Menteri Sosial RI Khofifah Indar Parawansa - DNIKSdniks.or.id/files/PAPARAN IBU MENTERI DI...

42
Disampaikan pada : Konferensi Nasional Kesejahteraan Sosial (KNKS) VIII di Hotel Grand Inna Muara, Padang Sumatera Barat Tanggal 19 April 2015 Menteri Sosial RI Khofifah Indar Parawansa

Transcript of Menteri Sosial RI Khofifah Indar Parawansa - DNIKSdniks.or.id/files/PAPARAN IBU MENTERI DI...

Disampaikan pada :

Konferensi Nasional Kesejahteraan Sosial (KNKS) VIII di Hotel Grand Inna Muara, Padang – Sumatera Barat

Tanggal 19 April 2015

Menteri Sosial RI

Khofifah Indar Parawansa

POSISI STRATEGIS PEMBANGUNAN KESEJAHTERAAN

SOSIAL

POSISI STRATEGIS PEMBANGUNAN KESOS :

Pembangunan kesejahteraan sosial pada hakikatnya merupakan piranti dalam mewujudkan

keadilan sosial secara konkrit melalui redistribusi hasil-hasil pembangunan yang dicapai

bagi penduduk miskin, marginal dan rentan melalui kebijakan dan strategi yang merespon kebutuhan masyarakat (responsive), tepat sasaran (reliable)

dan membangun masyarakat yang berketahanan sosial

PENYELENGGARAAN KESOS

• Upaya yang terarah, terpadu, dan berkelanjutan yang dilakukan Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam bentuk pelayanan sosial guna memenuhi kebutuhan dasar setiap warga negara, yang meliputi rehabilitasi sosial, jaminan sosial , pemberdayaan sosial, dan perlindungan sosial

(UU Nomor 11/2009 tentang Kesejahteraan Sosial)

PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL

UU NO. 11 TAHUN 2009 TENTANG KESEJAHTERAAN SOSIAL

UU NO. 13 TAHUN 2011 TENTANG PENANGANAN FAKIR MISKIN

TERWUJUDNYA KETAHANAN SOSIAL SEBAGAI DASAR KETAHANAN NASIONAL

TERPENUHINYA HAK DASAR PMKS DAN TERWUJUDNYA KESEJAHTERAAN SOSIAL MASYARAKAT

SUMBER DAYA MANUSIA DAN LEMBAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL (PSKS)

PEM

BER

DA

YAA

N

SOSI

AL

REH

AB

ILIT

ASI

SO

SIA

L

JAM

INA

N S

OSI

AL

PER

LIN

DU

NG

AN

SO

SIA

L

PENYANDANG MASALAH KESEJAHTERAAN SOSIAL (PMKS)

