor, yaitu jasa pemeliharaan jalan tol, jasa pengoperasian
jalan tol, dan Properti.
j
j
j
T
T
T

Jasa marga Menuju Pertumbuhan BerikutnyaLeading Up to the Next Growth
bogor outer ring road (11 Km)
Jorr W2 utara (7,7 Km)
gempol-Pandaan (13,60 Km) gempol-Pasuruan (34,20Km)
surabaya-mojokerto (36,27Km)
2014
2014
20152016
2016
operasi: 3,8 KmProses pembangunan: 2 Km
operasi: 5,65 KmProses pembangunan: 2,05 Km
operasi: 0 KmProses pembangunan: 13,6 Km operasi: 0 Km
Proses pembangunan: 13,90 Km
operasi: 2,3 KmProses pembangunan: 18,5 Km
target operasi Penuh target operasi Penuh
target operasi Penuhtarget operasi Penuh
target operasi Penuh
156
PT jasa marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013

cengkareng-Kunciran (14,20 Km) Kunciran-serpong (11,20 Km)
semarang-solo (72,64Km) nusa dua-ngurah rai-benoa/bali mandara (10 Km)
2016
2016
2013
2016
bali
denPasar
operasi: 0 KmProses pembangunan: 0 Km
operasi: 0 KmProses pembangunan: 0 Km
Status per 31 Desember 2013
operasi: .10,8 KmProses pembangunan: 12,3 Km
operasi: 10 KmProses pembangunan: 0 Km
target operasi Penuh target operasi Penuh
target operasi Penuhtarget operasi Penuh
PT jasa marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya

158
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk mendukung pencapaian Visi dan Misi Perseroan pada Tahun 2013 dicanangkan Transformasi Organisasi dan Pengelolaan Sumber Daya Manusia melalui pengembangan Sistem SDM yang terintegrasi untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas karyawan serta menciptakan kader pemimpin yang bertalenta.
158
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian

159
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Pengelolaan Human Capital
Transisi II Ultimate
Strengthening HR Foundation Building Performance Optimizing HR Capabilityfor Business Growth
2010-2013Jangka Pendek
2013-2017Jangka Menengah
2017-2022Jangka Panjang
Transisi I
TahaPan Pengembangan SiSTem human CaPiTal JaSa marga
Paradigma Baru Human CaPital
Sumber Daya Manusia (SDM) adalah salah satu aspek yang sangat penting bagi setiap Perusahaan. Untuk itu, kami sejak tahun 2013
telah mengubah paradigma dengan memandang SDM sebagai modal insani (human capital). Paradigma baru ini menempatkan SDM
sebagai subyek yang harus dikelola dengan baik agar mampu menjadi modal untuk meningkatkan kinerja bisnis dalam jangka panjang
secara berkelanjutan.
Perubahan sistem manajemen SDM telah dimulai sejak 2010 dengan melakukan audit yang kemudian dilanjutkan dengan penyusunan
Rencana Strategis Sistem SDM 2010-2020 dengan tahapan pengembangan sebagaimana bagan berikut.

160
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Perseroan melakukan perubahan sistem SDM dengan
pendekatan strategi sistem manajemen human capital
berbasis kompetensi (Competency Based Human
Resources Management), yaitu kompetensi sebagai dasar
dalam mengelola karyawan terintegrasi dengan proses
bisnis Perseroan agar menghasilkan kinerja dan kepuasan
kerja yang maksimal.
Selanjutnya sistem manajemen tersebut dibangun dengan
model 9 (Sembilan) Proses Strategis Sistem Human Capital yaitu
Desain Organisasi, Rekrutmen dan Seleksi Karyawan, Pelatihan
dan Pengembangan, Sistem Remunerasi, Manajemen Kinerja,
Manajemen Karir dan Talent, Hubungan Industrial dan Manajemen
Paska Kerja, yang Terintegrasi dan didukung dengan Sistem
Teknologi Informasi sebagaimana dapat dilihat pada bagan
berikut.
9 Proses Strategis Sistem HC JM:1. Disain Organisasi2. Rekrutmen & Seleksi Karyawan3. Pelatihan & Pengembangan4. Remunerasi5. Manajemen Kinerja6. Manajemen Karir7. Hubungan Industrial8. Manajemen Paska Kerja9. HC Administrasi & Services
KINERJA BISNIS
KEPUASAN DAN KETERIKATAN STAKEHOLDER
INFORMATION TECHNOLOGY
RENCANAN STRATEGIS
COM
PETE
NCE
VISI & MISI DISAIN ORGANISASI
Lingkungan Tenaga Kerja
ManajemenKInerja
Pelatihan dan Pengembangan
ManajemenPaska Kerja
HubunganIndustrial
ManajemenKarir
HC Admin &Services
Rekrutmen dan seleksi karyawan
Remunerasi
PERUBAHAN LINGKUNGAN STRATEGIS & PERTUMBUHAN INDUSTRI JALAN TOL
VALUES & PARADIGMA
COM
MIT
MEN
T
COST
CON
GRU
ENCE
Sembilan ProSeS STraTegiS SiSTem human CaPiTal JaSa marga
restrukturisasi Organisasi PerserOanPada tahun 2013, untuk mendukung Transformasi Perseroan dan
memastikan pencapaian Visi Perseroan yang baru untuk menjadi
perusahaan terkemuka di Indonesia tahun 2022, Perseroan mulai
mewujudkan perubahan paradigma SDM sebagai modal insani
dengan restrukturisasi organisasi dan integrasi sistem manajemen
SDM dengan menerapkan praktik yang diakui secara global,
diantaranya penyelarasan sistem manajemen kinerja, manajemen
karir, manajemen remunerasi, manajemen pelatihan dan
pengembangan serta manajemen telenta.
Restrukturisasi organisasi diwujudkan dengan mengubah organisasi
Jasa Marga menjadi Operating Holding Company, yaitu Kantor
Pusat Jasa Marga menjadi induk (holding) yang mengelola 12 Anak
Perusahaan bisnis jalan tol dan bisnis usaha non tol, sekaligus 9 Unit
Cabang operasional yang mengelola 10 ruas jalan tol.
Penyempurnaan organisasi dilakukan secara bertahap khususnya
pada pembentukan Anak Perusahaan untuk mendukung
pengembangan bisnis Jalan Tol, dan pembentukan Anak
Perusahaan Bisnis Lain yang bergerak di bidang Properti dan Jasa
Pemeliharaan Jalan Tol, penambahan Unit Bisnis Pengelolaan
Tempat Istirahat untuk mendukung bisnis usaha non tol serta
perubahan unit JMDC sebagai unit mandiri.

161
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Selain pembentukan Anak Perusahaan, penyempurnaan organisasi juga dilakukan pada pembenahan tanggung jawab jabatan,
penyelarasan standar kompetensi jabatan terhadap visi, misi, strategi, nilai-nilai dan proses bisnis Perseroan.
Organisasi Human CaPitalRestrukturisasi pengelola human capital diwujudkan dengan pembentukan 3 unit terpisah pada organisasi Human Capital yaitu unit
Human Capital Strategy and Policy, Human Capital Services serta Jasa Marga Development Center, dengan harapan masing-masing unit
dapat lebih fokus dalam melaksanakan sasaran dan tugasnya namun tetap bersinergi dalam mewujudkan pengelolaan human capital
yang efektif.Human Capital Strategy and Policy terbentuk dengan sasaran sebagai pengarah, pembuat rencana dan pengendali dalam
pengembangan organisasi, pengelola sistem manajemen sumber daya manusia serta pengembangan sumber daya manusia.
Rencana dan pedoman yang dibuat oleh Human Capital Strategy and Policy tersebut kemudian diimplementasikan oleh unit Human
Capital Services yang mengelola manajemen karir, hubungan industri dan remunerasi dari Perseroan.
Jasa Marga Development Center (JMDC) merupakan unit organisasi strategis untuk menjalankan peran sebagai penyelenggara program
pengembangan karyawan Perseroan seperti yang telah ditetapkan oleh Human Capital Strategy and Policy.
PerenCanaan sdm dan rekrutmen
PerenCanaan sdm (manPOwer Planning)Dalam rangka perwujudan Visi dan Misi serta sasaran strategis jangka panjang, terkait dengan penggunaan sumber daya manusia
yang efektif dan efisien serta dalam koridor rasio efisiensi dan produktivitas yang diharapkan, maka ditetapkan perkiraan jumlah
karyawan maupun pekerja maksimum dalam jangka panjang dalam suatu dokumen yang disebut Manpower Planning. Untuk itu telah
dilakukan kajian Manpower Planning sebagai acuan dalam penyusunan Staffing Plan dan Rencana Rekrutmen.
Manpower Planning ini dalam penyusunannya mengacu kepada: (a) Visi, Misi dan RJPP Jasa Marga, (b) Kajian mengenai struktur
organisasi dan konsep Rencana Strategis Pengembangan Sistem SDM
SikluS ProSeS manPower Planning

162
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
rekrutmen sdmRekrutmen dan seleksi karyawan mengacu pada proyeksi
jumlah karyawan yang mempertimbangkan rencana
pengembangan Anak Perusahaan Jalan Tol dan Non Tol
serta rencana pensiun karyawan.
Seiring dengan dinamika Perseroan dan tugas yang
semakin berat dan kompleks membuat Jasa Marga
membutuhkan tenaga kerja yang baik dari sisi kualitas
maupun kuantitas.
Dalam melakukan proses rekrutmen, Perseroan bekerja
sama dengan konsultan independen. Proses pemilihan
konsultan tersebut dilakukan sesuai dengan peraturan
perusahaan tentang pengadaan barang dan jasa yang
menjunjung tinggi prinsip-prinsip good corporate
governance (GCG). Proses rekrutmen dilakukan secara
ketat guna mendapatkan karyawan yang mempunyai
integritas dan kompetensi tinggi.
Perseroan senantiasa berkomitmen untuk menjunjung
kesetaraan dalam menyeleksi sumber daya manusia. Perseroan
memberikan kesempatan yang sama kepada para pelamar untuk
menjadi calon karyawan yang profesional tanpa membedakan
suku, agama, ras, golongan, gender atau kondisi fisik.
Sepanjang tahun 2013, Perseroan tidak melakukan rekrutmen
karyawan baru.
PengemBangan kOmPetensi sdm
mOdel kOmPetensi PengemBangan sdmSebagai wujud implementasikonsep Competency Based
Human Resources Management (CBHRM) maka pengembangan
SDM berdasarkan pada peningkatan kompetensi karyawan.
Untuk itu,Perseroan telah merumuskan model kompetensi
yang dilengkapi dengan Kamus Kompetensi yang merupakan
kombinasi hard skill dan soft skill yang harus dimiliki setiap
individu berdasar kebutuhan kompetensi setiap unit.
kamuS komPeTenSi
kompetensi kepemimpinan:Kompetensi yang berhubungan dengan akuntabilitas/tanggung jawab manajerial dan posisinya sebagai seorang leader. Kompetensi ini memampukan para pemimpin untuk dapat memberikan arahan yang tepat pada tim, dan menciptakan iklim dan budaya kerja yang kondusif, mampu mendorong dan memimpin proses perubahan, sehingga mendorong timnya bekerja dengan optimal.
kompetensi inti:Kompetensi yang diterjemahkan dari visi, misi dan nilai-nilai perusahaan, dan harus tercermin pada seluruh karyawan di dalam organisasi.
kompetensi Jabatan:Kompetensi yang berhubungan dengan fungsi spesifik di dalam organisasi dan harus tercermin pada karyawan yang memegang jabatan dengan fungsi spesifik.
kompetensi teknis:Kompetensi yang berhubungan dengan kemampuan teknis berkaitan dengan pekerjaan yang diemban, terdiri dari: generik : Bagian dari Kompetensi Jabatan yang wajib dimiliki oleh setiap jabatan struktural . spesifik : Bagian dari Kompetensi Jabatan yang menjadi persyaratan khusus sesuai fungsi jabatan
KOMPETENSI KEPEMIMPINAN
• Kepemimpinan Kelompok / Team Leadership• Ketegasan dalam pengambilan Keputusan / Decisiveness
KOMPETENSI TEKNIS(SPESIFIK)
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI JABATAN
KOMPETENSI TEKNIS (GENERIK)
• Dorongan Berprestasi / Achievement Orientation• Pembelajaran Berkelanjutan / Continuous Learning• Membangun Kemitraan / Building Partnership• Integritas/ Integrity
Orientasi Pelayan PelangganCustomer Service Orientation
BusinessAcumen
1. Pemikiran Analitis / Analytical Thinking2. Peduli terdahap Keteraturan dan Kualitas / Concern for Order3. Dampak dan Pengaruh / Impact & Influence4. Inisiatif Konseptual / Conceptual Thinking5. P emikiran Konseptual / Conceptual Thinking
1. IT / IT Skill2. Komunikasi / Communication Skill3. Pengetahuan Organisasi/ Organization Knowledge4. Berbahasa Inggris / English Profiency5. Kesadaran mengenai risiko / Risk of Awareness6. Kesadaran mengenai Sistem Keselamatan Kerja (K3)7. Kesadaran Mengenai Manajemen Mutu / Quality Management8. Kesadaran Standar Layanan / Service Standard9. Eksekusi Program Strategis / Strategic Program Execution

163
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Pendidikan dan PelatiHan sdmDalam rangka mempersiapkan Human Capital Jasa Marga untuk menghadapi tantangan bisnis ke depan melalui program
pendidikan formal.Perusahaan telah mengeluarkan kebijakan tentang pengaturan BEASISWA Karyawan untuk memutakhirkan
ilmu pengetahuan dan meningkatkan kemampuan analisis, sintesis dan inovasi karyawan.
Proses persiapan beasiswa telah dilaksanakan melalui benchmark ke beberapa universitas Luar Negeri seperti: University of
California Los Angeles, University of California Berkeley, Stanford University, London Business School, University of Cambridge,
University of Oxford sebagai tolok ukur Universitas terbaik di dunia.
Perusahaan juga telah melaksanakan Seleksi calon peserta beasiswa bagi para karyawan muda dengan usia maksimal 30 tahun
dan yang berpotensi menjadi kader pimpinan perusahaan untuk mengikuti Beasiswa Kader 2014-2015 yang secara khusus
dipersiapkan perusahaan sebagai salah satu program pengembangan Future Leader Jasa Marga.
STraTegi Dan kebiJakan Pokok PenDiDikan karYawan
FORMAL EDUCATION : BEASISWA S2/S3
2017 2020 2022
S2S2S2S1
KaryawanJasa Marga
Usia < 45 tahun ( Non Talent)
Usia < 35 tahun ( Talent)
strategi dan kebijakan
Usia > 35 tahun
Future Leader
• 2017 : Beasiswa Dalam Negeri & Short Course untuk 34-45 th• 2022 : Beasiwa Luar Negeri untuk < 35 th
NON FORMAL EDUCATION : SHORT COURSE
Next Leader
KaryawanJasa Marga

164
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk mewujudkan Rencana Strategis perusahaan, maka Perseroan menyadari pentingnya Kader sebagai pemimpin
masa depan perusahaan. Perusahaan sejak tahun 2009 telah mempersiapkan “Future Leader Jasa Marga” denganProgram
Pengembangan Leadershipyang terdiri dari 5 tingkatan program.
Program Pengembangan leaDerShiP
CORPORATELeadership
Pemimpin Individu
Pemimpin Tim
Pemimpin unitkerja fungsional
Pemimpin Divisi/ Biro/ Cab/Proyek
Pemimpin Perusahaan
Anak Perusahaan BUMN
Fokus Pelatihan Program
Assistant Manager *)
Leadership
SetingkatManager
SetingkatAVP/DGM
SetingkatVP/GM/
Direktur Anak Perusahaan
SENIORLeadership
ADVANCELeadership
JUNIORLeadership
INDIVIDUAL
TEAM
LEVE
L FUNCTIONAL
BUSINESS
CORPORATE
26 th 32 th 40 th28 th 36 th 45 th
BASICLeadership
Personality
Trust & Team Work
HRD & Monitoring
Performance& Changes
Ethic & Communication
Pendidikan dan pelatihan karyawan dilaksanakanoleh Unit Jasa Marga Development Center sebagai learning center, dimana
selama tahun 2013, program pelatihan bagi karyawan fokus pada bidang:
• Jasa Marga Leadership Program yaitu pengembangan kompetensi kepemimpinan yang bertujuan untuk menyiapkan kader
pemimpin Jasa Marga dimasa depan (future leader) untuk seluruh lapisan karyawan.
• Pengembangan kompetensi teknis karyawan (jenis pelatihan, gunanya untuk apa)
• Achievement Motivation Training yaitu program peningkatan motivasi serta pembentukan etika dan budaya kerja bagi
karyawan operasional (seperti apa)
• Sertifikasi
Selama tahun 2013, telah dilakukan pelatihan yang bersifat pengembangan kompetensi dengan total 6.434 peserta pelatihan
sebagaimana disajikan dalam tabel sebagai berikut:
PelaTihan Yang DilakSanakan JaSa marga Tahun 2012 Dan 2013
Kelompok 2012 2013
Jumlah Peserta Jumlah Program
Jumlah Peserta Jumlah ProgramL P Total L P Total
Kader Kepemimpinan
325 123 448 40 156 79 235 11
Pengembangan Kompetensi
1.108 456 1.564 169 2.646 855 3.501 325
Pembekalan Tata Nilai, Etika & Budaya Perusahaan
1.902 437 2.339 112 1.959 582 2.541 74
Standar Profesi 40 14 54 22 109 42 151 29
3.375 1.030 4.405 343 4.870 1.558 6.428 439

165
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Jumlah PeSerTa PelaTihan Yang DilakSanakan JaSa marga Tahun 2012 Dan 2013
2012
PengembanganKompetensi1.56435,51%
Pembekalan Tata Nilai, Etika & Budaya Perusahaan2.33953,10%
Standar Profesi541,23%
KaderKepemimpinan45010,17%
2013
StandarProfesi1512,35%
PengembanganKompetensi3.50154,46%
KaderKepemimpinan2353,66%
Pembekalan Tata Nilai, Etika & Budaya Perusahaan2.54139,53%
Jumlah Program PelaTihan Yang DilakSanakan JaSa marga Tahun 2012 Dan 2013
2012
PengembanganKompetensi16949,27%
Pembekalan Tata Nilai, Etika & Budaya Perusahaan11232,65%
StandarProfesi226,41%
KaderKepemimpinan4011,66%
2013
StandarProfesi296,61%
PengembanganKompetensi32574,03%
KaderKepemimpinan112,51%
Pembekalan Tata Nilai, Etika & Budaya Perusahaan7416,86%
Selain melalui pelatihan eksternal, Perseroan juga melakukan upaya
lain untuk meningkatkan kompetensi karyawan, Jasa Marga telah
membangun Enterprise Knowledge Management (EKM) sebagai
acuan dalam menyusun perencanaan, melakukan pengembangan
dan menerapkan Manajemen Pengetahuan Korporat di
Perseroan untuk mengidentifikasi, menciptakan, menjelaskan,
dan mendistribusikan pengetahuan untuk digunakan kembali,
diketahui, dan dipelajari oleh seluruh karyawan. EKM diharapkan
dapat meningkatkan daya saing Perseroan melalui dikelolanya
pengetahuan sebagai aset intelektual yang efektif, efisien dan
terintegrasi dengan seluruh elemen organisasi di Perseroan.

166
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
PengemBangan karir karyawan
Program pengembangan karyawan diantaranya
dilakukan melalui pelaksanaan mutasi (promosi dan
rotasi), dimana untuk tahun 2013 pengembangan
karyawan Kantor Pusat, Kantor Cabang maupun Kantor
Proyek melalui kenaikan golongan sebanyak 34 orang,
dan promosi jabatan sebanyak 67 orang.
No. Pengembangan Karir Kantor Pusat
Kantor Cabang
Kantor Proyek
Jumlah
1. Kenaikan Golongan 11 23 - 34
2. Promosi Jabatan 18 48 1 67
kenaikan golongan Dan PromoSi karYawan JaSa marga Tahun 2013
Promosi dan mutasi jabatan diberikan kepada beberapa karyawan
untuk memberikan penghargaan kepada karyawan yang memiliki
kinerja baik sekaligus dalam rangka penyeleksian sumber daya
manusia yang tepat untuk ditempatkan di bidang tertentu.
Kenaikan golongan, promosi dan mutasi jabatan karyawan Jasa
Marga tahun 2013 dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

167
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
PengHargaan kePada karyawanUntuk memberikan apresiasi terhadap karyawan yang
telah mengabdikan diri pada Perseroan, Perseroan
memberikan penghargaan kepada karyawan.
Terdapat dua jenis penghargaan yang diberikan, yakni
penghargaan bagi pensiunan dan penghargaan atas
kesetiaan pada Perseroan.
Pada tahun 2012, Perseroan memberikan Penghargaan
bagi 129 orang pensiunan dan Penghargaan Kesetiaan
kepada 1.125 orang karyawan yang telah melampaui
masa kerja 10, 15, 20, 25 dan 30 tahun yang diberikan
pada tanggal 01 Maret 2013. Penghargaan bagi
pensiunan dan Penghargaan Kesetiaan bagi karyawan
untuk tahun 2013 akan diberikan pada tanggal 01 Maret
2014, bertepatan dengan peringatan 36 tahun berdirinya
Jasa Marga.
Penghargaan keSeTiaan karYawan JaSa marga Tahun 2013
Masa Kerja Jumlah Penerima Penghargaan
10 Tahun 31
15 Tahun 288
20 Tahun 198
25 Tahun 450
30 Tahun 158
total 1.125
keBiJakan dalam kesemPatan kerJaKebijakan dalam hal kesempatan kerja, baik penempatan
karyawan maupun pengembangan karir karyawan dituangkan
dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB).Jasa Marga melaksanakan
pengisian formasi dan pengembangan karir secara selektif dan
terbuka tanpa diskriminasi (gender ras suku agama), dengan
memprioritaskan sumber dari dalam Perusahaan dengan
memperhatikan prestasi kerja, kemampuan dan kompetensi
Karyawan.
PrOduktifitas karyawan
Manajemen Jasa Marga berkomitmen untuk senantiasa mencapai
kinerja ekselen melalui penyediaan sumber daya manusia yang
handal. Untuk merealisasikan komitmen tersebut, Jasa Marga
meningkatkan pendayagunaan dan mengendalikan jumlah
sumber daya manusia.
Pendayagunaan Sumber Daya Manusia dilakukan dengan
meningkatkan kompetensi melalui pelatihan, menyempurnakan
Sistem Manajemen Kinerja Karyawan serta meningkatkan motivasi
dengan memperbaiki Sistem Remunerasi.
Pengendalian jumlah Sumber Daya Manusia dilakukan melalui
kombinasi kebijakan penggunaan teknologi untuk otomatisasi
transaksi tol dan rekrutmen secara terbatas untuk memenuhi
kebutuhan posisi manajerial.

168
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
JumlaH karyawanUntuk mendukung pertumbuhan perusahaan yang berkelanjutan, saat ini Perseroan berusaha mengoptimalisasi
pendayagunaan SDM yang ada. Jumlah karyawan tetap pada tahun 2013 mencapai 4.875 orang, turun 3,94% dibandingkan
dengan jumlah karyawan tetap pada tahun 2012 yang mencapai 5.075 orang. Jumlah ini juga semakin menurun jika
dibandingkan dengan jumlah karyawan tetap di tahun 2011 yang mencapai 5.154 orang, tahun 2010 yang mencapai 5.303 dan
tahun 2009 yang mencapai 5.443 orang.
Rasio jumlah karyawan per km panjang jalan tol semakin membaik menjadi sebesar 8,80 yaitu karena adanya beberapa upaya
Perseroan dalam meningkatkan efisiensi pengelolaan SDM serta adanya modernisasi sistem pembayaran transaksi elektronik
melalui implementasi transaksi elektronik dan e-Toll Card.
Status Jabatan 2012 2013
Jumlah(orang)
Proporsi(%)
Jumlah(orang)
Proporsi(%)
Operasional 3,471 68.4 3309 67.9
Non-Operasional 1,604 31.6 1566 32.1
Jumlah 5,075 100 4,875 100
kOmPOsisi karyawan tetaP Berdasarkan status JaBatan
komPoSiSi karYawan TeTaP berDaSarkan STaTuS JabaTan Tahun 2012 Dan 2013
komPoSiSi karYawan TeTaP berDaSarkan STaTuS JabaTan Tahun 2012
komPoSiSi karYawan TeTaP berDaSarkan STaTuS JabaTan Tahun 2013
Operasional 3,47168%
Non-Operasional
1,60432%
Operasional 3,30968%
Non-Operasional
1,56632%

169
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
komPoSiSi karYawan berDaSarkan STaTuS kePegawaian Tahun 2012 Dan 2013
komPoSiSi karYawan berDaSarkan STaTuS kePegawaian Tahun 2012 Dan 2013
kOmPOsisi karyawan Berdasarkan status kePegawaian
Status Kepegawaian 2012 2013
Tenaga Kerja Tetap 5,075 4,875
Tenaga Kerja Tidak Tetap 2,939 32
Tenaga Kerja Tetap Tenaga Kerja Tidak Tetap
2012 2013
5.07
5
2.93
9
4.87
5
32
Perseroan menjamin hak-hak baik karyawan tetap maupun karyawan tidak tetap. Adapun benefit antara karyawan tetap dan
tidak tetap adalah sebagai berikut:
hak-hak karYawan JaSa marga
Kebijakan Perseroan Karyawan Tetap Karyawan Tidak Tetap
I. Pelayanan
1. Informasi √ √
2. Fasilitas Kesehatan √ √
3. Pendampingan Hukum √ √
4. Jamsostek √ √
II. Benefit
1. Bantuan Pendidikan √ -
2. Bonus/Insentif √ -
3. Ongkos Cuti √ -
4. Pinjaman Karyawan (perumahan, pendidikan
dan fasiiltas kendaraan)
√ -
5. Penghargaan √ √
6. Studi Banding di Dalam/Luar Negeri √ -
7. Pelatihan √ √
III. Lainnya & Pokok
1. THR √ √
2. Gaji √ √
3. Seragam Dinas √ √

170
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Berdasarkan tabel di atas, pada tahun 2013, komposisi karyawan berdasarkan golongan didominasi oleh golongan VII yang
merupakan 58,3% dari total karyawan Perseroan.
kOmPOsisi karyawan tetaP Berdasarkan gOlOngan
komPoSiSi karYawan TeTaP berDaSarkan golongan Tahun 2012 Dan 2013
Keterangan:Golongan II Corporate Secretary, Head, Vice President, General Manager,
Pemimpin Proyek, Advisor.Golongan III Assistant Vice President, Senior Manager, Deputy General Manager,
Coordinator, Kepala Bagian, Senior SpecialistGolongan IV Manager, Specialist, President Director Secretary
Golongan V Assistant Manager, Kepala Gerbang Tol, Director Secretary, Bendahara II.Golongan VI Kepala Shift, Juru Tata Usaha, Tata Usaha Kantor Cabang, Sekretaris VP/GM,
Petugas Informasi dan Komunikasi.Golongan VII Pengumpul Tol, Pelayanan Lalu Lintas, Tata Usaha, Teknisi.Golongan VIII Messenger, Driver.
kOmPOsisi karyawan tetaP Berdasarkan Jenis kelamin
komPoSiSi karYawan TeTaP berDaSarkan JeniS kelamin Tahun 2012 Dan 2013
Jenis Kelamin 2012 2013
Pria 3.993 3.808
Wanita 1.082 1.059
Jumlah 5.075 4.875
Golongan 2012 2013
Jumlah (orang) Proporsi (%) Jumlah (orang) Proporsi (%)
II 83 1.6 70 1.4
III 148 2.9 143 2.9
IV 231 4.6 232 4.8
V 227 4.5 196 4.0
VI 1,277 25.2 1,308 26.8
VII 3,003 59.2 2,844 58.3
VIII 106 2.1 82 1.7
Jumlah 5,075 100 4,875 100

171
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
PengelOlaan HuBungan karyawan dengan manaJemen
Jasa Marga senantiasa berkomitmen untuk memelihara
hubungan industrial yang baik antara karyawan dan
manajemen serta menghormati hak dan kewajiban
karyawan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku. Kebebasan organisasi diwujudkan dengan
penyaluran aspirasi karyawan yang baik dan sesuai
dengan etika. Kebebasan organisasi diwujudkan dengan
adanya Serikat Karyawan Jasa Marga yang didirikan pada
tahun 1999 dengan nama Serikat Karyawan Jasa Marga
(SKJM), dimana seluruh karyawan Jasa Marga merupakan
anggotanya.
Hubungan yang harmonis antara Manajemen dan Serikat
Karyawan yang didasarkan pada semangat kemitraan
selama ini mampu membangun suasana kerja yang
kondusif.
Pada tahun 2012, Perseroan dan SKJM telah melakukan
perundingan dengan pokok-pokok kesepakatan
sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Rapat Bipartit
Perjanjian Kerja Bersama (PKB) 2012-2014 tanggal 14
Juni 2012. PKB tersebut telah didaftarkan di Kementerian
Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Direktorat Jenderal
Pembinaan Hubungan Industri dan Jaminan Sosial
Tenaga Kerja Jakarta berdasarkan Keputusan Direktur
Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan
Sosial Tenaga Kerja No. Kep. 137/PHUSK.PKKAD/PKB/
VIII/2012 tentang Pendaftaran Perjanjian Kerja Bersama
antara PT Jasa Marga (Persero) Tbk. dan Serikat Pekerja
Jasa Marga tanggal 14 Agustus 2012.
Hingga akhir Desember 2013, Manajemen telah berhasil
menyelesaikan dan memenuhi sebagian besar hal-hal
yang disepakati dalam PKB tersebut.
PrOgram Paska kerJa
Perseroan memiliki keyakinan bahwa kepastian akan
kesejahteraan paska kerja akan mempengaruhi loyalitas dan
produktifitas karyawan semasa kerja dalam mencapai tujuan
Perseroan. Untuk itu Perseroan telah memberikan fasilitas dan
perlindungan paska kerja berupa:
a. Program PensiunPerseroan menyelenggarakan Program Pensiun melalui
Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) yang diselenggarakan
oleh Dana Pensiun Jasa Marga, yang pendiriannya telah
mendapat persetujuan dari Menteri Keuangan Republik
Indonesia Nomor: KEP-370/KM.17/1997 tanggal 15 Juli 1997
dan diperbaharui dengan KEP-379/KM.6/2004 tanggal 14
September 2004.
Pada tahun 2013 telah dikeluarkan Keputusan Direksi PT
Jasa Marga (Persero) Tbk Nomor: 117/KPTS/2013 tanggal 28
Agustus 2013 tentang Peraturan Dana Pensiun Jasa Marga
dan telah disahkan oleh Otoritas Jasa Keuangan melalui Surat
Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor
: KEP-16/NB.1/2014 tanggal 16 Januari 2014.
Peserta PPMP adalah karyawan tetap Perseroan yang telah
bekerja di Perseroan sampai dengan tanggal 30 Juni 2012,
sedangkan terhadap karyawan yang bekerja di Perseroan
mulai 1 Juli 2012 diikutsertakan dalam Program Pensiun Iuran
Pasti (PPIP) yang diselenggarakan oleh Dana Pensiun Lembaga
Kuangan (DPLK), sebagaimana Perjanjian Kerja Bersama (PKB
2012-2014) pasal 41.
Iuran Coming Service atas program tersebut yang berlaku
sampai dengan bulan Desember 2013, masing-masing
dibebankan kepada karyawan sebesar 3% dari PhDP
dan 13.7% merupakan beban Perseroan, dan Iuran PSL
atas program tersebut sepenuhnya menjadi tanggungan
Perseroan.

172
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
b. Program Purna karyaDalam rangka menunjang kelangsungan aktifitas
bagi karyawan Perseroan yang telah mengakhiri
masa bhaktinya di Perseroan, maka Perseroan
memberikan tunjangan berupa Uang Purna Karya
yang pengelolaannya bekerjasama dengan AJB
Bumiputera 1912 berdasarkan Perjanjian Kerjasama
sejak tahun 2007.
Iuran Coming Service atas program tersebut masing-
masing dibebankan kepada karyawan sebesar 2%
dari PhDA dan 4% merupakan beban Perseroan,
sedangkan Iuran PSL atas program tersebut
sepenuhnya menjadi tanggungan Perseroan.
Manfaat yang akan didapat dari Program tersebut
ketika Karyawan berhenti bekerja pada Usia Pensiun
Normal (56 tahun) adalah sebesar 24 x PhDA,
sedangkan terhadap karyawan yang berhenti bekerja
pada Usia Pensiun Dipercepat akan mendapatkan
Uang Purna Karya secara Proporsional, dan bagi yang
berhenti sebelum memasuki Usia Pensiun Dipercepat
akan mendapatkan uang Purna Karya sebesar Nilai
Tunai berdasarkan Perhitungan Aktuaria.
c. Program Jaminan Hari tua dari JamsostekSemua karyawan Perseroan diikutsertakan
dalam Program JHT dari PT Jamsostek (BPJS
Ketenagakerjaan), Iuran JHT sebesar 5.7% dari Upah
semula sepenuhnya merupakan Beban Perseroan
sampai dengan bulan Juni 2013, sedangkan sejak
Juli 2013 pembayaran Iuran JHT dimaksud, 2%
menjadi Beban Karyawan sebagaimana ketentuan
perundangan yang berlaku yang diratifikasi kedalam
Keputusan Direksi PT Jasa Marga (Persero) Tbk Nomor
: 58/KPTS/2013 tanggal 25 Maret 2013.
d. Jaminan Pemeliharaan kesehatanDisamping mendapatkan manfaat berupa Uang
tunai, Pensiunan juga mendapatkan fasilitas
Kesehatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku
sebagaimana diatur dalam Surat Keputusan Direksi
Nomor: 141/KPTS/2012 jo surat Keputusan Direksi
Nomor 228/KPTS/2006.
PengelOlaan tenaga aliH daya
Dalam upaya meningkatkan kepatuhan (compliance) kepada
ketentuan perundangan bidang ketenagakerjaan terkait
pemenuhan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Nomor 19 tahun 2012 tentang Syarat-Syarat penyerahan
sebagian pelaksanaan pekerjaan kepada perusahaan lain,
Perusahaan telah melakukan pengakhiran pola hubungan kerja
Tenaga Alih Daya. Selanjutnya eks Tenaga Alih Daya yang ada
dan memenuhi syarat direkrut oleh Anak Perusahaan yang
melaksanakan jasa pemborongan pekerjaan pengoperasian
jalan tol.
Biaya sumBer daya manusia
Selama tahun 2013, biaya Sumber Daya Manusia Jasa Marga
untuk penggajian sebesar Rp 580.974.203.831 meningkat
dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp 350.019.702.054.
Total realisasi investasi pendidikan dan pelatihan tahun 2013
yaitu Rp 18.660.453.279 lebih tinggi dibandingkan tahun 2012
sebesar Rp 9.911.096.482. Hal ini menunjukkan komitmen Jasa
Marga terhadap pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan
demi terciptanya pemimpin Perseroan yang handal di masa
depan.
biaYa Sumber DaYa manuSia JaSa marga 2012 Dan 2013
Jenis 2013 2012
Biaya Penggajian 580.974.203.831 350.019.702.054
Biaya Pendidikan
dan Pelatihan
18.660.453.279 9.911.096.483

173
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
wawanCara dengan muH naJiB fauzanDIREKTUR SUMBER DAYA MANUSIA
tanya Bagaimana kinerJa PengelOlaan sdm Pada taHun 2013?
Jawab Rasio jumlah karyawan tetap per km panjang jalan tol tahun 2013 sebesar 8,8 menunjukkan perbaikan dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar 9,3 yang dicapai melalui peningkatan efisiensi pengelolaan SDM serta modernisasi sistem pembayaran transaksi dengan mengimplementasikan transaksi elektronik. Pada tahun 2013, jumlah pegawai tetap 4.875, turun 3.94% dari tahun 2012.
Pada tahun 2013 dilakukan perubahan struktur organisasi sebagai upaya untuk mendukung Visi dan Misi Perseroan yang baru untuk memperkokoh posisi Perseroan dalam industri jalan tol melalui pengembangan jalan tol baru dan meningkatkan kinerja operasional. Selain itu juga dilakukan penyesuaian strategi dan sistem Human Capital sesuai dengan Rencana Strategis Human Capital yang lebih terarah dan sesuai dengan dinamika perubahan serta Rencana Jangka Panjang Perusahaan 2013-2017.
Manajemen juga melaksanakan pemenuhan formasi SDM baik secara kualitas maupun secara kuantitas. Penyempurnaan Sistem Manajemen SDM dilakukan dengan melakukan restrukturisasi organisasi menjadi Operating Holding Company.
Untuk meningkatkan kompetensi dan mempersiapkan Human Capital Jasa Marga dalam menghadapi tantangan bisnis ke depan, Perseroan menyelenggarakan pelatihan untuk dalam rangka pengembangan SDM berdasarkan model kompetensi beserta Kamus Kompetensi yang telah dirumuskan.
Dalam upaya meningkatkan kepatuhan (compliance) kepada ketentuan perundangan bidang ketenagakerjaan terkait pemenuhan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. 19 tahun 2012 tentang Syarat-Syarat penyerahan sebagian pelaksanaan pekerjaan kepada perusahaan lain, Perusahaan telah melakukan pengakhiran pola hubungan kerja Tenaga Alih Daya. Selanjutnya eks Tenaga Alih Daya yang ada dan memenuhi syarat direkrut oleh Anak Perusahaan yang melaksanakan jasa pemborongan pekerjaan pengoperasian jalan tol.
Pengendalian jumlah Sumber Daya Manusia dilakukan melalui kombinasi kebijakan penggunaan teknologi untuk otomatisasi transaksi tol dan rekrutmen secara terbatas untuk memenuhi kebutuhan posisi manajerial.
t: aPa yang menJadi tantangan dan HamBatan yang diHadaPi dalam PengelOlaan sdm?
J: Tantangan dalam pengelolaan SDM adalah upaya untuk memenuhi kebutuhan formasi jabatan dan peningkatan kompetensi untuk mendukung pertumbuhan Perseroan dan menggantikan karyawan yang telah pensiun. Selain itu tantangan yang dihadapi adalah upaya untuk meningkatkan sistem dan manajemen SDM untuk mendukung kebutuhan pertumbuhan Perseroan. Pada tahun 2013, Perseroan menghadapi masalah perubahan regulasi tenaga alih daya.
t: Bagaimana strategi mengHadaPi tantangan terseBut?
J: Dalam upaya untuk memenuhi tuntutan kebutuhan SDM, Perseroan melakukan upaya peningkatan kompetensi dan merencanakan rekrutmen karyawan yang pelaksanaannya dilakukan pada tahun 2014. Untuk mengantisipasi kebutuhan karyawan dalam jangka panjang dan mengantisipasi penggantian karyawan yang pensiun, Perseroan melakukan serangkaian pelatihan secara terstruktur untuk mempersiapkan kader pemimpin yang berkarakter dan bertalenta untuk menduduki posisi posisi strategis dalam jangka panjang.
Untuk masalah tenaga alih daya, Perseroan melakukan penyelesaian tenaga alih daya dengan melakukan rekstrukturisasi jasa pengoperasian melalui Anak Perusahaan, dimana tenaga alih daya diarahkan untuk menjadi pegawai pada Anak Perusahaan guna memenuhi ketentuan Pemerintah tentang tenaga alih daya.
t: Bagaimana strategi sdm dalam Jangka PanJang?
J: Perseroan melakukan perbaikan dalam sistem dan manajemen SDM dengan menerapkan 9 Pilar Pengelolaan SDM yang terintegrasi untuk meningkatkan kinerja organisasi. Perbaikan Sistem SDM akan dilakukan secara bertahap dengan target pada tahun 2014 akan diberlakukan Sistem Manajemen Kinerja dimana akan diterapkan sistem remunerasi dan pemberian jasa produksi dan insentif lainnya berdasarkan kinerja, sehingga akan mendorong karyawan lebih berprestasi.
J
J
J
J
t
t
t
t

