MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK...

20
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : KP 138 TAHUN 2018 TENTANG SERTIFIKASI FASILITAS KEAMANAN PENERBANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang bahwa untuk melaksanakan ketentuan Bab VII butir 7.10, butir 7.12, dan butir 7.13 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 80 Tahun 2017 tentang Program Keamanan Penerbangan Nasional, perlu menetapkan Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara tentang Sertifikasi Fasilitas Keamanan Penerbangan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4956); 2. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8); 3. Peraturan Presiden Nomor 40, Tahun 2015 tentang Kementerian Perhubungan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 75); 4. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : PM 33 Tahun 2015 tentang Pengendalian Jalan Masuk (Access Control} Ke Daerah Keamanan Terbatas Di Bandar Udara (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 288) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : PM 167 Tahun 2015 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1740);

Transcript of MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK...

Page 1: MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/pEI/2018/KP_138_TAHUN_2018.pdf · selanjutnya disebut Label Peralatan adalah tanda bukti ... tugas dan tanggung

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

NOMOR : KP 138 TAHUN 2018

TENTANG

SERTIFIKASI FASILITAS KEAMANAN PENERBANGAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang bahwa untuk melaksanakan ketentuan Bab VII butir 7.10,

butir 7.12, dan butir 7.13 Peraturan Menteri Perhubungan

Nomor PM 80 Tahun 2017 tentang Program Keamanan

Penerbangan Nasional, perlu menetapkan Peraturan

Direktur Jenderal Perhubungan Udara tentang Sertifikasi

Fasilitas Keamanan Penerbangan;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang

Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2009 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4956);

2. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang

Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);

3. Peraturan Presiden Nomor 40, Tahun 2015 tentang

Kementerian Perhubungan (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2015 Nomor 75);

4. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : PM 33 Tahun

2015 tentang Pengendalian Jalan Masuk (Access Control}

Ke Daerah Keamanan Terbatas Di Bandar Udara (Berita

Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 288)

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri

Perhubungan Nomor : PM 167 Tahun 2015 (Berita Negara

Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1740);

Page 2: MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/pEI/2018/KP_138_TAHUN_2018.pdf · selanjutnya disebut Label Peralatan adalah tanda bukti ... tugas dan tanggung

-2-

5. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : PM 189 Tahun

2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian

Perhubungan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

2015 Nomor 1844) sebagaimana telah diubah terakhir

dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : PM 117

Tahun 2017 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

2017 Nomor 1891);

6. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : PM 80 Tahun

2017 tentang Program Keamanan Penerbangan Nasional

(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor

1237);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

TENTANG SERTIFIKASI FASILITAS KEAMANAN

PENERBANGAN.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan :

1. Fasilitas Keamanan Penerbangan adalah peralatan-

peralatan yang digunakan dalam upaya mewujudkan

keamanan penerbangan.

2. Peralatan keamanan penerbangan adalah peralatan yang

digunakan untuk mengenali atau mendeteksi orang,

kendaraan atau barang/bahan yang berpotensi

digunakan untuk melakukan tindakan melawan hukum

dalam penerbangan.

3. Sertifikat Peralatan Keamanan Penerbangan yang

selanjutnya disebut sertifikat peralatan adalah tanda

bukti bahwa peralatan keamanan penerbangan telah

dilakukan pengujian kelaikan dan memenuhi standar

kelaikan peralatan yang berupa sertifikat dan label

peralatan.

Page 3: MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/pEI/2018/KP_138_TAHUN_2018.pdf · selanjutnya disebut Label Peralatan adalah tanda bukti ... tugas dan tanggung

-3-

4. Label Sertifikat Peralatan Keamanan Penerbangan yang

selanjutnya disebut Label Peralatan adalah tanda bukti

yang dilekatkan pada peralatan keamanan penerbangan

yang menunjukkan bahwa telah dilakukan pengujian

kelaikan dan memenuhi standar kelaikan peralatan.

5. Pemeriksaan adalah rangkaian kegiatan pemantauan

terhadap keandalan kineija fasilitas keamanan

penerbangan dan unsur pendukungnya. .