JATI DIRI BUDAYA BANGSA INDONESIA

UUD 1945

5

7 MASALAH UTAMA

• KEMISKINAN 1

• KETERLANTARAN 2

• KECACATAN 3

• KETUNAAN SOSIAL 4

• KORBAN BENCANA 5

• KORBAN TINDAK KEKERASAN 6

• KETERPENCILAN 7

26 PENYANDANG MASALAH KESEJAHTERAAN SOSIAL (PMKS)

1. Anak balita terlantar

2. Anak terlantar

3. Anak yang berhadapan dengan hukum

4. Anak Jalanan

5. Anak dengan Kedisabilitasan (ADK)

6. Anak yang menjadi Korban Tindak Kekerasan atau Diperlakukan Salah

7. Anak yang memerlukan perlindungan khusus

8. Lanjut Usia Terlantar

9. Penyandang disabilitas

10. Tuna Sisila

11. Gelandangan

12. Pengemis

13. Pemulung

14. Kelompok Minoritas

15. Bekas Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan (BWBLP)

16. Orang dengan HIV/ AIDS (ODHA)

17. Korban Penyalahgunaan NAPZA

18. Korban Trafficking

19. Korban Tindak Kekerasan

20. Pekerja Migran Bermasalah Sosial (PMBS)

21. Korban Bencana Alam

22. Korban Bencana Sosial

23. Perempuan Rawan Sosial Ekonomi

24. Fakir Miskin

25. Keluarga Bermasalah Sosial Psikologis

26. Komunitas Adat Terpencil 7

12 POTENSI DAN SUMBER KESEJAHTERAAN SOSIAL (PSKS)

1. Pekerja Sosial Profesional

2. Pekerja Sosial Masyarakat

3. Taruna Siaga Bencana

4. Lembaga Kesejahteraan Sosial

5. Karang Taruna

6. Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga

7. Keluarga Pionir

8. Wahana Kesejahteraan Sosial Berbasis Masyarakat

9. Media Massa Pendukung Kesejahteraan Sosial

10. Penyuluh Sosial

11. Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan

12. Dunia Usaha

In line

In line

Tujuh kelompok prioritas : 1. Kemiskinan 2. Ketelantaran 3. Kecacatan 4. Keterpencilan 5. Ketunaan sosial dan Penyimpangan

perilaku 6. Korban bencana; dan/atau 7. Korban tindak kekerasan, ekploitasi,

dan diskriminasi

SISTEM PENYELENGGARAAN

KESSOS

1. Jaminan Sosial 2.Perlindungan Sosial 3.Rahabilitasi Sosial 4.Pemberdayaan Sosial

Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial

Kebijakan : • Penguatan infrastruktur

kelembagaan sosial;

• Peningkatan kapasitas sumberdaya manusia;

• Penguatan jejaring kerja;

• Perluasan jangkauan pelayanan.

ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI

PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN

SOSIAL

Arah Kebijakan Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial

Nawacita 1.3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-

daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.

1.5. Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia.

1.9. Memperteguh Ke-Bhinneka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.

Prioritas Nasional 2.1. Bantuan beras untuk masyarakat miskin (Raskin). 2.2. Kartu Keluarga Sejahtera (KKS).

2.3. Program Keluarga Harapan (PKH).

2.4. Pemulangan Pekerja Migran Bermasalah

2.5. Penanganan Korban Penyalahgunaan NAPZA

Program Pendukung 3.1. Penguatan Kapasitas SDM Kesejahteraan Sosial.

3.2. Verifikasi dan Validasi Data.

3.3. Akreditasi Lembaga Kesejahteraan Sosial dan Sertifikasi Pekerja Sosial

3.4. Penguatan Tatakelola dan Partisipasi Publik

1

2

3

12

Nawa Cita 3: Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-

daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan

Strategi

Penataan Asistensi Sosial (Reguler dan Temporer)

Pemenuhan Hak dasar dan Inklusifitas Penyandang disabilitas, Lanjut Usia dan Masyarakat Marjinal

Perluasan Cakupan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) bagi penduduk miskin dan rentan serta pekerja sektor informal

Penguatan Kelembagaan dan koordinasi melalui penguatan kualitas dan ketersediaan tenaga kesejahteraan sosial, standardisasi kelembagaan kesejahteraan sosial serta pengembangan sistem layanan dan rujukan terpadu

Peningkatan ketersedian infrastruktur dan sarana pelayanan dasar bagi penduduk miskin dan rentan

Penjangkauan pelayanan dasar bagi penduduk miskin dan rentan

Penyempurnaan pengukuran kemiskinan yang , menyangkut kriteria, standardisasi, dan pengelolaan data terpadu

Penguatan peran kelembagaan sosial dalam mengembangkan sistem layanan rujukan terpadu pada tingkat kabupatan/kota hingga desa/kelurahan

Arah Kebijakan

Penyelenggaraan Perlindungan Sosial yang Komprehensif

Perluasan dan Peningkatan Pelayanan Dasar

Nawa Cita 5: Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia

Strategi

Peningkatan Kapasitas dan ketrampilan penduduk miskin dan rentan melalui peningkatan kualitas pendampingan usaha ekonomi produktif