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
174
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Sebagai bentuk komitmen untuk terus meningkatkan Good Corporate Governance Jasa Marga bekerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan program pengendalian gratifikasi dan implementasi whistleblowing system.
174
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
175Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Tata Kelola Perusahaan
Jasa Marga bekerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia telah bersama-sama menandatangani Komitmen Program Pengendalian Gratifikasi pada tanggal 11 Juli 2013, sebagai salah satu wujud komitmen Perseroan untuk meningkatkan GCG dan menjaga Perseroan tetap bersih dan bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
176
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Komitmen Jasa marga dalam PeneraPan gCgSeluruh Insan Jasa Marga menuangkan komitmennya untuk
menerapkan prinsip-prinsip GCG di Perseroan dengan
penandatanganan Pakta Integritas yang dilakukan setiap awal
tahun.
Pakta Integritas juga ditandatangani bersama-sama dengan
penyedia barang/ jasa pada saat proses pengadaan barang/
jasa di lingkungan Perseroan.
tuJuan PeneraPan gCg Jasa marga
Untuk mewujudkan perusahaan yang berdaya saing tinggi
dan terus tumbuh berkembang, Jasa Marga telah dan terus
mengembangkan struktur dan sistem tata kelola perusahaan
(Good Corporate Governance/GCG) yang mengacu pada
prinsip-prinsip GCG sesuai ketentuan dan peraturan serta best
practice. Pelaksanaan GCG yang diimplementasikan Perseroan
didasarkan pada Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-01/
MBU/2011 tanggal 01 Agustus 2011 tentang Penerapan Tata
Kelola Perusahaan yang Baik pada BUMN dengan perubahan
terakhirnya yaitu Peraturan Menteri Negara BUMN No.
PER-09/MBU/2012, yang menyebutkan bahwa “BUMN wajib
melaksanakan operasional perusahaan dengan berpegang
pada prinsip-prinsip GCG yaitu transparansi, akuntanbilitas,
responsibilitas, independensi dan kewajaran”.
Berdasarkan Pedoman Tata Kelola Perusahaan (Code of
Corporate Governance) sebagaimana Keputusan Direksi
No. 174/KPTS/2013 tanggal 17 Desember 2013 tujuan dan
manfaat penerapan GCG di Jasa Marga adalah sebagai
berikut:
Tujuan penerapan GCG bagi Jasa Marga
1. Mengendalikan dan mengarahkan hubungan antara
Organ Perseroan (Pemegang Saham Dewan Komisaris,
Direksi), karyawan, pelanggan, mitra kerja, serta
masyarakat dan lingkungan berjalan secara baik dan
kepentingan semua pihak terpenuhi .
2. Mendorong dan mendukung pengembangan Perseroan.
3. Mengelola sumber daya secara lebih
amanah.
4. Mengelola risiko secara lebih baik.
5. Meningkatkan pertanggungjawaban kepada stakeholders.
6. Mencegah terjadinya penyimpangan dalam pengelolaan
Perseroan.
7. Memperbaiki budaya kerja Perseroan.
8. Meningkatkan citra Perseroan (image) menjadi semakin
baik.
Manfaat penerapan GCG bagi Jasa Marga
1. Meningkatkan daya saing Perseroan.
2. Meningkatkan nilai Perseroan.
3. Meningkatkan tingkat kepercayaan
stakeholders.
4. Meningkatkan citra Perseroan.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
177Menuju Pertumbuhan Berikutnya
dasar HuKum PeneraPan gCg Jasa marga
undang-undang
a. Undang-undang Republik Indonesia Nomor: 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi;
b. Undang-undang Republik Indonesia Nomor: 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik;
c. Undang-undang Republik Indonesia Nomor: 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas;
d. Undang-undang Republik Indonesia Nomor: 38 Tahun 2004 Tentang Jalan;
e. Undang-undang Republik Indonesia Nomor: 19 Tahun 2003 Tentang BUMN;
f. Undang-undang Republik Indonesia Nomor: 15 Tahun 2002 Tentang Tindak Pidana Pencucian Uang sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Republik Indonesia Nomor: 25 Tahun 2003;
g. Undang-undang Republik Indonesia Nomor: 20 Tahun 2001 Tentang Perubahan atas Undang-undang Republik Indonesia Nomor: 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi;
h. Undang-undang Republik Indonesia Nomor: 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal;
i. Undang-Undang Nomor: 14 Tahun 1992 Tentang Lalu Lintas
Keputusan menteri Bumn
a. Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: Kep-104/MBU/2002 Tentang Penilaian Calon Anggota Direksi Badan Usaha Milik Negara.
b. Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: Kep-102/MBU/2002 Tentang Penyusunan RJPP;
c. Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: Kep-101/MBU/2002 Tentang Penyusunan RKAP;
d. Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: Kep-100/MBU/2002 Tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Badan Usaha Milik Negara;
e. Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: Kep-09A/MBU/2002 Tentang Penilaian Kelayakan dan Kepatutan Calon Anggota Direksi Badan Usaha Milik Negara Peraturan lainnya
a. Anggaran Dasar PT Jasa Marga (Persero) Tbk yang telah diumumkan dalam Tambahan Nomor 27404 dari Berita Negara Republik Indonesia tanggal 12 Desember 2008 Nomor 100, kemudian diubah dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Nomor 33 tanggal 5 April 2011 yang dibuat dihadapan Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH, Notaris di Jakarta sebagaimana telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan keputusannya Nomor AHU-20288.AH.01.02. Tahun 2011 tertanggal 21 April 2011, dan terakhir diubah dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Nomor 95 tanggal 21 Juni 2012 yang dibuat dihadapan Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH, Notaris di Jakarta dan telah mendapat surat penerimaan pemberitahuan dari Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor AHU-AH.0.10-25313 tanggal 10 Juli 2012.
b. Keputusan Dewan Komisaris PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Nomor: KEP-73/DKJM/VIII/2005 Tentang Panduan Bagi Anggota Dewan Komisaris PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
c. Keputusan Direksi PT Jasa Marga (Persero) Tbk Nomor: 41/KPTS/2013 tentang Struktur Organisasi PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
d. Keputusan Direksi PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Nomor: 60/KPTS/2009 Tentang Pembagian Tugas dan Wewenang Direksi PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
e. Keputusan Direksi PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Nomor: 197/KPTS/2011 Tentang Pedoman Pelaksanaan Rapat Direksi PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
f. Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang tercantum dalam Risalah RUPS
Peraturan Bapepam-lK
a. Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: Kep-413/BL/2009 tanggal 25 Nopember 2009, Peraturan Bapepam-LK Nomor: IX.E.2 Tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama;
b. Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: Kep-412/BL/2009 tanggal 25 Nopember 2009, Peraturan Bapepam-LK Nomor: IX.E.1 Tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu;
c. Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor:Kep-496/BL/2008 tanggal 28 November 2008, Peraturan Bapepam Nomor: IX.I.7 Tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Internal Audit;
d. Lampiran Ketua Bapepam-LK Nomor: Kep-179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008, Peraturan Nomor: IX.J.1 tentang Pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan yang melakukan Penawaran Umum Efek bersifat Ekuitas dan Perubahan Publik;
e. Salinan Keputusan Ketua Bapepam-LK Nomor: Kep-134/BL/2006, Peraturan Nomor: X.K.6 Tentang kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan Bagi Emiten atau Perusahaan Publik;
f. Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-45/PM/2004, Peraturan Bapepam Nomor: IX.I.6 Tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten dan Perusahaan Publik;
g. Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-29/PM/2004, Peraturan Bapepam Nomor: IX.I.5 Tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit;
h. Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-40/PM/2003, Peraturan Bapepam Nomor: VIII.G.11 Tentang Tanggung Jawab Direksi Atas Laporan Keuangan;
i. Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-36/PM/2003 tanggal 30 September 2003, Peraturan Nomor: X.K.2 Tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala;
j. Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-27/PM/2003 tanggal 17 Juli 2003, Peraturan Nomor: X.K.4 Tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum;
k. Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-554/BL/2010 tanggal 30 Desember 2010 tentang Perubahan Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 tentang Perubahan Peraturan Bapepam Nomor: VIII.G.7 Tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan;
l. Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-86/PM/1996 tanggal 24 Januari 1996, Peraturan Bapepam Nomor: X.K.1 tentang Keterbukaan Informasi Yang Harus Segara Diumumkan Kepada Publik;
m. Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-63/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996, Peraturan Bapepam Nomor: IX.I.4 Tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan;
n. Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-60/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996, Peraturan Nomor: IX.I.1 Tentang Rencana dan Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham;
o. Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-38/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996, Peraturan Nomor: VIII.G.2 Tentang Laporan Tahunan.
Peraturan menteri Bumn
a. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER-16/MBU/2012 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-01/MBU/2012 tentang Persyaratan dan Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Anggota Direksi Badan Usaha Milik Negara;
b. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER-12/MBU/2012 tentang Organ Pendukung Dewan Komisaris/Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara;
c. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER-09/MBU/2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER-01/MBU/2011 Tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) Pada Badan Usaha Milik Negara
d. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER-06/MBU/2012 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-01/MBU/2012 tentang Persyaratan dan Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Anggota Direksi Badan Usaha Milik Negara;
e. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. PER-03/MBU/2012 tentang Pedoman Pengangkatan Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris Anak Perusahaan Badan Usaha Milik Negara.
f. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) Pada Badan Usaha Milik Negara;
g. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor : PER-07/MBU/2010 Tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris, dan Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara;
h. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER-05/MBU/2008 Tentang Pengadaan Barang dan Jasa di Badan Usaha Milik Negara;
i. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER-05/MBU/2006 Tentang Komite Audit bagi Badan Usaha Milik Negara.
Peraturan Pemerintah
a. Peraturan Pemerintah Nomor: 45 Tahun 2005 Tentang Pendirian, Pengawasan dan Pembubaran Badan Usaha Milik Negara;
b. Peraturan Pemerintah Nomor: 15 Tahun 2005 tentang Jalan Tol
c. Peraturan Pemerintah Nomor: 12 Tahun 1998 Tentang Perusahaan Perseroan (Persero), jo Peraturan Pemerintah Nomor: 45 Tahun 2001

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
178
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Bagan roadmaP gCg Jasa marga
Program Persiapan
Penjabaran:1. Visi dan Misi2. RJPP
Dokumen:1. Sk Direksi No. 77/20052. Etika GCG3. Etika Usaha dan Etika Kerja4. Statement Corporate Intent5. Board Manual6. Laporan Kepatutan
2005Kick Off
penerapan GCG
Menjadi warga industri maupun masyarakat sosial yang etikal dan bertanggung jawab
Dapat mengendalikan operasi bisnis terutama aspek risiko usaha secara efektif
Memenuhi ketentuan dan peraturan (mandatory maupun voluntary) dalam tata kelola perusahaan
GCGGood Corporate Governance
GGCGood Governed Company
Proses Value Creation
TOLA
K U
KUR
SASA
RAN
GGCGood Corporate Citizen
2006 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Pakta IntegritasManajemen
Prosedur pengadaan barang/jasaPerusahaan
1. Pedoman Tata Kelola Perusahaan
(GOCG)2. Pedoman
Perilaku (COC)3. Tata Nilai
Perusahaan4. Review
Manajemen Risiko
1. Komitmen Jasa Marga Bersih
2. Persiapan Infrastruktur Whistleblowing System
1. Go live infrastruktur Whistleblowing System
2. Komitmen Program Pengendalian Gratifikasi
3. Review Visi, Misi Tata Nilai
4. Review Board Manual
1. Program BUMN Bersih
2. Penerapan ASEAN Scoreboard untuk Assessment GCG dan Laporan Tahunan
1. Review Pedoman GCG (COCG dan COC)
2. Kebijakan Gratifikasi, Benturan Kepentingan dan Whistle Blowing System
3. Penandatangan Pakta Integritas seluruh karyawan
4. Pernyataan Mulai Whistleblowing System
Penerapan GCG secara konsisten dan berkesinambungan
sosialisasi dan internalisasi gCg Selain penyempurnaan aturan, Perseroan juga melanjutkan
sosialisasi dan internalisasi GCG kepada segenap Insan Jasa
Marga untuk memastikan ketaatan terhadap praktik GCG.
Perseroan percaya, bahwa penerapan GCG tidak cukup
dilakukan hanya dengan mematuhi berbagai ketentuan yang
berlaku, namun harus ditunjukkan dalam praktik sehari-hari.
Perseroan meyakini, bahwa dengan melaksanakan GCG,
kepercayaan dari para stakeholder dapat terus dijaga dan
Perseroan pun bertekad menuju Good Corporate Citizen.
road maP gCg Jasa margaPerseroan menetapkan arah implementasi GCG dalam bentuk
Roadmap GCG yang dimulai pada tahun 2006. Roadmap
GCG diarahkan untuk menjadikan GCG sebagai acuan dalam
setiap aktivitas Perseroan. Sasaran akhir Roadmap GCG adalah
terwujudnya Perseroan sebagai salah satu good corporate
citizen. Diharapkan dengan dicapainya sasaran akhir tersebut,
Perseroan optimis dapat meningkatkan dan mempertahankan
kinerja secara berkesinambungan. Pada saat ini posisi
penerapan GCG perusahaan menuju GCG Good Corporate
CItizen.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
179Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Hasil Penilaian imPlementasi gCg
Pada tahun 2013, berdasarkan hasil Self Assessment, Jasa Marga memperoleh peningkatan score GCG, yaitu menjadi 95,01 dengan
kategori “Sangat Baik”.
Hal ini membuktikan Jasa Marga secara konsisten terus menerapkan prinsip-prinsip GCG di Perseroan dan selalu berupaya untuk
melakukan inovasi-inovasi di bidang GCG.
Aspek Pengujian/Indikator/ParameterNilai
Maksimal
Capaian Tahun 2012 Capaian Tahun 2013Skor
CapaianTingkat
Pemenuhan %Skor
CapaianTingkat
Pemenuhan %(1) (2) (3) (4=3/2) (5) (6=5/2)
1 Komitmen Terhadap PenerapanTata Kelola Secara Berkelanjutan 7 6,924 98,91% 6,783 96,89%
2 Pemegang Saham dan RUPS 9 8,802 97,80% 8,839 98,22%
3 Dewan Komisaris 35 31,887 91,08% 32,823 93,78
4 Direksi 35 33,895 96,84% 33,567 95,91%
5 Pengungkapan Informasi danTransparansi 9 8,636 95,96% 8,709 96,76%
6 Aspek Lainnya 5 4,464 89,29% 4,286 85,71%
Total 100 94,598 94,60% 95,007 95,01
Peringkat Kualitas Penerapan good Corporate governance sangat Baik sangat Baik
Hasil self assessmenT Perseroan TaHun 2013
Assessment GCG sejak 2013 mengacu pada Pedoman Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) Pada Badan Usaha Milik Negara berdasarkan pada ketentuan SK-16/S.MBU/2012 tanggal 06 Juni 2012 tentang Indikator/Parameter Penilaian dan Evaluasi Atas Penerapan Tata Kelola Perusahan Yang Baik (Good Corporate Governance) Pada Badan Usaha Milik Negara.
Catatan:Pada tahun 2012 diberlakukan parameter penilaian baru yaitu SK-16/S.MBU/2012 tanggal 06 Juni 2012 tentang Indikator/Parameter Penilaian dan Evaluasi Atas Penerapan Tata Kelola Perusahan Yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara.
score GcG Hasil assesmen BerDasarKan PeraTuran menTeri Bumn
95,0
1
81,6
2
82,6
5
87,2
2
95,5
4
94,5
9
2008 2009 2010 2011 2012 2013

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
180
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
score GcG Hasil assesmen lemBaGa inDePenDen
IICG adalah lembaga independen yang didirikan oleh Masyarakat Transparansi Indonesia untuk mendorong praktik praktik GCG di dunia usaha.
Jasa Marga untuk yang ke-5 kalinya mengikuti program riset
dan pemeringkatan Corporate Governance Perception Index
(CGPI) yang dilaksanakan pada tahun 2013 (untuk tahun
penilaian 2012) mengangkat Tema “GCG dalam Perspektif
Pengetahuan”. Program riset dan pemeringkatan tersebut
diselenggarakan oleh The Indonesian Institute for Corporate
Governance (IICD), yang penilaiannya meliputi beberapa
tahapan sebagai berikut:
1. Self assessment
2. Kelengkapan dokumen
3. Penyusunan makalah
4. Observasi
Berdasarkan tahapan penilaian CGPI 2013 sebagaimana tersebut
di atas, Jasa Marga berhasil memperoleh peringkat “Perusahaan
Terpercaya” dengan peningkatan score menjadi 84,52.
memperkuat implementasi gCg Jasa margaDalam memaknai tata kelola perusahaan yang baik, Jasa
Marga memiliki prinsip-prinsip dasar yaitu mendorong
GCG sebagai bagian dari pengelolaan Perseroan melalui
penerapan suatu sistem yang mencerminkan prinsip-
prinsip keterbukaan informasi, akuntabilitas, kesetaraan dan
tanggung jawab.
Jasa Marga telah melakukan berbagai inisiatif implementasi
GCG, baik yang dilakukan secara mandiri maupun dibantu
oleh pihak independen dalam mencapai tata kelola
perusahaan yang berkelanjutan (sustainable governance).
Dalam rangka memperkuat implementasi GCG tahun 2013
Jasa Marga telah melakukan pencapaian program yang
meliputi:
1. Penguatan Komitmen implementasi gCg. Kegiatan yang dilakukan adalah penandatanganan
Pakta Integritas oleh seluruh Insan Jasa Marga dan
penandatanganan Komitmen Jasa Marga Bersih oleh
Direktur Utama dan Serikat Karyawan Jasa Marga.
2. sosialisasi dan Pelatihan gCg. Kegiatan yang dilakukan adalah sosialisasi GCG bagi
karyawan baru, pemberian materi GCG dalam Pelatihan
Manajemen Proyek Jalan Tol, dan sosialisasi GCG dalam
berbagai media Perseroan.
3. Pengelolaan gratifikasi dan Whistleblowing System.
• PengelolaanGratifikasi Kegiatan yang dilakukan adalah dengan pemasangan
iklan untuk tidak menerima dan memberikan Gratifikasi
terkait Hari Raya di surat kabar nasional, serta
penyusunan dan pendistribusian surat edaran bagi
seluruh Insan Jasa Marga untuk tida memberikan
dan menerima gratifikasi, dengan pernyataan form
pelaporan bagi gratifikasi yang tidak terhindarkan baik
berupa barang cepat kadaluwarsa maupun bentuk
lainnya.
2008
81,6
2
82,6
5
83,4
1
83,6
5
84,5
2
2009 2010 2011 2012

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
181Menuju Pertumbuhan Berikutnya
• WhistleblowingSystem Pengelolaan whistleblowing system sebagai media
pelaporan pelanggaran bekerja sama dengan pihak
eksternal yang berpengalaman.
4. Partisipasi aktif dalam berbagai perlombaan/award terkait dengan gCg. Kegiatan yang dilakukan adalah keikutsertaan dalam ajang
Corporate Governance Perception Index (CGPI)
2011 dengan hasil pencapaian sebagai “Trusted Company”,
keikutsertaan dalam Anugerah BUMN 2012 dengan
hasil Peringkat III untuk kategori GCG BUMN Terbaik dan
keikutsertaan dalam The 4th Indonesian Institute Corporate
Directorship (IICD) dengan hasil Best Corporate Governance
Equitable Treatment for Shareholders.
5. Pengukuran implementasi gCg. Kegiatan yang dilakukan adalah melakukan self-assessment
GCG tahun 2011 dan assessment GCG tahun 2012 oleh
konsultan independen yang terpilih berdasarkan proses
pengadaan barang/jasa.
6. Penerapan iso dan smK3 Dalam rangka melindungi karyawannya, Jasa Marga
menerapkan OHSAS 18000, sedangkan untuk menjaga mutu
kepada para pelanggan, Perseroan menerapkan ISO
9001:2008.
KomiTmen Bersama Jasa marGa BersiH
7. Pengukuran Kinerja Untuk menunjang strategi perusahaan dan meningkatkan
kinerja perusahaan, sejak tahun 2008 Perseroan menerapkan
Malcolm Baldrige sebelum akhirnya pada tahun 2012 beralih
ke KPKU yang merupakan mandatory dari Kementerian
Negara BUMN. KPKU merupakan alat ukur kinerja perusahaan
sebagaimana Surat Kementerian Negara BUMN No. S-153/S.
MBU/2012 tanggal 19 Juli 2012 tentang Pelaporan Kinerja
Berdasarkan Pendekatan Kriteria Penilaian Kinerja Unggul
(KPKU) BUMN.
Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU) adalah suatu kriteria
yang komprehensif untuk mengukur kinerja BUMN sekaligus
sebagai pedoman guna meningkatkan kinerja BUMN
sehingga dapat memainkan peranan yang lebih besar dalam
mewujudkan kemakmuran bangsa. Hasil asesmen KPKU BUMN
tahun 2012, Perseroan meraih total skor 537,25 atau di level
Good Performance, dimana proses di beberapa area masih
bervariasi, diperlukan penekanan pada deployment, integrasi,
kontinuitas dan learning.
8. Budaya inovasi Untuk membangun budaya inovasi, Perseroan menerapkan
perbaikan mutu berkelanjutan (Kelompok Perbaikan Mutu/
KPM dan Perbaikan Praktis/PP) sehingga budaya mutu secara
intensif dan terintegrasi dapat tercipta dimana setiap tahun
dilakukan penilaian dalam event Temu Karya mutu Jasa Marga.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
182
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
struKtur tata KelolaSesuai dengan Undang Undang No. 40 tahun 2007
Bab I Mengenai Ketentuan Umum Pasal 1, Organ
Perusahaan terdiri dari Rapat Umum Pemegang
Saham, Direksi dan Dewan Komisaris.
• RapatUmumPemegangSaham(RUPS)adalah
Organ Perseroan yang mempunyai wewenang
yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan
Komisaris dalam batas yang ditentukan dalam
Undang Undang dan/atau Anggaran Dasar.
struKtur, KeBiJaKan dan meKanisme PeneraPan tata Kelola PerusaHaan
DireksiDewan
Komisaris
KomiteAudit
KomiteInvestasi dan Risiko Usaha
DivisiLegalInternal Audit
DivisiRisk and Quality
Management
RiskManagement
Corporate Secretary
ComplianceGCG
InvestorRelations
RUPS
sTruKTur TaTa Kelola PerusaHaan
• DireksiadalahOrganPerseroanyangberwenang
dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan
Perseroan untuk kepentingan Perseroan, sesuai dengan
maksud dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan, baik di
dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan
Anggaran Dasar.
• DewanKomisarisadalahOrganPerseroanyangbertugas
melakukan pengawasan secara umum dan/atau khusus
sesuai dengan Anggaran Dasar serta memberi nasihat
kepada Direksi.
Jasa Marga telah memiliki Struktur Tata Kelola yang lengkap
khususnya dalam penerapan prinsip-prinsip GCG, sebagai berikut:

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
183Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Organ Perseroan memainkan peran kunci dalam keberhasilan
pelaksanaan GCG. Organ Perseroan menjalankan fungsinya
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan, Anggaran Dasar
Perseroan dan ketentuan lainnya atas dasar prinsip bahwa masing-
masing organ mempunyai independensi dalam melaksanakan
tugas, fungsi dan tanggung jawabnya untuk kepentingan
Perseroan.
RUPS, Direksi dan Dewan Komisaris saling menghormati tugas,
tanggung jawab dan wewenang masing-masing sesuai Peraturan
Perundang-undangan dan Anggaran Dasar.
Dalam menjalankan tugas pengurusan perusahaan, Direksi dibantu
oleh Sekretaris Perusahaan dan Satuan Pengawasan Intern, serta
satuan kerja lain yang menjalankan fungsi kepengurusan Perseroan.
Dalam menjalankan tugas pengawasan, Dewan Komisaris dapat
membentuk komite, yang anggotanya seorang atau lebih adalah
anggota Dewan Komisaris. Komite-komite tersebut bertanggung
HierarKi KeBiJaKan GcG Perseroan
AnggaranDasar
Board Manual
Pedoman TataKelola Perusahaan
Pedoman Penanganan
Gratifikasi
Standar Operasional Prosedur
Kebijakan Lainnya
Pedoman Benturan
Kepentingan
Pedoman Perilaku
1. anggaran dasar Jasa marga.2. Board manual Jasa Marga yang
terakhir telah dimutakhirkan pada tahun 2013 yang disesuaikan dengan Peraturan Menteri Negara BUMN dan perubahan Visi, Misi dan Tata Nilai Perusahaan.
3. Pedoman tata Kelola Perusahaan (Code of Corporate Governance) ditetapkan sejak tahun 2005 berdasarkan Keputusan Direksi Jasa Marga, dengan perubahan terakhirnya, yaitu No. 194/KPTS/2013 tanggal 17 Desember 2013.
4. Pedoman Perilaku (Code of Conduct) ditetapkan sejak tahun 2005 berdasarkan Keputusan Direksi Jasa Marga, dengan perubahan terakhirnya yaitu No. 195/KPTS/2013 tanggal 17 Desember 2013.
5. Pedoman Benturan Kepentingan (Conflict of Interest) berdasarkan Keputusan Direksi Jasa Marga No. 186/KPTS/2011.
6. Pedoman Penanganan gratifikasi berdasarkan Keputusan Direksi Jasa Marga No. 187/KPTS/2011.
7. Pedoman Whistleblowing system, sejak tahun 2011 berdasarkan Keputusan Direksi Jasa Marga dengan perubahan terakhirnya yaitu No. 9/KPTS/2013 tanggal 16 Januari 2013.
8. Pembentukan tim Pengelolaan Whistleblowing system, sejak tahun 2011 berdasarkan Keputusan Direksi Jasa Marga dengan perubahan terakhirnya yaitu No. 10/KPTS/2013 tanggal 16 Januari 2013.
jawab kepada Dewan Komisaris. Komite-komite yang telah
dibentuk oleh Dewan Komisaris Perseroan adalah:
• KomiteAudit. Komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris untuk membantu
Dewan Komisaris memenuhi tugas dan kewajibannya dalam
mengkaji efektivitas sistem pengendalian internal, efektivitas
pelaksanaan tugas auditor eksternal dan internal, serta dalam
mengkaji dan memberikan persetujuan semua informasi dan
usulan yang disiapkan dan diajukan pihak lainnya seperti
Laporan Keuangan dan Non Keuangan, serta Laporan Tahunan
Perusahaan.
• KomiteInvestasidanRisikoUsaha. Komite yang dapat dibentuk oleh Dewan Komisaris
dalam rangka membantu pelaksanaan tugas dan fungsi
Dewan Komisaris untuk memantau secara berkala dan
merekomendasikan perbaikan terhadap manajemen risiko yang
dilaksanakan dan dikembangkan oleh Perseroan.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
184
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
mekanisme tata KelolaMekanisme Tata Kelola merupakan mekanisme implementasi GCG yang tercermin dalam
sistem yang kuat. Hal ini menjadi penting, karena implementasi GCG tidak cukup hanya
dengan mengandalkan pilar governance structure, melainkan dibutuhkan adanya aturan
main yang jelas dalam bentuk mekanisme. Governance mechanism
dapat diartikan sebagai aturan main,
prosedur dan hubungan yang jelas
antara pihak yang mengambil keputusan
dengan pihak yang melakukan kontrol
(pengawasan) terhadap keputusan tersebut.
Perseroan menyebut governance
mechanism dengan sebutan soft-structure
GCG. Soft-structure merupakan aspek
penting dalam implementasi GCG, karena
soft-structure GCG akan menjadi living
document bagi segenap jajaran dan
tingkatan organisasi di suatu perusahaan.
Mekanisme Tata Kelola yang dimiliki
Perseroan antara lain:
Code of Corporate governance (CoCg) COCG merupakan sekumpulan nilai dan praktik Perseroan yang menjadi suatu pedoman bagi Organ Perusahaan dan Manajemen dalam mengelola Perseroan yang di dalamnya memuat prinsip-prinsip GCG yang selaras dengan peraturan perundang-undangan, tujuan, Visi dan Misi serta nilai-nilai Perseroan.
Board manualBoard Manual merupakan kompilasi
dari praktik-praktik pengelolaan
perusahaan yang bersumber dari
regulasi (Undang Undang/Peraturan),
Anggaran Dasar dan best practices
yang disepakati bersama dalam
rangka implementasi GCG. Board
Manual digunakan oleh Organ-organ
Perseroan yang berfungsi melakukan
pengawasan dan pengelolaan
Perseroan, yakni Dewan Komisaris dan
Direksi.
Code of Conduct (COC)COC merupakan sistem nilai atau norma yang dianut oleh seluruh Insan Jasa Marga dalam melaksanakan tugasnya yang di dalamnya memuat etika bisnis dan perilaku seluruh Insan Jasa Marga dalam mencapai tujuan, Visi dan Misi Perseroan antara lain etika hubungan antara Perseroan dengan Karyawan, Pengguna Jalan Tol, Pemegang Saham, Pemasok, Kreditur/Investor, Pemerintah, Mitra Usaha, Pesaing, Media Massa, Masyarakat dan Lingkungannya.
Piagam Komite di bawah dewan KomisarisMemiliki peran sebagai panduan bagi
Komite Audit dan Komite Investasi
dan Risiko Usaha dalam pelaksanaan
tugas sebagai organ pendukung
Dewan Komisaris. Karakteristik
Piagam Komite ini bersifat fleksibel
dan dilakukan sesuai kebutuhan.
Piagam internal audit (internal audit Charter)Piagam Internal Audit memiliki
peran untuk meningkatkan fungsi
pengendalian yang terintegrasi di
lingkup Perseroan dan memastikan
kegiatan operasional telah
dijalankan dengan baik sesuai
dengan aturan main yang berlaku.
Pakta integritasPakta Integritas adalah
surat pernyataan yang
ditandatangani oleh Dewan
Komisaris, Direksi, dan
Karyawan Perseroan, yang
berisi ikrar untuk menerapkan
prinsip-prinsip Tata Kelola
Perusahaan yang Baik dalam
menjalankan tugas dan
tanggung jawabnya.
Pedoman Penanganan gratifikasiPedoman Penanganan
Gratifikasi merupakan
pedoman bagi Insan Jasa
Marga untuk memahami,
mencegah dan menanggulangi
Gratifikasi di Perseroan.
Pedoman Benturan KepentinganPedoman Benturan
Kepentingan merupakan
pedoman bagi Insan Jasa
Marga untuk memahami,
mencegah dan menanggulangi
Benturan Kepentingan di
Perseroan.
Pedoman sistem Pelaporan PelanggaranPedoman Sistem Pelaporan
Pelanggaran merupakan
pedoman bagi Insan Jasa
Marga dalam mencegah
dan mendeteksi potensi
pelanggaran di Perseroan.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
185Menuju Pertumbuhan Berikutnya
raPat umum Pemegang saHam
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sebagai instansi tertinggi
dalam Perseroan, mempunyai wewenang yang tidak diberikan
kepada Dewan Komisaris atau Direksi dalam batas yang
ditentukan dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Wewenang tersebut mencakup
permintaan pertanggungjawaban Dewan Komisaris dan Direksi
terkait dengan pengelolaan Perseroan, mengubah Anggaran
Dasar, mengangkat dan memberhentikan Direktur dan anggota
Dewan Komisaris, memutuskan pembagian tugas dan wewenang
pengurusan di antara Direktur dan lain-lain.
RUPS dalam Perseroan adalah:
• RapatUmumPemegangSahamTahunanyang
diselenggarakan setiap tahun buku selambat-lambatnya
6 (enam) bulan setelah tahun buku Perseroan ditutup.
• RapatUmumPemegangSahamLuarBiasayaituRapatUmum
Pemegang Saham yang diadakan sewaktu-waktu berdasarkan
kebutuhan.
Sepanjang tahun 2013, Jasa Marga melaksanakan 1 (satu) kali
RUPS yaitu RUPS Tahunan, pada tanggal 29 April 2013 di Ballroom
The Dharmawangsa Jakarta, Jln. Brawijaya Raya No. 26, Kebayoran
Baru, Jakarta 12160.
Penyelenggaraan RUPS Tahunan tersebut telah melalui proses
persiapan dan penyelenggaraan sesuai dengan UU No. 40 tahun
2007 tentang Perseroan Terbatas Pasal 81, 82, dan 83 serta
Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-60/PM/1996 tentang
Rencana dan Pelaksanaan RUPS.
Proses rencana dan pelaksanaan RUPS Tahunan & Luar
Biasa tersebut telah tertuang dalam surat Perseroan yang
telah disampaikan ke Bapepam-LK serta pemasangan iklan
Pemberitahuan dan Panggilan masing-masing pada 2 (dua) surat
kabar berbahasa Indonesia yang berperedaran Nasional dengan
detail sebagai berikut:
Proses PersiaPan PenyelenGGaraan ruPs TaHunan 2013
Penyampaian Rencana dan Agenda RUPS Tahunan
Pemberitahuan dan Ralat Pemberitahuan RUPS
Tahunan
Panggilan/Undangan RUPS Tahunan
Penyampaian dan Pengumuman Hasil
RUPS Tahunan
Surat ke Ketua Bapepam-LK No. BF.AK06.1739
21 Maret 2013.
Iklan di Surat Kabar Bisnis Indonesia dan Investor Daily
28 Maret 2013 dan 11 April 2013
Iklan di Surat Kabar Bisnis Indonesia dan Investor Daily
12 April 2013
Iklan di Surat Kabar Bisnis Indonesia dan Investor Daily
01 Mei 2013
JumlaH saHam yanG HaDir PaDa ruPs TaHunan 2012 Jasa marGa
Jumlah Persentase (%)
5.725.102.411 84,193
RUPS Tahunan dihadiri oleh anggota Dewan Komisaris, yang
salah satu anggotanya adalah Ketua Komite Audit) dan Direksi
serta Pemegang Saham Seri A Dwiwarna dan Pemegang Saham
Seri B dan/atau Kuasanya yang sah dengan kuorum kehadiran
sebesar 84,193% dari seluruh saham yang memiliki hak suara
dan telah memenuhi ketentuan Anggaran Dasar Perseroan. RUPS
juga dihadiri oleh Kantor Akuntan Publik yang telah mengaudit
Laporan Keuangan Perseroan dan Anak Perusahaan serta Laporan
Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan tahun buku
2012.
Berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris Perseroan, RUPS (Rapat)
dipimpin oleh Komisaris Utama. Pemimpin Rapat memberikan
kesempatan kepada Pemegang Saham atau Kuasanya yang
hadir untuk mengajukan pertanyaan/tanggapan dan/atau
usulan pada setiap Agenda Rapat untuk kemudian dijawab
atau ditanggapi oleh Pemimpin Rapat atau yang ditunjuk oleh
Ketua Rapat. Setelah semua pertanyaan dijawab dan ditanggapi,
dilakukan pemungutan suara dan hanya Pemegang Saham atau
Kuasanya yang sah yang berhak untuk mengeluarkan suara.
Setiap satu saham memberikan hak kepada pemegangnya untuk
mengeluarkan satu suara. Perseroan telah menunjuk Notaris
Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, SH. sebagai pihak
independen yang melakukan memvalidasi suara dan menyusun
Berita Acara Rapat.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
186
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Agenda Hasil Rapat Voting Tindak Lanjut
1. Persetujuan Laporan Tahunan Perseroan Tahun Buku 2012 Mengenai Kegiatan Perseroan dan Pelaksanaan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris serta Pengesahan Laporan Keuangan Perseroan yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012.
Mengesahkan Laporan Tahunan Tahun Buku 2012 termasuk Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris serta mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku 2012 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (RSM AAJ Associates) sebagaimana dimuat dalam laporannya No. R/119.AGA/sat.1/2013 tanggal 15 Maret 2013 dengan pendapat wajar dalam semua hal yang material, serta memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang mereka lakukan dalam Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 sepanjang tindakan tersebut bukan merupakan tindakan pidana dan tercermin dalam buku-buku Perseroan.
-
2. Pengesahan Laporan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan untuk Tahun Buku 2012.
Mengesahkan Laporan Tahunan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun Buku 2012 termasuk Laporan Keuangan PKBL yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (RSM AAJ Associates) sebagaimana dimuat dalam laporannya No. R/044.AGA/sat.1/2013 tanggal 15 Februari 2013 dengan pendapat wajar dalam semua hal yang material serta memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengurusan dan pengawasan PKBL Tahun Buku 2012, sepanjang tindakan tersebut bukan merupakan tindakan pidana dan tercermin di dalam laporan tersebut.
-
3. Penetapan Penggunaan Laba Bersih Tahun Buku 2012.
Penggunaan Laba Bersih Perseroan untuk Tahun Buku 2011 sebagai berikut:a. Menetapkan Penggunaan Laba Bersih Perseroan sebesar Rp
1.602.090.230.000,00 (satu triliun, enam ratus dua miliar, sembilan puluh juta, dua ratus tiga puluh ribu Rupiah) dengan komposisi sebagai berikut:• Dividentunaisebesar40%atauRp640.836.092.000,00(enamratus
empat puluh miliar, delapan ratus tiga puluh enam juta, Sembilan puluh dua ribu Rupiah
• CadanganWajibsebesar1,56%atauRp25.000.000.000,00(duapuluh lima miliar Rupiah).
• CadanganLainnyasebesar58,44%atauRp936.254.138.000,00(sembilan ratus tiga puluh enam miliar, dua ratus lima puluh empat juta, seratus tiga puluh delapan ribu Rupiah) akan menambah saldo laba.
b. Memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk mengatur lebih lanjut mengenai pelaksanaan pembagian dividen sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang Undangan yang berlaku termasuk melakukan pembulatan ke atas pembayaran dividen per saham.
c. Mulai tahun 2013, Perseroan tidak mengalokasikan Laba Bersih tahun 2012 untuk sumber dana PKBL, tetapi Perseroan akan membentuk cadangan biaya tahun 2013 untuk program tanggung jawab sosial perusahaan yang besarnya sesuai kebutuhan dan kemampuan Perseroan.
Dividen tunai tahun buku 2012 dibagikan pada tanggal 18 Juni 2013 berdasarkan Keputusan Direksi No. 78/KPTS/2013 tanggal 01 Mei 2013.
4. Penunjukan Akuntan Publik untuk Mengaudit Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk Tahun Buku 2013 dan Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun Buku 2013.
a. Menetapkan kembali Kantor Akuntan Publik (KAP) Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (RSM AAJ Associates) untuk mengaudit Laporan Keuangan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Tahun Buku 2013 dan Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) PT Jasa Marga (Persero) Tbk. untuk Tahun Buku 2013.
b. Memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan Kantor Akuntan Publik Pengganti dalam hal Kantor Akuntan Publik Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (RSM AAJ Associates) tidak dapat melanjutkan atau melaksanakan tugasnya karena sebab apapun berdasarkan Ketentuan dan Perundang Undangan yang berlaku.
KAP Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (RSM AAJ Associates) sebagai Akuntan Publik Perseroan mengaudit Laporan Keuangan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Tahun Buku 2013 dan Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) PT Jasa Marga (Persero) Tbk. untuk Tahun Buku 2013.
aGenDa, KePuTusan, Hasil voTinG Dan TinDaK lanJuT KePuTusan ruPs TaHunan 2013

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
187Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Agenda Hasil Rapat Voting Tindak Lanjut
1. Persetujuan Laporan Tahunan Perseroan Tahun Buku 2012 Mengenai Kegiatan Perseroan dan Pelaksanaan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris serta Pengesahan Laporan Keuangan Perseroan yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012.
Mengesahkan Laporan Tahunan Tahun Buku 2012 termasuk Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris serta mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku 2012 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (RSM AAJ Associates) sebagaimana dimuat dalam laporannya No. R/119.AGA/sat.1/2013 tanggal 15 Maret 2013 dengan pendapat wajar dalam semua hal yang material, serta memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang mereka lakukan dalam Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 sepanjang tindakan tersebut bukan merupakan tindakan pidana dan tercermin dalam buku-buku Perseroan.
-
2. Pengesahan Laporan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan untuk Tahun Buku 2012.
Mengesahkan Laporan Tahunan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun Buku 2012 termasuk Laporan Keuangan PKBL yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (RSM AAJ Associates) sebagaimana dimuat dalam laporannya No. R/044.AGA/sat.1/2013 tanggal 15 Februari 2013 dengan pendapat wajar dalam semua hal yang material serta memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengurusan dan pengawasan PKBL Tahun Buku 2012, sepanjang tindakan tersebut bukan merupakan tindakan pidana dan tercermin di dalam laporan tersebut.
-
3. Penetapan Penggunaan Laba Bersih Tahun Buku 2012.
Penggunaan Laba Bersih Perseroan untuk Tahun Buku 2011 sebagai berikut:a. Menetapkan Penggunaan Laba Bersih Perseroan sebesar Rp
1.602.090.230.000,00 (satu triliun, enam ratus dua miliar, sembilan puluh juta, dua ratus tiga puluh ribu Rupiah) dengan komposisi sebagai berikut:• Dividentunaisebesar40%atauRp640.836.092.000,00(enamratus
empat puluh miliar, delapan ratus tiga puluh enam juta, Sembilan puluh dua ribu Rupiah
• CadanganWajibsebesar1,56%atauRp25.000.000.000,00(duapuluh lima miliar Rupiah).
• CadanganLainnyasebesar58,44%atauRp936.254.138.000,00(sembilan ratus tiga puluh enam miliar, dua ratus lima puluh empat juta, seratus tiga puluh delapan ribu Rupiah) akan menambah saldo laba.
b. Memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk mengatur lebih lanjut mengenai pelaksanaan pembagian dividen sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang Undangan yang berlaku termasuk melakukan pembulatan ke atas pembayaran dividen per saham.
c. Mulai tahun 2013, Perseroan tidak mengalokasikan Laba Bersih tahun 2012 untuk sumber dana PKBL, tetapi Perseroan akan membentuk cadangan biaya tahun 2013 untuk program tanggung jawab sosial perusahaan yang besarnya sesuai kebutuhan dan kemampuan Perseroan.
Dividen tunai tahun buku 2012 dibagikan pada tanggal 18 Juni 2013 berdasarkan Keputusan Direksi No. 78/KPTS/2013 tanggal 01 Mei 2013.
4. Penunjukan Akuntan Publik untuk Mengaudit Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk Tahun Buku 2013 dan Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun Buku 2013.
a. Menetapkan kembali Kantor Akuntan Publik (KAP) Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (RSM AAJ Associates) untuk mengaudit Laporan Keuangan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Tahun Buku 2013 dan Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) PT Jasa Marga (Persero) Tbk. untuk Tahun Buku 2013.
b. Memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan Kantor Akuntan Publik Pengganti dalam hal Kantor Akuntan Publik Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (RSM AAJ Associates) tidak dapat melanjutkan atau melaksanakan tugasnya karena sebab apapun berdasarkan Ketentuan dan Perundang Undangan yang berlaku.
KAP Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (RSM AAJ Associates) sebagai Akuntan Publik Perseroan mengaudit Laporan Keuangan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Tahun Buku 2013 dan Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) PT Jasa Marga (Persero) Tbk. untuk Tahun Buku 2013.
Setuju: 5.721.693.411 suara (99,94%)Tidak Setuju: 0 suara (0,00%)Abstain: 3.409.000 suara (0,06%)
Setuju: 5.685.218.411 suara (99,30%)Tidak Setuju: 0 suara (0,00%)Abstain: 39.884.000 suara (0,70%)
Setuju: 5.686.579.911 suara (99,33%)Tidak Setuju: 0 suara (0,00%)Abstain: 38.447.500 suara (0,67%)
Setuju: 5.668.877.411 suara (99,02%)Tidak Setuju: 8.218.500 suara (0,14%)Abstain: 48.006.500 suara (0,84%)

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
188
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
5. Penetapan Tantiem Tahun Buku 2012, Gaji, Honorarium dan Tunjangan serta Fasilitas Lainnya untuk Direksi dan Dewan Komisaris Tahun 2013.
a. Menetapkan Gaji Direktur Utama Perseroan Tahun 2013 sebesar Rp 110.000.000,00 (seratus sepuluh juta Rupiah) per bulan, sedangkan gaji Direktur dan Honorarium Dewan Komisaris mengikuti ketentuan sebagai berikut: • Direktur:90%gajiDirekturUtama;• KomisarisUtama:40%gajiDirekturUtama;• Komisaris:36%gajiDirekturUtama.
b. Menetapkan tantiem atas kinerja Perseroan Tahun Buku 2012 untuk Direksi dan Dewan Komisaris sebesar Rp 16.748.000.000,00 (enam belas miliar, tujuh ratus empat puluh delapan juta Rupiah) yang dibagi untuk Direktur Utama, Anggota Direksi, Komisaris Utama, Anggota Dewan Komisaris masing-masing 100%, 90%, 40%, 36% dan dibagikan secara proporsional sesuai dengan masa bakti yang bersangkutan pada tahun 2012. Pajak Penghasilan atas tantiem dibebankan kepada penerima dan tidak boleh dibebankan sebagai biaya Perseroan.
c. Menetapkan Tunjangan dan Fasilitas Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan Tahun 2013 sesuai Ketentuan dalam Peraturan Menteri Negara BUMN No. Per-07/MBU/2010 tanggal 27 Desember 2010.
Tantiem tahun buku 2012 dibayarkan pada tanggal 14 Mei 2013.
6. Laporan Direksi Mengenai Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Saham (IPO) Tahun 2007 dan Obligasi Jasa Marga Tahun 2010.
Direksi telah menyampaikan Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Saham Tahun 2007 dan Obligasi Jasa Marga tahun 2010.
-
7. Pengukuhan Pemberlakuan Peraturan Menteri Negara BUMN. a. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-06/MBU/2011 tanggal 30 Desember 2011 tentang Pedoman Pendayagunaan Aktiva Tetap BUMN. b. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-03/MBU/2012 tanggal 29 Maret 2012 tentang Pedoman Pengangkatan Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris Anak Perusahaan BUMN. c. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-12/MBU/2012 tanggal 24 Agustus 2012 tentang Organ Pendukung Dewan Komisaris/ Dewan Pengawas BUMN.
Pemberlakuan Peraturan Menteri Negara BUMN sebagaiberikut: a. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-06/MBU/2011 tanggal 30
Desember 2011 tentang Pedoman Pendayagunaan Aktiva Tetap BUMN.b. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-03/MBU/2012 tanggal 29
Maret 2012 tentang Pedoman Pengangkatan Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris Anak Perusahaan BUMN.
c. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-12/MBU/2012 tanggal 24 Agustus 2012 tentang Organ Pendukung Dewan Komisaris/Dewan Pengawas BUMN.
Implementasi Peraturan-peraturan Menteri Negara BUMN tersebut pada Perseroan.
8. Perubahan Peraturan Dana Pensiun Jasa Marga.
a. Kenaikan manfaat pensiun bagi peserta Dana Pensiun Jasa Marga sehingga manfaat pensiun terkecil yang diterima sebesar Rp 500.000,00 terhitung mulai 01 Juli 2013.
b. Penetapan Penghasilan Dasar Pensiun (PhDP) tahun 2013 sebagai basis kenaikan PhDP akan dibekukan dan selanjutnya akan naik 5% per tahun, dalam rangka pengendalian kewajiban pendiri yang mulai berlaku bulan Juli 2013.
c. Pelaksanaan peningkatan manfaat pensiun dan penetapan PhDP seperti tertuang dalam Keputusan Agenda 8 poin a dan b dilakukan setelah penyesuaian/perubahan peraturan Dana Pensiun dan telah disahkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
d. Memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan untuk melaksanakan perubahan Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun Jasa Marga dalam rangka perubahan Peraturan Dana Pensiun tersebut dan hal-hal lain yang disyaratkan menurut Ketentuan Perundang Undangan yang berlaku.
Implementasi Perubahan Peraturan Dana Pensiun Jasa Marga sesuai Keputusan Direksi No. 117/KPTS/2013 tanggal 28 Agustus 2013.
Agenda Hasil Rapat Voting Tindak Lanjut
aGenDa, KePuTusan, Hasil voTinG Dan TinDaK lanJuT KePuTusan ruPs TaHunan 2013