6. Pengujian Kelaikan adalah kegiatan mengukur

pemenuhan standar kelaikan peralatan keamanan

penerbangan.

7. Pengujian Operasi adalah kegiatan mengukur

pemenuhan standar teknis operasi peralatan keamanan

penerbangan.

8. Standar Kelaikan Peralatan adalah kriteria penilaian

peralatan yang harus dipenuhi oleh peralatan keamanan

penerbangan untuk memenuhi persyaratan penilaian

lulus uji kelaikan.

9. Standar Teknis Operasi adalah kriteria peralatan utama

yang harus dipenuhi oleh peralatan keamanan

penerbangan untuk dapat dioperasikan

10. Kriteria Penilaian adalah faktor-faktor peralatan dan

pendukungnya yang menjadi dasar penilaian kinerja

peralatan untuk memenuhi Standar Kelaikan Peralatan.

11. Kalibrasi adalah kegiatan pengaturan ulang (re

adjustment) terhadap peralatan keamanan penerbangan

untuk mempertahankan keandalan dan keakuarasian

kineijanya sesuai standar teknis operasi.

12. Personel Fasilitas Keamanan Penerbangan adalah

personel yang mempunyai lisensi dan rating yang diberi

tugas dan tanggung jawab di bidang pemeliharaan

fasilitas keamanan penerbangan.

13. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal Perhubungan

Udara.

14. Direktur adalah Direktur yang membidangi urusan

keamanan penerbangan.

Page 4: MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/pEI/2018/KP_138_TAHUN_2018.pdf · selanjutnya disebut Label Peralatan adalah tanda bukti ... tugas dan tanggung

-4-

15. Kepala Kantor adalah Kepala Kantor Otoritas Bandar

Udara.

BAB II

FASILITAS KEAMANAN PENERBANGAN

Pasal 2

Fasilitas keamanan penerbangan mempunyai fungsi sebagai

alat pemeriksaan keamanan, pemantauan keamanan dan

penundaan upaya tindakan melawan hukum.

Pasal 3

Fasilitas keamanan penerbangan sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 2 antara lain:

a. pendeteksi bahan peledak;

b. pendeteksi bahan organik dan non-organik;

c. pendeteksi metal dan/atau non-metal;

d. pendeteksi bahan cair;

e. pemantau lalu lintas orang, kargo, pos, kendaraan, dan

pesawat udara di darat;

f. penunda upaya kejahatan dan pembatas daerah

keamanan terbatas;

g. pengendalian jalan masuk; dan

h. komunikasi keamanan penerbangan.

Pasal 4

(1) Peralatan dengan fungsi pendeteksi bahan peledak

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf a meliputi:

a. pendeteksi bahan peledak {Explosive Trace Detector); dan

b. mesin X-Ray dengan Explosive Detection System/KDS

{Algorithm Based X-Ray)

(2) Peralatan dengan fungsi pendeteksi bahan organik dan non-

organik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf b

meliputi:

a. mesin X-Ray konvensional {conventional x-ray machine);

dan

Page 5: MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/pEI/2018/KP_138_TAHUN_2018.pdf · selanjutnya disebut Label Peralatan adalah tanda bukti ... tugas dan tanggung

-5-

b. mesin X-Ray dengan Explosive Detection System/KDS

(Algorithm Based X-Ray)

(3) Peralatan dengan fungsi pendeteksi metal dan/atau non

metal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf c

meliputi berikut:

a. mesin X-Ray konvensional [conventional x-ray machine);

b. mesin X-Ray dengan Explosive Detection System/EDS

[Algorithm Based X-Ray)

c. mesin pemindai tubuh [Body Scannef);

d. gawang pendeteksi metal [Walk Through Metal Detectoi);

dan

e. pendeteksi metal genggam [Handheld Metal Detectoi).