Terbentuknya masyarakat sejahtera mandiri dalam pengembangan potensi lokal dan pengembangan penghidupan penduduk miskin dan rentan

Arah Kebijakan

Pengembangan Penghidupan Berkelanjutan/ Peningkatan Kesejahteraan Keluarga

Nawa Cita 9: Memperteguh Ke-Bhinneka-an dan memperkuat restorasi sosial

Indonesia

Strategi

Penyelenggaraan penyuluhan sosial untuk peningkatan kesadaran masyarakat dan pengembangan kesetiakawanan sosial

Penguatan peran pemerintah pusat, daerah & berbagai unsur masyarakat dlm penyelenggaraan keserasian sosial dan kesetiakawanan sosial

Peningkatan jejaring kerja keserasian sosial dan kesetiakawanan sosial

Arah Kebijakan

Penguatan kelembagaan dan SDM penyelenggara kesejahteraan sosial

Nawacita 3

Penataan Asistensi Sosial (Reguler)

Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat

daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan

Kegiatan Tahun 2015

3,5 juta Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) Menerima Bantuan Tunai Bersyarat (PKH)

27.000 Lanjut Usia Terlantar Mendapat Asistensi Sosial

22.000 Orang Dengan Disabilitas Berat Mendapat Asistensi Sosial

121.008 Anak Mendapat Asistensi Sosial

Nawacita 3

Penataan Asistensi Sosial (Temporer)

Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat

daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan

Kegiatan Tahun 2015

6.340 Orang Tuna Sosial yang menerima bantuan UEP

10.000 Korban NAPZA menerima rehabilitasi sosial selama 6 bulan

50.000 Orang Pekerja Migran Bermasalah Menerima Bantuan Pemulangan sampai ke Provinsi asal

1.670 Orang KTK Menerima Bantuan Pemulihan Psikososial

5.300 Orang Eks-KTK dan PMB Menerima Bantuan Usaha Ekonomi Produktif (UEP)

15.530.897 Rumah Tangga Sasaran (RTS) yang menerima Raskin

Nawacita 3

Penataan Asistensi Sosial (Temporer)

Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat

daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan

Kegiatan Tahun 2015

15.530.897 Rumah Tangga Sasaran (RTS) + 500.000 RTS Buffer + 340 RTS PMKS Menerima Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) selama 3 bulan

155.000 Orang Korban Bencana Alam yang menerima bantuan pemenuhan kebutuhan dasar

* 200.000 Orang Korban Bencana Sosial yang menerima bantuan pemenuhan kebutuhan dasar

2.166 KK KAT yang menerima bantuan pembangunan/ bahan bagunan rumah

* Data estimasi

Nawacita 3

Pemenuhan Hak Dasar dan Inklusifitas Penyandang Disabilitas, Lanjut Usia dan Masyarakat Marjinal

Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat

daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan

Kegiatan Tahun 2015

1,799 Juta PMKS yang didaftarkan untuk mendapatkan NIK

6 UPT Badiklit dan Pusdiklat mendapatkan perbaikan sarana kediklatan untuk aksesibilitas bagi penyandang disabilitas

Nawacita 3

Perluasan Cakupan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) bagi Penduduk Miskin dan Rentan serta Pekerja Sektor Informal

Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat

daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan

Kegiatan Tahun 2015

1,799 Juta PMKS verifikasi dan validasi data PBI Jamkes dan PMKS

Nawacita 3 Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat

daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan

Penguatan Kelembagaan dan Koordinasi melalui Penguatan Kualitas dan Ketersediaan Tenaga Kesejahteraan Sosial, Standardisasi Kelembagaan Kesejahteraan Sosial serta Pengembangan Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu