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
189Menuju Pertumbuhan Berikutnya
5. Penetapan Tantiem Tahun Buku 2012, Gaji, Honorarium dan Tunjangan serta Fasilitas Lainnya untuk Direksi dan Dewan Komisaris Tahun 2013.
a. Menetapkan Gaji Direktur Utama Perseroan Tahun 2013 sebesar Rp 110.000.000,00 (seratus sepuluh juta Rupiah) per bulan, sedangkan gaji Direktur dan Honorarium Dewan Komisaris mengikuti ketentuan sebagai berikut: • Direktur:90%gajiDirekturUtama;• KomisarisUtama:40%gajiDirekturUtama;• Komisaris:36%gajiDirekturUtama.
b. Menetapkan tantiem atas kinerja Perseroan Tahun Buku 2012 untuk Direksi dan Dewan Komisaris sebesar Rp 16.748.000.000,00 (enam belas miliar, tujuh ratus empat puluh delapan juta Rupiah) yang dibagi untuk Direktur Utama, Anggota Direksi, Komisaris Utama, Anggota Dewan Komisaris masing-masing 100%, 90%, 40%, 36% dan dibagikan secara proporsional sesuai dengan masa bakti yang bersangkutan pada tahun 2012. Pajak Penghasilan atas tantiem dibebankan kepada penerima dan tidak boleh dibebankan sebagai biaya Perseroan.
c. Menetapkan Tunjangan dan Fasilitas Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan Tahun 2013 sesuai Ketentuan dalam Peraturan Menteri Negara BUMN No. Per-07/MBU/2010 tanggal 27 Desember 2010.
Tantiem tahun buku 2012 dibayarkan pada tanggal 14 Mei 2013.
6. Laporan Direksi Mengenai Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Saham (IPO) Tahun 2007 dan Obligasi Jasa Marga Tahun 2010.
Direksi telah menyampaikan Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Saham Tahun 2007 dan Obligasi Jasa Marga tahun 2010.
-
7. Pengukuhan Pemberlakuan Peraturan Menteri Negara BUMN. a. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-06/MBU/2011 tanggal 30 Desember 2011 tentang Pedoman Pendayagunaan Aktiva Tetap BUMN. b. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-03/MBU/2012 tanggal 29 Maret 2012 tentang Pedoman Pengangkatan Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris Anak Perusahaan BUMN. c. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-12/MBU/2012 tanggal 24 Agustus 2012 tentang Organ Pendukung Dewan Komisaris/ Dewan Pengawas BUMN.
Pemberlakuan Peraturan Menteri Negara BUMN sebagaiberikut: a. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-06/MBU/2011 tanggal 30
Desember 2011 tentang Pedoman Pendayagunaan Aktiva Tetap BUMN.b. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-03/MBU/2012 tanggal 29
Maret 2012 tentang Pedoman Pengangkatan Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris Anak Perusahaan BUMN.
c. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-12/MBU/2012 tanggal 24 Agustus 2012 tentang Organ Pendukung Dewan Komisaris/Dewan Pengawas BUMN.
Implementasi Peraturan-peraturan Menteri Negara BUMN tersebut pada Perseroan.
8. Perubahan Peraturan Dana Pensiun Jasa Marga.
a. Kenaikan manfaat pensiun bagi peserta Dana Pensiun Jasa Marga sehingga manfaat pensiun terkecil yang diterima sebesar Rp 500.000,00 terhitung mulai 01 Juli 2013.
b. Penetapan Penghasilan Dasar Pensiun (PhDP) tahun 2013 sebagai basis kenaikan PhDP akan dibekukan dan selanjutnya akan naik 5% per tahun, dalam rangka pengendalian kewajiban pendiri yang mulai berlaku bulan Juli 2013.
c. Pelaksanaan peningkatan manfaat pensiun dan penetapan PhDP seperti tertuang dalam Keputusan Agenda 8 poin a dan b dilakukan setelah penyesuaian/perubahan peraturan Dana Pensiun dan telah disahkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
d. Memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan untuk melaksanakan perubahan Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun Jasa Marga dalam rangka perubahan Peraturan Dana Pensiun tersebut dan hal-hal lain yang disyaratkan menurut Ketentuan Perundang Undangan yang berlaku.
Implementasi Perubahan Peraturan Dana Pensiun Jasa Marga sesuai Keputusan Direksi No. 117/KPTS/2013 tanggal 28 Agustus 2013.
Agenda Hasil Rapat Voting Tindak Lanjut
Setuju: 5.678.596.411 suara (99,19%)Tidak Setuju: 6.547.000 suara (0,11%)Abstain: 39.959.000 suara (0,70%)
Agenda Keenam merupakan laporan, maka tidak dilakukan pemungutan suara.
Setuju: 5.721.693.411 suara (99,94%)Tidak Setuju: 0 suara (0,00%)Abstain: 3.409.000 suara (0,06%)
Setuju: 5.192.938.949 suara (90,70%)Tidak Setuju: 451.587.837 suara (7,89%)Abstain: 80.575.625 suara (1,41%)

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
190
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
deWan Komisaris
Dewan Komisaris merupakan Organ Perusahaan yang bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan pengawasan dan
memberikan nasihat kepada Direksi serta memastikan bahwa Jasa Marga melaksanakan GCG pada seluruh tingkatan atau
jenjang organisasi. Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugasnya, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit dan Komite
Investasi dan Risiko Usaha.
KomPosisi deWan KomisarisSampai dengan 31 Desember 2013 komposisi Dewan Komisaris Jasa Marga berjumlah 6 (enam) orang, sebagai berikut:
TaBel KomPosisi Dewan Komisaris Jasa marGa
Nama Jabatan Dasar Pengangkatan
Representasi Pemegang Saham
Agoes Widjanarko Komisaris Utama Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 30 Januari 2012
Negara Republik Indonesia
Mayjen. (Purn.) Samsoedin Komisaris Independen Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 30 Januari 2012
Independen
Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto
Komisaris Independen Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 30 Januari 2012
Independen
Ibnu Purna Komisaris Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 30 Januari 2012
Negara Republik Indonesia
Akhmad Syakhroza Komisaris Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 30 Januari 2012
Negara Republik Indonesia
Joyo Winoto Komisaris Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 30 Januari 2012
Negara Republik Indonesia
tugas dan tanggung JaWaB deWan KomisarisDewan Komisaris merupakan organ Perseroan yang secara
kolektif bertugas melakukan pengawasan secara umum
dan atau khusus sesuai dengan Anggaran Dasar serta
memberikan nasihat kepada Direksi. Dewan Komisaris
tidak turut serta dalam mengambil keputusan operasional.
Kedudukan masing-masing anggota Dewan Komisaris
termasuk Komisaris Utama adalah setara. Tugas Komisaris
Utama sebagai primus inter pares adalah mengkoordinasikan
kegiatan Dewan Komisaris. Dewan Komisaris diangkat
dan diberhentikan oleh RUPS. Dalam melaksanakan tugas,
Dewan Komisaris bertanggung jawab kepada RUPS.
Pertanggungjawaban Dewan Komisaris kepada RUPS
merupakan perwujudan akuntabilitas pengawasan atas
pengelolaan perusahaan dalam rangka pelaksanaan prinsip-
prinsip GCG.
Bidang tugas anggota Dewan Komisaris dibagi dalam 6
(enam) bidang tugas yaitu:
1. Bidang Kebijakan dan Strategi Pengembangan Perseroan,
2. Bidang Organisasi dan Pengembangan Sumber Daya
Manusia,
3. Bidang Investasi,
4. Bidang Keuangan,
5. Bidang Teknis Jalan
6. Bidang Pelayanan Lalu Lintas Jalan.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
191Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Nama: Agoes Widjanarko
Jabatan: Komisaris Utama
Bidang Tugas: Kebijakan dan Strategi Pengembangan Perseroan
Uraian Tugas: 1. Memberikan masukan, arahan, rekomendasi dan mengkoordinasikan serta mengintegrasikan masukan dari kelima bidang tugas lainnya, dalam rangka penyiapan, penyusunan Visi dan Misi Perseroan, penyusunan kebijakan dan strategi Rencana Jangka Menengah dan atau Jangka Panjang Perusahaan, termasuk dalam penyiapan dan penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahunan serta pengawasan terhadap pelaksanaan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham, persertujuan atas penghapusbukuan aktiva tetap, penyertaan modal dan mendirikan anak perusahaan/perusahaan patungan, membeli atau menjual surat berharga, kerja sama operasi dan investasi uang bersifat strategis yang berlaku untuk jangka waktu lebih dari 3 tahun atau lebih dari 5-10 tahun dalam bentuk KSO, BOT, BOO dan BRT.
2. Memberikan arahan dan rekomendasi atas penetapan, evaluasi dan revisi Visi dan Misi Perseroan, Rencana Jangka Menengah dan atau Jangka Panjang Perusahaan, serta Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan, termasuk persetujuan untuk melakukan tindakan-tindakan yang belum ditetapkan dalam RKAP, serta persetujuan pengusulan wakil Perseroan untuk menjadi calon anggota Direksi dan Dewan Komisaris pada perusahaan patungan dan atau anak perusahaan yang bernilai strategis.
3. Memimpin dan menjamin tercapainya efektivitas pengambilan keputusan, atas rapat-rapat Dewan Komisaris, rapat gabungan Dewan Komisaris – Direksi, serta Rapat Umum Pemegang Saham dan penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance di lingkungan Dewan Komisaris.
Nama: Akhmad Syakhroza
Jabatan: Komisaris
Bidang Tugas: Organisasi dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Uraian Tugas: 1. Memberikan masukan, arahan, rekomendasi dalam rangka penyiapan penetapan dan penyesuaian struktur organisasi Perseroan secara keseluruhan di tingkat Pusat, Cabang, Anak Perusahaan dan penyiapan sistem dan prosedur tata laksana operasionalisasinya.
2. Memberikan arahan dan rekomendasi atas kebijakan pemenuhan kebutuhan penyediaan SDM yang profesional, produktif dan berkompetensi serta pengembangan selanjutnya.
3. Bersama Anggota Dewan Komisaris lainnya, memberikan masukan dan rekomendasi atas usulan calon Direksi Perseroan dan atas usulan calon Dewan Komisaris dan Direksi Anak Perusahaan, kepada Menteri Negara BUMN selaku Pemegang Saham Dwiwarna, serta rekomendasi atas pengangkatan pejabat struktural inti (strategis) satu tingkat di bawah Direksi.
4. Memberikan masukan dan rekomendasi dalam rangka peningkatan efisiensi dan efektivitas serta pemberdayaan SDM yang kompetitif dan proses bisnis yang berorientasi pada pelanggan/pengguna jalan tol.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
192
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Nama: Ibnu Purna
Jabatan: Komisaris
Bidang Tugas: Investasi
Uraian Tugas: 1. Memberikan masukan, arahan, rekomendasi dalam rangka menetapkan kebijakan dan strategi investasi pembangunan jalan tol baru, mendapatkan konsesi jalan tol baru secara tender ataupun akuisisi jalan tol dan divestasi atau spin off Anak Perusahaan, serta dalam rangka pengembangan usaha non tol.
2. Melakukan pemantauan dan kajian serta memberikan masukan, saran dan rekomendasi dalam rangka peningkatan efisiensi dan efektivitas perencanaan teknis jalan, biaya investasi konstruksi peningkatan kapasitas jalan dan pembangunan jalan tol baru serta risiko usaha yang terkait, memberikan persetujuan atas usulan penyertaan/pelepasan modal pada perusahaan lain dan atau memberikan persetujuan untuk mengadakan kerja sama dengan jangka waktu lebih dari 3 tahun atau 5-10 tahun dalam bentuk KSO, BOT, BOO BRT dan sebagainya.
Nama: Joyo Winoto
Jabatan: Komisaris
Bidang Tugas: Keuangan
Uraian Tugas: 1. Memberikan masukan, arahan, rekomendasi dalam rangka penyusunan rencana kerja dan anggaran perusahaan tahunan dan jangka panjang, melakukan kajian terhadap usulan pengalihan dan menjadikan jaminan utang aktiva tetap Perseroan yang nilainya sampai dengan Rp 500 miliar dalam satu (1) transaksi atau lebih dalam satu tahun, menerima/memberikan pinjaman jangka menengah/jangka panjang struktur keuangan yang mendukung pertumbuhan unorganic, pembahasan laporan Perseroan tahunan dan triwulanan.
2. Memberikan masukan dan rekomendasi dalam rangka pengembangan, peningkatan efisiensi dan efektivitas pengelolaan administrasi keuangan, pengendalian pinjaman serta pemanfaatan teknologi informasi dalam penyusunan laporan keuangan dan transaksi keuangan.
Nama: Mayjen. (Purn.) Samsoedin
Jabatan: Komisaris Independen
Bidang Tugas: Teknis Jalan
Uraian Tugas: 1. Memberikan masukan, arahan, rekomendasi dalam rangka pengelolaan, pemeliharaan dan pengamanan ruas jalan tol untuk memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang ditetapkan Menteri Pekerjaan Umum dan atau mencapai tingkat keandalan jalan tol yang tinggi, sesuai dengan harapan dan kebutuhan para pengguna jalan tol.
2. Memberikan masukan dan rekomendasi dalam rangka peningkatan efisiensi dan efektivitas perbaikan dan pemeliharaan jalan tol beserta fasilitas/rambu-rambunya, termasuk pengembangan sistem Performance Based Maintenance Contract, penerapan manajemen risiko serta modernisasi pengoperasionalisasian jalan tol.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
193Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Nama: Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto
Jabatan: Komisaris Independen
Bidang Tugas: Pelayanan Lalu Lintas Jalan
Uraian Tugas: 1. Memberikan masukan, arahan, rekomendasi dalam rangka kelancaran pelayanan transaksi yang memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan pengendalian serta pengamanan pendapatan tol, pengelolaan dan memberikan pelayanan lalu lintas yang memenuhi standar keamanan, kecepatan tempuh serta peningkatan response time penanganan gangguan perjalanan.
2. Memberikan masukan dan rekomendasi dalam rangka peningkatan efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya untuk pelayanan transaksi dan pelayanan lalu lintas jalan tol.
Pengangkatan dan Pemberhentian dewan KomisarisAnggota Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh
RUPS dari calon-calon yang diusulkan oleh Pemegang Saham
Seri A Dwiwarna setelah melalui proses pencalonan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan dan pencalonan
tersebut mengikat bagi RUPS. Dewan Komisaris harus memenuhi
persyaratan umum dan khusus yang ditetapkan dalam Board
Manual.
independensi dewan Komisaris dan Komisaris independenSeluruh anggota Dewan Komisaris Jasa Marga bertindak
independen dan bebas intervensi dari pihak manapun. Selain
itu, Perseroan memiliki Komisaris Independen. Komisaris
Independen merupakan anggota Dewan Komisaris yang tidak
memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan
saham dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan
Komisaris lainnya dan/atau dengan Pemegang Saham atau
hubungan lainnya dengan Jasa Marga yang dapat mempengaruhi
kemampuannya bertindak independen.
Jumlah Komisaris Independen Jasa Marga telah memenuhi
ketentuan sesuai dengan Keputusan Direksi PT Bursa Efek
Indonesia No. Kep-305/BEJ/07-2004 tentang Peraturan No.
I-A tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain
Saham yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat, dimana
setiap perusahaan publik harus memiliki Komisaris Independen
sekurang-kurangnya 30% dari jumlah seluruh anggota Dewan
Komisaris. Jasa Marga memiliki dua orang Komisaris Independen
atau 33% dari jumlah seluruh anggota Dewan Komisaris.
Hubungan Keluarga dan Kepengurusan di Perusahaan lainHubungan keluarga dan kepengurusan perusahaan lain anggota Dewan Komisaris dengan sesama anggota Dewan Komisaris dan/atau
anggota Direksi serta Pemegang Saham selama periode tahun 2013 sebagai berikut:
HuBunGan afiliasi Dewan Komisaris, DireKsi Dan PemeGanG saHam uTama/PenGenDali
Nama
Hubungan Afiliasi dengan
Dewan Komisaris Direksi Pemegang Saham Utama/ Pengendali
Agoe
s Wid
jana
rko
May
jen.
(Pur
n.) S
amso
edin
Irjen
. Pol
isi (
Purn
.) M
icha
el
Den
dron
Prim
anto
Ibnu
Pur
na
Akh
mad
Sya
khro
za
Joyo
Win
oto
Adity
awar
man
Has
anud
in
Abd
ul H
adi H
s.
Reyn
aldi
Her
man
sjah
Muh
Naj
ib F
auza
n
Kem
ente
rian
Neg
ara
BUM
N
Agoes Widjanarko X X X X X X X X X X XMayjen. (Purn.) Samsoedin X X X X X X X X X X XIrjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto X X X X X X X X X X XIbnu Purna X X X X X X X X X X XAkhmad Syakhroza X X X X X X X X X X XJoyo Winoto X X X X X X X X X X XAdityawarman X X X X X X X X X X XHasanudin X X X X X X X X X X XAbdul Hadi Hs. X X X X X X X X X X XReynaldi Hermansjah X X X X X X X X X X XMuh Najib Fauzan X X X X X X X X X X XKementerian Negara BUMN X X X X X X X X X X X
Keterangan: ✓ ada X tidak ada

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
194
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Antar anggota Dewan Komisaris dan antara anggota Dewan
Komisaris dengan anggota Direksi tidak ada hubungan
keluarga sedarah sampai dengan derajat ketiga, baik menurut
garis lurus maupun garis ke samping atau hubungan
semenda.
rangkap Jabatan dan Benturan Kepentingan Berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan, anggota
Dewan Komisaris dilarang merangkap jabatan sebagai:
1. Anggota Direksi pada BUMN, BUMD, dan badan usaha
milik swasta.
2. Jabatan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
3. Pengurus partai politik dan atau calon/anggota legislatif.
4. Jabatan lain yang dapat menimbulkan benturan
kepentingan.
Selama tahun 2013, tidak ada anggota Dewan Komisaris
yang merangkap jabatan sebagaimana disebutkan dalam
Anggaran Dasar Perseroan.
Untuk meminimalisir terjadinya benturan kepentingan, setiap
Anggota Dewan Komisaris juga diwajibkan untuk membuat
Daftar Khusus, yang berisikan keterangan kepemilikan saham
Anggota Dewan Komisaris dan/atau keluarganya pada
Perseroan maupun perusahaan lain. Daftar Khusus disimpan
dan diadministrasikan oleh Sekretaris Dewan Komisaris.
Pedoman dan tata tertib Kerja dewan Komisaris (Board Charter)Dewan Komisaris berpedoman pada Pedoman Kerja Dewan
Komisaris dan Direksi (Board Manual). Board Manual berisi
tentang petunjuk tata laksana kerja Dewan Komisaris dan
Direksi serta menjelaskan tahapan aktivitas secara terstruktur,
sistematis, mudah dipahami dan dapat dijalankan dengan
konsisten, dapat menjadi acuan bagi Dewan Komisaris dan
Direksi dalam melaksanakan tugas masing-masing untuk
mencapai Visi dan Misi Perseroan, sehingga diharapkan akan
tercapai standar kerja yang tinggi selaras dengan prinsip-
prinsip GCG.
Penyusunan Board Manual merupakan salah satu wujud
komitmen Perseroan dalam mengimplementasikan Good
Corporate Governance (GCG) secara konsisten dalam
rangka pengelolaan Perseroan untuk menjalankan misi dan
mencapai visi yang telah ditetapkan.
Board Manual disusun berdasarkan prinsip-prinsip hukum
korporasi, ketentuan Anggaran Dasar, peraturan dan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku, arahan
Pemegang Saham serta praktik-praktik terbaik (best practices)
Good Corporate Governance.
Antar anggota Dewan Komisaris dan antara anggota Dewan Komisaris dengan anggota Direksi tidak ada hubungan keluarga
sedarah sampai dengan derajat ketiga, baik menurut garis lurus maupun garis ke samping atau hubungan semenda.
KePenGurusan Di PerusaHaan lain Dewan Komisaris Jasa marGa
Nama
Kepengurusan di Perusahaan Lain
Sebagai Dewan Komisaris
Sebagai Direksi
Sebagai Pemegang
SahamAgoes Widjanarko X X XMayjen. (Purn.) Samsoedin X X XIrjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto X X XIbnu Purna X X XAkhmad Syakhroza X X XJoyo Winoto X X X
Keterangan: ✓ ada X tidak ada

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
195Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Bab I PendahuluanBab ini memuat tentang latar belakang, maksud dan tujuan serta pengertian dari hal-hal yang tercantum di dalam Board Manual.
Bab II dewan KomisarisBab ini memuat uraian tentang Dewan Komisaris, mencakup tugas, kewajiban, wewenang, hak, persyaratan, keanggotaan, program pengenalan, etika jabatan, rapat, evaluasi kinerja, komite serta sekretaris dewan komisaris.
Bab III direksiBab ini memuat uraian tentang Direksi mencakup, tugas, kewajiban, wewenang, hak, persyaratan, keanggotaan, program pengenalan, etika jabatan, rapat, evaluasi kinerja, hubungan dewan komisaris dengan direksi, sekretaris perusahaan dan sistem pengendalian internal.
Bab IV Kegiatan antar organ PerseroanBab ini memuat uraian tentang kegiatan yang dilakukan dalam rangka hubungan kerja dewan komisaris dan direksi mencakup tentang rapat gabungan dewan komisaris-direksi dan rapat umum pemegang saham.
Berdasarkan keputusan Dewan Komisaris
tugas, KeWaJiBan, WeWenang dan HaK
KinerJa dan PelaPoran deWan Komisaris
Program Pengenalan dan PeningKatan KaPaBilitas
Komite-Komite deWan Komisaris
organisasi dan tata laKsana
KomPosisi deWan Komisaris
etiKa JaBatan
seKretaris deWan Komisaris
Fungsi PengaWasan deWan Komisaris
rapat dewan Komisaris Selama tahun 2013, Dewan Komisaris secara berkala mengadakan
rapat, baik rapat internal Dewan Komisaris maupun rapat
Gabungan Dewan Komisaris dengan Direksi.
Dewan Komisaris telah memiliki Tata Tertib rapat Dewan Komisaris
berdasarkan Surat No. KEP-73/DKJM/VIII/2005 tanggal 19 Agustus
2005 tentang Panduan Bagi Dewan Komisaris poin (3) mengenai
Tata Tertib dan Kehadiran. Keputusan rapat Dewan Komisaris
diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal
keputusan musyawarah mufakat tidak tercapai maka keputusan
diambil berdasarkan pemungutan suara setuju terbanyak.
Rapat Dewan Komisaris terdiri dari rapat internal dan rapat
dengan mengundang Direksi untuk membahas berbagai aspek
operasional, investasi, pengelolaan finansial dan SDM Jasa Marga.
Selama tahun 2013, Dewan Komisaris melaksanakan rapat internal
Dewan Komisaris sebanyak 12 kali.
isi BoarD manual
Pengaturan dari Board Manual terkait Dewan Komisaris terdapat dalam Bab II tentang Dewan Komisaris yang mengatur
sebagai berikut:

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
196
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Pt Jasa marga (Persero) tbk. Laporan Tahunan 2013
reKaPiTulasi KeHaDiran anGGoTa Dewan Komisaris Dalam raPaT inTernal Dewan Komisaris TaHun 2013
Nama Jumlah Rapat yang Dihadiri
Persentase Kehadiran (%)
Agoes Widjanarko 12 100
Ibnu Purna 12 100
Akhmad Syakhroza 6 50
Joyo Winoto 2 16
Mayjen. (Purn.) Samsoedin 9 75
Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto 12 100
Catatan:Ketidakhadiran Anggota Dewan Komisaris pada rapat disebabkan yang bersangkutan sedang melakukan tugas di luar kota atau menghadiri acara/rapat penting yang tidak dapat diwakili.
Selain rapat internal, Dewan Komisaris juga mengadakan
rapat Gabungan Dewan Komisaris bersama dengan Direksi.
rekapitulasi rapat Gabungan Dewan Komisaris bersama
Direksi secara detail dapat dilihat pada Bagian hubungan
Dewan Komisaris bersama Direksi.
Keputusan yang diambil dalam rapat Dewan Komisaris
Jasa Marga telah dicatat dan didokumentasikan dengan
baik dalam risalah rapat Dewan Komisaris. risalah rapat di
tandatangani oleh pimpinan rapat dan seluruh peserta yang
hadir serta didistribusikan kepada semua anggota Dewan
Komisaris yang menghadiri rapat maupun tidak. Perbedaan
pendapat (disenting opinion) yang terjadi dalam rapat akan
dicantumkan dalam risalah rapat disertai alasan mengenai
perbedaan pendapat.
Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugasnya Dewan
Komisaris dibantu organ pendukung meliputi Sekretaris
Dewan Komisaris, Komite audit, Komite Investasi dan risiko
usaha. Pembahasan Mengenai Sekretaris Dewan Komisaris,
Komite audit dan Komite Investasi dan risiko usaha akan
dibahas dalam bagian tersendiri.
Agenda Rapat Dewan Komisaris Tahun 2013 di antaranya
membahas hal-hal sebagai berikut:
1. Bidang Pengembangan usaha a. Tindak lanjut kebijakan investasi jalan tol baru di luar
Jawa dan Jawa.
b. Evaluasi progres pembangunan jalan tol baru.
c. Perkembangan proyek Jalan Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-
Benoa.
d. Review capaian pengembangan usaha lain.
e. Evaluasi pencapaian target perolehan hak
pengusahaan jalan tol: Evaluasi pencapaian akuisisi
jalan tol baru tahun 2013.
f. Laporan progres penyelesaian proyek jalan tol baru
yang direncanakan dioperasikan tahun 2014.
g. Pengembangan moda mass public transportation
dengan memanfaatkan koridor jalan tol.
2. Bidang operasi a. Progres penanganan pengelolaan KTME.
b. Pembahasan mutu dan pelayanan lalu lintas jalan tol.
c. Evaluasi pencapaian jumlah ruas jalan tol yang
memenuhi indikator SPM (seluruh Cabang dan 4 Anak
Perusahaan), terutama ruas yang pada tahun 2013 akan
naik tarif.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
197Menuju Pertumbuhan Berikutnya
3. Bidang Keuangan a. Evaluasi capaian ROE dan Margin beban usaha.
b. Kajian evaluasi realisasi RKAP terhadap RJPP.
c. Pembahasan dan penetapan kebijakan dan strategi
penyusunan RKAP tahun 2014.
d. Pembahasan Laporan Prognosa RKAP
Tahun 2013 sampai akhir tahun 2013.
4. Bidang sumber daya manusia dan umum a. Evaluasi realisasi pemenuhan formasi jabatan.
b. Pengembangan karir human capital Jasa Marga:
pengisian formasi dan arahan kebijakan
pengembangan karir pegawai.
c. Mekanisme/posedur pengisian jabatan di Perseroan
dan Anak Perusahaan.
5. Bidang tata Kelola Perusahaan a. Laporan hasil perbaikan Board Manual bagi anggota
Dewan Komisaris.
b. Evaluasi dan tindak lanjut pelaksanaan GCG di lingkungan
Dewan Komisaris.
c. Laporan hasil pencapaian KPI Dewan Komisaris (self
assessment) tahun buku 2012.
d. Pembahasan Laporan Manajemen.
e. Review dan pengawasan terhadap kebijakan pengelolaan
Anak Perusahaan.
Selain rapat internal, Dewan Komisaris juga mengadakan Rapat
Gabungan Dewan Komisaris bersama dengan Direksi.
Rekapitulasi Rapat Gabungan Dewan Komisaris bersama Direksi
secara detail dapat dilihat pada Bagian Hubungan Dewan
Komisaris bersama Direksi.
Prosedur, dasar Penetapan dan Besarnya remunerasi anggota dewan KomisarisMerujuk pada Pasal 96 ayat (1) UU Perseroan Terbatas No. 40
tahun 2007 yang mengatur besarnya gaji dan tunjangan Direksi
ditetapkan berdasarkan keputusan RUPS. Kewenangan tersebut
berdasarkan Pasal 96 ayat (2) dapat dilimpahkan kepada Dewan
Komisaris.
Sedangkan berdasarkan Pasal 113 UU Perseroan Terbatas No. 40
tahun 2007, diatur bahwa ketentuan mengenai besarnya gaji
dan honorarium serta tunjangan bagi anggota Dewan Komisaris
ditetapkan oleh RUPS. Bentuk Tunjangan dan Fasilitas, serta
komponen lain yang termasuk di dalam komponen penghasilan
(selain gaji) mengacu pada peraturan Menteri Negara BUMN No.
Per-07/MBU/2010 tanggal 27 Desember 2010.
ProseDur PeneTaPan remunerasi anGGoTa Dewan Komisaris
dewan Komisaris ruPs
•Melakukankajianpenetapanremunerasi
•MengusulkanpadaRUPS
•Mempelajariusulanremunerasi
•Memberikanpersetujuanremunerasi
Remunerasi Dewan Komisaris Perseroan saat ini telah mengikuti peraturan tersebut dimana Remunerasi Dewan
Komisaris terdiri dari:
1. Gaji/Honorarium.
2. Tunjangan.
3. Fasilitas.
4. Tantiem/Insentif Kinerja.
5. Asuransi Purna Jabatan.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
198
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Dengan proporsi besaran Gaji sebagai berikut:
•KomisarisUtama:40%dariDirekturUtama.
•AnggotaKomisaris:36%dariDirekturUtama.
Penetapan penghasilan berupa gaji/honorarium, tunjangan
dan fasilitas yang bersifat tetap dilakukan dengan
mempertimbangkan faktor pendapatan, aktiva, serta kondisi
dan kemampuan keuangan Perseroan, serta tingkat inflasi
dan faktor-faktor lain yang relevan serta tidak bertentangan
dengan peraturan perundang undangan. Sedangkan
tunjangan dan tantiem yang bersifat variabel dilakukan
dengan mempertimbangkan faktor pencapaian target,
sTruKTur remunerasi Dewan Komisaris
Struktur Remunerasi
1. Gaji (Ditetapkan oleh RUPS).2. Tunjangan
a. Tunjangan Hari Raya (THR).b. Tunjangan Komunikasi.c. Santunan Purna Jabatan.d. Tunjangan Pakaian.
3. Tunjangan Khusus Dewan Komisaris: Tunjangan Transportasi.4. Fasilitas:
a. Fasilitas Kendaraan (apabila tidak diberikan maka dapat diganti dengan Tunjangan Khusus Dewan Komisaris sebagaimana angka 3 di atas, yaitu Tunjangan Transportasi).
b. Fasilitas/Asuransi Kesehatan/Fasilitas penggantian biaya pengobatan.c. Fasilitas Perkumpulan Profesi.d. Fasilitas Bantuan Hukum.
5. Tantiem.
Nama/Jabatan Gaji Tunjangan Jumlah/ Bulan
Jumlah/ TahunBulanan Tahunan
Transportasi Komunikasi THR Tantiem
Agoes Widjanarko - Komisaris Utama
44.000.000 8.800.000 2.200.000 44.000.000 985.176.470 55.000.000 1.689.176.470
Ibnu Purna - Komisaris 39.600.000 7.920.000 1.980.000 39.600.000 886.658.823 49.500.000 1.520.258.823
Akhmad Syakhroza - Komisaris
39.600.000 7.920.000 1.980.000 39.600.000 886.658.823 49.500.000 1.520.258.823
Joyo Winoto - Komisaris 39.600.000 7.920.000 1.980.000 39.600.000 886.658.823 49.500.000 1.520.258.823
Mayjen. (Purn.) Samsoedin - Komisaris Independen
39.600.000 7.920.000 1.980.000 39.600.000 886.658.823 49.500.000 1.520.258.823
Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto
39.600.000 7.920.000 1.980.000 39.600.000 886.658.823 49.500.000 1.520.258.823
tingkat kesehatan dan kemampuan keuangan serta faktor-
faktor lain yang relevan (merit system).
Penghasilan Dewan Komisaris Perseroan ditetapkan oleh
RUPS yang berlaku selama satu tahun.
struktur remunerasi dewan Komisaris Berdasarkan Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-07/
MBU/2010 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi,
Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas pada BUMN, struktur
remunerasi Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:
realisasi remunerasi deWan Komisaris taHun 2013 (dalam Rupiah)

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
199Menuju Pertumbuhan Berikutnya
6. Agoes Widjanarko
Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto
Business Executive Gathering Tahun 2013 antara Kementerian Negara BUMN dan BUMN:
• AspirasiPemegangSahamtentangPenyusunan Pengelolaan TI BUMN sesuai Peraturan Menteri BUMN Per-02/MBU/2013 tanggal 18 Februari 2013.
• SharingSessiontentangITSuccessStory oleh Direktur Utama BUMN.
a.n. Menteri Badan Usaha Milik Negara
Deputi Bidang Restrukturisasi dan Perencanaan Strategi BUMN
Senin, 01 Juli 2013Birawa Assembly Hall, Hotel Bidakara, Jakarta
7. Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto
Menjauhi Korupsi dengan Hati Nurani dan Akal Sehat.
Media Pekerja BUMN Jum’at, 01 November 2013Hotel Aston Primera, Bandung.
8. Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto
CEO Networking IDX (Indonesia Stock Exchange)
Selasa, 05 November 2013Bali Pecatu Indah, Pecatu Bali.
9. Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto
Leading Transformation Hay Group Rabu-Kamis, 27-28 November 2013Shanghai.
10. Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto
Prospek Ekonomi Indonesia 2014: Tantangan Ekonomi di Tengah Tahun Politik.
Komite Ekonomi Nasional
Selasa, 03 Desember 2013Golden Ballroom, Hotel Sultan, Jakarta
11. Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto
Board Nomination and Election that Creates Real Value (The Public Launch of OECD Report on Board Nomination and Election in Asia).
Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD)
Rabu, 04 Desember 2013Four Seasons Hotel, Jakarta
12. Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto
Workshop 2 Hari Assessment Berdasarkan Keputusan Sekmen No. SK-16/S.MBU/2012
Media Pekerja BUMN Kamis-Jum’at, 19-20 Desember 2013. Hotel Grand Royal Panghegar, Bandung
Program PelatiHan/PengemBangan KomPetensi deWan Komisaris Selama tahun 2013 anggota Dewan Komisaris telah mengikuti kegiatan pelatihan dan seminar sebagai berikut:
PenGemBanGan KomPeTensi yanG DiiKuTi oleH anGGoTa Dewan Komisaris TaHun 2013
No. Anggota Dewan Komisaris Materi Seminar/Workshop Penyelenggara Tanggal & Tempat Pelaksanaan
1. Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto
Workshop Komisaris/Pengawas BUMN“Fungsi & Tanggung Jawab Komisaris/Pengawas dalam Mewujudkan BUMN Bersih Dan Unggul”.
BUMN EXECUTIVE CLUB Rabu, 16 Januari 2013Grand Mutiara, The Ritz-Carlton Jakarta
2. Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto
Sosialisasi PER-19/MBU/2012 dan PER-21/MBU/2012.
Media Pekerja BUMN Jum’at-Sabtu, 22-23 Februari 2013Grand Inna Kuta, Bali
3. Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto
Seminar on GSA-Governance Self Assessment and SOP Design.
Asia Anti Fraud Kamis-Jum’at, 07-08 Maret 2013Patra Vilias & Resort Bali
4. Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto
Workshop Eksekutif & Komisaris/Pengawas BUMN.
BUMN EXECUTIVE CLUB Rabu, 03 April 2013Mutiara Ballroom, he Ritz-Carlton Jakarta
5. Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto
Seminar Memahami Tips dan Trick dalam Penyusunan Laporan Keuangan Bagi Komisaris, Direksi BUMN Serta Anak Perusahaan BUMN.
Pusat Studi Investasi dan Keuangan
Sabtu, 29 Juni 2013Hotel Novotel Semarang

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
200
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
rekomendasi dewan Komisaris Seluruh keputusan hasil Rapat Gabungan Dewan Komisaris
dan Direksi yang tertuang dalam Notulen Rapat dimonitor
tindak lanjut penyelesaiannya pada setiap Rapat berikutnya.
Dewan Komisaris menjalankan tugas dan fungsinya
dalam pemberian nasihat, antara lain melalui pemberian
rekomendasi Dewan Komisaris kepada Direksi.
KePutusan-KePutusan deWan Komisaris taHun 2013Sebagai bagian dari pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris Jasa Marga terus mendorong pelaksanaan
keputusan pengawasan dan penasehatan yang semakin efektif. Selama tahun 2013, Dewan Komisaris telah mengeluarkan
berbagai keputusan yang bersifat pengawasan antara lain sebagai berikut:
Keputusan Dewan Komisaris Tahun 2013
Pengangkatan Kembali Pejabat Komite Audit Perseroan (Persero) Terbuka PT Jasa Marga.
Perpanjangan Penugasan Personalia Sekretariat Dewan Komisaris PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Perubahan Piagam Komite Investasi dan Risiko Usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Revisi Penetapan Besaran Honorarium Rapat-rapat yang Diselenggarakan Komite-komite Dewan Komisaris PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Pembentukan Panitia Negosiasi Harga Jasa Akuntan Publik PT Jasa Marga (Persero) Tbk. untuk Tahun Buku 2013.
Pengangkatan Kembali Pejabat Komite Investasi dan Risiko Usaha Perseroan (Persero) Terbuka PT Jasa Marga.
Pengangkatan Tenaga Ahli Teknik untuk Dewan Komisaris PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Penunjukan Anggota Dewan Komisaris untuk Memimpin RUPS Tahunan Tahun Buku 2012 dan RUPS Luar Biasa Tahun 2013 PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Tanggal 29 April 2013.
Revisi Keputusan Dewan Komisaris PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Tentang Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham dan Penunjukan Anggota Dewan Komisaris untuk Memimpin RUPS PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Tanggal 29 April 2013.
Revisi Perpanjangan Penugasan Personalia Sekretariat Dewan Komisaris PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Perpanjangan dan Penambahan Personalia Tim Percepatan Pembangunan Jalan Tol Baru.
Penetapan dan Pengangkatan Kepala Bidang Pemantauan Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik di Sekretariat Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Jasa Marga Tbk.
Persetujuan dan Pengesahan Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Tahun Buku 2013.
Persetujuan dan Pengesahan Rencana Jangka Panjang Perusahaan 2013-2017 PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Penetapan dan Pengangkatan Sekretaris Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Jasa Marga Tbk.
Komite di Bawah dewan KomisarisKomite-komite di bawah Dewan Komisaris adalah
organ pendukung Dewan Komisaris yang bertugas dan
bertanggung jawab secara kolektif untuk membantu
Dewan Komisaris dalam melakukan fungsi pengawasan dan
pemberian nasihat kepada Direksi. Komite pendukung Dewan
Komisaris Jasa Marga meliputi Komite Audit dan Komite
Investasi dan Risiko Usaha.
Penjelasan mengenai Komite Dewan Komisaris akan dibahas
tersendiri.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
201Menuju Pertumbuhan Berikutnya
KomPosisi DireKsi Jasa marGa
Nama Jabatan Dasar Pengangkatan
Adityawarman Direktur Utama Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 30 Januari 2012Hasanudin Direktur Operasi Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 30 Januari 2012Abdul Hadi Hs. Direktur Pengembangan
UsahaKeputusan RUPS Luar Biasa tanggal 30 Januari 2012
Reynaldi Hermansjah Direktur Keuangan Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 30 Januari 2012Muh Najib Fauzan Direktur SDM dan Umum Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 30 Januari 2012
direKsi
Direksi merupakan organ perseroan yang bertugas dan
bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan pengelolaan
Perseroan serta melaksanakan GCG pada seluruh tingkatan
atau jenjang organisasi. Dalam melaksanakan tugasnya, Direksi
bertanggung jawab kepada RUPS. Pertanggungjawaban Direksi
kepada RUPS merupakan perwujudan akuntabilitas pengelolaan
perusahaan sesuai dengan prinsip-prinsip GCG.
Para anggota Direksi diangkat dan diberhentikan oleh Rapat
Umum Pemegang Saham (RUPS), dimana dalam RUPS tersebut
harus dihadiri oleh Pemegang Saham Seri A Dwiwarna dan
keputusan RUPS tersebut disetujui oleh Pemegang Saham Seri A
Dwiwarna.
Persyaratan, Keanggotaan dan KomposisiSeluruh anggota Direksi Perseroan telah memenuhi persyaratan
formal dan material yang berlaku. Persyaratan formal bersifat
umum, sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku,
sedangkan persyaratan material bersifat khusus, yang disesuaikan
dengan kebutuhan dan sifat bisnis Perseroan.
Direksi terdiri dari 5 (lima) orang, yaitu 1 (satu) Direktur Utama dan
4 (empat) Direktur. Seluruh Direksi berdomisili di Indonesia. Direksi
diangkat oleh RUPS, dengan periode jabatan masing-masing
anggota selama 5 (lima) tahun dan dapat diangkat kembali
sesuai keputusan RUPS. Jabatan anggota Direksi berakhir apabila
mengundurkan diri, tidak lagi memenuhi persyaratan, meninggal
dunia, diberhentikan oleh Dewan Komisaris atau berdasarkan
keputusan RUPS. Pengangkatan Direksi telah melalui proses fit &
proper test sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku
dan ketentuan GCG. Seluruh anggota Direksi memiliki integritas,
kompetensi dan reputasi yang memadai.
Komposisi Direksi Perseroan ditetapkan untuk dapat menjalankan
aktivitas manajemen sesuai dengan Visi dan Misi serta rencana
Perseroan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.
Direksi Perseroan terdiri dari lima (5) orang Direktur dengan
komposisi sebagai berikut:
Kemampuan dan Kepatutan direksi (Fit and Proper test)Semua anggota Direksi Jasa Marga memiliki integritas,
kompetensi, reputasi dan pengalaman serta keahlian yang
dibutuhkan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya masing-
masing.
Mekanisme penjaringan atau nominasi calon anggota Direksi
diatur dalam Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-06/
MBU/2012 tanggal 21 Mei 2012. Pemegang Saham Dwiwarna
melaksanakan fit and proper test dengan menggunakan jasa
pihak independen. Hasil dari pihak independen ini kemudian
diajukan kepada RUPS untuk dilakukan proses selanjutnya.
Berdasarkan peraturan tersebut, tabel status uji kemampuan dan kepatutan Direksi yang menjabat pada tahun 2013 adalah
sebagai berikut:
sTaTus uJi KemamPuan Dan KePaTuTan DireKsi Jasa marGa
Nama Lulus Fit And Proper Test
Adityawarman ✓
Hasanudin ✓
Abdul Hadi Hs. ✓
Reynaldi Hermansjah ✓
Muh Najib Fauzan ✓