(4) Peralatan dengan fungsi pendeteksi bahan cair

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf d berupa

Pendeteksi Cairan [Liquid Detector),

(5) Peralatan dengan fungsi pemantau lalu lintas orang, kargo

dan pos, kendaraan, dan pesawat udara di darat

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf e meliputi:

a. sistem kamera pemantau [Closed Circuit Television);

dan

b. kendaraan patroli [Patroll Vehicle).

(6) Peralatan dengan fungsi penunda upaya kejahatan dan

pembatas daerah keamanan terbatas sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 3 huruf f berupa sistem Pendeteksi

Penyusup Perimeter [Perimeter Intruder Detection

System/PIDS).

(7) Peralatan dengan fungsi pengendalian jalan masuk

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf g berupa

peralatan Sistem Pengendali Jalan Masuk (Access Control

System).

(8) Peralatan dengan fungsi komunikasi keamanan

penerbangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3

huruf h berupa Radio Komunikasi Keamanan Penerbangan

[Aviaton Security Radio Communication)

Page 6: MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/pEI/2018/KP_138_TAHUN_2018.pdf · selanjutnya disebut Label Peralatan adalah tanda bukti ... tugas dan tanggung

-6-

Pasal 5

(1) Peralatan keamanaan penerbangan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 4 yang wajib dilengkapi dengan

Sertifikat Peralatan meliputi:

a. mesin x-ray konvensional {conventional x-ray machine);

b. mesin X-Ray dengan Explosive Detection System/EDS

{Algorithm Based X-Ray]

c. mesin pemindai tubuh {Body Scanner);

d. sistem pendeteksi penjnjisup perimeter {Perimeter

Intruder Detection System/PIDS);

e. gawang pendeteksi metal (Walk Through Metal Detector);

f. pendeteksi bahan peledak {Explosive Trace Detector);

dan

g. sistem kamera pemantau {Closed Circuit Television).

(2) Peralatan keamanan penerbangan sebagaimana dimaksud

ayat (1) dikelompokkan dalam :

a. kelompok A - terdiri dari peralatan :

1) mesin x-ray konvensional {conventional x-ray

machine);

2) mesin X-Ray dengan Explosive Detection

System/EDS {Algorithm Based X-Ray);

3) mesin pemindai tubuh (body scanner);

4) sistem pendeteksi penyusup perimeter {Perimeter

Intruder Detection System/PIDS); dan

5) sistem kamera pemantau {Closed Circuit

Television).

b. kelompok B - terdiri dari peralatan :

1) gawang pendeteksi metal {Walk Through Metal

Detector); dan

2) pendeteksi bahan peledak {Explosive Trace

Detector).

Pasal 6

(1) Penyelenggara fasilitas keamanan penerbangan yang

mengoperasikan peralatan keamanan penerbangan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 wajib melengkapi

sertifikat peralatannya.

Page 7: MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/pEI/2018/KP_138_TAHUN_2018.pdf · selanjutnya disebut Label Peralatan adalah tanda bukti ... tugas dan tanggung

-7-

(2) Penyelenggara Fasilitas Keamanan Penerbangan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:

a. Badan Usaha Bandar Udara;

b. Unit Penyelenggara Bandar Udara;

c. Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan;

d. Badan Usaha Angkutan Udara;

e. Perusahaan Angkutan Udara Asing;

f. Badan Hukum yang melakukan kegiatan usaha di

Bandar Udara; dan

g. Badan Hukum yang mendapat pendelegasian dalam

melakukan pemeriksaan keamanan penerbangan.

Pasal 7

(1) Sertifikat peralatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5,

diterbitkan oleh Direktur Jenderal.

(2) Sertifikat peralatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

berlaku selama peralatan keamanan penerbangan masih

memenuhi standar operasi.

(3) Evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat 3 (tiga)

dilakukan untuk pemeriksaan pemenuhan terhadap

standar teknis operasi peralatan keamanan penerbangan.

(4) Sertifikat peralatan keamanan penerbangan sebagaimana

dimaksud ayat (1) berlaku untuk penyelenggara fasilitas

keamanan penerbangan dimana peralatan keamanan

penerbangan dioperasikan.