Kegiatan Tahun 2015

670 Orang Pendamping Perlindungan Sosial Anak (Sakti Peksos)

677 Orang Pendamping Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan NAPZA

500 Orang Pendamping Konselor Adiksi

500 Orang Pendamping Asistensi Sosial Lanjut Usia Terlantar (ASLUT)

1.146 Orang Pendamping Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas Berat

114 Orang mendapat ketrampilan khusus di bidang penanganan korban tindak kekerasan dan pekerja migran bermasalah (KTK PMB)

68 Orang mendapat penguatan ketrampilan khusus di bidang penyidik Undian Gratis Berhadiah (UGB) dan Pengumpulan Uang dan Barang (PUB)

Nawacita 3 Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat

daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan

Kegiatan Tahun 2015

2.800 Orang mendapat pelatihan pendampingan PKH

100 Orang mendapat pelatihan Operator Unit Pelaksana Program Keluarga Harapan (UPPKH) Kabupaten/Kota

1.040 Orang mendapat Pelatihan Family Development Session (FDS)

5.611 Orang Pendamping KUBe

160 Orang Pendamping Komunitas Adat Terpencil (KAT)

583 Orang mengikuti diklat pekerja sosial Pendamping NAPZA

387 Orang mengikuti diklat Konselor Adiksi

1.000 Orang mengikuti Diklat Pendamping ABH

Penguatan Kelembagaan dan Koordinasi melalui Penguatan Kualitas dan Ketersediaan Tenaga Kesejahteraan Sosial, Standardisasi Kelembagaan Kesejahteraan Sosial serta Pengembangan Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu

Nawacita 3 Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat

daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan

Penguatan Kelembagaan dan Koordinasi melalui Penguatan Kualitas dan Ketersediaan Tenaga Kesejahteraan Sosial, Standardisasi Kelembagaan Kesejahteraan Sosial serta Pengembangan Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu

Kegiatan Tahun 2015

188 Orang mengikuti ToT Peksos NAPZA, Konselor Adiksi dan Pengelola IPWL

315 Orang mengikuti diklat pengelola IPWL

2.200 Orang mendapat sertifikasi Peksos

105 Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) mendapat akreditasi

Nawacita 3

Peningkatan Ketersediaan Infrastruktur dan Sarana Pelayanan Dasar bagi Penduduk Miskin dan Rentan

Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat

daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan

Kegiatan Tahun 2015

24.661 KK Fakir Miskin Menerima Bantuan Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni

384 Unit Sarling yang dibangun untuk Masyarakat Miskin

25 Unit Infrastruktur yang dibangun untuk Warga KAT

11 Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) yang dibangun untuk 5 Lembaga Pelayanan Kesejahteraan Sosial (LPKS) Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH) , dan 7 IPWL serta 4 pusat Informasi Edukasi

38 UPT, 4 UPT non Satker, 1 pusat informasi dan bimbingan sosial Korban penyalahgunaan NAPZA yang mendapatkan renov/rehab & peralatan

2 Unit Rumah Perlindungan Trauma Center (RPTC) Mendapatkan Pembangunan dan Perbaikan Gedung serta sarana dan prasarana

5 Unit Pengadaan Kendaraan khusus Roda 4 (Ambulans dan Operasional Satgas)

Nawacita 3

Peningkatan Ketersediaan Infrastruktur dan Sarana Pelayanan Dasar bagi Penduduk Miskin dan Rentan

Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat

daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan

Kegiatan Tahun 2015

1 Unit Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial (SIKS) dan Pengembangan

Aplikasi SIKS

1,799 Juta Verifikasi dan Validasi Data PMKS

15.530.897 Juta Verifikasi dan Validasi Data Penerima Program Kartu

Perlindungan Sosial (KPS)

Nawacita 3

Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat

daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan

Penjangkauan Pelayanan Dasar bagi Penduduk Miskin dan Rentan

Kegiatan Tahun 2015

4.805 Korban Penyalahgunaan Napza 28.653 Orang Penyandang Disabilitas

1.935 Orang Tuna Sosial

31.864 Anak

29.084 Lanjut Usia

Nawacita 3

Penyempurnaan Pengukuran Kemiskinan yang menyangkut Kriteria, Standardisasi, dan Pengelolaan Data Terpadu

Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat

daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan

Kegiatan Tahun 2015

2 Penelitian Evaluasi tentang Prevalensi PMKS sampai ke tingkat Kecamatan, dan Konsep serta Kriteria Kemiskinan

Nawacita 5

Peningkatan Kapasitas dan Ketrampilan Penduduk Miskin dan Rentan melalui Peningkatan Kualitas Pendampingan Usaha Ekonomi Produktif

Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia

Beberapa Kegiatan Tahun 2015

2.166 Warga KAT yang menerima bantuan pembangunan/bahan bagunan

rumah

349.400 KK Fakir Miskin Menerima UEP KUBE

179 Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) melaksanakan Peningkatan

Ketrampilan Kerja bagi PMKS

Nawacita 5

Terbentuknya desa sejahtera mandiri dalam pengembangan potensi lokal dan pengembangan penghidupan penduduk miskin dan rentan

Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia

Kegiatan Tahun 2015

Pilot Project 50 Desa Sejahtera Mandiri di 7 Provinsi

29

Nawa Cita Ke- 5 Pemerintahan Jokowi – JK 2014 - 2019

1.023.553 161.840

4.520.174 1.023.553

*) TAMBAHAN SETELAH KUNJUNGAN BAPAK PRESIDEN KE SINABUNG, KABUPATEN KARO TANGGAL 29 OKTOBER 2014

JENIS KARTU & JUMLAH KARTU*

TAHAP AWAL (NOVEMBER & DESEMBER 2014)

PROGRAM PERLINDUNGAN SOSIAL

Data Penerima KKS/PSKS

14,5 juta KK (1 juta sdh dibagi

kartu thn 2014)

Data Penerima KIS 81.973.990 jiwa

(4.426.010 jiwa sdh dibagi kartu thn 2014)

PMKS: 1.799.421 jiwa

Data Penerima KIP: 17.920.270 jiwa

PMKS: 4,9 juta jiwa Program Perlindungan

Sosial

Nawacita 9

Peyelenggaraan Penyuluhan Sosial untuk Peningkatan Kesadaran Masyarakat dan Pengembangan Kesetiakawanan Sosial

Memperteguh Ke-Bhinneka-an dan memperkuat restorasi sosial

Indonesia

Kegiatan Tahun 2015

15.380 orang mengikuti kegiatan pembangunan karakter bangsa

tentang nilai Kepahlawanan dan Keperintisan (Contoh Kemah Kebangsaan, Bimbingan Guru tentang nilai kepahlawanan)

12.829 orang mendapatkan peningkatan kesadaran masyarakat tentang

nilai Kepahlawanan dan Keperintisan (Contoh : Ziarah Wista, Wisata Sejarah, Olimpiade Kepahlawanan, Parade Kebangsaan)

320 orang mengikuti pembangunan karakter bangsa tentang nilai

kesetiakawanan sosial (Contoh : Lintas Batas Kesetiakawanan Nasional (LBKS)

6600 Orang memperoleh peningkatan kesadaran tentang nilai

kesetiakawanan sosial (Contoh : Bulan Bhakti Kesetiakawanan Sosial (BBKS)

Nawacita 9

Peyelenggaraan Penyuluhan Sosial untuk Peningkatan Kesadaran Masyarakat dan Pengembangan Kesetiakawanan Sosial

Memperteguh Ke-Bhinneka-an dan memperkuat restorasi sosial

Indonesia

Beberapa Kegiatan Tahun 2015

500 Desa mendapatkan bantuan penguatan kearifan lokal dalam

rangka membangun keserasian sosial di daerah rawan konflik

15.729 Orang mendapatkan penyuluhan sosial tentang kearifan

lokal sesuai nilai-nilai kesetiakawanan sosial

Nawacita 9

Memperteguh Ke-Bhinneka-an dan memperkuat restorasi sosial

Indonesia

Penguatan Peran Pemerintah Pusat, Daerah & berbagai Unsur Masyarakat dlm Penyelenggaraan Keserasian Sosial dan Kesetiakawanan Sosial