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
202
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
tugas dan tanggung Jawab direksiDalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Direksi
senantiasa berpegang dan berpedoman pada Anggaran
Dasar maupun ketentuan internal dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Tugas pokok Direksi adalah:
• MemimpindanmengurusPerseroansesuaidengan
maksud dan tujuan Perseroan dan senantiasa berusaha
meningkatkan efisiensi dan efektifitas Perseroan.
• Menguasai,memeliharadanmenguruskekayaan
Perseroan.
Direksi menjalankan tugas pelaksanaan pengurusan
Perseroan untuk kepentingan dan tujuan Perseroan serta
mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan
sebagai amanat dari Pemegang Saham yang ditetapkan
dalam RUPS. Direksi mempertanggungjawabkan pelaksanaan
tugasnya kepada pemegang saham melalui RUPS. Direksi
senantiasa menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi
hasil pemerikaan auditor internal yang dilakukan oleh Satuan
Pengawasan Intern maupun auditor eksternal. Para anggota
Direksi diangkat dan diberhentikan oleh RUPS.
Untuk lebih menyelaraskan dengan Visi dan Misi Perseroan,
berdasarkan Keputusan Direksi No. 60/KPTS/2009 tertanggal
30 Maret 2009, tugas dan wewenang masing-masing anggota
Direksi adalah sebagai berikut:
Nama Adityawarman
Jabatan: Direktur Utama
Tugas dan Wewenang: Memimpin dan memastikan:a. Tercapainya sasaran Perseroan berdasarkan maksud dan tujuan, Visi dan Misi serta Rencana
Jangka Panjang Perusahaan (RJPP), dan bertanggung jawab atas jalannya Perseroan.b. Terlaksananya pengelolaan dan pengendalian fungsi Sekretaris Perusahaan, fungsi pengawasan
intern dan fungsi manajemen risiko.
Jabatan: Direktur Operasi
Tugas dan Wewenang: Memimpin dan memastikan tercapainya sasaran Perseroan berdasarkan maksud dan tujuan, Visi dan Misi serta RJPP, dan bertanggung jawab atas jalannya Perseroan dalam bidang pengoperasian dan pemeliharaan jalan tol, meliputi:a. Pengoperasian jalan tol dalam rangka memberikan pelayanan terhadap pengguna jalan tol.b. Pengumpulan pendapatan jalan tol.c. Pemeliharaan dan peningkatan jalan tol beserta seluruh kelengkapannya baik yang dilaksanakan
oleh Perseroan sendiri maupun bekerja sama dengan mitra usaha.d. Sistem pengamanan jalan tol.e. Manajemen risiko yang terkait dengan pengoperasian jalan tol serta pemeliharaan dan
peningkatan jalan tol beserta seluruh kelengkapannya.
Nama: abdul Hadi Hs.Jabatan: Direktur Pengembangan UsahaTugas dan Wewenang: Memimpin dan memastikan tercapainya sasaran Perseroan berdasarkan maksud dan tujuan, Visi dan
Misi serta RJPP, dan bertanggung jawab atas jalannya Perseroan dalam bidang pengembangan usaha meliputi:a. Pengelolaan kegiatan investasi pembangunan jalan tol baru yang dilakukan oleh Perseroan
sendiri, Anak Perusahaan dan/atau bekerja sama dengan mitra usaha.b. Pengelolaan kegiatan pengembangan usaha lain dengan memanfaatkan potensi sumber daya
Perseroan sendiri, Anak Perusahaan dan/atau bekerja sama dengan mitra usaha.c. Pemantauan dan pengendalian kinerja Anak Perusahaan.d. Pengelolaan dan pengembangan teknologi pembangunan jalan tol dan usaha lain.e. Manajemen risiko yang berkaitan dengan investasi pembangunan jalan tol baru dan investasi
usaha lain.
Nama Hasanudin

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
203Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Jabatan: Direktur KeuanganTugas dan Wewenang: Memimpin dan memastikan tercapainya sasaran Perseroan berdasarkan maksud dan tujuan, Visi dan Misi serta RJPP,
dan bertanggung jawab atas jalannya Perseroan dalam bidang keuangan serta teknologi dan informasi Perseroan, meliputi:a. Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) dan RJPP.b. Pengendalian keuangan Perseroan.c. Pengelolaan portofolio investasi keuangan Perseroan.d. Pengelolaan teknologi informasi Perseroan.e. Manajemen risiko terkait dengan kebijakan-kebijakan di bidang keuangan.f. Pengelolaan Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan (PKBL).
Jabatan: Direktur Sumber Daya Manusia & UmumTugas dan Wewenang: Memimpin dan memastikan tercapainya sasaran Perseroan berdasarkan maksud dan tujuan, Visi dan Misi serta
RJPP, dan bertanggung jawab atas jalannya Perseroan dalam bidang pengelolaan dan pengembangan sumber daya manusia, aktivitas bidang umum dan hukum, meliputi:a. Pengembangan organisasi Perseroan dan manajemen.b. Pengembangan sistem dan prosedur pengelolaan sumber daya manusia.c. Pengembangan kompetensi sumber daya manusia.d. Pengembangan dan pemeliharaan budaya perusahaan.e. Pengelolaan aktivitas logistik, pengamanan aset Perseroan dan aktivitas umum lainnya.f. Pengelolaan fungsi pelayanan hukum.g. Pengelolaan manajemen risiko yang berkaitan dengan kebijakan-kebijakan di bidang pengelolaan dan
pengembangan sumber daya manusia, bidang umum dan bidang hukum.h. Pengelolaan dan pengawasan penerapan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate
Governance) di lingkungan Perusahaan.
Penambahan tugas dan wewenang Direktur Sumber Daya
Manusia dan Umum terkait pengelolaan dan pengawasan
penerapan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik di lingkungan
Perusahaan berdasarkan Keputusan Direksi No. 199/KPTS/2011
tanggal 30 Desember 2011 tentang Perubahan Keputusan Direksi
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. No. 60/KPTS/2009 tentang Pembagian
Tugas dan Wewenang Direksi (sebagaimana penambahan huruf
h dalam Pasal 1 ayat (5) pada Keputusan Direksi PT Jasa Marga
(Persero) Tbk. No. 60/KPTS/2009 tentang Pembagian Tugas dan
Wewenang Direksi).
Dengan penambahan tugas dan wewenang tersebut, maka
Direksi Jasa Marga telah menunjuk seorang anggota Direksi yaitu
Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum sebagai penanggung
jawab dalam penerapan dan pemantauan Tata Kelola Perusahaan
yang Baik (GCG) di lingkungan Perseroan. Hal tersebut merupakan
bentuk respon Perseroan atas pemberlakuan Keputusan Sekretaris
Kementerian Negara BUMN No. SK-16/S.MBU/2012 tanggal 06
Juni 2012 tentang indikator/parameter penilaian dan evaluasi atas
penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate
Governance) pada BUMN.
independensi direksiDireksi ditetapkan untuk menjalankan segala tindakan
pengurusan Perseroan atau hubungan dengan pihak lain
secara independen tanpa campur tangan pihak-pihak lain atau
yang bertentangan dengan peraturan perundang undangan
dan Anggaran Dasar Perseroan yang secara material dapat
menganggu keobjektifan dan kemandirian tugas Direksi yang
dijalankan semata-mata untuk kepentingan Perseroan. Sesuai
dengan Anggaran Dasar Perseroan, antar anggota Direksi serta
antara anggota Direksi dengan anggota Dewan Komisaris tidak
memiliki hubungan keluarga sampai derajat ketiga baik menurut
garis lurus maupun garis kesamping termasuk hubungan yang
timbul karena perkawinan.
rangkap Jabatan direksiBerdasarkan Pasal 11 ayat (13) Anggaran Dasar Perseroan,
anggota Direksi dilarang merangkap jabatan sebagai:
1. Anggota Direksi pada BUMN, BUMD dan badan usaha
swasta dan jabatan lain yang dapat menimbulkan benturan
kepentingan.
2. Jabatan struktural dan fungsional lainnya pada instansi/
lembaga Pemerintah Pusat dan Daerah.
3. Jabatan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Selama tahun 2013, Direksi Jasa Marga tidak ada yang merangkap
jabatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (13)
Anggaran Dasar Perseroan.
Nama: reynaldi Hermansjah
Nama: muh najib Fauzan

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
204
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Pt Jasa marga (Persero) tbk. Laporan Tahunan 2013
Pedoman dan tata tertib Kerja direksi (Board Charter)Direksi berpedoman pada Pedoman Kerja Dewan Komisaris
dan Direksi (Board Manual). Board Manual berisi tentang
petunjuk tata laksana kerja Dewan Komisaris dan Direksi serta
menjelaskan tahapan aktivitas secara terstruktur, sistematis,
mudah dipahami dan dapat dijalankan dengan konsisten,
dapat menjadi acuan bagi Dewan Komisaris dan Direksi dalam
melaksanakan tugas masing-masing untuk mencapai Visi dan
tugas direKsi
raPat direKsi
PersYaratan direKsi
WeWenang direKsi
CorPorate seCretarY
Program Pengenalan dan PeningKatan KaPaBilitas
KeWaJiBan direKsi
eValuasi KinerJa direKsi
Keanggotaan direKsi
HaK direKsi
sistem Pengendalian internal
etiKa JaBatan direKsi
Pengaturan dari Board Manual terkait Direksi terdapat dalam Bab III tentang Direksi yang mengatur hal-hal sebagai berikut:
Bab I PendahuluanBab ini memuat tentang latar belakang, maksud dan tujuan serta pengertian dari hal-hal yang tercantum di dalam Board Manual.
Bab II dewan KomisarisBab ini memuat uraian tentang Dewan Komisaris, mencakup tugas, kewajiban, wewenang, hak, persyaratan, keanggotaan, program pengenalan, etika jabatan, rapat, evaluasi kinerja, komite serta sekretaris dewan komisaris.
Bab III direksiBab ini memuat uraian tentang Direksi mencakup, tugas, kewajiban, wewenang, hak, persyaratan, keanggotaan, program pengenalan, etika jabatan, rapat, evaluasi kinerja, hubungan dewan komisaris dengan direksi, sekretaris perusahaan dan sistem pengendalian internal.
Bab IV Kegiatan antar organ PerseroanBab ini memuat uraian tentang kegiatan yang dilakukan dalam rangka hubungan kerja dewan komisaris dan direksi mencakup tentang rapat gabungan dewan komisaris-direksi dan rapat umum pemegang saham.
isi BoarD manual
Misi Perseroan, sehingga diharapkan akan tercapai standar
kerja yang tinggi selaras dengan prinsip-prinsip GCG.
Board Manual disusun berdasarkan prinsip-prinsip hukum
korporasi, ketentuan Anggaran Dasar, peraturan dan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku, arahan
Pemegang Saham serta praktik-praktik terbaik (best practices)
Good Corporate Governance. Isi dari Board Manual sebagai
berikut:

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
205Menuju Pertumbuhan Berikutnya
PenGemBanGan KomPeTensi yanG DiiKuTi oleH anGGoTa DireKsi TaHun 2013
No. Anggota Direksi Materi Tanggal Pelaksanaan
1. Muh Najib Fauzan Seminar on GSA-Governance Self Assessment and SOP Design 07-08 Maret 2013
2. •Hasanudin•ReynaldiHermansjah•MuhNajibFauzan
Live One Day Seminar with Philip Kotler 18 Maret 2013
3. Muh Najib Fauzan Workshop Transforming Your Organization in the Digital Era: Planning, Strategy, and Building Digital Team
17 April 2013
4. •Adityawarman•Hasanudin•AbdulHadiHs.•ReynaldiHermansjah•MuhNajibFauzan
Sosialisasi Komunikasi dan Informasi pada Kondisi Kritis 20 September 2013
5. Adityawarman APEC CEO Summit Indonesia 2013 05-07 Oktober 20136. Muh Najib Fauzan Sarasehan Menjauhi Korupsi dengan Hati Nurani dan Akal Sehat 01 November 20137. Muh Najib Fauzan Hay Group International Conference 27-28 November 20138. Muh Najib Fauzan Workshop Assessment Berdasarkan Keputusan Sekretaris Menteri
Negara BUMN No. SK-16/S.MBU/201219-20 Desember 2013
reKaPiTulasi KeHaDiran DireKsi Dalam raPaT DireKsi TaHun 2013
No. Nama Jabatan Jumlah Rapat yang Dihadiri
Persentase Kehadiran (%)
1. Adityawarman Direktur Utama 44 97%
2. Hasanudin Direktur Operasi 41 91%
3. Abdul Hadi Hs. Direktur Pengembangan Usaha 35 77%
4. Reynaldi Hermansjah Direktur Keuangan 43 95%
5. Muh Najib Fauzan Direktur SDM dan Umum 43 95%
Catatan:Ketidakhadiran Direksi pada rapat disebabkan yang bersangkutan sedang melakukan tugas di luar kota atau menghadiri acara/rapat penting yang tidak dapat diwakili.
Keputusan yang diambil dalam rapat Direksi Jasa Marga telah
dicatat dan didokumentasikan dengan baik dalam Risalah
Rapat Direksi. Risalah Rapat ditandangani oleh ketua rapat dan
didistribusikan kepada semua anggota Direksi yang menghadiri
rapat maupun tidak. Perbedaan pendapat (disenting opinion)
yang terjadi dalam rapat telah dicantumkan dalam Risalah Rapat
disertai alasan mengenai perbedaan pendapat.
Agenda Rapat Direksi antara lain membahas tentang:
1. Bidang Pengembangan usaha a. Laporan progres 7 ruas jalan tol baru
b. Tindak lanjut kerja sama pengembangan monorail
c. PT SMU sebagai pengelola TIP km 29 A Jalan Tol Sedyatmo
d. Rencana akuisisi PT Ismawa
e. Penyelesaian tanah JORR W2 Utara
Program Pelatihan dan Pengembangan Kompetensi direksi Selama tahun 2013 anggota Direksi telah mengikuti kegiatan pelatihan dan seminar sebagai berikut:
2. Bidang operasi a. Izin Bukaan Tol Jakarta-Tangerang km 11 dan km 31
Sedyatmo
b. Pengadaan tanah untuk pelebaran Gerbang Tol Cengkareng
c. Kontrak Capex di JORR
3. Bidang Keuangan a. Laporan pembayaran dividen
4. Bidang sdm dan umum a. Laporan tindak lanjut RUPS
b. Penetapan harga konsultan hukum kasus Thamrin
Tanjung
c. Penetapan TOR Konsultan Hukum kasus Purbaleunyi
d. Penetapan konsultan kajian OS
e. Pengisian formasi GM Human Capital Services dan VP
Highway and Traffic Engineering
rapat direksiSelama tahun 2013, Direksi melaksanakan rapat internal Direksi sebanyak 45 kali.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
206
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
dewan direksi ruPs
ProseDur PeneTaPan remunerasi anGGoTa Dewan DireKsi
•Melakukankajianpenetapanremunerasi
•MengusulkanpadaRUPS
•Mempelajariusulanremunerasi
•Memberikanpersetujuanremunerasi
KePuTusan DireKsi TaHun 2013
Whistleblowing System PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Pembentukan Tim Pengelolaan Whistleblowing System PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Standar Operasional Prosedur Pengendalian Pelaksanaan Proyek di Lingkungan Perusahaan.
Standar prosedur Operasional Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa di Lingkungan Perusahaan.
Tunjangan Hari Raya Keagamaan Tahun 2013.
Pemberian Honorarium bagi Peserta Rapat yang Berasal dari Luar Perusahaan.
Pemberian Penghargaan Kesetiaan kepada Karyawan Periode Maret 2013 di Lingkungan PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Struktur Organisasi PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Identifikasi Jabatan PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Uraian Jabatan Fungsional PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Struktur Organisasi PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Kantor Cabang Tipe A dan Tipe B.
Struktur Organisasi Unit Jasa Marga Development Center (JMDC).
Penyelenggaraan Beasiswa Karyawan.
Visi, Misi dan Tata Nilai Perusahaan.
Revisi Pedoman Tata Kelola Perusahaan (Code of Corporate Governance) dan Pedoman Perilaku (Code of Conduct)
Keputusan-keputusan direksi tahun 2013Selama tahun 2013 anggota Direksi telah mengeluarkan
berbagai keputusan baik di bidang pengelolaan sumber
Prosedur, dasar Penetapan dan Besarnya remunerasi anggota direksiBerdasarkan Pasal 96 ayat (1) Undang Undang Perseroan
Terbatas No. 40 tahun 2007 yang mengatur besarnya gaji dan
tunjangan Direksi ditetapkan berdasarkan keputusan RUPS.
Kewenangan tersebut berdasarkan Pasal 96 ayat (2) dapat
dilimpahkan kepada Dewan Komisaris.
daya manusia, keuangan, operasional bisnis, maupun aspek
strategis. Keputusan Direksi yang dihasilkan sepanjang tahun
2012 berjumlah 184 keputusan.
Sedangkan berdasarkan Pasal 113 UU Perseroan Terbatas No.
40 tahun 2007, diatur bahwa ketentuan mengenai besarnya
gaji dan honorarium serta tunjangan bagi anggota Direksi
ditetapkan oleh RUPS.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
207Menuju Pertumbuhan Berikutnya
sTruKTur remunerasi DireKsi
1. Gaji (ditetapkan oleh RUPS)2. Tunjangan a. Tunjangan Hari Raya (THR). b. Tunjangan Komunikasi. c. Santunan Purna Jabatan. d. Tunjangan Pakaian.
3. Tunjangan Khusus Direksi: a. Tunjangan Cuti Tahunan. b. Tunjangan Cuti Besar. c. Tunjangan Perumahan. d. Tunjangan Biaya Utilitas.
4. Fasilitas: a. Fasilitas Kendaraan (apabila tidak diberikan maka dapat diganti dengan Tunjangan Khusus Dewan Komisaris sebagaimana angka 3 di
atas, yaitu Tunjangan Transportasi). b. Fasilitas/Asuransi Kesehatan/Fasilitas penggantian biaya pengobatan. c. Fasilitas Perkumpulan Profesi. d. Fasilitas Bantuan Hukum.
5. Fasilitas Khusus Direksi: a. Fasilitas Rumah Jabatan. b. Fasilitas Club Membership/Corporate Member. c. Fasilitas Biaya Representasi.
6. Tantiem.
Bentuk Tunjangan dan Fasilitas, serta komponen lain yang
termasuk di dalam komponen penghasilan (selain gaji) mengacu
pada ketentuan sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri
Negara BUMN No. Per-07/MBU/2010 tanggal 27 Desember
2010 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan
Komisaris dan Dewan Pengawas BUMN.
Penetapan penghasilan berupa gaji/honorarium, tunjangan dan
fasilitas yang bersifat tetap dilakukan dengan mempertimbangkan
faktor pendapatan, aktiva, serta kondisi dan kemampuan
keuangan Perseroan, serta tingkat inflasi dan faktor-faktor
lain yang relevan serta tidak bertentangan dengan peraturan
perundang undangan. Sedangkan tunjangan dan tantiem yang
bersifat variabel dilakukan dengan mempertimbangkan faktor
pencapaian target, tingkat kesehatan dan kemampuan keuangan
serta faktor-faktor lain yang relevan (merit system).
Remunerasi Direksi Perseroan saat ini telah mengikuti peraturan
tersebut dimana Remunerasi Direksi terdiri dari:
1. Gaji/Honorarium.
2. Tunjangan.
3. Fasilitas.
4. Tantiem/Insentif Kinerja.
struktur remunerasi direksi Berdasarkan Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-07/
MBU/2010 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi,
Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas pada BUMN, struktur
remunerasi Direksi adalah sebagai berikut:
Penetapan Penghasilan Tahun 2013 dan Tantiem Tahun Buku 2012
bagi anggota Direksi berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris
No. KEP-00102/VI/2012 tanggal 09 Juni 2012 tentang Penetapan
Penghasilan Tahun 2013 dan Tantiem Tahun Buku 2012 Bagi
Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris PT Jasa Marga
(Persero) Tbk. Berdasarkan penetapan tersebut, maka penghasilan
Direksi tahun buku 2013 adalah Gaji Direktur Utama sebesar Rp
110.000.000 (seratus sepuluh juta rupiah) per bulan, sedangkan
gaji anggota Direksi lainnya masing-masing sebesar 90% dari gaji
Direktur Utama. Adapun tunjangan dan fasilitas Direksi dan Dewan
Komisaris mengacu pada ketentuan sebagaimana tertuang dalam
Peraturan Menteri Negara BUMN No. Per-07/MBU/2010 tanggal 27
Desember 2010.
Tantiem bagi Direksi dan Dewan Komisaris untuk kinerja tahun
2011 ditetapkan sebesar Rp 16.748.000.000 (enam belas miliar
tujuh ratus empat puluh delapan juta rupiah) dan dibagi sesuai
dengan Komposisi Faktor Jabatan serta masa jabatan masing-
masing anggota Direksi dan Dewan Komisaris pada tahun buku
yang bersangkutan.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
208
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
remunerasi anGGoTa DireKsi TaHun 2013 (Dalam ruPiaH)
PerBanDinGan KlasifiKasi remunerasi DireKsi TaHun 2013 Dan 2012
Jumlah Remunerasi per Orang dalam 1 Tahun
2013 2012
Di atas Rp 1 miliar 5 5
Diantara Rp 500 juta s.d. Rp 1 miliar - -
Di bawah Rp 500 juta - -
HuBungan deWan Komisaris dan direKsiTugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi
sebagai dua organ perusahaan yang menjalankan operasional
secara harian berbeda. Tugas utama Dewan Komisaris adalah
sebagai pengawas dan pemberian nasihat, sedangkan tugas
utama Direksi adalah menjalankan pengelolaan operasional
Perseroan.
Dewan Komisaris dan Direksi saling menghormati dan
memahami tugas, tanggung jawab dan wewenang masing-
masing sesuai peraturan perundang undangan dan Anggaran
Dasar. Dewan Komisaris dan Direksi harus berkoordinasi dan
bekerja sama untuk mencapai tujuan dan kesinambungan
usaha perusahaan dalam jangka panjang dan menjadi role
model bagi jajaran di bawahnya.
Hubungan yang bersifat informal dapat dilakukan oleh
masing-masing Anggota Dewan Komisaris dan Direksi, namun
tidak mempunyai kekuatan hukum sebelum diputuskan
melalui mekanisme yang sah sesuai dengan Peraturan
Perbandingan klasifikasi remunerasi Direksi tahun 2013 dan 2012 dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
realisasi remunerasi direksi tahun 2013Jenis remunerasi yang diterima oleh Direksi pada tahun 2013 adalah sebagai berikut:
Nama & Jabatan Gaji/Tahun Tunjangan/Tahun Penerimaan Bersih/Tahun
Tj. PRumah Utilitas THR Tantiem
AdityawarmanDirektur Utama
1.200.000.000 252.000.000 75.600.000 245.020.000 1.765.398.248 3.619.013.248
Hasanudin Direktur Operasi
1.080.000.000 252.000.000 75.600.000 222.583.500 1.483.707.763 3.181.623.963
Abdul Hadi Hs.Direktur Pengembangan Usaha
1.080.000.000 252.000.000 75.600.000 194.940.971 1.606.652.941 3.252.288.912
Reynaldi Hermansjah Direktur Keuangan
1.080.000.000 252.000.000 75.600.000 219.095.000 1.483.707.763 3.134.902.763
Muh Najib Fauzan Direktur SDM & Umum
1.080.000.000 252.000.000 75.600.000 219.095.000 1.483.707.763 3.134.902.763
Perundang undangan dan Anggaran Dasar Perseroan. Dalam
beberapa hal tertentu yang strategis menyangkut aktiva,
pinjaman, ekuitas, struktur organisasi serta penetapan
direksi dan komisaris Anak Perusahaan, Direksi memerlukan
persetujuan Dewan Komisaris secara formal.
Seluruh tata cara, pedoman kerja dan hubungan antara
Dewan Komisaris dan Direksi telah ditetapkan dalam Board
Manual. Pedoman ini mengikat setiap anggota Dewan
Komisaris dan Direksi dan mencantumkan antara lain
tanggung jawab, kewajiban, wewenang, hak, dan etika
Dewan Komisaris dan Direksi, serta pengaturan rapat dan tata
cara hubungan kerja antara Dewan Komisaris dan Direksi.
Untuk menyatukan pandangan dan memutuskan suatu
persoalan penting menyangkut kelangsungan usaha dan
operasional perusahaan, Dewan Komisaris dan Direksi
mengagendakan pertemuan berkala dalam forum Rapat
Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi. Penyelenggara
rapat berkala ini adalah Dewan Komisaris guna membahas
berbagai agenda menyangkut rencana kerja, operasional,
peluang usaha, serta isu-isu strategis yang memerlukan

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
209Menuju Pertumbuhan Berikutnya
persetujuan Dewan Komisaris. Rapat ini adalah sebagai bentuk
koordinasi dalam rangka membahas laporan-laporan periodik
Direksi dan memberikan tanggapan, catatan dan nasihat yang
dituangkan dalam Risalah Rapat.
Keputusan rapat dibuat berdasarkan azas musyawarah untuk
mufakat atau diambil berdasarkan suara terbanyak serta
KeHaDiran Dewan Komisaris Dan DireKsi Dalam raPaT GaBunGan Dewan Komisaris Dan DireKsi TaHun 2013
Nama Jabatan Jumlah Kehadiran
Persentase Kehadiran (%)
Agoes Widjanarko Komisaris Utama 16 94
Ibnu Purna Komisaris 17 100
Akhmad Syakhroza Komisaris 12 70
Joyo Winoto Komisaris 2 11
Mayjen. (Purn). Samsoedin Komisaris Independen 14 82
Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto Komisaris Independen 17 100
Adityawarman Direktur Utama 17 100
Hasanudin Direktur Operasi 16 94
Abdul Hadi Hs. Direktur Pengembangan Usaha 17 100
Reynaldi Hermansjah Direktur Keuangan 15 88
Muh Najib Fauzan Direktur SDM dan Umum 13 76
Catatan:Ketidakhadiran Anggota Dewan Komisaris atau Direksi pada rapat disebabkan yang bersangkutan sedang melakukan tugas di luar kota atau menghadiri acara/rapat penting yang tidak dapat diwakili.
mengikat untuk dilaksanakan tindak lanjutnya. Pada proses
pengambilan suara, jika ada anggota Dewan Komisaris yang
memiliki benturan kepentingan, tidak boleh ikut memberikan
suara dan keterangan mengenai hal ini dicatat pada Risalah Rapat.
Sepanjang tahun 2013, Dewan Komisaris telah menyelenggarakan
Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi sebanyak 17 kali.
assessment deWan Komisaris dan direKsi
Proses Pelaksanaan assessmentPemegang saham melalui mekanisme RUPS melakukan
assessment terhadap kinerja Dewan Komisaris dan Direksi. Selain
itu, Dewan Komisaris juga menyusun pedoman self-assessment
kinerja Dewan Komisaris melalui Surat Keputusan Dewan
Komisaris No. KEP-00177/XI/2012 tentang Penetapan Revisi Sistem
Penilaian Kinerja Dewan Komisaris PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Tahun 2012.
Kriteria Penilaian Kinerja
Kriteria penilaian kinerja Dewan Komisaris dapat dirinci sebagai
berikut:
1. RUPS.
2. Pengawasan Keuangan.
3. Pengawasan Operasional.
4. Pengawasan Pengembangan.
5. SDM.
6. Pengawasan Kepatuhan.
7. Proses Internal Dewan Komisaris.
Kriteria penilaian kinerja Direksi mencakup:
1. Pelaksanaan tugas dan tanggung
jawab masing-masing anggota Direksi
sesuai Anggaran Dasar.
2. Pelaksanaan hasil keputusan RUPS
Tahunan 2012.
3. Pencapaian realisasi dari RKAP.
Hasil assessment gCg dewan Komisaris dan direksiPada tahun 2013, dilakukan self assessment implementasi
GCG untuk Direksi dan Dewan Komisaris dengan proses yang
dilaksanakan sesuai kerangka acuan yang dikembangkan oleh
Kementerian Negara BUMN berdasarkan Keputusan Sekretaris
Kementerian Negara BUMN No. SK-16/S.MBU/2012 tanggal 06
Juni 2012. Dari hasil self assessment tersebut, Dewan Komisaris
memperoleh nilai 93,78% dan Direksi memperoleh nilai 95,91%.
Adapun assessment GCG Dewan Komisaris secara garis besar
meliputi aspek-aspek penilaian sebagai berikut:
1. Dewan Komisaris melaksanakan program pelatihan/
pembelajaran secara berkelanjutan.
2. Dewan Komisaris melakukan pembagian tugas, wewenang
dan tanggung jawab secara jelas serta menetapkan faktor-
faktor yang dibutuhkan untuk mendukung pelaksanaan tugas
Dewan Komisaris.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
210
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
3. Dewan Komisaris melakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan kebijakan pengelolaan Anak Perusahaan/
perusahaan patungan.
4. Dewan Komisaris berperan dalam pencalonan anggota
Direksi, menilai kinerja Direksi (individu dan kolegial) dan
mengusulkan tantiem/insentif kinerja sesuai ketentuan
yang berlaku dan mempertimbangkan kinerja Direksi.
5. Dewan Komisaris melakukan tindakan terhadap potensi
benturan kepentingan yang menyangkut dirinya.
6. Dewan Komisaris memantau dan memastikan bahwa
praktik Tata Kelola Perusahaan yang Baik telah diterapkan
secara efektif dan berkelanjutan.
7. Dewan Komisaris menyelenggarakan Rapat Dewan
Komisaris yang efektif dan menghadiri Rapat Dewan
Komisaris sesuai dengan ketentuan perundang undangan.
8. Dewan Komisaris memiliki Sekretaris Dewan Komisaris
untuk mendukung tugas kesekretariatan Dewan Komisaris.
9. Dewan Komisaris memiliki Komite Dewan Komisaris yang
efektif.
Assessment GCG Direksi secara garis besar meliputi aspek-
aspek penilaian sebagai berikut:
1. Direksi memiliki pengenalan dan pelatihan/pembelajaran
serta melaksanakan program tersebut secara
berkelanjutan.
2. Direksi melaksanakan pengendalian operasional dan
keuangan terhadap implementasi rencana dan kebijakan
Perseroan.
3. Direksi melaksanakan pengurusan Perseroan sesuai
dengan peraturan perundang undangan yang berlaku dan
Anggaran Dasar.
4. Direksi melakukan hubungan yang bernilai tambah bagi
Perseroan dan Stakeholders.
5. Direksi memonitor dan mengelola potensi benturan
kepentingan anggota Direksi dan manajemen di bawah
Direksi
6. Direksi memastikan Perseroan melaksanakan keterbukaan
informasi dan komunikasi sesuai Peraturan Perundang
undangan yang berlaku dan penyampaian informasi
kepada Dewan Komisaris dan Pemegang Saham tepat
waktu.
7. Direksi menyelenggarakan Rapat Direksi dan menghadiri
Rapat Dewan Direksi sesuai dengan ketentuan Perundang
undangan.
8. Direksi wajib menyelenggarakan pengawasan intern yang
berkualitas dan efektif.
9. Direksi menyelenggarakan fungsi Sekretaris Perusahaan
yang berkualitas dan efektif.
10. Direksi menyelenggarakan RUPS Tahunan dan RUPS
lainnya sesuai Peraturan Perundang undangan.
indikator Penilaian Kinerja direksi Kinerja Manajemen diukur berdasarkan Key Performance
Indicator berbasis Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengacu pada Surat
Kementerian Negara BUMN No. S-08/S.MBU/2013 tanggal 16
Januari 2013 perihal Penyampaian Pedoman Penentuan
KPI dan Kriteria Penilaian Kinerja Unggul pada BUMN. Kinerja
Direksi diukur terhadap 5 (lima) perspektif dengan total
indikator sejumlah 18 (delapan belas) kinerja kunci sebagai
berikut:
Perspektif Key Performance Indicator
Keuangan dan Pasar
1. Return On Average Equity (ROE)
2. Net Profit Margin
3. Margin Beban Usaha
4. Pangsa Pasar Kilometer Panjang Ruas Jalan Tol
5. Pendapatan Non-Tol
Fokus Pelanggan
6. Pangsa Pasar Volume Lalu Lintas Transaksi *)
7. Indeks Kepuasan Pelanggan Tol
8. Pemenuhan SPM
efektivitas Produk dan Proses
9. Jumlah Perolehan Hak Pengusahaan Jalan Tol
10. Progres Pelaksanaan Proyek Jalan Tol
11. Transaction Time (Kecepatan Transaksi Rata-rata)
12. Kecepatan Tempuh Rata-rata di Jalan Tol dibandingkan Jalan Non-Tol
Fokus tenaga Kerja13. Human Capital Readiness - Pemenuhan Formasi Jabatan n
14. Human Capital Readiness - Pemenuhan Kompetensi
Kepemimpinan tatakelola dan Kemasyarakatan
15. KPKU Score
16. GCG Score
17. Implementasi IT
18. Program Corporate Social Responsibility

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
211Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Ukuran kinerja Direksi tersebut disepakati dan ditandatangani
bersama oleh Direksi yang menjadi bagian dari Kontrak
Manajemen antara Dewan Komisaris dan Direksi.
Pihak yang melakukan assessmentPada tahun 2013, kegiatan penilaian Direksi dilakukan oleh Dewan
Komisaris sedangkan penilaian Dewan Komisaris dilaksanakan
secara self assessment, dimana anggota Dewan Komisaris dinilai
oleh anggota Dewan Komisaris yang lain. Sementara itu, dalam
penyusunan KPI (Key Performance Indicator) Dewan Komisaris,
Perseroan dibantu oleh Lembaga Manajemen Fakultas Ekonomi
universitas Indonesia (LMFE UI).
Untuk kegiatan assessment GCG pada tahun 2013, dilakukan self
assessment yang menindaklanjuti rekomendasi hasil assessment
GCG tahun 2012.
Direksi PT Jasa Marga (Persero) Tbk.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
212
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Komite-Komite
Komite auditKomite Audit Perseroan ditetapkan dengan Keputusan
Dewan Komisaris No. KEP-0007/I/2012 tanggal 16 Januari
2012 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Pejabat
Komite Audit Perseroan. Pemberhentian anggota Komite
Audit dapat dilakukan apabila yang bersangkutan berakhir
masa jabatan keanggotaannya dan berdasarkan keputusan
Dewan Komisaris, diberhentikan karena tidak memenuhi
kinerja yang telah ditetapkan dan/atau tidak kompeten dalam
menjalankan tugasnya.
Susunan anggota Komite Audit terdiri dari 1 (satu) orang
Ketua Komite merangkap sebagai anggota dan 2 (dua) orang
anggota Komite.
Susunan keanggotaan Komite Audit Perseroan adalah sebagai
berikut:
KomPosisi KomiTe auDiT Jasa marGa
Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto Ketua merangkap anggota – Komisaris Independen
Agita Widjajanto Anggota – Tenaga Ahli Aspek Teknis
Rustam Wahjudi Anggota – Tenaga Ahli Aspek Administrasi dan Keuangan
dasar Hukum Pembentukan Komite auditKomite Audit Perseroan dibentuk berdasarkan peraturan
peraturan/perundangan sebagai berikut:
1. Undang Undang Republik Indonesia No. 19 tahun 2003
tentang Badan Usaha Milik Negara.
2. Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta No. Kep-305/
BEJ/07-2004 tanggal 19 Juli 2004 tentang Peraturan No.
I-A tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas
Selain Saham Yang Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat.
3. Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-29/PM/2004
tanggal 24 September 2004 Lampiran: Peraturan IX.I.5
tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Komite
Audit.
4. Undang Undang Republik Indonesia No. 40 tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas.
5. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No.
PER-05/MBU/2006 tanggal 20 Desember 2006 tentang
Komite Audit bagi Badan Usaha Milik Negara.
Kualifikasi Pendidikan dan Pengalaman KerjaKomite Audit Perseroan memiliki kualifikasi pendidikan
dan pengalaman kerja yang memadai dalam mendukung
pelaksanaan tugas sebagai Komite Audit. Profil Anggota
Komite Audit dapat dilihat dalam Bagian Profil Komite Audit.
Proses rekrutmen Anggota Komite Audit dilakukan oleh
Dewan Komisaris dengan mempertimbangkan kompetensi,
keahlian dan integritas dan kemampuan bekerja sama.
Dewan Komisaris melakukan wawancara untuk menggali
lebih dalam calon anggota Komite Audit. Selanjutnya,
Dewan Komisaris melakukan rapat untuk menentukan calon
anggota Komite Audit terpilih. Selanjutnya, penetapan dan
pengangkatan calon anggota Komite Audit dilakukan melalui
Surat Keputusan Dewan Komisaris.
Seluruh Anggota Komite Audit Jasa Marga memiliki integritas,
kompetensi dan reputasi keuangan yang baik.
tugas dan tanggung Jawab Komite auditSesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri Negara
Badan Usaha Milik Negara No. PER-05/MBU/2006 tanggal 20
Desember 2006 tentang Komite Audit bagi Badan Usaha Milik
Negara, fungsi utama Komite Audit adalah membantu Dewan
Komisaris dalam memenuhi fungsi pengawasannya yaitu
agar pengelolaan Perseroan dapat berjalan efektif dan efisien.
Dalam pelaksanaan tugas dan dalam pelaporannya, Komite
Audit bersifat mandiri dan bertanggung jawab langsung
kepada Dewan Komisaris.
Dalam melaksanakan tugas, Komite Audit bertanggung jawab
kepada Dewan Komisaris. Pertanggungjawaban Komite
Audit kepada Dewan Komisaris merupakan perwujudan
akuntabilitas pengawasan atas pengelolaan perusahaan
dalam rangka pelaksanaan prinsip-prinsip GCG.
Tugas dan tanggung jawab Komite Audit tertuang dalam
Piagam Komite Audit (Committee Audit Charter) yang
disahkan dalam keputusan Dewan Komisaris No. KEP-
00.06/I/2008 tanggal 22 Januari 2008 tentang Penetapan
Piagam Komite Audit PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Berdasarkan Piagam Komite Audit, tugas dan tanggung jawab
Komite Audit adalah sebagai berikut:

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
213Menuju Pertumbuhan Berikutnya
a. Membantu Dewan Komisaris untuk memastikan efektivitas
sistem pengendalian intern dan efektivitas pelaksanaan tugas
eksternal auditor dan
internal auditor.
b. Menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang akan
dilakukan oleh Satuan Pengawas Intern (SPI) maupun auditor
eksternal.
c. Memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan
sistem pengendalian manajemen serta pelaksanaannya.
d. Memastikan bahwa telah dipatuhi review yang
memuaskan terhadap informasi yang dikeluarkan
oleh perusahaan, termasuk laporan keuangan berkala,
proyeksi/prognosa keuangan dan lain lain informasi
keuangan yang disampaikan ke pemegang saham.
e. Memastikan bahwa telah dipatuhi prosedur review
yang memuaskan terhadap penyelenggaraan kegiatan-
kegiatan perusahaan sesuai dengan Standar Operating
Procedures yang berlaku.
f. Memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris
terhadap laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh
Direksi kepada Dewan Komisaris.
g. Melakukan identifikasi hal-hal yang memerlukan
perhatian Dewan Komisaris, dan melaksanakan tugas-
tugas lain yang berkaitan dengan tugas Dewan Komisaris,
antara lain meliputi:
1. Melakukan penelahaan atas informasi keuangan yang akan
dikeluarkan Perseroan seperti Laporan Keuangan, Rencana
Jangka Panjang, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan,
Laporan Manajemen, dan informasi keuangan lainnya.
2. Melakukan penelahaan atas ketaatan Perseroan terhadap
peraturan perundang undangan di bidang Pasar Modal dan
peraturan perundang undangan lainnya yang berhubungan
dengan kegiatan Perseroan.
3. Melakukan penelahaan atas pemeriksaan oleh auditor internal
dan mengkaji kecukupan fungsi audit internal termasuk jumlah
auditor, rencana kerja tahunan dan penugasan yang telah
dilaksanakan.
4. Melaporkan kepada Dewan Komisaris berbagai risiko yang
dihadapi Perseroan dan pelaksanaan manajemen risiko oleh
Direksi.
5. Melakukan penelahaan dan melaporkan kepada Dewan
Komisaris atas pengaduan yang berkaitan dengan Perseroan.
6. Mengkaji kecukupan pelaksanaan audit eksternal termasuk di
dalamnya perencanaan audit dan jumlah auditornya.
independensi Komite auditKomite Audit diketuai oleh Komisaris Independen dan dua anggota
profesional lainnya yang berasal dari luar Perseroan serta mempunyai
latar belakang Keuangan dan Teknik sesuai dengan bidang industri
Perseroan. Hal tersebut telah memenuhi ketentuan dalam Keputusan
Ketua Badan Pengawas Pasar Modal No. Kep-29/PM/2004 tentang
Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit. Dalam
Pelaksanaan tugasnya, Komite Audit bekerja secara profesional dan
independen.
Anggota Komite Audit telah memenuhi persyaratan jumlah,
komposisi, kriteria, kompetensi, dan independensi sesuai dengan
ketentuan dalam Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-29/PM/2004
tanggal 24 September 2004, Lampiran: Peraturan IX.I.5 tentang
Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Komite Audit, serta
Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-05/MBU/2006 tanggal 20
Desember 2006 tentang Komite Audit bagi Badan Usaha Milik Negara
dan No. PER-12/MBU/2012 tanggal 24 Agustus 2012 tentang Organ
Pendukung Dewan Komisaris/Dewan Pengawas Badan Usaha
Milik Negara, yaitu:
• KomiteAuditterdiridariseoranganggotaKomisari
Independen selaku Ketua Komite Audit dan dua orang
anggota yang berasal dari luar BUMN.
• SetiapanggotaKomiteAudittidakmempunyaihubungan
keluarga sedarah dan semenda sampai derajat ketiga, baik
menurut garis lurus maupun garis ke samping dengan
anggota Komisaris dan/ atau anggota Direksi.
• SalahseoranganggotaKomiteAuditmemilikilatarbelakang
pendidikan akuntansi atau keuangan dan memahami
manajemen risiko, dan seorang anggota lainnya memahami
industri/ bisnis/teknis BUMN yang bersangkutan.
Dalam pelaksanaan tugasnya, Komite Audit bersifat mandiri serta
bekerja secara profesional dan independen.
inDePenDensi KomiTe auDiT
Aspek Independensi Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto
Agita Widjajanto Rustam Wahjudi
Tidak memiliki hubungan keuangan dengan Dewan Komisaris dan Direksi
✓ ✓ ✓
Tidak memiliki hubungan kepengurusan di Jasa Marga, anak perusahaan maupun perusahaan afiliasi
✓ ✓ ✓
Tidak memiliki hubungan kepemilikan saham di Jasa Marga ✓ ✓ ✓
Tidak memiliki hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi dan/atau sesama anggota Komite Audit
✓ ✓ ✓
Tidak menjabat sebagai pengurus partai politik, pejabat pemerintah daerah
✓ ✓ ✓