BAB III

TATA CARA PROSEDUR PENERBITAN DAN

PEMBARUAN SERTIFIKAT PERALATAN

Bagian Pertama

Penerbitan Sertifikat

Pasal 8

(1) Untuk memperoleh sertifikat peralatan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 5, Penyelenggara Fasilitas

Keamanan Penerbangan mengajukan surat permohonan

Page 8: MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/pEI/2018/KP_138_TAHUN_2018.pdf · selanjutnya disebut Label Peralatan adalah tanda bukti ... tugas dan tanggung

-8-

penerbitan kepada Direktur Jenderal u.p. Direktur dengan

menggunakan surat permohonan sebagaimana tercantum

dalam Lampiran I contoh 1 Peraturan ini.

(2) Permohonan penerbitan sertifikat peralatan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) diajukan oleh pimpinan

Penyelenggara Fasilitas Keamanan Penerbangan.

(3) Permohonan penerbitan sertifikat peralatan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) melampirkan data peralatan

keamanan penerbangan dengan menggunakan format

sebagaimana tercantum dalam Lampiran I contoh 2

Peraturan ini.

Pasal 9

(1) Apabila permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8

telah memenuhi persyaratan, Direktur Jenderal

menyampaikan surat pelaksanaan pemeriksaan dan

pengujian kelaikan peralatan kepada pemohon paling

lambat 7 (tujuh) hari keija setelah surat permohonan dan

persyaratan diterima lengkap.

(2) Pemeriksaan dan pengujian kelaikan peralatan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan untuk

memenuhi Standar Kelaikan Peralatan dengan kriteria

penilaian peralatan yang meliputi:

a. dokumentasi peralatan;

b. peralatan utama;

c. peralatan pendukung; dan

d. kondisi lingkungan.

(3) Pemeriksaan dan pengujian kelaikan peralatan keamanan

penerbangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

dilakukan oleh Inspektur Keamanan Penerbangan bidang

Aviation Security dan dicatat dalam kertas kerja,

(4) Hasil pemeriksaan dan pengujian kelaikan peralatan

sebagaimana dimaksud ayat (3) yang dinyatakan memenuhi

persyaratan Standar Kelaikan Peralatan, diterbitkan

Sertifikat Peralatan dan Label Peralatan paling lambat 7

(tujuh) hari kerja.

Page 9: MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/pEI/2018/KP_138_TAHUN_2018.pdf · selanjutnya disebut Label Peralatan adalah tanda bukti ... tugas dan tanggung

-9-

(5) Format penilaian pemeriksaan dan pengujian kelaikan

peralatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan kertas

kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diatur lebih

lanjut dalam Keputusan Direktur Jenderal.

Pasal 10

Persyaratan Standar Kelaikan Peralatan sebagaimana dimaksud

pada pasal 9 ayat (4) harus memenuhi nilai kumulatif > 80

(delapan puluh) dengan ketentuan :

a. penilaian dokumentasi peralatan, dengan bobot nilai

sekurang-kurangnya 1 (satu);

b. penilaian peralatan utama, dengan bobot nilai 77 (tujuh

puluh tujuh);

c. penilaian peralatan pendukung, dengan bobot nilai

sekurang-kurangnya 1 (satu); dan

d. penilaian kondisi lingkungan, dengan bobot nilai sekurang-

kurangnya 1 (satu).

Pasal 11

Penyelenggara Fasilitas Keamanan Penerbangan dapat

mengajukan permohonan sertifikasi ulang terhadap peralatan

keamanan penerbangan yang tidak memenuhi persyaratan

Standar Kelaikan Peralatan kepada Direktur Jenderal u.p.

Direktur setelah dilakukan perbaikan dan/atau kalibrasi

disertai dengan data hasil pemeriksaan dan pengujian internal.

Pasal 12

(1) Peralatan keamanan penerbangan yang sudah mendapat

sertifikat apabila dilakukan pemindahan tempat oleh

Penyelenggara Fasilitas Keamanan Penerbangan, tidak perlu

dilakukan sertifikasi ulang dengan ketentuan :

a. tidak merubah nama penyelenggara fasilitas keamanan

penerbangan; dan

b. harus dilakukan pemeriksaan dan pengujian operasi.