Beberapa Kegiatan Tahun 2015

1.818 Orang (Karang Taruna) mendapat bimbingan teknis peningkatan kapasitas SDM dan kelembagaan

1.565 Orang mendapat bimbingan sosial dasar PSM

200 Orang Pemantapan Tenaga Pelopor Perdamaian Angkatann 2015

7.250 Orang (Tagana) mendapat ketrampilan khusus di bidang penanggulangan bencana alam

325 Orang mendapat ketrampilan khusus di bidang penanggulangan bencana sosial

Nawacita 9

Memperteguh Ke-Bhinneka-an dan memperkuat restorasi sosial

Indonesia

Penguatan Peran Pemerintah Pusat, Daerah & berbagai Unsur Masyarakat dalam Penyelenggaraan Keserasian Sosial dan Kesetiakawanan Sosial

Kegiatan Tahun 2015

Pembuatan model dan penyiapan pedoman serta modul penyelenggaraan Nation Character Building (NCB)

Nawacita 9

Peningkatan Jejaring Kerja Keserasian Sosial dan Kesetiakawanan Sosial

Memperteguh Ke-Bhinneka-an dan memperkuat restorasi sosial

Indonesia

Kegiatan Tahun 2015

Pembentukan Jaringan Kesetiakawanan Sosial sebagai cikal bakal pembentukan Komite Kesetiakawanan Sosial Nasional (KKSN) untuk penguatan kelembagaan dan penyediaan jejaring kerja dari tingkat pusat ke tingkat daerah. Pembentukan Satgas Kesetiakawanan Sosial di setiap desa/kelurahan @10 Orang sebagai penggerak aksi Kesetiakawanan Sosial Pembentukan Pos Komunikasi Sosial Pembuatan laman www.kesetiakawanan.com Pembuatan laman www.pahlawancenter.com

OPEN PARTNERSHIP DALAM UU 11/2009 TENTANG KESEJAHTERAAN SOSIAL DAN

PP 39/2012 TENTANG PENYELENGGARAAN KESOS

UU No. 11 TAHUN 2009 TENTANG KESEJAHTERAAN SOSIAL

• BAB VII : PERAN MASYARAKAT – Pasal 38 (1) Masyarakat mempunyai kesempatan yang seluas-

luasnya untuk berperan dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial.

– (2) Peran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) . dapat dilakukan oleh: a. perseorangan; b. keluarga; c. organisasi keagamaan; d. organisasi sosial kemasyarakatan; e. lembaga swadaya masyarakat; f. organisasi profesi; g. badan usaha; h. lembaga kesejahteraan sosial; dan i. lembaga kesejahteraan sosial asing

– (3) Peran sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan untuk mendukung keberhasilan penyelenggaraan kesejahteraan sosial.

PP No. 39 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN KESOS

• BAB VII : PERAN MASYARAKAT

– Pasal 52 : Peran masyarakat dalam Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial dapat berupa pemikiran, prakarsa, keahlian, dukungan, kegiatan, tenaga, dana, barang, jasa, dan/atau fasilitas untuk Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial.

• PASAL 53 : Peran masyarakat dalam Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52 dilakukan dengan kegiatan:

1. Pemberian saran dan pertimbangan dalam Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial;

2. Pelestarian nilai-nilai luhur budaya bangsa, kesetiakawanan sosial, dan kearifan lokal yang mendukung Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial;

3. Penyediaan sumber daya manusia dalam Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial;

4. Penyediaan penyediaan dana, jasa, sarana dan prasarana dalam Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial; dan/atau

5. Pemberian pelayanan kepada Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial.

TERIMAKASIH