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
214
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
rapat Komite auditKomite Audit mengadakan rapat secara berkala mengacu
pada Piagam Komite Audit.
Pertemuan dengan auditor eksternal dilakukan minimal
sebulan sekali pada saat jadwal pemeriksaan audit. Dalam
pelaksanaan rapat Komite Audit dapat mengundang
KeHaDiran anGGoTa KomiTe auDiT Dalam raPaT KomiTe auDiT Dan KeGiaTan-KeGiaTan KomiTe auDiT TaHun 2013
Rapat/Kegiatan Jml (kali) Michael Dendron Primanto
Ketua Komite
Agita WidjajantoAnggota
Rustam WahjudiAnggota
Kehadiran Kehadiran Kehadiran
Kali % Kali % Kali %
Rapat Internal Komite Audit 23 23 100 20 87 23 100
Rapat dengan SPI 7 7 100 6 86 7 100
Rapat Tim Negosiasi/Pengadaan KAP 4 4 100 3 75 4 100
Rapat dengan Direksi/Manajemen 14 14 100 12 86 14 100
Rapat Internal Dewan Komisaris 12 12 100 12 100 12 100
Rapat/Pembahasan dengan KAP 3 3 100 2 67 3 100
Rapat dengan Unit PKBL 1 1 100 0 0 1 100
Kunjungan dan Rapat Dewan Komisaris di Cabang
8 8 100 8 100 8 100
Kunjungan Kerja ke Anak Perusahaan 7 7 100 7 100 7 100
Manajemen Perseroan melalui Satuan Audit Internal untuk
memberikan informasi yang diperlukan.
Kehadiran masing-masing anggota Komite Audit dalam Rapat
Komite Audit dan kegiatan-kegiatan yang dilaksakan Komite
Audit selama tahun 2013 adalah sebagai berikut:
remunerasi Komite auditBerdasarkan Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-12/
MBU/2012 tanggal 26 Juli 2012 tentang Organ Dewan Komisaris/
Dewan Pengawas pada Badan Usaha Milik Negara, Anggota
Komite Audit yang bukan anggota Dewan Komisaris memperoleh
remunerasi yang terdiri dari honorarium sebesar Rp9.000.000
per bulan.
Catatan:Ketidakhadiran Anggota Komite Audit pada rapat disebabkan yang bersangkutan sedang melakukan tugas di luar kota atau menghadiri acara/rapat kedinasan penting yang tidak dapat diwakilkan.
Keputusan yang diambil dalam rapat Komite Audit Jasa
Marga telah dicatat dan didokumentasikan dengan baik
dalam risalah rapat Komite Audit. Risalah Rapat ditandangani
oleh ketua rapat dan didistribusikan kepada semua anggota
Komite Audit yang menghadiri rapat maupun tidak.
Perbedaan pendapat (disenting opinion) yang terjadi dalam
rapat akan dicantumkan dalam risalah rapat disertai alasan
mengenai perbedaan pendapat.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
215Menuju Pertumbuhan Berikutnya
laPoran PelaKsanaan Kegiatan Komite audit
Jakarta, Februari 2014
Komite Audit
irjen. Polisi (Purn.) michael dendron PrimantoKetua
auditor indePenden dan indePendensi auditorAudit Umum atas Laporan Keuangan PT Jasa Marga (Persero)
Tbk. Tahun Buku 2013 dilakukan oleh Auditor Independen yang
sama dengan audit atas Laporan Keuangan Tahun Buku 2012,
yaitu Kantor Akuntan Publik Aryanto (KAP) Amir Yusuf, Mawar dan
Saptoto (AAJ).
Audit oleh KAP AAJ pada tahun buku 2012 merupakan audit
yang pertama kali. Dengan demikian, maka sebagaimana yang
diatur pada pasal 4 Undang-Undang Republik Indonesia No. 5
tahun 2011 tentang Akuntan Publik, khususnya terkait dengan
Pembatasan Pemberian Jasa Audit oleh Akuntan Publik dan/
atau KAP atas informasi keuangan historis suatu klien untuk
beberapa tahun buku yang berturut-turut, KAP AAJ masih dapat
ditunjuk kembali untuk melakukan audit atas Laporan Keuangan
Tahun Buku 2013. Penunjukan kembali KAP AAJ dimaksud telah
dilakukan melalui proses Penunjukan Langsung dengan Negosiasi
Harga, dan telah disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS) Tahunan pada tanggal 29 April 2013.
Komite Audit telah melakukan pembahasan dengan Saptoto,
Signing Partner KAP AAJ, yang bertanggung jawab untuk
memberikan pendapat atas kewajaran penyajian Laporan
Keuangan Konsolidasian dan Catatan Atas Laporan Keuangan
Konsolidasian sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan
(SAK) di Indonesia, serta pendapat mereka mengenai efektivitas
pengendalian internal atas pelaporan keuangan, kualitas dan
akseptabilitas standar akuntansi keuangan yang diterapkan
oleh Perseroan. Penelaahan dan pembahasan yang dilakukan
oleh Komite Audit juga mencakup semua hal yang menurut
standar auditing, Peraturan OJK dan peraturan lainnya mengenai
komunikasi dengan Komite Audit, harus didiskusikan dengan
Komite Audit. Selain itu, Komite Audit juga telah mendiskusikan
mengenai Independensi KAP terhadap Manajemen Perseroan
dan terhadap Perseroan sendiri. Selama tahun buku 2013 tidak
terdapat penugasan non audit kepada KAP AAJ dan Komite Audit
telah menerima surat dari KAP AAJ yang memberikan penjelasan
mengenai independensi mereka.
Penugasan audit lainnYa• KomiteAudittelahmenelaahLaporanManajemendan
Laporan KAP AAJ mengenai efektivitas pengendalian internal
atas pelaporan keuangan Perseroan dan Evaluasi Kinerja
Perseroan. Komite Audit juga telah membahas dengan
Manajemen dan KAP kelemahan-kelemahan penting yang
ditemukan dalam proses evaluasi dan proses audit, serta
rencana Manajemen untuk memperbaiki kelemahan-
kelemahan pengendalian internal atas pelaporan keuangan
dan kinerja Perseroan tersebut.
• KomiteAudittelahmembahasdenganInternalAudit
Perseroan dan KAP AAJ mengenai seluruh lingkup dan rencana
audit mereka. Komite Audit juga telah mengadakan rapat-
rapat dengan Internal Auditor dan KAP AAJ tanpa kehadiran
Manajemen untuk membahas hasil audit dan hasil evaluasi
KAP terhadap pengendalian internal serta kualitas pelaporan
keuangan secara keseluruhan.
Komite Audit juga telah menelaah dan membahas Laporan
Kengan Konsolidasian dan Catatan Atas Lapoiran Keuangan
Konsolidasian dengan Manajemen Perseroan. Pembahasan
dimaksud mencakup kualitas dan akseptabilitas standar akuntansi
keuangan yang diterapkan Perseroan, kelayakan accounting
judgement dan kecukupan pengungkapannya dalam laporan
keuangan konsolidasian.
Manajemen telah menginformasikan kepada Komite Audit bahwa
Laporan Keuangan Konsolidasian dimaksud di atas:
1. merupakan tanggung jawab Manajemen dan telah disajikan
secara objektif dengan penuh integritas; dan
2. telah disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan
yang berlaku di Indonesia.
Berdasarkan hasil pembahasan-pembahasan tersebut di atas,
maka Laporan Keuangan Konsolidasian dan Catatan Atas Laporan
Konsolidasian tahun buku 2013, yang merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari Annual Report 2013 serta evaluasi terhadap
efektivitas pengendalian internal atas pelaporan keuangan
perusahaan, layak dan dapat disertakan dalam Annual Report
2013 Jasa Marga untuk mendapatkan persetujuan RUPS Tahunan
tahun buku 2013.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
216
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto, Ketua
Menjadi Ketua Komite Audit Jasa Marga sejak Januari 2010. Saat ini juga menjabat sebagai
Komisaris Independen Jasa Marga. Profil dapat dilihat di bagian Profil Dewan Komisaris.
Rustam Wahjudi, Anggota
• BergabungdenganKomiteAuditJasaMargasejaktahun2011.
• MeraihgelarSarjanaAkuntansi(S1)dariInstitutIlmuKeuanganDepartemenKeuanganpada
tahun 1981.
• MulaiberkarirdiBPKP(BadanPengawasanKeuangandanPembangunan)padatahun1975.
Beberapa jabatan penting di BPKP yang pernah dijabat sebelumnya diantaranya adalah
Direktur Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah Wilayah II pada BPKP Pusat (2008-
2010), Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Riau (2005-2008), Kepala Bagian Tata Usaha pada
Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur (2004-2005), Kepala Sub Direktorat Pengawasan
Produksi dan SDA pada BPKP Pusat (2002-2004), Kepala Sub Direktorat Pengawasan
Perminyakan pada BPKP Pusat (2000-2002), Kepala Bidang Pengawasan BUMN/BUMD pada
Perwakilan BPKP NAD (1998-2000), Kepala Seksi Pengawasan Agraris pada Perwakilan BPKP
Jawa Timur (1995-1997) dan Kepala Seksi Perencanaan, Analisa dan Evaluasi pada Perwakilan
BPKP Provinsi Maluku (1990-1995).
• Usiaper31Desember2013adalah61tahun.
Agita Widjajanto, Anggota
• BergabungdenganKomiteAuditJasaMargasejaktahun2011.
• MeraihgelarInsinyurTeknikSipildariInstitutTeknologiBandungpadatahun1995dangelar
Master dalam Bidang Teknik Terowongan dari International Institute for Infrastructures,
Hydraulic and Environmental Engineering (IHE) Delft, Netherlands pada tahun 2001.
• SaatinijugamenjabatsebagaiKepalaBidangPengembanganPolaInvestasi,Pusat
Pembinaan Sumber Daya Investasi, Badan Pembinaan Konstruksi, Kementerian Pekerjaan
Umum. Sebelumnya pernah menjadi Kepala Sub Bidang Pengendalian Investasi, Bidang
Investasi, Sekretariat BPJT, Departemen Pekerjaan Umum (2005-2011). Sejak 2005 aktif dalam
berbagai kepanitiaan tender, kelompok kerja, proyek, task force, dan lain-lain di Kementerian
Pekerjaan Umum diantaranya Badan Pembinaan Konstruksi BPJT dan Direktorat Jenderal
Bina Marga, baik sebagai anggota, counterpart, maupun sebagai narasumber. Menerima
beberapa penghargaan diantaranya Satya Lancana Karya Satya X Tahun dari Pemerintah
(2008) dan Singapore Cooperation Programme Training Awards (SCPTA) pada Lee Kuan Yew
School of Public Policy and Civil Service College International, Singapore (2006).
• Usiaper31Desember2013adalah42tahun.
Profil Komite audit

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
217Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Komite inVestasi dan risiKo usaHaKomite Invetasi dan Risiko Usaha Perseroan ditetapkan dengan
Keputusan Dewan Komisaris No. KEP-00030/I/2012 tanggal 20
Februari 2012. Pemberhentian Komite Investasi dan Risiko Usaha
dapat dilakukan apabila apabila yang bersangkutan berakhir masa
jabatan keanggotaannya dan berdasarkan keputusan Dewan
Komisaris, diberhentikan karena tidak memenuhi kinerja yang
telah ditetapkan dan/atau tidak kompeten dalam menjalankan
tugasnya.
Susunan anggota Komite Investasi dan Risiko Usaha terdiri dari
1 (satu) orang Ketua Komite merangkap sebagai anggota dan 2
(dua) orang anggota Komite.
Susunan keanggotaan Komite Investasi dan Risiko Usaha
Perseroan adalah sebagai berikut:
KomPosisi KomiTe invesTasi Dan risiKo usaHa Jasa marGa
Ibnu Purna Ketua
Nasikhin Ahsanto Anggota
Eduard T. Pauner Anggota
Seluruh Anggota Komite Investasi dan Risiko Usaha Jasa Marga memiliki integritas, kompetensi dan reputasi yang baik.
dasar Hukum Pembentukan Komite investasi dan risiko usahaKomite Investasi dan Risiko Usaha Perseroan dibentuk berdasarkan
peraturan-peraturan/perundangan sebagai berikut:
1. Undang Undang Republik Indonesia No. 19 tahun 2003 tentang
Badan Usaha Milik Negara.
2. Undang Undang Republik Indonesia No. 40 tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas.
3. Keputusan Dewan Komisaris PT Jasa Marga (Persero) Tbk. No.
Kep-OO94/VIII/2010 tentang Penetapan Pembentukan Komite
Investasi dan Risiko Usaha Perusahaan Perseroan PT Jasa Marga
(Persero) Tbk.
tugas dan tanggung Jawab Komite investasi dan risiko usahaKomite Investasi dan Risiko Usaha bertanggung jawab kepada
Dewan Komisaris dan membantu Dewan Komisaris dalam
pelaksanaan tugasnya agar pengelolaan Perseroan dapat
berlangsung dengan efisien dan efektif melalui sistem dan
pelaksanaan pengawasan yang kompeten dan independen.
Berdasarkan Piagam Komite Investasi dan Risiko Usaha, tugas dan
tanggung jawab Komite Investasi dan Risiko Usaha adalah:
1. Melakukan evaluasi atas perencanaan investasi jangka panjang
dan jangka pendek yang tersebut dalam RJPP dan RKAP
Perseroan dan menyampaikan hasil evaluasinya kepada Dewan
Komisaris sebagai masukan dalam membahas penyusunan dan
atau review RJPP, serta dalam membahas usulan RKAP Tahunan
yang diajukan oleh Direksi.
2. Melakukan evaluasi atas pelaksanaan investasi, kebijakan
dan strategi investasi dan manajemen risiko yang ada
dan memberikan masukan dalam rangka mereview dan
menetapkan kebijakan dan strategi investasi dan risiko usaha
yang baru.
3. Menyiapkan bahan, informasi, materi, analisis dan kajian
terkait dengan pelaksanaan investasi dan manajemen risiko,
dalam rangka menekan dan atau menghindarkan Perseroan
dari terjadinya cost overrun dan meningkatkan efisiensi dan
efektivitas di bidang investasi jalan tol dan non tol.
4. Masukan dan kajian tentang kelayakan investasi jalan tol dan
non tol serta risikonya, terkait dengan ketepatan proyeksi
volume trafik, pembebasan lahan, rekayasa pembiayaannya
dan ketepatan penggunaan teknologi dan inovasinya serta
value engineering.
5. Menyusun program kerja tahunan Komite Investasi dan Risiko
Usaha untuk mendapatkan persetujuan Dewan Komisaris dan
membuat laporan periodik untuk disampaikan dan di evaluasi
oleh Dewan Komisaris.
6. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Dewan Komisaris.
7. Dalam melaksanakan tugas Komite Investasi dan Risiko Usaha
melapor dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris.
independensi Komite investasi dan risiko usaha Komite Investasi dan Risiko Usaha menjalankan tugas dan
tanggung jawabnya secara independen dan profesional sesuai
dengan peraturan perundang undangan. Komite Investasi
dan Risiko Usaha diketuai oleh salah seorang Komisaris dan
anggotanya terdiri dari profesional dengan latar belakang sesuai
dengan bidang industri Perseroan.
Independensi anggota Komite Investasi dan Risiko Usaha
tercermin dalam tabel dengan aspek sebagai berikut:

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
218
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
rapat Komite investasi dan risiko usahaKomite Investasi dan Risiko Usaha melakukan rapat koordinasi
secara bekala. Dalam pelaksanaan rapat Komite Investasi
dan Risiko Usaha dapat mengundang Manajemen Perseroan
untuk memberikan informasi yang diperlukan.
Keputusan Rapat Komite Investasi dan Risiko Usaha
diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam
hal keputusan musyawarah mufakat tidak tercapai maka
keputusan diambil berdasarkan pemungutan suara setuju
inDePenDensi anGGoTa KomiTe invesTasi Dan risiKo usaHa
Aspek Independensi Ibnu Purna Nasikhin Ahsanto Eduard T. Pauner
Tidak memiliki hubungan keuangan dengan Dewan Komisaris dan Direksi
✓ ✓ ✓
Tidak memiliki hubungan kepengurusan di Jasa Marga, anak perusahaan maupun perusahaan afiliasi
✓ ✓ ✓
Tidak memiliki hubungan kepemilikan saham di Jasa Marga
✓ ✓ ✓
Tidak memiliki hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi dan/atau sesama anggota Komite Audit
✓ ✓ ✓
Tidak menjabat sebagai pengurus partai politik, pejabat pemerintah daerah
✓ ✓ ✓
terbanyak. Apabila suara setuju dan tidak setuju berimbang
maka usulan dianggap ditolak.
Selama tahun 2013, Komite Investasi dan Risiko Usaha (KIRU)
telah menyelenggarakan rapat berupa Rapat Internal KIRU,
Rapat KIRU dengan Dewan Komisaris, Rapat KIRU dengan
Manajemen terkait Jasa Marga, Peninjauan Lapangan dan
Rapat KIRU dengan pihak eksternal dengan total rapat
sebanyak 62 kali. Tingkat kehadiran anggota Komite Investasi
dan Risiko Usaha adalah sebagai berikut:
KeHaDiran anGGoTa KomiTe invesTasi Dan risiKo usaHa Dalam raPaT KomiTe invesTasi Dan risiKo usaHa Dan KeGiaTan-KeGiaTan KomiTe invesTasi Dan risiKo usaHa TaHun 2013
Nama Kehadiran dalam Rapat(kali)
Persentase(%)
Ibnu Purna 35 56
Nasikhin Ahsanto 0 0
Eduard T. Pauner 38 61
Catatan:• EduardT.PaunermenjabatsebagaiKomiteInvestasidanRisikoUsahasejak01Maret2013danmulairapattanggal14Maret2013.• NasikhinAhsantomenjabatsebagaianggotaKomiteInvestasidanRisikoUsahasejak01Februari2014.• KetidakhadiranAnggotaKomiteAuditpadarapatdisebabkanyangbersangkutansedangmelakukantugasdiluarkotaataumenghadiriacara/rapat
kedinasan penting yang tidak dapat diwakilkan.
Keputusan yang diambil dalam rapat Komite Investasi dan
Risiko Usaha Jasa Marga telah dicatat dan didokumentasikan
dengan baik dalam risalah rapat Komite Investasi dan Risiko
Usaha. Risalah rapat di tandangani oleh ketua rapat dan
didistribusikan kepada semua anggota Komite Investasi
dan Risiko Usaha yang menghadiri rapat maupun tidak.
Perbedaan pendapat (disenting opinion) yang terjadi dalam
rapat akan dicantumkan dalam risalah rapat disertai alasan
mengenai perbedaan pendapat.
remunerasi Komite investasi dan risiko usahaAnggota Komite Investasi dan Risiko Usaha yang bukan
anggota Dewan Komisaris memperoleh remunerasi yang
terdiri dari honorarium sebesar Rp9.000.000 per bulan.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
219Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Dalam melaksanakan tugas pemantauannya, Komite Investasi
dan Resiko Usaha (KIRU) menyusun program kerja secara tahunan
yang dijabarkan berdasarkan tugas pokok KIRU yang tercantum di
dalam Piagam Komite Investasi dan Risiko Usaha.
Selama tahun 2013, KIRU melaksanakan berbagai program dan
kegiatan seperti analisis dan kajian terkait dengan pelaksanaan
investasi dan manajemen risiko; review terhadap kajian kelayakan
investasi; evaluasi pelaksanaan, kebijakan, dan strategi investasi;
pemantauan kebijakan dan pelaksanaan pengelolaan risiko;
evaluasi sistem dan model pengelolaan risiko; serta penugasan
lain dari Dewan Komisaris.
Berdasarkan hasil pelaksanaan program dan kegiatan sepanjang
tahun 2013 tersebut, KIRU memberikan saran-saran perbaikan
di bidang investasi, pemenuhan standar mutu pelayanan dan
pengelolaan risiko. Pokok-pokok saran perbaikan tersebut
diantaranya adalah sebagai berikut:
Di bidang investasi tol, KIRU memberikan rekomendasi terkait
percepatan penyelesaian ruas-ruas jalan tol baru, salah satunya
dengan meningkatkan intensitas dan efektifitas koordinasi serta
komunikasi dengan pihak-pihak terkait untuk mempercepat
pembebasan lahan. Dalam hal investasi non tol, KIRU memberikan
saran terkait kebijakan dan strategi investasi usaha lain, termasuk
diantaranya mengenai metode lelang beauty contest, re-focusing
pada bisnis inti, review perjanjian dengan mitra, serta optimalisasi
pemanfaatan lahan kelola.
Di bidang pemenuhan standar mutu pelayanan, KIRU
memberikan rekomendasi terkait penyempurnaan aspek-
aspek dalam Pedoman Pengukuran Standar Pelayanan
Minimal, diantaranya penanganan jalan berlubang, mekanisme
pengawasan terhadap pelaksanaan SOP Pemenuhan SPM dan
mekanisme pelaporan; dan perbaikan sistem pemeliharaan jalan
tol dan penanganan kondisi jalan.
Di bidang pengelolaan risiko, KIRU memberikan rekomendasi
terkait penyempurnaan daftar risiko korporat tahun 2014 dalam
hal risiko-risiko yang berpengaruh terhadap pencapaian sasaran
strategis Perseroan; penyempurnaan sistem pemantauan dan
pengendalian Direksi terhadap pencapaian sasaran strategis
Perseroan berbasis manajemen risiko untuk membentuk sistem
peringatan dini terhadap kejadian risiko dan penanganan risiko;
serta perbaikan praktik dan proses pengelolaan risiko agar
kualitas dan kedalaman penilaian risiko dapat ditingkatkan.
laPoran PelaKsanaan tugas Komite inVestasi dan risiKo usaHa
Jakarta, Februari 2014
Komite Investasi dan Risiko Usaha
ibnu Purna Ketua

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
220
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Ibnu Purna, Ketua
Menjadi Ketua Komite Investasi dan Risiko Usaha Jasa Marga sejak Februari 2012. Saat ini
juga menjabat sebagai Anggota Dewan Komisaris Jasa Marga. Profil dapat dilihat di bagian
Profil Dewan Komisaris.
Nasikhin Ahsanto, Anggota
• BergabungdenganKomiteInvestasidanRisikoUsahaJasaMargasejaktahun2014.
• MeraihgelarS1AkuntansidariUniversitasGadjahMadapadatahun2003.
• Sejaktahun2001,aktifberperandalamberbagaistudidankajiandidaerah-daerahdi
Indonesia yang diselenggarakan berbagai instansi, diantaranya BPJT (Badan Pengatur
Jalan Tol), Kementerian Pekerjaan Umum, Badan Intelijen & Keamanan Mabes Polri,
Kementerian Perhubungan, Kementerian Negara Perumahan Rakyat, Bank Indonesia,
beberapa Pemerintah Daerah, PT Pelindo, Kementerian ESDM (Energi dan Sumber Daya
Mineral), dan lain-lain.
• Usiaper31Desember2013adalah35tahun.
Eduard T. Pauner, Anggota
• BergabungdenganKomiteInvestasidanRisikoUsahaJasaMargasejak01Maret2013.
• MenyelesaikanpendidikanS1TeknikSipilpadatahun1977dariInstitutTeknologi
Bandung dan S2 Teknik Manajemen Proyek pada tahun 2002 dari Universitas Indonesia.
• SaatinijugamerupakanStafPengajarManajemenRisikoProgramPascaSarjana
Universitas Parahyangan Bandung dan Program Pasca Sarjana ITS (2012-sekarang).
Merupakan pemegang lisensi Certified Risk Management Professional dari Lembaga
Sertifikasi Profesi Manajemen Risiko. Sebelumnya Beliau pernah menjabat sebagai
Direktur Sistem Jaringan Prasarana Dit.Jen. Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum
(2003-2005), Anggota Komite Risiko PT Hutama Karya (Persero) (2006-2010), Anggota
Komite Audit PT Brantas Abipraya (Persero) (2008-2012), Komite Pemantau Manajemen
Risiko PT Brantas Abipraya (Persero) (2012).
• Usiaper31Desember2013adalah60tahun.
Profil Komite investasi dan risiko usaha

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
221Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Komite remunerasi dan nominasiSaat ini Perseroan belum memiliki Komite Remunerasi dan
Nominasi. Namun Perseroan memiliki sistem dan prosedur dalam
penetapan remunerasi yang akan diberlakukan di Perseroan
dengan mengacu kepada peraturan yang berlaku, yaitu Peraturan
Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. PER-02/MBU/2009
tanggal 27 April 2009 tentang Pedoman Penghasilan Direksi,
Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara.
Kajian mengenai remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi
dilakukan oleh DIvisi Human Capital Services yang hasilnya dibahas
dalam Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi untuk
kemudian disepakati dan diusulkan dalam RUPS.
Agar sistem remunerasi Perseroan dapat mengikuti praktik terbaik
dalam sistem remunerasi dalam industrinya, Perseroan juga
menggunakan konsultan independen.
Dalam nominasi calon Direksi, Dewan Komisaris mengusulkan
kepada Pemegang Saham Seri A Dwiwarna pejabat satu level di
bawah Direksi berdasarkan hasil assessment, kinerja dan integritas
untuk mengikuti fit and proper test yang diselenggarakan oleh
Pemegang Saham seri A Dwiwarna. Pemegang Saham Seri A
Dwiwarna, sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan mengusulkan
calon-calon Direksi untuk mendapat persetujuan RUPS.
Sedangkan untuk pemilihan Pengurus Anak Perusahaan dalam
hal prosedur pengangkatan anggota Direksi dan Dewan Komisaris
anak perusahaan Direksi mengacu pada Peraturan Menteri
Negara BUMN No. PER-03/MBU/2012 dengan prinsip dasar yang
berlandaskan pada prinsip-prinsip good corporate governance
yaitu profesionalisme, transparansi, kemandirian, akuntabilitas,
pertanggungjawaban dan kewajaran.
Komite tata Kelola PerusaHaanSaat ini Perseroan belum memiliki Komite Tata Kelola Perusahaan.
Namun demikian, Dewan Komisaris secara aktif melakukan
pengawasan terhadap implementasi GCG di Perseroan. Selain itu,
secara berkala Perseroan melakukan assessment yang dilakukan
oleh pihak independen untuk memastikan bahwa penerapan
tata kelola perusahaan telah dilakukan dengan baik sesuai aturan
yang berlaku.
seKretaris deWan KomisarisDewan Komisaris memiliki Sekretaris Dewan Komisaris untuk
mendukung pelaksanaan tugas kesekretariatan Dewan Komisaris.
Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. KEP-
00020/I/2012 tanggal 10 Februari 2012 tentang Pengisian Personil
Struktur Organisasi Sekretariat Dewan Komisaris PT Jasa Marga
(Persero) Tbk., telah ditetapkan sebagai berikut:
1. Sekretaris Dewan Komisaris untuk masa jabatan 5 (lima)
tahun.
2. Staf Bidang Penyelenggaraan Rapat Dewan Komisaris.
3. Staf bidang Kerumahtangaan Sekretariat Dewan Komisaris,
Juru Tata Usaha Dokumentasi dan Kearsipan.
Tugas Sekretaris Dewan Komisaris adalah untuk membantu
Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan
Dewan Komisaris. Secara rinci fungsi Sekretaris Dewan Komisaris
antara lain:
1. Menyusun program/agenda tahunan/triwulanan kegiatan
Dewan Komisaris sesuai keputusan rapat Dewan Komisaris.
2. Menyusun mekanisme pelaksanaan kegiatan kesekretariatan
agar kegiatan Dewan Komisaris berjalan lancar.
3. Menyelenggarakan kegiatan administrasi kesekretariatan di
lingkungan Dewan Komisaris.
4. Menyelenggarakan Rapat Dewan Komisaris dan rapat/
pertemuan antara Dewan Komisaris dengan Pemegang
Saham, Direksi maupun pihak-pihak terkait lainnya.
5. Menyediakan data/informasi yang diperlukan oleh Dewan
Komisaris dan Komite-komite dalam Dewan Komisaris.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
222
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
seKretaris PerusaHaan
Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary) memiliki
peranan penting untuk memastikan aspek keterbukaan
dari Perusahaan. Dalam struktur organisasi Perusahaan,
Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab secara langsung
kepada Direktur Utama. Tugas dan tanggung jawab pokok
Sekretaris Perusahaan meliputi komunikasi internal dan
eksternal, hubungan investor dan kesekretariatan pimpinan
perusahaan. Keberadaan Sekretaris Perusahaan sesuai dengan
Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.4 tentang Pembentukan
Sekretaris Perusahaan yang pada dasarnya adalah dalam
rangka meningkatkan pelayanan kepada investor bagi
perusahaan publik.
struktur organisasi Corporate secretaryBerdasarkan Keputusan Direksi Nomor 41/KPTS/2013 tanggal
01 Maret 2013 tentang Struktur Organisasi PT Jasa Marga
(Persero) Tbk., Unit Corporate Secretary terdiri atas beberapa
bagian sebagai berikut:
1. Corporate Compliance.
2. Investor Relations.
3. Corporate Communication.
4. Corporate Relations.
Tugas Sekretaris Perusahaan adalah:
• Mengelolainformasiyangberkaitandenganlingkungan
bisnis dan menjalin hubungan baik antara Perseroan
dengan para pihak lembaga penunjang industri pasar
modal dan regulator pasar modal.
• MemastikanPerseroanmenjalankanprinsipGCGserta
mematuhi ketentuan peraturan perundangan yang
berlaku.
TaBel KomPosisi Dewan Komisaris Jasa marGa
• MenyelenggarakankegiatanRUPSPerseroan.
• MenyelenggarakankegiatankomunikasiantaraDireksi
/ Manajemen dengan stakeholders dalam rangka
membangun citra Perseroan.
• Menyelenggarakankegiatankesekretariatanpengurus
Perseroan serta memfasilitasi hubungan Perseroan/
pimpinan dengan para stakeholders.
Pelaksanaan tugas sekretaris PerusahaanBeberapa kegiatan yang dilakukan oleh Sekretaris Perusahaan
sepanjang tahun 2013 adalah sebagai berikut:
1. Penyelenggaraan RUPS Tahunan sebanyak 1 kali.
2. Penyelenggaraan kegiatan terkait
investor relations:
a. Public Expose sebanyak 1 kali.
b. Site Visit sebanyak 4 kali.
c. Non Deal Roadshow sebanyak 1 kali.
d. Investor Conference sebanyak
4 kali.
3. Penyelenggaraan kegiatan terkait
komunikasi perusahaan meliputi:
a. Konferensi Pers sebanyak 10 kali.
b. Press Release sebanyak 21 kali.
c. Media Visit sebanyak 2 kali.
d. Advertorial sebanyak 18 kali.
e. Talkshow televisi dan radio sebanyak 4 kali.
f. Iklan display sebanyak 33 kali.
4. Penyelenggaraan kegiatan terkait
stakeholders meliputi:
a. Temu Pelanggan Jalan Tol.
b. Survey persepsi stakeholder.
c. Komunikasi dan koordinasi dengan Kementerian
Negara BUMN, Kementerian Keuangan, Bapepam-LK,
dan Pemerintah Daerah.
sTruKTur orGanisasi corPoraTe secreTary
CorporateCompliance
Investor Relations
Corporate Communication
Corporate Relations
Corporate Secretary

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
223Menuju Pertumbuhan Berikutnya
5. Penyelenggaraan kegiatan rapat-rapat Direksi serta Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi.
6. Penyelenggaraan kegiatan GCG: Self-assessment GCG.
7. Pelaksanaan koordinasi dan sosialisasi kebijakan Direksi dan kegiatan internal korporat.
riwayat Jabatan sekretaris PerusahaanAdapun riwayat jabatan singkat David Wijayatno di Perseroan dalam 10 tahun terakhir adalah sebagai berikut:
riwayaT JaBaTan sinGKaT seKreTaris PerusaHaan
No. Nama Jabatan Satuan Kerja Terhitung Mulai Tanggal
1. Sekretaris Perusahaan Sekretaris Perusahaan 03-09-2012
2. Pimpinan Proyek Bisnis Pengembangan Properti JORR 2, BORR, Semarang-Solo dan Surabaya-Mojokerto
Proyek Bisnis Pengembangan Properti Koridor Jakarta Outer Ring Road, Semarang-Solo dan Surabaya-Mojokerto
03-05-2010
3. Staf Utama Bidang Pengembangan Jalan Tol Divisi Pengembangan Jalan Tol 15-08-2008
4. Staf Utama Bidang Manajemen Operasi Divisi Manajemen Operasi 12-05-2008
5. Kepala Cabang Cawang-Tomang-Cengkareng Cabang Cawang-Tomang-Cengkareng 29-09-2006
6. Kepala Cabang Semarang Cabang Semarang 30-06-2006
7. Kepala Bagian Pelayanan dan Pemeliharaan Cabang Padaleunyi-Citarum
Cabang Padaleunyi-Citarum 04-12-2002
Profil Corporate secretary
David Wijayatno
• BergabungdenganJasaMargasejaktahun1988.MenjabatsebagaiCorporateSecretary
berdasarkan Surat Keputusan No. 102/AA.P-6a/2012 tanggal 03 September 2012.
• MenyelesaikanpendidikanS1TeknikSipilS1TeknikSipilTransportasidariUniversitas
Gadjah Mada Yogyakarta pada tahun 1986.
• SebelumnyamenempatiberbagaiposisikuncidiJasaMargadiantaranyaPemimpinProyek
Bisnis Pengembangan Properti JORR 2, BORR, Semarang-Solo dan Surabaya-Mojokerto
(2010-2012) dan Kepala Cabang Cawang-Tomang-Cengkareng (2006-2008)
• Usiaper31Desember2013adalah54tahun.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
224
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Pt Jasa marga (Persero) tbk. Laporan Tahunan 2013
unit internal audit
Fungsi Audit Internal di Jasa Marga dijalankan oleh Unit
Internal Audit (IA). Di dalam melaksanakan perannya, Unit
Internal Audit selalu diposisikan sebagai mitra strategis yang
dapat dipercaya oleh manajemen, bekerja secara profesional,
obyektif, dan independen.
Unit Internal Audit membantu Direktur Utama dalam
melaksanakan audit internal Perseroan dalam menilai sistem
pengendalian internal, pengelolaan risiko, dan proses tata
kelola perusahaan serta memberikan saran perbaikan.
Sistem Pengendalian Internal yang diterapkan oleh Perseroan
merupakan proses yang integral pada tindakan dan kegiatan
yang dilakukan secara terus-menerus oleh pimpinan dan
seluruh karyawan untuk memberikan keyakinan memadai
atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan
yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan,
pengamanan aset Perseroan dan ketaatan terhadap peraturan
perundang-undangan.
Djoko Dwijono
• BergabungdenganJasaMargasejaktahun1986.MenjabatsebagaiHeadofInternalAudit
sejak tahun 2008 berdasarkan Keputusan Direksi No. 054/AA.P-6a/2008 tanggal 15 Agustus
2008.
• MenyelesaikanpendidikanS1TeknikSipildariInstitutTeknologiBandungpadatahun1986
dan S2 Engineering dari University of Melbourne Australia pada tahun 1994.
• SebelumnyamenempatiberbagaiposisikuncidiJasaMargadiantaranyaKepalaDivisi
Pengembangan Usaha Lain (2006-2008), serta Kepala Divisi Perencanaan Perusahaan, Sistem
Informasi dan Pengembangan Teknologi (1999-2006).
• Usiaper31Desember2013adalah54tahun.
Profil Head of internal audit
Kualifikasi unit internal auditDJumlah Personil Internal Audit pada akhir tahun 2013
berjumlah 17 orang dengan 7 orang diantaranya memiliki
kualifikasi Qualified Internal Auditor (QIA).
Unit Internal Audit Jumlah
Head of Internal Audit 1
Auditor 10
Sekretariat 6
Total 17

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
225Menuju Pertumbuhan Berikutnya
struktur dan Kedudukan unit internal auditSebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam bahwa Internal
Audit merupakan Unit yang Independen terhadap unit-unit yang
lain dan secara langsung bertanggung jawab kepada Direktur
Utama.
HEAD OF INTERNAL AUDIT
GROUP OFAUDITORS DEPARTEMEN
PROGRAM PLANNINGAND CONTROLLING
DEPARTEMENINTERNAL MANAGEMENT
SEKSIINTERNAL ADMINISTRATION
SEKSIPROGRAM CONTROLLING
SEKSIAUDIT RESULTS
sTruKTur orGanisasi inTernal auDiT
Organisasi Internal Audit ditetapkan dalam Keputusan Direksi No.
41/KPTS/2013 tentang Struktur Organisasi PT Jasa Marga (Persero)
Tbk.
Pengangkatan dan Pemberhentian internal auditInternal Audit dipimpin oleh seorang Head of Internal Audit yang
diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama atas persetujuan
Dewan Komisaris. Head of Internal Audit dibantu oleh AVP
Program Planning & Controlling dan AVP Internal Management
serta Group of Auditors.
Pengembangan Kompetensi sumber daya manusia internal audit dan sertifikasi Profesi audit Perseroan senantiasa melakukan program peningkatan
kompetensi personil Internal Audit dengan melakukan program
pengembangan kompetensi auditor secara sistematis dan
berjenjang. Secara umum kebijakan pengembangan kompetensi
pada tahun 2013 ditempuh dengan 2 (dua) cara, yaitu:
1. Pengembangan kompetensi pada lembaga eksternal
2. Pengembangan kompetensi secara internal.
Pengembangan kompetensi pada lembaga eksternal dilakukan
melalui formal dalam bentuk kursus atau seminar/lokakarya yang
berkaitan dengan masalah audit baik yang dilaksanakan oleh
Perseroan maupun Lembaga pendidikan eksternal lainnya.
PelaTiHan auDiT selama TaHun 2013
Nama Pelatihan Penyelenggara Jumlah Peserta
Pelatihan Sertifikasi QIA YPIA 4 orang
Seminar & Musyawarah FK SPI FK SPI BUMN 6 orang
Seminar Nasional Internal Audit YPIA/PAII 11 orang
Pelatihan Penulisan Laporan Internal Audit yang Efektif YPIA 11 orang
Seminar Penundaan Transaksi Bisnis Media BUMN 2 orang
Workshop Audit Anti Korupsi BUMN Track 2 orang
Workshop Gratifikasi KPK 2 orang
Simposium Nasional Penerapan COSO 2013 dan ERM BPK 2 orang