(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b

tidak berlaku terhadap peralatan keamanan yang sifat

penempatannya tidak permanen (mobile).

Page 10: MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/pEI/2018/KP_138_TAHUN_2018.pdf · selanjutnya disebut Label Peralatan adalah tanda bukti ... tugas dan tanggung

-10-

Bagian Kedua

Pembaruan Sertifikat dan Label Peralatan

Pasal 13

(1) Pemegang sertifikat peralatan dapat mengajukan

pembaruan sertifikat peralatan dalam hal:

a. sertifikat peralatan hilang; atau

b. sertifikat peralatan rusak atau tidak dapat terbaca.

(2) Pemegang sertifikat peralatan dapat mengajukan

pembaruan label peralatan dalam hal label peralatan rusak

atau tidak dapat terbaca.

(3) Permohonan pembaruan sertifikat dan/atau label peralatan

diajukan oleh pimpinan Penyelenggara Fasilitas Keamanan

Penerbangan kepada Direktur Jenderal u.p. Direktur

dengan menggunakan surat permohonan sebagaimana

tercantum dalam Lampiran I contoh 1 Peraturan ini

Pasal 14

(1) Setiap permohonan pembaruan Sertifikat Peralatan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (2) dilengkapi

dengan persyaratan sebagai berikut:

a. lembar isian data peralatan; dan

b. surat keterangan kehilangan dari pimpinan

penyelenggara fasilitas untuk sertifikat peralatan yang

hilang; atau

0. sertifikat dan/atau label peralatan yang rusak atau

tidak dapat terbaca.

(2) Permohonan pembaruan Sertifikat Peralatan yang telah

dilengkapi persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat

(1), diterbitkan Sertifikat Peralatan pengganti paling lambat

10 (sepuluh) hari keija sejak permohonan diterima lengkap.

Page 11: MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/pEI/2018/KP_138_TAHUN_2018.pdf · selanjutnya disebut Label Peralatan adalah tanda bukti ... tugas dan tanggung

-11-

BAB IV

BENTUK SERTIFIKAT DAN LABEL PERALATAN

Pasal 15

(1) Sertifikat Peralatan berbentuk persegi panjang posisi vertikal

(potrait) berwarna dasar putih, berukuran 21 cm x 15 cm

terdiri halaman depan dan halaman belakang sebagaimana

tercantum pada Lampiran II Peraturan ini.

(2) Bahasa yang digunakan dalam Sertifikat Peralatan adalah

Bahasa Indonesia.

(3) Halaman depan Sertifikat Peralatan sebagaimana dimaksud

pada ayat (1), meliputi:

a. bagian atas simetris bertuliskan "Republik Indonesia,

Kementerian Perhubungan, Ditjen Perhubungan

Udara";

b. bagian tengah lambang "Garuda Pancasila";dan

c. bagian bawah bertuliskan "Sertifikat Peralatan

Keamanan Penerbangan" dan dasar hukum dengan

tulisan warna hitam serta barcode.

(4) Halaman belakang memuat:

a. tulisan "Direktorat Jenderal Perhubungan Udara"

b. tulisan "Sertifikat Peralatan Keamanan Penerbangan"

c. nomor sertifikat;

d. Data Peralatan meliputi:

1. nama penyelenggara fasilitas keamanan

penerbangan;

2. nama peralatan;

3. merk peralatan;

4. tipe peralatan;

5. nomor seri peralatan;

6. tahun pembuatan peralatan;

7. tahun instalasi peralatan;

8. pernyataan kelaikan peralatan;

9. tempat dan tanggal diterbitkan; dan

10. pengesahan sertifikat peralatan.

Page 12: MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/pEI/2018/KP_138_TAHUN_2018.pdf · selanjutnya disebut Label Peralatan adalah tanda bukti ... tugas dan tanggung

-12-

Pasal 16

(1) Label Peralatan berbentuk persegi panjang dengan posisi

horizontal {landscape) berukuran 7 cmx 15 cm, sebagaimana

tercantum pada Lampiran 111 Peraturan ini.

(2) Bentuk Label Peralatan sebagaimana dimaksud pada ayat

(1), meliputi:

a. berlatar belakang putih bertuliskan "Sertifikat

Peralatan Keamanan Penerbangan" (berwarna biru);

b. logo perhubungan; dan

c. bertuliskan:

1. Direktorat Jenderal Perhubungan Udara;

2. Direktorat Keamanan Penerbangan;

3. nama penyelenggara fasilitas keamanan

penerbangan;

4. nomor sertifikat peralatan;

5. nomor seri peralatan;

6. tanggal penerbitan;

7. barcode; dan

8. stempel dan tanda tangan Inspektur.

BAB V

KEWAJIBAN PEMEGANG SERTIFIKAT PERALATAN

Pasal 17

Kewajiban pemegang sertifikat peralatan :

a. melaksanakan pengoperasian dan pemeliharaan peralatan

sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku;

b. melaksanakan pemeriksaan dan pengujian operasi

peralatan secara berkala sesuai dengan prosedur dan

peraturan yang berlaku;

c. melaksanakan kalibrasi untuk mempertahankan

keandalan dan keakurasian kineija peralatan;

d. mendokumentasikan hasil pemeriksaan dan pengujian

operasi, dan hasil kalibrasi peralatan;

e. menunjukan Sertifikat Peralatan pada saat diperlukan; dan

f. menyampaikan laporan peralatan keamanan penerbangan

sesuai ketentuan yang berlaku.

Page 13: MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/pEI/2018/KP_138_TAHUN_2018.pdf · selanjutnya disebut Label Peralatan adalah tanda bukti ... tugas dan tanggung

-13-

Pasal 18

(1) Pemegang sertifikat peralatan wajib melakukan pemeriksaan

dan pengujian operasi terhadap peralatan keamanan

penerbangan yang sifat penempatannya permanen {fbcedj

apabila dilakukan :

a. pemindahan tempat;

b. perbaikan karena kerusakan; dan

c. modifikasi sistem.

(2) Hasil pemeriksaan dan pengujian operasi sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) apabila tidak memenuhi standar

teknis operasi hams dilakukan kalibrasi.

(3) Pemeriksaan dan pengujian operasi, dan kalibrasi

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2) dilakukan oleh

personal fasilitas keamanan penerbangan.

BAB VI

SANKSI ADMINISTRATIF

Pasal 19

Pemegang Sertifikat Peralatan yang tidak memenuhi ketentuan

dalam Pasal 17 dan Pasal 18 dikenakan sanksi administratif,

bempa:

a. peringatan;

b. pembekuan sertifikat peralatan;

c. pencabutan sertifikat peralatan; dan/atau

d. denda administratif.

Pasal 20

Pengenaan sanksi administratif sebagaimana dimaksud dalam Pasal

19 dilakukan melalui tahapan sebagai berikut:

a. sanksi peringatan dilakukan tertulis sebanyak 3 (tiga) kali

bertumt-tumt dengan tenggang waktu masing-masing 14

(empat belas) hari keija;

b. apabila peringatan sebagaimana dimaksud dalam humf a tidak

diindahkan dilanjutkan dengan pembekuan sertifikat peralatan

Page 14: MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/pEI/2018/KP_138_TAHUN_2018.pdf · selanjutnya disebut Label Peralatan adalah tanda bukti ... tugas dan tanggung

-14-

untuk jangka waktu paling lama 14 (empat belas) hari keija;

dan

c. apabila selama masa pembekuan sebagaimana dimaksud

dalam huruf b tidak ada upaya perbaikan maka sertifikat

peralatan dicabut.

Pasal 21

(1) Sertifikat Peralatan dibekukan tanpa melalui proses

peringatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 bilamana

terjadi penurunan kehandalan teknis operasi peralatan yang

dapat membahayakan keamanan penerbangan.