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
226
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Pedoman Kerja internal auditDalam melaksanakan tugasnya, Unit Internal Audit
berpedoman pada Piagam Audit Internal dan Manual
Audit Internal, Program Kerja Audit Tahunan (PKAT) dan
menggunakan pendekatan Risk-Based Audit Planning
(Perencanaan Audit Berbasis Risiko).
Piagam Audit Internal dan Manual Audit Internal ditetapkan
berdasarkan Keputusan Direksi No. 59/KPTS/2013 tanggal
28 Maret 2013. Selain sebagai pedoman kerja, Piagam
Audit Internal dan Manual Audit Internal juga berperan
dalam penguatan peran dan tanggung jawab serta dasar
keberadaan dan pelaksanaan tugas-tugas pengawasan bagi
Internal Audit. Oleh karena itu, Piagam Audit Internal dan
Manual Audit Internal juga disebarluaskan agar diketahui
oleh seluruh karyawan dan pihak lain yang terkait sehingga
terjalin saling pengertian dan kerja sama yang baik dalam
mewujudkan Visi, Misi, dan Tujuan Perseroan. Piagam Audit
Internal dan Manual Audit Internal telah dimiliki sejak 1
Maret 2003 dan pada tanggal 28 Mei 2009 dan tanggal 28
Maret 2013, telah dilakukan revisi sesuai dengan peraturan
Bapepam-LK yang berlaku. Secara berkala, Piagam Audit
Internal dan Manual Audit Internal dikaji ulang dan
disempurnakan sesuai dengan perkembangan peraturan
yang berlaku.
Secara garis besar Piagam Audit Internal dan Manual Audit
Internal memuat:
1. Definisi Audit Internal.
2. Struktur dan Kedudukan Internal Audit.
3. Peran dan Fungsi Internal Audit.
4. Wewenang Internal Audit.
5. Kode Etik Auditor Internal Audit.
6. Persyaratan Auditor Internal Audit.
7. Pertanggungjawaban Internal Audit.
8. Larangan Perangkapan Tugas.
Kode etik auditor internalDalam pelaksanaan fungsi dan tugasnya, selain mematuhi
Code of Conduct Perseroan yang berlaku secara umum,
Internal Audit juga memiliki Kode Etik Auditor yang tercantum
di dalam Internal Audit Charter, yaitu:
1. Auditor Internal harus menunjukkan kejujuran,
objektivitas, dan kesungguhan dalam melaksanakan tugas
dan memenuhi tanggung jawab profesinya.
2. Auditor Internal harus menunjukkan loyalitas terhadap
organisasinya atau terhadap pihak yang dilayani.
3. Auditor Internal tidak boleh secara sadar terlibat dalam
tindakan atau kegiatan yang dapat mendiskreditkan
profesi audit internal atau mendiskreditkan organisasinya.
4. Auditor Internal harus menahan diri dari kegiatan-
kegiatan yang dapat menimbulkan konflik dengan
kepentingan organisasinya atau kegiatan-kegiatan
yang dapat menimbulkan prasangka, yang meragukan
kemampuannya untuk dapat melaksanakan tugas dan
memenuhi tanggung jawab profesinya secara obyektif.
5. Auditor internal tidak boleh menerima sesuatu dalam
bentuk apapun dari karyawan, klien, pelanggan, pemasok
ataupun mitra bisnis organisasinya yang dapat atau patut
diduga dapat mempengaruhi pertimbangan profesinya.
6. Auditor Internal hanya melakukan jasa-jasa yang
dapat diselesaikan dengan menggunakan kompetensi
profesional yang dimilikinya.
7. Auditor Internal harus mengusahakan berbagai upaya
agar senantiasa memenuhi Standar Profesi Internal Audit.
8. Auditor Internal harus bersikap hati-hati dan bijaksana
dalam menggunakan informasi yang diperoleh dalam
pelaksanakan tugasnya.
9. Kecuali disyaratkan dalam ketentuan peraturan
perundang-undangan, anggaran dasar dan/atau peraturan
Perseroan, Auditor Internal harus merahasiakan informasi
yang diperoleh sewaktu melaksanakan tugasnya.
10. Dalam melaksanakan tugasnya, Auditor Internal harus
mengungkapkan semua fakta-fakta penting yang
diketahuinya.
11. Auditor Internal harus senantiasa meningkatkan
kompetensi serta efektifitasnya dan kualitas pelaksanaan
tugasnya.
tugas dan tanggung Jawab internal auditInternal Audit berperan memastikan dan memberikan
konsultansi yang independen dan obyektif bagi manajemen
sehingga dapat mendorong penciptaan nilai tambah dan
memperbaiki operasional bisnis Jasa Marga.
Tugas dan tanggung jawab Internal Audit sesuai Internal
Audit Charter meliputi:
1. Menyusun dan melaksanakan Program Kerja Audit
Tahunan.
2. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan Sistem
Pengendalian Internal Perusahaan (SPIP) dan Manajemen
Risiko sesuai dengan kebijakan Perseroan.
3. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan
efektivitas di bidang keuangan, akuntansi, operasional,
sumber daya manusia, teknologi informasi dan kegiatan
lainnya.
4. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif
tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat
manajemen.
5. Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan
tersebut kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris.
6. Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan
audit internal yang dilakukannya.
7. Melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
227Menuju Pertumbuhan Berikutnya
8. Melakukan Manajemen Audit Internal di Anak Perusahaan
sebagai penugasan khusus dari Direktur Utama, dalam rangka
melakukan bimbingan (guidance), pengawasan (supervision),
pembelajaran (learning) dan konsultasi (consulting) dalam
mempersiapkan dan melaksanakan Audit Internal di Anak
Perusahaan.
Pelaksanaan Kegiatan unit internal audit tahun 20131. Audit Rutin/Audit Operasional
Sesuai dengan Program Kerja Audit Tahunan (PKAT) tahun
2013 yang ditetapkan oleh Direktur Utama, selama tahun 2013
Internal Audit telah melaksanakan pemeriksaan 22 Obyek
Audit.
Audit tersebut dilakukan pada Unit Kerja Kantor Pusat,
Kantor Cabang dan Proyek Pembangunan/Peningkatan Jalan
Tol. Monitoring tindak lanjut atas Rekomendasi Hasil Audit
dilakukan melalui mekanisme rutin setiap Triwulan.
2. Audit Khusus/Audit dengan Tujuan Tertentu
Pelaksanaan Audit Khusus/Audit dengan Tujuan Tertentu
dilakukan berdasarkan PKAT dan adanya permintaan dari
Manajemen untuk melakukan pemeriksaan/review terhadap
permasalahan tertentu yang dipandang perlu oleh Manajemen
untuk dilakukan evaluasi.
Pada 2013 Internal Audit telah melaksanakan 2 (dua) Audit
dengan Tujuan Tertentu yaitu Audit terhadap Pengadaan
Barang/Jasa dan Audit mengenai penerapan Outsourcing.
3. Audit pada Anak Perusahaan
Pelaksanaan Audit pada Anak Perusahaan dilakukan atas
permintaan dari Anak Perusahaan yang sebelumnya telah
ditetapkan dalam Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham
Anak Perusahaan. Pelaksanaan Audit untuk Anak Perusahaan
dilakukan dengan membentuk Tim Audit Gabungan antara
para pemegang saham.
Untuk tahun 2013, Unit Internal Audit telah membentuk Tim Audit
yang melakukan Audit terhadap 2 (dua) Entitas Anak berdasarkan
Permintaan dari Anak Perusahaan.
Hasil audit unit internal auditAudit dilaksanakan untuk mengevaluasi efektivitas pelaksanaan
Sistem Pengendalian Internal Perusahaan, Manajemen Risiko, dan
proses Tata Kelola Perusahaan serta melakukan penilaian efisiensi
dan efektivitas atas seluruh aktivitas Perseroan (bidang keuangan,
operasional, sumber daya manusia, teknologi informasi dan
kegiatan lainnya).
Laporan hasil audit yang dilaksanakan oleh Internal Audit
disampaikan kepada Direktur Utama yang selanjutnya
rekomendasi dari hasil audit tersebut diperhatikan dan menjadi
referensi dalam pelaksanaan tindak lanjutnya. Laporan hasil
audit pada saat yang bersamaan juga disampaikan kepada
Komite Audit.
Kegiatan Pendukung audit lainnyaSelain kegiatan audit rutin, Internal Audit telah meningkatkan
manajemen audit dengan menggunakan aplikasi komputer (Audit
Management System/AMS). Semua kegiatan audit mulai dari PKAT,
Penjadwalan/Penugasan Tim Audit, Pelaksanaan di lapangan (field
work), Pelaporan Audit dan Monitoring Tindak Lanjut hasil audit
di-manage dengan Audit Management System/AMS.
evaluasi Kinerja unit internal auditKinerja Internal Audit diukur dan dinilai dari pencapaian Key
Performance Indicators (KPI). Terdapat 13 Indikator yang dapat
diukur serta dinilai secara tahunan dan merupakan bentuk
kontrak manajemen antara Head of Internal Audit dengan Direksi.
Indikator yang memiliki bobot yang besar di dalam KPI adalah:
• EfiensibiayaPelaksanaanAudit
• PermintaanAuditdariManajemen
• Ketepatanwaktupembuatanlaporanakhir
• PelaksanaanRekomendasiyangditindaklanjuti
• KetepatanwaktupenyelesaianRiskBaseInternalAudit
Planning
• PelaksanaanRencanaAudit
• PencapaianProgramKerjaUnit
Untuk dapat memastikan bahwa pelaksanaan rekomendasi
telah ditindak lanjuti, telah diatur dengan mekanisme kontrol
melalui suatu Instruksi Direksi tentang Kewajiban Auditee untuk
melaporkan tindak lanjut atas rekomendasi Internal Audit pada
setiap akhir triwulan kepada Direktur Utama.
sistem Pengendalian internal
Penerapan sistem pengendalian internal yang dilakukan oleh Jasa
Marga mengacu pada Peraturan Menteri Negara Badan Usaha
Milik Negara No. PER-01/MBU/2011 Tentang Penerapan Tata
Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) Pada
BadanUsaha Milik Negara Pasal 26.
Melalui Keputusan Direksi No. 174/KPTS/2013 tentang Good
Corporate Governance (GCG), ditetapkan pelaksanaan Sistem
Pengendalian Internal di Perusahaan (SPIP) yang mengacu
dan mengadopsi konsep Sistem Pengendalian Internal COSO
(Committee of Sponsoring Organization of Treadway Commision)
Kerangka pengendalian internal yang terintegrasi menurut COSO
mempunyai 3 (tiga) kategori objectives dan 5 (lima) komponen
Pengendalian Internal.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
228
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Tiga kategori objectives dimaksud adalah:
1. Sasaran Operasional
Hal ini terkait dengan efektifitas dan efisiensi kegiatan
operasional perusahaan, termasuk dialamnya sesuai
kinerja operasional dan finansial serta pengamanan aset
Perseroan.
2. Sasaran Pelaporan
Hal yang terkait dengan keandalan laporan keuangan
perusahaan, termasuk didalamnya laporan internal
maupun eksternal, baik laporan finansial maupun non
finansial.
3. Sasaran Kepatuhan
Hal yang terkait dengan kepatuhan terhadap aturan-
aturan dan perundang-undangan yang berlaku.
Lima komponen yang diperlukan untuk Sistem Pengendalian
Internal yang efektif adalah:
1. Lingkungan Pengendalian (Control Environment)
2. Penilaian Risiko (Risk Assessment)
3. Kegiatan Pengendalian (Control Activites)
4. Informasi dan Komunikasi
(Information & Communication)
5. Pemantauan Pengendalian Intern (Monitoring)
sosialisasi Pemahaman Kerangka sPiPSejalan dengan kerangka Pengendalian Internal yang
telah dimiliki oleh Perseroan, Unit Internal Audit juga terus
melakukan sosialisasi tentang pemahaman prinsip-prinsip
Pengendalian Internal berbasis COSO tersebut kepada Unit
Kerja di lingkungan Perseroan di seluruh level Jabatan melalui
program pelatihan dan workshop yang dilakukan bersama
Jasa Marga Development Centre (JMDC).
KeGiaTan sosialisasi sisTem PenGenDalian inTernal PerusaHaan (sPiP) TaHun 2013
Unit Kerja Level Jabatan
Jumlah Peserta
Kantor Pusat II, III, IV 92
Bemera V-VII 50
Jagorawi V-VII 40
Surabaya Gempol V-VII 48
Divisi Operation Management V 22
Tujuan Sosialisasi SPIP dan rencana ke depannya antara lain
adalah:
• Kesamaanpemahamanmengenaitujuan(objective)
dan komponen dalam Sistem Pengendalian Internal
Perusahaan.
• PerseroandapatlebihmemastikanbahwaSPIPtelah
dipahami dan dilaksanakan oleh semua Insan Jasa Marga.
review atas efektifitas sistem Pengendalian internal Perusahaan (sPiP)Dari Laporan-laporan Hasil Audit yang kemudian
dikelompokkan sesuai dengan kategori sasaran (objectives)
dan komponen dalam SPIP (kerangka COSO), dilakukan
analisis secara periodik tahunan sehingga dengan demikian
dapat dilakukan peningkatan (improvement) untuk
komponen-komponen yang memerlukannya.
Analisis Hasil Audit tersebut juga dilakukan untuk mengukur
keefektifan dari pencapaian sasaran SPIP (operasional
Perseroan, keakurasian/keandalan laporan-laporan Perseroan,
serta kepatuhan terhadap aturan perundangan yang berlaku).

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
229Menuju Pertumbuhan Berikutnya
laPoran manaJemen risiKo
Mengingat bisnis jalan tol merupakan investasi besar dengan
pengembalian jangka panjang dan memiliki ketidakpastian tinggi
selama masa pembangunan serta pengoperasiannya, maka
penerapan manajemen risiko menjadi semakin penting bagi gerak
langkah Jasa Marga dalam menjalankan usahanya.
Dalam menjalankan kegiatan usaha, Perseroan menyadari bahwa
risiko merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam setiap
kegiatan operasionalnya dan dapat mempengaruhi hasil usaha
dan kinerja Perseroan. Pengelolaan manajemen risiko dilakukan
dengan pendekatan yang sistimatis, terstruktur dan terintegrasi
untuk mengantisipasi suatu ketidakpastian atau kerugian yang
mungkin terjadi dalam pengelolaan Perseroan yang meliputi 2
(dua) bidang utama, yaitu bidang pengembangan (operasional,
investasi) dan bidang pendukung (keuangan, SDM, IT) serta
bidang lainnya, sesuai dengan bidang dalam RJPP 2013-2017
Dengan Visi dan Misi untuk menjadi pemimpin dalam industri
jalan tol, Jasa Marga mengadopsi teknologi dan sistem
manajemen modern untuk senantiasa meningkatkan daya saing
Perseroan.
Perjalanan Pengelolaan risiko Jasa marga Sejak tahun 2007, Jasa Marga telah menerapkan Sistem
Manajemen Risiko yang berbasis pada standar AS/NZS 4360:1999
sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan Direksi No. 139/
KPTS/2007 tentang Manual Pengelolaan Risiko. Selanjutnya,
dengan terbitnya ISO 31000:2009 pada tanggal 31 Oktober 2009,
Jasa Marga melakukan tinjauan manajemen untuk mengubah
pedoman penerapan manajemen risiko dengan standar baru
yang berorientasi pada Enterprise Risk Management (ERM).
Skema perjalanan Jasa Marga dalam memulai menerapkan
manajemen risiko dapat dilihat pada Roadmap Pengembangan
Sistem Manajemen Risiko sebagai berikut:
roaDmaP PenGemBanGan sisTem manaJemen risiKo Jasa marGa
sasaran rJPP
HasilRisk MaturityLevel
11 Prinsip -
Prinsip ISO 31000:2009
Semua keputusan
strategis mempertimbang
kanhasil analisa
risiko
Perusahaanterhindar dari
Risiko Kerugian1. Sosialisasi dan Workshop
Manajemen Risiko2. Pelatihan Manajemen Risiko
untuk Para VP/ GM dan Tim EPRP3.Manajemen Risiko terintegrasi
dalam Perencanaan Strategis (RJPP/ RKAP)
4. Risk Base Audit5. Pengembangan Risk Maturity
Model6. Desain Penerapan sistem
Data base Manajemen risiko yang sistimatis dan terstruktur dengan aplikasi secara online
7. Desain Penyusunan Profil Risiko Perusahaan terintegrasi.
8. Penyusunan Risk Appetite dan Tolerance
9. Monitoring Tindak lindung dan Evaluasi kejadian Risiko
1. Sosialisasi dan Workshop Manajemen Risiko
2. Pelatihan Manajemen Risiko untuk BOD/ BOC
3. Penyusunan RPR RKAP 2015 dan Lap. Tindak Lindung 2014 secara on line
4. Draft Pedoman Perencanaan Strategis (RJPP/ RKAP) berbasis Manajemen Risiko
5. Integrasi Sasaran Manajemen Risiko dengan KPI
6. Pengukuran Risk Maturity 7. Uji Coba Laporan Perusahaan
teritegrasi dengan Manajemen Risiko
1. Review dan pengembangan sistem manajemen risiko
2. Manajemen Risiko terintegrasi :•RJPP•RKAP•Keputusanstrategislainnya•LaporanKinerjaPerusahaan
3. Terbentuknya perilaku sadar risiko
4. Pengukuran Risk Maturity
PERSIAPANINTEGRASI DENGAN PROSES LAINNYA
PROSES MANAJEMEN TRANSFORMASI
ROAD MAP 2007 - 2011
2012-2013
PersiaPan integrasi
INTEGRASI DENGAN PERENCANAN STRATEGIS
RISK CULTURE
2014-2015
2016 - 2017
GAP

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
230
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Pt Jasa marga (Persero) tbk. Laporan Tahunan 2013
KeBiJaKan manaJemen risiKoPenerapan ISO 31000 : 2009 di Jasa Marga dilaksanakan
berdasarkan Keputusan Direksi Jasa Marga No. 129.2/
KPTS/2010 tentang Kebijakan Manajemen Risiko dan Manual
Manajemen Risiko di Lingkungan PT Jasa Marga (Persero)
Tbk. Dalam hal ini, Direksi menetapkan Kebijakan Manajemen
Risiko sebagai acuan dalam mencapai Sasaran Jangka
Panjang Perusahaan. Di samping itu, Direksi juga menetapkan
Manual Manajemen Risiko sebagai wujud komitmen untuk
penerapan manajemen risiko di seluruh organisasi secara
luas dan terintegrasi, dalam rangka menunjang kepastian
pencapaian Sasaran Jangka Panjang Perusahaan, serta
memberikan kerangka penerapan manajemen risiko secara
sistematis dan terukur sesuai persyaratan internasional.
Ditandatanganinya Kebijakan Manajemen Risiko oleh
semua Direksi menunjukkan komitmen, kesungguhan dan
kepedulian Direksi terhadap pentingnya manajemen risiko
dalam keberlangsungan hidup dan mengamankan sasaran
Perseroan.
Tujuan dari penerapan manajemen risiko di Jasa Marga
adalah:
1. Meningkatkan kesadaran terhadap adanya dampak dari
aktifitas dan tindakan bisnis maupun pengaruh faktor
eksternal yang mengandung risiko.
2. Menurunkan potensi frekuensi kejadian-kejadian
berbahaya yang mungkin terjadi.
3. Meminimalkan potensi kerugian sebagai dampak yang
ditimbulkan oleh kejadian-kejadian tersebut.
struktur tata Kelola manajemen risikoPerseroan sadar bahwa manajemen risiko harus diterapkan di
semua lini. Oleh karena ini dibuat suatu Struktur Tata Kelola
Manajemen Risiko, dimana semua orang mempunyai peranan
dalam membangun, mengelola dan memastikan penerapan
manajemen risiko.
Tata Kelola Manajemen Risiko di Jasa Marga adalah sebagai
berikut:
1. Dewan Komisaris.
2. Direksi.
3. Komite Investasi dan Risiko Usaha.
4. Komite Manajemen Risiko, yang diketuai oleh Direktur
Keuangan.
5. Divisi Risk & Quality Management sebagai fasilitator
6. Tim Evaluasi Pengelolaan Risiko Perusahaan (Tim EPRP).
7. Risk Owner (Kepala Biro/Satuan/Divisi/Cabang/Unit).
8. Risk Officer (sebagai fasilitator dalam pelaksanaan
assessment).
9. Risk Assessor (yang melakukan assessment di setiap unit
kerja).

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
231Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Komite Investasi dan Risiko Usaha (KIRU) diketuai oleh Komisaris dengan anggota profesional.*
Komite Manajemen Risiko (KMR) diketuai oleh Direktur Keuangan dengan sekretaris VP Divisi Risk and Quality Management dan anggota VP Corporate Planning, VP Toll Road Business Development, VP Related Business
Development, VP Operation Management, serta VP Finance and Accounting.
sTruKTur TaTa Kelola manaJemen risiKo Jasa marGa
INTERNALAUDIT
PROYEK
RISK OFFICER RISK OFFICER RISK OFFICER RISK OFFICER RISK OFFICER RISK OFFICER
RISK ASSESOR RISK ASSESOR RISK ASSESOR RISK ASSESOR RISK ASSESOR RISK ASSESOR
DIVISI CABANG BIROANAK PERUSAHAAN DIVISI RISK &
QUALITY MANAGEMENT TIM EPRP
DEWANKOMISARIS
KOMITE INVESTASI DAN RISIKO USAHA
KOMITE MANAJEMEN RISIKO
DIREKSI
CORPORATESECRETARY
*Profil Ketua dan anggota KIRU dapat dilihat pada bagian Komite Investasi dan Risiko Usaha*Profil Ketua dan anggota KMR dapat dilihat pada bagian Profil Direksi dan Pejabat Senior Jasa Marga
Kerangka Kerja Manajemen Risiko di Jasa Marga merupakan pengembangan dari prinsip-prinsip manajemen risiko yang memberikan
dasar dan penataan organisasi yang mencakup seluruh kegiatan pada semua tingkatan perusahaan.
Mandat & Komitmen
Monitoring & Peninjauan Ulang
Persiapan Manajemen Risiko
Perbaikan SecaraBerkelanjutan
Perencanaan Kerangka Kerja Manajemen Risiko:1. Pemahaman organisasi dan konteksnya2. Kebijakan Manajemen Risiko3. Integrasi ke dalam proses bisnis perusahaan4. Penanggung Risiko5. Sumber Daya6. Pembuatan Mekanisme Pelaporan dan Komunikasi
sKema KeranGKa KerJa manaJemen risiKo Jasa marGa

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
232
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Pt Jasa marga (Persero) tbk. Laporan Tahunan 2013
Kerangka Kerja Manajemen Risiko mendorong terlaksananya
Pengelolaan Risiko secara efektif dengan menggunakan
penerapan proses Manajemen Risiko pada berbagai tingkatan
organisasi dan dalam konteks spesifik Perusahaan. Kerangka
Kerja Manajemen Risiko pada dasarnya merupakan suatu
sistem manajemen dengan struktur sistem yang membentuk
siklus Plan, Do, Check, Action (PDCA), sehingga memudahkan
integrasi sistem Manajemen Risiko pada sistem manajemen
Perseroan yang lainnya.
Untuk mendukung efektifitas penerapan manajemen risiko,
Jasa Marga telah menyusun beberapa prosedur antara lain:
a) Prosedur Pengelolaan Risiko (PK/PR/01-BMMR).
b) Prosedur Penyusunan RPR dan (PPR PK/PR/02-BMMR).
c) Prosedur Monitoring Pelaksanaan Tindak Lindung
(PK/PR/03-BMMR).
d) Prosedur Penyusunan Profil Risiko Perusahaan
(PK/PR/04-BMMR).
e) Prosedur Dokumentasi dan Pelaporan (PK/PR/05-BMMR).
f ) Prosedur Evaluasi Kejadian Risiko (PK/PR/06-BMMR).
Profil risiKo Perseroan TaHun 2013 BiDanG PenGemBanGan
No. Risiko Tindak Lindung
1. Risiko waktu penyelesaian pengadaan tanah melebihi rencana.
1. Koordinasi dengan instasi terkait antara lain: Bina Marga, BPJT, BPN, TPT, P2T, Pemda.2. Konsinyasi pembayaran di pengadilan.3. Membuat Legal Drafting untuk meminimalisir potensi klaim.
2. Risiko waktu penyelesaian konstruksi melebihi rencana.
1. Penyerahan lahan sebelum bebas 100 %.2. Memproses penerbitan Surat Ijin Mulai Kerja (SMIK) dari BPJT.3. Pembentukan tim panel ahli untuk permasalahan kondisi khusus.
risiKo Perseroan dan PengelolaannYaSejalan dengan komitmen Direksi Jasa Marga, untuk
mengimplementasikan manajemen risiko secara efektif dan
efisien maka pada setiap jenjang organisasi Perseroan yaitu
korporat dan unit bisnis harus menerapkan manajemen
risiko dengan memperhatikan prioritas dan manfaat tiap
program kerja/proyek bagi kelangsungan Perseroan.
Diharapkan dengan adanya RKAP berbasis risiko, maka
program-program yang dikerjakan pada tahun 2013
memberikan kontribusi bermakna kepada pencapaian
target dan keberlangsungan Perseroan.
Jasa Marga membagi tingkat risiko menjadi 3 (tiga) tingkatan,
yaitu tinggi, moderat, dan rendah. Identifikasi risiko untuk
tahun 2013 dilakukan sesuai dengan hasil review Rencana
Janga Panjang Perusahaan (RJPP) 2013-2017, yang dibagi
menjadi 4 (empat) bidang.
Berikut merupakan penjelasan dari masing-masing risiko
yang telah diidentifikasi oleh Perseroan dan telah disusun
berdasarkan bobot dari masing-masing risiko.
a. risiko Bidang PengembanganSetelah dilakukan identifikasi risiko terhadap sasaran-sasaran
RKAP 2013 Bidang Pengembangan, teridentifikasi beberapa
risiko yang berpotensi dapat mengganggu pencapaian
sasaran. Di antara risiko yang telah diidentifikasi, maka risiko
yang perlu mendapat perhatian antara lain:

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
233Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Profil risiKo Perseroan TaHun 2013 BiDanG PenGemBanGan
No. Risiko Tindak Lindung
1. Risiko waktu penyelesaian pengadaan tanah melebihi rencana.
1. Koordinasi dengan instasi terkait antara lain: Bina Marga, BPJT, BPN, TPT, P2T, Pemda.2. Konsinyasi pembayaran di pengadilan.3. Membuat Legal Drafting untuk meminimalisir potensi klaim.
2. Risiko waktu penyelesaian konstruksi melebihi rencana.
1. Penyerahan lahan sebelum bebas 100 %.2. Memproses penerbitan Surat Ijin Mulai Kerja (SMIK) dari BPJT.3. Pembentukan tim panel ahli untuk permasalahan kondisi khusus.
B. risiko Bidang operasionalSetelah dilakukan identifikasi risiko terhadap sasaran-sasaran
RKAP 2013 bidang Operasional, teridentifikasi beberapa risiko
yang berpotensi dapat mengganggu pencapaian sasaran. Di
antara risiko yang telah diidentifikasi, maka risiko yang perlu
mendapat perhatian antara lain:
Profil risiKo Perseroan TaHun 2013 BiDanG oPerasional
No. Risiko Tindak Lindung
1. Risiko kinerja peralatan untuk pengendalian pendapatan tol kurang optimal, yaitu peralatan tol untuk mengukur akurasi pendapatan tol di gerbang tol kurang optimal.
1. Pemasangan Optical Beam Sensor (OBS) pada gardu tol.2. Pengimplementasian Kartu Tanda Masuk Elektronik (KTME).
2. Risiko kerusakan jalan dan jembatan tidak teridentifikasi secara detail, yaitu kerusakan konstruksi jalan dan jembatan.
Penelitian jalan dan jembatan pada seluruh ruas jalan tol secara rutin setiap 2 (dua) tahun dan inspeksi internal secara rutin per tahun.
3. Risiko stabilitas tanah rendah/area potensi longsor, yaitu settlement/struktur tanah pada badan jalan/sekitarnya tidak stabil dan berpotensi terjadinya kerusakan badan jalan/longsor di lokasi ruas Jalan Tol Cipularang.
1. Perkuatan lereng dengan bored pile pada ruas Jalan Tol Cipularang.
2. Untuk timbunan yang tidak terlalu tinggi digunakan retaining wall, untuk yang di daerah sesar digunakan bored pile.
3. Pengamatan setiap periodik dengan menggunakan alat bantu instrument lereng (Inclinometer, patok geser dll).
4. Risiko kemacetan jalan tol, yaitu kemacetan kendaraan pengguna jalan tol.
1. Penambahan lajur Cikarang-Cikampek.2. Penambahan lajur Tanjung Perak-Dupak dan Waru-Porong.3. Penambahan lajur ruas Pasteur-Kopo Jalur B (KM 127+500 – KM
136+000).4. Penambahan lajur ruas Kopo-Buah Batu Jalur B (KM 136+000 – KM
143+000).5. Penambahan lajur ruas Cibinong-Sentul Selatan Jalur A (KM 27+500 –
KM 37+000) dan Jalur B (KM 27+500 – KM 37+000).
5. Risiko kenaikan tarif tol terlambat, yaitu keterlambatan jatuh tempo kenaikan tarif tol.
1. Memenuhi standar pelayanan minimal, sebelum audit BPJT.2. Menggunakan konsultan independen untuk menilai kecukupan
pemenuhan SPM sebelum dilakukan penilaian oleh BPJT.
C. risiko Bidang KeuanganSetelah dilakukan identifikasi risiko terhadap sasaran-sasaran
RKAP 2013 bidang keuangan, teridentifikasi beberapa risiko yang
berpotensi dapat mengganggu pencapaian sasaran. Diantara
risiko yang telah diidentifikasi, risiko yang perlu mendapat
perhatian antara lain:
Profil risiKo Perseroan TaHun 2013 BiDanG KeuanGan
No. Risiko Tindak Lindung
1. Risiko kekurangan kas untuk operasi, yaitu ketersediaan kas untuk keperluan dengan jumlah 1 (satu) bulan ke depan tidak terpenuhi.
1. Melakukan monitoring terhadap proses transfer otomatis Hasil Pengumpulan Tol (HPT) setiap hari dari rekening Cabang ke Rekening Kantor Pusat
2. Memonitor kebijakan pelaksanaan Penggunaan Dana Operasi (PDO) Cabang dan batas waktu maksimum transaksi pembayaran 14 hari kerja sejak dokumen pembayaran diterima dengan lengkap dan benar.
3. Mengendalikan pembayaran Dana Kerja Lain (DKL) cabang dengan batas waktu maksimum 2 (dua) hari sebelum jatuh tempo.
2. Risiko terlambatnya penyediaan dana investasi, yaitu ketersediaan dana untuk keperluan pengembangan usaha sesuai RKAP terlambat terpenuhi.
1. Melakukan Perjanjian Kredit (Standby Loan) dengan Bank dengan jumlah plafon yang cukup dan dapat ditarik setiap saat.
2. Melakukan koordinasi dengan Unit terkait mengenai jadwal pembayaran rencana kebutuhan dana investasi.
3. Risiko hilangnya pokok penempatan dana, yaitu kehilangan pokok simpanan deposito.
1. Melakukan analisa kesehatan bank.2. Melakukan penempatan dana berdasarkan analisa Bank Maksimum
Penempatan Deposito (BMPD) dan Batas Portofolio Penempatan (BPP) secara berkesinambungan.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
234
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
d. risiko Bidang sdm dan lainnyaSetelah dilakukan identifikasi risiko terhadap sasaran-sasaran
RKAP 2013 Bidang SDM dan Lainnya, teridentifikasi beberapa
imPlementasi Program KerJa manaJemen risiKo taHun 2013
1. integrasi manajemen risiko ke dalam Keseluruhan Proses Bisnis Perseroana. Penyusunan rJPP 2013-2017 Bebasis manajemen
risiko Program penyusunan RJPP 2013-2017 merupakan
program review atas RJPP 2010-2014. Hal ini seiring
dengan penggantian Visi dan Misi Perseroan. Dalam
penyusunan RJPP 2013-2017, Jasa Marga melakukan
penyusunan RJPP 2013-2017 berbasis Manajemen
Risiko, dilakukan tahapan sebagai berikut:
i. Penyusunan Risk Appetite dan Risk Tolerance RJPP
2013-2017.
ii. Asesmen risiko RJPP 2013-2017.
iii. Penyusunan tindak lindung risiko RJPP 2013-2017.
b. Penyusunan Profil risiko tahun 2013 Program penyusunan Profil Risiko tahun 2013 adalah
penyesuaian Rencana Pengelolaan Risiko setelah
penetapan RKAP 2013, dimana sebelumnya telah disusun
Rencana Pengelolaan Risiko sebelum ditetapkan RKAP
2013 di Triwulan IV tahun 2012. Proses penyusunan profil
risiko ini sesuai dengan Prosedur Penyusunan Profil Risiko
Perusahaan nomor PK/PR/04-BMMR.
c. Penyusunan rencana Pengelolaan risiko Program Menindaklanjuti prosedur penyusunan Rencana
Pengelolaan Risiko (RPR) dan Perubahan Pengelolaan
Risiko (PPR) No.PK/PR/02-BMMR, maka setiap unit kerja/
risiko yang berpotensi dapat mengganggu pencapaian
sasaran. Di antara risiko yang telah diidentifikasi, maka risiko
yang perlu mendapat perhatian antara lain:
Profil risiKo Perseroan TaHun 2013 BiDanG sDm
No. Risiko Tindak Lindung
1. Risiko jumlah karyawan melebihi target rasio, yaitu risiko jumlah karyawan tidak mencapai target rasio yang telah ditetapkan: rasio jumlah karyawan (Panjang Jalan : Karyawan) sebesar 1 : 9; rasio produktifitas (pendapatan Perseroan : karyawan) sebesar 940 juta; rasio jumlah tenaga kerja (panjang jalan : tenaga kerja) sebesar 1 : 12,7.
1. Mengusulkan dan menyusun skema kompensasi pensiun dini yang menarik.
2. Evaluasi beban kerja dan pola kerja.
2. Risiko pembayaran hak-hak karyawan berhenti tidak sesuai waktu, jumlah dan waktu, yaitu tidak terpenuhinya sistem pelayanan dan pembayaran hak-hak karyawan yang berakhir hubungan kerja dengan Perseroan.
1. Membuat format laporan untuk analisis.2. Diusulkan penyempurnaan aplikasi payroll.
3. Risiko tidak terpenuhinya kebutuhan formasi jabatan, yaitu risiko pemenuhan kebutuhan SDM terutama jabatan struktural masih belum terpenuhi.
1. Melakukan asesmen karyawan secara berkala dan komferhensif.
2. Menyusun sistem manajemen karir.
bisnis setelah program RKAP-nya disetujui oleh Direksi
maka untuk program yang bernilai diatas Rp 5 Milyar
sebelum dilaksanakan unit kerja/bisnis harus membuat
RPR program terlebih dahulu.
d. Penyusunan rKaP 2014 Berbasis manajemen risiko Program ini merupakan program rutin tahunan seiring
penyusunan RKAP tahunan sesuai dengan prosedur
penyusunan Rencana Pengelolaan Risiko (RPR) dan
Perubahan Pengelolaan Risiko (PPR) No.PK/PR/02-BMMR.
Dalam penyusunan RKAP 2014 berbasis manajemen risiko
dilakukan tahapan sebagai berikut:
i. Sosialisasi dan workshop penyusunan Risk Register
RKAP 2014.
ii. Penyusunan Rencana Pengelolaan Risiko RKAP 2014.
iii. Penyusunan Rekomendasi dalam rangka penetapan
RKAP 2014.
iv. Penyusunan Profil Risiko RKAP Tahun 2014.
Dalam penyusunan RKAP 2014 berbasis manajemen
risiko, Anak Perusahaan diwajibkan untuk melakukan
penyusunan Rencana Pengelolaan Risiko dan melaporkan.
Hal ini dalam rangka memastikan bahwa risiko kegiatan
operasional bisnis di tahun 2014 telah teridentifikasi dan
telah disusun rencana tindak lindungnya.
e. Pelaksanaan dan monitoring tindak lindung risiko tahun 2013 Rencana pengelolaan risiko yang telah ditetapkan dalam
Profil Risiko Perseroan tahun 2013, selanjutnya sesuai
dengan prosedur monitoring pelaksanaan tindak lindung
No. PK/PR/03-BMMR maka setiap unit kerja/bisnis harus

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
235Menuju Pertumbuhan Berikutnya
melaksanakan tindak lindung dan melakukan monitoring
pelaksanaan tindak lindungnya serta kondisi status risikonya.
Hal ini agar risiko yang telah teridentifikasi dalam Profil Risiko
Perseroan dapat dimonitor dan diminimalisir
i. Pelaksanaan tindak lindung.
1) Unit Kerja/Bisnis melaksanakan tindak lindung dari
Rencana Pengelolaan Risiko (RPR) dan Perubahan
Pengelolaan Risiko (PPR) RJP, RKAP dan KPI yang telah
disahkan oleh Direksi.
2) Apabila terdapat perubahan program RJP/RKAP, maka
setiap Unit Kerja/Bisnis melakukan asesmen ulang dan
menyusun Perubahan Pengelolaan Risiko.
ii. Monitoring Pengelolaan Risiko.
1) Pelaksanaan monitoring meliputi:
a) Pemantauan berkelanjutan oleh para risk owner yang
dilaksanakan sehari-hari.
b) Pengawasan oleh atasan (pimpinan unit kerja/bisnis)
yang dilaksanakan secara berkala.
c) Pengawasan melalui audit internal maupun eksternal
yang dilaksanakan secara periodik.
d) Investigasi atas kejadian peristiwa yang berkaitan
dengan Pengelolaan Risiko.
2) Setiap bulan Juli dan Januari, Kepala Unit Kerja/Bisnis
harus melaporkan progress hasil pelaksanaan tindak
lindung ke Direksi melalui Biro Manajemen Mutu dan
Risiko.
iii. Divisi Risk and Quality Management melaksanakan evaluasi
atas efektivitas pelaksanaan Pengelolaan Risiko dan
mendokumentasikannya.
60
70
80
90
100
110
2. sosialisasi, sharing, Pelatihan dan sertifikasi manajemen risiko
Dalam rangka meningkatkan kompetensi pengelolaan
Manajemen risiko, Jasa Marga melakukan sosialisasi ke setiap
unit kerja, melakukan seminar dan sharing Manajemen risiko.
a. Pelatihan dan sertifikasi Corporate risk governance Jasa Marga juga telah melaksanakan pelatihan dan seminar
serta seritifikasi Manajemen Risiko bagi para karyawan
tingkat manajemen dan staf, baik yang diselenggarakan
melalui Internal Perusahaan maupun Eksternal Perusahaan
bekerjasama dengan para profesional di bidang risiko
misalnya Centre Risk Management Studies (CRMS).
PelaKsanaan PelaTiHan, seminar Dan serTifiKasi manaJemen risiKo TaHun 2013
No. Jenis Pelatihan/Seminar Peserta
1. Pelatihan dan sertifikasi Corporate Risk Governance. Peserta pelatihan sebanyak 22 orang.
Kepala Divisi/Biro dan Tim Evaluasi Pengelolaan Risiko Perusahaan (EPRP)
2. Workshop Risk Officer dan Risk Assessor (Risk Based Budgeting) sebanyak 41 orang
Unit Kantor Cabang, Kantor Pusat, dan Proyek.
b. studi Banding manajemen risiko Jasa Marga melakukan studi banding terhadap
perkembangan sistem manajemen risiko dengan ikut
dalam kegiatan roundtable manajemen risiko yang
diselenggarakan oleh Centre Risk Management Studies
(CRMS) setiap 6 (enam) bulan sekali. Roundtable Risk
Management merupakan suatu ajang tukar pengalaman
dan tukar pikiran antara praktisi dan profesional di
bidang Manajemen Risiko di Indonesia, terutama untuk
saling mengasah kemahiran dan pengetahuan mereka
dalam bagaimana mengelola risiko melalui paparan dari
narasumber dan diskusi antar/dengan peserta.
Beberapa roundtable yang diikuti pada tahun 2013
1. Manajemen Risiko dan Penciptaan Nilai bagi Perusahaan
(Mengembangkan Budaya Sadar Risiko Pada Perusahaan) di
United Tractor
2. Enterprise Risk Management and its integration di
PT Askes
3. Pembuatan aplikasi manajemen risiko Berbasis Web Rencana Pengelolaan Risiko dibuat oleh masing-masing Unit
Kerja, Cabang dan Anak Perusahaan, yang dikirim ke Divisi
Risk and Quality Management untuk dilakukan evaluasi
sebagai bahan penyusunan Profil Risiko Perseroan. Tujuan dari
realisasi PelaKsanaan TinDaK linDunG
2008 2009 2010 2011 2012 2013
Realisasi 100 94 92 88 89 88
Target 100 70 85 85 80 80
% R
ealis
asi

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
236
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
pembuatan aplikasi manajemen risiko adalah sebagai
media yang dipergunakan untuk mendukung kegiatan
administratif pengelolaan risiko (penyusunan RPR,
monitoring dan lain-lain) sehingga proses pengelolaan
risiko menjadi lebih efisien serta mempunyai data base
dan pelaporan pengelolaan risiko yang lebih mudah dan
cepat yang dapat diakses dimana saja dan kapan saja.
4. Pengukuran efektifitas implementasi manajemen risiko
Untuk memastikan bahwa Manajemen Risiko efektif
dan menunjang kinerja organisasi, maka Jasa Marga
telah melakukan Pengukuran Tingkat Kematangan (Risk
Maturity) dalam Pengelolaan Risiko oleh konsultan
independen. Program ini merupakan pengukuran
efektifitas implementasi manajemen risiko, dalam rangka
memberikan arah perbaikan terhadap sistem manajemen
risiko yang sedang dilaksanakan di Jasa Marga, dengan
tujuan sebagai berikut:
• Mendapatkandataatasgapdangambaran
sejauhmana implementasi manajemen risiko di Jasa
Marga.
• MendapatkanRekomendasi(StrengthdanOpportunity
for Improvement (OFI)) dan sekaligus mendapatkan
arah dan saran perbaikan dalam rangka implementasi
manajemen risiko ke depan.
Jasa Marga melakukan program pengukuran efektifitas
implementasi manajemen risiko setiap 2 (dua) tahun sekali
dengan harapan dalam selang pengukuran perbaikan atas
pengukuran efektifitas implementasi manajemen risiko
dapat ditindaklanjuti secara berkesinambungan.
Berbeda dengan tahun 2011, model yang digunakan
untuk melakukan pengukuran terhadap tingkat maturitas
manajemen risiko pada tahun 2013, memiliki 5 (lima)
tingkat yang menggambarkan kompetensi perusahaan
dalam menerapkan manajemen risiko dan 6 Atribut
Pengukuran.
AWAL (INITIAL)LEVEL 1
KOMPETEN (CAPABLE)LEVEL 3
PEMULA (BEGINNER)LEVEL 2
MAHIR (PROFICIENT)LEVEL 4
PEMIMPIN (LEADER)LEVEL 5
tingKatan
atriBut
KePemimPinan (leadersHiP)
PrinsiP manaJemen risiKo (risK mangement PrinCiPles)
aPliKasi (aPPliCation)
Proses (ProCess)
Pengalaman (aPPliCation)
BudaYa (Culture)
Pencapaian Positif Hasil Pengukuran Tingkat Kematangan
Risiko (Risk Maturity) Jasa Marga tahun 2013:
1. Dalam lingkungan PT Jasa Marga (Persero) Tbk sudah
terdapat beberapa Pemahaman / Kesadaran terhadap
risiko.
2. Proses manajemen risiko PT Jasa Marga (Persero) Tbk
masih belum konsisten, belum terdapat pembelajaran
dari pengalaman, dan masih menggunakan
Pendekatan yang umum.
3. PT Jasa Marga (Persero) Tbk Memiliki pengalaman
Manajemen Risiko yang cukup memadai.
4. Aplikasi manajemen risiko PT Jasa Marga (Persero)
Tbk masih belum konsisten digunakan dan hanya
mencakup bisnis atau proyek utama saja, manajemen
risiko masih didorong oleh proses, dan dilaksanakan
dengan sumber daya yang tidak mencukupi.
5. Gaya kepemimpinan dari seorang pemimpin di PT
Jasa Marga (Persero) Tbk sudah dijadikan sebagai
role model untuk mengaplikasikan manajemen risiko
secara konsisten di seluruh organisasi.
6. Telah ada peningkatan pemahaman terhadap
prinsip manajemen risiko dan sebagian kecil prinsip
manajemen risiko telah mulai diterapkan.
moDel PenGuKuran maTuriTas manaJemen risiKo