(2) Pembekuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dicabut

apabila peralatan keamanan penerbangan dinyatakan telah

memenuhi standar teknis operasi.

Pasal 22

Peralatan keamanan penerbangan yang sertifikat peralatannya

dibekukan dilarang untuk dioperasikan.

Pasal 23

Sertifikat peralatan dicabut tanpa melalui proses peringatan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19, dalam hal sertifikat

peralatan diperoleh dengan cara tidak sah.

Pasal 24

Pengenaan sanksi administratif sebagaimana dimaksud dalam Pasal

18, Pasal 19, Pasal 20, Pasal 21, dan Pasal 23 dapat disertai dengan

pengenaan denda administratif sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

Pasal 25

Penyelenggara Fasilitas Keamanan Penerbangan yang

mengoperasikan peralatan keamanan penerbangan tidak

bersertifikat, dikenakan denda administratif sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan.

Page 15: MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/pEI/2018/KP_138_TAHUN_2018.pdf · selanjutnya disebut Label Peralatan adalah tanda bukti ... tugas dan tanggung

-15-

Pasal 26

Penerbitan dan pembaruan sertifikat peralatan dikenakan biaya

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

BAB VII

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 27

Direktur dan Kepala Kantor melakukan pengawasan terhadap

pelaksanaan Peraturan ini.

Pasal 28

Pada saat peraturan ini berlaku, Peraturan Direktur Jenderal

Perhubungan Udara Nomor: 260 Tahun 2012 tentang Sertifikasi

Peralatan Keamanan Penerbangan dicabut dan dinyatakan tidak

berlaku.

Pasal 29

Peraturan ini berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Jakarta

Pada tanggal : 14Mei2018

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

ttd

Dr. Ir. AGUS SANTOSO. M.Sc

Salinan sesuai dengan aslinya

KEPAl3A=SAfiJAN HUKUM

DIRORat ^^d^raiPER

SARI

bina /a)NIP. T®^)irQ^^3^9503 2 001

Page 16: MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/pEI/2018/KP_138_TAHUN_2018.pdf · selanjutnya disebut Label Peralatan adalah tanda bukti ... tugas dan tanggung

Lampiran I Peraturan Dirjen Perhubungan UdaraNomor : KP 138 TAHUN 2018

Tanggal: 14 MEI 2018

CONTOH 1

SURAT PERMOHONAN MEMPEROLEH DAN MEMPERBAHARUlSERTIFIKAT PBRALATAN KEAMANAN PENERBANGAN

Nomor

Klasiiikasi

LampiranPerihal

1 (satu) berkasPermohonan

Penerbitan/PembaharuanSertifikat Peralatan

Keamanan Penerbangan (*

Kepada:

Yth. Direktur Jenderal Perhubungan Udara

u.p. Direktur Keamanan Penerbangan

di

JAKARTA

1. Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama

Nama PenyelenggaraJabatan

Mengajukan permohonan untuk memperoleh Sertifikat PeralatanKeamanan Penerbangan sebagai berikut:

No, Nama PeralatanPermohonan

Penerbitan Pembaharuan

2. Sebagai kelengkapan permohonan ini, bersama ini disampaikan datadari masing-masing peralatan dimaksud sebagaimana terlampir.

3. Demikian disampaikan dan terima kasih.

Pemohon

Keterangan : (*) Coret yang tidak perlu

Page 17: MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/pEI/2018/KP_138_TAHUN_2018.pdf · selanjutnya disebut Label Peralatan adalah tanda bukti ... tugas dan tanggung

CONTOH 2

LAMPIRAN DATA PERALATAN KEAMANAN PENERBANGAN

YANG DIUSULKAN UNTUK MEMPEROLEH SERTIFIKAT PERALATAN

Nama Penyelenggara

Nama Peralatan

Merek Peralatan

Tipe Peralatan

Nomor Seri Peralatan

Tahun Pembuatan Peralatan

Tahun Instalasi Peralatan

Status Kepemilikan Sewa / Memiliki

Keterangan : coret yang tidak perlu

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

ttd

Dr. Ir. AGUS SANTOSO, M.Sc

Salinan sesuai dengan aslinya

lN HUKUM

NIP.