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
237Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Hasil PenGuKuran TinGKaT KemaTanGan risiKo (risK maTuriTy) Jasa marGa BerDasarKan aTriBuT
Karakter Nilai Maturity Level
Budaya 3,20 Kompeten Level 3
Proses 3,00 Kompeten Level 3
Pengalaman 3,00 Kompeten Level 3
Aplikasi 3,00 Kompeten Level 3
Kepemimpinan 3,00 Kompeten Level 3
Prinsip 3,50 Kompeten Level 3
Tingkat Maturitas 3,12 Kompeten Level 3
Profil VP risk and Quality management
satria ganefanto• BergabungdenganJasaMargasejaktahun1993.MenjabatsebagaiVPRiskandQualityManagement
berdasarkan Surat Keputusan No. 017/AA.P-6a/2013 tanggal 08 Februari 2013.
• MenyelesaikanpendidikanS1TeknikSipildariUniversitasKhatolikParahyanganBandungpadatahun
1988 dan S2 Teknik Sipil dari Universitas Indonesia pada tahun 2006.
• SebelumnyamenempatiberbagaiposisikuncidiJasaMargadiantaranyaKepalaBagianPelaksanaan
Pemeliharaan Cabang Jagorawi (2010-2011) dan Kepala Bagian Pengendalian Pelaksanaan dan
Pengendalian Mutu Proyek Pembangunan Jalan Tol Porong-Gempol (2009-2010).
• Usiaper31Desember2013adalah50tahun.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
238
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
PerKara Penting Yang diHadaPi
Perkara Penting adalah permasalahan hukum yang dihadapi
Jasa Marga selama periode tahun laporan dan telah diajukan
melalui proses hukum baik melalui jalur Pengadilan ataupun
Arbitrase. Sementara Nilai Gugatan merupakan nilai tuntutan
ganti rugi yang diajukan kepada Perseroan sebagai pihak
tergugat atau nilai tuntutan ganti rugi yang diajukan oleh
Perseroan sebagai pihak penggugat, baik kerugian materiil
maupun imateriil.
Sebagai perusahaan pioneer di bidang jalan tol, Jasa Marga
terlibat dalam berbagai kasus hukum, yang memposisikan
Jasa Marga baik sebagai Penggugat, Tergugat, ataupun
sebagai Turut Tergugat. Selama tahun 2013, keseluruhan
perkara penting yang dihadapi Jasa Marga merupakan
perkara perdata. Berdasarkan jenis pokok perkara yang
dihadapi, perkara penting Jasa Marga dapat dikelompokkan
menjadi Perkara Tanah, Perkara Korporasi, Perkara Hubungan
Industrial, dan Perkara Lain-Lain.
Atas perkara-perkara hukum di bawah ini, Jasa Marga
berpendapat bahwa hasil dari kelanjutan pemeriksaan
atau keputusan pengadilan tersebut tidak akan membawa
dampak material bagi Perseroan atau entitas anak Perseroan.
Berdasarkan estimasi Manajemen untuk menyelesaikan
perkara-perkara tersebut maka Jasa Marga menganggarkan
dana untuk penyelesaian perkara sebesar Rp 7.140.168.600,-
pada RKAP tahun 2013.
Perkara penting yang dihadapi Perseroan antara lain adalah
sebagai berikut:
PerKara TanaH
KASUS RAHMAN ISA
Perkara No.: 558/Pdt/2012/PT. Bdg
Lembaga: Pengadilan Tinggi Bandung
Para Pihak: Pembanding dahulu Penggugat: Rahman Isa
Terbanding I dahulu Tergugat I:Terbanding II dahulu Tergugat II:Terbanding III dahulu Tergugat III:Terbanding IV dahulu Tergugat IV:Terbanding V dahulu Tergugat V:Terbanding VI dahulu Tergugat VI:Terbanding VII dahulu Tergugat VII:Terbanding VIII dahulu Tergugat VIII:Terbanding IX dahulu Tergugat IX:Terbanding X dahulu Tergugat X:Terbanding XI dahulu Tergugat XI:Terbanding XII dahulu Tergugat XII:
Jasa MargaDirektorat Jenderal Bina Marga, Departemen Pekerjaan UmumRoekiyonoAffandieH. AepWalikota BekasiKepala Kantor Pertanahan BekasiCamat Bekasi SelatanCamat pondok GedeLurah Jakamulya Kecamatan Bekasi SelatanLurah JatibeningPT Pelangi Buana Utama
Nilai Gugatan: Rp 23.100.000.000,00 (dua puluh tiga miliar seratus juta rupiah)
Pokok Perkara: Gugatan terkait dengan kepemilikan tanah seluas 30.130 m2 terletak di Jalan Tol Jakarta-Cikampek km 9 (dari arah Gerbang Tol Jatibening).
Status Perkara: Perkara di tingkat Banding telah diputus tanggal 13 Desember 2012. Inti putusannya adalah permohonan Banding Rahman Isa tidak dapat diterima (Inkracht per tanggal 16 Juli 2013).
Upaya Manajemen: Dikarenakan putusan hakim telah berkekuatan hukum tetap, tidak diperlukan lagi upaya penyelesaian.
Pengaruh Perkara terhadap Perseroan:
Tidak berpengaruh.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
239Menuju Pertumbuhan Berikutnya
KASUS ACINTYA ANGGITA DEWIPerkara No.: 1116 K/ Pdt/ 2011Lembaga: Mahkamah AgungPara Pihak: Penggugat: Acintya Anggita Dewi
Tergugat I: Direktorat Jenderal Bina Marga, Departemen Pekerjaan UmumTergugat II: Jasa MargaTergugat III: Badan Pertanahan Nasional (BPN) Jakarta SelatanTergugat IV: Walikota Jakarta SelatanTergugat V: Hidayat Nur UtomoTergugat VI: Tjoeng Andi AnthonyTergugat VII: Poltak Hasudungan Malauw
Nilai Gugatan: Rp 90.625.600.000,00 (sembilan puluh miliar enam ratus dua puluh lima juta enam ratus ribu rupiah).Pokok Perkara: Gugatan terkait dengan kepemilikan lahan seluas 11.300 m² di Jalan Tol JORR Ruas W2 Selatan.Status Perkara: Perkara di tingkat Kasasi telah diputus tanggal 01 Februari 2012 dengan putusan Menolak permohonan
Kasasi dari Acintya Anggita Devi.Upaya Manajemen: Dikarenakan putusan hakim telah berkekuatan hukum tetap, tidak diperlukan lagi upaya penyelesaian.Pengaruh Perkara terhadap Perseroan:
Tidak berpengaruh.
KASUS ONIH BINTI RIDIPerkara No.: 205/Pdt.G/2012/Jkt.SelLembaga: Mahkamah AgungPara Pihak: Penggugat: Urip bin Nasar dan Onih binti Ridi
Tergugat: Jasa MargaNilai Gugatan: Rp 13.892.624.000,00 (tiga belas miliar delapan ratus sembilan puluh dua juta enam ratus dua puluh empat
ribu rupiah).Pokok Perkara: Gugatan terkait kepemilikan tanah seluas 9.164 m2 di Jalan Tol JORR Ruas Ulujami-Pondok Aren.Status Perkara: Berdasarkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tanggal 15 Juli 2013, inti putusannya adalah
Gugatan Penggugat tidak dapat diterima. Hingga saat ini, Penggugat sedang melakukan Banding.Upaya Manajemen: Jasa Marga telah mengajukan Kontra Memori Banding ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada tanggal 18
Oktober 2013.Pengaruh Perkara terhadap Perseroan:
Tidak berpengaruh.
KASUS SRI SUPARTINI
Perkara No.: 490 PK.Pdt/2007
Lembaga: Mahkamah Agung
Para Pihak: Penggugat: Sri Supartini Cs.
Tergugat I: Panitia Pembebasan Tanah (P2T) Kabupaten Tangerang
Tergugat II: Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah (Kimpraswil)
Tergugat III: Jasa Marga
Nilai Gugatan: Rp 20.140.000.000,00 (dua puluh miliar seratus empat puluh juta rupiah)
Pokok Perkara: Gugatan terkait kepemilikan tanah seluas 65.600 m2 di Jalan Tol JORR Ruas Ulujami-Pondok Aren.
Status Perkara: Perkara pada tingkat Peninjauan Kembali (PK) telah diputus tanggal 03 Juli 2008. Inti putusannya adalah permohonan PK Jasa Marga tidak dikabulkan.
Upaya Manajemen: Hingga saat ini Jasa Marga masih berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum untuk mengajukan gugatan perlawanan.
Pengaruh Perkara terhadap Perseroan:
Tidak berpengaruh.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
240
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
KASUS AMSIR BIN SINAN
Perkara No.: 29PK/PDT/2011
Lembaga: Mahkamah Agung
Para Pihak: Penggugat: M. Amsir Bin Sinan Cs.
Tergugat I: Jasa Marga
Tergugat II: Direktorat Jenderal Bina Marga, Departemen Pekerjaan Umum
Tergugat III: Kepala Desa Pondok Ranji
Tergugat IV: Sekretaris Desa Pondok Ranji
Tergugat V: Camat Ciputat
Tergugat VI: Badan Pertanahan Nasional (BPN) Tangerang
Tergugat VII: Kantor Pajak Tangerang
Tergugat VIII: Bupati Tangerang
Tergugat IX: PT Jaya Realestate
Tergugat X: PT Sinar Hidayat Utama
Tergugat XI: Tuan Insan Hartiwo
Nilai Gugatan: Rp 25.020.000.000,00 (dua puluh lima miliar dua puluh juta rupiah).
Pokok Perkara: Gugatan terkait kepemilikan lahan seluas 14.380 m2 yang terletak di Jalan Tol JORR Ruas Ulujami-Pondok Aren.
Status Perkara: Perkara di tingkat Peninjauan Kembali (PK) telah diputus tanggal 17 Mei 2013. Inti putusannya adalah Permohonan PK Amsir Cs ditolak.
Upaya Manajemen: Dikarenakan putusan hakim telah berkekuatan hukum tetap, tidak diperlukan lagi upaya penyelesaian.
Pengaruh Perkara terhadap Perseroan:
Tidak Berpengaruh
KASUS DIMYATI
Perkara No.: No. 605/PDT/2012/PT.Bdg
Lembaga: Pengadilan Tinggi Bandung
Para Pihak: Pembanding semula Penggugat: Dimyati Bin Syairih
Terbanding I semula Tergugat: Affandie
Terbanding II semula Turut Tergugat I: Roekiyono
Terbanding III semula Turut Tergugat II: Pemerintah RI Cq. Menteri Pekerjaan Umum Cq. Direktur Jenderal Binamarga Cq. Pelaksana Proyek Pengadaan Tanah Proyek Jalan Tol JORR Cikunir Seksi I
Terbanding IV semula Turut Tergugat III: Pemerintah RI Cq. Menteri Dalam Negeri Cq. Gubernur Provinsi Jawa Barat Cq. Walikota Bekasi
Nilai Gugatan: Rp 27.074.800.000,00 (dua puluh tujuh miliar tujuh puluh empat juta delapan ratus ribu rupiah).
Pokok Perkara: Gugatan terkait kepemilikan tanah seluas 21.080 m2 yang digunakan untuk Simpang Susun Cikunir Jalan Tol JORR Ruas E1.
Status Perkara: Perkara di tingkat Banding telah diputus tanggal 28 Januari 2013. Inti putusannya adalah permohonan Banding Dimyati tidak dapat diterima.
Upaya Manajemen: Dikarenakan putusan hakim telah berkekuatan hukum tetap, tidak diperlukan lagi upaya penyelesaian.
Pengaruh Perkara terhadap Perseroan:
Tidak berpengaruh.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
241Menuju Pertumbuhan Berikutnya
SABAR HUTAURUK
Perkara No.: 66/Pdt.G/2013/PN.Bgr
Lembaga: Pengadilan Negeri Bogor
Para Pihak: Penggugat: Sabar Hutauruk
Tergugat I: Acintya Anggita Devi
Tergugat II: Jasa Marga
Tergugat III: Bina Marga
Tergugat IV: P2T Jakarta Selatan
Tergugat V: Hidayat Nur Utomo
Tergugat VI: Tjoeng Andy Anthony
Tergugat VII: Bidang Poltak Hasudungan Malauw
Tergugat VIII: H. Abdullah Jufri
Turut Tergugat I: Kantor Pertanahan Jakarta Selatan
Turut Tergugat II: John Leonard Waworuntu
Nilai Gugatan: Rp 87.096.300.000,00 (delapan puluh tujuh miliar sembilan puluh enam juta tiga ratus ribu rupiah).
Pokok Perkara: Sabar Hutauruk mengklaim belum menerima uang pembayaran atas ganti rugi tanah milik Achmad Prapto sebagaimana yang telah dijanjikan Achmad Prapto kepada Sabar Hutauruk.
Status Perkara: Sedang dalam proses di Pengadilan Negeri Bogor.
Upaya Manajemen: Melakukan koordinasi, mengumpulkan dokumen/bukti yang diperlukan serta menunjuk konsultan untuk menangani perkara.
Pengaruh Perkara terhadap Perseroan:
Tidak berpengaruh.
KASUS MUSTAFA RAHMAN
Perkara No.: 1173 K/PDT/2012
Lembaga: Mahkamah Agung
Para Pihak: Tergugat I Departemen Pemukiman dan Pengembangan Wilayah (Departemen Pekerjaan Umum)
Tergugat II: Walikota Jakarta Timur
Tergugat III: Jasa Marga
Penggugat: Mustafa Rahman
Nilai Gugatan: Rp 17.775.000.000,00 (tujuh belas miliar tujuh ratus tujuh puluh lima juta rupiah).
Pokok Perkara: Gugatan terkait dengan kepemilikan tanah seluas 6.670 m2 yang terkena Jalan Tol JORR E1.
Status Perkara: Perkara di tingkat Kasasi telah diputus tanggal 21 Oktober 2013. Inti putusannya adalah permohonan Kasasi dari Jasa Marga, Menteri Pekerjaan Umum dan Walikota Jakarta Timur ditolak.
Upaya Manajemen: Jasa Marga telah mengajukan upaya hukum Peninjauan Kembali terhadap putusan dimaksud tanggal 12 Desember 2013.
Pengaruh Perkara terhadap Perseroan:
Tidak Berpengaruh.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
242
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
KASUS BENUA CHANDRA
Perkara No.: No. 704 K/Pdt/2007
Lembaga: Mahkamah Agung RI
Para Pihak: Penggugat Benua Chandra
Tergugat I: Jasa Marga
Tergugat II: Direktorat Jenderal Bina Marga
Tergugat III: Direktorat Pembinaan Jalan Kota
Tergugat IV: Gubernur Provinsi Sumatera Utara
Tergugat V: Kepala Dinas Jalan dan Jembatan
Tergugat VI: Ketua Badan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara
Tergugat VII: Direktur PT Perkebunan Nusantara II
Tergugat VIII: Kepala Kantor Wilayah Nadam Pertanahan Nasional Propinsi Sumatera Utara
Tergugat IX Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Deli Serdang
Tergugat X Direktur PT Kawasan Industri Medan
Tergugat XI Bupati Kabupaten Deli Serdang
Tergugat XII Camat Kecamatan Percut Sei Tuan
Tergugat XIII Kepala Desa Saentis
Tergugat XIV Tansri Chandra
Tergugat XV Nazaruddin
Tergugat XVI Liberti Manurung
Nilai Gugatan: Rp 12.882.400.000,00 (dua belas miliar delapan ratus delapan puluh dua juta empat ratus ribu rupiah).
Pokok Perkara: Gugatan terkait dengan kepemilikan tanah seluas 3.603 m2 yang terkena Kantor dan Gerbang Tol Mabar pada Jalan Tol Belmera.
Status Perkara: Perkara di tingkat Kasasi telah diputus tanggal 26 September 2007. Inti putusannya adalah menolak permohonan Kasasi Jasa Marga.
Upaya Manajemen: Jasa Marga telah mengajukan Peninjauan Kembali ke MA melalui PN Lubuk Pakam, dan sampai dengan saat ini masih dalam proses pemeriksaan di MA.
Pengaruh Perkara terhadap Perseroan:
Tidak Berpengaruh.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
243Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Kasus KorPorasi
KASUS TIRTOBUMI II
Perkara No.: 180/PDT/2013/PT.DKI
Lembaga: Pengadilan Negeri Jakarta Timur
Para Pihak: Penggugat: PT Tirtobumi
Tergugat: Jasa Marga
Turut Tergugat: Menteri Pekerjaan Umum
Nilai Gugatan: Rp 1.247.567.000.000,00 (satu triliun dua ratus empat puluh tujuh miliar lima ratus enam puluh tujuh juta rupiah).
Pokok Perkara: Gugatan Perbuatan Melawan Hukum Tirtobumi kepada Jasa Marga dengan dasar Jasa Marga tidak melaksanakan Putusan BANI.
Status Perkara: Perkara di tingkat Banding telah diputus tanggal 15 Juli 2013. Inti putusannya mengabulkan permohonan banding Jasa Marga dan Menteri Pekerjaan Umum.
Upaya Manajemen: Hingga saat ini Jasa Marga belum menerima salinan resmi pernyataan kasasi dari Penggugat. Walau demikian Jasa Marga tetap memonitor kelanjutan perkara pada proses beracara pengadilan selanjutnya.
Pengaruh Perkara terhadap Perseroan: Tidak berpengaruh.
KASUS PELEBARAN JALAN TOL RUAS CIKAMPEK-CIBITUNG (BTS 1)
Perkara No.: 240 K/Pdt/2011
Lembaga: Mahkamah Agung
Para Pihak: Dalam konpensi:
Pemohon Kasasi I: Jasa Marga
Termohon Kasasi I: PT Bangun Tjipta Sarana (BTS)
Dalam gugatan rekonpensi:
Pemohon Kasasi II: PT Bangun Tjipta Sarana (BTS)
Termohon Kasasi II: Jasa Marga
Nilai Gugatan: a. Nilai tuntutan Jasa Marga Rp 583.053.000.000,00 (lima ratus delapan puluh tiga miliar lima puluh tiga juta rupiah).
b. Nilai tuntutan BTS (dalam rekonpensi) Rp 4.827.233.000.000,00 (empat triliun delapan ratus dua puluh tujuh miliar dua ratus tiga puluh tiga juta rupiah).
Pokok Perkara: Gugatan Jasa Marga atas BTS terkait Perjanjian Kerjasama Bagi Hasil Jalan Tol Jakarta-Cikampek Ruas Cikampek-Cibitung No. 109 tanggal 16 Oktober 2002.
Status Perkara: Perkara di tingkat Kasasi telah diputus tanggal 24 Juli 2012. Inti putusannya adalah permohonan Kasasi Jasa Marga dan BTS tidak dikabulkan.
Upaya Manajemen: Jasa Marga telah melakukan upaya hukum Peninjauan Kembali pada tanggal 09 Oktober 2013.
Pengaruh Perkara terhadap Perseroan: Tidak berpengaruh.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
244
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Kasus HuBunGan inDusTrial
KASUS PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL BANDUNG
Perkara No.: 116/G/2013/PHI/PN.Bdg
Lembaga: Pengadilan Hubungan Industrial Bandung
Para Pihak: Penggugat 1: Cecep Cahyadi, A.Md
Penggugat 2: Teuku Fadil, BE
Penggugat 3: Iwan Hitapermana
Penggugat 4: Nursamsu
Penggugat 5: Tommy Afief Noor
Penggugat 6: Dasep Mahmudin
Penggugat 7: Diki Syarif Bachtiar
Penggugat 8: Iif Faidullah
Penggugat 9: Ina Mardiah
Penggugat 10: Arif Rakhman Hakim
Penggugat 11: Eko Sukmana Purabaya
Penggugat 12: A. A. Riswanto
Penggugat 13: Deden Gumilar
Penggugat 14: Agus Setiawan
Tergugat: Jasa Marga
Nilai Gugatan: Tuntutan gaji dan tunjangan hari raya sebesar Rp 503.011.056,00 (lima ratus tiga juta sebelas ribu lima puluh enam rupiah).
Pokok Perkara: Gugatan mantan karyawan Cabang Purbaleunyi di Pengadilan Hubungan Industrial Bandung.
Status Perkara: Sedang dalam proses di Pengadilan Hubungan Industrial Bandung.
Upaya Manajemen: Memonitor proses di Pengadilan Hubungan Industrial Bandung.
Pengaruh Perkara terhadap Perseroan: Tidak berpengaruh.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
245Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Kasus lain-lain
KASUS KECELAKAAN GERBANG TOL DUKUH 2
Perkara No.: 132/Pdt.G/ 2012/PN.Jkt Tim
Lembaga: Pengadilan Negeri Jakarta Timur
Para Pihak: Penggugat: Budiyanto Sutanto
Tergugat: Jasa Marga
Nilai Gugatan: Rp 10.450.218.000,00 (sepuluh miliar empat ratus lima puluh juta dua ratus delapan belas ribu rupiah)
Pokok Perkara: Gugatan Budiyanto Sutanto dilatarbelakangi kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Gerbang Tol Dukuh 2 pada tanggal 09 Juni 2011 yang mengakibatkan petugas pengumpul tol (Zakaria) meninggal dunia akibat tertabrak mobil Budiyanto Sutanto. Budiyanto Suyanto telah dinyatakan bersalah berdasarkan putusan pidana No. 1444/Pid.B/2011/PN.Jkt.Tim tanggal 06 Desember 2011.
Status Perkara: Perkara telah diputus tanggal 13 Juni 2013. Inti putusannya adalah gugatan Budiyanto Suyanto ditolak.
Upaya Manajemen: Saat ini Jasa Marga masih melakukan proses Banding di Pengadilan Tinggi DKI Jakarta.
Pengaruh Perkara terhadap Perseroan: Tidak berpengaruh.
KASUS THAMRIN TANJUNG
Perkara No.: 51/Pdt.G/2013/PN.Jkt.Tim
Lembaga: Pengadilan Negeri Jakarta Timur
Para Pihak: Penggugat: Ir. Thamrin Tanjung
Tergugat I: PT Hutama Karya (HK)
Tergugat II: Jasa Marga
Tergugat III: Pemerintah RI Cq. Menteri Pekerjaan Umum
Turut Tergugat: Kejaksaan Agung RI
Nilai Gugatan: Rp 472.830.000.000,- (empat ratus tujuh puluh dua miliar delapan ratus tiga puluh juta rupiah).
Pokok Perkara: Gugatan Perbuatan Melawan Hukum yang diajukan Thamrin Tanjung kepada HK, Jasa Marga, Menteri Pekerjaan Umum dan Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat terkait eksekusi Jalan Tol JORR S berdasarkan Putusan No. 720 K/Pid/2001.
Status Perkara: Perkara telah diputus tanggal 30 September 2013. Inti putusannya adalah gugatan Thamrin Tanjung tidak dapat diterima. Atas putusan tersebut Penggugat tidak mengajukan banding.
Upaya Manajemen: Dikarenakan putusan hakim telah berkekuatan hukum tetap, tidak diperlukan lagi upaya penyelesaian.
Pengaruh Perkara terhadap Perseroan: Tidak berpengaruh.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
246
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Pt Jasa marga (Persero) tbk. Laporan Tahunan 2013
Perkara di anak PerusahaanSepanjang tahun 2013, tidak ada perkara hukum yang dihadapi oleh Anak Perusahaan
maupun terkait dengan Dewan Komisaris dan Direksi Anak Perusahaan.
PerKara Di anaK PerusaHaan Per 31 DesemBer 2013
No. Nama Anak Perusahaan Ada/Tidak ada Perkara
Nilai Gugatan
1. PT Jalantol Lingkarluar Jakarta(Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road)
Tidak Ada Tidak Ada
2. PT Marga Lingkar Jakarta(Jalan Tol JORR W2 Utara)
Tidak Ada Tidak Ada
3. PT Marga Sarana Jabar(Jalan Tol Bogor Outer Ring Road)
Tidak Ada Tidak Ada
4. PT Marga Kunciran Cengkareng(Jalan Tol Cengkareng-Kunciran)
Tidak Ada Tidak Ada
5. PT Marga Trans Nusantara(Jalan Tol Kunciran-Serpong)
Tidak Ada Tidak Ada
6. PT Marga Trans Jateng(Jalan Tol Semarang-Solo)
Tidak Ada Tidak Ada
7. PT Marga Nujyasumo Agung(Jalan Tol Surabaya-Mojokerto)
Tidak Ada Tidak Ada
8. PT Trans Marga Jatim Pasuruan(Jalan Tol Gempol-Pasuruan)
Tidak Ada Tidak Ada
9. PT Jasamarga Bali Tol(Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa)
Tidak Ada Tidak Ada
10. PT Marga Bumi Adhika Raya(Jalan Tol Gempol-Pandaan)
Tidak Ada Tidak Ada
11. PT Sarana Marga Utama Tidak Ada Tidak Ada
Perkara yang dihadapi anggota dewan Komisaris dan direksiSelama tahun 2013, tidak ada perkara yang dihadapi oleh Anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang sedang menjabat.
inFormasi tentang sanKsi adminsitratiF
Selama tahun 2013 tidak terdapat sanksi administratif yang dikenakan oleh Otoritas Pasar Modal atau otoritas lainnya kepada
Jasa Marga, anggota Dewan Komisaris maupun Direksi.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
247Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Kode etiK dan BudaYa PerusaHaan
Etika dan budaya merupakan landasan
penerapan GCG di Jasa Marga, mengingat
bahwa organisasi tidak lain adalah terdiri
dari orang-orang di dalamnya. Dalam
mengelola GCG, maka penerapan GCG
tidak dapat dipisahkan dari menjalankan
bisnis yang beretika dan membentuk
kesadaran Perseroan dan karyawan yang
memiliki kepekaan tanggung jawab sosial
kepada masyarakat agar tidak terjadi
benturan kepentingan dan benturan
kepada peraturan perundangan yang ada.
Kode etiKDalam pengembangan GCG, Jasa Marga
telah merumuskan berbagai kebijakan
yang menyangkut etika perusahaan. Jasa
Marga mengupayakan penerapan standar
etika terbaik dalam menjalankan segenap
aktivitas bisnisnya sesuai dengan Visi,
Misi, dan budaya yang dimiliki melalui
implementasi Etika Usaha dan Etika Kerja.
Perseroan menyadari sepenuhnya bahwa
hubungan yang baik dengan pemangku
kepentingan dan peningkatan nilai
Pemegang Saham dalam jangka panjang
hanya dapat dicapai melalui integritas
bisnis dalam setiap aktivitas bisnis Perseroan
sebagaimana tercantum dalam Etika Usaha
dan Etika Kerja.
Pedoman PerilaKu
Perseroan telah mempunyai standar kode
etik atau yang lebih dikenal dengan Pedoman
Perilaku sejak tahun 2010. Pedoman Perilaku
tersebut disusun untuk melaksanakan
pengelolaan perusahaan yang baik dan benar
sehingga diperlukan suatu pedoman yang
bertujuan untuk membentuk dan mengatur
kesesuaian tingkah laku sehingga mencapai
penerapan GCG yang konsisten sebagai
budaya Perseroan yang memaksimalkan
penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola
Perusahaan yang Baik sehingga tercapainya
Visi dan Misi Perseroan.
Dengan semangat perubahan, telah
dilakukan revisi terhadap buku Pedoman
Perilaku (Code of Conduct) Jasa Marga yang merupakan bagian dari implementasi GCG
yang diharapkan dapat menjadi landasan dalam melaksanakan tugas bagi seluruh jajaran
Manajemen dan Insan Jasa Marga, melalui Keputusan Direksi No. 175/KPTS/2013 tanggal 17
Desember 2013 tentang Pedoman Perilaku (Code of Conduct).
Pedoman Perilaku (Code of Conduct) merupakan acuan bagi seluruh Insan Perseroan mulai
dari Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh Karyawan dalam bekerja dan berinteraksi dengan
segenap stakeholders Perseroan. Dengan nilai-nilai pokok Perseroan dan melaksanakan Pedoman
Perilaku Perseroan secara konsisten seluruh Insan Jasa Marga, dimanapun ia berada dan bekerja
senantiasa mendukung terlaksananya Tata Kelola Perusahaan yang Baik yang pada akhirnya akan
meningkatkan citra perusahaan (corporate image) bagi seluruh stakeholders-nya.
PoKoK-PoKoK Kode etiK
Pedoman perilaku Perseroan mengatur kebijakan nilai-nilai etis yang dinyatakan secara eksplisit
sebagai suatu standar perilaku yang harus dipedomani oleh seluruh Insan Jasa Marga.
Prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) yang diterapkan dalam Pedoman Perilaku
(Code of Conduct) adalah:
Pedoman PerilaKu (CODE OF CONDUCT)Berdasarkan Keputusan Direksi No. 175/KPTS/2013 tanggal 17 Desember 2013 tentang
Pedoman Perilaku (Code of Conduct)
PrinsiP gCgtransparansi, akuntabilitas, Bertanggung jawab, Kemandirian dan Kewajaran
etiKa Bisnis1. Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang
undangan2. Penanganan gratifikasi3. Kepedulian terhadap Kesehatan dan
Keselamatan Kerja4. Pemberian Kesempatan yang sama kepada
Karyawan untuk mendapatkan Pekerjaan, Promosi dan Pemberhentian Kerja
5. standar etika dalam Berhubungan dengan stakeholders:a. Hubungan dengan Insan Jasa Margab. Hubungan dengan Pemerintahc. Hubungan dengan Pemegang Sahamd. Hubungan dengan Pengguna Jalan Tol
dan Pelanggan Lainnyae. Hubungan dengan Mitra Usahaf. Hubungan dengan Pesaingg. Hubungan dengan Kreditur/Investorh. Hubungan dengan Pemasok/Kontraktori. Hubungan dengan Masyarakat dan
Lingkungan Sekitarj. Hubungan dengan Media Massak. Hubungan dengan Anak Perusahaan
6. standar etika Jajaran manajemen dan Karyawana. Perilaku Sebagai Atasan terhadap
Bawahanb. Perilaku Sebagai Bawahan terhadap
Atasanc. Perilaku Sebagai Rekan Kerja
7. Hak atas Kekayaan intelektual (intellectual Property rights)
etiKa/tuntutan PerilaKu insan Jasa marga
1. Komitmen insan Jasa marga2. menjaga nama Baik
Perseroan3. menjaga Hubungan Baik
antar insan Jasa marga4. menjaga Kerahasiaan
Perusahaan5. menjaga dan menggunakan
aset Perseroan6. menjaga Keselamatan,
Kesehatan dan lingkungan Kerja
7. Perilaku asusila, narkotika, obat terlarang, Perjudian dan merokok
8. melakukan Pencatatan data Perusahaan dan Penyusunan laporan
9. menghindari terjadinya Konflik Kepentingan Pribadi (insider trading)
10. Penanganan gratifikasi11. tidak memanfaatkan Posisi
untuk Kepentingan Pribadi (Benturan Kepentingan)
12. aktivitas Politik
Setiap Insan Jasa Marga telah menandatangani pakta integritas sebagai bentuk komitmen
penerapan GCG dalam operasional Perseroan. Adapun persentase penandatanganan
komitmen code of conduct oleh Insan Jasa Marga adalah sebanyak 100%.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
248
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian BudaYa PerusaHaan
Pernyataan mengenai Budaya Perusahaan (Corporate Culture) yang dimiliki Perseroan Penerapan tata kelola perusahaan yang baik akan berhasil
dilaksanakan apabila disokong oleh budaya perusahaan
yang kuat. Pendekatan internalisasi budaya dilakukan melalui
intervensi pada ketiga aspek yaitu kepemimpinan, sistem
dan karyawan. Dengan pendekatan tersebut, budaya Jasa
Marga selain tertulis dalam kebijakan dan prosedur, juga
menjadi suatu disiplin (soft skills) yang dipraktikkan oleh
Dewan Komisaris, Direksi dan karyawan dalam pelaksanaan
pekerjaan sehari-hari.
Perseroan telah menetapkan budaya perusahaan yang
lebih dikenal dengan sebutan Tata Nilai Perusahaan.
Untuk menyesuaikan dengan arah pertumbuhan dan
pengembangan jangka panjang perusahaan dimana potensi
bisnis jalan tol untuk masa yang akan datang masih besar,
serta untuk mencapai Visi dan Misi Perseroan maka Tata Nilai
Perseroan pada tahun 2013 diubah menjadi: Jujur, Sigap,
Mumpuni, dan Respek. Empat Nilai inilah yang menjadi
landasan dalam interaksi Insan Jasa Marga dengan para
stakeholders.
Tata Nilai ini telah disetujui oleh Dewan Komisaris dan Direksi
dengan Keputusan Direksi No. 50/KPTS/2013 tanggal 01
Maret 2013 tentang Visi, Misi dan Tata Nilai Perusahaan.
Pokok-pokok Budaya PerusahaanBudaya perusahaan yang menjadi landasan dalam interaksi
Insan Jasa Marga dengan para stakeholders, yang lebih dikenal
dengan Tata Nilai Perseroan dapat dijabarkan sebagai berikut:
J JuJurJasa Marga dalam menjalankan kegiatan usahanya selalu JUJUR, adil, transparan dan bebas dari benturan kepentingan.
s sigaPJasa Marga SIGAP melayani pelanggan dan pemangku kepentingan lainnya dengan bertindak peduli dan proaktif serta tetap mengedepankan kehati-hatian.
m mumPuniJasa Marga MUMPUNI dalam bekerja atas dasar kompetensi, konsisten dan inovatif.
r resPeKJasa Marga RESPEK terhadap pemangku kepentingan dalam bersinergi mencapai prestasi.
sosialisasi tata niliai Budaya Perusahaan Tata Nilai tersebut secara terus menerus disosialisasikan epada segenap Insan Jasa Marga (Dewan Komisaris, Direksi, Karyawan
Perseroan, Karyawan yang ditugaskan di anak perusahaan dan instansi lainnya serta personil lainnya yang secara langsung
bekerja untuk dan atas nama Perseroan).Penyebaran dan sosialisasi tata nilai ini dilakukan melalui situs internal dan eksternal
Perseroan, penayangan slide tata nilai di setiap kegiatan pelatihan ataupun rapat, pemasangan baner di tempat-tempat
strategis di Perseroan.
sosialisasi dan upaya Penegakan Pedoman PerilakuPedoman Perilaku diungkapkan dan/atau disebarkan kepada semua Insan Jasa Marga melalui berbagai media yang dimiliki
Perseroan, termasuk melalui teknologi informasi yang dapat diakses oleh semua pegawai dengan mudah setiap saat. Secara
periodik, kepada segenap Insan Jasa Marga disampaikan melalui media Memo dan/atau Surat Edaran dari Direksi tentang
pelaksanaan etika bisnis.
Pada tahun 2013, upaya penegakan Pedoman Perilaku dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya:
1. Membuat pernyataan kepatuhan dan Pakta Integritas seluruh Insan Jasa Marga.
2. Menginformasikan setiap langkah-langkah strategis Perseroan maupun hasil kinerja Perseroan secara akurat dan tepat
waktu serta menyediakan media informasi Perseroan yang mudah diakses oleh seluruh Pemangku Kepentingan.
3. Senantiasa memenuhi (comply) terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam menjalankan proses bisnis
Perseroan.
4. Menjalankan usaha secara prudent dan pengelolaan risiko bisnis yang baik melalui analisis risiko yang tersistem.
5. Menolak secara tegas, dengan tata krama yang baik, segala intervensi yang merugikan Perseroan.
6. Memperlakukan para Pemangku Kepentingan secara adil dan setara yang tercermin dalam setiap aktivitas bisnis Perseroan.
7. Senantiasa menginformasikan kepada Pemangku Kepentingan mengenai komitmen dan konsistensi Jasa Marga dalam
menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang Baik melalui berbagai sarana komunikasi.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
249Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Program KePemiliKan saHam oleH KarYaWan dan/atau manaJemen
Sesuai RUPSLB pada tanggal 12 September 2007, pemegang
saham menyetujui rencana Program Penjatahan Saham Karyawan
(Employee Stock Allocation – ESA), mengacu pada peraturan
BAPEPAM No. IX.A.7 yang memberikan kesempatan bagi
karyawan, manajemen dan pihak-pihak tertentu yang ditetapkan
dalam Surat Keputusan yang diterbitkan Perseroan, untuk memiliki
maksimum 10% dari saham yang ditawarkan kepada publik (atau
sebanyak 204.000.000 lembar dengan harga Rp 1.700).
Tujuan utama program ini adalah agar karyawan memiliki
sense of belonging yang dapat memacu produktifitas kerja,
sehingga berdampak pada kinerja korporasi secara keseluruhan
dan bermuara pada peningkatan nilai perusahaan yang dapat
dinikmati oleh para stakeholder.
Program ESA terdiri dari:
1. Saham Bonus
Komisaris (selain Komisaris Independen), Direksi dan seluruh
karyawan tetap Jasa Marga yang memenuhi kriteria tertentu
menerima Saham Bonus pada saat Penawaran Umum Perdana
sebesar ekuivalen dengan satu bulan gaji bulan Juni 2007. Jasa
Marga mengantisipasi untuk memberikan sekitar 11.862.000
saham di dalam skema Saham Bonus yang diberikan kepada
Komisaris non Independen, Direksi dan karyawan masing-
masing sebesar 1,7% dan 98,3%. Saham Bonus tersebut tidak
dapat dijual maupun dipindahtangankan selama tiga tahun
(periode lock up).
2. Saham Jatah Pasti
Selain pemberian Saham Bonus, peserta diberikan kesempatan
untuk membeli Saham Jatah Pasti pada saat Penawaran Umum
Perdana. Jumlah Saham Jatah Pasti adalah sekitar 192.138.000
saham. Untuk pemesanan Saham Jatah Pasti dilakukan
penjatahan secara proporsional berdasarkan gaji bulanan
karyawan dan dilakukan beberapa pembatasan tertentu.
Untuk kepemilikan saham oleh anggota Direksi dan anggota
Komisaris dapat dilihat pada bagian Profil Perseroan.
PerlaKuan Yang sama terHadaP seluruH Pemegang saHam
Jasa Marga menjamin adanya perlakuan yang sama terhadap
seluruh pemegang saham, termasuk pemegang saham
minoritas dan asing. Jasa Marga juga memberikan perlakuan
yang adil terhadap saham-saham yang berada dalam satu kelas,
melarang praktek-praktek insider trading dan self-dealing, dan
mengharuskan Dewan Komisaris untuk melakukan keterbukaan
jika menemukan transaksi yang mengandung benturan
kepentingan (conflict of interest). Di samping itu Jasa Marga
mengakui hak-hak stakeholders, seperti ditentukan dalam
Undang Undang, dan mendorong kerja sama yang aktif antara
Perseroan dengan para stakeholders tersebut.
Dalam pelaksanaan assessment GCG tahun 2013 yang dilakukan
oleh pihak independen, dalam Bab Pemegang Saham dan RUPS,
Perseroan memperoleh nilai sebesar 8,84 atau 98,22%.
sistem PelaPoran Pelanggaran (WhiSTLEBLOWiNG SySTEm)
Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing System) adalah
sistem yang mengelola pengaduan/penyingkapan mengenai
perilaku melawan hukum, perbuatan tidak etis/tidak semestinya
secara rahasia, anonim dan mandiri yang digunakan untuk
mengoptimalkan peran serta Insan Jasa Marga dan pihak lainnya
dalam mengungkapkan pelanggaran yang terjadi di lingkungan
Perseroan.
Sebagai bagian dari komitmen Perseroan untuk terus
menyempurnakan implementasi GCG, pelanggaran terhadap
implementasi GCG dan Code of Conduct harus dihindari
oleh segenap Insan Jasa Marga. Terkait dengan hal tersebut,
Perseroan telah memiliki Whistleblowing System sebagai media
penyampaian pelaporan pelanggaran terhadap implementasi
GCG dan Code of Conduct Perseroan.
Perseroan telah menyediakan sarana whistleblowing system JASA
MARGA AMANAH yang dapat digunakan oleh seluruh Insan Jasa
Marga maupun pihak eksternal sejak tanggal 16 Januari 2013.
Pengelolaan whistleblowing system Perseroan dilakukan
dengan berpedoman pada Keputusan Direksi No. 09/KPTS/2013
tanggal 13 Januari 2013 tentang Whistleblowing System PT Jasa
Marga (Persero) Tbk. dan Keputusan Direksi No. 10/KPTS/2013
tanggal 13 Januari 2013 tentang Pembentukan Tim Pengelolaan
Whistleblowing System PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Setiap laporan yang masuk akan dipelajari, diklasifikasikan dan
ditindaklanjuti melalui penyelidikan mendalam berdasarkan
fakta-fakta yang diperoleh. Keputusan terhadap terbukti/
tidaknya pelaporan tersebut akan dibuat dan diambil berdasarkan
pertimbangan akibat tindakan, derajat kesengajaan dan motif
tindakan.
Sanksi yang dijatuhkan dapat berupa teguran lisan, surat
peringatan (I, II, III), hingga pemutusan hubungan kerja (PHK).
Perseroan tidak akan mentolerir setiap pelanggaran terkait
dengan integritas.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
250
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Pengelola sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing System)Sistem Pelaporan Pelanggaran atau Whistleblowing System (WBS) merupakan suatu mekanisme pelaporan terhadap
pelanggaran yang dilakukan secara rahasia yang dilakukan oleh karyawan atau pimpinan Perseroan. Pelaporan ditujukan
melalui suatu mekanisme baku dan dikelola secara profesional oleh TIm Pengelolaan Pelaporan Pelanggaran yang dibantu
oleh Pengelola Administrasi Sistem Pelaporan Pelanggaran yaitu PT Deloitte Konsultan Indonesia yang terpilih melalui proses
pengadaan barang/jasa di Perseroan.
Keanggotaan dari Tim Pengelolaan Pelaporan Pelanggaran adalah sebagai berikut:
KeanGGoTaan Tim PenGelolaan PelaPoran PelanGGaran
No. Susunan Anggota Kedudukan dalam Tim
1. Head of Internal Audit Ketua Merangkap Anggota
2. Corporate Secretary Sekretaris Merangkap Anggota
3. VP Legal Anggota
4. GM Human Capital Services Anggota
5. VP Risk & Quality Management Anggota
landasan Penyusunan sistem Pelaporan Pelanggaran1. Keinginan Perseroan untuk terus menegakkan prinsip-
prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik di seluruh
lingkungan Perseroan, khususnya yang berkaitan dengan
integritas dan transparansi.
2. Sebagai komitmen Perseroan untuk menyediakan media
bagi penegakan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan
yang Baik, sehingga menciptakan situasi kerja yang bersih
dan bertanggung jawab.
3. Sebagai salah satu alat yang ampuh dalam mencegah dan
mendeteksi potensi terjadinya pelanggaran di Perseroan.
maksud, tujuan dan manfaat sistem Pelaporan PelanggaranMaksud, Tujuan dan Manfaat penerapan Sistem Pelaporan
Pelanggaran (Whistleblowing System/WBS) di Perseroan
adalah:
1. Tersedianya cara penyampaian informasi penting dan
kritis bagi Perusahaan kepada pihak yang harus segera
menanganinya secara aman.
2. Tersedianya mekanisme deteksi dini (early warning
system).
3. Tersedianya kesempatan untuk menangani masalah
pelanggaran secara internal terlebih dahulu, sebelum
meluas menjadi masalah pelanggaran yang bersifat
publik.
4. Timbulnya keengganan untuk melakukan pelanggaran
(pengawasan oleh semua pihak).
sosialisasi sistem Pelaporan PelanggaranSosialisasi Sistem Pelaporan Pelanggaran (WBS) di internal
Perseroan disampaikan melalui berbagai media seperti
buletin internal, poster, sosialisasi etika maupun presentasi
langsung kepada unit kerja terkait. Untuk eksternal, sosialisasi
dilakukan melalui website Perseroan dan pengiriman surat
edaran/memo.
Pada bulan Januari 2013, dilakukan sosialisasi Whistleblowing
System Tim Pengelolaan Whistleblowing System untuk
seluruh unit kerja Kantor Pusat dan Cabang.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
251Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Timeline sisTem PelaPoran PelanGGaran
PenandatanganPerjanjian
Kerjasama dengan Deloitte Presentasi
ke Direksi
SK DIREKSI195/KPTS/2011Kick Off
Sosialisasi
1. Kebijakan2. Jenis SPP3. Mekanisme Pelaporan4. Pembentukan Tim Go Live
Whistleblowing System
16/01/2013 s.d11/02/2013
16/01/201319/06/201204/05/201215/12/201114/12/2011
Penandatangan peryataan mulai oleh Komisaris Utama dan
Direktur Utama
ruang lingkup PelaporanRuang Lingkup Pelaporan yang akan ditindaklanjuti oleh Whistleblowing System adalah tindakan yang dapat merugikan Perseroan,
yang meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Penyimpangan dari peraturan dan perundangan yang berlaku
2. Penyalahgunaan jabatan untuk kepentingan lain di luar Perseroan
3. Pemerasan
4. Perbuatan curang
5. Benturan Kepentingan
6. Gratifikasi
sarana PelaporanPelapor menyampaikan laporan dalam bentuk surat dengan disertai dokumen pendukung yang diperlukan. Laporan ini ditujukan
kepada Tim Pengelolaan Pelaporan Pelanggaran dan disampaikan melalui salah satu diantara cara berikut:
Khusus untuk Pelaporan melalui sarana telepon dan sms, maka waktu Pelaporan secara live adalah pukul 07.00 WIB s.d. 21.000 WIB.
Pelaporan yang masuk di luar waktu tersebut, akan dialihkan ke voice mail.
+62 21 23 50 7022
0811 1255 550
+62 21 2350 7023
http://jasamarga.tipoffs.asia
P.O Box 2332, JKP 10023
@
sarana PelaPoran PelanGGaran

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
252
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Pt Jasa marga (Persero) tbk. Laporan Tahunan 2013
mekanisme Penerimaan PelaporanMekanisme penerimaan pelaporan pelanggaran dapat dilihat pada bagan sebagai berikut:
meKanisme Penerimaan PelaPoran PelanGGaran
Analis Deloitte menanyakan hal-hal yang
relevan kepada Pelapor
Analis Deloitte akan memberikan
nomor referensi yang unik kepada
Pelapor
Deloitte investigator
mereview call log, membuat
laporan penyingkapan
dan rekomendasitindak lanjut
Laporan dimuat dalam e-Room dan
sebuah email Pemberitahuan akan dikirim ke semua anggota Tim Pengelolaan WBS Jasa Marga
Deloitte contact centre memberikan tanggapan apabila pelapor menanyakan status tindakan atas laporannya
SARANA PELAPORAN
Tim Pengelolaan WBS akan
menindaklanjuti dan
memberikan tanggapan atas kasus tersebut
kepada Deloitte
Deloitte contact centre memberikan tanggapan
kepada Pelapor berdasarkan
nomor referensi
@
Bagan alur Proses sistem Pelaporan PelanggaranJika dokumen dan bukti-bukti yang disampaikan lengkap,
Tim Pelaporan Pelanggaran melakukan pemilahan data dan
memutuskan apakah kasus tersebut dapat dilanjutkan ke
tingkat penyelidikan. Jika keputusannya adalah cukup bukti,
maka laporan tersebut akan ditingkatkan statusnya ke tahap
penyelidikan.
Laporan yang tidak terbukti akan dikembalikan kepada
pelapor. Namun apabila terbukti, Tim Pelaporan Pelanggaran
akan melaporkan hasil temuannya tersebut kepada Direksi.
Laporan yang berkaitan dengan jajaran manajemen di bawah
Direksi disampaikan dalam bentuk surat dan ditujukan
kepada Direktur Utama, sedangkan laporan-laporan yang
berkaitan dengan Direksi akan ditujukan kepada Dewan
Komisaris.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
253Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Pelapor Pelapor
Tim WBS
Catatan:1. Pelapor pelanggaran akan selalu
mendapatkan feedback dan status atas laporan yang diberikan
2. Alur Pelaporan Jika yang dilaporkan
karyawan dan Dewan Komisaris, laporan ditujukan kepada Tim WBS
Jika yang dilaporkan anggota Tim WBS, laporan ditujukan kepada Direksi
Jika yang dilaporkan Direksi, laporan ditujukan kepada Dewan Komisaris
dilaporkanke Direksi
dilaporkanke Komisaris
Internal Khusus
LaporanHasil
Investigasi
berkas ditutup
Putusan Direksi/
Komisaris
Tanggapan/feedback
Memenuhi Kriteria
diteruskan ke fungsi terkait
Penindakan sesuai dengan sistem & prosedur
yang berlaku
Internal Investigasi (SPI)
Memenuhi Lanjutan
Telaah Awal oleh Tim WBS
alur Proses sisTem PelaPoran PelanGGaran
Perlindungan terhadap PelaporPerseroan menyediakan fasilitas saluran pelaporan (telepon,
surat, email) yang independen, bebas, dan rahasia bagi pelapor,
agar terlaksana proses pelaporan yang aman. Selain itu, WBS
juga menjaga kerahasiaan identitas pelapor dengan tujuan
memberikan perlindungan kepada pelapor dan anggota keluarga
atas tindakan balasan dari terlapor atau organisasi. Informasi
pelaksanaan tindak lanjut laporan akan disampaikan secara
rahasia kepada pelapor yang identitasnya lengkap.
implementasi WBs di tahun 2013Selama tahun 2013, pelaporan pelanggaran yang masuk adalah
sebanyak 24 laporan dan laporan yang telah ditindaklanjuti
sampai dengan proses akhir sebanyak 15 laporan.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
254
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Pengadaan Barang dan Jasa
Kebijakan Perseroan dalam menerapkan Pengadaan Barang dan Jasa tertuang dalam Keputusan Direksi No. 15/ KPTS/2009 tanggal 20 Januari 2009 tentang Standar Prosedur Operasional Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa di Lingkungan Perusahan. Kebijakan ini mengatur pengguna barang dan jasa , pengelola pengadaan barang dan jasa, pengelola kontrak pengadaan barang dan jasa, pengelola penyedia barang dan jasa, pengelola material, tim pengadaan, dan pejabat berwenang serta penyedia barang dan jasa sesuai dengan tugas, fungsi, hak dan kewajiban serta peran para pihak dalam proses pengadaan barang dan jasa.
Tujuan Pengadaan Barang danJasa adalah untuk memperoleh barang dan jasa yang diperlukan Perseroan dengan mempertimbangkan kualitas dan delivery time dari sumber yang tepat dengan total biaya terendah dan dilakukan melalui strategi, perencanaan, proses dan pengendalian pengadaan yang efektif dan efisien serta sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Untuk mencapai sasaran utama Pengelolaan Rantai Pasokan yaitu menjamin terlaksananya kegiatan usaha serta penciptaan nilai tambah (value creation) dan peningkatan daya saing Perseroan, Perseroan mempunyai kebijakan manajemen sebagai berikut:a. Pengelolaan Pengadaan Barang dan Jasab. Pengelolaan kontrak Pengadaan Barang dan Jasac. Pengelolaan Penyedia Barang dan Jasa
etika Perseroan dalam Penyedian Barang dan JasaPerseroan melaksanakan pengadaan barang dan jasa berdasarkan prinsip- prinsip kompetitif, transparan, adil, wajar dan akuntabel. Perilaku etis yang diharapkan dalam berhubungan dengan penyedia barang dan jasa antara lain:• Penentuanpenyediabarangdanjasa
harus didasarkan pada mutu produk, layanan purna jual, garansi, prestasi dan rekam jejak dengan mengutamakan kepentingan Perseroan.
• Menghormatihakdankewajibansesuai dengan perjanjian perikatan dan ketentuan perundang-undangan.
• Menjalinkomunikasiyangterbukaselama proses pelaksanaan pengadaa hingga terpenuhinya hak dan kewajiban para pihak.
• Melakukanevaluasiataspenyediabarang dan jasa serta memberikan tindakan tegas kepada penyedia barang dan jasa yang berperilaku tidak etis.
Penerapan e-ProcurementUntuk mencegah timbulnya praktik KKN, selain perlu perbaikan sistem dan prosedur pengadaan barang dan jasa agar lebih transparan dan akuntabel, perlu pula dicari alternatif lain yang memenuhi prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG), terutama prinsip keterbukaan (transparency) serta prinsip keadilan (fairness).
Di dalam lingkungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kementerian Negara BUMN telah merilis Peraturan Menteri Negara BUMN No. Per-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara, secara eksplisit menjelaskan Tata Kelola Teknologi Informasi. Dengan adanya peratuan tersebut, BUMN diwajibkan untuk menerapkan prinsip Good Corporate Governance (GCG) atau Tata Kelola Perusahaan yang Baik dalam aspek bisnis dan pengelolaan perusahaan pada semua jajaran perusahaan dengan dukungan IT.
Sebagai wujud komitmen penerapan GCG dan Pakta integritas, Jasa Marga terus konsisten hinga saat ini untuk mengelola proses pengadaan dan kemitraan dengan
menggunakan sistem e-Tendering melalui aplikasi Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE)/e-Procurement yang meminimalkan kontak fisik antara pemasok/mitra dengan panitia karena keseluruhan proses tender dan negoisasi telah berbasis komputer sehingga berlangsung adil dan transparan.
Beberapa manfaat yang telah diperoleh antara lain kecepatan proses tender, penetapan calon peserta tender secara elektronik sesuai persyaratan yang ditentukan, pemilihan pemenang secara electronik dan manfaat lainnya terkait dengan kualitas proses yang semakin baik, kewajaran harga, keadilan, tranparansi dan mencegah terjadinya intervensi.
e-Procurement adalah proses pengadaan barang/jasa yang pelaksanaannya dilakukan secara elektronik yang berbasis web/internet dengan memanfaatkan fasilitas teknologi komunikasi dan informasi yang meliputi pelelangan umum secara elektronik yang diselenggarakan oleh Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE).
Sesuai Keputusan Direksi No. 149/KPTS/DIR/2013 tanggal 30 Agustus 2013, melalui Divisi General Affairs dibuat LPSE dengan bantuan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). Pengadaan secara elektronik (e-Procurement) bagi Perseroan tidak hanya meningkatkan transparansi, tetapi juga meningkatkan efisiensi dengan harga dan biaya transaksi lebih murah, dan siklus pengadaan yang lebih pendek. Dengan demikian menghindari proses korupsi, serta meningkatkan produktivitas kerja.
Pakta integritas mitra KerjaPerseroan mewajibkan vendor dan mitra kerja untuk menandatangani Pakta Integritas dalam kaitannya dengan pengadaan barang dan jasa.
Pakta integritas insan Jasa margaDalam setiap Pengadaan Barang dan Jasa Perseron juga mewajibkan insan Jasa Marga untuk menandatangani pakta integritas sebagai bentuk tidak adanya benturan kepentingan dan transparansi dalam proses pengadaan barang dan jasa.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
255Menuju Pertumbuhan Berikutnya
auditor eKsternal
Fungsi pengawasan independen terhadap aspek keuangan Perseroan dilakukan dengan melaksanakan audit eksternal yang dilakukan
oleh Kantor Akuntan Publik (KAP). KAP HLB Hadori Sugiarto Adi & Rekan telah melakukan audit laporan keuangan Perseroan sebanyak 3
(tiga) periode tahun buku berturut-turut (2009-2011). Tahun 2012 adalah periode pertama bagi KAP RSM Aryanto, Amir Jusuf, Mawar &
Saptoto melakukan audit laporan keuangan Perseroan.
auDiTor eKsTernal Perseroan 2009-2012
Tahun Kantor Akuntan Publik Kontrak (Rp) Partner Pelaksana
2009 HLB Hadori Sugiarto Adi & Rekan 858.000.000 Drs. Hartono, Ak., CPA
2010 HLB Hadori Sugiarto Adi & Rekan 660.557.500 Drs. Hartono, Ak., CPA
2011 HLB Hadori Sugiarto Adi & Rekan 1.065.000.000 Drs. Hartono, Ak., CPA
2012 RSM Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto 1.622.500.000 Saptoto Agustomo
2013 RSM Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto 1.245.750.000 Saptoto Agustomo
audit laporan Keuangan tahun Buku 2013Dalam pelaksanaan audit Laporan
Keuangan Perseroan dan Anak Perusahaan,
Perseroan telah menunjuk Kantor Akuntan
Publik (KAP) yang terdaftar di Bapepam-LK
yaitu KAP RSM Aryanto, Amir Jusuf, Mawar
& Saptoto. Penunjukan KAP tersebut telah
diputuskan dalam RUPS pada tanggal
29 April 2013 berdasarkan rekomendasi
Dewan Komisaris Perseroan. Lingkup Audit
yang dilakukan KAP RSM Aryanto, Amir
Jusuf, Mawar & Saptoto mencakup audit
Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan
tahun buku 2013 dan Laporan Keuangan
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
untuk Tahun Buku 2013.
Proses Penunjukan auditor eksternalProses penunjukan Auditor Eksternal
dilakukan melalui mekanisme sebagai
berikut:
1. Komite Audit melakukan evaluasi
terhadap Kantor Akuntan Publik.
2. Komite Audit melaporkan Pengadaan
Jasa Kantor Akuntan Publik Tahun Buku
2013 kepada Dewan Komisaris.
3. Dewan Komisaris menyampaikan
kepada Direksi melalui surat Dewan
Komisaris kepada Direksi No. DK-0066/
IV/2013 tanggal 19 April 2013 perihal
Penetapan Kantor Akuntan Publik
Dalam Rangka Audit Umum PT Jasa
Marga (Persero) Tbk. Tahun Buku 2013
4. Dewan Komisaris mengusulkan kepada RUPS untuk menyetujui penunjukan Kantor
Akuntan Publik.
Total biaya yang dikeluarkan untuk audit Laporan Keuangan Konsolidasi tahun
2013 adalah sebesar Rp 1.245.750.000,- (satu miliar dua ratus empat puluh lima juta
tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) termasuk PPN dan belum termasuk Out of Pocket
Expenses (OPE). KAP RSM Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto yang ditunjuk telah
menyelesaikan tugasnya secara independen sesuai standar profesional akuntan publik
dan perjanjian kerja serta ruang lingkup audit yang telah ditetapkan. Jangka waktu
pelaksanaan audit terhitung sejak ditandatangani Kontrak oleh Para Pihak sampai
dengan tanggal 31 Maret 2014.
Penanggung JawabSaptoto Agustomo
Partner PelaksanaLeknor Joni
Endang Pramuwati
Ketua timRini Nurzianah
Quality assurance service
Dedy Sukrisnadi
tax specialistFelix T. Purba
independent Partner Amir Abadi Jusuf
it specialist Billy Eduardo
auditor dan Compliance auditorDewi Novita Sari, Rahmat, Andre Wahyudi, Ricky Edbert, Edi Riyanto
Bernando Barusela, Ary Y Putra, Putri Retno, Andreas Manurung, Rizki Lukman
sTruKTur Tim auDiTor eKsTernal Jasa marGa TaHun 2013

256
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Strategi dan kebijakan Perseroan dalam menjalankan aktivitas berkelanjutan sedapat mungkin memberikan dampak positif serta mengurangi dampak negatif yang mungkin terjadi pada aspek-aspek ekonomi, sosial dan lingkungan yang merupakan faktor utama dalam menunjang keberlanjutan bisnis Perseroan
256
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian

257
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Strategi dan KebijakanSebagai suatu institusi bisnis yang
memiliki core business dalam
membangun dan mengelola jalan
tol, aktivitas Perseroan tidak terlepas
dari pengelolaan bisnis yang
mempertimbangkan aspek ekonomi,
sosial dan lingkungan yang merupakan
faktor utama dalam menunjang
keberlanjutan bisnis Perseroan. Oleh
kerena itu strategi dan kebijakan
Perseroan dalam menjalankan aktivitas
yang berkelanjutan sedapat mungkin
memberikan dampak positif serta
mengurangi dampak negatif yang
mungkin terjadi pada aspek-aspek
tersebut.
Selain itu landasan penerapan aktivitas
tanggung jawab sosial juga mengacu
kepada beberapa regulasi yang berlaku
antara lain Pasal 3 ayat (1) Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia No. 47
tahun 2012 tentang Tanggung Jawab
Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas,
sebagai dasar pelaksanaan Undang
Undang No. 40 tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas ditegaskan bahwa
“Tanggung jawab sosial dan lingkungan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
menjadi kewajiban bagi Perseroan yang
menjalankan kegiatan usahanya di bidang
dan/atau berkaitan dengan sumber daya
alam berdasarkan Undang Undang”.
Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan

258
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Secara spesifik, Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia, No. 47 tahun 2012 tersebut menjadi dasar
bagi Jasa Marga dalam melaksanakan aspek tanggung
jawab sosial dan lingkungan atau yang dalam tataran
global disebut sebagai Corporate Social Responsibility
(“CSR”).
Menyadari hal tersebut, Perseroan berupaya untuk tetap
menjaga eksistensi bisnis dengan berlandaskan Triple
Bottom Line; People, Planet and Profit sebagai landasan
aktivitas dalam menjaga keberlanjutan dari bisnis yang
dijalankan.
Secara keseluruhan, kegiatan tanggung jawab sosial dan
lingkungan yang dilaksanakan sepanjang tahun 2013, mencakup
program pelestarian lingkungan hidup, program di bidang
ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan kerja, program
pengembangan sosial dan kemasyarakatan yang meliputi
program kemitraan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat,
pembangunan sarana dan prasarana untuk masyarakat, program
bantuan bencana alam dan bantuan masyarakat, dan program
yang terkait dengan tanggung jawab kepada konsumen.
Perseroan menyadari bahwa aktivitas bisnis yang
dilakukan memberikan dampak bagi lingkungan, baik
lingkungan yang berada di area Kantor Pusat maupun
area operasional. Untuk itu Perseroan secara proaktif
membina budaya tanggung jawab lingkungan tidak saja
terhadap karyawan tetapi juga meliputi masyarakat pada
umumnya. Hal ini dilakukan dalam rangka mengurangi
dampak lingkungan dari kegiatan Perseroan dalam
mengembangkan, membangun dan mengelola jalan
tol, selain untuk mendukung program-program nasional
yang terkait dengan lingkungan hidup. Upaya untuk
meningkatkan dampak positif dan mengurangi dampak
negatif dari aktivitas bisnis ini terus menjadi fokus
perbaikan utama Perseroan.
KebijakanKomitmen Perseroan untuk bertanggung jawab terhadap
lingkungan dilaksanakan melalui berbagai program
dan kebijakan. Melalui Surat Edaran Direksi No. 18/
SE/2010 tentang penghematan energi dan pelestarian
lingkungan, Jasa Marga berupaya menerapkan
peningkatan kualitas lingkungan hidup melalui
kebijakan-kebijakan berikut ini:
Tanggung Jawab LingKungan Hidup1. Penghematan energi melalui penggunaan teknologi baru
yang dapat mengurangi penggunaan energi di lingkungan
Perseroan.
2. Penggunaan produk-produk yang mengacu kepada eco
product (produksi yang ramah lingkungan).
3. Inventarisasi jumlah pohon dalam setiap kegiatan proyek yang
akan ditanam kembali.
4. Penanaman pohon sebagai akibat dari penebangan pohon
yang harus dilakukan.
Sebagai bentuk komitmen manajemen terhadap perlindungan
lingkungan dalam rangka menjaga kelestarian lingkungan dan
meningkatkan nilai Perusahaan, pada tahun 2013 Manajemen
menandatangani pernyataan mulai penerapan sistem manajemen
lingkungan di lingkungan Perseroan, dan membuat pedoman
sistem manajemen lingkungan yang disahkan dalam keputusan
Direksi No. 165/KPTS/2013 yang bertujuan mencegah terjadinya
pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan di sekitar usaha
Perseroan, menjaga kerbersihan dan kelestarian fungsi lingkungan
serta pemenuhan terhadap peraturan perundang-undangan,
Peraturan Pemerintah, Keputusan Menteri dan Peraturan Daerah
di bidang lingkungan hidup.
pernyaTaan mulai penerapan sisTem manaJemen lingkungan

259
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Kegiatan yang dilakukanDalam pengelolaan jalan tol, Jasa Marga tetap mengkaji aspek
fisik-kimia, sosio-ekonomi, sosial-budaya, dan kesehatan
masyarakat. Upaya ini diimplementasikan Perseroan dengan
menerapkan AMDAL terhadap proyek jalan tol dimulai dari
pemilihan material yang sedapat mungkin dapat didaur ulang
hingga upaya untuk mengurangi dampak peningkatan polusi
udara yang timbul akibat produk layanan.
Jasa Marga terus berupaya melakukan berbagai program terkait
pelestarian lingkungan hidup dan terus melakukan pengembangan
sistem untuk mendukung kegiatan tersebut. Seluruh upaya
pelestarian lingkungan yang dilakukan membuat Jasa Marga
meraih penghargaan dari Sri Kehati untuk kategori Sustainable and
Responsible Investment Index (SRI) KEHATI Appreciation.
Aktivitas lain dari tanggung jawab terhadap lingkungan ini antara lain:
1. Pemakaian energi sinar matahari (solar cell) khususnya untuk
penerangan jalan. Lebih dari 2.500 titik telah menggunakan
sollar cell sebagai penerangan jalan umum.
2. Pengendalian polusi, efek gas rumah kaca serta emisi udara
berbahaya lainnya.
3. Penghutanan jalan tol sebagai satu upaya mitigasi perubahan
dampak lingkungan. Sebanyak 58.573 pohon telah ditanam
pada tahun 2013.
4. Pembersihan sampah-sampah di sepanjang koridor jalan tol.
Upaya pengelolaan sampah di jalan tol sebagaimana Surat
Edaran Direktur Operasi nomor : 18/SE-DIR/2011 tanggal
30 November 2011 dalam rangka menjaga kebersihan
dilingkungan di sepanjang ruas jalan tol yang mencakup
pengelolaan sampah akibat buangan di sekitar batas Ruang
Milik Jalan Tol, pengelolaan sampah Rest Area / Tempat
Istrahat, dan pengelolaan sampah di lajur jalan tol / gerbang tol
/ kantor gerbang tol / kantor cabang / kantor anak perusahaan
5. Penanaman 10.000 pohon mangrove di sekitar Jalan Tol
Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa Bali sebagai bentuk tanggung
jawab kepada lingkungan dan untuk menjaga kelestarian di
lingkungan sekitar jalan tol serta bukti nyata bahwa Perseroan
mengedepankan pembangunan berbasis eco friendly.
6. Menyusun Roadmap Lingkungan Jasa Marga (2013-2017).
Berbagai kegiatan tersebut merupakan wujud nyata kontribusi
Jasa Marga dalam upaya menjaga kelestarian alam, yang
memberikan dampak positif bagi lingkungan hidup dan
Pengoperasian jalan yang selaras dengan budaya masyarakat setempat.

260
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
mengatasi pemanasan bumi (global warming) dan
perubahan iklim (climate change), dengan harapan
menjadi inspirasi kepada masyarakat dan terutama
karyawan untuk lebih sadar akan pentingnya lingkungan
hidup yang bersih dan sehat.
dampak Keuangan dari KegiatanGuna mengoptimalkan pelaksanaan program
dan kegiatan pengelolaan lingkungan, Perseroan
secara khusus telah mengalokasikan biaya
pengelolaanlingkungan. Pada tahun 2013, Perseroan
telah mengeluarkan dana untuk pengelolaan lingkungan
sebesar Rp 2,55 miliar.
Sertifikasi di bidang LingkunganSesuai dengan Visi Perseroan tahun 2017, untuk menjadi
perusahaan pengembang dan operator jalan tol
terkemuka di Indonesia, Perseroan harus memperhatikan
juga pengendalian lingkungan, untuk itu Perseroan
menargetkan melakukan sertifikasi lingkungan pada tahun
2015.
KeTenagaKerJaan dan KeSeHaTan & KeSeLamaTan KerJa
Tanggung jawab sosial perusahaan dari sisi
ketenagakerjaan serta kesehatan dan keselamatan
kerja merupakan perhatian utama. Perseroan meyakini
bahwa karyawan sebagai aset utama adalah pelanggan
pertama yang harus mendapatkan pelayanan terbaik dalam
pemenuhan hak-haknya agar dapat berkontribusi dengan
optimal dan menjaga eksistensi suatu perusahaan. Oleh
sebab itu, Perseroan memberikan perhatian dan komitmen
yang tinggi untuk meningkatkan profesionalisme karyawan
serta kompensasi dan benefit yang baik.
KeTenagaKerJaan
KebijakanSebagai perusahaan jasa, Perseroan menyadari bahwa
sumber daya manusia yang handal adalah kekuatan
utama untuk dapat terus menjalankan roda bisnis.
Jasa Marga memandang pekerja sebagai mitra dalam
upaya meningkatkan kinerja Perseroan (partner in profit),
mitra dalam melaksanakan tugas operasional (partner in
responsibility) dan mitra dalam meningkatkan produktivitas
(partner in production).
Undang Undang No.13 tentang Ketenagakerjaan menjadi acuan
seluruh kebijakan ketenagakerjaan Perseroan untuk memastikan
kepatuhan terhadap perundang-undangan yang berlaku dan
meminimalkan terjadinya pelanggaran terhadap hak asasi
manusia dalam hubungan kerja.
Optimalisasi pelaksanaan pengelolaan sumber daya manusia ini
diterapkan oleh Perseroan dengan mengupayakan kebijakan-
kebijakan sebagai berikut:
1. Melaksanakan kepatuhan terhadap perundang undangan
ketenagakerjaan.
2. Menjunjung tinggi hak-hak asasi pekerja.
3. Memberikan program peningkatan dan pelatihan kompetensi.
4. Menjunjungan kesetaraan gender dan jenjang karir.
Pelaksanaan kepatuhan terhadap perundang-undangan
ketenagakerjaan.
1. Pengelolaan Hubungan Karyawan dengan Manajemen
Hubungan antara karyawan dengan Manajemen Perseroan
telah terbina dengan baik. SKJM yang beranggotakan 99,92%
karyawan Jasa Marga merupakan organisasi yang berhak
mewakili karyawan dalam berhubungan dengan Manajemen
dan telah terlibat secara aktif dalam perundingan PKB dengan
Manajemen.
2. Rekrutmen SDM
Rekrutmen SDM Jasa Marga dilakukan melalui rekrutmen
internal dan eksternal. Rekrutmen internal dilakukan dengan
mengoptimalkan sumber daya yang telah dimiliki agar tercapai
efisiensi biaya pergantian karyawan dan didapatkan kandidat
terbaik sesuai keperluan serta secara bersamaan memfasilitasi
pengembangan karir bagi karyawan yang ada. Rekrutmen
eksternal difokuskan pada perekrutan karyawan untuk mengisi
kekosongan posisi di Jasa Marga.
3. Pengembangan Kompetensi
Penguatan kompetensi SDM dilakukan dengan pelatihan dan
pendidikan untuk pengembangan kompetensi soft skill dan
hard skill, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung
terhadap strategi bisnis dan operasional. Program peningkatan
dan pelatihan kompetensi bagi karyawan saat ini dikelola
melalui pembentukan JMDC.
4. Remunerasi Karyawan
Jasa Marga memahami bahwa kompensasi dan benefit
yang diberikan Perseroan berimbas pada kondusivitas
kinerja serta perputaran dari karyawan. Oleh karena itu Jasa
Marga memberikan paket remunerasi yang kompetitif bagi
karyawannya yang terdiri dari gaji bulanan, berbagai tunjangan
dan fasilitas antara lain manfaat pensiun dan kesehatan sesuai
peraturan yang berlaku dan secara berkala dievaluasi agar
pergerakan gaji karyawan sesuai dengan harga pasar.

261
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
5. Program Pensiun
Jasa Marga memiliki dua program pensiun, yaitu (i) Program
Pensiun Iuran Pasti (“PPIP”) yang berlaku bagi karyawan tetap
yang bekerja sebelum 1 Juli 2012; dan (ii) Program Pensiun
Manfaat Pasti (“PPMP”) yang ditujukan bagi karyawan tetap
yang direkrut setelah 1 Juli 2012
6. Penghargaan karyawan
Secara rutin, Jasa Marga memberikan apresiasi kepada
karyawan yang berprestasi dalam mendukung kegiatan
operasional Perseroan, karyawan yang memiliki loyalitas
tinggi terhadap Perseroan. Pemberian penghargaan ini untuk
memotivasi karyawan agar memberikan kontribusi yang lebih
baik di periode mendatang.
7. Tingkat perpindahan (turnover) karyawan
Tingkat perpindahan karyawan yang keluar dari Perseroan
dengan berbagai sebab antara lain pengunduran diri secara
sukarela, meninggal dunia, dan pensiun normal.
8. Kesetaraan gender dan kesempatan kerja
Jasa Marga tidak memiliki kebijakan internal terkait
ketenagakerjaan yang membedakan penerapannya
berdasarkan gender. Seluruh peraturan yang berlaku
diterapkan secara konsisten dan setara kepada seluruh
karyawan tanpa membedakan gender. Demikian pula dengan
kesempatan kerja yang ditawarkan berlaku bagi seluruh
karyawan.
Kegiatan yang dilakukan1. Pemberian imbal jasa pekerjaan yang sesuai.
Jasa Marga memahami bahwa kompensasi dan benefit yang
diberikan Perseroan berimbas pada kondusivitas kinerja
serta perputaran dari karyawan. Oleh karena itu, Perseroan
mengupayakan imbal jasa terbaik melebihi ketentuan
perundang undangan (UMR), sesuai kemampuan Perseroan
dan tanpa memberatkan jam kerja karyawan. Nilai persentase
imbal jasa terendah yang dikeluarkan oleh Perseroan lebih
tinggi dari UMR yang ditentukan oleh Pemerintah setempat.
2. Pemberian kebebasan dalam berkumpul dan berserikat.
Perseroan mendukung terbentuknya beberapa perkumpulan
seperti LKS Bipartit, Jasmapala dan komunitas lainnya.
3. Penyelenggaraan program pendidikan dan pelatihan melalui
Jasa Marga Development Center (JMDC).
Sepanjang tahun 2013, JMDC telah memfasilitasi pendidikan
dan pelatihan dengan total jam pelaksanaan rata-rata 15,07
hari pelatihan tiap tahun menurut kategori operasional dan
non operasional dengan total peserta 6.428 orang. Rata-rata
jam pelatihan yang difasilitasi adalah 3,06 hari/orang.
4. Penyelenggaraan pelatihan keterampilan kepada karyawan
yang memasuki Masa Persiapan Pensiun (MPP) dan pesangon
untuk pensiunan.
5. Pemberian imbal jasa maupun promosi karyawan yang
berkompeten tanpa membedakan gender maupun SARA.
6. Survey kepuasan pekerja.
Perseroan secara rutin melakukan survey kepuasan pekerja
agar dapat menerima feedback langsung dari pekerja.
Melalui survey ini diharapkan setiap pekerja Jasa Marga
dapat menyampaikan pandangan mengenai berbagai
aspek yang menentukan level kepuasan pekerja serta dapat
menyampaikan saran dan masukan kepada Manajemen Jasa
Marga terkait hal yang dapat meningkatkan tingkat kepuasan
dan produktivitas Jasa Marga. Pada tahun 2013 hasil ERI adalah
1,97 dengan tingkat Engaged sebesar 48%. Skor tahun 2013
lebih baik dibandingkan tahun 2011 (skor ERI 1,40).
Lingkungan KerjaLingkungan dan iklim kerja yang kondusif mendukung
peningkatan kinerja dan produktivitas karyawan Perseroan. Untuk itu,
Perseroan berkomitmen untuk selalu menciptakan lingkungan dalam
bentuk suasana kerja yang aman, nyaman dan mampu meningkatkan
kualitas kerja karyawan. Perseroan memastikan implementasi Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) yang diakui
secara nasional dan internasional. SMK3 bertujuan melindungi
karyawan, pelanggan, aset, mitra kerja dan lingkungan dari potensi
bahaya yang mungkin terjadi. Perseroan telah membentuk Panitia
Pembina keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) di lingkungan
Perseroan. Sampai dengan saat ini Kantor Cabang, Kantor Pusat
dan satu Anak Perusahaan sudah membentuk P2K3, Susunan
pengurus P2K3 berasal dari unit yang bervariasi dan keterlibatan
wakil dari pekerja.
peningkatan KesejahteraanAspek kesejahteraan karyawan menjadi perhatian Jasa Marga
agar karyawan dapat merasa aman dan nyaman dalam bekerja,
sehingga hal tersebut memotivasi tiap individu untuk terus
meningkatkan prestasi dan produktivitas kerja. Jasa Marga
memberikan program kesejahteraan yang sudah memenuhi
standar Upah Minimum Provinsi (UMP) bagi seluruh karyawan
tetap. Program kesejahteraan meliputi jaminan sosial tenaga kerja
(Jamsostek), fasilitas kesehatan, program pensiun, tunjangan
pajak, tunjangan Hari Raya Keagamaan, tunjangan cuti, jaminan
asuransi kecelakaan dari kumpulan (khusus petugas operasional),
santunan kematian, seragam dinas, fasilitas pinjaman, uang
pendidikan anak, uang muka rumah, uang renovasi rumah, uang
muka kendaraan, mobil dinas, pelatihan dan pengembangan,
pencegahan polusi kerja (khusus petugas pengumpul tol), jasa
produksi (sesuai kinerja Perseroan), serta fasilitas olahraga,
kesenian, keagamaan dan rekreasi.
Jasa Marga memiliki komitmen tinggi untuk senantiasa
memberikan perlakuan yang adil dan setara bagi seluruh
karyawannya. Perseroan memberikan kesempatan yang sama bagi
setiap karyawan untuk mengembangkan diri dan menunjukkan
potensi terbaiknya bagi Jasa Marga.

262
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Sebagai bentuk komitmen Jasa Marga dalam
peningkatan kesejahteraan karyawan, pada tahun 2012,
Perseroan telah melakukan revisi pengaturan terkait
penggajian baik untuk karyawan tetap maupun karyawan
tidak tetap melalui Keputusan Direksi No. 104/KPTS/2012
tentang Perubahan Peraturan Penggajian Karyawan Tetap
Berdasarkan Sistem Manajemen Kinerja tanggal 29 Juni
2012 dan Keputusan Direksi No. 105/KPTS/2012 tentang
Peraturan Penggajian Karyawan Tidak Tetap tanggal 29
Juni 2012.
Tingkat Turnover KaryawanUntuk menjaga tingkat turnover karyawan, Perseroan
memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh
kayawan dalam mengembangkan karir serta paket
remunerasi yang kompetitif dalam bentuk manfaat
dan fasilitas yang diterima oleh karyawan. Sejauh ini
tingkat turnover karyawan Jasa Marga sangat kecil yang
tercermin dari jumlah karyawan yang mengundurkan diri
dari Perseroan.
Turnover karyawan 2009-2013
2009 2010 2011 2012 2013
Jumlah Karyawan Mengundurkan Diri 1 1 2 1 2
Jumlah Karyawan 5.436 5.303 5.154 5.075 4.875
Persentase (%) 0,02 0,02 0,04 0,02 0,04
dampak Keuangan dari Kegiatan KetenagakerjaanPerseroan secara berkesinambungan melakukan praktik
ketenagakerjaan layak untuk terus menjaga karyawan
sebagai aset utama. Dalam upaya untuk melaksanakan
praktik ketenagakerjaan ini sepanjang tahun 2013, total
biaya yang telah dikeluarkan Perseroan adalah Rp 964,12
miliar.
KeSeHaTan dan KeSeLamaTan KerJa
KebijakanSistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
bertujuan melindungi karyawan, pelanggan, aset, mitra
kerja dan lingkungan dari potensi bahaya yang mungkin
terjadi. Sejak tahun 2011 pengelolaan K3 difokuskan
untuk mencapai tingkat zero accident. Program ini
diselenggarakan berdasarkan peraturan ketenagakerjaan
dan aturan K3 Dinas Tenaga Kerja setempat serta
dievaluasi dan dinilai setiap tahun. Komitmen Jasa Marga
untuk mewujudkan keamanan dan keselamatan di
lingkungan kerja diwujudkan dalam kebijakan Perseroan
yang diatur dalam Keputusan Direksi No. 162/KPTS/2010
tanggal 30 September 2010 tentang Manual Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Serta
Pedoman Keselamatan dan Kesehatan Kerja Perusahaan Proyek
Konstruksi dan Surat Edaran Direksi No. 20/SE-DIR/2010 tanggal 03
Agustus 2010 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Dengan adanya Peraturan Pemerintah No. 50 tahun 2012 tentang
Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja yang mewajibkan Perseroan untuk menerapkan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), maka pada
tahun 2013 Perseroan mereview kebijakan dan manual Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang sudah ada,
dan akan diterapkan pada tahun 2014.
dasar pelaksanaan Sistem manajemen Keselamatan dan Kesehatan KerjaDasar pelaksanaan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3) di lingkungan Perseroan mengacu pada
peraturan-peraturan sebagai berikut:
a. Undang Undang No. 01 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
b. Undang Undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan:
• Pasal86,bahwapekerja/buruhmempunyaihakuntuk
memperoleh perlindungan atas keselamatan dan kesehatan
kerja.
• Pasal87,bahwasetiapperusahaanwajibmenerapkan
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang
terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan.
c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 50 Tahun 2012
tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja.
d. OHSAS 18001: 2007.
e. Keputusan Direksi No. 129/KPTS/2010 tanggal 22 Juli 2010
tentang Kebijakan Mutu dan K3, Manual Manajemen Mutu
dan Pedoman Perbaikan Berkelanjutan di Lingkungan PT Jasa
Marga (Persero) Tbk.
f. Keputusan Direksi No. 162/KPTS/2010 tentang Manual Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) serta
Pedoman Keselamatan dan Kesehatan Kerja Perusahaan Proyek
Konstruksi di Lingkungan PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
g. Surat Edaran Direksi No. 20/SE-DIR/2010 perihal Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (K3).
h. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-01/MBU/2011
tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG)
pada BUMN:

263
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
• Pasal36,Direksiwajibmemastikanbahwaasetdanlokasi
usaha serta fasilitas BUMN lainnya, memenuhi peraturan
perundang undangan berkenaan dengan kesehatan dan
keselamatan kerja serta pelestarian lingkungan.
pelaksanaan Sistem manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sesuai dengan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara Perseroan
dengan Serikat Karyawan Jasa Marga tahun 2012-2014, disepakati
Perseroan menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang
terintegrasi dengan sistem manajemen Perseroan yang sudah
ada. Penyelenggaraan kegiatan keselamatan dan kesehatan
kerja dilakukan melalui berbagai program dan kegiatan yang
meliputi upaya pencegahan (preventif ), pengobatan (kuratif ),
mempertahankan kesehatan (promotif ) serta pemulihan
kesehatan (rehabilitatif ).
Kegiatan yang dilakukanBerbagai kegiatan yang dilakukan terkait dengan program K3
selama tahun 2013 antara lain adalah:
1. pembentukan organisasi panitia pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (p2K3) di lingkungan kerja.
P2K3 adalah badan pembantu di tempat kerja yang merupakan
wadah kerja sama antara pengusaha dan karyawan untuk
mengembangkan kerja sama, saling pengertian dan partisipasi
efektif dalam penerapan keselamatan dan kesehatan kerja.
Pembentukan organisasi P2K3 merupakan amanat dalam
Undang Undang No. 01 tahun 1970 dimana P2K3 bertugas
memberikan pertimbangan dan dapat membantu pelaksanaan
usaha pencegahan kecelakaan kerja dan sakit penyakit akibat
kerja dalam Perseroan serta dapat memberikan penerangan
efektif pada para pekerja.
Pemeriksaan kesehatan masyarakat sekitar jalan tol, salah satu Program Bina Lingkungan Jasa Marga.

264
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
2. peningkatan Kompetensi personil K3. Untuk menjamin terciptanya lingkungan kerja yang aman, perlu didukung oleh personil yang memahami mengenai
keselamatan dan kesehatan kerja. Jasa Marga berkomitmen memiliki Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja di dalam unit
kerjanya. Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah tenaga teknis berkeahlian khusus dari luar Departemen Tenaga
Kerja untuk mengawasi ditaatinya Undang Undang Keselamatan Kerja. Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja memiliki
kewenangan untuk memasuki tempat kerja sesuai dengan keputusan penunjukkan, meminta keterangan dan atau informasi
mengenai pelaksanaan syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja dengan keputusan penunjukannya,
memonitor, memeriksa, menguji, menganalisa, mengevaluasi dan memberikan persyaratan serta pembinaan keselamatan
dan kesehatan kerja. Guna memenuhi ketentuan tersebut maka pada tahun 2013 Perseroan telah melakukan pelatihan
Ahli Muda K3 Umum, Ahli K3 Konstruksi dan Safety Officer Pelaksanaan pelatihan Ahli K3 Umum (13 orang) dan Ahli K3
konstruksi (14 orang) dan Safety Officer (27 orang) pada Unit Kantor Pusat, Cabang dan Anak Perusahaan.
Jumlah karyawan pada perseroan yang memiliki kompeTensi k3 di kanTor pusaT, cabang, proyek dan anak perusahaan
No. Keterangan Kantor Pusat dan Cabang Proyek dan Anak Perusahaan1. Ahli K3 Umum 30 42. Ahli K3 Konstruksi 21 103. Safety Officer 52 14. Hiperkes 1
TOTAL 104 15
No. Unit/ Cabang/ Anak Perusahaan
Ahli K3 Umum Ahli K3 Konstruksi
Safety officer Hiperkes
1 Kantor pusat √ √ √ √2 Jagorawi √ √ √ x3 Cawang – Tomang – Cengkareng √ √ √ x4 Jakarta – Cikampek √ X √ x5 Jakarta – Tangerang √ √ √ x6 Purbaleunyi √ √ x x7 Semarang √ x x x8 Palikanci √ √ x x9 Surabaya – Gempol x x √ x10 Belmera x √ x x11 PT Jalantol Lingkarluar Jakarta √ √ √ x
Keterangan:√ : adax : belum ada
persebaran karyawan dengan kompeTensi k3:
organisasi p2k3 perseroan
anggota1. Seluruh VP
2. Kepala Cabang3. Pimpro
KetuaDirektur Utama
SekretarisVP Divisi Risk & Quality
Management

265
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
3. Sosialisasi peraturan terkait keselamatan dan kesehatan kerja.
Peraturan-peraturan tersebut mewajibkan penggunaan
sabuk keselamatan dan helm keselamatan, penyediaan Alat
Pelindung Diri (APD) di kendaraan dinas, penggunaan APD di
jalan tol, peraturan keselamatan di gerbang tol, pemasangan
rambu dan stiker K3, safety induction hingga briefing K3
sebelum memulai kegiatan operasional keseharian.
4. Sertifikasi OHSaS 18001 : 2007 dan Sertifikasi SmK3. Dalam rangka implementasi SMK3 di Perseroan sesuai dengan
Peraturan Pemerintah RI No. 50 tahun 2012, perlu dibuktikan
dengan melakukan pemantauan dan evaluasi kinerja yaitu
dengan melakukan audit. Sampai saat ini Audit Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) yang
telah dilaksanakan di 9 Cabang, 1 (satu) Anak Perusahaan.
Diantara Anak Perusahaan Jasa Marga, baru PT Jalantol
Lingkarluar Jakarta (JLJ) yang melaksanakan Audit SMK3
berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-05/
MEN/1996 dan memperoleh bendera emas.
Penerapan SMK 3 pada konstruksi pembangunan jalan tol baru.
Sementara itu, hasil Audit OHSAS 18001:2007 yang dilakukan
oleh PT SGS menunjukkan bahwa temuan/Corrective Action
Request (CAR) di Cabang yang paling banyak muncul adalah
pada bidang P2K3/MR, diantaranya mengenai tugas dan
tanggung jawab P2K3 yang belum sepenuhnya dilaksanakan,
kompetensi anggota P2K3 belum memadai dan kurangnya
komunikasi mengenai K3 kepada karyawan dan mitra kerja.
Bersama konsultan dari PT SUCOFINDO telah dilakukan
Diagnostic Assesment Keselamatan dan Kesehatan Kerja
terhadap beberapa Cabang serta Kantor Pusat untuk
mengukur sejauh mana implementasi sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja telah dilakukan. Hasil
yang dicapai rata-rata adalah 70% dari minimal target yang
harus dipenuhi yaitu 85% sebagai penerapan memuaskan
berdasarkan ketentuan penilaian hasil audit SMK3 yang
tertuang dalam Peraturan Pemerintah No. 50 tahun 2012.
5. monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan K3a. Evaluasi Kasus Kecelakaan Kerja di Cabang Cawang-
Tomang-Cengkareng, Jakarta-Cikampek dan Purbaleunyi.

266
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
b. Evaluasi Pelaksanaan K3 cabang-cabang selama
tahun 2013
c. Inspeksi Ri