-7<c.

PEk

purnAma sariAH

/a)9503 2 001

Page 18: MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/pEI/2018/KP_138_TAHUN_2018.pdf · selanjutnya disebut Label Peralatan adalah tanda bukti ... tugas dan tanggung

Lampiran II Peraturan Diijen Perhubunggin UdaraNomor : KP 138 TAHUN 2018

Tanggal: 14MEI2018

Bentuk Sertifikat (Tampak Dep€in)

SERTIFIKAT PERALATAN KEAMANAN PENERBANGAN

21 em

REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

DITJEN PERHUBUNGAN UDARA

SERTIFIKAT

PERALATAN KEAMANAN PENERBANGAN

DIKELUARKAN SESUAI UNDANG-UNOANG

NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG

PENERBANGAN

■ARCODB

15 em

Page 19: MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/pEI/2018/KP_138_TAHUN_2018.pdf · selanjutnya disebut Label Peralatan adalah tanda bukti ... tugas dan tanggung

Bentuk Sertifikat ( Tampak Belakang )

SERTIFIKAT PERALATAN KEAMANAN PENERBANGAN

21 cm

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

SERTIFIKAT

PERALATAN KEAMANAN PENERBANGAN

Nomor :

Nama PenyeienggaraFasllitas Keamanan Penerbangan :

Nama Peralatan :

Merek Peralatan

Tipe Peralatan :

Nomor Sen Peralatan :

Tahun Pembuatan Peralatan :

Tahun InstalasI Peralatan

Dengan ini diberikan Sertiflkat Peralatan Keamanan Penerbangan tersebut diatassetelah dilakukan pemeriksaan dan pengujian telah memenuhi persyaratan StandarKeiaikan Peralatan Keamanan Penerbangan.

Diterbitkan dl ;

Tanggal

A,N. DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARADIREKTUR KEAMANAN PENERBANGAN

15 cm

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

ttd

Dr. Ir. AGUS SANTOSO, M.Sc

Salinan sesuai dengan aslinya

KEPALA.SAGIAN HUKUM

NIP.

eN

-9

D'RfKTOWTJENDERAlSARI

bina a)503 2 001

Page 20: MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/pEI/2018/KP_138_TAHUN_2018.pdf · selanjutnya disebut Label Peralatan adalah tanda bukti ... tugas dan tanggung

Lampiran III Peraturan Diijen Perhubungan UdaraNomor : KP 138 TAHUN 2018

Tanggal: 14 MEI 2018

Bentuk Label

PERALATAN KEAMANAN PENERBANGAN

r

AfiBAcn

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

DIREKTORAT KEAMANAN PENERBANGAN• N

Nana Penyeienggara

Fasilitas Keamanan Penerbangan

Nomor Sertifikat Peratatan

Nomor Sen Peralatan

Tanggal Penerbitan

peralataBII

•'A'vEPA i-

r.F-'i

■ \tRBANGH'i

SERTlFiKi

■ - T PERALATA''

'.'•'J KcAWA\,V

• .\bKBANGA\

T..'

^EAV^^

. .H'RI- : K :

- f/RAlAr/.'.

INSPEKTUR

sr.r* I tr l^^l < rc •

A" =>vP1.'..kTA>v H.Ef '

•i NF.R8ANGAN

■•■ .A'. . SERTlFlKAT("'• T PERALATANfl I.vR KEAMANAN

. -NAN PENERBANGAN■ AGAN . SERTIFIKASERTIFIKATPERALATAN

^ • - N KM PcRAlATAN KEAMANAN. A.riMANAN PEKERBAKGAN

■. a! AVANiK PLNFRBANGAN SER'^-IKA''

15 on

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

ttd

Dr. Jr. AGUS SANTOSO, M.Sc

Salinan sesuai dengan aslinya

KEJ5£feA BSQIAN HUKUM

34f?A

SARIAH A

NIP./a)

199503 2 001